PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS PRAKTIKUM DENGAN MEDIA POWER POINT PADA MATERI LARUTAN ASAM BASA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN BERFIKIR KRITIS SISWA.
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS
PRAKTIKUM DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA MATERI
LARUTAN ASAM BASA UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR DAN BERFIKIR KRITIS SISWA
Oleh:
Susheila Yuliawati
NIM 4113131075
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2015
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT karena berkat
rahmat, dan hidayah-Nya penulis dapat menyelasaikan skripsi yang berjudul
“Penerapan Model Problem Based Learning Berbasis Praktikum Dengan Media
Powerpoint Pada Materi Larutan Asam Basa Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Dan Berfikir Kritis Siswa”. Adapun penyusunan skripsi ini merupakan salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Kimia Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada Bapak Dr. Marham Sitorus, M.Si selaku dosen Pembimbing
Skripsi yang telah memberikan banyak ilmu, bimbingan, pengarahan, saran,
motivasi serta waktunya kepada penulis sejak awal penyusunan proposal sampai
pada selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan
kepada Ibu Dr. Murniaty Simorangkir, M.S, Ibu Dra. Gulmah Sugiharti, M.Pd,
dan Bapak Drs. Marudut Sinaga, M.Si selaku dosen penguji yang telah banyak
memberikan saran-saran demi kesempurnaan penyusunan skripsi ini. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Prof. Dr. Retno Dwi Suyanti, M. Si selaku
dosen Pembimbing Akademik dan seluruh Bapak/Ibu dosen staff pegawai jurusan
kimia yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama
perkuliahan.
Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada seluruh guru-guru
yang telah mendidik penulis dari TK hingga lulus Perguruan Tinggi dan
mendapatkan gelar sarjana. Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih
untuk Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Kecamatan Binjai Bapak Rudi Hendra
Tarigan, M.Pd, Bapak Muhammad Suep, S.Pd sebagai PKS 1, Bapak Drs. Razali
sebagai guru bidang studi kimia kelas XI IPA, seluruh guru-guru dan staff Tata
Usaha, serta siswa-siswi SMA N 1 Kecamatan Binjai khusunya kelas XI IPA 1
dan XI IPA 3 yang telah banyak membantu penulis selama penelitian
berlangsung.
v
Teristimewa penulis ucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya
kepada sosok yang tak pernah henti memberikan doa, kasih sayang, inspirasi, dan
motivasi, yang tak pernah letih bekerja keras demi membiayai perkuliahan penulis
hingga sampai sekarang ini, yakni Ibunda tersayang Omas Kasmiati dan
Ayahanda Akhiruddin Samosir. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada
Kakak tersayang Liza Nurlina, S.Pd dan Abang ipar Adianto Tanjung yang tak
pernah bosan memberikan doa, ilmu, dan memotivasi penulis. Juga tak lupa untuk
keponakan tercinta Alifa Liany Hibatillah Tanjung yang tingkah lakunya selalu
memberikan semangat kepada penulis. Serta ucapan terima kasih untuk Bou Butet
Samosir beserta keluarga yang telah memberikan dukungan kepada penulis.
Penulis sampaikan terima kasih kepada rekan-rekan seperjuangan, yaitu
teman-teman Pendidikan Kimia Dik B 2011 yang telah banyak membantu, dan
menghibur penulis di kala lelah. Terima kasih juga disampaikan kepada sahabatsahabat terbaik Ayu Pees, Igapur, Septo, Jujun, Maktuo (Nurul), Ayu Bebe, dan
Nonox (Kartika) yang setiap harinya selalu memberikan lelucon segar penghilang
penat. Terima kasih kepada yang terkasih Ican, dan yoboh Nurlili Hafni Nst,
S.SosI yang telah tulus memberikan motivasi dan kasih sayangnya. Terima kasih
kepada seluruh teman-teman PPLT SMA N 1 Kecamatan Binjai 2014, terutama
Noveri Irawan yang telah menjadi observer penelitian, dan Ageng Pw.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin untuk menyelesaikan skripsi
ini, namun penulis menyadari masih banyak kekurangan baik dari segi isi,
susunan maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi
skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan,
Juni 2015
Penulis
Susheila Yuliawati
NIM . 4113131075
iii
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS PRAKTIKUM
DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA MATERI LARUTAN ASAM BASA
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
DAN BERFIKIR KRITIS SISWA
Susheila Yuliawati (NIM. 4113131075)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah peningkatan hasil
belajar kimia siswa dengan model Problem Based Learning (PBL) berbasis
praktikum dengan menggunakan media Powerpoint lebih tinggi dibandingkan
peningkatan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model Instruksi Langsung
menggunakan media Powerpoint pada materi larutan asam basa, dan apakah ada
korelasi positif antara peningkatan kemampuan berfikir kritis siswa dengan
peningkatan hasil belajar siswa yang diterapkan dengan model Problem Based
Learning (PBL) berbasis praktikum dengan menggunakan media Powerpoint serta
seberapa besar kontribusinya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas
XI IPA SMA N 1 Kecamatan Binjai, yang berjumlah 3 kelas sedangkan sampel
dalam penelitian ini sebanyak 2 kelas yang diambil secara acak/random sampling.
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental. Data yang diamati berupa
peningkatan hasil belajar siswa dan kemampuan berfikir krtitis siswa. Instrumen
penelitian yang digunakan adalah tes objektif berupa soal pilihan berganda
berjumlah 21 soal yang telah diuji dengan validitas tes, tingkat kesukaran, daya
beda, distruktor, dan reliabilitas tes, serta instrumen non tes berupa lembar
observasi berfikir kritis. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji-t pihak kanan
dan uji korelasi. Hasil uji hipotesis dengan taraf signifikan 0,05 dan kriteria thitung
≥ ttabel, diperoleh sebesar 8,1641 > 1,6671, hal ini menunukkan Ha diterima dan
Ho ditolak yaitu peningkatan hasil belajar kimia siswa yang menerapkan model
Problem Based Learning (PBL) berbasis praktikum dengan menggunakan media
Powerpoint lebih tinggi yaitu sebesar 78,57% dibandingkan dengan peningkatan
hasil belajar siswa dengan model Instruksi Langsung menggunakan media
Powerpoint yaitu sebesar 62,65% pada materi Larutan Asam Basa di kelas XI IPA
SMA Negeri 1 Kecamatan Binjai. Uji korelasi menunjukan korelasi yang positif
antara berfikir kritis siswa dengan peningkatan hasil belajar dan diperoleh rhitung
=0,493, rtabel = 0,312, maka rhitung > rtabel, indeks koefisien determinasi 24,31%.
Kata Kunci : Model Problem Based Learning (PBL), Metode Praktikum, Media
Powerpoint, Berfikir Kritis, Larutan Asam Basa.
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
i
Riwayat Hidup
ii
Abstrak
iii
Kata Pengantar
iv
Daftar Isi
vi
Daftar Tabel
ix
Daftar Gambar
x
Daftar Lampiran
xi
BAB I. PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
1
1.2.
Identifikasi Masalah
5
1.3.
Batasan Masalah
6
1.4.
Rumusan Masalah
6
1.5.
Tujuan Penelitian
7
1.6.
Manfaat Penelitian
7
1.7.
Defenisi Operasional
8
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Hakikat Belajar Kimia
9
2.2
Hasil Belajar
10
2.3
Berfikir Kritis
11
2.4
Model Pembelajaran
15
2.4.1
Defenisi Model Pembelajaran
15
2.4.2
Defenisi Model Problem Based Learning
16
2.4.3
Ciri-Ciri Khusus Model Problem Based Learning
17
2.4.4
Langkah-Langkah Model Problem Based Learning
18
2.4.5
Kelebihan dan Kekurangan Model PBL
19
vii
2.5
Model Pengajaran Langsung
20
2.6
Metode Praktikum atau Eksperimen
21
2.7
Media Pembelajaran
23
2.7.1
Defenisi Media Pembelajaran
23
2.7.2
Ciri-Ciri Media Pembelajaran
24
2.7.3
Klasifikasi Media Pembelajaran
24
2.7.4
Manfaat Media Pembelajaran
26
2.7.5
Media Powerpoint
27
2.8
Larutan Asam dan Basa
29
2.9
Kerangka Berfikir
35
2.10
Hipotesis Penelitian
36
BAB III. METODE PENELITIAN
3.1
Lokasi dan Waktu Penelitian
38
3.1.1
Lokasi Penelitian
38
3.1.2
Waktu Penelitian
38
3.2
Populasi dan Sampel
38
3.2.1
Populasi Penelitian
38
3.2.2
Sampel Penelitian
39
3.3
Variabel Penelitian
39
3.3.1
Variabel Bebas
39
3.3.2
Variabel Terikat
39
3.3.3
Variabel Kontrol
39
3.4
Instrumen Penelitian
39
3.4.1
Tes Objektif
39
3.4.2
Instrumen Non Tes
43
3.5
Rancangan Penelitian
45
3.6
Teknik Pengumpulan Data
46
3.7
Teknik Analisis Data
49
3.7.1
Uji Normalitas
49
3.7.2
Uji Homogenitas
49
viii
3.7.3
Uji Hipotesis
50
3.7.4
Uji Peningkatan Hasil Belajar
51
3.7.5
Pedoman Penilaian Instrumen Non Tes
51
3.7.6
Analisis Korelasi
52
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.
Hasil dan Pembahasan Data Instrumen Penelitian
54
4.1.1.
Validitas Isi dan Validitas Tes
54
4.1.2.
