PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING YANG DIINTEGRASIKAN DENGAN MACROEMDIA FLASH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN POKOK BAHASAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT.

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING YANG
DIINTEGRASIKAN DENGAN MACROMEDIA FLASH
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA
PEMBELAJARAN POKOK BAHASAN LARUTAN
ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT

Oleh:
Septia Handayani
NIM 4113131071
Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN

2015

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT serta junjungan
kami Nabi Muhammad SAW karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis
dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penerapan Model Problem Based
Learning Yang Diintegrasikan Dengan Macromedia Flash Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Pokok
Bahasan Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit”. Adapun penyusunan skripsi ini
merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada
Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr.Iis
Siti Jahro, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan, saran, dan motivasi kepada penulis sejak awal
perencanaan penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan
terma kasih juga disampaikan kepada Bapak Dr. Ajat Sudrajat, M.Si. Ibu Dra.

Nurmalis, M.Si dan Ibu Dra. Ratu Evina Dibyantini, M.Si sebagai dosen penguji
yang telah memberikan masukan dan saran-saran demi perbaikan skripsi ini.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada Bapak Drs. Jamalum Purba, M.Si
selaku dosen pembimbing akademik dan kepada seluruh Bapak/Ibu dosen staff
pegawai jurusan kimia FMIPA Unimed yang telah memberikan ilmu pengetahuan
dan membantu penulis selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan
kepada Bapak Drs. Susianto, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Binjai
dan Ibu Tumini Nasution, S.Pd selaku guru kimia serta siswa-siswi kelas X 1 dan
X 3 yang telah banyak membantu penulis selama penelitian berlangsung.
Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada sosok yang selalu
menjadi inspirasi dan motivasi yang mengajarkan banyak hal, sosok yang rela
berkorban dan selalu mendoakan penulis, yakni Ibunda tersayang Anih Rohanih
dan Ayahanda Imbalo Gultom. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada
abang dan adik penulis yang selalu memotivasi dan mendoakan penulis.

v

Penulis sampaikan terima kasih kepada rekan-rekan seperjuangan, yakni
seluruh teman-teman Pendidikan Kimia B 2011 yang telah banyak membantu dan
memotivasi khususnya para WWSku yakni Ayu Puspita Sari, Susheila Yuliawati,

Iga Purnama, Sri Ayu Rezeki BB, Nurul Huda Harahap, Retno Kartika Sari dan
Yuyun Novita Sari yang selalu berbagi pengalama, tawa, ceria selama menjalani
perkuliahan ini dan telah banyak membantu dan sama-sama berjuang dalam
pengerjaan skripsi. Terima kasih juga buat sahabatku tercinta yang senantiasa
mendengarkan keluh kesah penulis selama ini Hani Mulyati Putri, Annisa Laras
Khairani, Narita Tri Fauziyah, Oriza Sativa Ramadhani dan Rizky Hilmawan.
Terima kasih buat teman sekamar dan seperjuangan dalam menjalani penulisan
skripsi ini Ayu Puspita Sari (Anggrek) yang selalu membantu dan berbagi
pengetahuannya kepada penulis. Terima kasih buat Kakakku tersayang Balqis
Hakimitriyuza yang selalu memberikan motivasi, semangat dan saran kepada
penulis. Terima kasih buat Adekku Ulfa Prastika dan Maya yang selalu membantu
penulis dan selalu menghibur penulis.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi,
susunan maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun daai pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi
skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan,


2015

Penulis

Septia Handayani
NIM 4113131071

iii

Penerapan Model Problem Based Learning Yang Diintegrasikan
Dengan Macromedia Flash Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Pada Pembelajaran Pokok Bahasan Larutan
Elektrolit dan Nonelektrolit
Septia Handayani (NIM 4113131071)
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa
yang dibelajarkan menggunakan model problem based learning dan direct
instruction yang diintegrasikan dengan macromedia flash pada pokok bahasan
larutan elektrolit dan nonelektrolit, mengetahui korelasi kemampuan berpikir

kritis siswa yang diajarkan dengan model problem based learning yang
diintegrasikan dengan macromedia flash dan seberapa besar kontribusinya.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Binjai
yang berjumlah 9 kelas. Sampel yang digunakan pada penelitian ini diambil
secara random sampling sebanyak dua kelas, yakni satu kelas sebagai kelas
eksperimen yang diajarkan dengan model problem based learning yang
diintegrasikan dengan macromedia flash dan satu kelas sebagai kelas kontrol yang
diajarkan dengan model direct instruction yang diintegrasikan dengan
macromedia flash. Masing-masing kelas terdiri dari 40 siswa. Instrumen tes yang
valid sebanyak 18 soal dengan reliabilitas 0,9185. Berdasarkan hasil uji
persyaratan data, diketahui bahwa data hasil pretest, posttest dan gain pada kelas
eksperimen dan kontrol berdistribusi normal dan homogen. sedangkan untuk uji
hipotesis dengan taraf signifikan 0,05 diperoleh thitung > ttabel, yakni 3,0877 >
1,6671, berarti Ha diterima dan tolak Ho yaitu peningkatan hasil belajar siswa
yang diajarkan dengan model problem based learning yang diintegrasikan dengan
macromedia flash lebih tinggi dibandingkan peningkatan hasil belajar siswa yang
diajarkan dengan model direct instruction yang diintegrasikan dengan
macromedia flash pada pokok bahasan larutan elektrolit dan nonelektrolit di kelas
X SMA Negeri 1 Binjai yaitu 69,82% > 57,50%. Untuk korelasi, menunjukkan
korelasi, menunjukkan korelasi positif antara kemampuan berpikir kritis siswa

