Aspek-Aspek Klinik Laju Endap Darah (Studi Pustaka).
ABSTRAK
ASPEK-ASPEK
KLINIK LA.IU ENDAP DARAH
(STUDI PUST AKA)
Vita lndliasari, 2005
Pembimbing I: Penny Setyawati, dr., SpPK, M. Kes
Pembimbing II: Dani Brataatmadja, dr., SpPK
Pemeriksaan laju endap darah (LED) adalah pemeriksaan laboratorium
sederhana yang ekonomis dan sering diusulkan di klinik. Penggunaan
pemeriksaan ini menunm seiring dengan berkembangnya metode-metode baru
untuk mengevaluasi penyakit. Meskipun demikian, pemeriksaan ini tetap
memiliki aspek-aspek klinik dan kegunaannya pada kesehatan masih tetap tinggi
terutama di daerah-daerah dengan fasilitas laboratorium yang terbatas.
Tujuan penlllisan studi pustaka ini adalah lmtuk memahami dan menambah
pengetahuan mengenai pemeriksaan LED, khususnya mengenai aspek-aspek
klinik pemeriksaan ini, sebagai salah satu pemeriksaan hematologi yang berg una
dalam kedokteran klinik.
Laju endap darah (LED) disebut juga erythrocyte sedimentation rate (ESR)
atau sedimentation rate (sed rate) atau hezinking-snelheid der erythrocyten (BSE)
adalah pengukuran kecepatan pengendapan eritrosit dalam tabung khusus berisi
darah dalam waktu satu jam. LED dipengaruhi oleh beberapa faktor, terutama
oleh protein-protein fase akut yang konsentrasinya meningkat pada respon fase
akut.
Aspek-aspek klinik pemeriksaan LED adalah sebagai pemeriksaan non spesifik
yang menunjukkan respon fase akut peIjalanan suah, penyakit, dan dapat
digunakan untuk memantau perjalanan penyakit, serta menilai respon penyakit
terhadap pengobatan.
Kata kunci: LED, aspek klinik
IV
ABSTRACT
CLINICAL ASPECTS OF ERYTHROCYTE SEDIMENTATION RATE
(LITERATURE STUD)}
Vita Indriasari, 2005
Tutor I: Penny Setyawati, dr., SpPK, M. Kes
Tutor II: Dani Brataatmadja, dr., SpPK
The erythro(.yte sedimentation
rate (ES!?) determination
is a simple and
inexpensive laboratory test that is fi"equentzy ordered in clinical medicine. The
use.fitllness l~l this test has decreased as the new method~' (~l evaluating disease
have been developed. However, this test has several clinical mpects and still
usefitll in health centres l?lntral areas with poor laboratory facility.
The aim (?l this referate is to understanding
and improving the knowledge
ahout ES!? determination,
e.~peciafly its clinical a,~pects, as one of hematology
determination which is use.filll in clinical medicine.
The erythro(.yte sedimentation rate (ES!?), or sedimentation rate (lied rate), or
hezinking-snelheid
der erythro(.~vten (BSE) is a measure (~l the settling red hlood
cells in a special tube in one hour. ESR is influenced by severaf.factors, especially
hy acute phase proteins that increase in acute phase re,\ponse.
The clinical a,~pects l?fESR determination are as a non ,\pec~fic determination
which is re.flected an acute phase re,~ponse in a course ~la disease, and may also
he used to monitoring an associated disease, and evaluating the treatment.
Ke)' word.~': ESR, clinical aspect
v
DAFTAR ISI
Halaman
PERSETlJJUAN
PEMBIMBING
ii
PERNY ATAAN MAHASISW A
iii
ABSTRAK
iv
ABSTRACT
v
PRAKA TA
vi
DAFT AR ISI
DAFTAR TABEL
viii
...
...
...
...
