PERBANDINGAN METODE EKSTRAKSI MASERASI DAN REFLUKS TERHADAP RENDEMEN ANDROGRAFOLID DARI HERBA SAMBILOTO (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees).
JURNAL FARMASI UDAYANA
VOLUME IV, NOMOR 2, DESEMBER 2015
VOLUME IV
NOMOR 2
HALAMAN 1 - 100
EDISI DESEMBER 2015
PENERBIT JURUSAN FARMASI FMIPA UNIVERSITAS UDAYANA
BUKIT JIMBARAN - BALI
JURNAL FARMASI UDAYANA
INFORMASI BAGI PENULIS
DAFTAR ISI
Deskripsi
Pembaca
Editor
Petunjuk Penulisan
DESKRIPSI
Jurnal Farmasi Udayana merupakan jurnal elektronik yang dikelola oleh jurusan
Farmasi FMIPA Udayana. Jurnal ini yang merupakan media publikasi penelitian
dan review article pada semua aspek ilmu farmasi yang bersifat inovatif , kreatif,
original dan didasarkan pada scientific. Artikel yang dimuat dalam jurnal ini
meliputi penemuan obat, sistem penghantaran obat serta pengembangan obat.
Jurnal ini memuat bidang khusus di farmasi seperti kimia medisinal, farmakologi,
farmakokinetika, farmakodinamika, analisis farmasi, sistem penghantaran obat,
teknologi farmasi, bioteknolofi farmasi, obat herbal dan komponen aktif tanaman
serta evaluasi klinik obat.
PEMBACA
Ilmuwan di bidang kimia medisinal, farmasetika dan biofarmasetika,
farmakologi, kimia analisis, farmakologi klinik, mikrobiologi, bioteknologi, kimia
dan statistika
EDITOR
Penanggung jawab
Pengarah
: Drs. Ida Bagus Made Suaskara, M.Si
: Drs. I Made Satriya Wibawa, M.Si
Anak Agung Bawa Putra, S.Si., M.Si
Dr.rer.nat. IMAG. Wirasauta, M.Si., Apt
:
: Cokorda Istri Sri Arisanti, S.Farm., M.Si., Apt
: Ni Kadek Warditiani, S.Farm., M.Sc., Apt
Editor
Ketua Dewan Redaksi
Wakil Dewan Redaksi
Mitra Bestari:
Ketua
: Luh Putu Febryana Larasanty, S.Farm.,M.Sc., Apt
Anggota:
a. Ni PutuAriantari, S.Farm., M.Farm., Apt (Biologi Farmasi)
b. I G. N. Agung Dewantara, S.Farm., M.Sc., Apt (Teknologi Farmasi)
c. Ni Made Pitri Susanti, S.Farm., M.Si. Apt (Kimia Farmasi)
EMAIL
[email protected]
INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015
i
PETUNJUK PENULISAN
PENDAHULUAN
Naskah yang diajukan ke jurnal harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: (1)
topik artikel akan melewati proses review terlebih dahulu oleh editor, dan (2)
artikel belum dipublikasikan atau akan dipublikasikan seluruhnya atau sebagian di
jurnal lain atau media publikasi yang lain.
Tipe artikel
Artikel hasil penelitian
Review article
Naskah review article harus memuat: judul, abstrak dan kata kunci (3-6 kata),
pendahuluan, pembahasan khusus oleh penulis, kesimpulan, ucapan terima kasih,
daftar pustaka, gambar dan tabel. Tiap pokok bahasan dari pendahuluan sampai
kesimpulan harus diberi nomor. Sub pokok bahasan juga harus dinomori dengan
1.1., 1.2., 1.3., dan seterusnya. Setiap halaman harus diberi nomor dan judul harus
diberi halaman 1.
FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN
Conflict of interest
Semua penulis wajib menghindari terjadinya Conflict of interest yang meliputi
pembiayaan atau hubungan dengan orang lain atau badan paling lama tiga tahun
sebelum pengajuan artikel ke jurnal yang dapat mempengaruhi secara langsung
maupun tidak langsung penelitian yang bersangkutan
Contoh hal yang potensial menyebabkan Conflict of interest antara lain pekerja,
konsultan, kepemilikan bahan, honor, pengajuan registrasi/paten, hibah atau
sumber dana yang lain.
Verifikasi Artikel
Artikel yang diajukan ke Jurnal Farmasi Udayana belum pernah dipublikasikan
sebelumnya (kecuali dalam bentuk abstrak atau sebagai bagian dari skripsi), tidak
dalam posisi akan diterbitkan pada jurnal lain, artikel telah mendapat persetujuan
semua penulis yang tercantum di dalam artikel yang bersangkutan dan secara
eksplisit telah mendapat persetujuan dari tempat dimana penulis melakukan
penelitian dan jika diterima, artikel tidak dipublikasikan di tempat lain dalam
bentuk yang sama dalam bahasa Indonesia atau bahasa lainnya untuk menghindari
plagiarisme
Konstribusi
Semua penulis harus berpartisipasi di dalam penelitian dan atau penyipan naskah,
sehingga fungsi dari masing-masing penulis harus didefinisikan.
INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015
ii
Kepemilikan artikel
Semua penulis harus memiliki peran penting pada setiap tahap pengajuan artikel
yang meliputi: (1) konsep dan desain penelitian, pengolahan data atau
menganalisis atau menginterpretasi data, (2) memperbaiki naskah, (3) menyetujui
draf akhir yang akan dipublikasikan
Perubahan penulis
Pada jurnal ini dimungkingkan untuk menambahkan, pengurangi, mengubah
urutan penulis untuk naskah yang diterima. Hal-hal yang perlu dilakukan antara
lain: membuat permintaan untuk dapat menambahkan, mengurangi atau
mengubah urutan penulis kepada pengelola jurnal yang diajukan oleh
corresponding author yang dicantumkan di dalam naskah yang diajukan dan
meliputi: (a) alasan mengapa nama penulis harus ditambahkan, dikurangi atau
diubah susunannya (b) konfirmasi tertulis (e-mail, fax, surat) dari semua penulis
yang menyatakan persetujuan dengan perubahan tersebut di atas
Bahasa
Penulisan menggunakan bahasa Indonesia sesuai ejaan yang disempurnakan.
PERSIAPAN
Penggunaan program miscrosoft word. File dibuat dalam format asli
menggunakan program miscrosoft word. Teks harus dibuat dalam format satu
kolom, huruf font Times new roman 11, 1 spasi, ditulis dalam kertas ukuran A4.
Struktur Artikel
Sub pokok bahasan-penomoran
Artikel dibagi menjadi pokok bahasan dengan penomoran yang jelas. Sub pokok
bahasan harus diberi nomor 1.1 (kemudian 1.1.1, 1.1.2,...), 1.2 dan seterusnya.
Abstrak tidak dimasukkan dalam sistem penomoran.
Pendahuluan
Nyatakan tujuan dan landasan penelitian, hindari tinjauan pustaka yang terperinci
atau kesimpulan dari hasil penelitian
Bahan dan metode
Ungkapkan bahan dan metode secara terperinci untuk kemungkinan keterulangan
penelitian. Metode yang umum digunakan cukup menunjukkan sumber pustaka,
hanya modifikasi yang relevan yang harus dideskripsikan
Hasil
Pengungkapan hasil harus jelas dan ringkas
Pembahasan
Bagian ini harus merupakan kajian mendalam dari hasil penelitian, jangan
mengulang pengungkapan hasil. Hindari kutipan dan pembahasan yang berlebihan
dari penelitian sebelumnya
INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015
iii
Kesimpulan
Kesimpulan utama dari penelitian sebaiknya ditampilkan dalam kalimat yang
singkat dan jelas, yang dapat menjadi bagian tersendiri di dalam pokok bahasan
kesimpulan atau menjadi bagian dari pembahasan atau hasil
Appendik
Jika apendik lebih dari satu maka harus dibuat sebagai A, B dan seterusnya.
Persamaan matematika harus diberi nomor terpisah: Pers. (A.1), Pers. (A.2) dan
seterusnya. Hal yang sama juga berlaku untuk tabel dan gambar: Tabel A.1;
Gambar. A.1
Informasi penting dalam struktur artikel
Judul
Ringkas, jelas dan informatif. Jika dimungkinkan hindari pencantuman persamaan
matematika dan singkatan
Nama penulis dan institusi
Ungkapkan institusi tempat bekerja (tempat dimana penelitian dilakukan) di
bawah nama penulis. Tunjukkan institusi penulis dengan supercript di belakang
nama penulis dan didepan nama institusi. Tuliskan alamat lengkap termasuk kode
pos dan nama kota, jika perlu disertakan alamat email masing-masing penulis
Alamat korespondensi
Tunjukkan dengan jelas siapa yang bertanggung jawab terhadap korespondensi
semua tahap dari pengajuan, revisi, publikasi maupun sampai pasca publikasi.
