PENGEMBANGAN ALAT UKUR KELINCAHAN (AGILITY) BERBASIS MICROCONTROLLER - INFRARED DENGAN INTERFACING PERSONAL COMPUTER.
PENGEMBANGAN ALAT UKUR KELINCAHAN (AGILITY) BERBASIS MICROCONTROLLER - INFRARED DENGAN INTERFACING
PERSONAL COMPUTER
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Program Studi Ilmu Keolahragaan
oleh Listiyani NIM 1102963
PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN
DEPARTEMEN PENDIDIKAN KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015
(2)
Pengembangan Alat Ukur
Kelincahan (
agility
) Berbasis
Microcontroller
–
Infrared
dengan
Interfacing Personal Computer
Oleh Listiyani
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
© Listiyani 2015
Universitas Pendidikan Indonesia Januari 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(3)
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “pengembangan alat ukur kelincahan (agility) berbasis microcontroller – infrared dengan
interfacing personal computer” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, Januari 2015 Yang membuat pernyataan,
Listiyani NIM. 1102963
(4)
LISTIYANI
PENGEMBANGAN ALAT UKUR KELINCAHAN (AGILITY) BERBASIS MICROCONTROLLER – INFRARED DENGAN INTERFACING
PERSONAL COMPUTER
disetujui dan disahkan oleh pembimbing : Pembimbing I
Agus Rusdiana, M.Sc., Ph.D. NIP. 197608122001121001
Pembimbing II
Drs. Sumardiyanto, M.Pd. NIP. 196212221987031002
Mengetahui,
Ketua Departemen Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi
Agus Rusdiana, M.Sc., Ph.D. NIP. 197608122001121001
(5)
(6)
Listiyani, 2015
PENGEMBANGAN ALAT UKUR KELINCAHAN (AGILITY) BERBASIS MICROCONTROLLER – INFRARED D ENGAN INTERFACING PERSONAL COMPUTER
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu i
ABSTRAK
PENGEMBANGAN ALAT UKUR KELINCAHAN (AGILITY) BERBASIS
MICROCONTROLLER – INFRARED DENGAN INTERFACING PERSONAL
COMPUTER
Listiyani 1102963
Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia
Agus Rusdiana1 Drs.Sumardiyanto2
Penelitian ini bertujuan untuk membuat hardware dan software alat ukur kelincahan (agility) berbasis microcontroller – infrared dengan interfacing personal computer.
Terdapatnya peluang human eror dalam penggunaan stopwatch sebgai alat bantu manual dalam pengukuran kelincahan dan masih konsumtifnya Indonesia menjadi alasan peneliti dalam pengembangan alat ukur kelincahan. Metode penelitian yang digunakan adalah
Research and Development (R & D).
Alat ini terdiri dari rangkaian berbasis microcontroller. Alat ini menggunakan sensor
phototransistor yang dipancari sinar laser yang berfungsi untuk mendeteksi halangan
yang memotong sinar laser. Sensor diletakkan pada garis start dan finish. Alat ini menggunakan kabel sebagai penghubung antara sensor dengan microcontroller dan kabel USB untuk menghubungkan microcontroller dengan Personal Computer (PC). Sumber tegangan yang digunakan laser adalah dua buah baterai kering dengan masing-masing ukuran 1,5 volt dan tiga buah baterai kering untuk sensor dengan ukuran sama.
Ketika pelari melewati sensor pada garis start maka timer pada aplikasi monitoring kelincahan akan berjalan dan akan berhenti saat pelari melewati sensor pada garis finish. Hasil tampilan waktu akan ditampilkan pada PC yang telah terinstal software aplikasi monitoring kelincahan.
Analisis hasil uji coba alat menggunakan statsistika Parametrik T-Test dengan bantuan SPSS16 menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan waktu antara tes agility dengan menggunakan stopwatch dan dengan menggunakan alat yang telah diciptakan. Taraf signifikansi yang digunakan yaitu 0,01.
(7)
Listiyani, 2015
PENGEMBANGAN ALAT UKUR KELINCAHAN (AGILITY) BERBASIS MICROCONTROLLER – INFRARED D ENGAN INTERFACING PERSONAL COMPUTER
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu ii
ABSTRACT
DEVELOPMENT OF AGILITY MICROCONTROLLER – INFRARED BASED MEASURING TOOL BY USING INTERFACING PERSONAL
COMPUTER
Listiyani 1102963
Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia
Agus Rusdiana1 Drs.Sumardiyanto2
This research aims to make the agility microcontroller-infrared based measuring hardware and software by using interfacing personal computer. The presence of human error in the use of a stopwatch as a manual tool in measuring agility and the consumptive behavior among Indonesian, is the reason for the researcher in developing agility measurement tool. The method used in this research is the Research and Development (R & D). This device consists of a microcontroller-based circuit. This tool uses the phototransistor sensor with laser to detect what blocks the laser beam. The sensor is placed on the start line and finish. This tool uses a cable as a liaison between the sensor with a microcontroller and a USB cable to connect the microcontroller to the Personal Computer (PC). Voltage source used for the laser are two dry batteries with each size of 1.5 volts and three pieces of dry batteries for the sensor with the same size.
When the runner passes the sensor at the starting line then the timer on agility monitoring application will run and will stop when the runner passes the sensor at the finish line. The results of the time display will be shown in the PC where the application has been installed. Analysis of the tool test result uses Parametric T-Test, with the help of SPSS16 indicates that there is no time difference in agility test between using a stopwatch and using the tool. Significance level used is 0.01.
(8)
Listiyani, 2015
PENGEMBANGAN ALAT UKUR KELINCAHAN (AGILITY) BERBASIS MICROCONTROLLER – INFRARED D ENGAN INTERFACING PERSONAL COMPUTER
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK………... i
DAFTAR ISI………... iii
DAFTAR TABEL……….………... v
DAFTAR GAMBAR……….……...vi
DAFTAR LAMPIRAN……….….viii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian………1
B. Rumusan Masalah………7
C. Tujuan ……….7
D. Manfaat………….………...8
E. Struktur Organisasi………..…9
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori……….. 12
1. Kelincahan (agility)...12
2. Alat Ukur Kelincahan (agility)...12
3. Microcontroller...16
4. Sensor Phototransistor...19
5. Laser...20
6. Interfacing...21
7. Inframerah infrared)... 21
8. Kriteria Tes yang aik... 21
B. Kerangka Pemikiran……….. 24
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian………... 26
B. Partisipan………... 26
C. Populasi Dan Sampel Penelitian………....26
D. Instrumen Penelitian………... 27
E. Prosedur Penelitian……….... 28
(9)
Listiyani, 2015
PENGEMBANGAN ALAT UKUR KELINCAHAN (AGILITY) BERBASIS MICROCONTROLLER – INFRARED D ENGAN INTERFACING PERSONAL COMPUTER
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu iv
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Temuan………...……35
B. Pembahasan……….…...51
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOENDASI A. Simpulan………....55
B. Implikasidan Rekomendasi………...….56
DAFTAR PUSTAKA………...57
(10)
Listiyani, 2015
PENGEMBANGAN ALAT UKUR KELINCAHAN (AGILITY) BERBASIS MICROCONTROLLER – INFRARED D ENGAN INTERFACING PERSONAL COMPUTER
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu v
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Peringkat Cabang Olaharaga Yang Membutuhkan kelincahan …….... 3 Tabel 2.1 Kriteria Validitas Instrumen Tes………... 22 Tabel 2.1 Kriteria Reliabilitas Tes………….………... 23 Tabel 4.1 Fungsi Tombol Pengatuarn Koneksi……….… 40 Tabel 4.2 Data Hasil Tes Kelincahan illionis test dengan menggunakan
