Karya Tulis Ilmiah untuk Guru SMP SMA SMK.rar

MAKALAH
PENGARUH PERPUSTAKAAN BAGI
SISWA SMAN 1 LAPPARIAJA

Oleh
EVANESCO

SMA NEGERI 1 LAPPARIAJA
TAHUN PELAJARAN 2014

PENGARUH PERPUSTAKAAN BAGI
SISWA SMAN 1 LAPPARIAJA

Makalah Ini Dibuat Sebagai Syarat/Reperensi
Untuk Memperoleh Nilai Praktik Bahasa Indonesia
Agar Dapat Menambah Pengetahuan Bagi
Peneliti Tersebut

Oleh
- Reni Sapta Apriani


- Ririn Wulandari

- Sri Wahyuni

- Nining Karlina

SMA NEGERI 1 LAPPARIAJA
TAHUN PELAJARAN 2014

2

HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Penelitian “Pengaruh Perpustakaan Bagi Siswa SMAN 1
Lappariaja” telah disahkan oleh guru pembimbing mata pelajaran bahasa
Indonesia, dalam rangka memenuhi, syarat mendapat nilai praktik bahasa
Indonesia di SMAN 1 Lappariaja

Lappariaja, 06 Februari 2014
Kepala Sekolah


Guru Bidang Studi

Drs. Mastan, M. Pd

Amelia, S.Pd

NIP. 19680808 199412 1 005

3

MOTO
Sri Wahyuni
Kerja sama adalah
kunci kesuksesan
dari suatu pelajaran kelompok
Jika kita mengerjakan
Segala sesuatu dengan penuh
Kesabaran dan keseriusan pasti
Segala sesuatu akan lebih
Mudah dkerjakan dan jangan

Mengerjakan sesuatu semata-mata
Hanya ingin mencari nilai
Akan tetapi bekerja samalah
Dan ambil pekerjaan ini sebagai
Awal menuju kesuksesan
Reni Sapta Apriani
Ririn Wulandari
Jadikanlah Perjuangan sebagai
Motivasi untuk mencapai kesuksesan
Dan Kegagalan sebaga awal
dari suatu keberhasilan
Hargailah seseorang seperti menghargai
Orang tua dan dirimu sendiri, karena
Apabila kita menghargai seseorang
Pasti senantiasa seseorang akan
Menghargai kita pula
Nining Karlina

4


PERSEMBAHAN
Karya ilmiah ini saya persembahkan
Kepada orang tua, teman-teman
dan guru bidang studi
by Nining Karlina
Karya ilmiah ini saya persembahkan
Buat teman-teman, keluarga
Dan kakak adik kelas beserta
Guru bidang studi pelajaran bahasa
Indonesia
by. Ririn Wulandari
karya ilmiah ini saya persembahkan
Untuk keluarga, sahabat dan semua
Siswa SMAN 1 Lappariaja dan juga
Ibu Amelia S.Pd dan terkhusus
Seseorang yang ada dihati
By. Reni Sapta Apriani
Karya ilmiah ini saya buat
Untuk ayah, ibu, dan adik,
Teman dan Bu AmeliaS.Pd

dan juga buat sahabat terdekatku
By. Sri Wahyuni

5

KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, dengan berkat dan
rahmat-Nya kita dapat terbangun dari alam kegelapan menjadi alam yang terang
benderang, dan tidak lupa kita panjatkan shalawat dan salam kepada junjungan
Nabi Muhammad SAW, yang mengajak umatnya untuk kejalan yang benar dan di
ridohi oleh Allah SWT.
Isi tentang makalah yang berjudul “Pengaruh Perpustakaan Bagi Siswa
SMAN 1 Lappariaja yang nama di dalam makalah ini terdapat factor-faktor yang
menyebabkan siswa keperpustakaan dan ada juga yang malas keperpustakaan
makalah ini kami susun dan meneliti dengan kesabaran dan kerja sama agar bisa
menjadi 1 buku yang dapat di tingkatkan untuk ke depannya nanti.
Ucapan terima kasih kepada kepala sekolah Mastan, M.Pd dan guru
bidang studi bahasa Indonesia Amelia, S.Pd karena telah memberi tugas yang
membutuhkan ketelitian, kesabaran dan kerjasama agar penelitian ini dapat
disahkan. Terima kasih pula kepada kedua orang tua yang telah memberi

semangat dan pengertian kepada kami agar sabar dan semangat mengerjakan
tugas-tugas yang diberikan oleh guru dan kepada teman-teman dan orang-orang
yang membantu kami dalam tugas ini terima kasih banyak.
Kami berharap semoga semua pihak yang membaca makalah ini dapat
memberi saran atau kritikan kepada makalah kami karena sesungguhnya makalah
ini masih jauh dari kesempurnaan, tetapi kami sudah berusaha agar makalah kami
dapat terselesaikan dengan baik, maka dari itu kami memerlukan saran agar
makalah kami bisa lebih meningkat dan rampung.
Demikian makalah yang telah kami buat. Semoga dengan adanya makalah
yang berjudul “Pengaruh Perpustakaan Bagi Siswa SMAN 1 Lappariaja bisa
member motivasi atau imajinasi bagi setiap pembaca.

6

DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL................................................................................
HALAMAN JUDUL....................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN......................................................................
MOTO..........................................................................................................
PERSEMBAHAN........................................................................................

KATA PENGANTAR...................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................
DAFTAR GAMBAR...................................................................................
DAFTAR TABEL........................................................................................
DAFTAR SINGKATAN..............................................................................
BAB I

PENDAHULUAN.......................................................................
1.1. Latar Belakang.....................................................................
1.2. Rumusan Masalah................................................................
1.3. Tujuan Penulisan..................................................................
1.4. Manfaat Penulisan................................................................

BAB II

TINJAUAN PERPUSTAKAAN.................................................

BAB II

METODE PENELITIAN............................................................


BAB IV HASIL PENELITIAN.................................................................
BAB V

PENUTUP...................................................................................
5.1. Kesimpulan...........................................................................
5.2. Saran ....................................................................................

DAFTAR PERPUSTAKAAN......................................................................
LAMPIRAN.................................................................................................
DOKUMENTASI.........................................................................................
BIOGRAFI...................................................................................................

7

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Perpustakaan........................................................................
Gambar 1.2 Perpustakaan........................................................................
Gambar 1.3 Pengisian Angket.................................................................
Gambar 1.4 Pengisian Angket.................................................................

Gambar 1.5 Pengisian Angket.................................................................
Gambar 1.6 Pengisian Angket.................................................................
Gambar 1.7 Pengisian Angket.................................................................

8

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Keadaan Populasi Sampel Yang Diteliti.................................
Tabel 3.2. Hasil Penelitian.......................................................................

9

DAFTAR SINGKATAN

SWT : Subahanahu Wata’ala
SAW : Sallahu Alaihi Wasalam
S.Pd

: Sarjana Pendidikan


M.Pd : Master Pendidikan
Drs

: Dokterandes

10

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
“Buku adalah jendela dunia” begitu kata pepatah hal ini seperti penekanan

mengenai artinya membaca bagi kita membaca hakikatnya kita memperoleh ilmu
dan informasi yang belum kita ketahui dengan banyak membaca kita lebih lancar
dan dapat memahami hal-hal yang lain.


