PENINGKATAN KECERDASAN VERBAL LINGUISTIK MELALUI PERMAINAN TEBAK NAMA PADA KELOMPOK B DI TK AISYIYAH Peningkatan Kecerdasan Verbal Linguistik Melalui Permainan Tebak Nama Pada Kelompok B Di TK Aisyiyah Donohudan Tahun Ajaran 2011/2012.
PENINGKATAN KECERDASAN VERBAL LINGUISTIK MELALUI
PERMAINAN TEBAK NAMA PADA KELOMPOK B DI TK AISYIYAH
DONOHUDAN TAHUN AJARAN 2011/2012
NASKAH PUBLIKASI
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Guna mencapai derajat
Sarjana S-1
Pendidikan Anak Usia Dini
OKTARIA DWI ROHMAWATI
A520080357
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2011/2012
ABSTRAK
PENINGKATAN KECERDASAN VERBAL LINGUISTIK MELALUI
PERMAINAN TEBAK NAMA PADA KELOMPOK B DI TK AISYIYAH
DONOHUDAN TAHUN AJARAN 2011/2012
Oktaria Dwi Rohmawati, A520080357, Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah
Surakarta, 2012, 71 halaman.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kecerdasan verbal
linguistik anak melalui permainan tebak nama pada anak didik kelompok B TK
Aisyiyah Donohudan tahun 2011/2012. Metode penelitian ini adalah Penelitian
Tindakan Kelas. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan
metode observasi, catatan lapangan untuk mengamati proses pembelajaran melalui
permainan tebak nama dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah
analisis diskriptif komparatif yang membandingkan hasil amatan dari kondisi
prasiklus sampai siklus 3. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi
peningkatan kecerdasan verbal linguistik anak dalam kegiatan pembelajaran
melalui permainan tebak nama di TK Aisyiyah Donohudan kelompok B Tahun
Pelajaran 2011/2012 dalam setiap tindakan yang dilakukan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ada peningkatan kecerdasan verbal linguistik anak melalui
permainan tebak nama, yakni sebelum tindakan 38,19%, siklus I mencapai
60,17%, siklus II mencapai 71,29%, dan siklus III mencapai 82,46%. Kesimpulan
dari penelitian ini adalah penerapan permainan tebak nama dapat meningkatkan
kecerdasan verbal linguistik anak.
Kata Kunci: Permainan Tebak Nama, Kecerdasan Verbal Linguistik
potensinya. Masa peka adalah
PENDAHULUAN
Anak usia dini adalah
anak yang
suatu
sedang
proses
masa
terjadinya
pematangan
menjalani
fungsi-fungsi fisik dan psikis
perkembangan
yang siap merespon stimulasi
dengan pesat bagi kehidupan
lingkungan
selanjutnya.
dini
menginternalisasikan ke dalam
yang
pribadinya. Masa ini merupakan
memiliki
Anak
usia
karakteristik
dan
berbeda dengan orang dewasa.
masa
Pada masa ini anak selalu aktif,
kemampuan
antusias dan ingin tahu terhadap
bahasa, sosial emosional, konsep
sesuatu yang mereka lihat dan
diri, disiplin, kemandirian, seni,
dengar. Anak juga memiliki rasa
moral
egosentris, merupakan mahluk
(Depdiknas, 2005: 2).
sosial, kaya dengan fantasi dan
merupakan
masa
pontensial
untuk belajar.
Anak
awal
dan
pengembangan
fisik,
kognitif,
nilai-nilai
agama
Salah satu faktor dari
dalam
diri
anak
yang
mempengaruhi prestasi belajar
usia
4-6
tahun
anak
adalah
kecerdasan.
merupakan bagian dari anak usia
Kecerdasan
dini yang berada pada masa
faktor pendukung keberhasilan
rentangan usia lahir sampai 6
anak
tahun, usia ini merupakan masa
belajarnya.
peka untuk menerima berbagai
belajar anak meningkat maka
upaya
kecerdasan yang ada dalam diri
perkembangan
seluruh
juga
dalam
Apabila
merupakan
berprestasi
prestasi
anak akan mulai terasah dan
kehidupan
meningkat.
Pendidikan pada masa ini sangat
Maka
kecerdasan
perlu ditanamkan sejak usia dini.
Pendidikan anak usia dini
adalah
jenjang
seorang
menentukan
anak.
keberlangsungan
anak itu sendiri juga bagi suatu
pendidikan
bangsa. Oleh karena itu anak usia
pendidikan
dini merupakan aset dan investasi
dasar yang merupakan suatu
masa depan bagi suatu bangsa.
upaya pembinaan yang ditujukan
Bangsa Indonesia dua puluh lima
bagi anak sejak lahir sampai
tahun
dengan usia enam tahun yang
bergantung pada anak–anak usia
dilakukan
dini
sebelum
jenjang
melalui
pemberian
rangsangan
pendidikan
membantu
pertumbuhan
ke
yang
depan
ada
pada
sangat
masa
untuk
sekarang. Masyarakat tidak dapat
dan
memungkiri bahwa pendidikan
dan
anak usia dini perlu mendapat
memiliki
perhatian yang sangat serius dari
memasuki
semua pihak baik, pemerintah,
pendidikan lebih lanjut, yang
pihak-pihak lain yang terkait
diselenggarakan
serta memiliki perhatian terhadap
perkembangan
rohani
agar
kesiapan
jasmani
anak
dalam
pada
jalur
formal, nonformal, dan informal
pengembangan
sumber
(Hasan, 2009: 15).
manusia
masa
di
daya
datang.