Alat Ukur Kelincahan (agility) berbasis Microcontroller – Infrared dengan Interfacing Personal Computer yang dibandingkan
dengan Stopwatch... 45 Tabel 4.3 Statistika Deskripsi Hasil Tes Kelincahan illionis test……....……… 46 Tabel 4.5 Uji Normalitas Hasil Tes Kelincahan illionis test………... 46 Tabel 4.6 Uji Homogenitas Hasil Tes Kelincahan illionis test ………... 47 Tabel 4.7 Pengolahan Hasil Tes Kelincahan illionis test dengan
Independent Sampel T-Test…...…... 48 Tabel 4.8 Data Hasil Tes Reaksi Audio dengan menggunakan Whole
Body Reaction Type II………... 51 Tabel 4.9 Selang Waktu Pada Stopwatch yang Tidak Konsisten dalam
(11)
Listiyani, 2015
PENGEMBANGAN ALAT UKUR KELINCAHAN (AGILITY) BERBASIS MICROCONTROLLER – INFRARED D ENGAN INTERFACING PERSONAL COMPUTER
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Alat Pengukur Start Finish Otomatis untuk Illionis tes……… 6
Gambar 2.1 Lintasan Hexagonal Obstacle Test……….….. 13
Gambar 2.2 Lintasan Zig-Zag Test……….. 13
Gambar 2.3 Lintasan 505 Agility Test……….… 14
Gambar 2.4 Lintasan Illionis Tes……….………. 14
Gambar 2.5 Pengukuran dengan Menggunakan Photocells………... 15
Gambar 2.6 Pengukuran dengan Menggunakan Photocells pada Lintasan Zig-Zag……….………... 15
Gambar 2.7 Pengukuran dengan Menggunakan Photocells……….... 16
Gambar 2.8 Alat Pengganti LCD……….... 16
Gambar 2.9 Pin ATMega8535………... 17
Gambar 2.10 Rangkaian Sederhana Phototransistor……….. 19
Gambar 2.11 Phototransistor……….. 20
Gambar 2.12 Sensor Phototransistor………... 20
Gambar 3.1 Langkah-Langkah Penelitian R & D………... 28
Gambar 3.2 Alur Penelitian alat ukur kelincahan (agility) berbais microcontroller–infrared dengan interfacing personal computer... 28
Gambar 3.3 Desain Produk Alur Penelitian alat ukur kelincahan (agility) berbais microcontroller – infrared dengan interfacing personal computer pada illionis test... 29
Gambar 4.1 Semua Komponen Alat Ukur Kelincahan (agility) Berbasis Microcontroller dengan Interfacing Personal Computer... 35
Gambar 4.2 Rangkaian Microcontroller dan LED Indikator………... 36
Gambar 4.3 Sensor dan Laser………... 36
Gambar 4.4 Rangkaian Laser……….... 37
(12)
Listiyani, 2015
PENGEMBANGAN ALAT UKUR KELINCAHAN (AGILITY) BERBASIS MICROCONTROLLER – INFRARED D ENGAN INTERFACING PERSONAL COMPUTER
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu vii
Gambar 4.6 Kabel Penghubung Rangkaian Sensor kepada Microcontroller…... 39
Gambar 4.7 Tampilan Software pada Personal Computer………... 39
Gambar 4.8 Tampilan Tombol Pengaturan Koneksi pada Personal Computer…39 Gambar 4.9 Tampilan Monitoring Timer Kelincahan………... 40
Gambar 4.10 Diagram Kerja Alat………..… 41
Gambar 4.11 Sensor dan Laser terpasang di Lintasan………... 39
Gambar 4.12 Sensor dan Laser terpasang di Lintasan……….….. 42
Gambar 4.13 Pemasangan Rangkaian Microcontroller ke Aplikasi Monitoring Timer Kelincahan di Personal Computer……… 43
Gambar 4.14 Terhubungnya Microcontroller ke Aplikasi pada Personal Computer………... 43
Gambar 4.15 Pelari Sedang Melakukan Percobaan Alat………. 44
Gambar 4.16 Pelari Sedang Melakukan Percobaan Alat………. 44
(13)
Listiyani, 2015
PENGEMBANGAN ALAT UKUR KELINCAHAN (AGILITY) BERBASIS MICROCONTROLLER – INFRARED D ENGAN INTERFACING PERSONAL COMPUTER
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Semua Perangkat Alat Ukur Kelincahan (Agility) Berbasis Microcontroller–
Infrared dengan Interfacing Personal Computer…………... 59
Lampiran 2 Dokumentasi Penelitian Tes Kelincahan……...……….. 64
Lampiran 3 Dokumentasi Penelitian Tes Audio Reaction...73
Lampiran 4 Pengolahan Data...75
Lampiran 5 Program untuk Tampilan Monitoring Kelincahan Visual Basic…...79
Lampiran 6 Program untuk Microcontroler……….……….. 91
Surat Keputusan……….………..… 96
Kartu Bimbingan Skripsi... 98
(14)
1 Listiyani, 2015
PENGEMBANGAN ALAT UKUR KELINCAHAN (AGILITY) BERBASIS MICROCONTROLLER – INFRARED D ENGAN INTERFACING PERSONAL COMPUTER
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG PENELITIAN
Kemajuan teknologi yang terus melesat membuat para ilmuan atau cendekiawan terus melakukan inovasi dalam dunia teknologi. Dalam dunia komunikasi, kita akan menemukan berbagai macam Handphone. Dimulai dari bentuknya yang semakin menarik dan berbagai jenis softwhare atau aplikasi yang semakin banyak diciptakan.
Kemajuan teknologi pun tidak hanya terjadi di dunia komunikasi saja, namun juga terjadi di dunia olahraga. Mentri pemuda dan olahraga Roy Suryo menyatakan bahwa pemanfaatan teknologi secara intensif dan masif merupakan suatu keniscayaan yang dapat meningkatkan prestasi olahraga. “setiap pemangku kepentingan, tanpa terkecuali, harus paham mengenai peran teknologi keolahragaan dan mampu memanfaatkannya.” (Roy Suryo, kemenpora.go.id)
Penggunaan teknologi dalam bidang olahraga dapat kita lihat dibeberapa negara maju. Asisten Departemen Bidang Iptek Olahraga Kemenpora Agus Mahaendra (2013) menyatakan bahwa “Negara-negara seperti Australia, Jerman, Cina, dan Korea Selatan sudah mengimplementasikan sports science dengan teknologi tinggi ini sejak lama untuk mendongkrak prestasi para atletnya,”
Australia memiliki AISS (Australia Institute of Sport Science), China memiliki BISS (Bejing Iinstitute of Sport Science), Jepang dengan JISS (Japan Institute of Sport Science), dan masih banyak lagi Negara-negara yang telah menggunakan teknologi sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan prestasi olahraganya
Kelincahan (agility) atau sering juga disebut Agilitas merupakan salah satu komponen yang penting dalam kondisi fisik. Imanudin (2008, hlm. 88) menyatakan bahwa kondisi fisik dalam olahraga adalah “semua kemampuan jasmani yang menentukan prestasi yang realisasinya dilakukan melalui kesanggupan pribadi (kemampuan dan motivasi)”.
Ada empat komponen dasar kondisi fisik yaitu kelentukan, kecepatan, kekuatan, dan daya tahan.
(15)
2
Listiyani, 2015
PENGEMBANGAN ALAT UKUR KELINCAHAN (AGILITY) BERBASIS MICROCONTROLLER – INFRARED D ENGAN INTERFACING PERSONAL COMPUTER
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Kelincahan merupakan salah satu bentuk dari kecepatan. Hal ini diungkapkan juga oleh Dick (dalam imanudin, 2008, hlm. 110) yang mengemukakan bahwa kecepatan adalah kapasitas gerak dari anggota tubuh atau bagian dari sistem pengungkit tubuh atau kecepatan dari seluruh tubuh yang dilaksankan dalam waktu yang singkat. “Kecepatan memiliki 3 (tiga) bentuk yaitu Kecepatan maksimal (Speed), Kelincahan (Agility), dan Aksi-reaksi (Quicknes)” (Imanudin, 2008, hlm. 111)
Imanudin (2008, hlm. 111) mengemukakan bahwa “Agilitas atau kelincahan merupakan kemampuan tubuh untuk merubah arah dengan cepat pada waktu bergerak tanpa kehilangan keseimbangan pada posisi tubuhnya.” Kelincahan sangat dibutuhkan oleh seorang atlet, seperti pemain bulu tangkis, sepak bola, pemain basket, pemain voli, dan cabang olahraga lainnya. Kelincahan merupakan sebuah hal yang sangat penting dan perlu untuk di perhatikan. Hal ini seperti yang dikatakan oleh Subarjah, Herman (file.upi.edu) bahwa
Dalam permainan bulu tangkis perubahan arah geraknya atlet tidak mudah diduga karena tergantung shuttle cock yang datang dari pemain lawan. Jadi gerakan atlet tergantung kepada kecepatan dan arah datangnya shuttle cock dari pihak lawan ke lapangan sendiri. Dengan demikian atlet bulu tangkis dituntut memiliki agilitas yang tinggi, agar shuttle cock dapat terus dikuasi dan dapat dikembalikan ke lapangan lawan yang sulit untuk dijangkau lawan.