Gambar 1.1. Perpustakaan
“PERPUSTAKAAN JANTUNG KITA” Istilah untuk para orang-orang
yang gemar membaca, karena dizaman yang sekarang ini masih banyak siswa
yang belum tau apa pentingnya perpustakaan bagi kita, padahal perpustakaan
dapat menggiring kita kemasa depan yang baik. Walaupun masih banyak mediamedian yang memberikan fasilitas internet, tetapi kita lebih untung membaca
buku di perpustakaan sekolah, selain gratis kita juga bisa meminjam buku, akan
tetapi jangan membaca bacaan yang kurang mendidik. Karena apabila kita tidak
membaca kita akan dengan kebodohan dan kebodohan itu sangat dekat dengan
kemiskinan.

1

2

1.2.

Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang ada, maka karya ilmiah ini akan

membahas beberapa masalah yang dirumuskan sebagai berikut:
1. Faktor apa saja yang mempengaruhi minat siswa dalam memanfaatkan
perpustakaan sekolah ?
2. Bagaimana upaya pihak sekolah dalam memotivasi pemanfaatan
perpustakaan sekolah ?
3. Bagaimana cara yang baik siswa meminjam buku di perpustakaan?
1.3.

Tujuan Penulisan
Karya ilmiah ini disusun dengan tujuan antara lain :
1. Sebagai

bahan

referensi

bagi

perpustakaan

sekolah

untuk

meningkatkan perannya dalam memotivasi kegiatan membaca bagi
siswa SMAN 1 Lappariaja
2. Untuk mengetahui faktor pendorong yang menghambat dalam
pemanfaatan perpustakaan sekolah
1.4.

Manfaat Penulisan
Agar siswa yang membaca hasil karya ilmiah ini bisa mengetahui cara

mengerjakan karya tulis ilmiah yang baik.

Gambar 1.2 perpustakaan

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Perpustakaan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, perpustakaan yang berasal dari
kata “pustaka” yang berarti buku, kitab. Dan selanjutnya istilah “pustaka” ini
kemudian ditambah awalan “per” dan akhiran “an” menjadi perpustakaan.
Perpustakaan sendiri mengandung arti tempat atau gedung yang di
sediakan untuk memelihara koleksi-koleksi buku, majalah dan bahan kepustakaan
lainnya yang disimpan dengan tujuan untuk dibaca, dipelajari dan dibicarakan.
Selain itu perpustakaan memiliki beberapa definisi, diantaranya adalah
sebagai berikut:
a)

Menurut Milburga, perpustakaan adalah suatu unit kerja yang berupa
tempat penyimpanan koleksi bahan pustaka yang diatur secara sistematis
dengan cara tertentu untuk dipergunakaan secara berkesinambungan oleh
pemakainya sebagai sumber informasi.

b)

Menurut Bafdal, perpustakaan sekolah adalah kumpulan bahan pustaka,
baik berupa buku-buku, maupun bukan buku. Yang di organisasikan secara
sistematis dalam suatu ruang sehingga dapat membantu murid-murid dan
guru-guru dalam proses belajar mengajar di sekolah.
Dari beberapa definisi di atas dapat di tarik sebuah pengertian bahwa

perpustakaan sekolah ialah suatu unit kerja dari lembaga pendidikan yang berupa
tempat untuk mengumpulkan, menyimpan, mengengolah dan mengatur koleksi
bahan pustaka baik secara tertulis, tercetak maupun grafis lainya seperti film,
slide, piringan hitam, tape. Yang diatur dan di organisasikan secara sistematis

3

4

untuk dipergunakan secara berkesinambungan sehingga dapat membantu
murid-murid dan guru-guru dalam proses belajar mengajar.
Ada dua unsur utama dalam perpustakaan, yaitu buku dan ruangan.
Namun, di zaman sekarang, koleksi sebuah perpustakaan tidak hanya terbatas
berupa buku-buku, tetapi bisa berupa film, slide, atau lainnya, yang dapat diterima
di perpustakaan sebagai sumber informasi. Kemudian semua sumber informasi itu
diorganisir, disusun teratur, sehingga ketika kita membutuhkan suatu informasi,
kita dengan mudah dapat menemukannya.
Dengan memperhatikan keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa
perpustakaan adalah suatu unit kerja yang berupa tempat menyimpan koleksi
bahan pustaka yang diatur secara sistematis dan dapat digunakan oleh pemakainya
sebagai sumber informasi.
Menurut RUU Perpustakaan pada Bab I pasal 1 menyatakan Perpustakaan
adalah institusi yang mengumpulkan pengetahuan tercetak dan terekam,
mengelolanya dengan cara khusus guna memenuhi kebutuhan intelektualitas para
penggunanya melalui beragam cara interaksi pengetahuan.
Perpustakaan adalah fasilitas atau tempat menyediakan sarana bahan
bacaan. Tujuan dari perpustakaan sendiri, khususnya perpustakaan perguruan
tinggi adalah memberikan layanan informasi untuk kegiatan belajar, penelitian,
dan pengabdian masyarakat dalam rangka melaksanakan Tri Dharma Perguruan
Tinggi.
Secara umum dapat kami simpulkan bahwa pengertian perustakaan adalah
suatu institusi unit kerja yang menyimpan koleksi bahan pustaka secara sistematis
dan mengelolanya dengan cara khusus sebagai sumber informasi dan dapat
digunakan oleh pemakainya.

5

Namun, saat ini pengertian tradisional dan paradigma lama mulai tergeser
seiring perkembangan berbagai jenis perpustakaan, variasi koleksi dalam berbagai
format memungkinkan perpustakaan secara fisik tidak lagi berupa gedung
penyimpanan koleksi buku.
Banyak kalangan terfokus untuk memandang perpustakaan sebagai sistem,
tidak lagi menggunakan pendekatan fisik. Sebagai sebuah sistem perpustakaan
terdiri dari beberapa unit kerja atau bagian yang terintergrasikan melalui sistem
yang dipakai untuk pengolahan, penyusunan dan pelayanan koleksi yang
mendukung berjalannya fungsi – fungsi perpustakaan.
1. Menurut fungsinya, perpustakaan dibagi menjadi perpustakaan khusus dan
perpustakaan umum.
2. Menurut

jenisnya,

menghasilkan

kelompok

perpustakaan

khusus,

perpustakaan umum, perpustakaan sekolah, perpustakaan perguruan tinggi,
perpustakaan nasional dan perpustakaan pribadi.
Secara lebih lanjut, perpustakaan dapat di klasifikasikan sebagai berikut:
Ø Berdasarkan jenis koleksinya, perpustakaan di bedakan menjadi dua, yaitu:
a) Perpustakaan umum, yaitu perpustakaan yang koleksinya terdiri dari berbagai
bidang ilmu pengetahuan yang bersifat umum
b) Perpustakaan khusus, yaitu perpustakaan yang koleksinyahanya khusus
mengenai bidang ilmu pengetahuan tertentu, misalnya perpustakaan
kedokteran,

perpustakaan

ilmu

dan

teknologi,

perpustakaan

music,

perpustakaan hukum, perpustakaan teologi, perpustakaan teknik mengarang
dan sebaginya.
Ø Berdasarkan pemakainya atau pengguna jasa layanannya, perpustakaan dapat
di bedakan menjadi :
a)

