FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI MANAJER PERUSAHAAN ATAS INFORMASI KEUANGAN PADA PT. SUPER SUKSES SEJAHTERA SURABAYA.
FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI
MANAJ ER PERUSAHAAN ATAS INFORMASI KEUANGAN
PADA PT. SUPER SUKSES SEJ AHTERA SURABAYA
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Untuk Menyusun Skripsi S-1 Program Studi Akuntansi
Oleh :
SEAVIEW LAIL
0613115052
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
SKRIPSI
FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI
MANAJ ER PERUSAHAAN ATAS INFORMASI KEUANGAN
PADA PT. SUPER SUKSES SEJ AHTERA SURABAYA
Yang diajukan
SEAVIEW LAIL
0613115052
disetujui untuk Ujian Lisan oleh
Pembimbing Utama
DRA.Ec.ANIK YULIATI.M.Aks
Tanggal ; ………………………
NIP. 196108311992032001
Mengetahui
Wakil Dekan I
Dr s. Rahman A. Suwaidi, MS
NIP. 19600330 198603 1001
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESEPSI MANAJ ER ATAS
INFORMASI KEUANGAN PADA PT.SUPER SUKSES SEJ AHTERA SURABAYA
Disusun Oleh :
SEAVIEW LAIL
0613115052/FE/EA
Telah Dipertahankan dan Diterima Oleh Tim Penguji Skr ipsi Progr am Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Pada tanggal : 13 J uni 2013
Pembimbing :
Pembimbing Utama
Tim Penguji
Ketua
Dra. Ec. Anik Yuliati, MA.Ks
Prof. Dr. Soeparlan Pr anoto.M.M
Sekretaris
Dr a. Ec. Anik Yuliati, MA.Ks
Anggota
Dr s. Ec. R.Sjar ief Hidayat.M.Si
Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran" J awa Timur
Dr. H. Dhani Ichsanuddin Nur, MM
NIP. 196309241989031001
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang
merupakan salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa
Timur dengan judul “FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI
MANAJER PERUSAHAAN ATAS INFORMASI KEUANGAN PADA PT. SUPER
SUKSES SEJAHTERA SURABAYA”
Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan dari beberapa pihak, maka
akan sulit bagi penulis untuk dapat menyusun skripsi ini. Sehubungan dengan hal itu,
maka dalam kesempatan istimewa ini penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada pihak-pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam
mendukung kelancaran penulisan skripsi baik berupa dukungan, doa maupun
bimbingan yang telah diberikan. Secara khusus penulis dengan rasa hormat yang
mendalam mengucapkan terima kasih kepada:
1.
Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Sudarto, MP, selaku Rektor Univesitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2.
Bapak Dr. Dhani Ichsanudin Nur, SE. MM, selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Pembangunan “Veteran” Jawa Timur.
3.
Bapak Drs. Ec. Saiful Anwar, MSi, selaku Wakil Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Pembangunan “Veteran” Jawa Timur.
i
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4.
Bapak Dr. Hero Priono M.Si, Ak, selaku Ketua Program Studi
Akuntansi Universitas Pembangunan “Veteran” Jawa Timur.
5.
Ibu Dra.Ec.Anik Yuliati.M.Aks, selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing penulis dalam mengerjakan skripsi.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, segala kritik dan saran sangat penulis harapkan guna meningkatkan
mutu dari penulisan skripsi ini. Penulis juga berharap, penulisan skripsi ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Surabaya, Juni 2013
Penulis
ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................... .....
i
DAFTAR ISI ...........................................................................................
iii
ABSTRAKSI...........................................................................................
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah............................................................ 1
1.2 Perumusan Masalah .................................................................. 6
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................... 6
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................... 7
BAB II
KAJ IAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN MODEL
2.1
Penelitian Terdahulu ............................................................... 8
2.2
Landasan Teori ....................................................................... 13
2.2.1 Laporan Keuangan ........................................................ 13
2.2.1.1 Pemakai Laporan Keuangan .............................. 15
2.2.1.2 Tujuan Laporan Keuangan................................. 17
2.2.2 Akuntansi Manajemen .................................................. 17
2.2.2.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Manajemen ...................................................... 17
2.2.2.2 Tujuan Sistem Akuntansi Manajemen .............. 17
2.2.3 Persepsi ........................................................................ 19
2.2.3.1.
Pengertian Persepsi ....................................... 19
2.2.3.2.
Timbulnya Persepsi ....................................... 19
2.2.3.3.
Persepsi Manajer Atas Informasi Keuangan ... 23
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.4 Proses Belajar ............................................................... 24
2.2.4.1.
Pengertian Proses Belajar ............................ 24
2.2.4.2.
Dasar Utama Proses Belajar .......................... 25
2.2.4.3.
Teori Pembelajaran........................................ 25
2.2.5 Motivasi ....................................................................... 27
2.2.5.1.
Pengertian Motivasi ..................................... 27
2.2.5.2.
Proses Motivasi ............................................. 28
2.2.5.3.
Teori Yang Digunakan Oleh Para Manajer
Dalam Mengembangkan Pendekatan
Motivasi ........................................................ 29
2.2.6 Kepribadian .................................................................. 30
2.2.6.1.
2.2.6.2.
Pengertian Kepribadian................................ 30
Faktor-Faktor Yang Mendasari
Kepribadian ................................................... 30
2.2.7 Hubungan Antara Proses Belajar, Motivasi dan
Kepribadian Terhadap Persepsi Manajer Atas
Informasi Akuntansi Keuangan ..................................... 32
2.3
Model Konseptual .................................................................. 36
2.4
Hipotesis ................................................................................ 36
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ....................... 37
3.2. Teknik Penentuan Sampel ....................................................... 39
3.3. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 40
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3.4. Teknis Analisis dan Uji Hipotesis ........................................... 41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Obyek Penelitian..............................................
49
4.2. Pengujian Kualitas Data...................................................
55
4.2.1. Uji Validitas (Validity test)...................................
55
4.2.2. Uji Reliabilitas Data ............................................
58
4.2.3. Uji Normalitas Data .............................................
59
4.3. Uji Asumsi Klasik .........................................................
60
4.4. Analisis dan Pengujian Hipotesis .....................................
62
4.5. Pembahasan Hasil Penelitian ...........................................
67
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan .....................................................................
73
5.2. Saran ...............................................................................
74
DAFTAR PUSTAKA
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI
MANAJ ER PERUSAHAAN ATAS INFORMASI KEUANGAN
DI PT. SUPER SUKSES SEJ AHTERA
Seaview Lail
ABSTRAK
Penggunaan informasi keuangan yang memadai merupakan suatu alat, dimana
manajer perusahaan sanggup mengarahkan dan mengendalikan usaha-usaha yang
melampaui pengamatan dan pengawasan perorangan yang tidak dapat dijangkaunya
sendiri, tidak perlu diragukan lagi bahwa apabila manajer telah diberi informasi
sebaik-baiknya mengenai tindakan-tindakan yang positif maka dapat membantu
mereka dalam mengelola organisasi secara menguntungkan. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi Manajer Perusahaan
Atas Informasi Keuangan di PT. Super Sukses Sejahtera.
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi penelitian adalah manajer dan
assisten manajer PT. Super Sukses Sejahtera di Surabaya dengan jumlah sampel 32
responden. Penelitian ini berlandaskan pendekatan kuantitatif dengan tekhnik analisis
regresi linier sederhana.
Berdasarkan uji hipotesis secara simultan diperoleh hasil bahwa keseluruhan
variabel bebas yaitu proses belajar, motivasi dan kepribadian berpengaruh terhadap
persepsi manajer atas informasi akuntansi keuangan. Secara parsial untuk variabel
proses belajar berpengaruh secara parsial terhadap persepsi manajer atas informasi
akuntansi keuangan. Pada variabel motivasi berpengaruh terhadap persepsi manajer
atas informasi akuntansi keuangan. Pada variabel kepribadian tidak berpengaruh
terhadap persepsi manajer atas informasi akuntansi keuangan
Kata kunci: proses belajar, motivasi, kepribadian berpengaruh dan persepsi manajer
atas informasi akuntansi keuangan
i
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
Kondisi perekonomian dewasa ini menunjukkan adanya tingkat
persaingan
bisnis
yang
tinggi
sehingga
menuntut
perusahaan
untuk
memanfaatkan kemampuan yang ada semaksimal mungkin agar unggul dalam
persaingan, dalam persaingan bisnis, perusahaan yang beroperasi secara tidak
efektif dan efisien tidak mungkin dapat mempertahankan kelangsungan
hidupnya
dikarenakan
terbatasnya
sumber-sumber
daya
yang
dimiliki
perusahaan, oleh karena itu manajemen perlu memiliki kemampuan untuk
melihat
dan
menggunakan
menyeleksi serta
peluang,
mengidentifikasikan
masalah
dan
mengimplementasikan proses adaptasi dengan tepat.
Manajemen sebagai salah satu sumber daya mempunyai andil yang cukup besar
dan merupakan modal penting perusahaan, karena manusia dalam menjalankan
pekerjaan selalu dilandasi oleh keinginan untuk mencapai tujuan tertentu.
Peranan manusia dalam suatu perusahaan ditujukan oleh tindakan atau
sikap dari manajer, adapun setiap manajer dalam perusahaan berfungsi
menggerakkan organisasi lain untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka
pencapaian tujuan dari perusahaan itu seperti yang telah ditetapkan, dalam
rangka tugas-tugas manajemen, seorang manajer harus mampu menciptakan
1 tindakan seorang manajer harus tetap
suasana tentram dan bahagia, setiap
mengarah pada tujuan perusahaan. Salah satu langkah strategis adalah
menumbuh kembangkan perusahaan yang memiliki karakteristik, antara lain :
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
teknologi sederhana, serta mampu menyerap tenaga kerja sehingga dapat
diwujudkan pemerataan kesempatan berusaha dan pemerataan pendapatan.
Ketatnya persaingan bisnis dalam era globalisasi ekonomi, hanya
perusahaan yang memiliki berbagai keunggulan kompetitif yang akan mampu
memenangkan persaingan. Keunggulan tersebut diantaranya adalah kemampuan
dalam mengelola berbagai informasi, sumber daya manusia, alokasi dana,
penerapan teknologi, sistem pemasaran dan pelayanan, sehingga manajemen
perusahaan yang professional merupakan tuntutan yang harus segera dipenuhi
untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan perusahaan secara baik.
Informasi akuntansi keuangan berhubungan dengan data akuntansi
atas transaksi-transaksi keuangan dari suatu unit organisasi yang bergerak dalam
bidang usaha, baik dalam usaha jasa, usaha dagang, maupun usaha industri.
Agar supaya informasi akuntansi keuangan dapat dimanfaatkan oleh manajer,
maka informasi tersebut disusun dalam bentuk-bentuk yang sesuai dengan
Standart Akuntansi Keuangan (SAK).
Kelancaran arus kas informasi akuntansi keuangan dari perusahaan
kecil atau menegah sangat bermanfaat untuk mengetahui bagaimana
perkembangan usaha perusahaan, bagaimana struktur modalnya, berapa
keuntungannya yang telah diperoleh perusahaan pada suatu periode tertentu.
Pengelolaan bidang usaha kecil dan menegah membutuhkan tenaga
yang professional. Definisi manajemen itu sendiri adalah gabungan ilmu dan
seni
yang
merupakan
sekumpulan
proses
tindakan
perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pemimpinan, serta pengendalian atas
penggunaan sumber-sumber daya organisasi yang tersedia untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan sehingga bermanfaat bagi manusia.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Efektifitas kemampuan manajer sangatlah penting di dalam mencapai
kesuksesan di dunia usaha. Efektifitas manajer harus kompeten pada empat
kemampuan area yang berbeda yaitu : kemampuan konseptual, human skill,
technical skill, political skill. Komponen yang dapat menunjukkan efektifitas
manajer adalah seputar motivasi pribadi, apabila manajer tidak memiliki
motivasi, maka efektifitas tidak dapat berjalan dengan baik, oleh karena itu
perusahaan tidak hanya dituntut mengejar tujuan saja, melainkan bagaimana
caranya agar tujuan itu bisa terwujud secara efisien dan efektifitas.