Hal yang sama juga dikatakan oleh Suharmo, HP (1994, hlm. 10), yang mengemukakan bahwa: “Didalam permainan aktual perubahan-perubahan gerakan dan posisi badan senantiasa menuntut latihan kelincahan. Agility sangat penting untuk penyerangan dan pertahanan di mana bola yang dihadapi selalu berbeda-beda situasinya.”
Menurut Nossek (1987, hlm. 93), mengemukakan tipe kelincahan sebagai berikut: 1. Reaction agility
2. Adaption agility 3. Body control agility
4. Orientation agility Balance agility 5. Combination agility
(16)
3
Listiyani, 2015
PENGEMBANGAN ALAT UKUR KELINCAHAN (AGILITY) BERBASIS MICROCONTROLLER – INFRARED D ENGAN INTERFACING PERSONAL COMPUTER
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu 7. Skill fullness
Dari berbagai pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa begitu pentingnya peran kelincahan dalam olaharaga,
Berikut adalah tabel yang menunjukan urutan cabang olahraga dengan tingkat kebutuhan kelincahannya :
Table 1.1 Peringkat cabang olahraga yang membutuhkan kelincahan (sumber: www.topendsports.com)
Ranking Jenis Olahraga Rating
1 Soccer 8.25
2 Basketball 8.13
3 Tennis 7.75
4 Ice Hockey 7.63
5 Badminton 7.38
6 Racquetball/Squash 7.25
7 Volleyball 7.00
8 Figure Skating 6.88 9 Baseball/Softball 6.75
10
Lacrosse 6.63
Skiing: Freestyle 6.63
Surfing 6.63
11
American Football 6.38
Water Polo 6.38
Wrestling 6.38
Gymnastics 6.38
12 Boxing 6.25
(17)
4
Listiyani, 2015
PENGEMBANGAN ALAT UKUR KELINCAHAN (AGILITY) BERBASIS MICROCONTROLLER – INFRARED D ENGAN INTERFACING PERSONAL COMPUTER
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Fencing 6.13
Skateboarding 6.13
Sering kita temui dalam mengukur kelincahan seorang atlet, cara yang dilakukan pun masih tergolong manual atau pun masih sebatas mengandalkan stopwatch sebagai alat ukur bantu dalam mengukur kelincahan seorang atlet. Padahal dengan hanya mengandalkan stopwatch sebagai alat ukur bantu itu menjadi masalah dalam hal keakuratan data yang disebabkan oleh perbedaan selang waktu saat menekan tombol baik saat start ataupun saat finish. Sehingga potensi terjadinya human error besar karena tingkat refleks dan kepekaan manusia berbeda-beda. Hadi (dalam Rahmat, 2014, hlm. 4). Oleh karenanya, perlu adanya sistem alat yang bisa menentukan waktu atau mengukur agilitas atlet.
Maka dari itu, dengan adanya permasalahan tersebut peneliti ingin menciptakan alat untuk mengukur kelincahan (agility) berbasis microcontroller -, infrared dengan basis interfacing personal computer yang merupakan pengembangan dari alat ukur kecepatan lari berbasis microkontroler dengan interfacing personal computer yang telah diciptakan oleh mahasiswa ilmu keolahragaan UPI.
Alat ukur kecepatan tersebut diciptakan untuk mengukur kecepatan lari 100 meter dengan lini yang diinginkan dan data yang akan diperoleh dengan menggunakan alat ini adalah kecepatan lari, daya tahan kecepatan lari, dan kecepatan maksimal lari. Hardware yang digunakan dalam alat ini berupa rangkaian microkontroler, 8 laser yang dipasangkan dengan 8 sensor phototransistor. Sedangkan software yang digunakan adalah software visual basic 12 yang diberi nama monitoring lari sprint 100 meter dengan interfacing personal computer.
Data hasil pengukuran akan didapat ketika pelari melewati atau memotong sinar laser yang terpancar ke sensor phototransistor. Ketika sinar laser terpotong maka lampu LED pada microkontroler akan mati dan stopwatch yang ada pada computer yang telah di instal software akan berhenti, begitu seterusnya ketika
(18)
5
Listiyani, 2015
PENGEMBANGAN ALAT UKUR KELINCAHAN (AGILITY) BERBASIS MICROCONTROLLER – INFRARED D ENGAN INTERFACING PERSONAL COMPUTER
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
pelari melewati sinar laser yang ada di setiap lini. Akhirnya data pun akan muncul.
Namun alat ini masih mempunyai kekurangan yang perlu dikembangkan diantaranya, alat ini hanya mampu mengukur kecepatan saja. Laser yang digunkan pun masih tergolong kepada laser yang biasa dan memungkinkan tidak memancarkan cahaya secara maksimal dalam cahaya yang begitu terang.
Sebagai solusi dari berbagai permasalahan tersebut, peneliti akan melakukan pengembangan dengan inovasi pertama yaitu mengganti laser sebelumnya menjadi laser diode yang akan memancarkan cahaya lebih terang dari laser sebelumnya. Sehingga laser dapat bekerja lebih baik di tempat yang memiliki cahaya sekalipun. Kedua, mengganti cassing batre laser dan cassing batre sensor yang lebih kuat dibanding sebelumnya. Ketiga, mengganti cassing laser dan cassing sensor yang lebih kuat dibanding sebelumnya. Keempat, menghilangkan fungsi buzzer sehingga pelari dapat lari tanpa aba-aba atau dengan kata lain pelari dapat lari ketika pelarai tersebut sudah siap. Kelima peneliti juga akan membuat software baru. Software baru ini akan menampilkan hasil pengukuran kelincahan, dimana ketika software baru ini telah terinstal di komputer dan pengukuran telah dilaksanakan maka kita akan mendaptkan data di layar komputer terkait catatan waktu yang telah di tempuh.
Tes kelincahan yang akan dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan Ilinois Test.
(19)
6
Listiyani, 2015
PENGEMBANGAN ALAT UKUR KELINCAHAN (AGILITY) BERBASIS MICROCONTROLLER – INFRARED D ENGAN INTERFACING PERSONAL COMPUTER
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
PC
LASER SENSOR
LASER SENSOR
j
(20)
7
Listiyani, 2015
PENGEMBANGAN ALAT UKUR KELINCAHAN (AGILITY) BERBASIS MICROCONTROLLER – INFRARED D ENGAN INTERFACING PERSONAL COMPUTER
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu (Mackenzie, 2005, hlm. 62)
Data hasil tes tersebut dapat digunakan untuk proses latihan dan analisisnya dapat digunakan sebagai tolok ukur untuk meningkatkan performa atlet. Untuk pengembangan alat ini, peneliti akan bekerjasama dengan mahasiswa yang berkompeten dalam bidang elektro untuk mengembangkan alat ukur kecepatan lari berbasis microkontroler dengan interfacing personal computer menjadi multi fungsi sebagai alat ukur kelincahan (agility) berbasis microcontroller – infrared dengan interfacing personal computer.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar bekang diatas maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah merancang hardware dan software alat ukur kelincahan (agility) berbasis microcontroller – infrared dengan interfacing personal computer?
2. Bagaimanakah sistem kerja alat ukur kelincahan (agility) berbasis microcontroller – infrared dengan interfacing personal computer?
3. Bagaimanakah hasil pengukuran agility menggunakan stopwatch dan alat ukur kelincahan (agility) berbasis microcontroller – infrared dengan interfacing personal computer?
4. Bagaimana Kesahihan (validity), Keterandalan (realibility), dan Obyektifitas (objektifity) alat ukur kelincahan (agility) berbasis microcontroller – infrared dengan interfacing personal computer?
C. Tujuan
Tujuan dari penelitian pengembangan alat pengukuran kecepatan menjadi alat untuk mengukur kelincahan berbasis microcontroller ini adalah sebagai berikut :
1. Membuat hardware dan software alat ukur kelincahan (agility) berbasis microcontroller – infrared dengan interfacing personal computer
(21)
8
Listiyani, 2015
PENGEMBANGAN ALAT UKUR KELINCAHAN (AGILITY) BERBASIS MICROCONTROLLER – INFRARED D ENGAN INTERFACING PERSONAL COMPUTER
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
2. Mengetahui sistem kerja alat ukur kelincahan (agility) berbasis microcontroller – infrared dengan interfacing personal computer.
