Pengolahan Lumpur dan Limbah Padat Industri Tapioka untuk Produksi Biogas

PE54ANFAATAN LClMf {JK
DAN LIMBAH PADAT IIVDUSTRI TAPlOKA
U N T U K PRODUKSi B1OGA-S

OLEH :
HERL- PRIYOSO

PRUGRAM PASCA S A M A N A
INSTITUT PERTANIAY BOGOR
20@2

HERCI PWYONO. Pemanfaatan Lumpur dan timbah Padat Industri
I'apioka untuk Produksi Biogas. Dibimbing oleh ERLIZA NOOR dam

SIGID HARIYADI.
Penelitran ini krtujuan untuk rnembuat biogas dari bahan campuran

lurnpur dan ampas tapioka, mcnentukan jurnlah biops t e h i k yang dihasilkan,

rnerancaog alat pengolahan dan rnengkaji secara ekonornis terhadap produksi


biogas.
Penentuan jurnlah biogas terbaik terhadap lumpur dan ampas tapioka

dilakulcan dengan komposisi M a n campuran ( kadar TS 7%, kadar TS 14% dan

kadar TS 2 t %) dengan volume 60 liter clan waktu pemeraman selama 25 hari,
slanjutnya diuji dengan RAL (Rancangan Acak Lengkap).
Hasit penelitian rnenunjukkan bahwa jumlah biogas terbaik dihasil kan

oleh bahan dengan hdar TS 31% yaitu s e b r 12,26 It biogas per It bahan.
Penerapan untuk industri tapioka skala b e a r (kapasitas olah 300 t o h r i )
direurcang menggunakan 9 bud! digester &nagan volume 240 m3.
Ka_iianekonomis terhadap pemanfaatan lumpur dan ampas tapioka wtuk

produksi biogas int secara ekonomis layak diterapkan. Hal ini &pat diketahui
dari niirti masing-masing critena investasi, yaitu NPV (Rp 353.449.143,-), B/C
(1.31, PBP (3 tahun), NRY (Rp 36489.163,-), dan GC (Rp 1.015,-).

Bersama


ini

saya

menyatakan h h w a

tesis

yang

berjudui

"PE.M.4NFAATAN LliMPtl R DAN LIMBAH P.4D.4T INDllSTRI

TAPIOKA €?NTUK PRODUKSI BIOGASw merupakan k i l karya saya
sendiri dan belum pernah dipublikasikan dimanapun. Semua sumber data clan

informasi yang digunakan s d h dinyatakw -a

jelas dan dapat diperiksa


keknarannya.

Bogor, Agustus 2002
Yang menyakan,

PEMANFAATAN LUMPUR
DAN LIMBAH PADAT INDUSTRI TAPIOKA
UNTUK PRODUKSI BIOCAS

OLEH :

HERC1 PRIYONO

Tesis
Sebagai salah satu syarat untuk rnernperoleh gelar
Magister Sains prtda
Program Srudi Pengelolaan Sumberdaya AIam dan Lingkungan

PROGRAR'I PASCA SARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2002

Judui Tesis

:Pengolahan Lurnpur dm Limbah Padat lndustn Tapioka Untuk

Produksi Biogas
:Hem Priyom
NRP
: P10500063
P r o g m Studi : Pengelolaan Sumberdaya Alam dm L i n g k u n p

Nama

1 . Komisi Pembirnbing

Dr. Ir. Erliza Noor
Ketua


2. Ketua Frognun Studi Pagelolaan
Sumberdaya Alam dm Lingkun

3. Direktur Program Pascasar~ana

Prof. Dr.Ir. M.Sri Saeni, MS.


digc:srron,

unt uk

rnmghasikan biogas. Hingga saat ini belum ada publikasi mengenai

pembuatan 5iogas dengan penggunaan lurnpur dm f imbah padat tapioka.
Lumpur yang d i p a k a n &]ah l u m p hasil pengoldtan limbah cair

tapioka setelah rnelalui proses pengendapan akhir (final sedimentation).
Sedangkan limbah padat tapioka adalah ampas yang dikeluarkan dari proses


-

ekssaksi tepung tapioka. Keuntungan lain dari proses ini adaIah sisa limbah
padat yang ah pnda digester dtrpat dimanfadan

lmgsung sebagai

kompos.