dengan peningkatan hasil belajar siswa yaitu r hitung > r tabel (0,5079 > 0,312)
dengan koefisien determinasi 25,79%.
Kata Kunci : Problem Based Learning, Macromedia Flash, Kemampuan Berpikir
Kritis, Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit

vi

DAFTAR ISI
Halaman
Lembar pengesahan

i

Riwayat Hidup

ii

Abstrak

iii


Kata Pengantar

iv

Daftar Isi

vi

Daftar Gambar

x

Daftar Tabel

xi

Daftar Lampiran

xii


BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang

1

1.2 Ruang Lingkup

4

1.3 Rumusan Masalah

5

1.4 Batasan Masalah

4

1.5 Tujuan Penelitian


6

1.6 Manfaat Penelitian

6

1.7 Defenisi Operasional

7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Belajar

9

2.1.1 Hakikat Belajar

9

2.1.2 Hakikat Belajar Kimia


9

2.2 Hasil Belajar

10

2.3 Berpikir Kritis

12

2.3.1 Defenisi Kemampuan Berpikir Kritis

12

2.3.2 Indikator Kemampuan Berpikir Kritis

14

2.3.3 Keterampilan dalam Berpikir Kritis


15

vii

2.3.4 langkah-Langkah Kemampuan Berpikir Kritis

17

2.3.5 Manfaat Berpikir Kritis

17

2.4 Model Problem Based Learning

18

2.4.1 Defenisi Model Pembelajaran Problem Based Learning

19

2.4.2 Ciri-ciri Khusus Pembelajaran Problem Based Learning

20

2.4.3 Langkah-Langkah Problem Based Learning

21

2.4.4 Kelebihan dan Kekurangan Problem Based Learning

22

2.5 Model Pengajaran Langsung (Direct Instruction)

23

2.6 Media Pembelajaran

25

2.6.1 Defenisi Media Pembelajaran

25

2.6.2 Ciri-Ciri Media Pembelajaran

25

2.6.3 Prinsip-Prinsip Penggunaan Media dalam Pembelajaran

26

2.6.4 Klasifikasi Media Pembelajaran

27

2.6.5 Manfaat Media Pembelajaran

29

2.6.6 Macromedia Flash

29

2.7 Larutan Elektrolit

31

2.7.1 Defenisi Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit

32

2.7.2 Teori Arrhenius

33

2.7.3 Elektrolit Senyawa Ion dan Senyawa Kovalen Polar

34

2.7.4 Larutan Elektrolit Kuat dan Larutan Elektrolit Lemah

35

2.7.5 Derajat Ionisasi

38

2.8 Implementasi Pembelajaran Problem Based Learning dengan

39

Macromedia Flash
2.9 Kerangka Berpikir

40

2.10 Hipotesis Penelitian

41

BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

42

3.1.1 Lokasi Penelitian

42

3.1.2 Waktu Penelitian

42

3.2 Populasi dan Sampel

42

viii

3.2.1 Populasi Penelitian

42

3.2.2 Sampel Penelitian

42

3.3 Variabel Penelitian

43

3.3.1 Variabel Bebas

43

3.3.2 Variabel Terikat

43

3.3.3 Variabel Kontrol

43

3.4 Instrumen Penelitian

43

3.4.1 Tes Objektif

43

3.4.2 Instrumen Non Tes

48

3.5 Rancangan Penelitian

48

3.6 Teknik Pengumpulan Data

49

3.7 Teknik Analisis Data

53

3.7.1 Uji Normalitas

53

3.7.2 Uji Homogenitas

53

3.7.3 Uji Hipotesis

54

3.7.4 Uji Korelasi

55

3.7.5 Persen (%) Peningkatan Hasil Belajar (Gain)

57

3.7.6 Penilaian Instrumen Nontes

57

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisi Data Instrumen Penelitian

59

4.2 Analisis Data Hasil Penelitian

62

4.2.1 Hasil Belajar Siswa

62

4.2.2 Persen Peningkatan Hasil Belajar

64

4.2.3 Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

66

4.2.4 Uji Normalitas

66

4.2.5 Uji Homogenitas

67

4.2.6 Uji Hipotesis

68

4.2.7 Uji Korelasi

69

4.3 Pembahasan

69

ix

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan

74

5.2 Saran

74

DAFTAR PUSTAKA

76

xi

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Indikator Kemampuan Berpikir Kritis