Tingkat Kesukaran Tes
55
4.1.3.
Daya Beda Tes
55
4.1.4.
Distruktor
55
4.1.5.
Reliabilitas Tes
55
4.2.
Hasil dan Pembahasan Data Hasil Penelitian
56
4.2.1.
Hasil Belajar Siswa
56
4.2.2.
Persen Peningkatan Hasil Belajar
57
4.2.3.
Nilai Sikap Berfikir Kritis
58
4.2.4.
Uji Normalitas
59
4.2.5.
Uji Homogenitas
60
4.2.6.
Uji Hipotesis
61
4.2.7
Uji Korelasi
62
4.2.8
Pembahasan
62
5.1
Kesimpulan
69
5.2
Saran
69
BAB V.
DAFTAR PUSTAKA
75
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1
Indikator Kemampuan Berfikir Kritis
13
Tabel 2.2
Sintaks Problem Based Learning
18
Tabel 2.3
Sintaks Model Pengajaran Langsung
21
Tabel 2.4
Contoh asam, nama asam, dan reaksi ionisasinya
29
Tabel 2.5
Beberapa contoh basa, nama basa, dan reaksi
30
ionisasinya
Tabel 2.6
Harga Kw pada berbagai suhu
32
Tabel 2.7
Trayek Perubahan Warna dari Beberapa Indikator
33
Tabel 3.1
Jadwal Kegiatan Penelitian
38
Tabel 3.2
Kategori Tingkat Kesukaran Butir Tes
42
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Lembar Observasi Berpikir Kritis
44
Tabel 3.4
Persentase Nilai Sikap Siswa
45
Tabel 3.5
Rancangan Penelitian
45
Tabel 3.6
Persentase Nilai Sikap Siswa
52
Tabel 3.7
Makna dari Koefisien Korelasi
52
Tabel 4.1
Persen Peningkatan Hasil Belajar
57
Tabel 4.2
Rata-Rata Standar Deviasi Data Gain
57
Tabel 4.3
Uji Normalitas Data Gain
59
Tabel 4.4
Uji Homogenitas Data Gain
60
Tabel 4.5
Hasil Uji Hipotesis Data Gain
61
Tabel 4.6
Uji Korelasi
62
Tabel 4.7
Ringkasan Analisis Soal Kelas Eksperimen I dan
66
Eksperimen II
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1
Desain Penelitian
48
Gambar 4.1
Hasil Belajar Siswa
56
Gambar 4.2
Rata-Rata Nilai Gain
58
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1
Silabus
73
Lampiran 2
RPP
75
Lampiran 3A
Kisi-Kisi Instrumen Soal Sebelum Validasi
103
Lampiran 3B
Kisi-Kisi Instrumen Soal Sesudah Validasi
116
Lampiran 4A
Instrumen Soal Sebelum Validasi
123
Lampiran 4B
Instrumen Soal Sesudah Validasi
130
Lampiran 5
Lembar Jawaban Instrumen Soal
134
Lampiran 6
Lembar Analisis Masalah
135
Lampiran 7
Jawaban Lembar Analisis Masalah
141
Lampiran 8
LKS Praktikum
146
Lampiran 9
Media Powerpoint
149
Lampiran 10
Jawaban Soal Tugas Belajar Siswa
153
Lampiran 11
Lembar Observasi Berfikir Kritis
156
Lampiran 12
Validitas Tes/Item
163
Lampiran 13
Tingkat Kesukaran Soal
165
Lampiran 14
Daya Pembeda Instrumen
168
Lampiran 15
Distruktor
171
Lampiran 16
Reliabilitas Tes
174
Lampiran 17
Rekap Instrumen Tes
177
Lampiran 18
Peningkatan Hasil Belajar
178
Lampiran 19
Analisis Soal Posttest Kelas Eksperimen I dan II
182
Lampiran 20
Varian dan Standar Deviasi Pretest-Posttest Kelas
185
Eksperimen I dan II
Lampiran 21
Varian dan Standar Deviasi Data Gain Kelas
189
Eksperimen I dan II
Lampiran 22
Uji Normalitas Data
193
Lampiran 23
Uji Homogenitas
199
Lampiran 24
Uji Hipotesis
202
xii
Lampiran 25
Lembar Nilai Berfikir Kritis
204
Lampiran 26
Perhitungan Korelasi
205
Lampiran 27
Nilai-Nilai r-Product Momen
209
Lampiran 28
Nilai Distribusi Chi Kuadrat
210
Lampiran 29
Nilai Distribusi t-Tabel
211
Lampiran 30
Nilai Persentil Distribusi F
212
Lampiran 31
Dokumentasi Penelitian
213
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1
Silabus
73
Lampiran 2
RPP
75
Lampiran 3A
Kisi-Kisi Instrumen Soal Sebelum Validasi
103
Lampiran 3B
Kisi-Kisi Instrumen Soal Sesudah Validasi
116
Lampiran 4A
Instrumen Soal Sebelum Validasi
123
Lampiran 4B
Instrumen Soal Sesudah Validasi
130
Lampiran 5
Lembar Jawaban Instrumen Soal
134
Lampiran 6
Lembar Analisis Masalah
135
Lampiran 7
Jawaban Lembar Analisis Masalah
141
Lampiran 8
LKS Praktikum
146
Lampiran 9
Media Powerpoint
149
Lampiran 10
Jawaban Soal Tugas Belajar Siswa
153
Lampiran 11
Lembar Observasi Berfikir Kritis
156
Lampiran 12
Validitas Tes/Item
163
Lampiran 13
Tingkat Kesukaran Soal
165
Lampiran 14
Daya Pembeda Instrumen
168
Lampiran 15
Distruktor
171
Lampiran 16
Reliabilitas Tes
174
Lampiran 17
Rekap Instrumen Tes
177
Lampiran 18
Peningkatan Hasil Belajar
178
Lampiran 19
Analisis Soal Posttest Kelas Eksperimen I dan II
182
xiii
Lampiran 20
Varian dan Standar Deviasi Pretest-Posttest Kelas
185
Eksperimen I dan II
Lampiran 21
Varian dan Standar Deviasi Data Gain Kelas
189
Eksperimen I dan II
Lampiran 22
Uji Normalitas Data
193
Lampiran 23
Uji Homogenitas
199
Lampiran 24
Uji Hipotesis
202
Lampiran 25
Lembar Nilai Berfikir Kritis
204
Lampiran 26
Perhitungan Korelasi
205
Lampiran 27
Nilai-Nilai r-Product Momen
209
Lampiran 28
Nilai Distribusi Chi Kuadrat
210
Lampiran 29
Nilai Distribusi t-Tabel
211
Lampiran 30
Nilai Persentil Distribusi F
212
Lampiran 31
Dokumentasi Penelitian
213
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka memenuhi peserta didik
supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya dan
dengan
demikian
akan
menimbulkan
perubahan
dalam
dirinya
yang
memungkinkannya untuk berfungsi secara adekuat dalam kehidupan masyarakat
(Hamalik, 2008: 3). Upaya-upaya inovatif telah dilakukan oleh pemerintah untuk
meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia salah satunya dengan adanya
inovasi kurikulum. Kurikulum yang saat ini sedang diterapkan adalah Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Astika (2013: 2) menyatakan bahwa penerapan KTSP diharapkan mampu
mewujudkan pelaksanaan pendidikan yang disesuaikan dengan keadaan dan
karakteristik sekolah. Paradigma dalam proses pembelajaran diharapkan
mengalami perubahan proses pembelajaran yang cenderung berpusat pada guru
(teacher centered) berubah menjadi berpusat pada siswa (student centered). Untuk
perubahan ini paradigma pembelajaran tersebut diharapkan dapat mendorong
siswa agar terlibat aktif dalam membangun pengetahuan dan sikap. Salah satu
nilai dari pembangunan sikap adalah berfikir kritis.
Depdiknas dalam Adnyana (2012: 201) bahwa keterampilan berfikir
kritis siswa sangat mempengaruhi hasil belajar siswa, khususnya pelajaran kimia.
Hal ini karena pada hakikatnya aspek kimia ada yang bersifat kasat mata (visible)
dan tidak kasat mata (invisible). Aspek kimia yang bersifat kasat mata dapat
dibuat fakta konkritnya, sedangkan yang bersifat tidak kasat mata tidak dapat
dibuat fakta konkritnya, tetapi harus bersifat kasat logika. Aspek kimia bersifat
kasat logika, artinya kebenarannya dapat dibuktikan dengan logika matematika
sehingga rasionalitasnya dapat dirumuskan/ diformulasikan.
1
2
Menurut Tim Pengembang Ilmu Pendidikan (2007: 228) bahwa
pendidikan kimia di Indonesia bukan hanya terfokus pada penanaman
pengetahuan kimia, sebagaimana masih banyak dipahami oleh banyak praktisi
pendidikan kimia saat ini. Pendidikan kimia bertujuan mengembangkan
kemampuan memecahkan masalah dengan metode ilmiah, menumbuhkan sikap
ilmiah, membentuk sikap positif terhadap kimia, serta memahami dampak
lingkungan dan sosial dari aplikasi kimia.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan Sunyono (2009: 2) bahwa
rendahnya hasil belajar kimia siswa disebabkan siswa mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan
permasalahan
reaksi
kimia,
hitungan
kimia,
rendahnya
pemahaman konsep-konsep kimia dan kurangnya minat siswa terhadap pelajaran
kimia. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya minat dan hasil
belajar kimia siswa dalam Wasonowati (2014: 67), yaitu : 1) Penyajian materi
masih sering dilakukan dengan metode ceramah yang menjadikan guru sebagai
pusat belajar (teacher centered), 2) Keterlibatan siswa yang masih rendah dalam
kegiatan belajar, dimana siswa terbiasa hanya mencatat dan mendengarkan guru,
3) Kurangnya pemanfaatan laboratorium serta sarana prasarana lain yang ada, 4)
Kurangnya referensi dan sumber belajar yang baik bagi siswa, 5) Kurangnya
motivasi siswa dalam kegiatan belajar karena kegiatan yang berlangsung terkesan
monoton dan membosankan, 6) Konsep-konsep yang tertanam dalam diri siswa
lemah, karena mereka cenderung hanya menghafal konsep tanpa memahami.
