Analisis Keterlambatan Perjalanan Kereta api Argo Gede Bandung - Jakarta.

ANALISIS KETERLAMBATAN
PERJALANAN KERETA API ARGO GEDE
BANDUNG - JAKARTA
Su Hendra
NRP : 0021014
Pembimbing : Ir.V. Hartanto, M.Sc
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG
ABSTRAK
KA merupakan salah satu transportasi moda darat yang saat ini mengalami
peningkatan jumlah pengguna jasanya karena berbagai keunggulan yang memang
dimiliki oleh transportasi jalan rel ini. Peningkatan jumlah pengguna jasa KA
haruslah didukung oleh peningkatan fasilitas dan kualitas pelayanan yang lebih
baik lagi, terutama untuk KA kelas bisnis ke atas.
Pada tugas akhir ini diteliti besarnya tingkat signifikansi keterlambatan pada
waktu keberangkatan dan kedatangan kereta api Argo Gede.
Melalui survei lapangan dan analisa maka didapat hasil antara lain:
-


Rata-rata total waktu keterlambatan keberangkatan dari hari Senin hingga
hari Minggu berkisar antara 3,18 menit sampai dengan 3,83 menit

-

Rata-rata total waktu keterlambatan kedatangan dari hari Senin hingga hari
Minggu berkisar antara 3,87 menit sampai dengan 5,63 menit

Dari hasil survei ternyata memang telah terjadi penyimpangan atau keterlambatan
pada tiap waktu keberangkatan dan kedatangan. Namun setelah dianalisis
denganstatistik uji-t ternyata keterlambatan yang terjadi pada umumnya tidaklah
signifikan. Maka dapat disimpulkan bahwa kinerja kereta api Argo Gede dalam
hal ketepatan waktu keberangkatan maupun kedatangan sudah cukup baik.
Disarankan, kualitas yang sudah ada dapat dipertahankan kalau bisa lebih
ditingkatkan lagi.

DAFTAR ISI

Halaman


DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN

AC

= Air Conditioner

BBM

= Bahan Bakar Minyak

BPS

= Biro Pusat Statistik

d0

= Nilai rata-rata sampel

DAOP 2


= Daerah Operasi

DKA

= Djawatan Kereta Api

DKARI

= Djawatan Kereta Api Republik Indonesia

DSM

= Deli Spoorweg Mij

H0

= Hipotesa awal

Ha


= Hipotesa akhir ( alternatif )

JSM

= Joana Stoomtram Mij

KAI

= Kereta Api Indonesia

KSM

= Kediri Stoomtram Mij

MadSM

= Madoera Stoomtram Mij

Maglev


= Magnetic Levitation

MDSM

= Mojokerto Stoomtram Mij

MSM

= Malang Stoomtram Mij

n

= Jumlah sampel

NISM

= Nederland Indische Spoorweg Mij

OJS


= Oost Java Stoomtram Mij

PbSM

= Probolinggo Stoomtram Mij

Perumka

= Perusahaan Umum Kereta Api

PJKA

= Perusahaan Jawatan Kereta Api

PNKA

= Perusahaan Negara Kereta Api

PsSM


= Pasuruan Stoomtram Mij

SCS

= Semarang Cheribon Spoorweg

Sk

= Simpangan Baku

SS

= Staats Spoorwegen

t

= Nilai t sampel uji

ta


= Keterlambatan yang terjadi

TGV

= Trans Grand Vitesse

to

= Toleransi waktu keterlambatan pengelola PT. KAI

tp

= Toleransi waktu keterlambatan penumpang

tr

= Keterlambatan rata - rata

Yk


= Rata-rata waktu keterlambatan

Σ

= Jumlah ( sigma )

ν

= Nilai derajat bebas

α

= Taraf signifikansi atau taraf nyata

µ

= Populasi uji

DAFTAR GAMBAR
Halaman

Gambar 3.1

Diagram Alir Penelitian ..…………………………………

Gambar 4.1

Histogram rata-rata total waktu keterlambatan
keberangkatan per hari dalam 1 ( satu )minggu…………….

Gambar 4.2

42

Histogram persentase waktu keterlambatan keberangkatan
pada hari Minggu...…………………………………………

Gambar 4.9

41


Histogram persentase waktu keterlambatan keberangkatan
pada hari Sabtu.…...…………………………………………

Gambar 4.8

41

Histogram persentase waktu keterlambatan keberangkatan
pada hari Jumat…...…………………………………………

Gambar 4.7

40

Histogram persentase waktu keterlambatan keberangkatan
pada hari Kamis…...…………………………………………

Gambar 4.6

40

Histogram persentase waktu keterlambatan keberangkatan
pada hari Rabu.…...…………………………………………

Gambar 4.5

39

Histogram persentase waktu keterlambatan keberangkatan
pada hari Selasa…...………………………………………...

Gambar 4.4

39

Histogram persentase waktu keterlambatan keberangkatan
pada hari Senin…...…………………………………………

Gambar 4.3

24

42

Histogram rata-rata total waktu keterlambatan kedatangan
per hari dalam 1 ( satu )minggu…..…………………………

48

Gambar 4.10 Histogram persentase waktu keterlambatan kedatangan pada
hari Senin………...………………………………………….

48

Gambar 4.11 Histogram persentase waktu keterlambatan kedatangan pada
hari Selasa………...………………………………………..

49

Gambar 4.12 Histogram persentase waktu keterlambatan kedatangan pada
hari Rabu..………...………………………………………..

49

Gambar 4.13 Histogram persentase waktu keterlambatan kedatangan pada
hari Kamis………...………………………………………...

50

Gambar 4.14 Histogram persentase waktu keterlambatan kedatangan pada
hari Jumat.………...………………………………………...

50

Gambar 4.15 Histogram persentase waktu keterlambatan kedatangan pada
hari Sabtu.………...…………………………………………

51

Gambar 4.16 Histogram persentase waktu keterlambatan kedatangan pada
hari Minggu..……...…………………………………………

51

Gambar 4.17 Diagram waktu keterlambatan keberangkatan yang dapat
ditolerir oleh responden untuk perjalanan tujuan bisnis…….. 53
Gambar 4.18 Diagram waktu keterlambatan keberangkatan yang dapat
ditolerir oleh responden untuk perjalanan tujuan non bisnis… 53
Gambar 4.19 Diagram waktu keterlambatan kedatangan yang dapat
ditolerir oleh responden untuk perjalanan tujuan bisnis..…… 55
Gambar 4.20 Diagram waktu keterlambatan kedatangan yang ditolerir oleh
responden untuk perjalanan tujuan non bisnis………………. 55

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1

Perbandingan Resiko Berbagai Moda Transportasi………..

12

Tabel 2.2

Jadwal rencana keberangkatan kereta api Argo Gede……..

16

Tabel 2.3

Jadwal rencana kedatangan kereta api Argo Gede………...

16

Tabel 3.1

Jadwal aktual keberangkatan kereta api Argo Gede……….

28

Tabel 3.2

Jadwal aktual kedatangan kereta api Argo Gede….……….

