ANALISIS HIYU HYOUGEN DALAM LIRIK LAGU GACKT ALBUM CRESCENT.

(1)

ANALISIS HIYU HYOUGEN DALAM LIRIK LAGU GACKT

ALBUM CRESCENT

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada Departemen Pendidikan Bahasa Jepang

FPBS UPI

Oleh :

Nur Aini Khadijah Fibriyanti 1006494

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2014


(2)

ANALISIS HIYU HYOUGEN DALAM LIRIK LAGU GACKT

ALBUM CRESCENT

Oleh

Nur Aini Khadijah Fibriyanti

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra

© Nur Aini Khadijah 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

November 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

NUR AINI KHADIJAH FIBRIYANTI

ANALISIS HIYU HYOUGEN DALAM LIRIK LAGU GACKT ALBUM CRESCENT

disetujui dan disahkan oleh pembimbing :

Pembimbing I

Herniwati, S.Pd., M.Hum. NIP. 197206021996032001

Pembimbing II

Dra. Renariah, M.Hum. NIP. 195804061985032001

Mengetahui

Ketua Departemen Pendidikan Bahasa Jepang

Dra. Neneng Sutjiati, M.Hum. NIP. 19601108198601001


(4)

xvi

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN

ABSTRAK ... i

SINOPSIS ... iii

KATA PENGANTAR ... xiii

DAFTAR ISI ... xvi

DAFTAR TABEL ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Batasan Masalah ... 4

1.4 Tujuan Penelitian ... 4

1.5 Manfaat Penelitian ... 4

1.6 Definisi Operasional ... 5

1.7.1 Metode Penelitian ... 6

1.7.2 Instrumen Penelitian ... 6

1.7.3 Teknik Pengumpulan Data ... 7

BAB II LANDASAN TEORI ... 8

2.1 Pengertian Hiyu Hyougen ... 8

2.2 Fungsi Hiyu Hyougen ... 10

2.3 Ragam Hiyu Hyougen ... 13


(5)

xvii

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 33

3.1 Pengertian Metodologi Penelitian ... 33

3.2 Metode Penelitian ... 33

3.3 Objek Penelitian ... 34

3.4 Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data ... 36

BAB IV ANALISIS DATA ... 38

4.1 Analisis Hiyu Hyougen Dalam Lirik Lagu Dybbuk ... 38

4.2 Analisis Hiyu Hyougen Dalam Lirik Lagu Mind Forest ... 44

4.3 Analisis Hiyu Hyougen Dalam Lirik Lagu Tsuki No Uta ... 48

4.4 Analisis Hiyu Hyougen Dalam Lirik Lagu Kimi Ga Matteiru Kara ... 51

4.5 Analisis Hiyu Hyougen Dalam Lirik Lagu Solitary ... 53

4.6 Analisis Hiyu Hyougen Dalam Lirik Lagu Hoshi No Suna ... 54

4.7 Analisis Hiyu Hyougen Dalam Lirik Lagu Lust For Blood ... 57

4.8 Analisis Hiyu Hyougen Dalam Lirik Lagu White Eyes ... 59

4.9 Analisis Hiyu Hyougen Dalam Lirik Lagu Kimi Ga Oikaketa Yume ... 64

4.10 Analisis Hiyu Hyougen Dalam Lirik Lagu Last Song ... 67

4.11 Analisis Hiyu Hyougen Dalam Lirik Lagu Birdcage ... 70

4.12 Analisis Hiyu Hyougen Dalam Lirik Lagu Orenji No Taiyou ... 71

4.13 Bentuk Hiyu Hyougen Dalam Lirik Lagu Gackt Album Crescent ... 74

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 83

5.1 Kesimpulan ... 83

5.2 Saran ... 90

DAFTAR PUSTAKA ... 91 LAMPIRAN


(6)

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Bentuk In’yu dalam Lirik Lagu Gackt Album Crescent ... 74

Tabel 4.2. Bentuk Fuuyu dalam Lirik Lagu Gackt Album Crescent ... 75

Tabel 4.3. Bentuk Katsuyu dalam Lirik Lagu Gackt Album Crescent ... 75

Tabel 4.4. Bentuk Teiyu dalam Lirik Lagu Gackt Album Crescent ... 78

Tabel 4.5. Bentuk Kanyu dalam Lirik Lagu Gackt Album Crescent ... 79

Tabel 4.6. Bentuk Chouyu dalam Lirik Lagu Gackt Album Crescent ... 80


(7)

i

ABSTRAK

Analisis Hiyu Hyougen dalam Lirik Lagu Gackt Album Crescent

Nur Aini K.F 1006494 Dalam kehidupan sehari-hari, hiyu hyougen (gaya bahasa) sering digunakan baik itu pada saat berkomunikasi secara lisan maupun tulisan. Para pembelajar bahasa Jepang yang sedianya dipersiapkan untuk menjadi tenaga ahli dalam bidang bahasa misalnya menjadi tsuuyakusha atau honyakusha (penerjemah) atau dalam komunikasi langsung dengan orang Jepang pasti akan menemukan kosakata yang mengandung hiyu hyougen. Hiyu hyougen merupakan bahasa indah yang dipergunakan untuk meningkatkan efek dengan cara memperkenalkan serta memperbandingkan suatu benda atau hal tertentu dengan benda atau hal lain yang lebih umum. Hiyu hyougen tidak hanya dapat menunjang keterampilan dalam berbahasa saja misalnya seperti menulis, membaca, berbicara, menyimak, tetapi juga dapat membantu pembelajar untuk menunjang kemampuan pembendaharaan kosakata. Dalam seni sastra seperti lagu, penggunaan hiyu hyougen sangatlah penting, mengingat hiyu hyougen memiliki fungsi artistik yaitu sebagai alat untuk menyampaikan rasa estetis (keindahan) manusia, dan sebagai penunjang pemakaian dan penghayatan karya sastra. Misalnya, azayaka ni saita donna hana yori mo (Gackt - Mind Forest) yang berarti dibandingkan dengan bunga manapun yang telah mekar dengan cemerlang. Kata hana (bunga) termasuk dalam fuuyu (alegori) yang mengibaratkan kecantikan wanita. Jadi, maksud lirik ini adalah dibandingkan dengan kecantikan wanita manapun. Untuk lebih memahami kajian mengenai hiyu hyougen, maka penulis bermaksud meneliti hiyu hyougen yang terdapat dalam lirik lagu Gackt album crescent.

Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif, yang dimulai dari studi literatur dengan mengumpulkan berbagai data yang berhubungan dengan kajian hiyu hyougen, mengartikan lirik lagu ke dalam bahasa Indonesia, lalu mengklasifikasikannya kedalam hiyu hyougen yang dikemukakan oleh Nakamura. Setelah diklasifikasikan, kemudian penulis mengkaji setiap makna majas yang terdapat dalam setiap bait lagu. Pada 12 lagu Gackt album crescent ini, terdapat tujuh jenis majas dari 12 jenis majas yang diklasifikasikan oleh Nakamura. Dan di dalamnya terdapat 50 buah hiyu hyougen, yaitu in’yu (metafora) sebanyak empat bait lirik, fuuyu (alegori) sebanyak tiga bait lirik, katsuyu (personifikasi) sebanyak 21 bait lirik, teiyu (sinekdoke) sebanyak dua bait lirik, kanyu (metonimia) sebanyak empat bait lirik, chouyu (hiperbola) sebanyak 15 bait lirik, dan ruiyu sebanyak satu bait lirik.


(8)

ii

ABSTRACT

Analysis Hiyu Hyougen in Gackt Lyrics Crescent Album

Nur Aini K.F 1006494 In every day lifes, hiyu hyougen (language style) often used in verbal and written communication. Japanese language students who prepared to become language expert, for example to be tsuuyakusha or honyakusha (verbal or written translator) will be found vocabulary that contain hiyu hyougen in their translating activity. Hiyu hyougen is a beautiful language which used to express thoughts typically by comparing an object or particular thing with object or other things. Hiyu hyougen not only support in basic communication activity such as writing, reading, speaking listening but also support to enrich vocabulary. In literary arts like song, hiyu hyougen is important, because it has an artistic function as aesthetic expression of human and as appreciation expression of literature. For example, azayaka ni saita donna hana yori mo (Gackt - Mind Forest) meaning that more than any flower that brightly blooms. The word ‘hana’ (flower) included in fuuyu (allegory) who likens women beauty. This lyrics mean is more than another women beauty. To conceive the study on hiyu hyougen, writer intends to explore about hiyu hyougen from Gackt song lyrics from crescent album.

Writer use descriptive analysis method as research method. Started with literature study by collecting data about hiyu hyougen, then translating song lyrics to Bahasa, and then classified them into hiyu hyougen which Nakamura defined. After classification step, then writer study about figure of speech which contained by each song verse. In Gackt crescent album which contain 12 songs, there are seven out of 12 types of hiyu hyougen. And there are 50 sentences hiyu hyougen. Four verses of in’yu (metafora), three verses of fuuyu (alegori), 21 verses of katsuyu (personifikasi), two verses of teiyu (sinekdoke), four verses of kanyu (metonimia), 15 verses of chouyu (hiperbola), and one verse of ruiyu.


(9)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Bahasa memiliki peranan yang penting dalam kehidupan manusia. Menurut Felicia (2001), dalam berkomunikasi sehari-hari, salah satu alat yang paling sering digunakan adalah bahasa, baik bahasa lisan maupun bahasa tulis. Baik bahasa lisan maupun bahasa tulisan memiliki tujuan yang sama yaitu untuk mengekspresikan diri, sebagai alat berkomunikasi, alat untuk menyampaikan ide, pendapat, perasaan, atau informasi kepada orang lain. Bila dilihat berdasarkan tujuannya, bahasa memiliki fungsi artistik yaitu sebagai alat untuk menyampaikan rasa estetis (keindahan) manusia melalui seni sastra. Alat yang digunakan oleh seorang penulis dalam menyampaikan suatu ide atau informasi adalah berupa wacana. Baik itu cerita pendek, novel, puisi, dll. Alat yang digunakan oleh seorang seniman untuk mengekspresikan ide dan perasaannya adalah dengan membuat karya seni. Baik itu berupa lukisan, syair lagu ataupun instrumen musik. Keterampilan berbahasa seseorang dapat dilihat dari empat aspek, yaitu keterampilan membaca, keterampilan menulis, keterampilan berbicara dan keterampilan menyimak. Pembelajar bahasa Jepang tidak hanya dituntut untuk memiliki ke empat keterampilan berbahasa itu saja. Tetapi, kekayaan pembendaharaan kosakata pun dapat menentukan kualitas keterampilan seseorang dalam berbahasa. Salah satu teknik untuk memperkaya kosakata adalah dengan memanfaatkan gaya bahasa. Seperti yang diungkapkan oleh Tarigan (1990, hlm. 4) dalam bukunya yang berjudul pengajaran gaya bahasa bahwa fungsi gaya bahasa adalah untuk menunjang keterampilan menulis, keterampilan membaca, keterampilan berbicara, keterampilan menyimak, dan untuk menunjang pemakaian dan penghayatan karya sastra. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa, gaya bahasa bukan saja dapat menunjang keterampilan menulis, membaca, berbicara, menyimak dan sebagai penunjang pemakaian dan


(10)

2 penghayatan karya sastra saja. Gaya bahasa pun dapat membantu pembelajar untuk menunjang kemampuan pembendaharaan kosakata.

Dalam bahasa Jepang, gaya bahasa dikenal dengan istilah hiyu hyougen. Hiyu hyougen terdapat dalam ranah kajian linguistik semantik yaitu ilmu yang mempelajari tentang makna atau arti dalam bahasa. Meskipun dalam kegiatan belajar mengajar di Departemen Pendidikan Bahasa Jepang UPI, pembelajaran mengenai gaya bahasa tidak dipelajari secara mendalam, tetapi sebagai pembelajar bahasa alangkah baiknya memiliki bekal pengetahuan mengenai gaya bahasa. Meskipun gaya bahasa jarang digunakan dalam komunikasi sehari-hari, tetapi sebagai pembelajar bahasa Jepang yang sedianya dipersiapkan untuk menjadi tenaga-tenaga ahli dalam bidang bahasa misalnya menjadi tsuuyakusha atau honyakusha (penerjemah) alangkah baiknya untuk memgetahui ranah kajian linguistik mengenai gaya bahasa karena dalam komunikasi langsung dengan orang Jepang atau dalam proses penerjemahan pasti akan menemukan kosakata yang mengandung gaya bahasa. Menurut Dale (dalam Tarigan 1990, hlm. 5), mengatakan bahwa penggunaan gaya bahasa tertentu dapat mengubah serta menimbulkan konotasi tertentu. Contohnya, 君 僕 太陽です㸦Kimi wa boku no taiyou desu㸧artinya kamu adalah matahari ku. Ungkapan tersebut menyatakan bahwa keberadaan kamu sangatlah penting bagi si penulis, sehingga diibaratkan seperti matahari. Gaya bahasa yang digunakan pada kalimat tersebut adalah 隠喩 (in’yu) atau metafora, yaitu gaya bahasa yang membandingkan antara dua hal atau benda untuk menciptakan kesan mental yang hidup walaupun tidak dinyatakan secara eksplisit dengan penggunaan kata-kata seperti, ibarat, bak, sebagai, umpama, laksana, penaka, serupa seperti pada perumpamaan (Dale dalam Tarigan, 1990, hlm. 15). Contoh lainnya adalah 月 ような顔 (tsuki no youna kao) artinya wajah yang seperti bulan. Ungkapan tersebut memiliki arti wajah yang bulat seperti bulan. Penggambaran bulan yang berbentuk bulat dan menyerupai kepala membuat orang sering membandingkan wajah seseorang yang berbentuk bulat dengan mengumpakannya sepeti bulan. Gaya bahasa yang digunakan pada kalimat tersebut adalah 直 喩 (chokuyu) atau simile (perumpamaan), yaitu


(11)

3 perbandingan dua hal yang pada hakikatnya berlainan dan yang sengaja kita anggap sama (Tarigan, 1990, hlm. 9-10).

