NASKAH PUBLIKASI Kontribusi Persepsi Mahasiswa Tentang Proses Pembelajaran Dan Pelayanan Institusi Terhadap Kepuasan Mahasiswa Dan Dampaknya Pada Unjuk Kerja Mahasiswa Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan UMS Tahun 2013.

NASKAH PUBLIKASI

KONTRIBUSI PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PROSES PEMBELAJARAN
DAN PELAYANAN INSTITUSI TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA DAN
DAMPAKNYA PADA UNJUK KERJA MAHASISWA FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN UMS TAHUN 2013

Disusun Oleh :
KHAIRUL AHMADI
Q 100 110 035

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013

NASKAH PUBLIKASI

KONTRIBUSI PROSES PEMBELAJARAN, PELAYANAN INSTITUSI TERHADAP KEPUASAN
DAMPAKNYA PADA UNJUK KERJA MAHASISWA


Khairul Ahmadi1); Budi Murtiyasa2); Budi Sutrisno3)
1)

Mahasiswa, khoirul_ahmadi@yahoo.com

2)

Dosen Pembimbing I, bdmurtiyasa@yahoo.com

3)

Dosen Pembimbing II, idubonsirtus@gmail.com

Abstract
The purpose of this research is to know the contribution of perception of
students about the learning process and service institutions against student
satisfaction, to know the contribution of student satisfaction, the perceptions of
student about the learning process and service institutions against student
performance indirectly student satisfaction. Type of this research is quantitative,
by taking samples at the FKIP of UMS. Population studies as much as 1821

students and samples taken as much as 235 students. Data collection techniques
using questionnaires. Data analysis technique used is the Path Analysis. The
result obtained show that there is contribution to the perception of the students
about the satisfaction. There is a contribution to the satisfaction performance of
student. Based on the analysis of the last shows that there contribution to the
perception of the students about the learning process and service institutions
against student performance is stated to have relationship directly without going
through the satisfaction of students, it is proven based on the results of the
analysis suggests that the relationship of the students' perceptions of the
learning process and service institutions with student performance otherwise has
no direct relationship through student satisfaction.
Keywords: learning; service; satisfaction; performance.

Pendahuluan
Kepuasan dapat dikatan sangat penting dalam meninjau mutu dari
sebuah perguruan tinggi maupun lembaga pendidikan lainnya. Semakin tingginya
harapan masyarakat maupun orangtua akan pendidikan di negara ini terlihat dari
keantusiasan orang tua dalam menyekolahkan putra-putrinya ke sekolah yang

1


2

berkompeten dan berkualitas. Hasil yang memuaskan adalah pencapaian dari
sebuah proses, proses belajar yang mumpuni serta ditopang dengan sarana
prasarana yang memadai akan menjadikan hasil yang bisa diharapkan.
Banyak lembaga pendidikan swasta yang mengembangkan strategi untuk
mempertahankan konsumen melalui kualitas jasa maupun produk lain. Begitu
halnya

dengan

lembaga

pendidikan

tinggi

yang


memperbaiki

proses

pembelajaran dan pelayanannya guna meningkatkan kepuasan mahasiswa dan
meningkatkan mutu kualitas output, dalam hal ini akan terjadi optimalisasi pada
unjuk kerja pada diri seorang mahasiswa. Perguruan tinggi pada intinya memiliki
kepentingan untuk memenuhi dimensi kepuasan mahasiswa demi terwujudnya
mahasiswa yang berkualitas dan memiliki daya saing tinggi.
Kepuasan

