Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Selat - Kecamatan Selat - Kabupaten Kelat.

PENVAMPINGAN KELUARGA KKN-PPM UNUV
PERIOVE XIII TAHUN 2016

DESA/KELURAHAN

: DESA SELAT

KECAMATAN

: SELAT

KABUPATEN/KOTA

: KARANGASEM

NAMA MAHASISWA

: I GEDE OKI ADI SAPUTRA

FAK/PS


: HUKUM / ILMU HUKUM

LEMBAGA PENELITIAN VAN PENGABVIAN
KEPAVA MASYARAKAT (LPPM)
UNIVERSITAS UVAYANA
2016

BAB I
GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

1.1

Profil Keluarga Dampingan
Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Universitas
Udayana (KKN PPM UNUD) adalah pelaksanaan dari Tri Dharma perguruan tinggi
dengan cara melakukan pengabdian kepada masyarakat. Program pokok dari KKN PPM
UNUD salah satunya adalah program pendampingan keluarga kurang sejahtera atau
program pendampingan keluarga pra sejahtera. Keluarga yang didampingi mahasiswa
adalah keluarga yang termasuk dalam kriteria keluarga prasejahtera atau keluarga kurang
sejahtera. Peran mahasiswa dalam program pendampingan keluarga kurang sejahtera atau

program pendampingan keluarga pra sejahtera adalah sebagai anak asuh yang mencari
potensi keluarga tersebut.
Program pendampingan keluarga kurang sejahtera atau program pendampingan
keluarga pra sejahtera bertujuan untuk menemukan potensi keluarga tersebut dalam
meningkatkan kesejahteraan keluarganya. Mata pencaharian potensi keluarga tersebut
dilakukan dengan cara melihat keadaan keluarga, mendengar informasi dari keluarga,
kemudian menganalisa informasi yang sudah diperoleh. Diharapkan penggalian potensi
ini dapat menyelesaikan permasalahan yang sedang dan akan dihadapi oleh keluarga
tersebut baik dari segi materi atau spiritualnya guna meningkatkan kesejahteraan keluarga
tersebut.
Program pendampingan keluarga di Desa Selat, Kecamatan Selat, Kabupaten
Karangasem dilakukan disetiap dusunnya, yaitu Dusun Selat Kaja, Dusun Selat Kelod,
Dusun Sukawana, Dusun Santi, Dusun Uma dan Dusun Telengis. Pada KKN PPM
UNUD 2016 Periode XIII ini penulis mendampingi satu keluarga kurang sejahtera dari
Dusun Telengis yang bernama I Made Mangku Sujana.
Bapak I Made Mangku Sujana tinggal berenam bersama istrinya yaitu Ibu Ni
Nyoman Wartini dan keempat anaknya yaitu I Wayan Agus Sujana, I Made Merta Adi
Sujana, I Nyoman Sujana, dan Ni Ketut Suartini tinggal di lahan miliknya sendiri dengan
luas tanah ± 4are. Untuk keperluan listrik, Bapak I Made Mangku Sujana membayar
langsung biaya sewa setiap bulannya. Sedangkan untuk keperluan air, beliau mencari air


ke sumber air karena belum terdapat akses PDAM yang masuk ke rumah beliau. Bapak I
Made Mangku Sujana telah berusia 43 tahun dan bekerja sebagai buruh bangunan,
pendapatan sehari-hari beliau dari hasil bekerja sebenarnya kurang untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari karena tidak setiap hari beliau mendapatkan proyek pengerjaan
bangunan. Bapak I Made Mangku Sujana sudah sangat mengetahui asam garam
kehidupan sebagai buruh bangunan hingga ke kota. Ibu Ni Nyoman Wartini bekerja
sebagai ibu rumah tangga dan kadang-kadang juga sering menenun songket setiap waktu
ketika ada pesanan yang datang. Berikut adalah tabel mengenai identitas keluarga Bapak
I Made Mangku Sujana:
Tabel 1. Identitas Keluarga Bapak I Made Jiwa
No.

Nama
I Made

1.

Kepala


Mangku

Keluarga

Sujana
2.
3.

