Simpul Ekonomi Jawa Barat.

[(OMPAS

~O@
(h".m.~O~
0
1

2

G5
o
17

3

@

:::::Jan

0


Senin
4

19

0

Peb

5
Mar

Rabu

6

7.0

G


0

Selasa
21

0

7

8

22

Apr

0

.
.


9

23
Mei

0

Kamis

Jumat

10
24

Jun

11

27
--


0

Jul

Ags

OSep

28
OOkt

....

Minggu

14

13


26

25

0

o S,1btu o
12

15
29
ONov

16
30

31

-if >.\
2


ODes

-- ---

Simpul Ekonomi Jawa Barat
Oleh

SOEROSO

DASAR

----............--

E

raglobal merupakan proses perubahan, mempunyai
dampakgross border economic actMty, menjadi
lompatan besar (quantum leap) bagi kineIja sektor
ekonomi~serta menggeliat dan terbangkitkan karena tantangan dan rangsangan global.

Dampak dari industrialisasi ter- lingkungan semakin serasi, selasebut, terutama di Jawa Barat, ras, dan seimbang. Namun, tujuan
membuat masyarakat sejenak ter- indah pembangunan itu belum selena, heran pada kecanggihan,dan penuhnya memberikan kepuasan
kagum terhadap wujud pesona ba- kepada masyarakat, kalau tidak
ru, padahal tidak substansial, ab- mau dikatakan sebagian besar mesurd, dan artifisial.
lenceng dari target dta-dta semuPerilaku masyarakat tersebut la.
Membuka kembali lembaranbisa menjadi lunak, merendah, pesimistis, tidak mandiri, dan ber- lembaran program yang dilakukan
kembang menjadi hipokrit. Pada- dan mencermati strategi yang dihal, industrialisasi bukanlah harga ambil merupakan tindakan bijak.
mati sebagai satu-satunya solusi Para perencana pembangunan di
pembangunan dan solusi untuk Jabar harus lebih tajam melihat
keluar dari krisis berkepanjangan. kenyataan yang ada. Bila tidak, ke
Sebab, pembangunan harus put- depan pembangunan Jabar akan
ting people first, people centred, semakin salah kaprah dan mubadan people based.
zir. Strategi pembangunan makro
Artinya, pembangunan harus yang dikaitkan dengan pembaberorientasi pada rakyat clan ke- ngunan mikro hendaknya dijadipentingan rakyat sebagaiaktor da- kan sebagaikesatuan.
lam setiap usaha pembangunan.
Pembangunan tidak menyubordi- Tenggelam
Teori basis ekonomi (economic
nasikan. Demikian pula peneIjemahannya bagi pembangunan base theoryi) dapat memberikan
daerahJabar.
gambaran bagaimana memotret

Pembangunan Jabar idealnya kontinuitas dan aktivitas ekonomi
dilaksanakan bersama masyarakat suatu kawasan sangat dipengaruhi
dan pemerintah daerah. Masyara- kawasan yang lain. Potensi ekonokat menjadi pelaku utama pemba- mi juga harus disesuaikan dengan
ngunan, sedangkan pemerintah hierarki perkembangan setiap
daerah hanya berkewajiban meng- sub-area (centralplace theoryi).
arahkan, membimbing, dan menAplikasiteori ini akan menghadptakan suasana yang dapat me- silkan konsep tentang pola penunjang peran aktif seluruh rak- ngembangan sub-area yang terdiyat. Pasalnya,hakikat dari pemba- ferensiasi sesuai dengan potensi
ngunan daerah adalah pemba- dan target pengembangan yangtengunan manusia seutuhnya.
lah ditetapkan. Fungsi ekonomi
Pembangunan daerah tentu setiap sub-area atau simpul-simharus mampu meningkatkan taraf pul ekonomi, walaupun terdifehidup masyarakat,se~_I?~mbuat ~rensiasi, h~ te~ntegrasi menja~

