Prospek perkembangan usaha penyulingan minyak atsiri ditinjau dari aspek biaya produksi omset penjualan dan laba usaha tahun 2007-2011 : studi kasus usaha penyulingan minyak atsiri, Desa Pingit, Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
PROSPEK PERKEMBANGAN USAHA PENYULINGAN MINYAK
ATSIRI DITINJAU DARI ASPEK BIAYA PRODUKSI, OMSET
PENJUALAN DAN LABA USAHA TAHUN 2007-2011
Veronica Anita Triastika
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2013
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah trend
perkembangan biaya produksi tahun 2007-2011, trend perkembangan omset
penjualan tahun 2007-2011, dan trend perkembangan laba usaha tahun 2007-2011
usaha penyulingan minyak atsiri di Desa Pingit, Kecamatan Pringsurat Kabupaten
Temanggung.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Data yang
digunakan adalah data primer diperoleh melalui pengamatan langsung dan
wawancara dengan pemilik usaha minyak atsiri. Penelitian ini menggunakan trend
linear dengan metode kuadrat terkecil, rumus yang digunakan adalah Y’= a + bx.
Hasil penelitian ini adalah : Perkembangan usaha penyulingan minyak
atsiri di Desa Pingit ini mampu menyerap tenaga kerja berpendidikan rendah,
mambantu perekonomian masyarakat kecil, masyarakat ikut ambil bagian dalam
pengembangan usaha penyulingan minyak atsiri serta pemanfaatan limbah yang
positif. Dengan hasil trend yang diperoleh (1) Trend perkembangan biaya
produksi penyulingan minyak atsiri di Desa Pingit setiap tahunnya mengalami
peningkatan sebesar Rp 55.368.000. (2) Trend perkembangan omset penjualan
minyak atsiri di Desa Pingit yang diperoleh pengusaha minyak atsiri mengalami
peningkatan tiap tahunnya sebesar Rp 64.800.000. (3) Trend perkembangan laba
usaha yang diperoleh pengusaha minyak atsiri di Desa Pingit mengalami
peningkatan tiap tahunnya sebesar Rp. 8.712.000.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
PROSPECT OF VOLATILE ATSIRI OIL REFINNING BUSINESS
DEVELOPMENT PERCEIVED FROM THE ASPECTS OF THE
PRODUCTION COST IN TERMS OF SALES TURNOVER AND
BUSINESS PROFIT IN 2007-2011
(A Case Study of Bussines Volatile Atsiri Oil Refinning In Village Pingit)
Veronica Anita Triastika
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2013
The research intends to find out how the development trend production
cost in 2007-2011, the development trend sales turnover in 2007-2011, and
development trend business profit in 2007-2011 of. Atsiri oil refinning business in
Pingit village, Pringsurat district, Temanggung regency.
The research is a descriptive research. The data were gained through
primary data obtained directly from observation and interviews with business
owner essential atsiri oil. The research use secular trend by the smallest quadrate
method. The formulation use was Y’ = a + bx.
The result of this research are : essential atsiri oil refinning business
development in the Pingit village is able to absorb low educated labor, help the
small community’s economy, people took part in the development of essential
atsiri oil distillation and use positive utilization of waste. With the result (1) trend
development of the production cost of essential atsiri oil distillation in the Pingit
village increases Rp. 53.368.000 each year. (2) the development trend of the sales
turnover of essential atsiri oil obtained in the Pingit village enterprenuers incrases
Rp.64.800.000 each year. (3) the development trend of business profit derived
essential atsiri oil in the village of Pingit employers increases Rp. 8.712.000 each
year.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PROSPEK PERKEMBANGAN USAHA PENYULINGAN
MINYAK ATSIRI DITINJAU DARI ASPEK BIAYA
PRODUKSI, OMSET PENJUALAN DAN LABA USAHA
TAHUN 2007-2011
(Studi Kasus Usaha Penyulingan Minyak Atsiri Desa Pingit, Kecamatan
Pringsurat, Kabupaten Temanggung)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Disusun oleh :
VERONICA ANITA TRIASTIKA
NIM: 08 1324 058
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PROSPEK PERKEMBANGAN USAHA PENYULINGAN
MINYAK ATSIRI DITINJAU DARI ASPEK BIAYA
PRODUKSI, OMSET PENJUALAN DAN LABA USAHA
TAHUN 2007-2011
(Studi Kasus Usaha Penyulingan Minyak Atsiri Desa Pingit, Kecamatan
Pringsurat, Kabupaten Temanggung)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Disusun oleh :
VERONICA ANITA TRIASTIKA
NIM: 08 1324 058
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
“Segala Perkara Dapat Ku Tanggung Dalam DIA Yang
Memberikan Kekuatan Kepadaku”
(Filipi 4:13)
“Aku Tidak Tau Apa Yang Akan Terjadi Di Masa Depan, Tetapi
Aku Tau Siapa Yang Akan Menggemgam Masa Depan”
“Kita Semua Diberkahi Kemampuan Unik Dan Penting.
Menemukan Cahaya Kristus Itu Adalah Suatu Keistimewaan Dan
Merupakan Petualang Kita Sendiri”
(Mary Dunbar)
Go Go GO “SEMANGAT !!!!!!!”
Karya kecil ini kupersembahkan kepada :
Tuhan Yesus, Keluargaku tercinta
Sahabatku
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 22 Maret 2013
Penulis,
Veronica Anita Triastika
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama
Nomor Mahasiswa
: Veronica Anita Triastika
: 08 1324 058
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : PROSPEK
PERKEMBANGAN USAHA PENYULINGAN MINYAK ATSIRI DITINJAU
DARI ASPEK BIAYA PRODUKSI, OMSET PENJUALAN DAN LABA
USAHA TAHUN 2007-2011. Dengan demikian saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan,
dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan memublikasikannya di Internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 22 Maret 2013
Yang menyatakan
Veronica Anita Triastika
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
PROSPEK PERKEMBANGAN USAHA PENYULINGAN MINYAK
ATSIRI DITINJAU DARI ASPEK BIAYA PRODUKSI, OMSET
PENJUALAN DAN LABA USAHA TAHUN 2007-2011
Veronica Anita Triastika
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2013
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah trend
perkembangan biaya produksi tahun 2007-2011, trend perkembangan omset
penjualan tahun 2007-2011, dan trend perkembangan laba usaha tahun 2007-2011
usaha penyulingan minyak atsiri di Desa Pingit, Kecamatan Pringsurat Kabupaten
Temanggung.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Data yang
digunakan adalah data primer diperoleh melalui pengamatan langsung dan
wawancara dengan pemilik usaha minyak atsiri. Penelitian ini menggunakan trend
linear dengan metode kuadrat terkecil, rumus yang digunakan adalah Y’= a + bx.
Hasil penelitian ini adalah : Perkembangan usaha penyulingan minyak
atsiri di Desa Pingit ini mampu menyerap tenaga kerja berpendidikan rendah,
mambantu perekonomian masyarakat kecil, masyarakat ikut ambil bagian dalam
pengembangan usaha penyulingan minyak atsiri serta pemanfaatan limbah yang
positif. Dengan hasil trend yang diperoleh (1) Trend perkembangan biaya
produksi penyulingan minyak atsiri di Desa Pingit setiap tahunnya mengalami
peningkatan sebesar Rp 55.368.000. (2) Trend perkembangan omset penjualan
minyak atsiri di Desa Pingit yang diperoleh pengusaha minyak atsiri mengalami
peningkatan tiap tahunnya sebesar Rp 64.800.000. (3) Trend perkembangan laba
usaha yang diperoleh pengusaha minyak atsiri di Desa Pingit mengalami
peningkatan tiap tahunnya sebesar Rp. 8.712.000.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
PROSPECT OF VOLATILE ATSIRI OIL REFINNING BUSINESS
DEVELOPMENT PERCEIVED FROM THE ASPECTS OF THE
PRODUCTION COST IN TERMS OF SALES TURNOVER AND
BUSINESS PROFIT IN 2007-2011
(A Case Study of Bussines Volatile Atsiri Oil Refinning In Village Pingit)
Veronica Anita Triastika
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2013
The research intends to find out how the development trend production
cost in 2007-2011, the development trend sales turnover in 2007-2011, and
development trend business profit in 2007-2011 of. Atsiri oil refinning business in
Pingit village, Pringsurat district, Temanggung regency.
The research is a descriptive research. The data were gained through
primary data obtained directly from observation and interviews with business
owner essential atsiri oil. The research use secular trend by the smallest quadrate
method. The formulation use was Y’ = a + bx.
The result of this research are : essential atsiri oil refinning business
development in the Pingit village is able to absorb low educated labor, help the
small community’s economy, people took part in the development of essential
atsiri oil distillation and use positive utilization of waste. With the result (1) trend
development of the production cost of essential atsiri oil distillation in the Pingit
village increases Rp. 53.368.000 each year. (2) the development trend of the sales
turnover of essential atsiri oil obtained in the Pingit village enterprenuers incrases
Rp.64.800.000 each year. (3) the development trend of business profit derived
essential atsiri oil in the village of Pingit employers increases Rp. 8.712.000 each
year.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala
kasih dan janji-Nya begitu nyata, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini. Skripsi ini berjudul “Prospek Perkembangan Usaha Penyulingan Minyak
Atsiri Ditinjau Dari Aspek Biaya Produksi, Omset Penjualan Dan Laba Usaha
Thaun
2007-2011
Di
Desa
Pingit
Kecamatan
Pringsurat,
Kabupaten
Temanggung”. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi.
Penulisan Skripsi ini terwujud berkat bantuan dan kerjasama dari berbagai
pihak yang telah berkenan membimbing, membantu, dan memotivasi penulis.
Untuk itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada :
1.
Sumber kekuatan hidupku Bunda Maria dan Tuhan Yesus juga pelindung
hidupku Santa Veronica atas semua berkat tak Nampak namun Nyata dalam
hidupku.
2.
Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan ijin kepada
penulis untuk menyelesaikan skripsi.
3. Bapak Indra Darmawan, S.E.,M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Bapak Y.M.V. Mudayen, S.Pd.,M.Sc. selaku dosen pembimbing satu yang
dengan penuh pengertian dan ketulusan hati memberikan bimbingan, kritik,
saran serta motivasi dalam penulisan skripsi ini.
5. Bapak Indra Darmawan, S.E.,M.Si. selaku dosen pembimbing dua yang
dengan penuh pengertian dan ketulusan hati memberikan bimbingan, kritik,
saran serta motivasi dalam penulisan skripsi ini.
6. Bapak Dr. C. Teguh Dalyono, M.S. selaku dosen penguji yang telah
memberikan masukan, bimbingan dan saran dalam merevisi skripsi ini.
7. Bapak Joko Wicoyo atas bantuan penyempurnaan penulisan abstrak.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8. Bapak dan Ibu dosen serta staf sekretariat Pendidikan Ekonomi: Mbak Titin
atas bantuan dalam mengurusi kepentingan-kepentingan mahasiswa.
9. Usaha Penyulingan Minyak Atsiri “UD Sumambrah” yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis dalam melaksanakan penelitian.
10. Kedua orang tuaku, Bapak Michael Dwiwarno dan Ibu Antonia Mariasih
Lilis Mintarti tercinta atas segala doa, kasih sayang, perhatian, kesempatan,
dan semangat yang diberikan dengan tulus selama ini.
11. Kedua kakakku tercinta Monica Putri Kusumaningtyas dan Patrick Himawan
Pudyanto terima kasih buat doa, semangat dan dukungannya selama ini.
12. Sahabatku Asiska ayu, Ledy Santyastri, Katharina Citra, Witur Agustingrum,
Maria Yesuita, Paula Santi, Maria Ika yang telah memberikan semangat
selama proses pembuatan skripsi.
13. Sahabat dan Teman kosku Angelina Vina, Maria Rosari yang telah setia
menemaniku baik suka dan duka selama proses pembuatan skripsi
14. Rekan-rekan seperjuangan angkatan 2008 Program Studi Pendidikan
Ekonomi: Yeni, Bernadina, Eva, Vita, Marta, Beni, Charel, Yoga, Andre,
Akbar dll atas bantuan, dukungan dan semangat yang telah diberikan, terima
kasih untuk semua kenangan canda dan tawa selama kuliah di kampus
tercinta.
15. Semua pihak yang tidak bisa sebutkan satu persatu atas dukungan yang telah
diberikan untuk penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa masih ada banyak kekurangan dan kesalahan dalam
penulisan sekripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun agar skripsi ini menjadi lebih baik. Dan semoga sekripsi ini
bermanfaat sebagaimana mestinya.
