HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN KEMAMPUAN MOTORIK TERHADAP HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA PUTRA MTS NEGERI 2 RANTAU PRAPAT TAHUN AJARAN 2012/2013.

(1)

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN MOTORIK TERHADAP HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

SISWA PUTRA MTs NEGERI 2 RANTAU PRAPAT TAHUN AJARAN 2012/2013

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat Guna Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

FITRI RITONGA NIM. 6104311006

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi yang diperbuat untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dari Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini yaitu kepada :

1. Prof.Dr. Ibnu Hajar, M.Si, Rektor UNIMED

2. Drs. Basyaruddin Daulay, M.Kes, Dekan di FIK Universitas Negeri Medan.

3. Drs. Suharjo, M.Pd. Pembantu Dekan I FIK UNIMED, Bapak Drs. Mesnan, M.Kes

Pembantu Dekan II FIK Unimed, Dr. Budi Valianto, M.Pd, Pembantu Dekan III di FIK Universitas Negeri Medan.

4. Dr. Tarsyad Nugraha, M.Kes, Ketua Jurusan PJKR di Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED dan Drs. Suryadi Damanik, M.Kes Sekretaris Jurusan PJKR, di FIK UNIMED.

5. Drs. Mulyadi, M.S, Dosen Pembimbing Skripsi yang begitu banyak meluangkan

waktunya kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

6. Para Dosen dan Asisten Dosen, Staf Administrasi dan Perlengkapan di Lingkungan FIK

UNIMED.

7. Kepala Sekolah diMTs Negeri 2 Rantau Prapatyang telah memberikan izin pada penulis

untuk mengadakan penelitian ini.

8. Ayahanda dan Ibunda dan saudara-saudara sekalian, yang telah banyak memberikan dukungan baik moril kepada penulis, sehingga pembuatan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.


(4)

9. Semua keluarga dan rekan-rekan tercinta yang tidak bisa disebutkan satu persatu, yang

begitu banyak memberikan dukungan dan do’a, sehingga penulisan skripsi ini dapat

selesai.

Semoga penulisan skripsi ini dapat berguna bagi semua pembaca, terutama bagi penulis sendiri.

Medan, September 2012 Penulis

FITRI RITONGAN. NIM. 6104311006


(5)

(6)

ABSTRAK

FITRI RITONGA, NIM. 6104311006. Hubungan Motivasi Belajar dengan Kemampuan Motorik Terhadap Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok Siswa Putra MTs Negeri 2 Rantau Prapat Tahun Ajaran 2012/2013. (Pembimbing : MULYADI).

Skripsi Medan : Fakultas Ilmu Keolahragaan Unimed 2012.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1. Hubungan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok Siswa Putra MTs Negeri 2 Rantau Prapat

Tahun Ajaran 2012/2013, 2. Hubungan Kemampuan Motorik Terhadap Hasil Belajar Lompat

Jauh Gaya Jongkok Siswa Putra MTs Negeri 2 Rantau Prapat Tahun Ajaran 2012/2013 dan 3. Hubungan Motivasi Belajar dengan Kemampuan Motorik Terhadap Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok Siswa Putra MTs Negeri 2 Rantau Prapat Tahun Ajaran 2012/2013.

Lokasi penelitian ini dilaksanakan di MTs Negeri 2 Rantau Prapat Tahun Ajaran 2012/2013, waktu penelitian dilaksanakan pada bulan September tahun 2012 selama satu minggu. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa putra kelas VIII MTs Negeri 2 Rantau Prapat Tahun Ajaran 2012/2013 yang terdiri dari 6 kelas dengan jumlah siswa 54 orang sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh populasi, yaitu siswa putra kelas VIII MTs Negeri 2 Rantau Prapat Tahun Ajaran 2012/2013 yang terdiri dari 6 kelas dengan jumlah siswa 54 orang (Total Sampling). Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan menggunakan teknik tes dan pengukuran. Instrumen dalam penelitian ini adalah 1. Angket motivasi belajar terdiri dari 30 item tes, 2. Tes kemampuan motorik, yaitu (a) Tes lompat jauh tanpa awalan (b) Tes lari zig-zag, dan (c) Tes lentuk togok.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan : Motivasi Belajar mempunyai hubungan yang signifikan dengan hasil belajar lompat jauh gaya jongkok siswa kelas VII MTsN Negeri 2 Rantau Prapat Tahun Ajaran 2012/2013 dengan nilai rxy

