RANCANGAN STRUKTUR GEDUNG RUKO DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM SAP 2000.

TUGAS AKHIR

RANCANGAN STRUKTUR GEDUNG RUKO DENGAN
MENGGUNAKAN PROGRAM SAP 2000

Karya Tulis Ini Adalah Salah Satu Persyaratan
Untuk Memenuhi Gelar Ahli Madya
Bidang Teknik Sipil

OLEH :
PRIO BAYU WIBOWO
509 210 028

PROGRAM STUDI D-3 TEKNIK SIPIL
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2013

TUGAS AKHIR


RANCANGAN STRUKTUR GEDUNG RUKO DENGAN
MENGGUNAKAN PROGRAM SAP 2000

Karya Tulis Ini Adalah Salah Satu Persyaratan
Untuk Memenuhi Gelar Ahli Madya
Bidang Teknik Sipil

OLEH :
PRIO BAYU WIBOWO
509 210 028

PROGRAM STUDI D-3 TEKNIK SIPIL
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2013

LEMBAR PERSETUJUAI\I

Tugas


Altrir ini diajukan oleh: Prio Bayu wibowo, Nirn : 5w210028

program studi D-3 Teknik Sipil Fakultas Teknik
Jurusan pendilikan Teknik Bangunan
Universitas Negeri Medan

Telatr Disetujui Untuk

*

Mengadakan Ujian Mempertatrankan Tugas Akhir

Medan7?reuruaf; zotr

NIP. 19701007 200812 1002

LEMBAR PENGESAHAN
RANCANGAN STRUKTUR GEDUNG RUKO DENGAN
MENGGUNAKAN PROGRAM SAP2OOO


Prio Bayu Wibowo
509210028

Dipertahankan di depan Panitia Penguji Tugas Akrhir
Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan

Tanggal : 08 Maret 2013

PANTIA PENGUJI
TANGGAL

NAMA

"t/9

Prof.Dr.Sumamo,M.Pd
(Ketua)
Drs.Asri Lubis,M.Pd
(Sekretaris)


2og,

.flrtrrg
7.tutxle

Sutrisno,S.T.,M.T.
(Pembimbing)

wW*yttti

Drs.Parulian Purba,M.Pd
(Penguji)

/t lla,tl fi/3

Dr. Rachmat Mulyana,M. Si.

(Penguji)
Bambang Hadibroto,S.T.,M.Si.

(Penguji)

16 ttnrr,.,{ @rS

4$
-lt
t{u

It
t*

\2
.Dr.Abdul I{mid K, M.Pd
NrP. 19580222 198103 I 001

PERI\TYATAANI

Yang bertanda tangan di bawah ini

:


Nama Mahasiswa

Prio Bayu Wibowo

NIM

5092t0028

Jurusan

Pendidikan Teknik Bangunan

Program Studi

Teknik Sipil D3

Dengan

ini menyatakan bahwa skripsi ini merupakan hasil karya saya sendiri dan belum


pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaaxr disuatu perguruan
sepaqiang pengetahuan saya dalam tugas alfrir

tinggl

dan

ini tidak terdapat karya atau pendapat yang

pernah ditulis atau diterbitlan orang lairU kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah dan

disebutkan dalam daftar pustaka.

Medan,

Mmet 2013

Yang membuat pernyataan


Prio Bayu Wibowo

ABSTRAK

Prio Bayu Wibowo, NIM : 509210028, “RANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
RUKO DENGAN MENGGUNAKAN SAP 2000”. Tugas Akhir ini, Medan :
Fakultas Teknik Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Program Studi D-3 Teknik
Sipil. Universitas Negeri Medan, 2013.
Penulisan Tugas Akhir ini bertujuan untuk menentukan dimensi, menghitung
tulangan dan menggambar hasil dari perhitungan dimensi dan penulangan pondasi,
sloop, kolom, balok dan pelat.
Bangunan gedung beton bertulang yang berlantai banyak sangat rawan
terhadap keruntuhan jika tidak direncanakan dengan baik. Aplikasi SAP2000 adalah
salah satu program aplikasi teknik sipil untuk analisis dan desain struktur.
Dimensi pondasi sisi pinggir adalah lebar tapak (b)=1300mmx1300mm dan
tebal (h)=300 mm dengan tulangan yang dipakai Ø14-150 (2 arah). Dan pondasi sisi
tengah adalah lebar tapak (b)=1500mmx1500mm dan tebal (h)=300mm dengan
tulangan yang dipakai Ø14-170(2 arah). Sloop berdimensi b=250mm dan h=400mm
dengan tulangan momen yang dipakai 6Ø14 dan tulangan tumpuan yang dipakai
11Ø14. Tulangan sengkang yang dipakai Ø8-80 dan jarak maksimal 178mm. Kolom