...
x
DAFT AR GAMBAR
xi
BAB I PENDAHOLUAN
xi
1.1. Latar Belakang
1
1.2. Identifikasi Masa1ah
1
1.3. Maksud dan Ttyuan Penulisan
2
1.3.1. Maksud Penulisan
2
1.3.2. Tlyuan Penulisan
2
1.4. Manfaat Karya Tulis Ilmiah
2
I.4.1. Manfaat Akademis
2
1.4.2. Manfaat Praktis ...
3
1.5. Lokasi dan Waktu Penulisan
3
1.5.1. Lokasi Penulisan
3
1.5.2. Waktu Penulisan
3
BAB II TlNJAOAN POST AKA
4
2.1. Definisi Laju Endap Darah
4
2.2. Prinsip Pemeriksaan Laju Endap Darah
4
2.3. Metode-Metode Pengukuran Laju Endap Darah
5
2.3.1. Pengukuran LED Secara Manual
5
2.3.1. 1. Metode Westergren
5
Vlll
IX
2.3.1.2. Metode Wintrobe
8
2.3.1.3. Metode Mikro Sedimentasi Landau
2.3.2. Pengllkuran LED Secara Otomasi
2.3.2.1. Zeta Sedimentation Ratio (ZSR)
2.3.2.2. VES-MA T1C(~)
2.3.2.3. SEOIMA
T(E!
10
12
12
13
14
2.3.3. Metode Pengukuran LED Standar ICSH
15
2.4. Nilai RlIjllkan Pemeriksaan Lajll Endap Oarah
18
2.5. Faktor-Faktor yang Mempengamhi Laju Endap Oarah
22
2.5.1. Faktor-Faktor yang Meningkatkan Laju Endap Oarah
22
2.5.1.1. Faktor Plasma
22
2.5.1.2. Faktor Eritrosit
23
2.5.1.3. Faktor Teknis
24
2.5.1.4. Faktor Lain
25
2.5.2. Faktor-Faktor yang Menunmkan Laju Endap Oarah
25
2.5.2.1. Faktor Plasma
25
2.5.2.2. Faktor Eritrosit
26
2.5.2.3. Faktor Teknis
26
2.5.2.4. Faktor Lain
27
2.6. Aspek-Aspek Klinik Laju Endap Oarah
29
BAB III PEM BAHASAN
32
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
35
4.1. Kesimpulan ..
...
...
...35
4.2. Saran
35
DAFT AR PUST AKA
36
RIW AYAT HIDUP PENULIS
39
DAFTAR
TABEL
Halaman
TabeI2.1. Nilai rujukan pemeriksaan LED
19
TabeI2.1. Nilai nonnal LED menurut metode pengukuran LED standar
ICSH
19
Tabel 2.2. Nilai LED (mm) untuk verifikasi dan perbandingan metoda
pemeriksaan rutin dengan metode pengukuran LED standar
ICSH..
...
21
TabeI2.3. Kontribusi relatifprotein fase akut terhadap agregasi eritrosit
23
TabeI2.4. Faktor-faktor yang mempengaruhi LED
27
x
DAFTARGAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Pengukuran LED dengan metoda Westergren
7
Gambar 2.2. Pengukuran LED dengan metoda Wintrobe
9
Gambar 2.3. Pengukuran LED dengan metoda mikro sedimentasi Landau
11
Gambar 2.4. Zetafuge.
13
Gambar 2.5. Alat pengukur LED otomatis VES-MATIC 20
13
Gambar 2.6. Alat pengukur LED otomatis The Sedimat 15
\4
Gambar 2.7. Fonnasi rouleaux pada sediaan apus darah tepi
22
Xl
----
RIWAYAT "IOUP
Nama
: Vita Indriasari
Nomor Pokok Mahasiswa
: 0110044
Tempat dan tanggallahir
: Bandllng, 25 Maret 1984
Alamat
: J1. Setraduta Permai III no. 9, Sandllng
Riwayat pendidikan
·
·
TK Aryandini, Bandung, 1989
·
SLTP Negeri 5, Bandlmg, 1998
·
SMU Negeri 5, Bandllng, 200]
·
SO BPI, Bandung, 1995
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, Sandung, 2001-sekarang
39
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pemeriksaan Laju Endap Darah (LED) merupakan pemeriksaan sederhana
yang telah dilakukan sejak zaman Yunani kuno (Norderson, 2004). Pemeriksaan
LED ditemukan oleh seorang dokter Polandia bernama Edmund Biernacki pada
tahun 1897, kemudian pada tahw1 1918 ilmuwan lain yang bernama Fahraeus juga
menemukan perneriksaan yang sarna (Wikipedia, The Free Encyclopedia, 2004).