1 = 0,784 dan nilai thitung =

9,107. Kemampuan motorik mempunyai hubungan yang signifikan dengan hasil belajar lompat jauh gaya jongkok siswa kelas VII MTsN Negeri 2 Rantau Prapat Tahun Ajaran 2012/2013 dengan nilai rxy

2 = 0,687 dan nilai thitung = 6,816. Motivasi belajar dan kemampuan motorik

mempunyai hubungan yang signifikan dengan hasil belajar lompat jauh gaya jongkok siswa kelas VII MTsN Negeri 2 Rantau Prapat Tahun Ajaran 2012/2013 dengan nilai Fhitung > Ftabel


(7)

i

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 6

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II LANDASAN TEORITIS ... 8

A. Kajian Teoritis ... 8

1. Hakikat Lompat Jauh Gaya Jongkok ... 8

2. Hakikat Motivasi Belajar ... 16

3. Hakikat Kemampuan Motorik ... 25

4. Karakteristik Perkembangan Gerak Anak ... 30

B. Kerangka Berfikir ... 33

C. Hipotesis ... 34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 35

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 35

1. Lokasi Penelitian ... 35

2. Waktu Penelitian ... 35

B. Populasi dan Sampel ... 35

C. Metode Penelitian ... 36

D. Disain Penelitian ... 37

E. Instrumen Penelitian ... 38


(8)

ii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 45

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 45

B. Pengujian Persyaratan Analisis ... 49

C. Pengujian Hipotesis ... 51

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 51

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 55

A. Kesimpulan ... 55

B. Saran ... 55

DAFTAR PUSTAKA ... 57

LAMPIRAN. ... 58


(9)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah dan mengembangkan perilaku yang diinginkan. Sekolah sebagai lembaga formal merupakan sarana dalam rangka pencapai tujuan pendidikan tersebut. Melalui sekolah, siswa belajar berbagai macam hal. Dalam pendidikan formal, belajar menunjukkan adanya perubahan yang sifatnya positif sehingga pada tahap akhir akan didapat keterampilan, kecakapan, dan pengetahuan baru. Hasil dari proses belajar tersebut tercermin hasil belajarnya. Namun dalam upaya meraih hasil belajar yang memuaskan dibutuhkan proses belajar.

Belajar akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam diri seseorang. Untuk mengetahui sampai seberapa jauh perubahan terjadi, perlu adanya penilaian. Begitu juga dengan yang terjadi pada seorang siswa yang mengikuti suatu pendidikan selalu diadakan penilaian dari hasil belajarnya. Penilaian terhadap seorang siswa untuk mengeahui sejauh mana telah mencapai sasaran belajar disebut hasil belajar. Menurut Ananto (1995:8) berpendapat bahwa ”Hasil belajar atau prestasi belajar diartikan sebagai tingkat pencapaian keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah dan dinyatakan dalam bentuk angka yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu selama satu semester. Tingkat keberhasilan siswa yang diukur/diambil


(10)

2

seluruh bidang studi yang dianggap dapat mewakili kemampuan kognitif, afektif, dan kemampuan psikomotor.

Proses belajar di sekolah adalah proses yang sifatnya kompleks dan menyeluruh. Banyak orang berpendapat bahwa untuk meraih hasil yang tinggi dalam belajar, tidaklah dapat dicapai hanya dengan belajar secara terus menerus namun banyak faktor yang harus diperhatikan diantaranya faktor motivasi belajar serta kemampuan motorik.

Kedua faktor ini diyakini para ahli banyak memberi kontribusi terhadap peningkatan hasil belajar seorang siswa di sekolah. Faktor motivasi belajar merupakan salah satu faktor yang paling banyak dibahas, tidak hanya dalam dunia pendidikan tetapi dalam bidang-bidang lain seperti organisasi perusahaan, dunia usaha, kantor pemerintahan dan lain sebagainya. Hal ini disebabkan kajian motivasi belajar yang begitu luas serta menyangkut berbagai aspek kehidupan manusia. Motivasi belajar secara umum dapat diartikan sebagai tenaga pendorong, pemberi semangat, keberanian seseorang dalam bertindak/beraktifitas untuk mencapai suatu tujuan.