Setiap manajer perusahaan tentu berbeda antara yang satu dengan
yang lainnya, baik itu mengenai latar belakang pendidikan, latar belakang
keluarga, dan lain sebagainya, sehingga pemahaman masing-masing manajer
terhadap informasi akuntansi tentu beda pula. Adapun faktorfaktor yang dapat
mempengaruhi persepsi seorang manajer dilihat dari karakteristik pribadinya
atau dari dalam diri pelaku persepsi manajer, meliputi “sikap, kepribadian,
motivasi, dan pengalaman (Stephen P Robbins, 2002; 46).
Seorang manajer mempunyai
sikap yang baik maka akan
berpengaruh terhadap kesuksesan seorang pemimpin yaitu : (1) kecerdasan, (2)
kedewasaan dan keluasan dalam hubungan social, (3) motivasi diri dan
dorongan orang lain, (4) sikap-sikap hubungan manusiawi. Kepribadian seorang
manajer yang baik dan positif , maka diharapkan memiliki persepsi yang baik
atas informasi akuntansi keuangan yang dapat menjadi sarana penunjang
keberhasilan perusahaanya.
Apabila seorang manajer mempuyai motivasi yang tinggi diharapkan
juga mempunyai keefektifan manajerial yang tinggi pula dan mempunyai
persepsi yang baik atas informasi akuntansi keuangan agar dapat menunjang
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
keberhasilan dalam mengelola perusahaan, dengan begitu tujuan organisasi
dapat tercapai secara efisien dan efektif, semakin banyak dan baik pengalaman
seorang manajer atas informasi akuntansi keuangan, maka akan semakin baik
pula kemampuan seorang manajer dalam mengelola perusahaanya.
Seorang manajer harus berani belajar dari pengalaman orang lain juga
belajar dari kegagalan maupun keberhasilan dimasa-masa yang lalu yaitu
merupakan proses belajar yang dapat dimanfaatkan oleh para manajer dalam
menunjang keberhasilan dalam mengelola perusahaan. Melihat begitu banyak
peranaan dan manfaat informasi akuntansi dalam menciptakan arus informasi
keuangan guna menunjang kelangsungan hidup perusahaan kecil dan menyadari
betapa beragamnya pemahaman setiap orang terhadap informasi yang ada, maka
melalui penelitian ini ingin dicari kejelasan tentang persepsi manajer perusahaan
sebagai orang yang berkecimpung di dunia usaha terhadap informasi akuntansi
keuangan dan juga pengaruhnya terhadap keberhasilan dalam mengelola
perusahan
Penggunaan informasi keuangan yang memadai merupakan suatu alat,
dimana manajer perusahaan sanggup mengarahkan dan mengendalikan
usaha-usaha yang melampaui pengamatan dan pengawasan perorangan yang
tidak dapat dijangkaunya sendiri, tidak perlu diragukan lagi bahwa apabila
manajer telah diberi informasi sebaik-baiknya mengenai tindakan-tindakan yang
positif maka dapat membantu mereka dalam mengelola organisasi secara
menguntungkan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tabel 1.1. Data Target dan Realisasi Penjualan Mobil pada
PT. Super
Sukses Sejahtera
Tahun
Realisasi Penjualan (Unit)
Target (Unit)
2009
110
110
2010
140
140
2011
170
211
2012
125
133
Sumber : PT. Super Sukses Sejahtera
Berdasarkan data di atas tampak bahwa realisasi penjualan mobil
Hyundai pada PT. Super Sukses Sejahtera hanya mencapai target pada tahun
2010 sisanya mengalami penurunan. Mulai dari tahun 2011 sampai dengan
tahun 2012. Penurunan penjualan pada PT. Super Sukses Sejahtera yang
diindikasikan karena persepsi manajer dalam membaca informasi laporan
keuangan.
Belum begitu optimalnya manajer PT. Super Sukses Sejahtera
dalam memahami informasi akuntansi dalam menciptakan arus informasi
keuangan untuk menunjang kelangsungan hidup perusahaan, karena setiap
manajer perusahaan tentu berbeda antara yang satu dengan yang lain, baik itu
mengenai latar belakang pendidikan, latar belakang keluarga, dan sebagainya,
sehingga pemahaman masing-masing manajer terhadap informasi akuntansi
tentu berbeda pula, sehingga timbullah perbedaan pendapat mengenai
pemahaman masing-masing manajer terhadap informasi keuangan yang bisa
mempengaruhi kinerja perusahaan didalam menghadapi persaingan yang
semakin ketat. Atas dasar latar belakang diatas peneliti ingin meneliti kejelasan
mengenai persepsi manajer perusahaan sebagai orang yang berkecimpung dalam
dunia usaha atas informasi akuntansi keuangan dengan judul “Faktor- Faktor
Yang Mempengaruhi Per sepsi Manajer Perusahaan Atas Infor masi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Keuangan di PT. Super Sukses Sejahtera”.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut :
1. Apakah ada pengaruh dari faktor-faktor seperti proses belajar, motivasi dan
kepribadian
terhadap
persepsi
manajer
perusahaan
atas
informasi
keuangan ?
2. Manakah yang mempunyai pengaruh lebih dominan antara proses belajar,
motivasi dan kepribadian mempengaruh terhadap persepsi manajer
perusahaan atas informasi keuangan ?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah
1. Untuk menguji dan membuktikan pengaruh dari faktor-faktor seperti proses
belajar, motivasi dan kepribadian terhadap persepsi manajer perusahaan atas
informasi keuangan.
2. Untuk menguji dan membuktikan faktor yang paling kuat pengaruhnya
antara proses belajar, motivasi dan kepribadian terhadap persepsi manajer
perusahaan atas informasi keuangan.
1.4. Manfaat Penelitian
Penyusunan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara
lain:
1. Bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan
Membantu pihak-pihak yang berkenpingan terhadap perusahaan sehingga
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
dapat menganbil keputusan bisnis yang rasional dimana nantinya dapat
menciptakan suatu iklim bisnis yang memungkinkan bagi semua pihak yang
berkepentingan
2. Bagi Universitas dan Pembaca.
Memberikan informasi sebagai bahan perbandinganm maupun studi lanjutan,
bagi yang ingin mengadakan penelitian yang berkaitan dan memberikan
perbendaraan karya tulis ilmiah di perpustakaan.
3. Bagi Perusahaan.
Membantu manajer perusahaan di dalam menginterprestasikan informasi
dengan benar sehingga dapat digunakan dalam pengambilan keputusan
untuk kemajuan perusahaan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB II
KAJ IAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN MODEL
2.1. Penelitian Terdahulu
Digunakan penelitian terdahulu yaitu :
1. Darya Setya (2009)
Judul “Pengaruh Persepsi Manajer Atas Informasi Akuntansi
Keuangan Terhadap Keberhasilan Perusahaan.”
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah faktor-faktor seperti
proses belajar, motivasi dan kepribadian mempunyai pengaruh yang
positif terhadap Manajer atas informasi akuntansi keuangan.
Hasil dari penelitian ini adalah proses belajar, motivasi dan
kepribadian terbukti secara bersama-sama mempunyai pengaruh positif
terhadap persepsi manajer perusahaan atas informasi akuntansi
keuangan. Persepsi manajer perusahaan atas informasi akuntansi
keuangan mempunyai pengaruh yang positif terhadap keberhasilan
perusahaan. Persepsi manajer perusahaan atas informasi akuntansi
keuangan dan keberhasilan perusahaan menunjukkan bahwa persepsi
manajer perusahaan atas informasi akuntansi keuangan berpengaruh
terhadap keberhasilan perusahaan ditinjau dari sudut sosial.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2
2. Ira Purwati, (2011)
Dengan judul : Faktor-Faktor Yang Dapat Mempengaruhi Persepsi
Seorang Manajer Atas Informasi Keuangan Terhadap Keberhasilan
Mengelola Suatu Perusahaan Kecil dan Menengah di Surabaya
Tujuan Penenlitian ini adalah untuk mengetahui apakah faktor-faktor
persepsi manajer yang meliputi sikap, kepribadian, motivasi, dan
pengalaman memiliki pengaruh terhadap persepsi seorang manajer atas
informasi akuntansi keuangan.
Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan observasi yang digunakan
pada penelitian ini adalah Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di
Surabaya yaitu di Tambak Osowilangon dan Krembangan. Kemudian
dilakukan analisis data dengan teknik analisis Stuctural Equation
Modeling (SEM) yang dioperasikan melalui program Analysis of
Moment Strcture (AMOS) 16.0. dan menggunakan bantuan program
computer SPSS (Statistic Program for Social Science) for Windows.
Hasil hipotesis Dari analisis Stuctural Equation Modeling (SEM)
menunjukkan bahwa hipotesis sikap, kepribadian, motivasi, dan
pengalaman mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap persepsi
manajer atas informasi akuntansi keuangan. Sedangkan hasil hipotesis
persepsi manajer atas informasi akuntansi terhadap keberhasilan usaha
kecil dan menegah mempunyai pengaruh yang signifikan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3
3. Nopalia (2012)
Pengaruh
Penggunaan
Informasi
Akuntansi
Manajemen
Dan
Kepribadian Wirausaha Terhadap Kinerja Manajerial (Survei Pada
Dealer Sepeda Motor Di Kota Jambi)
Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan pengaruh penggunaan
informasi akuntansi manajemen yang difokuskan pada frekuensi
penerbitan laporan rutin, frekuensi penerbitan laporan tidak rutin dan
kualitas informasi akuntansi manajemen serta kepribadian wirausaha
terhadap kinerja manajerial di dealer sepeda motor di Kota Jambi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa frekuensi penerbitan laporan
rutin, frekuensi penerbitan laporan tidak rutin, kualitas informasi
akuntansi manajemen dan kepribadian wirausaha secara simultan
berpengaruh terhadap kinerja manajerial di dealer sepeda motor di
Kota Jambi. Secara parsial, frekuensi penerbitan laporan tidak rutin
tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial. Secara
keseluruhan, pengaruh pengunaan informasi akuntansi manajemen dan
kepribadian wirausaha terhadap kinerja manajerial adalah sebesar
63%, sedangkan 27% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain diluar
variabel yang diteliti.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4
Penelitian terdahulu yang pernah dilakukan adalah :
No.
Nama
1.
Darya
Variabel
Uji
Setya proses
(2009)
motivasi, Uji Regresi
Linier Berganda
Manajer atas
belajar,
kepribadian
dan
informasi akuntansi keuangan
2.
Purnamasari.
(2004)
sikap, kepribadian, motivasi, dan Uji Regresi
Linier Berganda
persepsi seorang manajer atas
informasi akuntansi keuangan
3.
Nopalia (2012)
Penggunaan Informasi Akuntansi Uji Regresi
Linier Berganda
Manajemen,
Kepribadian
Wirausaha dan Kinerja Manajerial
4.
Seaview Lail
proses
(2013)
kepribadian dan persepsi manajer Linier Berganda
belajar,
perusahaan
motivasi
atas
dan Uji Regresi
informasi
keuangan
(sumber terdahulu)
Adapun hubungan antara penelitian terdahulu dengan penelitian
yang dilakukan saat ini adalah meneliti mengenai persepsi manajer
perusahaan atas informasi keuangan. Perbedaan antara penelitian terdahulu
dengan penelitian yang dilakukan saat ini adalah obyek dan waktu
penelitian, sehingga penelitian ini bukan merupakan replikasi dari penelitian
terdahulu karena terdapat perbedaan seperti dikemukakan diatas.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
5
2.2.
Landasan Teori
2.2.1. Laporan Keuangan
Akuntansi pada dasarnya merupakan suatu sistem informasi yang
mengelola data-data akuntansi (yang biasanya disebut transaksi), menjadi
informasi akuntansi (biasanya disebut laporan keuangan).