3. Mengetahui hasil pengukuran agility menggunakan stopwatch dan alat ukur kelincahan (agility) berbasis microcontroller – infrared dengan interfacing personal computer.
4. Mengetahui kesahihan (validity), keterandalan (realibility), dan obyektifitas (obyektifity) alat ukur kelincahan (agility) berbasis microcontroller – infrared dengan interfacing personal computer.
D. Manfaat
Jika penelitian ini dilakukan dan berhasil mengembangan alat ukur kecepatan lari berbasis microkontroler dengan interfacing personal computer menjadi multifungsi sebagai alat ukur kelincahan (agility), maka akan membantu dunia olahraga dalam hal menghindari human eror yang sering terjadi karena penggunaan alat yang masih tergolong manual.
Namun apabila penelitian ini tidak dilakukan maka, kemungkinan human eror yang sering terjadi tersebut akan terus berlanjut. Bahkan akibat lebih besarnya lagi yaitu, dunia olahraga akan mengalami kondisi yang stagnan atau tidak mengalami kemajuan bahkan akan mengalami penurunan.
1. Manfaat bagi peneliti adalah :
Dengan melakukan penelitian ini, peneliti mendapatkan ilmu baru tentang teknologi, dan menyadari akan pentingnya teknologi dalam perkembangan khususnya olahraga.
2. Manfaat bagi insan olahraga adalah :
a. Memberikan pandangan bahwa teknologi mempunyai peranan penting dalam pengoptimalisaian prestasi olahraga.
b. Menjadi pemicu bagi insan olahraga untuk berkolaborasi dengan para pakar teknologi sebagai upaya peningkatan kemajuan teknologi olaharaga di Indonesia.
(22)
9
Listiyani, 2015
PENGEMBANGAN ALAT UKUR KELINCAHAN (AGILITY) BERBASIS MICROCONTROLLER – INFRARED D ENGAN INTERFACING PERSONAL COMPUTER
(23)
10
Listiyani, 2015
PENGEMBANGAN ALAT UKUR KELINCAHAN (AGILITY) BERBASIS MICROCONTROLLER – INFRARED D ENGAN INTERFACING PERSONAL COMPUTER
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu 3. Manfaat bagi dunia olahraga adalah :
a. Terciptanya alat ukur kelincahan (agility) berbasis microcontroller
– infrared dengan interfacing personal computer diharapkan mampu menghasilkan hasil yang lebih akurat dibandingkan dengan alat manual (stopwatch).
b. Membantu penelitian-penelitian lain yang berhubungan dengan pengukuran kelincahan.
E. Struktur Organisasi BAB I: PENDAHULUAN
Dalam BAB I ini, peneliti memaparkan terkait latar belakang penelitian yakni permasalahan bahwa saat ini, dimana kemajuan teknologi di bidang olahraga semakin canggih ternyata masih banyak ditemui penggunaan cara manual yang dilakukan. Seperti halnya dalam mengukur kelincahan yang masih menggunaka stopwatch. Maka dari itu peneliti akan melakukan pengembangan alat ukur kecepatan berbasis microkontroler dengan interfacing personal computer menjadi alat ukur kelincahan (agility) berbasis microcontroller – infrared dengan interfacing personal computer. Setelah itu dalam BAB I ini juga dipaparkan mengenai tujuan penelitian yang merupakan jawaban dari rumusan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, selanjutnya manfaat dari penelitian, dan terakhir adalah struktur organisasi skripsi. Jadi, dalam BAB I ini susunan strukturnya adalah sebagai berikut:
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian B. Rumusan Masalah Penelitian C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
(24)
11
Listiyani, 2015
PENGEMBANGAN ALAT UKUR KELINCAHAN (AGILITY) BERBASIS MICROCONTROLLER – INFRARED D ENGAN INTERFACING PERSONAL COMPUTER
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu BAB II: KAJIAN PUSTAKA
Dalam BAB ini, peneliti akan memaparkan terkait teori yang akan menjadi landasan dalam penelitian yang akan dilakukan. Peneliti akan membagainya kedalam sub bab yang terdiri dari deskripsi teori, yang merupakan pemaparan teori-teori yang digunakan. Sub bab yang kedua yaitu kerangka pemikiran yang akan memaparkan kerangka pemikiran terkait penelitian yang akan dilakukan. Adapun struktur dari BAB II ini adalah sebagai berikut:
BAB II: KAJIAN PUSTAKA/LANDASAN TEORITIS A. Deskripsi teori
B. Kerangka Pemikiran
BAB III: METODE PENELITIAN
Dalam BAB ini, peneliti akan memaparkan terkait metode yang akan digunakan dalam penelitian, dimana peneliti akan memaparkar dalam BAB ini tentang desain penelitian yang akan digunakan, partisipan, populasi dan sampel penelitian, instrument penelitian, prosedur penelitian, dan teknik analisis data. Adapun susunanya sebagai belrikut:
BAB III: METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian B. Partisipan
C. Populasi dan sampel penelitian D. Instrumen Penelitian
E. Prosedur Penelitian F. Analisis Data
BAB IV: TEMUAN DAN PEMBAHASAN
BAB ini akan menjelaskan terkait hasil penelitian. Adapun susunannya sebagai berikut:
BAB IV: TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Temuan
(25)
12
Listiyani, 2015
PENGEMBANGAN ALAT UKUR KELINCAHAN (AGILITY) BERBASIS MICROCONTROLLER – INFRARED D ENGAN INTERFACING PERSONAL COMPUTER
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu B. Pembahasan
BAB V: SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
Dalam BAB yang merupakan BAB terakhir ini, peneliti akan memaparkan terkait simpulan dari penelitian, implikasi, dan rekomendasi dari peneliti yang diharapkan mampu memberikan rekomendasi agar penelitian selanjutnya lebih baik lagi. Adapun susunan dari BAB terakhir ini adalah sebagai berikut:
BAB V: SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Simpulan
(26)
26 Listiyani, 2015
PENGEMBANGAN ALAT UKUR KELINCAHAN (AGILITY) BERBASIS MICROCONTROLLER – INFRARED D ENGAN INTERFACING PERSONAL COMPUTER
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Metode penelitian dan pengmbangan atau dalam bahasa inggris disebut Research and Development (R & D) adalah salah satu metode dalam metode
penelitian. Sugiyono (2014, hlm. 297) mengatakan bahwa “metode Research and
Development (R & D) adalah metode penelitian yang digunakan untuk
menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut.”
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian R & D karena hasil akhir dari penelitian ini adalah sebuah produk alat ukur kelincahan (agility) berbasis microcontroller – infrared dengan interfacing personal computer dan akan diuji keefektifannya dengan menganalisis data yang telah didapat dari sampel yang melakukan tes kelincahan.
B. Partisipan
Lokasi yang akan digunakam dalam penelitian ini yaitu Sport Hall Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, dengan menjadikan 15 mahasiswa ilmu keolahragaan sebagai sampel.
Peneliti mengambil sampel tersebut karena, mempertimbangkan usia mahasiswa Ilmu Keolahragaan masih tergolong usia yang produktif dan sampel pun terdiri dari perempuan dan laki- laki. Seperti yang dikatakan oleh Bastinus dan Matjan bahwa Faktor- faktor yang mempengaruhi tingkat kelincahan seseorang yaitu diantaranya usia, dan jenis kelamin. Maka dari itu mahasiswa Ilmu Keolahragaan dirasa sesuai dengan pengujian alat hasil peneleitian ini.
C. Populasi dan sampel penelitian
Pengertian Populasi menurut Sugiyono (2014, hlm. 80) adalah “wilayah
generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunya i kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
(27)
27
Listiyani, 2015
PENGEMBANGAN ALAT UKUR KELINCAHAN (AGILITY) BERBASIS MICROCONTROLLER – INFRARED D ENGAN INTERFACING PERSONAL COMPUTER
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
ditarik kesimpulannya.” Dalam penelitian ini, peneliti akan menjadikan
mahasiswa Ilmu Keolahragaan sebagai populasi.
Sedangkan sampel menurut Sugiyono (2014, hlm. 81) adalah “Bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Dalam penelitian ini,
peneliti mengambil 15 mahasiswa Ilmu Keolahragaan yang terdiri dari perempuan dan laki-laki.