Pad a awal tahlm 1900, pemeriksaan
ini digunakan
sebagai tes kehamilan
walaupun kurang dapat diandalkan (Seldon, 1998). Kemudian pada tahun 1921,
Westergren memperkenalkan metode pengukuran LED yang paling memuaskan
(Bridgen, 2004; Herdiman T. Pohan, 2004). Saat ini, pemeriksaan LED digunakan
sebagai penanda non spesifik petjalanan penyakit khususnya proses inflamasi dan
aktivitas penyakit akut (Seldon, 1998; Herdiman T. Pohan, 2004).
Pemeriksaan LED tidak spesifik dan dipengamhi oleh berbagai faktor seperti
anemia yang mlmgkin timbul pada penyakit inflamasi, morfologi eritrosit, gender
dan usia. Faktor-faktor tersebut menumnkan makna klinik pemeriksaan LED
terlebih-Iebih dengan telah dikembangkannya
berbagai metode baru sebagai
penanda perjalanan penyakit yang lebih sensitif dan spesifik untuk mendiagnosis
penyakit. (Bridgen, 1999; Desai, Isa-Pratt, 2000; Lewis, 2001)
Penanda-penanda
bam tersebut walaupun lebih sensitif dan spesifik, tetapi
memerlukan bantuan alat yang canggih dan cukup mahal. Beberapa penanda juga
tidak praktis dan menggunakan prosedur pemeriksaan yang rurnit. (Bridgen, 1999;
Lewis, 2001)
Pemeriksaan LED walaupun sederhana tetapi sampai saat ini rnasih mtin
dilakukan karena ekonomis, praktis, cocok untuk pemeriksaan point-a/-care
(dekat pasien) tanpa hams dimjuk ke laboratorium, dan tetap mempunyai arti
klinik (Bridgen,
1999; Estridge,
Reynolds,
1
Walters, 2000;
Lewis, 2001).
2
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk meniJ\jall lebih lanjut
tentang aspek-aspek klinik pemeriksaan LED dari beberapa kepustakaan.
1.2. Identifikasi Masalah
Bagaimana aspek-aspek klinik pemeriksaan lajll endap darah?
1.3. Maksud dan Tujuan Penulisan
1.3.1. Maksud Penulisan
MakSlld penulisan Karya Tulis Ilmiah illl adalah untuk mengetahui aspekaspek klinik pemeriksaan laju endap darah.
1.3.2. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah untllk memahami lebih lanjut
mengenai pemeriksaan
lajll endap darah dan maknanya secara klinik dalam
menunjang penatalaksanaan suatu penyakit.
1.4. Manfaat Karya Tulis IImiah
Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan dapat memberikan:
A. Manfaat akademis
Memberikan informasi mengenai aspek-aspek klinik pemeriksaan laju endap
darah dan menambah khasanah ilmll pengetahllan di bidang ilrnu kedokteran
klinik khllsusnya tentang pemeriksaan laju endap darah.
3
B. Manfaat praktis
Memberikan
masukan tentang pentingnya
pemeriksaan
!aju endap darah
sebagai pemeriksaan penunjang dalam menentukan perjalanan penyakit yang
bennanfaat dalam diagnosis suatu penyakit.
1.5. Lokasi dan Waktu Penulisan
1.5.1. Lokasi Penulisan
Perpustakaan
perpustakaan
Fakultas
Kedokteran
Laboratorium
Kristen Maranatha.
1.5.2. Waktu Penulisan
Maret 2004 - Januari 2005.
Patolobri
Universitas
Klinik
Fakultas
Kristen
Maranatha
Kedokteran
dan
Universitas
BAB IV
KESIMPULAN
DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
Aspek-aspek klinik pemeriksaan laju endap darah adalah sebagai pemeriksaan
non spesifik yang menunjukkan respon fase akut perjalanan suatu penyakit, dan
dapat digunakan untuk memantau perjalanan suatu penyakit, serta menilai respon
penyakit terhadap pengobatan.
4.2. Saran
Pemeriksaan LED walaupun saat ini mulai tergantikan dengan pemeriksaan
baru yang lebih modern, tetapi masih mempunyai aspek-aspek khnik yang tinggi.
Selain itu pemeriksaan
LED mempunyai beberapa keuntungan,
antara lain
sederhana, ekonomis, dan praktis. Maka pemeriksaan LED tetap disarankan untuk
dilakukan
untuk menunjang
diagnosis,
memantau peIjalanan
penyakit, dan
menilai respon terhadap pengobatan terutama di pusat-pusat pelayanan kesehatan
yang
belum
memiliki
saran a
laboratorium
yang
modern.