berdimensi b=350mm dan h=350mm dan tulangan utama yang dipakai 4Ø12 dan
tulangan sengkang yang dipakai Ø8-150. Balok lantai berdimensi bw=250mm dan
h=500mm dengan tulangan utama yang dipakai 5Ø12dan8Ø12 dan tulangan
sengkang yang dipakai Ø8-110,Ø8-60,danØ8-200. Balok atap berdimensi
bw=250mm dan h=400mm dengan tulangan utama yang dipakai 5Ø12, 4Ø12 dan
7Ø12 dan tulangan sengkang yang dipakai Ø8-100,Ø8-60,danØ8-170. Pelat lantai
dimensi tebal=120mm dengan tulangan yang dipakai Ø8 dengan jarak spasi
minimum 70mm dan maksimum 200mm. Pelat atap dimensi tebal=110mm dengan
tulangan yang dipakai Ø8 dengan jarak spasi minimum 100mm dan maksimum
200mm.
Kata kunci : Struktur Gedung, Ruko, Aplikasi SAP2000

i

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan karunia dan rahmatNya sehingga dapat menyelesaikan penyusunan
Tugas Akhir ini dengan baik. Penulisan Tugas Akhir ini dilakukan untuk memenuhi
salah satu persayaratan ujian akhir pada Program Studi Teknik Sipil D-3 Universitas
Negeri Medan. Adapun judul Tugas Akhir ini adalah “RANCANGAN

STRUKTUR GEDUNG RUKO DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM
SAP 2000”.
Selama penyusunan Tugas Akhir ini, penulis banyak mendapat nasehat,
bimbingan, arahan, kritik, dan saran serta bantuan baik dalam bentuk moril maupun
material dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Kedua Orang tua saya Ayahanda Poniman yang sangat kusayang dan kucintai
Ibunda Sutami yang telah memberikan doa, nasehat, motivasi serta dorongan
terlebih materi, agar penulis kelak menjadi orang yang berguna bagi nusa dan
bangsa.
2. Bapak Sutrisno, S.T., M.T., selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir yang telah
banyak memberikan waktu, tenaga, pikiran, ide, nasehat, bimbingan kepada
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini
dengan baik.
3. Bapak Drs. Parulian Purba, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Akademik yang
telah banyak membimbing penulis dalam menyelesaikan studi di Jurusan
Pendidikan Teknik Bangunan.

ii


4. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan.
5. Bapak Drs. Asri Lubis, S.T., M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik
Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
6. Ibu Syafiatun Siregar, S.T., M.T., sebagai Ketua Program Studi Teknik Sipil D-3
Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan yang selalu menasehati dan
memotivasi penulis dengan tidak bosannya untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini.
7. Ibu Kinanti Wijaya, MSc., selaku Dosen dan atasan penulis dalam bekerja yang
selalu mendorong dan memotivasi penulis untuk tetap semangat dalam
menyelsesaikan Tugas Akhir ini.
8. Seluruh keluargaku yang tersayang yang telah banyak memberikan motivasi,
semangat, dan doa’nya.
9. Bapak / Ibu Pegawai Administrasi Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
10. Rekan-rekan mahasiswa/mahasiswi Prodi Teknik Sipil D-3 “2009” tanpa
terkecuali, yang telah banyak memberikan masukan, dorongan dan Informasi
sampai penyempurnaan Tugas Akhir ini.
Penulisan Tugas Akhir ini masih belum sempurna, masih banyak terdapat
kekurangan baik dari segi isi maupun dari segi penulisan. Untuk itu dengan segala
kerendahan hati, masukan-masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaan
Tugas Akhir ini akan diterima dengan tangan terbuka sehingga bermanfaat bagi
pembaca dimasa yang akan datang.
Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih, mudah-mudahan
Tugas Akhir ini bermanfaat bagi para pembaca, dan bagi perkembangan pendidikan

iii

khususnya Jurusan Teknik Sipil. Semoga Allah SWT selalu memberkati kita
senantiasa.

Medan,

Maret 2013

Penulis,

PRIO BAYU WIBOWO
NIM. 509210028

iv

DAFTAR ISI
ABSTRAKSI.........................................................................................................

i

KATA PENGANTAR...........................................................................................

ii

DAFTAR ISI .........................................................................................................

v

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................

xi

DAFTAR TABEL .................................................................................................

xv

DAFTAR NOTASI ............................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................

1

1.2 Identifikasi Masalah ..................................................................................

3

1.3 Batasan Masalah ........................................................................................

3

1.4 Rumusan Masalah .....................................................................................

4

1.5 Tujuan Penulisan .......................................................................................

4

1.6 Manfaat Penulisan .....................................................................................

4

BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Metode Perencanaan Struktur ...................................................................