Yogyakarta, 22 Maret 2013
Penulis,
Veronica Anita Triastika
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..........................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................
iii
HALAMAN MOTTO ..................................................................................
iv
PERNYATAAN KESALIAN KARYA .......................................................
v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .....................................
vi
ABSTRAK ....................................................................................................
vii
ABSTRAC ......................................................................................................
viii
KATA PENGANTAR ..................................................................................
ix
DAFTAR ISI ................................................................................................
xi
DAFTAR TABEL ........................................................................................
xv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................
xvii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................
xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................
1
B. Batasan Masalah .........................................................................
7
C. Rumusan Masalah ........................................................................
7
D. Definisi Operasional ....................................................................
7
E. Tujuan Penelitian .........................................................................
8
F. Manfaat Penelitian .......................................................................
8
BAB II LANDASAN TEORI
A. Deskripsi dan Pemanfaatan Minyak Atsiri ...................................
10
B. Faktor Penyebab Perkembangan Usaha Penyulingan ...................
15
1. Aspek Biaya Produksi ...........................................................
15
2. Aspek Omset Penjualan .........................................................
18
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Aspek Laba Usaha .................................................................
20
C. Prospek Penyulingan Minyak Atsiri .............................................
24
1. Panen ......................................................................................
24
2. Pengelolaan Hasil ...................................................................
24
3. Penyulingan ...........................................................................
25
D. Tipe-tipe Penyulingan ...................................................................
25
1. Penyulingan Dengan Cara Di Rebus........................................
25
2. Penyulingan Dengan Cara Di Kukus .......................................
26
3. Penyulingan Dengan Cara Di Uapkan .....................................
26
E. Kerangka Penelitian .....................................................................
27
1. Prospek Perkembangan Dari Aspek Biaya Produksi ................
27
2. Prospek Perkembangan Dari Aspek Omset Penjualan .............
28
3. Prospek Perkembangan Dari Laba Usaha ................................
29
F. Penelitian Terdahulu .....................................................................
29
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ............................................................................
31
B. Subjek dan Objek Penelitian ........................................................
31
C. Lokasi dan Waktu Penelitian .......................................................
32
D. Jenis dan Sumber Data ................................................................
32
E. Variabel Penelitian, Definisi Operasional, dan Pengukurannya ....
33
F. Teknik Pengumpulan Data ...........................................................
34
G. Teknik Analisis Data ...................................................................
34
BAB IV GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Singkat Usaha Penyulingan Minyak Atsiri ......................
37
B. Perkembangan Usaha Penyulingan Minyak Atsiri ........................
39
C. Lokasi Usaha ................................................................................
40
D. Struktur Organisasi ......................................................................
43
E. Profil Usaha Penyulingan Minyak Atsiri ......................................
44
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. DeskripsiVariabel Penelitian ........................................................
47
1. Deskripsi Data Biaya Produksi ................................................
47
2. Deskripsi Data Omset Penjualan ............................................
52
3. Deskripsi Data Laba Usaha ....................................................
54
B. Analisis Data ...............................................................................
56
1. Analisis Data Trend Biaya Produksi ......................................
56
2. Analisis Data Trend Omset Penjualan.....................................
60
3. Analisis Data Trend Laba Usaha ...........................................
64
C. Pembahasan ................................................................................
68
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, PENELITIAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .................................................................................
78
B. Keterbatasan Penelitian ...............................................................
79
C. Saran ...........................................................................................
81
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................
82
LAMPIRAN
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di dunia, pasar minyak atsiri terbagi menjadi 2 segmen. Pertama,
permintaan pasar yang stabil lantaran pertumbuhan penduduk relatif
rendah. Contoh pasar : Jepang, Australia, dan Selandia Baru. Kedua, pasar
yang tumbuh karena perbaikan ekonomi dan standar kehidupan yang
progresif. Negara-negara di Eropa timur dan Negara-negara berkembang
merupakan contoh pasar yang terus tumbuh. Minyak atsiri sebenarnya
minyak yang diproses dari berbagai bagian tanaman seperti : daun, bunga,
buah, batang, akar atau rimpang. Minyak atsiri bersifat mudah menguap
pada suhu kamar tanpa mengalami dekomposisi, beraroma wangi, rasa
getir, dan larut dalam pelarut organik. Potensi konsumsi jangka panjang di
pasar yang sedang tumbuh secara keseluruhan akan melebihi tingkat
negara-negara industri. Dengan demikian prospek minyak atsiri relatif
bagus. (TRUBUS no. 468 edisi november 2008/XXXIX. Minyak Asiri.)
Berdasarkan data yang diambil dari Badan Pusat Statistik tahun
2008-2010 tentang perkembangan ekspor minyak diperoleh data sebesar
untuk nilam 64%, kenanga 67%, akar wangi 26%, sereh wangi 26%, pala
72%, cengkih 63%, jahe 0,4%, dan lada 0,9% dari ekspor dunia. Meskipun
Indonesia terkenal pemasok minyak atsiri dunia, tetapi kenyataannya ada
sejumlah minyak atsiri yang juga di impor, padahal minyak atsiri yang
impor itu dapat diproduksi di Indonesia. Memang tidak dipungkiri
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
beberapa sentra penyulingan minyak atsiri sudah mulai terbentuk dengan
jelas. Sebut saja nilam, setidaknya tercatat 6 propinsi menjadi pusat
penanaman dan produksi minyak atsiri. Dalam skala dunia, industri
minyak atsiri ini berpusat di Asia, eksportir terbesar minyak atsiri adalah
Indonesia.
Minyak atsiri yang disuling dan diperdagangkan di Indonesia
sangat beragam jenisnya, karena Indonesia terletak di daerah tropis yang
banyak ditumbuhi tanaman yang mengandung minyak atsiri. Beberapa
diantaranya adalah minyak nilam, minyak kayu manis, minyak cendana
(sandalwood), minyak bunga kenanga, minyak kayu putih, minyak adas,
minyak serai, minyak melati dan yang terakhir adalah minyak jahe.
Minyak atsiri yang kini mulai dikenal adalah minyak lajaguya (dari
tanaman jahe-jahean yang disebut sebagai Alpinia Malaccensis). Tanaman
tersebut semula tidak begitu diperhatikan, tetapi kini banyak dicari karena
minyak hasil penyulingan rimpangnya mulai diperdagangkan. Selain itu,
ada pula minyak kemukus dan beberapa jenis minyak lainnya. Jumlahnya
semakin bertambah karena masih banyak penghasil minyak atsiri yang
baru.
Selain penambah jenis minyak atsiri yang diperdagangkan, metode
penyulingan pun banyak dilakukan modifikasi karena adanya masalah
yang berkaitan dengan sifat bahan baku yang digunakan. Sifat masingmasing bahan baku memang sangat beragam dan individual sehingga
masing-masing mempunyai persoalan dan cara pemecahannya sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Modifikasi yang dilakukan dalam produksi dengan cara enfluerage (proses
produksi yang memerlukan banyak waktu dan tenaga kerja). Sekarang
sudah berkembang ke proses produksi yang tidak memerlukan banyak
waktu dan tenaga kerja, yakni proses produksi dengan cara kombinasi
merupakan proses produksi yakni pemisahan dua fraksi dan destilasi.
Sebelum rimpang jahe dipilah-pilah terlebih dahulu dihancurkan agar
terbebas dari serabut yang terkandung dalam jahe, proses dua fraksi ini
terdiri dari campuran minyak atsiri dan air dari kandungan jahe, dalam dua
fase ini antara minyak dan air tidak dapat tercampur karena minyak
memang tidak larut dalam air. Keduanya dipisah dengan menggunakan
corong atau tabung maserasi atau pemisah. (Koensoemardiyah 2010 : 55).
Dalam penelitian ini penulis fokus pada penyulingan ampas jahe
yang hasilnya berupa minyak atsiri jahe. Keberaaan industri rumah tangga
yang ada di Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung pada saat ini
sangat banyak yang memproduksi minyak atsiri jahe tetapi ada juga
masyarakat yang memproduksi minyak cengkeh sebagai tambahan
pendapatan keluarga mereka. Adanya usaha penyulingan minyak atsiri
jahe ini, masyarakat sekitar tidak merasa terganggu karena dari segi usaha
yang dikelola usaha ini berperan mengolah ampas jahe menjadi minyak
atsiri sehingga limbah yang dihasilkan bermanfaat bagi pengusaha dan
masyarakat sekitar dengan menjual jahe dan ampas jahe yang sudah diolah
menjadi minyak atsiri. Dengan adanya usaha penyulingan ini masyarakat
sekitar juga dapat ikut berperan serta mengembangkan usaha dan ikut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
andil dalam usaha penyulingan ini. Minyak atsiri banyak dipasarkan ke
Jakarta dan Bogor, konsumen minyak atsiri ini pengepul minyak atsiri jahe
di Jawa Tengah yang merupakan eksportir minyak atsiri di Jakarta. Jadi
pembeli minyak atsiri jahe adalah para pengepul yang kemudian
memasarkan minyak atsiri jahe ini ke Jakarta dan Bogor. Dalam usaha
peningkatan pemasaran, industri rumah tangga dihadapkan pada
permasalahan dengan banyak munculnya penyulingan minyak atsiri di
daerah lain, sehingga menimbulkan persaingan yang ketat di dalam
persaingan dunia usaha. Pesaing usaha minyak atsiri ini adalah
penyulingan minyak atsiri di Ungaran. Dalam produksi dan perdagangan
minyak atsiri, banyak dijumpai beberapa masalah, salah satunya adalah
permintaan pasar yang tidak terbatas, namun produksinya dibatasi hanya
5-6 ton per bulan, pembatasan volume produksi tersebut terjadi karena
adanya keterbatasan bahan baku. Untuk mencapai produksi sebesar 5-6 ton
per bulan itu, usaha penyulingan minyak jahe di Kabupaten Temanggung
ini sudah bekerjasama dengan agen pemasok bahan baku. Para agen
tersebut membeli bahan baku jahe kesentra-sentra usaha jamu, seperti
”Jahe Wangi” di Solo, “Jamu Jago” di Semarang. Dengan adanya pesaing
di Ungaran ini usaha penyulingan minyak atsiri ‘UD Sumambrah” harus
membagi pengambilan bahan baku ampas jahe di perusahaan “Jahe
Wangi” di Solo. Sehingga pasokan bahan baku yang didapat harus dibagi
dengan usaha penyulingan yang ada di Ungaran. Proses pembuatannya
berawal dari pengambilan ampas dari jahe dikeringkan dan di bawa ke
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
tempat penyulingan, kemudian menjual minyaknya kepada eksportir yang
memintanya, selain itu persediaan bahan baku juga tergantung dari adanya
cuaca, bila musim penghujan maka akan banyak menghasilkan umbi buah
jahe yang banyak, sebaliknya bila musim kering maka pertumbuhan
umbinya akan terhambat karena kekurangan zat air. Permasalahan lain
yang timbul pada produsen dan pedagang minyak atsiri adalah harga
minyak atsiri yang sangat fluktuatif, pemanfaatan teknologi untuk
menghasilkan produk turunan yang bernilai tinggi, dan harmonisasi antar
pelaku usaha diharapkan dapat mengatasi masalah yang ada.
Dalam pembangunan ekonomi di Indonesia UKM selalu
digambarkan sebagai sector yang mempunyai peran penting, karena
sebagian besar jumlah penduduknya berpendidikan rendah dan hidup
dalam kegiatan usaha kecil baik disektor tradisional maupun modern.
UKM mempunyai peran yang sangat strategis dalam pembangunan
ekonomi dan penyerapan tenaga kerja terutama pendistribuan hasil-hasil
pembangunan. Peran UKM tersebut menjadi bagian yang diutamakan
dalam setiap perencanaan tahapan yang dikelola oleh dua departemen
yaitu :
a. Departeman Perindustrian dan perdagangan
b. Departeman Koprasi dan UKM
Dengan adanya usaha kecil menengah home industri penyulingan minyak
atsiri keberadaannya mampu menarik minat warga masyarakat sekitar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
untuk tergerak terjun dalam usaha ini, karena lambat laun prospeknya
semakin menjanjikan. Selain mampu menarik minat warga masyarakat,
usaha penyulingan minyak atsiri ini juga mempunyai peran positif dalam
pemanfaatan limbah, yakni pengambilan ampas jahe yang nantinya akan
diproses menjadi minyak atsiri jahe. Sehingga dengan adanya UKM
penyulingan minyak atsiri jahe di desa Pingit, Kecamatan : Pringsurat,
Kabipaten : Temanggung ini home industry yang ada sudah terhitung 3
daerah yang memproduksi minyak atsiri jahe yaitu : daerah Ungaran,
Pingit dan Semarang.