Selain contoh tersebut, masih banyak jenis gaya bahasa lain yang digunakan dalam karya sastra. Dalam bukunya yang berjudul Pengajaran Gaya Bahasa, Tarigan mengklasifikasikan gaya bahasa kedalam empat kelompok yaitu gaya bahasa perbandingan, gaya bahasa pertentangan, gaya bahasa pertautan, dan gaya bahasa perulangan. Dan dari ke empat kelompok itu terdapat sekitar 60 buah gaya bahasa. Namun, para ahli memiliki pendapat yang berbeda-beda mengenai pengkelompokan dalam menentukan ragam gaya bahasa. Dalam penelitian ini, penulis akan menganalisis data mengambil acuan kepada salah satu klasifikasi gaya bahasa yang menurut penulis paling relevan dan paling cocok dengan data yang penulis dapat.

Dengan demikian berdasarkan kondisi tersebut, untuk lebih memahami kajian mengenai hiyu hyougen maka penulis akan melakukan penelitian yang berjudul, “Analisis Hiyu Hyougen Dalam Lirik Lagu Gackt Album Crescent”.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah penulis uraikan diatas maka dalam penelitian ini penulis merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Apakah terdapat hiyu hyougen dalam lirik lagu Gackt album Crescent? 2. Apa saja bentuk hiyu hyougen yang digunakan dalam lirik lagu Gackt

album Crescent?

3. Bagaimana makna pada setiap hiyu hyougen dalam lirik lagu Gackt album Crescent?


(12)

4

1.3Batasan Masalah

Untuk menghindari perluasan pada penelitian analisis hiyu hyougen dalam lirik lagu Gackt album Crescent, maka batasan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Penelitian ini hanya akan meneliti mengenai hiyu hyougen yang terdapat dalam lirik lagu Gackt album Crescent.

2. Penelitian ini hanya terbatas kepada hal yang berkaitan dengan jenis dan makna gaya bahasa yang terdapat dalam lirik lagu Gackt album Crescent.

1.4Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan dan batasan masalah yang telah diungkapkan diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui jenis hiyu hyougen dalam lirik lagu Gackt album Crescent.

2. Untuk mendeskripsikan jenis hiyu hyougen yang terdapat dalam lirik lagu Gackt album Crescent.

3. Untuk mendeskripsikan makna hiyu hyougen yang terdapat dalam lirik lagu Gackt album Crescent.

1.5Manfaat Penelitian

1. Bagi penulis, dapat memperluas cakrawala pengetahuan, pemahaman serta penguasaan materi mengenai objek kajian hiyu hyougen.

2. Bagi pembelajar bahasa Jepang, dapat memberikan informasi secara mendalam mengenai jenis hiyu hyougen yang tidak dibahas secara mendalam dalam kegiatan belajar mengajar di kelas.

3. Bagi peneliti selanjutnya, dapat dijadikan bahan referensi sebagai acuan untuk membuat penelitian selanjutnya.


(13)

5

1.6Definisi Operasional

Untuk lebih memahami pola pemikiran dan untuk menghindari kesalah pahaman dalam penulisan penelitian ini, ada baiknya sebelum berlanjut ke pembahasan yang lebih mendalam, mari kita simak terlebih dahulu beberapa definisi yang menunjang dan relevan pada penelitian ini.

1. Analisis adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk menperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008, hlm. 43).

2. Mansoer Pateda (2001, hlm. 79) mengemukakan bahwa istilah makna merupakan kata-kata dan istilah yang membingungkan. Lalu, menurut Ferdinand De Sausuure (dalam buku Abdul Chaer, 1994, hlm. 286) mengungkapkan bahwa pengertian makna sebagai pengertian atau konsep yang dimiliki atau terdapat pada suatu tanda linguistik.

3. Gaya bahasa adalah bahasa indah yang dipergunakan untuk meningkatkan efek dengan jalan memperkenalkan serta memperbandingkan suatu benda atau hal tertentu dengan benda atau hal lain yang lebih umum. Pendek kata penggunaan gaya bahasa tertentu dapat mengubah serta menimbulkan konotasi tertentu (Dale dalam Tarigan, 1990, hlm. 5). Lalu menurut Keraf (dalam Tarigan, 1990, hlm. 5) mengungkapkan bahwa “gaya bahasa adalah cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis (pemakai bahasa).

4. Menurut KBBI (2008, hlm. 869), lirik adalah sajak pendek dalam bentuk nyanyian atau cocok untuk dinyanyikan yang lesinya melukiskan perasaan. Sedangkan lagu (2008, hlm. 793) merupakan ragam suara yang berirama baik dalam bercakap, bernyanyi, membaca, dan sebagainya. Lirik lagu merupakan ekspresi seseorang mengenai suatu hal yang sudah dilihat, didengar atau yang dialaminya. Dalam lirik terdapat permainan kata-kata dan bahasa untuk menciptakan daya tarik dan ke khasan pada setiap baitnya. Menurut Awe (2003, hlm. 51), permainan bahasa dalam lirik lagu


(14)

6 berupa permainan vokal, gaya bahasa maupun penyimpangan makna kata yang disesuaikna dengan lirik lagunya sehingga pendengar semakin terbawa dengan apa yang dipikirkan pengarangnya.

1.7.1 Metode Penelitian

Dedi Sutedi (2005, hlm.45) menyatakan bahwa metode penelitian adalah prosedur dan langkah kerja yang digunakan dalam kegiatan penelitian secara teratur dan sistematis, mulai dari tahap perencanaan, pengumpulan data, pengolahan data, sampai pada tahap pengambilan kesimpulannya.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Sugiyono (2008, hlm.5) mengungkapkan bahwa, “Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain.”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis serta makna gaya bahasa yang terdapat dalam lagu Gackt album crescent.

1.7.2 Instrumen Penelitian

Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari : 1) Buku-buku referensi berbahasa Jepang dan bahasa Indonesia;

2) Media cetak (surat kabar, majalah, dan sebagainya); 3) Internet;

4) Penelitian terdahulu untuk melengkapi dan memperkuat analisis terhadap penelitian ini.