Pendidikan anak usia dini
Kebijakan dan standarisasi teknis
merupakan bentuk pendidikan
pendidikan untuk anak usia dini
yang
perlu dibuat dan disusun dengan
fundamental
dalam
pemikiran
yang
matang
dan
aturannya. Seorang anak yang
menyeluruh. Oleh karena itu
cerdas dengan verbal linguistik
pendidikan anak usia dini harus
memiliki kemampuan berbicara
mampu mengembangkan seluruh
yang baik dan efektif. Anak juga
kemampuan
cenderung mempengaruhi orang
anak
termasuk
kecerdasan verbal linguistik.
Kecerdasan
lain
melalui
kata-katanya.
verbal
Mungkin pula, anak suka dan
kemampuan
pandai bercerita serta melucu
untuk berfikir dalam berkata-kata
dengan kata-kata. Anak yang
dan menggunakan bahasa untuk
cerdas dalam verbal linguistik
mengekspresikan
juga
linguistik
adalah
menghargai
makna
dan
yang
memiliki
menyimak yang baik. Mereka
kompleks. Linguistik merupakan
cepat
alat untuk komunikasi dengan
melalui
orang disekitar. Dimana dengan
menghafal.
linguistik
hingga
seseorang
bisa
keterampilan
menangkap
bahasa
informasi
serta
Usia
menjelang
mudah
3-4
tahun
12
tahun,
memenuhi kebutuhan, bergaul,
merupakan waktu yang tepat bagi
dan meningkatkan kemampuan
anak untuk menguasai bahasa
diri
(http:
kedua dengan lancar baik bahasa
//primatunggal.wordpress. com).
lisan maupun tertulis dan sesuai
Kecerdasan ini berkaitan dengan
dengan pembicara asli.
kata-kata baik tulisan maupun
Manusia
lisan
beserta
dengan
aturan-
dalam
kehidupannya tidak terlepas dari
bahasa dengan bahasa mereka
TK Aisyiyah dikarenakan oleh
akan mudah dalam bergaul dan
penerapan model pembelajaran
menyesuaikan
dengan
yang
Bahasa
belajar mengajar yang kurang
diri
lingkungannya.
kurang
tepat.
Strategi
mempunyai peranan yang sangat
menarik
penting bagi kehidupan manusia.
menjadikan anak-anak pasif dan
Adapun
dari
hanya mengerjakan instruksi dari
meningkatkan kecerdasan bahasa
guru, sementara guru tetap aktif
atau pengembangan bahasa di
berbicara
taman kanak-kanak adalah agar
materi. Sehingga anak selalu
anak
terlihat
tujuan
mampu
mengungkapkan
dan
dan
cenderung
menyampaikan
pendiam,
jarang
pikiran melalui bahasa secara
mengeluarkan pendapat, hanya
tepat,
diam ketika ditanya oleh guru
mampu
berkomunikasi
secara efektif dan minat untuk
dan
dapat
pertanyaan dari guru.
berbahasa
Indonesia
(Depdiknas, 2007: 17).
tidak
Bila
Pengembangan
mau
masalah
menjawab
tersebut
tidak segera mendapat solusi
kecerdasan verbal linguistik pada
maka sangatlah sulit anak didik
anak kelompok B di TK Aisyiyah
mencapai
Donohudan tidaklah mudah. Dari
memuaskan. Pada pembelajaran
hasil observasi diketahui bahwa
anak usia dini cara belajar yang
rendahnya
baik
kecerdasan
verbal
linguistik anak kelompok B di
hasil
ialah
Bermain
belajar
yang
dengan
bermain.
merupakan
aktivitas
yang menyenangkan bagi anak.
Dengan
kegiatan
bermain
Kenyataan yang terjadi di
TK Aisyiyah Donohudan pola
memberikan kesempatan kepada
bermain
anak untuk mempraktikkan rasa
Masyarakat, orang tua, sekolah
percayanya kepada orang lain
lebih
dan
belajar secara akademik daripada
kemampuan
bernegosiasi,
dalam
memecahkan
mulai
luntur.
mementingkan
bermain.
