PROFESIONALISME GURU DITINJAU DARI KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DI SMA NEGERI 1 SRAGEN Profesionalisme Guru Ditinjau Dari Kompetensi Pedagogik Dan Kompetensi KepribadianDi SMA Negeri 1 Sragen.

PROFESIONALISME GURU DITINJAU DARI KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN
KOMPETENSI KEPRIBADIAN DI SMA NEGERI 1 SRAGEN

Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan
Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
Pendidikan Akuntansi

Disusun oleh:

AYU PUSPITA SARI
A. 210 080 111

PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012

ABSTRAK
PROFESIONALISME GURU DITINJAU DARI KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN
KOMPETENSI KEPRIBADIAN DI SMA NEGERI 1 SRAGEN
Oleh: Ayu Puspita Sari *, Sabar Narimo **, Sriyono **

*Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi, FKIP, UMS.
**Dosen Program Pendidikan Akuntansi, FKIP, UMS.
Abstrak:Jenis penelitian ini adalah penelitian dskriptif kuantitatif. Penelitian ini
mengambil lokasi di SMA Negeri 1 Sragen. Dalam penelitian ini yang di jadikan populasi adalah
guru SMA Negeri 1 Sragen yang berjumlah 79 guru. Teknik pengumpulan data menggunakan
teknik angket dan dokumentasi. Teknik analisis yang data yang digunakan adalah analisis regresi
linier ganda, uji keberartian regresi linier ganda (uji F) dan uji keberartian koefisien regresi linier
ganda (uji t), selain itu dilakukan pula perhitungan sumbangan relatif dan sumbangan efektif.
Kesimpulan penelitian ini adalah 1) Kompetensi pedagogik berpengaruh positif terhadap
profesionalisme guru. Berdasarkan uji t diperoleh thitung> ttabel, yaitu 4,197>2,003 dan nilai
probabilitas signifikansi ttabel, yaitu 3,837>2,003 dan
nilai probabilitas signifikansi< 0,05, yaitu 0,000. 3) Kompetensi pedagogik dan kompetensi
kepribadian secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap profesionalisme guru.
Berdasarkan uji F diketahui bahwa H0 ditolak, karena Fhitung> Ftabel, yaitu 26,268>3,162 dan nilai
probabilitas signifikansi< 0,05, yaitu 0,000. 4)Variabel kompetensi pedagogik memberikan
sumbangan efektif 25,8%. Variabel kompetensi kepribadian memberikan sumbangan efektif
22,6%, jadi total sumbangan efektif adalah sebesar 48,4%, sedangkan 51,6% sisanya dipengaruhi
oleh variabel lain yang tidak diteliti
Kata Kunci: kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, profesionalisme guru
*Universitas Muhammadiyah Surakarta


PENDAHULUAN

Pendidikan adalah usaha untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya
manusia (SDM) melalui kegiatan pengajaran. Ada dua buah konsep kependidikan yang
berkaitan antara satu dengan yang lainnya, yaitu belajar (learning) dan pelajaran
(instruction). Konsep belajar berakar pada pihak peserta didik dan konsep pembelajaran
berakar pada pihak pendidik. Dalam proses belajar mengajar (PBM) terjadi interaksi antara
peserta didik dan pendidik. Peserta didik adalah seseorang atau sekelompok orang sebagai
penerima pelajaran yang dibutuhkannya, sedangkan pendidik adalah seseorang atau
sekelompok orang yang berprofesi sebagai pengolah kegiatan belajar mengajar dan
seperangkat pesanan lainnya yang memungkinkan berlangsungnya kegiatan belajar
mengajar yang efektif.
Meningkatkan mutu pendidikan adalah sebuah keharusan, untuk mengungkapkannya
membutuhkan adanya upaya perbaikan di semua sektor yang mendukung dunia pendidikan
itu sendiri. Prasyaratnya adalah adanya sarana dan prasarana pendidikan yang memadai, di
antaranya gedung sekolah yang representative, fasilitas perpustakaan, sistem pendidikan,
anggaran yang cukup, dan guru yang professional sebagai tenaga pendidik.
Definisi profesional menurut Sagala,Syaiful (2009:1) mengemukakan bahwa
profesionalisme merupakan sikap professional yang berani melakukan sesuatu sebagai