Penulis
juga
menyarankan perlunya penehtian-penelitian lebih lanjut tentang pemeriksaan LED
dan hubungannya dengan protein-protein fase akut.
35
DAFT AR PUST AKA
American
Association
of
Clinical
Chemistry.
2003.
http://www.labtestsonline.net/understanding!analvtes/esr/test.htm1.
28 September 2004.
ESR.
Abbas A. K., Lichtman A. H., Pober 1. S. 1997.
Cellular and molecular
3rd ed. Philadelphia, Pennsylvania:
immunology.
W. B. Salmders Company.
Baratawidjaja K. G. 2002. Imunologi Dasar. Edisi ke-5. Jakarta: Balai Penerbit
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Bridgen M. L. 2004.
Clinical utility C?lerythrocyte sedimentation
http://www.aafp.org!afp/991001ap/1443.html.
6 Maret 2004.
rate.
Burns C. 2004. Routine hematology procedurs. In: McKenzie S. B., editor:
Clinical laboratory hematology. New Jersey: Pearson Education.
Clinical Chemistry and Hematology Wadsworth Center. 2004. Rouleaux.
http://www.wadsworth.org!chemehemelheme/microscope/rouleaux.htm.
26 Agustus 2004.
Desai S. P., Isa-Pratt S. 2000. Clinician's guide to lahoratory medicine. Hudson,
Ohio: Lexi Comp Inc.
Diesse
Diagnostica.
2002.
Ves
http://www.pclholding.com/product/diesse/diesse.asp.
matic
20
plus.
24 Oktober 2004.
Estridge B. H., Reynolds A. P., Walters N. 1. 2000. Basic medical
techniques. Albany, New York: Thomson Learning.
laboratory
Guidelines and Protocols Advisory Committee. 2003. Erythrocyte sedimentation
rate. http://www.hlt.gov.bc.calmsp/protoguides/gps/esr.pdf.
6 Maret 2004.
Herdiman T. Pohan. 2004. Manfaat klinik pemeriksaan laju endap darah.
Dalam: Djoko Widodo, Herdiman T. Pohan, editor: Bunga rampai penyakit
injeksi. Jakarta: Pusat Informasi dan Penerbitan Departemen lImu Penyakit
Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
36
37
Kramer
R. 1., Hamby
R. 1.
2004.
Sedimentation
rate.
ht ://www.heartcentreonline.com/m heartdr/ common/articles. din? Artid=3 77
&startpage=Il.
30 September 2004.
Levinson W., Jawetz E. 2000. Medical microbiology & immunology.
Singapore: The McGraw-Hili Companies, Inc.
6th ed.
Lewis S. M. 2001. Miscellaneous tests. In: Lewis S. M., Bain B. 1., Bates 1.,
editors: Dacie and lewis pac tical haematology. 9th ed. London: Harcourt
Publisher Limited.
Medical
Equipment
Services
Inc.
1999.
Zetafuge.
h ://www.mede ui serve.com/master.html?h
://www.mede uiserve.com/It
ems/1464%20 1465%20c22.htm. 24 Oktober 2004.
Monis M. W., Davey F. R. 2001. Basic examination of blood. In: Henl)' 1. B.,
editor:
Clinical diagnosis and management by laboratory methods.
Philadelphia, Pennsylvania: W. B. Saunders Company.
Mukherjee K. L. 2003. Medical laboratory technology.
McGraw-HiH Publishing Company Limited.
New Delhi:
Norderson
N.
1.
2004.
Erythrocyte
sedimentation
http://www.ehendrick.comlhealthv/00503.htm.
6 Maret 2004.
Tata
rate.
Perkins S. L. 1999. Examination of the blood and bone marrow. In: Lee G. R.,
Foerster 1., Lukens 1., Paraskevas F., Greer 1. P., Rodgers G. M., editors:
Wintrobe 's clinical hematology. Volume 1A. lOth ed. Baltimore, Mal)'land:
Lippincott Williams & Wilkins.
Polymedco. 2002. Sedimat J5. http://www.polvmedco.com/SedimatI5.html.
24 Oktober 2004.
Seldon
M.
1998.
Erythrocyte
http://www.haps.nsw.gov/edrsrch/edinfo/esr.html.
sedimentation
6 Maret 2004.
rate.