29

Tabel 3.3

Contoh tabel yang digunakan untuk survei wawancara……

30

Tabel 4.1

Data rata-rata total waktu keterlambatan keberangkatan
per hari……………………………………………………...

34

Tabel 4.2

Analisis waktu keterlambatan keberangkatan hari Senin…..

35

Tabel 4.3

Analisis waktu keterlambatan keberangkatan hari Selasa….

35

Tabel 4.4

Analisis waktu keterlambatan keberangkatan hari Rabu…...

36

Tabel 4.5

Analisis waktu keterlambatan keberangkatan hari Kamis….

36

Tabel 4.6

Analisis waktu keterlambatan keberangkatan hari Jumat…..

37

Tabel 4.7

Analisis waktu keterlambatan keberangkatan hari Sabtu…...

37

Tabel 4.8

Analisis waktu keterlambatan keberangkatan hari Minggu…

38

Tabel 4.9

Data rata-rata total waktu keterlambatan kedatangan per hari

43

Tabel 4.10

Analisis waktu keterlambatan kedatangan hari Senin………

44

Tabel 4.11

Analisis waktu keterlambatan kedatangan hari Selasa……...

44

Tabel 4.12

Analisis waktu keterlambatan kedatangan hari Rabu……….

45

Tabel 4.13

Analisis waktu keterlambatan kedatangan hari Kamis……...

45

Tabel 4.14

Analisis waktu keterlambatan kedatangan hari Jumat………

46

Tabel 4.15

Analisis waktu keterlambatan kedatangan hari Sabtu………

46

Tabel 4.16

Analisis waktu keterlambatan kedatangan hari Minggu……

Tabel 4.17

Analisis tingkat signifikansi rata-rata total

47

keterlambatan aktual yang terjadi pada waktu
keberangkatan per hari dalam 1 minggu terhadap waktu
keterlambatan yang dapat ditolerir oleh penumpang……….
Tabel 4.18

Analisis tingkat signifikansi waktu keterlambatan aktual
yang terjadi pada waktu kebarangkatan hari Senin…………

Tabel 4.19

61

Analisis tingkat signifikansi waktu keterlambatan aktual
yang terjadi pada waktu kebarangkatan hari Minggu………

Tabel 4.25

60

Analisis tingkat signifikansi waktu keterlambatan aktual
yang terjadi pada waktu kebarangkatan hari Sabtu…………

Tabel 4.24

60

Analisis tingkat signifikansi waktu keterlambatan aktual
yang terjadi pada waktu kebarangkatan hari Jumat…………

Tabel 4.23

59

Analisis tingkat signifikansi waktu keterlambatan aktual
yang terjadi pada waktu kebarangkatan hari Kamis…………

Tabel 4.22

59

Analisis tingkat signifikansi waktu keterlambatan aktual
yang terjadi pada waktu kebarangkatan hari Rabu..…………

Tabel 4.21

58

Analisis tingkat signifikansi waktu keterlambatan aktual
yang terjadi pada waktu kebarangkatan hari Selasa...………

Tabel 4.20

58

61

Analisis tingkat signifikansi rata-rata total
keterlambatan aktual yang terjadi pada waktu
kedatangan per hari dalam 1 minggu terhadap waktu
keterlambatan yang dapat ditolerir oleh penumpang……….

62

Tabel 4.26

Analisis tingkat signifikansi waktu keterlambatan aktual
yang terjadi pada waktu kedatangan hari Senin…………….

Tabel 4.27

Analisis tingkat signifikansi waktu keterlambatan aktual
yang terjadi pada waktu kedatangan hari Selasa...…………..

Tabel 4.28

65

Analisis tingkat signifikansi waktu keterlambatan aktual
yang terjadi pada waktu kedatangan hari Minggu…………..

Tabel 4.33

64

Analisis tingkat signifikansi waktu keterlambatan aktual
yang terjadi pada waktu kedatangan hari Sabtu……………..

Tabel 4.32

64

Analisis tingkat signifikansi waktu keterlambatan aktual
yang terjadi pada waktu kedatangan hari Jumat……………..

Tabel 4.31

63

Analisis tingkat signifikansi waktu keterlambatan aktual
yang terjadi pada waktu kedatangan hari Kamis…………….

Tabel 4.30

63

Analisis tingkat signifikansi waktu keterlambatan aktual
yang terjadi pada waktu kedatangan hari Rabu..…………….

Tabel 4.29

62

65

Analisis tingkat signifikansi rata-rata total
keterlambatan aktual yang terjadi pada waktu
keberangkatan per hari dalam 1 minggu terhadap waktu
keterlambatan yang dapat ditolerir oleh pengelola PT. KAI
( Persero )……………………………………………………

Tabel 4.34

Analisis tingkat signifikansi waktu keterlambatan aktual
yang terjadi pada waktu kebarangkatan hari Senin…………

Tabel 4.35

66

66

Analisis tingkat signifikansi waktu keterlambatan aktual
yang terjadi pada waktu kebarangkatan hari Selasa...………

67

Tabel 4.36

Analisis tingkat signifikansi waktu keterlambatan aktual
yang terjadi pada waktu kebarangkatan hari Rabu..…………

Tabel 4.37

Analisis tingkat signifikansi waktu keterlambatan aktual
yang terjadi pada waktu kebarangkatan hari Kamis…………

Tabel 4.38

69

Analisis tingkat signifikansi waktu keterlambatan aktual
yang terjadi pada waktu kebarangkatan hari Minggu………

Tabel 4.41

68

Analisis tingkat signifikansi waktu keterlambatan aktual
yang terjadi pada waktu kebarangkatan hari Sabtu…………

Tabel 4.40

68

Analisis tingkat signifikansi waktu keterlambatan aktual
yang terjadi pada waktu kebarangkatan hari Jumat…………

Tabel 4.39

67

69

Analisis tingkat signifikansi rata-rata total
keterlambatan aktual yang terjadi pada waktu
kedatangan per hari dalam 1 minggu terhadap waktu
keterlambatan yang dapat ditolerir oleh pengelola PT. KAI
( Persero )……………………………………………………

Tabel 4.42

Analisis tingkat signifikansi waktu keterlambatan aktual
yang terjadi pada waktu kedatangan hari Senin…………….

Tabel 4.43

71

Analisis tingkat signifikansi waktu keterlambatan aktual
yang terjadi pada waktu kedatangan hari Rabu..…………….

Tabel 4.45

70

Analisis tingkat signifikansi waktu keterlambatan aktual
yang terjadi pada waktu kedatangan hari Selasa...…………..

Tabel 4.44

70

71

Analisis tingkat signifikansi waktu keterlambatan aktual
yang terjadi pada waktu kedatangan hari Kamis…………….

72

Tabel 4.46

Analisis tingkat signifikansi waktu keterlambatan aktual
yang terjadi pada waktu kedatangan hari Jumat……………..

Tabel 4.47

Analisis tingkat signifikansi waktu keterlambatan aktual
yang terjadi pada waktu kedatangan hari Sabtu……………..