Cantumkan nomor telepon disamping alamat email, kode pos. Kontak terperinci
harus tetap diperbaharui oleh korespondensi penulis
Alamat penulis
Jika alamat penulis berbeda dibandingkan dengan tempat penelitian semula, maka
alamat terbaru atau tetap penulis sebagai catatan kaki dari nama penulis. Alamat
dimana penelitian semula dilakukan oleh penulis tetap digunakan sebagai alamat
utama. Penulisan catatan kaki untuk alamat terbaru maupun alamat tetap
menggunakan supercrip dengan penomoran Arabic
Abstrak
Dibutuhkan abstrak yang jelas, ringkas dan sesuai fakta penelitian. Abstrak harus
menunjukan tujuan penelitian secara tegas, hasil yang penting dan kesimpulan
umum. Untuk memenuhi persyaratan abstrak ini, disarankan untuk tidak
menyertakan tinjauan pustaka, tetapi jika sangat diperlukan wajib mengutip nama
penulis dan tahun. Disamping itu dihindari pencantuman singkatan yang tidak
umum tetapi jika sangat diperlukan maka harus dijelaskan pada awal abstrak itu
sendiri
Gambar
Gambar harus dibuat untuk menyimpulkan isi dari artikel secara jelas untuk dapat
menarik perhatian pembaca yang berasal dari berbagai bidang yang berhubungan
INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015
iv
dengan farmasi. Gambar harus dibuat dalam bagian terpisah dari artikel. Ukuran
gambar: sediakan gambar dengan minimal setara 531x1328 pixel atau lebih, tetapi
dapat tetap terbaca pada layar 200x500 pixel (pada 91 dpi yang sama dengan 5
x13 cm). Program yang digunakan dapat berupa pdfatau MS Word
Kata kunci
Kata kunci maksimal 6 kata diletakkan langsung di bawah abstrak, hindari
penggunaan frase dan penghubung (dan, dari dan sebagainya)
Singkatan
Deskripsikan singkatan yang tidak umum sebagai catatan kaki pada halaman
pertama artikel. Singkatan yang menjadi keharusan untuk diungkapkan pada
abstrak diwajibkan didefinisikan pada bagian sebelum singkatan tersebut ditulis.
Penulisan singkatan harus konsisten pada seluruh artikel.
Ucapan terima kasih
Cantumkan ucapan terima kasih pada bagian terpisah di bagian akhir artikel
sebelum daftar pustaka, hindari penyertaan ucapan terima kasih pada judul,
sebagai catatan kaki judul atau bagian artikel lainnya. Buatlah rincian orang yang
berkontribusi di dalam penelitian (penerjemah, pengetik atau pembaca dan lain
sebagainya)
Unit
Gunakan satuan internasional (SI). Jika satuan diungkapkan dalam unit yang
berbeda, sebaikknya diungkapkan kesetaraan dengan SI
Tabel
Penomoran tabel diurut berdasarkan urutan munculnya di dalam artikel. Tabel
dibuat dengan tiga garis horisontal, hindari penggunaan garis vertikal dan data
yang diungkapkan di dalam tabel tidak diungkapkan berulang pada bagian lain
dari artikel
Daftar pustaka
Pastikan daftar pustaka tercantum di dalam artikel. Hasil yang belum
dipublikasikan dan personal communication tidak direkomendasikan dimasukkan
di dalam daftar pustaka. Pustaka yang ditandai dengan In Press menunjukan
bahwa artikel tersebut telah disetujui untuk dipublikasikan dan dapat digunakan
sebagai sumber pustaka. Penulisan pustaka mengikuti aturan penulisan pustakan
jurnal ini.
Aturan penulisan pustaka
Daftar pustaka harus diurut berdasarkan alfabetis dan kronologi. Jika terdapat
lebih dari satu sumber yang berasal dari penulis yang sama pada tahun yang sama,
maka harus ditambahkan a, b, c dan seterusnya di belakang tahun terbit.
Penulisan buku
Penulis, A.A., Penulis, B.B., & Penulis, C.C. (tahun terbit). judul buku: sub judul.
(Edisi [jika bukan edisi pertama}). tempat terbit: penerbit
INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015
v
Contoh:
Buku dengan satu penulis
Nama penulis (tanpa singkatan). (tahun terbit). judul buku. Tempat terbit: penerbit
Reynords Hadi. (2000). Black pioners. Ringwood,Vic: Penguin
Buku dengan banyak penulis
Dua-enam penulis
Dua penulis: kedua penulis. (tahun terbit). judul buku. Tempat terbit: penerbit
Gilbert, R., & Gilbert, P. (1998). Maculinity goes to school. St. Leonards, N.S.W.:
Allen & Unwin
Lebih dari 6 penulis
Setelah nama dan singkatan nama penulis ke-enam gunakan dkk
Buku yang memiliki editor
Broinowski, A. (Ed.) (1990). ASEAN into 1990s. London: Macmillan
Nugent, S.L., Shore, C. (Eds.). (1997). Anthropologyband cultural study. London:
Pluto Press
Buku yang memiliki penulis dan editor
Valery, P. (1957). Oeuvres (J. Hytier, Ed). Paris: Gallimard
Bab yang terdapat di dalam buku
Penulis, singkatan nama penulis. (tahun terbit). judul bab:sub judul. editor. judul
buku. (hal. x-y). tempat terbit: penerbit
Artikel jurnal
Penulis, singkatan nama penulis. (tahun terbit). judul artikel. singkatan jurnal,
volume (issue), halaman
Skipsi/Tesis/Disertasi
Nama penulis, singkatan nama penulis. (tahun terbit). judul. skrispi/tesis/disertasi.
Universitas, kota
Sumber penulisan singkatan jurnal
Index Medicus journal abbreviations: http//www.nlm.nih.gov/tsd/serials/lji.html
List of titlle word abbreviations: http//www.issn.org/2-22661-LTWA-online.php
CAS (Chemical Abstract Service): http//www.cas.org/sent.html
Submission checklist
Daftar isian di bawah ini dapat digunakan untuk memudahkan pemeriksaan akhir
sebelum artikel dikaji oleh editor.
Satu orang penulis ditunjuk sebagai corresponding author :
alamat email
kode pos
nomor telepon atau fax
Semua file yang dibutuhkan telah diupload
Kata kunci
Gambar
INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015
vi
Tabel (termasuk judul, deskrispi, catatan kaki)
Hal selanjutnya yang harus diperhatikan
Gunakan penomoran baris (tiap 5 baris) untuk memudahkan pengkajian
naskah
Naskah telah dicek tata bahasa dan pengucapannya
Pustaka telah ditulis sesuao format di dalam jurnal ini
Semua pustaka yang ditulis di dalam daftar pustaka disinggung di dalam
teks
Izin telah didapat dari untuk materi yang memiliki hak cipta yang berasal
dari sumber lain (termasuk web)
SETELAH ARTIKEL DITERIMA
Perbaikan
Naskah yang telah dikoreksi akan dikirimkan kembali dalam bentuk pdf kepada
corresponding author (melalui alamat email) sehingga penulis dapat mengunduh
untuk keperluan pribadi. Gunakan perbaikan ini untuk mengecek urutan
penulisan, mengedit, menyempurnakan dan memperbaiki tulisan, tabel dan
gambar. Pengiriman naskah yang telah diperbaiki menyertakan koreksi pertama
dari editor ini. Perubahan signifikan dari artikel yang disetujui untuk
dipublikasikan dalam jurnal ini harus mendapat persetujuan dari penerbit. Kami
akan berusaha untuk mempublikasikan artikel anda akurat dan cepat sehingga
diharapkan kami menerima hasil koreksi anda paling lambat 5 hari kerja. Sangat
penting koreksi artikel dilakukan dalam satu kali komunikasi sehingga cermati
hal-hal yang harus dikoreksi sebelum dikirimkan kembali ke editor jurnal.
Naskah yang dipublikasikan
Artikel akan diberikan kepada corresponding author dalam bentuk pdf melalui
email. Penulis akan menerima artikel sesuai format yang terbit di dalam jurnal dan
disertai dengan cover jurnal.
INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015
vii
DAFTAR ISI
Halaman Judul …………………………………………………………………………........
Hal
Informasi Bagi Penulis di Jurnal Farmasi Udayana ................................................................
i
Petunjuk Penulisan ..................................................................................................................
ii
Daftar Isi ………………………………………………………………………………….....
viii
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Uji Aktivitas Adaptogenik Ekstrak Etanol Kulit Batang Bidara ( Ziziphus mauritiana
Auct. non Lamk.) dengan Metode Swimming Endurance Test pada Mencit Galur
Balb/C …………………………………………………………………………………
Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kedondong Hutan Terhadap Volume Organ
Hati Mencit Betina .................................................................................................... .....
Pengaruh Kombinasi Asam Oleat dan Minyak Atsiri Daun Cengkeh (Syzygium
aromaticum L.) Sebagai Permeation Enhancer Terhadap Karakter Fisik dan
Pelepasan Ketoprofen dari Matriks Patch Transdermal ……………………………….
Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol 80% Daun Spondias pinnata Terhadap Volume
Organ Ginjal Mencit Betina …………………………………………………………...
Validasi Metode Analisis Penetapan Kadar α-mangostin pada Gel Ekstrak Kulit
Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) dengan KLT-Spektrofotodensitometri …….
Uji Eritema dan Edema Secara In Vivo pada Natrium Lauril Sulfat 10% ……………
Perbandingan Metode Ekstraksi Maserasi dan Refluks terhadap Rendemen
Andrografolid dari Herba Sambiloto ………………………………………………….
Efek Pemberian Ekstrak Etanol Daun Spondias pinnata Terhadap Berat Organ Ginjal
Mencit Betina ………………………………………………………………………….
Optimasi Formula Matriks Patch Ketoprofen Transdermal Menggunakan Kombinasi
Asam Oleat dan Minyak Atsiri Bunga Cempaka Putih ( Michelia alba ) sebagai
Permeation Enhancer ………………………………………………………………….
Pemisahan Fraksi Terpenoid dari Ekstrak Etanol 90% Daun Katuk ( Sauropus
androgynous (L.) Merr) Menggunakan Kromatografi Kolom ………………………...
Uji Sifat Fisik Cold Cream Kombinasi Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia
mangostana L.), Daun Binahong (Anredera cordifolia ), dan Herba Pegagan (Centella
asiatica ) sebagai Antiluka Bakar ……………………………………………………...
Pemberian Ekstrak Etanol Spondias pinnata Terhadap Volume Organ Hati Mencit
Jantan .............................................................................................................................
Uji Aktivitas Adaptogenik Ekstrak Etanol Daun Bidara ( Ziziphus mauritiana Auct.
non Lamk.) dengan Metode Swimming Endurance Test pada Mencit Galur Balb/C …
Pengaruh Penggunaan Propilenglikol dan Mentol Terhadap Matrik Patch
Transdermal Ekstrak Air Herba Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm. f) Nees.