(15)

7

1.7.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang menjadi acuan penulis dalam penelitian ini adalah :

1. Studi literatur, yang ditujukan untuk mengumpulkan segala data yang diperlukan.

2. Analisis data, yang ditujukan untuk mengidentifikasi hiyu hyougen dalam setiap bait lirik pada lagu Gackt album crescent kemudian mengklasifikasikan berdasarkan setiap jenis hiyu hyougen dan mengkaji setiap makna yang terdapat pada setiap bait lagu.

3. Generalisasi, yang ditujukan untuk menyimpulkan data yang telah di analisis.


(16)

33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

1.1 Pengertian Metodologi Penelitian

Metode penelitian memiliki peranan yang penting dalam suatu penelitian. Untuk dapat memecahkan masalah dalam penelitian dibutuhkan suatu alat. Alat atau instrumen yang digunakan untuk memecahkan masalah dalam penelitian adalah metodologi penelitian yang biasanya berisi tentang cara-cara menggunakan beberapa metode pendekatan untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, (2008, hlm.1480), penelitian adalah pemeriksaan yang teliti, penyelidikan, kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum. Lalu dalam KBBI (2008, hlm. 952), metode adalah cara kerja yang teratur dan bersistem untuk dapat melaksanakan suatu kegiatan dengan mudah

guna mencapai maksud yang ditentukan. “Metode penelitian merupakan prosedur

dan langkah kerja yang digunakan dalam kegiatan penelitian mulai dari perencanaan, pengumpulan data, pengolahan data, dampai pada tahap pengambilan kesimpulan, disesuaikan berdasarkan pada tipe dan jenis

penelitiannya.”, (Sutedi, 2005, hlm.22).

Dari beberapa pernyataan diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa metodologi penelitian adalah langkah kerja yang teratur dalam suatu kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data guna mencapai maksud yang ditentukan secara mudah.

1.2 Metode Penelitian

Seperti yang telah disebutkan diatas, untuk dapat memecahkan masalah dalam penelitian dibutuhkan suatu alat berupa metode penelitian. Pemilihan


(17)

34 metode penelitian secara tepat dapat mempermudah peneliti untuk mencapai tujuan penelitian.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif. Metode analisis deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya, dengan tujuan menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek yang diteliti secara tepat. Sugiyono (2008, hlm.5) mengungkapkan bahwa, “Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau

menghubungkan dengan variabel yang lain.”. Analisis deskriptif adalah penelitian

yang dilakukan untuk menggambarkan, menjabarkan suatu fenomena saat ini dengan menggunakan prosedur ilmiah untuk menjawab suatu permasalahan secara aktual (Sutedi, 2009, hlm.48). Metode ini dilakukan dengan cara perencanaan pengumpulan data lalu mendeskripsikan atau memaparkan data yang telah didapatkan, kemudian data tersebut diolah, dianalisis dan ditarik kesimpulan dengan menggunkam kata-kata untuk menjabarkan atau memaparkan sebagai hasil akhir penelitian.

Alasan penulis menggunakan metode penelitian deskriptif adalah karena metode ini merupakan metode yang tepat untuk menganalisis kasus yang sedang penulis teliti. Denggan menggunakan metode deskriptif, penulis dapat memperoleh gambaran dan menjabarkan secara sistematis mengenai penggunaan gaya bahasa dalam bahasa Jepang dalam karya sastra berupa lagu berbahasa Jepang yang dinyanyikan oleh penyanyi solo Jepang bernama Gackt sebagai bentuk nyata dari implementasi gaya bahasa yang digunakan dalam karya sastra Jepang.

1.3 Objek Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis memilih hiyu hyougen (gaya bahasa) sebagai objek penelitian. Dari sekian banyak gaya bahasa yang telah penulis paparkan sebelumya, penulis hanya akan mengambil teori gaya bahasa menurut Nakamura.


(18)

35 Nakamura mengklasifikan gaya bahasa dalam bahasa Jepang kedalam 12 jenis, kemudian penulis akan menganalisis penggunaan gaya bahasa tersebut kedalam karya sastra berupa lagu berbahasa Jepang yang dinyanyikan oleh penyanyi asal Jepang bernama Gackt pada album Crescent.

Alasan penulis menjadikan hiyu hyougen (gaya bahasa) yang terdapat dalam lirik lagu Gackt album Crescent sebagai objek penelitian adalah sebagai berikut :

1. Gaya Bahasa

Gaya bahasa digunakan untuk mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis (pemakai bahasa). Dalam sebuah karya sastra, salah satu fungsi gaya bahasa ialah untuk menunjang pemakaian dan penghayatan karya satra. Selain itu, gaya bahasa dapat dipergunakan untuk memperindah bahasa dan untuk meningkatkan efek dengan jalan memperkenalkan serta memperbandingkan suatu benda atau hal tertentu dengan benda atau hal lain yang lebih lain. Pendek kata dengan penggunaan gaya bahasa tertentu dapat mengubah serta menimbulkan konotasi tertentu.

Gaya bahasa yang digunakan oleh penulis lagu biasanya dimaksudkan untuk membuat pendengar lebih menghayati dan dapat menangkap maksud dari penulis lagu. Penggunaan gaya bahasa sangatlah penting, semakin umum istilah yang dipakai, maka lagu akan terdengar hambar dan penghayatan lagunya pun akan terkesan biasa saja. Sebaliknya jika lagu di khusus kan dengan menggunakan gaya bahasa, maka penggambaran dan maksud penulis lagu akan lebih mudah tersampaikan. Dan, penggunaan gaya bahasa yang tepat pada lirik lagu akan membuat lagu terkesan lebih hidup.

2. Gackt

Gackt adalah seorang musisi asal Jepang yang terkenal dengan suara khasnya dan kemampuannya membuat lagu. Bukan hanya di Jepang, Gackt pun terkenal di kalangan J-Popers dan J-Rockers di Asia, bahkan di Indonesia. Dari awal debutnya yaitu pada tahun 1995, musisi ini terus memperlihatkan


(19)

36 eksistensinya di dunia hiburan. Ini terbukti dengan datangnya Gackt ke Indonesia beberapa waktu yang lalu untuk bermain peran dalam film BIMA yang

mengadaptasi film „Kamen Rider’ dari Jepang yang soundtrack nya dinyanyikan

oleh Gackt. Sudah banyak lagu yang dinyanyikan dan bahkan diciptakan oleh Gackt hingga saat ini. Lagu-lagunya yang membius hati pendengar namun terkadang sulit dimengerti membuat penulis ingin menjadikan salah satu karyanya menjadi objek penelitian mengenai gaya bahasa.