Tabel 4.48

73

Analisis tingkat signifikansi waktu keterlambatan aktual
yang terjadi pada waktu kedatangan hari Minggu…………..

Tabel 4.49

72

73

Analisis statistik uji-t penyimpangan waktu keterlambatan
keberangkatan berdasarkan toleransi waktu keterlambatan
penumpang…………………………………………………..

Tabel 4.50

75

Analisis statistik uji-t penyimpangan waktu keterlambatan
keberangkatan berdasarkan toleransi waktu keterlambatan
pengelola PT. KAI ( Persero )………………………………

Tabel 4.51

77

Analisis statistik uji-t penyimpangan waktu keterlambatan
kedatangan berdasarkan toleransi waktu keterlambatan
penumpang…………………………………………………..

Tabel 4.52

80

Analisis statistik uji-t penyimpangan waktu keterlambatan
kedatangan berdasarkan toleransi waktu keterlambatan
pengelola PT. KAI ( Persero )……………………………….

82

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1

Data Hasil Survei………………………………..……….

90

Lampiran 2

Contoh Perhitungan Uji- t……………………….……….

99

Lampiran 3

Tabel Distribusi t…………………………………………

127

Lampiran 2.1 Contoh Perhitungan Uji-t untuk keterlambatan per hari pada
saat

keberangkatan

berdasarkan

toleransi

keterlambatan yang diberikan penumpang

Hari : Senin
Sampel Uji

Yki

Yki2

1
2
3
4
5
6
7
8
9
Total

2,47
3,60
5,42
5,30
1,43
2,58
4,80
1,57
1,45
28,62

6,10
12,96
29,38
28,09
2,04
6,66
23,04
2,46
2,10
112,84

n=9; ν=9-1 =8
d0 = 4,5 menit
H0 : µ ≤ 4,5 menit
Ha : µ > 4,5 menit
α = 0,05 : tα = 1,860
Wilayah kritik : t > 1,860
YKi =

∑Y

Ki

n

=

28,62
= 3,18
9

n ∑ YKi - ∑ (YKi )
2

SK =

t=

2

=

n (n - 1)

(Y

Ki

SK

− d0 )
n

=

(9 × 112,84 ) − (28,62 )2
9(9 − 1)

(3,18 − 4,5) = −2,398
1,652

9

Hasil : t < tα jadi Ho diterima

= 1,652

waktu

Lampiran 2.1 Contoh Perhitungan Uji-t untuk keterlambatan per hari pada
saat keberangkatan berdasarkan toleransi waktu
keterlambatan yang diberikan penumpang
Hari : Selasa
Sampel Uji

Yki

Yki2

1
2
3
4
5
6
7
8
Total

2,75
3,27
2,55
4,70
4,83
4,47
1,27
2,33
26,17

7,56
10,69
6,50
22,09
23,33
19,98
1,61
5,43
97,20

n=8; ν=8-1=7
d0 = 4,5 menit
H0 : µ ≤ 4,5 menit
Ha : µ > 4,5 menit
α = 0,05 : tα = 1,895
Wilayah kritik : t > 1,895

YKi =

∑Y

Ki

n

=

26,17
= 3,271
8

n ∑ YKi - ∑ (YKi )
2

SK =

t=

n (n - 1)

(Y

Ki

SK

− d0 )
n

=

2

=

(8 × 97,20 ) − (26,17 )2
8(8 − 1)

(3,271 − 4,5) = −2,701
1,287

8

Hasil : t < tα jadi Ho diterima

= 1,287

Lampiran 2.1

Contoh Perhitungan Uji-t untuk keterlambatan per hari
pada saat keberangkatan berdasarkan toleransi waktu
keterlambatan yang diberikan penumpang

Hari : Rabu
Sampel Uji

Yki

Yki2

1
2
3
4
5
6
7
8
Total

2,37
3,42
2,53
3,38
3,22
4,38
4,25
5,43
28,98

5,62
11,70
6,40
11,42
10,37
19,18
18,06
29,48
112,24

n=8; ν=8-1=7
d0 = 4,5 menit
H0 : µ ≤ 4,5 menit
Ha : µ > 4,5 menit
α = 0,05 ; tα =1,895
Wilayah kritik : t > 1,895
YKi =

∑Y

Ki

n

=

28,98
= 3,623
8

n ∑ YKi - ∑ (YKi )
2

SK =
t=

n (n - 1)

(Y

Ki

SK

− d0 )
n

=

2

=

(8 × 112,24 ) − (28,98)2
8(8 − 1)

(3,623 − 4,5) = −2,437
1,018

8

Hasil : t < tα jadi Ho diterima

= 1,018

Lampiran 2.1

Contoh Perhitungan Uji-t untuk keterlambatan per hari
pada saat keberangkatan berdasarkan toleransi waktu
keterlambatan yang diberikan penumpang

Hari : Kamis
Sampel Uji

Yki

Yki2

1
2
3
4
5
6
7
8
Total

3,38
2,70
1,47
2,55
4,27
3,30
4,38
5,33
27,38

11,42
7,29
2,16
6,50
18,23
10,89
19,18
28,41
104,09

n=8; ν=8-1=7
d0 = 4,5 menit
H0 : µ ≤ 4,5 menit
Ha : µ > 4,5 menit
α = 0,05 ; tα =1,895
Wilayah kritik : t > 1,895
YKi =

∑Y

Ki

n

=

27,38
= 3,423
8

n ∑ YKi - ∑ (YKi )
2

SK =

t=

n (n - 1)

(Y

Ki

SK

− d0 )
n

=

2

=

(8 × 104,09 ) − (27,38)2
8(8 − 1)

(3,423 − 4,5) = −2,502
1,218

8

Hasil : t < tα jadi Ho diterima

= 1,218

Lampiran 2.1

Contoh Perhitungan Uji-t untuk keterlambatan per hari
pada saat keberangkatan berdasarkan toleransi waktu
keterlambatan yang diberikan penumpang

Hari : Jumat
Sampel Uji

Yki

Yki2

1
2
3
4
5
6
7
8
9
Total

3,20
3,38
2,58
1,37
4,30
5,85
3,62
4,20
1,15
29,65

10,24
11,42
6,66
1,88
18,49
34,22
13,10
17,64
1,32
113,65

n=9; ν=9-1 =8
d0 = 4,5 menit
H0 : µ ≤ 4,5 menit
Ha : µ > 4,5 menit
α = 0,05 : tα = 1,860
Wilayah kritik : t > 1,860
YKi =

∑Y

Ki

n

=

29,65
= 3,294
9

n ∑ YKi - ∑ (YKi )
2

SK =

t=

n (n - 1)

(Y

Ki

SK

− d0 )
n

=

2

=

(9 × 113,65) − (29,65)2
9(9 − 1)

(3,294 − 4,5) = −2,559
1,413

9

Hasil : t < tα jadi Ho diterima

= 1,413

Lampiran 2.1

Contoh Perhitungan Uji-t untuk keterlambatan per hari
pada saat keberangkatan berdasarkan toleransi waktu
keterlambatan yang diberikan penumpang