Pengaruh Pemberian Fraksi Terpenoid Daun Katuk (Sauropus Androgynus (L.)
Merr) Terhadap Profil Lipid Tikus Putih (Rattus Novergicus, L.) Jantan Galur Wistar
yang Diinduksi Pakan Kaya Lemak ...............................................................................
Rendemen VCO (Virgin Coconut Oil) yang Diperoleh dengan Penambahan
Enzim Papain dan Bromealin …………………………………………………
17 Stabilitas Formalin Terhadap Pengaruh Suhu dan Lama Pemanasan ………...
16
18
19
20
Pengembangan Metode Refluks untuk Ekstraksi Andrografolid dari Herba Sambiloto
(Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees) …………………………………………...
Uji Sitotoksisitas Ekstrak Etanol Limbah Kulit Buah Naga Merah ( Hylocereus
polyrhizus) pada Sel Kanker Payudara Secara In Vitro dan In Silico ………………...
Pemberian Ekstrak Etanol Spondias pinnata Terhadap Volume Organ Ginjal Mencit
Jantan .............................................................................................................................
INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015
1
8
11
17
20
25
29
33
37
45
48
53
56
60
66
72
76
82
91
98
viii
Perbandingan Metode Ekstraksi Maserasi dan Refluks terhadap Rendemen Andrografolid dari Herba
Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees)
(Susanti, N. M. P., Warditiani, N. K., Laksmiani, N. P. L., Widjaja, I. N. K.., Rismayanti, A. A. M. I. Wirasuta, I
M.A.G.)
PERBANDINGAN METODE EKSTRAKSI MASERASI DAN REFLUKS
TERHADAP RENDEMEN ANDROGRAFOLID DARI HERBA SAMBILOTO
(Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees)
Susanti, N. M. P. 1, Warditiani, N. K. 1, Laksmiani, N. P. L.1, Widjaja, I. N. K..1, Rismayanti, A. A. M. I.1
Wirasuta, I M.A.G. 1
1
Jurusan Farmasi – Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam – Universitas Udayana
Korespondensi: Ni Made Pitri Susanti
Jurusan Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana
Jalan Kampus Unud-Jimbaran, Jimbaran-Bali, Indonesia 80364 Telp/Fax: 0361-703837
Email: [email protected]
ABSTRAK
Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees) merupakan tanaman dengan kandungan kimia
utamanya adalah andrografolid. Salah satu metode ekstraksi yang paling umum dan sering digunakan
untuk menyari kandungan kimia dari suatu tanaman adalah maserasi. Namun teknik maserasi kurang
efisien karena membutuhkan waktu cukup lama dalam pengerjaannya dan hanya dilakukan perendaman
tanpa bantuan gaya lain. Metode ekstraksi lainnya seperti refluks diharapkan mampu menghasilkan
rendemen yang tinggi serta waktu yang lebih singkat. Penelitian ini bertujuan mengetahui rendemen
andrografolid yang diperoleh dari ekstraksi menggunakan metode maserasi dan refluks.
Penentuan rendemen dilakukan dengan mengitung jumlah andrografolid yang diperoleh berbanding
dengan konsentrasi andrografolid yang ditotolkan. Penentuan jumlah andrografolid dilakukan dengan
menghitung kadar andrografolid menggunakan metode KLT-spektrofotodensitometri. Digunakan fase
diam silika gel 60 GF254 kemudian dielusi dengan campuran pelarut kloroform dan metanol (9:1) v/v. Plat
dipindai dengan TLC Scanner 3 (CAMAG) pada panjang gelombang 230 nm.
Rendemen amdrografolid yang diperoleh dengan metode refluks sebesar 0,72%b/b dan rendemen
menggunakan metode maserasi sebesar 0,62%b/b. Rendemen yang diperoleh dengan menggunakan
metode refluks lebih tinggi dibandingkan maserasi. Hal ini dapat disebabkan tidak adanya bantuan gaya
lain pada maserasi yang hanya dilakukan perendaman sehingga osmosis pelarut ke dalam padatan
berlangsung statis meskipun telah dilakukan pergantian pelarut dengan metode remaserasi sedangkan
pada metode refluks, adanya penambahan panas dapat membantu meningkatkan proses ekstraksi.
Kata kunci: maserasi, refluks, andrografolid, rendemen
1.
PENDAHULUAN
dikembangkan, diantaranya seperti perkolasi
(Pratiwi, 2010), ultrasonikasi (Nurasiah, 2010),
sokletasi (Rais, 2014), namun teknik ekstraksi
tersebut memerlukan waktu yang cukup lama
dalam pengerjaannya, membutuhkan biaya
yang mahal serta tingginya kehilangan senyawa
andrografolid yang diinginkan (Jadhao dan
Thorat, 2014).
Maserasi merupakan metode yang paling
umum digunakan untuk ekstraksi andrografolid
karena mudah dilakukan dan menggunakan alat
yang sederhana. Namun, teknik maserasi
kurang efisien karena membutuhkan waktu
Sambiloto
dengan
nama
latin
Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees
merupakan salah satu tanaman yang saat ini
penggunaannya sedang berkembang dalam
pengobatan
tradisional.
Andrographis
paniculata (Burm.f.) Nees mengandung
diterpen lakton yang terdiri dari andrografolid,
neoandrografolid, deoksiandrografolid dan
isoandrografolid. Andrografolid merupakan
komponen mayor dari Andrographis paniculata
yang telah dilaporkan memiliki beragam efek
farmakologi (Chao dan Lin, 2010). Berbagai
teknik
ekstraksi
andrografolid
telah
29
Perbandingan Metode Ekstraksi Maserasi dan Refluks terhadap Rendemen Andrografolid dari Herba
Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees)
(Susanti, N. M. P., Warditiani, N. K., Laksmiani, N. P. L., Widjaja, I. N. K.., Rismayanti, A. A. M. I. Wirasuta, I
M.A.G.)
berturut-turut tidak lebih dari 0,25% (DepKes
RI, 1986).
cukup lama dalam pengerjaannya dan hanya
dilakukan perendaman tanpa bantuan gaya lain
sehingga osmosis pelarut ke dalam padatan
berlangsung statis (Nurasiah, 2010). Metode
ekstraksi lainnya seperti refluks diharapkan
mampu menghasilkan rendemen yang tinggi
serta waktu yang lebih singkat. Refluks
merupakan metode ekstraksi dengan bantuan
pemanasan
dan
mampu
mengekstraksi
andrografolid yang merupakan senyawa tahan
panas (Pratiwi, 2010; Mohan et al., 2013).
Dengan demikian perlu dilakukan
penelitian mengenai perolehan rendemen pada
ekstraksi andrografolid menggunakan metode
maserasi dan refluks.
2.2.3 Ekstraksi
maserasi
dengan
metode
Ekstraksi dilakukan dengan metode
maserasi menggunakan pelarut etanol 96%.
Sebanyak 1 kg serbuk sambiloto (Andrographis
paniculata (Burm.f.) Nees) dimaserasi dengan
5 L etanol 96% selama 2 hari. Kemudian
disaring dan ampasnya diremaserasi sebanyak
dua kali dengan 2,5 L etanol 96% masingmasing selama 1 hari. Maserat dijadikan satu
kemudian diuapkan dengan vacum rotary
evaporator (Eyela) pada suhu 60˚C hingga
diperoleh ekstrak kental.
2.2.4 Ekstraksi andrografolid dengan metode
refluks
Ekstraksi dilakukan dengan metode refluks
menggunakan pelarut etanol 96%. Sebanyak 50
gram serbuk
sambiloto
direfluks
dengan
menggunakan pelarut sebanyak 75 mL. Refluks
dilakukan selama 6 jam pada suhu 70ºC. Hasil
ekstraksi disaring dengan kertas saring Whatman
No. 41 kemudian ditera dengan etanol 96% hingga
diperoleh volume 75 mL. Diambil sebanyak 5 mL
dan disimpan dalam vial untuk dianalisis.
2.3.5 Penentuan rendemen
Penetapan kadar andrografolid dilakukan
2.
2.1
BAHAN DAN METODE
Bahan
Sampel tanaman yang digunakan adalah
serbuk kering herba sambiloto (Andrographis
paniculata (Burm.f.) Nees) yang diperoleh dari
Kulonprogo, Yogyakarta.
Bahan kimia dan pelarut yang digunakan
pada penelitian ini yaitu etanol 96% (Brataco),
metanol p.a. (Merck) dan kloroform p.a. (Merck)
sebagai fase gerak, standar andrografolid dengan
kemurnian 98% (Sigma-Aldrich) serta fase diam
yang digunakan adalah plat KLT silika gel 60 F254
(Merck-Germany).
dengan
menggunakan
KLTSpektrofotodensitometri. Digunakan plat KLT
silika gel 60 F254, kemudian plat dicuci dengan
metanol dan diaktivasi pada suhu 110oC selama 30
menit. Sampel dan standar andrografolid ditotolkan
pada masing-masing plat dengan volume penotolan
sebanyak 10 µL menggunakan penotol automatic
TLC sampler 4 (CAMAG). Plat dielusi pada
chamber (CAMAG) yang telah jenuh dengan fase
gerak campuran kloroform : metanol (9:1). Plat
yang telah dielusi kemudian dimasukkan ke dalam
oven (Memmert) pada suhu 60oC selama 5 menit.
Diamati pemisahan tiap bercak pada plat secara
visual, di bawah sinar UV 254 nm dan UV 366 nm.
Plat discan dengan menggunakan densitometer
CAMAG TLC Scanner 4 pada panjang gelombang
maksimum andrografolid dan rentang panjang
gelombang 200-400 nm. Penentuan rendemen
andrografolid dengan ekstraksi menggunakan
metode maserasi dan refluks ditentukan dengan
membuat persamaan regresi linier y=bx+a dari
standar andrografolid, dimana y adalah nilai AUC
pada sampel dan x adalah kadar. Nilai rendemen
dapat diperoleh dengan memasukkan jumlah
2.2 Prosedur Penelitian
2.2.1 Determinasi tanaman sambiloto
Determinasi tanaman dilakukan dengan
cara membandingkan sampel sambiloto
(Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees) yang
akan digunakan dengan data pustaka acuan.