konsumen

merupakan

perasaan

konsumen

setelah


membandingkan kinerja (hasil) yang dirasakan dengan harapannya (Tjiptono,
2007: 46). Ujuk kerja sebagai dampaknya akan memberi penilaian tersendiri dari
proses pembelajaran, pelayanan dan kepuasan mahasiswa. Beberapa hal yang
menjadi sorotan dalam pelaksanaan pembelajaran dan pelayanan terhadap
mahasiswa, antara lain pembelajaran yang masih cenderung monoton,
mahasiswa yang dirasa kurang aktif dalam kegiatan belajar mengajar dan kurang
adanya trobosan baru dalam sistem pembelajaran. Pelayanan yang masih dirasa
kurang dari cukup, karena masih banyak pelayanan yang tidak sesuai dengan
ketentuan yang berlaku, ketidak sesuaian tersebut harusnya bisa disinkronkan
dengan aspek-aspek pelayanan yang ada. Hasil yang didapat dari penelitian ini
harapannya dapat mewujudkan sistem kerja yang lebih optimal dan dapat di
realisasikan.
Salah satu faktor yang diharapkan dari masyarakat maupun orangtua
sekaligus mahasiswa adalah dapat menunjukkan kemampuannya, dalam bentuk
unjuk kerja. Unjuk kerja menurut Amstrong dan Baron (dalam Haryono, 2005: 56) kata unjuk kerja memiliki padanan kata dengan kinerja. Menurut Hasibuan
(2006: 94) yang menyebut kinerja sebagai prestasi kerja mengungkapkan bahwa

3


prestasi kerja adalah suatu hasil kerja ya g di apai seseora g dala
melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang disandarkan atas
ke akapa , pe gala a da kesu gguha serta aktu . Berdasarkan pengertian
diatas menunjukkan bahwa unjuk kerja diartikan sebagai kesediaan seseorang
atau kelompok orang untuk melakukan sesuatu kegiatan sesuai dengan
tanggungjawabnya dengan hasil seperti yang diharapkannya.
Kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan
kinerja atau hasil yang ia rasakan dibandingkan dengan harapannya (Kotler,
2007). Menurut Engel, et al., (dalam Tjiptono, 2007: 24) menyatakan bahwa
kepuasan pelanggan merupakan evaluasi purna beli dimana alternatif yang
dipilih sekurang-kurangnya sama atau melampaui harapan pelanggan, sedangkan
ketidak puasan timbul apabila hasil (outcome) tidak memenuhi harapan.
Berdasarkan uraian dari beberapa ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
kepuasan adalah perasaan senang dan puas pada konsumen maupun pelanggan,
karena antara harapan dan kenyataan dapat terpenuhi.
Pembelajaran sebagai proses penyampaian ilmu dari pengajar terhadap
siswa dapat diwujudkan dengan pembelajaran yang dapat diterima dengan baik
oleh siswanya. Menurut Surya, (2007: 18) Pembelajaran adalah proses individu
mengubah perilaku dalam upaya memenuhi kebutuhannya. Pengertian ini
menitik beratkan kepada individu yang berperan sebagai pembelajar. Menurut

Subagio (2010) Pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan oleh individu
untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya. Berdasarkan dua pengertian diatas dapat diambil kesimpulan
bahwa persepsi tentang proses pembelajaran dapat diartikan sebagai penilaian
terhadap proses pembelajaran, penilaian ini terjadi dan ditunjukkan pada pelaku
pembelajaran dalam hal ini adalah dosen/pengajar, bagaimana proses
pembelajaran yang selama ini dijalankan dan evaluasi apa saja yang telah
diperbaiki.

4

Pelayanan diartikan sebagai tindakan atau perbuatan seseorang atau
organisasi untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan atau pegawai lainnya
(Kasmir, 2008: 15). Menurut Kotler (dalam Ahira, 2012) adalah setiap tindakan
atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain.
Berdasarakan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pelayanan adalah proses
tindakan maupun perbuatan dari individu atau organisasi terhadap pelanggan
atau konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. Dalam penelitian kali ini
mahasiswa sebagai penerima pelayanan dari pihak institusi baik dari dosen

