Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Bonyoh - Kecamatan Kintamani - Kabupaten Bonyoh.

(1)

LAPORAN PENDAMPINGAN KELUARGA

KKN-PPM UNIVERSITAS UDAYANA

PERIODE XIII TAHUN 2016

DESA : BONYOH

KECAMATAN : KINTAMANI

KABUPATEN : BANGLI

NAMA MAHASISWA :MADE DANIA KRISTIANTINI

FAK/PS :EKONOMI DAN BISNIS / AKUNTANSI

NIM :1306305114

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN

KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

UNIVERSITAS UDAYANA

2016


(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan kegiatan KKN PPM Tahun 2016 di Desa Bonyoh, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli tepat pada waktunya.

Dalam penyusunan laporan ini, penulis banyak memperoleh bimbingan, petunjuk, bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Melalui kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:

1. Ibu Ni Luh Gede Astari yani,SH.,MH selaku dosen pembimbing lapangan yang telah memberi dukungan, pengarahan dan pendampingan terhadap penulis sehingga dapat menyelesaikan program dengan baik. 2. Bapak I Wayan Denia, selaku Kepala Desa Bonyoh yang membantu

penulis dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi penulis dalam pelaksanaan program di Keluarga Dampingan.

3. Bapak I Wayan Sumber selaku Kepala Dusun Bonyoh yang telah memberi informasi mengenai Keluarga Dampingan.

4. Bapak I Wayan Sukarata sebagai Kepala Keluarga Dampingan yang telah memberi informasi mengenai keluarganya.

5. Teman-teman satu kelompok yang sudah bekerjasama selama KKN PPM ini serta pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran yang konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan demi kemajuan penulis ke depannya. Akhir kata, penulis mengucapkan terimakasih.

Bonyoh, 28 Agustus 2016


(3)

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... ... i

Kata Pengantar ... ii

Daftar Isi ... iii

Lembar Pengesahan ... iv

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN 1.1 Profil Keluarga Dampingan ...1

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan ...2

1.2.1 Pendapatan Keluarga ...2

1.2.2 Pengeluaran Keluarga ...2

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH 2.1 Permasalahan Keluarga ...3

2.2 Masalah Prioritas ...3

2.2.1 Permasalahan Ekonomi ...3

2.2.2 Permasalahan Pertanian... ...4

2.2.3 Permasalahan Kesehatan ...4

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH 3.1 Program ...5

3.2 Jadwal Kegiatan ...6

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA 4.1 Pelaksanaan Pendampingan Keluarga ...7

4.2 Hasil ...12

4.3 Kendala ...12

BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan ...13

5.2 Rekomendasi ...13


(4)

LEMBAR PENGESAHAN

Dengan selesainya kegiatan KKN-PPM yang saya kerjakan maka saya:

Nama Mahasiswa : Made Dania Kristiantini

NIM : 1306305114

Desa : Bonyoh

Kecamatan : Kintamani

Kabupaten : Bangli

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis / Akuntansi

Tanda Tangan :

Telah menyelesaikan laporan kegiatan saya selama di lokasi KKN-PPM.

Bonyoh, 26 Agustus 2016 Mengetahui/Menyetujui

KK Dampingan


(5)

BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

1.1 Profil Keluarga Dampingan

No Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Ket

1.

I Wayan Sukarata KK

46

tahun Tamat SD Buruh

2. I Wayan Muliawan

Anak 20

Tahun

Tamat SD Petani

3. Ni Nengah Erna Anak 17

Tahun

Tamat SD Petani

Keluarga dampingan ini terdiri atas 3 orang yakni Bapak Wayan Sukarata sebagai kepala keluarga. Istri Bapak Wayan Sukarata telah meninggal 9 tahun yang lalu karena penyakit kanker, sehingga saat ini status Bapak Wayan Sukarata adalah duda. Bapak Wayan Sukarata memiliki dua orang anak, yaitu Muliawan dan Erna yang saat ini membantu Bapak Wayan Sukarata bekerja memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Berdasarkan informasi yang didapat, beberapa hal yang potensial menjadi masalah. Permasalahan yang pertama adalah tingkat pendidikan anggota keluarga yang rata-rata rendah. Karena tingkat pendidikan yang rendah sehingga pekerjaan yang dimiliki hanya sebatas sebagai buruh dan petani, di mana pekerjaan ini memberikan penghasilan yang rendah dan tidak teratur.

