PENGARUH CORE STABILITY TERHADAP PENINGKATAN KESEIMBANGAN DINAMIK PADA RESIMEN MAHASISWA Pengaruh Core Stability terhadap Peningkatan Keseimbangan Dinamik pada Resimen Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta.
PENGARUH CORE STABILITY TERHADAP PENINGKATAN
KESEIMBANGAN DINAMIK PADA RESIMEN MAHASISWA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
NASKAH PUBLIKASI
Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Mendapatkan Gelar Sarjana
Sains Terapan Fisioterapi
Disusun Oleh :
DEDI SUSANTO
J I10080025
PROGRAM STUDI D IV FISIOTERAPI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
Bismillahirrahmanirrohim
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya
Nama
NIM
Fakultas / Jurusan
Jenis
Judul
: Dedi Susanto
: J110 080 025
: Ilmu Kesehatan / Fisioterapi DIV
: Skripsi
: Pengaruh Core Stability terhadap peningkatan
keseimbangan dinamik
pada Resimen Mahasiswa
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk :
1. Memberikan hak bebas royalti kepada perpustakaan UMS atas
penulisan karya ilmiah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan.
2. Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan / mengalih
formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database),
mendistribusikan, serta menampilkannya dalam bentuk softcopy untuk
kepentingan akademis kepada Perpustakaan UMS, tanpa perlu
meminta izin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagi
penulis/ pencipta.
3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa
melibatkan pihak Perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan
hukum yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini.
Demikian pernyataan saya buat dengan susungguhnya dan semoga
dapat digunakan sebagaimana semestinya.
Surakarta, 24 juli 2014
Yang menyatakan
( Dedi Susanto )
ABSTRAK
PENGARUH CORE STABILITY TERHADAP PENINGKATAN
KESEIMBANGAN DINAMIK PADA RESIMEN MAHASISWA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
DEDI SUSANTO / J110080025: Mahasiswa Program Studi Dipolma IV
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
(terdiri dari 32 Halaman)
(Dibimbing oleh :IbuUmi Budi Rahayu SSt. FT, M. Kes dan Ibu Dwi Rosella SSt.FT,
M.Fis)
Latar belakang: Di setiap universitas di Indonesia hampir 80% memiliki
unit kegiatan mahasiswa resimen mahasiswa. Pada hakekatnya setiap anggota
resimen mahasiswa seperti seorang atlet yang memiliki kecepatan, kekuatan, dan
koordinasi atau keseimbangan dalam gerakan. Pemberian Core Stability dilakukan
selama 6 minggu, seminggu dilakukan 3 kali latihan dinilai dapat meningkatkan
keseimbangan pada orang dewasa sehat.
Tujuan Penelitian: untuk mengetahui pengaruh Core Stability terhadap
peningkatan keseimbangan dinamik pada Resimen Mahasiswa.
Metode Penelitian:quasi eksperimen dengan desain penelitian pre and
post test with group control. Populasi dalam penelitian ini adalah anggota
resimen mahasiswa universitas muhammadiyah surakarta, selama 6 minggu,
responden yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 26 responden. Total sampel
sebanyak 26 responden dengan rincian pada kelompok eksperimen 13 responden,
sedangkan pada kelompok kontrol terdapat 13 responden.Hasil penelitian
dianalisa dengan ujimann whitney T-test.
Hasil Penelitian: Uji mann whitney T-test menunjukan hasil p= 0,0001
< 0,05 yang berarti ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol terhadap peningkatan keseimbangan pada
resimen mahasiswa.
Kata kunci: core stability, keseimbangan dinamik, dewasa sehat
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Di setiap universitas di Indonesia, khususnya universitas di Jawa Tengah,
hampir 80% memiliki UKM (unit kegiatan mahasiswa) resimen mahasiswa atau
di singkat dengan Menwa.Resimen mahasiswa (Menwa) adalah rakyat terlatih
yang merupakan salah satu perwujudan keikutsertaan mahasiswa dalam bela
negara.Menwa memiliki peran serta dalam ketertiban di kampus.Pada hakekatnya
setiap anggota Menwa seperti seorang atlet yang memiliki kecepatan, kekuatan,
dan koordinasi atau keseimbangan dalam gerakan.
A. RumusanMasalah
Apakah ada pengaruh Core Stability terhadap peningkatan keseimbangan dinamik
pada Resimen Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta?
B. TujuanPenelitian
Untuk mengetahui pengaruh Core Stability terhadap peningkatan keseimbangan
dinamik pada Resimen Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta
C. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Menambah pengetahuan tentang pemberian Corestability exercise
terhadap
peningkatan
keseimbangan
dinamik
Resimen
Mahasiswa
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
b. Memberikan wawasan tentang Corestability exercise.
2.
Manfaat Praktis
a. Dapat dijadikan sebagai bahan serta acuan untuk melakukan penelitian
selanjutnya
tentang
Corestability
exercise
terhadap
peningkatan
keseimbangan dinamik Resimen Mahasiswa Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
KERANGKA TEORI
1. Keseimbangan
Keseimbangan (balance / stability) didefinisikan sebagai kemampuan
tubuh untuk memelihara pusat massa tubuh dengan batasan stabilitas tulang
belakang.Keseimbangan
dinamik adalah pemeliharaan keseimbangan pada
tubuh yang melakukan gerakan atau berdiri diatas landasan yang bergerak
(dynamic standing). Hal ini yang akan menempatkan dalam kondisi yang tidak
stabil, dan pada keadaan ini kebutuhan kontrol keseimbangan semakin
meningkat. Misalnya, saat berjalan atau berlari diatas treadmill (Jowir, 2009).