Hari : Sabtu
Sampel Uji

Yki

Yki2

1
2
3
4
5
6
7
8
9
Total

4,20
5,27
3,70
3,53
2,22
4,65
5,47
3,27
2,15
34,46

17,64
27,77
13,69
12,46
4,93
21,62
29,92
10,69
4,62
138,73

n=9; ν=9-1 =8
d0 = 4,5 menit
H0 : µ ≤ 4,5 menit
Ha : µ > 4,5 menit
α = 0,05 : tα = 1,860
Wilayah kritik : t > 1,860
YKi =

∑Y

Ki

n

=

34,46
= 3,829
9

n ∑ YKi - ∑ (YKi )
2

SK =

t=

n (n - 1)

(Y

Ki

SK

− d0 )
n

=

2

=

(9 × 138,73) − (34,46 )2
9(9 − 1)

(3,829 − 4,5) = −2,186
0,921

9

Hasil : t < tα jadi Ho diterima

= 0,921

Lampiran 2.1

Contoh Perhitungan Uji-t untuk keterlambatan per hari
pada saat keberangkatan berdasarkan toleransi waktu
keterlambatan yang diberikan penumpang

Hari : Minggu
Sampel Uji

Yki

Yki2

1
2
3
4
5
6
7
8
9
Total

4,27
3,43
4,63
3,27
5,28
2,43
2,47
5,53
2,27
33,58

18,23
11,76
21,44
10,69
27,88
5,90
6,10
30,58
5,15
132,59

n=9; ν=9-1 =8
d0 = 4,5 menit
H0 : µ ≤ 4,5 menit
Ha : µ > 4,5 menit
α = 0,05 : tα = 1,860
Wilayah kritik : t > 1,860

∑Y

YKi =

Ki

n

=

33,58
= 3,731
9

n ∑ YKi - ∑ (YKi )
2

SK =

t=

2

n (n - 1)

(Y

Ki

SK

− d0 )
n

=

=

(9 × 132,59 ) − (33,58)2
9(9 − 1)

(3,731 − 4,5) = −2,414
0,955

9

Hasil : t < tα jadi Ho diterima

= 0,955

Lampiran 2.3

Contoh Perhitungan Uji-t untuk keterlambatan per hari
pada

saat

kedatangan

berdasarkan

keterlambatan yang diberikan penumpang
Hari : Senin
Sampel Uji

Yki

Yki2

1
2
3
4
5
6
7
8
9
Total

2,38
4,78
3,52
2,47
5,85
5,23
3,28
3,60
3,70
34,81

5,66
22,85
12,39
6,10
34,22
27,35
10,76
12,96
13,69
145,99

n=9; ν=9-1 =8
d0 = 4,5 menit
H0 : µ ≤ 4,5 menit
Ha : µ > 4,5 menit
α = 0,05 : tα = 1,860
Wilayah kritik : t > 1,860
YKi =

∑Y

Ki

n

=

34,81
= 3,868
9

n ∑ YKi - ∑ (YKi )
2

SK =

t=

2

=

n (n - 1)

(Y

Ki

SK

− d0 )
n

=

(9 × 145,99 ) − (34,81)2
9(9 − 1)

(3,868 − 4,5) = −1,592
1,191

9

Hasil : t < tα jadi Ho diterima

= 1,191

toleransi

waktu

Lampiran 2.3

Contoh Perhitungan Uji-t untuk keterlambatan per hari
pada

saat

kedatangan

berdasarkan

keterlambatan yang diberikan penumpang
Hari : Selasa
Sampel Uji

Yki

Yki2

1
2
3
4
5
6
7
8
Total

3,57
2,87
5,32
6,48
5,68
5,58
3,28
5,2
37,98

12,74
8,24
28,30
41,99
32,26
31,14
10,76
27,04
192,47

n=8; ν=8-1=7
d0 = 4,5 menit
H0 : µ ≤ 4,5 menit
Ha : µ > 4,5 menit
α = 0,05 ; tα =1,895
Wilayah kritik : t > 1,895

YKi =

∑Y

Ki

n

=

37,98
= 4,748
8

n ∑ YKi - ∑ (YKi )
2

SK =

t=

n (n - 1)

(Y

Ki

SK

− d0 )
n

=

2

=

(8 × 192,47 ) − (37,98)2
8(8 − 1)

(4,748 − 4,5) = 0,513
9,228

8

Hasil : t < tα jadi Ho diterima

= 1,318

toleransi

waktu

Lampiran 2.3

Contoh Perhitungan Uji-t untuk keterlambatan per hari
pada

saat

kedatangan

berdasarkan

keterlambatan yang diberikan penumpang
Hari : Rabu
Sampel Uji

Yki

Yki2

1
2
3
4
5
6
7
8
Total

2,65
3,73
4,22
4,20
3,52
2,50
5,43
7,58
33,83

7,02
13,91
17,81
17,64
12,39
6,25
29,48
57,46
161,97

n=8; ν=8-1=7
d0 = 4,5 menit
H0 : µ ≤ 4,5 menit
Ha : µ > 4,5 menit
α = 0,05 ; tα =1,895
Wilayah kritik : t > 1,895

YKi =

∑Y

Ki

n

=

33,83
= 4,229
8

n ∑ YKi - ∑ (YKi )
2

SK =

t=

n (n - 1)

(Y

Ki

SK

− d0 )
n

=

2

=

(8 × 161,97 ) − (33,83)2
8(8 − 1)

(4,229 − 4,5) = −0.467
1,643

8

Hasil : t < tα jadi Ho diterima

= 1,643

toleransi

waktu

Lampiran 2.3

Contoh Perhitungan Uji-t untuk keterlambatan per hari
pada

saat

kedatangan

berdasarkan

keterlambatan yang diberikan penumpang
Hari : Kamis
Sampel Uji

Yki

Yki2

1
2
3
4
5
6
7
8
Total

2,63
3,40
5,78
5,52
4,85
6,43
7,47
2,70
38,78

6,92
11,56
33,41
30,47
23,52
41,34
55,80
7,29
210,31

n=8; ν=8-1=7
d0 = 4,5 menit
H0 : µ ≤ 4,5 menit
Ha : µ > 4,5 menit
α = 0,05 ; tα =1,895
Wilayah kritik : t > 1,895
YKi =

∑Y

Ki

n

=

38,78
= 4,848
8

n ∑ YKi - ∑ (YKi )
2

SK =

t=

n (n - 1)

(Y

Ki

SK

− d0 )
n

=

2

=

(8 × 210,31) − (38,78)2
8(8 − 1)