Berdasarkan hasil pengalaman dan pengamatan peneliti selama masa
PPLT di SMA N 1 Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat juga terjadi
permasalahan hasil belajar kimia siswa, yaitu nilai rata-rata Ulangan Harian mata
pelajaran kimia materi Hidrokarbon Dan Minyak Bumi 67, materi Termokimia
65, dan materi Laju Reaksi 70. Sedangkan nilai KKM untuk kelas XI adalah 80.
Berdasarkan informasi Guru Mata Pelajaran Kimia SMA N 1 Kecamatan Binjai
pada tahun ajaran 2013/2014 bahwa nilai rata-rata Ulangan Harian Materi Larutan
Asam Basa adalah 73. Maka dari kondisi itulah peneliti akan melakukan
penelitian di SMA N 1 Kecamatan Binjai. Adapun beberapa alasan peneliti
3
memilih SMA N 1 Kecamatan Binjai sebagai tempat untuk melakukan penelitian,
yaitu : (1) Dengan pertimbangan bahwa SMA N 1 Kecamatan Binjai merupakan
sekolah dimana tempat peneliti melakukan Praktek Pengalaman Lapangan
Terpadu (PPLT) pada tahun 2014, sehingga peneliti sedikit banyak telah
mengetahui proses belajar mengajar serta minat belajar siswa di sekolah tersebut,
(2) Perlu dikembangkannya model, metode, dan media yang lebih aktif dan
inovatif, sehingga siswa lebih tertarik untuk belajar kimia.
Penerapan model dan metode pembelajaran yang tepat berpengaruh
terhadap hasil belajar dan kemampuan berpikir siswa. Salah satu faktor penyebab
rendahnya hasil belajar siswa yang telah diuraikan sebelumnya adalah penyajian
materi masih sering dilakukan dengan metode ceramah yang menjadikan guru
sebagai pusat belajar (teacher centered). Metode ceramah termasuk strategi yang
melengkapi
Model
Pengajaran
Langsung.
Model
Pengajaran
Langsung
merupakan pengajaran yang kadar pembelajarannya berpusat pada guru dan
paling sering digunakan oleh pendidik (Listriani, 2013: 2). Model Pengajaran
Langsung pada umumnya diterapkan untuk menunjang proses belajar siswa yang
berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan prosedural. Dengan demikian
penerapan Model Pengajaran Langsung belum memberikan ruang lebih luas pada
siswa untuk lebih berifkir kritis melalui kegiatan eksplorasi, eksplanasi, dan
konfirmasi (Adnyana, 2012: 203). Model Pengajaran Langsung juga kurang tepat
digunakan untuk mata pelajaran kimia yang sifatnya teori, perhitungan, dan
aplikasi dalam kehidupan sehari-hari seperti materi Larutan Asam Basa.
Larutan Asam Basa merupakan salah satu materi ajar di kelas XI SMA.
Materi ini memiliki beberapa pokok bahasan, yaitu teori asam basa, indikator
asam basa, dan perhitungan derajat keasaman. Pada pokok bahasan ini siswa
dituntut untuk mampu memahami konsep asam-basa, menghitung, dan
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu perlu adanya
upaya peningkatan penguasaan kimia larutan melalui model pembelajaran yang
dapat mendorong siswa untuk bergairah dalam kegiatan belajar mengajar. Salah
satunya yaitu model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning).
4
Problem
Based
Learning (PBL) merupakan
salah satu
model
pembelajaran yang berdasarkan pada konstruktif suatu masalah yang ada di
kehidupan nyata dan dapat dilaksanakan secara kooperatif. Dari masalah tersebut
siswa dirangsang untuk mempelajari masalah berdasarkan pada pengetahuan dan
pengalaman belajar sehingga akan memudahkan siswa untuk membentuk
pengetahuan dan pengalaman baru (Fadliana, 2013: 159). Oleh karena itu dengan
adanya penerapan Model PBL, diharapkan siswa dapat menemukan konsep
pH/pOH melalui lembar analisis masalah dan menganalisis aplikasi dari larutan
asam basa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dibantu melalui kegiatan
praktikum.
Dewasa ini penerapan dan pengadaan praktikum kimia di tingkat SMA
sangatlah minim, atau hampir dikatakan tidak ada, khususnya untuk daerah
pedalaman sehingga pembelajaran banyak dilakukan dengan Model Pengajaran
Langsung dimana siswa menjadi kurang aktif. Menurut Sagala (2009: 220)
metode praktikum adalah cara penyajian bahan pelajaran dimana siswa melakukan
percobaan dengan mengalami atau membuktikan sendiri suatu pertanyaan atau
hipotesis yang dipelajari. Dengan adanya integrasi metode Praktikum dengan
Model PBL pada materi larutan asam basa, siswa dapat memikirkan dan
membuktikan setiap permasalahan yang diberikan oleh guru, sehingga siswa tidak
hanya menghafal materi namun memahami konsep larutan asam basa.
Pemahaman konsep itulah yang menjadi indikator dari berfikir kritis.
Salah satu media yang digunakan dalam Model PBL berbasis praktikum
ini adalah media Powerpoint. Media Powerpoint merupakan program aplikasi
presentasi yang popular dan paling banyak digunakan saat ini untuk berbagai
kepentingan presentasi, baik pembelajaran, presentasi produk, meeting, seminar,
lokakarya dan sebagainya (Susilana, 2009: 100). Dengan media powerpoint reaksi
asam basa dan rumus-rumus derajat keasaman dapat dibuat secara bergerak,
gambar/foto perubahan warna larutan dari berbagai indikator juga dapat
dimasukkan dalam media powerpoint. Sehingga selain dapat memudahkan guru
5
dalam menyampaikan materi, juga dapat memudahkan siswa untuk mengingat
konsep awal larutan asam basa.
Penelitian sehubungan dengan pengaruh PBL dengan media power point
terhadap peningkatan hasil belajar telah dilakukan oleh Simanjuntak (2014) dari
hasil penelitian diperoleh bahwa PBL memiliki pengaruh terhadap peningkatan
hasil belajar siswa sebesar 73,86%. Selanjutnya penelitian dilakukan oleh
Budiman (2012) menyimpulkan penerapan model PBL yang di integrasikan
dengan media komputer memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil
belajar kimia siswa sebesar 60%. Trihatmo (2012) juga melakukan penelitian
sehubungan dengan penggunaan model Problem Based Learning pada Materi
Larutan Penyangga dan Hidrolisis memiliki kontribusi sebesar 33,69%. Serta
penelitian Nafiah (2014) terkait penerapan
model PBL dalam peningkatan
berfikir kritis dan hasil belajar memiliki kontribusi sebesar 24,2% untuk
peningkatan berfikir kritis, dan 31,03% untuk peningkatan hasil belajar.
Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Penerapan Model Problem Based Learning Berbasis
Praktikum Dengan Media PowerPoint Pada Materi Larutan Asam Basa
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dan Berfikir Kritis Siswa”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka
penulis dapat mengidentifikasikan beberapa masalah :
1. Model Pengajaran Langsung dengan penyajian materi melalui metode
ceramah lebih sering digunakan oleh pendidik pada saat ini sehingga
pembelajaran lebih dominan berpusat pada guru (teacher centered).
2. Minimnya penerapan dan pengadaan praktikum di sekolah.
3. Penggunaan model yang kurang variatif sehingga tidak memaksimalkan
pengetahuan siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru.
4. Keterlibatan siswa masih rendah dalam kegiatan belajar, dimana siswa
terbiasa hanya mencatat dan mendengarkan guru tanpa memahami konsep
6
sehingga siswa tidak mampu mengembangkan sikap berifkir kritis dalam
memecahkan masalah pada materi pembelajaran.
1.3. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini masalah dibatasi pada :
1. Model pembelajaran yang diterapkan adalah model Problem Based
Learning.
2. Media pembelajaran adalah Microsoft Office Powerpoint.
3. Materi yang diajarkan adalah Larutan Asam Basa dibatasi dari Teori Asam
Basa sampai kepada Derajat Keasaman (pH).
4. Objek penelitian adalah siswa kelas XI IPA semester 2 SMA Negeri 1
Kecamatan Binjai Tahun Pelajaran 2014/2015.
1.4. Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah peningkatan hasil belajar siswa dengan model Problem Based
Learning berbasis praktikum menggunakan media Powerpoint lebih tinggi
dibandingkan peningkatan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan
model instruksi langsung menggunakan media Powerpoint?
2. Berapa nilai rata-rata kemampuan berfikir kritis siswa yang diterapkan
dengan model Problem Based Learning berbasis praktikum menggunakan
media Powerpoint?
3. Apakah ada korelasi yang positif antara peningkatan kemampuan berfikir
kritis siswa dengan peningkatan hasil belajar siswa yang diterapkan
dengan model Problem Based Learning berbasis praktikum menggunakan
media Powerpoint, serta berapakah kontribusi yang diberikan?