2. Core stability Exercise
Core adalah bagian yang menghubungkan tubuh bagian atas dengan
bagian bawah. Meskipun bagian tulang rusuk melindungi semua organ besar di
bagian dada atas, itu adalah empat lapisan otot perut yang mendukung dan
melindungi visera (organ) dari toraks bawah. Keempat lapisan otot
membungkus seluruh perut ke berbagai arah. Ketika bekerja dengan benar
mereka juga membantu dalam mendukung sirkulasi yang baik dan fungsi organ
yang sehat. Fungsi utama lain dari dinding perut adalah untuk menstabilkan
tulang belakang kita.
3. Macam-macam gerakan core stability exercise
Dalam gerakan core stability exercise dimana terdapat gerakan the plank
yang mengkontraksikan otot bicep, tricep, pectoralis mayor, abdomen, erector
spine,
quadriceps, dan hamstring. Pada gerakan oblique kiri dan kanan
mengkontraksikan otot oblique internal, oblique external, multifidus, gerakan
static leg and back untuk mengkontraksikan otot hamstring, Fungsinya adalah
kemampuan seseorang untuk menyelaraskan dan menstabilisasi atau menjaga
tubuh tetap diam melawan dorongan kekuatan dari luar. sedangkan untuk
gerakan dynamic leg and back untuk mengkontraksikan otot abdomen, erector
spine, quadriceps, dan hamstring. Fungsinya adalah menjaga keseimbangan
tubuh saat bergerak. Sebelum seseorang melakukan gerakan yang lebih dulu
mesti dilakukan adalah menciptakan keseimbangan tubuh untuk dapat
menggerakkan anggota tubuh lainya secara fungsional (marshal, 2005).
4. Mekanisme core stability terhadap keseimbangan
Menurut Lee dan Vleeming (2003), Core stability dibagi menjadi dua jenis
yaitu global stability dan local stability.Sistem stability global mengacu pada
otot-otot besar sekitar daerah abdominal dan lumbal, seperti rectus abdominus,
paraspinal, dan external oblique. Sedangkan stability local mengacu kepada
otot-otot yang terletak pada abdominal seperti otot transverse abdominus dan
otot multifidus. Kemudian otot-otot pada abdominal tersebut dihubungkan
dengan stabilitas tulang belakang sehingga terjadi penyesuaian postural selama
gerakan. Penguatan otot-otot Core Stabilityakan memiliki efek pada tugastugas yang mencakup gerakan seluruh tubuh dan kontrol postural dinamis
(Kibler, 2006).
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan quasi eksperimen dengan desain
penelitian pre and post test
with group control. Penelitian ini dilakukan di
Markas Komando Resimen Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta
dan penelitian dilaksanakan pada bulan september-oktober 2013.
Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah sejumlah Resimen Mahasiswa
Universitas Muhammadiyah Surakarta dengan jumlah populasi sebanyak 30
orang.
Sampel
Teknik pengambilan sampel yaitu dilakukan secara Purposive Sampling dengan
kriteria:
1. Kriteria inklusi (Penerimaan)
a. Responden yang dijadikan sampel adalah anggota putra dan putri Resimen
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta.
b. Anggota Resimen Mahasiswa Usia 19 sampai 25 tahun
c. Responden bersedia mengikuti jalannya penelitian hingga penelitian
berakhir.
2. Kriteria eksklusi (Penolakan):
a. Sedang mengalami fraktur.
b. Adanya cidera pergelangan kaki.
3. Kriteria Drop Out (Pengguguran)
a) Responden tidak menyelesaikan program terapicore stability exercise
sampai selesai.
Dari kriteria diatas didapatkan jumlah sampel 26 orang dengan
metode purposive sampling.
Definisi Operasional
1. Core stability exercise adalah latihan khusus yang ditujukan untuk
membantu meningkatkan otot-otot perut dan lumbopelvic dalam stabilitas
trunk (Kibler, 2006). Gerakan Core stability exercise diberikan selama 6
minggu, semingu dilakukan 3 kali latihan dengan dosis latihan yang
ditentukan. Gerakan Core stability exercise yang diberikan adalah sebagai
berikut:
a. The Plank
1. Posisi depan bertumpu pada lengan dan siku, dengan posisi fleksi
shoulder dan elbow 90 derajat.
2. Luruskan kaki di belakang dan angkat pinggul sehingga
membentuk garis lurus dari bahu sampai pergelangan kaki.
Posisi harus seimbang di lengan depan dan jari kaki, dengan perut
bagian bawah dan punggung bekerja untuk menjaga tubuh tetap
lurus. Tahan selama 1 menit, dengan 30 detik pemulihan antara set.
Ulangi selama 3x
b. Oblique Plank (kanan-kiri)
1. Padasisi yang akan di tes, keseimbangan di sebelah kanan kedepan
lengan dengan bahu di atas siku.
2. kaki
langsung miring kekiri, angkat panggul sehingga posisi
seimbang. Tubuh harus tetap lurus dan harus merasakan oblique
otot yang bekerja untuk mempertahankan posisi. Tahan selama 1
menit kemudian ulangi pada lainnya side.
c. Static Leg and Back
1. Berbaring terlentang dengan lutut menekuk dan kaki rata di lantai.
2. Kemudian Angkat panggul sehingga membentuk posisi punggung
tetap lurus dari bahu sampai lutut.
3. Angkat kaki kanan dari lantai perlahan dan tetap lurus. Bokong kiri,
punggung, dan perut bagian bawah bekerja untuk menjaga posisi.
