Peningkatan minat dan prestasi belajar sejarah melalui model pembelajaran berbasis masalah pada siswa kelas XI IPS I SMA N 1 Mlati tahun ajaran 2011/2012.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
PADA SISWA KELAS XI IPS I SMA N 1 MLATI TAHUN AJARAN 2011/2012
SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Sejarah

Oleh:
Yudha Arianda
NIM: 081314039

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
PADA SISWA KELAS XI IPS I SMA N 1 MLATI TAHUN AJARAN 2011/2012
SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Sejarah

Oleh:
Yudha Arianda
NIM: 081314039

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA
2013

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan kepada :
1. Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa memberi kekuatan, pengharapan, yang
mengasihiku tanpa batas dan yang selalu setia mendampingi setiap langkah

hidupku.
2. Ayah dan Ibu saya beserta keluarga yang selalu setia berdoa, mendampingi,
member semangat dan berjuang dari saya masuk kuliah sampai skripsi
terselesaikan demi meraih cita-cita.

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO
“Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya”
Pengkotbah 3:11
"Jadilah seperti karang di lautan yang kuat dihantam ombak dan kerjakanlah hal yang
bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain, karena hidup hanyalah sekali. Ingat
hanya pada TuhanYesus, apapun dan di manapun kita berada kepada Dia-lah tempat
meminta dan memohon".
Jenius adalah 1 % inspirasi dan 99 % keringat.Tidak ada yang dapat menggantikan
kerja keras
(Thomas A.Edison)


v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Nama
: Yudha Arianda
Nomor Mahasiswa : 081314039

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI
PEMBELAJARN BERBASIS MASALAH PADA SISWA KELAS XI IPS 1 SMA
N 1 MLATI TAHUN AJARAN 2011/2012
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam
bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan
secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk
kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty
kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 26 Januari 2013
Yang menyatakan

Yudha Arianda

vii


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA
MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA SISWA KELAS
XI IPS 1 SMAN 1 MLATI TAHUN AJARAN 2011/2012
Ole h
Yudha Arianda
Universitas Sanata Dharma
2012
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan peningkatan minat belajar
sejarah siswa setelah mengikuti
model Pembelajaran Berbasis Masalah. (2)
Mendeskripsikan peningkatan prestasi belajar sejarah siswa setelah mengikuti model
Pembelajaran Berbasis Masalah.
Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan
model penelitian Tagart dan Kemmis dengan tahapan perencanaan, tindakan,
observasi dan refleksi.Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 1 SMAN
1 Mlati yang berjumlah 23 siswa terdiri dari 9 laki-laki dan 14 perempuan. Obyek

penelitian adalah pembelajaran sejarah melalui pembelajaran berbasis masalah ,minat
dan prestasi belajar siswa. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner, tes
prestasi, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Untuk mengetahui peningkatan
minat dan prestasi belajar sejarah dianalisis dengan menggunakan persentase.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Ternyata model Pembelajaran
Berbasis Masalah dapat meningkatkan minat belajar sejarah siswa sebesar 4,26%, dari
keadaan awal minat belajar dengan skor rata-rata mencapai 182,7 (76,10%) menjadi
192,9 (80,63%) pada keadaan akhir. (2) Ternyata model Pembelajaran Berbasis
Masalah dapat meningkatkan prestasi belajar sejarah siswa baik dari nilai rata-rata
maupun tingkat ketuntasan belajar. Dari segi nilai rata-rata terjadi peningkatan dari
kedaanawal 74,73, pada siklus 1 menjadi 72,77 dan pada siklus II 80,29. Dari segi
ketuntasan meningkat sebesar 43,48%, dimana tingkat ketuntasan belajar siswa pada
keadaan awal sebesar 56,52% (13siswa), sedangkan pada siklus I siswa yang tuntas
mencapai 39,13% (9siswa), dan pada siklus II meningkat menjadi 82,61% (19siswa).

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

IMPROVEMENT ON STUDENTS’ INTEREST AND ACHIEVEMENT IN
STUDYING HISTORY USING PROBLEM-BASED LEARNING MODEL BY
GRADE XI IPS I STUDENTS OF SMAN 1 MLATI
THE ACADEMIC YEAR 2011/2012
By
YudhaArianda
Sanata Dharma University
2012
This study aims to describe (1) the improvement of students’ interest in
studying history after using the Problem-based Learning model, (2) the improvement
of students’ achievement in studying history after using the Problem-based Learning
model.
This study employs Classroom Action Research (CAR) method using the Tagart
and Kemmis model of stages of planning, action, observation and reflection. The
participants of this study are the eleventh graders of the social science class 1 of
SMAN 1 Mlati. The amounts of the students in class are 29 students consisting of 9
males and 14 females. The subject of this study is the history learning process through
Problem-based Learning to improve the students’ interest and achievement. Data were
collected by using questionnaire, achievement test, observation, interview, and
documentation. Analysis of percentage was conducted to find out the improvement of

the students’ interest and achivement by using of percentage.
The results of the study show that (1) Problem-based learning model can
improve students’ interest in studying history by 4,26%, from pre interest average
score of 182,7 (76,10%) to become 192,9 (80,63%) in the post interest condition. (2)
Problem-based Learning model can improve students’ achievement in studying history
in terms of their average or passing grades. Students’ average grades increase from the
initial 74,73 to 72,77in cycle one, and 80,29 in cycle two. Students’ passing grades
also increase by 43,48% from the initial 56,52% (13 students) to 39,13% (9 students)
in cycle one, and 82,61% (19 students) in cycle two.

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan atas semua rahmat dan kasihNya yang senantiasa penulis rasakan lewat perhatian, dukungan, cinta dan kebaikan
banyak orang terlebih mereka yang telah meluangkan waktu, pikiran, tenaga, materi
untuk membantu penulis menyelesaikan skripsi yang berjudul Peningkatan Minat
dan Prestasi Belajar Sejarah Siswa Melalui Model Pembelajaran Berbasis

Masalah Pada Siswa Kelas XI IPS I SMA Negeri 1 Mlati Tahun Ajaran
2011/2012.
Terselesaikannya pembuatan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak.
Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1.