Ni Nyoman
Wartini
I Wayan
Agus Sujana
I

4.

Status

Umur
43th


Pendidikan
Tamat SD

Pekerjaan

Ket.

Buruh

Pekerjaan

Bangunan

tidak tetap

Ibu Rumah

Istri


47 th

Tamat SD

Anak

15 th

Pelajar SMA

-

-

Anak

13 th

Pelajar SMP


-

-

Anak

11 th

Pelajar SD

-

-

Anak

6 th

Pelajar Paud


-

-

Tangga

-

Made

Merta

Adi

Sujana
5.
6.

I


Nyoman

Sujana
Ni

Ketut

Suartini

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan
1.2.1 Pendapatan Keluarga
a. Sumber Penghasilan

Bapak I Made Mangku Sujana bekerja sebagai buruh bangunan dengan
pendapatan kurang lebih Rp. 50.000,- per hari yang didapatkan tidak terjadwal tergantung
dengan pekerjaannya. Jadi dapat diperkirakan jika sebulan penuh beliau bekerja maka
pendapatan yang didapatkan kurang lebih Rp. 1500.000. Sedangkan Ibu Ni Wayan
Wartini jika mendapatkan pekerjaan menenun songket dari pelanggan bisa mencapai
hingga Rp. 600.000 per songket yang dikerjakan bisa mencapai 1 bulan. Pekerjaan yang
dilakukan oleh Bapak I Made Mangku Sujana merupakan pekerjaan tidak tetap karena

tidak setiap hari beliau dapat pekerjaan sebagai buruh bangunan. Saat musim sepi tiba
Bapak I Made Mangku Sujana tidak bisa bekerja sebagai buruh bangunan maka beliau
hanya bisa mendapatkan pendapatan dari bertani di sawah yang dimiki oleh orang lain
(nyakap / ngarap) maupun kebun salak dan bambu yang dimilikinya di sekitar rumahnya.
Sedangkan Ibu Ni Wayan Wartini yang hanya sebagai ibu rumah tangga kadang-kadang
mendapatkan pesanan untuk menenun songket yang datangnya pekerjaan tersebut hanya
sewaktu-waktu saja sehingga jika tidak ada pekerjaan menenun maka beliau hanya
berharap pada penghasilan suaminya, namun jika mendapatkan pekerjaan menenun Ibu
Ni Wayan Wartini bisa mendapatkan tambahan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
dan untuk membiayai anak-anaknya yang masih sekolah.
1.2.2 Pengeluaran Keluarga
a. Kebutuhan Sehari-hari
Salah satu bentuk pengeluaran keluarga Bapak I Made Mangku Sujana adalah
pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pengeluaran sehari-harinya
digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi berupa beras, lauk pauk, dan sayur
mayur. Untuk keperluan makan sehari-hari, keluarga Bapak I Made Mangku Sujana
menghabiskan biaya sebesar ± Rp 30.000. Setiap bulan, Bapak Made Mangku Sujana
harus membayar biaya listrik sebesar Rp.20.000 dan tidak membayar biaya air karena
mencari air ke sumber air terdekat. Belum terdapat akses air PDAM yang masuk ke area
rumah Bapak I Made Mangku Sujana melihat kondisi geografis rumahnya berada di

perbukitan. Untuk kebutuhan air minum, Beliau harus mencari ke sumber mata air yang
berada di dekat Banjar Telengis dan untuk keperluan mandi, memasak, mencuci beliau
mencari air ke sumber air PDAM yang tepat berada di depan Banjar Telengis. Selain itu