Tahan selama 30 detik kemudian ulangi pada kaki yang lain.Ulangi
10x pada setiap kaki.
d. Dinamic Leg and Back
1. Posisi yang sama seperti untuk kaki statis
2. Turunkan pinggul secara perlahan dan terkontrol kemudian
kembali pada posisi semula, punggung tetap lurus dari bahu hingga
ujung kaki, pinggul harus sejajar. Ulangi 10 kali pada setiap kaki.
(Marshal, 2005).
2. Star Excursion Balance Test (SEBT ) merupakan salah satu tes untuk
mengukur keseimbangan pada orang dewasa. SEBT terdiri dari 8 sudut
pengukuran dengan jarak 45 º satu sama lain dari Centre of Grid. Selama
pengukuran satu kaki berada di Centre of Grid dengan menjaga tumit tetap
menempel dilantai dan kaki yang satunya menjangkau sejauh mungkin
sudut anterior, posteromedial, dan medial dengan menjaga tangan di
pinggul. Jenis keseimbangan dengan nilai jangkauan 20 cm dianggap
buruk, nilai jangkauan 50 cm dianggap sedang,sementara nilai yang lebih
besar dari 80 cm
dianggap baik (Hertel, 2000).Pengukuran tingkat
keseimbangan yang diukur menggunakan Star Excursion Balance Test.
Pengukuran dilakukan sebelum dan sesudah perlakuan selama 6 minggu.
Jalannya Penelitian
a. Survei lapangan tempat penelitian
b. Perizinan Penelitian
c. Pengambilan sampel
d. Pengambilan nilai awal
e. Pemberian intervensi
f. Pengambilan nilai akhir
g. Pengolahan data
Teknik Analisa Data
Pengumpulan data berupa pengukuran keseimbangan dilakukan pre-test dan
post-test pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Analisis statistik
yang digunakan untuk menguji normalitas data adalah Saphiro Wilk Test.
Pada data berdistribusi normal digunakan uji statistik paired sample t-test dan
uji wilcoxon test pada data distribusi tidak normal. Uji beda pengaruh dua
kelompok menggunakan independen t-test pada data berdistribusi normal dan
mann whitney jika data distribusi tidak normal.
HASIL
1. Karakteristik responden berdasarkan usia
Distribusi responden berdasarkan usia dipaparkan dalam bentuk table
sebagai berikut:
Tabel 4.1. Distribusi responden berdasarkan usia
Umur
Jumlah
Persentase %
19 – 22
14
54
23– 25
12
46
Jumlah
26
100
Sumber: Data Primer Diolah, 2014
Berdasarkan data diatas maka perolehan hasil bahwa jumlah responden
usia 19 – 22 yaitu 14 orang (54%), usia 23 – 25 tahun yaitu 12 orang
(46%).Hasil ini menunjukkan bahwa persentase terbesar adalah usia 19 –
22 yaitu 14 orang (54 %).
2. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin dipaparkan dalam bentuk
table sebagai berikut :
Tabel 4.2. Distibusi berdasarkan jenis kelamin
Jenis Kelamin
Jumlah
Persentase %
Perempuan
12
46
Laki- laki
14
54
Jumlah
26
100
Sumber: Data Primer Diolah, 2014
Berdasarkan data di atas nampak bahwa jumlah laki-laki yaitu sebanyak
14 responden (54%) dan perempuan sebanyak 12 responden (46%).Hasil
ini menunjukkan bahwa persentase terbesar responden laki-laki dengan
jumlah 14 orang (54%).
Deskripsi Data
Analisis Deskripsi Keseimbangan dinamik untuk Kelompok Perlakuan dan
Kontrolsebagai berikut :
Tabel 4.4. Analisis Deskripsi Keseimbangan Kelompok Perlakuan dan
Kontrol
Test
Pre A
Post A
Pre B
Post B
Pre C
Post C
Kelompok core stability
Min
Max
Mean
64
69
67.00
68
75
72.38
68
72
70.23
74
76
75.00
71
75
72.62
76
80
78.77
SD
1.732
1.981
1.092
.707
1.193
1.166
Kelompok Kontrol
Min
Max Mean
63
66
64.38
63
66
64.23
65
71
67.69
65
70
67.46
66
71
68.46
66
70
68.23
SD
.961
.927
1.702
1.391
1.450
1.235
Sumber: Data Primer Diolah, 2014
Keterangan: A =Arah anterior
B = Arah postero medial
C = Arah medial
Analisis Deskripsi Keseimbangan dinamik untuk Kelompok Perlakuan dan
Kontrol kelompok diatas menunjukkan bahwa nilai Minimal pre terendah adalah
63 cm dan nilai maximal post tertinggi adalah 80 cm yang merupakan kriteria
keseimbangan yang baik.
HASIL ANALISIS DATA
1. Uji pengaruh antara kelompok core stability dan kelompok kontrol
Berdasarkan hasil uji Wilcoxon T-Test maka diperolehhasil perhitungan
seperti dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 4.5 Hasil Uji pengaruh antara kelompok core stability dan
kelompok kontrol
Kelompok Perlakuan
Kelompok Kontrol
P value
P value
NO
Arah tes keseimbangan
1
Pre-post Anterior
0,001
0,157
2
Pre-post Posteromedial
0,001
0,180
3
Pre-post Medial
0,001
0,180
Sumber: Data Primer Diolah, 2014
Hasil uji Wilcoxon T-test pada kelompok perlakuan menunjukkan
p0,05, yang berarti tidak ada peningkatan keseimbangan
dinamik pada resimen mahasiswa untuk arah keseimbangan anterior,
posteromedial, dan medial.
2. Uji beda pengaruh antara kelompok core stability dan kontrol terhadap
peningkatan keseimbangan dinamik pada resimen mahasiswa.