Stuart 1., Lewis S. M. 1993. Recommendations fhr standardization, sa,fety and
qualit).!
control
ASPEK-ASPEK
KLINIK LA.IU ENDAP DARAH
(STUDI PUST AKA)
Vita lndliasari, 2005
Pembimbing I: Penny Setyawati, dr., SpPK, M. Kes
Pembimbing II: Dani Brataatmadja, dr., SpPK
Pemeriksaan laju endap darah (LED) adalah pemeriksaan laboratorium
sederhana yang ekonomis dan sering diusulkan di klinik. Penggunaan
pemeriksaan ini menunm seiring dengan berkembangnya metode-metode baru
untuk mengevaluasi penyakit. Meskipun demikian, pemeriksaan ini tetap
memiliki aspek-aspek klinik dan kegunaannya pada kesehatan masih tetap tinggi
terutama di daerah-daerah dengan fasilitas laboratorium yang terbatas.
Tujuan penlllisan studi pustaka ini adalah lmtuk memahami dan menambah
pengetahuan mengenai pemeriksaan LED, khususnya mengenai aspek-aspek
klinik pemeriksaan ini, sebagai salah satu pemeriksaan hematologi yang berg una
dalam kedokteran klinik.
Laju endap darah (LED) disebut juga erythrocyte sedimentation rate (ESR)
atau sedimentation rate (sed rate) atau hezinking-snelheid der erythrocyten (BSE)
adalah pengukuran kecepatan pengendapan eritrosit dalam tabung khusus berisi
darah dalam waktu satu jam. LED dipengaruhi oleh beberapa faktor, terutama
oleh protein-protein fase akut yang konsentrasinya meningkat pada respon fase
akut.
Aspek-aspek klinik pemeriksaan LED adalah sebagai pemeriksaan non spesifik
yang menunjukkan respon fase akut peIjalanan suah, penyakit, dan dapat
digunakan untuk memantau perjalanan penyakit, serta menilai respon penyakit
terhadap pengobatan.
Kata kunci: LED, aspek klinik
IV
ABSTRACT
CLINICAL ASPECTS OF ERYTHROCYTE SEDIMENTATION RATE
(LITERATURE STUD)}
Vita Indriasari, 2005
Tutor I: Penny Setyawati, dr., SpPK, M. Kes
Tutor II: Dani Brataatmadja, dr., SpPK
The erythro(.yte sedimentation
rate (ES!?) determination
is a simple and
inexpensive laboratory test that is fi"equentzy ordered in clinical medicine. The
use.fitllness l~l this test has decreased as the new method~' (~l evaluating disease
have been developed. However, this test has several clinical mpects and still
usefitll in health centres l?lntral areas with poor laboratory facility.
The aim (?l this referate is to understanding
and improving the knowledge
ahout ES!? determination,
e.~peciafly its clinical a,~pects, as one of hematology
determination which is use.filll in clinical medicine.
The erythro(.yte sedimentation rate (ES!?), or sedimentation rate (lied rate), or
hezinking-snelheid
der erythro(.~vten (BSE) is a measure (~l the settling red hlood
cells in a special tube in one hour. ESR is influenced by severaf.factors, especially
hy acute phase proteins that increase in acute phase re,\ponse.
The clinical a,~pects l?fESR determination are as a non ,\pec~fic determination
which is re.flected an acute phase re,~ponse in a course ~la disease, and may also
he used to monitoring an associated disease, and evaluating the treatment.
Ke)' word.~': ESR, clinical aspect
v
DAFTAR ISI
Halaman
PERSETlJJUAN
PEMBIMBING
ii
PERNY ATAAN MAHASISW A
iii
ABSTRAK
iv
ABSTRACT
v
PRAKA TA
vi
DAFT AR ISI
DAFTAR TABEL
viii
...
...
...
...