Determinasi tanaman dilakukan di UPT Balai
Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Eka Karya
Bali–LIPI.
2.2.2 Penetapan kadar air serbuk sambiloto
Lebih kurang 1 gram herba sambiloto
ditimbang menggunakan botol timbang yang
telah diketahui beratnya. Serbuk yang telah
ditimbang kemudian dikeringkan dalam oven
pada suhu 105°C selama 30 menit. Kemudian
dinginkan dalam desikator dan ditimbang.
Selanjutnya dilakukan pemanasan kembali
dalam oven selama 30 menit, dinginkan dalam
desikator dan ditimbang kembali. Dilakukan
pekerjaan yang sama sampai berat konstan
yaitu perbedaan antara dua penimbangan
andrografolid
30
Perbandingan Metode Ekstraksi Maserasi dan Refluks terhadap Rendemen Andrografolid dari Herba
Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees)
(Susanti, N. M. P., Warditiani, N. K., Laksmiani, N. P. L., Widjaja, I. N. K.., Rismayanti, A. A. M. I. Wirasuta, I
M.A.G.)
andrografolid
berbanding
ditotolkan pada plat KLT.
konsentrasi
yang
yang telah terkumpul dideterminasi di UPT Balai
Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Eka Karya
Bali–LIPI untuk mengetahui kebenaran spesies
tanaman yang diteliti. Hasil determinasi menyatakan
bahwa sampel yang digunakan benar spesies
Andrographis paniculata (Burm. f.) Nees.
3.
3.1
HASIL
Determinasi Tanaman
Tanaman herba sambiloto dan serbuk kering
herba sambiloto yang digunakan dalam penelitian
ini diperoleh dari Kulonprogo, Yogyakarta. Sampel
Tabel 1. Penetapan kadar air serbuk simplisia herba sambiloto (Andrographis paniculata (Burm. f.) Nees)
Persentase Kadar Air
1
Percobaan
2
3
9,78 %
10,15 %
9,33 %
Rata-Rata
Standar Deviasi (SD)
9,75 %
0,41%
Tabel 2. Hasil perolehan rendemen andrografolid pada metode maserasi dan refluks
Metode
Ekstraksi
Maserasi
Refluks
4.
Jumlah
Andrografolid
692,239 ng
805,153 ng
Konsentrasi
Totolan
67 x 104 ng
111,1 x 103 ng
PEMBAHASAN
berpengaruh terhadap ekstraksi menggunakan
refluks adalah adanya penambahan pemanasan
dan pelarut yang digunakan akan tetap dalam
keadaan segar karena adanya penguapan
kembali pelarut yang terendam pada bahan.
Rendemen yang diperoleh dari metode refluks
ini sebesar 0,72% b/b. Rendemen yang
diperoleh dengan menggunakan metode
ekstraksi refluks lebih tinggi dibandingkan
maserasi. Hal ini dapat disebabkan tidak
adanya bantuan gaya lain pada maserasi yang
hanya dilakukan perendaman sehingga osmosis
pelarut ke dalam padatan berlangsung statis
meskipun telah dilakukan pergantian pelarut
dengan metode remaserasi (Nurasiah, 2010)
sedangkan pada metode ekstraksi menggunakan
refluks, adanya penambahan panas dapat
membantu meningkatkan proses ekstraksi
karena suhu merupakan salah satu faktor yang
dapat mempengaruhi kecepatan ekstraksi. Suhu
yang tinggi dapat meningkatkan desorpsi
senyawa aktif dari tanaman karena perusakan
sel pada bahan meningkat akibat suhu pelarut
yang tinggi (Jain et al., 2009). Selain adanya
penambahan suhu yang tinggi, pada metode
Perolehan persentase kadar air rata-rata
yaitu sebesar 9,75% dengan standar deviasi
0,41%. Penetapan kadar air serbuk sambiloto
menunjukkan bahwa kadar air pada serbuk
Andrographis paniculata (Burm. f.) Nees lebih
rendah dari persyaratan kadar air maksimal
secara umum yaitu 10% (Depkes RI, 2010).
Dengan
demikian,
kadar
air
serbuk
Andrographis paniculata (Burm. f.) Nees telah
memenuhi persyaratan kadar air.
Maserasi merupakan salah satu ekstraksi
yang paling umum dan sering digunakan untuk
ekstraksi
andrografolid
karena
mudah
dilakukan. Ekstrak kental yang dihasilkan
sebanyak 60,61 gram. Rendemen yang
diperoleh dari metode maserasi ini sebesar
0,10% b/b. Metode maserasi ini kurang efisien
karena membutuhkan waktu yang cukup lama
dalam pengerjaannya dan menghasilkan
rendemen yang rendah sehingga dilakukan
pengembangan metode ekstraksi refluks agar
mampu menghasilkan rendemen andrografolid
yang lebih tinggi.
Refluks merupakan metode ekstraksi
dengan bantuan panas. Hal yang sangat
Persentase
Rendemen
0,10% b/b
0,72% b/b
31
Perbandingan Metode Ekstraksi Maserasi dan Refluks terhadap Rendemen Andrografolid dari Herba
Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees)
(Susanti, N. M. P., Warditiani, N. K., Laksmiani, N. P. L., Widjaja, I. N. K.., Rismayanti, A. A. M. I. Wirasuta, I
M.A.G.)
Jadhao, D., Bhaskar Thorat. 2014. Purification
(Crystallization) of Bioactive Ingredient
Andgrographolide from Andrographis
paniculata. World Journal of Pharmacy
and Pharmaceutical Sciences. Volume 3,
Issue 10, 747-763.
Jain, T., Jain, V., Pandey, R., Vyas, A., &
Shukla, S. S. 2009. Microwave Assisted
Extraction for Phytoconstituents – An
Overview. Asian
Journal
Research
Chemistry , 1 (2), 19-25.
Mohan,
M.
2013.
Determination
of
Andrographolide
in
Andrographis
paniculata Extracts with and without
Human Serum by High Performance
Thin Layer Chromatography. Int. Res. J.
Pharm. ISSN 2230-8407: 41-49.
Nurasiah, E. S. 2010. “Pengoptimuman
Ekstraksi Andrografolida dari Sambiloto
dengan Rancangan Fraksional Faktorial”
(Skripsi). Bogor: Institut Pertanian
Bogor.
Pratiwi, E. 2010. “Perbandingan Metode
Maserasi, Remaserasi, Perkolasi dan
Reperkolasi dalam Ekstraksi Senyawa
Aktif Andrographolide dari Tanaman
Sambiloto (Andrographis paniculata
(Burm.F.) Nees)” (Skripsi). Bogor:
Institut Pertanian Bogor.
Rais, I. R. 2014. Andrographolide Extraction
From Andrographis paniculata (Burm.F.)
Nees
Using
Soxhlet
Extractor.
Pharmaçiana, Vol. 4, No. 1, 2014: 85-92.
refluks pelarut yang digunakan akan tetap segar
ketika
terjadinya
ekstraksi
sehingga
menghindari terjadinya kejenuhan pelarut yang
dapat meningkatkan kemampuan pelarut untuk
menarik senyawa andrografolid.
5.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh
rendemen dengan metode maserasi sebesar 0,10%
dan rendemen dengan metode refluks sebesar
0,72%.
UCAPAN TERIMAKASIH
Kepada DIKTI atas bantuan dana pada
hibah bersaing serta seluruh dosen pengajar,
serta staf pegawai di Jurusan Farmasi Fakultas
MIPA Universitas Udayana atas dukungan
yang telah diberikan.
PUSTAKA
DepKes RI. 1986. Sediaan Galenik. Jakarta:
Departemen
Kesehatan
Republik
Indonesia.
Depkes RI. 2010. Farmakope Herbal
Indonesia.
Jakarta:
Departemen
Kesehatan Republik Indonesia.
Chao, W., dan B. Fong Lin.2010. Review
Isolation and Identification of Bioactive
Compounds in Andrographis paniculata
(Chuanxinlian). Chinese Medicine. Vol.
5: 17.
32
PERBANDINGAN METODE
EKSTRAKSI MASERASI DAN
REFLUKS TERHADAP
RENDEMEN ANDROGRAFOLID
DARI HERBA SAMBILOTO
(Andrographis paniculata
(Burm.f.) Nees)
by Pitri Susanti
FILE
T IME SUBMIT T ED
SUBMISSION ID
JURNAL_RISMA_29-32.DOC (72K)
05-FEB-2016 12:16PM
628101521
WORD COUNT
CHARACT ER COUNT
1642
11813
PERBANDINGAN METODE EKSTRAKSI MASERASI DAN
REFLUKS TERHADAP RENDEMEN ANDROGRAFOLID DARI
HERBA SAMBILOTO (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees)
20
ORIGINALITY REPORT
%
SIMILARIT Y INDEX
18%
INT ERNET SOURCES
3%
PUBLICAT IONS
8%
ST UDENT PAPERS
PRIMARY SOURCES
1
journal.uad.ac.id
Int ernet Source
2
km.iptek.net.id
3
id.scribd.com
Int ernet Source
Int ernet Source
6%
2%
2%
Submitted to Universitas Muhammadiyah
Surakarta
2%
5
artikel.dikti.go.id
1%
6
Submitted to iGroup
7
www.openaccessscience.com
4
St udent Paper
8
Int ernet Source
St udent Paper
Int ernet Source
Submitted to Institute of Technology, Nirma
University
1%
1%
1%
St udent Paper
1%
9
simpeg.bok.lipi.go.id
10
ejournal.unpak.ac.id
11
Submitted to National University of Singapore
12
www.researchgate.net
Int ernet Source
1%
Int ernet Source
St udent Paper
1%
Int ernet Source
EXCLUDE QUOT ES
EXCLUDE
BIBLIOGRAPHY
OFF
ON
1%
EXCLUDE MAT CHES
< 1%
VOLUME IV, NOMOR 2, DESEMBER 2015
VOLUME IV
NOMOR 2
HALAMAN 1 - 100
EDISI DESEMBER 2015
PENERBIT JURUSAN FARMASI FMIPA UNIVERSITAS UDAYANA
BUKIT JIMBARAN - BALI
JURNAL FARMASI UDAYANA
INFORMASI BAGI PENULIS
DAFTAR ISI
Deskripsi
Pembaca
Editor
Petunjuk Penulisan
DESKRIPSI
Jurnal Farmasi Udayana merupakan jurnal elektronik yang dikelola oleh jurusan
Farmasi FMIPA Udayana. Jurnal ini yang merupakan media publikasi penelitian
dan review article pada semua aspek ilmu farmasi yang bersifat inovatif , kreatif,
original dan didasarkan pada scientific. Artikel yang dimuat dalam jurnal ini
meliputi penemuan obat, sistem penghantaran obat serta pengembangan obat.
