Manfaat Senam Asma Terhadap Frekuensi Serangan Asma Pada Peserta Senam Asma Di Rumah Sakit Immanuel Bandung.
ABSTRAK
MANFAAT SENAM ASMA TERHADAP FREKUENSI SERANGAN ASMA PADA PESERTA SENAM ASMA DI RUMAH SAKIT IMMANUEL
BANDUNG
Harry Kurniawan, 200 1.
Pembimbing : Andre Suhendra, dr., SpP.; DR. Iwan Budiman, dr., MS.
Latar belakang : Akhir-akhir ini perhatian masyarakat terhadap olahraga mulai
meningkat. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan olahraga yang dilakukan di tempat- tempat tertentu. Demikian halnya pada penderita asma olahraga pun merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk menangulangi kesukaran bernafas, meskipun
olahraga bagi setiap penderita
asma
berbeda-beda. Melalui senamakan
dijadikankebiasaan untuk memperbaiki tingkat kebugaran dan secara tidak langsung memperbaiki asma, maka hendaknya senam tersebut mudah dilakukan, dinamis, menarik, menyenangkan, bervariasi dan tanpa disertai efek samping yang tidak diingi nkan.
Tujuan : Untuk mengetahui seberapa jauh manfaat senam asma terhadap frekuensi
serangan asma pada peserta senam asma.
Metode : Pada peserta senam asma di Rumah Sakit Immanuel yang diberi
kuesioner. Analisis data memakai statistik deskriptif.
Hasil : Setelah mengikuti senam asma didapatkan peserta senam asma yang
mengalami gejala asma dengan frekuensi serangan > 1 X perminggu, setiap hari dan
terus menerus menurun. Sedangkan peserta senam asma yang mengalami serangan
asma malam dengan frekuensi serangan > 2 X perbulan, > 1 X perminggu dan sering
menurun.
Kesimpulan : Senam asma dapat menurunkan gejala asma dan serangan asma
malam (Frekuensi serangan berkurang).
Saran : Untuk penderita asma yang belum pernah ikut senam asma dianjurkan ikut
senam asma untuk mengurangi frekuensi serangan asmanya dan untuk yang telah ikut lebih rajin dan teratur dalam mengikuti senam asma.
(2)
ABSTRACT
THE USE OF ASTHMA’S EXERCISE TO THE ASTHMA’S ATTACK FREQUENCY OF THE ASTHMA’S EXERCISE PARTICIPANTS
AT IMMANUEL HOSPITAL IN BANDUNG
Harry Kurniawan, 200 1.
Tutors : Andre Suhendra,
dr.,
SpP.; DR Iwan Budiman, dr., MS.Background : Recently, the people’s attention to sport begin to increase. This, can
be seen from the sport activity done in the certain places. It’s also done by the asthma’s sufferers, sport is also one method which can be used to cope with a difficulty of breathing, Although for every asthma’s sufferer the sport it self is different. Through the exercise, this will become a habit to improve the health’s level
and indirectly healing asthma, so the exercise should be easy to do, dynamic,
interesting, enjoyable, have variation and without having side effects that unwanted.
Objectives: To know how far the use of asthma’s exercise to the asthma’s attack
frequency of the asthma’s exercise participants.
Methods: The asthma’s exercise participants at the Immanuel Hospital given a questionnaire. Analisis of data with using descriptif statistic.
Results : After doing asthma’s exercise, the asthma‘s exercise participants who
experience asthma’s symptoms with the attack frequency more than once per week, the attack frequency is decreasing everyday and more. Whereas, the asthma’s exercise participants who experience asthma’s attack in the night with the attack
frequency more than
twice
per month, more than once per week, the attack frequencywill more often.
Conclusion : Asthma’s exercise can decrease asthma’s symptoms and asthma’s in
the night (the attack frequency decrease).