beliau juga menampung air hujan di tangki air ketika hujan datang. Air hujan tersebut
hanya digunakan untuk membersihkan perabotan dan alat-alat dapurnya.
b. Pendidikan
Bapak I Made Mangku Sujana tinggal berenam dengan istrinya Ni Nyoman Wartini.
Beliau memiliki 4 orang anak sedang bersekolah yaitu anak pertama baru menginjak
bangku SMA kelas X, anak kedua baru menginjak bangku SMP kelas 1, anak ketiga
menginjak bangku SD kelas 5, dan anak terakhir baru saja masuk PAUD di Banjar
Telengis.
c. Kesehatan
Kesehatan merupakan suatu keadaan dimana kondisi fisik, mental, dan kesejahteraan
sosial yang merupakan satu kesatuan dan bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan
(WHO). Jadi, ada tiga komponen penting dalam definisi sehat, yaitu sehat jasmani, sehat
mental, sehat sosial dan sehat spiritual. Keluarga Bapak I Made Mangku Sujana termasuk
keluarga yang tidak mengalami penyakit yang serius. Bapak I Made Mangku Sujana
tidak memiliki riwayat penyakit yang serius, beliau masih tampak sehat dan mampu
memenuhi kebutuhan dasar dengan mandiri dan dapat bekerja untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari sebagai kepala keluarga. Sedangkan Ibu Ni Nyoman Wartini tidak
memiliki masalah kesehatan fisik, mental, sosial maupun spiritual. Beliau mampu
bersosalisasi dengan baik dengan tetangga dan saudara-saudaranya serta dapat mengikuti
berbagai kegiatan di masyarakat dan aktif sebagai Kader Posyandu. Anak-anak dari
Bapak I Made Mangku Sujana, sejauh ini tidak memiliki riwayat penyakit yang serius.
Mereka hanya mengalami sakit biasa saja seperti batuk, pilek, panas dan lain-lain.
Keluarga Bapak I Made Mangku Sujana termasuk keluarga yang jarang memeriksakan
kesehatannya ke pelayanan kesehatan, beliau lebih memilih menghemat dan
menggunakan uangnya untuk keperluan lain semisal kebutuhan hidup sehari-harinya.
Keluarga Bapak I Made Mangku Sujana sudah memiliki kartu JKBM sehingga tidak
membayar saat berobat ke pelayanan kesehatan di Puskesmas Selat.
d. Sosial

Kegiatan sosial yang ada di Desa Selat khususnya di banjar Telengis juga merupakan
salah satu yang membuat pengeluaran bagi keluarga Bapak I Made Mangku Sujana
menjadi bertambah. Keperluan-keperluan sosial yang biasanya dihadapi oleh keluarga
Bapak I Made Mangku Sujana antara lain uang untuk warga banjar atau sanak keluarga
yang mengadakan suatu upacara baik yang bersifat duka (sakit, kematian, ngaben), uang
atau kado untuk hadiah apabila ada warga banjar atau sanak keluarga yang memiliki
hajatan seperti pernikahan, dan lain sebagainya. Pengeluaran sosial tersebut tidak
menentu dan tidak terjadwal sehingga keluarga Bapak I Made Mangku Sujana tidak
menganggarkan secara khusus. Di dalam masyarakat Bali pada umumnya disebut
menyama braya merupakan sebuah kewajiban yang harus dilakukan jika hidup di dalam
lingkungan sosial masyarakat desa adat di Bali pada umunya. Pengeluaran tersebut akan
menjadi sebuah timbal balik di suatu saat nanti ketika keluarga Bapak I Made Mangku
Sujana memiliki hajatan maupun mengadakan suatu upacara tertentu maka semua
pengeluaran yang pernah dikeluarkan oleh Bapak I Made Mangku Sujana akan kembali
dan akan terus berputar seperti roda.
e. Kerohanian
Kegiatan kerohanian yang ada di Banjar Telengis cukup padat seperti kegiatan ngayah
maupun kegiatan upacara keagamaan yang sering dilakukan di wilayah tersebut.
Keluarga Bapak I Made Mangku Sujana menganut Agama Hindu sehingga banyak
keperluan upacara yang harus dipersiapkan setiap harinya serta hari-hari suci lainnya.
Dalam memenuhi kebutuhan rohani keluarga Bapak I Made Mangku Sujana setiap
harinya tidak mengeluarkan biaya untuk membuat canang maupun banten. Keluarga
Bapak I Made Mangku Sujana memanfaatkan beberapa hasil kebunnya untuk membuat
banten seperti janur, buah-buahan dan lain-lain. Kecuali hari besar keagamaan, ataupun
hari suci dan upacara di pura, pengeluaran Bapak I Made Mangku Sujana akan menjadi
lebih besar.