Jurnal ini memuat bidang khusus di farmasi seperti kimia medisinal, farmakologi,
farmakokinetika, farmakodinamika, analisis farmasi, sistem penghantaran obat,
teknologi farmasi, bioteknolofi farmasi, obat herbal dan komponen aktif tanaman
serta evaluasi klinik obat.
PEMBACA
Ilmuwan di bidang kimia medisinal, farmasetika dan biofarmasetika,
farmakologi, kimia analisis, farmakologi klinik, mikrobiologi, bioteknologi, kimia
dan statistika
EDITOR
Penanggung jawab
Pengarah
: Drs. Ida Bagus Made Suaskara, M.Si
: Drs. I Made Satriya Wibawa, M.Si
Anak Agung Bawa Putra, S.Si., M.Si
Dr.rer.nat. IMAG. Wirasauta, M.Si., Apt
:
: Cokorda Istri Sri Arisanti, S.Farm., M.Si., Apt
: Ni Kadek Warditiani, S.Farm., M.Sc., Apt
Editor
Ketua Dewan Redaksi
Wakil Dewan Redaksi
Mitra Bestari:
Ketua
: Luh Putu Febryana Larasanty, S.Farm.,M.Sc., Apt
Anggota:
a. Ni PutuAriantari, S.Farm., M.Farm., Apt (Biologi Farmasi)
b. I G. N. Agung Dewantara, S.Farm., M.Sc., Apt (Teknologi Farmasi)
c. Ni Made Pitri Susanti, S.Farm., M.Si. Apt (Kimia Farmasi)
[email protected]
INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015
i
PETUNJUK PENULISAN
PENDAHULUAN
Naskah yang diajukan ke jurnal harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: (1)
topik artikel akan melewati proses review terlebih dahulu oleh editor, dan (2)
artikel belum dipublikasikan atau akan dipublikasikan seluruhnya atau sebagian di
jurnal lain atau media publikasi yang lain.
Tipe artikel
Artikel hasil penelitian
Review article
Naskah review article harus memuat: judul, abstrak dan kata kunci (3-6 kata),
pendahuluan, pembahasan khusus oleh penulis, kesimpulan, ucapan terima kasih,
daftar pustaka, gambar dan tabel. Tiap pokok bahasan dari pendahuluan sampai
kesimpulan harus diberi nomor. Sub pokok bahasan juga harus dinomori dengan
1.1., 1.2., 1.3., dan seterusnya. Setiap halaman harus diberi nomor dan judul harus
diberi halaman 1.
FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN
Conflict of interest
Semua penulis wajib menghindari terjadinya Conflict of interest yang meliputi
pembiayaan atau hubungan dengan orang lain atau badan paling lama tiga tahun
sebelum pengajuan artikel ke jurnal yang dapat mempengaruhi secara langsung
maupun tidak langsung penelitian yang bersangkutan
Contoh hal yang potensial menyebabkan Conflict of interest antara lain pekerja,
konsultan, kepemilikan bahan, honor, pengajuan registrasi/paten, hibah atau
sumber dana yang lain.
Verifikasi Artikel
Artikel yang diajukan ke Jurnal Farmasi Udayana belum pernah dipublikasikan
sebelumnya (kecuali dalam bentuk abstrak atau sebagai bagian dari skripsi), tidak
dalam posisi akan diterbitkan pada jurnal lain, artikel telah mendapat persetujuan
semua penulis yang tercantum di dalam artikel yang bersangkutan dan secara
eksplisit telah mendapat persetujuan dari tempat dimana penulis melakukan
penelitian dan jika diterima, artikel tidak dipublikasikan di tempat lain dalam
bentuk yang sama dalam bahasa Indonesia atau bahasa lainnya untuk menghindari
plagiarisme
Konstribusi
Semua penulis harus berpartisipasi di dalam penelitian dan atau penyipan naskah,
sehingga fungsi dari masing-masing penulis harus didefinisikan.
INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015
ii
Kepemilikan artikel
Semua penulis harus memiliki peran penting pada setiap tahap pengajuan artikel
yang meliputi: (1) konsep dan desain penelitian, pengolahan data atau
menganalisis atau menginterpretasi data, (2) memperbaiki naskah, (3) menyetujui
draf akhir yang akan dipublikasikan
Perubahan penulis
Pada jurnal ini dimungkingkan untuk menambahkan, pengurangi, mengubah
urutan penulis untuk naskah yang diterima. Hal-hal yang perlu dilakukan antara
lain: membuat permintaan untuk dapat menambahkan, mengurangi atau
mengubah urutan penulis kepada pengelola jurnal yang diajukan oleh
corresponding author yang dicantumkan di dalam naskah yang diajukan dan
meliputi: (a) alasan mengapa nama penulis harus ditambahkan, dikurangi atau
diubah susunannya (b) konfirmasi tertulis (e-mail, fax, surat) dari semua penulis
yang menyatakan persetujuan dengan perubahan tersebut di atas
Bahasa
Penulisan menggunakan bahasa Indonesia sesuai ejaan yang disempurnakan.
PERSIAPAN
Penggunaan program miscrosoft word. File dibuat dalam format asli
menggunakan program miscrosoft word. Teks harus dibuat dalam format satu
kolom, huruf font Times new roman 11, 1 spasi, ditulis dalam kertas ukuran A4.
Struktur Artikel
Sub pokok bahasan-penomoran
Artikel dibagi menjadi pokok bahasan dengan penomoran yang jelas. Sub pokok
bahasan harus diberi nomor 1.1 (kemudian 1.1.1, 1.1.2,...), 1.2 dan seterusnya.
Abstrak tidak dimasukkan dalam sistem penomoran.
Pendahuluan
Nyatakan tujuan dan landasan penelitian, hindari tinjauan pustaka yang terperinci
atau kesimpulan dari hasil penelitian
Bahan dan metode
Ungkapkan bahan dan metode secara terperinci untuk kemungkinan keterulangan
penelitian. Metode yang umum digunakan cukup menunjukkan sumber pustaka,
hanya modifikasi yang relevan yang harus dideskripsikan
Hasil
Pengungkapan hasil harus jelas dan ringkas
Pembahasan
Bagian ini harus merupakan kajian mendalam dari hasil penelitian, jangan
mengulang pengungkapan hasil. Hindari kutipan dan pembahasan yang berlebihan
dari penelitian sebelumnya
INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015
iii
Kesimpulan
Kesimpulan utama dari penelitian sebaiknya ditampilkan dalam kalimat yang
singkat dan jelas, yang dapat menjadi bagian tersendiri di dalam pokok bahasan
kesimpulan atau menjadi bagian dari pembahasan atau hasil
Appendik
Jika apendik lebih dari satu maka harus dibuat sebagai A, B dan seterusnya.
Persamaan matematika harus diberi nomor terpisah: Pers. (A.1), Pers. (A.2) dan
seterusnya. Hal yang sama juga berlaku untuk tabel dan gambar: Tabel A.1;
Gambar. A.1
Informasi penting dalam struktur artikel
Judul
Ringkas, jelas dan informatif. Jika dimungkinkan hindari pencantuman persamaan
matematika dan singkatan
Nama penulis dan institusi
Ungkapkan institusi tempat bekerja (tempat dimana penelitian dilakukan) di
bawah nama penulis. Tunjukkan institusi penulis dengan supercript di belakang
nama penulis dan didepan nama institusi. Tuliskan alamat lengkap termasuk kode
pos dan nama kota, jika perlu disertakan alamat email masing-masing penulis
Alamat korespondensi
Tunjukkan dengan jelas siapa yang bertanggung jawab terhadap korespondensi
semua tahap dari pengajuan, revisi, publikasi maupun sampai pasca publikasi.
Cantumkan nomor telepon disamping alamat email, kode pos. Kontak terperinci
harus tetap diperbaharui oleh korespondensi penulis
Alamat penulis
Jika alamat penulis berbeda dibandingkan dengan tempat penelitian semula, maka
alamat terbaru atau tetap penulis sebagai catatan kaki dari nama penulis. Alamat
dimana penelitian semula dilakukan oleh penulis tetap digunakan sebagai alamat
utama. Penulisan catatan kaki untuk alamat terbaru maupun alamat tetap
menggunakan supercrip dengan penomoran Arabic
Abstrak
Dibutuhkan abstrak yang jelas, ringkas dan sesuai fakta penelitian. Abstrak harus
menunjukan tujuan penelitian secara tegas, hasil yang penting dan kesimpulan
umum. Untuk memenuhi persyaratan abstrak ini, disarankan untuk tidak
menyertakan tinjauan pustaka, tetapi jika sangat diperlukan wajib mengutip nama
penulis dan tahun. Disamping itu dihindari pencantuman singkatan yang tidak
umum tetapi jika sangat diperlukan maka harus dijelaskan pada awal abstrak itu
sendiri
Gambar
Gambar harus dibuat untuk menyimpulkan isi dari artikel secara jelas untuk dapat
menarik perhatian pembaca yang berasal dari berbagai bidang yang berhubungan
INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015
iv
dengan farmasi. Gambar harus dibuat dalam bagian terpisah dari artikel. Ukuran
gambar: sediakan gambar dengan minimal setara 531x1328 pixel atau lebih, tetapi
dapat tetap terbaca pada layar 200x500 pixel (pada 91 dpi yang sama dengan 5
x13 cm). Program yang digunakan dapat berupa pdfatau MS Word
Kata kunci
Kata kunci maksimal 6 kata diletakkan langsung di bawah abstrak, hindari
penggunaan frase dan penghubung (dan, dari dan sebagainya)
Singkatan
Deskripsikan singkatan yang tidak umum sebagai catatan kaki pada halaman
pertama artikel. Singkatan yang menjadi keharusan untuk diungkapkan pada
abstrak diwajibkan didefinisikan pada bagian sebelum singkatan tersebut ditulis.