Perpustakaan sekolah
Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang di kelolah oleh sekolah

dan berfungsi untuk sarana kegiatan belajar mengajar, penelitian sederhana,

6

menyediakan bahan bacaan guna menambah ilmu pengetahuan, sekaligus rekreasi
yang sehat disela-sela kegiatan belajar mengajar.
b)

Perpustakaan perguruan tinggi
Perpustakaan perguruaan tinggi yaitu perpustakaan yang di kelolah oleh

perguruan tinggi dengan tujuan membantu tercapainya tujuan perguruan tinggi.
Keberadaan, tugas dan fungsi perpustakaan tersebut adalah rangka melaksanakan
Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat. Seperti halnya perpustakaan sekolah, pengguna perpustakaan
perguruan tinggi tersebut yaitu mahasiswa, dosen dan karyawan.
c)

Perpustakaan umum
Perpustakaan umum merupakan perpustakaan yang menjadi pusat kegiatan

belajar, pelayanan informasi, penelitian dan rekreasi bagi seluruh lapisan
masyarakat.
Ø Berdasarkan pengengolah dan pemiliknya, perpustakaan dibagi menjadi tiga,
yaitu :
a)

Perpustakaan pribadi
Perpustakaan pribadi adalah perpustakaan yang dimiliki dan dikelolah oleh

perorangan.
b)

Perpustakaan sekolah
Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang di kelolah oleh sekolah

sebagai sarana penunjang kegiatan belajar mengajar.
c)

Perpustakaan perguruan tinggi
Perpustakaan perguruan tinggi merupakan perpustakaan yang dikelolah oleh

perguruan tinggi sebagai penunjang pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi.

7

2.2 Tujuan Perpustakaan Sekolah.
Tujuan

utama

penyelenggaraan

perpustakaan

sekolah

adalah

meningkatkan mutu pendidikan bersama-sama dengan unsur-unsur sekolah
lainnya. Sedangkan tujuan lainnya adalah menunjang, mendukung, dan
melengkapi semua kegiatan baik kurikuler, ko-kurikuler dan ekstra kurikuler, di
samping dimaksudkan pula dapat membantu menumbuhkan minat dan
mengembangkan bakat murid serta memantapkan strategi belajar mengajar.
Namun secara operasional tujuan perpustakaan sekolah bila dikaitkan dengan
pelaksanaan program di sekolah, diantaranya adalah :
1. Memupuk rasa cinta, kesadaran, dan kebiasaan membaca.
2. Membimbing dan mengarahkan teknik memahami isi bacaan.
3. Memperluas pengetahuan para siswa.
4. Membantu mengembangkan kecakapan berbahasa dan daya pikir para siswa
dengan menyediakan bahan bacaan yang bermutu.
5. Membimbing para siswa agar dapat menggunakan dan memelihara bahan
pustaka dengan baik.
6. Memberikan dasar-dasar ke arah studi mandiri.
7. Memberikan kesempatan kepada para siswa untuk belajar bagaimana cara
menggunakan perpustakaan dengan baik, efektif dan efisien, terutama dalam
menggunakan bahan-bahan referensi.
8. Menyediakan bahan-bahan pustaka yang menunjang pelaksaanan program
kurikulum di sekolah baik yang bersifat kurikuler, kokurikuler, maupun
ekstra kurikuler.
2.3 Fungsi Perpustakaan Sekolah.
Berdasarkan tujuan perpustakaan sekolah, maka dapat dirumuskan
beberapa fungsi perpustakaan, sebagai berikut :
1.

Fungsi Edukatif.

Yang dimaksud dengan fungsi edukatif adalah perpustkaan menyediakan bahan
pustaka yang sesuai dengan kurikulum yang mampu membangkitkan minat baca
para siswa, mengembangkan daya ekspresi, mengembangkan kecakapan
berbahasa, mengembangkan gaya pikir yang rasional dan kritis serta mampu

8

membimbing dan membina para siswa dalam hal cara menggunakan dan
memelihara bahan pustaka dengan baik.
2.

Fungsi Informatif.

Yang dimaksud dengan fungsi informatif adalah perpustakaan menyediakan bahan
pustaka yang memuat informasi tentang berbagai cabang ilmu pengetahuan yang
bermutu dan uptodate yang disusun secara teratur dan sistematis, sehingga dapat
memudahkan para petugas dan pemakai dalam mencari informasi yang
diperlukannya.
3.

Fungsi Administratif

Yang dimaksudkan dengan fungsi administratif ialah perpustakaan harus
mengerjakan pencatatan, penyelesaian dan pemrosesan bahan-bahan pustaka serta
menyelenggarakan sirkulasi yang praktis, efektif, dan efisien.
4.

Fungsi Rekreatif.

Yang dimaksudkan dengan fungsi rekreatif ialah perpustakaan disamping
menyediakan buku-buku pengetahuan juga perlu menyediakan buku-buku yang
bersifat rekreatif (hiburan) dan bermutu, sehingga dapat digunakan para pembaca
untuk mengisi waktu senggang, baik oleh siswa maupun oleh guru.
5.

Fungsi Penelitian

Yang dimaksudkan dengan fungsi penelitian ialah perpustakaan menyediakan
bacaan yang dapat dijadikan sebagai sumber / obyek penelitian sederhana dalam
berbagai bidang studi.
2.4 Perpustakaan sebagai Sumber Belajar
Perpustakaan merupakan salah satu penunjang dalam meningkatkan sumber
belajar yang sekaligus sebagai wadah dari berbagai disipilin ilmu pengetahuan
yang juga menunjang atau sebagai sarana dalam mencerdaskan kehidupan bangsa
khususnya dibidang pendidikan.
Perpustakaan adalah suatu unit kerja dari suatu badan atau lembaga tertentu
yang mengelola bahan-bahan pustaka, baik berupa buku-buku maupun bukan
berupa buku (non book material) yang diatur secara sistematis menurut aturan
tertentu sehingga dapat digunakan sebagai sumber informasi oleh setiap

9

pemakainya. Jadi, perpustakaan adalah suatu unit kerja dari suatu lembaga yang
berisi koleksi buku sebagai penunjang dalam meningkatkan sumber belajar yang
diatur

untuk

dibaca,

dipelajari,

dan

dijadikan

bahan

rujukan.