Huitt, W. (2001) dalam Winardi (2002:15), mengatakan motivasi adalah suatu kondisi atau status internal (kadang-kadang diartikan sebagai kebutuhan, keinginan, atau hasrat) yang mengarahkan perilaku seseorang untuk aktif bertindak dalam rangka mencapai suatu tujuan. Jadi ada tiga kata kunci tentang pengertian motivasi menurut Huitt, yaitu: 1) kondisi atau status internal itu mengaktifkan dan memberi arah pada perilaku seseorang; 2) keinginan yang memberi tenaga dan mengarahkan perilaku seseorang untuk mencapai suatu tujuan; 3) Tingkat kebutuhan dan keinginan akan berpengaruh terhadap intensitas perilaku seseorang.

Motivasi merupakan suatu proses psikologis yang mencerminkan sikap, kebutuhan, persepsi, dan keputusan yang terjadi pada diri seseorang. Motivasi sebagai proses psikologis timbul diakibatkan oleh faktor di dalam diri seseorang itu sendiri yang disebut instrinsik sedangkan faktor di luar diri disebut ekstrinsik.


(11)

3

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi motivasi belajar seseorang, diantaranya ada yang dapat mendorong/meningkatkan motivasi dan ada yang berpengaruh negatif. Faktor minat, sarana prasarana yang memadai, pujian dan penghargaan atas keberhasilan siswa serta pemberian hadiah yang wajar akan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Disamping itu faktor sikap orang tua yang negatif, kurangnya perhatian guru, sarana-prasarana yang tidak layak pakai ataupun tidak mencukupi serta penghargaan dan pujian yang berlebihan dapat menurunkan motivasi siswa untuk belajar.

Viktor Simanungkalit (1990: 36) mengemukakan bahwa kemampuan motorik dapat digunakan untuk mengukur keterampilan seseorang dalam melakukan gerak dasar seperti berlari, melempar dan melompat. Unsur – unsur yang tercakup adalah

strength, speed, enduraance, agility, dan power. Dari uraian – uraian di atas jelaslah

bahwa kemampuan motorik berpengaruh terhadap kualitas gerak siswa, termasuk dalam melakukan aktivitas jasmani demikian juga halnya dalam berolahraga termasuk lompat jauh.

Setiap cabang olahraga menghendaki dan menuntut keterampilan fisik / jasmani dimana yang satu dan lainnya ini saling berbeda. Keterampilan inilah yang disebut dalam olahraga sebagai motor skill. Kalau ditinjau dari segi cabang olahraga maka disebut dengan kemampuan motorik yaitu keterampilan dasar yang dimiliki seorang siswa, kemampuan motorik ini akan beragam bentuk, intensitas maupun kegunaannya sesuai dengan aktivitas yang akan dilakukan.

Kemampuan motorik ini menjadi dasar untuk pengembangan dan peningkatan prestasi selanjutnya dalam cabang olahraga tertentu, termasuk lompat


(12)

4

jauh karena untuk dapat melakukan lompatan dengan baik hal ini sangat tergantung dengan kemampuan motorik.

Salah satu aktifitas fisik dalam program pendidikan jasmani yang telah cukup dikenal adalah kegiatan atletik. Salah satu bagian dari olahraga atletik yang diajarkan di sekolah dasar adalah nomor lompat jauh. Lompat jauh merupakan salah satu nomor atletik yang bertujuan untuk melompat sejauh-jauhnya dengan memindahkan seluruh tubuh dari titik tertentu ke titik lainnya dengan cara berlari secepat-cepatnya, kemudian menolak, melayang di udara dan mendarat.

Seseorang yang akan melakukan lompatan, akan berlari sepanjang awalan dan melompat sejauh mungkin dengan memijak balok tumpuan ke bahagian yang diisi pasir atau tanah. Jarak minimum dari papan ke tanda yang dibuat oleh atlit pada pasir diukur. Jika seseorang itu melakukan lompatannya dengan kaki yang menjadi awal tolakan melewati papan tumpuan, maka lompatannya dianggap batal. Untuk itu, siswa perlu memahami dengan baik teknik dasar lompat jauh.

Salah satu masalah yang sering terjadi dalam proses pembelajaran atletik terutama pada nomor lompat jauh adalah kurangnya kemampuan siswa dalam melakukan lompatan dengan baik. Hasil wawancara peneliti dengan guru Penjas mengenai hasil lompat jauh siswa, ternyata masih banyak siswa yang masih memiliki hasil belajar yang kurang baik.