Kliping
--

-

- -

Humos
""'-----


Unpod

di kekuatan ekonomi daerah (seluruh sub-area) sehingga tercipta
daya saingyang tangguh.
Jabar pernah mencoba konsep
pembangunan ekonomi dengan
pendekatan kawasan andalan. Kawasan andalan tidak berhenti pada aspek geografis,tetapijuga pendekatan ekonomi yang luas dan
kenyal ~ena dinamika perkembangan ekonomi tidak mengenal
batas wilayah. Sayang, konsep itu
tampaknya layu sebelum berkembang. Pada saat yang sama, tarikan
egoisme otonomi daerah semakin
kencang sehinggakonsep kebersamaan pembangunan melalui kawasan andalan pun tenggelam.
Padahal, tidak mungkin suatu
daerah mampu mengembangkan
potensi ekonominya tanpa keIja
sama dengan daerah lain. Bahkan,
dalam prosesinvestasi saat ini, banyak kabupatenjkota melakukan
kampanye negatif terhadap kompetitornya. Kebersamaan sesama
Jabarpun luntur demi mencari keuntungan sesaat.
Kawasan Cirebon-IndramayuMajalengka-Kuningan (Ciayumajakuning), Purwakarta-SubangKarawang (Purwasuka), BogorDepok-Bekasi (Bodebek), Kota

Bandung-Kabupaten BandungBandung Barat-Kota Cimahi-Garut-Sumedang (Bandung Raya
atau Cekungan Bandung), Tasikmalaya-Ciamis-Banjar (priangan
Timur), serta Sukabumi yang sangat tepat dikembangkan sebagai
simpul-simpul ekonomi kini tidak
terdengar gaungnya. Jabar kini lebih fokus pada pembangunan Jabarutaradanselatan.
Sekalipun konsep itu tidak salah, alangkah bijak jika konsep
simpul ekonomi di kawasan andalan kembali dibukakarena skalakawasan andalan lebih kecil diban-

2009'-----

maju.
Kita lihat tingkat kemiskinan
yang timpang per kawasan andalan. Tingkat kemiskinan Kota Bandung hanya 3,03 persen. Adapun
daerah tarikannya, seperti Sumedang, memiliki tingkat kemiskinan 13,00,yang berarti 10 kali dari
Bandung. Kabupaten Bandung lebih parah lagi dengan tingkat kemiskinan 18,10 persen. Artinya,
dalam konsep kawasan andalan,
Kota Bandung belum berhasil
DICKY
menjadi simpul ekonomi yang
memberikan multiplier effect podingkan dengan Jabar utara dan sitifpada daerah tarikannya.

selatan.
Kasus kawasan Cirebon juga
menggambarkan hal yang sarna
Konsep simpul
dengan derajat kemiskinan lebih
Pengembangan kawasan andal- tinggi. Tingkat kemiskinan Kota
an, simpul ekonomi, atau sub-area Cirebon 15,18persen. Adapun di
(wilayah) pembangunan akan di- daerah sekitarnya, tingkat kemisbagi ke dalam wilayah yang sudah kinan Kabupaten Cirebon 31,40
berkembang (tipe A), wilayah se- persen, Indramayu 32,54 persen,
dang berkembang (tipe B),dan wi- Majalengka 23,91persen, dan Kulayah belum berkembang (tipe C). ningan 13,09 persen. Lil\at juga
Konsep simpul ekonomi ini diha- disparitas kemiskinan antara Kota
rapkan mampu menumbuhkan Bekasiyang hanya 5,51persen dan
kemampuan ekonomi lokal. Po- Kabupaten Bekasi yang sudah
tensi ekonomi lokal secara perla- mencapai 31,11persen.
han bisa menyesuaikan. Peluang
Realitas ini secara gamblang
pemanfaatannya pun untuk skala menunjukkan seolah tidak ada kenasiorialdan internasional.
bersamaan dalam pola pembaDengan konsep simpul ekono- ngunan di Jabar. Setiap daerah
mi melalui kawasan andalan, daya beIjalan sendiri-sendiri. Kalaupun
saing daerah melalui pengem- mempunyai potensi tertentu, pasti
bangan seluruh komponen ekono- daerah itu tidak mungkin mememi masyarakat terbangun secara nuhi semua kebutuhannya.
terintegrasi dan dinamis. Wilayah
Sayang, konsep kebersamaan
basis akan saling berinteraksi de- pembangunan ekonomi Jabarmengan wila)rahlain, saling memberi lalui konsep kawasan andalan
dan menerima. Kebersamaan ini yang indah itu layubersamaan demenjamin kemungkinan aspek ngan bergugurannya orang-orang
pemerataan pembangunan yang yang pernah memeloporinya dijasalingmenutupi kekurangan.Apa- jaran elite Pemerintah Provinsi
bila konsep pengembangan ka- Jabar.
SOEROSO DASAR
wasan dilakukan, tidak ada daerah
Pengamat Sosial dan
yangtertinggal begitujauh atau sebaliknya ada kawasan yang sangat
Peneliti Seniordari Unpad