1.4 Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data

Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan dan pengolahan data yang akan dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut :

1. Teknik Pengumpulan Data a. Studi Literatur

Studi literatur dilakukan oleh setiap peneliti dengan tujuan utama yaitu mencari dasar pijakan atau fondasi untuk memperoleh dan membangun landasan teori, kerangka berfikir, dan menentukan dugaan sementara atau sering pula disebut sebagai hipotesis penelitian. Dalam penelitian ini, sumber studi yang digunakan oleh penulis antara lain adalah buku-buku, artikel, penelitian terdahulu, kamus, jurnal, media internet dan referensi lainnya yang relevan dengan objek penelitian gaya bahasa dalam bahasa Jepang.

b. Observasi

Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang lebih banyak menggunakan salah satu dari pancaindra manusia yaitu indra penglihatan. Penulis akan melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis atas fenomena-fenomena yang diteliti. Langkah-langkah pengumpulan data yang akan dilakukan penulis adalah sebagai berikut : 1) Mendengarkan lagu Gackt album Crescent, lalu mentranskripkannya


(20)

37 2) Menerjemahkan lirik-lirik tersebut ke dalam bahasa Indonesia untuk

lebih memahami maksud dari lagu tersebut.

3) Mengidentifikasi maksud dan karakterisitik pada setiap lirik lagu.

2. Pengolahan Data

Setelah melakukan studi literatur dan melakukan observasi pada objek penelitian, selanjutnya langkah-langkah yang akan dilakukan penulis untuk mencapai tujuan penelitian adalah sebagai berikut :

a. Mengidentifikasi setiap lirik lagu yang mengandung gaya bahasa yang sesuai dengan pengklasifikasian bentuk gaya bahasa menurut Nakamura. b. Mengelompokkan setiap lirik yang mengandung gaya bahasa yang telah

di identifikasi kedalam bentuk gaya bahasa yang sesuai dengan pengklasifikasiannya.

c. Mendeskripsikan dengan menjelaskan maksud pada setiap gaya bahasa yang terdapat dalam setiap lirik lagu.

d. Menyajikan setiap data hasil penelitian gaya bahasa dalam bentuk tabel. e. Menarik kesimpulan.


(21)

83

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah menganalis dan menguraikan berbagai bentuk majas yang terdapat dalam lirik lagu Gackt album crescent berdasarkan teori yang telah dikemukakan oleh Nakamura, maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut :

1. Hiyu hyougen merupakan kajian ilmu mengenai makna dalam suatu bahasa yang dapat mencerminkan kepribadian dari pengguna bahasa tersebut. Berdasarkan klasifikasi yang dikemukakan oleh Nakamura, jenis hiyu hyougen yang paling sering ditemukan dalam lagu ini adalah katsuyu (personifikasi) dan chouyu (hiperbola). Terdapat tujuh jenis majas yang digunakan dalam lirik lagu Gackt album crescent, yaitu in’yu (metafora) sebanyak empat bait lirik, fuuyu (alegori) sebanyak tiga bait lirik, katsuyu (personifikasi) sebanyak 21 bait lirik, teiyu (sinekdoke) sebanyak dua bait lirik, kanyu (metonimia) sebanyak empat bait lirik, chouyu (hiperbola) sebanyak 15 bait lirik, dan ruiyu sebanyak satu bait lirik. Sehingga bila dijumlahkan, keseluruhan hiyu hyougen yang terdapat dalam lagu Gackt album crescent berjumlah 50 buah.

2. Bentuk dan makna hiyu hyougen yang terdapat dalam lirik lagu Gackt album crescent, yaitu :

a. 隠喩(in'yu) - metafora

1) 銀 夢 (mimpi perak), mengumpamakan seseorang yang akan segera bertemu dengan seseorang yang sangat mencintainya.


(22)

84 2) 焼 胸 鎖 繋 (hati ku yang terbakar diikat dengan

rantai), mengumpamkan rasa rindu dan sengsara yang teramat sangat.

3) 星 砂(pasir bintang), mengumpamakan banyaknya bintang. 4) 包 込 空 躰 焦 太 陽 (di bungkus langit dan

matahari yang menghanguskan tubuh), mengumpamkan tubuh yang berada di bawah langit.

b. 諷喩 (fuuyu) – alegori

1) 太 陽 焦 体 任 (merindukan matahari

mempercayakannya pada tubuh ini),mengumpamakan wanita yang dicintai oleh si pria yang diibaratkan seperti taiyou (matahari). 2) 鮮や 咲い 花 (dibandingkan dengan bunga

manapun yang telah mekar dengan cemerlang), mengumpamakan wanita yang dicintai oleh si pria yang diibaratkan seperti hana (bunga).

3) 遠 輝 星 (dibandingkan dengan bintang manapun yang bersinar di kejauhan), mengumpamakan wanita yang dicintai oleh si pria yang diibaratkan seperti hoshi (bintang). c. 活喩 (katsuyu) – personifikasi

1) 紡 雨 調べ(melodi hujan yang seperti memintal), mengandung makna suara hujan yang terus menerus turun.

2) 裂 傷 太陽 抱 (luka yang telah robek dalam pelukan matahari), mengandung makna perasaan menderita yang dirasakan oleh si pria.

3) 体 突 影、見 い (cahaya dan bayangan

menghujam badan ku, menatap mu), mengandung makna rasa rindu yang menyiksa karena tidak dapat bertemu wanita yang dicintai.


(23)

85 4) 痛 別 時 殺 (rasa sakit dan perpisahan membunuh

waktu), mengandung makna waktu yang dihabiskan dengan kesia-siaan karena rasa sakit dari perpisahan.

5) 孤独 抱 僕 殺 (di peluk rasa sepi yang membunuh ku), mengandung makna rasa sepi yang sulit diobati.

6) や い 終 わ 告 雨 (jangan berhenti, hujan akan memberitahukan saat ini selesai), mengandung makna si pria berharap bahwa suatu saat ia akan bertemu dengan wanita yang ia cintai Seperti layaknya hujan yang terus menerus turun pasti suatu saat akan berhenti juga.

7) 揺 木々 声 微笑 浮 ぶ (dari suara pepohonan yang bergoyang, senyuman mu muncul), mengandung makna si pria seolah melihat bayangan wanitanya tersenyum dari balik rindangnya pepohonan yang tertiup angin.

8) い 風 ぶ(beberapa angin yang bermain), mengandung makna angin yang bertiup.

9) 口 君 名 風 わ 消 え (angin pun

merampas nama mu yang ku gumamkan), mengandung makna si pria mengucapkan nama wanita yang ia cintai, nama yang ia ucapkan bahkan tidak dapat terdengar oleh wanita itu atau tidak dapat tersampaikan.

10)誰 止 出来 い二人 許 別 涙

(tidak ada yang dapat menghentikannya, hanya air mata perpisahan yang dapat memaafkan kita), mengandung makna si pria hanya dapat memaafkan wanita yang telah membuat ia terluka dengan melihatnya berlinangan air mata disaat mereka berpisah.