Recommendation : For asthma’s participants who never asthma’s exercise as
recommendated asthma’s exercise for more decrease asthma’s attack frequency and
for them who have been asthma‘s exercise hope be more active and regularly to do
(3)
DAFTAR ISI
Halaman
...
Abstrak iv
Abstract ... v
... Kata Pengantar VI Daftar Isi ... Vlll Daftar Tabel ... xi
... Daftar lampiran BAB I PENDAHULUAN.. ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
Maksud dan Tujuan ... 2
1.4 Kegunaan Penelitian.. ... 2
1.5 Metodologi Penelitian ... 2
... 1.2 Identifikasi Masalah 2 1.3 1.6 Lokasi dan wa ktu... ... 3
(4)
BAB
II
4 TINJAUAN PUSTAKA ...
2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 2.6 2.7 2.8 2.9 4 Definisi Asma ...
Faktor resiko memperoleh asma ...
4
2.2.1 Faktor predisposisi ... 5
2.2.2 Faktor kausal ... 5
2.2.3 Faktor kontribusi ... 6
Faktor pencetus serangan asma ... 6
Patogenesis asma ... 7
Pengobatan asma 11 Senam ... 13
Gambaran patologi ... 7
Klasifikasi asma ... 10
... ... Status asthmaticus 12 2.9.1 Senam asma ... 14
BAB
III
BAHAN DAN METODE ... 163.1 Subjek penelitian ... 16
3.2 Kuesioner yang digunakan ... 3.3.1 Vanabel Perlakuan ... 3.3.2 VariabelRespon ... ... 3.3 Metode Penelitian 18 4 ... 3.4 Prosedur penelitian 18 3.5 Data yang di ukur ... 18
(5)
BAB IV
20 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...
4.1 Hasi! penelitian 20
4.2 Pembahasan ... 24 ...
BAB V
KESIMPULAN DAN S A R A N ... 26 5.1 Kesimpulan ... 26
5.2 Saran ... 26
...
Daftar pustaka 27
Daftar riwayat hidup ... 69
(6)
Daftar Tabel
Halaman
Tabel 4.1
Tabel 4.2
Tabel 4.3
Tabel 4.4
Tabel 4.5
Tabel 4.6
Tabel 4.7
Tabel 4.8
Tabel 4.9
Distribusi peserta senam asma berdasarkan kelompok umur ... 20
Mengikuti senam asma ... 20
Mengikuti senam asma dalam sebulan ... 21
Melakukan senam asma sendiri di rumah dalam seminggu ... 21
Sebelum mengikuti senam asma gejala asma ... 21
Sebelum mengikuti senam asma serangan asma malam ... 22
Setelah mengikuti senam asma gejala asma ... 22
Setelah mengikuti senam asma serangan asma malam ... Frekuensi gejala asma ... 23
3 1 Tabel 4.10 Frekuensi serangan asma malam ... 23
Tabel 4.11 Perubahannya setelah mengikuti senam asma malam selama ... 24
(7)
Daftar lampiran
Halaman
Lampiran 1 Senam Asma indonesia ... .. . . .. . _. . . . .29
(8)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Akhir-akhir ini perhatian masyarakat terhadap olahraga mulai meningkat. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan olahraga yang dilakukan di tempat-tempat tertentu baik secara kelompok maupun perorangan dalam lingkungan sekolah, kantor, masyarakat.
Kegiatan oIahraga yang dilakukan ini merupakan wujud dari upaya pemerintah dalam
menyebarluaskan olahraga sebagai sarana untuk memelihara dan meningkatkan kebugaran jasmani masyarakat. Kenyataan tersebut dapat kita lihat pada hari-hari
libur orang-orang
pada
melakukan senam di lapangan, lari di jalan-jalan danmelakukan olahraga permainan seperti sepakbola, bulutangkis, bola basket, dan bola voli.
