Analisis Tokoh Pada Novel “Batas Antara Keinginan Dan Kenyataan” Karya Akmal Nasery Basral (Kajian Psikoanalisis Sastra).

ANALISIS TOKOH PADA NOVEL “BATAS ANTARA
KEINGINAN DAN KENYATAAN” KARYA AKMAL NASERY
BASRAL (Kajian Psikoanalisis Sastra)

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Sastra

Oleh:

Kartina
NIM 2103210018

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014

ABSTRAK

Kartina. Nim 2103210018. Analisis Tokoh Pada Novel “Batas Antara

Keinginan Dan Kenyataan” Karya
Akmal Nasery Basral (Kajian
Psikoanalisis Sastra). Skripsi Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas
Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan, 2014.

Tokoh adalah salah satu unsur intrinsik yang dapat menimbulkan
kepercayaan kepada pembaca, pembaca dapat merasakan apa yang dirasakan
tokoh-tokoh yang terdapat di dalam cerita seperti dalam kehidupan yang
sebenarnya. Novel adalah salah satu karya sastra. Sebuah novel memiliki tema,
pesan moral dan gaya penulisan tersendiri, sesuai dengan kecenderungan dan
kemampuan pengarangnya.
Analisis Novel “Batas Antara Keinginan dan Kenyataan” ini dikaji melalui
pendekatan tekstual, yang mengkaji aspek psikologi. Teori yang digunakan
adalah Pendekatan Psikoanalisis oleh Sigmund Freud yaitu: Id, Ego, dan
Superego. Analisis yang digunakan metode deskripsi, Menganalisis karaketristik
tokoh dan mendeskripsikan kepribadian tokoh, meliputi (1) perilaku tokoh
Jaleswari, (2) perilaku tokoh Adeus, (3) perilaku tokoh Ubuh, (4) prilaku rokoh
Borneo, (5) prilaku tokoh Panglima Adayak, (6) Nawara, dan (7) perilaku Arifin,
serta aspek antarprilaku tokoh-tokoh yang ditemukan.
Novel “Batas Antara Keinginan dan Kenyataan” karya Akmal Nasery

Basral ini berkisah tentang keegoan manusia, dalam keinginannya untuk membuat
mewujudkan Id dan dipertimbangkan oleh Superego. Penelitian ini bertujuan
untuk mengamati perilaku tokoh dalam berbagai peristiwa. Penelitian selanjutnya
adalah menganalisis kepribadian tokoh-tokoh yang membawa dampak internal
dan eksternal.
Pengumpulan data dilakukan dengan memakai table cek list, kemudian
data dianalisis berdasarkan table pengumpulan data dan dikelompokan dalam jenis
konflik batin: Id, Ego, dan Superego
Kata Kunci: Tokoh, Novel, Psikoanalisis, Sastra

i

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini. Judul Skripsi ini
adalah: Analisis Tokoh pada Novel “Batas Antara Keinginan dan Kenyataan”
Karya Akmal Nasery Basral (Kajian Psikoanalisis Sastra).
Tujuan penulisan Skripsi ini adalah sebagai syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Sastra. Penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini banyak mendapat
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan penuh

kebahagiaan dan rasa syukur yang tidak terkira pada kesempatan ini peneliti ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si., Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni beserta
Pembantu Dekan dan seluruh Staf Pegawai Administrasi.
3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.
4. Drs. Sanggup Barus, M.Pd., Seketaris Jurusan Bahasa dan Sastra
Indonesia.
5. Muhammad Surif, S.Pd., M.Si., Ketua Program Studi Bahasa dan Sastra
Indonesia.
6. Prof. Dr. Rosmawaty, M.Pd., Dosen Pembimbing Skripsi.
7. Atika Wasilah, S.Pd., M.Pd., sebagai Dosen Pembimbing Akademik.
8. Arnita, S.Si., M.Si., dan Hendra K. Pulungan, S.Sos., M.I.Kom Dosen
Pengarah.
9. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen yang tidak dapat disebutkan namanya satu
per satu, ilmu yang kalian berikan adalah bekal paling berharga.