Penyelenggaraan perpustakaan sebagai sumber belajar merupakan suatu
keharusan dan amat penting dalam pendidikan (UU No. 2/1989, pasal 35). Suatu
lembaga pendidikan tidak mungkin dapat terselenggara dengan baik jika para guru
dan para siswa tidak didukung oleh sumber belajar yang diperlukan untuk
penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar.
Smith dkk dalam buku ensiklopedianya yang berjudul “EDUCATOR’S
ENCYCLOPEDIA” menyatakan “School Library is a Center for Learning”, yang
artinya perpustakaan itu merupakan sumber belajar. Memang ditinjau secara
umum, perpustakaan itu sebagai pusat belajar sebab kegiatan yang paling tampak
pada setiap kunjungan siswa adalah belajar, baik belajar masalah-masalah yang
berhubungan langsung dengan mata pelajaran yang diberikan di kelas, maupun
buku-buku lain yang tidak ada hubungannya dengan mata pelajaran. Akan tetapi
apabila ditinjau dari sudut tujuan siswa mengunjungi perpustakaan, maka ada
yang tujuannya untuk belajar, ada yang tujuannya untuk berlatih menelusuri bukubuku perpustakaan, ada yang tujuannya untuk memperoleh informasi, bahkan
mungkin ada juga murid yang mengunjungi perpustakaan dengan tujuan hanya
sekedar untuk mengisi waktu senggangnya atau sifatnya rekreatif.
Sejak ditemukannya mesin cetak untuk mencetak buku dan sumber belajar
tercetak lainnya, hingga sekarang media cetak masih menduduki posisi kunci
dalam menunjang proses belajar mengajar. Buku, diktat, jurnal, surat kabar, modul
dan cetakan-cetakan yang lain masih banyak diandalkan untuk menunjang proses
belajar manusia. Perpustakaan, sebagai lembaga yang mengelola sumber
informasi semestinya menduduki posisi kunci dalam proses pendidikan dan
pelatihan yang ada, baik di lingkungan persekolahan, luar sekolah, dunia kerja,
maupun masyarakat pada umumnya. Namun, kenyataannya masih jauh dari
harapan. Perpustakaan masih belum benar-benar memasyarakat. Hal ini bisa
terjadi, misalnya karena rendahnya minat baca dan kurangnya kesadaran bahwa
belajar harus mencari sendiri informasi atau jawaban atas persoalan yang mereka

10

hadapi.
Seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi, berkembang pula konsep
perpustakaan. Perpustakaan perlu menyesuaikan diri bukan hanya menangani
koleksi sumber informasi dlam bentuk media cetak tetapi harus membuka pintu
untuk masuknya media audio visual dan kemungkinan masuknya fungsi-fungsi
yang lain.
Dengan visi ke depan, perpustakaan hendaknya siap pula menjadi pusat
sumber informasi dalam arti sebenarnya. Oleh karena itu, apabila kita menyebut
pusat sumber informasi hendaknya kita tafsirkan sebagai perpustakaan yang
berkembang lebih lanjut dengan fungsi-fungsi baru tersebut. Perkembangan
konsep pusat sumber informasi adalah perpaduan antara fungsi perpustakaan dan
pusat multi media untuk menunjang kegiatan belajar mengajar sasaran didik
tertentu dalam suatu lembaga pendidikan, baik formal (sekolah, diklat) maupun
nonformal (masyarakat). Pusat sumber informasi tidak hanya bermanfaat untuk
membantu proses pendidikan dan pembelajaran di sekolah dan lembaga diklat
tetepi juga lembaga lain, sepanjang berurusan dengan proses pendidikan dan
pembelajaran di masyarakat pada umumnya.
Bila diperhatikan secara jenih, maka perpustakaan sesungguhnya memberikan
peranan terhadap pelaksanaan modul pendidikan di sekolah. Peranan perpustakaan
antara lain:
1.

Perpustakaan merupakan sumber ilmu pengetahuan dan pusat kegiatan
belajar.

2.

Perpustakaan merupakan sumber ide-ide baru yang dapat mendorong
kemauan para siswa untuk dapat berpikir secara rasional dan kritis serta
memberikan petunjuk untuk mencipta.

3.

Perpustakaan akan memberikan jawaban yang cukup memuaskan bagi para
siswa, sebagai tuntutan rasa keingintahuan terhadap sesuatu, benar-benar
telah terbangun.

4.

Kumpulan bahan pustaka (koleksi) di perpustakaan memberikan
kesempatan membaca bagi para siswa yang mempunyai waktu dan
kemampuan yang beraneka ragam.

11

5.

Perpustakaan memberikan kesempatan kepada para siswa untuk
mempelajari cara mempergunakan perpustakaan yang efisien dan efektif.

6.

Perpustakaan akan membantu para siswa dalam meningkatkan dalam
kemampuan membaca dan memperluas perbendaharaan bahasa.

7.

Perpustakaan dapat menimbulkan cinta membaca, sehingga dapat
mengarahkan selera dan apresiasi siswa dalam pemilihan bacaan.

8.

Perpustakaan memberikan kepuasan akan pengetahuan di luar kelas.

9.

Perpustakaan merupakan pusat rekreasi yang dapat memberikan hiburan
yang sehat.

10. Perpustakaan memberikan kesempatan kepada para siswa dan guru untuk
mengadakan penelitian.
11. Perpustakaan merupakan batu loncatan bagi para siswa untuk melanjutkan
kebiasaan hidup membaca di sekolah yang lebih tinggi.
12. Kegairahan/minat baca siswa yang telah dikembangkan melalui perpustakaan
sangat berpengaruh positif terhadap prestasi belajarnya.
13. Bila minat membaca sudah tumbuh dan berkembang pada diri siswa, maka
perpustakaan juga dapat mengurangi jajan anak, yang ini biasanya dapat
berpengaruh negatif terhadap kesehatan anak.
14. Bahkan perpustakaan juga bagi anak-anak dapat menjauhkan diri dari
tindakan kenakalan, yang bisa menimbulkan suasana kurang sehat dalam
hubungan berteman diantara mereka.
Perpustakaan sebagai lembaga penyedia ilmu pengetahuan dan informasi
mempunyai peranan yang signifikan terhadap lembaga induk serta masyarakat
penggunanya. Demikian halnya di dalam lingkungan pendidikan seperti sekolah.
Perpustakaan sekolah merupakan pusat sumber ilmu pengetahuan dan informasi
yang berada di sekolah, baik tingkat dasar sampai dengan tingkat menengah.
Perpustakaan sekolah harus dapat memainkan peran, khususnya dalam membantu
siswa untuk mencapai tujuan pendidikan di sekolah. Untuk tujuan tersebut,
perpustakaan sekolah perlu merealisasikan misi dan kebijakannya dalam
memajukan masyarakat sekolah dengan mempersiapkan tenaga pustakawan yang
memadai, koleksi yang berkualitas serta serangkaian aktifitas layanan yang

12

mendukung suasana pembelajaran yang menarik. Dengan memaksimalkan
perannnya, diharapkan perpustakaan sekolah bisa mencetak siswa untuk
senantiasa terbiasa dengan aktifitas membaca, memahami pelajaran, mengerti
maksud dari sebuah informasi dan ilmu pengetahuan, serta menghasilkan karya
bermutu. Sehingga pada akhirnya prestasi pun relatif mudah untuk diraih.
Jadi, hubungan perpustakaan dan prestasi belajar siswa adalah dari perpustakaan
sebagai pusat sumber ilmu pengetahuan dan pusat kegiatan belajar serta sumber
ide-ide baru yang dapat mendorong kemauan para siswa untuk dapat berpikir
secara rasional, siswa dapat mencari informasi-informasi yang diperlukan dan
dapat terjalin sinergi antara pustakawan dan siswa yang akan berbuah prestasi
bagi siswa juga kinerja yang baik bagi pustakawan sehingga perpustakaan sangat
berperan dalam peningkatan prestasi belajar siswa sebab dapat mencerdaskan
penggunanya, khususnya dalam mencetak siswa yang berprestasi.
2.5

