Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Duda - Kecamatan Selat - Kabupaten Kuda.

(1)

LAPORAN PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD

PERIODE XIII TAHUN 2016

DESA : DUDA

KECAMATAN : SELAT

KABUPATEN : KARANGASEM

PROVINSI : BALI

OLEH:

ANDINY MANIK SHARASWATY 1303005233

NI PUTU EKA SARASTINI 1306305091

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN

KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

UNIVERSITAS UDAYANA

2016


(2)

(3)

ii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

DAFTAR ISI ... ii

BAB I. GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN ... 1

1.1. Profil Keluarga Dampingan ... 1

1.2. Ekonomi Keluarga Dampingan ... 2

BAB II. IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH ... 4

2.1. Permasalahan Keluarga ... 4

2.2. Masalah Prioritas ... 4

BAB III. USULAN PENSOLUSIAN MASALAH ... 6

3.1. Program ... 6

3.2.Jadwal Kegiatan ... 7

BAB IV. PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA ... 10

4.1. Pelaksanaan ... 10

4.2. Hasil Pendampingan Keluarga ... 10

4.2. Kendala Pendampingan Keluarga ... 11

BAB V. PENUTUP ... 12

5.1. Kesimpulan ... 12

5.2. Saran ... 12

DAFTAR PUSTAKA………..13


(4)

1

BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

1.1 Profil Keluarga Dampingan

Program Pendampingan Keluarga (PPK) adalah program unggulan yang dikembangkan sebagai muatan lokal dalam pelaksaan program KKN PPM di Universitas Udayana. PPK termasuk dalam program pokok non-tema yang wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiswa peserta KKN yang bersifat individu. Jumlah jam kerja efektif mahasiswa untuk kegiatan PPK adalah 90 jam. (Buku Pedoman Kuliah Kerja Nyata Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM), 2015:62).

Maksud PPK adalah untuk membantu pemberdayaan keluarga melalui penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang wirausaha, pendidikan dan keterampilan, KB dan kesehatan serta pembinaan lingkungan untuk membangun keluarga yang bahagia dan sejahtera. Tujuan PPK adalah untuk meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa mempelajari mengatasi permasalahan keluarga melalui bantuan penyusunan rencana dan pendampingan pada pelaksanaan program yang inovatif dan kreatif melalui penerapan ilmu dan teknologi bersama masyarakat dan lembaga pedesaan lainnya. (Buku Pedoman Kuliah Kerja Nyata Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM), 2015:62).

Sasaran PPK adalah Rumah Tangga Miskin (RTM) atau keluarga yang tergolong ke dalam keluarga pra-sejahtera (Pra-KS) atau keluarga yang mengalami ketertingalan sehingga perlu pendampingan agar keluar dari ketertinggalannya. Dalam program ini setiap mahasiswa wajib mendampingi satu keluarga yang tergolong rumah tangga miskin atau keluarga pra-sejahtera. (Buku Pedoman Kuliah Kerja Nyata Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM), 2015:62).

Secara administratif Desa Duda, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem memiliki 8 dusun yaitu Dusun Duda, Dusun Jangu, Dusun Dalem, Dusun Pegubugan, Dusun Bangbang Biaung, Dusun Alas Tunggal, Dusun Padang Tunggal Kauh Dan Dusun Padang Tunggal Kangin. Pelaksanaan Program Keluarga Dampingan KKN PPM X Universitas Udayana Desa Duda, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem dilaksanakan pada 4 dusun yang terdapat di Desa Duda dengan setiap Mahasiswa mendampingi satu keluarga yang tergolong rumah tangga miskin atau keluarga pra-sejahtera. Salah satu KK kurang mampu/Rumah Tangga Miskin (RTM) di Dusun Alas Tunggal adalah I Wayan Sulandra.