5

2.2 Pembebanan ..............................................................................................

6

2.2.1 Beban Vertikal (Gravitasi) ..............................................................

6

2.2.2 Beban Horizontal (Lateral) .............................................................

8

2.2.3 Kombinasi Pembebanan ..................................................................

8

2.3 Komponen Struktur Bangunan ..................................................................

9

2.3.1 Pondasi ............................................................................................

9

2.3.1.a Pengertian Pondasi ..............................................................

9

v

2.3.1.b Pondasi Telapak Kolom Setempat ......................................

10

2.3.2 Sloop ...............................................................................................

14

2.3.2.a Pengertian Sloop .................................................................

14

2.3.2.b Perencanaan Tulangan Geser Sloop ....................................

14

2.3.3 Kolom .............................................................................................

14

2.3.3.a Pengertian Kolom ................................................................

14

2.3.3.b Persyaratan Penulangan Kolom ..........................................

15

2.3.3.c Perencanaan Dimensi Kolom ..............................................

16

2.3.3.d Mendisain Kolom dengan Grafik ........................................

18

2.3.4 Balok ...............................................................................................

22

2.3.4.a Pengertian Balok .................................................................

22

2.3.4.b Balok T ................................................................................

24

2.3.4.c Gaya Geser Balok T ............................................................

27

2.3.5 Pelat .................................................................................................

28

2.3.5.a Pengertian Pelat ...................................................................

28

2.3.5.b Syarat-syarat Tumpuan Pelat ..............................................

29

2.3.5.c Bentang Teoritis Suatu Pelat ...............................................

30

2.3.5.d Sistem Pelat Dua Arah ........................................................

31

2.3.5.e Dimensi Pelat ......................................................................

34

2.4 Ruko ..........................................................................................................

35

2.5 Aplikasi SAP2000 .....................................................................................

36

BAB III METODOLOGI
3.1 Mengoperasikan SAP 2000 ......................................................................

37

3.2 Pondasi .....................................................................................................

37

vi

3.2.1 Perencanaan Tulangan Pondasi........................................................

37

3.3 Sloop .........................................................................................................

39

3.3.1 Perencanaan Tulangan Sloop ...........................................................

39

3.3.2 Perhitungan Tulangan Geser Sloop..................................................

41

3.4 Kolom .......................................................................................................

43

3.4.1 Perencanaan Tulangan Kolom .........................................................

43

3.5 Balok .........................................................................................................

45

3.5.1 Perencanaan Tulangan Balok T .......................................................

45

3.5.2 Perencanaan Tulangan Geser Balok T .............................................

48

3.6 Pelat ..........................................................................................................

50

3.6.1 Perhitungan Dimensi Pelat ...............................................................

50

3.6.2 Perhitungan Tulangan Pelat .............................................................

52

BAB IV ANALISA
4.1 Data............................................................................................................

57

4.1.1 Data Teknis .....................................................................................

57

4.2 Perhitungan Pelat ......................................................................................

64

4.2.1 Dimensi Tebal Pelat ........................................................................

64

4.2.2 Penentuan Lebar Mamfaat (be) .......................................................

64

4.2.3 Penentuan Titik Pusat Berat ............................................................

65

4.2.4 Momen Inersia ................................................................................

65

4.2.5 Kontrol Tebal Pelat yang Diambil ..................................................

66

4.2.6 Data Pembebanan Pada Pelat Atap ..................................................

67

4.2.7 Data Pembebanan Pada Pelat Lantai ................................................

67

4.2.8 Analisa Pembebanan .......................................................................

67

vii

4.2.8.a Pembebanan Pelat Atap .......................................................

67

4.2.8.b Pembebanan Pelat Lantai ....................................................

68

4.2.9 Tulangan Pelat ................................................................................

68

4.2.9.a Pelat Atap ............................................................................

68

4.2.9.b Pelat Lantai .........................................................................

75

4.3 Perhitungan Pembebanan Pelat ke Balok .................................................

81

4.3.1 Beban Mati (WD) ...........................................................................

83

4.3.1.a Balok Atap ..........................................................................

83

4.3.1.b Balok Lantai ........................................................................

83

4.3.2 Beban Hidup (WL) .........................................................................

83

4.3.2.a Balok Atap ..........................................................................

83

4.3.2.b Balok Lantai ........................................................................

83

4.3.3 Total Beban Mati (Dead Load) dan Total Beban Hidup
(Live Load) .....................................................................................

84

4.3.3.a Pelat Atap ............................................................................

84

4.3.3.b Pelat Lantai .........................................................................