Keluarga dampingan tinggal dalam satu pekarangan yang tidak terlalu luas dengan bangunan sederhana, terdiri dari 1 bangunan dengan 2 ruang tidur, 1 bangunan untuk dapur, 1 kamar mandi, 1 bale gede, sanggah,dan sumur penampungan air. Atap rumah terbuat dari seng, lantai rumah terbuat dari semen. Untuk bangunan dapur masih terbuat daribedeg / anyaman bambu tanpa adanya ventilasi dan beralaskan tanah, untuk bangunan dengan ruang tidur sudah menggunakan tembok bercat dan memiliki satu ventilasi tiap kamarnya, untuk bale gede masih menggunakan plesteran semen dan batako, dan untuk kamar mandi sudah menggunakan tembok, beratap seng yang didalamnya berisi 1 jamban dan 1 ember untuk menampung air.


(6)

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan 1.2.1 Pendapatan Keluarga

Sumber Penghasilan Keluarga dari Bapak Sukarata yang hanya berprofesi sebagai buruh bangunan ini tidak menentu berkisar sekitar Rp 65.000/hari. Sedangkan penghasilan kedua anak Bapak Sukarata dari hasil bertani berkisar sekitar Rp 30.000/hari. Karena kedua anak Bapak Sukarata sudah bekerja, sehingga beliau tidak perlu lagi menanggung keperluan kedua anaknya. Namun, walaupun tidak lagi menanggung keperluan anaknya, penghasilan Bapak Sukarata masih terbilang kurang untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarga seharihari.

1.2.2 Pengeluaran Keluarga

Kebutuhan pokok sehari-hari keluarga Bapak Sukarata yaitu sembako seperti beras, gula, kopi, minyak goreng, LPG, dan bahan makanan untuk konsumsi sehari-hari. Selain itu, kebutuhan pokok sehari- hari untuk mandi seperti pasta gigi, sabun, dan shampoo. Sedangkan untuk air, pada saat musim hujan keluarga Bapak Sukarata memiliki penampungan air hujan dan pada saat musim kemarau Bapak Sukarata biasanya membeli air sebanyak 1 tangki yaitu Rp 200.000 untuk kebutuhan sehari hari. Dan pengeluaran lain lain seperti biaya listrik, dan lainnya. Bapak Sukarata saat ini tidak memiliki tanggungan pendidikan karena kedua anaknya sudah bekerja.

Ditinjau dari segi kesehatan Keluarga Bapak Sukarata, apabila mendapat masalah kesehatan, Bapak Sukarata dan keluarga biasanya pergi berobat ke POLINDES Desa Bonyoh. Apabila penyakit yang diderita cukup mengkhawatirkan Bapak Sukarata dan keluarga pergi ke puskesmas atau rumah sakit terdekat. Bapak Sukarata mendapatkan KIS (Kartu Indonesia Sehat) yang dapat digunakan apabila sakit, sehingga tanggungan dan biaya yang dibayarkan menjadi lebih ringan.

Dilihat dari segi pengeluaran sosial keluarga Bapak Sukarata, pengeluaran yang harus dibayar yaitu iuran peturunan sebesar Rp 100.000/bulan, selain itu terdapat iuran pengabenan sebesar Rp. 250.000/bulan menjelang kegiatan pengabenan masal di desa Bonyoh.


(7)

BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

2.1 Pemasalahan Keluarga

Berdasarkan hasil wawancara serta pengamatan, terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi oleh Keluarga Bapak Sukarata diantaranya yaitu permasalahan pendidikan dimana tingkat pendidikan masih rendah. Permasalahan ekonomi terkadang pengeluaran per bulan melebihi penghasilan per bulan, karena banyaknya pengeluaran tak terduga. Permasalahan kesehatan yaitu kurangnya penerapan perilaku hidup bersih dan sehat, dan terdapat beberapa penyakit yang diderita oleh anggota keluarga. Dan permasalahan pertanian, sebagai sumber penghasilan utama.