(4,848 − 4,5) = 0,550
1,786

8

Hasil : t < tα jadi Ho diterima

= 1,786

toleransi

waktu

Lampiran 2.3

Contoh Perhitungan Uji-t untuk keterlambatan per hari
pada

saat

kedatangan

berdasarkan

keterlambatan yang diberikan penumpang
Hari : Jumat
Sampel Uji

Yki

Yki2

1
2
3
4
5
6
7
8
9
Total

2,35
2,40
3,77
4,52
6,12
5,27
4,30
4,43
4,17
37,33

5,52
5,76
14,21
20,43
37,45
27,77
18,49
19,62
17,39
166,66

n=9; ν=9-1 =8
d0 = 4,5 menit
H0 : µ ≤ 4,5 menit
Ha : µ > 4,5 menit
α = 0,05 : tα = 1,860
Wilayah kritik : t > 1,860
YKi =

∑Y

Ki

n

=

37,33
= 4,148
9

n ∑ YKi - ∑ (YKi )
2

SK =
t=

n (n - 1)

(Y

Ki

SK

− d0 )
n

=

2

=

(9 × 166,66 ) − (37,33)2
9(9 − 1)

(4,148 − 4,5) = −0,869
1,216

9

Hasil : t < tα jadi Ho diterima

= 1,216

toleransi

waktu

Lampiran 2.3

Contoh Perhitungan Uji-t untuk keterlambatan per hari
pada

saat

kedatangan

berdasarkan

keterlambatan yang diberikan penumpang
Hari : Sabtu
Sampel Uji

Yki

Yki2

1
2
3
4
5
6
7
8
9
Total

2,22
2,70
3,57
4,23
7,53
6,30
8,27
10,47
5,38
50,67

4,93
7,29
12,74
17,89
56,70
39,69
68,39
109,62
28,94
317,26

n=9; ν=9-1 =8
d0 = 4,5 menit
H0 : µ ≤ 4,5 menit
Ha : µ > 4,5 menit
α = 0,05 : tα = 1,860
Wilayah kritik : t > 1,860
YKi =

∑Y

Ki

n

=

50,67
= 5,63
9

n ∑ YKi - ∑ (YKi )
2

SK =

t=

2

n (n - 1)

(Y

Ki

SK

− d0 )
n

=

=

(9 × 317,26 ) − (50,67 )2
9(9 − 1)

(5,63 − 4,5) = 1,695
2,0

9

Hasil : t < tα jadi Ho diterima

= 2,0

toleransi

waktu

Lampiran 2.3

Contoh Perhitungan Uji-t untuk keterlambatan per hari
pada

saat

kedatangan

berdasarkan

toleransi

keterlambatan yang diberikan penumpang
Hari : Minggu
Sampel Uji

Yki

Yki2

1
2
3
4
5
6
7
8
9
Total

2,20
2,50
4,47
5,27
6,57
5,62
5,42
7,30
8,30
47,65

4,84
6,25
19,98
27,77
43,16
31,58
29,38
53,29
68,89
285,15

n=9; ν=9-1 =8
d0 = 4,5 menit
H0 : µ ≤ 4,5 menit
Ha : µ > 4,5 menit
α = 0,05 : tα = 1,860
Wilayah kritik : t > 1,860
YKi =

∑Y

Ki

n

=

47,65
= 5,294
9

n ∑ YKi - ∑ (YKi )
2

SK =

t=

n (n - 1)

(Y

Ki

SK

− d0 )
n

=

2

=

(9 × 285,15) − (47,65)2
9(9 − 1)

(17,848 − 4,5) = 1,176
8,430

9

Hasil : t < tα jadi Ho diterima

= 2,027

waktu

Lampiran 2.2

Contoh Perhitungan Uji-t untuk keterlambatan per hari
pada saat keberangkatan berdasarkan toleransi waktu
keterlambatan yang diberikan pengelola PT. KAI ( Persero )

Hari : Senin
Sampel Uji

Yki

Yki2

1
2
3
4
5
6
7
8
9
Total

2,47
3,60
5,42
5,30
1,43
2,58
4,80
1,57
1,45
28,62

6,10
12,96
29,38
28,09
2,04
6,66
23,04
2,46
2,10
112,84

n=9; ν=9-1 =8
d0 = 5 menit
H0 : µ ≤ 5 menit
Ha : µ > 5 menit
α = 0,05 : tα = 1,860
Wilayah kritik : t > 1,860
YKi =

∑Y

Ki

n

=

28,62
= 3,18
9

n ∑ YKi - ∑ (YKi )
2

SK =

t=

2

n (n - 1)

(Y

Ki

SK

− d0 )
n

=

=

(9 × 112,84 ) − (28,62 )2
9(9 − 1)

(3,18 − 5) = −3,306

1,652

9

Hasil : t < tα jadi Ho diterima

= 1,652

Lampiran 2.2

Contoh Perhitungan Uji-t untuk keterlambatan per hari
pada saat keberangkatan berdasarkan toleransi waktu
keterlambatan yang diberikan pengelola PT. KAI ( Persero )

Hari : Selasa
Sampel Uji

Yki

Yki2

1
2
3
4
5
6
7
8
Total

2,75
3,27
2,55
4,70
4,83
4,47
1,27
2,33
26,17

7,56
10,69
6,50
22,09
23,33
19,98
1,61
5,43
97,20

n=8; ν=8-1=7
d0 = 5 menit
H0 : µ ≤ 5 menit
Ha : µ > 5 menit
α = 0,05 ; tα =1,895
Wilayah kritik : t > 1,895

YKi =

∑Y

Ki

n

=

26,17
= 3,271
8

n ∑ YKi - ∑ (YKi )
2

SK =

t=

2

=

n (n - 1)

(Y

Ki

SK

− d0 )
n

=

(8 × 97,20 ) − (26,17 )2
8(8 − 1)

(3,271 − 5) = −3,80
1,287

8

Hasil : t < tα jadi Ho diterima

= 1,287

Lampiran 2.2

Contoh Perhitungan Uji-t untuk keterlambatan per hari
pada saat keberangkatan berdasarkan toleransi waktu
keterlambatan yang diberikan pengelola PT. KAI ( Persero )

Hari : Rabu
Sampel Uji

Yki

Yki2

1
2
3
4
5
6
7
8
Total

2,37
3,42
2,53
3,38
3,22
4,38
4,25
5,43
28,98

5,62
11,70
6,40
11,42
10,37
19,18
18,06
29,48
112,24

n=8; ν=8-1=7
d0 = 5 menit
H0 : µ ≤ 5 menit
Ha : µ > 5 menit
α = 0,05 ; tα =1,895
Wilayah kritik : t > 1,895

YKi =

∑Y

Ki

n

=

28,98
= 3,623
8

n ∑ YKi - ∑ (YKi )
2

SK =

t=

2

=

n (n - 1)

(Y

Ki

SK

− d0 )
n

=

(8 × 112,24 ) − (28,98)2
8(8 − 1)

(3,623 − 5) = −3,826
1,018

8

Hasil : t < tα jadi Ho diterima

= 1,018

Lampiran 2.2

Contoh Perhitungan Uji-t untuk keterlambatan per hari
pada saat keberangkatan berdasarkan toleransi waktu
keterlambatan yang diberikan pengelola PT. KAI ( Persero )