Sumbangan Perpustakaan Terhadap Pelaksanaan Program Pendidikan
Di Sekolah.
Bila diperhatikan secara jenih, maka perpustakan sekolah sesungguhnya

memberikan sumbangan terhadap pelaksanaan program pendidikan di sekolah.
Sumbangan / peranan perpustakaan antara lain :
1. Perpustakaan merupakan sumber ilmu pengetahuan dan pusat kegiatan
belajar.
2. Perpustakaan merupakan sumber ide-ide baru yang dapat mendorong
kemauan para siswa untuk dapat berpikir secara rasional dan kritis serta
memberikan petunjuk untuk mencipta.
3. Perpustakaan akan memberikan jawaban yang cukup memuaskan bagi para
siswa, sebagai tuntutan rasa keingintahuan terhadap sesuatu, benar-benar
telah terbangun.
4. Kumpulan bahan pustaka (koleksi) di perpustakaan memberika kesempatan
membaca bagi para siswa yang mempunyai waktu dan kemampuan yang
beraneka ragam.

13

5. Perpustakaan memberikan kesempatan kepada para siswa untuk mempelajari
cara mempergunakan perpustakaan yang efisien dan efektif.
6. Perpustakaan akan membantu para siswa dalam meningkatkan dalam
kemampuan membaca dan memperluas perbendaharaan bahasa.
7. Perpustakaan

dapat

menimbulkan

cinta

membaca,

sehingga

dapat

mengarahkan selera dan apresiasi siswa dalam pemilihan bacaan.
8. Perpustakaan memberikab kepuasan akan pengetahuan di luar kelas.
9. Perpustakaan merupakan pusat rekreasi yang dapat memberikan hiburan yang
sehat.
10. Perpustakaan memberikan kesempatan kepada para siswa dan guru untuk
mengadakan penelitian.
11. Perpustakaan merupakan batu loncatan bagi para siswa untuk melanjutkan
kebiasaan hidup membaca di sekolah yang lebih tinggi.
12. Kegairahan / minat baca siswa yang telah dikembangkan melalui
perpustakaan sangat berpengaruh positif terhadap prestasi belajarnya.
13. Bila minat membaca sudah tumbuh dan berkembang pada diri siswa, maka
perpustakaan juga dapat mengurangi jajan anak, yang ini biasanya dapat
berpengaruh negatif terhadap kesehatan anak.
14. Bahkan perpustakaan juga bagi anak-anak dapat menjauhkan diri dari
tindakan kenakalan, yang bisa menimbulkan suasana kurang sehat dalam
hubungan berteman diantara mereka.

2.6 Peran dan Kesiapan Pustakawan
Peran pustakawan, semakin berkembang dari waktu ke waktu. Kini
pustakawan tidak hanya melayani sirkulasi buku, tapi dituntut untuk dapat
memberikan informasi secara cepat, tepat, akurat dan efisien dari segi waktu dan
biaya. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, maka peran pustakawan
pada sebuah perpustakaan sebagai media penyampai informasi dapat dengan
menggunakan berbagai program kemasan informasi dengan aneka penyajian.
Dalam dunia belajar mengajar atau pendidikan dan pengajaran, peran

14

perpustakaan masih menjadi kebutuhan pokok bagi para pendidik dan peneliti.
Hal ini dikarenakan tidak semua informasi yang dibutuhkan dapat diperoleh
dengan mudah. Berkaitan dengan sarana pembelajaran sebagai mitra dalam
memperoleh informasi dari berbagai bidang ilmu pengetahuan, maka pustakawan
sebagai mediator informasi sangat berperan. Perpustakaan sebaiknya dikelola
sesuai tujuan penyelenggaraan sebuah pusat informasi. Komunikasi informasi
kepada pemakai saat ini melalui aneka media yang ada. Pada peran inilah (media
informasi) pustakawan dibutuhkan agar informasi sampai kepada pemakai. Aneka
kemasan informasi diolah oleh pustakawan sehingga siap untuk dimanfaatkan,
sehingga peran seorang pustakawan menjadi tolok ukur apakah informasi yang
disampaikan bermanfaat atau tidak, sesuaikah dengan kebutuhan para pengguna
atau pengunjung perpustakaan.
Pustakawan adalah seorang yang menyelenggarakan kegiatan perpustakaan
dengan jalan memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan tugas
lembaga induknya berdasarkan ilmu yang dimiliki melalui pendidikan (Kode Etik
Pustakawan, 1998:1). Menurut definisi tersebut maka seseorang yang ingin
menjadi pustakawan atau penyelenggara sebuah perpustakaan merupakan orang
yang mempunyai pendidikan tertentu. Artinya tanpa bekal ilmu mengelola
informasi janganlah bertekad mendirikan sebuah perpustakaan, kecuali pengelola
yang bersangkutan telah belajar mandiri (otodidak) mengenai penyelenggaraan
suatu perpustakaan (pusat informasi). Sampai atau tidaknya sebuah informasi
kepada pemakai akan tergantung kepada peran pustakawan. Pustakawan
merupakan komponen yang sangat penting dalam mencapai keberhasilan layanan
perpustakaan, oleh karena itu staf perpustakaan (pustakawan) harus memadai dari
segi jumlah dan mutu untuk memenuhi kebutuhan pelayanan dan program yang
dikembangkan di perpustakaan, khususnya di perguruan tinggi. Pustakawan
perpustakaan perguruan tinggi idealnya lulusan perguruan tinggi (D3/S1) Ilmu
Perpustakaan.
Pengelolaan perpustakaan adalah kegiatan mengurus sesuatu, dapat diartikan
sebagai mengurus atau menyelenggarakan perpustakaan (Kamus Besar Bahasa

15

Indonesia, 1976:469). Keberadaan seorang pustakawan sangat membantu
pengguna

dalam

mendapatkan

informasi

yang

dibutuhkan.