7
1.5. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini, yaitu :
1. Untuk mengetahui apakah peningkatan hasil belajar siswa dengan model
Problem Based Learning berbasis praktikum menggunakan media
Powerpoint lebih tinggi dibandingkan peningkatan hasil belajar siswa yang
diajarkan dengan model instruksi langsung dengan media Powerpoint.
2. Untuk mengetahui nilai rata-rata kemampuan berfikir kritis siswa yang
diterapkan dengan model Problem Based Learning berbasis praktikum
menggunakan media Powerpoint.
3. Untuk mengetahui korelasi antara peningkatan kemampuan berfikir kritis
siswa dengan peningkatan hasil belajar siswa yang diterapkan dengan
model Problem Based Learning berbasis praktikum menggunakan media
Powerpoint, serta mengetahui berapa kontribusi yang diberikannya.
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :
1. Sebagai sumber referensi terhadap perkembangan model, metode, dan
media pembelajaran untuk perkembangan ilmu pendidikan.
2. Memberi informasi kepada guru dalam memilih model, metode dan media
pebelajaran yang efektif digunakan dalam proses belajar mengajar bidang
studi kimia.
3. Meningkatkan minat belajar siswa terhadap materi larutan asam basa yang
diberikan oleh guru.
4. Sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan sistem pengajaran dalam
proses belajar mengajar.
5. Meningkatkan wawasan, pengalaman dan meningkatkan kompetensinya
sebagai calon guru.
6. Sebagai bahan rujukan untuk melakukan penelitian selanjutnya.
8
1.7.Defenisi Operasional
1. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah
menerima pengalaman belajarnya.
2. Berfikir Kritis
Kemampuan berfikir kritis adalah proses terorganisasi yang melibatkan
aktivitas mental seperti dalam pemecahan masalah, pengambilan
keputusan, analisis asumsi, dan inkuiri sains.
3. Model Pembelajaran Problem Based Learning
Model Problem Based Learning adalah model pembelajaran yang
berdasarkan pada konstruktivis suatu masalah yang ada di kehidupan nyata
dan dapat dilaksanakan secara kooperatif
4. Metode Praktikum
Metode Praktikum adalah cara penyajian bahan pelajaran dimana siswa
melakukan percobaan dengan mengalami atau membuktikan sendiri suatu
pertanyaan atau hipotesis yang dipelajari.
5. Media Powerpoint
Media Powerpoint adalah suatu media berbasis komputer yang digunakan
untuk membuat persentasi yang fungsinya menyampaikan materi dan
dilengkapi dengan gambar, grafik dan animasi yang dapat digerakkan.
6. Larutan Asam Basa
Asam adalah suatu spesies yang jika dilarutkan ke dalam air akan
menghasilkan ion H+. Basa adalah suatu spesies yang jika dilarutkan ke
dalam air akan melepas ion OH-.
54
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian, perhitungan data dan pengujian hipotesis,
peneliti memperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Peningkatan hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan
menerapkan model Problem Based Learning berbasis praktikum dengan
media powerpoint memberikan hasil yang lebih tinggi yakni sebesar
78,57%, daripada peningkatan hasil belajar siswa yang dibelajarkan
dengan model Intruksi Langsung dengan media powerpoint sebesar
69,31%.
2. Nilai rata-rata kemampuan berfikir kritis siswa kelas eksperimen I (Model
Problem Based Learning berbasis praktikum denga media powerpoit)
sebesar 64,81
3. Hubungan sikap berfikir kritis siswa dengan peningkatan hasil belajar
berkolerasi positif pada kelas eksperimen I, yaitu siswa yang dibelajarkan
dengan model Problem Based Learning berbasis praktikum dengan media
powerpoint, serta kontribusi yang diberikan sikap berfikir kritis terhadap
peningkatan hasil belajar sebesar 24,31%.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian, maka peneliti mempunyai
beberapa saran :
1. Diharapkan kepada guru bidang studi kimia untuk dapat menerapkan
model Problem Based Learning berbasis praktikum dengan media
powerpoint karena mampu meningkatkan hasil belajar kimia siswa.
2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai
Problem Based Learning berbasis praktikum agar lebih memperhatikan
kelemahan – kelemahan dalam pembelajaran ini sehingga dapat diperoleh
hasil yang lebih baik.
69
70
DAFTAR PUSTAKA
Adnyana, G.P., (2012), Keterampilan Berfikir Kritis dan Pemahaman Konsep
Siswa Pada Model Siklus Belajar Hipotesis Deduktif, Jurnal Pendidikan
dan Pengajaran, Vol 45 No 3 : 201-209
Anggraini, Yelsi., (2012), Penerapan Media Power Point Untuk Meningkatkan
Kemampuan Mengenal Huruf Vokal Bagi Anak Tunarungu, Jurnal
Ilmiah Pendidikan Khusus, Vol 1 No 1 : 211-224
Arsyad, Azhar., (2013), Media Pembelajaran, RajaGrafindo Persada, Jakarta
Astika, Urip., (2013), Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap
Sikap Ilmiah Dan Keterampilan Berpikir Kritis, E-Journal Program
Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi IPA, Vol
3: 1-10
Fadliana, H.N., (2013), Studi Komparasi Penggunaan Metode Pbl (Problem Based
Learning) Dilengkapi Dengan Macromedia Flash Dan Lks (Lembar
Kerja Siswa)Terhadap Prestasi Belajar Ditinjau Dari Motivasi Belajar
Siswa Materi Asam, Basa Dan Garam Kelas Vii Smp Negeri 1 Jaten
Karanganyartahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia (Jpk),
Vol 2 No 3: 158-165
Ghufroni, M.Y., (2013), Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Dan Interaksi Sosial
Siswa Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Problem Posing
Dilengkapi Media Power Point Pada Materi Pokok Stoikiometri Kelas X
Sma Batik 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan
Kimia, Vol 2 No 3: 114-121
Hamalik, Oemar., (2008), Kurikulum Dan Pembalajaran, Bumi Aksara, Bandung
Istarani., (2012), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Media Persada, Medan
Kowiyah., (2012), Kemampuan Berfikir Kritis, Jurnal Pendidikan Dasar, Vol 3
No 5: 175-179
Liberna, Hawa., (2012), Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis
Siswa Melalui Penggunaan Metode Improve Pada Materi Sistem
Persamaan Linear Dua Variabel, Jurnal Formatif 2, vol 3: 190-197
Listriani, Ayu., (2013), Pengaruh Model Pembelajaran Langsung (Direct
Intruction) Berbantuan LKS Bergambar Disertai Teks Terhadap Hasil
Belajar Geografi Siswa SMP/MTS, Jurnal Pendidikan dan Pengajaran,
Vol 1: 7-9
Mursid, R., (2013), Pengembangan Model Pebelajaran Berbasis Kompetensi,
Unimed Press, Medan
71
Ngalimun., (2014), Strategi dan Model Pembelajaran, Aswaja Pressindo,
Yogyakarta
Purba, Michael., (2006), Kimia untuk SMA Kelas XI, Erlangga, Jakarta
Rahardjo, S.B., (2013), Kimia Berbasis Eksperimen, Platinum, Solo
Rusman., (2011), Model Model Pembelajaran Mengembangkan Profesioanalisme
Guru, Raja Grafindo Persada, Jakarta
Sagala, Syaiful., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfabeta, Bandung
Sanjaya, Wina., (2012), Media Komunikasi Pembelajaran, Kencana, Jakarta
Silitonga, P.M., (2011), Metodologi Penelitian Pendidikan, FMIPA UNIMED,
Medan
Silitonga, P.M., (2011), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, FMIPA
UNIMED, Medan
Sudarmo, Unggul., (2013), Kimia untuk SMA/MA Kelas XI, Erlangga, Jakarta
Sugiharti, Gulmah., (2013), Evaluasi dan Penilaian Hasil Belajar Kimia, FMIPA
UNIMED, Medan
Sunyono., (2009), Identifikasi Masalah Kesulitan Dalam Pembelajaran Kimia
SMA Kelas X Di Propinsi Lampung, Jurnal Pendidikan MIPA
Universitas Lampung, Vol 1: 1-12
Susilana, Rudi., dan Riyana., (2009), Media Pembelajaran, Wacana Prima,
Bandung
Syahrianda, Mhd., (2014), Perbedaan Hasil Belajar, Berfikir Kritis, dan
Kerjasama Siswa yang Dibelajarkan Menggunakan Model Pembelajaran
Problem Based Learning dan Kooperatif Tipe Student Teams Achivement
Division Pada Pokok Bahasan Stokiometri., Skripsi, FMIPA, UNIMED,
Medan
Tambunan, M, M dan Amser Simanjuntak., (2013), Strategi Belajar Mengajar,
FMIPA UNIMED, Medan
Tim Pengembang Ilmu Pendidikan., (2007), Ilmu dan Aplikasi Pendidikan,
Imperial Bhakti Utama, Bandung
Trianto., (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inivatif-Progresif, Kencana
Prenada Media Group, Jakarta
Trihatmo, Aji., (2012), Penggunaan Model Problem Based Learning Pada Materi
Larutan Penyangga dan Hidrolisis, Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, vol
1: 7-13
72
Wasonowati, R.R.T., (2014), Penerapan Model Problem Based Learning (PBL)
Pada Pembelajaran Hukum - Hukum Dasar Kimia Ditinjau Dari Aktivitas
Dan Hasil Belajar Siswa Kelas X IPA SMA Negeri 2 Surakarta Tahun
Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia, Vol 3: 66-75
PRAKTIKUM DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA MATERI
LARUTAN ASAM BASA UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR DAN BERFIKIR KRITIS SISWA
Oleh:
Susheila Yuliawati
NIM 4113131075
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2015
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT karena berkat
rahmat, dan hidayah-Nya penulis dapat menyelasaikan skripsi yang berjudul
“Penerapan Model Problem Based Learning Berbasis Praktikum Dengan Media
Powerpoint Pada Materi Larutan Asam Basa Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Dan Berfikir Kritis Siswa”. Adapun penyusunan skripsi ini merupakan salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Kimia Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada Bapak Dr. Marham Sitorus, M.Si selaku dosen Pembimbing
Skripsi yang telah memberikan banyak ilmu, bimbingan, pengarahan, saran,
motivasi serta waktunya kepada penulis sejak awal penyusunan proposal sampai
pada selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan
kepada Ibu Dr. Murniaty Simorangkir, M.S, Ibu Dra. Gulmah Sugiharti, M.Pd,
dan Bapak Drs. Marudut Sinaga, M.Si selaku dosen penguji yang telah banyak
memberikan saran-saran demi kesempurnaan penyusunan skripsi ini. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Prof. Dr. Retno Dwi Suyanti, M. Si selaku
dosen Pembimbing Akademik dan seluruh Bapak/Ibu dosen staff pegawai jurusan
kimia yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama
perkuliahan.
Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada seluruh guru-guru
yang telah mendidik penulis dari TK hingga lulus Perguruan Tinggi dan
mendapatkan gelar sarjana. Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih
untuk Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Kecamatan Binjai Bapak Rudi Hendra
Tarigan, M.Pd, Bapak Muhammad Suep, S.Pd sebagai PKS 1, Bapak Drs. Razali
sebagai guru bidang studi kimia kelas XI IPA, seluruh guru-guru dan staff Tata
Usaha, serta siswa-siswi SMA N 1 Kecamatan Binjai khusunya kelas XI IPA 1
dan XI IPA 3 yang telah banyak membantu penulis selama penelitian
berlangsung.
v
Teristimewa penulis ucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya
kepada sosok yang tak pernah henti memberikan doa, kasih sayang, inspirasi, dan
motivasi, yang tak pernah letih bekerja keras demi membiayai perkuliahan penulis
hingga sampai sekarang ini, yakni Ibunda tersayang Omas Kasmiati dan
Ayahanda Akhiruddin Samosir. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada
Kakak tersayang Liza Nurlina, S.Pd dan Abang ipar Adianto Tanjung yang tak
pernah bosan memberikan doa, ilmu, dan memotivasi penulis. Juga tak lupa untuk
keponakan tercinta Alifa Liany Hibatillah Tanjung yang tingkah lakunya selalu
memberikan semangat kepada penulis. Serta ucapan terima kasih untuk Bou Butet
Samosir beserta keluarga yang telah memberikan dukungan kepada penulis.
Penulis sampaikan terima kasih kepada rekan-rekan seperjuangan, yaitu
teman-teman Pendidikan Kimia Dik B 2011 yang telah banyak membantu, dan
menghibur penulis di kala lelah. Terima kasih juga disampaikan kepada sahabatsahabat terbaik Ayu Pees, Igapur, Septo, Jujun, Maktuo (Nurul), Ayu Bebe, dan
Nonox (Kartika) yang setiap harinya selalu memberikan lelucon segar penghilang
penat. Terima kasih kepada yang terkasih Ican, dan yoboh Nurlili Hafni Nst,
S.SosI yang telah tulus memberikan motivasi dan kasih sayangnya. Terima kasih
kepada seluruh teman-teman PPLT SMA N 1 Kecamatan Binjai 2014, terutama
Noveri Irawan yang telah menjadi observer penelitian, dan Ageng Pw.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin untuk menyelesaikan skripsi
ini, namun penulis menyadari masih banyak kekurangan baik dari segi isi,
susunan maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi
skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan,
Juni 2015
Penulis
Susheila Yuliawati
NIM . 4113131075
iii
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS PRAKTIKUM
DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA MATERI LARUTAN ASAM BASA
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
DAN BERFIKIR KRITIS SISWA
Susheila Yuliawati (NIM. 4113131075)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah peningkatan hasil
belajar kimia siswa dengan model Problem Based Learning (PBL) berbasis
praktikum dengan menggunakan media Powerpoint lebih tinggi dibandingkan
peningkatan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model Instruksi Langsung
menggunakan media Powerpoint pada materi larutan asam basa, dan apakah ada
korelasi positif antara peningkatan kemampuan berfikir kritis siswa dengan
peningkatan hasil belajar siswa yang diterapkan dengan model Problem Based
Learning (PBL) berbasis praktikum dengan menggunakan media Powerpoint serta
seberapa besar kontribusinya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas
XI IPA SMA N 1 Kecamatan Binjai, yang berjumlah 3 kelas sedangkan sampel
dalam penelitian ini sebanyak 2 kelas yang diambil secara acak/random sampling.
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental. Data yang diamati berupa
peningkatan hasil belajar siswa dan kemampuan berfikir krtitis siswa. Instrumen
penelitian yang digunakan adalah tes objektif berupa soal pilihan berganda
berjumlah 21 soal yang telah diuji dengan validitas tes, tingkat kesukaran, daya
beda, distruktor, dan reliabilitas tes, serta instrumen non tes berupa lembar
observasi berfikir kritis. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji-t pihak kanan
dan uji korelasi. Hasil uji hipotesis dengan taraf signifikan 0,05 dan kriteria thitung
≥ ttabel, diperoleh sebesar 8,1641 > 1,6671, hal ini menunukkan Ha diterima dan
Ho ditolak yaitu peningkatan hasil belajar kimia siswa yang menerapkan model
Problem Based Learning (PBL) berbasis praktikum dengan menggunakan media
Powerpoint lebih tinggi yaitu sebesar 78,57% dibandingkan dengan peningkatan
hasil belajar siswa dengan model Instruksi Langsung menggunakan media
Powerpoint yaitu sebesar 62,65% pada materi Larutan Asam Basa di kelas XI IPA
SMA Negeri 1 Kecamatan Binjai. Uji korelasi menunjukan korelasi yang positif
antara berfikir kritis siswa dengan peningkatan hasil belajar dan diperoleh rhitung
=0,493, rtabel = 0,312, maka rhitung > rtabel, indeks koefisien determinasi 24,31%.
Kata Kunci : Model Problem Based Learning (PBL), Metode Praktikum, Media
Powerpoint, Berfikir Kritis, Larutan Asam Basa.
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
i
Riwayat Hidup
ii
Abstrak
iii
Kata Pengantar
iv
Daftar Isi
vi
Daftar Tabel
ix
Daftar Gambar
x
Daftar Lampiran
xi
BAB I. PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
1
1.2.
Identifikasi Masalah
5
1.3.
Batasan Masalah
6
1.4.
Rumusan Masalah
6
1.5.
Tujuan Penelitian
7
1.6.
Manfaat Penelitian
7
1.7.
Defenisi Operasional
8
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Hakikat Belajar Kimia
9
2.2
Hasil Belajar
10
2.3
Berfikir Kritis
11
2.4
Model Pembelajaran
15
2.4.1
Defenisi Model Pembelajaran
15
2.4.2
Defenisi Model Problem Based Learning
16
2.4.3
Ciri-Ciri Khusus Model Problem Based Learning
17
2.4.4
Langkah-Langkah Model Problem Based Learning
18
2.4.5
Kelebihan dan Kekurangan Model PBL
19
vii
2.5
Model Pengajaran Langsung
20
2.6
Metode Praktikum atau Eksperimen
21
2.7
Media Pembelajaran
23
2.7.1
Defenisi Media Pembelajaran
23
2.7.2
Ciri-Ciri Media Pembelajaran
24
2.7.3
Klasifikasi Media Pembelajaran
24
2.7.4
Manfaat Media Pembelajaran
26
2.7.5
Media Powerpoint
27
2.8
Larutan Asam dan Basa
29
2.9
Kerangka Berfikir
35
2.10
Hipotesis Penelitian
36
BAB III. METODE PENELITIAN
3.1
Lokasi dan Waktu Penelitian
38
3.1.1
Lokasi Penelitian
38
3.1.2
Waktu Penelitian
38
3.2
Populasi dan Sampel
38
3.2.1
Populasi Penelitian
38
3.2.2
Sampel Penelitian
39
3.3
Variabel Penelitian
39
3.3.1
Variabel Bebas
39
3.3.2
Variabel Terikat
39
3.3.3
Variabel Kontrol
39
3.4
Instrumen Penelitian
39
3.4.1
Tes Objektif
39
3.4.2
Instrumen Non Tes
43
3.5
Rancangan Penelitian
45
3.6
Teknik Pengumpulan Data
46
3.7
Teknik Analisis Data
49
3.7.1
Uji Normalitas
49
3.7.2
Uji Homogenitas
49
viii
3.7.3
Uji Hipotesis
50
3.7.4
Uji Peningkatan Hasil Belajar
51
3.7.5
Pedoman Penilaian Instrumen Non Tes
51
3.7.6
Analisis Korelasi
52
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.
Hasil dan Pembahasan Data Instrumen Penelitian
54
4.1.1.
Validitas Isi dan Validitas Tes
54
4.1.2.
Tingkat Kesukaran Tes
55
4.1.3.
Daya Beda Tes
55
4.1.4.