Hari : Kamis
Sampel Uji

Yki

Yki2

1
2
3
4
5
6
7
8
Total

3,38
2,70
1,47
2,55
4,27
3,30
4,38
5,33
27,38

11,42
7,29
2,16
6,50
18,23
10,89
19,18
28,41
104,09

n=8; ν=8-1=7
d0 = 5 menit
H0 : µ ≤ 5 menit
Ha : µ > 5 menit
α = 0,05 ; tα =1,895
Wilayah kritik : t > 1,895
YKi =

∑Y

Ki

n

=

27,38
= 3,423
8

n ∑ YKi - ∑ (YKi )
2

SK =

t=

2

=

n (n - 1)

(Y

Ki

SK

− d0 )
n

=

(8 × 104,09 ) − (27,38)2
8(8 − 1)

(3,423 − 5) = −3,663
1,218

8

Hasil : t < tα jadi Ho diterima

= 1,218

Lampiran 2.2

Contoh Perhitungan Uji-t untuk keterlambatan per hari
pada saat keberangkatan berdasarkan toleransi waktu
keterlambatan yang diberikan pengelola PT. KAI ( Persero )

Hari : Jumat
Sampel Uji

Yki

Yki2

1
2
3
4
5
6
7
8
9
Total

3,20
3,38
2,58
1,37
4,30
5,85
3,62
4,20
1,15
29,65

10,24
11,42
6,66
1,88
18,49
34,22
13,10
17,64
1,32
113,65

n=9; ν=9-1 =8
d0 = 5 menit
H0 : µ ≤ 5 menit
Ha : µ > 5 menit
α = 0,05 : tα = 1,860
Wilayah kritik : t > 1,860
YKi =

∑Y

Ki

n

=

29,65
= 3,294
9

n ∑ YKi - ∑ (YKi )
2

SK =

t=

2

=

n (n - 1)

(Y

Ki

SK

− d0 )
n

=

(9 × 113,65) − (29,65)2
9(9 − 1)

(3,294 − 5) = −3,621
1,413

9

Hasil : t < tα jadi Ho diterima

= 1,413

Lampiran 2.2

Contoh Perhitungan Uji-t untuk keterlambatan per hari
pada saat keberangkatan berdasarkan toleransi waktu
keterlambatan yang diberikan pengelola PT. KAI ( Persero )

Hari : Sabtu
Sampel Uji

Yki

Yki2

1
2
3
4
5
6
7
8
9
Total

4,20
5,27
3,70
3,53
2,22
4,65
5,47
3,27
2,15
34,46

17,64
27,77
13,69
12,46
4,93
21,62
29,92
10,69
4,62
138,73

n=9; ν=9-1 =8
d0 = 5 menit
H0 : µ ≤ 5 menit
Ha : µ > 5 menit
α = 0,05 : tα = 1,860
Wilayah kritik : t > 1,860
YKi =

∑Y

Ki

n

=

34,46
= 3,829
9

n ∑ YKi - ∑ (YKi )
2

SK =

t=

2

=

n (n - 1)

(Y

Ki

SK

− d0 )
n

=

(9 × 138,73) − (34,46 )2
9(9 − 1)

(3,829 − 5) = −3,815
0,921

9

Hasil : t < tα jadi Ho diterima

= 0,921

Lampiran 2.2

Contoh Perhitungan Uji-t untuk keterlambatan per hari
pada saat keberangkatan berdasarkan toleransi waktu
keterlambatan yang diberikan pengelola PT. KAI ( Persero )

Hari : Minggu
Sampel Uji

Yki

Yki2

1
2
3
4
5
6
7
8
9
Total

4,27
3,43
4,63
3,27
5,28
2,43
2,47
5,53
2,27
33,58

18.23
11.76
21.44
10.69
27.88
5.90
6.10
30.58
5.15
132.59

n=9; ν=9-1 =8
d0 = 5 menit
H0 : µ ≤ 5 menit
Ha : µ > 5 menit
α = 0,05 : tα = 1,860
Wilayah kritik : t > 1,860
YKi =

∑Y

Ki

n

=

33,58
= 3,731
9

n ∑ YKi - ∑ (YKi )
2

SK =

t=

2

=

n (n - 1)

(Y

Ki

SK

− d0 )
n

=

(9 × 132,59 ) − (33,58)2
9(9 − 1)

(3,731 − 5) = −3,984
0,955

9

Hasil : t < tα jadi Ho diterima

= 0,955

Lampiran 2.4

Contoh Perhitungan Uji-t untuk keterlambatan per hari
pada

saat

kedatangan

berdasarkan

toleransi

waktu

keterlambatan yang diberikan pengelola PT. KAI ( Persero )
Hari : Senin
Sampel Uji

Yki

Yki2

1
2
3
4
5
6
7
8
9
Total

2,38
4,78
3,52
2,47
5,85
5,23
3,28
3,60
3,70
34,81

5,66
22,85
12,39
6,10
34,22
27,35
10,76
12,96
13,69
145,99

n=9; ν=9-1 =8
d0 = 5 menit
H0 : µ ≤ 5 menit
Ha : µ > 5 menit
α = 0,05 : tα = 1,860
Wilayah kritik : t > 1,860
YKi =

∑Y

Ki

n

=

34,81
= 3,868
9

n ∑ YKi - ∑ (YKi )
2

SK =

t=

2

n (n - 1)

(Y

Ki

SK

− d0 )
n

=

=

(9 × 145,99 ) − (34,81)2
9(9 − 1)

(3,868 − 5) = −2,852
1,191

9

Hasil : t < tα jadi Ho diterima

= 1,191

Lampiran 2.4

Contoh Perhitungan Uji-t untuk keterlambatan per hari
pada

saat

kedatangan

berdasarkan

toleransi

waktu

keterlambatan yang diberikan pengelola PT. KAI ( Persero )
Hari : Selasa
Sampel Uji

Yki

Yki2

1
2
3
4
5
6
7
8
Total

3,57
2,87
5,32
6,48
5,68
5,58
3,28
5,2
37,98

12,74
8,24
28,30
41,99
32,26
31,14
10,76
27,04
192,47

n=8; ν=8-1=7
d0 = 5 menit
H0 : µ ≤ 5 menit
Ha : µ > 5 menit
α = 0,05 ; tα =1,895
Wilayah kritik : t > 1,895

YKi =

∑Y

Ki

n

=

37,98
= 4,748
8

n ∑ YKi - ∑ (YKi )
2

SK =

t=

2

=

n (n - 1)

(Y

Ki

SK

− d0 )
n

=

(8 × 192,47 ) − (37,98)2
8(8 − 1)

(4,748 − 5) = −0,542
9,228

8

Hasil : t < tα jadi Ho diterima

= 1,318

Lampiran 2.4

Contoh Perhitungan Uji-t untuk keterlambatan per hari
pada

saat

kedatangan

berdasarkan

toleransi

waktu

keterlambatan yang diberikan pengelola PT. KAI ( Persero )
Hari : Rabu
Sampel Uji