Dalam pengambilan sampling, peneliti menggolongkannya kedalam teknik Probability sampling dimana dalam Sugiyono (2014, hlm. 82) menyebutkan bahwa Probability sampling adalah “teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih
menjadi anggota sampel.” Pada akhirnya, peneliti pun memilih teknik sample
random sampling untuk menjadi teknik pengambilan sampel, dengan alasan bahwa populasi yang ada dianggap homogen. Hal ini merujuk pada pendapat sugiyono (2014) bahwa sample random sampling adalah pengambilan anggota sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi dan menganggap populasi homogen. Peneliti, mengartikan homogen disini bahwa dalam penelitian ini peneliti menganggap bahwa kelincahan yang merupakan sebuah kemampuan yang akan diujikan merupakan kemampuan yang dimiliki oleh berbagai cabang olahraga yang menjadi bidang yang digeluti mahasiswa Ilmu Keolahragaan.
D. Instrumen Penelitian
Instrument yang digunakan oleh peneliti yaitu dengan melakukan validasi oleh validator terhadap produk yang telah dibuat. Validasi ini bertujuan untuk memastikan apakan rancangan produk yang diciptakan lebih efektif atau tidak. Untuk melakukan validasi terhadap alat maka peneliti harus mendatangkan para pakar yang terkait dalam bidang temuan atau alat yang diciptakan atau di produksi. Hal ini seperti yang dikatakan oleh Sugitono (2014, hlm. 302) bahwa
“validasi produk dapat dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa pakar atau
(28)
28
Listiyani, 2015
PENGEMBANGAN ALAT UKUR KELINCAHAN (AGILITY) BERBASIS MICROCONTROLLER – INFRARED D ENGAN INTERFACING PERSONAL COMPUTER
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
tersebut.” Dalam penelitian ini peneliti menunjuk dosen pembimbing skripsi
(29)
29
Listiyani, 2015
PENGEMBANGAN ALAT UKUR KELINCAHAN (AGILITY) BERBASIS MICROCONTROLLER – INFRARED D ENGAN INTERFACING PERSONAL COMPUTER
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu E. Prosedur Penelitian
Prosedur peneitian adalah bagian dimana peneliti memaparkan secara kronologis langkah-langkah penelitian yang dilakukan terutama bagaimana desain penelitian dioprasionalkan secara nyata.
Menurut Sugiyono (2014, hlm. 298) langkah-langkah penelitian dan pengembangan dalam metode penelitian R & D ini adalah seperti berikut:
Gambar 3.1 Langkah-Langkah Penelitian R & D
Dalam penelitian ini, peneliti hanya akan melakukan 6 (enam) langkah, yaitu: Potensi dan
Masalah Pengumpulan data Desain Produk Validasi Desain Revisi Desain Uji Coba Produk Revisi Produk Uji Coba
Pemakaian Revisi Produk Produksi Masal Potensi dan
Masalah Pengumpulan
data Desain Produk Validasi Desain Revisi Desain Uji Coba Produk
(30)
30
Listiyani, 2015
PENGEMBANGAN ALAT UKUR KELINCAHAN (AGILITY) BERBASIS MICROCONTROLLER – INFRARED D ENGAN INTERFACING PERSONAL COMPUTER
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.2 Alur Penelitian alat ukur kelincahan (agility) berbasis microcontroller – infrared dengan interfacing personal computer
Alasan peneliti hanya melakukan penelitian hanya sampi kepada langkah 6 (enam) yaitu karena untuk memenuhi sampai kepada langkah 10 (sepuluh) peneliti memerlukan waktu yang tidak lama, dana yang lebih besar, dan memerlukan kerjasama dengan banyak pihak.
Berikut adalah pemaparan langkah-langkah desain penelitian R & D: 1. Potensi dan Masalah
Menurut Sugiyono (2014, hlm. 298) menyatakan bahwa “potensi adalah
segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai tambah.” Sedangkan “masalah adalah penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi.”
(Sugiyono, hlm. 299). Alat bantu pengukuran kecepatan yang telah dibuat oleh mahasiswa Ilmu Keolahragan UPI menjadi sebuah potensi untuk dilakukan pengembangan menjadi multifungsi sebgai alat ukur agility. Dalam olahraga tidak hanya kecepatan yang mempunyai peranan penting, namun kelincahan juga memiliki peran yang penting sehingga keberadaan alat bantu ukur kelincahan pun penting.
Masalah yang ada saat ini, alat ukur bantu untuk mengukur kelincahan masih tergolong manual yaitu dengan menggunakan stopwatch sehingga memungkinkan terjadinya human eror. Kalaupun sudah ditemui beberapa lembaga seperti ilmu keolahragaan UPI yang telah menggunakan alat yang canggih namun sangat disayangkan alat tersebut pun adalah alat yang di impor dari luar negri. Hal itu membuat Negara kita menjadi Negara konsumtif. Jadi permasalahan dalam penelitian ini adalah masih digunaka nnya alat ukur bantu kelincahan yang manual dan diharapkan dengan terciptanya alat ukur kelincahan (agility) berbasis microcontroller - infrared dengan interfacing personal computer ini akan menyelesaikan masalah terjadinya human eror yang ditimbulkan oleh alat manual dan menjadikan Indonesia bangkit dari posisinya sebagai Negara konsumtif menjadi Negara yang produktif.
(31)
31
Listiyani, 2015
PENGEMBANGAN ALAT UKUR KELINCAHAN (AGILITY) BERBASIS MICROCONTROLLER – INFRARED D ENGAN INTERFACING PERSONAL COMPUTER
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu 2. Pengumpulan Informasi
Dalam penenlitian ini, peneliti melakukan pengumpulan informasi terkait penelitian yang akan dialakukan. Pengumpula n informasi di awali dengan konsultasi kepada beberapa orang yang memang mempunyai kemampuan di bidang olaharaga dan teknologi. Tidak sampai disana, peneliti pun mengumpulakan informasi dari berbagai sumber buku, artikel, jurnal, dan sumber lainnya yang memaparkan terkait penelitian yanag akan dilakuakan. Dalam penelitian ini, peneliti mencari informasi terkait pentingnya kelincahan dalam olahraga.
Setelah mengumpulkan informasi terkait kelincahan, terdapat kesimpulan bahwa kelincahan merupakan hal yang penting dan sangat diperlukan di banyak cabor. Seperti diantaranya yaitu pada olahraga sepak bola, basket, tenis, badminton, dan lain- lain. Mengingat pentingnya mengetahui tingkat kelincahan, maka peneliti pun mengumpulkan informasi terkait alat yang mampu mengukurnya, karena selama ini untuk pengukuran kelincahan masih menggunakan cara manual, yaitu dengan menggunakan stopwatch. Padahal dengan menggunakan cara manual maka peluang terjadinya human eror sangatlah besar. Maka dari itu untuk mengatasinya pene liti pun mengumpulkan informasi terkait alat yang mampu mengukur kelincahan yaitu pengembangan alat ukur kelincahan (agility) berbasis microcontroller - infrared dengan interfacing personal computer.
3. Desain Produk
Desain produk dari alat ukur kelincahan (agility) berbasis microcontroller – infrared dengan interfacing personal computer dalam penelitian ini merupakan pengembangan dari alat ukur kecepatan berbasis microkontroler dengan interfacing personal computer. Sistem kerja dari alat kelincahan ini masih sama dengan alat ukur kecepatan yaitu mengkombinasikan antara sistem sensor pada phototransistor yang akan mengirimkan sinyal kepada microcontroller yang selanjutnya akan diproses menjadi tampilan data waktu saat atlet melewati sensor yang akan ditampilkan dalam komputer yang telah diinstal software. Laser akan
(32)
32
Listiyani, 2015
PENGEMBANGAN ALAT UKUR KELINCAHAN (AGILITY) BERBASIS MICROCONTROLLER – INFRARED D ENGAN INTERFACING PERSONAL COMPUTER
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
memancarkan cahaya kepada sensor phototransistor. Saat pelari memotong sinar leser yang menembak ke phototransistor, maka sensor akan mengirimkan sinyal kepada microcontroller untuk diproses. Hasil proses penerimaan sinyal dari microcontroller pada garis start adalah perintah memulainya waktu atau berjalannya timer sedangkan terpotongya cahaya oleh pelari pada garis finish diartikan sebgai penghentian waktu yang tampil di layar personal cmputer (PC) yang hasilnya ialah catatan waktu yang akan di tampilkan di PC.
