Hubungan Antara Desain Interior Dengan Minat Kunjung Pemustaka Di Perpustakaan Umum Kota Cimahi.

(1)

HUBUNGAN ANTARA DESAIN INTERIOR DENGAN MINAT KUNJUNG PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN UMUM KOTA CIMAHI

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memperoleh gelar sarjana Program Studi Perpustakaan dan Informasi

Oleh :

Aria Wirata Utama NIM 1001364

PROGRAM STUDI PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI DEPARTEMEN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

HUBUNGAN ANTARA DESAIN INTERIOR

DENGAN MINAT KUNJUNG PEMUSTAKA DI

PERPUSTAKAAN UMUM KOTA CIMAHI

Oleh Aria Wirata Utama

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Aria Wirata Utama 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

(4)

ABSTRAK

Aria Wirata Utama (1001364). Hubungan Antara Desain Interior Dengan Minat Kunjung

Pemustaka Di Perpustakaan Umum Kota Cimahi.

Skripsi Program Studi Perpustakaan dan Ilmu Informasi, Departemen Kurikulum dan

Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia, Tahun 2015.

Penelitian ini dilatarbelakangi dengan belum adanya penelitian tentang desain interior Di Perpustakaan Umum Kota Cimahi. Penelitian ini menjawab permasalahan penelitian yang telah dirumuskan, yaitu “Bagaimana hubungan desain interior perpustakaan dengan minat kunjung pemustaka ”. Secara khusus permasalahan dalam penelitian ini yaitu: (1) perletakan perabot; (2) pola ruang; (3) penghawaan/ sirkulasi udara; (4) pola lantai; dan (5) pencahayaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran hubungan antara desain interior dengan minat kunjung pemustaka . Penelitian ini dilakukan di perpustakaan umum Kota Cimahi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dan sampel penelitian adalah pengunjung Perpustakaan Umum Kota Cimahi. Sampel yang digunakan Di Perpustakaan Umum Kota Cimahi sebanyak 97 responden dengan menggunakan teknik sample random sampling. Berdasarkan hasil analisa data diketahui hubungan desain interior perpustakaan memiliki hubungan yang kuat dengan minat kunjung pemustaka. Hasil pengujian hubungan desain interior terhadap minat kunjung pemustaka menunjukkan subvariabel perletakan perabot memiliki korelasi sedang, subvariabel pola ruang dengan korelasi sedang, penghawaan/ sirkulasi udara dengan korelasi sedang, subvariabel pola lantai dengan korelasi sedang, dan subvariabel pencahayaan memiliki korelasi sedang. Hasil analisis data disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara desain interior dengan minat kunjung pemustaka Di Perpustakaan Umum Kota Cimahi.


(5)

ABSTRACT

Aria Wirata Utama (1001364).The Relationship Between Interior Design and Users Interest At Cimahi City Public Library.

Thesis. Library and Information Science Study Program, Curriculum and Educational

Technology Department, Faculty of Educational Sciences, Indonesia University of Education. 2015.

This research is aiming to answer the problems about The Relationship Between Interior Design and Users Interest at Cimahi City Public Library, because there is no research about these before. We formulated the problems of the research which are (1) layout furniture (2) pattern space (3) air circulation (4) floor pattern (5) lighting. This research used descriptive method with quantitative approach. Population and the sample of this research are users of Cimahi City Public Library. The sample that we used in the public library were 97 respondents by sample random sampling technic. Based on the results of the data analysis. We knew that between Interior Design and Users Interest had strong relationship. The result showed that between users interest and layout furniture sub variable had a middle correlation; and if also happened to each. Sub variable which were pattern space, air circulation, floor pattern and lighting. Each sub variable had a middle correlation with the users interest. The results of the data analysis concluded that there were positive and significant relationship between users interest at the Cimahi City Public Library


(6)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Perpustakaan adalah sebuah ruang yang di dalamnya terdapat sumber informasi dan pengetahuan. Sumber-sumber informasi dan pengetahuan yang berada di perpustakaan ini tidak hanya dihimpun, diolah dan disimpan saja, namun juga disebar luaskan kepada pengguna perpustakaan. Perpustakaan merupakaan tempat manusia menyimpan dan menemukan kembali informasi yang permanen serta luas ruang lingkupnya. Oleh karena itu, masyarakat selalu mengatakan bahwa perpustakaan mempunyai efek seperti: sosial, ekonomi, politik dan edukatif. Hal ini dikarenakan ilmu pengetahuan dan informasi yang terdapat dalam koleksi perpustakaan adalah sumber kekuatan dari berbagai bidang ilmu tersebut. Perpustakaan sebagai salah satu institusi lembaga yang berfungsi sebagai wadah dalam pengelolaan informasi dihadapkan pada tuntutan perkembangan tersebut, maka wajib hukumnya bagi perpustakaan untuk meningkatkan kualitas dalam melakukan pelayanan.

Pada era globalisasi seperti sekarang ini, hadirnya teknologi telah memberikan bukti bahwa kehidupan sekarang telah maju. Salah satu bagian yang mampu menyimpan dan menampung informasi adalah perpustakaan, perpustakaan merupakan contoh sebuah lembaga yang paling baik untuk untuk menggambarkan masalah kebutuhan informasi, meski perpustakaan tidak akan tergantikan oleh keberadaan internet. Para pemustaka tetap saja datang ke perpustakaan untuk menggunakan fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh perpustakaan. Perpustakaan saat ini bukanlah sekedar gedung yang berisikan buku dan informasi saja, namun juga berfungsi sebagai tempat mencari kesenangan, belajar, juga melakukan penelitian kecil, berdiskusi, membaca majalah atau koran hingga menggunakan internet yang telah disediakan oleh perpustakaan untuk meng-update informasi. Dengan perkembangan teknologi informasi saat ini semakin memudahkan para pemustaka untuk mendapatkan informasi, memudahkan perpustakaan dalam menunjang operasional perpustakaan. Para pemustaka dapat mengakses informasi dari perpustakaan kapan saja dan di mana saja, sehingga informasi dapat tersampaikan tanpa henti. Salah satu tantangan bagi perpustakaan adalah memfilter banyaknya informasi yang


(7)

beredar, yang harus tersampaikan secara tepat kepada pemustakanya sehingga nilai efisien dan efektif dapat tercapai.

Perpustakaan pada nantinya, harus dapat menjawab tantangan perubahan paradigma informasi. Perpustakaan harus dapat memberikan ruang akses yang lebih baik kepada sumber dayanya, penggunanya, dan layanannya. Perpustakaan juga perlu kembali mencermati kendala-kendala yang ada sehingga ke depan dapat mengatasi berbagai kendala-kendala dengan baik. Sudah saatnya bagi perpustakaan untuk memfokuskan diri pada mutu pelayanan dengan melibatkan pustakawan secara lebih aktif.

Jadi akan lebih baik peran pustakawan dapat benar-benar dibutuhkan sebagai pembendung dan penyaring informasi yang terkait, tentu dalam hal ini pustakawan era modern dituntut benar-benar menguasai medan, baik secara skill kreatif, individual, dan organisasi antar pustakawan. Selain itu, perpustakaan juga harus mampu memperhatikan aspek kenyamanan pemustaka ketika berada di perpustakaan. Karena selain digunakan untuk menyimpan karya tercetak dan karya rekam. Perpustakaan juga bisa digunakan sebagai ruangan untuk berdikusi, sebagai tempat untuk bertemu, juga bisa digunakan sebagai sarana rekreasi. Maka dari itu. Perpustakaan juga memperhatikan kenyamanan para pengunanya dengan memperhatikan desain interior dari perpustakaan itu sendiri. Apabila pemustaka sering berkunjung ke perpustakaan namun perpustakaan tersebut terkesan kuno dan tidak nyaman, maka pemustaka pun tidak akan betah untuk berlama- lama di perpustakaan, malah enggan untuk datang kembali. Desain interior yang baik, membuat para pengunjungnya pun akan merasa nyaman, betah, dan tidak segan untuk datang kembali ke perpustakaan.