Yki

Yki2

1
2
3
4
5
6
7
8
Total

2,65
3,73
4,22
4,20
3,52
2,50
5,43
7,58
33,83

7,02
13,91
17,81
17,64
12,39
6,25
29,48
57,46
161,97

n=8; ν=8-1=7
d0 = 5 menit
H0 : µ ≤ 5 menit
Ha : µ > 5 menit
α = 0,05 ; tα =1,895
Wilayah kritik : t > 1,895

YKi =

∑Y

Ki

n

=

33,83
= 4,229
8

n ∑ YKi - ∑ (YKi )
2

SK =

t=

2

=

n (n - 1)

(Y

Ki

SK

− d0 )
n

=

(8 × 161,97 ) − (33,83)2
8(8 − 1)

(4,229 − 5) = −1,327
1,643

8

Hasil : t < tα jadi Ho diterima

= 1,643

Lampiran 2.4

Contoh Perhitungan Uji-t untuk keterlambatan per hari
pada

saat

kedatangan

berdasarkan

toleransi

waktu

keterlambatan yang diberikan pengelola PT. KAI ( Persero )
Hari : Kamis
Sampel Uji

Yki

Yki2

1
2
3
4
5
6
7
8
Total

2,63
3,40
5,78
5,52
4,85
6,43
7,47
2,70
38,78

6,92
11,56
33,41
30,47
23,52
41,34
55,80
7,29
210,31

n=8; ν=8-1=7
d0 = 5 menit
H0 : µ ≤ 5 menit
Ha : µ > 5 menit
α = 0,05 ; tα =1,895
Wilayah kritik : t > 1,895

YKi =

∑Y

Ki

n

=

38,78
= 4,848
8

n ∑ YKi - ∑ (YKi )
2

SK =

t=

2

=

n (n - 1)

(Y

Ki

SK

− d0 )
n

=

(8 × 210,31) − (38,78)2
8(8 − 1)

(4,848 − 5) = −0,242
1,786

8

Hasil : t < tα jadi Ho diterima

= 1,786

Lampiran 2.4

Contoh Perhitungan Uji-t untuk keterlambatan per hari
pada

saat

kedatangan

berdasarkan

toleransi

waktu

keterlambatan yang diberikan pengelola PT. KAI ( Persero )
Hari : Jumat
Sampel Uji

Yki

Yki2

1
2
3
4
5
6
7
8
9
Total

2,35
2,40
3,77
4,52
6,12
5,27
4,30
4,43
4,17
37,33

5,52
5,76
14,21
20,43
37,45
27,77
18,49
19,62
17,39
166,66

n=9; ν=9-1 =8
d0 = 5 menit
H0 : µ ≤ 5 menit
Ha : µ > 5 menit
α = 0,05 : tα = 1,860
Wilayah kritik : t > 1,860
YKi =

∑Y

Ki

n

=

37,33
= 4,148
9

n ∑ YKi - ∑ (YKi )
2

SK =

t=

2

=

n (n - 1)

(Y

Ki

SK

− d0 )
n

=

(9 × 166,66 ) − (37,33)2
9(9 − 1)

(4,148 − 5) = −2,103
1,216

9

Hasil : t < tα jadi Ho diterima

= 1,216

Lampiran 2.4

Contoh Perhitungan Uji-t untuk keterlambatan per hari
pada

saat

kedatangan

berdasarkan

toleransi

waktu

keterlambatan yang diberikan pengelola PT. KAI ( Persero )
Hari : Sabtu
Sampel Uji

Yki

Yki2

1
2
3
4
5
6
7
8
9
Total

2,22
2,70
3,57
4,23
7,53
6,30
8,27
10,47
5,38
50,67

4,93
7,29
12,74
17,89
56,70
39,69
68,39
109,62
28,94
317,26

n=9; ν=9-1 =8
d0 = 5 menit
H0 : µ ≤ 5 menit
Ha : µ > 5 menit
α = 0,05 : tα = 1,860
Wilayah kritik : t > 1,860
YKi =

∑Y

Ki

n

=

50,67
= 5,63
9

n ∑ YKi - ∑ (YKi )
2

SK =

t=

n (n - 1)

(Y

Ki

SK

− d0 )
n

=

2

=

(9 × 317,26 ) − (50,67 )2
9(9 − 1)

(5,63 − 5) = 0,945
2,0

9

Hasil : t < tα jadi Ho diterima

= 2,0

Lampiran 2.4

Contoh Perhitungan Uji-t untuk keterlambatan per hari
pada

saat

kedatangan

berdasarkan

toleransi

waktu

keterlambatan yang diberikan pengelola PT. KAI ( Persero )
Hari : Minggu
Sampel Uji

Yki

Yki2

1
2
3
4
5
6
7
8
9
Total

2,20
2,50
4,47
5,27
6,57
5,62
5,42
7,30
8,30
47,65

4,84
6,25
19,98
27,77
43,16
31,58
29,38
53,29
68,89
285,15

n=9; ν=9-1 =8
d0 = 5 menit
H0 : µ ≤ 5 menit
Ha : µ > 5 menit
α = 0,05 : tα = 1,860
Wilayah kritik : t > 1,860
YKi =

∑Y

Ki

n

=

47,65
= 5,294
9

n ∑ YKi - ∑ (YKi )
2

SK =

t=

2

=

n (n - 1)

(Y

Ki

SK

− d0 )
n

=

(9 × 285,15) − (47,65)2
9(9 − 1)

(17,848 − 5) = 0,436
8,430

9

Hasil : t < tα jadi Ho diterima

= 2,027

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Transportasi merupakan hal yang sangat penting dalam setiap aspek
kehidupan. Kebutuhan akan jasa transportasi berkembang demikian pesatnya,
seiring dengan kemajuan peradaban manusia dan semakin bertambahnya jumlah
penduduk serta segala aktivitasnya. Transportasi yang diharapkan oleh setiap
pengguna jasanya adalah transportasi yang aman, cepat, nyaman dan tepat waktu.

Salah satu alternatif yang ditawarkan oleh penjual jasa transportasi adalah moda
perjalanan dengan kereta api, karena sangat membantu kelancaran pergerakan
orang dan barang karena memiliki jadwal keberangkatan dan kedatangan yang
telah ditentukan.
Di Indonesia, pelayanan transportasi darat moda kereta api ini
diselenggarakan oleh PT. Kereta Api Indonesia ( Persero ). Pada wilayah kerjanya
di Daerah Operasi 2 ( DAOP 2 ) Bandung terdapat beberapa kereta api
penumpang. Salah satunya kereta api Argo Gede dengan trayek Bandung-Gambir
( Jakarta ) sebanyak 8 ( delapan ) perjalanan perhari dengan perjalanan tambahan
pada hari Jumat, Sabtu, Minggu dan Senin. Banyaknya pengadaaan perjalanan
tersebut harus diiringi pula dengan peningkatan pelayanan dan koordinasi yang
baik antar pihak terkait sehingga tidak hanya kuantitas yang terpenuhi namun
kualitas pelayanan harus lebih baik. Dengan adanya fasilitas AC dan tempat
duduk yang nyaman serta tidak menerima penumpang berdiri maka suasana
nyaman dan aman dalam bepergian dapat tercapai. Namun yang sering terjadi
permasalahan adalah ketepatan waktu keberangkatan kereta yang menyebabkan
lamanya waktu tunggu calon penumpang. Hal ini sangat berpengaruh pada para
calon penumpang yang membutuhkan ketepatan waktu untuk sampai ke tujuan.
Begitu pentingnya ketepatan waktu itulah yang menjadi dasar penulisan tugas
akhir ini. Sehingga dengan menganalisa waktu keberangkatan dan kedatangan
tersebut, kita bisa mengetahui besarnya tingkat signifikansi waktu keterlambatan
yang terjadi dan bisa menilai bagaimana pelaksanaan jadwal rencana yang telah
ditetapkan dan penerapannya di lapangan.