ii

10. Susiani, S.Sos., Penanggung Jawab Ruang Baca FBS UNIMED yang telah

mengizinkan Ruang Baca FBS UNIMED sebagai tempat untuk
mengadakan Penelitian.
11. Teristimewa kedua orang tua, Anselmus Iyat dan Suryani Lilis, yang
selalu memberikan doa, semangat, dukungan dalam segala hal.
12. Seluruh teman-teman, Sastra Indonesia 2010, GMKI komisariat FBS
UNIMED yang mendukung dalam mengerjakan Skripsi ini.
13. Semua orang yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis tidak dapat membalas semua yang telah diberikan dalam bentuk
apapun dan sekecil apapun, tetapi semoga Tuhan membalas setiap kebaikan yang
diperoleh. Semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi perkembangan dan kemajuan
dunia pendidikan di Indonesia khususnya dunia sastra Indonesia.

Medan,

September 2014

Penulis

Kartina
NIM 2103210018


iii

DAFTAR TABEL

Halaman
3.1 Contoh Tabel Pengumpulan Data …………………….……….....………… 35
3.2 Contoh Tabel Hasil Temuan Analisis ………………….…………..………. 36
4.1 Tabel Hasil Temuan Data ………………………………………………….. 74

vii

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran I Tabel Pengumpulan Data …………………………………………. 80
Lampiran II Biografi Penulis …...…………………………………………….. 99
Lampiran III Sinopsis ..……………………………………………………….. 101
Lampiran IV Sampul Novel ……………..……………………………..……. 103

viii


DAFTAR FUSTAKA

Aminuddin. 2002. Pengantar Apresiasi karya Sastra. Bandung: Sinar Baru.
Basral, Akmal Nasery. 2011. Batas Antara Keinginan dan Kenyataan. Jakarta:
Qanita.
Endraswara, Suwardi. 2008. Metode Penelitian Psikologi Sastra. Yogyakarta:
MedPres.
Endraswara, Suwardi. 2008. Metodologi Penelitan sastra. Yogakarta: MedPres.
Freud, Sigmund. 2007. Peradaban dan Kekecewaan Manunsia. penerjemah:
Sudarmaji. Yogyakarta: Pustaka pelajar.
Freud, Sigmund. 1979. Memperkenalkan Psikoanalisa. Terjemahan Bertens.
Jakarta: gramedia
Hartono, S.S. Budi. 2003. Psikoanalisis dan Sastra. Depok: Pusat Penelitian
Kemasyarakatan dan Budaya Lembaga Penelitian Universitas Indonesia
Jassin H.B. 1980. Penyair dan Daerahnya. Jakarta: Gunung Agung.
Keraf, Gorys. 1994. Pengantar Prosa. Yogyakarta: Pustaka Jaya.
Mulyana, Slamet. 1990. Bimbingan Karya Sastra. Jakarta: Pustaka Jaya.
Nurgiyantoro, Burhan. 1995. Teori Pengkajian Fiksi.Yogyakarta. Gajah Madan
Universitas Press.

Nurgiyantoro, Burhan. 2013. Teori Pengkajian Fksi.Yogyakarta. Gajah Madan
Universitas Press.
Purba, Antilan. 2010. Pengantar Ilmu Sastra. Medan: USU Press.
Ratna, Nyoman Kutha. 2004. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sumardjo, Jakob & Salri KM. 1994. Apresiasi Kesusatraan. Jakarta: Gramedia.
Syuropati, Mohammad A & Soebachman, Agustina. 2012. 7 Teori Sastra
Kontemporer & 17 Tokohnya. Yogyakarta: IN AzNa Books.

79

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Sastra adalah kegiatan kreatif sebuah ciptaan karya bernilai seni mengenai
kehidupan manusia dalam ekspresi ungkapan pengalaman pribadi, pemikiran,
perasaan, ide, semangat, dan keyakinan. Slamet Mulyana (1956: 4) menyatakan