Mereka
kegiatan
mempunyai
masalah (problem solving) atau
perspektif bahwa bermain adalah
sekedar bergaul dengan orang
hal yang hanya membuang-buang
sekitarnya.
waktu saja.
anak
Lewat
akan
permainan,
rasa
Aisyiyah Donohudan ini juga
bahagia. Dengan perasaan suka
telah beralih fungsi. Pendidikan
cita itulah syaraf/neuron di otak
pada anak usia dini hendaknya
anak
adalah
dengan
berkoneksi
satu
mengalami
Selain itu, TK
untuk
memori
sebabnya
cepat
saling
membentuk
baru.
mengapa
taman
menyenangkan
ini justru menjadikan sekolahan
permainan.
pendidikan
halnya
dalam
Demikian
pengembangan
hendaknya
anak.
anak-anak
melalui
anak,
bagi
Namun TK Aisyiyah Donohudan
TK
verbal
yang
Itulah
dengan mudah belajar sesuatu
kecerdasan
bermain
seolah-olah
formal.
seperti
Hal
ini
disebabkan karena ada suatu
linguistik
sekolah dasar memberlakukan
dilakukan
bagi calon anak didik yang baru
dengan tehnik permainan.
dengan
melakukan
tes
kemampuan berhitung, membaca,
kecerdasan verbal linguistik anak
dan menulis tingkat tinggi tanpa
diantaranya
memperhatikan
Punggung Berantai, permainan
karakteristik
perkembangan anak didik.
permainan
Huruf
Acak Nama, permainan Tata
Sesuai dengan prinsip
Huruf, permainan Tata Suku
pembelajaran di taman kanak-
Kata, permainan Tiru Kata, dan
kanak
sambil
permainan
Tebak
Nama
bermain, maka dalam proses
(Musfiroh,
2005:
282).
pembelajaran bisa dibuat dengan
Permainan
tebak
nama
permainan yang menyenangkan
merupakan salah satu permainan
supaya anak lebih asik dalam
yang bertujuan untuk mengasah
belajar
kemampuan
yaitu
belajar
dan
lebih
menangkap
mudah
pelajaran
(Depdiknas,
2005).
mengembangkan
Dengan
bahasa
anak.
Melalui pemberian rangsangan
berupa
pertanyaan-pertanyaan
kemampuan
yang mengarah kepada benda-
linguistik anak, guru diharapkan
benda konkret yang ada disekitar
mampu menggunakan permainan
anak maka
anak akan belajar
yang
mengucap
dan
dapat
meningkatkan
perkembangan
kemampuan
berbicara,
mendengar
dan
mengingat
tulisannya dengan benda yang
ditunjukkan. Permainan Tebak
membaca. Terdapat banyak jenis
Nama
permainan yang dapat diterapkan
perhatian anak, karena dengan
untuk
tebak-tebakan
mengembangkan
akan
dapat
menarik
biasanya
anak
antusias
dalam
permainan.
mengikuti
Dengan
2009/2010
Sragen”
bermain
menyimpulkan bahwa melalui
Tebak Nama anak akan berfikir
membaca gambar anak akan
cepat,
mulai
bergerak
aktif,
dan
terlatih
dan
terasah
berusaha memecahkan masalah.
kecerdasannya
Dalam bermain Tebak Nama,
kecerdasan verbal-linguistik. Hal
kita dapat mencari benda-benda
dibuktikan dengan antusias anak
yang berada didekat anak, dan
yang
yang sudah dikenal anak.
pembelajaran
terutama
dalam
mengikuti
semakin
meningkatnya kosa kata anak.
LANDASAN TEORI
Bardani
skripsinya
Dalam
digunakan
penelitian
data
ini,
penelitian
(2010)
yang
”Implementasi
Bahasa
dalam
berjudul
Pengembangan
Dengan
Metode
terdahulu sebagai telaah pustaka
Membacakan
yang berkaitan dengan penelitian
Reading) Untuk Meningkatkan
ini, diantaranya sebagai berikut:
Kemampuan Bahasa Lisan Pada
Anis
(Story
(2009)
Anak Didik Kelompok B Di TK
dalam skripsinya yang berjudul
Aisyiyah II Ngadirejo Kartasura
”Upaya
Tahun
Kecerdasan
Setyowati
Cerita
Meningkatkan
Verbal
Ajaran
2009/2010”
Linguistik
menyimpulkan bahwa penerapan
Anak Melalui Membaca Gambar
metode membacakan cerita (story
Di TK Pertiwi 1 Ndari Tahun
reading)
dapat
meningkatkan
kemampuan bahasa lisan pada
masih memiliki hubungan yang
anak, hal ini ditandai dengan
dapat mendukung penelitian ini.
prosentase
pada
indikator
Hipotesis Tindakan
menceritakan kembali isi cerita
Hipotesis
merupakan
pada pra tindakan diperoleh 28%,
dugaan sementara yang dianggap
siklus I 44%, siklus II 72%, dan
dapat dijadikan suatu jawaban
siklus III 80%.
dari permasalahan yang timbul.
Berdasarkan
beberapa
penelitian
diatas
disimpulkan
bahwa
dapat
adanya
Berdasarkan kerangka berfikir
yang
telah
dikemukakan
hipotesis tindakan yang diajukan
perbedaan dari setiap penelitian.
dalam
Penelitian
Anis
Setyowati
Penerapan permainan tebak nama
mengkaji
tentang
upaya
dapat meningkatkan kecerdasan
meningkatkan verbal linguistik
Verbal-linguistik pada anak usia
menggunakan metode membaca
dini pada siswa kelompok B TK
gambar.
Aisyiyah
tentang
Bardani
mengkaji
mengimplementasikan
metode membacakan cerita untuk
meningkatkan
penelitian
ini
Donohudan
adalah:
Tahun
ajaran 2011/2012.