1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud penelitian ini untuk mengetahui besarnya tingkat signifikansi
waktu keterlambatan yang terjadi pada jam keberangkatan dan kedatangan.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah antara lain:


Menganalisis waktu keterlambatan pada jam keberangkatan dan
kedatangan



Membandingkan hasil analisis dengan jadwal rencana keberangakatan
dan kedatangan yang ditetapkan oleh PT. KAI ( Persero ) untuk
mengetahui tingkat signifikansi dari penyimpangan jadwal.

1.3 Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah yang dibahas pada penelitian ini meliputi beberapa
hal, antara lain :
1. Moda yang ditinjau adalah Kereta Api Argo Gede jurusan Bandung – Gambir
( Jakarta ).
2. Penelitian

ini

hanya

menganalisa

waktu

keterlambatan

pada

jam

keberangkatan dan kedatangan kereta api yang ditinjau.
3. Data survei yang diambil adalah data jadwal keberangkatan dan kedatangan
aktual selama 1 minggu.
4. Survei wawancara dilakukan pada pengelola PT. KAI ( Persero ) dan
penumpang yang melakukan perjalanan dengan tujuan bisnis dan tujuan
wisata ( non-bisnis )

1.4 Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan dalam Tugas Akhir ini yang akan diuraikan
adalah sebagai berikut :
Bab 1 akan membahas tentang latar belakang yang mendasari pemilihan
judul, maksud dan tujuan penulisan, pembatasan masalah dan sistematika
pembahasan yang menjelaskan isi bab per bab secara singkat.
Bab 2 sebagai tinjauan pustaka yang menguraikan dasar teori dalam
melakukan studi masalah ini yang mencakup moda transportasi kereta api dan
kondisi umum kereta api saat ini.
Bab 3 merupakan penjelasan tentang tinjauan hasil survei yang dilakukan
di lapangan sehingga diperoleh data primer dan sekunder
Bab 4 berisikan pengolahan dan analisis data, serta analisa uji-t untuk
mengetahui tingkat signifikansi penyimpangan waktu yang terjadi.
Bab 5 merupakan judul bab terakhir yang berisikan kesimpulan dari
analisis yang dilakukan serta saran-saran untuk meningkatkan kualitas pelayanan
kereta api ditinjau dari ketepatan waktu.

BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1

Kesimpulan
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan

sebagai berikut :
1. Rata-rata total waktu keterlambatan keberangkatan dari hari Senin hingga
hari Minggu berkisar antara 3,18 menit sampai dengan 3,83 menit

sedangkan rata-rata total waktu keterlambatan kedatangan dari hari Senin
hingga hari Minggu berkisar antara 3,87 menit sampai dengan 5,63 menit.
2. Berdasarkan analisis uji-t, keterlambatan pada waktu keberangkatan dan
kedatangan kereta api Argo Gede tidak terjadi secara signifikan, dengan
begitu secara otomatis tidak mempengaruhi waktu keberangkatan dan
kedatangan.
3. Hasil analisis tingkat signifikansi waktu keterlambatan aktual yang terjadi
pada waktu keberangkatan maupun waktu kedatangan per hari dalam
1 ( satu ) minggu terhadap waktu toleransi yang diberikan penumpang dan
pengelola PT. KAI ( Persero ) tidak menunjukkan tingkat signifikansi
waktu keterlambatan yang besar.
4. Secara umum telah terjadi penyimpangan pada waktu keberangkatan dan
waktu kedatangan dari waktu rencana keberangkatan dan kedatangan yang
dijadwalkan oleh pihak P.T. KAI ( Persero ) namun setelah dianalisis
penyimpangan waktu yang terjadi tidak begitu mempengaruhi kinerja
kereta api Argo Gede secara keseluruhan.
5.2

Saran
Dari hasil analisis ini dapat disarankan hal-hal sebagai berikut :
1. Setelah diadakan penelitian terhadap analisis keterlambatan perjalanan
pada kereta api Argo Gede jurusan Bandung – Gambir ( Jakarta ), perlu
dilakukan studi lebih lanjut tentang analisis keterlambatan perjalanan pada
kereta api Argo Gede dengan jurusan Gambir ( Jakarta ) – Bandung.

2. Dapat dilakukan penelitian yang sama pada jenis perjalanan kereta api
yang lain terutama jenis perjalanan kereta api yang sering dikeluhkan
masyarakat terutama dalam hal ketepatan waktu.
3. Dapat pula dikembangkan studi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
kinerja kereta api terutama dalam hal keterlambatan perjalanan kereta api
yang mau ditinjau.

DAFTAR PUSTAKA

1. Hay, William W. (1982), Railroad Engineering, 2nd edition, A Wiley
Intersience Publication, Bandung.
2. Morlok, Edward.K. (1995), Pengantar Teknik
Transportasi, 4th edition, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Dan

Perencanaan

3. Murray R.Spiegel. (1988), Seri Buku Schaum: Statistika, edisi ke-2 penerbit
Erlangga, Bandung.
4. Perusahaan Umum Kereta Api. (1995), Pendidikan dan teknologi
Perkeretaapiaan, simposium dan diskusi panel, Perumka, Bandung
5. PT. Kereta Api (Persero). (2004), Laporan Jadwal kereta api utama dan
lokal Daerah Operasi 2 Bandung, Subsi Sarana angkutan penumpang,
Bandung.
6. Sudjana. (1992), Metode Statiska, edisi 5, Penerbit Tarsito, Bandung.
7. Susilo, Budi Hartanto. (1998), Sistem Dan Rekayasa Transportasi, Diktat
Kuliah, Universitas Kristen Maranatha, Bandung.
8. Tim telaga Bakti Nusantara. (1997), Sejarah Perkeretaapiaan Indonesia,
jilid1, penerbit Angkasa, Bandung.
9. Walpole, Ronald. E dan Raymond H.Myers. (1986), Ilmu Peluang dan
Statistika Untuk Insinyur, Terbitan ke-2 Penerbit ITB
10. Walpole, Ronald. E,. (1995), Pengantar Statistika, Penerbit PT. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.
11. Wonnacott, Ronald. J dan Thomas H. Wonnacott. (1989), Pengantar
Statistika, edisi ke – 4 , jilid 1, Penerbit Erlangga, Bandung.