84

4.4 Perhitungan Beban Angin .........................................................................

85

4.4.1 Angin Datang (Tiup) .......................................................................

85

4.4.2 Angin Pergi (Hisap) ........................................................................

85

4.4.3 Total Beban Angin ..........................................................................

85

4.5 Perhitungan Beban Terpusat .....................................................................

86

4.5.1 Beban Terpusat Pada Atap ..............................................................

88

4.5.2 Beban Terpusat Pada Lantai ...........................................................

88

4.6 Portal Penyebaran Beban ..........................................................................

88

viii

4.7 Perhitungan Balok ....................................................................................

89

4.7.1 Balok Atap ......................................................................................

89

4.7.1.a Dimensi Balok .....................................................................

89

4.7.1.b Tulangan Balok ...................................................................

90

4.7.2 Balok Lantai ....................................................................................

95

4.7.2.a Dimensi Balok .....................................................................

95

4.7.2.b Tulangan Balok ...................................................................

95

4.8 Perhitungan Kolom ................................................................................... 100
4.8.1 Kolom (35 x 35) Lt.1 ...................................................................... 100
4.8.1.a Dimensi Kolom ................................................................... 100
4.8.1.b Tulangan Kolom ................................................................. 101
4.8.2 Kolom (35 x 35) Lt.2 ...................................................................... 103
4.8.2.a Dimensi Kolom ................................................................... 103
4.8.2.b Tulangan Kolom ................................................................. 103
4.9 Perhitungan Pondasi ................................................................................. 106
4.9.1 Pondasi 1 ......................................................................................... 108
4.9.1.a Dimensi Pondasi .................................................................. 108
4.9.1.b Tulangan Pondasi ................................................................ 109
4.10 Perhitungan Sloop .................................................................................. 110
4.10.1 Dimensi Sloop .............................................................................. 111
4.10.2 Momen dan Gaya vertikal ............................................................ 111
4.10.3 Tulangan Sloop ............................................................................. 112
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ............................................................................................... 116

ix

5.2 Saran ......................................................................................................... 117
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

x

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Momen yang menentukan per meter lebar dalam jalur tengah
pada pelat dua arah akibat beban terbagi rata ....................................

33

Tabel 2.2 Tebal minimum h ..............................................................................

34

Tabel 3.1 Tebal minimum penutup beton pada tulangan terluar .......................

53

Tabel 3.2 Tulangan minimum ρ min yang disyaratkan .....................................

54

Tabel 4.1 Hasil analisa tulangan pelat atap skema 1 .........................................

73

Tabel 4.2 Hasil analisa tulangan pelat atap skema 2 .........................................

74

Tabel 4.3 Hasil analisa tulangan pelat atap skema 3 .........................................

74

Tabel 4.4 Hasil analisa tulangan pelat lt. 2 skema 1 .........................................

78

Tabel 4.5 Hasil analisa tulangan pelat lt. 2 skema 2 .........................................

79

Tabel 4.6 Hasil analisa tulangan pelat lt. 2 skema 3 .........................................

80

Tabel 4.7 Hasil momen ultimit dan gaya lintang dari SAP 2000 ......................

90

Tabel 4.8 Hasil analisa tulangan balok atap .......................................................

92

Tabel 4.9 Hasil analisa tulangan geser balok atap ..............................................

94

Tabel 4.10 Hasil momen ultimit dan gaya lintang dari SAP 2000 .......................

95

Tabel 4.11 Hasil analisa tulangan balok lantai ....................................................

97

Tabel 4.12 Hasil analisa tulangan geser balok lantai 2 ........................................ 100
Tabel 4.13 Hasil momen ultimit dan gaya aksial dari SAP 2000 ......................... 101
Tabel 4.14 Hasil analisa tulangan kolom lantai 1................................................. 103
Tabel 4.15 Hasil momen ultimit dan gaya aksial dari SAP 2000 ......................... 103
Tabel 4.16 Hasil analisa tulangan kolom lantai 2 ................................................ 106
Tabel 4.17 Hasil momen ultimit dan gaya aksial dari SAP 2000 ......................... 107
Tabel 4.18 Hasil Analisa Tulangan Pondasi......................................................... 110
xv

Tabel 4.19 Hasil Analisa Tulangan Sloop ............................................................ 114
Tabel 4.20 Hasil Analisa Tulangan Geser Sloop.................................................. 115

xvi

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1

Distribusi beban dari pelat hingga ke pondasi ...............................

7

Gambar 2.2

Tegangan akibat beban terpusat.....................................................

11

Gambar 2.3

Tegangan akibat momen ................................................................

12

Gambar 2.4

Tegangan akibat P dan M ..............................................................

13

Gambar 2.5

Bentuk kolom.................................................................................