2.2 Masalah Prioritas

Dari hasil kunjungan yang dilaksanakan, maka dapat dipilih tiga masalah prioritas untuk dibantu pemecahannya, antara lain:

2.2.1 Permasalahan Ekonomi

Permasalahan ekonomi yang dialami keluarga Bapak Sukarata, antara lain pengeluaran yang tidak seimbang dengan penghasilan yang didapat. Dimana pengeluaran per bulan terkadang lebih besar, dibandingkan penghasilan per bulan. Penghasilan maksimal Bapak Sukarata sebagai buruh bangunan di desa Sebatu, yang didapat per hari sekitar Rp 65.000. Pekerjaan tidak selalu ada setiap hari, sehingga penghasilan per bulan tidak menentu. Penghasilan anak pertama, yaitu Muliawan sebagai petani sekitar Rp 30.000 per hari. Penghasilan anak kedua, yaitu Erna juga sebagai petani juga sekitar Rp 30.000 per hari. Namun penghasilan kedua anaknya juga tidak menentu. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan sehari sehari, penghasilan mereka masih terbilang kurang. Ditambah lagi apabila ada pengeluaran mendadak, mereka terpaksa meminjam uang atau berhutang. Saat ini, Bapak Sukarata memiliki hutang yang cukup banyak, sehingga pengeluaran yang didapat terpotong untuk membayar hutang.


(8)

2.2.2 Permasalahan Pertanian

Permasalahan pertanian yang dihadapi keluarga Bapak Sukarata adalah perlunya pengetahuan untuk meningkatkan produksi di ladang yang mereka garap, sehingga dapat menambah penghasilan. Kedua anaknya yang bekerja sebagai buruh tani, tidak bergabung ke kelompok SIMANTRI Desa Bonyoh. Sehingga mereka kekurangan pengetahuan dan informasi terkait pertanian. Beberapa permasalahan yang dihadapi seperti banyaknya hama lalat buah, kurangnya pengetahuan untuk pembuatan mol, dll.

2.2.3 Permasalahan Kesehatan

Masalah kesehatan yang dialami oleh keluarga dampingan Bapak Sukarata meliputi keluhan seperti batuk, pilek dan sakit kepala seperti pada umumnya yang disebabkan oleh udara dingin. Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) terbilang masih kurang. Dimana pada musim hujan, air yang digunakan untuk kebutuhan sehari hari merupakan tampungan dari hujan, sehingga air tidak terlalu jernih dan bersih. Kondisi rumah yang kurang baik dan terjaga. Terlihat dari keadaan kamar tidur dan kamar mandi yang kurang bersih dan berantakan. Serta kurangnya ventilasi pada setiap ruangan untuk jalur masuknya udara dan sinar matahari menyebabkan tempat tinggal menjadi kurang sehat. PHBS seperti mencuci tangan dengan baik juga sering terlupakan.


(9)

BAB III

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

3.1 Program

Dengan memprioritaskan masalah-masalah yang telah diidentifikasi, selanjutnya masalah tersebut akan dicarikan pemecahaannya yang disesuaikan dengan kemampuan dari KK yang didampingi dan sesuai dengan bidang keahlian yang mahasiswa dalami selama menempuh pendidikan di Universitas Udayana. Sehingga, tujuan dari program KK dampingan ini dapat tercapai yaitu memberikan bantuan dan mensejahterakan KK dampingan. Masalah yang akan dicarikan solusinya antara lain :

1. Permasalahan ekonomi. 2. Permasalahan pertanian. 3. Permasalahan kesehatan.

Kegiatan yang telah dilakukan adalah survei lapangan ke keluarga dampingan. Kegiatan pengenalan dan sosialisasi diperlukan pertama kali untuk lebih mengakrabkan mahasiswa kepada keluarga dampingan. Mahasiswa juga terjun langsung ke keluarga dampingan dengan melakukan pendekatan yang sesuai dengan adat dan budaya yang berlaku di masyarakat sekitar. Selain itu, dilakukan observasi pada keadaan rumah secara langsung dengan meminta ijin ke keluarga dampingan terlebih dahulu.