14

Tabel 2.2 Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Masalah

22

Tabel 2.3 Sintaks Model Pengajaran Langsung

24

Tabel 2.4 Perbedaan Antara Elektrolit Senyawa Ion dengan Senyawa

35

Kovalen Polar
Tabel 2.5 Larutan Elektrolit Kuat yang Berasal dari Asam Kuat

36

Tabel 2.6 Larutan Elektrolit Kuat yang Berasal dari Basa Kuat

36

Tabel 2.7 Larutan Elektrolit Lemah yang Berasal dari Asam Lemah

37

Tabel 2.8 Larutan Elektrolit Lemah yang Berasal dari Basa Lemah

37

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian

42

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Tes Objektif

44

Tabel 3.3 Kategori Tingkat Kesukaran Butir Tes

46

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Lembar Observasi Berpikir Kritis

48

Tabel 3.5 Rancangan Penelitian

49

Tabel 3.6 Makna dari Koefisien Korelasi

56

Tabel 3.7 Persentase Nilai Sikap Siswa

58

Tabel 4.1 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

62

Tabel 4.2 Rangkuman Statistif Deskriptif Hasil Belajar Siswa

63

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi dan Persentase Nilai Pretest Siswa

64

Tabel 4.4 Persen Peningkatan Hasil Belajar

65

Tabel 4.5 Rangkuman Statistif Deskriptif Gain Siswa

65

Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas

66

Tabel 4.7 Hasil Uji Homogenitas

68

Tabel 4.8 Hasil Uji Hipotesis Data Gain

68

Tabel 4.9 Hasil Uji Korelasi

69

x

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Alat Uji Elektrolit

32

Gambar 2.2 Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit

33

Gambar 2.3Perbandingan Larutan Elektrolit Kuat, Lemah, dan

38

Nonelektrolit
Gambar 2.4 Skala Derajat Ionisasi Untuk Larutan Elektrolit

39

Gambar 3.1 Desain Penelitian

52

Gambar 4.1 Hasil Belajar Siswa

63

Gambar 4.2 Rata-Rata Nilai Gain

65

xii

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus

80

Lampiran 2a. RPP Pertemuan 1

82

Lampiran 2b. RPP Pertemuan 2

93

Lampiran 3. Kisi-Kisi Instrumen Tes Sesudah Divalidasi Oleh
Validator Ahli (Analisis Kualitatif)
Lampiran 4. Instrumen Tes dan Kunci Jawaban Sebelum Divalidasi

103

Lampiran 5a. Perhitungan Validasi Isi Instrumen Tes

124

Lampiran 5b. Perhitungan Validitas Tes

126

Lampiran 6. Perhitungan Reliabilitas Tes

129

Lampiran 7. Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes

132

Lampiran 8. Perhitungan Daya Beda Tes

137

Lampiran 9. Perhitungan Distruktor

141

Lampiran 10. Tabel Kesimpulan Analisis Instrumen Tes

144

Lampiran 11. Kisi-Kisi Instrumen Tes Sesudah Analisis Kuantitatif

145

Lampiran 12. Instrumen Tes dan Kunci Jawaban Setelah Divalidasi

150

Lampiran 13. Kisi-Kisi Lembar Observasi Berpikir Kritis

156

Lampiran 14. Lembar Observasi Penilaian Sikap Berpikir Kritis

157

Lampiran 15. Lembar Analisis Masalah

158

Lampiran 16. Jawaban Analisis Masalah

162

Lampiran 17. LKS Praktikum Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

165

Lampiran 18. Jawaban LKS Praktikum

167

Lampiran 19. Media Macromedia Flash

170

Lampiran 20. Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar

175

Lampiran 21. Varian dan Standar Deviasi Pretest dan Posttest Kelas

179

113

Eksperimen dan Kelas Kontrol
Lampiran 22. Varian dan Standar Deviasi Gain Kelas Eksperimen

183

dan Kelas Kontrol
Lampiran 23. Perhitungan Uji Normalitas

187

Lampiran 24. Perhitungan Uji Homogenitas

191

xiii

Lampiran 25. Perhitungan Uji Hipotesis

193

Lampiran 26. Lembar Observasi Penilaian Sikap Berpikir Kritis

195

Lampiran 27. Tabulasi Data Nilai Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

199

Kelas Eksperimen
Lampiran 28. Perhitungan Uji Korelasi

200

Lampiran 29. Tabel Nilai-Nilai r-Product Moment

203

Lampiran 30. Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat (X2)