Diharapkan

pustakawan bisa memberi inspirasi dan motivasi bagi penggunanya, sehingga
pengguna akan selalu merindukan keberadaannya serta termotivasi untuk kembali
lagi ke perpustakaan. Selanjutnya, hal-hal yang perlu disiapkan dalam diri seorang
pustakawan dalam pengelolaan perpustakaan dan memberikan pelayanan yang
baik bagi pengguna, sebagai berikut :
1. Pustakawan harus profesional dalam memberikan layanan, yaitu layanan
dalam mencarikan koleksi atau referensi yang dibutuhkan oleh pengguna.
2. Pustakawan harus menguasai IT (Information Technology) karena dengan
semakin berkembangnya teknologi dan informasi diharapkan seorang
pustakawan tidak gaptek (gagap teknologi). Karena perpustakaan sebagai
pusat informasi maka seorang pustakawan harus bisa menguasai teknologi,
agar pengguna yang membutuhkan rujukan atau referensi dapat terpenuhi
dan tidak merasa kecewa dengan kebutuhan yang dibutuhkannya.
3. Sebagai pustakawan yang mengusai teknologi informasi diharapkan bisa
melayani pengguna dengan cepat dan tepat. Seorang pustakawan harus
bisa menyediakan berbagai informasi dengan cepat, meskipun kemajuan
teknologinya sudah melaju kencang, bukan berarti ketika teknologi
informasi sudah berkembang seorang pustakawan tidak dibutuhkan lagi,
melainkan sebagai seorang pustakawan harus lebih cermat dan tanggap
dalam menyediakan informasi. Misal dalam hal menyediakan alamatalamat web dan katalog online dalam berbagai macam bidang yang
dibutuhkan oleh pengguna, menyediakan alamat-alamat jurnal online ke
pengguna dan bagaimana cara mengkoleksinya serta menata alamat-alamat
situsnya dengan teratur. Hal tersebut berguna untuk memudahkan dan
mempercepat pengguna dalam pencarian informasi yang dibutuhkan.

16

4. Pustakawan harus berpenampilan yang rapi dan bersih, murah senyum
serta melayani dengan sepenuh hati. Pustakawan harus mempunyai prinsip
bahwa melayani pengguna dalam mendapatkan informasi hingga
pengguna merasa puas dalam mendapatkan referensi yang ia butuhkan
merupakan kepuasan tersendiri.
5. Pustakawan harus inovatif yaitu mampu berinovasi dan mengeksplorasi
lingkungannya serta menginvestasikan dengan hal-hal yang baru.
6. Pustakawan harus mampu mengelola perpustakaan secara efektif dan
efisien. Terutama dalam mengelola informasi perpustakaan agar
perpustakaan bisa berkembang dan maju. Menata ruang baca sedemikian
rupa sehingga menarik, menyenangkan, dan nyaman, baik untuk
kemudahan akses maupun interiornya agar pengguna tertarik untuk datang
dan melihatnya.
7. Pustakawan dituntut untuk bisa bekerja sama meskipun tugas masingmasing pustakawan berbeda. Hal tersebut bertujuan untuk memberikan
kepuasan kepada pengguna. Apabila salah seorang pustakawan belum bisa
memberi kepuasan kepada pengguna maka dapat dibantu oleh pustakawan
lain dalam mencarikan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna.
8. Pustakawan juga harus bisa bekerja secara efektif dan efisien dalam
memberikan informasi kepada penggunanya. Efektif dalam memberikan
informasi dan efisien waktu dalam mencarikan informasi yang dibutuhkan
oleh pengguna.
9. Pustakawan harus mempunyai prinsip User oriented (berorientasi pada
pengguna) yang diharapkan bisa memberikan kepuasan kepada pengguna.
Dan sebagai seorang pustakawan harus bisa menerima saran dan kritik
baik dari pengguna demi untuk perbaikan layanan dan kepuasan pengguna.

17

10. Pustakawan harus bersifat santun dan tegas terhadap pelanggaranpelanggaran yang dilakukan oleh pengguna. Terkadang pengguna malas
untuk membaca tata tertib yang ada di perpustakaan sehingga pengguna
kurang mengerti aturan yang dibuat oleh perpustakaan. Dan sebagai
seorang pustakawan harus bisa memberi pengertian dengan santun.
Demikian juga dengan pengguna yang kena sanksi denda harus diberikan
aturan yang tegas.
11. Pustakawan harus bisa memberikan perhatian yang lebih kepada
penggunanya. Dengan adanya pertanyaan atau obrolan yang membuat
pengguna tidak tegang saat datang ke perpustakaan, misalnya dengan
menanyakan nama dan alamat akan membuat pengguna cukup
diperhatikan.
Tujuan pengelolaan dan pengaturan bahan-bahan pustaka adalah agar dapat
digunakan sebaik-baiknya oleh penggunanya. Dengan pengaturan tersebut
diharapkan dapat membangkitkan minat setiap pengguna untuk selalu
mengunjungi perpustakaan.
2.7 Kendala dalam Pengelolaan Perpustakaan
Meningkatnya kebutuhan pengguna akan informasi yang akurat, bernilai,
relevan, dan tepat waktu akan menghadapkan profesi pustakawan pada tantangan
yang semakin berat dan kompleks. Sampai saat ini masih banyak terdengar
keluhan sulitnya mendapatkan informasi yang tepat, akurat, relevan, murah dan
cepat. Hampir seluruh pengguna menginginkan informasi yang dibutuhkan dapat
diperoleh dengan cepat, tepat, akurat dan efisien, baik dari segi waktu dan biaya.
Tingkat kenyaman pengguna dalam menikmati layanan informasi juga masih
belum terpenuhi. Semuanya ini merupakan tantangan yang perlu segera dipikirkan
dan disiasati dengan model pembaharuan dalam etos kerja dan kinerja pustakawan
ke arah yang lebih “proaktif dan inovatif”. Konsekuensi logis dari tuntutan
pembaharuan tersebut adalah melakukan pembenahan yang menyeluruh.

18

Pustakawan dituntut agar dapat mengeksplorasi cara baru guna mengembangkan
produk yang dapat ditawarkan ke pengguna untuk memperoleh akses informasi
serta meningkatkan kualitas layanan untuk kepentingan pengguna. Saatnya
pustakawan yang profesional menyediakan jasa layanan prima. Perpustakaan,
dalam upayanya mendukung perguruan tinggi yang bertaraf internasional, masih
menghadapi kendala yang cukup kompleks dan beragam, mulai dari birokrasi
yang rumit, sumber daya manusia yang tidak profesional hingga pendanaan yang
macet atau tersendat-sendat dalam setiap kegiatan pengembangan perpustakaan.
Disamping permasalahan yang cukup kompleks tersebut, hingga saat ini belum
ada undang-undang mengenai sitem nasional perpustakaan. Undang-undang yang
berfungsi sebagai payung hukum yang mengikat pemerintah dan warga negara
dalam tatalaksana perpustakaan di seluruh Indonesia sebagai satu kesatuan sistem
nasional. Sistem nasional perpustakaan yang berfungsi sebagai prasarana atau
infrastruktur bagi pengelolaan dan wadah pendayagunaan seluruh sumber
informasi untuk kepentingan masyarakat dalam rangka pembelajaran sepanjang
hayat.
Rendahnya minat baca masyarakat juga harus menjadi inspirasi tersendiri bagi
seorang pustakawan. Bagaiman seorang pustakawan mampu menumbuhkan minat
baca masyarakat tersebut. Lebih menyenangkan lagi jika seorang pustkawan juga
berprofesi sebagai seorang penulis buku yang terkenal. Hal itu dapat mendorong
masyarakat untuk memiliki rasa penasaran dan akhirnya tertarik untuk datang ke
perpustakaan.
2.8 Kompetensi Pustakawan
Untuk mengatasi permasalahan dan tantangan yang semakin berat dan
kompleks, dalam mendukung terwujudnya perguruan tinggi bertaraf internasional,
mau tidak mau pustakawan harus memiliki kompetensi profesional dan
kompetensi pribadi. Dalam membangun kompetensi profesional, seorang
pustakawan harus:

19



Mengembangkan dan mengelola layanan informasi yang nyaman, mudah
diakses, efektif dari segi biaya, yang sejalan dengan arahan strategis
institusi/organisasi;
Contoh:
Menyusun dan mengembangkan rencana strategis yang sesuai dengan
tujuaninstitusi/organisasi.