15

Gambar 2.6

Grafik diagram interaksi dalam besaran tidak berdimensi
(non-dimensial) ..............................................................................

Gambar 2.7

Grafik disain kolom persegi dengan tulangan simetris pada dua
sisi (f′c =15,20,25,30 dan 35 Mpa ; fy = 240 MPa) .......................

Gambar 2.8

20

Grafik disain kolom persegi dengan tulangan simetris pada empat
sisi (f′c =15,20,25,30 dan 35 Mpa ; fy = 240 MPa) .....................

Gambar 2.9

19

21

Grafik disain kolom bundar (f′c =15,20,25,30 dan 35 Mpa ;
fy = 240 MPa) ..............................................................................

21

Gambar 2.10 Balok anak dan balok induk ..........................................................

22

Gambar 2.11 Diagram regangan dan tegangan ...................................................

23

Gambar 2.12 Diagram regangan dan tegangan beton..........................................

24

Gambar 2.13 Diagram regangan dan tegangan baja ............................................

24

Gambar 2.14 Kerusakan tipikal akibat tarik diagonal .........................................

27

Gambar 2.15 Penampang isometrik susunan sengkang.......................................

28

Gambar 2.16 Tepi tumpuan .................................................................................

29

Gambar 2.17 Bentang teoritis ..............................................................................

31

Gambar 3.1

39

Diagram alir untuk menghitung tulangan pada pondasi ................

xi

Gambar 3.2

Bidang momen sloop .....................................................................

Gambar 3.3

Diagram alir untuk menghitung tulangan pada sloop yang
dibebani lentur ...............................................................................

Gambar 3.4

41

Diagram alir untuk menghitung tulangan pada sloop
yang dibebani geser .......................................................................

Gambar 3.5

40

43

Diagram alir untuk menghitung tulangan pada kolom dengan
cara grafis.......................................................................................

45

Gambar 3.6

Potongan balok T dan balok L .......................................................

45

Gambar 3.7

Diagram alir untuk menghitung tulangan pada balok
yang dibebani lentur ......................................................................

Gambar 3.8

Diagram alir untuk menghitung tulangan pada balok yang
dibebani geser ................................................................................

Gambar 3.9

48

50

Diagram alir untuk menghitung tulangan pada pelat
2 arah .............................................................................................

56

Gambar 4.1

Skets portal ....................................................................................

57

Gambar 4.2

Denah lantai 1 ................................................................................

58

Gambar 4.3

Denah lantai 2 ................................................................................

59

Gambar 4.4

Denah lantai 3 ................................................................................

60

Gambar 4.5

Tampak depan ................................................................................

61

Gambar 4.6

Tampak belakang ...........................................................................

61

Gambar 4.7

Tampak samping kanan .................................................................

62

Gambar 4.8

Tampak samping kiri .....................................................................

62

Gambar 4.9

Potongan II-II.................................................................................

63

Gambar 4.10 Potongan I-I ...................................................................................

63

xii

Gambar 4.11 Daerah pelat yang ditinjau .............................................................

64

Gambar 4.12 Potongan balok T ...........................................................................

64

Gambar 4.13 Pembagian titik pusat berat pada balok T ......................................

65

Gambar 4.14 Titik Pusat pada Balok T ...............................................................

65

Gambar 4.15 Potongan pelat yang ditinjau .........................................................

69

Gambar 4.16 Skema pelat Lt.3 yang ditinjau ......................................................

70

Gambar 4.17 Skema pelat yang ditinjau ..............................................................

75

Gambar 4.18 Skets penyebaran beban pada balok atap.......................................

81

Gambar 4.19 Skets penyebaran beban pada balok lantai ....................................

82

Gambar 4.20 Skets penyebaran beban angin pada gedung .................................

85

Gambar 4.21 Portal penyebaran beban ................................................................

88

Gambar 4.22 Potongan balok T dan balok L pada Atap .....................................

89

Gambar 4.23 Bidang momen ultimit pada balok atap .........................................

90

Gambar 4.24 Bidang gaya lintang pada balok atap .............................................

92

Gambar 4.25 Potongan balok T dan balok L pada lantai 2 .................................

95

Gambar 4.26 Bidang momen ultimit pada balok lantai 2 ...................................

95

Gambar 4.27 Bidang gaya lintang pada balok lantai 2 ........................................