I Wayan Sulandra adalah pria kelahiran Alas Tunggal 56 tahun silam. I Wayan Sulandra menikah dengan Ni Ketut Srinti yang kini berumur 54 tahun. Selain tinggal bersama


(5)

2

istrinya, I Wayan Sulandra tinggal bersama dengan anak ketiganya yang masih bujangan yaitu I Komang Agus Saputra dan Ni Wayan Rudias. Ni Wayan Rudias adalah bibi dari I Wayan Sulandra yang merupakan seorang janda tanpa keturunan sehingga beliau dimasukkan ke dalam kartu keluarga I Wayan Sulandra. Untuk lebih lanjut dapat dilihat pada table dibawah ini:

Tabel 1.1 Profil KK Dampingan No

. Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan

1 I Wayan

Sulandra

Kepala

Keluarga 56 tahun

Tamat

SMP Petani Kawin

2 Ni Ketut Srinti Istri 54 tahun Tamat SD

Ibu Rumah Tangga

Kawin

3 I Komang Agus

Saputra Anak 23 tahun

Tamat SMA Karyawan Swasta Belum Kawin

4 Ni Wayan Rudias Famili

Lain 71 tahun -

Ibu Rumah Tangga

Janda

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan 1.2.1 Pendapatan Keluarga

Keluarga Bapak I Wayan Sulandra termasuk keluarga dengan ekonomi rendah. Bapak I Wayan Sulandra mendapatkan penghasilan dari hasil penjualan kurungan ayam yang dibuatnya dan kukusan yang dibuat istrinya yaitu Ni Ketut Srinti yang setiap harinya belum tentu dapat dijual di pengepul. Penghasilan yang diperoleh keluarga Bapak I Wayan Sulandra dari hasil penjualan kurungan ayam ± Rp 300.000/bulan

1.2.2 Pengeluaran Keluarga 1.2.2.1 Kebutuhan Sehari-hari

Untuk keperluan makan sehari-hari, keluarga Bapak I Wayan Sulandra menghabiskan uang sebesar ± Rp 40.000 per hari yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Untuk keperluan listrik dan air, keluarga Bapak I Wayan Sulandra mengeluarkan uang masing-masing sebesar Rp. 40.000,00. Total kebutuhan per bulan yang harus dikeluarkan oleh Bapak I Wayan Sulandra yaitu kira-kira sebesar Rp


(6)

3

1.240.000/perbulannya. Jumlah ini juga belum pasti karena dengan kebutuhan lain-lain diluar kebutuhan diatas seperti, upacara agama misalnya seperti banten atau canang saat odalan dan keperluan mendadak seperti iuran sosial. Dimana keluarga Bapak I Wayan Sulandra mengeluarkan uang sebesar ± Rp. 150.000/odalan.

1.2.2.2 Pendidikan

Keluarga Bapak I Wayan Sulandra saat ini tidak memiliki pengeluaran biaya pendidikan untuk menyekolahkan anak – anaknya sudah ada yang berkeluarga dan telah bekerja. Keluarga Bapak I Wayan Sulandra juga tidak memiliki tanggungan anak untuk disekolahkan.

1.2.2.3 Kesehatan

Keluarga Bapak I Wayan Sulandra tidak memiliki JKBM (Jaminan Kesehatan Bali Mandara) ataupun bantuan kesehatan lainnya untuk keperluan berobat ke puskesmas. Sehingga ketika sakit, anggota keluarga yang dibawa ke puskesmas untuk berobat dikenai biaya.. Riwayat kesehatan keluarga Bapak I Wayan Sulandra sendiri yaitu ; Istrinya, Ni Ketut Srinti memiliki riwayat penyakit asma, dan bibinya Ni Wayan Rudias memiliki penyakit kulit pada daerah pahanya.


(7)

4

BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

Untuk mengidentifikasi masalah yang dialami keluarga dampingan, yaitu keluarga Bapak I Wayan Sulandra, dilakukan beberapa kali kunjungan ke kediaman keluarga dampingan. Selama kunjungan tersebut, dilakukan pendekatan secara kekeluargaan yaitu dengan melakukan obrolan ringan dengan keluarga Bapak I Wayan Sulandra mengenai program KKN terutama program KK dampingan, masalah kesehatan yang dialami, masalah perekonomian, serta mengamati suasana tempat tinggal Bapak I Wayan Sulandra.