Ibu Dra. Th. Sumini M.Pd selaku Dosen Pembimbing I yang memahami situasi
penulis dan telah berkenan mendampingi, meluangkan waktu, tenaga, dan
dengan penuh kesabaran membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini.

2.

Bapak Drs. A. Kardiyat Wiharyanto, M.M selaku Dosen Pembimbing II yang
memahami situasi penulis dan telah berkenan mendampingi, meluangkan waktu,
tenaga, dan dengan penuh kesabaran membimbing penulis dalam penyusunan
skripsi ini.

3.

Bapak Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Mlati Sleman yang telah memberikan ijin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian di SMA Negeri 1 Mlati.

4.

Ibu Siti Alfiah, S.Pd., selaku guru mata pelajaran Sejarah

yang telah

menyediakan waktu dan membantu penulis dalam penelitian skripsi ini.
5.

Para siswa-siswi SMA Negeri 1 Mlati yang telah bersedia bekerja sama dalam
pelaksanaan penelitian ini.

6.

Kedua orangtuaku tercinta dan seluruh keluarga besar yang telah memberikan
dukungan baik material, maupun spiritual sehingga penulis dapat menyelesaikan
studi di Universitas Sanata Dharma.

7.

Teman-teman kelompok

payung (Fransisca Yuli Estiningsih, Ary Prihatini,

Dina Yuniyanti, Alexander Triyoga Aldiya dan Windu Pratama) beserta seluruh

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

teman-teman prodi Pendidikan Sejarah angkatan 2008 yang telah memberikan
dukungan dan kerja samanya selama ini.
8.

Untuk seluruh teman-teman kos Kolobendono FC Om Theo, Gio, Putra, Abang,
Ochep, Dius, Adi, Tus, Sesar, Isak, Elip, Maria, dan Wiwik yang telah
memberikan dukungan dan doanya.

9.

Teman-teman mitra Perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang sudah
memberikan semangat kepada penulis.
Tulisan dalam karya ini disadari penulis masih jauh dari sempurna, oleh karena

itu saran dan kritik terhadap karya ini sangat disyukuri dan dihargai demi membantu
perkembangan penulis. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.

Penulis

Yudha Arianda

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................

ii

HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................

iii

HALAMAN MOTTO .................................................................................

iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................

v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS....................................

vi

ABSTRAK...................................................................................................

vii

ABSTRACT ................................................................................................

viii

KATA PENGANTAR .................................................................................

x

DAFTAR ISI ...............................................................................................

xii

DAFTAR TABEL .......................................................................................

xv

DAFTAR GAMBAR...................................................................................

xvi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................

1

A. Latar Belakang Masalah ..............................................................

1

B. Rumusan Masalah .......................................................................

3

C. Pemecahan Masalah ....................................................................

4

D. Tujuan Penelitan ..........................................................................

4

E. Manfaat Penelitian .......................................................................

4

F. Sistematika Penulisan ..................................................................

6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ......................................................................

7

A. Kajian Teori ................................................................................

7

1. Pembelajaran Kontekstual......................................................

7

2. Pembelajaran Sejarah.............................................................

9

3. Model Pembelajaran Berbasis Masalah ..................................

11

4. Penelitian Tindakan Kelas......................................................

16

5. Minat Belajar Sejarah ............................................................

18

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6. Prestasi Belajar Sejarah..........................................................

30

7. Materi Pembelajaran ..............................................................

34

B. Penelitian yang Relevan ..............................................................

43

C. Kerangka Berpikir .......................................................................

44

D. Hipotesis Tindakan ......................................................................

45

BAB III METODE PENELITIAN .............................................................

46

A. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................

46

1. Tempat Penelitian ..................................................................

46

2. Waktu Penelitian.............................................................. ........

46

B. Populasi dan Sampel Penelitian ...................................................

46

1. Populasi .................................................................................

47

2. Sampel...................................................................................

47

C. Definisi Operasional Penelitian....................................................

47

D. Jenis Penelitian ............................................................................

48

E. Metode Pengumpulan Data ..........................................................

49

F. Instrumen Pengumpulan Data ......................................................

50

G. Desain penelitian .........................................................................

55

H. Teknik analisis data .....................................................................

56

I. Prosedur Penelitian ......................................................................

58

J. Indikator keberhasilan .................................................................

62

K. Jadwal kegiatan penelitian ...........................................................

64

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.............................

65

A. Hasil penelitian ...........................................................................

65

1. Kondisi Awal .........................................................................

65

a. Minat Awal .......................................................................

65

b. Keadaan Awal Prestasi Belajar ..........................................

67

2. Siklus I...................................................................................

70

a. Perencanaan Tindakan .......................................................

70

b. Pelaksanaan Penelitian Siklus I ..........................................

73

c. Observasi...........................................................................

76

d. Refleksi Siklus I ................................................................

80

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Siklus II .................................................................................

82

a. Perencanaan Tindakan .......................................................

82

b. Pelaksanaan Penelitian Siklus II ........................................

83

c. Observasi...........................................................................

86

d. Refleksi Siklus II ...............................................................

92

B. Komparasi ..................................................................................

93

1. Minat Belajar Sejarah.............................................................

93

2. Partisipasi Belajar Sejarah Siswa ............................................

94

3. Prestasi Belajar Sejarah Siswa ................................................

97

C. Pembahasan ................................................................................

99

BAB V PENUTUP ...................................................................................... 106
A. Kesimpulan ................................................................................ 106
B. Saran ......................................................................................... 107
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 109
LAMPIRAN

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL
Halaman

Tabel 1 : Persentase PAP II ..........................................................................

51

Tabel 2 : Indikator Keberhasilan ..................................................................

63

Tabel 3 : Jadwal Kegiatan Penelitian...........................................................

64

Tabel 4 : Data Keadaan Minat Awal Belajar Sejarah Siswa ..........................

66

Tabel 5 : Data Keadaan Awal Prestasi Belajar Sejarah Siswa ......................