Ada beberapa variabel dalam perkembangan usaha penyulingan
minyak atsiri ini, diantaranya aspek biaya produksi, yang di maksud biaya
produksi adalah total biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan meliputi
biaya biaya : bahan baku, bahan bakar, transportasi, tenaga kerja , listrik
dan air, perawatan mesin, penyusutan mesin selama satu tahun tertentu.
Variabel yang kedua adalah dilihat dari segi omset penjualan, hal yang
perlu diperhatikan pada omset penjualan adalah hasil penjualan minyak
atsiri selama satu tahun tertentu. Sedangkan variabel yang ketiga adalah
laba usaha merupakan total keuntungan bruto yang diperoleh perusahaan
dalam waktu satu tahun tertentu. Merujuk dari berbagai latar belakang
permasalahan di atas, maka penulis ingin mengadakan penelitian ini
dengan judul “PROSPEK PERKEMBANGAN USAHA PENYULINGAN
MINYAK ATSIRI DI TINJAU DARI ASPEK BIAYA PRODUKSI,
OMSET PENJUALAN DAN LABA USAHA TAHUN 2007-2011”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
B. Batasan Masalah
Dari permasalahan yang diteliti, penulis hanya mambatasi pada
aspek biaya produksi, omset penjualan dan laba usaha dalam usaha
penyulingan
minyak
atsiri
di
Kecamatan
Pringsurat,
Kabupaten
Temanggung.
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana prospek perkembangan usaha penyulingan minyak atsiri
ditinjau dari aspek biaya produksi tahun 2007-2011?
2. Bagaimana prospek perkembangan usaha penyulingan minyak atsiri
ditinjau dari aspek omset penjualan tahun 2007-2011?
3. Bagaimana prospek perkembangan usaha penyulingan minyak atsiri
ditinjau dari perolehan laba usaha tahun 2007-2011?
D. Definisi Operasional
1. Biaya produksi adalah total biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan
penyulingan minyak atsiri dalam jangka waktu 1 tahun yang meliputi
biaya-biaya : biaya bahan baku, biaya bahan bakar, biaya transportasi,
biaya listrik dan air, biaya perawatan mesin, biaya penyusutan mesin
dan biaya tenaga kerja, dalam rupiah.
2. Omset penjualan merupakan hasil penjualan minyak atsiri selama satu
tahun tertentu dinyatakan dalam rupiah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
3. Laba usaha merupakan total keuntungan bruto yang diperoleh
perusahaan dalam waktu satu tahun tertentu dinyatakan dalam rupiah.
E. Tujuan Penelitian
Bedasarkan rumusan permasalahan yang telah dikemukakan di atas, maka
tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui prospek perkembangan usaha penyulingan minyak
atsiri ditinjau dari aspek biaya produksi tahun 2007-2011.
2. Untuk mengetahui prospek perkembangan usaha penyulingan minyak
atsiri ditinjau dari aspek omset penjualan 2007-2011.
3. Untuk mengetahui prospek perkembangan usaha penyulingan minyak
atsiri ditinjau dari laba usaha tahun 2007-2011.
F. Manfaat Penelitian
Suatu penelitian diharapkan akan mambawa suatu dampak positif atau
manfaat yang berguna bagi pihak tertentu, maka dalam penelitian ini
penulis berharap dapat membawa dampak positif untuk beberapa pihak
yaitu :
1. Bagi Usaha
Penelitian ini diharapakan dapat memberikan tambahan informasi
dalam menentukan langkah-langkah yang tepat dalam keputusan
investasi pada usaha penyulingan minyak atsiri di Ambarawa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
2. Bagi kalangan akademis lainnya
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi serta dapat
digunakan sebagai bahan pembanding untuk penelitian selanjutnya.
3. Bagi penulis
Penelitian ini berguna untuk mengembangkan usaha penyulingan
minyak atsiri di masa yang akan datang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Deskripsi dan Pemanfaatan Minyak Atsiri
Minyak atsiri merupakan minyak yang diperoleh dari daun, batang
dan cabang dengan cara penyulingan. Minyak yang dihasilkan terdiri dari
komponen bertitik didih tinggi seperti patchouli alcohol, patchoulen,
kariofilen dan non patchoulenol yang berfungsi sebagai zat pengikat
Menurut Romansyah (2002). Minyak atsiri yang saya teliti di sini adalah
minyak yang terdapat dalam jahe (ginger).Minyak atsiri yang terdapat
pada buah jahe adalah yang terbaik, oleh karena itu jahe merupakan bagian
terpenting dan berharga dari tanaman. Bila buahnya diremas/dihaluskan,
maka akan keluar bau harum dan khas. Ini yang menyebabkan banyak
masyarakat desa secara tradisonal memanfaatkannya sebagai bahan
campuran makanan, sirup dan obat-obtan.
Minyak atsiri jahe dapat digunakan secara langsung sebagai
parfum, pada selendang, tenunan, pakaian, karpet, industri sabun,
kosmetik, dupa, dan lainnya sebagai pewangi.Selain itu, fraksi minyak
atsiri jahe, fraksi minyak atsiri merupakan bagian kecil atau pecahan dari
minyak jahejuga banyak digunakan sebagai zat pengikat (fiksatif) zat
pewangi lainnya karena minyak atsiri jahe memiliki titik didih yang tinggi
sehingga tidak mudah menguap.Industri yang menggunakan fraksi minyak
atsiri jahe diantaranya industri parfum (pewangi ruangan, rosephix,
cologne, spray fixative, dan lain-lain); industri obat-obatan (obat kulit,
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
obat anti bau badan, dan lainnya) industri makanan dan minuman (coklat
dan permen, minuman, roti, dan soft drink dan lainnya). Kini ada bidang
baru yang terbuka bagi penggunaan minyak atsiri, yaitu industri
aromaterapi. Dalam aromaterapi, minyak atsiri tidak hanya digunakan
sebagai bahan pemberi bau pada pembuatan sendian obat atau jamu, tetapi
juga sebagai bahan utama karena minyak atsiri itu sendiri merupakan
bahan utama dalam terapi yang mempunyai kasiat untuk menyembuhkan
penyakit (Koensoemardiah, 2010).
Tanaman yang dapat digunakan sebagai penghasil minyak atisiri
diantaranya (Santosa, 2000) :
a. Jahe ( Zingiber Officinalae ROSC)
Tanaman jahe termasuk suku Zingiberaceae. Bagian tanaman yang
digunakan adalah rimpangnya, rimpang jahe mengandung minyak
atsiri yang berbau pedas, tetapi tidak terasa pedas karena zat pedas
tersebut terletak pada gingerol, yaitu suatu senyawa yang tidak ikut
tersuling bersama minyak atsiri karena larut dalam alkohol. Selain
digunakan sebagai aroma, minyak jahe juga digunakan dalam
pembuatan minyak gosok.
Tanaman jahe yang dapat digunakan sebagai minyak atsiri tergolong
menjadi 2 jenis tanaman diantaranya :
1) Jahe putih kecil (Jahe Emprit)
Jahe ini ditandai dengan ukuran rimpang yang termasuk kategori
sedang dengan bentuk agak pipih. Berwarna putih, berserat lembut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
dan beraroma tajam. Jahe ini pada umumnya dimanfaatkan
sebagai bahan makanan dan minuman.
2) Jahe Merah
Jahe merah atau sunti ditandai dengan ukuran rimpang yang kecil,
berwarna merah jingga, berserat kasar, beraroma serta berasa
sangat tajam (pedas). Jahe merah pada umumnya dimanfaatkan
sebagai bahan baku obat-obatan.
b. Melati (Jasminum Sambac AIT)
Tanaman melati termasuk oleaceace, bagian yang diambil minyak
atsirinya adalah bunga melati yang sedang mekar.Bunga melati
berwarna putih dan berbau sangat harum, bunga melati mampunyai
lapisan luar yang tebal sehingga sukar ditembus oleh uap air oleh
karena itu minyak atsiri yang dihasilkan dan tentu membutuhkan
waktu yang lama. Semula minyak melati diambil dari bunganya
dengan cara enflurage, tetapi cara ini sukar diterapkan sekarang
karena membutuhkan tenaga yang cukup banyak. Prosesnya bunga
melati dihancurkan terlebih dahulu sehingga minyak atsirinya terbebas
keluar dan uap air yang akan membawanya menguap keluar. Minyak
ini termasuk minyak termahal di dunia.
c. Pala (Myristica Fragrans Houtt)
Hasil yang diambil dari pala yang diperdagangkan di pasaran dunia
adalah biji, minyak pala dari hasil penyulingan merupakan bahan baku
industri obat-obatan, pembuatan sabun, dan parfum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
d. Kayu Manis (Cinnamomumspp)
Hasil utama kayu manis adalah kulit batang dan dahan, kulit
batangnya digunakan untuk campuran obat tradisional, terutama jamu.
Minyak atsirinya beraroma harum, manis dan hangat. Penggunaannya
antara lain sebagai obat luar (obat gosok) karena sifatnya yang dapat
menghangatkan kulit. Minyak yang berasal dari kulit massoi
mengandung banyak lakton yang kemudian sebagai aromaterapi.
e. Mawar
Tanaman mawar (Rosa galica atau rosa spesies lain) termasuk suku
rosaseae. Bagian yang diambil minyak atsirinya adalah mahkota
bunga. Mahkota bunga yang berbau sangat harum juga menghasilkan
minyak atsiri yang berbau harum. Sayangnya, kadar minyak atsiri
dalam daun mahkota bunga mawar sangat rendah sehingga rendemen
penyulingannya pun sangat kecil. Oleh karena itu, penyulingan yang
dilakukan dengan metode kohobasi, artinya air hasil penyulingan
pertama digunakan sebagai air penyuling porsi kedua. Minyak mawar
seperti halnya minyak melati, termasuk minyak yang mahal harganya
dipasaran internasional.
f. Cendana (santalum album LINN)
Termasuk suku santalaceae. Bagian yang digunakan adalah kayunya.
Minyak atsiri hasil destilasi berupa cairan yang berbau harum. Cairan
tersebut banyak digunakan sebagai komponen kosmetik karena berbau
harum dan bersifat antiseptik, serta baik digunakan dalam campuran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
krim anti jerawat. Minyak hasil penyulingan ini merupakan minyak
atsiri yang cukup tinggi harganya dipasaran.
g. Kenanga (canangium odoratum)
Bagian tanaman yang diambil minyak atsirinya adalah bunganya.
Bunga kenanga mempunyai minyak atsiri yang banyak digunakan
dalam industry kosmetika. Minyak ini mempunyai peran penting
dalam aromaterapi karena berpengaruh sebagai penenang.
h. Nilam (Pogostenom)
Bahan baku minyak atsirinya berasal dari daun-daun yang sudah
cukup tua. Indonesia merupakan tenaga pengekspor minyak nilam
yang paling besar dan nilam Indonesia mempunyai kualitas yang
paling disenangi. Digunakan sebagai pencampur parfum.
i. Akar Wangi (Vetiver)
Merupakan golongan tanaman akar-akaran. Tanaman ini hampir sama
dengan tanaman serai, hanya pinggir daunnya agak bergelombang.
Bagian yang digunakan produksi minyak adalah akarnya. Akar
tanaman tersebut mengandung minyak atsiri yang berbau harum.
j. Serai
Bagian tanaman yang diambil minyak atsirinya adalah daun (bagian
tanaman di atas tanah) minyak atsirinya banyak digunakan dalam
campuran kosmetik atau alat rumah tangga, misalnya parfum untuk
sabun mandi atau sabun cuci. Minyak serai sangat baik digunakan
sebagai obat pengusir nyamuk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
B. Faktor Prospek Perkembangan Usaha Penyulingan Minyak Atsiri
1. Aspek Biaya Produksi
Biaya produksi (production cost) adalah pengeluaran yang
dilakukan perusahaan untuk memperoleh produksi yang akan
digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksikan
(Sumarsono, 2007). Biaya yang dikeluarkan setiap perusahaan dapat
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu biaya eksplisit dan biaya implisit.
Biaya eksplisit adalah pengeluaran pengeluaran perusahaan yang
berupa pembayaran dengan uang untuk mendapatkan produksi dan
bahan mentah yang dibutuhkan.Sedangkan biaya implisit (ongkos
tersembunyi) adalah taksiran biaya pengeluaran terhadap produksi
yang dimiliki oleh perusahaan itu sendiri (Sukirno, 2005).