Menurut Lasa, (dalam Adrina 2013, hlm. 2) “desain interior sangat penting untuk diperhatikan, karena kaitannya adalah dengan kenyamanan pengguna, jika pemustaka merasa nyaman berada di perpustakaan, maka pemustaka akan senang untuk datang kembali ke perpustakaan”.

Selain itu, IFLA (International Federation of Library Association) menyebutkan perpustakaan dibagi menjadi 5 jenis, diantaranya Perpustakaan Nasional, Perpustakaan Sekolah, Perpustakaan Perguruan Tinggi, Perpustakaan Umum dan Perpustakaan Khusus.


(8)

Dalam mendesain sebuah interior perpustakaan, harus memperhatikan aspek pencahayaan, tata ruang, sirkulasi udara, pola lantai, dan penggunaan perabot perpustakaan yang kuat dan tahan lama.

Gedung perpustakaan harus memiliki letak yang strategis. Tujuannya agar mudah diakses oleh para pemustaka. Selain letak yang strategis, desain interior perpustakaan juga harus memperhatikan nilai estetika, tujuannya, agar perpustakaan lebih terkesan hidup juga dapat menarik minat pemustaka untuk mengunjungi perpustakaan. Untuk dapat menarik minat pemustaka, beberapa aspek seperti pencahayaan, tata ruang, sirkulasi udara, pola lantai, dan penggunaan perabot perpustakaan.

Pencahayaan misalnya. Pencahayaan di perpustakaan dibuat tidak terlalu terang karena akan membuat para pemustaka menjadi pusing dan membuat mata menjadi sakit akibat pantulan cahaya lampu dengan lembaran kertas yang sedang dibaca oleh para pemustaka. Tata cahaya lampu yang redup pun sangat tidak baik, karena akan merusak mata, maka dari itu penataan cahaya di perpustakaan haruslah disesuaikan dengan kebutuhan. Selain dari pencahayaan lampu, pencahayaan alami dari luar pun dibutuhkan. Tujuannya agar ruangan menjadi lebih segar dan tidak menjadi lembab, karena akan merusak buku dan akan menimbulkan efek bau lembab yang akan membuat pemustaka menjadi kurang nyaman.

Selain itu juga sirkulasi udara pun harus juga diperhatikan, suhu udara di ruang perpustakaan juga disesuaikan agar kondisinya stabil. Tidak terlalu dingin juga tidak terlalu panas, karena apabila udara tidak stabil akan berakibat pada rusaknya koleksi. Selain itu, perpustakaan diharuskan memiliki ventilasi udara yang baik, tujuannya agar memperlancar sirkulasi udara yang masuk dan keluar. Perpustakaan harus mampu menjaga ruangan dari kebisingan-kebisingan yang ada agar tidak menganggu konsentrasi pemustaka di perpustakaan.

Kemudian dalam penggunaan perabot dan perlengkapan perpustakaan. Perabot dan perlengkapan perpustakaan harus menggunakan bahan yang bagus dan awet agar nantinya mengganti dalam waktu cepat tujuannya agar menghemat biaya. Selain itu, perabot-perabot yang ada harus menggunakan bahan yang aman, dan dapat memudahkan para pemustaka ketika mencari buku yang dibutuhkan. Pemustaka pun dapat memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang ada di perpustakaan. Sebaliknya, perpustakaan juga harus mampu menarik minat pengunjung dengan


(9)

Minat merupakan perasaan suka pada sesuatu hal atau aktivitas tanpa ada yang memerintahkan dan dilakukan tanpa ada unsur paksaan dari pihak lain. Minat yang muncul dari dalam diri manusia dalam hal ini adalah minat kunjung. Minat kunjung dapat dipengaruhi salah satunya factor ekstern. Yang termasuk faktor ekstern adalah faktor desain perpustakaan yang dalam artian bahwa perpustakaan merupakan sarana untuk menambah ilmu pengetahuan, mendapatkan informasi terbaru melalui sumber bacaan bagi para pemustaka. Fasilitas yang ada di perpustakaan sebaiknya mampu menjadi tempat yang nyaman bagi para pemustaka. Bukan menjadi tempat yang dihindari oleh pemustaka, karena alasan perpustakaan yang tidak nyaman.

Menurut hasil penelitian dita yanuarista (2012, hlm. 1), Hasil penelitian diketahui bahwa persepsi pemustaka tentang desain interior yang terdiri dari lima elemen pada perpustakaan Universitas Airlangga sudah baik. Begitu juga dengan hasil penelitian dari Adrina (2011, hlm. 21) bahwa ada pengaruh secara simultan yang ditimbulkan oleh desain interior yang meliputi ruang, variasi, hirarki, area personal, pencahayaan, tata suara, suhu udara, perawatan, kualitas udara, gaya dan fashion terhadap kenyamanan pengguna di perpustakaan Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.

Perpustakaan Umum yang dijadikan sebagai objek penelitian adalah Perpustakaan Umum Kota Cimahi yang beralamat di Jalan Cihanjuang. Perpustakaan ini dipilih karena menurut peneliti belum ada penelitian tentang desain interior di Perpustakaan Umum Kota Cimahi.

Perpustakaan Umum Kota Cimahi memiliki dua lantai dimana lantai pertama di isi oleh ruang perpustakaan anak- anak dan layanan referensi. Sedangkan di lantai dua diisi oleh ruangan sirkulasi. Berdasarkan keterangan dari petugas perpustakaan, Perpustakaan Umum Kota Cimahi dapat menyimpan buku sebanyak 15.000 eksemplar. Dengan menggunakan konsep minimalis. Perpustakaan Umum Kota Cimahi menjadi terkesan mewah karena perabotan perabotan yang digunakan semuanya masih baru dan menggunakan desain terbaru juga. Pengunjung perpustakaan adalah seluruh warga Kota Cimahi. Pengunjung yang sering datang ke perpustakaan ini adalah siswa–siswi sekolah dasar. Anak–anak sekolah dasar yang sering datang ke perpustakaan lebih karena menggunakan akses wifi ketimbang untuk membaca buku. Tetapi ada juga yang datang untuk membaca buku namun tidak banyak. Untuk pengunjung dewasa


(10)

sendiri lebih menggunakan ruang sirkulasi untuk mencari buku–buku maupun informasi yang dibutuhkan. Selain itu, perletakan perabot yang masih belum memperhatikan aspek kenyamanan seperti misalnya penggunaan kursi dan meja di ruangan sirkulasi yang menggunakan jenis kayu tanpa beralaskan spons atau kain sehingga apabila digunakan dalam jangka waktu lama, pengunjung akan merasa capek dan pegal-pegal.

Dalam penataan ruang yang dirasa masih belum maksimal seperti misalnya penempatan buku buku dalam rak yang paling atas, untuk orang yang tingginya dibawah 168cm akan kesulitan untuk mengambil buku karena tidak adanya media/ alat seperti misalnya tangga untuk mengambil buku tersebut. Selanjutnya Sirkulasi udara yang digunakan di Perpustakaan Umum Kota Cimahi sudah menggunakan sirkulasi udara buatan/ AC. Namun meski sudah menggunakan AC, AC yang digunakan didalam Perpustakaan Umum Kota Cimahi dirasa masih belum cukup maksimal sehingga dijam-jam tertentu, pengunjung bisa merasakan panasnya sinar matahari dari luar yang masuk kedalam ruang melalui jendela jendela yang ada. Sehingga selain menggunakan AC. Perpustakaan umum Kota Cimahi juga menggunakan sirkulasi udara alami untuk menyejukkan ruangan yang ada. Selain itu, lantai yang digunakan dirasa memantulkan cahaya dari luar sangat besar. Ini membuat pengunjung merasa silau karena pantulan yang dihasilkan dari lantai tersebut sangatlah besar. Dan yang terakhir adalah pencahayaan. Pencahayaan yang digunakan di Perpustakaan Umum Kota Cimahi menggunakan dua jenis pencahayaan. Meski sudah menggunakan dua jenis pencahayaan, namun masih saja ada ruangan yang masih belum terdapat sinar dari sinar alami maupun sinar buatan.