204

Lampiran 31. Tabel Nilai-Nilai Dalam Distribusi – t

205

Lampiran 32. Tabel Nilai Persentil Distribusi F

206

Lampiran 33. Dokumentasi Penelitian

207

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dengan proses pembelajaran yang menekankan peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya. Pendidikan juga merupakan salah satu aspek
penentu kemajuan sebuah negara, termasuk Indonesia. Kualitas pendidikan di
Indonesia menurut berbagai survei masih rendah. Survei Political and Economic
Risk Consultant (PERC) mengungkapkan bahwa kualitas pendidikan di Indonesia
berada pada urutan ke-12 dari 12 negara di Asia. Posisi Indonesia berada di bawah
Vietnam. Data yang dilaporkan The World Economic Forum Swedia (2000)
menunjukkan Indonesia memiliki daya saing yang rendah, yaitu hanya menduduki
urutan ke-37 dari 57 negara yang disurvei di dunia. Menurut survai dari lembaga
yang sama Indonesia hanya berpredikat sebagai follower bukan sebagai pemimpin
teknologi dari 53 negara di dunia.
Kualitas pendidikan Indonesia yang rendah itu juga ditunjukkan oleh data
Balitbang (2003) bahwa dari 146.052 SD di Indonesia ternyata hanya delapan
sekolah saja yang mendapat pengakuan dunia dalam kategori The Primary Years
Program (PYP). Dari 20.918 SMP di Indonesia ternyata juga hanya delapan
sekolah yang mendapat pengakuan dunia dalam kategori The Middle Years
Program (MYP) dan dari 8.036 SMA ternyata hanya tujuh sekolah saja yang
mendapat pengakuan dunia dalam kategori The Diploma Program (Al-Jawi, M.
Shiddiq, 2006).
Salah satu permasalahan pendidikan khususnya dalam pembelajaran di
sekolah adalah rendahnya kualitas proses pembelajaran. Berdasarkan pengamatan
dan pengalaman peneliti pada saat PPLT tahun 2014 di SMA Negeri 1 Selesai,
masih banyak guru khususnya bidang studi kimia yang mengajar dengan metode
ceramah sehingga proses pembelajaran cenderung teacher centered. Pembelajaran
di kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk mendengarkan, mencatat dan
menghafal materi yang disampaikan guru tanpa harus memahaminya. Hal ini

1

2

menyebabkan materi kimia sulit dipahami oleh siswa, siswa cenderung
mengandalkan guru dalam memperoleh pengetahuan sehingga minat belajar siswa
rendah dan berdampak pada hasil belajar siswa yang rendah khusunya dalam
bidang kimia serta rendahnya kemampuan berpikir kritis siswa dalam mengenali
dan memahami pelajaran yang disampaikan guru. Hal ini juga menyebabkan
siswa tidak mampu memecahkan masalah atau informasi yang berkaitan dengan
materi.
Berdasarkan pengamatan dan pengalaman peneliti pada saat menjalankan
PPLT di SMA Negeri 1 Selesai, didapat nilai hasil ulangan harian siswa pada
materi struktur atom dan sistem periodik unsur yakni dengan rata-rata 60,00.
Ulangan harian kedua pada materi ikatan kimia, didapat nilai hasil ulangan harian
siswa yakni rata-rata 68,00. Sementara itu, KKM di sekolah tersebut pada bidang
studi kimia sebesar 70,00. Berarti rata-rata nilai ulangan harian siswa masih
berada di bawah KKM pada bidang studi kimia.
Menurut Trends in Mathematic and Science Study (TIMSS) 2003 (2004)
dalam (Al-Jawi, M. Shiddiq, 2006), siswa Indonesia hanya berada diranking ke-35
dari 44 negara dalam hal prestasi matematika, sedangkan untuk persentasi sains
siswa berada dirangking ke-37 dari 44 negara. Hal ini menunjukkan prestasi siswa
Indonesia jauh di bawah siswa Malaysia dan Singapura sebagai negara tetangga
yang terdekat.
Proses pembelajaran yang dilakukan guru dengan metode konvensional
selain menyebabkan hasil belajar siswa rendah, kurangnya kreativitas siswa serta
siswa tidak mampu berpikir kritis. Untuk meningkatkan hasil belajar, kreatifitas
dan kemampuan berpikir kritis siswa diperlukan model pembelajaran yang
berpusat kepada siswa. Salah satu model yang dapat digunakan yakni model
pembelajaran problem based learning. Model problem based learning sangat
berbeda dengan model pembelajaran konvensional yang terpusat pada guru,
sebaliknya pendekatan problem based learning adalah pembelajaran yang fokus
pada belajar yang dilakukan siswa dan segala sesuatu yang siswa lakukan untuk
menerima pengetahuan. Dalam pembelajaran dengan model problem based
learning, siswa dihadapkan pada permasalahan nyata untuk diselesaikan.