Di dalam menganalisi biaya produksi dibedakan dua jangka
waktu yaitu jangka waktu pendek dan jangka waktu panjang. Biaya
jangka pendek adalah jangka waktu ketika sebagian produksi tidak
dapat ditambah jumlahnya. Sedangkan biaya jangka panjang adalah
jangka waktu dimana semua produksi dapat mengalami perubahan
(Sukirno, 2005). Pada periode perencanaan jangka panjang, semua
input produksi dapat diubah skalanya (variabel) dan produksi dapat
mengalami perubahan. Proses produksi dapat ditingkatkan kegiatannya
dengan memperbesar produksinya dan produsen dapat merubah biaya
produksi tetapnya (Sumarsono, 2007).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Biaya produksi jangka pendek yang diperlukan dalam
menghasilkan suatu produk dapat dibedakan menjadi dua bagian yang
pertama biaya total dan jenis-jenis biaya total terdiri dari :total cost,
total fixed cost, total variabel cost,yang kedua biaya rata-rata dan
marjinal terdiri dari : average fixed cost, average variabel cost,
average cost, dan marginal cost (Sukirno, 2005).
Total cost/biaya total (TC) adalah seluruh biaya yang
dikeluarkan dalam memproduksi suatu barang. Biaya total suatu
perusahaan dalam jangka pendek tergantung pada ukuran perusahaan
dan pada tingkat output yang diproduksi. Total cost didapat dari
menjumlahkan biaya tetap dan biaya variabel. Total fixed cost/biaya
tetap total (TFC) adalah biaya tetap yang harus dikeluarkan walaupun
perusahaan tidak berproduksi. Biaya ini adalah biaya yang besar
kecilnya dipengaruhi oleh jumlah produk yang dihasilkan. Total
variabel cost/ibiaya berubah rata-rata (TVC) adalah biaya yang
dikeluarkan apabila berproduksi dan besar kecilnya tergantung pada
banyak sedikitnya barang yang diproduksi. Semakin banyak barang
yang diproduksi biaya variabelnya semakin besar begitu juga
sebaliknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Biaya Produksi
TC
TVC
C
……………… ………
....................
TF C
TF C
0
Jumlah produksi
Sumber : Sukrino, 2005
Average fixed cost/biaya tetap rata-rata (AFC) adalah biaya
tetap total (TFC) dibagi dengan jumlah barang yang diproduksi (Q).
Average variabel/biaya berubah rata-rata (AVC) adalah biaya yang
dapat dihitung dengan biaya total (TC) di bagi sejumlah barang yang
diproduksi (Q). Marginal cost/biaya marginal (MC) adalah tambahan
biaya yang disebabkan karena tambahan satu unit produksi.
Gambar Biaya Tetap Rata-rata, Biaya berubah Rata-rata, dan
biaya Total Rata-rata.
Biaya produksi
AC
AVC=AC-APC
AFC
0
Sumber, Gilarso, 2003; 139
jumlah produksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
2. Omset Penjualan
Penjualan (selling) artinya proses menjual. Menjual (sale)
adalah menyerahkan sesuatu kepada pembeli dengan harga tertentu
(Nafarin, 2007). Penjualan menggambarkan hasil dari penjualan
barang/jasa kepada pembeli atau langganan selama satu periode
tertentu (Manullang, 2002). Agar perusahaan tidak mengalami
kerugian karena terlalu banyak memproduksi barang/jasa maka
perusahaan harus memperkirakan besarnya penjualan atau dinamakan
dengan
ramalan
jual.
Ramalan
jual
adalah
proses
aktivitas
memperkirakan produk yang akan dijual dimasa mendatang dalam
keadaan tertentu dan di buat data yang pernah terjadi atau mungkin
akan terjadi. Teknik membuat ramalan jual dapat dilakukan secara
kualitatif dan kuantitatif atau gabungan keduannya (Nafarin, 2007).
Ramalan kuantitatif dapat dilakukan dengan menekankan
pertimbangan dan keahlian dari para tenaga penjualan.Berdasarkan
survey informal dari pelanggan utama perusahaan dilakukan oleh
bagian penjualan. Menggunakan pertimbangan eksekutif tingkat atas
dalam perusahaan itu, meminta pendapat para pakar, orang yang ahli
dan berpengalaman dimintai pertimbangan untuk meramalkan jualan.
Survei konsumen dilakukan dengan meneliti konsumen.
Ramalan kuantitatif dappat dilakukan dengan 4 metode yang
pertama adalah analisis lini produk seperti keputusan sementara jalur
produk baru yang akan diperkenalkan, jalur produk lama yang akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
dihapus dan inovasi terbaru. Metode distribusi probabilitas dengan
cara menaksir variasi produk yang akan dijual lalu menentukan nilai
probabilitas. Analisis trend dan regresi menggunakan metode statistik.
Omzet penjualan seimbang bila hasil dari penjualan sama dengan
biaya yang dikeluarkan untuk produksi atau Break Even Point. Dapat
diperoleh
dimana
total/total
biaya
cost
sama
dengan
total
revenue/penerimaan total (TC=TR). Dalam keadaan ini perusahaan
tidak mengalami untung atau rugi. Bila perusahaan memperoleh
penjualan lebih kecil jumlahnya dari biaya yang dikeluarkan untuk
produksi berarti perusahaan mengalami kerugian (TC>TR). Sedangkan
bila (TC>TR) maka yang terjadi adalah perusahaan mengalami untung.
Kondisi seperti ini yang diinginkan setiap perusahaan yaitu mendapat
laba sebesar-besarnya.
Gambar II.1 Untung, BEP, Rugi
RP
TR
TC
Untung (TCTR)
0
Q
Sumber : Gilarso, 2003
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
3. Laba Usaha
Perusahaan dapat dipandang sebagai suatu sistem yang memproses
masukan
untuk
menghasilkan
keluaran.
Perusahaan
berusaha
menghasilkan keluaran yang nilainya lebih tinggi daripada nilai
masukannya agar menghasilkan laba. Dengan laba yang diperoleh
perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya dan
mengembangkan dirinya.
Berikut beberapa pengertian laba menurut para ahli :
Pengertian laba usaha menurut Soemarso, 2002 menyatakan bahwa :
“Laba usaha adalah laba yang diperoleh semata-mata dari kegiatan
utama perusahaan”.
Menurut Hendrikson yang diterjemahkan oleh Suwarjono, 2000
bahwa :
”Laba adalah selisih dari pendapatan dan biaya, dimana jumlah
pendapatan lebih besar dari pada biaya”.
Sedangkan menurut J Wild, KR Subramanyan, 2003 bahwa :
“Laba merupakan selisih pendapatan dan keuntungan setelah dikurangi
beban dan kerugian. Laba merupakan salah satu pengukuran aktivitas
operasi dan dihitung berdasarkan atas dasar akuntansi akrual”.
Berdasarkan definisi diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa laba
adalah selisih antara seluruh pendapatan (revenue) dan beban
(expense) yang terjadi dalam suatu periode akuntansi. Laba merupakan
suatu kelebihan pendapatan atau keuntungan yang layak diterima oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
perusahaan, karena perusahaan tersebut telah melakukan pengorbanan
untuk kepentingan lain pada jangka waktu tertentu. Informasi laba
diperlukan untuk mengetahui kontribusi produk dalam menutupi biaya
non produksi
(www.dianovia.lecture.ub.ac.id/files/2010/05/modul5.doc.laba usaha
a. Jenis-Jenis Laba
Menurut Soemarsono, 2002 jenis- jenis laba terdiri dari :
1. Laba bersih adalah selisih lebih pendapatan atas beban-beban
dan merupakan kenaikan bersih atas modal yang berasal dari
kegiatan usaha.
2. Laba Bruto adalah selisih antara penjualan bersih dengan harga
pokok penjualan.
3. Laba usaha adalah jumlah akumulasi laba bersih dari beban
usaha atau laba usaha adalah laba yang diperoleh semata-mata
dari kegiatan utama perusahaan.
4. Laba Ditahan adalah jumlah akumulasi laba bersih dari sebuah
perseroan terbatas dikurangi distribusi laba yang dilakukan.
b. Klasifikasi Laba
Laba dapat diklasifikasikan berdasarkan dua dimensi utama yaitu :
1. Komponen Operasi dan Nonoperasi
Klasifikasi operasi dan nonoperasi terutama bergantung pada
sumber pendapatan atau beban, yaitu apakah pos tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
berasal
dari
operasi-operasi
perusahaan
yang
m a si h
berlangsung atau dari aktivitas investasi (pendanaan), laba
operasi (operating Income), merupakan suatu pengukuran laba
perusahaan yang berasal dari aktivitas operasi yang masih
berlangsung.
Laba Non operasi Nonoperating Income, mencakup seluruh
komponen laba yang tercakup dalam laba operasi.
2. Komponen berulang dan tidak berulang
Klasifikasi berulang dan tidak berulang terutama bergantung
pada apakah pos tersebut akan terus terjadi atau hanya satu
kali.
c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Laba
Faktor-faktor yang mempengaruhi laba menurut Mulyadi, 2001
yaitu:
1. Biaya
Biaya yang timbul dari perolehan atau mengolah suatu produk
atau jasa akan mempengaruhi harga jual produk yang
bersangkutan.
2. Harga Jual
Harga jual produk atau jasa akan mempengaruhi besarnya
volume penjualan produk atau jasa yang bersangkutan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
3. Volume Penjualan Dan Produksi
Besarnya volume penjualan berpengaruh terhadap volume
produksi produk atau jasa tersebut, selanjutnya volume
produksi akan mempengaruhi besar kecilnya biaya produksi.
d. Konsep Laba
Menurut Hendriksen, 2004 konsep laba terdiri dari berbagai
macam bentuk dan jenis diantaranya, adalah :
1. Konsep Laba Ekonomi
Pengukuran laba yang penting yaitu laba ekonomi dan laba
permanent. Laba ekonomi, biasanya merupakan arus kas
ditambah dengan perubahan nilai wajar aktiva, sedangkan laba
permanen, disebut laba berkelanjutan (sustainable) atau laba
yang dinormalkan (normalized) merupakan rata-rata laba stabil
yang ditaksir dapat diperoleh perusahaan sepanjang umur.
2. Konsep Laba Akuntansi
Laba akuntansi diukur berdasarkan konsep akuntansi akrual.
Meskipun laba opearsi mencakup baik aspek laba ekonomi
maupun laba permanen, namun laba ini bukan merupakan
pengukuran laba secara langsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
C. Proses Penyulingan Minyak Atsiri
Proses penyulingan minyak atsiri jahe dimulai dari beberapa fase
diantaranya Panen, pengolahan hasil, penyulingan. (Kardinan, 2005).
a. Panen
Waktu panen jahe putih besar tergantung pada tujuan atau produk
akhir yang diinginkan, jika produk akhir yang diingnkan berupa jahe
tua, panen dilakukan setelah tanaman berumur 9-10 bulan setelah
tanam. Jika dipelihara dengan baik dan tidak terserang hama dan
penyakit, hasil rimpang jahe putih besar 25-30 ton, jahe putih kecil dan
jahe merah akan menghasilkan rimpang masing masing 10-20 ton.
b. Pengolahan hasil
Tahapan pengolahan jahe meliputi penyortiran, pencucian, pengirisan,
pengeringan pengemasan, dan penyimpanan. Setelah dipanen rimpang
dibersihkan dari tanah dan kotoran lain yang menempel. Jahe panen
diremdam terlebih dahulu selama 2-3 jam untuk mempermudah proses
pencucian. Selama proses pencucian jangan sampai rimpang terluka,
kemudian ditiriskan dan dikeringkan di bawah terik matahari atau di
dalam oven sampai kering dengan suhu 35-45 C. Setelah kering irisan
jahe dihancurkan dengan mesin penghancur atau bisa juga ditumbuk.
Hal ini untuk mempermudah proses penyulingan, agar minyak atsiri
lebih mudah terbawa uap air melalui katel penyulingan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
c. Penyulingan
Minyak atsiri jahe dibuat dengan cara menyuling jahe kering. Minyak
atsiri jahe mudah menguap. Kandungan minyak atsiri jahe berkisar
1,7-3,8%, tergantung pada jenis jahe.
D. Tipe-Tipe Penyulingan
Penyulingan merupakan proses akhir dari serangkaian kegiatan
pengolahan tanaman untuk menghasilkan minyak atsiri. Ada beberapa cara
penyulingan yang dapat dilakukan. Cara-cara tersebut sangat tergantung
pada volume serta ketersediaan alat-alat pendukung di lokasi penyulingan.