Laporan keuangan merupakan informasi keuangan yang disusun dan
disiapkan oleh manajemen, terdiri dari :
1. Neraca : laporan yang menunjukkan keadaan keuangan suatu unit usaha
pada tanggal tertentu. Disajikan untuk menonjolkan berbagai
unsur posisi keuangan yang diperlukan bagi penyajian secara
wajar.
2. Laporan laba / rugi : suatu laporan yang menunjukkan pendapatanpendapatan dan biaya-biaya dari suatu unit usaha
untuk suatu periode tertentu. Disajikan yang
menonjolkan berbagai unsur kinreja keuangan
yang diperlukan bagi penyajian secara wajar.
3. Laporan perubahan modal : menunjukkan
a. Laba / rugi bersih periode yang bersangkutan.
b. Setiap pendapatan dan beban, keuntungan / kerugian, beserta
jumlahnya yang berdasarkan Pedoman Standar Akuntansi
Keuangan terkait diakui secara langsung dalam ekuitasnya.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
6
c. Pengaruh komulatif dari perubahan kebijakan akuntansi dan
perbaikan terhadap kesalahan mendasar sebagaimana diatur
dalam pernyataan Standar Akuntansi Keuangan.
d. Transaksi modal dengan pemilik dan distribusi kepada pemilik.
e. Saldo akumulasi laba / rugi pada awal dan akhir periode serta
perubahannya.
4. Laporan arus kas : menyajikan informasi relevan tentang penerimaan
dan pengeluaran kas suatu perusahaan pada suatu
periode.
Pelaporan keuangan
merupakan pengkomunikasian
informasi
keuangan yang tidak terbatas pada laporan keuangan formal saja, akan
tetapi termasuk juga informasi keuangan lainnya dan informasi non
keuangan (Rosjidi, 1999:226) sebagai berikut :
- Informasi keuangan lainnya :
Berupa prediksi dan ekspektasi keuangan yang diharapkan oleh
manajemen pada masa yang akan datang ; release berita keuangan baru ;
sumber-sumber aktiva, kewajiban, pendapatan, serta timbulnya biaya
perusahaan.
- Informasi non keuangan :
Berupa informasi mengenai dampak terhadap lingkungan sosial dari
keberadaan perusahaan dan prospek bisnis mengenai kondisi ekonomi
pada umumnya.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
7
Pengkomunikasian informasi keuangan lainnya dan informasi non
keuangan sebagai bagian integral adalah untuk memenuhi tujuan
pengungkapan yang cukup. Maupun karena kebiasaan atau pertimbangan
manajemen, dimana informasi tersebut berguna untuk disajikan secara
sukarela.
2.2.1.1. Pemakai Laporan Keuangan
Pemakai laporan keuangan menurut (Standar Akuntansi Keuangan,
1999:2) antara lain :
a. Investor.
Penanam modal beresiko dan penasehat berkepentingan dengan
resiko yang melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang
dilakukan. Membutuhkan informasi untuk membantu menentukan
apakah harus membeli, menahan atau menjual investasi tersebut.
b. Karyawan.
Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakili tertarik pada
informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan. Juga
tertarik dengan informasi yang memungkinkan untuk menilai
kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, menfaat
pensiun dan kesempatan kerja.
c. Pemberi pinjaman.
Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang
memungkinkan untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya
dapat dibayar pada saat jatuh tempo.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
8
d. Pemasok dan kreditur usaha lainnya.
Pemasok dan kreditur usaha lainnya tertarik dengan informasi yang
memungkinkan untuk memutuskan apakah jumlah yang terutang
akan dibayar pada saat jatuh tempo.
e. Pelanggan.
Para
pelanggan
berkepentingan dengan
informasi
mengenai
kelangsungan hidup perusahaan, terutama kalau mereka terlibat
dalam perjanjian jangka panjang dengan atau perusahaan.
f.
Pemerintah.
Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada di bawah
kekuasaannya berkepentingan dengan alokasi sumber daya, karena
itu berkepentingan dengan aktivitas perusahaan. Juga membutuhkan
informasi untuk mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan
kebijaksanaan pajak dan sebagai dasar untuk menyusun statistik
pendapatan nasional dan statistik lainnya.
g. Masyarakat.
Perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat dalam berbagai cara,
misalnya perusahaan dapat memberikan kontribusi berarti pada
perekonomian nasional, termasuk jumlah orang yang dipekerjakan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
9
2.2.1.2. Tujuan Laporan Keuangan
Tujuan dari laporan keuangan (Standar Akuntansi Keuangan, 1999:3)
adalah sebagai berikut :
1. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang
menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi
keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar
pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
2. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan
manajemen atau pertanggung jawaban manajemen berbuat demikian
agar dapat membuat keputusan ekonomi.
Misalnya : keputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka
dalam perusahaan atau keputusan untuk mengangkat
kembali atau mengganti manajemen.
2.2.2.
Akuntansi Manajemen
2.2.2.1. Pengertian Sistem Infor masi Akuntansi Manajemen
Manajemen perusahaan memikul tanggung jawab utama dalam
penyusunan dan penyajian laporan keuangan perusahaan, sehingga
manajemen membutuhkan informasi yang akurat.
Adapun pendapat dari beberapa ahli mengenai sistem informasi
akuntansi manajemen, yaitu :
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
10
Menurut Hansen / Mowen (1999:4), Sistem Informasi Akuntansi
Manajemen adalah sistem informasi yang menghasilkan keluaran
(output) dengan menggunakan masukan (input) dan prosesnya untuk
mencapai tujuan khusus manajemen.
Dari pendapat tersebut diatas dapat dikemukakan bahwa sistem
informasi akuntansi manajemen merupakan informasi akuntansi
manajemen, yang membantu manajer dalam menjalankan perannya
dalam perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan.
2.2.2.2. Tujuan Sistem Akuntansi Manajemen
Sistem informasi akuntansi manajemen tidak terikat oleh suatu
kriteria formal yang menjelaskan sifat dari masukan atau proses. Bahkan
keluarannya kriteria tersebut fleksibel dan berdasarkan pada tujuan yang
hendak dicapai manajemen. Menurut Hansen / Mowen (1999:4), sistem
akuntansi manajemen mempunyai tiga tujuan utama, yaitu :
1. Menyediakan informasi yang digunakan dalam perhitungan biaya
jasa, produk dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
2. Untuk menyediakan informasi yang digunakan dalam perencanaan,
pengendalian, dan pengevaluasian.
3. Untuk menyediakan informasi yang berguna dalam pengambilan
keputusan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
11
2.2.3.
Per sepsi
2.2.3.1. Pengertian Per sepsi
Dalam suatu organisasi selalu terjadi proses komunikasi antara
orang yang satu dengan lainnya, baik secara perorangan maupun secara
kelompok. Dalam proses tersebut, siapapun yang mengambil inisiatif,
apakah seorang bawahan ataukah seorang manajer, pengambilan inisiatif
selalu berharap agar tujuan berkomunikasi dapat diterima dan
dimengerti oleh yang menerima. Penerimaan inilah yang disebut
persepsi.
Menurut Gibson, et.al (1996:134) yaitu proses dari seseorang dalam
memahami lingkungannya yang melibatkan pengorganisasian dan
penafsiran sebagai rangsangan dalam suatu pengalaman psikologis.
Dari pendapat tersebut diatas dapat dikemukakan bahwa
persepsi
merupakan
suatu
proses
pada
saat
individu-individu
mengorganisasikan dan menafsirkan kesan indera, agar memberi makna
kepada lingkungannya.
2.2.3.2. Timbulnya Per sepsi
Persepsi timbul karena adanya dua faktor baik internal maupun
eksternal (Miftah Thoha, 1988:135) yaitu :
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
12
1. Faktor Internal
Tergantung pada proses pemahaman sesuatu termasuk didalamnya
sistem nilai, tujuan, kepercayaan, dan tanggapannya terhadap hasil
yang dicapai.
2. Faktor Eksternal
Berupa lingkungan.
Sedang menurut Indrawijaya (1989:48-52) timbulnya persepsi, yaitu :
1. Proses Masukan
Tahap penerimaan rangsangan, yang ditentukan oleh faktor luar
maupun oleh faktor didalam manusianya sendiri, yang dikategorikan
atas lima hal, yaitu :
a. Faktor lingkungan.
Secara sempit hanya menyangkut warna, bunyi, sinar, dan secara
luas dapat menyangkut faktor ekonomi, sosial dan politik.
b. Faktor konsepsi.
Yaitu pendapat dan teori seseorang tentang manusia dengan
segala tindakannya.
c. Faktor seseorang yang berkaitan dengan konsep seseorang
tentang dirinya sendiri.
Bahwa apapun bentuk dan sifat rangsangan, selalu bertindak
berdasarkan apa yang menurutnya baik.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
13
d. Faktor yang berhubungan dengan motif dan tujuan.
Berkaitan dengan dorongan dan tujuan seseorang dan untuk
menafsirkan suatu rangsangan.
e. Faktor pengalaman masa lampau.
2. Selektivitas
Tahap memperoleh berbagai rangsangan dari lingkungan, baik
bersifat terbatas, atau sempit maupun yang bersifat lebih luas lagi.
Yang dapat mempengaruhi proses seleksi ini adalah sebagai
berikut :
a. Kekhususan.
b. Berfrekuensi tinggi.
c. Berintensitas tinggi.
d. Pergerakan dan perubahan.
e. Jumlah.
f. Ketidak pastian.
g. Sesuatu yang lebih baru dan juga tidak lazim,
cenderung lebih menarik perhatian daripada yang sudah
biasa.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
14
Persepsi meliputi semua proses yang dilakukan seseorang dalam
memahami informasi mengenai lingkungannya. Proses pemahaman ini
melalui penglihatan, pendengaran, perasaan, dan penciuman dalam
hubungannya dengan perilaku orang-orang dalam suatu organisasi
(Miftah Thoha, 1988:136).
Ada tiga hal yang berkaitan, yakni pemahaman lewat
penglihatan, pendengaran dan perasaan. Dalam menelaah timbulnya
proses persepsi, menunjukkan bahwa fungsi persepsi itu sangat
dipengaruhi oleh tiga variabel sebagai berikut : obyek atau peristiwa
yang dipahami, lingkungan terjadinya persepsi, dan orang-orang yang
melakukan persepsi (Miftah Thoha, 1988:136).
Informasi berasal dari proses pemikiran seseorang dan dalam
berfikir orang akan melibatkan cita rasanya. Demikian pula ketika
informasi yang dihasilkan dari proses berpikir tadi ingin disampaikan
kepada orang lain, orang tersebut akan mempertimbangkan perasaan dan
sikap yang tepat sehingga informasi itu membentuk pengertian dan
persepsi yang sama pada penerima (Miftah Thoha, 1988:137). Beberapa
faktor dari dalam diri seseorang yang mempengaruhi proses persepsi
antara lain : proses belajar, motivasi, dan kepribadian (Miftah Thoha,
1988:150).
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
15
2.2.3.3. Per sepsi Manajer Atas Infor masi Keuangan
Akuntansi manajemen menghasilkan informasi yang berguna
untuk membantu para pekerja, manajer dan eksekutif untuk membuat
keputusan yang lebih baik. Informasi akuntansi manajemen didominasi
oleh informasi keuangan, tetapi dalam perkembangannya peran
informasi non keuangan dan informasi keuangan lainnya juga
menentukan.
Informasi berasal dari suatu situasi yang telah diketahui oleh
seseorang, maka informasi yang datang akan mempengaruhi cara
seseorang mengorganisasikan persepsinya. Hasil pengorganisasian
persepsi mengenai sesuatu informasi dapat berupa pengertian tentang
suatu obyek. Karena itu interpretasi terhadap suatu informasi yang sama,
akan berbeda antara satu orang dengan orang lain.