Hasil observasi peneliti pada siswa Putra MTs Negeri 2 Rantauprapat, ternyata hasil belajar Pendidikan Jasmani siswa khususnya pada materi pelajaran lompat jauh gaya jongkok masih rendah. Dari 54 orang siswa kelas VIII, ternyata hanya 16 orang siswa (29,63%) yang memiliki nilai di atas nilai KKM sedangkan 38 orang siswa (70,37%) memiliki nilai di bawah nilai KKM. Dari data ini dapat


(13)

5

disimpulkan bahwa rata-rata nilai hasil belajar keterampilan dasar lompat jauh

gaya jongkok siswa masih rendah. Siswa sering melakukan kesalahan pada waktu

melakukan lompatan, terutama pada saat sikap permulaan dan pada saat mendarat. Menurut peneliti, hasil belajar siswa berkaitan dengan faktor Kemampuan Motorik dan motivasi belajar siswa. Hal ini disebabkan pada periode ini (usia anak) terjadi proses pertumbuhan dan perkembangan organ-organ tubuh secara maksimal. Pertumbuhan organ tubuh menyangkut proses bertambahnya ukuran dan jumlah sel-sel atau jaringan dalam organ tubuh, sedang berkembangan berarti serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman, yaitu suatu proses integrasi dari banyak struktur dan

fungsi yang kompleks. Perkembangan juga diartikan sebagai ”perubahan -perubahan yang dialami individu atau organisme menuju tingkat kedewasaannya atau kematangannya (maturation) yang berlangsung secara sistematis, progresif, dan berkesinambungan, baik menyangkut fisik (jasmaniah) maupun psikis (rohaniah).

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik mengadakan penelitian yang

berjudul “Hubungan Motivasi belajar dan Kemampuan Motorik Terhadap Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok Siswa Putra MTs Negeri 2 Rantauprapat Tahun Ajaran 2012/2013”.

B. Identifikasi Masalah

Ada beberapa masalah yang dapat diidentifikasi mengenai Motivasi belajar dan Kemampuan Motorik dengan hasil belajar pendidikan jasmani, yakni sebagai berikut : Bagaimana kesadaran diri siswa ?, Seberapa besarkah motivasi belajar siswa Putra MTs Negeri 2 Rantauprapat Tahun Ajaran 2012/2013? Bagaiman kemampuan siswa


(14)

6

memanfaatkan motivasi belajar secara produktif ?, Bagaimana pengaruh motivasi belajar terhadap semangat belajar siswa ?, Bagaimana usaha guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa ?, Bagaimana hasil belajar lompat jauh gaya jongkok siswa siswa baik di kelas maupun di lapangan ?, Apakah ada hubungan motivasi belajar dan Kemampuan Motorik dengan hasil belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok siswa ?

C. Pembatasan Masalah

Dari sekian banyak masalah yang ditemukan, yang menjadi pembatasan

masalah dalam penelitian ini adalah: “Hubungan Motivasi belajar dan

Kemampuan Motorik Terhadap Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok Siswa Putra MTs Negeri 2 Rantauprapat Tahun Ajaran 2012/2013”. Agar lingkup penelitian ini tidak terlalu luas, maka peneliti membatasi siswa yang akan menjadi sampel adalah siswa putra kelas VIII.

D. Rumusan Masalah

Bertitik tolak dari identifikasi masalah yang dikemukakan, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti yakni :

1. Apakah ada hubungan motivasi belajar terhadap hasil belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok siswa Putra MTs Negeri 2 Rantauprapat Tahun Ajaran 2012/2013?

2. Apakah ada hubungan Kemampuan Motorik terhadap hasil belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok siswa Putra MTs Negeri 2 Rantauprapat Tahun Ajaran 2012/2013? 3. Apakah ada hubungan motivasi belajar dan Kemampuan Motorik terhadap

hasil belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok siswa Putra MTs Negeri 2 Rantauprapat Tahun Ajaran 2012/2013?