2.1 Permasalahan Keluarga

Dalam waktu satu bulan pendampingan, telah dilakukan 20 kali pertemuan dengan keluarga Bapak I Wayan Sulandra. Dalam jangka waktu tersebut telah diidentifikasikan beberapa permasalahan yang dikeluhkan oleh keluarga Bapak I Wayan Sulandra. Beberapa masalah yang dihadapi oleh keluarga ini sesuai dengan hasil wawancara dan pengamatan penulis adalah sebagai berikut:

2.1.1 Masalah Ekonomi

Perekonomian keluarga bapak I Wayan Sulandra saat ini masih tergolong cukup atau dengan kata lain dapat memenuhi kebutuhannya saat ini. Permasalahan yang dialami keluarga bapak I Wayan Sulandra adalah penghasilan dari penjualan kurungan ayam yang tidak menentu. Penjualan yang tidak menentu dikarenakan sulitnya mencari bahan baku bambu untuk membuat kurungan ayam ataupun kukusan. Setiap bulannya pemasukkan yang diterima berpatokan dari penjulan kurungan tersebut dan hanya mampu digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari serta digunakan untuk mananggung seorang cucu yang sering bersama mereka.

2.1.2 Masalah Kesehatan

Keluarga Bapak I Wayan Sulandra memiliki riwayat kesehatan yang kurang baik. Ni Ketut Srinti yaitu istri dari bapak I Wayan Sulandra memiliki riwayat penyakit sesak nafas. Selain itu, Ni Wayan Rudias memiliki penyakit kulit khususnya pada daerah paha sehingga menyulitkannya untuk beraktifitas.

2.2 Masalah Prioritas

Berdasarkan pendampingan keluarga yang telah dijalankan, masalah prioritas keluarga Bapak I Wayan Sulandra adalah masalah ekonomi karena pemasukan yang tidak menentu di tiap bulannya. Keluarga ini hanya bergantung dari hasil penjualan kurungan ayam yang


(8)

5

dibuat oleh bapak I Wayan Sulandra dan istrinya ibu Ni Ketut Srinti serta kukusan yang dibuat oleh nenek Ni Wayan Rudias.


(9)

6

BAB III

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

3.1 Program

Adapun kegiatan yang dilakukan selama kegiatan pendampingan keluarga adalah:

a. Peningkatan Perekonomian Keluarga

Solusi yang diberikan kepada keluarga Bapak I Wayan Sulandra untuk meningkatkan perekonomian keluarga salah satunya adalah memberikan sosialisasi mengenai manfaat, tujuan dan cara memperoleh pinjaman pada Koperasi Simpan Pinjam dan LPD guna meningkatkan produksi kurungan ayam dan kukusan. Selain itu, saran dan solusi lain yang dapat diberikan adalah memanfaatkan limbah dari bambu yang digunakan untuk membuat kurungan ayam dan kukusan menjadi kerajinan-kerajinan tangan lainnya yang lebih bernilai jual dan lebih menarik seperti kipas hias dan sokasi. Kami mengarahkan Bapak I Wayan Sulandra dan istrinya Ni Wayan Srinti yang masih berumur produktif agar dapat meningkatkan waktu kerja sehingga memperoleh hasil yang lebih maksimal. Metode yang digunakan adalah metode sosialisasi langsung kepada keluarga Bapak I Wayan Sulandra dengan materi dari Mahasiswa KKN PPM XIII Universitas Udayana.

b. Memberikan Edukasi Tentang Kesehatan

Edukasi diberikan kepada keluarga Bapak I Wayan Sulandra mengenai pencegahan dan pemberantasan sarang nyamuk, penyuluhan kesehatan umum mengenai pencegahan demam berdarah, dan Penyuluhan Perilaku Hidup Sehat dan Bersih. Metode yang dipakai adalah metode sosialisasi langsung mengenai pencegahan dan pemberantasan sarang nyamuk, pencegahan demam berdarah dan penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat, dengan materi dari Mahasiswa KKN PPM XIII Universitas Udayana.