Berdasarkan hasil uji Mann WhitneyT-Test maka diperoleh hasil
perhitungan seperti dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 4.6 Hasil Uji beda pengaruh antara kelompok core stability dan
kontrol terhadap peningkatan keseimbangan dinamik pada resimen
mahasiswa
No
Data Uji
1
Uji beda pengaruh
Sumber : hasil pengolahan data
Nilai Signifikansi
0,00
Pada uji beda pengaruh dengan menggunakan uji statistik Wilcoxon TTest, menunjukkan bahwa hasil p0,0001 yang berarti ada perbedaan
pengaruh core stabilityyang signifikan antara kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol terhadap peningkatan keseimbangan dinamik pada
resimen mahasiswa. Kesimpulan terdapat Pengaruh Core Stability
terhadap
peningkatan
keseimbangan
dinamik
arah
anterior,
posteromedial, dan medial.
Hipotesa dari uji ini ditambah dengan melihat dari hasil interpretasi
rata-rata nilai selisih kelompok Core Stability dan kelompok kontrol
dengan hasil sebagai berikut :
Tabel 4.7 Hasil interpretasi rata-rata nilai selisih kelompok Core
Stability dan Kelompok kontrol
Kelompok core stability
No Arah
pre
post
1
Anterior
67,00 72,38
2
Postero medial 70,23 75,00
3
medial
72,62 78,77
Sumber :Data Primer Diolah, 2014
Kelompok kontrol
Selisih
5,38
4,77
6,15
Pre
64,38
67,69
68,46
post
64,23
67,46
68,43
selisih
-0,15
-0,23
-0,03
Hasil interprestasi nilai selisih kelompok Core Stability Excercise dan
kelompok kontrol diatas menunjukkan bahwa selisih terkecil adalah pada arah
keseimbangan posteromedial dan selisih tertinggi pada arah keseimbangan
medial.
Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah Aktivitas sehari-hari dari
responden selama di rumah tidak dapat dikontrol oleh peneliti, namun
responden telah menyatakan bersedia mengikuti program latihan dari awal
sampai dengan selesai dan bersedia tidak melakukan program latihan yang lain
diluar program latihan penelitian. Sedikitnya jumlah sampel yang dijadikan
objek penelitian. Pola makan dan status gizi yang dikonsumsi oleh responden,
ditambah dengan pengawasan responden yang tidak bisa dikontrol secara
penuh sehingga dikhawatirkan akan mengganggu kesempurnaan penelitian.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil analisa dan perhitungan uji statistik, dapat di ambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Ada pengaruh Core Stability Excercise terhadap peningkatan keseimbangan
dinamik pada Resimen Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta
setelah dilakukan latihan selama 6 minggu, seminggu dilakukan 3 kali
latihandengan intensitas kurang lebih 30 menit. Hal ini dapat dilihat dari hasil
nilai p < 0,05 pada arah anterior, posteromedial, dan medial.
2. Terdapat perbedaan terhadap peningkatan keseimbangan antara Core Stability
Excercise dibandingkan dengan kelompok kontrol.
Saran
Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik tentang penerapan ilmu
kesehatan terhadap olahraga dalam rangka meningkatkan kualitas dan
kemampuan seorang atlet maupun militer dalam melakukan gerakan, dalam
kasus ini yang diteliti adalah maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
dengan menambah jumlah responden dan mempelajari faktor-faktor yang
mempengaruhi menurunnya keseimbangan pada setiap orang, serta menambah
variabel-variabel penunjang disertai dengan teori-teori yang lebih mendalam
tentang otot dan perannya dalam gerak suatu sendi.
DAFTAR PUSTAKA
Akuthota V, Nadler SF. 2004.Corestrengthening.Arch Phys Med Rehabil;85(3
Suppl 1):86-92.
Hertel J, Miller S, Denegar C. 2000. Intratester and intertester reliability during
the Star Excursion Balance Test. J Sport Rehabil. Hal 104-116.
Irfan .M 2012 Core Stability Exercise Pada Latihan Otot Dasar Panggul dalam
Temu Ilmiah Tahunan Fisioterapi Indonesia XXVII.Medan : Ikatan
Fisioterapi Indonesia.
Jowir, Rico. 2009.
Latihan
Keseimbangan;
http://seripayku.blogspot.com/2009/04/latihan-keseimbangan.html
diakses 14 November 2011
dari
Kahle N. 2009.The Effects of Core Stability Training on Balance Testing in
Young, Healthy Adults.The University of Toledo.
Kibler WB, Press J dan Sciascia A. 2006. The Role Of Core Stability In Athletic
Function. Sports Medicine.Vol 36. No 3. Hal 189 – 198.
Lee, D.G. and Vleeming, A. 2003.Principles of the Integrated Model of Function
and its Application to the Lumbopelvic-hip Region.The Pelvic Girdle.3rd
edition.Elsevier.Hal 1-16.
Marshall P, Murphy B.2005 Core stability exercises on and off a Swiss ball. Arch
Phys Med Rehabil.Hal 242-249.
Pedro, D. 2009. Keseimbangan (Balance).[Online]. Tersedia:
http://dhaenkpedro.wordpress.com/keseimbangan-balance/[12 Februari 2009].
Rahmanto, Safun.2008.Hubungan Antara Kekuatan Otot Quadriceps Femoris
Dengan Tingkat Keseimbangan Postural Pada Lanjut .Skripsi.
Surakarta: UMS
Suhartono. 2005. Pengaruh kelelahan otot anggota gerak bawah terhadap
keseimbangan postural pada subyek sehat. Universitas Diponegoro.