Berdasarkan hasil survei dan pengamatan terdapat beberapa permasalahan yang ditemukan di keluarga Bapak Sukarata. Dari beberapa masalah, diprioritaskan tiga masalah yang dapat diselesaikan oleh mahasiswa. Permasalahan tersebut meliputi permasalahan ekonomi, permasalahan kesehatan, serta permasalahan pertanian. Kunjungan dilakukan dengan mencari informasi mengenai keadaan ekonomi KK, kondisi ladang milik KK, dan melakukan pemeriksaan kesehatan KK. Pemberian komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) kepada KK dan anggota keluarganya juga dilakukan terkait dengan masalah kesehatan yang dialaminya dan terkait PHBS.


(10)

3.2 Jadwal Kegiatan

No. Hari/Tanggal Jenis Kegiatan

1 Jumat, 29 Juli 2016 Perkenalan dan sosialisasi dengan keluarga dampingan 2 Sabtu, 30 Juli 2016 Mengetahui gambaran kehidupan keluarga

dampingan secara umum dan menganalisa permasalahan keluarga dampingan

3 Minggu, 31 Juli 2016 Menginformasikan dan mendampingi KK dampingan untuk hadir pada acara pelatihan pembuatan mol, kompos, dan pelatihan pengendalian hama lalat buah 4 Senin, 1 Agustus 2016 Melihat dan mencari permasalahan ekonomi

pada keluarga dampingan

5 Selasa, 2 Agustus 2016 Melihat dan mencari faktor risiko kesehatan dalam keluarga

6 Rabu, 3 Agustus 2016 Pemeriksaan tanda vital

7 Kamis, 4 Agustus 2016 KIE terkait dengan keluhan kesehatan KK 8 Jumat, 5 Agustus 2016 KIE perilaku hidup bersih dan sehat di keluarga 9 Minggu, 7 Agustus 2016 Melihat kegiatan keluarga dampingan seharihari di

rumah

10 Senin, 8 Agustus 2016 Membantu KK di rumah

11 Selasa, 9 Agustus 2016 Melihat kegiatan keluarga dampingan sehari - hari di ladang

12 Rabu, 10 Agustus 2016 Membantu KK di ladang

13 Kamis, 11 Agustus 2016 Berbincangbincang dengan keluarga dampingan 14 Jumat, 12 Agustus 2016 Membantu KK di rumah

15 Sabtu, 13 Agustus 2016 Berbincangbincang dengan keluarga dampingan 16 Minggu, 14 Agustus 2016 Penyerahan sembako kepada keluarga dampingan


(11)

BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

4.1 Pelaksanaan Pendampingan Keluarga 4.1.1 Kunjungan 1

Hari/Tanggal : Jumat, 29 Juli 2016

Jenis Kegiatan : Perkenalan dan sosialisasi dengan keluarga KK dampingan.

Kunjungan pertama, saya melakukan perkenalan dengan keluarga dampingan. Keluarga dampingan terdiri dari 3 orang, yaitu KK bernama I Wayan Sukarata. Beliau berusia 46 tahun. Beliau berstatus duda karena sang istri telah meninggal. Beliau memiliki 2 orang anak. Anak pertama adalah lakilaki bernama I Wayan Muliawan, saat ini Muliawan berusia 20 tahun. Anak kedua adalah perempuan bernama Erna, saat ini Erna berusia 17 tahun. KK tinggal di sebuah rumah sederhana yang tidak terlalu luas. Rumah terdiri dari 3 bangunan utama, balai gede, dan sanggah. Yaitu 1 bangunan dengan 2 kamar tidur, 1 bangunan untuk dapur, dan 1 bangunan untuk kamar mandi.

4.1.2 Kunjungan 2

Hari/Tanggal : Sabtu, 30 Juli 2016

Jenis Kegiatan : Mengetahui gambaran kehidupan keluarga dampingan secara umum dan menganalisa permasalahan keluarga dampingan

Kunjungan kedua, saya berbincangbincang dengan keluarga dampingan. Bapak Sukarata bekerja sebagai buruh bangunan di Desa Sebatu. Anak pertama beliau, yaitu Muliawan bekerja sebagai petani untuk mengurus ladang. Anak kedua yaitu Erna juga bekerja membantu kakaknya di ladang. Ladang yang dimiliki tidak begitu luas. Tanaman yang ditanam di ladang hanyalah tanaman jeruk. Sehingga jeruk menjadi sumber penghasilan utama dari ladang mereka.