c. Memberikan Sosialisasi Tentang Menabung

Sosioalisasi yang diberikan mengenai pentingnya menabung, tujuan menabung dan manfaat dari menabung. Menabung dapat dilakukan mulai dari lingkup kecil yaitu dengan menabung dicelengan dan lingkup luas yaitu dengan menabung pada Koperasi Simpan Pinjam atau LPD terdekat. Metode yang digunakan adalah sosialisasi langsung.

d. Pemberian Sembako

Pemberian sembako diberikan kepada bapak I Wayan Sulandra dengan tujuan untuk membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sembako yang diberikan ialah beras, kopi, gula, susu, mie, minyak, telur dan alat alat kebersihan sebagai pelengkap. Pemberian


(10)

7

sembako ini diharapkan dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya guna menunjang kebutuhan sehari-hari keluarga bapak I Wayan Sulandra.

e. Pemberian Bibit Tanaman Pangan dalam Pot

Pemberian bibit tanaman pangan dalam pot bertujuan untuk membantu keluarga bapak I Wayan Sulandra untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari atau dapat pula di gunakan untuk menambah pemasukan keluarga dengan cara menjual hasil dari penanaman bibit.

3.2 Jadwal Kegiatan

Kegiatan dampingan keluarga dilakukan dalam bentuk kunjungan ke rumah Bapak I Wayan Sulandra sebanyak 20 kali dalam sebulan pelaksanaan KKN PPM. Adapun kegiatan yang dilakukan selama kunjungan tersebut adalah sebagai berikut:

No Tanggal Waktu Durasi (jam)

Kegiatan

1 30 Juli 2016

17.00-19.00 5

Bertemu dengan kepala Dusun AlasTunggal untuk pembagian KK dampingan

2 31 Juli 2016

15.30-20.00 4,5

Kunjungan dan Perkenalan bersama Keluarga Bapak I Wayan Sulandra

3 1 Agustus 2016

16.00-19.00 3

Kunjungan dan berbincang-bincang terkait kegiatan sehari-hari keluarga Bapak I Wayan Sulandra

4 2 Agustus 2016

12.00-17.00 5

Survei kebutuhan dan masalah yang dihadapi keluarga bapak I Wayan Sulandra

5 3 Agustus 2016

14.00-16.00 2

Kunjungan dan berbincang-bincang terkait pendapatan serta pengeluaran sehari hari

6 5 Agustus 2016

12.00-17.00 5

Kunjungan dan berbincang-bincang terkait kebutuhan yang belum terpenuhi

7 7 Agustus 2016

09.00-14.00 5

Membahas solusi yang mungkin dapat diberikan dari masalah yang dihadapi


(11)

8 8 8 Agustus 2016

14.00-19.00 5

Kunjungan dan berbincang-bincang terkait dengan masalah yang dihadapi

9 9 Agustus 2016

09.00-14.00 5

Sosialisasi mengenai manfaat, tujuan dan cara mendapat pinjaman di LPD ataupun Koperasi

10 11 Agustus 2016

09.00-15.00 6

Kunjungan dan membantu nenek Ni Wayan Rudias membuat kukusan

11 12 Agustus 2016

14.00-19.00 5

Kunjungan dan berbincang-bincang serta Penyuluhan mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

12 14 Agustus 2016

08.00-11.30 3,5

Kunjungan dan bincang-bincang serta sosialisasi mengenai pencegahan dan pemberantasan sarang nyamuk serta pencegahan demam berdarah.