Semarang
Yasin, M. 2008.Pembinaan jasmani militer lembaga kesehatan militer ditkesad.06
Februari 03:38.2008:1.Kol.1 Jakarta
KESEIMBANGAN DINAMIK PADA RESIMEN MAHASISWA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
NASKAH PUBLIKASI
Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Mendapatkan Gelar Sarjana
Sains Terapan Fisioterapi
Disusun Oleh :
DEDI SUSANTO
J I10080025
PROGRAM STUDI D IV FISIOTERAPI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
Bismillahirrahmanirrohim
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya
Nama
NIM
Fakultas / Jurusan
Jenis
Judul
: Dedi Susanto
: J110 080 025
: Ilmu Kesehatan / Fisioterapi DIV
: Skripsi
: Pengaruh Core Stability terhadap peningkatan
keseimbangan dinamik
pada Resimen Mahasiswa
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk :
1. Memberikan hak bebas royalti kepada perpustakaan UMS atas
penulisan karya ilmiah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan.
2. Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan / mengalih
formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database),
mendistribusikan, serta menampilkannya dalam bentuk softcopy untuk
kepentingan akademis kepada Perpustakaan UMS, tanpa perlu
meminta izin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagi
penulis/ pencipta.
3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa
melibatkan pihak Perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan
hukum yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini.
Demikian pernyataan saya buat dengan susungguhnya dan semoga
dapat digunakan sebagaimana semestinya.
Surakarta, 24 juli 2014
Yang menyatakan
( Dedi Susanto )
ABSTRAK
PENGARUH CORE STABILITY TERHADAP PENINGKATAN
KESEIMBANGAN DINAMIK PADA RESIMEN MAHASISWA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
DEDI SUSANTO / J110080025: Mahasiswa Program Studi Dipolma IV
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
(terdiri dari 32 Halaman)
(Dibimbing oleh :IbuUmi Budi Rahayu SSt. FT, M. Kes dan Ibu Dwi Rosella SSt.FT,
M.Fis)
Latar belakang: Di setiap universitas di Indonesia hampir 80% memiliki
unit kegiatan mahasiswa resimen mahasiswa. Pada hakekatnya setiap anggota
resimen mahasiswa seperti seorang atlet yang memiliki kecepatan, kekuatan, dan
koordinasi atau keseimbangan dalam gerakan. Pemberian Core Stability dilakukan
selama 6 minggu, seminggu dilakukan 3 kali latihan dinilai dapat meningkatkan
keseimbangan pada orang dewasa sehat.
Tujuan Penelitian: untuk mengetahui pengaruh Core Stability terhadap
peningkatan keseimbangan dinamik pada Resimen Mahasiswa.
Metode Penelitian:quasi eksperimen dengan desain penelitian pre and
post test with group control. Populasi dalam penelitian ini adalah anggota
resimen mahasiswa universitas muhammadiyah surakarta, selama 6 minggu,
responden yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 26 responden. Total sampel
sebanyak 26 responden dengan rincian pada kelompok eksperimen 13 responden,
sedangkan pada kelompok kontrol terdapat 13 responden.Hasil penelitian
dianalisa dengan ujimann whitney T-test.
Hasil Penelitian: Uji mann whitney T-test menunjukan hasil p= 0,0001
< 0,05 yang berarti ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol terhadap peningkatan keseimbangan pada
resimen mahasiswa.
Kata kunci: core stability, keseimbangan dinamik, dewasa sehat
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Di setiap universitas di Indonesia, khususnya universitas di Jawa Tengah,
hampir 80% memiliki UKM (unit kegiatan mahasiswa) resimen mahasiswa atau
di singkat dengan Menwa.Resimen mahasiswa (Menwa) adalah rakyat terlatih
yang merupakan salah satu perwujudan keikutsertaan mahasiswa dalam bela
negara.Menwa memiliki peran serta dalam ketertiban di kampus.Pada hakekatnya
setiap anggota Menwa seperti seorang atlet yang memiliki kecepatan, kekuatan,
dan koordinasi atau keseimbangan dalam gerakan.
A. RumusanMasalah
Apakah ada pengaruh Core Stability terhadap peningkatan keseimbangan dinamik
pada Resimen Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta?
B. TujuanPenelitian
Untuk mengetahui pengaruh Core Stability terhadap peningkatan keseimbangan
dinamik pada Resimen Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta
C. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Menambah pengetahuan tentang pemberian Corestability exercise
terhadap
peningkatan
keseimbangan
dinamik
Resimen
Mahasiswa
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
b. Memberikan wawasan tentang Corestability exercise.
2.
Manfaat Praktis
a. Dapat dijadikan sebagai bahan serta acuan untuk melakukan penelitian
selanjutnya
tentang
Corestability
exercise
terhadap
peningkatan
keseimbangan dinamik Resimen Mahasiswa Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
KERANGKA TEORI
1. Keseimbangan
Keseimbangan (balance / stability) didefinisikan sebagai kemampuan
tubuh untuk memelihara pusat massa tubuh dengan batasan stabilitas tulang
belakang.Keseimbangan
dinamik adalah pemeliharaan keseimbangan pada
tubuh yang melakukan gerakan atau berdiri diatas landasan yang bergerak
(dynamic standing). Hal ini yang akan menempatkan dalam kondisi yang tidak
stabil, dan pada keadaan ini kebutuhan kontrol keseimbangan semakin
meningkat. Misalnya, saat berjalan atau berlari diatas treadmill (Jowir, 2009).