Hal inilah yang mendorong peneliti untuk melakukan penelitian mengenai bagaimana hubungan desain interior terhadap minat kunjung pemustaka di Perpustakaan Umum Kota Cimahi. Selain itu, Yang membuat peneliti melakukan penelitian ini karena belum ada yang melakukan penelitian tentang desain interior di Perpustakaan Umum Kota Cimahi. Maka dari itu, peneliti dapat mengetahui bagaimana hubungan antara desain interior dengan minat kunjung pemustaka. Berdasarkan masalah tersebut, maka peneliti mengambil judul “Hubungan Antara Desain Interior Dengan Minat Kunjung Pemustaka Di Perpustakaan Umum Kota Cimahi”.


(11)

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, identifikasi yang dapat diungkapkan disini adalah sebagai berikut:

1. Perletakan perabot yang masih belum memperhatikan aspek kenyamanan 2. Penataan ruang yang dirasa masih belum maksimal

3. Sirkulasi udara yang masih menggunakan sirkulasi udara buatan/ AC namun sebetulnya masih menggunakan sirkulasi udara alami

4. Lantai yang digunakan dirasa memantulkan cahaya dari luar sangat besar sehingga membuat silau

5. Pencahayaan yang menggunakan dua jenis pencahayaan. Pencahayaan alami dan buatan dirasa masih belum maksimal dalam menerangi ruang perpustakaan.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan hasil pemaparan permasalahan di atas, penelitian ini dirumuskan dalam dua rumusan masalah, yaitu rumusan masalah umum dan rumusan masalah khusus.

1. Rumusan Masalah Umum

Bagaimana hubungan antara Desain Interior dengan minat kunjung pemustaka di Perpustakaan Umum Kota Cimahi?

2. Rumusan Masalah Khusus

a. Bagaimana hubungan antara perletakan perabot/ furniture di perpustakaan dengan minat kunjung pemustaka?

b. Bagaimana hubungan antara pola ruang di perpustakaan dengan minat kunjung permustaka?

c. Bagaimana hubungan antara penghawaan/ sirkulasi udara di perpustakaan dengan minat kunjung pemustaka?

d. Bagaimana hubungan antara pola lantai di perpustakaan dengan minat kunjung pemustaka?


(12)

e. Bagaimana hubungan antara pencahayaan di perpustakaan dengan minat kunjung pemustaka?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan dari penelitian ini dapat dikemukakan sebagai berikut.

1. Tujuan Penelitian Umum

Mengetahui gambaran hubungan antara desain interior dengan minat kunjung pemustaka di Perpustakaan Umum Kota Cimahi.

2. Tujuan Penelitian Khusus

a. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis hubungan tentang perletakan perabot yang ada di perpustakaan umum Kota Cimahi dengan minat Kunjung pemustaka

b. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis hubungan tentang pola ruang yang ada di perpustakaan umum Kota Cimahi dengan minat Kunjung pemustaka.

c. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis hubungan tentang penghawaan yang ada di perpustakaan umum Kota Cimahi dengan minat Kunjung pemustaka.

d. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis hubungan tentang pola lantai di perpustakaan umum Kota Cimahi dengan minat Kunjung pemustaka.

e. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis hubungan tentang pola pencahayaan di perpustakaan umum Kota Cimahi dengan minat Kunjung pemustaka.

E. Manfaat Penelitian

Dari penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat kepada pihak–pihak terkait. Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis.


(13)

Memberi pengetahuan ilmiah mengenai hubungan antara desain interior dengan minat kunjung pemustaka di perpustakaan, serta memberikan sumbangan ilmu bagi pengembangan teori dalam studi Perencanaan dan Perancangan Fasilitas Perpustakaan dan Informasi.

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis dari penelitian ini dibagi menjadi tiga, yaitu manfaat bagi peneliti, pemerintah serta bagi peneliti selanjutnya dan pengembang.

a. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini dapat memberikan pengetahuan tentang hubungan antara desain interior dengan minat kunjung pemustaka di perpustakaan, serta memberikan pengetahuan tentang perencanaan dan perancangan fasilitas dan segala aspek yang menunjang kegiatan di perpustakaan.

b. Bagi Pemerintah

Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi pemerintah, khususnya Perpustakaan Umum Kota Cimahi dalam meningkatkan kenyamanan pemustaka di Perpustakaan Umum Kota Cimahi sebagai sumber belajar atau tempat belajar bagi pemustaka,

c. Bagi Peneliti Selanjutnya dan Pengembang

Hasil penelitian ini dapat memberikan sumber rujukan kepada peneliti selanjutnya dan pengembang yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut mengenai perencanaan dan perancangan fasilitas di perpustakaan khususnya Perpustakaan Umum Kota Cimahi.

F. Struktur Organisasi Skripsi

Berikut ini merupakan sistematis tentang urutan penuisan setiap bab dan bagian bab dalam penelitian ini.

1. Bab I

Di dalam skripsi ini berisi uraian tentang pendahuluan, yang merupakan bagian awal dari suatu skripsi. Pendahuluan ini memberikan penjelasan mengenai sub bab yaitu, latar belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian dan manfaat penelitian


(14)

2. Bab II

Skripsi berisi Kajian Pustaka, Kerangka penelitian, dan Hipotetis Penelitian. Kajian pustaka mempunyai peran penting dalam memperkuat suatu penelitian karena didalam kajian pustaka ditujukan memgenai teori yang sedang dikaji dalam bidang ilmu yang diteliti. Dari kajian pustaka tersebut akan memudahkan penyusunan kerangka pemikiran dan juga hipotesis penelitian ini.

3.Bab III

Berisi penjabaran yang rinci dari metode penelitian yang digunakan, selain itu penjelasan mengenai komponen lainnya seperti, populasi dan sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data dan analisis data.

4.Bab IV

Hasil Penelitian dan Pembahasan yang berisikan penjelasan mengenai sub bab seperti, profil lembaga yang diteliti, karakteristik responden, deskripsi data hasil penelitian, analisis data dan uji hipotesis dan juga pembahasan hasil penelitian

5.Bab V

Simpulan dan Saran yang berisikan penjelasan mengenai hasil penelitian dan pemberian rekomendasi peneliti terhadap hasil analisis yang telah diperoleh dari temuan penelitian.


(15)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian

1. Lokasi

Tempat penelitan yang akan dijadikan sebagai data penelitian adalah Perpustakaan Umum Kota Cimahi yang beralamat di Jalan Raden Demang Hardjakusumah, Cihanjuang kota Cimahi. Perpustakaan kota Cimahi resmi didirikan pada tahun 2008 dan memiliki kantor sendiri di Kompleks Pemkot Cimahi. Namun pada tahun 2014 memiliki gedung baru yang dikhususkan untuk bagian layanan. Sedangkan bagian deposit masih berada di kompleks Pemkot Kota Cimahi. Perpustakaan Umum Kota Cimahi memiliki visi dan misi. Visi dari

Perpustakaan Umum Kota Cimahi yaitu “menjadi pusat rujukan, referensi, dan pengelolaan data elektronik dalam mendukung terwujudnya Cimahi”. Sedangkan

misi dari Perpustakaan Umum Kota Cimahi adalah :

a. Meningkatkan kualitas pengelolaan data elektronik dalam pembangunan daerah

b. Mewujudkan institusi perpustakaan sebagai “Learning Centre”. c. Menumbuh kembangkan budaya baca aparatur dan masyarakat.

d. Mewujudkan arsip daerah sebagai sumber pengetahuan dan informasi pembangunan.

e. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia / aparatur di bidang pengelolaan data elektronik.

Keanggotaan di Perpustakaan Umum Kota Cimahi adalah seluruh masyarakat yang berdomisili di Kota Cimahi atau yang memiliki Ktp domisili Kota Cimahi.

Keanggotaan Perpustakaan Umum Kota Cimahi terbagi menjadi tiga bagian yaitu

a. Anggota Pelajar, yaitu siswa-siswi PG, TK, SD, SMP. b. Anggota Mahasiswa, yaitu mahasiswa maupun mahasiswi.


(16)

Jenis-jenis layanan yang ada di Perpustakaan Umum Kota Cimahi yaitu layanan sirkulasi, referensi, dan layanan perpustakaan anak-anak. Perpustakaan Umum Kota Cimahi juga memiliki program program unggulan, yang akan dijelaskan sebagai berikut.