3

Permasalahan ini dapat memicu kemampuan berpikir kritis siswa, atau dengan
kata lain mengajak mereka untuk menemukan dan menyelesaikan masalah, serta
mengkomunikasikannya dengan benar. Penelitian Nurhayati (2013) melalui
penerapan model pembelajaran problem based learning dengan media crossword
pada materi minyak bumi diperoleh hasil belajar siswa pada siklus I sebesar
51,64% dan meningkat menjadi 81,69% pada siklus II. Penelitian (Saifudin, 2010)
yang menggunakan model problem based learning pada pokok bahasan
kesetimbangan kimia diperoleh hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 51,35%
dan meningkat menjadi 76,89% pada siklus II. Penelitian BatuBara (2008) melalui
penerapan problem based learning dengan media peta konsep pada pokok
bahasan laju reaksi diperoleh persen gain siswa pada kelas eksperimen 1 sebesar
51,781% ,sedangkan persen gain siswa pada kelas eksperimen 2 sebesar 39,966%.
Penggunaan suatu metode dan model pembelajaran akan lebih baik jika
didukung dengan media. Ditinjau dari proses pembelajaran, media berfungsi
sebagai proses komunikasi pembawa informasi dari sumber (pengajar) ke
penerima (pebelajar). Sedangkan dari proses pembelajaran sebagai kegiatan
interaksi antara pengajar dengan lingkungannya, maka fungsi media dapat
diketahui berdasarkan adanya kelebihan media dan hambatan komunikasi yang
mungkin timbul dalam proses pembelajaran (Fadliana, 2013). Berdasarkan
pengamatan dan pengalaman peneliti pada saat PPLT di SMA Negeri 1 Selesai,
banyak guru yang menyampaikan materi kepada siswa secara ceramah, tanpa
menggunakan media yang menarik sehingga terkesan monoton dan tidak menarik
minat siswa untuk mengikuti pembelajaran di dalam kelas. Hal ini menyebabkan
siswa tidak merasa senang dan nyaman dalam mengikuti pelajaran dan siswa tidak
bisa berpikir secara kritis dan kreatif.
Salah satu media yang digunakan dalam model pembelajaran problem
based learning ini adalah media komputer yaitu macromedia flash. Macromedia
flash merupakan program grafis animasi web yang berbentuk berupa file movie.
Software keluaran macromedia ini merupakan program untuk mendesain grafis
animasi yang sangat populer dan banyak digunakan desainer grafis. Kelebihan
flash terletak pada kemampuannya menghasilkan animasi gerak dan suara.

4

Dimana, dalam (Arsyad, 2009) media komputer dapat menyampaikan bahan ajar
secara langsung kepada para siswa melalui cara berinteraksi dengan mata
pelajaran yang telah disusun dalam sistem. Media yang digunakan dalam
pembelajaran berfungsi sebagai alat penunjang keberhasilan belajar siswa di
dalam kelas. Media ini diharapkan mampu meningkatkan pemahaman siswa
dalam mempelajari materi yang diajarkan dengan menggunakan model Problem
Based Learning, sehingga siswa memiliki rasa keingintahuan tinggi serta mampu
memotivasi dan mendorong keaktifan siswa dalam belajar.
Berdasarkan penelitian terdahulu yang telah dilakukan Sastika (2013)
melalui implementasi metode pembelajaran CIRC (Cooperative Integrated
Reading And Composition) yang dilengkapi media macromedia flash diperoleh
hasil belajar siswa pada materi koloid sebesar 81,647%. Penelitian Hariyanti
(2013) melalui penerapan model problem possing dilengkapi macromedia flash
pada materi kesetimbangan kimia diperoleh dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa pada siklus I, ketuntasan belajar aspek kognitif sebesar 66,67% meningkat
menjadi 86,11% pada siklus II.
Peneliti terdahulu menggunakan model problem based learning dengan
media crossword atau tanpa media sama sekali. Sementara peneliti lain
menggunakan media macromedia flash tapi tidak menggunakan model Problem
based learning. Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan, penulis tertarik untuk
melakukan penelitian yang mengkombinasikan antara model pembelajaran
problem based learning dengan media macromedia flash dengan judul
“Penerapan Model Problem Based Learning Yang Diintegrasikan Dengan
Macromedia Flash Untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Kemampuan
Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Pokok Bahasan Larutan Elektrolit
dan Nonelektrolit”.
1.2 Ruang Lingkup
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka ruang
lingkup dalam penelitian ini adalah penerapan Problem Based Learning (PBL)
yang diintegrasikan dengan Macromedia Flash pada pembelajaran pokok bahasan

5

larutan elektrolit dan nonelektrolit. Aspek yang diukur pada penelitian ini adalah
aspek kognitif yaitu hasil belajar dan aspek afektif yaitu kemampuan berpikir
kritis siswa.

1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan ruang lingkup yang telah dikemukakan di
atas, rumusan masalah pada penelitian ini adalah :
1. Apakah peningkatan hasil belajar siswa yang mendapat pembelajaran
dengan menggunakan model problem based learning yang diintegrasikan
dengan macromedia flash lebih tinggi dibandingkan dengan peningkatan
hasil belajar siswa yang mendapat pembelajaran dengan menggunakan
model direct instruction yang diintegrasikan dengan macromedia flash?
2. Bagaimana

korelasi

kemampuan

berpikir

kritis

siswa

terhadap

peningkatan hasil belajar siswa?
3. Berapa persen kontribusi kemampuan berpikir kritis siswa yang
dibelajarkan dengan model problem based learning yang diintegrasikan
dengan macromedia flash?

1.4 Batasan Masalah
Melihat luasnya permasalahan yang dapat muncul dari penelitian ini, serta
mengingat keterbatasan waktu dan sarana penunjang lainnya maka penelitian ini
dibatasi pada :
1. Objek penelitian adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Binjai T.P
2014/2015
2. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
problem based learning dan direct instruction.
3. Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah macromedia flash
4. Materi pokok yang dibahas dalam penelitian ini adalah larutan elektrolit
dan nonelektrolit.