4.1.3 Kunjungan 3

Hari/Tanggal : Minggu, 31 Juli 2016

Jenis Kegiatan : Menginformasikan dan mendampingi KK dampingan untuk hadir pada acara pelatihan pembuatan mol, kompos, dan pelatihan pengendalian hama lalat buah.


(12)

Pada kunjungan ketiga saya menginformasikan kepada keluarga dampingan bahwa terdapat acara pelatihan pembuatan mol, kompos, dan pelatihan pengendalian hama lalat buah yang diadakan oleh mahasiswa KKN Unud dengan berkoordinasi dengan SIMANTRI Desa Bonyoh. Dan mendampingi mereka saat hadir pada acara pelatihan. Kegiatan ini akan sangat berguna untuk kedua anak Bapak Sukarata, yang bekerja sebagai petani di ladang.

4.1.4 Kunjungan 4

Hari/Tanggal : Senin, 1 Agustus 2016

Jenis Kegiatan : Melihat dan mencari permasalahan ekonomi pada keluarga dampingan Pada kunjungan keempat, saya berbincang bincang seputar keadaan ekonomi keluarga dampingan. Dari hasil perbincangan, diketahui bahwa penghasilan Bapak Sukarata sebagai buruh bangunan di Desa Sebatu tidak menentu. Rata rata penghasilan yang didapat per hari adalah Rp 65.000. Untuk kedua anak beliau penghasilannya juga tidak menentu, mereka mendapat rata rata penghasilan per hari Rp 30.000. Penghasilan mereka terkadang tidak cukup untuk membiayai pengeluaran. Penghasilan digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari hari, membayar cicilan hutang, dan membiayai kebutuhan atau keperluan mendadak. Oleh karena itu, diperlukan pemberian bimbingan dan solusi bagaimana pengelolaan keuangan yang baik untuk membantu memperbaiki perekonomian keluarga.

4.1.5 Kunjungan 5

Hari/Tanggal : Selasa, 2 Agustus 2016

Jenis Kegiatan : Melihat dan mencari faktor risiko kesehatan dalam keluarga

Pada kunjungan kelima, saya berbincang bincang seputar riwayat kesehatan keluarga dampingan. Diketahui bahwa istri Bapak Sukarata telah meninggal 9 tahun yang lalu, karena penyakit kanker payudara. Untuk Bapak Sukarata sendiri, beliau tidak memiliki riwayat penyakit berat. Begitu juga dengan kedua anak beliau, kedua anak beliau tidak memiliki penyakit berat. Penyakit yang mereka alami biasanya sebatas pusing, sakit kepala, batuk, pilek yang disebabkan oleh udara dingin. Keluarga Bapak Sukarata tidak memiliki kebiasaan merokok maupun minum alkohol.


(13)

4.1.6 Kunjungan 6

Hari/Tanggal : Rabu, 3 Agustus 2016 Jenis Kegiatan : Pemeriksaan tanda vital

Pada kunjungan keenam saya dengan didampingi mahasiswa fakultas kedokteran, mengecek kondisi kesehatan anggota keluarga dampingan dengan melakukan pemeriksaan tanda vital. Pemeriksaan tanda vital yang dilakukan antara lain keadaan umum, kesadaran, tekanan darah, frekuensi nadi, frekuensi nafas, suhu tubuh.

4.1.7 Kunjungan 7

Hari/Tanggal : Kamis, 4 Agustus 2016

Jenis Kegiatan : KIE terkait dengan keluhan kesehatan KK

Pada kunjungan ketujuh saya dengan didampingi mahasiswa fakultas kedokteran, berdasarkan pemeriksaan kesehatan yang telah dilakukan hari sebelumnya, dan berdasarkan informasi kesehatan yang kami peroleh dari perbincangan bersama keluarga dampingan, kami memberikan KIE terkait dengan keluhan kesehatan yang dialami oleh Bapak Sukarata dan keluarga.