METODE PENELITIAN
kemampuan
Jenis Penelitian ini adalah
bahasa lisan anak. Penelitian
penelitian
diatas walaupun berbeda dengan
Penelitian tindakan kelas diambil
yang akan dilakukan, namun
dari
Action
tindakan
kelas (PTK).
Inggris
Classroom
Research
(CAR).
bahasa
Harjodipuro (dalam Basuki, 2003:7)
pemahaman, kesepakatan tentang
menjelaskan bahwa PTK adalah
permasalahan,
suatu
keputusan yang akhirnya melahirkan
pendekatan
memperbaiki
untuk
pendidikan
melalui
pengambilan
kesamaan tindakan.
perubahan, dengan mendorong para
HASIL PENELITIAN
guru
untuk
memikirkan
praktik
Penelitian tindakan kelas
mengajarnya
sendiri,
agar
mau
untuk mengubahnya. PTK bukan
sekedar
mengajar
biasa,
tetapi
ini dilaksanakan oleh peneliti
bekerja
sama
mempunyai makna untuk proses
kelompok
perubahan
Donohudan,
dan
perbaikan
dinyatakan
pembelajaran.
Proses
berbentuk
B
penelitian
siklus.
Setiap
ini
siklus
dengan
TK
Aisyiyah
maka
bahwa
guru
dapat
permainan
tebak nama dapat memberikan
solusi
serta
penanggulangan
terdiri dari : a) perencanaan, b)
terhadap
pelaksanaan, c) pengamatan, d)
pembelajaran
refleksi. PTK bercirikan perbaikan
dialami anak. Hal ini terbukti
terus menerus sehingga kepuasan
dengan adanya peningkatan pada
peneliti
proses pembelajaran kecerdasan
menjadi
berhasilnya
tolak
(berhentinya)
ukur
siklus-
siklus tersebut.
Penelitian
ini
dilakukan
sekolah, guru, dan peneliti. Hal ini
untuk
berbahasa
linguistik
anak
terjadi pada setiap siklus.
secara kolaboratif antara kepala
dilakukan
verbal
permasalahan
menyamakan
yang
yang
8/04/kecerdasan-linguistikverbal.html (diakses 5 Mei
2010)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, Suhardjono dan
Supardi. 2008. Penelitian
Tindakan Kelas. Bandung:
Bumi Aksara.
Bardani.
2010.
Implementasi
Pengembangan
Bahasa
Dengan Metode Membacakan
Cerita (Story Reading) Untuk
Meningkatkan Kemampuan
Bahasa Lisan Pada Anak
Didik Kelompok B di TK
Aisyiyah
II
Ngadirejo
Kartasura Tahun Pelajaran
2009/2010.
Skripsi.
Surakarta:
Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Tidak Diterbitkan.
Dhieni, Nurbiana dkk. 2009. Metode
Pengembangan
Bahasa.
Jakarta: Universitas Terbuka
Depdiknas. 2007. Pengembangan
Bakat Non Akademik. Jakarta:
Direktorat
Jendral
Menajemen Pendidikan Dasar
dan Menengah & direktorat
Pembinaan Sekolah Luar
Biasa.
Judarwanto, Widodo. 2009. Faktor
Resiko
Gangguan
Perkembangan Bicara dan
Bahasa pada Anak. Diakses
tanggal 14 Desember 2011.
http:
//speechclinic.wordpress.com
/
Lie,
Anita. 2003. 101 Cara
Menumbuhkan Kecerdasan
Anak. Jakarta: PT. Elex
Media Komputindo.
Moloeng. 2004. Metode Penelitian
Kualitatif. Bandung: Rosda
Karya
Musfiroh,
Tadkiroatun.
2005.
Bermain Sambil Belajar dan
Mengasah
Kecerdasan.
Jakarta: DepDikNas.
Muslich. 2009. Kecerdasan Verbal
Linguistik.
http:
//forgobindo.blogspot.com.
(diakses 5 Mei 2010).
Hariwijaya, M. 2009. Cara Mudah
Menyusun
Proposal.
Yogyakarta: Pararatan.
Muslich,
Masnur.
2009.
Melaksanakan
PTK
itu
Mudah.
Jakarta:
Bumi
Aksara.
Hasan, Maimunah. 2009. Pendidikan
Anak Usia Dini. Yogyakarta:
Diva Press
Patmonodewo, Soemiarti. 2000.
Pendidikan Anak Prasekolah.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Anwar. 2008. Pengertian
Verbal-Linguistik. http: //
anwarholil.blogspot.com/200
Santosa, Wahyu. 2006. Delapan
Kecerdasan
Manusia.
http://pestalozzi-
Holil,
indonesia.com (diakses 5 mei
2010).
Setyowati, Anis. 2009. Upaya
Meningkatkan
Kecerdasan
Verbal
Linguistik
Anak
Melalui membaca di TK
Pertiwi 1 Ndari Tahun
Pelajaran
2009/2010.
Skripsi.
Surakarta:
Universitas Muhammadiyah
Surakarta. Tidak diterbitkan.
Widayati, Sri dan Utami Widijati.
2008. Mengoptimalkan 9
Zona Kecerdasan Majemuk
Anak.
Jogjakarta:
Luna
Publisher.
Zubair Az, Agus. 2008. Mengenal
Dunia
Bermain
Anak.