maupun staff fakultas maupun program studi masing-masing.
Dalam penelitian ini penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut: 1) Ada
kontribusi persepsi mahasiswa tentang proses pembelajaran dan pelayanan
institusi terhadap kepuasan mahsiswa di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
UMS tahun 2013; 2) Ada kontribusi kepuasan mahasiswa terhadap unjuk kerja
mahasiswa di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UMS tahun 2013; 3) Ada
kontribusi persepsi mahasiswa tentang proses pembelajaran dan pelayanan
institusi terhadap unjuk kerja mahasiswa secara tidak langsung melalui kepuasan
mahasiswa di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UMS tahun 2013.
Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui kontribusi persepsi
mahasiswa tentang proses pembelajaran dan pelayanan institusi terhadap
kepuasan mahsiswa di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UMS tahun 2013;
2) Untuk mengetahui kontribusi kepuasan mahasiswa terhadap unjuk kerja
mahasiswa di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UMS tahun 2013; dan 3)
Untuk mengetahui kontribusi persepsi mahasiswa tentang proses pembelajaran
dan pelayanan institusi terhadap unjuk kerja mahsiswa secara tidak langsung
melalui kepuasan mahasiswa di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UMS
tahun 2013.

5


Metode Penelitian
Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian dengan pendekatan
kuantitatif, dengan alasan bahwa penelitian ini berusaha memecahkan masalah
tentang proses pembelajaran dan pelayanan terhadap unjuk kerja dan
dampaknya pada kepuasan mahasiswa di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
UMS tahun 2013. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian penjelasan,
atau dinamakan penelitian pengujian hipotesis atau listing research (Sugiyono,
2012: 13). Hasil dari penelitian disajikan dalam bentuk deskriptif yaitu untuk
menuturkan atau menafsirkan data yang ada misalnya tentang situasi yang
dialami, satuan hubungan, kegiatan, pandangan, sikap yang nampak.
Penelitian ini dilakukan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Surakarta, yang terletak di Desa Pabelan, Kartasura,
Sukoharjo. Menurut Sugiyono (2012: 119) Populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya, populasi adalah seluruh mahasiswa semester 8 Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta angkatan
2009 yang secara nyata dapat diidentifikasi dengan jelas karena identitas
mahasiswa terdeteksi oleh manajemen (BAA). Cara menghitung jumlah sampel

dari populasi yang telah diketahui jumlahnya dengan rumus dari Isaac dan
Michael, dengan tingkat kesalahan 1%, 5%, dan 10% (Sugiyono, 2012: 128). Hasil
perhitungan didapatkan jumlah sampel sebanyak 235 mahasiswa dari 1821
populasi mahasiswa semester 8 angkatan 2009. Dalam penelitian ini
menggunakan teknik Probability Sampling-Simple Random Sampling. Probability
Sampling yakni teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama
bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel,
sedangkan teknik dengan Simple Random Sampling yang merupakan suatu teknik
pengambilan sampel dari anggota populasi yang dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.

6

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dokumentasi dan kuesioner/angket. Menurut Nasution (2003) Dokumentasi
adalah mengumpulkan data dengan cara mengalir atau mengambil data-data
dari catatan, dokumentasi, administrasi yang sesuai dengan masalah yang diteliti.
Sedangkan kuesioner menurut Sugiyono (2012: 192) merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

Kemudian adanya pengujian angket dengan uji validitas dan reliabilitas, untuk
ditentukan pernyataan mana yang nantinya dapat dilanjutkan sebagai penelitian
murni.
Proses pengujian instrumen dilakukan sebelum diberikan atau disebar
kepada sampel penelitian. Untuk uji coba instrumen peneliti menggunakan
sebagian dari populasi akan tetapi di luar sampel penelitian, yakni sebanyak 30
mahasiswa. Menurut Riduwan, Rusyana dan Enas (2011: 194) Validitas adalah
suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu
instrumen. Keputusan yang dihasilkan akan menunjukkan hasil sebagai berikut:
1) Jika rxy > rtabel dan taraf signifikansi lebih kecil dari signifikan 5% (0,05), berarti
item (butir soal angket) dinyatakan valid sekaligus memiliki persyaratan untuk
dijadikan instrumen penelitian; 2) Jika rxy < rtabel dan taraf signifikansi lebih besar
dari signifikan 5% (0,05), berarti item (butir soal angket) dinyatakan tidak valid
sekaligus tidak memiliki persyaratan untuk dijadikan instrumen penelitian. Untuk
mengetahui tingkat kestabilan alat ukur dilakukan uji reliabilitas. Menurut
Riduwan, Rusyana dan Enas, (2011: 194) reliabilitas menunjuk pada suatu
pengertian bahwa sesuatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai
alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah dianggap baik. Kriteria
pe ilaia , uji sig ifika