ABSTRAK
PROSPEK PERKEMBANGAN USAHA PENYULINGAN MINYAK
ATSIRI DITINJAU DARI ASPEK BIAYA PRODUKSI, OMSET
PENJUALAN DAN LABA USAHA TAHUN 2007-2011
Veronica Anita Triastika
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2013
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah trend
perkembangan biaya produksi tahun 2007-2011, trend perkembangan omset
penjualan tahun 2007-2011, dan trend perkembangan laba usaha tahun 2007-2011
usaha penyulingan minyak atsiri di Desa Pingit, Kecamatan Pringsurat Kabupaten
Temanggung.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Data yang
digunakan adalah data primer diperoleh melalui pengamatan langsung dan
wawancara dengan pemilik usaha minyak atsiri. Penelitian ini menggunakan trend
linear dengan metode kuadrat terkecil, rumus yang digunakan adalah Y’= a + bx.
Hasil penelitian ini adalah : Perkembangan usaha penyulingan minyak
atsiri di Desa Pingit ini mampu menyerap tenaga kerja berpendidikan rendah,
mambantu perekonomian masyarakat kecil, masyarakat ikut ambil bagian dalam
pengembangan usaha penyulingan minyak atsiri serta pemanfaatan limbah yang
positif. Dengan hasil trend yang diperoleh (1) Trend perkembangan biaya
produksi penyulingan minyak atsiri di Desa Pingit setiap tahunnya mengalami
peningkatan sebesar Rp 55.368.000. (2) Trend perkembangan omset penjualan
minyak atsiri di Desa Pingit yang diperoleh pengusaha minyak atsiri mengalami
peningkatan tiap tahunnya sebesar Rp 64.800.000. (3) Trend perkembangan laba
usaha yang diperoleh pengusaha minyak atsiri di Desa Pingit mengalami
peningkatan tiap tahunnya sebesar Rp. 8.712.000.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
PROSPECT OF VOLATILE ATSIRI OIL REFINNING BUSINESS
DEVELOPMENT PERCEIVED FROM THE ASPECTS OF THE
PRODUCTION COST IN TERMS OF SALES TURNOVER AND
BUSINESS PROFIT IN 2007-2011
(A Case Study of Bussines Volatile Atsiri Oil Refinning In Village Pingit)
Veronica Anita Triastika
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2013
The research intends to find out how the development trend production
cost in 2007-2011, the development trend sales turnover in 2007-2011, and
development trend business profit in 2007-2011 of. Atsiri oil refinning business in
Pingit village, Pringsurat district, Temanggung regency.
The research is a descriptive research. The data were gained through
primary data obtained directly from observation and interviews with business
owner essential atsiri oil. The research use secular trend by the smallest quadrate
method. The formulation use was Y’ = a + bx.
The result of this research are : essential atsiri oil refinning business
development in the Pingit village is able to absorb low educated labor, help the
small community’s economy, people took part in the development of essential
atsiri oil distillation and use positive utilization of waste. With the result (1) trend
development of the production cost of essential atsiri oil distillation in the Pingit
village increases Rp. 53.368.000 each year. (2) the development trend of the sales
turnover of essential atsiri oil obtained in the Pingit village enterprenuers incrases
Rp.64.800.000 each year. (3) the development trend of business profit derived
essential atsiri oil in the village of Pingit employers increases Rp. 8.712.000 each
year.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PROSPEK PERKEMBANGAN USAHA PENYULINGAN
MINYAK ATSIRI DITINJAU DARI ASPEK BIAYA
PRODUKSI, OMSET PENJUALAN DAN LABA USAHA
TAHUN 2007-2011
(Studi Kasus Usaha Penyulingan Minyak Atsiri Desa Pingit, Kecamatan
Pringsurat, Kabupaten Temanggung)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Disusun oleh :
VERONICA ANITA TRIASTIKA
NIM: 08 1324 058
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PROSPEK PERKEMBANGAN USAHA PENYULINGAN
MINYAK ATSIRI DITINJAU DARI ASPEK BIAYA
PRODUKSI, OMSET PENJUALAN DAN LABA USAHA
TAHUN 2007-2011
(Studi Kasus Usaha Penyulingan Minyak Atsiri Desa Pingit, Kecamatan
Pringsurat, Kabupaten Temanggung)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Disusun oleh :
VERONICA ANITA TRIASTIKA
NIM: 08 1324 058
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
“Segala Perkara Dapat Ku Tanggung Dalam DIA Yang
Memberikan Kekuatan Kepadaku”
(Filipi 4:13)
“Aku Tidak Tau Apa Yang Akan Terjadi Di Masa Depan, Tetapi
Aku Tau Siapa Yang Akan Menggemgam Masa Depan”
“Kita Semua Diberkahi Kemampuan Unik Dan Penting.
Menemukan Cahaya Kristus Itu Adalah Suatu Keistimewaan Dan
Merupakan Petualang Kita Sendiri”
(Mary Dunbar)
Go Go GO “SEMANGAT !!!!!!!”
Karya kecil ini kupersembahkan kepada :
Tuhan Yesus, Keluargaku tercinta
Sahabatku
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 22 Maret 2013
Penulis,
Veronica Anita Triastika
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama
Nomor Mahasiswa
: Veronica Anita Triastika
: 08 1324 058
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : PROSPEK
PERKEMBANGAN USAHA PENYULINGAN MINYAK ATSIRI DITINJAU
DARI ASPEK BIAYA PRODUKSI, OMSET PENJUALAN DAN LABA
USAHA TAHUN 2007-2011. Dengan demikian saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan,
dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan memublikasikannya di Internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 22 Maret 2013
Yang menyatakan
Veronica Anita Triastika
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
PROSPEK PERKEMBANGAN USAHA PENYULINGAN MINYAK
ATSIRI DITINJAU DARI ASPEK BIAYA PRODUKSI, OMSET
PENJUALAN DAN LABA USAHA TAHUN 2007-2011
Veronica Anita Triastika
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2013
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah trend
perkembangan biaya produksi tahun 2007-2011, trend perkembangan omset
penjualan tahun 2007-2011, dan trend perkembangan laba usaha tahun 2007-2011
usaha penyulingan minyak atsiri di Desa Pingit, Kecamatan Pringsurat Kabupaten
Temanggung.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Data yang
digunakan adalah data primer diperoleh melalui pengamatan langsung dan
wawancara dengan pemilik usaha minyak atsiri. Penelitian ini menggunakan trend
linear dengan metode kuadrat terkecil, rumus yang digunakan adalah Y’= a + bx.
Hasil penelitian ini adalah : Perkembangan usaha penyulingan minyak
atsiri di Desa Pingit ini mampu menyerap tenaga kerja berpendidikan rendah,
mambantu perekonomian masyarakat kecil, masyarakat ikut ambil bagian dalam
pengembangan usaha penyulingan minyak atsiri serta pemanfaatan limbah yang
positif. Dengan hasil trend yang diperoleh (1) Trend perkembangan biaya
produksi penyulingan minyak atsiri di Desa Pingit setiap tahunnya mengalami
peningkatan sebesar Rp 55.368.000. (2) Trend perkembangan omset penjualan
minyak atsiri di Desa Pingit yang diperoleh pengusaha minyak atsiri mengalami
peningkatan tiap tahunnya sebesar Rp 64.800.000. (3) Trend perkembangan laba
usaha yang diperoleh pengusaha minyak atsiri di Desa Pingit mengalami
peningkatan tiap tahunnya sebesar Rp. 8.712.000.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
PROSPECT OF VOLATILE ATSIRI OIL REFINNING BUSINESS
DEVELOPMENT PERCEIVED FROM THE ASPECTS OF THE
PRODUCTION COST IN TERMS OF SALES TURNOVER AND
BUSINESS PROFIT IN 2007-2011
(A Case Study of Bussines Volatile Atsiri Oil Refinning In Village Pingit)
Veronica Anita Triastika
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2013
The research intends to find out how the development trend production
cost in 2007-2011, the development trend sales turnover in 2007-2011, and
development trend business profit in 2007-2011 of. Atsiri oil refinning business in
Pingit village, Pringsurat district, Temanggung regency.
The research is a descriptive research. The data were gained through
primary data obtained directly from observation and interviews with business
owner essential atsiri oil. The research use secular trend by the smallest quadrate
method. The formulation use was Y’ = a + bx.
The result of this research are : essential atsiri oil refinning business
development in the Pingit village is able to absorb low educated labor, help the
small community’s economy, people took part in the development of essential
atsiri oil distillation and use positive utilization of waste. With the result (1) trend
development of the production cost of essential atsiri oil distillation in the Pingit
village increases Rp. 53.368.000 each year. (2) the development trend of the sales
turnover of essential atsiri oil obtained in the Pingit village enterprenuers incrases
Rp.64.800.000 each year. (3) the development trend of business profit derived
essential atsiri oil in the village of Pingit employers increases Rp. 8.712.000 each
year.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala
kasih dan janji-Nya begitu nyata, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini. Skripsi ini berjudul “Prospek Perkembangan Usaha Penyulingan Minyak
Atsiri Ditinjau Dari Aspek Biaya Produksi, Omset Penjualan Dan Laba Usaha
Thaun
2007-2011
Di
Desa
Pingit
Kecamatan
Pringsurat,
Kabupaten
Temanggung”. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi.
Penulisan Skripsi ini terwujud berkat bantuan dan kerjasama dari berbagai
pihak yang telah berkenan membimbing, membantu, dan memotivasi penulis.
Untuk itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada :
1.
Sumber kekuatan hidupku Bunda Maria dan Tuhan Yesus juga pelindung
hidupku Santa Veronica atas semua berkat tak Nampak namun Nyata dalam
hidupku.
2.
Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan ijin kepada
penulis untuk menyelesaikan skripsi.
3. Bapak Indra Darmawan, S.E.,M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Bapak Y.M.V. Mudayen, S.Pd.,M.Sc. selaku dosen pembimbing satu yang
dengan penuh pengertian dan ketulusan hati memberikan bimbingan, kritik,
saran serta motivasi dalam penulisan skripsi ini.
5. Bapak Indra Darmawan, S.E.,M.Si. selaku dosen pembimbing dua yang
dengan penuh pengertian dan ketulusan hati memberikan bimbingan, kritik,
saran serta motivasi dalam penulisan skripsi ini.
6. Bapak Dr. C. Teguh Dalyono, M.S. selaku dosen penguji yang telah
memberikan masukan, bimbingan dan saran dalam merevisi skripsi ini.
7. Bapak Joko Wicoyo atas bantuan penyempurnaan penulisan abstrak.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8. Bapak dan Ibu dosen serta staf sekretariat Pendidikan Ekonomi: Mbak Titin
atas bantuan dalam mengurusi kepentingan-kepentingan mahasiswa.
9. Usaha Penyulingan Minyak Atsiri “UD Sumambrah” yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis dalam melaksanakan penelitian.
10. Kedua orang tuaku, Bapak Michael Dwiwarno dan Ibu Antonia Mariasih
Lilis Mintarti tercinta atas segala doa, kasih sayang, perhatian, kesempatan,
dan semangat yang diberikan dengan tulus selama ini.
11. Kedua kakakku tercinta Monica Putri Kusumaningtyas dan Patrick Himawan
Pudyanto terima kasih buat doa, semangat dan dukungannya selama ini.
12. Sahabatku Asiska ayu, Ledy Santyastri, Katharina Citra, Witur Agustingrum,
Maria Yesuita, Paula Santi, Maria Ika yang telah memberikan semangat
selama proses pembuatan skripsi.
13. Sahabat dan Teman kosku Angelina Vina, Maria Rosari yang telah setia
menemaniku baik suka dan duka selama proses pembuatan skripsi
14. Rekan-rekan seperjuangan angkatan 2008 Program Studi Pendidikan
Ekonomi: Yeni, Bernadina, Eva, Vita, Marta, Beni, Charel, Yoga, Andre,
Akbar dll atas bantuan, dukungan dan semangat yang telah diberikan, terima
kasih untuk semua kenangan canda dan tawa selama kuliah di kampus
tercinta.
15. Semua pihak yang tidak bisa sebutkan satu persatu atas dukungan yang telah
diberikan untuk penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa masih ada banyak kekurangan dan kesalahan dalam
penulisan sekripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun agar skripsi ini menjadi lebih baik. Dan semoga sekripsi ini
bermanfaat sebagaimana mestinya.