pekerjaan pokok sebagai profesi dan sebagai pengisi waktu luang atau sebagai hobi belaka.
Profesionalisme merujuk kepada komitmen para anggota suatu profesi untuk meningkatkan
kemampuan professional dan terus menerus mengembangkan strategi-strategi yang
digunakannya dalam melakukan pekerjaan yang sesuai dengan profesinya.
Kompetensi pedagogik pada dasarnya adalah kemampuan guru dalam mengelola
pembelajaran peserta didik. Kompetensi pedagogik merupakan kompetensi khas yang akan
membedakan guru dengan profesi lainnya dan akan menentukan tingkat keberhasilan proses
dan hasil pembelajaran peserta didiknya. Kompetensi ini tidak diperoleh secara tiba-tiba
tetapi melalui upaya belajar secara terus menerus dan sistematis, baik pada masa pra jabatan
(pendidikan calon guru) maupun selama dalam jabatan, yang didukung oleh bakat, minat
dan potensi keguruan lainnya dari masing-masing individu yang bersangkutan.

Sedangkan kompetensi kepribadian akan turut menetukan apakah para guru dapat
disebut sebagai pendidik yang baik atau sebaliknya, justru menjadi perusak anak didiknya.
Sikap dan citra negatif seorang guru dan berbagai penyebabnya seharusnya dihindari jauhjauh agar tidak mencemarkan nama baik guru. Jangan sebaliknya, guru sebagai teladan bagi
murid-muridnya harus memiliki sikap dan kepribadian utuh yang dapat dijadikan tokoh
panutan idola dalam seluruh segi kehidupannya.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian tentang “ PROFESIONALISME GURU DITINJAU DARI KOMPETENSI
PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DI SMA NEGERI 1 SRAGEN”.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat dirumuskan beberapa
masalah sebagai berikut, adakah pengaruh antara kompetensi pedagogik terhadap
profesionalisme guru di SMA Negeri 1 Sragen, adakah pengaruh kompetensi kepribadian
terhadap profesionalisme guru di SMA Negeri 1 Sragen, adakah pengaruh antara kompetensi
pedagogik dan kompetensi kepribadian terhadap profesionalisme guru di SMA Negeri 1
Sragen.
Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka tujuan yang akan dicapai dalam
penelitian ini adalah, untuk mengetahui pengaruh antara kompetensi pedagogik terhadap
profesionalisme guru di SMA Negeri 1 Sragen, untuk mengetahui pengaruh antara
kompetensi kepribadian terhadap profesionalisme guru di SMA negeri 1 Sragen, untuk
mengetahui pengaruh antara kompetensi pedagogik dan kompetensi kepribadian terhadap
profesionalisme guru di SMA Negeri 1 Sragen.

LANDASAN TEORI

Profesionalisme berasal dari akar kata profesi dan professional, profesi berasal dari
kata professional, serta professional berasal dari kata professional, yang mempunyai
batasan bervariasi tergantung konteks yang ingi di ungkapkan. Professional merupakan
dari kata sifat yang berarti sangat mampu melakukan suatu pekerjaan. Sebagai kata benda,
professional kurang lebih berarti orang yang melaksanakan sebuah profesi dengan

menggunakan professional seperti pencaharian.
Menurut Danim,Sudarwan (2010:57) Profesionalisme guru adalah kemampuan dan
kewenangan guru dalam menjalankan profesi keguruannya dengn kemampuan tinggi.
Profesionalisme guru merupakan kemampuan yang dimiliki oleh guru dalam bidang
keguruan atau yang sesuai dengan profesinya, sehingga guru tersebut mampu mempunyai
kinerja yang optimal.
Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan pasal 28 ayat (3) butir a
dikemukakan bahwa “Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru dalam
pengelolaan pembelajaran peserta didik yang sekurang-kurangnya meliputi hal-hal yaitu:
pemahaman wawasan atau landasan pendidikan, pemahaman terhadap peserta didik,
pengembangan kurikulum atau silabus, perancangan pembelajaran”.
Menurut Yamin dan Masinah (2010), Kompetensi kepribadian adalah kemampuan
personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan
berwibawa, berakhlak mulia dan menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat,
dapat mengevaluasi diri dan mengembangkan potensi diri secara berkelanjutan.
Kompetensi kepribadian tersebut harus melekat dan teraktualisasi dalam perilaku seharihari guru.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah diskriptif kuantitatif, karena data yang diperoleh berasal