Tabel 3.1

Program Unggulan Di Perpustakaan Umum Kota Cimahi

No Nama Program Deskripsi Waktu/ Tempat

Pelaksanaan

1 Story Telling - Menceritakan dari sumber buku yang diceritakan kembali, story telling ini ditujukan kepada anak Paud, Tk, juga anak Sd

8 kali dalam satu tahun,

2 PerpusLing (perpustakaan Keliling)

- Mengadakan perpustakaan keliling dalam acara car free day dan perpustakaan keliling ini juga datang ke sekolah sekolah (jemput bola)

3 Workshop - Melakukan kajian tentang

tata cara penulisan dalam membuat sebuah karya tulis

4 Pelatihan Pengelola Perpustakaan

- Peserta yang berasal dari pengelola perpustakaan sekolah SD, Smp, Sma maupun dari kelurahan. Dilatih agar menjadi pustakawan ahli


(17)

2. Populasi

Dalam melakukan sebuah penelitan harus ditentukan subjek/objek penelitian yang jelas, memiliki kualitas dan karakteristik yang disebut populasi. Menurut Sugiyono (2011, hlm. 61) menjelaskan “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakeristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya”

Populasi dalam penelitian ini adalah pemustaka Perpustakaan Umum Kota Cimahi. Pertimbangan dalam pengambilan populasi ini karena pada dasarnya seluruh warga yang bertempat tinggal di cimahi adalah memiliki hak untuk datang ke perpustakaan umum Kota Cimahi.

3. Sampel

Sampel merupakan populasi yang terangkum. Sedarmayanti (2011, hlm.

124) menjelaskan bahwa “sampel adalah kelompok kecil yang diamati dan merupakan bagian dari populasi sehingga sifat dan karakteristik populasi juga

dimiliki oleh sampel”. Apabila populasi terlalu besar dan peneliti tidak mungkin

melakukan penelitian, maka peneliti dapat mengambil sampel yang bisa 5 Cimahi Reading

Habbit

- Membuat anak anak menarik minat baca , seperti misalnya jika anak bisa menyelesaikan level 1, maka anak akan diberikan hadiah, level ini terus diberikan hingga level 6

baru dari pihak

perpustakaan memberikan piagam kepada anak yang berhasil menyelesaikan membaca di level 6


(18)

digunakan untuk mewakili data di lapangan sehingga dapat ditarik kesimpulan untuk penelitian.

Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini yaitu, probability sampling yakni “...teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel” (Sugiyono, 2011, hlm. 82).

Sedangkan teknik probability sampling yang digunakan yaitu simple random sampling, dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu (Sugiyono, 2012, hlm. 64). Peneliti menggunakan teknik pengambilan sampel dalam menentukan sampel dari populasi ini karena peneliti menganggap anggota populasi bersifat relatif homogen.

Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah Warga Kota Cimahi yang datang ke perpustakaan Umum Kota Cimahi.

Tabel 3.2

Jumlah Pengunjung perbulan

NO Bulan Jumlah Pengunjung

1 November 1006

2 Desember 521

3 Januari 1918

Jumlah 3445

Sumber :

Data pengunjung Perpustakaan tahun 2014-2015

Adapun rumus yang digunakan untuk menentukan ukuran sampel yang representatif adalah rumus Yamane menurut Rahmat dalam Hardianti (2013, hlm. 37) diambil dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

n = Keterangan:


(19)

N = Jumlah Populasi

d = presisi (10%) dengan tingkat kepercayaan 90%

Berdasarkan rumus diatas, maka dapat dihitung banyaknya sampel sebagai berikut.

Dari hasil perhitungan tersebut maka jumlah sampel yang akan diambil sebanyak 97 orang dari jumlah pemustaka 3445 orang.

B. Desain Penelitian

Penelitian ini terdiri dari dua variabel, variabel bebas (X) adalah Desain Interior perpustakaan dan variable terikat (Y) adalah minat kunjung . Zainal dalam Monika (2013, hlm. 39) mengemukakan “desain penelitian adalah suatu rancangan yang berisi langkah dan tindakan yang akan dilakukan dalam kegiatan penelitian sehingga informasi yang diperlukan tentang masalah yang diteliti dapat

dikumpulkan secara faktual.”

Desain penelitian dapat digambarkan sebagai berikut.

Gambar 3.1

Desain Penelitian Hubungan Antar Variabel

Y

Minat Kunjung X

Desain Interior - Pencahayaan - Penghawaan - Perletakan Perabot

(furniture) - Pola Lantai - Pola Ruang


(20)

C. Metode Penelitian

Dalam melakukan sebuah penelitian. Perlu ditetapkan sebuah metode yang akan digunakan untuk dapat mengungkapkan permasalahan penelitian. Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan dalam suatu penelitian untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Tujuannya adalah untuk mengetahui hubungan deasin interior dengan minat kunjung pemustaka didalam penelitian ini. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif korelasional dengan pendekatan kuantitatif.

Menurut Sukmadinata (2012, hlm. 52)

metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis, dan ideologis, pertanyaan, dan isu-isu yang dihadapi. Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah metode penelitian deskriptif korelasional dengan pendekatan kuantitatif.

Sudjana dan Ibrahim (dalam Putri, 2013, hlm. 58) menjelaskan mengenai

pengertian dari metode penelitian deskriptif korelasional, “studi korelasional

mempelajari hubungan dua variabel atau lebih, yakni sejauh mana variasi dalam

satu variabel berhubungan dengan variasi dalam variabel lain”. Hal yang senada

dijelaskan Sukmadinata (2012, hlm. 56) yang mengemukakan bahwa penelitian korelasional ditujukan untuk mengetahui hubungan suatu variabel dengan variabel-variabel lain. Hubungan antara satu dengan beberapa variabel lain dinyatakan dengan besarnya koefisien korelasi dan keberartian (signifikansi) secara statistik.

Pendekatan penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian kuantitatif. Sukmadinata (2012, hlm. 53) mengemukakan “penelitian kuantitatif didasari oleh filsafat positivisme yang menekankan fenomena-fenomena objektif dan dikaji secara kuantitatif. Maksimalisasi objektivitas desain penelitian ini dilakukan dengan menggunakan angka-angka, pengolahan statistik, struktur dan


(21)

D. Definisi Operasional 1. Desain Interior

Desain interior adalah mendesain suatu ruangan agar tercipta ruangan yang indah, nyaman, dan rapi serta sesuai dengan kegunaan dan fungsi dari ruang perpustakaan. Elemen dan unsur desain interior perpustakaan meliputi pencahayaan, penghawaan, perletakan perabot (furniture), pola sirkulasi, pola lantai, pola ruang.

2. Minat Kunjung

Minat kunjung yaitu dorongan atau keinginan yang timbul dalam diri seseorang untuk mengunjungi atau mendatangi perpustakaan setelah adanya persepsi terkait dengan fasilitas perpustakaan. Minat kunjung dalam penelitian ini dilihat berdasarkan faktor internal, sosial, dan emosional. Pengumpulan data untuk minat kunjung dikumpulkan melalui angket dengan lima pilihan jawaban, yaitu: sangat setuju, setuju, ragu, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Data yang diperoleh dari angket tersebut diolah dan kategorisasikan berdasarkan jawaban yang telah dipilih dengan kriteria sangat meningkat, meningkat, tidak meningkat, dan sangat tidak meningkat.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian dibuat untuk mengukur fenomena alam atau gejala sosial yang akan diamati atau untuk mengukur variabel-variabel yang ada dalam sebuah penelitian.

Instrumen penelitian adalah alat yang dipakai untuk menjembatani antara subjek dan objek (secara substansial antara hal-hal teoritis dengan empiris, antara konsep dengan data), sejauhmana data mencerminkan konsep yang ingin diukur tergantung pada instrumen (yang substansinya disusun berdasarkan penjabaran konsep/ penentuan indikator) yang dipergunakan untuk mengumpulkan data (Suharsaputra 2012, hlm. 94). Instrumen penelitian merupakan salah satu hal yang


(22)

utama yang mempengaruhi kualitas penelitian. Kualitas instrumen penelitian berkenaan dengan validitas dan reliabilitas instrumen.

Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuesioner (angket). Angket menjadi hal yang sangat penting.

Berikut kisi-kisi instrumen berdasarkan hasil pengembangan dari desain interior terhadap minat kunjung pemustaka.

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Instrumen Angket

Hubungan Antara Desain Interior Terhadap Minat Kunjung Pemustaka di Perpustakaan Umum Kota Cimahi

Variabel Penelitian

Sub Variabel Sumber Data

No. Item Angket

Desain Interior (Variabel X)

- Perletakan Perabot - Pola Ruang

Siswa 1, 2, 3, 4

Siswa 5,6,7,8

- Penghawaan - Pola Lantai

Siswa Siswa

9,10,11,12 13,14,15,16

-Pencahayaan Siswa 17,18,19,20

Minat Kunjung Pemustaka (Variabel Y)

Faktor Internal

Siswa 21,22,23,24

Faktor Sosial

Siswa 25,26,27,28

Faktor Emosional


(23)

Jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Perhitungan hasil instrumen penelitian menggunakan skala Likert. Menurut

Sugiyono (2013, hlm. 93), “skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.”

Instrumen skala Likert menggunakan bentuk checklist dalam menjawab pertanyaan instrumen penelitian cara ini dilakukan agar memudahkan saat perhitungan. Setiap alternatif jawaban diberi skor terdiri dari jawaban sangat setuju=5, setuju=4, ragu-ragu/netral=3, tidak setuju=2, dan setuju tidak setuju=1.

Tabel 3.4 Skala Likert

Pernyataan sikap

Sangat

setuju Setuju Ragu-ragu

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

Positif 5 4 3 2 1

Negatif 1 2 3 4 5

Sumber: Sukmadinata (2012, hlm. 240)

F. Teknik Pengembangan Instrumen

Sebelum penelitian menggunakan tes, hendaknya peneliti mengukur terlebih dahulu derajat validitasnya berdasarkan kriteria tertentu untuk mendapatkan instrumen yang valid dan reliable maka perlu dilakukan pengujian validitas dan reabilitas instrumen. Angket yang diujicobakan dalam penelitian ini terdiri dari angket untuk mengukur variabel koordinasi dan angket untuk mengukur variabel bimbingan pemustaka. Jumlah dari keseluruhan uji coba instrument ini sebanyak 19 orang responden.

1. Uji Validitas

Setelah menyusun kuesioner hendaknya dilanjutkan dengan melakukan uji kuesioner. Uji kuesioner secara kuantitatif dapat dilakukan melalui uji validitas. Sebuah instrument disebut valid jika instrument tersebut dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Menurut Arikunto (2010, 211) mengemukakan bahwa

“uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau


(24)

Uji validitas berguna untuk mengetahui apakah ada pertanyaan-pertanyaan pada kuesioner yang menyimpang dan harus dibuang atau diganti karena dianggap tidak relevan. Dengan kata lain uji validitas dilakukan untuk mengetahui tepat atau tidaknya angket yang tersebar.

Perhitungan uji validitas ini dilakukan dengan menggunakan bantuan program perhitungan statistik IBM SPss 20. Adapun pengujian validitas instrument dalam penelitian ini menggunakan kolerasi Person Product Moment. Adapun rumus korelasi Person Product Moment adalah sebagai berikut.

Keterangan:

rxy = Koefisien Korelasi X = Skor item butir soal

Y = Jumlah Skor Total tiap soal n = Jumlah responden

a. Hasil Uji Coba Variabel X (Desain Interior)

Perhitungan uji validitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan program perhitungan IBM SPss 20. Adapun hasil dari validitas soal variabel X adalah sebagai berikut.

Tabel 3.5

Hasil Uji Validitas Variabel X (Desain Interior) No. Butir

Instrumen

Koefisiensi Korelasi Keterangan rhitung rtabel rhitung > rtabel

1 0.201 0,456 TDK VALID

2 0.669** 0,456 VALID

3 0.741** 0,456 VALID

4 0.151 0,456 TDK VALID

5 0.113 0,456 TDK VALID

n ∑ XY –(∑X) (∑Y) rxy=


(25)

6 0.449 0,456 VALID

7 0.599** 0,456 VALID

8 0.411 0,456 TDK VALID

9 0.629** 0,456 VALID

10 0.522* 0,456 VALID

11 0.713** 0,456 VALID

12 0.703** 0,456 VALID

13 0.693** 0,456 VALID

14 0.736** 0,456 VALID

15 0.711** 0,456 VALID

16 0.821** 0,456 VALID

17 0.396 0,456 TDK VALID

18 0.304 0,456 TDK VALID

19 0.240 0,456 TDK VALID

20 0.499* 0,456 VALID

21 0.821** 0,456 VALID

22 0.821** 0,456 VALID

23 0.025 0,456 TDK VALID

24 0.287 0,456 TDK VALID

25 0.821** 0,456 VALID

26 0.287 0,456 TDK VALID

27 0.287 0,456 TDK VALID

28 0.396 0,456 TDK VALID

29 0.532* 0,456 VALID


(26)

31 0.395 0,456 TDK VALID

32 0.666** 0,456 VALID

33 0.741** 0,456 VALID

34 0.452 0,456 VALID

35 0.741** 0,456 VALID

36 0.741** 0,456 VALID

37 0.741** 0,456 VALID

38 0.741** 0,456 VALID

39 0.741** 0,456 VALID

40 0.713** 0,456 VALID

41 0.703** 0,456 VALID

42 0.693** 0,456 VALID

43 0.736** 0,456 VALID

44 0.333 0,456 TDK VALID

45 0.229 0,456 TDK VALID

46 0.083 0,456 TDK VALID

47 0.510* 0,456 VALID

48 0.128 0,456 TDK VALID

49 0.257 0,456 TDK VALID

50 0.201 0,456 TDK VALID

Sumber: hasil perhitungan validitas dari IBM SPss 20

Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 3.5, pengukuran validitas pada 50 item pernyataan untuk variabel X dapat disimpulkan bahwa setelah diujicobakan kepada 19 orang, 26 item pernyataan yang valid dan 12 item pernyataan yang tidak valid, yaitu item nomor 1, 4, 5, 8, 17, 18, 19, 23, 24, 26, 27,


(27)

28. Tabel tersebut menunjukan jika nilai rhitung lebih besar daripada rtabel, maka soal tersebut dinilai valid dan sebaliknya.

b. Hasil Uji Coba Variabel Y (Minat Kunjung Pemustaka)

Perhitungan uji validitas untuk variabel Y sama halnya dengan uji validitas pada variabel X, yaitu dengan menggunakan bantuan program perhitungan IBM SPss 20. Adapun hasil dari validitas soal variabel Y adalah sebagai berikut.

Tabel 3.6

Hasil Uji Validitas Variabel Y (Minat Belajar Siswa di Perpustakaan) No. Butir

Instrumen

Koefisiensi Korelasi Keterangan rhitung rtabel rhitung > rtabel

1 0.201 0,456 TDK VALID

2 0.669** 0,456 VALID

3 0.741** 0,456 VALID

4 0.151 0,456 TDK VALID

5 0.113 0,456 TDK VALID

6 0.449 0,456 VALID

7 0.599** 0,456 VALID

8 0.411 0,456 TDK VALID

9 0.629** 0,456 VALID

10 0.522* 0,456 VALID

11 0.713** 0,456 VALID

12 0.703** 0,456 VALID

13 0.693** 0,456 VALID


(28)

15 0.711** 0,456 VALID

16 0.821** 0,456 VALID

17 0.396 0,456 TDK VALID

18 0.304 0,456 TDK VALID

19 0.240 0,456 TDK VALID

20 0.499* 0,456 VALID

21 0.821** 0,456 VALID

22 0.821** 0,456 VALID

23 0.025 0,456 TDK VALID

24 0.287 0,456 TDK VALID

25 0.821** 0,456 VALID

26 0.287 0,456 TDK VALID

27 0.287 0,456 TDK VALID

28 0.396 0,456 TDK VALID

29 0.532* 0,456 VALID

30 0.741** 0,456 VALID

31 0.395 0,456 TDK VALID

32 0.666** 0,456 VALID

33 0.741** 0,456 VALID

34 0.452 0,456 VALID

35 0.741** 0,456 VALID

36 0.741** 0,456 VALID

37 0.741** 0,456 VALID

38 0.741** 0,456 VALID


(29)

40 0.713** 0,456 VALID

41 0.703** 0,456 VALID

42 0.693** 0,456 VALID

43 0.736** 0,456 VALID

44 0.333 0,456 TDK VALID

45 0.229 0,456 TDK VALID

46 0.083 0,456 TDK VALID

47 0.510* 0,456 VALID

48 0.128 0,456 TDK VALID

49 0.257 0,456 TDK VALID

50 0.201 0,456 TDK VALID

Sumber: hasil perhitungan validitas dari IBM Spss20

Tabel tersebut menunjukan jika nilai rhitung lebih besar daripada rtabel, maka soal tersebut dinilai valid. Dari data tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa setelah diuji cobakan kepada 19 sampel, pada item pernyataan yang berjumlah 50 soal terdapat 13 soal yang valid dan terdapat 7 soal yang tidak valid, yaitu nomor 31, 44, 45, 46, 48, 49, dan 50.