Yogyakarta: Banyu Media.
http:
jaisy/multiply.com/journal/ite
m/71 (Diakses 5 Mei 2010)
http://www.AsianBrain.com/index.p
hp?aff_code=487381
(Diakses 5 Mei 2010)
PERMAINAN TEBAK NAMA PADA KELOMPOK B DI TK AISYIYAH
DONOHUDAN TAHUN AJARAN 2011/2012
NASKAH PUBLIKASI
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Guna mencapai derajat
Sarjana S-1
Pendidikan Anak Usia Dini
OKTARIA DWI ROHMAWATI
A520080357
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2011/2012
ABSTRAK
PENINGKATAN KECERDASAN VERBAL LINGUISTIK MELALUI
PERMAINAN TEBAK NAMA PADA KELOMPOK B DI TK AISYIYAH
DONOHUDAN TAHUN AJARAN 2011/2012
Oktaria Dwi Rohmawati, A520080357, Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah
Surakarta, 2012, 71 halaman.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kecerdasan verbal
linguistik anak melalui permainan tebak nama pada anak didik kelompok B TK
Aisyiyah Donohudan tahun 2011/2012. Metode penelitian ini adalah Penelitian
Tindakan Kelas. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan
metode observasi, catatan lapangan untuk mengamati proses pembelajaran melalui
permainan tebak nama dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah
analisis diskriptif komparatif yang membandingkan hasil amatan dari kondisi
prasiklus sampai siklus 3. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi
peningkatan kecerdasan verbal linguistik anak dalam kegiatan pembelajaran
melalui permainan tebak nama di TK Aisyiyah Donohudan kelompok B Tahun
Pelajaran 2011/2012 dalam setiap tindakan yang dilakukan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ada peningkatan kecerdasan verbal linguistik anak melalui
permainan tebak nama, yakni sebelum tindakan 38,19%, siklus I mencapai
60,17%, siklus II mencapai 71,29%, dan siklus III mencapai 82,46%. Kesimpulan
dari penelitian ini adalah penerapan permainan tebak nama dapat meningkatkan
kecerdasan verbal linguistik anak.
Kata Kunci: Permainan Tebak Nama, Kecerdasan Verbal Linguistik
potensinya. Masa peka adalah
PENDAHULUAN
Anak usia dini adalah
anak yang
suatu
sedang
proses
masa
terjadinya
pematangan
menjalani
fungsi-fungsi fisik dan psikis
perkembangan
yang siap merespon stimulasi
dengan pesat bagi kehidupan
lingkungan
selanjutnya.
dini
menginternalisasikan ke dalam
yang
pribadinya. Masa ini merupakan
memiliki
Anak
usia
karakteristik
dan
berbeda dengan orang dewasa.
masa
Pada masa ini anak selalu aktif,
kemampuan
antusias dan ingin tahu terhadap
bahasa, sosial emosional, konsep
sesuatu yang mereka lihat dan
diri, disiplin, kemandirian, seni,
dengar. Anak juga memiliki rasa
moral
egosentris, merupakan mahluk
(Depdiknas, 2005: 2).
sosial, kaya dengan fantasi dan
merupakan
masa
pontensial
untuk belajar.
Anak
awal
dan
pengembangan
fisik,
kognitif,
nilai-nilai
agama
Salah satu faktor dari
dalam
diri
anak
yang
mempengaruhi prestasi belajar
usia
4-6
tahun
anak
adalah
kecerdasan.
merupakan bagian dari anak usia
Kecerdasan
dini yang berada pada masa
faktor pendukung keberhasilan
rentangan usia lahir sampai 6
anak
tahun, usia ini merupakan masa
belajarnya.
peka untuk menerima berbagai
belajar anak meningkat maka
upaya
kecerdasan yang ada dalam diri
perkembangan
seluruh
juga
dalam
Apabila
merupakan
berprestasi
prestasi
anak akan mulai terasah dan
kehidupan
meningkat.
Pendidikan pada masa ini sangat
Maka
kecerdasan
perlu ditanamkan sejak usia dini.
Pendidikan anak usia dini
adalah
jenjang
seorang
menentukan
anak.
keberlangsungan
anak itu sendiri juga bagi suatu
pendidikan
bangsa. Oleh karena itu anak usia
pendidikan
dini merupakan aset dan investasi
dasar yang merupakan suatu
masa depan bagi suatu bangsa.
upaya pembinaan yang ditujukan
Bangsa Indonesia dua puluh lima
bagi anak sejak lahir sampai
tahun
dengan usia enam tahun yang
bergantung pada anak–anak usia
dilakukan
dini
sebelum
jenjang
melalui
pemberian
rangsangan
pendidikan
membantu
pertumbuhan
ke
yang
depan
ada
pada
sangat
masa
untuk
sekarang. Masyarakat tidak dapat
dan
memungkiri bahwa pendidikan
dan
anak usia dini perlu mendapat
memiliki
perhatian yang sangat serius dari
memasuki
semua pihak baik, pemerintah,
pendidikan lebih lanjut, yang
pihak-pihak lain yang terkait
diselenggarakan
serta memiliki perhatian terhadap
perkembangan
rohani
agar
kesiapan
jasmani
anak
dalam
pada
jalur
formal, nonformal, dan informal
pengembangan
sumber
(Hasan, 2009: 15).
manusia
masa
di
daya
datang.