e ggu aka taraf α = , 5. I stru e dapat dikataka

reliabel bila nilai Alpha lebih besar dari rtabel (Product Moment).
Sedangkan teknik analisa data yang mencakup uji asumsi dan analisis
jalur, uji asumsi adalah sebagai syarat sebelum melakukan analisis jalur untuk

7

mengetahui kontribusi dari masing-masing variabel. Uji asumsi dalam penelitian
ini menggunakan lima uji, yang diantaranya adalah: 1) Uji normalitas, bertujuan
untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel penggangu atau residual
memiliki distribusi normal, kemudian dilakukan dengan bantuan rumus
kolmogorov-smirnov. Dasar pengambilan keputusan: a) Jika nilai Sig.
(Signifikansi) atau nilai probabilitas < 0,05, maka data berdistribusi tidak normal;
b) Jika nilai Sig. (Signifikansi) atau nilai probabilitas > 0,05, maka data
berdistribusi normal. 2) Uji parsial, adalah pengukuran hubungan antara dua
variabel, dengan mengontrol atau menyesuaikan efek dari satu atau lebih
variabel lain, kriteria penilaian adalah sebagai berikut: a) Jika nilai p < 0,05 maka
dinyatakan ada hubungan antara dua variabel yang berbeda; b) Jika p > 0,05
maka dinyatakan tidak ada hubungan antara dua variabel yang berbeda tersebut.
3) Uji Heteroskedastisitas, bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model
regresi terjadi ketidak samaan varian dari residual dan dari suatu pengamatan
kepengamatan lain. Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: a)
Jika varian dari residual dan dari suatu pengamatan kepengamatan lain tidak
konstan, maka kondisi tersebut dikatakan tidak Homoskedastik atau mengalami
Heteroskedastisitas; b) Jika varian dari residual dan dari suatu pengamatan
kepengamatan lain konstan, maka kondisi tersebut dikatakan Homoskedastik
atau tidak mengalami Heteroskedastisitas. 4) Uji Autokorelasi, muncul karena
observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah ini
timbul karena residual tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya,
pengujian menggunakan uji Durbin-Watson. 5) Uji Multikolinieritas adalah suatu
hubungan linear yang sempurna (mendekati sempurna) antara beberapa atau
semua variabel bebas.
Tehnik analisis jalur (path analysis) ini akan digunakan dalam menguji
besarnya sumbangan (kontribusi) langsung dan tidak langsung yang diwujudkan
oleh koefisien jalur pada setiap diagram jalur dari hubungan kausal antar variabel
X1, X2 dan X3 terhadap Y serta dampaknya kepada Z (Riduwan, Rusyana dan Enas,

8

2011: 123). Adapun alat menghitung dari analisis jalur untuk menghasilkan
koefisien jalur adalah dengan menggunakan hitungan analisis korelasi dan regresi
sebagai dasar perhitungannya. Adapun langkah-langkah menguji analisis jalur
sebagai berikut: 1) Merumuskan hipotesis dan persamaan struktural; 2)
Menggambar bentuk diagram koefisien jalur; 3) Menghitung koefisien jalur; 4)
Pengujian secara individu [(X1 terhadap Y2), (X2 terhadap Y2) dan (Y1 terhadap
Y2)]; 5) Pengujian pengaruh tak langsung; dan 6) Meringkas dan menyimpulkan.

Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis data, yang akan dibahas dan kemudian
dibandingkan dengan penelitian sebelumnya. Menghasilkan beberapa keputusan
diantaranya adalah bahwa persepsi mahasiswa tentang proses pembelajaran dan
pelayanan institusi berkontribusi positif terhadap kepuasan mahasiswa,
keputusan kedua bahwa kepuasan mahasiswa berkontribusi positif terhadap
unjuk kerja mahasiswa, dan keputusan ketiga menunjukkan bahwa persepsi
mahasiswa tentang proses pembelajaran dan pelayanan institusi berkontribusi
positif terhadap unjuk kerja mahasiswa dan juga secara langsung melalui
kepuasan mahasiswa.
Hasil analisis pertama menunjukkan adanya kontribusi persepsi
mahasiswa tentang proses pembelajaran dan pelayanan institusi terhadap
kepuasan mahsiswa di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UMS tahun 2013.
Sesuai dengan uji regresi atau uji F diketahui bahwa nilai Fhitung > Ftabel, yaitu
259,812 > 3,035 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,000. Hal ini berarti, ada
kontribusi persepsi mahasiswa tentang proses pembelajaran dan pelayanan
institusi terhadap kepuasan mahasiswa. Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat
dikatakan bahwa kecenderungan peningkatan kombinasi variabel persepsi
mahasiswa tentang proses pembelajaran dan pelayanan institusi akan diikuti
peningkatan kepuasan mahasiswa, sebaliknya jika terdapat kecenderungan
penurunan kombinasi dari variabel persepsi mahasiswa tentang proses

9

pembelajaran dan pelayanan institusi akan diikuti penurunan akan kepuasan
mahasiswa. Berdasarkan hasil analisis penelitian diatas dapat dibandingkan
dengan penelitian sebelumnya dari Basheer dan Mheidi Alnaser (2012), yang
mencoba untuk menguji hubungan antara dimensi kualitas pelayanan dan
kualitas layanan secara keseluruhan (tangibility, responsiveness, keandalan,
jaminan dan empati) dengan kepuasan mahasiswa dari temuan penelitian ini
menunjukkan bahwa jaminan dan dimensi keandalan kualitas pelayanan yang
terdapat dua dimensi dan memiliki hubungan positif yang signifikan dengan
kepuasan mahasiswa. Dalam penelitian lain menurut Hishamuddin Fitri Abu
Hasan (2008), menyatakan bahwa kualitas pelayanan memiliki hubungan positif
yang signifikan dengan kepuasan mahasiswa. Hal ini penting untuk
memverifikasi, bahwa dari analisis regresi, dua dimensi dalam empati kualitas
layanan dan jaminan merupakan faktor yang paling penting dalam menjelaskan
kepuasan siswa. Sehingga apapun akan dilakukan untuk meningkatkan empati
dan jaminan kualitas pelayanan, sehingga akan membantu mahasiswa untuk
mengevaluasi kepuasan mereka. Sehingga dari kedua peneliti diatas sedikit
banyak memberikan anggapan bahwa meningkatkan proses pembelajaran dan
pelayanan institusi akan diikuti peningkatan kepuasan mahasiswa. Begitu juga
dengan hasil penelitian yang diperoleh saat ini, menunjukkan adanya kontribusi
persepsi mahasiswa tentang proses pembelajaran dan pelayanan institusi
terhadap kepuasan mahasiswa di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Surakarta tahun 2013.
Hasil analisis kedua yang menyatakan adanya kontribusi kepuasan
mahasiswa terhadap unjuk kerja mahasiswa di Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan UMS tahun 2013. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan koefisien
jalur dari variabel kepuasan mahasiswa yang bernilai positif adalah sebesar
0,302, sehingga dapat dikatakan bahwa variabel kepuasan mahasiswa
berpengaruh positif terhadap unjuk kerja mahasiswa. Berdasarkan uji t untuk
variabel kepuasan mahasiswa diperoleh thitung > ttabel, yaitu 4,396 > 1,970 dan nilai