(15)

7

E. Tujuan Penelitian

Yang menjadi tujuan penelitian adalah untuk mengetahui :

1. Hubungan Motivasi belajar Terhadap Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok Siswa Putra MTs Negeri 2 Rantauprapat Tahun Ajaran 2012/2013. 2. Hubungan Kemampuan Motorik Terhadap Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya

Jongkok Siswa Putra MTs Negeri 2 Rantauprapat Tahun Ajaran 2012/2013?

3. Hubungan Motivasi belajar dan Kemampuan Motorik Terhadap Hasil Belajar

Lompat Jauh Gaya Jongkok Siswa Putra MTs Negeri 2 Rantauprapat Tahun Ajaran 2012/2013?

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini diharapkan :

1. Menambah pengetahuan teoritis dan empiris dalam bidang pendidikan

jasmani.

2. Mengungkapkan satu dari sekian banyak masalah yang ada dalam bidang pendidikan jasmani.

3. Sebagai bahan masukan bagi guru olahraga untuk memperbaiki dan sekaligus


(16)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Sesuai dengan tujuan penelitian maka dapat dikemukakan beberapa kesimpulan berdasarkan hasil penelitian sebagai berikut :

1. Motivasi belajar mempunyai hubungan yang signifikan dengan hasil belajar lompat jauh gaya jongkok siswa kelas VIII MTsN Negeri 2 Rantau Prapat Tahun Ajaran 2012/2013.

2. Kemampuan motorik mempunyai hubungan yang signifikan dengan hasil belajar lompat jauh gaya jongkok siswa kelas VIII MTsN Negeri 2 Rantau Prapat Tahun Ajaran 2012/2013.

3. Motivasi belajar dan kemampuan motorik mempunyai hubungan yang signifikan dengan hasil belajar lompat jauh gaya jongkok siswa kelas VIII MTsN Negeri 2 Rantau Prapat Tahun Ajaran 2012/2013.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan , maka diajukan saran-saran sebagai berikut :

1. Disarankan kepada siswa agar menanamkan pada dirinya bahwa olahraga lompat jauh itu penting bagi kesehatan, sehingga siswa akan lebih giat lagi dalam latihan hasil belajar lompat jauh gaya jongkok.

2. Dalam upaya meningkatkan hasil hasil belajar lompat jauh gaya jongkok, disarankan kepada siswa lebih meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga


(17)

46

siswa tidak mengalami kesulitan dalam memasuki materi praktek selanjutnya yang lebih tinggi.

3. Sebaiknya guru bidang studi Penjas lebih mengenali anak didiknya sehingga bisa meningkatkan hasil belajar lompat jauh gaya jongkok.

4. Disaran kepada guru dan pihak sekolah agar memperhatikan motivasi belajar siswa dan berupaya meningkatkan kemampuan motorik siswa yang baik untuk meningkatkan hasil belajar lompat jauh gaya jongkok.


(18)

DAFTAR PUSTAKA

Arma Abdulah, (1994), Dasar-Dasar Pendidikan Jasmani. Depertemen Pendidikan dan kebudayaan.

Depdiknas. (2003). Kurikulum 2004. Standart Kompetensi Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani SD dan MI ,Jakarta Pendidikan Nasional. Diktat Tim Penyusun Pengantar Pendidikan, Unimed 2004.

Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis dalam Coaching. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Pendidikan.

Kirkendall (1987) Measurement and Evaluation For Physical Educators (Second Edision) Human Kinetics Publishers, Ine Champaign, Ilinois.

Kiram, 1992. Belajar Motorik. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan. Jakarta

Sukintaka, 1992. Teori Bermain Untuk D2 PGSD Penjaskes. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan. Jakarta

Matakupan. (1993). Pengaruh Bermain. Jakarta. Penerbit. Rineka Cipta.

Purwadarminta. 1997. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta. Penerbit Balai Pustaka.

Riduwan (2004) Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung. Penerbit Alfabeta.

Slameto, 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta.

Sudjana (1989), Metode Statistika. Bandung. PT. Gramedia.


(1)

5

disimpulkan bahwa rata-rata nilai hasil belajar keterampilan dasar lompat jauh gaya jongkok siswa masih rendah. Siswa sering melakukan kesalahan pada waktu melakukan lompatan, terutama pada saat sikap permulaan dan pada saat mendarat.