bahwa “keindahan dalam seni sastra dibangun oleh seni kata yaitu pengalaman
jiwa diekspresikan.” Sastra mengandung nilai estetika dalam kehidupan manusia
sehingga mempunyai daya tarik atau pesona.
Karya sastra merupakan bagian integral kebudayaan yang hakikatnya
Sastra mampu menjadi bagian diri seseorang untuk mengungkapkan sisi budaya
kemanusian. Oleh karena itu sastra merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
sisi kehidupan manusia. Sebuah karya sastra mempunyai nilai seni dan keindahan
tersendiri. Melalui nilai dan keindahnya maka karya satra itu merupakan hasil atau
buah dari dari bentuk karya sastra itu sendiri. sastra sebagai cermin masyarakat
yakni sastra mencerminkan masyarakat pada waktu sastra tersebut ditulis, sejauh
mana karakter pengarang mempengaruhi gambaran masyarakat yang ingin
disampaikan, dan sejauh mana genre sastra yang digunakan dapat mewakili
seluruh kehidupan elemen masyarakat.
Kehidupan dalam masyarakat karya sastra dapat membentuk kepribadian
psikologi kehidupan sosial yang tidak terlepas dengan realita. Penulis menuliskan
ide, gagasan, peristiwa-peristiwa, dan nilai-nilai budaya yang terkandung dalam
cerita melalui tokoh-tokoh pemerannya. Melalui karya sastra yang merupakan

2


gagasan, peristiwa-peristiwa, dan nilai-nilai budaya yang terkandung dalam cerita
melalui tokoh-tokoh pemerannya. Melalui karya sastra yang merupakan sebuah
dokumentasi atas peristiwa-peristiwa atau kenyataan yang pernah terjadi dalam
masyrakat.
Secara representasi sastra merupakan fiksi dan fakta, maka interpretasi
antara hakikat sastra dan kebudayaan yaitu fiksi dan kenyataan kehidupan sosial
dalam masyarakat. Karya sastra dibangun atas dasar rekaan, dienergisasikan
(dihidupkan) oleh imajinasi, sehingga berhasil dari wujud kenyataan-kenyataan,
khususnya yang mengalami stagnasi sehingga tampil kembali kepermukaan
sebagai akualitas diri. Sosial budaya memberikan sisi nyata dan faktualitas dalam
sastra, sejarah, sebagai genre empirik yang selam ini dilupakan dalam topik-topik
utama karya satra.
genre, novel sejarah lahir dalam kaitannya dengan novel sosial, novel
ilmu pengetahuan, novel psikologis, novel picisan, dan lain sebagainya. Bagi
masyarakat sastra sejarah lebih bersifat dokumen sejarah, sebagai fakta namun
lain dari itu sebuah novel mampu menceritakan tokoh dan peristiwa budaya sosial.
Mengandung unsur-unsur psikologi, budaya sosial, dan sikap, sehingga peristiwa
dan tokoh-tokoh merupakan reperesentasi cerita dalam novel.
Perkembangan karya sastra di Indonesia


mengalami penigkatan yang

bagus di dunia pendidikan. Beberapa teori tentang karya sastra bermunculan baik
dari pemikir sastra di Indonesia maupun teori yang dianut dari teori Barat.
Psikologi sastra menjadi pelengkap pemahaman kita dalam keilmuan penapsiran
sebuah karya sastra. Psikologi sastra semakin mendapat tempat bagi siapa pun

3

yang mencintai dan menyukai salah satu sebuah karya sastra yaitu novel. Kini
psikologi sastra menjadi sebuah kajian bentuk karya sastra, di mana kita bisa
menghargai sastrawan melalui nilai dari karya seni.
Psikoanalisis sastra adalah prinsip dasar kehidupan psikis. Prinsip dasar
yang membentuk dan mengatur proses kepribadian kehidupan pisikis seperti
prinsip kesenangan dan realitas. Penokohan tokoh dalam karya sastra selalu
dipengaruhi oleh psikologi yang membentuk sebuah karakter untuk membedakan
karya dengan karya sastra lainnya.
Menganalisis sebuah karya sastra dalam kajian psikoanalisis maka yang
menjadi Point center adalah seorang pelakon atau penokohan dalam karya sastra.
Dimana penokohan yang terdapat dalam sebuah karya sastra dapat kita analisis

berdasarkan ilmu penapsiran yang psikoanalisis sastra. Teori psikoanalisis
berdasarkan struktur kepribadian Sigmund freud yaitu id sebagai sebagai hasrat
tak sadar, ego hasrat prasadar, dan superego hasrat sadar yang mempengaruhi
manusia.
Novel “Batas Antara Keinginan dan Kenyataan” karya Akmal Nasery
Basral adalah novel yang sangat menarik. Novel ini menceritakan

tentang

pendidikan yang ada di tengah perbatasan, masyarakat Dayak namun terhenti
dengan alasan yang tidak jelas. Sehingga Jaleswari menetapkan pilihnnya untuk
mengambil tanggung-jawab memperbaiki kinerja program CSR (Coporate Social
Resposibility) bidang pendidikan yang terputus tanpa kejelasan. Namun, usahanya
tidak semudah yang dibayangkan. Tidak semua warga yang mendukung idenya
dan sementara itu banyak peristiwa yang terjadi di depan matanya.