98

Gambar 4.28 Potongan kolom lantai 1 ................................................................ 100
Gambar 4.29 Bidang gaya aksial pada kolom lantai 1 ........................................ 101
Gambar 4.30 Bidang momen pada kolom lantai 1 .............................................. 101
Gambar 4.31 Potongan kolom lantai 2 ................................................................ 103
Gambar 4.32 Bidang gaya aksial pada kolom lantai 2 ........................................ 104
Gambar 4.33 Bidang momen pada kolom lantai 2 .............................................. 104
Gambar 4.34 Bidang gaya aksial pada kolom ..................................................... 107

xiii

Gambar 4.35 Bidang momen pada kolom ........................................................... 108
Gambar 4.36 Dimensi pondasi ............................................................................ 108
Gambar 4.37 Penyebaran beban pondasi ............................................................. 109
Gambar 4.38 Potongan sloop .............................................................................. 111
Gambar 4.39 Mekanika sloof .............................................................................. 111
Gambar 4.40 Bidang momen pada sloof ............................................................. 112
Gambar 4.41 Bidang vertikal pada sloof ............................................................. 112

xiv

DAFTAR NOTASI

As = Luas tulangan tarik non-prategangan (mm2)
A1 = Luas penampang pada daerah pelat (mm2)
A2 = Luas penampang pada daerah balok (mm2)
b

= Lebar bagian flens efektif penampang balok T (mm)

be = Lebar mamfaat penampang balok T (mm)
bw = Lebar badan balok (mm)
D

= Diameter baja tulangan ulir (mm)

DL = Beban mati merata (ton/m)
d

= Jarak dari serat tekan terluar ke pusat tulangan tarik (mm)

Ec = Modulus elastisitas beton (MPa)
Ecb = Modulus elastisitas balok beton (MPa)
Ecs = Modulus elastisitas pelat beton (MPa)
Es = Modulus elastisitas baja tulangan (MPa)
f’c = Kuat tekan beton atau mutu beton (MPa)
fy

= Tegangan luluh baja tulangan yang diisyaratkan (MPa)

h

= Tebal atau tinggi total balok (mm)

hf

= Tebal efektif pelat (mm)

hmaks= Tebal efektif pelat maksimum (mm)
hmin = Tebal efektif pelat minimum (mm)
I

= Momen inersia penampang yang menahan beban luar terfaktor (mm4)

Ib

= Momen inersia terhadap sumbu titik pusat penampang bruto balok (mm4)

Is

= Momen inersia terhadap sumbu titik pusat penampang bruto pelat (mm4)
xvii

L

= Panjang bentang balok atau pelat dari as ke as tumpuan (mm)

LL = Beban hidup merat (ton/m)
Ly = Panjang bentang balok atau pelat terpanjang dari as ke as tumpuan (mm)
Lx

= Panjang bentang balok atau pelat terpendek dari as ke as tumpuan (mm)

l

= Panjang bentang balok atau pelat searah dengan penulangan yang ditinjau,
proyeksi bersih struktur kantilever (mm)

ln

= Bentang bersih untuk momen positif atau geser dan rata-rata bentang bersih
yang bersebelahan untuk momen negative, atau panjang bentang bersih
dalam arah momen yang dihitung diukur dari muka ke muka tumpuan (mm)

MU = Momen ultimate (ton.m)
P

= Penutup beton atau selimut beton (mm)

Pw = Beban terpusat angin
Pt

= Beban terpusat

Q

= Beban merata dalam bentuk segitiga atau trapezium (ton/m)

q

= Beban merata dalam bentuk persegi (ton/m)

S

= Spasi tulangan geser atau torsi kearah parallel dengan tulangan longitudinal
(mm)

U

= Kuat perlu untuk menahan beban yang telah dikalikan dengan faktor beban
atau momen dan gaya yang berhubungan dengannya.

Vc = Kuat geser nominal yang disumbangkan beton.
Vs

= Kuat geser nominal yang disumbangkan oleh tulangan geser.

Vu = Gaya geser terfaktor pada penampang.
w

= Beban angin, atau momen dan gaya dalam yang berhubungan dengannya
(ton/m2)

xviii

Wu = Beban ultimate (ton/m2)
W

= Berat sendiri (ton)

WD = Beban mati ((ton/m2)
WL = Beban hidup (ton/m2)
X

= Jarak titik pusat berat arah x (mm)

Y

= Jarak titik pusat berat arah y (mm)

α

= rasio kekakuan lentur penampang balok terhadap kekakuan pelat, dengan
lebar yang dibatasi secara lateral oleh garis sumbu panel yang bersebelahan
(bila ada) pada setiap sisi balok, atau sudut antara sengkang miring dan
sumbu longitudinal komponen struktur.

αm = Nilai rata-rata α untuk semua balok pada sisi tepi suatu panel.
β

= Rasio bentang bersih arah memanjang terhadap arah melebar pelat dua arah

Ø

= Diameter baja tulangan Polos

ρ

= Rasio penulangan tarik non-prategangan.