Untuk menghubungkan antara sesnsor dengan microcontroller dalam pengembangan ini masih menggunakan kabel dan begitu juga untuk menghubungkan microcontroller dengan komputer masih menggunakan kabel USB. Inovasi yang dilakukan dari hardware yaitu mengganti semua cassing baik itu batre dari laser, sensor atau pun cassing dari laser, sensor itu sendiri, mengganti laser dan tidak digunakannya buzzer sebagai tanda pelari mulai berlari. Sedangkan untuk software yang digunakan dalam mengukur kelincahan ini, akan diciptakan software baru.
(33)
33
Listiyani, 2015
PENGEMBANGAN ALAT UKUR KELINCAHAN (AGILITY) BERBASIS MICROCONTROLLER – INFRARED D ENGAN INTERFACING PERSONAL COMPUTER
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.3 Desain Produk alat ukur kelincahan (agility) berbasis microcontroller – infrared dengan interfacing personal computer pada illionis test
Gambar diatas adalah gambar penggunaan alat ukur kelincahan pada illinois test. Dalam illinois test cukup dua pasang sensor dan laser yang digunakan yaitu pada garis start dan finish.
Rangkaian
Mikrokontroler
sensor
laser
sensor
laser
Kabel USB
Out put
Kabel
Penghubung
(34)
34
Listiyani, 2015
PENGEMBANGAN ALAT UKUR KELINCAHAN (AGILITY) BERBASIS MICROCONTROLLER – INFRARED D ENGAN INTERFACING PERSONAL COMPUTER
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu 4. Validasi Desain
Validasi desain merupakan sebuah proses dari kegiatan untuk menilai apakah rancangan atau desain produk yang telah dihasilkan, dalam hal ini adalah alat ukur kelincahan (agility) berbasis microcontroller – infrared dengan interfacing personal computer akan lebih efektif atau tidak. Hal ini seperti yang
diungkapkan oleh Sugiyono (2014, hlm. 302) bahwa “validitas desain merupakan
proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk, dalam hal ini system
kerja baru akan lebih efektif dari yang lama atau tidak.”
Dalam penelitian ini, yang akan menjadi tim validasi desain dari pengembangan alat ukur kelincahan (agility) berbasis microcontroller - infrared dengan interfacing personal computer sendiri adalah dosen pembimbing skripsi peneliti.
5. Perbaikan Desain
Perbaikan desain dilakukan setelah adanya validasi dan diskusi dengan para pakar dan para ahli guna mengetahui adanya kelemahan atau tidak. Jika terdapat kelemahan maka, kelemahan tersebut dicoba untuk dikurangi dengan cara memperbaiki desain. Sedangkan jika tidak terdapat kelemahan atau revisi, maka peneliti bisa melanjutkan penelitian ke langkah selanjutnya. Menurut Sugiyono (2014, hlm. 302) bahwa yang bertugas memperbaiki desain adalah peneliti yang mau menghasilkan produk tesebut.
6. Uji Coba Produk
Uji coba ini dilakukan dengan tujuan agar mengetahui apakah alat yang telah di ciptakan ini bekerja dengan baik, efisien, atau tidak. Uji coba ini akan menghasilkan data kemampuan kelincahan atlet yang di tes. Tentu saja dengan adanya uji coba produk ini maka akan dapat diketahui terkait karakter produk yang telah dibuat.
Uji coba produk dilakaukan dengan langkah- langkah sebagai berikut: 1. Memastikan semua perangkat dalam keadaan baik.
2. Memastikan semua kabel terpasang dengan baik. 3. Terdapat atlet atau testee yang akan di tes.
(35)
35
Listiyani, 2015
PENGEMBANGAN ALAT UKUR KELINCAHAN (AGILITY) BERBASIS MICROCONTROLLER – INFRARED D ENGAN INTERFACING PERSONAL COMPUTER
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu 4. Menghidupkan semua aplikasi.
5. Atlet melakukan tes dengan instruksi yang telah ditentukan.
6. Kemampuan kelincahan akan muncul pada komputer setelah atlet atau tastee melewati sensor start dan finish.
F. Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah teknik statistika deskriptif. Hal ini karena mengacu pada pendapat
Sugiyono (2014, hlm. 147) yang menyatakan bahwa “statistika deskriptif adalah
statistika yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa
bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.”
Dalam penelitian ini pun, peneliti akan menggunakan statistika Para metrik T-Test yaitu dengan Independent Sample T-Test sebagai pengolahan data hasil tes kelincahan sampel. Independent Sample T-Test ini bertujuan untuk membandingkan apakah terdapat perbedaan waktu atau tidak antara pengukuran yang menggunakan alat bantu yang telah diciptakan dan dengan menggunakan stopwatch. Dengan kata lain, dalam pengolahan data terdapat hipotesis :
Hₒ : Tidak Terdapat perbedaan waktu antara tes agility dengan menggunkan stopwatch dan dengan menggunakan alat yang telah diciptakan.
H1 : Terdapat perbedaan waktu antara tes agility dengan menggunkan stopwatch dan dengan menggunakan alat yang telah diciptakan.
Peneliti juga akan mengukur Validitas, Reliabilitas, dan Obyektivitas alat ukur kelincahan dengan mengolah hasil tes dengan cara manual yang nantinya akan dibandingkan dengan norma yang ada sehingga nilai Validitas, Realibilitas, dan Obyektivitas dari alat ukur kelincahan akan di dapatkan dan membuktikan bahwa alat tersebut layak untuk digunakan. Sebagai tamabahannya, peneliti juga akan melakukan tes reaksi audio kepada sampel sebagai gambaran bahwasanya penggunaan stopwatch dalam pengukuran tes kelincahan mempunyai peluang terjadinya human eror.
(36)
Listiyani, 2015
PENGEMBANGAN ALAT UKUR KELINCAHAN (AGILITY) BERBASIS MICROCONTROLLER – INFRARED D ENGAN INTERFACING PERSONAL COMPUTER
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu 55
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Alat ukur kelincahan (agility) berbasis microcontroller – infrared dengan interfacing personal computer ini terdiri dari hardware dan software. Hardware dalam alat ukur kelincahan ini terdiri dari beberapa komponen elektronik diantaranya adalah rangkaian microcontroller yang merupakan otak dari alat ini, dan juga terdapat sensor phototransistor yang mengirimkan sinyal kepada rangkaian microcontroller saat cahaya dari laser terpotong oleh pelari. Ketika cahaya pada garis start terpotong maka dengan otomatis akan menghidupkan timer atau penghitungan pada PC akan dimulai dan waktu akan berhenti ketika cahaya pada garis finish terpotong. Alat ini juga menggunakan kabel sebagai penghubung antara sensor dengan microcontroller dan menggunakan kabel USB sebagai penghubung antara microcontroller dengan komputer. Alat ini juga menggunakan tiga buah baterai kering pada sensor, dan 2 buah baterai kering pada laser dengan ukuran 1,5 volt
Alat ukur kelincahan (agility) berbasis microcontroller – infrared dengan interfacing personal computer bekerja untuk mengukur kelincahan (agility). Waktu tempuh pelari akan muncul pada komputer yang telah di instal dengan aplikasi monitoring kelincahan (agility). Alat ini juga bisa mengukur kecepatan pada lintasan yang telah diketahuai jaraknya dan akan menghasilkan hasil dengan satuan m/s.
Hasil pengukuran kelincahan terhadap 15 mahasiswa ilmu keolahragaan dengan menggunakan alat ukur kelincahan (agility) berbasis microcontroller – infrared dengan interfacing personal computer dan juga stopwatch diolah dengan menggunakan SPSS16 melalui statistika Parametrik T-Test. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan waktu antara tes agility dengan menggunakan stopwatch dan dengan menggunakan alat yang telah diciptakan. Namun dengan dilakukannya tes audio reaction membuktikan bahwa penggunaan dalam stopwatch terdapat selang waktu antara timer dengan pelari saat memulai
(37)
56
Listiyani, 2015
PENGEMBANGAN ALAT UKUR KELINCAHAN (AGILITY) BERBASIS MICROCONTROLLER – INFRARED D ENGAN INTERFACING PERSONAL COMPUTER
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
lari. Penggunaan alat ukur kelincahan (agility) berbasis microcontroller - infrared dengan interfacing personal computer lebih konsisten karena memiliki perhitungan waktu yang bekerja secara otomatis.
Hasil uji validitas, reliabilitas, dan obyektivitas yang telah dilakukan menunjukkan bahwa alat ukur kelincahan (agility) berbasis microcontroller - infrared dengan interfacing personal computer memiliki validitas dan reliabilitas yang sangat tinggi, serta bersifat obyektif.