Pelaporan
keuangan
adalah
pengkomunikasian
informasi
keuangan yang tidak terbatas pada laporan keuangan formal, akan tetapi
termasuk juga informasi keuangan lainnya dan informasi non keuangan.
Informasi keuangan lainnya dan informasi non keuangan saling
berhubungan
dengan
laporan
keuangan
formal,
yang
bisa
dikomunikasikan baik secara langsung maupun tidak langsung dari
sistem akuntansinya.
Pengkomunikasian informasi keuangan lainnya dan informasi non
keuangan sebagai bagian integral adalah untuk memenuhi tujuan
pengungkapan yang cukup.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
16
Laporan keuangan akan menjadi pusat perhatian dalam setiap pelaporan
keuangan, karena informasi akuntansi yang dihasilkan, diorganisasi
dengan basis elemen-elemen laporan keuangan, meliputi : aktiva,
kewajiban, pendapatan, dan beban, yang bermakna dasar dalam
pengkomunikasian informasi keuangan pada pihak luar perusahaan.
Laporan keuangan formal, pada umumnya diaudit oleh akuntan publik
independen yang bermaksud mengevaluasi dalam rangka memberikan
pernyataan pendapat (opini) atas kewajaran. Sedangkan informasi
keuangan lainnya tidak diaudit oleh akuntan publik atau bisa juga hanya
direview tetapi tidak diaudit.
Jadi persepsi manajer atas informasi keuangan adalah cara
manajer mengkomunikasikan informasi keuangan agar dapat memenuhi
tujuan pengungkapan yang cukup, sehingga informasi keuangan dapat
dikomunikasikan kepada pihak-pihak di luar perusahaan.
2.2.4.
Proses Belajar
2.2.4.1.
Pengertian Proses Belajar
Adapun pendapat dari beberapa ahli mengenai proses belajar
yaitu :
Menurut Indrawijaya (1989:54) proses belajar adalah suatu proses yang
membuat suatu informasi yang diperoleh melalui proses persepsual
menjadi punya arti dan makna bagi proses pemilihan tindakan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
17
Sedangkan menurut Stephen Robbins (1996:99) adalah setiap perubahan
yang relatif permanen dari perilaku yang terjadi sebagai hasil
pengalaman.
Dari kedua pendapat tersebut diatas dapat dikemukakan bahwa
proses belajar telah berlangsung jika seseorang individu berperilaku,
bereaksi, menanggapi sebagai hasil pengalaman dalam suatu cara yang
berbeda dari cara perilaku sebelumya.
2.2.4.2. Dasar Utama Proses Belajar
Menurut Indrawijaya (1989:55) bahwa dasar utama proses
belajar dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Classical Conditioning
Menggambarkan bahwa perilaku seseorang akan kembali seperti
sediakala bila tidak lagi terjadi rangsangan atau proses belajar.
b. Operant Conditioning
Perilaku terjadi persamaan atau malah mendahului stimulus
(rangsangan).
2.2.4.3. Teori Pembelajaran
Terdapat tiga teori yang telah dikemukakan untuk memperjelas
proses dalam memperoleh pola-pola perilaku (Stephen Robbins,
1996:100) yaitu :
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
18
1. Pengkondisian Klasik
Suatu tipe pengkondisian seorang individu menanggapi beberapa
rangsangan yang tidak akan selalu menghasilkan respon
semacam itu.
2. Pengkondisian Operant (Efektif)
Suatu tipe pengkondisian perilaku sukarela yang diinginkan
menghantar ke suatu ganjaran atau mencegah suatu hukuman.
3. Teori Pembelajaran Sosial
Orang dapat belajar lewat pengamatan dan pengalaman
langsung.
Dari titik pandang pembelajaran sosial, telah ditemukan empat
proses untuk menentukan pengaruh yang akan dikenakan oleh suatu
model pada seorang individu (Stephen Robbins, 1996:103), yaitu :
a. Proses-proses pemberhatian
Orang hanya belajar dari suatu / seseorang model bila mereka
mengenali dan menaruh perhatian pada perwajahannya yang
menentukan.
b. Proses-proses penahanan
Pengaruh suatu model akan bergantung pada betapa baik individu
mengingat tindakan model itu setelah model itu tidak lagi mudah
tersedia.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
19
c. Proses-proses reproduksi motor
Setelah seseorang melihat suatu perilaku baru dengan mengamati
model itu, pengamatan itu harus diubah menjadi perbuatan. Maka
proses ini memperagakan bahwa individu dapat melakukan kegiatan
model.
d. Proses-proses penguatan
Individu-individu akan dimotivasi untuk memperagakan perilaku
bermodel jika disediakan rangsangan positif atau ganjaran. Perilakuperilaku yang diperkuat akan diberikan lebih banyak perhatian,
dipelajari dengan baik, dan dilakukan dengan lebih sering.
2.2.5.
Motivasi
2.2.5.1.
Pengertian Motivasi
Salah satu tantangan berat yang sering harus dihadapi oleh
seorang
manajer
adalah
bagaimana
dapat
menggerakkan
para
pegawainya agar senantiasa mau dan bersedia mengerahkan kemampuan
terbaik untuk kepentingan organisasi.
Adapun pendapat dari beberapa ahli mengenai motivasi, yaitu :
Menurut Indrawijaya (1989:67) motivasi adalah proses psikologis pada
saat terjadi interaksi antara sikap, kebutuhan, persepsi, proses belajar,
dan pemecahan masalah.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
20
Sedangkan menurut Gibson, et.el (1987:94), yaitu konsep yang
menguraikan tentang kekuatan-kekuatan yang ada dalam diri karyawan
yang memulai dan mulai mengarahkan perilaku.
Dari kedua pendapat tersebut diatas dapat dikemukakan bahwa
motivasi merupakan kesediaan mengeluarkan upaya tingkat tinggi
kearah tujuan organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya
untuk memenuhi sesuatu kebutuhan individual.
2.2.5.2. Proses Motivasi
Berawal dari kebutuhan yang tidak terpuaskan dan mendorong
perilaku menuju ke arah pemuasan.
Proses motivasi menurut Gibson, et.al (1996:341), yaitu :
1. Kebutuhan yang tidak terpuaskan (menciptakan keinginan untuk
memenuhi kebutuhan : makan, keamanan, kawan, pencapaian).
2. Perilaku terarah pada sasaran (tindakan untuk memenuhi
kebutuhan).
3. Pemuasan kebutuhan (imbalan untuk memenuhi kebutuhan).
Perilaku yang terarah pada sasaran dapat disalurkan, dapat
menjadi inspirasi, dan dapat menghasilkan pemuasan kebutuhan
(Gibson, et.al, 1996:342).
Menurut Gibson, et.al (1996:340), dilihat dari sudut pandang
seorang manajer, seorang yang termotivasi akan :
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
21
1. Bekerja keras.
2. Mempertahankan langkah kerja keras.
3. Memiliki perilaku yang dikendalikan sendiri ke arah sasaransasaran penting.
2.2.5.3. Teori Yang Digunakan Oleh Para Manajer Dalam Mengembangkan
Pendekatan Motivasi
Tujuan menyajikan teori yang paling populer bukan untuk
mengidentifikasi pendekatan terbaik, tetapi juga mengemukakan
gagasan
yang
dapat
digunakan
untuk
para
manajer
dalam
mengembangkan pendekatan motivasi.
Menurut Gibson, et.al (1996:343), dua kelompok yang
digunakan oleh para manajer dalam mengembangkan pendekatan
motivasi, yaitu :
1. Teori kepuasan
Berhubungan dengan upaya mengidentifikasi apa yang terdapat di
dalam diri seseorang atau lingkungan kerja yang mendorong dan
mempertahankan perilaku.
2. Teori proses
Mencoba
menjelaskan
dan
menggambarkan
proses
tentang
bagaimana perilaku didorong, diarahkan, dipertahankan, dan
akhirnya dihentikan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
22
2.2.6.
Kepribadian
2.2.6.1.
Pengertian Kepribadian
Ada pendapat dari beberapa ahli mengenai kepribadian, yaitu :
Menurut Gibson, et.al (1987:70), kepribadian yaitu pola perilaku dan
proses mental yang unik, yang mencirikan seseorang.
Sedangkan menurut
Gibson, et.al (1996:156), yaitu
himpunan
karakteristik dan kecenderungan yang stabil serta menentukan sifat
umum dari perbedaan dalam perilaku seseorang.
Dari kedua pendapat tersebut diatas dapat dikemukakan bahwa
kepribadian merupakan jumlah total dari cara-cara seseorang individu
bereaksi dan berinteraksi dengan yang lainnya.
2.2.6.2. Faktor-Faktor Yang Mendasari Kepribadian
Menurut Stephen Robbins (1996:89), bahwa faktor-faktor yang
mendasari kepribadian, yaitu :
1. Ekstraversi
Mudah bergaul, banyak bicara, tegas.
2. Sifat menyenangkan
Baik budi, kooperatif, dan mempercayai.
3. Sifat mendengar kata hati
Bertanggung jawab dan diandalkan, tekun dan berorientasi
prestasi.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
23
4. Kemantapan emosional
Tenang, bergairah, terjamin, tegang, gelisah, murung, dan tidak
kokoh.
5. Keterbukaan terhadap pengalaman
Imajinatif, peka secara artistic, dan intelektual.
Didalam memahami kepribadian terdapat pendekatan teoritis
(Gibson, et.al, 1996:157) :
1. Teori kepribadian sifat (Trait)
Didasarkan pada alasan bahwa predisposisi mengarahkan perilaku
individu dalam pola konsisten.
Keterangan :
Tindakan merupakan sumber keunikan individu, sifat adalah
dugaan kecenderungan yang mengarahkan perilaku dengan cara
konsisten dan ciri karakteristik tertentu.
2. Teori kepribadian psikodinamis
Pendekatan Freudian yang membicarakan identitas diri, super ego,
dan ego. Penekanan khusus diletakkan pada determinan yang tidak
didasari dari perilaku.
Keterangan :
Bahwa orang mempunyai dasar yang berbeda. Untuk menyoroti
perbedaan ini, menggambarkan suatu perjuangan yang terusmenerus antara dua bagian kepribadian, identitas diri, super ego,
ditengahi oleh ego.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
24
3. Teori kepribadian humanistik
Penekanan ditempatkan pada perkembangan dan aktualisasi diri
seseorang.
Keterangan :
Pendekatan humanistik untuk memahami kepribadian yang
menekankan pada perkembangan individu, aktualisasi diri, dan
pentingnya, bagaimana seseorang mempersepsikan dunianya dan
semua kekuatan yang mempengaruhi.
2.2.7. Hubungan Antara Proses Belajar, Motivasi dan Kepribadian Terhadap
Persepsi Manajer Atas Infor masi Akuntansi Keuangan
Informasi keuangan sangat diperlukan oleh pihak manajemen
perusahaan dalam merumuskan berbagai keputusan dalam memecahkan
segala permasalahan yang dihadapi perusahaan. Informasi Akuntansi
Keuangan yang dimaksud adalah informasi akuntansi keuangan yang
disajikan untuk manajer dan disusun berdasarkan Standar Akuntansi
Keuangan (SAK). Wujud nyata informasi akuntansi keuangan adalah
laporan keuangan yang terdiri dari neraca, laba-rugi, perubahan modal,
arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.
Laporan
keuangan
perusahaan
merupakan
bahan
yang
digunakan oleh manajer untuk menilai prestasinya yang ditunjukkan dari
pemahamannya terhadap laporan keuangan. Laporan keuangan yang
dibutuhkan oleh manajer ini dapat diperoleh dari laporan keuangan pada
periode yang sedang berjalan ataupun dari periode sebelumnya. Laporan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
25
keuangan juga digunakan oleh manajer sebagai pertanggung jawaban
manajer atas dana-dana yang telah dikelolanya.