ρanl = Rasio penulangan analisa tarik non-prategangan.
ρb

= Rasio penulangan pada keadaan seimbang regangan.

ρmin = Rasio penulangan maksimum tarik non-prategangan.
ρmin = Rasio penulangan minimum tarik non-prategangan.
ø

= Faktor reduksi kekuatan

σc

= Tegangan beton

σs

= Tegangan baja

xix

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Suatu kota atau wilayah yang sudah sedemikian padat dan tidak mungkin lagi
berkembang ke arah horizontal, padahal kebutuhan akan tempat tinggal dan tempat
kerja masih terus bertambah, maka satu-satunya alternatif adalah pengembangan ke
arah vertikal. Dalam realisasinya, pengembangan ke arah vertikal ini diwujudkan
dalam bentuk bangunan gedung-gedung bertingkat. Bangunan ruko merupakan
jawaban terhadap penyelesaian bangunan dengan keterbatasan lahan. Dalam
perkembangannya, pertumbuhan ruko menjadi sangat pesat karena disamping praktis
dan murah, fungsi ruko mampu menampung faktor ekonomi dalam skala besar
maupun kecil. Bangunan ruko atau disebut juga rumah toko merupakan bangunan
yang umumnya bertingkat antara dua hingga lima lantai, dimana lantai-lantai
bawahnya digunakan sebagai tempat usaha ataupun semacam kantor sementara lantai
atas dimanfaatkan sebagai tempat tinggal.
Struktur bangunan ruko pada umumnya terdiri dari struktur bawah dan
struktur atas. Struktur bawah yang dimaksud adalah pondasi dan struktur bangunan
yang berada dibawah permukaan tanah, sedangkan yang dimaksud dengan struktur
atas adalah struktur bangunan yang berada diatas permukaan tanah seperti kolom,
balok, pelat, dan tangga. Setiap komponen tersebut memiliki fungsi yang berbedabeda di dalam sebuah struktur.
Bangunan gedung beton betulang yang berlantai banyak sangat rawan
terhadap keruntuhan jika tidak direncanakan dengan baik. Oleh karena itu,
1

2

diperlukan suatu perencanaan struktur yang tepat dan teliti agar dapat memenuhi
kriteria kekuatan, kenyamanan, keselamatan, dan umur rencana bangunan. Beban –
beban yang bekerja pada struktur seperti beban mati (dead load), beban hidup (live
load), beban gempa (earthquake), dan beban angin (wind load) menjadi bahan
perhitungan awal dalam perencanaan struktur untuk mendapatkan besar dan arah
gaya – gaya yang bekerja pada setiap komponen struktur, kemudian dapat dilakukan
analisis struktur untuk mengetahui besarnya kapasitas penampang dan tulangan yang
dibutuhkan oleh masing – masing struktur.
Banyak metode yang dapat digunakan untuk menganalisis pembebanan yang
terjadi pada struktur seperti metode cross, metode matriks, takabeyan dan lain
sebagainya. Namun selain itu, ada juga software yang bisa digunakan yaitu
SAP2000. Program SAP2000 adalah salah satu program aplikasi teknik sipil untuk
analisis dan desain struktur pada umumnya (gedung, jembatan, menara dan lainnya).
Program ini telah memungkinkan banyak hal yang sebelumnya dianggap mustahil
menjadi sederhana dan mudah. SAP2000 mampu menggeser tugas menghitung yang
rumit ke konsep perilaku struktur, pembagian beban dan analisis output sehingga
konsep perancangan bisa jauh lebih baik dibandingkan dengan metode – metode
yang ada.

3

1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diutarakan di atas, dapat dirumuskan
beberapa masalah, yaitu:
1. Berapa standar ukuran bangunan ruko?
2. Apa saja fungsi bangunan ruko?
3. Metode apa yang digunakan dalam perencanaan struktur gedung?
4. Struktur dalam penyusun suatu bangunan gedung terdiri dari pondsi, sloop,
kolom, balok, pelat dan tangga.
5. Didalam konstruksi bangunan gedung, beban - beban yang bekerja berupa beban
mati, beban hidup, beban angin dan beban gempa.
6. Ada beberapa cara untuk menganalisis beban – beban yang terjadi di suatu
struktur, misalnya dengan metode cross, metode matriks, dengan program
SAP2000 dan Matlab.

1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka batasan masalah yang akan di
bahas sebagai berikut:
1. Elemen struktur yang akan direncanakan yaitu pondasi, sloop, kolom, balok, pelat
dan tangga.
2. Beban – beban yang akan di analisis berupa beban mati, beban hidup, beban
angin dan beban gempa.
3. Ada beberapa cara untuk menganalisis beban – beban yang terjadi di suatu
struktur, misalnya dengan metode cross, metode matriks, dengan program
SAP2000 dan Matlab.