f 2.Penrmuw M t l ~ k h
Anaerobic sludge digestion stdalah sistem pengolahan lurnpw serrara

biologis d-

menggudan bioreaktor yang d d u t digester d a h

kondisi mmob (tanpa 02). Pro= ini &an rnenghasikan biogas dalam
j d a h tertmtu.
Cara pengolahan lumpur semacam


industri-ind&

ini sudah banyak dilakukan @a

negara maju seperti Empa dan Amaka Utara, namm httl ini

masih sangat jarang ditemukan pada instalasi pengolahan Iirnbah industtiindustri di Indonesia

Berdasarkan ha1 ini, maka dapat dirumuskan masalal~sebapi berikut :
Belurn ads industri tapioka di Indonesia y q magofah lumpur dm limbah

padatnya dengan anci~>whicslttdge d~gesiror~. Penel itian prduksi biogas

den*

rnengmakan lu~npur dan ampas tapioka perlu dika-11 sebagai

altmlatif perlgolahan lirnbah industri tapioka yang s u d d ~ada saat ini.

13. Tujuaa Dan Manfaat Peaelitian

Tujuan dari penditian ini adahh :

a. h f e m h t biogas dari campuran hmpra dm limbah padat (ampas)

tapioka.
b. Menentukm jum fah biogas terbaik yang diperoleh pada proses anaerclhic
sludge digestion dengan menggunakan pammaer komposisi -Man baku

d. Kajian &onomis tediadap produksi biogas.
Manfola t geoeiihn ini addab :
Hasil penelilia kn
ii dihapkao dapat m e m k r i h al:er~;:tif bagi

pengolahan lirnbah di i n d h tapioka

1.4. H i p o t s i s
a. Lumpur dm mpas rap&

bisa d i g u d m sebagai bahan u m k


rnenghasilkan biogas dengan sistem pengolahan .anuenhic sltrdge
c/tge.$lic>n.

b. Proses pero~nbakan bahan organik xmra maerobik d e n p ~sistem
pengolahan m e r ~ h i c s/trdge
.
digestion idan berlangsung b& dengan
kadar total zat padat antara 7% sampai 2 1 %.

,

Lurnpur tapioka %lama ini belum dimanfaatkan atau diolah lebih
Imjut, p a d h l dari instalasi pgola!!m air limbah industn' tapioka skda

besar dapat diperoieh Iumpur &anyak +_ 60 m3pmhari.

sex& dqat m m u k a n lump\rr dan ampas tqioka Iebih banyak. Kaangka

pemikim hi secara sistematis dapat dilihat pada G a m h I.


.

-- ,, <

INDUSTRI
TAPIOKA
Cair

r c d X":L

-

IPAL

SL W

E

1 . Indusbi tapioka addah industri yang rnengolah ubi kayu unrd rnemproduksi
tepung tapioka

2. Ampas tapioka adaiah sisa padatan ymg dihifkan industri tapioka dari proses
dmaksi tepuog tapioka
3. Limbah cair addah limbah a i r yang dikeluarkan industti tapioka dari proses
pmcian bahan dm proses ekstraksi tepung tapioka
4.

IPAL adalah instalasi pengolahm air limbah yang a k a rnenghasilkan endapan
lumpur (~Iudge).

5 . Ammbic .~/?idgedige.~fionadalah sistern p e n g o l h lumpra (dalam ha1
ditamb*
ampas tapioka) secara anaeroblk sehd i h a s i l h biogas.

ini

6 . Biogas adalah gas yang diharilkan oleh mikroorgantsme dari proses perornba~an
mt organik secara anaerobik.

7. Sludge digested adalah residu padatan yang dihasilkan dari proses at~uerohic
sIudgu digesticm. Padatan ini dapat dimanfaattan sebagai pupuk.

11. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Indusiri Tapioka

Pada dasarnya pembuatan tapioka adalah mengekstrak pati yang

terkandung &lam ubi kaju. Proses dasar ekstraksi ubi kayu addah pencucian
ubi, prnarutan, ekstmksi pati, pemutihan, pemerasan dan pengeringan.
Dilibt dari cara pengolahannya proses pmbuatan tapioka dapat

dibedakan ke dalam dua tipe pengolahan. Tipe pu-tama adafah proses
pengolahan yang dilakukan oleh indusbj -at

dengan menggunakan metode

dan alat yang seddana dm hasil yang did*

bmpa tapioka jenis k.
Tipe

kedua adalah proses pengolallan y m g dilakukan oleh industri menengah
sampai d m p besar menggunakan metde dm peralatan yang modern,
tapioka yang dihasikan berupa tapidca jenis yang hdus. Adajmn bagan alir

industri rapioka dapat dilihat pada Gambar 2.