4.1.8 Kunjungan 8

Hari/Tanggal : Jumat, 5 Agustus 2016

Jenis Kegiatan : KIE perilaku hidup bersih dan sehat di keluarga

Pengetahuan keluarga ini terhadap perilaku hidup bersih dan sehat masih kurang. Kebersihan dan kerapian kamar tidur kurang terjaga. Kamar terlihat berdebu, dan banyak sarang laba laba. Begitu pun juga dengan keadaan kamar mandi yang kotor. Sumur penampungan air juga tidak terjaga dengan baik. Penggunaan air hujan untuk kebutuhan sehari hari sebenarnya sangat tidak baik untuk kesehatan, melihat bahwa air huja berwarna keruh dan ditampung di tempat yang kotor. Kebiasaan mandi sekali sehari mencerminkan bahwa keluarga ini tidak bisa menjaga kebersihan diri sendiri. Keterbatasan air dan iklim dingin di desa ini merupakan salah satu faktor penyebabnya. Pemakaian sabun dan air mengalir untuk mencuci tangan juga masih kurang pada keluarga ini. Mereka berpandangan bahwa cukup mencuci tangan dengan air dalam wadah saja tetapi sebetulnya itu belum memenuhi syarat cuci tangan yang baik sehingga rentan terhadap infeksi yang ditularkan melalui makanan, apalagi lalat di daerah Kintamani sangat banyak. Disarankan untuk meningkatkan kebersihan dengan


(14)

membiasakan mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan mandi minimal dua kali sehari. Kebersihan dalam hal memasak juga kurang diperhatikan. Bahan makanan tidak dicuci dulu sebelum dimasak, dan makanan yang sudah matang tidak diletakkan dengan baik sehingga dihinggapi lalat. Hal ini dapat menyebabkan sumber penyakit. Disarankan untuk selalu mencuci bahan makanan sebelum dimasak, dan juga selalu menutup makanan dengan tudung saji agar tidak dihinggapi lalat. Disamping itu, kebersihan lingkungan juga masih tergolong kurang, banyak wadah wadah tak terpakai berisi genangan air hujan yang dapat memicu jentik nyamuk. Sebaiknya, wadah wadah tersebut dibersihkan agar tidak ada jentik nyamuk.

4.1.9 Kunjungan 9

Hari/Tanggal : Minggu, 7 Agustus 2016

Jenis Kegiatan : Melihat kegiatan keluarga dampingan seharihari di rumah

Pada kunjungan kesembilan, saya melihat kegiatan keluarga dampingan sehari hari di rumah. Bapak Sukarata pergi bekerja pada pukul 7 pagi. Sedangkan kedua anaknya, yaitu Muliawan dan Erna pergi bekerja ke ladang pukul 9 pagi. Bapak Sukarata pulang kembali ke rumah selesai bekerja pada pukul 6 malam. Kedua anaknya pulang kembali ke rumah setelah bekerja juga pada pukul 6 malam. Sesampai di rumah biasanya mereka mandi dan makan malam setelah itu berkumpul bersama untuk mengobrol dan bersantai yang dilanjutkan dengan istirahat tidur.

4.1.10 Kunjungan 10

Hari/Tanggal : Senin, 8 Agustus 2016 Jenis Kegiatan : Membantu KK di rumah

Pada kunjungan kesepuluh, saya membantu kegiatan keluarga dampingan di rumahnya sambil mengakrabkan diri dengan keluarga dampingan. Yaitu membantu bersihbersih di pekarangan rumah.

4.1.11 Kunjungan 11

Hari/Tanggal : Selasa, 9 Agustus 2015

Jenis Kegiatan : Melihat kegiatan keluarga dampingan seharihari di ladang


(15)

dengan perbatasan Desa Abuan. Dapat ditempuh dengan berjalan kaki ataupun dengan mengendarai sepeda motor. Ladang milik Bapak Sukarata tidak terlalu luas, dan hanya menanam tanaman jeruk.

4.1.12 Kunjungan 12

Hari/Tanggal : Rabu, 10 Agustus 2015 Jenis Kegiatan : Membantu KK di ladang

Pada kunjungan keduabelas, saya ikut kembali ke ladang Bapak Sukarata bersama kedua anaknya untuk membantu kegiatan mereka di ladang. Kegiatan yang dilakukan di ladang adalah membantu memetik jeruk yang sudah siap panen. Jerukjeruk yang sudah dipanen ini nantinya akan dijual. Biasanya pengepul akan datang langsung mencari ke kebun untuk membeli jeruk mereka.