6

1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa yang mendapat
pembelajaran dengan menggunakan model problem based learning yang
diintegrasikan dengan macromedia flash dan peningkatan hasil belajar
siswa yang mendapat pembelajaran dengan menggunakan model direct
instruction yang diintegrasikan dengan macromedia flash.
2. Untuk mengetahui korelasi kemampuan berpikir kritis siswa terhadap
peningkatan hasil belajar siswa.
3. Untuk mengetahui persen kontribusi kemampuan berpikir kritis siswa
yang dibelajarkan dengan model problem based learning yang
ajardiintegrasikan dengan macromedia flash.

1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:
1. Untuk guru kimia, sebagai bahan masukan dan bahan pertimbangan dalam
memilih model pembelajaran dan media yang sesuai dengan bahan ajar
yang akan disampaikan guna memecahkan beberapa masalah yang
dihadapi dalam upaya mengaktifkan siswa.
2. Untuk siswa, penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan minat belajar
dan pemahaman siswa tentang materi ajar yang disampaikan guru serta
dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dalam memahami
serta memecahkan masalah atau informasi yang berkaitan dengan materi
pelajaran..
3. Untuk guru bidang studi lain, sebagai bahan rujukan yang dapat diterapkan
pada bidang studi lain.
4. Untuk sekolah, sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan sistem
pengajaran dalam proses belajar mengajar.
5. Untuk peneliti, penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan
memperluas wawasan dalam meningkatkan kompetensi sebagai calon
guru.

7

6. Untuk peneliti selanjutnya, penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai
bahan rujukan dalam melakukan penelitian selanjutnya.

1.7 Defenisi Operasional
Definisi operasional dari penelitian adalah :
1. Problem Based Learning atau pembelajaran berbasis masalah adalah suatu
pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai
suatu konteks bagi peserta didik untuk belajar tentang cara berpikir kritis
dan

keterampilan

pemecahan

masalah,

serta

untuk

memperoleh

pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi kuliah atau materi
pelajaran (Sudarman, 2007).
2. Direct Instruction adalah adalah salah satu pendekatan mengajar yang
dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan
dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang
terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang
bertahap, selangkah demi selangkah.
3. Kemampuan berpikir kritis adalah kemampuan yang sangat penting bagi
setiap orang yang digunakan untuk memecahkan masalah kehidupan
dengan berpikir serius, aktif, teliti dalam menganalisis semua informasi
yang mereka terima dengan menyertakan alasan yang rasional sehingga
setiap tindakan yang akan dilakukan adalah benar (Liberna, 2012).
4. Macromedia flash adalah program untuk membuat animasi dan aplikasi
web profesional. Bukan hanya itu, macromedia flash juga banyak
digunakan untuk membuat game, animasi kartun, dan aplikasi multimedia
interaktif seperti demo produk dan tutorial interaktif. Software keluaran
macromedia ini merupakan program untuk mendesain grafis animasi yang
sangat populer dan banyak digunakan desainer grafis. (Miswanda, 2010).
5. Hasil belajar dan pembelajaran dalam (Mursid, 2013) adalah kemampuan
yang diperoleh seseorang setelah ia mengikuti suatu proses pembelajaran
tertentu. Selain itu, hasil belajar dan pembelajaran adalah perilaku yang
kedua pendapat tersebut, dikatakan bahwa inti dari hasil belajar adalah

8

perubahan perilaku yang terjadi pada diri individu yang belajar. Tetapi
tidak semua perubahan perilaku yang terjadi pada individu dapat dikatakan
sebagai hasil belajar. Dalam penelitian ini hasil belajar yang akan diteliti
meliputi ranah kognitif dan ranah afektif. Dimana ranah kognitif meliputi
tes objektif yaitu dari C1 sampai dengan C4 dan ranah afektif yang akan
diteliti yaitu kemampuan berpikir kritis siswa

74

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian, perhitungan data dan pengujian hipotesis,
peneliti memperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Peningkatan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menerapkan
model

problem

based

learning

yang

diintegrasikan

dengan

macromedia flash lebih tinggi daripada peningkatan hasil belajar siswa
yang diajarkan dengan menerapkan model direct instruction yang
diintegrasikan dengan macromedia flash.
2. Ada korelasi positif antara kemampuan berpikir kritis siswa dengan
peningkatan hasil belajar dengan kategori cukup pada kelas
eksperimen yakni sebesar 0,5093.
3. Besarnya kontribusi kemampuan berpikir kritis siswa pada saat
pembelajaran sebesar 25,93%.

5.2 Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian, maka peneliti mempunyai
beberapa saran :
1. Dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa,
diharapkan kepada guru bidang studi kimia dapat menggunakan model
problem based learning yang diintegrasikan dengan macromedia flash
sebagai model dan media alternatif, karena model dan media ini telah
terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Dalam proses pembelajaran untuk pencapaian kemampuan berpikir
kritis, diharapkan kepada guru bidang studi kimia dapat menggunakan
model

problem

based

learning

yang

diintegrasikan

dengan

macromedia flash sebagai model dan media alternatif, karena model
dan media ini telah terbukti dapat meningkatkan kemampuan berpikir
kritis siswa.