4

Isi novel ini menceritakan sisi kehidupan suku Dayak di perbatasan
Malaysia dan Indonesia di mana masyarakat terbentur oleh aturan-aturan budaya.
Di tempat ini nyaris tak ada batas Negara. Masyarakat memiliki mata uang dari
dua Negara berbeda. Masyarakat juga mendapatkan kebutuhan sehari-hari dari
warung yang merupakan produk-produk olahan dari Malaysia, dikarenakan
produk dari Malaysia lebih gampang didapatkan oleh masyarakat. Bahkan urusan
sinyal pun di tempat ini saling berlomba-lomba, tidak mau kalah sinyal dari
Malaysia memasuki wilayah republik Indonesia yang jauh lebih kuat untuk telpon
seluler dan saluran televisi. Batas Negara bukan jadi masalah bagi Masyarakat
karena hidup mereka yang serumpun dan cara kebiasaan hidup sama di perbatasan
Entikong.
Pendidikan menjadi tidak penting, karena orangtua merasa anak mereka
tidak perlu bersekolah asalkan bisa menghasilkan uang. „Menjual‟ anak gadis
sendiri seolah biasa agar mereka tidak membebani keluarga. Sehingga
penyeludupan dan perdagangan manusia (Human trafficking) benar-benar terjadi
di tempat ini walaupun dijaga ketat hanya dengam lima puluh Ringgit atau setara
Rp. 450.000 seorang pelintas legal bisa keluar masuk dengan tenang.
Novel ini mengambarkan bagaimana pendidikan, budaya, dan rasa
nasionalisme masyarakat perbatasan. Pendidikkan untuk anak-anak sangatlah
kurang akibat susahnya akses jalan dan memakai biaya cukup mahal untuk sampai
di sekolah SD Ponti Tembawang menyebabkan tenaga guru terhenti begitu saja.
Cara pandang hidup masyarakat Dayak yang masih berladang dan berburu di
hutan memandang pendidikan bukanlah hal penting. Rasa nasionalisme Orangtua

5

maupun anak-anak tidak meraka dapatkan seperti, anak-anak tidak tahu lagu-lagu
nasional, bahkan orangtua pun tidak tahu cara memasang bendera dengan benar
dan saat kapan-kapan saja digunakan. Novel ini menjadi cerminan sisi kehidupan
nyata yang sedang terjadi di pedalaman.
Tokoh-tokoh dalam novel mengalami tekanan, baik dari tekanan budaya,
kesejahtraan masyarakat, cara pandang, serta orang-orang yang berniat tidak baik
sehingga menimbulkan tekanan batin pada tokoh. Tokoh dalam novel ini
dianalisis berdasarkan teori Psikoanalisis menurut kepribadian Sigmund Ferud,
yaitu: id, ego, dan superego.
Berangakat dari fenomena yang ada maka penulis berpikir, bahwa hal-hal
yang tertuang dalam karya sastra layak untuk dianalisis dan diteliti sebagai
pembuktian karya sastra memuat segudang pengetahuan yang dapat diperoleh
pembaca atau masyarakat banyak. Dengan adanya permasalahan tersebut penulis
sengaja mengambil masalah ini untuk diteliti dengan judul: Analisis Penokohan
Novel “Batas Antara Keinginan dan Kenyataan” Karya Akmal Nasery Basral
(Kajian Psikoanalisis Sastra).
B. Identifikasi Masalah
Sesuai

dengan latar belakang masalah di atas, maka masalah perlu

diidentifikasi untuk menemukan rincian permasalah yang dapat diungkap dari
sastra. Adapun identifikasi masalah adalah:
1. Relevansi psikologi penokokohan dengan dinamika kepribadian
Sigmund Frued yang terdapat dalam sebuh karya sastra novel “Batas
Antara Keinginan dan Kenyataan” karya Akmal Nesery Basral.