BAB II
IVENTIFIKASI VAN PRIORITAS MASALAH
2.1. Permasalahan Keluarga
Permasalahan yang ada di keluarga Bapak I Made Mangku Sujana diidentifikasi
melalui pendekatan secara langsung, yaitu melalui kunjungan-kunjungan dan wawancara
secara langsung dengan keluarga tersebut di rumahnya yaitu di wilayah Banjar Telengis.
Berdasarkan dari kunjungan tersebut ditemukan beberapa permasalahan yang dihadapi oleh
keluarga Bapak I Made Mangku Sujana sebagai berikut:
2.1.1 Masalah Ekonomi
Permasalahan dari segi ekonomi yang ditemukan yaitu penghasilan keluarga Bapak
I Made Mangku Sujana setiap bulannya yang tidak menentu bahkan
pengeluarannya melebihi dari pendapatan yang didapatkan dari hasil bekerjanya.
Sedangkan untuk Ibu Ni Nyoman Wartini yang hanya ibu rumah tangga hanya bisa
bergantung pada pesanan untuk menenun songket yang datang setiap waktu dan
pengerjaan menenunnya yang memakan cukup waktu lama untuk menyelesaikan
satu songket serta bergantung pada kegiatan sosial yang ada di lingkungan tempat
tinggalnya yang tidak bisa ditinggalkan.
2.1.2 Masalah Kesehatan
Untuk permasalahan kesehatan Keluarga Bapak I Made Mangku Sujana sejauh
yang saya lihat dapat berisiko mengalami penyakit menular seperti demam berdarah
dengue dan diare karena keluarga Bapak I Made Mangku Sujana tinggal di wilayah
perbukitan yang di sekitarnya terdapat banyak pohon seperti halnya bambu yang
lebat dan lain-lain, kurangnya sinar matahari yang masuk ke lingkungan rumah
Bapak I Made Mangku Sujana yang terhalang oleh pohon bambu yang lebat serta
banyak saya temukan beberapa genangan air dari kaleng-kaleng bekas maupun dari
sekitar rumahnya. Begitu juga dengan WC yang dimiliki masih seadanya walaupun
hanya berdindingkan bambu. Namun untuk tempat penampungan air hujannya yang
tertutup saya lihat beliau menaruh ikan di dalam tangki air yang katanya agar tidak
ada jentik-jentik nyamuk yang dapat hidup dalam air penampungan tersebut.

Melihat hal tersebut saya cukup terkesan melihatnya karena saya merasa bahwa
sebenarnya keluarga Bapak I Made Mangku Sujana sadar akan kesehatan namun
karena keterbatasan ekonomi maka beliau hanya bisa berusaha sesuai dengan
kemampuannya. Selain itu, keluarga Bapak I Made Mangku Sujana juga berisiko
mengalami penyakit rabies karena di lingkungan rumah beliau saya temukan
lumayan banyak anjing liar yang dipelihara. Keluarga Bapak I Made Mangku
Sujana cukup menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat karena keadaan rumah
dan perabotan rumahnya saya lihat cukup bersih hanya perlu dirapikan saja.
2.2. Prioritas Masalah
Untuk prioritas Permasalahan yang saya lihat yaitu perekonomian yang memiliki peran
besar dalam kehidupan keluarga Bapak I Made Mangku Sujana. Hal tersebut saya
prioritaskan karena melihat Masalah Perekonomian yang keluarga tersebut hadapi yaitu
pendapatan keluarga yang tidak menentu setiap bulannya tidak terlalu besar untuk
memenuhi biaya hidup dan menanggung anak-anaknya yang sudah masuk sekolah.
Pendapatan Ibu Ni Nyoman Wartini yang apabila ada pesanan tenun songket juga
berpengaruh di dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, sosial dan maupun untuk
kebutuhan hari raya. Sementara itu untuk masalah kesehatan juga cukup penting untuk
diprioritaskan walaupun saya lihat sudah cukup baik namun perlu ditingkatkan lagi demi
kesehatan keluarga tersebut.