68

Tabel 6 : Frekuensi Data Awal Nilai Prestasi ..............................................

69

Tabel 7 : Materi Pembelajaran ....................................................................

71

Tabel 8 : Daftar Pembagian Kelompok........................................................

72

Tabel 9 : Data Partisipasi Siswa Siklus I .....................................................

77

Tabel 10 : Data Prestasi Belajar Sejarah Siswa Siklus I .................................

78

Tabel 11: Frekuensi Data Prestasi Belajar Sejarah Siswa Siklus I..................

80

Tabel 12 : Data Partisipasi Siswa Siklus II ....................................................

86

Tabel 13 : Data Keadaan Minat Akhir Belajar Sejarah Siswa ........................

88

Tabel 14 : Data Prestasi Belajar Sejarah Siswa Siklus II................................

90

Tabel 15 : Frekuensi Data Prestasi Belajar Sejarah Siswa Siklus II ...............

91

Tabel 16 : Komparasi Minat Belajar Sejarah Siswa Pada Keadaan
Awal-Akhir...................................................................................................

93

Tabel 17 : Data Hasil Uji Komparasi Minat Awal dan Minat Akhir...............

93

Tabel 18 : Komparasi Partisipasi Belajar Sejarah Siswa ................................

95

Tabel 19 :Komparasi Hasil Prestasi Belajar Sejarah Siswa ............................

97

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar I

: Kerangka Berpikir ...................................................................

44

Gambar II : Desain Penelitian Tindakan Kelas ...........................................

55

Gambar III : Presentase Data Keadaan Minat Awal Belajar Sejarah .............

67

Gambar IV : Presentase Frekuensi Keadaan Awal Belajar Sejarah Siswa .....

70

Gambar V : Presentase Frekuensi Prestasi Belajar Sejarah Siswa Siklus I ..

80

Gambar VI : Presentase Keadaan Akhir Minat Belajar Sejarah....................

89

Gambar VII : Presentase Frekuensi Presatsi Belajar Sejarah Siklus II............

92

Gambar VIII : Komparasi Partisipasi Belajar Sejarah Siswa..........................

97

Gambar IX : Peningkatan Prestasi Ketuntasan Siswa ..................................

99

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan memiliki peranan yang komplek terhadap kemajuan bangsa dan
Negara dimana pendidikan merupakan sarana untuk mencapai tujuan tersebut. Guru
sebagai tenaga pendidik dan pengajar di sekolah dituntut mampu berperan aktif
dalam peningkatan kualitas pendidikan yang ada di Indonesia. Dengan adanya
pendidikan yang bermutu maka akan tercipta pula sumber daya masusia yang
berkualitas. Kualitas pendidikan di Indonesia masih rendah. Salah satu faktor yang
menyebabkan rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia adalah tingkat kemiskinan
yang tinggi. Dengan semakin tingginya angka kemiskinan maka akan berpengaruh
terhadap kualitas pendidikan.
Sejarah merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah baik
sekolah umum maupun sekolah kejuruan. Sejauh ini proses pembelajaran di kelas
masih didominasi oleh pemahaman bahwa sebuah pengetahuan merupakan perangkat
fakta-fakta yang harus dihafal. Hal ini sangat kenatal dengan mata pelajaran sejarah
yang masih dianggap oleh siswa merupakan mata pelajaran hafalan sehingga
dianggap sulit dan membosankan. Pembelajaran sejarah dipandang sebagai suatu
proses mengingat

fakta-fakta masa lalu yang berorientasi hanya pada guru

sedangkan peserta didik hanya sebagai pendengar tanpa berperan aktif dalam
kegiatan belajar mengajar.

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2

Cara mengajar guru sejarah cendrung monoton (ceramah dan Tanya jawab)
sehingga siswa menjadi jenuh dalam mengikuti pelajaran di kelas. Cara mengajar
yang monoton berpengaruh terhadap perkembangan minat dan prestasi belajar siswa
di kelas. Hal ini membuat minat siswa menjadi rendah terhadap mata pelajaran
sejarah sehingga berdampak pada hasil prestasi belajar sejarah siswa. Metode
ceramah dan diskusi merupakan metode pembelajaran yang sering digunakan oleh
guru sejarah. Pada saat guru menggunakan metode ceramah, siswa cendrung tidak
mendengarkan dan asik sendiri dengan kegiatannya seperti bermain hp, mengganggu
teman dan saling mengobrol dengan teman sebangku.
Kondisi tersebut di atas sesuai dengan pengamatan peneliti di SMA Negeri 1
Mlati khususnya pada mata pelajaran sejarah pada siswa kelas XI IPS I. Pada saat
guru menyampaikan materi dengan menggunakan metode ceramah, rendahnya minat
siswa terlihat dimana siswa kurang memperhatikan guru yang sedang menjelaskan
materi dan siswa sibuk dengan kegiatannya sendiri bahkan sebagian dari mereka
tidak merespon terhadap pembelajaran yang diberikan oleh guru. Minat yang rendah
terhadap mata pelajaran sejarah berdampak pada hasil prestasi belajar sejarah siswa
sebelum penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Rendahnya prestasi
belajar siswa terlihat pada hasil ulangan tengah semester dari 23 jumlah keseluruhan
siswahanya ada 13 orang siswa yang berhasil mencapai KKM sedangkan yang tidak
berhasil mencapai KKM ada 10 orang.
Berdasarkan masalah-masalah yang telah dipaparkan diatas, peneliti berusaha
untuk merubah cara pandang para siswa terhadap mata sejarah dengan menggunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3

model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning). Dengan
berubahnya cara pandang siswa terhadap pembelajaran sejarah diharapkan juga
berpengaruh pada meningkatnya minat dan prestasi siswa dalam pembelajaran
sejarah.Pembelajaran berbasis masalah (Probelem Based Learning) merupakan salah
satu model pembelajaran inovatif yang dapat memberikan kondisi belajar aktif
kepada siswa. Menurut Howard, PBL adalah kurikulum dan proses pembelajaran.
Dalam kurikulumnya dirancang masalah-masalah yang menuntut siswa mendapatkan
pengetahuan yang penting, membuat mereka mahir dalam memecahkan masalah dan
memiliki strategi belajar sendiri serta kecakapan berpartisipasi dalam tim. Menurut
Dutch, PBL merupakan metode instruksional yang menantang siswa agar belajar
untuk belajar, bekerjasama dalam kelompok untuk mencari solusi bagi masalah yang
nyata. Masalah inidigunakan untuk mengaitkan rasa keingintahuan serta kemampuan
analisis siswa dan inisiatif atas materi pelajaran.1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diambil beberapa rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana peningkatan minat belajar sejarah siswa setelah mengikuti
Pembelajaran Berbasis Masalah ?
2. Bagaimana peningkatan prestasi belajar sejarah siswa setelah mengikuti
Pembelajaran Berbasis Masalah?