B. Implikasi dan Rekomendasi
Penelitian yang dilakukan peneliti masih banyak kekurangan dan peneliti berharap dipenelitian selanjutnya bisa menghasilkan inovasi yang lebih baik. Adapun saran dari peneliti adalah:
1. Untuk Penelitian Selanjutnya
a. Mengganti penyangga sensor dan laser dengan bahan yang lebih kuat. b. Digunakannya sistem komunikasi wireless.
c. Digunakannya sinar ultrasonok
d. Ditambahkannya RTC untuk pengaturan waktu pada microcontroller. e. Perbaiki disain agar alat mampu bekerja optimal walaupun diruangan
terbuka dan terlindung dari hujan.
f. Perlu dilakukan percobaan berkali-kali untuk memastikan semua perangkat bekerja secara optimal.
2. Untuk Instansi
a. Untuk program studi Ilmu Keolahragaan dan Departemen Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi lebih menunjukkan dukungannya terhadap kemajuan teknologi dibidang keilmuan olahraga dengan cara memeberikan motivasi, stimulus, pembinaan, dan fasilitas.
b. Untuk UPI selaku pemangku kebijakkan tertinggi diharapkan agar lebih memperhatikan kebutuhan mahasiswa sains dengan dilengkapinya fasilitas-fasilitas dan tersedianya pakar-pakar yang memeng berkompeten dibidangnya.
(38)
57 Listiyani, 2015
PENGEMBANGAN ALAT UKUR KELINCAHAN (AGILITY) BERBASIS MICROCONTROLLER – INFRARED D ENGAN INTERFACING PERSONAL COMPUTER
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Amin, Muhammad. (2013). Proposal Penelitian. Diakses dari:
http://amintidak.blogspot.com/2013/01/proposal-penelitihan.html
Amza, Ahmad. (2013). Kriteria atau Ciri Tes yang Baik. Diakses dari: http://duniadaninformasi.blogspot.com/2013/04/kriteria-atau-ciri-tes-yang-baik.html
Ayu,Putri. (t.t.). Pembahasan (Karakteristik Tes yang Baik). Diakses dari: http://id.scribd.com/doc/78922634/Pembahasan-Karakteristik-Tes-Yang-Baik#scribd
Bastinus dan Matjan. (t.t.). Diakses dari:
http://file.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._KEPELATIHAN/194607
181985111-BASTINUS_N_MATJAN/BAHAN_AJAR_UTAMA/BAHAN_AJAR_2. pdf
Berita kementrian. (2014). Peran Teknologi Penting untuk Perkembangan Olahraga Indonesia. Diakses dari:
http://kemenpora.go.id/index/preview/berita/9094/2014-10
Cholil, hasanudin & Nurhasan. (2007). Modul Tes dan Pengukuran Keolahragaan.Bandung: Uniersitas Pendidikan Indonesia
Imanudin, iman. (2008).ilmu kepelatihan olahraga.Bandung:Uniersitas Pendidikan Indonesia
Mackenzie, brian. (2005).101 Performance Evaluation Test. London:Electricword pic
Mousir. (2014).Statistika Deskriptif dengan SPSS. Diakses dari: http://portal-statistik.blogspot.com/2014/02/statistik-deskriptif-dengan-spss.html
Panca. (2008). Interfacing (Teknik Antarmuka Komputer. Diakses dari
(39)
58
Listiyani, 2015
PENGEMBANGAN ALAT UKUR KELINCAHAN (AGILITY) BERBASIS MICROCONTROLLER – INFRARED D ENGAN INTERFACING PERSONAL COMPUTER
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Rahmat, Redi. (2014). Pengembangan Alat Ukur Kecepatan Lari Berbasis
Microkontroler Dengan Interfacing Personal Computer. (Skripsi). Bandung:Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Samsul Hadi. (2008). Kesalahan ( Human Error ). Diakses dari: http://www.detikSport.com
Setiawan, aji dkk. (2011). Penelitian Pengembangan Iptek Tepat Guna Keolahragaan Alat Pengukur Kecepatan Lari Berbasis Mikrokontroler. Bandung:Fakultas Ilmu Keolahragaa.Jogjakarta
Suherman, Adang dan Rahayu, Nur Indri. (2012). Modul Statistika Untuk Ilmu Keolahragaan. Bandung
Tanpa Nama. (2014). Inframerah. Diakses dari: http://id.wikipedia.org/wiki/Inframerah
Tanpa nama (2013). Proposal Penelitian. Diakses dari:
http://amintidak.blogspot.com/2013/01/proposal-penelitihan.html Tanpa nama. (2012) .Pengertian Mikrokontroler. Diakses dari:
http://elektronika-dasar.web.id/artikel-elektronika/pengertian-dan-kelebihan- mikrokontroler/
Tanpa nama. (2012). Diakses dari
http://elektronika-dasar.web.id/komponen/sensor-tranducer/sensor-phototransistor/
Tanpa Nama. (2011). Pengertian Inframerah. Diakses dari:
http://blograkata.blogspot.com/2011/10/pengertian- inframerah.html Tanpa nama. (2011). Uji Homogenitas. Diakses dari:
http://duwiconsultant.blogspot.com/2011/11/uji-homogenitas.html Tanpa nama. (t.t.). Agility Sport. Diakses dari
http://www.topendsports.com/fitness/sports-agility.htm Tanpa Nama. (t.t.) Diakses dari:
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._FISIKA/IKA_MUSTI KA_SARI/EVALUASI_PENDIDIKAN/BAHAN_AJAR_%28MINGGU_
(40)
57 Listiyani, 2015
PENGEMBANGAN ALAT UKUR KELINCAHAN (AGILITY) BERBASIS MICROCONTROLLER – INFRARED D ENGAN INTERFACING PERSONAL COMPUTER
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
KE_14%29_ANALISIS_INSTRUMEN_%28VALIDITAS_%26_RELIA BILITAS%29.pdf
(1)
35
Listiyani, 2015
PENGEMBANGAN ALAT UKUR KELINCAHAN (AGILITY) BERBASIS MICROCONTROLLER – INFRARED D ENGAN INTERFACING PERSONAL COMPUTER
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
4. Menghidupkan semua aplikasi.
5. Atlet melakukan tes dengan instruksi yang telah ditentukan.
6. Kemampuan kelincahan akan muncul pada komputer setelah atlet atau tastee melewati sensor start dan finish.
F. Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah teknik statistika deskriptif. Hal ini karena mengacu pada pendapat Sugiyono (2014, hlm. 147) yang menyatakan bahwa “statistika deskriptif adalah statistika yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.”
Dalam penelitian ini pun, peneliti akan menggunakan statistika Para metrik T-Test yaitu dengan Independent Sample T-Test sebagai pengolahan data hasil tes
kelincahan sampel. Independent Sample T-Test ini bertujuan untuk
membandingkan apakah terdapat perbedaan waktu atau tidak antara pengukuran yang menggunakan alat bantu yang telah diciptakan dan dengan menggunakan stopwatch. Dengan kata lain, dalam pengolahan data terdapat hipotesis :
Hₒ : Tidak Terdapat perbedaan waktu antara tes agility dengan menggunkan stopwatch dan dengan menggunakan alat yang telah diciptakan.
H1 : Terdapat perbedaan waktu antara tes agility dengan menggunkan
stopwatch dan dengan menggunakan alat yang telah diciptakan.
Peneliti juga akan mengukur Validitas, Reliabilitas, dan Obyektivitas alat ukur kelincahan dengan mengolah hasil tes dengan cara manual yang nantinya akan dibandingkan dengan norma yang ada sehingga nilai Validitas, Realibilitas, dan Obyektivitas dari alat ukur kelincahan akan di dapatkan dan membuktikan bahwa alat tersebut layak untuk digunakan. Sebagai tamabahannya, peneliti juga akan melakukan tes reaksi audio kepada sampel sebagai gambaran bahwasanya penggunaan stopwatch dalam pengukuran tes kelincahan mempunyai peluang terjadinya human eror.