Persepsi lebih komplek dan luas. Proses persepsi meliputi suatu
interaksi yang sulit dari kegiatan seleksi, penyusunan dan penafsiran
(Miftah Thoha, 1983:139). Pers
MANAJ ER PERUSAHAAN ATAS INFORMASI KEUANGAN
PADA PT. SUPER SUKSES SEJ AHTERA SURABAYA
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Untuk Menyusun Skripsi S-1 Program Studi Akuntansi
Oleh :
SEAVIEW LAIL
0613115052
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
SKRIPSI
FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI
MANAJ ER PERUSAHAAN ATAS INFORMASI KEUANGAN
PADA PT. SUPER SUKSES SEJ AHTERA SURABAYA
Yang diajukan
SEAVIEW LAIL
0613115052
disetujui untuk Ujian Lisan oleh
Pembimbing Utama
DRA.Ec.ANIK YULIATI.M.Aks
Tanggal ; ………………………
NIP. 196108311992032001
Mengetahui
Wakil Dekan I
Dr s. Rahman A. Suwaidi, MS
NIP. 19600330 198603 1001
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESEPSI MANAJ ER ATAS
INFORMASI KEUANGAN PADA PT.SUPER SUKSES SEJ AHTERA SURABAYA
Disusun Oleh :
SEAVIEW LAIL
0613115052/FE/EA
Telah Dipertahankan dan Diterima Oleh Tim Penguji Skr ipsi Progr am Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Pada tanggal : 13 J uni 2013
Pembimbing :
Pembimbing Utama
Tim Penguji
Ketua
Dra. Ec. Anik Yuliati, MA.Ks
Prof. Dr. Soeparlan Pr anoto.M.M
Sekretaris
Dr a. Ec. Anik Yuliati, MA.Ks
Anggota
Dr s. Ec. R.Sjar ief Hidayat.M.Si
Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran" J awa Timur
Dr. H. Dhani Ichsanuddin Nur, MM
NIP. 196309241989031001
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang
merupakan salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa
Timur dengan judul “FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI
MANAJER PERUSAHAAN ATAS INFORMASI KEUANGAN PADA PT. SUPER
SUKSES SEJAHTERA SURABAYA”
Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan dari beberapa pihak, maka
akan sulit bagi penulis untuk dapat menyusun skripsi ini. Sehubungan dengan hal itu,
maka dalam kesempatan istimewa ini penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada pihak-pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam
mendukung kelancaran penulisan skripsi baik berupa dukungan, doa maupun
bimbingan yang telah diberikan. Secara khusus penulis dengan rasa hormat yang
mendalam mengucapkan terima kasih kepada:
1.
Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Sudarto, MP, selaku Rektor Univesitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2.
Bapak Dr. Dhani Ichsanudin Nur, SE. MM, selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Pembangunan “Veteran” Jawa Timur.
3.
Bapak Drs. Ec. Saiful Anwar, MSi, selaku Wakil Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Pembangunan “Veteran” Jawa Timur.
i
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4.
Bapak Dr. Hero Priono M.Si, Ak, selaku Ketua Program Studi
Akuntansi Universitas Pembangunan “Veteran” Jawa Timur.
5.
Ibu Dra.Ec.Anik Yuliati.M.Aks, selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing penulis dalam mengerjakan skripsi.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, segala kritik dan saran sangat penulis harapkan guna meningkatkan
mutu dari penulisan skripsi ini. Penulis juga berharap, penulisan skripsi ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Surabaya, Juni 2013
Penulis
ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................... .....
i
DAFTAR ISI ...........................................................................................
iii
ABSTRAKSI...........................................................................................
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah............................................................ 1
1.2 Perumusan Masalah .................................................................. 6
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................... 6
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................... 7
BAB II
KAJ IAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN MODEL
2.1
Penelitian Terdahulu ............................................................... 8
2.2
Landasan Teori ....................................................................... 13
2.2.1 Laporan Keuangan ........................................................ 13
2.2.1.1 Pemakai Laporan Keuangan .............................. 15
2.2.1.2 Tujuan Laporan Keuangan................................. 17
2.2.2 Akuntansi Manajemen .................................................. 17
2.2.2.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Manajemen ...................................................... 17
2.2.2.2 Tujuan Sistem Akuntansi Manajemen .............. 17
2.2.3 Persepsi ........................................................................ 19
2.2.3.1.
Pengertian Persepsi ....................................... 19
2.2.3.2.
Timbulnya Persepsi ....................................... 19
2.2.3.3.
Persepsi Manajer Atas Informasi Keuangan ... 23
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.4 Proses Belajar ............................................................... 24
2.2.4.1.
Pengertian Proses Belajar ............................ 24
2.2.4.2.
Dasar Utama Proses Belajar .......................... 25
2.2.4.3.
Teori Pembelajaran........................................ 25
2.2.5 Motivasi ....................................................................... 27
2.2.5.1.
Pengertian Motivasi ..................................... 27
2.2.5.2.
Proses Motivasi ............................................. 28
2.2.5.3.
Teori Yang Digunakan Oleh Para Manajer
Dalam Mengembangkan Pendekatan
Motivasi ........................................................ 29
2.2.6 Kepribadian .................................................................. 30
2.2.6.1.
2.2.6.2.
Pengertian Kepribadian................................ 30
Faktor-Faktor Yang Mendasari
Kepribadian ................................................... 30
2.2.7 Hubungan Antara Proses Belajar, Motivasi dan
Kepribadian Terhadap Persepsi Manajer Atas
Informasi Akuntansi Keuangan ..................................... 32
2.3
Model Konseptual .................................................................. 36
2.4
Hipotesis ................................................................................ 36
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ....................... 37
3.2. Teknik Penentuan Sampel ....................................................... 39
3.3. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 40
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3.4. Teknis Analisis dan Uji Hipotesis ........................................... 41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Obyek Penelitian..............................................
49
4.2. Pengujian Kualitas Data...................................................
55
4.2.1. Uji Validitas (Validity test)...................................
55
4.2.2. Uji Reliabilitas Data ............................................
58
4.2.3. Uji Normalitas Data .............................................
59
4.3. Uji Asumsi Klasik .........................................................
60
4.4. Analisis dan Pengujian Hipotesis .....................................
62
4.5. Pembahasan Hasil Penelitian ...........................................
67
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan .....................................................................
73
5.2. Saran ...............................................................................
74
DAFTAR PUSTAKA
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI
MANAJ ER PERUSAHAAN ATAS INFORMASI KEUANGAN
DI PT. SUPER SUKSES SEJ AHTERA
Seaview Lail
ABSTRAK
Penggunaan informasi keuangan yang memadai merupakan suatu alat, dimana
manajer perusahaan sanggup mengarahkan dan mengendalikan usaha-usaha yang
melampaui pengamatan dan pengawasan perorangan yang tidak dapat dijangkaunya
sendiri, tidak perlu diragukan lagi bahwa apabila manajer telah diberi informasi
sebaik-baiknya mengenai tindakan-tindakan yang positif maka dapat membantu
mereka dalam mengelola organisasi secara menguntungkan. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi Manajer Perusahaan
Atas Informasi Keuangan di PT. Super Sukses Sejahtera.
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi penelitian adalah manajer dan
assisten manajer PT. Super Sukses Sejahtera di Surabaya dengan jumlah sampel 32
responden. Penelitian ini berlandaskan pendekatan kuantitatif dengan tekhnik analisis
regresi linier sederhana.
Berdasarkan uji hipotesis secara simultan diperoleh hasil bahwa keseluruhan
variabel bebas yaitu proses belajar, motivasi dan kepribadian berpengaruh terhadap
persepsi manajer atas informasi akuntansi keuangan. Secara parsial untuk variabel
proses belajar berpengaruh secara parsial terhadap persepsi manajer atas informasi
akuntansi keuangan. Pada variabel motivasi berpengaruh terhadap persepsi manajer
atas informasi akuntansi keuangan. Pada variabel kepribadian tidak berpengaruh
terhadap persepsi manajer atas informasi akuntansi keuangan
Kata kunci: proses belajar, motivasi, kepribadian berpengaruh dan persepsi manajer
atas informasi akuntansi keuangan
i
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
Kondisi perekonomian dewasa ini menunjukkan adanya tingkat
persaingan
bisnis
yang
tinggi
sehingga
menuntut
perusahaan
untuk
memanfaatkan kemampuan yang ada semaksimal mungkin agar unggul dalam
persaingan, dalam persaingan bisnis, perusahaan yang beroperasi secara tidak
efektif dan efisien tidak mungkin dapat mempertahankan kelangsungan
hidupnya
dikarenakan
terbatasnya
sumber-sumber
daya
yang
dimiliki
perusahaan, oleh karena itu manajemen perlu memiliki kemampuan untuk
melihat
dan
menggunakan
menyeleksi serta
peluang,
mengidentifikasikan
masalah
dan
mengimplementasikan proses adaptasi dengan tepat.
Manajemen sebagai salah satu sumber daya mempunyai andil yang cukup besar
dan merupakan modal penting perusahaan, karena manusia dalam menjalankan
pekerjaan selalu dilandasi oleh keinginan untuk mencapai tujuan tertentu.
Peranan manusia dalam suatu perusahaan ditujukan oleh tindakan atau
sikap dari manajer, adapun setiap manajer dalam perusahaan berfungsi
menggerakkan organisasi lain untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka
pencapaian tujuan dari perusahaan itu seperti yang telah ditetapkan, dalam
rangka tugas-tugas manajemen, seorang manajer harus mampu menciptakan
1 tindakan seorang manajer harus tetap
suasana tentram dan bahagia, setiap
mengarah pada tujuan perusahaan. Salah satu langkah strategis adalah
menumbuh kembangkan perusahaan yang memiliki karakteristik, antara lain :
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
teknologi sederhana, serta mampu menyerap tenaga kerja sehingga dapat
diwujudkan pemerataan kesempatan berusaha dan pemerataan pendapatan.
Ketatnya persaingan bisnis dalam era globalisasi ekonomi, hanya
perusahaan yang memiliki berbagai keunggulan kompetitif yang akan mampu
memenangkan persaingan. Keunggulan tersebut diantaranya adalah kemampuan
dalam mengelola berbagai informasi, sumber daya manusia, alokasi dana,
penerapan teknologi, sistem pemasaran dan pelayanan, sehingga manajemen
perusahaan yang professional merupakan tuntutan yang harus segera dipenuhi
untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan perusahaan secara baik.
Informasi akuntansi keuangan berhubungan dengan data akuntansi
atas transaksi-transaksi keuangan dari suatu unit organisasi yang bergerak dalam
bidang usaha, baik dalam usaha jasa, usaha dagang, maupun usaha industri.
Agar supaya informasi akuntansi keuangan dapat dimanfaatkan oleh manajer,
maka informasi tersebut disusun dalam bentuk-bentuk yang sesuai dengan
Standart Akuntansi Keuangan (SAK).
Kelancaran arus kas informasi akuntansi keuangan dari perusahaan
kecil atau menegah sangat bermanfaat untuk mengetahui bagaimana
perkembangan usaha perusahaan, bagaimana struktur modalnya, berapa
keuntungannya yang telah diperoleh perusahaan pada suatu periode tertentu.
Pengelolaan bidang usaha kecil dan menegah membutuhkan tenaga
yang professional. Definisi manajemen itu sendiri adalah gabungan ilmu dan
seni
yang
merupakan
sekumpulan
proses
tindakan
perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pemimpinan, serta pengendalian atas
penggunaan sumber-sumber daya organisasi yang tersedia untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan sehingga bermanfaat bagi manusia.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Efektifitas kemampuan manajer sangatlah penting di dalam mencapai
kesuksesan di dunia usaha. Efektifitas manajer harus kompeten pada empat
kemampuan area yang berbeda yaitu : kemampuan konseptual, human skill,
technical skill, political skill. Komponen yang dapat menunjukkan efektifitas
manajer adalah seputar motivasi pribadi, apabila manajer tidak memiliki
motivasi, maka efektifitas tidak dapat berjalan dengan baik, oleh karena itu
perusahaan tidak hanya dituntut mengejar tujuan saja, melainkan bagaimana
caranya agar tujuan itu bisa terwujud secara efisien dan efektifitas.