11)狂 月 (bulan yang marah), mengandung makna wanita yang hatinya terluka oleh si pria dan masih belum bisa memaafkan kesalahan si pria.


(24)

86 12)怯え い 空 (langit yang ketakutan), mengandung makna pria

yang takut akan kehilangan wanita yang ia cintai dan mengharapkan wanita itu memaafkan kesalahannya dan kembali padanya.

13) 声 届 、夜明 訪 許 い (sampai

suara ini mencapai mu, aku tetap tidak akan mengizinkan fajar berkunjung), mengandung makna pria lain yang mencoba merebut si wanita dari sisi si pria.

14) 出会い え過 続 罪 中 震え (meski

dalam pertemuan yang membuat ku gemetar ini kesalahan dan dosa terus mengiris ku), mengandung makna si pria terus merasa bersalah akan kesalahan dan dosa yang telah ia perbuat di masa lalu pada si wanita.

15) 僕 見 (dibawa oleh cahaya, kau

memperlihatkannya pada ku), mengandung makna sosok wanita yang ia cintai seperti dibawa datang dari tempat yang jauh di hadapan si pria.

16)銀色 染 ゆ 大 地 抱 (dipeluk oleh bumi lalu dicelup dengan warna perak), menyatakan penggambaran situasi ketika kedua orang ini berpijak ditempat yang sama yaitu bumi dan disaat langit berubah warna menjadi keperakan yaitu disaat fajar.

17)優 い 空 聞 え 君 声 (dari langit yang

menangis dengan lembutnya aku pun mendengar suara mu), mengandung makna ketika hujan turun si pria mendengar suara wanita yang ia cintai.

18) 戯 い 無邪気 君 そ 横顔 (ombak yang berkilauan bermain dengan sosok mu yang naif), mengandung makna wanita bermain sendirian dengan air ombak yang terhempas di tepi pantai.


(25)

87 19)靑い空 息 潜 (langit biru menyembunyikan nafas nya),

mengandung makna si pria yang akan menemui ajalnya.

20)赤い夕日 抱 ゆ (matahari senja berwarna merah terus memeluk kita), menyatakan penggambaran situasi ketika pria dan wanita disinari oleh hangatnya matahari senja.

21)あ 頃 変わ 優 見 オ レン 太陽 (sama seperti saat itu, terus memandang kita dengan lembut. Matahari oranye), mengandung makna matahari terus menyinari pria dan wanita itu dengan sinar yang hangat.

d. 提喩 (teiyu) – sinekdoke

1) 太陽 焼 体 壊 (terbakar matahari merusak tubuh ini), ungkapan yang menyebutkan keseluruhan yaitu karada (tubuh) untuk menyatakan makna sebagian yaitu kulit.

2) 消え い 者 悲 い目 見 続 (aku terus menatap

mata sedih mu yang mulai terhapus), ungkapan yang menyebutkan sebagian yaitu me (mata) untuk menyatakan makna keseluruhan yaitu wajah.

e. 換喩 (kanyu) – metonimia

1) そ 祈 叶わ い … あ、手 伸

(karena harapanmu tidak akan terkabul. Jadi, ulurkanlah tangan mu), memiliki kedekatan makna cara-tujuan yang menyatakan pria dan wanita yang mengulurkan tangannya sebagai pertanda perpisahan dan sebagai permintaan untuk melepaskan si pria pergi. 2) や 指 ぶ (ujung jari yang gemulai

membawa rasa sakit), memiliki kedekatan makna cara-tujuan yang menyatakan kenangan antara pria dan wanitanya dahulu saat si wanita menyentuh tubuh si pria dengan ujung jarinya yang gemulai.


(26)

88 3) 手 届 い場所 連 去 い (kau pergi ke tempat

yang tak terjangkau tangan ku), memiliki kedekatan makna secara ruang dan waktu. Makna yang terkandung yaitu tempat yang tak terjangkau oleh tubuh atau tempat yang tidak mungkin untuk pergi kesana.

4) 差 出 腕 残 過去 傷痕 (masih terdapat guratan masa lalu yang tertinggal pada lengan yang kau ulurkan padaku), bermakna meminta maaf. Terdapat kedekatan makna yang menyatakan cara-tujuan.

f. 張喩 (chouyu) – hiperbola

1) 孤独 抱 僕 殺 (dipeluk rasa sepi yang membunuh ku), merupakan ungkapan yang melebih-lebihkan penggambaran rasa sepi yang amat sangat.

2) ぼ 中、戯 君 見 (dalam tumpahan cahaya, aku melihat gurauan dirimu), merupakan ungkapan yang melebih-lebihkan banyaknya cahaya yang terlihat.

3) 輝 い 真 白 T ャ ツ (T-shirt putih murni bercahaya), merupakan ungkapan yang melebih-lebihkan penggambaran rasa tulus.

4) 誰 深 心 溺 (kau tenggelam sampai hati yang terdalam dibandingkan siapa pun), merupakan ungkapan yang melebih-lebihkan keberadaan wanita yang ia cintai di hatinya. 5) 時計 針 止 待 続 (aku akan terus menunggu

meski jarum jam berhenti), merupakan ungkapan yang melebih-lebihkan jangka waktu.

6) 世 界 中 誰 わ い い (tak apa, meskipun

siapapun di dunia ini tidak mengerti), merupakan ungkapan yang melebih-lebihkan ketidak pedulian si pria terhadap orang lain selain wanita yang ia cintai.


(27)

89 7) 包 込 空 躰 焦 太 陽 (dibungkus langit dan

matahari yang menghanguskan tubuh), merupakan ungkapan yang melebih-lebihkan perasaan menderita karena wanita yang ia cintai pergi entah kemana.

8) 星空 帰 涙 数え (menghitung air mata yang kembali ke langit berbintang), merupakan ungkapan yang melebih-lebihkan banyaknya air mata yang telah jatuh karena ditinggalkan orang yang ia cintai.

9) 真 白 眼差 最後 時 持 余 い (tatapan yang

putih jernih pada akhirnya akan mengendalikan waktu), merupakan ungkapan yang melebih-lebihkan ketulusan cinta yang akhirnya dapat menyatukan hati seseorang.

10) 体 朽 誰 消 い (sampai tubuh ku

membusuk, siapapun tidak akan bisa menghapusnya), merupakan ungkapan yang melebih-lebihkan keinginan yang kuat untuk mempertahankan wanita yang ia cintai meskipun ia harus mati.

11)溢 孤独 合 (saling membagi kesepian

yang meluap ini dengan setiap orang), merupakan ungkapan yang melebih-lebihkan perasaan sepi yang tak tertahankan.