Penulisan singkatan harus konsisten pada seluruh artikel.
Ucapan terima kasih
Cantumkan ucapan terima kasih pada bagian terpisah di bagian akhir artikel
sebelum daftar pustaka, hindari penyertaan ucapan terima kasih pada judul,
sebagai catatan kaki judul atau bagian artikel lainnya. Buatlah rincian orang yang
berkontribusi di dalam penelitian (penerjemah, pengetik atau pembaca dan lain
sebagainya)
Unit
Gunakan satuan internasional (SI). Jika satuan diungkapkan dalam unit yang
berbeda, sebaikknya diungkapkan kesetaraan dengan SI
Tabel
Penomoran tabel diurut berdasarkan urutan munculnya di dalam artikel. Tabel
dibuat dengan tiga garis horisontal, hindari penggunaan garis vertikal dan data
yang diungkapkan di dalam tabel tidak diungkapkan berulang pada bagian lain
dari artikel
Daftar pustaka
Pastikan daftar pustaka tercantum di dalam artikel. Hasil yang belum
dipublikasikan dan personal communication tidak direkomendasikan dimasukkan
di dalam daftar pustaka. Pustaka yang ditandai dengan In Press menunjukan
bahwa artikel tersebut telah disetujui untuk dipublikasikan dan dapat digunakan
sebagai sumber pustaka. Penulisan pustaka mengikuti aturan penulisan pustakan
jurnal ini.
Aturan penulisan pustaka
Daftar pustaka harus diurut berdasarkan alfabetis dan kronologi. Jika terdapat
lebih dari satu sumber yang berasal dari penulis yang sama pada tahun yang sama,
maka harus ditambahkan a, b, c dan seterusnya di belakang tahun terbit.
Penulisan buku
Penulis, A.A., Penulis, B.B., & Penulis, C.C. (tahun terbit). judul buku: sub judul.
(Edisi [jika bukan edisi pertama}). tempat terbit: penerbit
INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015
v
Contoh:
Buku dengan satu penulis
Nama penulis (tanpa singkatan). (tahun terbit). judul buku. Tempat terbit: penerbit
Reynords Hadi. (2000). Black pioners. Ringwood,Vic: Penguin
Buku dengan banyak penulis
Dua-enam penulis
Dua penulis: kedua penulis. (tahun terbit). judul buku. Tempat terbit: penerbit
Gilbert, R., & Gilbert, P. (1998). Maculinity goes to school. St. Leonards, N.S.W.:
Allen & Unwin
Lebih dari 6 penulis
Setelah nama dan singkatan nama penulis ke-enam gunakan dkk
Buku yang memiliki editor
Broinowski, A. (Ed.) (1990). ASEAN into 1990s. London: Macmillan
Nugent, S.L., Shore, C. (Eds.). (1997). Anthropologyband cultural study. London:
Pluto Press
Buku yang memiliki penulis dan editor
Valery, P. (1957). Oeuvres (J. Hytier, Ed). Paris: Gallimard
Bab yang terdapat di dalam buku
Penulis, singkatan nama penulis. (tahun terbit). judul bab:sub judul. editor. judul
buku. (hal. x-y). tempat terbit: penerbit
Artikel jurnal
Penulis, singkatan nama penulis. (tahun terbit). judul artikel. singkatan jurnal,
volume (issue), halaman
Skipsi/Tesis/Disertasi
Nama penulis, singkatan nama penulis. (tahun terbit). judul. skrispi/tesis/disertasi.
Universitas, kota
Sumber penulisan singkatan jurnal
Index Medicus journal abbreviations: http//www.nlm.nih.gov/tsd/serials/lji.html
List of titlle word abbreviations: http//www.issn.org/2-22661-LTWA-online.php
CAS (Chemical Abstract Service): http//www.cas.org/sent.html
Submission checklist
Daftar isian di bawah ini dapat digunakan untuk memudahkan pemeriksaan akhir
sebelum artikel dikaji oleh editor.
Satu orang penulis ditunjuk sebagai corresponding author :
alamat email
kode pos
nomor telepon atau fax
Semua file yang dibutuhkan telah diupload
Kata kunci
Gambar
INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015
vi
Tabel (termasuk judul, deskrispi, catatan kaki)
Hal selanjutnya yang harus diperhatikan
Gunakan penomoran baris (tiap 5 baris) untuk memudahkan pengkajian
naskah
Naskah telah dicek tata bahasa dan pengucapannya
Pustaka telah ditulis sesuao format di dalam jurnal ini
Semua pustaka yang ditulis di dalam daftar pustaka disinggung di dalam
teks
Izin telah didapat dari untuk materi yang memiliki hak cipta yang berasal
dari sumber lain (termasuk web)
SETELAH ARTIKEL DITERIMA
Perbaikan
Naskah yang telah dikoreksi akan dikirimkan kembali dalam bentuk pdf kepada
corresponding author (melalui alamat email) sehingga penulis dapat mengunduh
untuk keperluan pribadi. Gunakan perbaikan ini untuk mengecek urutan
penulisan, mengedit, menyempurnakan dan memperbaiki tulisan, tabel dan
gambar. Pengiriman naskah yang telah diperbaiki menyertakan koreksi pertama
dari editor ini. Perubahan signifikan dari artikel yang disetujui untuk
dipublikasikan dalam jurnal ini harus mendapat persetujuan dari penerbit. Kami
akan berusaha untuk mempublikasikan artikel anda akurat dan cepat sehingga
diharapkan kami menerima hasil koreksi anda paling lambat 5 hari kerja. Sangat
penting koreksi artikel dilakukan dalam satu kali komunikasi sehingga cermati
hal-hal yang harus dikoreksi sebelum dikirimkan kembali ke editor jurnal.
Naskah yang dipublikasikan
Artikel akan diberikan kepada corresponding author dalam bentuk pdf melalui
email. Penulis akan menerima artikel sesuai format yang terbit di dalam jurnal dan
disertai dengan cover jurnal.
INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015
vii
DAFTAR ISI
Halaman Judul …………………………………………………………………………........
Hal
Informasi Bagi Penulis di Jurnal Farmasi Udayana ................................................................
i
Petunjuk Penulisan ..................................................................................................................
ii
Daftar Isi ………………………………………………………………………………….....
viii
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Uji Aktivitas Adaptogenik Ekstrak Etanol Kulit Batang Bidara ( Ziziphus mauritiana
Auct. non Lamk.) dengan Metode Swimming Endurance Test pada Mencit Galur
Balb/C …………………………………………………………………………………
Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kedondong Hutan Terhadap Volume Organ
Hati Mencit Betina .................................................................................................... .....
Pengaruh Kombinasi Asam Oleat dan Minyak Atsiri Daun Cengkeh (Syzygium
aromaticum L.) Sebagai Permeation Enhancer Terhadap Karakter Fisik dan
Pelepasan Ketoprofen dari Matriks Patch Transdermal ……………………………….
Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol 80% Daun Spondias pinnata Terhadap Volume
Organ Ginjal Mencit Betina …………………………………………………………...
Validasi Metode Analisis Penetapan Kadar α-mangostin pada Gel Ekstrak Kulit
Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) dengan KLT-Spektrofotodensitometri …….
Uji Eritema dan Edema Secara In Vivo pada Natrium Lauril Sulfat 10% ……………
Perbandingan Metode Ekstraksi Maserasi dan Refluks terhadap Rendemen
Andrografolid dari Herba Sambiloto ………………………………………………….
Efek Pemberian Ekstrak Etanol Daun Spondias pinnata Terhadap Berat Organ Ginjal
Mencit Betina ………………………………………………………………………….
Optimasi Formula Matriks Patch Ketoprofen Transdermal Menggunakan Kombinasi
Asam Oleat dan Minyak Atsiri Bunga Cempaka Putih ( Michelia alba ) sebagai
Permeation Enhancer ………………………………………………………………….
Pemisahan Fraksi Terpenoid dari Ekstrak Etanol 90% Daun Katuk ( Sauropus
androgynous (L.) Merr) Menggunakan Kromatografi Kolom ………………………...
Uji Sifat Fisik Cold Cream Kombinasi Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia
mangostana L.), Daun Binahong (Anredera cordifolia ), dan Herba Pegagan (Centella
asiatica ) sebagai Antiluka Bakar ……………………………………………………...
Pemberian Ekstrak Etanol Spondias pinnata Terhadap Volume Organ Hati Mencit
Jantan .............................................................................................................................
Uji Aktivitas Adaptogenik Ekstrak Etanol Daun Bidara ( Ziziphus mauritiana Auct.
non Lamk.) dengan Metode Swimming Endurance Test pada Mencit Galur Balb/C …
Pengaruh Penggunaan Propilenglikol dan Mentol Terhadap Matrik Patch
Transdermal Ekstrak Air Herba Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm. f) Nees.
Pengaruh Pemberian Fraksi Terpenoid Daun Katuk (Sauropus Androgynus (L.)