Pendidikan anak usia dini
Kebijakan dan standarisasi teknis
merupakan bentuk pendidikan
pendidikan untuk anak usia dini
yang
perlu dibuat dan disusun dengan
fundamental
dalam
pemikiran
yang
matang
dan
aturannya. Seorang anak yang
menyeluruh. Oleh karena itu
cerdas dengan verbal linguistik
pendidikan anak usia dini harus
memiliki kemampuan berbicara
mampu mengembangkan seluruh
yang baik dan efektif. Anak juga
kemampuan
cenderung mempengaruhi orang
anak
termasuk
kecerdasan verbal linguistik.
Kecerdasan
lain
melalui
kata-katanya.
verbal
Mungkin pula, anak suka dan
kemampuan
pandai bercerita serta melucu
untuk berfikir dalam berkata-kata
dengan kata-kata. Anak yang
dan menggunakan bahasa untuk
cerdas dalam verbal linguistik
mengekspresikan
juga
linguistik
adalah
menghargai
makna
dan
yang
memiliki
menyimak yang baik. Mereka
kompleks. Linguistik merupakan
cepat
alat untuk komunikasi dengan
melalui
orang disekitar. Dimana dengan
menghafal.
linguistik
hingga
seseorang
bisa
keterampilan
menangkap
bahasa
informasi
serta
Usia
menjelang
mudah
3-4
tahun
12
tahun,
memenuhi kebutuhan, bergaul,
merupakan waktu yang tepat bagi
dan meningkatkan kemampuan
anak untuk menguasai bahasa
diri
(http:
kedua dengan lancar baik bahasa
//primatunggal.wordpress. com).
lisan maupun tertulis dan sesuai
Kecerdasan ini berkaitan dengan
dengan pembicara asli.
kata-kata baik tulisan maupun
Manusia
lisan
beserta
dengan
aturan-
dalam
kehidupannya tidak terlepas dari
bahasa dengan bahasa mereka
TK Aisyiyah dikarenakan oleh
akan mudah dalam bergaul dan
penerapan model pembelajaran
menyesuaikan
dengan
yang
Bahasa
belajar mengajar yang kurang
diri
lingkungannya.
kurang
tepat.
Strategi
mempunyai peranan yang sangat
menarik
penting bagi kehidupan manusia.
menjadikan anak-anak pasif dan
Adapun
dari
hanya mengerjakan instruksi dari
meningkatkan kecerdasan bahasa
guru, sementara guru tetap aktif
atau pengembangan bahasa di
berbicara
taman kanak-kanak adalah agar
materi. Sehingga anak selalu
anak
terlihat
tujuan
mampu
mengungkapkan
dan
dan
cenderung
menyampaikan
pendiam,
jarang
pikiran melalui bahasa secara
mengeluarkan pendapat, hanya
tepat,
diam ketika ditanya oleh guru
mampu
berkomunikasi
secara efektif dan minat untuk
dan
dapat
pertanyaan dari guru.
berbahasa
Indonesia
(Depdiknas, 2007: 17).
tidak
Bila
Pengembangan
mau
masalah
menjawab
tersebut
tidak segera mendapat solusi
kecerdasan verbal linguistik pada
maka sangatlah sulit anak didik
anak kelompok B di TK Aisyiyah
mencapai
Donohudan tidaklah mudah. Dari
memuaskan. Pada pembelajaran
hasil observasi diketahui bahwa
anak usia dini cara belajar yang
rendahnya
baik
kecerdasan
verbal
linguistik anak kelompok B di
hasil
ialah
Bermain
belajar
yang
dengan
bermain.
merupakan
aktivitas
yang menyenangkan bagi anak.
Dengan
kegiatan
bermain
Kenyataan yang terjadi di
TK Aisyiyah Donohudan pola
memberikan kesempatan kepada
bermain
anak untuk mempraktikkan rasa
Masyarakat, orang tua, sekolah
percayanya kepada orang lain
lebih
dan
belajar secara akademik daripada
kemampuan
bernegosiasi,
dalam
memecahkan
mulai
luntur.
mementingkan
bermain.
Mereka
kegiatan
mempunyai
masalah (problem solving) atau
perspektif bahwa bermain adalah
sekedar bergaul dengan orang
hal yang hanya membuang-buang
sekitarnya.
waktu saja.
anak
Lewat
akan
permainan,
rasa
Aisyiyah Donohudan ini juga
bahagia. Dengan perasaan suka
telah beralih fungsi. Pendidikan
cita itulah syaraf/neuron di otak
pada anak usia dini hendaknya
anak
adalah
dengan
berkoneksi
satu
mengalami
Selain itu, TK
untuk
memori
sebabnya
cepat
saling
membentuk
baru.
mengapa
taman
menyenangkan
ini justru menjadikan sekolahan
permainan.
pendidikan
halnya
dalam
Demikian
pengembangan
hendaknya
anak.
anak-anak
melalui
anak,
bagi
Namun TK Aisyiyah Donohudan
TK
verbal
yang
Itulah
dengan mudah belajar sesuatu
kecerdasan
bermain
seolah-olah
formal.