...
x
DAFT AR GAMBAR
xi
BAB I PENDAHOLUAN
xi
1.1. Latar Belakang
1
1.2. Identifikasi Masa1ah
1
1.3. Maksud dan Ttyuan Penulisan
2
1.3.1. Maksud Penulisan
2
1.3.2. Tlyuan Penulisan
2
1.4. Manfaat Karya Tulis Ilmiah
2
I.4.1. Manfaat Akademis
2
1.4.2. Manfaat Praktis ...
3
1.5. Lokasi dan Waktu Penulisan
3
1.5.1. Lokasi Penulisan
3
1.5.2. Waktu Penulisan
3
BAB II TlNJAOAN POST AKA
4
2.1. Definisi Laju Endap Darah
4
2.2. Prinsip Pemeriksaan Laju Endap Darah
4
2.3. Metode-Metode Pengukuran Laju Endap Darah
5
2.3.1. Pengukuran LED Secara Manual
5
2.3.1. 1. Metode Westergren
5
Vlll
IX
2.3.1.2. Metode Wintrobe
8
2.3.1.3. Metode Mikro Sedimentasi Landau
2.3.2. Pengllkuran LED Secara Otomasi
2.3.2.1. Zeta Sedimentation Ratio (ZSR)
2.3.2.2. VES-MA T1C(~)
2.3.2.3. SEOIMA
T(E!
10
12
12
13
14
2.3.3. Metode Pengukuran LED Standar ICSH
15
2.4. Nilai RlIjllkan Pemeriksaan Lajll Endap Oarah
18
2.5. Faktor-Faktor yang Mempengamhi Laju Endap Oarah
22
2.5.1. Faktor-Faktor yang Meningkatkan Laju Endap Oarah
22
2.5.1.1. Faktor Plasma
22
2.5.1.2. Faktor Eritrosit
23
2.5.1.3. Faktor Teknis
24
2.5.1.4. Faktor Lain
25
2.5.2. Faktor-Faktor yang Menunmkan Laju Endap Oarah
25
2.5.2.1. Faktor Plasma
25
2.5.2.2. Faktor Eritrosit
26
2.5.2.3. Faktor Teknis
26
2.5.2.4. Faktor Lain
27
2.6. Aspek-Aspek Klinik Laju Endap Oarah
29
BAB III PEM BAHASAN
32
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
35
4.1. Kesimpulan ..
...
...
...35
4.2. Saran
35
DAFT AR PUST AKA
36
RIW AYAT HIDUP PENULIS
39
DAFTAR
TABEL
Halaman
TabeI2.1. Nilai rujukan pemeriksaan LED
19
TabeI2.1. Nilai nonnal LED menurut metode pengukuran LED standar
ICSH
19
Tabel 2.2. Nilai LED (mm) untuk verifikasi dan perbandingan metoda
pemeriksaan rutin dengan metode pengukuran LED standar
ICSH..
...
21
TabeI2.3. Kontribusi relatifprotein fase akut terhadap agregasi eritrosit
23
TabeI2.4. Faktor-faktor yang mempengaruhi LED
27
x
DAFTARGAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Pengukuran LED dengan metoda Westergren
7
Gambar 2.2. Pengukuran LED dengan metoda Wintrobe
9
Gambar 2.3. Pengukuran LED dengan metoda mikro sedimentasi Landau
11
Gambar 2.4. Zetafuge.
13
Gambar 2.5. Alat pengukur LED otomatis VES-MATIC 20
13
Gambar 2.6. Alat pengukur LED otomatis The Sedimat 15
\4
Gambar 2.7. Fonnasi rouleaux pada sediaan apus darah tepi
22
Xl
----
RIWAYAT "IOUP
Nama
: Vita Indriasari
Nomor Pokok Mahasiswa
: 0110044
Tempat dan tanggallahir
: Bandllng, 25 Maret 1984
Alamat
: J1. Setraduta Permai III no. 9, Sandllng
Riwayat pendidikan
·
·
TK Aryandini, Bandung, 1989
·
SLTP Negeri 5, Bandlmg, 1998
·
SMU Negeri 5, Bandllng, 200]
·
SO BPI, Bandung, 1995
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, Sandung, 2001-sekarang
39
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pemeriksaan Laju Endap Darah (LED) merupakan pemeriksaan sederhana
yang telah dilakukan sejak zaman Yunani kuno (Norderson, 2004). Pemeriksaan
LED ditemukan oleh seorang dokter Polandia bernama Edmund Biernacki pada
tahun 1897, kemudian pada tahw1 1918 ilmuwan lain yang bernama Fahraeus juga
menemukan perneriksaan yang sarna (Wikipedia, The Free Encyclopedia, 2004).