1

Taufiq Amir, Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning, Jakarta, Kencana, 2010, hlm.21.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4

C. Pemecahan Masalah
Pemecahan masalah yang dipilih dalam penelitian ini adalah model Pembelajaran
Berbasis Masalah (PBM) untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar sejarah
siswa. Pembelajaran berbasis masalah dipilih karena, pembelajaran berbasis masalah
adalah sebuah cara memanfaatkan masalah untuk menimbulkan minat belajar siswa.
Banyaknya permasalahan yang terdapat dalam pembelajaran sejarah sehingga
membutuhkan sebuah penyelidikan autentik yakni penyelidikan yang membutuhkan
penyelesaian nyata dari permasalahan yang nyata.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mendeskripsikan

peningkatkan minat belajar sejarah siswa setelah

mengikuti model pembelajaran berbasis masalah.
2. Untuk mendeskripsikan peningkatan prestasi belajar sejarah siswa setelah
mengikuti model pembelajaran berbasis masalah.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Bagai Universitas Sanata Dharma khususnya FKIP
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi refrensi Universitas untuk peningkatan
dan pengembangan Fakultas khususnya keguruan, supaya menghasilkan guruguru yang semakin profesional dalam bidang kependidikan. Selain itu juga
dengan Penelitian ini diharapkan dapat menumbuhkan semangat para Mahasiswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5

khususnya yang menempuh bidang studi Keguruan atau Pendidikan, dan dapat
berguna kelak saat menjadi pengajar atau guru di lingkungan sekolah.
2. Bagi Guru
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi refrensi bagi guru, membantu guru dalam
mengembangkan model-model dan metode pembelajaran yang kreatif guna
meningkatkan kualitas pembelajaran sejarah.Penelitian dengan menggunakan
Pembelajaran Berbasis Masalah memberi inspirasi baru bagi guru-guru
khususnya guru mata pelajaran Sejarah, agar pengajarannya menarik dan tidak
membosankan.
3. Bagi Siswa
Meningkatkan prestasi dan kesadaran akan pentingnya sejarah. Penelitian ini
diharapkan dapat membuat siswa memiliki minat yang tinggi terhadap
pembelajaran sejarah sehingga berpengaruh terhadap peningkatan prestasi siswa.
4. Bagi Dunia Pendidikan
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dalam mengembangkan
strategi dan model-model pembelajaran yang kreatif untuk peningkatan kualitas
pembelajaran sejarah
5. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bekal bagi peneliti sebagai seorang calon
guru sejarah, sehingga kelak dapat menjadi seorang guru sejarah yang berkualitas
dan profesional dalam meningkatakan karya pendidikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6

F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam skripsi ini terdiri dari lima BAB, yaitu:
BAB I

: Berisi tentang latar belakang masalah yang mendasari pentingnya
diadakan penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian,
manfaat penelitian yang diharapkan dan penjelasan istilah serta
sistematika penulisan.

BAB II

: Menguraikan kajian teori yang mendeskripsikan pengertian model
Pembelajaran Berbasis Masalah, pengertian minat, pengertian belajar,
pengertian sejarah, minat belajar sejarah, prestasi belajar, materi
pokok pembelajaran yang digunakan dalam penelitian dan kerangka
berpikir serta hipotesis.

BAB III

: Berisi tentang metode penelitian yang mendeskripsikan secara rinci
pelaksanaan

penelitian

yang

terdiri

dari

:

jenis

penelitian,

setting/tempat penelitian, metode dan instrument penelitian dan teknik
analisis data serta jadwal pelaksanaan penelitian.
BAB VI

: Berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan.

BAB V

: Berisi kesimpulan dan saran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori
1. Pembelajaran Kontekstual
Pembelajaran

kontekstual

adalah

pendekatan

pembelajaran

yang

mengaitkan antara materi yang dipelajari dengan kehidupan nyata siswa seharihari, baik dalam lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat maupun warga Negara
dengan tujuan untuk menemukan makna materi tersebut bagi kehidupannya. 2
Pembelajaran kontekstual dapat dikatakan sebagai pendekatan pembelajaran yang
mengakui dan menunjukkan kondisi alamiah dari pengetahuan. Pembelajaran
kontekstual menjadikan pengalaman menjadi berarti bagi siswa dalam
membangun pengetahuan yang akan mereka terapkan.

Dalam penerapannya,

siswa dituntut untuk mampu menemukan hubungan penuh makna antara ide-ide
abstrak dengan penerapan praktis di dalam konteks dunia nyata.
menginternalisasi

konsep

melalui

penemuan,

penguatan

3

Siswa
dan

keterhubungan.Selain itu juga diperlukan adanya upaya untuk membuat belajar
menjadi lebih mudah, sederhana, bermakna dan menyenangkan agar siswa lebih
mudah menerima pelajaran, ide, gagasan serta dapat mengkontruksi sendiri
pengetahuan barunya secara aktif, kreatif dan produktif. Dalam kelas peran guru
adalah membantu siswa mencapai tujuan belajarnya. Guru lebih banyak
2

Kokom Komalasari, Pembelajaran Kontekstual (konsep dan aplikasi), Bandung : Refika Aditama,
2010, hlm. 7.
3
ibid, hlm. 6.