13 15 Agustus 2016

09.00-15.00 6

Kunjungan dan membantu bapak I Wayan Sulandra membuat Kurungan Ayam

14 17 Agustus 2016

10.00-15.00 5

Kunjungan dan sosialisasi terkait membuat kerajinan tangan kipas hias dan sokasi

15 19 Agustus 2016

14.15-16.45 2,5

Kunjungan dan berbincang-bincang bersama mengenai pentingnya menabung

16 20 Agustus 2016

12.30-15.00 2,5

Kunjungan dan berbincang-bincang

mengenai kesehatan keluarga bapak I Wayan Sulandra

17 21 Agustus 2016

08.00-14.00 6

Kunjungan dan berbincang-bincang terkait bantuan-bantuan yang sudah diterima oleh keluarga Bapak I Wayan Sulandra

18 23 Agustus 2016

11.00-16.00 5

Kunjungan dan mengisi formulir PBDK LPPM Unud


(12)

9 19 24 Agustus 2016

11.00-16.00 5

Kunjungan, berbincang-bincang dan pemberian sumbangan alat kebersihan

20 25 Agustus 2016

11.00-16.00 5

Perpisahan dan pemberian sumbangan sembako


(13)

10

BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

4.1 Pelaksanaan 4.1.1 Waktu

Waktu dari pelaksanaan pendampingan keluarga ini termasuk ke dalam Jam Kerja Efektif Mahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa yaitu minimal 15 kali dalam sebulan. Adapun waktu yang jumlah kunjungan ke keluarga dampingan yang penulis lakukan selama sebulan adalah sebanyak 20 kali dengan total waktu kunjungan selama 91 jam.

4.1.2 Lokasi

Lokasi pendampingan keluarga adalah sesuai dengan lokasi desa yang telah ditentukan. Adapun lokasi desa yang dimaksud adalah Desa Duda, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem. Lokasi spesifik dari pelaksanaan kegiatan ini adalah rumah Bapak I Wayan Sulandra di Dusun Alas Tunggal, Desa Duda, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem.

4.1.3 Kegiatan Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan pendampingan keluarga ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN PPM XIII Universitas Udayana di Desa Duda, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem. Kegiatan yang dilakukan berupa kunjungan ke rumah keluarga Bapak I Wayan Sulandra. Selama kunjungan tersebut, dilakukan obrolan-obrolan santai bersama anggota keluarga untuk menciptakan suasana yang nyaman bagi keluarga tersebut sehingga dalam menceritakan masalah yang mereka hadapi dapat diceritakan dengan lengkap dan santai. Feedback yang didapat dari hal tersebut adalah

keluarga bapak I Wayan Sulandra mau membuka diri untuk mencari solusi permasalahan yang dihadapi keluarganya. Jadwal kunjungan ke keluarga dampingan dilakukan sebanyak 20 kali selama sebulan, dimana kunjungan rata-rata 2 – 6 jam untuk tiap kunjungan, sehingga total kunjungan mencapai 91 jam.

4.2 Hasil Pendampingan Keluarga

Hasil dari pendampingan keluarga Bapak I Wayan Sulandra yaitu : 1. Perekonomian Keluarga

Bapak I Wayan Sulandra dapat memproduksi kurungan lebih banyak dari sebelumnya dengan meningkatkan jam kerjanya. Selain itu bapak I Wayan Sulandra dan istri


(14)

11

mulai memikirkan untuk membuat kerajinan tangan yang lebih bernilai seperti kipas hias dan sokasi.

2. Edukasi Kesehatan

Dengan memberikan edukasi tentang kesehatan, keluarga Bapak I Wayan Sulandra sekarang mengetahui cara pencegahan dan pemberantasan sarang nyamuk, pencegahan demam berdarah, dan penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat.

3. Edukasi Menabung

Keluarga Bapak Sulandra mulai mengetahui manfaat dari pentingnya menabung guna menunjang kehidupan. Hal ini dimulai dari menabung dengan menggunakan celengan sebagai media termudah.

4.3 Kendala Pendampingan Keluarga

Kendala yang dihadapi selama pendampingan keluarga Bapak I Wayan Sulandra ialah kurang komunikatifnya nenek Ni Wayan Rudias. Tidak terdapat kendala yang berarti dalam melakukan kegiatan pendampingan keluarga dengan keluarga bapak I Wayan Sulandra, karena pekerjaan membuat kurungan ayam dan kukusan dilakukan di rumah. sehingga tidak terjadi kesulitan untuk melakukan pendampingan.