Peneliti akan menghilangkan soal yang tidak valid tersebut karena item yang ada sudah mewakili indikator yang diharapkan. Setelah dilakukan uji coba dan pengolahan data, tabel tersebut menyatakan bahwa instrumen penelitian tersebut mempunyai tingkat validitas yang baik dan dapat digunakan sebagai alat ukur yang benar.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui ketepatan angket, dan sejauh mana tingkat konsistensi pengukuran dari suatu responden yang lain. Maksudnya adalah sejauhmana pertanyaan atau pernyataan tersebut dapat dipahami, sehingga


(30)

tidak menyebabkan perbedaan persepsi dalam memahami pertanyaan atau pernyataan tersebut. Selain itu, uji reliabilitas juga menunjukkan sejauh mana kekonsistenan instrumen yang digunakan. Apabila instrumen reliabel, maka instrumen tersebut dapat digunakan dalam penelitian yang memiliki topik yang sama.

Arikunto (2013, hlm. 221) menyatakan bahwa “...reliabilitas adalah tingkat

konsistensi hasil pengukuran dari suatu objek”. Uji reliabilitas menggunakan rumus Cronbach’s Alpha sebagai berikut.

Sumber: Arikunto (2013, hlm. 239)

Keterangan:

= Reliabilitas instrumen

= Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya butir soal = Jumlah varians butir

= Varians total

Pengujian uji reliablitas dilakukan dengan bantuan aplikasi IBM SPSS 20 Untuk menginterpretasi koefisien reliabilitas digunakan kriteria Guilford (Sundayana, 2010, hlm. 71) sebagai berikut.

0,800 ≤ ≤ 1,000 = Sangat Tinggi 0,600 ≤ ≤ 0,800 = Cukup

0,400 ≤ ≤ 0,600 = Sedang 0,200 ≤ ≤ 0,400 = Rendah 0,00 ≤ ≤ 0,200 = Sangat rendah

Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan program IBM SPSS Statistics 20 pada 18 pernyataan variabel X, dan 13 pernyataan variabel Y yang dinyatakan


(31)

(kriteria sangat tinggi) dan variabel Y adalah sebesar 0,902 (kriteria sangat tinggi).

Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas

Cronbach’s Alpha N of Items

Variabel X ,856 18

Variabel Y ,902 13

3. Uji Normalitas

Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui distribusi data untuk setiap variabel penelitian. Menurut Umar (2008, hlm. 77) “... uji normalitas berguna untuk mengetahui apakah variabel dependen, independen atau keduanya berdistribusi normal, mendekati normal atau tidak”.

Menurut Juliansyah Noor (2012, hlm. 178) menjelaskan tentang langkah untuk menetapkan kriteria normalitas data adalah sebagai berikut.

1) Tetapkan taraf signifikansi uji misalnya α = 0.05 2) Bandingkan dengan taraf signifikansi yang diperoleh

3) Jika signifikansi yang diperoleh > α, maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

4) Jika signifikansi yang diperoleh < α, maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal.


(32)

Pada penelitian ini peneliti menggunakan uji normalitas Kormogorov-smirnov dengan banruan program IBM SPSS 20 Berikut merupakan hasil pengujian normalitas untuk untuk variabel X dan variabel Y adalah

Tabel 3.8

Tabel Uji Normalitas Data Variabel (X) Desain Interior Perpustakaan dan Variabel (Y) Minat Kunjung Pemustaka

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

X Y

N 19 19

Normal Parametersa,b Mean 75.7368 55.8947

Std. Deviation 6.66535 6.11823

Most Extreme Differences

Absolute .130 .179

Positive .103 .107

Negative -.130 -.179

Kolmogorov-Smirnov Z .565 .779

Asymp. Sig. (2-tailed) .907 .579

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Berdasarkan tabel berikut diperoleh bahwa nilai Z variabel X (Desain Interior) adalah 0,565 lebih besar dari 0,05 yang attinya data variabel X berdistribusi normal. Sedangkan nilai bahwa nilai Z variabel Y (Minat Kunjung Pemustaka) adalah 0,779 lebih besar dari 0,05 yang arttinya data variabel Y berdistribusi normal. Karena seluruh data berdistribusi normal, maka uji statistik yang digunakan adalah uji parametrik dengan menggunakan rumus korelasi bivariat.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data pada sebuah penelitian. Menurut Sugiyono (2013, hlm. 137) “terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data hasil penelitian yaitu, kualitas


(33)

instrumen peneltian dan kualitas pengumpulan data.” Kualitas pengumpulan data berkenaan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk pengumpulan data.

Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara. Bila dilihat dari settingnya, data dapat dikumpulkan pada setting alamiah, pada laboratorium dengan metode eksperimen, dirumah dengan berbagai responden, pada suatu seminar, diskusi, di jalan, dan lain-lain. Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer, dan sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau dokumen. Selanjutnya bila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan interview (wawancara), kuesioner (angket), observasi (pengamatan), dan gabungan ketiganya.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data kuesioner (angket).

1. Kuesioner (Angket)

Menurut Sugiyono (2013, hlm. 142) “kuesioner merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan

atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.” Teknik kuesioner

ini digunakan karena efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.

Kuesioner tertutup merupakan kuesioner yang alternatif jawabannya telah disediakan sehingga responden hanya tinggal memilih alternatif jawaban yang sesuai. Alternatif jawaban tersebut yaitu SS (Sangat Setuju), S (Setuju), R (Ragu-Ragu), TS (Tidak Setuju) dan STS (Sangat Tidak Setuju). Sumber data dalam kuesioner ini adalah pemustaka Perpustakaan Umum Kota Cimahi yang berkunjung ke perpustakaan.

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif. Sugiyono (2013, hlm. 147) menyatakan bahwa “statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara


(34)

mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau

generalisasi.”

Analisis data terdiri dari beberapa tahapan, yaitu sebagai berikut.

1. Prosedur Pengolahan Data

Setelah mendapatkan data dari hasil penyebaran angket, langkah selanjutnya

dalam prosedur pengolahan data menurut Bungin (2011, hlm. 174) “... pengolahan data terbagi menjadi tiga, yaitu editing, coding, dan tabulating”.

a. Editing adalah kegiatan yang dilaksanakan setelah penelitian selesai menghimpun data di lapangan. Kegiatan tersebut menyangkut pemeriksaan kelengkapan angket secara menyeluruh.

b. Coding adalah pemberian kode atau skor untuk setiap option dari setiap item berdasarkan ketentuan yang ada yakni dengan menggunakan skala Likert. c. Tabulating adalah memasukan data pada tabel-tabel tertentu dan mengatur

angka-angka serta menghitungnya.

Setelah menyelesaikan proses pengolahan data di atas dan terkumpul sesuai dengan jumlah yang diinginkan, maka tahap selanjutnya adalah analisis data.

2. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dilakukan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis, data yang terkumpul dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Tujuan dilakukannya analisis data ini adalah untuk menyederhanakan seluruh data yang terkumpul, menyajikannya dalam susunan yang sistematis, dan mengolah serta menafsirkan data yang sebelumnya telah dihimpun.