6

2. Relevansi struktur psikologi tokoh dalam karya sastra novel “Batas
Antara Keinginan dan Kenyataan” karya Akmal Nasery Basral dalam
konflik pada tokoh.
3. Peristiwa atau konflik yang terjadi sehingga mempengaruhi strukturstuktur psikologi dalam tokoh dalam novel “Batas Antara Keinginan
dan Kenyataan.”
C. Batasan Masalah
Mengingat masalah di dalam dunia sastra begitu luas dan kompleks, juga
melihat dari segi situasi dan kondisi penulis dalam keterbatasan biaya, waktu,
pemikiran yang relative sedikit, maka penulis membatasi masalah dengan harapan
penelitian dapat berjalan baik dan sistematis serta tidak mengambang. Masalah
dibatasi dengan hanya meneliti beberapa tokoh yaitu: Jaleswari, Adeus, Ubuh,
Arifin, Panglima Adayak, Nawara, dan Borneo. Tokoh dianalisis menurut
stuktur-stuktur kepribadian Sigmund Frued: id, ego, dan superego pada konflik
psikologi batin penokohan yang ada dalam Novel “Batas Antara Keinginaan dan
Kenyataan” terbit tahun 2011, karya Akmal Nasery Basral dengan pendekatan
psikoanalisis sastra.
D. Rumusan Masalah
Sesuai dengan batasan masalah di atas, masalah yang harus dijawab dalam
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah gambaran psikologi tokoh dalam konflik yang
terkandung dalam novel “Batas Antara Keinginan Dan Kenyataan”
karya Akmal Nasery Basral?

7

2. Bagaimanakah
kepribadian

relevansi

psikologi

tokoh

menurut

struktur

Freud dalam novel “Batas Antara Keinginan dan

Kenyataan” karya Akmal Nasery Basral?
3. Bagaimanakah konflik batin yang dialami tokoh menurut struktur
kepribadian Freud terhadap kepribadian tokoh?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan di atas, maka
penelitian ini bertujuan untuk:
1. Menggungkapkan konflik batin penokohan tokoh dalam novel “Batas
Antara Keinginan dan Kenyataan” karya Akmal Nasery Basral .
2. Mendeskripsikan struktur-struktur psikologi menurut kepribadian
Freud yang mempengaruhi tokoh dalam cerita novel “Batas Antara
Keinginan dan Kenyataan” karya Akmal Nasery Basral.
3. Mengetahui gambaran konflik struktur batin tokoh dari segi
penokohan psikologis Sebuah karya sastra novel “Batas Antara
Keinginan dan Kenyataan” karya Akmal Nasery Basral.
F. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan dari penelitian yang telah disebutkan di atas, maka
penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk:
1. Manfaat Teoretis
Secara teoretis penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi
pengembangan dan penyempurnaan teori Sastra dalam kajian pendekatan
psikoanalisis khususnya dalam ilmu kesusastran.

8

2. Manfaat Praktis
Secara praktis hasil penelitian ini akan menjadi referensi bagi
guru, dosen, mahasiswa dan para peneliti selanjutnya untuk kepentingan
kesusastraan, khususnya yang berkaitan dengan studi karya sastra. Selain
itu, hasil penelitian ini diharap dapat dijadikan sebagai acuan penelitian
lebih lanjut bagi peneliti selanjutnya.

75

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan akhir dari penelitian menunjukan bahwa banyak ditemukan
kepribadian id, ego, dan superego pada tokoh-tokoh. Id, ego, dan superego yang
menjadi penentu pada tokoh-tokoh yang terdapat dalam novel dengan konflik
yang muncul di setiap permasalahan.
Kepribadian seseorang itu terjadi saat disadari atau tidak disadarinya,
karena setiap orang memiliki id, ego, dan superego. Ketiganya memberikan
kontribusi dalam pembentukan kepribadian seseorang. Baik atau buruk
kepribadian yang terbentuk ditentukan oleh bagian kepribadian mana antara id,
ego, dan superego yang lebih menonjol.
Hasil temuan data yang diperoleh tiap tokoh yaitu: Pada tokoh Jaleswari
sebagai tokoh protagonis ditemukan kepribadian Freud id sebanyak 29,41%, ego
31,25%, dan superego 33,33%. Tokoh Adeus ditemukan lepribadian id sebanyak
17,65%, ego12,5%, dan superego 13,33. Kemudian tokoh Borneo ditemukan
kperibadian id sebanyak 11,76%, Ego 12,5%, dan superego 20%. Pada tokoh
Ubuh kepribadian id ditemukan