Yogyakarta, 22 Maret 2013
Penulis,
Veronica Anita Triastika
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..........................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................
iii
HALAMAN MOTTO ..................................................................................
iv
PERNYATAAN KESALIAN KARYA .......................................................
v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .....................................
vi
ABSTRAK ....................................................................................................
vii
ABSTRAC ......................................................................................................
viii
KATA PENGANTAR ..................................................................................
ix
DAFTAR ISI ................................................................................................
xi
DAFTAR TABEL ........................................................................................
xv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................
xvii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................
xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................
1
B. Batasan Masalah .........................................................................
7
C. Rumusan Masalah ........................................................................
7
D. Definisi Operasional ....................................................................
7
E. Tujuan Penelitian .........................................................................
8
F. Manfaat Penelitian .......................................................................
8
BAB II LANDASAN TEORI
A. Deskripsi dan Pemanfaatan Minyak Atsiri ...................................
10
B. Faktor Penyebab Perkembangan Usaha Penyulingan ...................
15
1. Aspek Biaya Produksi ...........................................................
15
2. Aspek Omset Penjualan .........................................................
18
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Aspek Laba Usaha .................................................................
20
C. Prospek Penyulingan Minyak Atsiri .............................................
24
1. Panen ......................................................................................
24
2. Pengelolaan Hasil ...................................................................
24
3. Penyulingan ...........................................................................
25
D. Tipe-tipe Penyulingan ...................................................................
25
1. Penyulingan Dengan Cara Di Rebus........................................
25
2. Penyulingan Dengan Cara Di Kukus .......................................
26
3. Penyulingan Dengan Cara Di Uapkan .....................................
26
E. Kerangka Penelitian .....................................................................
27
1. Prospek Perkembangan Dari Aspek Biaya Produksi ................
27
2. Prospek Perkembangan Dari Aspek Omset Penjualan .............
28
3. Prospek Perkembangan Dari Laba Usaha ................................
29
F. Penelitian Terdahulu .....................................................................
29
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ............................................................................
31
B. Subjek dan Objek Penelitian ........................................................
31
C. Lokasi dan Waktu Penelitian .......................................................
32
D. Jenis dan Sumber Data ................................................................
32
E. Variabel Penelitian, Definisi Operasional, dan Pengukurannya ....
33
F. Teknik Pengumpulan Data ...........................................................
34
G. Teknik Analisis Data ...................................................................
34
BAB IV GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Singkat Usaha Penyulingan Minyak Atsiri ......................
37
B. Perkembangan Usaha Penyulingan Minyak Atsiri ........................
39
C. Lokasi Usaha ................................................................................
40
D. Struktur Organisasi ......................................................................
43
E. Profil Usaha Penyulingan Minyak Atsiri ......................................
44
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. DeskripsiVariabel Penelitian ........................................................
47
1. Deskripsi Data Biaya Produksi ................................................
47
2. Deskripsi Data Omset Penjualan ............................................
52
3. Deskripsi Data Laba Usaha ....................................................
54
B. Analisis Data ...............................................................................
56
1. Analisis Data Trend Biaya Produksi ......................................
56
2. Analisis Data Trend Omset Penjualan.....................................
60
3. Analisis Data Trend Laba Usaha ...........................................
64
C. Pembahasan ................................................................................
68
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, PENELITIAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .................................................................................
78
B. Keterbatasan Penelitian ...............................................................
79
C. Saran ...........................................................................................
81
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................
82
LAMPIRAN
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di dunia, pasar minyak atsiri terbagi menjadi 2 segmen. Pertama,
permintaan pasar yang stabil lantaran pertumbuhan penduduk relatif
rendah. Contoh pasar : Jepang, Australia, dan Selandia Baru. Kedua, pasar
yang tumbuh karena perbaikan ekonomi dan standar kehidupan yang
progresif. Negara-negara di Eropa timur dan Negara-negara berkembang
merupakan contoh pasar yang terus tumbuh. Minyak atsiri sebenarnya
minyak yang diproses dari berbagai bagian tanaman seperti : daun, bunga,
buah, batang, akar atau rimpang. Minyak atsiri bersifat mudah menguap
pada suhu kamar tanpa mengalami dekomposisi, beraroma wangi, rasa
getir, dan larut dalam pelarut organik. Potensi konsumsi jangka panjang di
pasar yang sedang tumbuh secara keseluruhan akan melebihi tingkat
negara-negara industri. Dengan demikian prospek minyak atsiri relatif
bagus. (TRUBUS no. 468 edisi november 2008/XXXIX. Minyak Asiri.)
Berdasarkan data yang diambil dari Badan Pusat Statistik tahun
2008-2010 tentang perkembangan ekspor minyak diperoleh data sebesar
untuk nilam 64%, kenanga 67%, akar wangi 26%, sereh wangi 26%, pala
72%, cengkih 63%, jahe 0,4%, dan lada 0,9% dari ekspor dunia. Meskipun
Indonesia terkenal pemasok minyak atsiri dunia, tetapi kenyataannya ada
sejumlah minyak atsiri yang juga di impor, padahal minyak atsiri yang
impor itu dapat diproduksi di Indonesia. Memang tidak dipungkiri
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
beberapa sentra penyulingan minyak atsiri sudah mulai terbentuk dengan
jelas. Sebut saja nilam, setidaknya tercatat 6 propinsi menjadi pusat
penanaman dan produksi minyak atsiri. Dalam skala dunia, industri
minyak atsiri ini berpusat di Asia, eksportir terbesar minyak atsiri adalah
Indonesia.
Minyak atsiri yang disuling dan diperdagangkan di Indonesia
sangat beragam jenisnya, karena Indonesia terletak di daerah tropis yang
banyak ditumbuhi tanaman yang mengandung minyak atsiri. Beberapa
diantaranya adalah minyak nilam, minyak kayu manis, minyak cendana
(sandalwood), minyak bunga kenanga, minyak kayu putih, minyak adas,
minyak serai, minyak melati dan yang terakhir adalah minyak jahe.
Minyak atsiri yang kini mulai dikenal adalah minyak lajaguya (dari
tanaman jahe-jahean yang disebut sebagai Alpinia Malaccensis). Tanaman
tersebut semula tidak begitu diperhatikan, tetapi kini banyak dicari karena
minyak hasil penyulingan rimpangnya mulai diperdagangkan. Selain itu,
ada pula minyak kemukus dan beberapa jenis minyak lainnya. Jumlahnya
semakin bertambah karena masih banyak penghasil minyak atsiri yang
baru.
Selain penambah jenis minyak atsiri yang diperdagangkan, metode
penyulingan pun banyak dilakukan modifikasi karena adanya masalah
yang berkaitan dengan sifat bahan baku yang digunakan. Sifat masingmasing bahan baku memang sangat beragam dan individual sehingga
masing-masing mempunyai persoalan dan cara pemecahannya sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Modifikasi yang dilakukan dalam produksi dengan cara enfluerage (proses
produksi yang memerlukan banyak waktu dan tenaga kerja). Sekarang
sudah berkembang ke proses produksi yang tidak memerlukan banyak
waktu dan tenaga kerja, yakni proses produksi dengan cara kombinasi
merupakan proses produksi yakni pemisahan dua fraksi dan destilasi.
Sebelum rimpang jahe dipilah-pilah terlebih dahulu dihancurkan agar
terbebas dari serabut yang terkandung dalam jahe, proses dua fraksi ini
terdiri dari campuran minyak atsiri dan air dari kandungan jahe, dalam dua
fase ini antara minyak dan air tidak dapat tercampur karena minyak
memang tidak larut dalam air. Keduanya dipisah dengan menggunakan
corong atau tabung maserasi atau pemisah. (Koensoemardiyah 2010 : 55).
Dalam penelitian ini penulis fokus pada penyulingan ampas jahe
yang hasilnya berupa minyak atsiri jahe. Keberaaan industri rumah tangga
yang ada di Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung pada saat ini
sangat banyak yang memproduksi minyak atsiri jahe tetapi ada juga
masyarakat yang memproduksi minyak cengkeh sebagai tambahan
pendapatan keluarga mereka. Adanya usaha penyulingan minyak atsiri
jahe ini, masyarakat sekitar tidak merasa terganggu karena dari segi usaha
yang dikelola usaha ini berperan mengolah ampas jahe menjadi minyak
atsiri sehingga limbah yang dihasilkan bermanfaat bagi pengusaha dan
masyarakat sekitar dengan menjual jahe dan ampas jahe yang sudah diolah
menjadi minyak atsiri. Dengan adanya usaha penyulingan ini masyarakat
sekitar juga dapat ikut berperan serta mengembangkan usaha dan ikut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
andil dalam usaha penyulingan ini. Minyak atsiri banyak dipasarkan ke
Jakarta dan Bogor, konsumen minyak atsiri ini pengepul minyak atsiri jahe
di Jawa Tengah yang merupakan eksportir minyak atsiri di Jakarta. Jadi
pembeli minyak atsiri jahe adalah para pengepul yang kemudian
memasarkan minyak atsiri jahe ini ke Jakarta dan Bogor. Dalam usaha
peningkatan pemasaran, industri rumah tangga dihadapkan pada
permasalahan dengan banyak munculnya penyulingan minyak atsiri di
daerah lain, sehingga menimbulkan persaingan yang ketat di dalam
persaingan dunia usaha. Pesaing usaha minyak atsiri ini adalah
penyulingan minyak atsiri di Ungaran. Dalam produksi dan perdagangan
minyak atsiri, banyak dijumpai beberapa masalah, salah satunya adalah
permintaan pasar yang tidak terbatas, namun produksinya dibatasi hanya
5-6 ton per bulan, pembatasan volume produksi tersebut terjadi karena
adanya keterbatasan bahan baku. Untuk mencapai produksi sebesar 5-6 ton
per bulan itu, usaha penyulingan minyak jahe di Kabupaten Temanggung
ini sudah bekerjasama dengan agen pemasok bahan baku. Para agen
tersebut membeli bahan baku jahe kesentra-sentra usaha jamu, seperti
”Jahe Wangi” di Solo, “Jamu Jago” di Semarang. Dengan adanya pesaing
di Ungaran ini usaha penyulingan minyak atsiri ‘UD Sumambrah” harus
membagi pengambilan bahan baku ampas jahe di perusahaan “Jahe
Wangi” di Solo. Sehingga pasokan bahan baku yang didapat harus dibagi
dengan usaha penyulingan yang ada di Ungaran. Proses pembuatannya
berawal dari pengambilan ampas dari jahe dikeringkan dan di bawa ke
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
tempat penyulingan, kemudian menjual minyaknya kepada eksportir yang
memintanya, selain itu persediaan bahan baku juga tergantung dari adanya
cuaca, bila musim penghujan maka akan banyak menghasilkan umbi buah
jahe yang banyak, sebaliknya bila musim kering maka pertumbuhan
umbinya akan terhambat karena kekurangan zat air. Permasalahan lain
yang timbul pada produsen dan pedagang minyak atsiri adalah harga
minyak atsiri yang sangat fluktuatif, pemanfaatan teknologi untuk
menghasilkan produk turunan yang bernilai tinggi, dan harmonisasi antar
pelaku usaha diharapkan dapat mengatasi masalah yang ada.
Dalam pembangunan ekonomi di Indonesia UKM selalu
digambarkan sebagai sector yang mempunyai peran penting, karena
sebagian besar jumlah penduduknya berpendidikan rendah dan hidup
dalam kegiatan usaha kecil baik disektor tradisional maupun modern.
UKM mempunyai peran yang sangat strategis dalam pembangunan
ekonomi dan penyerapan tenaga kerja terutama pendistribuan hasil-hasil
pembangunan. Peran UKM tersebut menjadi bagian yang diutamakan
dalam setiap perencanaan tahapan yang dikelola oleh dua departemen
yaitu :
a. Departeman Perindustrian dan perdagangan
b. Departeman Koprasi dan UKM
Dengan adanya usaha kecil menengah home industri penyulingan minyak
atsiri keberadaannya mampu menarik minat warga masyarakat sekitar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
untuk tergerak terjun dalam usaha ini, karena lambat laun prospeknya
semakin menjanjikan. Selain mampu menarik minat warga masyarakat,
usaha penyulingan minyak atsiri ini juga mempunyai peran positif dalam
pemanfaatan limbah, yakni pengambilan ampas jahe yang nantinya akan
diproses menjadi minyak atsiri jahe. Sehingga dengan adanya UKM
penyulingan minyak atsiri jahe di desa Pingit, Kecamatan : Pringsurat,
Kabipaten : Temanggung ini home industry yang ada sudah terhitung 3
daerah yang memproduksi minyak atsiri jahe yaitu : daerah Ungaran,
Pingit dan Semarang.