Memperhatikan kebutuhan dan mau mendengarkan aspirasi



Memiliki keahlian tentang isi sumber-sumber informasi, termasuk
kemampuan untuk engevaluasi secara kristis dan menyaringnya;
Contoh:
Memantau perkembangan informasi global, memilih, menyaring dan
mampu menyeleksi informasi yang relevan dan up to date bagi
kepentingan pengguna.



Memiliki pengetahuan/ketrampilan khusus dalam bidang tertentu, sesuai
dengan kepentingan institusi/organisasi;
Contoh:
Pustakawan

harus

berani

mengambil

kursus/pelatihan

di

bidang

Pusdokinfo, manajemen, atau subyek lain yang berkaitan dengan institusi
atau organisasi tempat mereka bekerja.


Menyediakan pengajaran dan dukungan yang baik untuk pemakai
perpustakaan dan layanan informasi;
Contoh:
Memberikan informasi tentang penggunaan fasilitas perpustakaan dengan
baik (user education), membuka layanan informasi dan menjalin

20

komunikasi dengan pengguna Menyediakan bantuan dan referensi secara
on-line.


Menilai kebutuhan pemakai, merancang serta memasarkan produk dan
layanan informasi bernilai tambah untuk memenuhi kebutuhan tersebut;
Contoh:
Melakukan penilaian kebutuhan secara. Rutin, menggunakan instrumen
penelitian seperti kuesioner, wawancara dengan pengguna dan narasumber.



Menggunakan

teknologi

informasi

yang

tepat

untuk

pengadaan,

pengolahan, dan penyebaran informasi;
Contoh:
Membuat

katalog

koleksi

perpustakaan

secara

on-line

(OPAC).

Menghubungkan penelusuran katalog dengan layanan pengiriman
dokumen. Bekerja sama dengan tim manajemen informasi untuk memilih
piranti lunak dan piranti keras yang tepat untuk akses komputer ke katalog
perpustakaan dan pangkalan data lainnya.


Menggunakan pendekatan bisnis dan manajemen yang tepat untuk
mengkomunikasikan

pentingnya

layanan

informasi

kepada

fihak

pimpinan;
Contoh:
Mengembangkan rencana bisnis
pengembalian

investasi

untuk

untuk

perpustakaan.

perpustakaan

dan

Menghitung
layanannya.

Mengembangkan rencana pemasaran untuk perpustakaan. Melaporkan
kepada manajemen mengenai usaha perbaikan kualitas secara terus
menerus. Menunjukkan bahwa perpustakaan dan layanan informasi dapat
menambah nilai organisasi. Berkompetensi sebagai sumber daya
manajemen berkualitas bagi organisasi.

21



Mengembangkan produk informasi khusus untuk penggunaan di dalam
atau di luar institusi/organisasi atau pengguna secara perorangan;
Contoh:
Membuat pangkalan data dokumen internal seperti laporan, panduan
teknis atau bahan-bahan yang digunakan untuk proyek-proyek khusus.
Membuat agar file dokumen lengkap mudah ditelusur. Menyediakan
panduan

teknis

on-line.

Membuat

situs

dalam

jaringan.

Web

institusi/organisasi dan menghubungkannya dengan situs lain dalam
internet. Berpartisipasi dalam kegiatan manajemen untuk menciptakan,
menangkap, mempertukarkan, menggunakan, dan mengkomunikasikan
modal intelektual institusi/organisasi


Secara terus menerus memperbaiki layanan informasi untuk merespon
perubahan kebutuhan pemakai;
Contoh:
Memantau arah gejala industri dan penyebaran informasi untuk orangorang penting dalam institusi/organisasi atau klien secara perorangan.
Memfokuskan kembali layanan informasi sesuai kebutuhan baru dalam
bisnis. Melakukan pengiriman dokumen tepat waktu untuk mencapai
fleksibilitas maksimal.



Menjadi anggota dari tim manajemen senior dan konsultan untuk
organisasi dalam hal informasi yang efektif;
Contoh:
Berpartisipasi

dalam

perencanaan

strategis

dalam

organisasi.

Berpartisipasi dalam studi informasi dan tim teknis. Menginformasikan
kepada manajemen mengenai masalah hak cipta dan kesesuaiannya
dengan hukum hak cipta. Negosiasi kontrak dengan penyedia pangkalan

22

data. Memperoleh informasi paten. Mengembangkan kebijakan informasi
untuk institusi/organisasi.
Dalam membangun kompetensi pribadi, seorang pustakawan harus:


Memiliki pandangan jauh dan luas ke depan;

contoh:
Memahami bahwa pencarian informasi dan penggunaannya sebagai bagian dari
proses kreatif bagi individu dan organisasi. Memandang perpustakaan dan layanan
informasi sebagai bagian dari sebuah proses lebih besar dalam membuat
keputusan. Memantau arah gejala bisnis utama dan peristiwa-perjstiwa
internasional. Mengantisipasi arah gejala dan secara proaktif mengatur kembali
perpustakaan dan layanan informasi untuk mengambil manfaat daripadanya.


Melayani pengguna dengan baik, santun dan ramah;

contoh:
Mencari umpan balik kinerja dan menggunakannya untuk perbaikan secara terus
menerus. melakukan kajian pemakai secara rutin. Berbagi pengetahuan baru
dengan orang lain dalam konferensi atau literatur profesional. Tetap bersikap
santun dan ramah kepada pengguna walau, dalam kondisi yang melelahkan.


Mencari tantangan dan melihat peluang baru, baik di dalam maupun di
luar perpustakaan;

contoh:
Ambil kompetensi baru dalam organisasi yang memerlukan seorang pemimpin
informasi. Gunakan pengetahuan dan keahlian perpustakaan untuk memecahkan
berbagai masalah-masalah informasi dalam arti luas. Ciptakan perpustakaan tanpa
dinding (perpustakaan digital atau perpustakaan virtual)


Bekerja sama dan beraliansi;

23

contoh:
Menjalin aliansi dengan profesional sistem informasi manajemen. Membangun
kerja sama dengan perpustakaan atau layanan informasi lain, baik di dalam
maupun di luar organisasi untuk mengoptimalkan resource sharing. Menjalin
aliansi dengan pemilik pangkalan data dan penyedia informasi lain untuk
meningkatkan produk dan layanan. Menjalin aliansi dengan peneliti fakultas ilmu
perpustakaan dan informasi untuk melakukan kajian-kajian yang terkait.


Menciptakan lingkungan yang saling mempercayai dan saling menghargai;

contoh:
Menghargai kelebihan dan kemampuan orang lain. Mengenali kekuatan sendiri
dan kekuatan orang lain dengan seimbang. Membantu orang lain untuk
mengoptimalkan


Memiliki keahlian berkomunikasi yang efektif;

contoh:
Mempresentasikan gagasan secara jelas dan antusias. Menulis teks secara jelas
dan mudah dimengerti. Menggunakan bahasa yang umum. Meminta umpan balik
dalam keahlian berkomunikasi dan menggunakannya untuk perbaikan diri.