(2)
Listiyani, 2015
PENGEMBANGAN ALAT UKUR KELINCAHAN (AGILITY) BERBASIS MICROCONTROLLER – INFRARED D ENGAN INTERFACING PERSONAL COMPUTER
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
55
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Alat ukur kelincahan (agility) berbasis microcontroller – infrared dengan interfacing personal computer ini terdiri dari hardware dan software. Hardware dalam alat ukur kelincahan ini terdiri dari beberapa komponen elektronik diantaranya adalah rangkaian microcontroller yang merupakan otak dari alat ini, dan juga terdapat sensor phototransistor yang mengirimkan sinyal kepada rangkaian microcontroller saat cahaya dari laser terpotong oleh pelari. Ketika cahaya pada garis start terpotong maka dengan otomatis akan menghidupkan timer atau penghitungan pada PC akan dimulai dan waktu akan berhenti ketika cahaya pada garis finish terpotong. Alat ini juga menggunakan kabel sebagai penghubung antara sensor dengan microcontroller dan menggunakan kabel USB sebagai penghubung antara microcontroller dengan komputer. Alat ini juga menggunakan tiga buah baterai kering pada sensor, dan 2 buah baterai kering pada laser dengan ukuran 1,5 volt
Alat ukur kelincahan (agility) berbasis microcontroller – infrared dengan interfacing personal computer bekerja untuk mengukur kelincahan (agility). Waktu tempuh pelari akan muncul pada komputer yang telah di instal dengan aplikasi monitoring kelincahan (agility). Alat ini juga bisa mengukur kecepatan pada lintasan yang telah diketahuai jaraknya dan akan menghasilkan hasil dengan satuan m/s.
Hasil pengukuran kelincahan terhadap 15 mahasiswa ilmu keolahragaan dengan menggunakan alat ukur kelincahan (agility) berbasis microcontroller – infrared dengan interfacing personal computer dan juga stopwatch diolah dengan menggunakan SPSS16 melalui statistika Parametrik T-Test. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan waktu antara tes agility dengan menggunakan stopwatch dan dengan menggunakan alat yang telah diciptakan. Namun dengan dilakukannya tes audio reaction membuktikan bahwa penggunaan dalam stopwatch terdapat selang waktu antara timer dengan pelari saat memulai
(3)
56
Listiyani, 2015
PENGEMBANGAN ALAT UKUR KELINCAHAN (AGILITY) BERBASIS MICROCONTROLLER – INFRARED D ENGAN INTERFACING PERSONAL COMPUTER
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
lari. Penggunaan alat ukur kelincahan (agility) berbasis microcontroller - infrared dengan interfacing personal computer lebih konsisten karena memiliki perhitungan waktu yang bekerja secara otomatis.
Hasil uji validitas, reliabilitas, dan obyektivitas yang telah dilakukan menunjukkan bahwa alat ukur kelincahan (agility) berbasis microcontroller - infrared dengan interfacing personal computer memiliki validitas dan reliabilitas yang sangat tinggi, serta bersifat obyektif.
B. Implikasi dan Rekomendasi
Penelitian yang dilakukan peneliti masih banyak kekurangan dan peneliti berharap dipenelitian selanjutnya bisa menghasilkan inovasi yang lebih baik. Adapun saran dari peneliti adalah:
1. Untuk Penelitian Selanjutnya
a. Mengganti penyangga sensor dan laser dengan bahan yang lebih kuat. b. Digunakannya sistem komunikasi wireless.
c. Digunakannya sinar ultrasonok
d. Ditambahkannya RTC untuk pengaturan waktu pada microcontroller. e. Perbaiki disain agar alat mampu bekerja optimal walaupun diruangan
terbuka dan terlindung dari hujan.
f. Perlu dilakukan percobaan berkali-kali untuk memastikan semua perangkat bekerja secara optimal.
2. Untuk Instansi
a. Untuk program studi Ilmu Keolahragaan dan Departemen Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi lebih menunjukkan dukungannya terhadap
kemajuan teknologi dibidang keilmuan olahraga dengan cara
memeberikan motivasi, stimulus, pembinaan, dan fasilitas.
b. Untuk UPI selaku pemangku kebijakkan tertinggi diharapkan agar
lebih memperhatikan kebutuhan mahasiswa sains dengan
dilengkapinya fasilitas-fasilitas dan tersedianya pakar-pakar yang memeng berkompeten dibidangnya.
(4)
57
Listiyani, 2015
PENGEMBANGAN ALAT UKUR KELINCAHAN (AGILITY) BERBASIS MICROCONTROLLER – INFRARED D ENGAN INTERFACING PERSONAL COMPUTER
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Amin, Muhammad. (2013). Proposal Penelitian. Diakses dari:
http://amintidak.blogspot.com/2013/01/proposal-penelitihan.html
Amza, Ahmad. (2013). Kriteria atau Ciri Tes yang Baik. Diakses dari: http://duniadaninformasi.blogspot.com/2013/04/kriteria-atau-ciri-tes-yang-baik.html
Ayu,Putri. (t.t.). Pembahasan (Karakteristik Tes yang Baik). Diakses dari: http://id.scribd.com/doc/78922634/Pembahasan-Karakteristik-Tes-Yang-Baik#scribd
Bastinus dan Matjan. (t.t.). Diakses dari:
http://file.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._KEPELATIHAN/194607
181985111-BASTINUS_N_MATJAN/BAHAN_AJAR_UTAMA/BAHAN_AJAR_2. pdf
Berita kementrian. (2014). Peran Teknologi Penting untuk Perkembangan Olahraga Indonesia. Diakses dari:
http://kemenpora.go.id/index/preview/berita/9094/2014-10
Cholil, hasanudin & Nurhasan. (2007). Modul Tes dan Pengukuran
Keolahragaan.Bandung: Uniersitas Pendidikan Indonesia
Imanudin, iman. (2008).ilmu kepelatihan olahraga.Bandung:Uniersitas
Pendidikan Indonesia
Mackenzie, brian. (2005).101 Performance Evaluation Test. London:Electricword pic
Mousir. (2014).Statistika Deskriptif dengan SPSS. Diakses dari: http://portal-statistik.blogspot.com/2014/02/statistik-deskriptif-dengan-spss.html
Panca. (2008). Interfacing (Teknik Antarmuka Komputer. Diakses dari
(5)
58
Listiyani, 2015
PENGEMBANGAN ALAT UKUR KELINCAHAN (AGILITY) BERBASIS MICROCONTROLLER – INFRARED D ENGAN INTERFACING PERSONAL COMPUTER
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Rahmat, Redi. (2014). Pengembangan Alat Ukur Kecepatan Lari Berbasis
Microkontroler Dengan Interfacing Personal Computer. (Skripsi).
Bandung:Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Universitas
Pendidikan Indonesia, Bandung.
Samsul Hadi. (2008). Kesalahan ( Human Error ). Diakses dari: http://www.detikSport.com
Setiawan, aji dkk. (2011). Penelitian Pengembangan Iptek Tepat Guna Keolahragaan Alat Pengukur Kecepatan Lari Berbasis Mikrokontroler. Bandung:Fakultas Ilmu Keolahragaa.Jogjakarta
Suherman, Adang dan Rahayu, Nur Indri. (2012). Modul Statistika Untuk Ilmu Keolahragaan. Bandung
Tanpa Nama. (2014). Inframerah. Diakses dari: http://id.wikipedia.org/wiki/Inframerah
Tanpa nama (2013). Proposal Penelitian. Diakses dari:
http://amintidak.blogspot.com/2013/01/proposal-penelitihan.html Tanpa nama. (2012) .Pengertian Mikrokontroler. Diakses dari:
http://elektronika-dasar.web.id/artikel-elektronika/pengertian-dan-kelebihan- mikrokontroler/
Tanpa nama. (2012). Diakses dari
http://elektronika-dasar.web.id/komponen/sensor-tranducer/sensor-phototransistor/
Tanpa Nama. (2011). Pengertian Inframerah. Diakses dari:
http://blograkata.blogspot.com/2011/10/pengertian- inframerah.html Tanpa nama. (2011). Uji Homogenitas. Diakses dari:
http://duwiconsultant.blogspot.com/2011/11/uji-homogenitas.html Tanpa nama. (t.t.). Agility Sport. Diakses dari
http://www.topendsports.com/fitness/sports-agility.htm Tanpa Nama. (t.t.) Diakses dari:
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._FISIKA/IKA_MUSTI KA_SARI/EVALUASI_PENDIDIKAN/BAHAN_AJAR_%28MINGGU_
(6)
57
Listiyani, 2015
PENGEMBANGAN ALAT UKUR KELINCAHAN (AGILITY) BERBASIS MICROCONTROLLER – INFRARED D ENGAN INTERFACING PERSONAL COMPUTER
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
KE_14%29_ANALISIS_INSTRUMEN_%28VALIDITAS_%26_RELIA BILITAS%29.pdf