seperti
Hal
ini
disebabkan karena ada suatu
linguistik
sekolah dasar memberlakukan
dilakukan
bagi calon anak didik yang baru
dengan tehnik permainan.
dengan
melakukan
tes
kemampuan berhitung, membaca,
kecerdasan verbal linguistik anak
dan menulis tingkat tinggi tanpa
diantaranya
memperhatikan
Punggung Berantai, permainan
karakteristik
perkembangan anak didik.
permainan
Huruf
Acak Nama, permainan Tata
Sesuai dengan prinsip
Huruf, permainan Tata Suku
pembelajaran di taman kanak-
Kata, permainan Tiru Kata, dan
kanak
sambil
permainan
Tebak
Nama
bermain, maka dalam proses
(Musfiroh,
2005:
282).
pembelajaran bisa dibuat dengan
Permainan
tebak
nama
permainan yang menyenangkan
merupakan salah satu permainan
supaya anak lebih asik dalam
yang bertujuan untuk mengasah
belajar
kemampuan
yaitu
belajar
dan
lebih
menangkap
mudah
pelajaran
(Depdiknas,
2005).
mengembangkan
Dengan
bahasa
anak.
Melalui pemberian rangsangan
berupa
pertanyaan-pertanyaan
kemampuan
yang mengarah kepada benda-
linguistik anak, guru diharapkan
benda konkret yang ada disekitar
mampu menggunakan permainan
anak maka
anak akan belajar
yang
mengucap
dan
dapat
meningkatkan
perkembangan
kemampuan
berbicara,
mendengar
dan
mengingat
tulisannya dengan benda yang
ditunjukkan. Permainan Tebak
membaca. Terdapat banyak jenis
Nama
permainan yang dapat diterapkan
perhatian anak, karena dengan
untuk
tebak-tebakan
mengembangkan
akan
dapat
menarik
biasanya
anak
antusias
dalam
permainan.
mengikuti
Dengan
2009/2010
Sragen”
bermain
menyimpulkan bahwa melalui
Tebak Nama anak akan berfikir
membaca gambar anak akan
cepat,
mulai
bergerak
aktif,
dan
terlatih
dan
terasah
berusaha memecahkan masalah.
kecerdasannya
Dalam bermain Tebak Nama,
kecerdasan verbal-linguistik. Hal
kita dapat mencari benda-benda
dibuktikan dengan antusias anak
yang berada didekat anak, dan
yang
yang sudah dikenal anak.
pembelajaran
terutama
dalam
mengikuti
semakin
meningkatnya kosa kata anak.
LANDASAN TEORI
Bardani
skripsinya
Dalam
digunakan
penelitian
data
ini,
penelitian
(2010)
yang
”Implementasi
Bahasa
dalam
berjudul
Pengembangan
Dengan
Metode
terdahulu sebagai telaah pustaka
Membacakan
yang berkaitan dengan penelitian
Reading) Untuk Meningkatkan
ini, diantaranya sebagai berikut:
Kemampuan Bahasa Lisan Pada
Anis
(Story
(2009)
Anak Didik Kelompok B Di TK
dalam skripsinya yang berjudul
Aisyiyah II Ngadirejo Kartasura
”Upaya
Tahun
Kecerdasan
Setyowati
Cerita
Meningkatkan
Verbal
Ajaran
2009/2010”
Linguistik
menyimpulkan bahwa penerapan
Anak Melalui Membaca Gambar
metode membacakan cerita (story
Di TK Pertiwi 1 Ndari Tahun
reading)
dapat
meningkatkan
kemampuan bahasa lisan pada
masih memiliki hubungan yang
anak, hal ini ditandai dengan
dapat mendukung penelitian ini.
prosentase
pada
indikator
Hipotesis Tindakan
menceritakan kembali isi cerita
Hipotesis
merupakan
pada pra tindakan diperoleh 28%,
dugaan sementara yang dianggap
siklus I 44%, siklus II 72%, dan
dapat dijadikan suatu jawaban
siklus III 80%.
dari permasalahan yang timbul.
Berdasarkan
beberapa
penelitian
diatas
disimpulkan
bahwa
dapat
adanya
Berdasarkan kerangka berfikir
yang
telah
dikemukakan
hipotesis tindakan yang diajukan
perbedaan dari setiap penelitian.
dalam
Penelitian
Anis
Setyowati
Penerapan permainan tebak nama
mengkaji
tentang
upaya
dapat meningkatkan kecerdasan
meningkatkan verbal linguistik
Verbal-linguistik pada anak usia
menggunakan metode membaca
dini pada siswa kelompok B TK
gambar.
Aisyiyah
tentang
Bardani
mengkaji
mengimplementasikan
metode membacakan cerita untuk
meningkatkan
penelitian
ini
Donohudan
adalah:
Tahun
ajaran 2011/2012.
METODE PENELITIAN
kemampuan
Jenis Penelitian ini adalah
bahasa lisan anak. Penelitian
penelitian
diatas walaupun berbeda dengan
Penelitian tindakan kelas diambil
yang akan dilakukan, namun
dari
Action
tindakan
kelas (PTK).