Pad a awal tahlm 1900, pemeriksaan
ini digunakan
sebagai tes kehamilan
walaupun kurang dapat diandalkan (Seldon, 1998). Kemudian pada tahun 1921,
Westergren memperkenalkan metode pengukuran LED yang paling memuaskan
(Bridgen, 2004; Herdiman T. Pohan, 2004). Saat ini, pemeriksaan LED digunakan
sebagai penanda non spesifik petjalanan penyakit khususnya proses inflamasi dan
aktivitas penyakit akut (Seldon, 1998; Herdiman T. Pohan, 2004).
Pemeriksaan LED tidak spesifik dan dipengamhi oleh berbagai faktor seperti
anemia yang mlmgkin timbul pada penyakit inflamasi, morfologi eritrosit, gender
dan usia. Faktor-faktor tersebut menumnkan makna klinik pemeriksaan LED
terlebih-Iebih dengan telah dikembangkannya
berbagai metode baru sebagai
penanda perjalanan penyakit yang lebih sensitif dan spesifik untuk mendiagnosis
penyakit. (Bridgen, 1999; Desai, Isa-Pratt, 2000; Lewis, 2001)
Penanda-penanda
bam tersebut walaupun lebih sensitif dan spesifik, tetapi
memerlukan bantuan alat yang canggih dan cukup mahal. Beberapa penanda juga
tidak praktis dan menggunakan prosedur pemeriksaan yang rurnit. (Bridgen, 1999;
Lewis, 2001)
Pemeriksaan LED walaupun sederhana tetapi sampai saat ini rnasih mtin
dilakukan karena ekonomis, praktis, cocok untuk pemeriksaan point-a/-care
(dekat pasien) tanpa hams dimjuk ke laboratorium, dan tetap mempunyai arti
klinik (Bridgen,
1999; Estridge,
Reynolds,
1
Walters, 2000;
Lewis, 2001).
2
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk meniJ\jall lebih lanjut
tentang aspek-aspek klinik pemeriksaan LED dari beberapa kepustakaan.
1.2. Identifikasi Masalah
Bagaimana aspek-aspek klinik pemeriksaan lajll endap darah?
1.3. Maksud dan Tujuan Penulisan
1.3.1. Maksud Penulisan
MakSlld penulisan Karya Tulis Ilmiah illl adalah untuk mengetahui aspekaspek klinik pemeriksaan laju endap darah.
1.3.2. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah untllk memahami lebih lanjut
mengenai pemeriksaan
lajll endap darah dan maknanya secara klinik dalam
menunjang penatalaksanaan suatu penyakit.
1.4. Manfaat Karya Tulis IImiah
Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan dapat memberikan:
A. Manfaat akademis
Memberikan informasi mengenai aspek-aspek klinik pemeriksaan laju endap
darah dan menambah khasanah ilmll pengetahllan di bidang ilrnu kedokteran
klinik khllsusnya tentang pemeriksaan laju endap darah.
3
B. Manfaat praktis
Memberikan
masukan tentang pentingnya
pemeriksaan
!aju endap darah
sebagai pemeriksaan penunjang dalam menentukan perjalanan penyakit yang
bennanfaat dalam diagnosis suatu penyakit.
1.5. Lokasi dan Waktu Penulisan
1.5.1. Lokasi Penulisan
Perpustakaan
perpustakaan
Fakultas
Kedokteran
Laboratorium
Kristen Maranatha.
1.5.2. Waktu Penulisan
Maret 2004 - Januari 2005.
Patolobri
Universitas
Klinik
Fakultas
Kristen
Maranatha
Kedokteran
dan
Universitas
BAB IV
KESIMPULAN
DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
Aspek-aspek klinik pemeriksaan laju endap darah adalah sebagai pemeriksaan
non spesifik yang menunjukkan respon fase akut perjalanan suatu penyakit, dan
dapat digunakan untuk memantau perjalanan suatu penyakit, serta menilai respon
penyakit terhadap pengobatan.
4.2. Saran
Pemeriksaan LED walaupun saat ini mulai tergantikan dengan pemeriksaan
baru yang lebih modern, tetapi masih mempunyai aspek-aspek khnik yang tinggi.
Selain itu pemeriksaan
LED mempunyai beberapa keuntungan,
antara lain
sederhana, ekonomis, dan praktis. Maka pemeriksaan LED tetap disarankan untuk
dilakukan
untuk menunjang
diagnosis,
memantau peIjalanan
penyakit, dan
menilai respon terhadap pengobatan terutama di pusat-pusat pelayanan kesehatan
yang
belum
memiliki
saran a
laboratorium
yang
modern.