Merr) Terhadap Profil Lipid Tikus Putih (Rattus Novergicus, L.) Jantan Galur Wistar
yang Diinduksi Pakan Kaya Lemak ...............................................................................
Rendemen VCO (Virgin Coconut Oil) yang Diperoleh dengan Penambahan
Enzim Papain dan Bromealin …………………………………………………
17 Stabilitas Formalin Terhadap Pengaruh Suhu dan Lama Pemanasan ………...
16
18
19
20
Pengembangan Metode Refluks untuk Ekstraksi Andrografolid dari Herba Sambiloto
(Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees) …………………………………………...
Uji Sitotoksisitas Ekstrak Etanol Limbah Kulit Buah Naga Merah ( Hylocereus
polyrhizus) pada Sel Kanker Payudara Secara In Vitro dan In Silico ………………...
Pemberian Ekstrak Etanol Spondias pinnata Terhadap Volume Organ Ginjal Mencit
Jantan .............................................................................................................................
INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015
1
8
11
17
20
25
29
33
37
45
48
53
56
60
66
72
76
82
91
98
viii
Perbandingan Metode Ekstraksi Maserasi dan Refluks terhadap Rendemen Andrografolid dari Herba
Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees)
(Susanti, N. M. P., Warditiani, N. K., Laksmiani, N. P. L., Widjaja, I. N. K.., Rismayanti, A. A. M. I. Wirasuta, I
M.A.G.)
PERBANDINGAN METODE EKSTRAKSI MASERASI DAN REFLUKS
TERHADAP RENDEMEN ANDROGRAFOLID DARI HERBA SAMBILOTO
(Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees)
Susanti, N. M. P. 1, Warditiani, N. K. 1, Laksmiani, N. P. L.1, Widjaja, I. N. K..1, Rismayanti, A. A. M. I.1
Wirasuta, I M.A.G. 1
1
Jurusan Farmasi – Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam – Universitas Udayana
Korespondensi: Ni Made Pitri Susanti
Jurusan Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana
Jalan Kampus Unud-Jimbaran, Jimbaran-Bali, Indonesia 80364 Telp/Fax: 0361-703837
Email: [email protected]
ABSTRAK
Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees) merupakan tanaman dengan kandungan kimia
utamanya adalah andrografolid. Salah satu metode ekstraksi yang paling umum dan sering digunakan
untuk menyari kandungan kimia dari suatu tanaman adalah maserasi. Namun teknik maserasi kurang
efisien karena membutuhkan waktu cukup lama dalam pengerjaannya dan hanya dilakukan perendaman
tanpa bantuan gaya lain. Metode ekstraksi lainnya seperti refluks diharapkan mampu menghasilkan
rendemen yang tinggi serta waktu yang lebih singkat. Penelitian ini bertujuan mengetahui rendemen
andrografolid yang diperoleh dari ekstraksi menggunakan metode maserasi dan refluks.
Penentuan rendemen dilakukan dengan mengitung jumlah andrografolid yang diperoleh berbanding
dengan konsentrasi andrografolid yang ditotolkan. Penentuan jumlah andrografolid dilakukan dengan
menghitung kadar andrografolid menggunakan metode KLT-spektrofotodensitometri. Digunakan fase
diam silika gel 60 GF254 kemudian dielusi dengan campuran pelarut kloroform dan metanol (9:1) v/v. Plat
dipindai dengan TLC Scanner 3 (CAMAG) pada panjang gelombang 230 nm.
Rendemen amdrografolid yang diperoleh dengan metode refluks sebesar 0,72%b/b dan rendemen
menggunakan metode maserasi sebesar 0,62%b/b. Rendemen yang diperoleh dengan menggunakan
metode refluks lebih tinggi dibandingkan maserasi. Hal ini dapat disebabkan tidak adanya bantuan gaya
lain pada maserasi yang hanya dilakukan perendaman sehingga osmosis pelarut ke dalam padatan
berlangsung statis meskipun telah dilakukan pergantian pelarut dengan metode remaserasi sedangkan
pada metode refluks, adanya penambahan panas dapat membantu meningkatkan proses ekstraksi.
Kata kunci: maserasi, refluks, andrografolid, rendemen
1.
PENDAHULUAN
dikembangkan, diantaranya seperti perkolasi
(Pratiwi, 2010), ultrasonikasi (Nurasiah, 2010),
sokletasi (Rais, 2014), namun teknik ekstraksi
tersebut memerlukan waktu yang cukup lama
dalam pengerjaannya, membutuhkan biaya
yang mahal serta tingginya kehilangan senyawa
andrografolid yang diinginkan (Jadhao dan
Thorat, 2014).
Maserasi merupakan metode yang paling
umum digunakan untuk ekstraksi andrografolid
karena mudah dilakukan dan menggunakan alat
yang sederhana. Namun, teknik maserasi
kurang efisien karena membutuhkan waktu
Sambiloto
dengan
nama
latin
Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees
merupakan salah satu tanaman yang saat ini
penggunaannya sedang berkembang dalam
pengobatan
tradisional.
Andrographis
paniculata (Burm.f.) Nees mengandung
diterpen lakton yang terdiri dari andrografolid,
neoandrografolid, deoksiandrografolid dan
isoandrografolid. Andrografolid merupakan
komponen mayor dari Andrographis paniculata
yang telah dilaporkan memiliki beragam efek
farmakologi (Chao dan Lin, 2010). Berbagai
teknik
ekstraksi
andrografolid
telah
29
Perbandingan Metode Ekstraksi Maserasi dan Refluks terhadap Rendemen Andrografolid dari Herba
Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees)
(Susanti, N. M. P., Warditiani, N. K., Laksmiani, N. P. L., Widjaja, I. N. K.., Rismayanti, A. A. M. I. Wirasuta, I
M.A.G.)
berturut-turut tidak lebih dari 0,25% (DepKes
RI, 1986).
cukup lama dalam pengerjaannya dan hanya
dilakukan perendaman tanpa bantuan gaya lain
sehingga osmosis pelarut ke dalam padatan
berlangsung statis (Nurasiah, 2010). Metode
ekstraksi lainnya seperti refluks diharapkan
mampu menghasilkan rendemen yang tinggi
serta waktu yang lebih singkat. Refluks
merupakan metode ekstraksi dengan bantuan
pemanasan
dan
mampu
mengekstraksi
andrografolid yang merupakan senyawa tahan
panas (Pratiwi, 2010; Mohan et al., 2013).
Dengan demikian perlu dilakukan
penelitian mengenai perolehan rendemen pada
ekstraksi andrografolid menggunakan metode
maserasi dan refluks.
2.2.3 Ekstraksi
maserasi
dengan
metode
Ekstraksi dilakukan dengan metode
maserasi menggunakan pelarut etanol 96%.
Sebanyak 1 kg serbuk sambiloto (Andrographis
paniculata (Burm.f.) Nees) dimaserasi dengan
5 L etanol 96% selama 2 hari. Kemudian
disaring dan ampasnya diremaserasi sebanyak
dua kali dengan 2,5 L etanol 96% masingmasing selama 1 hari. Maserat dijadikan satu
kemudian diuapkan dengan vacum rotary
evaporator (Eyela) pada suhu 60˚C hingga
diperoleh ekstrak kental.
2.2.4 Ekstraksi andrografolid dengan metode
refluks
Ekstraksi dilakukan dengan metode refluks
menggunakan pelarut etanol 96%. Sebanyak 50
gram serbuk
sambiloto
direfluks
dengan
menggunakan pelarut sebanyak 75 mL. Refluks
dilakukan selama 6 jam pada suhu 70ºC. Hasil
ekstraksi disaring dengan kertas saring Whatman
No. 41 kemudian ditera dengan etanol 96% hingga
diperoleh volume 75 mL. Diambil sebanyak 5 mL
dan disimpan dalam vial untuk dianalisis.
2.3.5 Penentuan rendemen
Penetapan kadar andrografolid dilakukan
2.
2.1
BAHAN DAN METODE
Bahan
Sampel tanaman yang digunakan adalah
serbuk kering herba sambiloto (Andrographis
paniculata (Burm.f.) Nees) yang diperoleh dari
Kulonprogo, Yogyakarta.
Bahan kimia dan pelarut yang digunakan
pada penelitian ini yaitu etanol 96% (Brataco),
metanol p.a. (Merck) dan kloroform p.a. (Merck)
sebagai fase gerak, standar andrografolid dengan
kemurnian 98% (Sigma-Aldrich) serta fase diam
yang digunakan adalah plat KLT silika gel 60 F254
(Merck-Germany).
dengan
menggunakan
KLTSpektrofotodensitometri. Digunakan plat KLT
silika gel 60 F254, kemudian plat dicuci dengan
metanol dan diaktivasi pada suhu 110oC selama 30
menit. Sampel dan standar andrografolid ditotolkan
pada masing-masing plat dengan volume penotolan
sebanyak 10 µL menggunakan penotol automatic
TLC sampler 4 (CAMAG). Plat dielusi pada
chamber (CAMAG) yang telah jenuh dengan fase
gerak campuran kloroform : metanol (9:1). Plat
yang telah dielusi kemudian dimasukkan ke dalam
oven (Memmert) pada suhu 60oC selama 5 menit.
Diamati pemisahan tiap bercak pada plat secara
visual, di bawah sinar UV 254 nm dan UV 366 nm.
Plat discan dengan menggunakan densitometer
CAMAG TLC Scanner 4 pada panjang gelombang
maksimum andrografolid dan rentang panjang
gelombang 200-400 nm. Penentuan rendemen
andrografolid dengan ekstraksi menggunakan
metode maserasi dan refluks ditentukan dengan
membuat persamaan regresi linier y=bx+a dari
standar andrografolid, dimana y adalah nilai AUC
pada sampel dan x adalah kadar. Nilai rendemen
dapat diperoleh dengan memasukkan jumlah
2.2 Prosedur Penelitian
2.2.1 Determinasi tanaman sambiloto
Determinasi tanaman dilakukan dengan
cara membandingkan sampel sambiloto
(Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees) yang
akan digunakan dengan data pustaka acuan.
