Pengolahan Limbah Genteng untuk Produksi Ubin Pelapis Dinding.

(B. Teknologi)
Pengolahan Limbah Genteng untuk Produksi Ubin Pelapis Dinding
Mulyono, Ambar; Aryani, Silfia Mona; Amboro, Joko Lulut
Fakultas Sastra dan Seni Rupa UNS, Penelitian, BOPTN UNS, Hibah Bersaing, 2012
Industri kreatif yang dewasa ini mendapatkan perhatian besar dari pemerintah merupakan kesempatan
bagi masyarakat untuk mengembangkan dan menghasilkan karya-karya kreatif dalam berbagai bidang.
Sebagai bagian dari ekonomi kreatif yang berbasis kerakyatan dan teknologi, industri kreatif diyakini
mampu menjawab isu global terkait dengan permasalahan lingkungan, diantaranya isu global warming,
deforestasi, energi terbarukan dan emisi karbon. Penelitian tahap I yang telah selesai dilaksanakan ini
merupakan proses awal dari rangkaian eksperimen dan uji coba untuk mendapatkan hasil berupa produk
material yang memanfaatkan limbah genteng baik dari industri kecil penghasil genteng maupun sampah
bongkaran bangunan. Selain merupakan wujud kreativitas, penelitian ini merupakan upaya menerapkan
konsep 3R (Reuse, Reduce, Recycle) dalam menyikapi isu pemanasan global dan kelestarian lingkungan.
Penelitian ini dilaksanakan di dalam laboratorium dengan mengambil sampel-sampel limbah genteng
dari tiga lokasi, yaitu; dari sentra industri genteng Klepu di Klaten, dari sentra industri genteng di
Bekonang Sukoharjo dan jenis genteng yang diproduksi dari industri genteng di Soka Kebumen. Tahap
pertama penelitian adalah penciptaan alat penumpul pecahan genteng, pewarnaan pecahan genteng
dan uji coba tahap awal pembuatan ubin. Dengan metode eksperimentasi, sampel-sampel genteng yang
telah dipilih secara purposiv diolah dalam beberapa tahap hingga menghasilkan beberapa alternatif ubin
kemudian dinilai kualitas visualnya. Didapati bahwa ubin dengan pecahan genteng berglasur dan
menggunakan semen putih sebagai badan ubin menghasilkan ubin dengan kualitas visual terbaik.

Dalam menciptakan produk, proses yang digunakan sangat sederhana dengan teknologi tepat guna dan
bahan baku yang mudah didapatklan dan terjangkau harganya. Sehingga output dari riset ini memiliki
kebaruan tiga hal yakni: teknologi tepat guna berupa mesin penumpul (blunting) pecahan genteng untuk
mendapatkan koral tiruan, metode pembuatan ubin dari limbah genteng dan produk baru berupa ubin.
Dengan demikian masyarakat umum akan dengan mudah dapat mengadopsi hasil penelitian ini,
terutama industri kecil kerajinan genteng sebagai alternatif diversifikasi produk.