Distruktor
55
4.1.5.
Reliabilitas Tes
55
4.2.
Hasil dan Pembahasan Data Hasil Penelitian
56
4.2.1.
Hasil Belajar Siswa
56
4.2.2.
Persen Peningkatan Hasil Belajar
57
4.2.3.
Nilai Sikap Berfikir Kritis
58
4.2.4.
Uji Normalitas
59
4.2.5.
Uji Homogenitas
60
4.2.6.
Uji Hipotesis
61
4.2.7
Uji Korelasi
62
4.2.8
Pembahasan
62
5.1
Kesimpulan
69
5.2
Saran
69
BAB V.
DAFTAR PUSTAKA
75
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1
Indikator Kemampuan Berfikir Kritis
13
Tabel 2.2
Sintaks Problem Based Learning
18
Tabel 2.3
Sintaks Model Pengajaran Langsung
21
Tabel 2.4
Contoh asam, nama asam, dan reaksi ionisasinya
29
Tabel 2.5
Beberapa contoh basa, nama basa, dan reaksi
30
ionisasinya
Tabel 2.6
Harga Kw pada berbagai suhu
32
Tabel 2.7
Trayek Perubahan Warna dari Beberapa Indikator
33
Tabel 3.1
Jadwal Kegiatan Penelitian
38
Tabel 3.2
Kategori Tingkat Kesukaran Butir Tes
42
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Lembar Observasi Berpikir Kritis
44
Tabel 3.4
Persentase Nilai Sikap Siswa
45
Tabel 3.5
Rancangan Penelitian
45
Tabel 3.6
Persentase Nilai Sikap Siswa
52
Tabel 3.7
Makna dari Koefisien Korelasi
52
Tabel 4.1
Persen Peningkatan Hasil Belajar
57
Tabel 4.2
Rata-Rata Standar Deviasi Data Gain
57
Tabel 4.3
Uji Normalitas Data Gain
59
Tabel 4.4
Uji Homogenitas Data Gain
60
Tabel 4.5
Hasil Uji Hipotesis Data Gain
61
Tabel 4.6
Uji Korelasi
62
Tabel 4.7
Ringkasan Analisis Soal Kelas Eksperimen I dan
66
Eksperimen II
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1
Desain Penelitian
48
Gambar 4.1
Hasil Belajar Siswa
56
Gambar 4.2
Rata-Rata Nilai Gain
58
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1
Silabus
73
Lampiran 2
RPP
75
Lampiran 3A
Kisi-Kisi Instrumen Soal Sebelum Validasi
103
Lampiran 3B
Kisi-Kisi Instrumen Soal Sesudah Validasi
116
Lampiran 4A
Instrumen Soal Sebelum Validasi
123
Lampiran 4B
Instrumen Soal Sesudah Validasi
130
Lampiran 5
Lembar Jawaban Instrumen Soal
134
Lampiran 6
Lembar Analisis Masalah
135
Lampiran 7
Jawaban Lembar Analisis Masalah
141
Lampiran 8
LKS Praktikum
146
Lampiran 9
Media Powerpoint
149
Lampiran 10
Jawaban Soal Tugas Belajar Siswa
153
Lampiran 11
Lembar Observasi Berfikir Kritis
156
Lampiran 12
Validitas Tes/Item
163
Lampiran 13
Tingkat Kesukaran Soal
165
Lampiran 14
Daya Pembeda Instrumen
168
Lampiran 15
Distruktor
171
Lampiran 16
Reliabilitas Tes
174
Lampiran 17
Rekap Instrumen Tes
177
Lampiran 18
Peningkatan Hasil Belajar
178
Lampiran 19
Analisis Soal Posttest Kelas Eksperimen I dan II
182
Lampiran 20
Varian dan Standar Deviasi Pretest-Posttest Kelas
185
Eksperimen I dan II
Lampiran 21
Varian dan Standar Deviasi Data Gain Kelas
189
Eksperimen I dan II
Lampiran 22
Uji Normalitas Data
193
Lampiran 23
Uji Homogenitas
199
Lampiran 24
Uji Hipotesis
202
xii
Lampiran 25
Lembar Nilai Berfikir Kritis
204
Lampiran 26
Perhitungan Korelasi
205
Lampiran 27
Nilai-Nilai r-Product Momen
209
Lampiran 28
Nilai Distribusi Chi Kuadrat
210
Lampiran 29
Nilai Distribusi t-Tabel
211
Lampiran 30
Nilai Persentil Distribusi F
212
Lampiran 31
Dokumentasi Penelitian
213
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1
Silabus
73
Lampiran 2
RPP
75
Lampiran 3A
Kisi-Kisi Instrumen Soal Sebelum Validasi
103
Lampiran 3B
Kisi-Kisi Instrumen Soal Sesudah Validasi
116
Lampiran 4A
Instrumen Soal Sebelum Validasi
123
Lampiran 4B
Instrumen Soal Sesudah Validasi
130
Lampiran 5
Lembar Jawaban Instrumen Soal
134
Lampiran 6
Lembar Analisis Masalah
135
Lampiran 7
Jawaban Lembar Analisis Masalah
141
Lampiran 8
LKS Praktikum
146
Lampiran 9
Media Powerpoint
149
Lampiran 10
Jawaban Soal Tugas Belajar Siswa
153
Lampiran 11
Lembar Observasi Berfikir Kritis
156
Lampiran 12
Validitas Tes/Item
163
Lampiran 13
Tingkat Kesukaran Soal
165
Lampiran 14
Daya Pembeda Instrumen
168
Lampiran 15
Distruktor
171
Lampiran 16
Reliabilitas Tes
174
Lampiran 17
Rekap Instrumen Tes
177
Lampiran 18
Peningkatan Hasil Belajar
178
Lampiran 19
Analisis Soal Posttest Kelas Eksperimen I dan II
182
xiii
Lampiran 20
Varian dan Standar Deviasi Pretest-Posttest Kelas
185
Eksperimen I dan II
Lampiran 21
Varian dan Standar Deviasi Data Gain Kelas
189
Eksperimen I dan II
Lampiran 22
Uji Normalitas Data
193
Lampiran 23
Uji Homogenitas
199
Lampiran 24
Uji Hipotesis
202
Lampiran 25
Lembar Nilai Berfikir Kritis
204
Lampiran 26
Perhitungan Korelasi
205
Lampiran 27
Nilai-Nilai r-Product Momen
209
Lampiran 28
Nilai Distribusi Chi Kuadrat
210
Lampiran 29
Nilai Distribusi t-Tabel
211
Lampiran 30
Nilai Persentil Distribusi F
212
Lampiran 31
Dokumentasi Penelitian
213
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka memenuhi peserta didik
supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya dan
dengan
demikian
akan
menimbulkan
perubahan
dalam
dirinya
yang
memungkinkannya untuk berfungsi secara adekuat dalam kehidupan masyarakat
(Hamalik, 2008: 3). Upaya-upaya inovatif telah dilakukan oleh pemerintah untuk
meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia salah satunya dengan adanya
inovasi kurikulum. Kurikulum yang saat ini sedang diterapkan adalah Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Astika (2013: 2) menyatakan bahwa penerapan KTSP diharapkan mampu
mewujudkan pelaksanaan pendidikan yang disesuaikan dengan keadaan dan
karakteristik sekolah. Paradigma dalam proses pembelajaran diharapkan
mengalami perubahan proses pembelajaran yang cenderung berpusat pada guru
(teacher centered) berubah menjadi berpusat pada siswa (student centered). Untuk
perubahan ini paradigma pembelajaran tersebut diharapkan dapat mendorong
siswa agar terlibat aktif dalam membangun pengetahuan dan sikap. Salah satu
nilai dari pembangunan sikap adalah berfikir kritis.
Depdiknas dalam Adnyana (2012: 201) bahwa keterampilan berfikir
kritis siswa sangat mempengaruhi hasil belajar siswa, khususnya pelajaran kimia.
Hal ini karena pada hakikatnya aspek kimia ada yang bersifat kasat mata (visible)
dan tidak kasat mata (invisible). Aspek kimia yang bersifat kasat mata dapat
dibuat fakta konkritnya, sedangkan yang bersifat tidak kasat mata tidak dapat
dibuat fakta konkritnya, tetapi harus bersifat kasat logika. Aspek kimia bersifat
kasat logika, artinya kebenarannya dapat dibuktikan dengan logika matematika
sehingga rasionalitasnya dapat dirumuskan/ diformulasikan.
1
2
Menurut Tim Pengembang Ilmu Pendidikan (2007: 228) bahwa
pendidikan kimia di Indonesia bukan hanya terfokus pada penanaman
pengetahuan kimia, sebagaimana masih banyak dipahami oleh banyak praktisi
pendidikan kimia saat ini. Pendidikan kimia bertujuan mengembangkan
kemampuan memecahkan masalah dengan metode ilmiah, menumbuhkan sikap
ilmiah, membentuk sikap positif terhadap kimia, serta memahami dampak
lingkungan dan sosial dari aplikasi kimia.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan Sunyono (2009: 2) bahwa
rendahnya hasil belajar kimia siswa disebabkan siswa mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan
permasalahan
reaksi
kimia,
hitungan
kimia,
rendahnya
pemahaman konsep-konsep kimia dan kurangnya minat siswa terhadap pelajaran
kimia. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya minat dan hasil
belajar kimia siswa dalam Wasonowati (2014: 67), yaitu : 1) Penyajian materi
masih sering dilakukan dengan metode ceramah yang menjadikan guru sebagai
pusat belajar (teacher centered), 2) Keterlibatan siswa yang masih rendah dalam
kegiatan belajar, dimana siswa terbiasa hanya mencatat dan mendengarkan guru,
3) Kurangnya pemanfaatan laboratorium serta sarana prasarana lain yang ada, 4)
Kurangnya referensi dan sumber belajar yang baik bagi siswa, 5) Kurangnya
motivasi siswa dalam kegiatan belajar karena kegiatan yang berlangsung terkesan
monoton dan membosankan, 6) Konsep-konsep yang tertanam dalam diri siswa
lemah, karena mereka cenderung hanya menghafal konsep tanpa memahami.