Determinasi tanaman dilakukan di UPT Balai
Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Eka Karya
Bali–LIPI.
2.2.2 Penetapan kadar air serbuk sambiloto
Lebih kurang 1 gram herba sambiloto
ditimbang menggunakan botol timbang yang
telah diketahui beratnya. Serbuk yang telah
ditimbang kemudian dikeringkan dalam oven
pada suhu 105°C selama 30 menit. Kemudian
dinginkan dalam desikator dan ditimbang.
Selanjutnya dilakukan pemanasan kembali
dalam oven selama 30 menit, dinginkan dalam
desikator dan ditimbang kembali. Dilakukan
pekerjaan yang sama sampai berat konstan
yaitu perbedaan antara dua penimbangan
andrografolid
30
Perbandingan Metode Ekstraksi Maserasi dan Refluks terhadap Rendemen Andrografolid dari Herba
Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees)
(Susanti, N. M. P., Warditiani, N. K., Laksmiani, N. P. L., Widjaja, I. N. K.., Rismayanti, A. A. M. I. Wirasuta, I
M.A.G.)
andrografolid
berbanding
ditotolkan pada plat KLT.
konsentrasi
yang
yang telah terkumpul dideterminasi di UPT Balai
Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Eka Karya
Bali–LIPI untuk mengetahui kebenaran spesies
tanaman yang diteliti. Hasil determinasi menyatakan
bahwa sampel yang digunakan benar spesies
Andrographis paniculata (Burm. f.) Nees.
3.
3.1
HASIL
Determinasi Tanaman
Tanaman herba sambiloto dan serbuk kering
herba sambiloto yang digunakan dalam penelitian
ini diperoleh dari Kulonprogo, Yogyakarta. Sampel
Tabel 1. Penetapan kadar air serbuk simplisia herba sambiloto (Andrographis paniculata (Burm. f.) Nees)
Persentase Kadar Air
1
Percobaan
2
3
9,78 %
10,15 %
9,33 %
Rata-Rata
Standar Deviasi (SD)
9,75 %
0,41%
Tabel 2. Hasil perolehan rendemen andrografolid pada metode maserasi dan refluks
Metode
Ekstraksi
Maserasi
Refluks
4.
Jumlah
Andrografolid
692,239 ng
805,153 ng
Konsentrasi
Totolan
67 x 104 ng
111,1 x 103 ng
PEMBAHASAN
berpengaruh terhadap ekstraksi menggunakan
refluks adalah adanya penambahan pemanasan
dan pelarut yang digunakan akan tetap dalam
keadaan segar karena adanya penguapan
kembali pelarut yang terendam pada bahan.
Rendemen yang diperoleh dari metode refluks
ini sebesar 0,72% b/b. Rendemen yang
diperoleh dengan menggunakan metode
ekstraksi refluks lebih tinggi dibandingkan
maserasi. Hal ini dapat disebabkan tidak
adanya bantuan gaya lain pada maserasi yang
hanya dilakukan perendaman sehingga osmosis
pelarut ke dalam padatan berlangsung statis
meskipun telah dilakukan pergantian pelarut
dengan metode remaserasi (Nurasiah, 2010)
sedangkan pada metode ekstraksi menggunakan
refluks, adanya penambahan panas dapat
membantu meningkatkan proses ekstraksi
karena suhu merupakan salah satu faktor yang
dapat mempengaruhi kecepatan ekstraksi. Suhu
yang tinggi dapat meningkatkan desorpsi
senyawa aktif dari tanaman karena perusakan
sel pada bahan meningkat akibat suhu pelarut
yang tinggi (Jain et al., 2009). Selain adanya
penambahan suhu yang tinggi, pada metode
Perolehan persentase kadar air rata-rata
yaitu sebesar 9,75% dengan standar deviasi
0,41%. Penetapan kadar air serbuk sambiloto
menunjukkan bahwa kadar air pada serbuk
Andrographis paniculata (Burm. f.) Nees lebih
rendah dari persyaratan kadar air maksimal
secara umum yaitu 10% (Depkes RI, 2010).
Dengan
demikian,
kadar
air
serbuk
Andrographis paniculata (Burm. f.) Nees telah
memenuhi persyaratan kadar air.
Maserasi merupakan salah satu ekstraksi
yang paling umum dan sering digunakan untuk
ekstraksi
andrografolid
karena
mudah
dilakukan. Ekstrak kental yang dihasilkan
sebanyak 60,61 gram. Rendemen yang
diperoleh dari metode maserasi ini sebesar
0,10% b/b. Metode maserasi ini kurang efisien
karena membutuhkan waktu yang cukup lama
dalam pengerjaannya dan menghasilkan
rendemen yang rendah sehingga dilakukan
pengembangan metode ekstraksi refluks agar
mampu menghasilkan rendemen andrografolid
yang lebih tinggi.
Refluks merupakan metode ekstraksi
dengan bantuan panas. Hal yang sangat
Persentase
Rendemen
0,10% b/b
0,72% b/b
31
Perbandingan Metode Ekstraksi Maserasi dan Refluks terhadap Rendemen Andrografolid dari Herba
Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees)
(Susanti, N. M. P., Warditiani, N. K., Laksmiani, N. P. L., Widjaja, I. N. K.., Rismayanti, A. A. M. I. Wirasuta, I
M.A.G.)
Jadhao, D., Bhaskar Thorat. 2014. Purification
(Crystallization) of Bioactive Ingredient
Andgrographolide from Andrographis
paniculata. World Journal of Pharmacy
and Pharmaceutical Sciences. Volume 3,
Issue 10, 747-763.
Jain, T., Jain, V., Pandey, R., Vyas, A., &
Shukla, S. S. 2009. Microwave Assisted
Extraction for Phytoconstituents – An
Overview. Asian
Journal
Research
Chemistry , 1 (2), 19-25.
Mohan,
M.
2013.
Determination
of
Andrographolide
in
Andrographis
paniculata Extracts with and without
Human Serum by High Performance
Thin Layer Chromatography. Int. Res. J.
Pharm. ISSN 2230-8407: 41-49.
Nurasiah, E. S. 2010. “Pengoptimuman
Ekstraksi Andrografolida dari Sambiloto
dengan Rancangan Fraksional Faktorial”
(Skripsi). Bogor: Institut Pertanian
Bogor.
Pratiwi, E. 2010. “Perbandingan Metode
Maserasi, Remaserasi, Perkolasi dan
Reperkolasi dalam Ekstraksi Senyawa
Aktif Andrographolide dari Tanaman
Sambiloto (Andrographis paniculata
(Burm.F.) Nees)” (Skripsi). Bogor:
Institut Pertanian Bogor.
Rais, I. R. 2014. Andrographolide Extraction
From Andrographis paniculata (Burm.F.)
Nees
Using
Soxhlet
Extractor.
Pharmaçiana, Vol. 4, No. 1, 2014: 85-92.
refluks pelarut yang digunakan akan tetap segar
ketika
terjadinya
ekstraksi
sehingga
menghindari terjadinya kejenuhan pelarut yang
dapat meningkatkan kemampuan pelarut untuk
menarik senyawa andrografolid.
5.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh
rendemen dengan metode maserasi sebesar 0,10%
dan rendemen dengan metode refluks sebesar
0,72%.
UCAPAN TERIMAKASIH
Kepada DIKTI atas bantuan dana pada
hibah bersaing serta seluruh dosen pengajar,
serta staf pegawai di Jurusan Farmasi Fakultas
MIPA Universitas Udayana atas dukungan
yang telah diberikan.
PUSTAKA
DepKes RI. 1986. Sediaan Galenik. Jakarta:
Departemen
Kesehatan
Republik
Indonesia.
Depkes RI. 2010. Farmakope Herbal
Indonesia.
Jakarta:
Departemen
Kesehatan Republik Indonesia.
Chao, W., dan B. Fong Lin.2010. Review
Isolation and Identification of Bioactive
Compounds in Andrographis paniculata
(Chuanxinlian). Chinese Medicine. Vol.
5: 17.
32
PERBANDINGAN METODE
EKSTRAKSI MASERASI DAN
REFLUKS TERHADAP
RENDEMEN ANDROGRAFOLID
DARI HERBA SAMBILOTO
(Andrographis paniculata
(Burm.f.) Nees)
by Pitri Susanti
FILE
T IME SUBMIT T ED
SUBMISSION ID
JURNAL_RISMA_29-32.DOC (72K)
05-FEB-2016 12:16PM
628101521
WORD COUNT
CHARACT ER COUNT
1642
11813
PERBANDINGAN METODE EKSTRAKSI MASERASI DAN
REFLUKS TERHADAP RENDEMEN ANDROGRAFOLID DARI
HERBA SAMBILOTO (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees)
20
ORIGINALITY REPORT
%
SIMILARIT Y INDEX
18%
INT ERNET SOURCES
3%
PUBLICAT IONS
8%
ST UDENT PAPERS
PRIMARY SOURCES
1
journal.uad.ac.id
Int ernet Source
2
km.iptek.net.id
3
id.scribd.com
Int ernet Source
Int ernet Source
6%
2%
2%
Submitted to Universitas Muhammadiyah
Surakarta
2%
5
artikel.dikti.go.id
1%
6
Submitted to iGroup
7
www.openaccessscience.com
4
St udent Paper
8
Int ernet Source
St udent Paper
Int ernet Source
Submitted to Institute of Technology, Nirma
University
1%
1%
1%
St udent Paper
1%
9
simpeg.bok.lipi.go.id
10
ejournal.unpak.ac.id
11
Submitted to National University of Singapore
12
www.researchgate.net
Int ernet Source
1%
Int ernet Source
St udent Paper
1%
Int ernet Source
EXCLUDE QUOT ES
EXCLUDE
BIBLIOGRAPHY
OFF
ON
1%
EXCLUDE MAT CHES
< 1%