2. Core stability Exercise
Core adalah bagian yang menghubungkan tubuh bagian atas dengan
bagian bawah. Meskipun bagian tulang rusuk melindungi semua organ besar di
bagian dada atas, itu adalah empat lapisan otot perut yang mendukung dan
melindungi visera (organ) dari toraks bawah. Keempat lapisan otot
membungkus seluruh perut ke berbagai arah. Ketika bekerja dengan benar
mereka juga membantu dalam mendukung sirkulasi yang baik dan fungsi organ
yang sehat. Fungsi utama lain dari dinding perut adalah untuk menstabilkan
tulang belakang kita.
3. Macam-macam gerakan core stability exercise
Dalam gerakan core stability exercise dimana terdapat gerakan the plank
yang mengkontraksikan otot bicep, tricep, pectoralis mayor, abdomen, erector
spine,
quadriceps, dan hamstring. Pada gerakan oblique kiri dan kanan
mengkontraksikan otot oblique internal, oblique external, multifidus, gerakan
static leg and back untuk mengkontraksikan otot hamstring, Fungsinya adalah
kemampuan seseorang untuk menyelaraskan dan menstabilisasi atau menjaga
tubuh tetap diam melawan dorongan kekuatan dari luar. sedangkan untuk
gerakan dynamic leg and back untuk mengkontraksikan otot abdomen, erector
spine, quadriceps, dan hamstring. Fungsinya adalah menjaga keseimbangan
tubuh saat bergerak. Sebelum seseorang melakukan gerakan yang lebih dulu
mesti dilakukan adalah menciptakan keseimbangan tubuh untuk dapat
menggerakkan anggota tubuh lainya secara fungsional (marshal, 2005).
4. Mekanisme core stability terhadap keseimbangan
Menurut Lee dan Vleeming (2003), Core stability dibagi menjadi dua jenis
yaitu global stability dan local stability.Sistem stability global mengacu pada
otot-otot besar sekitar daerah abdominal dan lumbal, seperti rectus abdominus,
paraspinal, dan external oblique. Sedangkan stability local mengacu kepada
otot-otot yang terletak pada abdominal seperti otot transverse abdominus dan
otot multifidus. Kemudian otot-otot pada abdominal tersebut dihubungkan
dengan stabilitas tulang belakang sehingga terjadi penyesuaian postural selama
gerakan. Penguatan otot-otot Core Stabilityakan memiliki efek pada tugastugas yang mencakup gerakan seluruh tubuh dan kontrol postural dinamis
(Kibler, 2006).
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan quasi eksperimen dengan desain
penelitian pre and post test
with group control. Penelitian ini dilakukan di
Markas Komando Resimen Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta
dan penelitian dilaksanakan pada bulan september-oktober 2013.
Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah sejumlah Resimen Mahasiswa
Universitas Muhammadiyah Surakarta dengan jumlah populasi sebanyak 30
orang.
Sampel
Teknik pengambilan sampel yaitu dilakukan secara Purposive Sampling dengan
kriteria:
1. Kriteria inklusi (Penerimaan)
a. Responden yang dijadikan sampel adalah anggota putra dan putri Resimen
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta.
b. Anggota Resimen Mahasiswa Usia 19 sampai 25 tahun
c. Responden bersedia mengikuti jalannya penelitian hingga penelitian
berakhir.
2. Kriteria eksklusi (Penolakan):
a. Sedang mengalami fraktur.
b. Adanya cidera pergelangan kaki.
3. Kriteria Drop Out (Pengguguran)
a) Responden tidak menyelesaikan program terapicore stability exercise
sampai selesai.
Dari kriteria diatas didapatkan jumlah sampel 26 orang dengan
metode purposive sampling.
Definisi Operasional
1. Core stability exercise adalah latihan khusus yang ditujukan untuk
membantu meningkatkan otot-otot perut dan lumbopelvic dalam stabilitas
trunk (Kibler, 2006). Gerakan Core stability exercise diberikan selama 6
minggu, semingu dilakukan 3 kali latihan dengan dosis latihan yang
ditentukan. Gerakan Core stability exercise yang diberikan adalah sebagai
berikut:
a. The Plank
1. Posisi depan bertumpu pada lengan dan siku, dengan posisi fleksi
shoulder dan elbow 90 derajat.
2. Luruskan kaki di belakang dan angkat pinggul sehingga
membentuk garis lurus dari bahu sampai pergelangan kaki.
Posisi harus seimbang di lengan depan dan jari kaki, dengan perut
bagian bawah dan punggung bekerja untuk menjaga tubuh tetap
lurus. Tahan selama 1 menit, dengan 30 detik pemulihan antara set.
Ulangi selama 3x
b. Oblique Plank (kanan-kiri)
1. Padasisi yang akan di tes, keseimbangan di sebelah kanan kedepan
lengan dengan bahu di atas siku.
2. kaki
langsung miring kekiri, angkat panggul sehingga posisi
seimbang. Tubuh harus tetap lurus dan harus merasakan oblique
otot yang bekerja untuk mempertahankan posisi. Tahan selama 1
menit kemudian ulangi pada lainnya side.
c. Static Leg and Back
1. Berbaring terlentang dengan lutut menekuk dan kaki rata di lantai.
2. Kemudian Angkat panggul sehingga membentuk posisi punggung
tetap lurus dari bahu sampai lutut.
3. Angkat kaki kanan dari lantai perlahan dan tetap lurus. Bokong kiri,
punggung, dan perut bagian bawah bekerja untuk menjaga posisi.
Tahan selama 30 detik kemudian ulangi pada kaki yang lain.Ulangi
10x pada setiap kaki.
d. Dinamic Leg and Back
1. Posisi yang sama seperti untuk kaki statis
2. Turunkan pinggul secara perlahan dan terkontrol kemudian
kembali pada posisi semula, punggung tetap lurus dari bahu hingga
ujung kaki, pinggul harus sejajar. Ulangi 10 kali pada setiap kaki.