Berdasarkan hasil pengalaman dan pengamatan peneliti selama masa
PPLT di SMA N 1 Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat juga terjadi
permasalahan hasil belajar kimia siswa, yaitu nilai rata-rata Ulangan Harian mata
pelajaran kimia materi Hidrokarbon Dan Minyak Bumi 67, materi Termokimia
65, dan materi Laju Reaksi 70. Sedangkan nilai KKM untuk kelas XI adalah 80.
Berdasarkan informasi Guru Mata Pelajaran Kimia SMA N 1 Kecamatan Binjai
pada tahun ajaran 2013/2014 bahwa nilai rata-rata Ulangan Harian Materi Larutan
Asam Basa adalah 73. Maka dari kondisi itulah peneliti akan melakukan
penelitian di SMA N 1 Kecamatan Binjai. Adapun beberapa alasan peneliti
3
memilih SMA N 1 Kecamatan Binjai sebagai tempat untuk melakukan penelitian,
yaitu : (1) Dengan pertimbangan bahwa SMA N 1 Kecamatan Binjai merupakan
sekolah dimana tempat peneliti melakukan Praktek Pengalaman Lapangan
Terpadu (PPLT) pada tahun 2014, sehingga peneliti sedikit banyak telah
mengetahui proses belajar mengajar serta minat belajar siswa di sekolah tersebut,
(2) Perlu dikembangkannya model, metode, dan media yang lebih aktif dan
inovatif, sehingga siswa lebih tertarik untuk belajar kimia.
Penerapan model dan metode pembelajaran yang tepat berpengaruh
terhadap hasil belajar dan kemampuan berpikir siswa. Salah satu faktor penyebab
rendahnya hasil belajar siswa yang telah diuraikan sebelumnya adalah penyajian
materi masih sering dilakukan dengan metode ceramah yang menjadikan guru
sebagai pusat belajar (teacher centered). Metode ceramah termasuk strategi yang
melengkapi
Model
Pengajaran
Langsung.
Model
Pengajaran
Langsung
merupakan pengajaran yang kadar pembelajarannya berpusat pada guru dan
paling sering digunakan oleh pendidik (Listriani, 2013: 2). Model Pengajaran
Langsung pada umumnya diterapkan untuk menunjang proses belajar siswa yang
berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan prosedural. Dengan demikian
penerapan Model Pengajaran Langsung belum memberikan ruang lebih luas pada
siswa untuk lebih berifkir kritis melalui kegiatan eksplorasi, eksplanasi, dan
konfirmasi (Adnyana, 2012: 203). Model Pengajaran Langsung juga kurang tepat
digunakan untuk mata pelajaran kimia yang sifatnya teori, perhitungan, dan
aplikasi dalam kehidupan sehari-hari seperti materi Larutan Asam Basa.
Larutan Asam Basa merupakan salah satu materi ajar di kelas XI SMA.
Materi ini memiliki beberapa pokok bahasan, yaitu teori asam basa, indikator
asam basa, dan perhitungan derajat keasaman. Pada pokok bahasan ini siswa
dituntut untuk mampu memahami konsep asam-basa, menghitung, dan
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu perlu adanya
upaya peningkatan penguasaan kimia larutan melalui model pembelajaran yang
dapat mendorong siswa untuk bergairah dalam kegiatan belajar mengajar. Salah
satunya yaitu model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning).
4
Problem
Based
Learning (PBL) merupakan
salah satu
model
pembelajaran yang berdasarkan pada konstruktif suatu masalah yang ada di
kehidupan nyata dan dapat dilaksanakan secara kooperatif. Dari masalah tersebut
siswa dirangsang untuk mempelajari masalah berdasarkan pada pengetahuan dan
pengalaman belajar sehingga akan memudahkan siswa untuk membentuk
pengetahuan dan pengalaman baru (Fadliana, 2013: 159). Oleh karena itu dengan
adanya penerapan Model PBL, diharapkan siswa dapat menemukan konsep
pH/pOH melalui lembar analisis masalah dan menganalisis aplikasi dari larutan
asam basa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dibantu melalui kegiatan
praktikum.
Dewasa ini penerapan dan pengadaan praktikum kimia di tingkat SMA
sangatlah minim, atau hampir dikatakan tidak ada, khususnya untuk daerah
pedalaman sehingga pembelajaran banyak dilakukan dengan Model Pengajaran
Langsung dimana siswa menjadi kurang aktif. Menurut Sagala (2009: 220)
metode praktikum adalah cara penyajian bahan pelajaran dimana siswa melakukan
percobaan dengan mengalami atau membuktikan sendiri suatu pertanyaan atau
hipotesis yang dipelajari. Dengan adanya integrasi metode Praktikum dengan
Model PBL pada materi larutan asam basa, siswa dapat memikirkan dan
membuktikan setiap permasalahan yang diberikan oleh guru, sehingga siswa tidak
hanya menghafal materi namun memahami konsep larutan asam basa.
Pemahaman konsep itulah yang menjadi indikator dari berfikir kritis.
Salah satu media yang digunakan dalam Model PBL berbasis praktikum
ini adalah media Powerpoint. Media Powerpoint merupakan program aplikasi
presentasi yang popular dan paling banyak digunakan saat ini untuk berbagai
kepentingan presentasi, baik pembelajaran, presentasi produk, meeting, seminar,
lokakarya dan sebagainya (Susilana, 2009: 100). Dengan media powerpoint reaksi
asam basa dan rumus-rumus derajat keasaman dapat dibuat secara bergerak,
gambar/foto perubahan warna larutan dari berbagai indikator juga dapat
dimasukkan dalam media powerpoint. Sehingga selain dapat memudahkan guru
5
dalam menyampaikan materi, juga dapat memudahkan siswa untuk mengingat
konsep awal larutan asam basa.
Penelitian sehubungan dengan pengaruh PBL dengan media power point
terhadap peningkatan hasil belajar telah dilakukan oleh Simanjuntak (2014) dari
hasil penelitian diperoleh bahwa PBL memiliki pengaruh terhadap peningkatan
hasil belajar siswa sebesar 73,86%. Selanjutnya penelitian dilakukan oleh
Budiman (2012) menyimpulkan penerapan model PBL yang di integrasikan
dengan media komputer memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil
belajar kimia siswa sebesar 60%. Trihatmo (2012) juga melakukan penelitian
sehubungan dengan penggunaan model Problem Based Learning pada Materi
Larutan Penyangga dan Hidrolisis memiliki kontribusi sebesar 33,69%. Serta
penelitian Nafiah (2014) terkait penerapan
model PBL dalam peningkatan
berfikir kritis dan hasil belajar memiliki kontribusi sebesar 24,2% untuk
peningkatan berfikir kritis, dan 31,03% untuk peningkatan hasil belajar.
Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Penerapan Model Problem Based Learning Berbasis
Praktikum Dengan Media PowerPoint Pada Materi Larutan Asam Basa
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dan Berfikir Kritis Siswa”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka
penulis dapat mengidentifikasikan beberapa masalah :
1. Model Pengajaran Langsung dengan penyajian materi melalui metode
ceramah lebih sering digunakan oleh pendidik pada saat ini sehingga
pembelajaran lebih dominan berpusat pada guru (teacher centered).
2. Minimnya penerapan dan pengadaan praktikum di sekolah.
3. Penggunaan model yang kurang variatif sehingga tidak memaksimalkan
pengetahuan siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru.
4. Keterlibatan siswa masih rendah dalam kegiatan belajar, dimana siswa
terbiasa hanya mencatat dan mendengarkan guru tanpa memahami konsep
6
sehingga siswa tidak mampu mengembangkan sikap berifkir kritis dalam
memecahkan masalah pada materi pembelajaran.
1.3. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini masalah dibatasi pada :
1. Model pembelajaran yang diterapkan adalah model Problem Based
Learning.
2. Media pembelajaran adalah Microsoft Office Powerpoint.
3. Materi yang diajarkan adalah Larutan Asam Basa dibatasi dari Teori Asam
Basa sampai kepada Derajat Keasaman (pH).
4. Objek penelitian adalah siswa kelas XI IPA semester 2 SMA Negeri 1
Kecamatan Binjai Tahun Pelajaran 2014/2015.
1.4. Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah peningkatan hasil belajar siswa dengan model Problem Based
Learning berbasis praktikum menggunakan media Powerpoint lebih tinggi
dibandingkan peningkatan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan
model instruksi langsung menggunakan media Powerpoint?
2. Berapa nilai rata-rata kemampuan berfikir kritis siswa yang diterapkan
dengan model Problem Based Learning berbasis praktikum menggunakan
media Powerpoint?
3. Apakah ada korelasi yang positif antara peningkatan kemampuan berfikir
kritis siswa dengan peningkatan hasil belajar siswa yang diterapkan
dengan model Problem Based Learning berbasis praktikum menggunakan
media Powerpoint, serta berapakah kontribusi yang diberikan?