BAB III
USULAN PENSOLUSIAN MASALAH
3.1
3.1.1

Program
Masalah Perekonomian
Pendapatan Bapak I Made Mangku Sujanayang berasal dari buruh
bangunan yang tidak menentu datangnya saya sarankan untuk tetap menjadi
buruh bangunan tapi dengan borongan atau lebih fokus untuk beternak dan
bertani agar hasilnya dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan seharihari keluarganya. Terlebih lagi untuk Ibu Ni Nyoman Wartini yang hanya
bekerja apabila mendapatkan pesanan saya berharap agar lebih giat lagi
untuk mempromosikan kain songketnya atau boleh juga mengembangkan
kreatifitasnya dengan menjual canang atau keperluan upakara lain yang
berasal dari kebun bambu maupun kebun salaknya ke pasar.

3.1.2

Masalah Kesehatan
Untuk permasalahan Kesehatan fisik yang mungkin dialami keluarga Bapak I
Made Mangku Sujana dapat diatasi dengan melakukan pembersihan dan
lebih memerhatikan perilaku hidup bersih dan sehat yaitu menjaga
kebersihan diri serta lingkungan tempat tinggal pada khusunya kotoran ayam
yang saya temukan banyak berserakan baik di lantai maupun di halaman
rumahnya.

Jadwal Kegiatan (termasuk JKEM)
Berikut adalah kegiatan pendampingan keluarga Ibu Ni Nyoman Bukityang
sudah dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan oleh kelompok
mahasiswa KKN PPM UNUD 2016 Periode XIII di DesaSelat, yaitu kunjungan
sudah memenuhi syarat kunjungan minimal dua hari sekali atau minimal 15 kali
dalam sebulan yang setara dengan 90 jam kegiatan.

1

No.

Hari /

Waktu

Jam

Tim

Tanggal
1.

Minggu,
24

Volume

Keterangan

JKEM
10.00



3

8 orang

24

Juli 13.00

Survei

dan

perkenalan

2016

serta

berbincang-bincang
ke KK Dampingan
serta

membuat

perjanjian

terkait

kunjungan
berikutnya
2.

Sabtu, 30 17.00
Juli 2016



2

6 orang

12

19.00

Perkenalan

lebih

lanjut dan membina
hubungan

saling

percaya dengan KK
Dampingan
3.

Senin,

16.00

1Agustus

18.00



2

6 orang

12

2016

Menggali
permasalahan

KK

Dampingan

dan

pengukuran tekanan
darah

serta

pemeriksaan
kesehatan
4.

Rabu,
Agustus

3 13.00



3

6 orang

18

16.00

Diskusi, melakukan
pendekatan

2016

lanjut,

lebih

berbincang-

bincang
permasalahan

tentang
yang

dihadapi
5.

Jumat,

16.00



2

6 orang

12

Berdiskusi

tentang

2

5Agustus

18.00

solusi

2016

dari

permasalahan

yang

dihadapi
6.

Selasa,

9 11.00

Agustus



3

6 orang

18

Berbincang dengan
anak

14.00

2016

KK

Dampingan tentang
permasalahan
sekolah.

7.

Jumat, 12 17.00
Agustus



2

6 orang

12

19.00

berdiskusi

2016
8.

Bersilahturahmi dan
dengan

KK dampingan

Sabtu,

18.00

13Agustus

20.00



2

6 orang

12

Mengajak berdiskusi
dan

2016

mendengarkan

keluhan

KK

Dampingan
9.

10.

Minggu,

09.00

14

13.00



4

6 orang

24

Berbincang-bincang
dan

membantu

Agustus

bersih-bersih

2016

lingkungan rumah

Rabu,
Agustus

17 13.00



3

6 orang

18

16.00

2016

Berdiskusi

dan

meninjau

lebih

dalam

tentang

keadaan rumah dan
fasilitas yang ada
11.