75

3. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut, disarankan
mengadakan penelitian dengan variabel-variabel afektif lainnya,
seperti kerja sama, motivasi, gaya belajar, kinerja ilmiah, maupun
variabel-variabel afektif lainnya.

76

DAFTAR PUSTAKA

Al-Jawi,

M.S.,

(2006),

Pendidikan

di

Indonesia,

http://blog.ub.ac.id/irfan11/files/2013/02/Pendidikan-Di-Indonesia-oleh-M.Shiddiq.pdf (diakses tanggal 19 desember 2014)

Arnold.,

(2009),

Larutan

Elektrolit

https://arnold040993.wordpress.com/2009/02/17/20/

dan
Nonelektrolit,
(diakses tanggal 25

januari 2015)
Arsyad, A., (2009), Media Pembelajaran, Rajawali Pers, Jakarta
Azizah, U., (2010), Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit, http://www.chem-istry.org/materi_kimia/kimia_dasar/asam_dan_basa/larutan-elektrolit-dannon-elektrolit/ (diakses tanggal 25 januari 2015)
Batubara, R., (2013), Pengaruh Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah
(Problem Based Learning) Dengan Media Peta Konsep Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Materi Pokok Laju Reaksi,
Skripsi, Unimed, Medan
Fadliana, H, N., (2013), Studi Komparasi Metode PBL (Problem Based Learning)
Dilengkapi Dengan Macromedia Flash Dan Lks (Lembar Kerja Siswa)
Terhadap Prestasi Belajar Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Materi
Asam, Basa Dan Garam Kelas VII, Jurnal Pendidikan Kimia Vol. 2 No. 3
Tahun 2013
Hadijah., (2009), Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Kooperatif
Dikombinasikan dengan Animasi Komputer Pada Pokok Bahasan Larutan
Elektrolit dan Nonelektrolit, Tesis, Unimed, Medan
Hamalik, O., (2008), Kurikulum dan Pembelajaran, Bumi Aksara, Jakarta.
Hariyanti, I., (2013), Penerapan Pembelajaran Model Problem Posing Dilengkapi
Macromedia Flash Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Dan Prestasi
Belajar Siswa Pada Materi Kesetimbangan Kimia Kelas XI IPA SMA
Negeri Kebakkramat Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan
Kimia Vol. 2 No. 3 Tahun 2013
Hasruddin., (2009), Memaksimalkan Kemampuan Berpikir Kritis Melalui
Pendekatan Kontekstual, Jurnal Tabularasa Pps Unimed Vol. 6 No. 1
Istarani., (2012), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Media Persada, Medan.
Juono., R.P. (2013), Hakikat Belajar. http://juonorp.blogspot.com/2013/05/hakikatbelajar.html (diakses tanggal 8 Januari 2015)
Justiana, S., dan Muchtaridi, (2007), Kimia I, Yudhistira, Jakarta

77

Liberna, H., (2012), Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis

Siswa Melalui Penggunaan Metode Improve Pada Materi Sistem
Persamaan Linear Dua Variabel, Jurnal Formatif 2(3): 190-197
Marlena, S., (2012), Pengaruh Penggunaan Macromedia Flash Dalam
Pembelajaran Kooperatif Tipe Numberedhead Together (NHT) Terhadap
Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Materi Sistem Koloid,
Skripsi, Unimed, Medan
Miswanda, D., (2010), Efektivitas Pembelajaran Kimia Menggunakan Media
Berbasis Komputer Dengan Macromedia Flash Pada Pokok Bahasan
Unsur, Senyawa Dan Campuran Melalui Alur Penelitian Tindakan Kelas,
Skripsi, Unimed, Medan
Mulyana, A., (2012), Pengertian Hasil Belajar Dan Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhinya. http://ainamulyana.blogspot.com/2012/01/pengertian-hasilbelajar-dan-faktor.html (diakses tanggal 9 Januari 2015)
Munasti, T.H., (2013), Makalah Berpikir Kritis Dan Berpikir Kreatif.
http://seulanga23.blogspot.com/2013/12/makalah-berpikir-kritis-danberpikir.html (diakses tanggal 8 Januari 2015)

Munir., (2008), Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi,
Alfabeta, Bandung
Mursid., (2013), Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Kompetensi Suatu
Pendekatan Pembelajaran Praktik Berbasis Kompetensi Berorientasi
Produk pada Pendidikan Teknik Mesin, UNIMED PRESS, Medan
Ngalimun., (2014), Strategi dan Model Pembelajaran, Aswaja Pressin,
Yogyakarta
Nurhayati, L., (2013), Peningkatan Kreativitas Dan Prestasi Belajar Pada Materi
Minyak Bumi Melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) Dengan Media Crossword, Jurnal Pendidikan Kimia
(JPK), Vol. 2 No. 4 Tahun 2013
Nuswowati, M., (2010), Pengaruh Validitas Dan Reliabilitas Butir Soal Ulangan
Akhir Semester Bidang Studi Kimia Terhadap Pencapaian Kompetensi,
Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol. 4 No.1 Tahun 2010
Oktavera, O.P. (2013), Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Melalui Pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik Pada Materi
Kubus dan Balok di Kelas VIII SMP Negeri 1 Takengon T.A 2012/2013,
Skripsi, Unimed, Medan
Petrucci, R, H., (1985), Kimia Dasar Prinsip Dan Terapan Modern, Erlangga,
Jakarta