Ada beberapa variabel dalam perkembangan usaha penyulingan
minyak atsiri ini, diantaranya aspek biaya produksi, yang di maksud biaya
produksi adalah total biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan meliputi
biaya biaya : bahan baku, bahan bakar, transportasi, tenaga kerja , listrik
dan air, perawatan mesin, penyusutan mesin selama satu tahun tertentu.
Variabel yang kedua adalah dilihat dari segi omset penjualan, hal yang
perlu diperhatikan pada omset penjualan adalah hasil penjualan minyak
atsiri selama satu tahun tertentu. Sedangkan variabel yang ketiga adalah
laba usaha merupakan total keuntungan bruto yang diperoleh perusahaan
dalam waktu satu tahun tertentu. Merujuk dari berbagai latar belakang
permasalahan di atas, maka penulis ingin mengadakan penelitian ini
dengan judul “PROSPEK PERKEMBANGAN USAHA PENYULINGAN
MINYAK ATSIRI DI TINJAU DARI ASPEK BIAYA PRODUKSI,
OMSET PENJUALAN DAN LABA USAHA TAHUN 2007-2011”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
B. Batasan Masalah
Dari permasalahan yang diteliti, penulis hanya mambatasi pada
aspek biaya produksi, omset penjualan dan laba usaha dalam usaha
penyulingan
minyak
atsiri
di
Kecamatan
Pringsurat,
Kabupaten
Temanggung.
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana prospek perkembangan usaha penyulingan minyak atsiri
ditinjau dari aspek biaya produksi tahun 2007-2011?
2. Bagaimana prospek perkembangan usaha penyulingan minyak atsiri
ditinjau dari aspek omset penjualan tahun 2007-2011?
3. Bagaimana prospek perkembangan usaha penyulingan minyak atsiri
ditinjau dari perolehan laba usaha tahun 2007-2011?
D. Definisi Operasional
1. Biaya produksi adalah total biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan
penyulingan minyak atsiri dalam jangka waktu 1 tahun yang meliputi
biaya-biaya : biaya bahan baku, biaya bahan bakar, biaya transportasi,
biaya listrik dan air, biaya perawatan mesin, biaya penyusutan mesin
dan biaya tenaga kerja, dalam rupiah.
2. Omset penjualan merupakan hasil penjualan minyak atsiri selama satu
tahun tertentu dinyatakan dalam rupiah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
3. Laba usaha merupakan total keuntungan bruto yang diperoleh
perusahaan dalam waktu satu tahun tertentu dinyatakan dalam rupiah.
E. Tujuan Penelitian
Bedasarkan rumusan permasalahan yang telah dikemukakan di atas, maka
tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui prospek perkembangan usaha penyulingan minyak
atsiri ditinjau dari aspek biaya produksi tahun 2007-2011.
2. Untuk mengetahui prospek perkembangan usaha penyulingan minyak
atsiri ditinjau dari aspek omset penjualan 2007-2011.
3. Untuk mengetahui prospek perkembangan usaha penyulingan minyak
atsiri ditinjau dari laba usaha tahun 2007-2011.
F. Manfaat Penelitian
Suatu penelitian diharapkan akan mambawa suatu dampak positif atau
manfaat yang berguna bagi pihak tertentu, maka dalam penelitian ini
penulis berharap dapat membawa dampak positif untuk beberapa pihak
yaitu :
1. Bagi Usaha
Penelitian ini diharapakan dapat memberikan tambahan informasi
dalam menentukan langkah-langkah yang tepat dalam keputusan
investasi pada usaha penyulingan minyak atsiri di Ambarawa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
2. Bagi kalangan akademis lainnya
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi serta dapat
digunakan sebagai bahan pembanding untuk penelitian selanjutnya.
3. Bagi penulis
Penelitian ini berguna untuk mengembangkan usaha penyulingan
minyak atsiri di masa yang akan datang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Deskripsi dan Pemanfaatan Minyak Atsiri
Minyak atsiri merupakan minyak yang diperoleh dari daun, batang
dan cabang dengan cara penyulingan. Minyak yang dihasilkan terdiri dari
komponen bertitik didih tinggi seperti patchouli alcohol, patchoulen,
kariofilen dan non patchoulenol yang berfungsi sebagai zat pengikat
Menurut Romansyah (2002). Minyak atsiri yang saya teliti di sini adalah
minyak yang terdapat dalam jahe (ginger).Minyak atsiri yang terdapat
pada buah jahe adalah yang terbaik, oleh karena itu jahe merupakan bagian
terpenting dan berharga dari tanaman. Bila buahnya diremas/dihaluskan,
maka akan keluar bau harum dan khas. Ini yang menyebabkan banyak
masyarakat desa secara tradisonal memanfaatkannya sebagai bahan
campuran makanan, sirup dan obat-obtan.
Minyak atsiri jahe dapat digunakan secara langsung sebagai
parfum, pada selendang, tenunan, pakaian, karpet, industri sabun,
kosmetik, dupa, dan lainnya sebagai pewangi.Selain itu, fraksi minyak
atsiri jahe, fraksi minyak atsiri merupakan bagian kecil atau pecahan dari
minyak jahejuga banyak digunakan sebagai zat pengikat (fiksatif) zat
pewangi lainnya karena minyak atsiri jahe memiliki titik didih yang tinggi
sehingga tidak mudah menguap.Industri yang menggunakan fraksi minyak
atsiri jahe diantaranya industri parfum (pewangi ruangan, rosephix,
cologne, spray fixative, dan lain-lain); industri obat-obatan (obat kulit,
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
obat anti bau badan, dan lainnya) industri makanan dan minuman (coklat
dan permen, minuman, roti, dan soft drink dan lainnya). Kini ada bidang
baru yang terbuka bagi penggunaan minyak atsiri, yaitu industri
aromaterapi. Dalam aromaterapi, minyak atsiri tidak hanya digunakan
sebagai bahan pemberi bau pada pembuatan sendian obat atau jamu, tetapi
juga sebagai bahan utama karena minyak atsiri itu sendiri merupakan
bahan utama dalam terapi yang mempunyai kasiat untuk menyembuhkan
penyakit (Koensoemardiah, 2010).
Tanaman yang dapat digunakan sebagai penghasil minyak atisiri
diantaranya (Santosa, 2000) :
a. Jahe ( Zingiber Officinalae ROSC)
Tanaman jahe termasuk suku Zingiberaceae. Bagian tanaman yang
digunakan adalah rimpangnya, rimpang jahe mengandung minyak
atsiri yang berbau pedas, tetapi tidak terasa pedas karena zat pedas
tersebut terletak pada gingerol, yaitu suatu senyawa yang tidak ikut
tersuling bersama minyak atsiri karena larut dalam alkohol. Selain
digunakan sebagai aroma, minyak jahe juga digunakan dalam
pembuatan minyak gosok.
Tanaman jahe yang dapat digunakan sebagai minyak atsiri tergolong
menjadi 2 jenis tanaman diantaranya :
1) Jahe putih kecil (Jahe Emprit)
Jahe ini ditandai dengan ukuran rimpang yang termasuk kategori
sedang dengan bentuk agak pipih. Berwarna putih, berserat lembut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
dan beraroma tajam. Jahe ini pada umumnya dimanfaatkan
sebagai bahan makanan dan minuman.
2) Jahe Merah
Jahe merah atau sunti ditandai dengan ukuran rimpang yang kecil,
berwarna merah jingga, berserat kasar, beraroma serta berasa
sangat tajam (pedas). Jahe merah pada umumnya dimanfaatkan
sebagai bahan baku obat-obatan.
b. Melati (Jasminum Sambac AIT)
Tanaman melati termasuk oleaceace, bagian yang diambil minyak
atsirinya adalah bunga melati yang sedang mekar.Bunga melati
berwarna putih dan berbau sangat harum, bunga melati mampunyai
lapisan luar yang tebal sehingga sukar ditembus oleh uap air oleh
karena itu minyak atsiri yang dihasilkan dan tentu membutuhkan
waktu yang lama. Semula minyak melati diambil dari bunganya
dengan cara enflurage, tetapi cara ini sukar diterapkan sekarang
karena membutuhkan tenaga yang cukup banyak. Prosesnya bunga
melati dihancurkan terlebih dahulu sehingga minyak atsirinya terbebas
keluar dan uap air yang akan membawanya menguap keluar. Minyak
ini termasuk minyak termahal di dunia.
c. Pala (Myristica Fragrans Houtt)
Hasil yang diambil dari pala yang diperdagangkan di pasaran dunia
adalah biji, minyak pala dari hasil penyulingan merupakan bahan baku
industri obat-obatan, pembuatan sabun, dan parfum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
d. Kayu Manis (Cinnamomumspp)
Hasil utama kayu manis adalah kulit batang dan dahan, kulit
batangnya digunakan untuk campuran obat tradisional, terutama jamu.
Minyak atsirinya beraroma harum, manis dan hangat. Penggunaannya
antara lain sebagai obat luar (obat gosok) karena sifatnya yang dapat
menghangatkan kulit. Minyak yang berasal dari kulit massoi
mengandung banyak lakton yang kemudian sebagai aromaterapi.
e. Mawar
Tanaman mawar (Rosa galica atau rosa spesies lain) termasuk suku
rosaseae. Bagian yang diambil minyak atsirinya adalah mahkota
bunga. Mahkota bunga yang berbau sangat harum juga menghasilkan
minyak atsiri yang berbau harum. Sayangnya, kadar minyak atsiri
dalam daun mahkota bunga mawar sangat rendah sehingga rendemen
penyulingannya pun sangat kecil. Oleh karena itu, penyulingan yang
dilakukan dengan metode kohobasi, artinya air hasil penyulingan
pertama digunakan sebagai air penyuling porsi kedua. Minyak mawar
seperti halnya minyak melati, termasuk minyak yang mahal harganya
dipasaran internasional.
f. Cendana (santalum album LINN)
Termasuk suku santalaceae. Bagian yang digunakan adalah kayunya.
Minyak atsiri hasil destilasi berupa cairan yang berbau harum. Cairan
tersebut banyak digunakan sebagai komponen kosmetik karena berbau
harum dan bersifat antiseptik, serta baik digunakan dalam campuran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
krim anti jerawat. Minyak hasil penyulingan ini merupakan minyak
atsiri yang cukup tinggi harganya dipasaran.
g. Kenanga (canangium odoratum)
Bagian tanaman yang diambil minyak atsirinya adalah bunganya.
Bunga kenanga mempunyai minyak atsiri yang banyak digunakan
dalam industry kosmetika. Minyak ini mempunyai peran penting
dalam aromaterapi karena berpengaruh sebagai penenang.
h. Nilam (Pogostenom)
Bahan baku minyak atsirinya berasal dari daun-daun yang sudah
cukup tua. Indonesia merupakan tenaga pengekspor minyak nilam
yang paling besar dan nilam Indonesia mempunyai kualitas yang
paling disenangi. Digunakan sebagai pencampur parfum.
i. Akar Wangi (Vetiver)
Merupakan golongan tanaman akar-akaran. Tanaman ini hampir sama
dengan tanaman serai, hanya pinggir daunnya agak bergelombang.
Bagian yang digunakan produksi minyak adalah akarnya. Akar
tanaman tersebut mengandung minyak atsiri yang berbau harum.
j. Serai
Bagian tanaman yang diambil minyak atsirinya adalah daun (bagian
tanaman di atas tanah) minyak atsirinya banyak digunakan dalam
campuran kosmetik atau alat rumah tangga, misalnya parfum untuk
sabun mandi atau sabun cuci. Minyak serai sangat baik digunakan
sebagai obat pengusir nyamuk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
B. Faktor Prospek Perkembangan Usaha Penyulingan Minyak Atsiri
1. Aspek Biaya Produksi
Biaya produksi (production cost) adalah pengeluaran yang
dilakukan perusahaan untuk memperoleh produksi yang akan
digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksikan
(Sumarsono, 2007). Biaya yang dikeluarkan setiap perusahaan dapat
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu biaya eksplisit dan biaya implisit.
Biaya eksplisit adalah pengeluaran pengeluaran perusahaan yang
berupa pembayaran dengan uang untuk mendapatkan produksi dan
bahan mentah yang dibutuhkan.Sedangkan biaya implisit (ongkos
tersembunyi) adalah taksiran biaya pengeluaran terhadap produksi
yang dimiliki oleh perusahaan itu sendiri (Sukirno, 2005).