7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8

berurusan dengan strategi daripada memberi informasi. Tugas guru mengelola
kelas sebagai sebuah tim yang bekerja bersama untuk menemukan sesuatu yang
baru bagi anggota kelas (siswa). Sesuatu yang baru datang dari menemukan
sendiri bukan dari apa kata guru.
Karakteristik pembelajaran kontekstual menurut Johnson adalah sebagai
berikut:4
a. Membuat hubungan penuh makna.
Siswa dapat mengatur dirinya sendiri sebagai orang yang belajar aktif dalam
mengembangkan minatnya secara individual, orang yang dapat bekerja
sendiri atau bekerja kelompok, dan orang yang dapat belajr sambil berbuat.
b. Kerja sama. Guru membantu siswa bekerja secara efektif dalam kelompok,
membantu mereka memahami bagaimana mereka saling mempengaruhi dan
saling berkomunikasi.
c. Berpikir kritis dan kreatif. Siswa dapat menggunakan tingkat berpikir yang
lebih tinggi secara kritis dan kreatif : dapat menganalisis, membuat sintesis,
memecahkan masalah, membuat keputusan, menggunakan bukti-bukti dan
logika.
d. Memelihara individu. Siswa memelihara pribadinya : mengetahui, memberi
perhatian,

memberi,

harapan-harapan

yang

tinggi,

memotivasi

dan

memperkuat diri sendiri. Siswa dapat berhasil tanpa dukungan orang dewasa.

4

ibid, hlm. 8.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9

e. Penggunaan penilaian sebenarnya. Siswa mengenal dan mencapai standar
yang tinggi : mengidentifikasikan tujuan dan memotivasi siswa untuk
mencapainya.
2. Pembelajaran Sejarah
Pembelajaran

sejarah

merupakan

dasar

bagi

pendidikan

dalam

pembangunan nasional terutama untuk mengembangkan jiwa generasi muda
dengan membangkitkan pada mereka suatu kesadaran bahwa mereka adalah
anggota dari suatu bangsa.5 Sejarah mengajarkan kepada kita tentang bagaimana
perjuangan kehidupan serta perbuatan manusia pada masa lampau. Dengan
melihat bagaimana perjuangan kehidupan yang dilalui manusia pada masa
lampau, kita dapat bercermin dan menilai perbuatan mana yang merupakan suatu
keberhasilan dan mana yang merupakan kegagalan sehingga kita dapat lebih
berhati-hati agar kegagalan tidak terulang kembali. Pembelajaran sejarah
merupakan proses belajar mengajar yang mengajarkan kita untuk tidak lupa
kacang pada kulitnya, artinya mengajarkan seseorang untuk bercermin pada masa
lampau.6
Pembelajaran sejarah yang diajarkan di sekolah bertujuan agar siswa
dapat memperoleh pengetahuan yang luas tentang sejarah dan dapat memiliki
kemampuan berpikir historis serta pemahaman mengenai sejarah. Melalui
pembelajaran sejarah, siswa dapat mengembangkan kompetensi untuk berpikir
5 Sri Sutjianingsih, Pengajaran Sejaran (Kumpulan makalah Simposium), Jakarta, Cv. Dwi Jaya
Karta, 1995, hlm. 47.
6 Ibid, hlm. 9.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10

secara kronologis dan memiliki pengetahuan tentang masa lampau serta dapat
menggunakannya untuk memahamni dan menjelaskan proses perkembangan dan
perubahan masyarakat serta keragaman social budaya dalam rangka menemukan
serta menumbuhkan jati diri bangsa Indonesia dalam kehidupan masyarakat
dunia.
Adapun manfaat dari pembelajaran sejarah, antara lain:
a. Pembelajaran sejarah berfungsi untuk menyadarkan siswa akan adanya proses
perubahan dan perkembangan masyarakat dalam dimensi waktu dan untuk
membangun

perspektif

serta

kesadaran

sejarah

dalam

menemukan,

memahamni, dan menjelaskan jati diri bangsa di masa lalu, masa kini dan
masa depan di tengah-tengah perubahan dunia.7
b. Mendorong siswa berpikir kritis-analitis dalam memanfaatkan pengetahuan
tentang masa lampau untuk memahami kehidupan masa kini dan yang akan
datang.
c. Mengembangkan

kemampuan

intelektual

dan

keterampilan

un t uk

memahamni proses perubahan dan keberlanjutan masyarakat.
d. Sebagai cermin untuk mengatur kehidupanmasa kini dan mengarahkan
perkembangannya ke masa depan. Dalam mempelajari sejarah, tidak cukup
hanya menghafal peristiwa-peristiwa tersebut untuk dilihat artinya atau
gunanya dimasa sekarang dan juga masa yang akan datang.

7 Depdikbud, Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mata Pelajaran Sejarah, Jakarta, Departemen
Pendidikan Nasional, 2003, hlm.6.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11

3. Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)
Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) adalah suatu
model pembelajaran yang didasarkan pada prinsip menggunakan masalah sebagai
titik awal bagi siswa dalam memperoleh pengetahuan baru. Pembelajaran dimulai
dengan pemberian masalah, biasanya masalah memiliki konteks dengan dunia
nyata,

pemelajar

secara

berkolompok

aktif

merumuskan

masalah

danmengidentifikasi kesenjangan pengetahuan mereka, mempelajari dan mencari
sendiri materi yang terkait dengan masalah dan melaporkan solusi dari maslah
i t u.

8

Dalam penerapannya, siswa dituntut untuk melakukan pemecahan-

pemacahan masalah yang disajikan dengan cara menggali informasi dengan
sebanyak-banyaknya, dianalisis dan dicari solusi dari permasalahan yang ada.
Model pembelajaran berbasis masalah ini juga turut membuat perubahan dalam
hal peranan guru. Guru tidak hanya berdiri di depan kelas dan berperan sebagai
pemandu siswa dalam menyelesaikan permasalahan dengan memberikan
langkah-langkah penyelesaian yang sudah jadi melainkan guru berkeliling kelas
memfasilitasi diskusi, memberikan pertanyaan, dan membantu siswa untuk
menjadi lebih sadar akan proses pembelajaran.
Tujuan utama dalam penerapan model pembelajaran berbasis masalah
adalah penguasaan isi belajar dari disiplin heuristik dan pengembangan
keterampilan pemecahan masalalah.