78

Pratiwi, F.A. (2014), Pengaruh Penggunaan Model Discovery Learning Dengan
Pendekatan Saintifik Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA.
http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/view/6488
(diakses
tanggal 13 Januari 2013)
Priatmoko, S., (2008), Komparasi Hasil Belajar Siswa Dengan Media
Macromedia Flash Dan Microsoft Powerpoint Yang Disampaikan Melalui
Pendekatan Chemo-Edutaintment, Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia Vol. 2
No.2 Tahun 2008
Purba, M., (2006), Kimia Untuk SMA Kelas X, Erlangga, Jakarta
Rusman., (2011), Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru, Rajagrafindo Persada, Jakarta
Saifudin, A., (2010), Upaya Menngkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa dengan
Menggunakan Model Pembelajaran Problem based Learning (PBL).,
Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta
Sanjaya, W., (2012), Media Komunikasi Pembelajaran, Kencana Prenada Media
Group, Jakarta
Sastika, A, R., (2013), Implementasi Metode Pembelajaran Circ ((Cooperative
Integrated Reading And Composition) Yang Dilengkapi Media
Macromedia Flash Pada Materi Pokok Sistem Koloid Kelas XI IPA,
Jurnal Pendidikan Kimia Vol. 2 No. 3 Tahun 2013
Setyaji, H., (2014), Kedudukan Kimia, Hakikat Ilmu Kimia dan Peranan Kimia
dalam Kehidupan Sehari-Hari. http://haroendzt.heck.in/kedudukan-kimiahakikat-ilmu -kimia-dan-p.xhtml (diakses tanggal 8 Januari 2015)
Siregar, D.A., (2012), Pengaruh Model Project Based Learning Dengan
Menggunakan Macromedia Flash Terhadap Peningkatan Hasil Belajar
Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Sistem Koloid, Skripsi, Unimed, Medan
Sudarman., (2007), Problem-Based-Learning: Suatu Model Pembelajaran Untuk
Mengembangkan dan Meningkatkan Kemampuan Memecahkan
Masalah, Jurnal Pendidikan Inovatif, Vol 3 No.2
Sudarmo, U., (2013), Kimia Untuk SMA Kelas X, Erlangga, Jakarta
Sugiharti, G., (2013), Evaluasi dan Penilaian Hasil Belajar Kimia, FMIPA
Unimed, Medan
Sukardjo., (2013), Kimia Fisika, Rineka Cipta, Jakarta.
Sukesih, E., (2013), Pengertian, Definisi Hasil Belajar Menurut Para Ahli.
http://esihkeyc.blogspot.com/2013/03/pengertian-definisi-hasil-belajar.html

(diakses tanggal 9 Januari 2015)

79

Sunardi, dkk., (2012), Kimia Berbasis Pendidikan Karakter Bangsa Untuk SMA
Kelas X, SEWU, Bandung
Susilana, R., dan Riyana, C., (2009), Media Pembelajaran, Wacana Prima,
Bandung
Suwarma, D.M., (2009), Suatu Alternatif Pembelajaran Kemampuan Berpikir
Kritis Matematika, Cakrawala Maha Karya, Jakarta.
Syukri, S., (1999), Kimia Dasar, ITB, Bandung
Tanjung, F., (2013), Strategi Belajar Mengajar, UNIMED PRESS, Medan
Trianto., (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana
Prenada Media Group, Jakarta
Vika.,

(2010),

Tugas

Laporan

Kimia

-

Larutan

Elektrolit.

http://vikathequeen.blogspot.com/2010/06/tugas-laporan-kimia-larutanelektrolit.html (diakses tanggal 10 Januari 2015)

Zulfikar., (2010), Derajat Ionisasi, http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimiakesehatan/larutan/derajat-ionisasi/ (diakses tanggal 12 januari 2015)

Dokumen yang terkait

PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR ELABORASI PADA LARUTAN ELEKTROLIT NON-ELEKTROLIT

1 67 148

PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR EVALUATIF PADA LARUTAN ELEKTROLIT NON-ELEKTROLIT

0 11 54

Model Problem Solving untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Berpikir Orisinil pada Materi Larutan Elektrolit dan Non-Elektrolit

2 27 198

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DENGAN MEMPERHATIKAN SIKAP ILMIAH SISWA SMA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA POKOK BAHASAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

3 15 93

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA DAN AKTIVITAS SISWA YANG DIBELAJARKAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT.

1 10 22

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN LEARNING CYCLE PADA POKOK BAHASAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT.

0 6 21

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN LARURAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT.

0 2 21

IMPLEMENTASI MODEL PBL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT DI SMK NEGERI.

1 3 27

EFEKTIVITAS MODEL PROBLEM-BASED LEARNING DAN MEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON-ELEKTROLIT.

0 2 24

PENERAPAN METODE CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA MACROMEDIA FLASH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA POKOK BAHASAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT.

0 2 22