4.1.13 Kunjungan 13

Hari/Tanggal : Kamis, 11 Agustus 2015

Jenis Kegiatan : Berbincangbincang dengan keluarga dampingan

Pada kunjungan ketiga belas saya berkunjung ke rumah keluarga dampingan untuk sekedar berbincang bincang dengan Bapak Sukarata dan kedua anaknya dan membantu perkerjaan yang bisa saya lakukan, untuk menambah keakraban dengan keluarga dampingan. Serta untuk memberikan solusi serta masukan apabila terdapat masalah yang dihadapi.

4.1.14 Kunjungan 14

Hari/Tanggal : Jumat, 12 Agustus 2015 Jenis Kegiatan : Membantu KK di rumah

Pada kunjungan keempat belas, saya membantu kegiatan keluarga dampingan di rumahnya sambil mengakrabkan diri dengan keluarga dampingan. Yaitu membantu anak perempuan Bapak Sukarata untuk memasak makanan untuk anggota keluarga.

4.1.15 Kunjungan 15

Hari/Tanggal : Sabtu, 13 Agustus 2015.


(16)

Pada kunjungan kelima belas saya berkunjung ke rumah keluarga dampingan untuk sekedar berbincang – bincang dengan Bapak Sukarata dan kedua anaknya dan membantu perkerjaan yang bisa saya lakukan, untuk menambah keakraban dengan keluarga dampingan.

4.1.16 Kunjungan 16

Hari/Tanggal : Minggu, 14 Agustus 2016

Jenis Kegiatan : Penyerahan sembako kepada keluarga dampingan

Kegiatan keluarga dampingan diakhiri dengan pemberian kenang-kenangan berupa sembako yang setidaknya dapat membantu pernasalahan ekonomi keluarga dampingan.

4.2 Hasil

Setelah dilakukan kunjungan sebanyak 15 kali, didapatkan:

1. Peningkatan pemahaman KK dan anggota keluarganya akan pengelolaan keuangan yang baik.

2. Peningkatan pemahaman terkait pertanian ladang yang dimilikinya.

3. Peningkatan pemahaman KK dan anggota keluarganya terkait dengan masalah kesehatan yang dialaminya.

4. Penerapan perilaku hidup bersih dan sehat sehingga dapat menciptakan suatu lingkungan kondusif sebagai tempat tinggal.

4.3 Kendala

Kendala yang ditemukan saat melakukan kegiatan keluarga dampingan adalah:

1. Sulitnya menemui keluarga karena bertepatan dengan upacara pengabenan dan ngayah di rumah warga.

2. Sulitnya bertemu keluarga dalam keadaan lengkap karena salah satu diantara KK atau istrinya sedang bekerja di ladang.


(17)

(18)

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan

Dari kunjungan yang telah dilakukan selama 15 hari ke keluarga dampingan Bapak Sukarata, pendamping dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Rendahnya tingkat pendidikan Bapak Sukarata dan anggota keluarganya sehingga tingkat pekerjaan yang didapat menghasilkan pendapatan yang tidak menentu dan tidak dapat memberikan jaminan di masa depan.

2. Kurangnya kesadaran untuk menabung. Sebaiknya memanfaatkan lembaga keuangan yang ada baik itu LPD ataupun koperasi untuk menabungkan uang yang dimiliki serta untuk menanggulangi jika ada kepentingan mendadak seperti ada anggota keluarga yang mendadak sakit ataupun keperluan adat.

3. Kurangnya kesadaran akan perilaku hidup bersih dan sehat.

4. Solusi yang dapat diberikan kepada keluarga dampingan hanya dapat berupa saran dan pandangan mengenai cara mengatasi masalah yang ada pada keluarga dampingan. Serta pemberian pengetahuan melalui KIE.

5.2 Rekomendasi

1. Keluarga dampingan seharusnya tidak hanya mengandalkan satu aspek pekerjaan saja, apalagi pekerjaannya tidak tetap.

2. Keluarga dampingan disarankan untuk pandai-pandai mengolah uang, dan menyisihkan sebagian penghasilan sebagai tabungan keluarga yang mana uang tersebut digunakan jika diperlukan mendadak.

3. Keluarga dampingan juga sebaiknya mengelola ladang dengan baik agar dapat meningkatkan produksi jeruk di ladang yang mereka miliki.