9

Selain itu, tujuan penerapan model

8 Amir Taufik, Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning, Jakarta , Prenada Group, 2010,
hlm.12.
9
Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, Jakarta, Rajawali
Pers, 2011, hlm.236.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12

pembelajaran berbasis masalah adalah adalah agar peserta didik dapat belajar
secara berkelompok bersama teman-temannya untuk memecahkan masalah
dengan cara saling menghargai pendapat dan memberikan kesempatan kepada
orang lain untuk mengemukakan gagasannya dengan menyampaikan pendapat
mereka secara berkelompok. Berdasarkan uraian di atas, prinsif dasar dari model
pembelajaran berbasis masalah itu adalah pengaktifan pembelajaran dengan
memberikan suatu masalah dan pertanyaan kemudian siswa mencoba untuk
memecahkannya.
Karakteristik dalam model pembelajaran berbasis masalah adalah sebagai
berikut:
a. Permasalahan menjadi starting point dalam belajar
b. Permasalahan yang diangkat adalah permasalahan yang ada di dunia nyata
yang tidak terstruktur
c. Permasalahan membutuhkan perspektif ganda
d. Permasalahan menantang pengetahuan yang dimiliki oleh siswa, sikap dan
kompetensi yang kemudian membutuhkan identifikasi kebutuhan belajar dan
bidang baru dalam belajar
e. Belajar pengarahan diri menjadi hal utama
f. Pemanfaatan sumber pengetahuan yang beragam penggunaannya dan evaluasi
sumber informasi merupakan proses yang esensial dalam pembelajaran
berbasis masalah
g. Belajar adalah kolaboratif, komunikasi dan kooperatif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13

h. Pengembangan

keterampilan

inquiri

dan

pemecahan

masalah

sama

pentinganya dengan penguasaan isi pengetahuan untuk mencari solusi dari
sebuah permasalahan
i. Keterbukaan proses dalam PBM meliputi sintesis dan integrasi dari sebuah
proses belajar
j. Pembelajaran berbasis masalah melibatkan evaluasi dan review pengalaman
siswa dalam proses belajar.10
Model pembelajaran berbasis masalah (PBM) terdiri dari tujuh langkah
yaitu:11
a. Mengklarifikasi istilah dan konsep yang belum jelas. Memastikan setiap
anggota memahami berbagai istilah dan konsep yang ada dalam masalah.
b. Merumuskan masalah. Fenomena yang ada dalam masalah menuntut
penjelasan hubungan-hubungan apa yang terjadi diantara fenomena itu.
Kadang-kadang ada hubungan yang masih belum nyata antara fenomenanya,
atau ada yang sub-sub masalah yang harus diperjelas dahulu.
c. Menganalisis masalah. Anggota mengeluarkan pengetahuan terkait apa yang
sudah dimiliki anggota tentang masalah. Terjadi diskusi yang membahas
informasi factual (yang tercantum pada masalah), dan juga informasi yang
ada didalam pikirian anggota. Brainstorming (curah gagasan) dilakukan
dalam tahap ini. Anggota kelompok mendapatkan kesempatan melatih

10

Ibid,hlm. 232.
Amir Taufik, op.cit, hlm.24.

11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14

bagaimana menjelaskan, melihat alternatif atau hipotesis yang terkait dengan
masalah.
d. Menata gagasan anda dan secara sistematis menganalisnya dengan dalam.
Bagian yang sudah dianalisis dilihat dari keterkaitannya satu sama lain
dikelompokkan: mana yang saling menunjang dan mana yang bertentangan
dan sebagainya. Analisis adalah upaya memilah-milah sesuatu menjadi bagian
yang membentuknya.
e. Memformulasikan tujuan pembelajaran. Kelompok dapat merumuskan tujuan
pembelajaran karena kelompok sudah tahu pengetahuan mana yang masih
kurang dan mana yang masih belum jelas. Tujuan pembelajaran akan
dikaitkan dengan menganalisis masalah yang dibuat.
f. Mencari informasi tambahan dari sumber yang lain (diluar diskusi kelompok).
Saat ini kelompok sudah tahu informasi apa yang tidak dimiliki, dan sudah
punya tujuan pembelajaran. Kini saatnya mereka mencari informasi tambahan
itu dan menentukan diman hendak mencarinya. Mereka harus mengatur
jadwal, menetukan sumber informasi. Setiap anggota harus mampu belajar
sendiri dengan efektik untuk tahapan ini agar mendapatkan informasi yang
relevan seperti emnetukan kata kunci dalam pemilihan, memperkirakan topic,
penulis, publikasi dari sumber pembelajaran.
g. Mensintesa (menggabungkan) dan menguji informasi baru, dan membuat
laporan untuk kelas. Dari laporan-laporan individu atau sub kelompok yang
dipresentasikan dihadapan kelompok lain, kelompok akan mendapatkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15

informasi-informasi baru. Anggota yang mendengar laporan haruslah kritis
tentang laporan yang disajikan (laporan diketik dan diserahkan ke setiap
anggota). Kadang-kadang laporan yang dibuat menghasilkan pertanyaanpertanyaan baru yang harus disikapi oleh kelompok mendiskusikan. Ditahap
ini ketrampilan yang dibutuhkan adalah meringkas dan mendiskusikan.
Model pembelajaran berbasis masalah juga memiliki keunggulan dan
kelemahannya masing-masing. Adapun keunggulan dari model pembelajaran
berbasis masalah antara lain12:
a. Merupakan teknik yang cukup bagus untuk lebih memahami isi pelajaran.
b. Dapat menantang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan untuk
menemukan pengetahuan baru bagi siswa.
c. Dapat meningkatakan aktivitas pembelajaran siswa.
d. Dapat membantu siswa bagaimana mentransfer pengetahuan mereka untuk
memahami masalah dalam kehidupan nyata.
e. Membantu

siswa untuk

mengembangkan

pengetahuan

barunya

dan

bertanggung jawab dalam pembelajaran yang mereka lakukan. Disamping itu,
juga dapat mendorong siswa untuk melakukan evaluasi sendiri baik terhadap
hasil maupun proses belajarnya.
f. Dapat memperlihatkan kepada siswa bahwa setiap mata pelajaran pada
dasarnya merupakan cara berpikir, dan sesuatu yang harus dimengerti oleh
siswa, bukan hanya sekedar belajar dari guru atau dari buku-buku saja.
12

Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan , Jakarta, Prenada
Media, 2006, hlm.218.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16

g. Dianggap lebih menyenangkan dan disukai siswa.
h. Dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis dan
mengembangkan

kemampuan

mereka

untuk

menyesuaikan

dengan

pengetahuan baru.
i. Dapat

memberikan

kesempatan

pada

si sw a

untuk

mengaplikasikan

pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata.
j. Mengembangkan minat siswa untuk secara terus menerus belajar sekalipun
belajar pada pendidikan formal telah berakhir.
Adapun kelemahan model pembelajaran berbasis masalah antara lain:13
a. Manakala siswa tidak memiliki minat atau mempunyai kepercayaan, maka
mereka enggan untuk mencoba.
b. Keberhasilan strategi melalui pemecahan masalah membutuhkan cukup waktu
untuk persiapan.
c. Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan masalah
yang sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang ingin
mereka pelajari.
4. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang menyangkut masalahmasalah yang aktual yang dilakukan

oleh para guru yang merupakan

pencermatan kegiatan belajar yang berupa tindakan untuk memperbaiki dan

13

Ibid, hlm.216

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17

meningkatkan praktik pembelajaran di kelas secara lebih professional.14 Menurut
Kusnandar dalam bukunya mengatakan Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah
sebuah bentuk kegiatan refleksi diri yang dilakukan oleh para pelaku pendidikan
dalam situasi kependidikan untuk memperbaiki rasionalitas dan keadilan tentang:
(a) praktik-praktik kependidikan mereka, (b) pemahaman mereka tentang praktikpraktik tersebut, dan (c) situasi dimana praktik tersebut dilaksanakan.15
Secara garis besar penelitian tindakan kelas memiliki beberapa alur atau
tahap yaitu, menyusun rencana tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan
refleksi:16
a.

Planning. Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa,
kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan.
Penelitian tindakan yang ideal dilakukan berpasangan antara pihak yang
melakukan tindakan dan pihak yang melakukan pengamatan proses jalannya
tindakan.

b.

Acting .Tahap ke-2 dari penelitian tindakan kelas adalah pelaksanaan rencana
yang telah dirancang. Hal yang perlu diingat adalah guru harus menaati apa
yang telah direncanakan, berlaku wajar, dan tidak boleh dibuat-buat.

c.

Observing. Pengamatan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.
Pengamatan ini dilakukan untuk memperoleh data yang akurat untuk
perbaikan siklus berikutnya.

14

Tukiran Taniredja, Penelitian Tindakan Kelas Untuk Mengembangkan Profesi Guru (Praktik,
Praktis, dan Mudah), Bandung, Alfabeta, 2011, hlm. 16.
15
Kusnandar,Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru,
Jakarta, Raja Grafindo, 2009, hlm.46.
16
Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta, Bumi Aksara, 2008, hlm.17-20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18

d.

Reflecting . Pada tahap ini dikemukakan kembali apa yang sudah dilakukan.
Kegiatan ini dilakukan ketika guru sudah selesai melakukan tindakan.
Tujuan dari penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut17:

a. Untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di dalam kelas yang
dialami langsung dalam interaksi antara guru dengan siswa yang sedang
belajar, meningkatkan profesionalisme guru, dan menumbuhkan budaya
akademik di kalangan para guru.
b. Sebagai alat training in-service, yang memperlengkapi guru dengan skill dan
metode baru, mempertajam kekuatan analitisnya dan mempertinggi kesadaran
dirinya.
c. Peningkatan mutu hasil pendidikan melalui perbaikan praktik pembelajaran di
kelas

dengan

mengembangkan

berbagai

jenis

keterampilan

dan

meningkatknya motivasi belajar siswa
5. Minat Belajar Sejarah
a. Pengertian Minat
Kata minat sama dengan kata interest dalam bahasa inggris yang berarti
“berada diantara”, “memperhatikan”, berada diantara nilai”. Dalam kegiatan
pembelajaran kita dapat mengindikasikan akan ketertarikan atau ketidaksukaan
siswa tersebut terhadap pelajaran tertentu. Ketertarikan atau ketidaksukaan siswa
inilah yang merupakan salah satu tanda-tanda minat. Adapun pengertian minat
menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:

17

Ibid, hlm. 63-64.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19

1) Menurut Dewa Ketut “Minat merupakan suatu kesukaan, kegemaran atau
kesenangan terhadap sesuatu”.18
2) Menurut Muhibbin Syah “Minat adalah .kecenderungan dan kegairahan yang
tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu”.19
3) Menurut Winkel minat adalah kecendrungan yang agak menetap dalam
subjek merasa tertarik pada bidang atau hal tertentu dan merasa senang
berkecimpung dalam bidang tertentu.20
Dari beberapa definisi mengenai minat di atas, dapat disimpulkan bahwa
minat merupakan kesukaan, kegemaran, kegairahanm keinginan, ketertarikan
pada bidang atau hal tertentu dan bersifat menetap yang dilandasi dengan
perasaan

senang

apabila

ia

terlibat

aktif

didalamnya.

Minat

akan

mengidentifikasikan pilihan terhadap orang, benda atau aktivitas lainnya. Minat
akan mengarahkan tindakan individu terhadap suatu objek atas dasar rasa senang
atau tidak senang. Perasaaan senang dan tidak senang merupakan dasar dari suatu
minat. Minat merupakan hal yang terpenting dalam pencapaian belajar siswa
karena tanpa adanya minat terhadap mata pelajaaran tertentu, maka hasil belajar
tidak akan maksimal. Minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang
untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih.