12)過 去 思 い 出 い 眩 (kenangan yang telah

terlewati selalu terlalu menyilaukan), merupakan ungkapan yang melebih-lebihkan kenangan yang terlalu berharga untuk dilupakan. 13)理由 涙 ぼ (air mata ku tumpah tanpa alasan),

merupakan ungkapan yang melebih-lebihkan air mata yang menetes.

14)降 続 悲 真 白 雪 変わ (kesedihan yang turun beruntun berubah menjadi salju yang begitu putih), merupakan ungkapan yang melebih-lebihkan kesedihan yang tak tertahankan berubah menjadi kehampaan yang begitu dalam.


(28)

90

15)遠 思い出 い 眩 (kenangan yang terus

menjauh, selamanya terlalu menyilaukan bagiku), merupakan ungkapan yang melebih-lebihkan kenangan yang terlalu berharga untuk dilupakan.

g. 類喩 (ruiyu)

Terdapat pengungkapan maksud dengan menggunakan lirik yang di dalamnya terdapat kata yang memiliki hubungan makna, yaitu :

- 鮮や 咲い 花

- 遠 輝 星

Kata yang memiliki hubungan makna dalam bait lirik ini adalah hana (bunga) dengan hoshi (bintang). Bunga dan bintang memiliki hubungan yang melambangkan sesuatu yang indah yang selalu dikaitkan dengan wanita. Maksud dalam lirik ini adalah wanita yang pria cintai.

5.2 Saran

1. Pada saat menganalisis lirik dalam setiap lagu, sebaiknya tidak hanya lirik yang terdapat hiyu hyougen saja yang diterjemahkan, tetapi keseluruhan lagu diterjemahkan terlebih dahulu agar memahami maksud lagu dari segi pandang si penulis.

2. Pada saat pendeskripsian hiyu hyougen yang sebelumnya telah dianalisis, sebaiknya hindari kesalahan dalam menafsirkan arti dari sudut pandang bahasa Jepang dan bahasa Indonesia dengan memperhatikan kaidah-kaidah kebahasaan, maupun aspek sosial dan budaya.

3. Mengingat sulitnya pembahasan mengenai hiyu hyougen terutama mengenai majas yang berkaitan dengan kedekatan makna seperti kanyu (metonimia) dan teiyu (sinekdoke), maka penulis merekomendasikan penelitian mengenai analisis penggunaan majas metonimia dan sinekdoke dalam bahasa Jepang.


(29)

91

DAFTAR PUSTAKA

Matsuura, Kenji. (1994). Nihongo Indonesiago Jiten. Kyoto : Kyoto Sangyou Daigaku Shuppankai.

Sutedi, Dedi. (2011). Penelitian Pendidikan Bahasa Jepang. Bandung: Humaniora.

Tarigan, Henry Guntur. (1990). Pengajaran Gaya Bahasa. Bandung: Angkasa. Keraf, Gorys. 2007. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama Tadao, Umesao. (1989). Nihon Go Daijiten. Tokyo: Kodansha

Inagaki, Shigeko. (2001). Nihongo no Kakikata Handobukku. Tokyo: Kuroshio Kamus Pusat Bahasa. (2008). Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa Salam, Jaka. (2010). Analisis Gaya Bahasa dalam Novel Nogiku no Haka.

Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Widiawati, Dewi. (2008). Analisis Majas Hiperbola dan Personifikasi dalam Lagu Jepang. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI PRESS.

陳伯陶. (1997). 日本語と修辞 附 論文の書き方 . 大新書局印行 http://sastra33.blogspot.com/2011/06/stilistika-teori-metode-dan-aplikasi_

3348.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Gackt


(1)

12)怯え い 空 (langit yang ketakutan), mengandung makna pria yang takut akan kehilangan wanita yang ia cintai dan mengharapkan wanita itu memaafkan kesalahannya dan kembali padanya.

13) 声 届 、夜明 訪 許 い (sampai

suara ini mencapai mu, aku tetap tidak akan mengizinkan fajar berkunjung), mengandung makna pria lain yang mencoba merebut si wanita dari sisi si pria.

14) 出会い え過 続 罪 中 震え (meski

dalam pertemuan yang membuat ku gemetar ini kesalahan dan dosa terus mengiris ku), mengandung makna si pria terus merasa bersalah akan kesalahan dan dosa yang telah ia perbuat di masa lalu pada si wanita.

15) 僕 見 (dibawa oleh cahaya, kau

memperlihatkannya pada ku), mengandung makna sosok wanita yang ia cintai seperti dibawa datang dari tempat yang jauh di hadapan si pria.

16)銀色 染 ゆ 大 地 抱 (dipeluk oleh bumi lalu dicelup dengan warna perak), menyatakan penggambaran situasi ketika kedua orang ini berpijak ditempat yang sama yaitu bumi dan disaat langit berubah warna menjadi keperakan yaitu disaat fajar.

17)優 い 空 聞 え 君 声 (dari langit yang

menangis dengan lembutnya aku pun mendengar suara mu), mengandung makna ketika hujan turun si pria mendengar suara wanita yang ia cintai.

18) 戯 い 無邪気 君 そ 横顔 (ombak yang

berkilauan bermain dengan sosok mu yang naif), mengandung makna wanita bermain sendirian dengan air ombak yang terhempas


(2)

87 19)靑い空 息 潜 (langit biru menyembunyikan nafas nya),

mengandung makna si pria yang akan menemui ajalnya.

20)赤い夕日 抱 ゆ (matahari senja berwarna merah terus memeluk kita), menyatakan penggambaran situasi ketika pria dan wanita disinari oleh hangatnya matahari senja.

21)あ 頃 変わ 優 見 オ レン 太陽 (sama

seperti saat itu, terus memandang kita dengan lembut. Matahari oranye), mengandung makna matahari terus menyinari pria dan wanita itu dengan sinar yang hangat.

d. 提喩 (teiyu) – sinekdoke

1) 太陽 焼 体 壊 (terbakar matahari merusak tubuh

ini), ungkapan yang menyebutkan keseluruhan yaitu karada (tubuh) untuk menyatakan makna sebagian yaitu kulit.

2) 消え い 者 悲 い目 見 続 (aku terus menatap

mata sedih mu yang mulai terhapus), ungkapan yang menyebutkan sebagian yaitu me (mata) untuk menyatakan makna keseluruhan yaitu wajah.

e. 換喩 (kanyu) – metonimia

1) そ 祈 叶わ い … あ、手 伸

(karena harapanmu tidak akan terkabul. Jadi, ulurkanlah tangan mu), memiliki kedekatan makna cara-tujuan yang menyatakan pria dan wanita yang mengulurkan tangannya sebagai pertanda perpisahan dan sebagai permintaan untuk melepaskan si pria pergi.