22.Umbsth Cair I d &

Tapioka

Limbah cair yang d h i l k a n pada industri tapioka berasal dari proses
pencucian. ekstraksi, dm pengendapan. Limbah yang b a s a l dari pencuch

pati dm pengendapan sebagian besar mengandung pati terlanrt, sianida,
/

nitrogen dan fosfor dalam konsentrasi rendah. Sedangkm limbah a i r dari
pencucian ubi kayu mengandung kotwan tanah. serpihan kulit, dan

kernungkinan pzti terlamt {Tjiptadiei.01.. 1978).

Air Pemisah

/

G a m h 2. Prose Pan buatan Tapiolca Pada 1odushi -@sar(Bapedd, 1b%)

Indusm' tapioka rnemerlukan air cukup banyak untuk proses

pdulrsinya. Untuk indush tapioka modem dipalukan 5 - 7.5 m3 air untuk
mengolah 1 ton uhl kayu (Gabtingan Industri Tqioka lampung Tagah 1984,

diacu dalarn ?USDI PSL IPB 1984). Pentapa? lain rnenydmtkan bahwa air
yang d i b d a n urttuk mmgolah 1 ton ubi byu &ah

6

- 9 m3dim limbah

cair yaug dlhasilkan kurang lebih 75 % dari jumlah air yang digunakan

cair industri tapioka adalah tercemarnya Wan air perirna yang umumnya

Karaherisiik limbah cair i a d b rqioka tenrtama yang
t d m d q Witas air meliputi BOD,

b e r h h w dengan dam@

COD, piatan taian?tf pH dan sianida (CN).Menurut Tjiptadi (1 985) limbah
cair tapidca dari hasil pengendapi memiliki BOD 1450,8 - 30303

ma

dengan mta-rata 231354 m a COD s e k w 3200 mgll dtm @atan t e r h t

638,O - 2.836,O

ma

wta kmdun@

siani& (CN)sebesar 19,58 - 33,75

md*
Kamkteristik limbah a i r indastri tapioka menanrr laporan BPPI
Semmng secara lmglcap d+

\

dilihat pada Tabel 1. Nilai BOD dm War

padatan terlarut ymg tinggi rnenunjukkan M w a limbah tersebut banyak

rnengandung bahan organik yang tinggi. Hal ini memungkinkan limbah
tersehiit unnlk &pat diolah secara biologis yaitci dengan sistem pgolahan
Iumpur a&'f

T a k l 1 . Wteristik limbah a i r pada berbagai industti tapida '(nilai ratarata).

-

Karaherisrik

-I

I

industri Tapioka

Saturn

1

Besar

Mena~gah

Kecil

I
Bahan baku

I

Todhari

5

20

200600

Debit

j

M"hari

22

80

1200

BOD

t

PPm

5055

5439

3075

PPm

16202

25 123

5 158

W m

34 15

3442

1 342

5,5

4s

5,o

0,1265

0,117

0200

COD

II

SS

pH

:I Sianida

Wm
I

I

I

1

I

1

S~rmher..BPPl S m m n g . Lapomn Teknolog Pengalahan Air B u m p lredustri

-

\

Linbsh cair industn tapioka yang masih barn berwarna putih

kekuaing-kuningan, sedangkan air limbah yang d a h basi stau busuk

b a m a abu-r,bu gelap. Kekeruhafi yang tqadi pada h b a h cair iodustn
tapioka disebabkan oteh adanya zat or&

pati yang terlarut, psad

renik dm zat koloid lainnya ymg tidak &pa mengendap den*

segera.

Kekeruhan menrpakan sifat fisik yang piing mudah diamati untuk menilai
Luditas limbah cair pabrik tapioka Semakin k m h limbdl cau tersebut
semakin tinggi tin@

pcemarannya.

8au dari limbah cair yang rnasih baru kbas ubi kayu dan akan berubah
menjdi asam setelah satu sarnpai dua hari. Manjutnya akan menjadi busuk

dan rnengeluarkan bau yang h a s dan tidak sedap .