Dalam kegiatan teknik analisis data ini, peneliti melakukan uji normalitas dan uji hipotesis/korelasi.

a. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis serta untuk menjawab rumusan masalah dilakukan dengan menggunakan analisis korelasional. Pengujian hipotesis ini dilakukan untuk memperoleh gambaran ada tidaknya hubungan antara variabel X (penataan ruang) dengan variabel Y (minat belajar siswa di perpustakaan).


(35)

Untuk uji korelasi peneliti menggunakan teknik Korelasi Rank Spearman. Alasan peneliti menggunakan teknik ini karena data yang diperoleh berupa data ordinal yang diperoleh dari angket dengan skala Likert. Seperti yang diungkapkan oleh Suharto (2009, hlm. 1) bahwa Korelasi Rank Spearman digunakan untuk mencari hubungan atau untuk menguji signifikansi hipotesis asosiasif bila masing-masing variabel yang digunakan berbentuk ordinal. Adapun rumus yang digunakan adalah:

(Sugiyono, 2011, hlm. 245) Keterangan:

Ρ = Koefisiensi Korelasi

N = Banyaknya Sample

∑d2

= Jumlah kuadrat dari selisish rank variabel X dan rank variabel Y

Untuk mengetahui tinggi rendahnya koefisiensi korelasi atau pedoman untuk memberikan interpretasi koefisiensi korelasi menurut Sugiyono (2013, hlm. 257).

Tabel 3.9

Tabel Kriteria Pedoman Untuk Koefisiensi Korelasi

Interval Koefisiensi Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000

Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat


(36)

Kemudian sebelum membuat kesimpulan harus dilakukan pengujian atas tingkat keberartian (signifikansi) korelasi hasil perhitungan tersebut. Pengujian dilakukan dengan menggunakan rumus uji t student (Sugiyono, 2013, hlm. 257) yaitu:

Keterangan:

t = distribusi student dengan dk = n-2 r = koefisien korelasi

n = banyaknya data

Setelah mendapatkan koefisien thitung dari uji signifikansi korelasi, kemudian hasil perhitungan tersebut dibandingkan dengan nilai ttabel. Setelah itu baru dilakukan uji hipotesis penelitian.

Apabila thitung > ttabel maka Hipotesis Nol (H0) ditolak dan Hipotesis Kerja (H1) diterima. Namun, apabila thitung < ttabel maka Hipotesis Nol (H0) diterima dan Hipotesis Kerja (H1) ditolak.

I. Prosedur Penelitian

Langkah-langkah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Pembuatan rancangan masalah

Langkah-langkah dalam tahapan ini adalah memilih masalah, studi pendahuluan, merumuskan masalah, merumuskan anggapan dasar, memilih pendekatan, serta menentukan variabel dan sumber data.

2. Pelaksanaan penelitian

Langkah dalam tahapan ini adalah menentukan dan menyusun instrumen, mengumpulkan data, analisis data kemudian menarik kesimpulan.

3. Pembuatan laporan penelitian

Pada tahapan ini penulis menulis laporan sesuai dengan data yang telah didapat serta sesuai dengan pedoman penulisan karya ilmiah.


(37)

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan

Kesimpulan Umum

Berdasarkan hasil analisa data, desain interior memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan minat kunjung pemustaka. Hubungan tersebut dikategorikan sedang dan. Hal ini menunjukkan bahwa adanya hubungan antara desain interior dengan minat kunjung pemustaka di Perpustakaan Umum Kota Cimahi.

1. Kesimpulan Khusus

a. Berdasarkan hasil analisa data, perletakan perabot dengan minat kunjung pemustaka memiliki respon yang positif dari para pemustaka dan hasilnya dapat dikategorikan baik. Hasil perhitungan uji korelasi, hubungan antara perletakan perabot dengan minat kunjung pemustaka dikategorikan sedang.

b. Berdasarkan hasil analisa data, pola ruang dengan minat kunjung pemustaka. Hubungan antara pola ruang dengan minat kunjung pemustaka berada pada kategori sedang. .

c. Berdasarkan hasil analisa data penghawaan dengan minat kunjung pemustaka. Hubungan antara penghawaan dengan minat kunjung pemustaka berada pada kategori sedang.

d. Berdasarkan hasil analisa data pola lantai dengan minat kunjung pemustaka. Hubungan antara pola lantai dengan minat kunjung pemustaka berada pada kategori sedang. .

e. Berdasarkan hasil analisa data pencahayaan dengan minat kunjung pemustaka. Korelasi antara pencahayaan dengan minat kunjung pemustaka termasuk dalam kategori sedang.

B. Rekomendasi

Mengacu pada hasil pembahasan dan kesimpulan, peneliti memberikan beberapa rekomendasi yang diharapkan dapat menjadi masukan untuk desain interior perpustakaan umum Kota Cimahi. Adapun saran yang peneliti berikan


(38)

dilihat oleh mata secara langsung, karena banyak tempat-tempat yang memungkinkan pemustaka untuk melakukan tindakan yang dapat merugikan perpustakaan. Selanjutnya adalah melakukan kegiatan weeding/ penyiangan terhadap koleksi (buku) yang jarang digunakan sebaiknya tidak disimpan diruangan koleksi karena minimnya tempat (kapasitas rak dengan jumlah buku tidak sebanding). Selain itu, perlu dipertimbangkan untuk menggunakan AC yang memiliki PK lebih besar guna meningkatkan kenyaman pemustaka, karena AC yang digunakan saat ini belum proporsional dengan luas ruang perpustakaan. Begitu juga dengan lantai yang ada. Perlu dipertimbangkan untuk mengatasi pantulan cahaya matahari yang dari jendela pada lantai (pada lantai 2 perpustakaan), yang menyebabkan ruangan menjadi terasa panas, perlakuan yang dapat dipertimbangkan yaitu dengan penggunaan karpet atau penggantian motif keramik yang lebih menyerap cahaya. Selanjutnya peneliti menyarankan mempergunakan jenis lampu berdaya rendah seperti Led namun kualitas penerangan yang dihasilkan setara dengan lampu neon/ pijar berdaya watt besar sehingga dapat mengehemat konsumsi daya listrik. Terakhir pembuatan meja layanan yang disesuaikan khusus untuk anak-anak karena meja layanan eksisting dirasakan terlalu tinggi bagi anak-anak. Bagi Peneliti Selanjutnya. Penelitian tentang hubungan antara desain interior dengan minat kunjung pemustaka hanya contoh kecil penelitian yang berkaitan dengan desain interior yang diimplementasikan pada perpustakaan umum . Untuk peneliti selanjutnya masih banyak pengembangan yang dapat dikaji dari bidang ilmu desain interior ini guna perkembangan ilmu perpustakaan dan informasi.


(1)

instrumen peneltian dan kualitas pengumpulan data.” Kualitas pengumpulan data

berkenaan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk pengumpulan data.

Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara. Bila dilihat dari settingnya, data dapat dikumpulkan pada setting alamiah, pada laboratorium dengan metode eksperimen, dirumah dengan berbagai responden, pada suatu seminar, diskusi, di jalan, dan lain-lain. Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer, dan sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau dokumen. Selanjutnya bila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan interview (wawancara), kuesioner (angket), observasi (pengamatan), dan gabungan ketiganya.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data kuesioner (angket).

1. Kuesioner (Angket)

Menurut Sugiyono (2013, hlm. 142) “kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.” Teknik kuesioner ini digunakan karena efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.

Kuesioner tertutup merupakan kuesioner yang alternatif jawabannya telah disediakan sehingga responden hanya tinggal memilih alternatif jawaban yang sesuai. Alternatif jawaban tersebut yaitu SS (Sangat Setuju), S (Setuju), R (Ragu-Ragu), TS (Tidak Setuju) dan STS (Sangat Tidak Setuju). Sumber data dalam kuesioner ini adalah pemustaka Perpustakaan Umum Kota Cimahi yang berkunjung ke perpustakaan.

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif. Sugiyono (2013, hlm. 147) menyatakan bahwa “statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara


(2)

53

mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.”