(Marshal, 2005).
2. Star Excursion Balance Test (SEBT ) merupakan salah satu tes untuk
mengukur keseimbangan pada orang dewasa. SEBT terdiri dari 8 sudut
pengukuran dengan jarak 45 º satu sama lain dari Centre of Grid. Selama
pengukuran satu kaki berada di Centre of Grid dengan menjaga tumit tetap
menempel dilantai dan kaki yang satunya menjangkau sejauh mungkin
sudut anterior, posteromedial, dan medial dengan menjaga tangan di
pinggul. Jenis keseimbangan dengan nilai jangkauan 20 cm dianggap
buruk, nilai jangkauan 50 cm dianggap sedang,sementara nilai yang lebih
besar dari 80 cm
dianggap baik (Hertel, 2000).Pengukuran tingkat
keseimbangan yang diukur menggunakan Star Excursion Balance Test.
Pengukuran dilakukan sebelum dan sesudah perlakuan selama 6 minggu.
Jalannya Penelitian
a. Survei lapangan tempat penelitian
b. Perizinan Penelitian
c. Pengambilan sampel
d. Pengambilan nilai awal
e. Pemberian intervensi
f. Pengambilan nilai akhir
g. Pengolahan data
Teknik Analisa Data
Pengumpulan data berupa pengukuran keseimbangan dilakukan pre-test dan
post-test pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Analisis statistik
yang digunakan untuk menguji normalitas data adalah Saphiro Wilk Test.
Pada data berdistribusi normal digunakan uji statistik paired sample t-test dan
uji wilcoxon test pada data distribusi tidak normal. Uji beda pengaruh dua
kelompok menggunakan independen t-test pada data berdistribusi normal dan
mann whitney jika data distribusi tidak normal.
HASIL
1. Karakteristik responden berdasarkan usia
Distribusi responden berdasarkan usia dipaparkan dalam bentuk table
sebagai berikut:
Tabel 4.1. Distribusi responden berdasarkan usia
Umur
Jumlah
Persentase %
19 – 22
14
54
23– 25
12
46
Jumlah
26
100
Sumber: Data Primer Diolah, 2014
Berdasarkan data diatas maka perolehan hasil bahwa jumlah responden
usia 19 – 22 yaitu 14 orang (54%), usia 23 – 25 tahun yaitu 12 orang
(46%).Hasil ini menunjukkan bahwa persentase terbesar adalah usia 19 –
22 yaitu 14 orang (54 %).
2. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin dipaparkan dalam bentuk
table sebagai berikut :
Tabel 4.2. Distibusi berdasarkan jenis kelamin
Jenis Kelamin
Jumlah
Persentase %
Perempuan
12
46
Laki- laki
14
54
Jumlah
26
100
Sumber: Data Primer Diolah, 2014
Berdasarkan data di atas nampak bahwa jumlah laki-laki yaitu sebanyak
14 responden (54%) dan perempuan sebanyak 12 responden (46%).Hasil
ini menunjukkan bahwa persentase terbesar responden laki-laki dengan
jumlah 14 orang (54%).
Deskripsi Data
Analisis Deskripsi Keseimbangan dinamik untuk Kelompok Perlakuan dan
Kontrolsebagai berikut :
Tabel 4.4. Analisis Deskripsi Keseimbangan Kelompok Perlakuan dan
Kontrol
Test
Pre A
Post A
Pre B
Post B
Pre C
Post C
Kelompok core stability
Min
Max
Mean
64
69
67.00
68
75
72.38
68
72
70.23
74
76
75.00
71
75
72.62
76
80
78.77
SD
1.732
1.981
1.092
.707
1.193
1.166
Kelompok Kontrol
Min
Max Mean
63
66
64.38
63
66
64.23
65
71
67.69
65
70
67.46
66
71
68.46
66
70
68.23
SD
.961
.927
1.702
1.391
1.450
1.235
Sumber: Data Primer Diolah, 2014
Keterangan: A =Arah anterior
B = Arah postero medial
C = Arah medial
Analisis Deskripsi Keseimbangan dinamik untuk Kelompok Perlakuan dan
Kontrol kelompok diatas menunjukkan bahwa nilai Minimal pre terendah adalah
63 cm dan nilai maximal post tertinggi adalah 80 cm yang merupakan kriteria
keseimbangan yang baik.
HASIL ANALISIS DATA
1. Uji pengaruh antara kelompok core stability dan kelompok kontrol
Berdasarkan hasil uji Wilcoxon T-Test maka diperolehhasil perhitungan
seperti dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 4.5 Hasil Uji pengaruh antara kelompok core stability dan
kelompok kontrol
Kelompok Perlakuan
Kelompok Kontrol
P value
P value
NO
Arah tes keseimbangan
1
Pre-post Anterior
0,001
0,157
2
Pre-post Posteromedial
0,001
0,180
3
Pre-post Medial
0,001
0,180
Sumber: Data Primer Diolah, 2014
Hasil uji Wilcoxon T-test pada kelompok perlakuan menunjukkan
p0,05, yang berarti tidak ada peningkatan keseimbangan
dinamik pada resimen mahasiswa untuk arah keseimbangan anterior,
posteromedial, dan medial.
2. Uji beda pengaruh antara kelompok core stability dan kontrol terhadap
peningkatan keseimbangan dinamik pada resimen mahasiswa.