Menurut peneliti, hasil belajar siswa berkaitan dengan faktor Kemampuan Motorik dan motivasi belajar siswa. Hal ini disebabkan pada periode ini (usia anak) terjadi proses pertumbuhan dan perkembangan organ-organ tubuh secara maksimal. Pertumbuhan organ tubuh menyangkut proses bertambahnya ukuran dan jumlah sel-sel atau jaringan dalam organ tubuh, sedang berkembangan berarti serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman, yaitu suatu proses integrasi dari banyak struktur dan fungsi yang kompleks. Perkembangan juga diartikan sebagai ”perubahan -perubahan yang dialami individu atau organisme menuju tingkat kedewasaannya atau kematangannya (maturation) yang berlangsung secara sistematis, progresif, dan berkesinambungan, baik menyangkut fisik (jasmaniah) maupun psikis (rohaniah).

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik mengadakan penelitian yang berjudul “Hubungan Motivasi belajar dan Kemampuan Motorik Terhadap Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok Siswa Putra MTs Negeri 2 Rantauprapat Tahun Ajaran 2012/2013”.

B. Identifikasi Masalah

Ada beberapa masalah yang dapat diidentifikasi mengenai Motivasi belajar dan Kemampuan Motorik dengan hasil belajar pendidikan jasmani, yakni sebagai berikut : Bagaimana kesadaran diri siswa ?, Seberapa besarkah motivasi belajar siswa Putra MTs Negeri 2 Rantauprapat Tahun Ajaran 2012/2013? Bagaiman kemampuan siswa


(2)

memanfaatkan motivasi belajar secara produktif ?, Bagaimana pengaruh motivasi belajar terhadap semangat belajar siswa ?, Bagaimana usaha guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa ?, Bagaimana hasil belajar lompat jauh gaya jongkok siswa siswa baik di kelas maupun di lapangan ?, Apakah ada hubungan motivasi belajar dan Kemampuan Motorik dengan hasil belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok siswa ?

C. Pembatasan Masalah

Dari sekian banyak masalah yang ditemukan, yang menjadi pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah: “Hubungan Motivasi belajar dan Kemampuan Motorik Terhadap Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok Siswa Putra MTs Negeri 2 Rantauprapat Tahun Ajaran 2012/2013”. Agar lingkup penelitian ini tidak terlalu luas, maka peneliti membatasi siswa yang akan menjadi sampel adalah siswa putra kelas VIII.

D. Rumusan Masalah

Bertitik tolak dari identifikasi masalah yang dikemukakan, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti yakni :

1. Apakah ada hubungan motivasi belajar terhadap hasil belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok siswa Putra MTs Negeri 2 Rantauprapat Tahun Ajaran 2012/2013?

2. Apakah ada hubungan Kemampuan Motorik terhadap hasil belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok siswa Putra MTs Negeri 2 Rantauprapat Tahun Ajaran 2012/2013? 3. Apakah ada hubungan motivasi belajar dan Kemampuan Motorik terhadap

hasil belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok siswa Putra MTs Negeri 2 Rantauprapat Tahun Ajaran 2012/2013?


(3)

7

E. Tujuan Penelitian

Yang menjadi tujuan penelitian adalah untuk mengetahui :

1. Hubungan Motivasi belajar Terhadap Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok Siswa Putra MTs Negeri 2 Rantauprapat Tahun Ajaran 2012/2013. 2. Hubungan Kemampuan Motorik Terhadap Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya

Jongkok Siswa Putra MTs Negeri 2 Rantauprapat Tahun Ajaran 2012/2013? 3. Hubungan Motivasi belajar dan Kemampuan Motorik Terhadap Hasil Belajar

Lompat Jauh Gaya Jongkok Siswa Putra MTs Negeri 2 Rantauprapat Tahun Ajaran 2012/2013?

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini diharapkan :

1. Menambah pengetahuan teoritis dan empiris dalam bidang pendidikan jasmani.

2. Mengungkapkan satu dari sekian banyak masalah yang ada dalam bidang pendidikan jasmani.

3. Sebagai bahan masukan bagi guru olahraga untuk memperbaiki dan sekaligus meningkatkan hasil belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok siswa.


(4)

A. Kesimpulan

Sesuai dengan tujuan penelitian maka dapat dikemukakan beberapa kesimpulan berdasarkan hasil penelitian sebagai berikut :

1. Motivasi belajar mempunyai hubungan yang signifikan dengan hasil belajar lompat jauh gaya jongkok siswa kelas VIII MTsN Negeri 2 Rantau Prapat Tahun Ajaran 2012/2013.