Demikian halnya pada penderita asma olahraga pun merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk menangulangi kesukaran bernafas, meskipun olahraga bagi setiap penderita asma berbeda-beda, tergantung kondisi fisik dan berat tidaknya asma yang di derita oleh seseorang. Melalui senam akan dijadikan kebiasaan untuk memperbaiki tingkat kebugaran dan secara tidak langsung memperbaiki asma, maka hendaknya senam tersebut mudah dilakukan, dinamis, menarik, menyenangkan, bervariasi dan tanpa disertai efek samping yang tidak diinginkan.
(9)
2
1.2 Identifikasi masalah
Seberapa jauh manfaat senam asma terhadap fiekuensi serangan asma pada
peserta senam asma ?
1.3 Maksud dan Tujuan
Untuk mengetahui seberapa jauh manfaat senam asma terhadap frekuensi
serangan asma pada peserta senam asma
1.4 Kegunaan penelitian
1. Memahami manfaat senam asma
dalam
mengurangi frekuensi seranganasma.
2. Mengerti tentang penyakit asma, bahayanya dan cara pencegahannya.
1.5 Metodologi penelitian
Penelitian ini bersifat quasi eksperimental. Pengambilan data dengan cara kuesioner Analisis data memakai statistik deskriptif.
(10)
3
1.6 Lokasi dan Waktu
(11)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Senam asma bermanfaat dapat menurunkan gejala asma dan serangan asma malam
(frekuensi serangan asma berkurang ).
5.2 Saran
Untuk penderita asma yang belum pernah ikut senam asma dianjurkan
ikut
senamasma untuk mengurangi frekuensi serangan asmanya.
Untuk yang telah ikut senam asma agar lebih rajin dan teratur dalam mengikuti senam asma.
(12)
DAFTAR PUSTAKA
Agus K,M. 1989. Olahraga dan senam asma. Simposium sehari penunggulangan
asma dalam keluarga Bandung, 2 1 Oktober 1989 : 18-2 1.
Baratawidjaja,
K.
1998. Asma bronkial. Ilmu penyakit dalam jilid II. Penerbit BalaiPenerbit FKUI Jakarta : 2 1-23.
Mansyur, Syahril. Dkk. 1999. Profil penderita asma yang mengikuti senam asma
indonesia di klub asma cabang surakarta tahun 1998. Majalah
perhimpunan dokterparu Indonesia. Batu, 2 - 5 Juli 1999.
National Heart,Lung and Blood Institute 1995. Initiative for Asthma. National
Institutes of Health. Publication Number 95-3659.
Rogayah, R. Dkk. 1999. Pengaruh penyuluhan dan senam asma indonesia terhadap
pengetahuan, sikap, perilaku dan gejala klinik penderita asma. Majalah
perhimpunan dokterparu Indonesia. Batu, 2 - 5 Juli 1999.
Schaefer, O.P. Managing the Allergic Asthmatic Patient. Hospital Medicine 1997 :
31-46.
Supriyantoro, Suparman. 1994. Senam asma indonesia. Jakarta, 28 - 30 Januari 1994:
(13)
28
Suwarni, M. Pengaruh senam asma terhadap peningkatan kapasitas vital paru-paru pada penderita asma. Skripsi.
Tanuwiharja, B.W. 1998. Pulmonologi non TB. Bandung, September s/d Desember 1998 : 16- 25.
Taufik. 1999. Kematian pada asma bronlual. Jurnal respirologi indonesia. Vol. 19, No. 3 Juli 1999.: 119 - 123.