Setiap manajer perusahaan tentu berbeda antara yang satu dengan
yang lainnya, baik itu mengenai latar belakang pendidikan, latar belakang
keluarga, dan lain sebagainya, sehingga pemahaman masing-masing manajer
terhadap informasi akuntansi tentu beda pula. Adapun faktorfaktor yang dapat
mempengaruhi persepsi seorang manajer dilihat dari karakteristik pribadinya
atau dari dalam diri pelaku persepsi manajer, meliputi “sikap, kepribadian,
motivasi, dan pengalaman (Stephen P Robbins, 2002; 46).
Seorang manajer mempunyai
sikap yang baik maka akan
berpengaruh terhadap kesuksesan seorang pemimpin yaitu : (1) kecerdasan, (2)
kedewasaan dan keluasan dalam hubungan social, (3) motivasi diri dan
dorongan orang lain, (4) sikap-sikap hubungan manusiawi. Kepribadian seorang
manajer yang baik dan positif , maka diharapkan memiliki persepsi yang baik
atas informasi akuntansi keuangan yang dapat menjadi sarana penunjang
keberhasilan perusahaanya.
Apabila seorang manajer mempuyai motivasi yang tinggi diharapkan
juga mempunyai keefektifan manajerial yang tinggi pula dan mempunyai
persepsi yang baik atas informasi akuntansi keuangan agar dapat menunjang
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
keberhasilan dalam mengelola perusahaan, dengan begitu tujuan organisasi
dapat tercapai secara efisien dan efektif, semakin banyak dan baik pengalaman
seorang manajer atas informasi akuntansi keuangan, maka akan semakin baik
pula kemampuan seorang manajer dalam mengelola perusahaanya.
Seorang manajer harus berani belajar dari pengalaman orang lain juga
belajar dari kegagalan maupun keberhasilan dimasa-masa yang lalu yaitu
merupakan proses belajar yang dapat dimanfaatkan oleh para manajer dalam
menunjang keberhasilan dalam mengelola perusahaan. Melihat begitu banyak
peranaan dan manfaat informasi akuntansi dalam menciptakan arus informasi
keuangan guna menunjang kelangsungan hidup perusahaan kecil dan menyadari
betapa beragamnya pemahaman setiap orang terhadap informasi yang ada, maka
melalui penelitian ini ingin dicari kejelasan tentang persepsi manajer perusahaan
sebagai orang yang berkecimpung di dunia usaha terhadap informasi akuntansi
keuangan dan juga pengaruhnya terhadap keberhasilan dalam mengelola
perusahan
Penggunaan informasi keuangan yang memadai merupakan suatu alat,
dimana manajer perusahaan sanggup mengarahkan dan mengendalikan
usaha-usaha yang melampaui pengamatan dan pengawasan perorangan yang
tidak dapat dijangkaunya sendiri, tidak perlu diragukan lagi bahwa apabila
manajer telah diberi informasi sebaik-baiknya mengenai tindakan-tindakan yang
positif maka dapat membantu mereka dalam mengelola organisasi secara
menguntungkan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tabel 1.1. Data Target dan Realisasi Penjualan Mobil pada
PT. Super
Sukses Sejahtera
Tahun
Realisasi Penjualan (Unit)
Target (Unit)
2009
110
110
2010
140
140
2011
170
211
2012
125
133
Sumber : PT. Super Sukses Sejahtera
Berdasarkan data di atas tampak bahwa realisasi penjualan mobil
Hyundai pada PT. Super Sukses Sejahtera hanya mencapai target pada tahun
2010 sisanya mengalami penurunan. Mulai dari tahun 2011 sampai dengan
tahun 2012. Penurunan penjualan pada PT. Super Sukses Sejahtera yang
diindikasikan karena persepsi manajer dalam membaca informasi laporan
keuangan.
Belum begitu optimalnya manajer PT. Super Sukses Sejahtera
dalam memahami informasi akuntansi dalam menciptakan arus informasi
keuangan untuk menunjang kelangsungan hidup perusahaan, karena setiap
manajer perusahaan tentu berbeda antara yang satu dengan yang lain, baik itu
mengenai latar belakang pendidikan, latar belakang keluarga, dan sebagainya,
sehingga pemahaman masing-masing manajer terhadap informasi akuntansi
tentu berbeda pula, sehingga timbullah perbedaan pendapat mengenai
pemahaman masing-masing manajer terhadap informasi keuangan yang bisa
mempengaruhi kinerja perusahaan didalam menghadapi persaingan yang
semakin ketat. Atas dasar latar belakang diatas peneliti ingin meneliti kejelasan
mengenai persepsi manajer perusahaan sebagai orang yang berkecimpung dalam
dunia usaha atas informasi akuntansi keuangan dengan judul “Faktor- Faktor
Yang Mempengaruhi Per sepsi Manajer Perusahaan Atas Infor masi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Keuangan di PT. Super Sukses Sejahtera”.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut :
1. Apakah ada pengaruh dari faktor-faktor seperti proses belajar, motivasi dan
kepribadian
terhadap
persepsi
manajer
perusahaan
atas
informasi
keuangan ?
2. Manakah yang mempunyai pengaruh lebih dominan antara proses belajar,
motivasi dan kepribadian mempengaruh terhadap persepsi manajer
perusahaan atas informasi keuangan ?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah
1. Untuk menguji dan membuktikan pengaruh dari faktor-faktor seperti proses
belajar, motivasi dan kepribadian terhadap persepsi manajer perusahaan atas
informasi keuangan.
2. Untuk menguji dan membuktikan faktor yang paling kuat pengaruhnya
antara proses belajar, motivasi dan kepribadian terhadap persepsi manajer
perusahaan atas informasi keuangan.
1.4. Manfaat Penelitian
Penyusunan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara
lain:
1. Bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan
Membantu pihak-pihak yang berkenpingan terhadap perusahaan sehingga
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
dapat menganbil keputusan bisnis yang rasional dimana nantinya dapat
menciptakan suatu iklim bisnis yang memungkinkan bagi semua pihak yang
berkepentingan
2. Bagi Universitas dan Pembaca.
Memberikan informasi sebagai bahan perbandinganm maupun studi lanjutan,
bagi yang ingin mengadakan penelitian yang berkaitan dan memberikan
perbendaraan karya tulis ilmiah di perpustakaan.
3. Bagi Perusahaan.
Membantu manajer perusahaan di dalam menginterprestasikan informasi
dengan benar sehingga dapat digunakan dalam pengambilan keputusan
untuk kemajuan perusahaan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB II
KAJ IAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN MODEL
2.1. Penelitian Terdahulu
Digunakan penelitian terdahulu yaitu :
1. Darya Setya (2009)
Judul “Pengaruh Persepsi Manajer Atas Informasi Akuntansi
Keuangan Terhadap Keberhasilan Perusahaan.”
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah faktor-faktor seperti
proses belajar, motivasi dan kepribadian mempunyai pengaruh yang
positif terhadap Manajer atas informasi akuntansi keuangan.
Hasil dari penelitian ini adalah proses belajar, motivasi dan
kepribadian terbukti secara bersama-sama mempunyai pengaruh positif
terhadap persepsi manajer perusahaan atas informasi akuntansi
keuangan. Persepsi manajer perusahaan atas informasi akuntansi
keuangan mempunyai pengaruh yang positif terhadap keberhasilan
perusahaan. Persepsi manajer perusahaan atas informasi akuntansi
keuangan dan keberhasilan perusahaan menunjukkan bahwa persepsi
manajer perusahaan atas informasi akuntansi keuangan berpengaruh
terhadap keberhasilan perusahaan ditinjau dari sudut sosial.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2
2. Ira Purwati, (2011)
Dengan judul : Faktor-Faktor Yang Dapat Mempengaruhi Persepsi
Seorang Manajer Atas Informasi Keuangan Terhadap Keberhasilan
Mengelola Suatu Perusahaan Kecil dan Menengah di Surabaya
Tujuan Penenlitian ini adalah untuk mengetahui apakah faktor-faktor
persepsi manajer yang meliputi sikap, kepribadian, motivasi, dan
pengalaman memiliki pengaruh terhadap persepsi seorang manajer atas
informasi akuntansi keuangan.
Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan observasi yang digunakan
pada penelitian ini adalah Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di
Surabaya yaitu di Tambak Osowilangon dan Krembangan. Kemudian
dilakukan analisis data dengan teknik analisis Stuctural Equation
Modeling (SEM) yang dioperasikan melalui program Analysis of
Moment Strcture (AMOS) 16.0. dan menggunakan bantuan program
computer SPSS (Statistic Program for Social Science) for Windows.
Hasil hipotesis Dari analisis Stuctural Equation Modeling (SEM)
menunjukkan bahwa hipotesis sikap, kepribadian, motivasi, dan
pengalaman mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap persepsi
manajer atas informasi akuntansi keuangan. Sedangkan hasil hipotesis
persepsi manajer atas informasi akuntansi terhadap keberhasilan usaha
kecil dan menegah mempunyai pengaruh yang signifikan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3
3. Nopalia (2012)
Pengaruh
Penggunaan
Informasi
Akuntansi
Manajemen
Dan
Kepribadian Wirausaha Terhadap Kinerja Manajerial (Survei Pada
Dealer Sepeda Motor Di Kota Jambi)
Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan pengaruh penggunaan
informasi akuntansi manajemen yang difokuskan pada frekuensi
penerbitan laporan rutin, frekuensi penerbitan laporan tidak rutin dan
kualitas informasi akuntansi manajemen serta kepribadian wirausaha
terhadap kinerja manajerial di dealer sepeda motor di Kota Jambi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa frekuensi penerbitan laporan
rutin, frekuensi penerbitan laporan tidak rutin, kualitas informasi
akuntansi manajemen dan kepribadian wirausaha secara simultan
berpengaruh terhadap kinerja manajerial di dealer sepeda motor di
Kota Jambi. Secara parsial, frekuensi penerbitan laporan tidak rutin
tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial. Secara
keseluruhan, pengaruh pengunaan informasi akuntansi manajemen dan
kepribadian wirausaha terhadap kinerja manajerial adalah sebesar
63%, sedangkan 27% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain diluar
variabel yang diteliti.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4
Penelitian terdahulu yang pernah dilakukan adalah :
No.
Nama
1.
Darya
Variabel
Uji
Setya proses
(2009)
motivasi, Uji Regresi
Linier Berganda
Manajer atas
belajar,
kepribadian
dan
informasi akuntansi keuangan
2.
Purnamasari.
(2004)
sikap, kepribadian, motivasi, dan Uji Regresi
Linier Berganda
persepsi seorang manajer atas
informasi akuntansi keuangan
3.
Nopalia (2012)
Penggunaan Informasi Akuntansi Uji Regresi
Linier Berganda
Manajemen,
Kepribadian
Wirausaha dan Kinerja Manajerial
4.
Seaview Lail
proses
(2013)
kepribadian dan persepsi manajer Linier Berganda
belajar,
perusahaan
motivasi
atas
dan Uji Regresi
informasi
keuangan
(sumber terdahulu)
Adapun hubungan antara penelitian terdahulu dengan penelitian
yang dilakukan saat ini adalah meneliti mengenai persepsi manajer
perusahaan atas informasi keuangan. Perbedaan antara penelitian terdahulu
dengan penelitian yang dilakukan saat ini adalah obyek dan waktu
penelitian, sehingga penelitian ini bukan merupakan replikasi dari penelitian
terdahulu karena terdapat perbedaan seperti dikemukakan diatas.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
5
2.2.
Landasan Teori
2.2.1. Laporan Keuangan
Akuntansi pada dasarnya merupakan suatu sistem informasi yang
mengelola data-data akuntansi (yang biasanya disebut transaksi), menjadi
informasi akuntansi (biasanya disebut laporan keuangan).