10

signifikansi < 0,05, yaitu 0,000. Berdasarkan pembahasan tersebut menunjukkan
bahwa terdapat kontribusi kepuasan mahasiswa terhadap unjuk kerja mahasiswa
di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UMS tahun 2013. Sehingga dapat
dikatakan bahwa semakin tinggi kepuasan mahasiswa maka akan semakin baik
unjuk kerja mahasiswa, dan demikian pula sebaliknya semakin rendah tingkat
kepuasan mahasiswa akan semakin rendah pula unjuk kerja mahasiswa. Hasil
penelitian

diatas

dapat

disingkronkan

dengan

penelitian

sebelumnya,

berdasarkan hasil penelitian Celia C. Lo (2010), penelitian ini dengan jelas
menunjukkan kebutuhan untuk menyeimbangkan persepsi mahasiswa mengenai
keterampilan dan kemampuannya berdasarkan apa yang siswa peroleh.
Manajemen Universitas maupun Fakultas membantu memfasilitasi semua
kegiatan belajar seoptimal mungkin kepada mahasiswa-mahasiswa mereka.
Hasil analisis terakhir menyatakan adanya kontribusi persepsi mahasiswa
tentang proses pembelajaran dan pelayanan institusi terhadap unjuk kerja
mahasiswa di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UMS tahun 2013,
keputusan dari hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa adanya pola
hubungan langsung tanpa melalui variabel kepuasan mahasiswa. Karena
hubungan persepsi mahasiswa tentang proses pembelajaran dengan unjuk kerja
mahasiswa dinyatakan memiliki hubungan langsung, dengan nilai DE (P 41) 0,430 >
nilai IE (P43 x P31) yaitu 0,121 dan hubungan persepsi mahasiswa tentang
pelayanan institusi dengan unjuk kerja mahasiswa juga dinyatakan memiliki
hubungan langsung, dengan nilai DE (P42) 0,149 > nilai IE (P43 x P32) yaitu 0,148.
Berdasarkan hasil uji tersebut dapat dikatakan bahwa variabel persepsi
mahasiswa tentang proses pembelajaran dan pelayanan institusi memiliki pola
hubungan langsung dengan variabel unjuk kerja mahasiswa. Hasil analisis
penelitian pada hipotesis ketiga dapat dibandingkan dengan penelitian
sebelumnya. Jalal Hanaysha, Haim Hilman and Ari Warokka (2011) dalam
penelitiannya menyebutkan secara khusus, studi ini menemukan hubungan yang
signifikan antara lima dimensi kualitas pelayanan, yang diantaranya (tangibility,

11

reliability, responsiveness, assurance, dan empathy)

dengan kepuasan

mahasiswa khususnya dan kinerja (unjuk kerja) secara keseluruhan pada
umumnya. Penelitian Clark, Richard E. (1983) dengan hasil penelitiannya yang
menyimpulkan bahwa praktik belajar menggunakan perilaku dan media
(pembelajaran) meningkatkan situasi belajar (sekaligus memberi kepuasan
siswa). Hasil penelitian yang diperoleh saat ini, menunjukkan bahwa unjuk kerja
mahasiswa dapat dipengaruhi oleh kualitas pelayanan, serta kepuasan
mahasiswa juga dapat mempengaruhi kinerjanya dalam menjalankan tugas
sebagai pelajar aktif.
Berikut model persamaan yang teruji empiris dari hasil analisis yang telah
dibahas, yang menghasilkan pernyataan bahwa ada kontribusi persepsi
mahasiswa tentang proses pembelajaran dan pelayanan institusi terhadap unjuk
kerja mahasiswa tanpa melalui kepuasan mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan UMS tahun 2013.
฀1
Py2 = 0,337

Py2x1=0,430
p = 0,000
Persepsi Mahasiswa
tentang Proses
Pembelajaran
Kepuasan
Mahasiswa

r12=0,741
Persepsi Mahasiswa
tentang Pelayanan
Institusi

Unjuk Kerja
Mahasiswa
Py2y1=0,302
p = 0,000

Py2x2=0,149
p = 0,025

R2 y2y1x1x2=0,663

Gambar I Model Persamaan Yang Teruji Empiris
Hasil penelitian ini tidak lepas dari permasalahan yang ada sebelumnya,
dari proses pembelajaran timbul permasalahan yang diantaranya proses belajar
yang dirasa monoton oleh sebagian dosen dalam mengajar, kerena dalam