Berdasarkan hasil uji Mann WhitneyT-Test maka diperoleh hasil
perhitungan seperti dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 4.6 Hasil Uji beda pengaruh antara kelompok core stability dan
kontrol terhadap peningkatan keseimbangan dinamik pada resimen
mahasiswa
No
Data Uji
1
Uji beda pengaruh
Sumber : hasil pengolahan data
Nilai Signifikansi
0,00
Pada uji beda pengaruh dengan menggunakan uji statistik Wilcoxon TTest, menunjukkan bahwa hasil p0,0001 yang berarti ada perbedaan
pengaruh core stabilityyang signifikan antara kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol terhadap peningkatan keseimbangan dinamik pada
resimen mahasiswa. Kesimpulan terdapat Pengaruh Core Stability
terhadap
peningkatan
keseimbangan
dinamik
arah
anterior,
posteromedial, dan medial.
Hipotesa dari uji ini ditambah dengan melihat dari hasil interpretasi
rata-rata nilai selisih kelompok Core Stability dan kelompok kontrol
dengan hasil sebagai berikut :
Tabel 4.7 Hasil interpretasi rata-rata nilai selisih kelompok Core
Stability dan Kelompok kontrol
Kelompok core stability
No Arah
pre
post
1
Anterior
67,00 72,38
2
Postero medial 70,23 75,00
3
medial
72,62 78,77
Sumber :Data Primer Diolah, 2014
Kelompok kontrol
Selisih
5,38
4,77
6,15
Pre
64,38
67,69
68,46
post
64,23
67,46
68,43
selisih
-0,15
-0,23
-0,03
Hasil interprestasi nilai selisih kelompok Core Stability Excercise dan
kelompok kontrol diatas menunjukkan bahwa selisih terkecil adalah pada arah
keseimbangan posteromedial dan selisih tertinggi pada arah keseimbangan
medial.
Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah Aktivitas sehari-hari dari
responden selama di rumah tidak dapat dikontrol oleh peneliti, namun
responden telah menyatakan bersedia mengikuti program latihan dari awal
sampai dengan selesai dan bersedia tidak melakukan program latihan yang lain
diluar program latihan penelitian. Sedikitnya jumlah sampel yang dijadikan
objek penelitian. Pola makan dan status gizi yang dikonsumsi oleh responden,
ditambah dengan pengawasan responden yang tidak bisa dikontrol secara
penuh sehingga dikhawatirkan akan mengganggu kesempurnaan penelitian.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil analisa dan perhitungan uji statistik, dapat di ambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Ada pengaruh Core Stability Excercise terhadap peningkatan keseimbangan
dinamik pada Resimen Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta
setelah dilakukan latihan selama 6 minggu, seminggu dilakukan 3 kali
latihandengan intensitas kurang lebih 30 menit. Hal ini dapat dilihat dari hasil
nilai p < 0,05 pada arah anterior, posteromedial, dan medial.
2. Terdapat perbedaan terhadap peningkatan keseimbangan antara Core Stability
Excercise dibandingkan dengan kelompok kontrol.
Saran
Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik tentang penerapan ilmu
kesehatan terhadap olahraga dalam rangka meningkatkan kualitas dan
kemampuan seorang atlet maupun militer dalam melakukan gerakan, dalam
kasus ini yang diteliti adalah maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
dengan menambah jumlah responden dan mempelajari faktor-faktor yang
mempengaruhi menurunnya keseimbangan pada setiap orang, serta menambah
variabel-variabel penunjang disertai dengan teori-teori yang lebih mendalam
tentang otot dan perannya dalam gerak suatu sendi.
DAFTAR PUSTAKA
Akuthota V, Nadler SF. 2004.Corestrengthening.Arch Phys Med Rehabil;85(3
Suppl 1):86-92.
Hertel J, Miller S, Denegar C. 2000. Intratester and intertester reliability during
the Star Excursion Balance Test. J Sport Rehabil. Hal 104-116.
Irfan .M 2012 Core Stability Exercise Pada Latihan Otot Dasar Panggul dalam
Temu Ilmiah Tahunan Fisioterapi Indonesia XXVII.Medan : Ikatan
Fisioterapi Indonesia.
Jowir, Rico. 2009.
Latihan
Keseimbangan;
http://seripayku.blogspot.com/2009/04/latihan-keseimbangan.html
diakses 14 November 2011
dari
Kahle N. 2009.The Effects of Core Stability Training on Balance Testing in
Young, Healthy Adults.The University of Toledo.
Kibler WB, Press J dan Sciascia A. 2006. The Role Of Core Stability In Athletic
Function. Sports Medicine.Vol 36. No 3. Hal 189 – 198.
Lee, D.G. and Vleeming, A. 2003.Principles of the Integrated Model of Function
and its Application to the Lumbopelvic-hip Region.The Pelvic Girdle.3rd
edition.Elsevier.Hal 1-16.
Marshall P, Murphy B.2005 Core stability exercises on and off a Swiss ball. Arch
Phys Med Rehabil.Hal 242-249.
Pedro, D. 2009. Keseimbangan (Balance).[Online]. Tersedia:
http://dhaenkpedro.wordpress.com/keseimbangan-balance/[12 Februari 2009].
Rahmanto, Safun.2008.Hubungan Antara Kekuatan Otot Quadriceps Femoris
Dengan Tingkat Keseimbangan Postural Pada Lanjut .Skripsi.
Surakarta: UMS
Suhartono. 2005. Pengaruh kelelahan otot anggota gerak bawah terhadap
keseimbangan postural pada subyek sehat. Universitas Diponegoro.
Semarang
Yasin, M. 2008.Pembinaan jasmani militer lembaga kesehatan militer ditkesad.06
Februari 03:38.2008:1.Kol.1 Jakarta