Sampai saat ini peraturn perundangan lingkungzn ludup yang ada di

lndoncsia untuk industri tapioka. menumt Surat Keputusan Menteri Negara

Kependudukan dm Lingkurtgan Hidup No. KEP-03/MENKLH!II!I 991, W u
mutu l irnbah industri tapioka yang diperqaratkan hanya l irnbah caimya saja,

den= karakteristrk yang disajikan dalam Tabel 2.
Tabel 2. Baku mum limbah cair dustri tapioka.
I

Debit limbah maksimum s e h w 60 M' per ron produk
Parameter
Kadar rnaksimum
I Bebanpencemamnmaks

!

1

i
I

: BOD

200

1270

/ COD

400

24,O

1 TS

I50

94

I CN

0,5

I

I

: pH
j

I----

-

-

6-0

--

I

0*003

1

Sumber :ffintor Menrerr' Negam Lingkunpan H~dup.K ~ e p u n ~Menleri
s~
Negum

KLH NO. :KEP-O3iMiNKI,H/II1991.

Ar yang tercemar o l d I d a h air industri rnaupun limbah domestik
&an magalami p e o m h d i t a s =psi @a

tin@

tutmfu. Ada

beberapa cara penu1ar;dnpenyakit lewat air atau limbah cair (Chatter Jee,1983)

Yaitu penularan penyakit yang disebabkan oleh kualitas air yang tidak

hakteri -bakteri patogen. Contoh : penyakit tiphoid, demtri, cholera,
hepatitis, muntsber! diare.

2, Writer wIatt!d in,sec/ vebur diireaase

Yaitu pcnularan pimyakit yang disebabkan oleh serangga yang

berkemhg biak rnelalui air. Contoh : A~1fie1e.v (vektor penyakit
malaria), Cnlex (vektor pen yakit filariasis), Aides (vektor penyakit demam

3. Water washed disra.se

Yaitu penuiaran penyakit yang disebabkan oleh kualitas air yang

dig&

mtuk mencuci peralatau tidak memenuhi pyaratan, karma

Yaitu pendamn penyakit yang disebabkan oleh air secara tidak Iangsuog,

dimana air hanya mempakan w

h tetnpat hidup hewan (&an, siput)

23. Limbah Potdae Iodustri Tslpioka

Pada produksi 300 tori ubi kayu basah per hari, umumnya dihasilkm
tepung tyioka sekitm 20% dari besat basah ubi kayu atau 60 ton tapioka per

hari, dan

sisanya 80% benga ampas (limbah pdat)

a&u sebesar 240

ton

limbah padat per hari (Kombiono, 1984).
Man limhah padai jrmg h p a ampa diipar dimanfaatkan tmtr~k
uldustri simt arau dikerir~gkansebagai onggok mtuk berbagai macam tujuan.

Namun sebagian besar ampas tersebut tidak dimanfaatkan dan rnembusuk

terbt~angkrcampur air limbah yang rnenirnbulkan hair brisuk yang tajarn dar~
dapat mmcapai beberapa km dari lokasi industri.
Menurut pemelitim li~nbahpadat industri tapioka ini dapst dtmanfaatkan

bakac, sebagai bahan untuk - b u m

Limbah padat ind-

gas bio dm dapat digunakrrn sebagai

tapioka w a n besar tessusun dari Idohidrat.

Kmkreristik limbah padat industri tapidra (ampas tapioka) dapat dilihat dalm
Tabel 3.
Tabel 3. Kornposisi Ampas Tqioka [onggok).

I

Lemak
s m t Kasar

Air

II
I

63.30
1 ,

.

.

67.93
195

- 0,30
9,42 - 10,54
f9,70 - 20,30
0.22

I
. . -.
.- L ,%tmher :RPPi Sematwng IYB-,diaat d o h RapeubI 1996

I

-

-

-

--

Peniu~gmar~limbah cair dapat dilaliukan dengan pengoldlan s e a m

biologis yang bertujuan z ~ t u k mmghilru~gkan M a n organik du~gar~

rnenggunakar~mikoorganisrne yang ada dalam lirnbd; cair, diatttaranya yaitu

den&- proses lumpur &if! uctiw~ed
s I e e f T ~ k u s u m o I,9 8 ).
Proses iumpur &if (activated sludge) terdiri daii dua

yaitu tan&

rmerasi dimana terjdi reuksi penguntian a
t organik secara biokimia oleh
mikroorganisme dalam keadaan cukup oksigen dan ran& pengendap tempat

dipisahkan dari cairn mtuk dikembdlkan ke tangki

biosolid ( l u m p

aertlsi d m k e l e b h biosolidnya drburrng {Becmefiekl ef-al-, 1982). Bagan

pengolahan limbah

txir

deugan proses lumpur &if

(actiw~edsludge) dapal

dilihat pada G a m k 3.