Sabtu, 20 14.00
Agustus
2016

17.00



3

6 orang

18

Berbincang-bincang
serta

menggali

permasalahan
ekonomi

dan

3

kesehatan keluarga
12.

Minggu,

11.00

21

14.00



4

6 orang

24

Diskusi dengan KK
Dampingan

dan

Agustus

memberikan sedikit

2016

saran

untuk

permasalahannya.
13.

Senin, 22 09.00
Agustus



2

6 orang

12

11.00

Memberikan
informasi mengenai

2016

pentingnya

tertib

berlalu lintas di jalan
14.

Selasa, 23 09.00
Agustus



3

6 orang

18

12.00

Diskusi dengan KK
Dampingan

2016

dan

memberikan
snack/jajan

15.

Rabu,
Agustus

24 12.00



2

6 orang

12

14.00

Diskusi dengan KK
Dampingan

2016

dan

memberikan
sumbangan

buku

pelajaran

untuk

anak.
16.

Kamis, 25 08.00
Agustus
2016

10.00



2

6 orang

12

Pemberian sembako
dan peralatan rumah
tangga

4

5

BAB I
PELAKSANAAN KEGIATAN
4.1. Waktu
Waktu dalam melaksanakan program KK Dampingan ini sudah dilaksanakan sesuai
dengan jadwal yang ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN PPM UNUD 2016 Periode
XIII di DesaSelat, yaitu kunjungan dalam sebulan setara dengan 90 jam kegiatan.
4.2. Lokasi
Lokasi pelaksanaan program KK Dampingan yaitu di Desa Selat, Kecamatan Selat,
Kabupaten Karangasem. Lebih khususnya berada di Rumah Bapak I Made Mangku Sujana
di wilayah Dusun Telengis, Desa Selat, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem.
4.3. Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan KK Dampingan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang
ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN PPM UNUD 2016 Periode XIII di DesaSelat,
yaitu kunjungan sudah memenuhi syarat kunjungan minimal dua hari sekali atau minimal
15 kali dalam sebulan yang setara dengan 90 jam kegiatan. Kunjungan dilakukan pada
siang sampai sore hari sebab pada jam tersebut adalah waktu dimana keluarga Bapak I
Made Mangku Sujana sedang tidak melakukan aktivitas.
4.4. Kegiatan
Untuk Kegiatan program KK Dampingan ini pertama yang saya sudah lakukan adalah
survey atau mencari tahu lokasi rumah yang ditentukan, yang dibantu oleh Kepala Dusun
Telengis yang langsung mengantarkan saya ke rumah KK Dampingan yang saya dapatkan,
lalu meminta ijin kepada Kepala Keluarga dari KK Dampingan saya yaitu Bapak I Made
Mangku Sujana untuk melakukan pendampingan keluarga selama saya KKN di Selat.
Setelah disetujui barulah saya dapat mendampingi keluarga Bapak I Made Mangku Sujana
dan berbincang-bincang di awal mengenai bagaimana profil keluarga tersebut, administrasi
yang dimiliki serta bincang-bincang mengenai permasalahan secara umum yang dihadapi
oleh keluarga Bapak I Made Mangku Sujana.. Kemudian barulah saya melakukan
1

kunjungan rutin dan berbincang-bincang dengan keluarga KK dampingan tersebut lebih
intens lagi secara langsung tanpa bermaksud untuk mengambil waktu beliau beraktifitas.
Selama program KK Dampingan ini saya mencoba untuk memberikan berbagai saran dan
motivasi di dalam menghadapi berbagai permasalahan yang dihadapi oleh keluarga
tersebut. Program KK Dampingan diakhiri dengan pemberian sembako, buku untuk anak
dari Bapak I Made Mangku Sujana serta peralatan rumah tangga yang diperlukan oleh KK
Dampingantersebut serta foto bersama sebagai dokumentasi untuk saya lampirkan dalam
laporan KK Dampingan yang saya buat.
4.5. Hasil
Adapun hasil yang diharapkan dari Pendampingan Keluarga ini adalah bahwa
keluarga Bapak I Made Mangku Sujana dapat lebih semangat lagi khususnya untuk
meningkatkan kesadarannya untuk tetap semangat untuk hidup dan mencari nafkah guna
meningkatkan taraf perekonomiannya dan kesehatannya agar lebih baik lagi. Selain itu
diharapkan bahwa keluarga Bapak I Made Mangku Sujana dapat lebih kreatif lagi untuk
melakukan pekerjaan-pekerjaan lain yang dapat meningkatkan penghasilannya serta lebih
rajin lagi untuk mempromosikan pekerjaan menenun songket pada khusunya karena hasil
penjualan dari songket tersebut lumayan untuk memenuhi kebutuhan dan biaya
pendidikan anak-anaknya. Selain itu, diharapkan juga untuk keluarga Bapak I Made
Mangku Sujana dapat lebih sadar untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat
dalam lingkungan rumahnya.