2. Kemampuan motorik mempunyai hubungan yang signifikan dengan hasil belajar lompat jauh gaya jongkok siswa kelas VIII MTsN Negeri 2 Rantau Prapat Tahun Ajaran 2012/2013.

3. Motivasi belajar dan kemampuan motorik mempunyai hubungan yang signifikan dengan hasil belajar lompat jauh gaya jongkok siswa kelas VIII MTsN Negeri 2 Rantau Prapat Tahun Ajaran 2012/2013.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan , maka diajukan saran-saran sebagai berikut :

1. Disarankan kepada siswa agar menanamkan pada dirinya bahwa olahraga lompat jauh itu penting bagi kesehatan, sehingga siswa akan lebih giat lagi dalam latihan hasil belajar lompat jauh gaya jongkok.

2. Dalam upaya meningkatkan hasil hasil belajar lompat jauh gaya jongkok, disarankan kepada siswa lebih meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga


(5)

46

siswa tidak mengalami kesulitan dalam memasuki materi praktek selanjutnya yang lebih tinggi.

3. Sebaiknya guru bidang studi Penjas lebih mengenali anak didiknya sehingga bisa meningkatkan hasil belajar lompat jauh gaya jongkok.

4. Disaran kepada guru dan pihak sekolah agar memperhatikan motivasi belajar siswa dan berupaya meningkatkan kemampuan motorik siswa yang baik untuk meningkatkan hasil belajar lompat jauh gaya jongkok.


(6)

Depdiknas. (2003). Kurikulum 2004. Standart Kompetensi Mata Pelajaran

Pendidikan Jasmani SD dan MI ,Jakarta Pendidikan Nasional.

Diktat Tim Penyusun Pengantar Pendidikan, Unimed 2004.

Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis dalam Coaching. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Pendidikan.

Kirkendall (1987) Measurement and Evaluation For Physical Educators (Second Edision) Human Kinetics Publishers, Ine Champaign, Ilinois.

Kiram, 1992. Belajar Motorik. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan. Jakarta

Sukintaka, 1992. Teori Bermain Untuk D2 PGSD Penjaskes. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan. Jakarta

Matakupan. (1993). Pengaruh Bermain. Jakarta. Penerbit. Rineka Cipta.

Purwadarminta. 1997. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta. Penerbit Balai Pustaka.

Riduwan (2004) Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung. Penerbit Alfabeta.

Slameto, 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta.

Sudjana (1989), Metode Statistika. Bandung. PT. Gramedia.


Dokumen yang terkait

HUBUNGAN KEMAMPUAN NUMERIK DAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI SMA NEGERI BALUNG TAHUN AJARAN 2015/2016

6 31 156

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK DENGAN METODE PEMBELAJARAN MODIFIKASI ALAT PADA SISWA KELAS IV DI SD NEGERI 2 BANYUMAS PRENGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 3 45

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK DENGAN METODE PEMBELAJARAN MODIFIKASI ALAT PADA SISWA KELAS IV DI SD NEGERI 2 BANYUMAS PRENGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 9 45

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA PUTRI KELAS X DI SMA NEGERI 1 ADILUWIH PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 14 54

KONTRIBUSI KECEPATAN AWALAN, KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KESEIMBANGAN TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA PUTRA KELAS XI SMA NEGERI 8 BANDAR LAMPUNG

0 15 57

PERBEDAAN PENGARUH METODE PENGAJARAN DIRECT DAN INDIRECT TERHADAP HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK DITINJAU DARI BODY MASS INDEX

0 0 17

MENINGKATKAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI LOMPAT RINTANGAN DI 07 PAKIT MULAU

0 0 13

HUBUNGAN KEMAMPUAN NUMERIK DAN PERSEPSI SISWA TERHADAP PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 2 JOGONALAN KLATEN TAHUN AJARAN 20122013

0 0 6

PENINGKATAN KEMAMPUAN TEKNIK DASAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI STRATEGI MODIFIKASI Maijum Guru SDN 002 Pulau Komang maijum226gmail.com ABSTRAK - PENINGKATAN KEMAMPUAN TEKNIK DASAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA SEKOLAH DASAR MELAL

0 0 10

HUBUNGAN GAYA BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 GETASAN SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 20172018

0 5 16