Di dalam menganalisi biaya produksi dibedakan dua jangka
waktu yaitu jangka waktu pendek dan jangka waktu panjang. Biaya
jangka pendek adalah jangka waktu ketika sebagian produksi tidak
dapat ditambah jumlahnya. Sedangkan biaya jangka panjang adalah
jangka waktu dimana semua produksi dapat mengalami perubahan
(Sukirno, 2005). Pada periode perencanaan jangka panjang, semua
input produksi dapat diubah skalanya (variabel) dan produksi dapat
mengalami perubahan. Proses produksi dapat ditingkatkan kegiatannya
dengan memperbesar produksinya dan produsen dapat merubah biaya
produksi tetapnya (Sumarsono, 2007).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Biaya produksi jangka pendek yang diperlukan dalam
menghasilkan suatu produk dapat dibedakan menjadi dua bagian yang
pertama biaya total dan jenis-jenis biaya total terdiri dari :total cost,
total fixed cost, total variabel cost,yang kedua biaya rata-rata dan
marjinal terdiri dari : average fixed cost, average variabel cost,
average cost, dan marginal cost (Sukirno, 2005).
Total cost/biaya total (TC) adalah seluruh biaya yang
dikeluarkan dalam memproduksi suatu barang. Biaya total suatu
perusahaan dalam jangka pendek tergantung pada ukuran perusahaan
dan pada tingkat output yang diproduksi. Total cost didapat dari
menjumlahkan biaya tetap dan biaya variabel. Total fixed cost/biaya
tetap total (TFC) adalah biaya tetap yang harus dikeluarkan walaupun
perusahaan tidak berproduksi. Biaya ini adalah biaya yang besar
kecilnya dipengaruhi oleh jumlah produk yang dihasilkan. Total
variabel cost/ibiaya berubah rata-rata (TVC) adalah biaya yang
dikeluarkan apabila berproduksi dan besar kecilnya tergantung pada
banyak sedikitnya barang yang diproduksi. Semakin banyak barang
yang diproduksi biaya variabelnya semakin besar begitu juga
sebaliknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Biaya Produksi
TC
TVC
C
……………… ………
....................
TF C
TF C
0
Jumlah produksi
Sumber : Sukrino, 2005
Average fixed cost/biaya tetap rata-rata (AFC) adalah biaya
tetap total (TFC) dibagi dengan jumlah barang yang diproduksi (Q).
Average variabel/biaya berubah rata-rata (AVC) adalah biaya yang
dapat dihitung dengan biaya total (TC) di bagi sejumlah barang yang
diproduksi (Q). Marginal cost/biaya marginal (MC) adalah tambahan
biaya yang disebabkan karena tambahan satu unit produksi.
Gambar Biaya Tetap Rata-rata, Biaya berubah Rata-rata, dan
biaya Total Rata-rata.
Biaya produksi
AC
AVC=AC-APC
AFC
0
Sumber, Gilarso, 2003; 139
jumlah produksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
2. Omset Penjualan
Penjualan (selling) artinya proses menjual. Menjual (sale)
adalah menyerahkan sesuatu kepada pembeli dengan harga tertentu
(Nafarin, 2007). Penjualan menggambarkan hasil dari penjualan
barang/jasa kepada pembeli atau langganan selama satu periode
tertentu (Manullang, 2002). Agar perusahaan tidak mengalami
kerugian karena terlalu banyak memproduksi barang/jasa maka
perusahaan harus memperkirakan besarnya penjualan atau dinamakan
dengan
ramalan
jual.
Ramalan
jual
adalah
proses
aktivitas
memperkirakan produk yang akan dijual dimasa mendatang dalam
keadaan tertentu dan di buat data yang pernah terjadi atau mungkin
akan terjadi. Teknik membuat ramalan jual dapat dilakukan secara
kualitatif dan kuantitatif atau gabungan keduannya (Nafarin, 2007).
Ramalan kuantitatif dapat dilakukan dengan menekankan
pertimbangan dan keahlian dari para tenaga penjualan.Berdasarkan
survey informal dari pelanggan utama perusahaan dilakukan oleh
bagian penjualan. Menggunakan pertimbangan eksekutif tingkat atas
dalam perusahaan itu, meminta pendapat para pakar, orang yang ahli
dan berpengalaman dimintai pertimbangan untuk meramalkan jualan.
Survei konsumen dilakukan dengan meneliti konsumen.
Ramalan kuantitatif dappat dilakukan dengan 4 metode yang
pertama adalah analisis lini produk seperti keputusan sementara jalur
produk baru yang akan diperkenalkan, jalur produk lama yang akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
dihapus dan inovasi terbaru. Metode distribusi probabilitas dengan
cara menaksir variasi produk yang akan dijual lalu menentukan nilai
probabilitas. Analisis trend dan regresi menggunakan metode statistik.
Omzet penjualan seimbang bila hasil dari penjualan sama dengan
biaya yang dikeluarkan untuk produksi atau Break Even Point. Dapat
diperoleh
dimana
total/total
biaya
cost
sama
dengan
total
revenue/penerimaan total (TC=TR). Dalam keadaan ini perusahaan
tidak mengalami untung atau rugi. Bila perusahaan memperoleh
penjualan lebih kecil jumlahnya dari biaya yang dikeluarkan untuk
produksi berarti perusahaan mengalami kerugian (TC>TR). Sedangkan
bila (TC>TR) maka yang terjadi adalah perusahaan mengalami untung.
Kondisi seperti ini yang diinginkan setiap perusahaan yaitu mendapat
laba sebesar-besarnya.
Gambar II.1 Untung, BEP, Rugi
RP
TR
TC
Untung (TCTR)
0
Q
Sumber : Gilarso, 2003
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
3. Laba Usaha
Perusahaan dapat dipandang sebagai suatu sistem yang memproses
masukan
untuk
menghasilkan
keluaran.
Perusahaan
berusaha
menghasilkan keluaran yang nilainya lebih tinggi daripada nilai
masukannya agar menghasilkan laba. Dengan laba yang diperoleh
perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya dan
mengembangkan dirinya.
Berikut beberapa pengertian laba menurut para ahli :
Pengertian laba usaha menurut Soemarso, 2002 menyatakan bahwa :
“Laba usaha adalah laba yang diperoleh semata-mata dari kegiatan
utama perusahaan”.
Menurut Hendrikson yang diterjemahkan oleh Suwarjono, 2000
bahwa :
”Laba adalah selisih dari pendapatan dan biaya, dimana jumlah
pendapatan lebih besar dari pada biaya”.
Sedangkan menurut J Wild, KR Subramanyan, 2003 bahwa :
“Laba merupakan selisih pendapatan dan keuntungan setelah dikurangi
beban dan kerugian. Laba merupakan salah satu pengukuran aktivitas
operasi dan dihitung berdasarkan atas dasar akuntansi akrual”.
Berdasarkan definisi diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa laba
adalah selisih antara seluruh pendapatan (revenue) dan beban
(expense) yang terjadi dalam suatu periode akuntansi. Laba merupakan
suatu kelebihan pendapatan atau keuntungan yang layak diterima oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
perusahaan, karena perusahaan tersebut telah melakukan pengorbanan
untuk kepentingan lain pada jangka waktu tertentu. Informasi laba
diperlukan untuk mengetahui kontribusi produk dalam menutupi biaya
non produksi
(www.dianovia.lecture.ub.ac.id/files/2010/05/modul5.doc.laba usaha
a. Jenis-Jenis Laba
Menurut Soemarsono, 2002 jenis- jenis laba terdiri dari :
1. Laba bersih adalah selisih lebih pendapatan atas beban-beban
dan merupakan kenaikan bersih atas modal yang berasal dari
kegiatan usaha.
2. Laba Bruto adalah selisih antara penjualan bersih dengan harga
pokok penjualan.
3. Laba usaha adalah jumlah akumulasi laba bersih dari beban
usaha atau laba usaha adalah laba yang diperoleh semata-mata
dari kegiatan utama perusahaan.
4. Laba Ditahan adalah jumlah akumulasi laba bersih dari sebuah
perseroan terbatas dikurangi distribusi laba yang dilakukan.
b. Klasifikasi Laba
Laba dapat diklasifikasikan berdasarkan dua dimensi utama yaitu :
1. Komponen Operasi dan Nonoperasi
Klasifikasi operasi dan nonoperasi terutama bergantung pada
sumber pendapatan atau beban, yaitu apakah pos tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
berasal
dari
operasi-operasi
perusahaan
yang
m a si h
berlangsung atau dari aktivitas investasi (pendanaan), laba
operasi (operating Income), merupakan suatu pengukuran laba
perusahaan yang berasal dari aktivitas operasi yang masih
berlangsung.
Laba Non operasi Nonoperating Income, mencakup seluruh
komponen laba yang tercakup dalam laba operasi.
2. Komponen berulang dan tidak berulang
Klasifikasi berulang dan tidak berulang terutama bergantung
pada apakah pos tersebut akan terus terjadi atau hanya satu
kali.
c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Laba
Faktor-faktor yang mempengaruhi laba menurut Mulyadi, 2001
yaitu:
1. Biaya
Biaya yang timbul dari perolehan atau mengolah suatu produk
atau jasa akan mempengaruhi harga jual produk yang
bersangkutan.
2. Harga Jual
Harga jual produk atau jasa akan mempengaruhi besarnya
volume penjualan produk atau jasa yang bersangkutan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
3. Volume Penjualan Dan Produksi
Besarnya volume penjualan berpengaruh terhadap volume
produksi produk atau jasa tersebut, selanjutnya volume
produksi akan mempengaruhi besar kecilnya biaya produksi.
d. Konsep Laba
Menurut Hendriksen, 2004 konsep laba terdiri dari berbagai
macam bentuk dan jenis diantaranya, adalah :
1. Konsep Laba Ekonomi
Pengukuran laba yang penting yaitu laba ekonomi dan laba
permanent. Laba ekonomi, biasanya merupakan arus kas
ditambah dengan perubahan nilai wajar aktiva, sedangkan laba
permanen, disebut laba berkelanjutan (sustainable) atau laba
yang dinormalkan (normalized) merupakan rata-rata laba stabil
yang ditaksir dapat diperoleh perusahaan sepanjang umur.
2. Konsep Laba Akuntansi
Laba akuntansi diukur berdasarkan konsep akuntansi akrual.
Meskipun laba opearsi mencakup baik aspek laba ekonomi
maupun laba permanen, namun laba ini bukan merupakan
pengukuran laba secara langsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
C. Proses Penyulingan Minyak Atsiri
Proses penyulingan minyak atsiri jahe dimulai dari beberapa fase
diantaranya Panen, pengolahan hasil, penyulingan. (Kardinan, 2005).
a. Panen
Waktu panen jahe putih besar tergantung pada tujuan atau produk
akhir yang diinginkan, jika produk akhir yang diingnkan berupa jahe
tua, panen dilakukan setelah tanaman berumur 9-10 bulan setelah
tanam. Jika dipelihara dengan baik dan tidak terserang hama dan
penyakit, hasil rimpang jahe putih besar 25-30 ton, jahe putih kecil dan
jahe merah akan menghasilkan rimpang masing masing 10-20 ton.
b. Pengolahan hasil
Tahapan pengolahan jahe meliputi penyortiran, pencucian, pengirisan,
pengeringan pengemasan, dan penyimpanan. Setelah dipanen rimpang
dibersihkan dari tanah dan kotoran lain yang menempel. Jahe panen
diremdam terlebih dahulu selama 2-3 jam untuk mempermudah proses
pencucian. Selama proses pencucian jangan sampai rimpang terluka,
kemudian ditiriskan dan dikeringkan di bawah terik matahari atau di
dalam oven sampai kering dengan suhu 35-45 C. Setelah kering irisan
jahe dihancurkan dengan mesin penghancur atau bisa juga ditumbuk.
Hal ini untuk mempermudah proses penyulingan, agar minyak atsiri
lebih mudah terbawa uap air melalui katel penyulingan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
c. Penyulingan
Minyak atsiri jahe dibuat dengan cara menyuling jahe kering. Minyak
atsiri jahe mudah menguap. Kandungan minyak atsiri jahe berkisar
1,7-3,8%, tergantung pada jenis jahe.
D. Tipe-Tipe Penyulingan
Penyulingan merupakan proses akhir dari serangkaian kegiatan
pengolahan tanaman untuk menghasilkan minyak atsiri. Ada beberapa cara
penyulingan yang dapat dilakukan. Cara-cara tersebut sangat tergantung
pada volume serta ketersediaan alat-alat pendukung di lokasi penyulingan.