Pada proses lumpur aktif, air limbah bersama lumpur aMf masuk ke
d a h bak aeaasi yang di *ye

her- penmidm oksigea smm

terus menaus. DaIam bak ini tejadi pguraran-pmgwaim zat or@k

yang

terkandung ddam air buangan secara b i h i a oleh m i h h ymg terdapat

dalam lrtmpur ahif menjadi gas COz dm sel bani. Djsamping t h t u k sel-sel
yang banr j u g tawat sel-sel yang

mrtti,

namun jmbh sel-sel bm Mih

besar dari yang mati.

Hasil sarnpingan pada proses pengolahan dengan sistern lurnpur a h f ini
adalah lumpur organik, hal ini perlu penanpan khusris aw tidak
menirnbulkan darnpek terhadap lmgkurrgan

Influent

Gambar 3. Disain Pengoiahan Limbah dengan Sistern Activated ,Sludge
(ASCE-WPCF 1 977;Benefield et.a/.1 982).

2.4. Pmgolahan Lumpur

Lumpur adalah campuran zat padat (solid) dengan cairan (air) dengan
kadar suId yang rendah (antara 0.25 % sampai 6%). Pada kadar .+didyang
rendah ini m J a sifat fisik lumpur s m a dengan sifat cairannya, yaitu mudah

ma~galirdm kmjenis rnendekati satu (Tjokrokusumo, 1998). Zat padat ymg
terdapat d

h m lumpur sebagian mudah te&

secara biologis (bidegrdubIe)

yang disebut volan'ie solid, dm dangim betsifat tetap @xed solid). Kmposisi
lumpur dari limbah industrr tapioka dapat dilihat pa& Tabel 4.

Pengolabaa lumpur mtara lain adalah dengan ~n4erobicsIdge digestion
yaog dilanjutkan dengafi sludge ddr)lt~gbed. IMm proses in&b a g h padatan
yang mudah rnenguap (volatile) diuraikan dalam keadaan anaerobik mmjadi

gas bio (Tjohkusumo, 1998).
Semakin tinggi suh u sernakin singkat w&tu d~gt'.v~ro~r
yang diperlukm dm
sebalhya Ada dua macam proses m e r a m a m (dgeestron)berdasarkan suhu
operasional y aim pertama tI~erntoph~fe
antam 49°C sampai 54°C dan kedua

adalah r n t ' . ~ . v ~ ~antara
k ~ l r ~20°C sampai 37°C ( Tjobirokusu~no,1998).

&lam proses pengeraman secara anaerobik, w h i l e srdid diuraikan
rnenjadl gas metan 68% serta gas CUZ32% (Tjokrokusumo, 1998).
Bio-ras &pat dipergunakan sebagai bahan bakar, kareia mmpunyai nifai
panas (heat value) yang tinggi yaitu 4.800 - 6.700 kilo ka!~riper meter kubik.

(Smi. 1989).
Menurut Junus (1987) nilai kalori biogas W s a r mtara 5.500 - 6.700

kiio Wari /m3 atau sebanding den-

Imp 60 watt yang menyaia seiama 6 -

7 jam.

Sifat lumpur h a i l olabm disamping lebrh stabil vdumenya juga lebih
sedilrit dm k a d x air dahm iumpur d d a r W/a Jumlah wiutde .rdd t&
rnenjadi gas bio maksirnum 70% old k m y a lumpur Mil olahan perlu

dikhgkan lebih d;lhulu &lam pengering lumplrr (Tjakroksumo, 1998).