Penulis
juga
menyarankan perlunya penehtian-penelitian lebih lanjut tentang pemeriksaan LED
dan hubungannya dengan protein-protein fase akut.
35
DAFT AR PUST AKA
American
Association
of
Clinical
Chemistry.
2003.
http://www.labtestsonline.net/understanding!analvtes/esr/test.htm1.
28 September 2004.
ESR.
Abbas A. K., Lichtman A. H., Pober 1. S. 1997.
Cellular and molecular
3rd ed. Philadelphia, Pennsylvania:
immunology.
W. B. Salmders Company.
Baratawidjaja K. G. 2002. Imunologi Dasar. Edisi ke-5. Jakarta: Balai Penerbit
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Bridgen M. L. 2004.
Clinical utility C?lerythrocyte sedimentation
http://www.aafp.org!afp/991001ap/1443.html.
6 Maret 2004.
rate.
Burns C. 2004. Routine hematology procedurs. In: McKenzie S. B., editor:
Clinical laboratory hematology. New Jersey: Pearson Education.
Clinical Chemistry and Hematology Wadsworth Center. 2004. Rouleaux.
http://www.wadsworth.org!chemehemelheme/microscope/rouleaux.htm.
26 Agustus 2004.
Desai S. P., Isa-Pratt S. 2000. Clinician's guide to lahoratory medicine. Hudson,
Ohio: Lexi Comp Inc.
Diesse
Diagnostica.
2002.
Ves
http://www.pclholding.com/product/diesse/diesse.asp.
matic
20
plus.
24 Oktober 2004.
Estridge B. H., Reynolds A. P., Walters N. 1. 2000. Basic medical
techniques. Albany, New York: Thomson Learning.
laboratory
Guidelines and Protocols Advisory Committee. 2003. Erythrocyte sedimentation
rate. http://www.hlt.gov.bc.calmsp/protoguides/gps/esr.pdf.
6 Maret 2004.
Herdiman T. Pohan. 2004. Manfaat klinik pemeriksaan laju endap darah.
Dalam: Djoko Widodo, Herdiman T. Pohan, editor: Bunga rampai penyakit
injeksi. Jakarta: Pusat Informasi dan Penerbitan Departemen lImu Penyakit
Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
36
37
Kramer
R. 1., Hamby
R. 1.
2004.
Sedimentation
rate.
ht ://www.heartcentreonline.com/m heartdr/ common/articles. din? Artid=3 77
&startpage=Il.
30 September 2004.
Levinson W., Jawetz E. 2000. Medical microbiology & immunology.
Singapore: The McGraw-Hili Companies, Inc.
6th ed.
Lewis S. M. 2001. Miscellaneous tests. In: Lewis S. M., Bain B. 1., Bates 1.,
editors: Dacie and lewis pac tical haematology. 9th ed. London: Harcourt
Publisher Limited.
Medical
Equipment
Services
Inc.
1999.
Zetafuge.
h ://www.mede ui serve.com/master.html?h
://www.mede uiserve.com/It
ems/1464%20 1465%20c22.htm. 24 Oktober 2004.
Monis M. W., Davey F. R. 2001. Basic examination of blood. In: Henl)' 1. B.,
editor:
Clinical diagnosis and management by laboratory methods.
Philadelphia, Pennsylvania: W. B. Saunders Company.
Mukherjee K. L. 2003. Medical laboratory technology.
McGraw-HiH Publishing Company Limited.
New Delhi:
Norderson
N.
1.
2004.
Erythrocyte
sedimentation
http://www.ehendrick.comlhealthv/00503.htm.
6 Maret 2004.
Tata
rate.
Perkins S. L. 1999. Examination of the blood and bone marrow. In: Lee G. R.,
Foerster 1., Lukens 1., Paraskevas F., Greer 1. P., Rodgers G. M., editors:
Wintrobe 's clinical hematology. Volume 1A. lOth ed. Baltimore, Mal)'land:
Lippincott Williams & Wilkins.
Polymedco. 2002. Sedimat J5. http://www.polvmedco.com/SedimatI5.html.
24 Oktober 2004.
Seldon
M.
1998.
Erythrocyte
http://www.haps.nsw.gov/edrsrch/edinfo/esr.html.
sedimentation
6 Maret 2004.
rate.
Stuart 1., Lewis S. M. 1993. Recommendations fhr standardization, sa,fety and
qualit).!
control