4.6. Kendala
Tidak ada kendala yang berarti dalam kegiatan program Keluarga Dampingan yang
saya dampingi, bahkan Keluarga Bapak I Made Mangku Sujana sangat berterimakasih dan
sangat senang apabila saya berkunjung ke rumahnya.

2

BAB ✁
PENUTUP
5.1 Simpulan
1. Dari segi ekonomi Keluarga Bapak I Made Mangku Sujana memiliki pendapatan
yang tidak menentu. Solusi yang saya dapat berikan adalah untuk tetap menjadi
buruh bangunan tapi dengan bergabung dengan buruh bangunan lainnya dengan
sistem borongan atau bisa juga lebih fokus untuk beternak dan bertani agar hasilnya
dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya. Terlebih lagi
untuk Ibu Ni Nyoman Wartini yang hanya bekerja apabila mendapatkan pesanan
saya berharap agar lebih giat lagi untuk mempromosikan kain songketnya atau
boleh juga mengembangkan kreatifitasnya lainnya seperti dengan menjual canang
atau keperluan upakara lain yang berasal dari kebun bambu maupun kebun salaknya
ke pasar agar dapat menambah pemasukan keluarga.
2. Dari segi kesehatan Keluarga Bapak I Made Mangku Sujana dan Ibu Ni Nyoman
Wartini dapat mengalami permasalahan Kesehatan fisik yang mungkin dialami.
Maka solusi yang dapat saya berikan yaitu dengan melakukan pembersihan dan
lebih memerhatikan perilaku hidup bersih dan sehat yaitu menjaga kebersihan diri
serta lingkungan tempat tinggal pada khusunya kotoran ayam yang saya temukan
banyak berserakan baik di lantai maupun di halaman rumahnya.
5.2 Saran
1. Saran yang saya dapat berikan untuk keluarga dampingan yang saya dampingi
adalah agar tetap bersemangat menjalani hidup walaupun penghasilan pas-pasan,
kemudian diharapkan agar dapat mengatur pengeluaran keluarga dengan sebaikbaiknya agar dapat seimbang dengan pendapatan dari keluarga serta agar tetap
semangat untuk mencari nafkah demi kesejahteraan dan kelangsungan hidup
keluarga dampingan kedepannya.

2. Saran untuk keluarga dampingan saya adalah lebih menjaga kesehatan dengan
menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat serta lebih sadar akan pentingnya
kesehatan bagi keluarga dampingan.

LAMPIRAN DOKUMENTASI KEGIATAN

Gambar 1 Kondisi dapur KK Dampingan

Gambar 2 Kondisi rumah KK Dampingan

3

Gambar 3 Kondisi halaman dan tangki penampungan air

Gambar 4 Berbincang dengan Bapak Mangku Sujana dan Ibu Wartini

4

Gambar 5 Pengukuran tekanan darah dan pemeriksaan kesehatan

Gambar 6 Berbincang dengan salah satu anak KK Dampingan

5

Gambar 7 Penyerahan sumbangan buku pelajaran kepada anak KK Dampingan

Gambar 8 Bersama Keluarga Dampingan Bapak I Made Mangku Sujana

6

Gambar 9 Penyerahan Sembako dan peralatan MCK kepada Bapak I Made Mangku Sujana

7