Pengolahan lumpur dengan sistem anaerobic sludge digestion ini telah
banyak diialnrkan yada h!~agat iwlusiri di n
a-

E

m Am&

utara dm behapa negara Asia sepati Jepang, Thailand, Cina dm India

(Toshiba Co,, 1998).
25. P m e Pembenhhn Biogas (Metan)

Biogas merupakan hasil fmentasi bahan organik oleh baktai a n ~ o b i k .
Perbandingan rndm dan karbondioksida dalam biogas tagantung substrat dm

diwirakan dmgan pewmaan Symons and Buswell (Bieby e ~ a l2000)
,
:

Jurnlall ~netar~yang dilepaskan selama proses anaerobik

dapat

diperkirakan dengan persamaan reaksi berikut (Mc Carty 1 %8 diacu dalanl
Bieby dart Ida 2000)

Jadi 1 mol ( 1 6gram) metan sebandlilgdengan 2 rnol(64 gram) COD, atau
1/64 mol C& sebanding den*

1 gram COD. Volume gas metrm yang

dihasilkan dari s&ap 1 Ib COD atau BOD dapat ditentukan dengan mengingat

M w a pada suhu dm tekanan staodar

(O"C, 1

abn), 1 mol gas sebauding

dengan 22,4 liter. Maka 1
!
u mol C& menghitsih 22,4164

= 025

liter, atau

0,35 liter C h akan tdentuk dari tiap grain COD.

Menurut Junus (1 987) komposisi biogas terdiri dari gas metan atau C&

(0,
I ?4),oksigen (0,I %) dan hydrogen sul fida (0,
1%).

Hal ini rnenunjukkan bahwa biogas ti&

sama d e n w gas

LPG yang

dijual di pasaran, karena gas LPG magandung gas metan m m i . Nilai kalori
biogas lebih keciI sekitar 4.8W sampai 6.700 k k a h 3 sedangkam gas metan

murni rnernpunyai nilai kalori &itat 9000 & a m 3 (Saeni, t989).

B

i

~

~

c

~

Perombakan bahan organik menjadi biogas diperlukan waktu sekitar 25
hari. Dalam hal ini Wtei memegang p e r m yang maeniukan. Ada

beberapa golongam bakteri ymg memegang peranan ddam proses
pernbentukan biogas (Hadiwiyoto, 19831, yaitu :

a. &longan bakteri pengguna selulosa.

Bd-teri-bakteri ini akan inengubah selutosa menjadi gula. Tergantung
suasananya, pada suasana aerob &an dihasilh karbon dioksida, air dan

panas. Pada suasana anaerob akan dihasilkm karbondioksida, etanol dm
panas. Bakteri pengpa seldom dapat dilihat pada Tabel 5.

b. Golongan bakteri pembentuk asam.

Pada suasana anaerob U e r i golongan ini aktif merombzdr substansi
polirner kompleks, yaitu protein, karbohidrat, dm Ian& menjadi asam-

asem orgsnik sederhaaq ylitu asamawm butirat, propimat, lsktlf ase$t
dm alkohol. Golongm baktea-i ini bersiht W & f aemb. Tahq
perombakan &an

organ& meo#

tahap perkma pada pembentukan

a s a m a m or&

ini m*

biogas, dan sering dinamkan den@

tabap a s i ~ ~ .
c. Golongan baheri pembentuk

metart

Pada Map ketiga atau tahaja yang t d i r pembenhdm biogas, Meribakteri metan &if berperan merornbak asam M a t menjadi gas metan dan
karbon dioksida. Tahap ini disebut metanow. Gdoogan bakterj
pembentuk biogas merighenddci suasana ymg merob.
Kmposisi biogas tergantung pada M a n baku limbah dan kondisi

f m ~ n t a s i Kornponen
.
utama biogas addah gas metan (60-70%)- gas C@ (30M%), H2S (I%),

dm sejumlah kecil gas nitrogen serta k a r b o n e s i d a

(Stafford, t.r.at. 1 978, diacu dalam Yani, el-ul. 1990).

I

i

&,is

~ih&r~i~isme
-

1

K~T
Species
G

I ( "lr~.vtricli~irn
tI~~.rmr~crr/lum

--

1

I'laneroche.~~ach~~s~rium
Lrnfinus e&es

Volvariella vulvaceu

VdvurieIIa em~lep~ru

VolvarieIIadipfasia

Pltw mlus osireahrs
Pleurolus s a j o r c v
Plm mfusflortila

Pleuro 1u.y carr??icoptae
7Kemoactinom)rces sp.

7richoderma viride

i"rict~odema
koni~lgii
i

1