7
1.5. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini, yaitu :
1. Untuk mengetahui apakah peningkatan hasil belajar siswa dengan model
Problem Based Learning berbasis praktikum menggunakan media
Powerpoint lebih tinggi dibandingkan peningkatan hasil belajar siswa yang
diajarkan dengan model instruksi langsung dengan media Powerpoint.
2. Untuk mengetahui nilai rata-rata kemampuan berfikir kritis siswa yang
diterapkan dengan model Problem Based Learning berbasis praktikum
menggunakan media Powerpoint.
3. Untuk mengetahui korelasi antara peningkatan kemampuan berfikir kritis
siswa dengan peningkatan hasil belajar siswa yang diterapkan dengan
model Problem Based Learning berbasis praktikum menggunakan media
Powerpoint, serta mengetahui berapa kontribusi yang diberikannya.
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :
1. Sebagai sumber referensi terhadap perkembangan model, metode, dan
media pembelajaran untuk perkembangan ilmu pendidikan.
2. Memberi informasi kepada guru dalam memilih model, metode dan media
pebelajaran yang efektif digunakan dalam proses belajar mengajar bidang
studi kimia.
3. Meningkatkan minat belajar siswa terhadap materi larutan asam basa yang
diberikan oleh guru.
4. Sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan sistem pengajaran dalam
proses belajar mengajar.
5. Meningkatkan wawasan, pengalaman dan meningkatkan kompetensinya
sebagai calon guru.
6. Sebagai bahan rujukan untuk melakukan penelitian selanjutnya.
8
1.7.Defenisi Operasional
1. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah
menerima pengalaman belajarnya.
2. Berfikir Kritis
Kemampuan berfikir kritis adalah proses terorganisasi yang melibatkan
aktivitas mental seperti dalam pemecahan masalah, pengambilan
keputusan, analisis asumsi, dan inkuiri sains.
3. Model Pembelajaran Problem Based Learning
Model Problem Based Learning adalah model pembelajaran yang
berdasarkan pada konstruktivis suatu masalah yang ada di kehidupan nyata
dan dapat dilaksanakan secara kooperatif
4. Metode Praktikum
Metode Praktikum adalah cara penyajian bahan pelajaran dimana siswa
melakukan percobaan dengan mengalami atau membuktikan sendiri suatu
pertanyaan atau hipotesis yang dipelajari.
5. Media Powerpoint
Media Powerpoint adalah suatu media berbasis komputer yang digunakan
untuk membuat persentasi yang fungsinya menyampaikan materi dan
dilengkapi dengan gambar, grafik dan animasi yang dapat digerakkan.
6. Larutan Asam Basa
Asam adalah suatu spesies yang jika dilarutkan ke dalam air akan
menghasilkan ion H+. Basa adalah suatu spesies yang jika dilarutkan ke
dalam air akan melepas ion OH-.
54
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian, perhitungan data dan pengujian hipotesis,
peneliti memperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Peningkatan hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan
menerapkan model Problem Based Learning berbasis praktikum dengan
media powerpoint memberikan hasil yang lebih tinggi yakni sebesar
78,57%, daripada peningkatan hasil belajar siswa yang dibelajarkan
dengan model Intruksi Langsung dengan media powerpoint sebesar
69,31%.
2. Nilai rata-rata kemampuan berfikir kritis siswa kelas eksperimen I (Model
Problem Based Learning berbasis praktikum denga media powerpoit)
sebesar 64,81
3. Hubungan sikap berfikir kritis siswa dengan peningkatan hasil belajar
berkolerasi positif pada kelas eksperimen I, yaitu siswa yang dibelajarkan
dengan model Problem Based Learning berbasis praktikum dengan media
powerpoint, serta kontribusi yang diberikan sikap berfikir kritis terhadap
peningkatan hasil belajar sebesar 24,31%.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian, maka peneliti mempunyai
beberapa saran :
1. Diharapkan kepada guru bidang studi kimia untuk dapat menerapkan
model Problem Based Learning berbasis praktikum dengan media
powerpoint karena mampu meningkatkan hasil belajar kimia siswa.
2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai
Problem Based Learning berbasis praktikum agar lebih memperhatikan
kelemahan – kelemahan dalam pembelajaran ini sehingga dapat diperoleh
hasil yang lebih baik.
69
70
DAFTAR PUSTAKA
Adnyana, G.P., (2012), Keterampilan Berfikir Kritis dan Pemahaman Konsep
Siswa Pada Model Siklus Belajar Hipotesis Deduktif, Jurnal Pendidikan
dan Pengajaran, Vol 45 No 3 : 201-209
Anggraini, Yelsi., (2012), Penerapan Media Power Point Untuk Meningkatkan
Kemampuan Mengenal Huruf Vokal Bagi Anak Tunarungu, Jurnal
Ilmiah Pendidikan Khusus, Vol 1 No 1 : 211-224
Arsyad, Azhar., (2013), Media Pembelajaran, RajaGrafindo Persada, Jakarta
Astika, Urip., (2013), Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap
Sikap Ilmiah Dan Keterampilan Berpikir Kritis, E-Journal Program
Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi IPA, Vol
3: 1-10
Fadliana, H.N., (2013), Studi Komparasi Penggunaan Metode Pbl (Problem Based
Learning) Dilengkapi Dengan Macromedia Flash Dan Lks (Lembar
Kerja Siswa)Terhadap Prestasi Belajar Ditinjau Dari Motivasi Belajar
Siswa Materi Asam, Basa Dan Garam Kelas Vii Smp Negeri 1 Jaten
Karanganyartahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia (Jpk),
Vol 2 No 3: 158-165
Ghufroni, M.Y., (2013), Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Dan Interaksi Sosial
Siswa Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Problem Posing
Dilengkapi Media Power Point Pada Materi Pokok Stoikiometri Kelas X
Sma Batik 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan
Kimia, Vol 2 No 3: 114-121
Hamalik, Oemar., (2008), Kurikulum Dan Pembalajaran, Bumi Aksara, Bandung
Istarani., (2012), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Media Persada, Medan
Kowiyah., (2012), Kemampuan Berfikir Kritis, Jurnal Pendidikan Dasar, Vol 3
No 5: 175-179
Liberna, Hawa., (2012), Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis
Siswa Melalui Penggunaan Metode Improve Pada Materi Sistem
Persamaan Linear Dua Variabel, Jurnal Formatif 2, vol 3: 190-197
Listriani, Ayu., (2013), Pengaruh Model Pembelajaran Langsung (Direct
Intruction) Berbantuan LKS Bergambar Disertai Teks Terhadap Hasil
Belajar Geografi Siswa SMP/MTS, Jurnal Pendidikan dan Pengajaran,
Vol 1: 7-9
Mursid, R., (2013), Pengembangan Model Pebelajaran Berbasis Kompetensi,
Unimed Press, Medan
71
Ngalimun., (2014), Strategi dan Model Pembelajaran, Aswaja Pressindo,
Yogyakarta
Purba, Michael., (2006), Kimia untuk SMA Kelas XI, Erlangga, Jakarta
Rahardjo, S.B., (2013), Kimia Berbasis Eksperimen, Platinum, Solo
Rusman., (2011), Model Model Pembelajaran Mengembangkan Profesioanalisme
Guru, Raja Grafindo Persada, Jakarta
Sagala, Syaiful., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfabeta, Bandung
Sanjaya, Wina., (2012), Media Komunikasi Pembelajaran, Kencana, Jakarta
Silitonga, P.M., (2011), Metodologi Penelitian Pendidikan, FMIPA UNIMED,
Medan
Silitonga, P.M., (2011), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, FMIPA
UNIMED, Medan
Sudarmo, Unggul., (2013), Kimia untuk SMA/MA Kelas XI, Erlangga, Jakarta
Sugiharti, Gulmah., (2013), Evaluasi dan Penilaian Hasil Belajar Kimia, FMIPA
UNIMED, Medan
Sunyono., (2009), Identifikasi Masalah Kesulitan Dalam Pembelajaran Kimia
SMA Kelas X Di Propinsi Lampung, Jurnal Pendidikan MIPA
Universitas Lampung, Vol 1: 1-12
Susilana, Rudi., dan Riyana., (2009), Media Pembelajaran, Wacana Prima,
Bandung
Syahrianda, Mhd., (2014), Perbedaan Hasil Belajar, Berfikir Kritis, dan
Kerjasama Siswa yang Dibelajarkan Menggunakan Model Pembelajaran
Problem Based Learning dan Kooperatif Tipe Student Teams Achivement
Division Pada Pokok Bahasan Stokiometri., Skripsi, FMIPA, UNIMED,
Medan
Tambunan, M, M dan Amser Simanjuntak., (2013), Strategi Belajar Mengajar,
FMIPA UNIMED, Medan
Tim Pengembang Ilmu Pendidikan., (2007), Ilmu dan Aplikasi Pendidikan,
Imperial Bhakti Utama, Bandung
Trianto., (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inivatif-Progresif, Kencana
Prenada Media Group, Jakarta
Trihatmo, Aji., (2012), Penggunaan Model Problem Based Learning Pada Materi
Larutan Penyangga dan Hidrolisis, Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, vol
1: 7-13
72
Wasonowati, R.R.T., (2014), Penerapan Model Problem Based Learning (PBL)
Pada Pembelajaran Hukum - Hukum Dasar Kimia Ditinjau Dari Aktivitas
Dan Hasil Belajar Siswa Kelas X IPA SMA Negeri 2 Surakarta Tahun
Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia, Vol 3: 66-75