Inggris
Classroom
Research
(CAR).
bahasa
Harjodipuro (dalam Basuki, 2003:7)
pemahaman, kesepakatan tentang
menjelaskan bahwa PTK adalah
permasalahan,
suatu
keputusan yang akhirnya melahirkan
pendekatan
memperbaiki
untuk
pendidikan
melalui
pengambilan
kesamaan tindakan.
perubahan, dengan mendorong para
HASIL PENELITIAN
guru
untuk
memikirkan
praktik
Penelitian tindakan kelas
mengajarnya
sendiri,
agar
mau
untuk mengubahnya. PTK bukan
sekedar
mengajar
biasa,
tetapi
ini dilaksanakan oleh peneliti
bekerja
sama
mempunyai makna untuk proses
kelompok
perubahan
Donohudan,
dan
perbaikan
dinyatakan
pembelajaran.
Proses
berbentuk
B
penelitian
siklus.
Setiap
ini
siklus
dengan
TK
Aisyiyah
maka
bahwa
guru
dapat
permainan
tebak nama dapat memberikan
solusi
serta
penanggulangan
terdiri dari : a) perencanaan, b)
terhadap
pelaksanaan, c) pengamatan, d)
pembelajaran
refleksi. PTK bercirikan perbaikan
dialami anak. Hal ini terbukti
terus menerus sehingga kepuasan
dengan adanya peningkatan pada
peneliti
proses pembelajaran kecerdasan
menjadi
berhasilnya
tolak
(berhentinya)
ukur
siklus-
siklus tersebut.
Penelitian
ini
dilakukan
sekolah, guru, dan peneliti. Hal ini
untuk
berbahasa
linguistik
anak
terjadi pada setiap siklus.
secara kolaboratif antara kepala
dilakukan
verbal
permasalahan
menyamakan
yang
yang
8/04/kecerdasan-linguistikverbal.html (diakses 5 Mei
2010)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, Suhardjono dan
Supardi. 2008. Penelitian
Tindakan Kelas. Bandung:
Bumi Aksara.
Bardani.
2010.
Implementasi
Pengembangan
Bahasa
Dengan Metode Membacakan
Cerita (Story Reading) Untuk
Meningkatkan Kemampuan
Bahasa Lisan Pada Anak
Didik Kelompok B di TK
Aisyiyah
II
Ngadirejo
Kartasura Tahun Pelajaran
2009/2010.
Skripsi.
Surakarta:
Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Tidak Diterbitkan.
Dhieni, Nurbiana dkk. 2009. Metode
Pengembangan
Bahasa.
Jakarta: Universitas Terbuka
Depdiknas. 2007. Pengembangan
Bakat Non Akademik. Jakarta:
Direktorat
Jendral
Menajemen Pendidikan Dasar
dan Menengah & direktorat
Pembinaan Sekolah Luar
Biasa.
Judarwanto, Widodo. 2009. Faktor
Resiko
Gangguan
Perkembangan Bicara dan
Bahasa pada Anak. Diakses
tanggal 14 Desember 2011.
http:
//speechclinic.wordpress.com
/
Lie,
Anita. 2003. 101 Cara
Menumbuhkan Kecerdasan
Anak. Jakarta: PT. Elex
Media Komputindo.
Moloeng. 2004. Metode Penelitian
Kualitatif. Bandung: Rosda
Karya
Musfiroh,
Tadkiroatun.
2005.
Bermain Sambil Belajar dan
Mengasah
Kecerdasan.
Jakarta: DepDikNas.
Muslich. 2009. Kecerdasan Verbal
Linguistik.
http:
//forgobindo.blogspot.com.
(diakses 5 Mei 2010).
Hariwijaya, M. 2009. Cara Mudah
Menyusun
Proposal.
Yogyakarta: Pararatan.
Muslich,
Masnur.
2009.
Melaksanakan
PTK
itu
Mudah.
Jakarta:
Bumi
Aksara.
Hasan, Maimunah. 2009. Pendidikan
Anak Usia Dini. Yogyakarta:
Diva Press
Patmonodewo, Soemiarti. 2000.
Pendidikan Anak Prasekolah.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Anwar. 2008. Pengertian
Verbal-Linguistik. http: //
anwarholil.blogspot.com/200
Santosa, Wahyu. 2006. Delapan
Kecerdasan
Manusia.
http://pestalozzi-
Holil,
indonesia.com (diakses 5 mei
2010).
Setyowati, Anis. 2009. Upaya
Meningkatkan
Kecerdasan
Verbal
Linguistik
Anak
Melalui membaca di TK
Pertiwi 1 Ndari Tahun
Pelajaran
2009/2010.
Skripsi.
Surakarta:
Universitas Muhammadiyah
Surakarta. Tidak diterbitkan.
Widayati, Sri dan Utami Widijati.
2008. Mengoptimalkan 9
Zona Kecerdasan Majemuk
Anak.
Jogjakarta:
Luna
Publisher.
Zubair Az, Agus. 2008. Mengenal
Dunia
Bermain
Anak.
Yogyakarta: Banyu Media.
http:
jaisy/multiply.com/journal/ite
m/71 (Diakses 5 Mei 2010)
http://www.AsianBrain.com/index.p
hp?aff_code=487381
(Diakses 5 Mei 2010)