3. Pendamping juga menyarankan agar keluarga menjaga kebersihan lingkungan rumah dan juga kesehatan anggota keluarga.


(19)

1. Penunggu karang 4. Penampungan Air 7. Kamar Tidur

2. Dapur 5. Kamar Mandi 8. R. Keluarga

3. Merajan 6. Bale Gede 9. Pekarangan

Jalan Masuk

LAMPIRAN

Denah Rumah KK Dampingan

U

Keterangan

9

2

1 3

6

4 5 7


(20)

(21)

(1)

12 Pada kunjungan kelima belas saya berkunjung ke rumah keluarga dampingan untuk sekedar berbincang – bincang dengan Bapak Sukarata dan kedua anaknya dan membantu perkerjaan yang bisa saya lakukan, untuk menambah keakraban dengan keluarga dampingan.

4.1.16 Kunjungan 16

Hari/Tanggal : Minggu, 14 Agustus 2016

Jenis Kegiatan : Penyerahan sembako kepada keluarga dampingan

Kegiatan keluarga dampingan diakhiri dengan pemberian kenang-kenangan berupa sembako yang setidaknya dapat membantu pernasalahan ekonomi keluarga dampingan.

4.2 Hasil

Setelah dilakukan kunjungan sebanyak 15 kali, didapatkan:

1. Peningkatan pemahaman KK dan anggota keluarganya akan pengelolaan keuangan yang baik.

2. Peningkatan pemahaman terkait pertanian ladang yang dimilikinya.

3. Peningkatan pemahaman KK dan anggota keluarganya terkait dengan masalah kesehatan yang dialaminya.

4. Penerapan perilaku hidup bersih dan sehat sehingga dapat menciptakan suatu lingkungan kondusif sebagai tempat tinggal.

4.3 Kendala

Kendala yang ditemukan saat melakukan kegiatan keluarga dampingan adalah:

1. Sulitnya menemui keluarga karena bertepatan dengan upacara pengabenan dan ngayah di rumah warga.

2. Sulitnya bertemu keluarga dalam keadaan lengkap karena salah satu diantara KK atau istrinya sedang bekerja di ladang.


(2)

(3)

13 BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Dari kunjungan yang telah dilakukan selama 15 hari ke keluarga dampingan Bapak Sukarata, pendamping dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Rendahnya tingkat pendidikan Bapak Sukarata dan anggota keluarganya sehingga tingkat pekerjaan yang didapat menghasilkan pendapatan yang tidak menentu dan tidak dapat memberikan jaminan di masa depan.

2. Kurangnya kesadaran untuk menabung. Sebaiknya memanfaatkan lembaga keuangan yang ada baik itu LPD ataupun koperasi untuk menabungkan uang yang dimiliki serta untuk menanggulangi jika ada kepentingan mendadak seperti ada anggota keluarga yang mendadak sakit ataupun keperluan adat.

3. Kurangnya kesadaran akan perilaku hidup bersih dan sehat.

4. Solusi yang dapat diberikan kepada keluarga dampingan hanya dapat berupa saran dan pandangan mengenai cara mengatasi masalah yang ada pada keluarga dampingan. Serta pemberian pengetahuan melalui KIE.

5.2 Rekomendasi

1. Keluarga dampingan seharusnya tidak hanya mengandalkan satu aspek pekerjaan saja, apalagi pekerjaannya tidak tetap.

2. Keluarga dampingan disarankan untuk pandai-pandai mengolah uang, dan menyisihkan sebagian penghasilan sebagai tabungan keluarga yang mana uang tersebut digunakan jika diperlukan mendadak.

3. Keluarga dampingan juga sebaiknya mengelola ladang dengan baik agar dapat meningkatkan produksi jeruk di ladang yang mereka miliki.

3. Pendamping juga menyarankan agar keluarga menjaga kebersihan lingkungan rumah dan juga kesehatan anggota keluarga.


(4)

1. Penunggu karang 4. Penampungan Air 7. Kamar Tidur

2. Dapur 5. Kamar Mandi 8. R. Keluarga

3. Merajan 6. Bale Gede 9. Pekarangan

Jalan Masuk

Denah Rumah KK Dampingan

U

Keterangan

9

2

1 3

6

4 5 7


(5)

(6)