12

penyampaian mata kuliah lebih banyak menggunakan model ceramah dan
minimnya penggunaan media yang sebenarnya telah banyak tersedia. Hal
tersebut menjadikan kurangnya wawasan, kejenuhan dan inspirasi kepada
mahasiswa dalam unjuk kerja nantinya. Selain dari faktor dosen, mahasiswa juga
memiliki peran penting dalam menciptakan pembelajaran yang optimal, akan
tetapi kurang aktifnya mahasiswa menjadikan proses pembelajaran terasa pasif.
Sehingga perlu adanya kerjasama dalam menciptakan kegiatan belajar mengajar
dalam kelas, agar tecipta suasana yang aktif bagi dosen maupun mahasiswa.
Pelayanan instansi terhadap mahasiswanya dirasa kurang sesuai dengan
pedoman-pedoman yang berlaku, ketidak ramahan sebagian pelayanan yang
selama ini diterima mahasiswa bahkan peneliti temui pada seorang wali
mahasiswa, menjadikan citra buruk bagi institusi. Kurangnya pengetahuan
maupun pengontrolan diri dalam menyikapi segala tindakan mungkin sebagai
salah satu faktor penyebab, sehingga perlu adanya penelitian yang lebih spesifik
kembali. Selain itu kepuasan mahasiswa menjadikan motivasi tersendiri bagi
mahasiswa dalam menjalankan unjuk kerjanya, akan tetapi hal tersebut tidak
bersinggungan langsung dari proses pembelajaran dan pelayanan institusi,
karena penelitian diatas menyebutkan bahwa persepsi mahasiswa tentang
proses pembelajaran dan pelayanan institusi memiliki pola hubungan langsung
dengan variabel unjuk kerja mahasiswa tanpa melalui kepuasan mahasiswa.

Simpulan
Adanya kontribusi persepsi mahasiswa tentang proses pembelajaran dan
pelayanan institusi terhadap kepuasan mahsiswa di Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan UMS tahun 2013, hal tersebut terbukti berdasarkan hasil analisis
yang telah peneliti peroleh. Selain itu adanya kontribusi kepuasan mahasiswa
terhadap unjuk kerja mahasiswa di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UMS
tahun 2013, dengan adanya kontribusi tersebut mengindikasi bahwa kepuasan
juga termasuk hal yang sangat penting dalam meningkatkan kinerja (unjuk kerja

13

mahasiswa). Berdasarkan analisis terakhir yang menunjukkan adanya kontribusi
persepsi mahasiswa tentang proses pembelajaran dan pelayanan institusi
terhadap unjuk kerja mahasiswa di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UMS
tahun 2013, hal tersebut membuktikan bahwa proses pembelajaran dan
pelayanan institusi tidak memiliki hubungan melalui kepuasan mahasiswa yang
berdampak pada unjuk kerja mahasiswa itu sendiri.

Daftar Pustaka
Ahira, Anne.

.

Pe gertia

Pelaya a . http: //www. anneahira.

com/pengertian-pelayanan.htm. Diakses jam 8:14 tanggal 20 Juni 2013.
Basheer a d “alih, Ah ad.

. Assessing the Relationship Between Higher

Education Service Quality Di e sio s a d “tude t “atisfa tio . Australian
Journal of Basic and Applied Sciences, 2012. p. 156-162.
Celia, C Lo.

. Ho

stude t satisfa tio fa tors affe t per ei ed lear i g .

Journal of the Scholarship of Teaching and Learning, Vol. 10, No. 1, January
2010, p. 47 – 54.
Clark, Richard E. (1983) Reconsidering Research on Learning from Media .
Review of Educational Research is currently published by American
Educational Research Association, Vol. 53, No. 4. (Winter, 1983), pp. 445459.
Hanaysha, Jalal; A dullah, Hai

Hil a a d Warokka, Ari.

. “er i e Quality

and “tude ts’ Satisfaction at Higher Learning Institutions: The Competing
Di e sio s of Malaysia U i ersities Co petiti e ess . IBIMA Pu lishi g.
Journal of Southeast Asian Research. Vol. 2011 (2011), Article ID 855931,
10 pages.
Haryono. 2005. Orgasnisasi, Perilaku, Struktur dan Proses (Terjemahan). Jakarta:
Erlangga.
Hasan A u, Hisha uddi Fitri.