Analisis data terdiri dari beberapa tahapan, yaitu sebagai berikut.

1. Prosedur Pengolahan Data

Setelah mendapatkan data dari hasil penyebaran angket, langkah selanjutnya dalam prosedur pengolahan data menurut Bungin (2011, hlm. 174) “... pengolahan data terbagi menjadi tiga, yaitu editing, coding, dan tabulating”.

a. Editing adalah kegiatan yang dilaksanakan setelah penelitian selesai

menghimpun data di lapangan. Kegiatan tersebut menyangkut pemeriksaan kelengkapan angket secara menyeluruh.

b. Coding adalah pemberian kode atau skor untuk setiap option dari setiap item

berdasarkan ketentuan yang ada yakni dengan menggunakan skala Likert. c. Tabulating adalah memasukan data pada tabel-tabel tertentu dan mengatur

angka-angka serta menghitungnya.

Setelah menyelesaikan proses pengolahan data di atas dan terkumpul sesuai dengan jumlah yang diinginkan, maka tahap selanjutnya adalah analisis data.

2. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dilakukan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis, data yang terkumpul dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Tujuan dilakukannya analisis data ini adalah untuk menyederhanakan seluruh data yang terkumpul, menyajikannya dalam susunan yang sistematis, dan mengolah serta menafsirkan data yang sebelumnya telah dihimpun.

Dalam kegiatan teknik analisis data ini, peneliti melakukan uji normalitas dan uji hipotesis/korelasi.

a. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis serta untuk menjawab rumusan masalah dilakukan dengan menggunakan analisis korelasional. Pengujian hipotesis ini dilakukan untuk memperoleh gambaran ada tidaknya hubungan antara variabel X (penataan ruang) dengan variabel Y (minat belajar siswa di perpustakaan).


(3)

Untuk uji korelasi peneliti menggunakan teknik Korelasi Rank Spearman. Alasan peneliti menggunakan teknik ini karena data yang diperoleh berupa data ordinal yang diperoleh dari angket dengan skala Likert. Seperti yang diungkapkan oleh Suharto (2009, hlm. 1) bahwa Korelasi Rank Spearman digunakan untuk mencari hubungan atau untuk menguji signifikansi hipotesis asosiasif bila masing-masing variabel yang digunakan berbentuk ordinal. Adapun rumus yang digunakan adalah:

(Sugiyono, 2011, hlm. 245) Keterangan:

Ρ = Koefisiensi Korelasi N = Banyaknya Sample ∑d2

= Jumlah kuadrat dari selisish rank variabel X dan rank variabel Y

Untuk mengetahui tinggi rendahnya koefisiensi korelasi atau pedoman untuk memberikan interpretasi koefisiensi korelasi menurut Sugiyono (2013, hlm. 257).

Tabel 3.9

Tabel Kriteria Pedoman Untuk Koefisiensi Korelasi

Interval Koefisiensi Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000

Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat


(4)

55

Kemudian sebelum membuat kesimpulan harus dilakukan pengujian atas tingkat keberartian (signifikansi) korelasi hasil perhitungan tersebut. Pengujian dilakukan dengan menggunakan rumus uji t student (Sugiyono, 2013, hlm. 257) yaitu:

Keterangan:

t = distribusi student dengan dk = n-2 r = koefisien korelasi

n = banyaknya data

Setelah mendapatkan koefisien thitung dari uji signifikansi korelasi, kemudian

hasil perhitungan tersebut dibandingkan dengan nilai ttabel. Setelah itu baru

dilakukan uji hipotesis penelitian.

Apabila thitung > ttabel maka Hipotesis Nol (H0) ditolak dan Hipotesis Kerja

(H1) diterima. Namun, apabila thitung < ttabel maka Hipotesis Nol (H0) diterima dan

Hipotesis Kerja (H1) ditolak.

I. Prosedur Penelitian

Langkah-langkah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Pembuatan rancangan masalah

Langkah-langkah dalam tahapan ini adalah memilih masalah, studi pendahuluan, merumuskan masalah, merumuskan anggapan dasar, memilih pendekatan, serta menentukan variabel dan sumber data.

2. Pelaksanaan penelitian

Langkah dalam tahapan ini adalah menentukan dan menyusun instrumen, mengumpulkan data, analisis data kemudian menarik kesimpulan.

3. Pembuatan laporan penelitian

Pada tahapan ini penulis menulis laporan sesuai dengan data yang telah didapat serta sesuai dengan pedoman penulisan karya ilmiah.


(5)

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Kesimpulan Umum

Berdasarkan hasil analisa data, desain interior memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan minat kunjung pemustaka. Hubungan tersebut dikategorikan sedang dan. Hal ini menunjukkan bahwa adanya hubungan antara desain interior dengan minat kunjung pemustaka di Perpustakaan Umum Kota Cimahi.

1. Kesimpulan Khusus

a. Berdasarkan hasil analisa data, perletakan perabot dengan minat kunjung pemustaka memiliki respon yang positif dari para pemustaka dan hasilnya dapat dikategorikan baik. Hasil perhitungan uji korelasi, hubungan antara perletakan perabot dengan minat kunjung pemustaka dikategorikan sedang.

b. Berdasarkan hasil analisa data, pola ruang dengan minat kunjung pemustaka. Hubungan antara pola ruang dengan minat kunjung pemustaka berada pada kategori sedang. .

c. Berdasarkan hasil analisa data penghawaan dengan minat kunjung pemustaka. Hubungan antara penghawaan dengan minat kunjung pemustaka berada pada kategori sedang.

d. Berdasarkan hasil analisa data pola lantai dengan minat kunjung pemustaka. Hubungan antara pola lantai dengan minat kunjung pemustaka berada pada kategori sedang. .

e. Berdasarkan hasil analisa data pencahayaan dengan minat kunjung pemustaka. Korelasi antara pencahayaan dengan minat kunjung pemustaka termasuk dalam kategori sedang.

B. Rekomendasi

Mengacu pada hasil pembahasan dan kesimpulan, peneliti memberikan beberapa rekomendasi yang diharapkan dapat menjadi masukan untuk desain interior perpustakaan umum Kota Cimahi. Adapun saran yang peneliti berikan


(6)

77 adalah diantaranya Menambah jumlah CCTV ditempat tempat yang tidak bisa dilihat oleh mata secara langsung, karena banyak tempat-tempat yang memungkinkan pemustaka untuk melakukan tindakan yang dapat merugikan perpustakaan. Selanjutnya adalah melakukan kegiatan weeding/ penyiangan terhadap koleksi (buku) yang jarang digunakan sebaiknya tidak disimpan diruangan koleksi karena minimnya tempat (kapasitas rak dengan jumlah buku tidak sebanding). Selain itu, perlu dipertimbangkan untuk menggunakan AC yang memiliki PK lebih besar guna meningkatkan kenyaman pemustaka, karena AC yang digunakan saat ini belum proporsional dengan luas ruang perpustakaan. Begitu juga dengan lantai yang ada. Perlu dipertimbangkan untuk mengatasi pantulan cahaya matahari yang dari jendela pada lantai (pada lantai 2 perpustakaan), yang menyebabkan ruangan menjadi terasa panas, perlakuan yang dapat dipertimbangkan yaitu dengan penggunaan karpet atau penggantian motif keramik yang lebih menyerap cahaya. Selanjutnya peneliti menyarankan mempergunakan jenis lampu berdaya rendah seperti Led namun kualitas penerangan yang dihasilkan setara dengan lampu neon/ pijar berdaya watt besar sehingga dapat mengehemat konsumsi daya listrik. Terakhir pembuatan meja layanan yang disesuaikan khusus untuk anak-anak karena meja layanan eksisting dirasakan terlalu tinggi bagi anak-anak. Bagi Peneliti Selanjutnya. Penelitian tentang hubungan antara desain interior dengan minat kunjung pemustaka hanya contoh kecil penelitian yang berkaitan dengan desain interior yang diimplementasikan pada perpustakaan umum . Untuk peneliti selanjutnya masih banyak pengembangan yang dapat dikaji dari bidang ilmu desain interior ini guna perkembangan ilmu perpustakaan dan informasi.