Laporan keuangan merupakan informasi keuangan yang disusun dan
disiapkan oleh manajemen, terdiri dari :
1. Neraca : laporan yang menunjukkan keadaan keuangan suatu unit usaha
pada tanggal tertentu. Disajikan untuk menonjolkan berbagai
unsur posisi keuangan yang diperlukan bagi penyajian secara
wajar.
2. Laporan laba / rugi : suatu laporan yang menunjukkan pendapatanpendapatan dan biaya-biaya dari suatu unit usaha
untuk suatu periode tertentu. Disajikan yang
menonjolkan berbagai unsur kinreja keuangan
yang diperlukan bagi penyajian secara wajar.
3. Laporan perubahan modal : menunjukkan
a. Laba / rugi bersih periode yang bersangkutan.
b. Setiap pendapatan dan beban, keuntungan / kerugian, beserta
jumlahnya yang berdasarkan Pedoman Standar Akuntansi
Keuangan terkait diakui secara langsung dalam ekuitasnya.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
6
c. Pengaruh komulatif dari perubahan kebijakan akuntansi dan
perbaikan terhadap kesalahan mendasar sebagaimana diatur
dalam pernyataan Standar Akuntansi Keuangan.
d. Transaksi modal dengan pemilik dan distribusi kepada pemilik.
e. Saldo akumulasi laba / rugi pada awal dan akhir periode serta
perubahannya.
4. Laporan arus kas : menyajikan informasi relevan tentang penerimaan
dan pengeluaran kas suatu perusahaan pada suatu
periode.
Pelaporan keuangan
merupakan pengkomunikasian
informasi
keuangan yang tidak terbatas pada laporan keuangan formal saja, akan
tetapi termasuk juga informasi keuangan lainnya dan informasi non
keuangan (Rosjidi, 1999:226) sebagai berikut :
- Informasi keuangan lainnya :
Berupa prediksi dan ekspektasi keuangan yang diharapkan oleh
manajemen pada masa yang akan datang ; release berita keuangan baru ;
sumber-sumber aktiva, kewajiban, pendapatan, serta timbulnya biaya
perusahaan.
- Informasi non keuangan :
Berupa informasi mengenai dampak terhadap lingkungan sosial dari
keberadaan perusahaan dan prospek bisnis mengenai kondisi ekonomi
pada umumnya.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
7
Pengkomunikasian informasi keuangan lainnya dan informasi non
keuangan sebagai bagian integral adalah untuk memenuhi tujuan
pengungkapan yang cukup. Maupun karena kebiasaan atau pertimbangan
manajemen, dimana informasi tersebut berguna untuk disajikan secara
sukarela.
2.2.1.1. Pemakai Laporan Keuangan
Pemakai laporan keuangan menurut (Standar Akuntansi Keuangan,
1999:2) antara lain :
a. Investor.
Penanam modal beresiko dan penasehat berkepentingan dengan
resiko yang melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang
dilakukan. Membutuhkan informasi untuk membantu menentukan
apakah harus membeli, menahan atau menjual investasi tersebut.
b. Karyawan.
Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakili tertarik pada
informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan. Juga
tertarik dengan informasi yang memungkinkan untuk menilai
kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, menfaat
pensiun dan kesempatan kerja.
c. Pemberi pinjaman.
Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang
memungkinkan untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya
dapat dibayar pada saat jatuh tempo.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
8
d. Pemasok dan kreditur usaha lainnya.
Pemasok dan kreditur usaha lainnya tertarik dengan informasi yang
memungkinkan untuk memutuskan apakah jumlah yang terutang
akan dibayar pada saat jatuh tempo.
e. Pelanggan.
Para
pelanggan
berkepentingan dengan
informasi
mengenai
kelangsungan hidup perusahaan, terutama kalau mereka terlibat
dalam perjanjian jangka panjang dengan atau perusahaan.
f.
Pemerintah.
Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada di bawah
kekuasaannya berkepentingan dengan alokasi sumber daya, karena
itu berkepentingan dengan aktivitas perusahaan. Juga membutuhkan
informasi untuk mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan
kebijaksanaan pajak dan sebagai dasar untuk menyusun statistik
pendapatan nasional dan statistik lainnya.
g. Masyarakat.
Perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat dalam berbagai cara,
misalnya perusahaan dapat memberikan kontribusi berarti pada
perekonomian nasional, termasuk jumlah orang yang dipekerjakan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
9
2.2.1.2. Tujuan Laporan Keuangan
Tujuan dari laporan keuangan (Standar Akuntansi Keuangan, 1999:3)
adalah sebagai berikut :
1. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang
menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi
keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar
pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
2. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan
manajemen atau pertanggung jawaban manajemen berbuat demikian
agar dapat membuat keputusan ekonomi.
Misalnya : keputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka
dalam perusahaan atau keputusan untuk mengangkat
kembali atau mengganti manajemen.
2.2.2.
Akuntansi Manajemen
2.2.2.1. Pengertian Sistem Infor masi Akuntansi Manajemen
Manajemen perusahaan memikul tanggung jawab utama dalam
penyusunan dan penyajian laporan keuangan perusahaan, sehingga
manajemen membutuhkan informasi yang akurat.
Adapun pendapat dari beberapa ahli mengenai sistem informasi
akuntansi manajemen, yaitu :
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
10
Menurut Hansen / Mowen (1999:4), Sistem Informasi Akuntansi
Manajemen adalah sistem informasi yang menghasilkan keluaran
(output) dengan menggunakan masukan (input) dan prosesnya untuk
mencapai tujuan khusus manajemen.
Dari pendapat tersebut diatas dapat dikemukakan bahwa sistem
informasi akuntansi manajemen merupakan informasi akuntansi
manajemen, yang membantu manajer dalam menjalankan perannya
dalam perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan.
2.2.2.2. Tujuan Sistem Akuntansi Manajemen
Sistem informasi akuntansi manajemen tidak terikat oleh suatu
kriteria formal yang menjelaskan sifat dari masukan atau proses. Bahkan
keluarannya kriteria tersebut fleksibel dan berdasarkan pada tujuan yang
hendak dicapai manajemen. Menurut Hansen / Mowen (1999:4), sistem
akuntansi manajemen mempunyai tiga tujuan utama, yaitu :
1. Menyediakan informasi yang digunakan dalam perhitungan biaya
jasa, produk dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
2. Untuk menyediakan informasi yang digunakan dalam perencanaan,
pengendalian, dan pengevaluasian.
3. Untuk menyediakan informasi yang berguna dalam pengambilan
keputusan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
11
2.2.3.
Per sepsi
2.2.3.1. Pengertian Per sepsi
Dalam suatu organisasi selalu terjadi proses komunikasi antara
orang yang satu dengan lainnya, baik secara perorangan maupun secara
kelompok. Dalam proses tersebut, siapapun yang mengambil inisiatif,
apakah seorang bawahan ataukah seorang manajer, pengambilan inisiatif
selalu berharap agar tujuan berkomunikasi dapat diterima dan
dimengerti oleh yang menerima. Penerimaan inilah yang disebut
persepsi.
Menurut Gibson, et.al (1996:134) yaitu proses dari seseorang dalam
memahami lingkungannya yang melibatkan pengorganisasian dan
penafsiran sebagai rangsangan dalam suatu pengalaman psikologis.
Dari pendapat tersebut diatas dapat dikemukakan bahwa
persepsi
merupakan
suatu
proses
pada
saat
individu-individu
mengorganisasikan dan menafsirkan kesan indera, agar memberi makna
kepada lingkungannya.
2.2.3.2. Timbulnya Per sepsi
Persepsi timbul karena adanya dua faktor baik internal maupun
eksternal (Miftah Thoha, 1988:135) yaitu :
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
12
1. Faktor Internal
Tergantung pada proses pemahaman sesuatu termasuk didalamnya
sistem nilai, tujuan, kepercayaan, dan tanggapannya terhadap hasil
yang dicapai.
2. Faktor Eksternal
Berupa lingkungan.
Sedang menurut Indrawijaya (1989:48-52) timbulnya persepsi, yaitu :
1. Proses Masukan
Tahap penerimaan rangsangan, yang ditentukan oleh faktor luar
maupun oleh faktor didalam manusianya sendiri, yang dikategorikan
atas lima hal, yaitu :
a. Faktor lingkungan.
Secara sempit hanya menyangkut warna, bunyi, sinar, dan secara
luas dapat menyangkut faktor ekonomi, sosial dan politik.
b. Faktor konsepsi.
Yaitu pendapat dan teori seseorang tentang manusia dengan
segala tindakannya.
c. Faktor seseorang yang berkaitan dengan konsep seseorang
tentang dirinya sendiri.
Bahwa apapun bentuk dan sifat rangsangan, selalu bertindak
berdasarkan apa yang menurutnya baik.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
13
d. Faktor yang berhubungan dengan motif dan tujuan.
Berkaitan dengan dorongan dan tujuan seseorang dan untuk
menafsirkan suatu rangsangan.
e. Faktor pengalaman masa lampau.
2. Selektivitas
Tahap memperoleh berbagai rangsangan dari lingkungan, baik
bersifat terbatas, atau sempit maupun yang bersifat lebih luas lagi.
Yang dapat mempengaruhi proses seleksi ini adalah sebagai
berikut :
a. Kekhususan.
b. Berfrekuensi tinggi.
c. Berintensitas tinggi.
d. Pergerakan dan perubahan.
e. Jumlah.
f. Ketidak pastian.
g. Sesuatu yang lebih baru dan juga tidak lazim,
cenderung lebih menarik perhatian daripada yang sudah
biasa.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
14
Persepsi meliputi semua proses yang dilakukan seseorang dalam
memahami informasi mengenai lingkungannya. Proses pemahaman ini
melalui penglihatan, pendengaran, perasaan, dan penciuman dalam
hubungannya dengan perilaku orang-orang dalam suatu organisasi
(Miftah Thoha, 1988:136).
Ada tiga hal yang berkaitan, yakni pemahaman lewat
penglihatan, pendengaran dan perasaan. Dalam menelaah timbulnya
proses persepsi, menunjukkan bahwa fungsi persepsi itu sangat
dipengaruhi oleh tiga variabel sebagai berikut : obyek atau peristiwa
yang dipahami, lingkungan terjadinya persepsi, dan orang-orang yang
melakukan persepsi (Miftah Thoha, 1988:136).
Informasi berasal dari proses pemikiran seseorang dan dalam
berfikir orang akan melibatkan cita rasanya. Demikian pula ketika
informasi yang dihasilkan dari proses berpikir tadi ingin disampaikan
kepada orang lain, orang tersebut akan mempertimbangkan perasaan dan
sikap yang tepat sehingga informasi itu membentuk pengertian dan
persepsi yang sama pada penerima (Miftah Thoha, 1988:137). Beberapa
faktor dari dalam diri seseorang yang mempengaruhi proses persepsi
antara lain : proses belajar, motivasi, dan kepribadian (Miftah Thoha,
1988:150).
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
15
2.2.3.3. Per sepsi Manajer Atas Infor masi Keuangan
Akuntansi manajemen menghasilkan informasi yang berguna
untuk membantu para pekerja, manajer dan eksekutif untuk membuat
keputusan yang lebih baik. Informasi akuntansi manajemen didominasi
oleh informasi keuangan, tetapi dalam perkembangannya peran
informasi non keuangan dan informasi keuangan lainnya juga
menentukan.
Informasi berasal dari suatu situasi yang telah diketahui oleh
seseorang, maka informasi yang datang akan mempengaruhi cara
seseorang mengorganisasikan persepsinya. Hasil pengorganisasian
persepsi mengenai sesuatu informasi dapat berupa pengertian tentang
suatu obyek. Karena itu interpretasi terhadap suatu informasi yang sama,
akan berbeda antara satu orang dengan orang lain.