18

Dewa Ketut, Bimbingan dan Konseling, Jakarta : Bina Aksara, 1998,hlm. 61.
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan pendekatan Baru, Cet. Ke-6, Bandung, PT Remaja
Rosdakarya, 2001, hlm. 136.
20
W.S Winkel, Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, Jakarta , Gramedia, 1983, hlm.30

19

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20

Hurlock berpendapat bahwa minat merupakan hasil dari pengalaman atau
proses belajar.21 Lebih jauh ia mengemukakan bahwa minat memiliki dua aspek
yaitu:
1) Aspek kognitif. Aspek ini didasarkan atas konsep yang dikembangkan
seseorang mengenai bidang yang berkaitan dengan minat. Konsep yang
membangun aspek kognitif di dasarkan atas pengalaman dan apa yang
dipelajari dari lingkungan.
2) Aspek afektif. Aspek afektif ini adalah konsep yang membangun konsep
kognitif dan dinyatakan dalam sikap terhadap kegiatan atau objek yang
menimbulkan minat. Aspek ini mempunyai peranan yang besar dalam
memotivasikan tindakan seseorang.
Ada tiga cara yang digunakan untuk menentukan minat seseorang antara
lain22:
1) Minat yang diekspresikan. Minat yang diekspresikan artinya seseorang dapat
mengungkapkan minat atau pilihannya dengan kata tertentu.
2) Minat yang diwujudkan. Minat yang diwujudkan artinya seseorang
mengekspresikan minatnya bukan melalui kata-kata tetapi melalui tindakan
atau perbuatan, ikut serta berperan aktif dalam aktivitas atau kegiatan tertentu.
3) Minat yang diinventarisasikan. Minat yang diinventarisasikan artinya
seseorang menilai minatnya dapat diukur dengan menjawab terhadap

21

Hurlock, Psikologi Perkembangan, Jakarta, Erlangga, 1990, hlm.422
Dewa Ketut, op.cit, hlm.63.

22

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21

sejumlah pertanyaan tertentu atau urutan pilihannya untuk kelompok
tertentu.Rangkaian pertanyaan ini sering disebut dengan inventori minat.
Minat yang tinggi merupakan salah satu faktor dalam keberhasilan belajar
di dalam kelas. Minat terhadap sesuatu tidak muncul dengan sendirinya akan
tetapi ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi munculnya minat antara lain:
1) Motivasi. Menurut D.P. Tampubolon “minat merupakan perpaduan antara
keinginan dan kemampuan yang dapat berkembang jika ada motivasi” 23 .
Minat seseorang akan semakin tinggi bila disertai dengan motivasi baik yang
bersifat internal maupun yang bersifat eksternal.
2) Bahan pelajaran dan sikap guru. Minat mempunyai pengaruh yang sangat
besar terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak
sesuai dengan minat siswa, maka siswa tidak akan belajar dengan sebaikbaiknya, karena tidak ada daya tarik baginya. 24 Bahan pelajaran di sekolah
merupakan salah satu faktor yang dapat membangkitkan minat belajar siswa.
Bahan pelajaran yang menarik minat siswa akan sering dipelajari oleh siswa
yang bersangkutan sedangkan bahan pelajaran yang tidak dia sukai akan
dikesampingkan oleh siswa. Guru juga merupakan salah satu faktor yang
dapat membangkitkan minat belajar siswa. Minat siswa akan bangkit jika
guru dapat bersikap ramah, pandai, baik, disiplin dan perhatian terhadap
siswa, sebaliknya guru yang memiliki sikap buruk dan tidak disukai oleh
murid, akan sulit dalam merangsang timbulnya minat dan perhatian siswa.
23

Tampubolon, D.P., Mengembangkan Minat Membaca Pada Anak, Bandung, Angkasa,1993,
hlm.41.
24
Slameto,Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta , Rineka Cipta, 2010, hlm.187.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22

3) Keluarga. Orang tua adalah orang yang terdekat dalam keluarga, oleh
karenanya keluarga sangat berpengaruh dalam menentukan minat seorang
siswa terhadap pelajaran. Apa yang diberikan oleh keluarga sangat
berpengaruhnya bagi perkembangan jiwa anak. Dalam proses perkembangan
minat diperlukan dukungan perhatian dan bimbingan dari keluarga khususnya
orang tua.
4) Lingkungan Pergaulan. Lingkungan pergaulan dapat mempengaruhi minat
seseorang khususnya teman akrabnya. Pengaruh teman

Dokumen yang terkait

Hubungan pembelajaran fisika menggunakan media komik dengan minat belajar siswa pada konsep zat dan wujudnya di SLTP Negeri 1 Jember siswa kelas I Cawu 1 tahun pelajaran 2000/2001

0 8 97

Peningkatan minat dan hasil belajar IPS siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif metode numbered heads together di SMP Nusantara plus Ciputat

1 6 201

Peningkatan kemampuan pemecahan masalah, berpikir kreatif dan self-confidence siswa melalui model pembelajaran berbasis masalah

2 6 16

Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas VII melalui penerapan model pembelajaran creative problem solving (CPS) berbasis kontekstual

1 0 6

Peningkatan minat dan hasil belajar IPA melalui penggunaan media pembelajaran lectora siswa kelas V SDN Timuran Tahun 2016/2017

2 4 13

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan komunikasi sains dan hasil belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya pada pokok bahasan gerak lurus semester 1 tahun ajaran 2016/2017 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 10

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan komunikasi sains dan hasil belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya pada pokok bahasan gerak lurus semester 1 tahun ajaran 2016/2017 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 28

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan komunikasi sains dan hasil belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya pada pokok bahasan gerak lurus semester 1 tahun ajaran 2016/2017 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 25

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan komunikasi sains dan hasil belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya pada pokok bahasan gerak lurus semester 1 tahun ajaran 2016/2017 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 29

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi pokok tekanan kelas VIII semester II MTsN 2 Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 - Digital Library IAIN Palangka Raya

1 1 21