(1)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Akhir-akhir ini perhatian masyarakat terhadap olahraga mulai meningkat. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan olahraga yang dilakukan di tempat-tempat tertentu baik secara kelompok maupun perorangan dalam lingkungan sekolah, kantor, masyarakat. Kegiatan oIahraga yang dilakukan ini merupakan wujud dari upaya pemerintah dalam menyebarluaskan olahraga sebagai sarana untuk memelihara dan meningkatkan kebugaran jasmani masyarakat. Kenyataan tersebut dapat kita lihat pada hari-hari libur orang-orang
pada
melakukan senam di lapangan, lari di jalan-jalan dan melakukan olahraga permainan seperti sepakbola, bulutangkis, bola basket, dan bola voli.Demikian halnya pada penderita asma olahraga pun merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk menangulangi kesukaran bernafas, meskipun olahraga bagi setiap penderita asma berbeda-beda, tergantung kondisi fisik dan berat tidaknya asma yang di derita oleh seseorang. Melalui senam akan dijadikan kebiasaan untuk memperbaiki tingkat kebugaran dan secara tidak langsung memperbaiki asma, maka hendaknya senam tersebut mudah dilakukan, dinamis, menarik, menyenangkan, bervariasi dan tanpa disertai efek samping yang tidak diinginkan.
(2)
2
1.2 Identifikasi masalah
Seberapa jauh manfaat senam asma terhadap fiekuensi serangan asma pada peserta senam asma ?
1.3 Maksud dan Tujuan
Untuk mengetahui seberapa jauh manfaat senam asma terhadap frekuensi serangan asma pada peserta senam asma
1.4 Kegunaan penelitian
1. Memahami manfaat senam asma
dalam
mengurangi frekuensi serangan asma.2. Mengerti tentang penyakit asma, bahayanya dan cara pencegahannya.
1.5 Metodologi penelitian
Penelitian ini bersifat quasi eksperimental. Pengambilan data dengan cara kuesioner Analisis data memakai statistik deskriptif.
(3)
3
1.6 Lokasi dan Waktu
(4)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Senam asma bermanfaat dapat menurunkan gejala asma dan serangan asma malam (frekuensi serangan asma berkurang ).
5.2 Saran
Untuk penderita asma yang belum pernah ikut senam asma dianjurkan
ikut
senam asma untuk mengurangi frekuensi serangan asmanya.Untuk yang telah ikut senam asma agar lebih rajin dan teratur dalam mengikuti senam asma.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Agus K,M. 1989. Olahraga dan senam asma. Simposium sehari penunggulangan asma dalam keluarga Bandung, 2 1 Oktober 1989 : 18-2 1.
Baratawidjaja,
K.
1998. Asma bronkial. Ilmu penyakit dalam jilid II. Penerbit Balai Penerbit FKUI Jakarta : 2 1-23.Mansyur, Syahril. Dkk. 1999. Profil penderita asma yang mengikuti senam asma indonesia di klub asma cabang surakarta tahun 1998. Majalah perhimpunan dokterparu Indonesia. Batu, 2 - 5 Juli 1999.
National Heart,Lung and Blood Institute 1995. Initiative for Asthma. National Institutes of Health. Publication Number 95-3659.
Rogayah, R. Dkk. 1999. Pengaruh penyuluhan dan senam asma indonesia terhadap pengetahuan, sikap, perilaku dan gejala klinik penderita asma. Majalah perhimpunan dokterparu Indonesia. Batu, 2 - 5 Juli 1999.
Schaefer, O.P. Managing the Allergic Asthmatic Patient. Hospital Medicine 1997 :
31-46.
Supriyantoro, Suparman. 1994. Senam asma indonesia. Jakarta, 28 - 30 Januari 1994: 8-65.
Surjanto, E. 1998. Diagnosis dan penatalaksanaan asma. Konferensi kerja VIII
perhimpunan dokter paru Indonesia. Jakarta, 26 - 28 November 1998.
(6)
28
Suwarni, M. Pengaruh senam asma terhadap peningkatan kapasitas vital paru-paru
pada penderita asma. Skripsi.
Tanuwiharja, B.W. 1998. Pulmonologi non TB. Bandung, September s/d Desember 1998 : 16- 25.
Taufik. 1999. Kematian pada asma bronlual. Jurnal respirologi indonesia. Vol. 19, No. 3 Juli 1999.: 119 - 123.