. “er i e Quality a d “tude t “atisfa tio : A

Case “tudy at Pri ate Higher Edu atio I stitutio s . Intenational Business

14

Research Universiti Malaysia Sabah Vol. 1, No.3. Hasan Abu, Hishamuddin
Fitri.

. “er i e Quality a d Student Satisfaction: A Case Study at

Pri ate Higher Edu atio

I stitutio s . Intenational Business Research

Universiti Malaysia Sabah Vol. 1, No.3.
Hasibuan, Malayu S.P. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT.
Bumi Aksara.
Kasmir. 2008. Kewirausahaan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Kotler, Philip. 8 Okto er

. Media Pembelajaran: Pe gertia Kepuasa .

http: //ta-tugasakhir. blogspot. com/ 2007/10/konsep – kepuasan konsumen. html. Diakses jam 09:39 tanggal 2 Agustus 2012.
Nasution. 2003. Metodologi Research Penelitian Ilmiah. Jakarta: Bumi Aksara.
Riduwan; Rusyana, Adun dan Enas. 2011. Cara Mudah Belajar SPSS 17.0 dan
Aplikasi Statistik Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Subagio. 2010.

Moti asi da

Aspek-aspek pe

elajara . http: //subagio-

subagio. blogspot. com/ 2010/12/ motivasi – dan – aspek – aspek pembelajaran.html. Diakses jam 08:33 tanggal 4 Februari 2013.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: CV
Alfabeta.
Surya, Hendra. 2007. Kiat Mengatasi Kesulitan Belajar: bagi pelajar dan
mahasiswa. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Tjiptono, Fandi. 2007. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi Offset.

Dokumen yang terkait

Analisis Campur Kode Pada Mahasiswa Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan...

0 10 4

Persepsi Mahasiswa Semester VII PGSD tentang Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL) oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UMS Tahun Akademik 2013/2014

0 3 11

PENDAHULUAN Persepsi Mahasiswa Semester VII PGSD Tentang Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)Oleh Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan UMS Tahun Akademik 2013/2014.

0 3 8

KONTRIBUSI PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PROSES PEMBELAJARAN DAN PELAYANAN INSTITUSI TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA DAN Kontribusi Persepsi Mahasiswa Tentang Proses Pembelajaran Dan Pelayanan Institusi Terhadap Kepuasan Mahasiswa Dan Dampaknya Pada Unjuk Kerja

0 1 21

PENDAHULUAN Kontribusi Persepsi Mahasiswa Tentang Proses Pembelajaran Dan Pelayanan Institusi Terhadap Kepuasan Mahasiswa Dan Dampaknya Pada Unjuk Kerja Mahasiswa Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Ums Tahun 2013.

0 3 9

Daftar Pustaka Kontribusi Persepsi Mahasiswa Tentang Proses Pembelajaran Dan Pelayanan Institusi Terhadap Kepuasan Mahasiswa Dan Dampaknya Pada Unjuk Kerja Mahasiswa Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Ums Tahun 2013.

0 3 5

PERSEPSI MAHASISWA BIOLOGI TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) OLEH FAKULTAS Persepsi Mahasiswa Biologi Tentang Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL) Oleh Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan UMS Tahun Akademik 2012/2013.

0 1 15

PENDAHULUAN Persepsi Mahasiswa Biologi Tentang Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL) Oleh Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan UMS Tahun Akademik 2012/2013.

0 5 7

PERSEPSI MAHASISWA BIOLOGI TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) OLEH FAKULTAS Persepsi Mahasiswa Biologi Tentang Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL) Oleh Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan UMS Tahun Akademik 2012/2013.

0 0 15

Kontribusi Sarana Prasarana, Pelayanan Administrasi dan Kinerja Dosen Terhadap Kepuasan Mahasiswa Dalam Pelayanan Akademik (Studi tentang Persepsi Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Dwijendra) | Aryawan | Widyasrama 124 224 1 SM

0 0 12