Bekerja dengan baik dengan sesama anggota tim;

contoh:
Mempelajari kebijaksanaan tim dan mencari peluang untuk partisipasi tim: Ambil
tanggung jawab dalam tim, baik di dalam maupun di luar perpustakaan.
Membimbing anggota tim lainnya. Meminta bimbingan dari anggota tim lain bila
diperlukan.


Mempunyai sifat pemimpin;

24

contoh:
Mempelajari dan mengembangkan kualitas seorang pemimpin yang baik dan
mengetahui cara untuk melatih kepemimpinan tersebut. Dapat membagi
kompetensi kepemimpinan dengan yang lain dan memberikan kesempatan orang
lain untuk berkompetensi sebagai pemimpin.


Belajar terus menerus dan mempunyai perencanaan karir pribadi.

contoh:
Meniti karir dengan belajar secara terus menerus dan mengembangkan
pengetahuan. Memiliki tanggung jawab pribadi untuk perencanaan karir jangka
panjang dan mencari kesempatan untuk belajar dan memperkaya ilmu.


Memahami nilai solidaritas dan jaringan profesional;

contoh:
Berkompetensi aktif dalam asosiasi Pustakawan dan asosiasi profesional lainnya.
Menggunakan peluang ini untuk berbagi pengetahuan dan keahlian, untuk studi
banding dengan penyedia layanan informasi lainnya, membentuk kemitraan dan
aliansi.


Bersifat fleksibel dan positif menghadapi perubahan terus menerus;

contoh:
Dapat menerima tanggung jawab yang berbeda dalam waktu yang berbeda pula
dan merespon kebutuhan akan perubahan. Memelihara sifat positif dan membantu
orang lain untuk melakukan hal yang sama. Menolong orang lain untuk
mengembangkan gagasan mereka dengan cara menyediakan informasi yang benar.
2.9 Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam pengembangan perpustakaan
sekolah
Dalam perkembangannya , pemanfaatan Teknologi Informasi dan
Komunikasi tidak hanya digunakan sebagai media belajar di dalam kelas, tetapi

25

juga sebagai media belajar dalam perpustakaan sekolah, menarik minat siswa dan
juga mempermudah pengelolaan perpustakaan. Diantaranya dengan penyediaan
internet, Televisi, VCD/DVD player, yang dilengkapi pula dengan berbagai
macam kaset/CD dan headset dengan jumlah yang memadai dan di tata dengan
acuan-acuan perpustakaan yang ada.
Ada beberapa model pelayanan atau metode perpustakaan yang berkembang saat
ini, yaitu :
1.

Perpustakaan Manual : Pelayanan perpustakaan dilaksanakan manual/
konvensional, tanpa bantuan Teknologi Komputer atau teknologi lainnya.

2.

Outomasi Perpustakaan

: Pelayanan perpustakaan dikerjakan dengan

bantuan komputer tau media lainnya. Cakupan dalam outomasi pendidikan
adalah : mempermudah pustakawan dalam pengadaan koleksi, katalogisasi,
inventarisasi, sirkulasi, pengelolaan penerbitan berkala, penyediaan katalog,
pembuatan label buku, pembuatan kartu anggota, pengelolaan anggota dan
sebagainya. Software yang digunakan dalam outomasi perpustakaan ini dapat
di beli atau di pesan pada lembaga-lembaga yang mengembangkan software /
program komputer. Atau menggunakan software-software yang sudah ada.
Software yang banyak digunakan pada perpustakaan sekolah diantaranya
sebagai berikut : CDS/ISIS, WINISIS, In Magic & Lex/ DOSver, OSS,
KOHA, Greenstone, OpenBiblio, Igloo, Athenaeum Light dan masih banyak
lagi.
3. Perpustakaan Digital : Dalam pelayanan perpustakaan model ini, siswa atau
pemustaka tidak disediakan bahan dalam bentuk buku, tetapi pemustaka dapat
mengakses buku yang di inginkan dalam bentuk file-file E-Book, E-Learning,
E-Modul, Blog, Mailing List atau keping-keping VCD / DVD. File dan DVD
tersebut dapat berupa film-film dokumenter, adobe reader, film cerita, video
clip dan sebagainya.
4. Perpustakaan Virtual/ Virtual Library : Perpustakaan dengan menggunakan
media internet. Pada dasarnya, virtual library bisa dikatakan sama dengan
perpustakaan konvensional , setiap anggota virtual library bisa mencari apa
yang mereka butuhkan dengan cara melihat isi pada virtual library. Setelah

26

menemukan kemudian bisa langsung dibuka atau dengan mengunduh
(download), tentunya setelah anggota tersebut memenuhi syarat yang
ditetapkan, yaitu dengan mendaftar / register lebih dahulu. Pada prinsipnya
virtual library sama dengan jika kita browsing internet.
2.10

Dukungan Kurikulum dan finansial dari sekolah dan pemerintah
Perkembangan perpustakaan sekolah tidak lepas dari peran pemerintah

melalui Kemendikbud, Pemerintah Daerah dan lembaga sekolah sebagai
pengelola dan pelaksana perpustakaan dan juga peran masyarakat sebagai
pemustaka, dalam hal ini siswa melalui komite Sekolah maupun dewan
perpustakaan. Peran pemerintah, sekolah dan masyarakat tersebut telah jelas di
atur dalam UU Nomor 43 Tahun 2007, pasal 7 berbunyi sebagai berikut :
(1) Pemerintah Berkewajiban :
a. Mengembangkan sistem nasional perpustakaan sebagai upaya mendukung
Sistem Pendidikan Nasional;
b.

Menjamin kelangsungan penyelenggaraan dan pengelolaan perpustakaan
sebagai pusat sumber belajar masyarakat;

c.

Menjamin ketersediaan layanan perpustakaan secara merata di tanah air;

d. Menjamin ketersediaan keragaman koleksi perpustakaan melalui terjemahan
(translasi) , alih aksara (transliterasi), alih suara ke tulisan (transkripsi) dan
alih media (transmedia);
e.

Menggalakan promosi gemar membaca dan memanfaatkan perpustakaan;

f.

Meningkatkan kualitas dan kuantitas koleksi perpustakaan; membina dan
mengembangkan kompetensi, profesonalitas pustakawan dan tenaga teknis
perpustakaan;
Program pemerintah dalam usaha pengembangan perpustakaan seperti diatas,
seharusnya mulai dari sikapi dengan sebuah usaha pustakawan dan kepala
sekolah untuk mendapatkan informasi yang berguna bagi kepentingan
perpustakaan sekolah. Misalnya : informasi tentang bantuan buku, teknologi
perpustakaan terbaru dengan studi banding, pelatihan bagi guru dan
pustakawan. Mungkin kita maklum dengan anggaran pemerintah dalam proses

27

pengembangan perpustakaan diseluruh Indonesia sangat kecil, maka lemba