(15)

12

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan

Dari hasil pendampingan selama sebulan yang telah penulis lakukan, maka penulis dapat menyimpulkan masalah yang dialami oleh Keluarga Dampingan I Wayan Sulandra ialah masalah ekonomi dan masalah kesehatan. Pemasukan dari penjualan kurungan ayam dan kukusan tidak menentu tiap bulannya sehingga sulit untuk membiayai kehidupan sehari-hari.

5.2 Saran

Dalam masalah yang akan dihadapi keluarga bapak I Wayan Sulandra, penulis menyarankan agar bapak I Wayan Sulandra bersedia untuk belajar untuk membuat kerajinan lain dengan memanfaatkan limbah dari bambu yang digunakan untuk membuat kurungan ayam dan kukusan menjadi kerajinan-kerajinan tangan lainnya yang lebih bernilai jual dan lebih menarik seperti kipas hias dan sokasi. Penulis juga menyarankan bapak I Wayan Sulandra dan istrinya Ni Wayan Srinti yang masih berumur produktif agar dapat meningkatkan waktu kerja sehingga memperoleh hasil yang lebih maksimal. Dalam mengatasi masalah kesehatannya, penulis sarankan agar keluarga bapak I Wayan Sulandra untuk mengurus kartu kesehatan seperti JKBM. Kartu JKBM ini dapat diurus melalui Kepala Dusun yang kemudian dapat mengusulkannya di kantor desa.


(16)

13

DAFTAR PUSTAKA

Tim penyusun Universitas Udayana, 2016. Buku Pedoman Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat.


(17)

14

LAMPIRAN FOTO

Gambar 1. Tampak Depan Rumah bapak I Wayan Sulandra


(18)

15

Gambar 3. Tampak Depan dapur bapak I Wayan Sulandra


(19)

16

Gambar 5. Pengisian formulir PBDK LPPM Unud


(20)

17


(1)

12

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan

Dari hasil pendampingan selama sebulan yang telah penulis lakukan, maka penulis dapat menyimpulkan masalah yang dialami oleh Keluarga Dampingan I Wayan Sulandra ialah masalah ekonomi dan masalah kesehatan. Pemasukan dari penjualan kurungan ayam dan kukusan tidak menentu tiap bulannya sehingga sulit untuk membiayai kehidupan sehari-hari.

5.2 Saran

Dalam masalah yang akan dihadapi keluarga bapak I Wayan Sulandra, penulis menyarankan agar bapak I Wayan Sulandra bersedia untuk belajar untuk membuat kerajinan lain dengan memanfaatkan limbah dari bambu yang digunakan untuk membuat kurungan ayam dan kukusan menjadi kerajinan-kerajinan tangan lainnya yang lebih bernilai jual dan lebih menarik seperti kipas hias dan sokasi. Penulis juga menyarankan bapak I Wayan Sulandra dan istrinya Ni Wayan Srinti yang masih berumur produktif agar dapat meningkatkan waktu kerja sehingga memperoleh hasil yang lebih maksimal. Dalam mengatasi masalah kesehatannya, penulis sarankan agar keluarga bapak I Wayan Sulandra untuk mengurus kartu kesehatan seperti JKBM. Kartu JKBM ini dapat diurus melalui Kepala Dusun yang kemudian dapat mengusulkannya di kantor desa.


(2)

13

DAFTAR PUSTAKA

Tim penyusun Universitas Udayana, 2016. Buku Pedoman Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat.


(3)

14

LAMPIRAN FOTO

Gambar 1. Tampak Depan Rumah bapak I Wayan Sulandra


(4)

15

Gambar 3. Tampak Depan dapur bapak I Wayan Sulandra


(5)

16

Gambar 5. Pengisian formulir PBDK LPPM Unud


(6)

17