Pelaporan
keuangan
adalah
pengkomunikasian
informasi
keuangan yang tidak terbatas pada laporan keuangan formal, akan tetapi
termasuk juga informasi keuangan lainnya dan informasi non keuangan.
Informasi keuangan lainnya dan informasi non keuangan saling
berhubungan
dengan
laporan
keuangan
formal,
yang
bisa
dikomunikasikan baik secara langsung maupun tidak langsung dari
sistem akuntansinya.
Pengkomunikasian informasi keuangan lainnya dan informasi non
keuangan sebagai bagian integral adalah untuk memenuhi tujuan
pengungkapan yang cukup.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
16
Laporan keuangan akan menjadi pusat perhatian dalam setiap pelaporan
keuangan, karena informasi akuntansi yang dihasilkan, diorganisasi
dengan basis elemen-elemen laporan keuangan, meliputi : aktiva,
kewajiban, pendapatan, dan beban, yang bermakna dasar dalam
pengkomunikasian informasi keuangan pada pihak luar perusahaan.
Laporan keuangan formal, pada umumnya diaudit oleh akuntan publik
independen yang bermaksud mengevaluasi dalam rangka memberikan
pernyataan pendapat (opini) atas kewajaran. Sedangkan informasi
keuangan lainnya tidak diaudit oleh akuntan publik atau bisa juga hanya
direview tetapi tidak diaudit.
Jadi persepsi manajer atas informasi keuangan adalah cara
manajer mengkomunikasikan informasi keuangan agar dapat memenuhi
tujuan pengungkapan yang cukup, sehingga informasi keuangan dapat
dikomunikasikan kepada pihak-pihak di luar perusahaan.
2.2.4.
Proses Belajar
2.2.4.1.
Pengertian Proses Belajar
Adapun pendapat dari beberapa ahli mengenai proses belajar
yaitu :
Menurut Indrawijaya (1989:54) proses belajar adalah suatu proses yang
membuat suatu informasi yang diperoleh melalui proses persepsual
menjadi punya arti dan makna bagi proses pemilihan tindakan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
17
Sedangkan menurut Stephen Robbins (1996:99) adalah setiap perubahan
yang relatif permanen dari perilaku yang terjadi sebagai hasil
pengalaman.
Dari kedua pendapat tersebut diatas dapat dikemukakan bahwa
proses belajar telah berlangsung jika seseorang individu berperilaku,
bereaksi, menanggapi sebagai hasil pengalaman dalam suatu cara yang
berbeda dari cara perilaku sebelumya.
2.2.4.2. Dasar Utama Proses Belajar
Menurut Indrawijaya (1989:55) bahwa dasar utama proses
belajar dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Classical Conditioning
Menggambarkan bahwa perilaku seseorang akan kembali seperti
sediakala bila tidak lagi terjadi rangsangan atau proses belajar.
b. Operant Conditioning
Perilaku terjadi persamaan atau malah mendahului stimulus
(rangsangan).
2.2.4.3. Teori Pembelajaran
Terdapat tiga teori yang telah dikemukakan untuk memperjelas
proses dalam memperoleh pola-pola perilaku (Stephen Robbins,
1996:100) yaitu :
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
18
1. Pengkondisian Klasik
Suatu tipe pengkondisian seorang individu menanggapi beberapa
rangsangan yang tidak akan selalu menghasilkan respon
semacam itu.
2. Pengkondisian Operant (Efektif)
Suatu tipe pengkondisian perilaku sukarela yang diinginkan
menghantar ke suatu ganjaran atau mencegah suatu hukuman.
3. Teori Pembelajaran Sosial
Orang dapat belajar lewat pengamatan dan pengalaman
langsung.
Dari titik pandang pembelajaran sosial, telah ditemukan empat
proses untuk menentukan pengaruh yang akan dikenakan oleh suatu
model pada seorang individu (Stephen Robbins, 1996:103), yaitu :
a. Proses-proses pemberhatian
Orang hanya belajar dari suatu / seseorang model bila mereka
mengenali dan menaruh perhatian pada perwajahannya yang
menentukan.
b. Proses-proses penahanan
Pengaruh suatu model akan bergantung pada betapa baik individu
mengingat tindakan model itu setelah model itu tidak lagi mudah
tersedia.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
19
c. Proses-proses reproduksi motor
Setelah seseorang melihat suatu perilaku baru dengan mengamati
model itu, pengamatan itu harus diubah menjadi perbuatan. Maka
proses ini memperagakan bahwa individu dapat melakukan kegiatan
model.
d. Proses-proses penguatan
Individu-individu akan dimotivasi untuk memperagakan perilaku
bermodel jika disediakan rangsangan positif atau ganjaran. Perilakuperilaku yang diperkuat akan diberikan lebih banyak perhatian,
dipelajari dengan baik, dan dilakukan dengan lebih sering.
2.2.5.
Motivasi
2.2.5.1.
Pengertian Motivasi
Salah satu tantangan berat yang sering harus dihadapi oleh
seorang
manajer
adalah
bagaimana
dapat
menggerakkan
para
pegawainya agar senantiasa mau dan bersedia mengerahkan kemampuan
terbaik untuk kepentingan organisasi.
Adapun pendapat dari beberapa ahli mengenai motivasi, yaitu :
Menurut Indrawijaya (1989:67) motivasi adalah proses psikologis pada
saat terjadi interaksi antara sikap, kebutuhan, persepsi, proses belajar,
dan pemecahan masalah.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
20
Sedangkan menurut Gibson, et.el (1987:94), yaitu konsep yang
menguraikan tentang kekuatan-kekuatan yang ada dalam diri karyawan
yang memulai dan mulai mengarahkan perilaku.
Dari kedua pendapat tersebut diatas dapat dikemukakan bahwa
motivasi merupakan kesediaan mengeluarkan upaya tingkat tinggi
kearah tujuan organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya
untuk memenuhi sesuatu kebutuhan individual.
2.2.5.2. Proses Motivasi
Berawal dari kebutuhan yang tidak terpuaskan dan mendorong
perilaku menuju ke arah pemuasan.
Proses motivasi menurut Gibson, et.al (1996:341), yaitu :
1. Kebutuhan yang tidak terpuaskan (menciptakan keinginan untuk
memenuhi kebutuhan : makan, keamanan, kawan, pencapaian).
2. Perilaku terarah pada sasaran (tindakan untuk memenuhi
kebutuhan).
3. Pemuasan kebutuhan (imbalan untuk memenuhi kebutuhan).
Perilaku yang terarah pada sasaran dapat disalurkan, dapat
menjadi inspirasi, dan dapat menghasilkan pemuasan kebutuhan
(Gibson, et.al, 1996:342).
Menurut Gibson, et.al (1996:340), dilihat dari sudut pandang
seorang manajer, seorang yang termotivasi akan :
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
21
1. Bekerja keras.
2. Mempertahankan langkah kerja keras.
3. Memiliki perilaku yang dikendalikan sendiri ke arah sasaransasaran penting.
2.2.5.3. Teori Yang Digunakan Oleh Para Manajer Dalam Mengembangkan
Pendekatan Motivasi
Tujuan menyajikan teori yang paling populer bukan untuk
mengidentifikasi pendekatan terbaik, tetapi juga mengemukakan
gagasan
yang
dapat
digunakan
untuk
para
manajer
dalam
mengembangkan pendekatan motivasi.
Menurut Gibson, et.al (1996:343), dua kelompok yang
digunakan oleh para manajer dalam mengembangkan pendekatan
motivasi, yaitu :
1. Teori kepuasan
Berhubungan dengan upaya mengidentifikasi apa yang terdapat di
dalam diri seseorang atau lingkungan kerja yang mendorong dan
mempertahankan perilaku.
2. Teori proses
Mencoba
menjelaskan
dan
menggambarkan
proses
tentang
bagaimana perilaku didorong, diarahkan, dipertahankan, dan
akhirnya dihentikan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
22
2.2.6.
Kepribadian
2.2.6.1.
Pengertian Kepribadian
Ada pendapat dari beberapa ahli mengenai kepribadian, yaitu :
Menurut Gibson, et.al (1987:70), kepribadian yaitu pola perilaku dan
proses mental yang unik, yang mencirikan seseorang.
Sedangkan menurut
Gibson, et.al (1996:156), yaitu
himpunan
karakteristik dan kecenderungan yang stabil serta menentukan sifat
umum dari perbedaan dalam perilaku seseorang.
Dari kedua pendapat tersebut diatas dapat dikemukakan bahwa
kepribadian merupakan jumlah total dari cara-cara seseorang individu
bereaksi dan berinteraksi dengan yang lainnya.
2.2.6.2. Faktor-Faktor Yang Mendasari Kepribadian
Menurut Stephen Robbins (1996:89), bahwa faktor-faktor yang
mendasari kepribadian, yaitu :
1. Ekstraversi
Mudah bergaul, banyak bicara, tegas.
2. Sifat menyenangkan
Baik budi, kooperatif, dan mempercayai.
3. Sifat mendengar kata hati
Bertanggung jawab dan diandalkan, tekun dan berorientasi
prestasi.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
23
4. Kemantapan emosional
Tenang, bergairah, terjamin, tegang, gelisah, murung, dan tidak
kokoh.
5. Keterbukaan terhadap pengalaman
Imajinatif, peka secara artistic, dan intelektual.
Didalam memahami kepribadian terdapat pendekatan teoritis
(Gibson, et.al, 1996:157) :
1. Teori kepribadian sifat (Trait)
Didasarkan pada alasan bahwa predisposisi mengarahkan perilaku
individu dalam pola konsisten.
Keterangan :
Tindakan merupakan sumber keunikan individu, sifat adalah
dugaan kecenderungan yang mengarahkan perilaku dengan cara
konsisten dan ciri karakteristik tertentu.
2. Teori kepribadian psikodinamis
Pendekatan Freudian yang membicarakan identitas diri, super ego,
dan ego. Penekanan khusus diletakkan pada determinan yang tidak
didasari dari perilaku.
Keterangan :
Bahwa orang mempunyai dasar yang berbeda. Untuk menyoroti
perbedaan ini, menggambarkan suatu perjuangan yang terusmenerus antara dua bagian kepribadian, identitas diri, super ego,
ditengahi oleh ego.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
24
3. Teori kepribadian humanistik
Penekanan ditempatkan pada perkembangan dan aktualisasi diri
seseorang.
Keterangan :
Pendekatan humanistik untuk memahami kepribadian yang
menekankan pada perkembangan individu, aktualisasi diri, dan
pentingnya, bagaimana seseorang mempersepsikan dunianya dan
semua kekuatan yang mempengaruhi.
2.2.7. Hubungan Antara Proses Belajar, Motivasi dan Kepribadian Terhadap
Persepsi Manajer Atas Infor masi Akuntansi Keuangan
Informasi keuangan sangat diperlukan oleh pihak manajemen
perusahaan dalam merumuskan berbagai keputusan dalam memecahkan
segala permasalahan yang dihadapi perusahaan. Informasi Akuntansi
Keuangan yang dimaksud adalah informasi akuntansi keuangan yang
disajikan untuk manajer dan disusun berdasarkan Standar Akuntansi
Keuangan (SAK). Wujud nyata informasi akuntansi keuangan adalah
laporan keuangan yang terdiri dari neraca, laba-rugi, perubahan modal,
arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.
Laporan
keuangan
perusahaan
merupakan
bahan
yang
digunakan oleh manajer untuk menilai prestasinya yang ditunjukkan dari
pemahamannya terhadap laporan keuangan. Laporan keuangan yang
dibutuhkan oleh manajer ini dapat diperoleh dari laporan keuangan pada
periode yang sedang berjalan ataupun dari periode sebelumnya. Laporan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
25
keuangan juga digunakan oleh manajer sebagai pertanggung jawaban
manajer atas dana-dana yang telah dikelolanya.
Persepsi lebih komplek dan luas. Proses persepsi meliputi suatu
interaksi yang sulit dari kegiatan seleksi, penyusunan dan penafsiran
(Miftah Thoha, 1983:139). Pers