sebanyak 5,88%, ego 6,25%, dan superego

6,67%. Persentase kepribadian tokoh Panglima Adayak dirmukan kepribadian id
sebanyak 17,34, ego 18,75%, dan superego 13,33%. Kemudian persentase
kepribadian tokoh Nawara id ditemukan sebanyak 5,88%, ego 6,25%, dan

76

superego 13,33%. Selanjutnya tokoh Arifin kepribadian id ditemukan sebanyak
11,76, ego 12,5%, dan superego 13,33%.
Beberapa kesimpulan diuraikan di bawah ini:
1. Struktur-struktur Psikologi kepribadian Sigmund Freud yang dibahas
dalam penelitian ini mencakup masalah kepribadian dalam tokoh-tokoh
yaitu: id, ego, dan superego.
2. Novel Batas Antara Keinginan dan Kenyataan merupakan hasil karya
sastra yang menggambarkan sisi kehidupan orang-orang di daerah
Perbatasan Entikong, Kalimantan Barat mengenai berbagai macam sisisisi kehidupan masyarakat Dayak. Dalam novel Batas Antara Keinginan
dan Kenyataan dapat ditemukan aspek-aspek Psikologi kepribadian
Sigmund Ferud yaitu: kepribadian id, ego, dan superegopada tokoh-tokoh
yang dilukiskan dan digambarkanmenurut kaca mata si pengarang
(Akmal Nasery basral).
3. Novel Batas Antara Keinginan dan Kenyataan, menceritakan tentang
pendidikan dari kantor pusat di Jakarta CSR (Corporate Social
Responsibility) program pendidikan yang terkendala dan terhenti tidak
jelas. Di samping maslah pendidikan muncul masalah yang terjadi seperti
rasa nasionalisme yang berkurang dari masyarakat, budaya, dan
penyeludupan TKI (Tenaga Kerja

Indonesia)

serta perdagangan

manusia (human trafficking).
4. Novel Batas Antara Keinginan dan Kenyataan menggambarkan tokohtokoh mempunyai keinginan dalam kepribadiannya namun meraka

77

mempunyai batasan-batasan untuk mencapai keinginan menjadi sebuah
kenyataan. Namun, keinginan yang besarlah untuk menghadapi
kenyataan yang sulit.
B. Saran
Adapun saran-saran yang diharapkan penulis yang berkaitan dengan judul
skripsi Analisis Novel

pada Batas Antara Keingiana dan Kenyataan

karya

Akmal Nasery Basral Kajian Psikologi Sastra adalah sebagai berikut:
1. Novel Batas Antara Keinginan dan Kenyataan ini pantas untuk dibaca
semua kalangan, terutama guru-guru dan para pelajar yang bercita-cita
menjadi guru sebagai pencerdas bangsa. Keinginan dan motivasi sebagai
daya dorong untuk terus mencerdaskan anak bangsa dilandasi semangat
pantang meyerah dengan batasan-batasan yang yang membatasi.
2. Hasil dari penelitian analisis tokoh aspek psikologi difokuskan pada
struktur-struktur kepribadian Sigmund Freud yaitu id, ego, dan superego
diharapakan dapat menjadi bahan refrensi untuk peneliti khususnya yang
berkaitan dengan

analisis aspek-aspek struktur psikologi menurut

kepribadian Sigmund Freud.
3. Bagi pembaca penulis juga berharap bahwa dunia sastra dapat menjadi
pelajaran dalam kehidupan sehari-hari

mendapatkan hal-hal yang

berharga dan menbangun watak peribadi yang baik melalui cerita dalam
novel bawasannya novel merupakan refleksi dari kehidupan yang ada.
4. Bagi para penulis novel maupun yang lainnya, dengan adanya apresiasi
penganalisisan dalam dunia karya sastra hal ini dapat membangun dan

78

menigkatkan citra diri penulis untuk kedepannya dapat menghasilkan
karya sastra yang lebih baik lagi.