2) や 指 ぶ (ujung jari yang gemulai

membawa rasa sakit), memiliki kedekatan makna cara-tujuan yang menyatakan kenangan antara pria dan wanitanya dahulu saat si wanita menyentuh tubuh si pria dengan ujung jarinya yang gemulai.


(3)

3) 手 届 い場所 連 去 い (kau pergi ke tempat yang tak terjangkau tangan ku), memiliki kedekatan makna secara ruang dan waktu. Makna yang terkandung yaitu tempat yang tak terjangkau oleh tubuh atau tempat yang tidak mungkin untuk pergi kesana.

4) 差 出 腕 残 過去 傷痕 (masih terdapat guratan masa lalu yang tertinggal pada lengan yang kau ulurkan padaku), bermakna meminta maaf. Terdapat kedekatan makna yang menyatakan cara-tujuan.

f. 張喩 (chouyu) – hiperbola

1) 孤独 抱 僕 殺 (dipeluk rasa sepi yang membunuh ku), merupakan ungkapan yang melebih-lebihkan penggambaran rasa sepi yang amat sangat.

2) ぼ 中、戯 君 見 (dalam tumpahan cahaya,

aku melihat gurauan dirimu), merupakan ungkapan yang melebih-lebihkan banyaknya cahaya yang terlihat.

3) 輝 い 真 白 T ャ ツ (T-shirt putih murni bercahaya), merupakan ungkapan yang melebih-lebihkan penggambaran rasa tulus.

4) 誰 深 心 溺 (kau tenggelam sampai hati yang terdalam dibandingkan siapa pun), merupakan ungkapan yang melebih-lebihkan keberadaan wanita yang ia cintai di hatinya.

5) 時計 針 止 待 続 (aku akan terus menunggu

meski jarum jam berhenti), merupakan ungkapan yang melebih-lebihkan jangka waktu.

6) 世 界 中 誰 わ い い (tak apa, meskipun

siapapun di dunia ini tidak mengerti), merupakan ungkapan yang melebih-lebihkan ketidak pedulian si pria terhadap orang lain selain wanita yang ia cintai.


(4)

89

7) 包 込 空 躰 焦 太 陽 (dibungkus langit dan

matahari yang menghanguskan tubuh), merupakan ungkapan yang melebih-lebihkan perasaan menderita karena wanita yang ia cintai pergi entah kemana.

8) 星空 帰 涙 数え (menghitung air mata yang kembali ke langit berbintang), merupakan ungkapan yang melebih-lebihkan banyaknya air mata yang telah jatuh karena ditinggalkan orang yang ia cintai.

9) 真 白 眼差 最後 時 持 余 い (tatapan yang

putih jernih pada akhirnya akan mengendalikan waktu), merupakan ungkapan yang melebih-lebihkan ketulusan cinta yang akhirnya dapat menyatukan hati seseorang.

10) 体 朽 誰 消 い (sampai tubuh ku

membusuk, siapapun tidak akan bisa menghapusnya), merupakan ungkapan yang melebih-lebihkan keinginan yang kuat untuk mempertahankan wanita yang ia cintai meskipun ia harus mati.

11)溢 孤独 合 (saling membagi kesepian

yang meluap ini dengan setiap orang), merupakan ungkapan yang melebih-lebihkan perasaan sepi yang tak tertahankan.

12)過 去 思 い 出 い 眩 (kenangan yang telah

terlewati selalu terlalu menyilaukan), merupakan ungkapan yang melebih-lebihkan kenangan yang terlalu berharga untuk dilupakan. 13)理由 涙 ぼ (air mata ku tumpah tanpa alasan),

merupakan ungkapan yang melebih-lebihkan air mata yang menetes.

14)降 続 悲 真 白 雪 変わ (kesedihan yang turun

beruntun berubah menjadi salju yang begitu putih), merupakan ungkapan yang melebih-lebihkan kesedihan yang tak tertahankan berubah menjadi kehampaan yang begitu dalam.


(5)

15)遠 思い出 い 眩 (kenangan yang terus menjauh, selamanya terlalu menyilaukan bagiku), merupakan ungkapan yang melebih-lebihkan kenangan yang terlalu berharga untuk dilupakan.

g. 類喩 (ruiyu)

Terdapat pengungkapan maksud dengan menggunakan lirik yang di dalamnya terdapat kata yang memiliki hubungan makna, yaitu :

- 鮮や 咲い 花

- 遠 輝 星

Kata yang memiliki hubungan makna dalam bait lirik ini adalah hana (bunga) dengan hoshi (bintang). Bunga dan bintang memiliki hubungan yang melambangkan sesuatu yang indah yang selalu dikaitkan dengan wanita. Maksud dalam lirik ini adalah wanita yang pria cintai.

5.2 Saran

1. Pada saat menganalisis lirik dalam setiap lagu, sebaiknya tidak hanya lirik yang terdapat hiyu hyougen saja yang diterjemahkan, tetapi keseluruhan lagu diterjemahkan terlebih dahulu agar memahami maksud lagu dari segi pandang si penulis.

2. Pada saat pendeskripsian hiyu hyougen yang sebelumnya telah dianalisis, sebaiknya hindari kesalahan dalam menafsirkan arti dari sudut pandang bahasa Jepang dan bahasa Indonesia dengan memperhatikan kaidah-kaidah kebahasaan, maupun aspek sosial dan budaya.

3. Mengingat sulitnya pembahasan mengenai hiyu hyougen terutama mengenai majas yang berkaitan dengan kedekatan makna seperti kanyu (metonimia) dan teiyu (sinekdoke), maka penulis merekomendasikan penelitian mengenai analisis penggunaan majas metonimia dan sinekdoke dalam bahasa Jepang.


(6)

91

DAFTAR PUSTAKA

Matsuura, Kenji. (1994). Nihongo Indonesiago Jiten. Kyoto : Kyoto Sangyou Daigaku Shuppankai.

Sutedi, Dedi. (2011). Penelitian Pendidikan Bahasa Jepang. Bandung: Humaniora.

Tarigan, Henry Guntur. (1990). Pengajaran Gaya Bahasa. Bandung: Angkasa. Keraf, Gorys. 2007. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama Tadao, Umesao. (1989). Nihon Go Daijiten. Tokyo: Kodansha

Inagaki, Shigeko. (2001). Nihongo no Kakikata Handobukku. Tokyo: Kuroshio Kamus Pusat Bahasa. (2008). Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa Salam, Jaka. (2010). Analisis Gaya Bahasa dalam Novel Nogiku no Haka.

Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Widiawati, Dewi. (2008). Analisis Majas Hiperbola dan Personifikasi dalam

Lagu Jepang. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI PRESS.

陳伯陶. (1997). 日本語と修辞 附 論文の書き方 . 大新書局印行

http://sastra33.blogspot.com/2011/06/stilistika-teori-metode-dan-aplikasi_ 3348.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Gackt