4

1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah yang
akan di bahas sebagai berikut:
1. Elemen struktur yang akan direncanakan yaitu pondasi, sloop, kolom, balok dan
pelat.
2. Beban – beban yang akan di analisis berupa beban mati, beban hidup dan beban
angin.
3. Analisa untuk mendapatkan gaya-gaya dalam pada portal menggunakan program
SAP2000.

1.5 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan Tugas Akhir ini sebagai berikut:
1. Menentukan dimensi pondasi, sloop, kolom, balok dan pelat.
2. Menghitung kebutuhan tulangan pondasi, sloop, kolom, balok dan pelat.
3. Menggambar hasil yang diperoleh dari perhitungan dimensi dan penulangan dari
pondasi, sloop, kolom, balok dan pelat.

1.6 Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan Tugas Akhir ini sebagai berikut:
1. Dapat merencanakan struktur gedung dengan efisien dan cepat.
2. Dapat dijadikan acuan tambah dalam merencanakan gedung struktur beton
bertulang.
3. Dapat mengoperasikan program SAP2000.

116

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa rancangan struktur pada bab IV, maka didapatkan
kesimpulan sebagai berikut :
1. Dimensi struktur
 Pondasi sisi pinggir, lebar tapak (b) = 1300 mm x 1300 mm dengan tebal (h) =
300 mm. Sedangkan pondasi tengah, lebar tapak (b) = 1500 mm x 1500 mm
dengan tebal (h) = 300 mm
 Sloop, berdimensi b = 250 mm dan h = 400 mm
 Kolom, berdimensi b = 350 mm dan h = 350 mm
 Balok lantai, berdimensi bw = 250 mm dan h = 500 mm
 Balok atap, berdimensi bw = 250 mm dan h = 400 mm
 Pelat lantai, dimensi tebal = 120 mm
 Pelat atap, dimensi tebal = 110 mm
2. Tulangan struktur
 Pondasi sisi pinggir, tulangan yang dipakai Ø14-150 (2 arah). Pondasi tengah,
tulangan yang dipakai Ø14-170 (2 arah).
 Sloop, tulangan momen yang dipakai 6Ø14 dan tulangan tumpuan yang
dipakai 11Ø14. Tulangan sengkang yang dipakai Ø8-80 dan jarak maksimal
178 mm.

117

 Kolom, tulangan utama yang dipakai 8Ø12 dan tulangan sengkang yang
dipakai Ø8-150.
 Balok lantai, tulangan utama yang dipakai 5Ø12 dan 8Ø12. Tulangan
sengkang yang dipakai Ø8-110, Ø8-60, dan Ø8-200.
 Balok atap, tulangan utama yang dipakai 5Ø12, 4Ø12 dan 7Ø12. Tulangan
sengkang yang dipakai Ø8-100, Ø8-60, dan Ø8-170.
 Pelat lantai, tulangan yang dipakai Ø8 dengan jarak spasi minimum 70 mm
dan maksimum 200 mm.
 Pelat atap, tulangan yang dipakai Ø8 dengan jarak spasi minimum 100 mm dan
maksimum 200 mm.
3. Gambar penulangan (terlampir)

5.2 Saran
Ada beberapa saran yang dapat penulis sampaikan yaitu sebagai berikut:
1. Sebagai seorang teknik sipil, sebaiknya haruslah mampu menguasai program SAP
2000, karena dengan menguasainya dapat mempermudah dan mempercepat
pekerjaan dalam menghitung struktur.
2. Dalam merancang struktur ruko, hendaklah menganalisanya dengan baik karena
dengan begitu bisa mendapatkan tulangan yang efisien dan aman.

DAFTAR PUSTAKA

Buku ajar, 2012. Teknik Pondasi
Dipohusodo, Istimawan. 1999. Struktur Beton Bertulang. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama
Metode-metode Pekerjaan Struktur. From
http://www.scribd.com/doc/64462074/25/Metode-Metode-PekerjaanStruktur, 09 Maret 2012
PPIUG, 1983. Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung
Puspantoro, Benny. 1996. Konstruksi Bangunan Gedung Bertingkat Rendah.
Yogyakarta: Universitas Atma Jaya
RSNI3, 2002. Tata Cara Perencanaan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung
Sagel, R., P.Kole, Gideon H Kusuma. 1997. Pedoman Pengerjaan Beton. Jakarta:
ERLANGGA
Sagel, R., P.Kole, Gideon H Kusuma. 1997. Dasar-dasar Perencanaan beton
bertulang. Jakarta: ERLANGGA
Susanta, Gatut. 2007. Panduan Lengkap Membangun Rumah. Jakarta: Penebar
Swadaya