dari gambaran data yang berbentuk angka yang kemudian diinteprestasikan subyek
penelitian ini adalah seluruh guru di SMA Negeri 1 Sragen yang berjumlah 79 guru.
obyek penelitian ini berhubungan dengan kompetensi pedagogik dan kompetensi
kepribadian, Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru di SMA Negeri 1 Sragen
yang terdiri dari 79 guru. Karena populasi dalam penelitian ini kurang dari 100 maka
penelitian ini tidak menggunakan sampel dan sampling, sehingga disebut dengan
penelitian populasi.Sumber data diperoleh melalui data primer yang digunakan adalah
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian diperoleh dari sebaran angket. Data
sekunder yang digunakan adalah buku- buku bacaan yang digunakan untuk memperkuat
data yang disajikan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket dan
dokumentasi. Angket digunakan untuk memperoleh informasi dari responden tentang halhal yang ia ketahui. Sedangkan dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data nama
guru.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
1. Analisis Regresi Linier Ganda
Tabel 4.10. Ringkasan hasil analisis regresi linear ganda
Variabel

Koefisien Regresi


t

Sig

12,868

2,585 0,012

Kompetensi pedagogik

0,372

4,197 0,000

Kompetensi kepribadian

0,344

3,837 0,000


Konstanta

F hitung = 26,268
R2 = 0,484
Berdasarkan Tabel 4.10 diperoleh persamaan regresi linear ganda sebagai berikut :
Y = 12,868 + 0,372X1 + 0,344�2 . Dari persamaan tersebut dapat disimpulkan bahwa
profesionalisme guru di SMA Negeri 1 Sragen di pengaruhi oleh kompetensi pedagogik
dan kompetensi kepribadian.
2. Pengujian Hipotesis
Hasil pengujian hipotesis pertama diperoleh nilai thitung sebesar 4,197 dengan
signifikansi 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa thitung > ttabel, yaitu 4,197 > 2,003 dan nilai
probabilitas signifikansi < 0,05, yaitu 0,000. Sehingga dapat disimpulakan kompetensi
pedagogik berpengaruh positif terhadap profesionalisme guru di SMA Negeri 1 Sragen.
Hasil pengujian hipotesis kedua diperoleh nilai thitung sebesar sebesar 3,837 dengan
signifikansi 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa thitung > ttabel, yaitu 3,837 > 2,003 dan nilai
probabilitas signifikansi < 0,05, yaitu 0,000. Sehinga dapat disimpulkan kompetensi
kepribadian berpengaruh positif terhadap profesionalisme guru di SMA Negeri 1 Sragen.
Hasil pengujian hipotesis ketiga diperoleh nilai Fhitung sebesar sebesar 26,268
dengan siginifikansi sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa Fhitung > Ftabel, yaitu 26,268

> 3,162 dan nilai probabilitas signifikansi < 0,05, yaitu 0,000. Sehingga dapat disimpulkan
kompetensi pedagogic dan kompetensi kepribadian secara bersama-sama berpengaruh
positif terhadap profesionalisme guru di SMA Negeri 1 Sragen

3. Koefesien Determinasi
Berdasarkan analisis data menggunakan alat bantu program SPSS 12.0, diketahui
bahwa nilai kofisien determinasi (R2) adalah sebesar 0,484. Arti dari koefisien ini adalah
bahwa pengaruh yang diberikan oleh kombinasi variabel kompetensi pedagogic dan
kompetensi kepribadian terhadap profesionalisme guru adalah sebesar 48,4%, sedangkan
sisanya 51,6% dipengaruhi oleh variabel lain.
4. Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif
Dari hasil

perhitungan diketahui

bahwa variabel

kompetensi

pedagogik


memberikan sumbangan relatif sebesar 53,2% dan sumbangan efektif 25,8%. Variabel
kompetensi kepribadian memberikan sumbangan relatif sebesar 46,8% dan sumbangan
efektif 22,6%. Berdasarkan besarnya sumbangan relatif dan efektif nampak bahwa variabel
kompetensi pedagogik memiliki pengaruh yang lebih dominan terhadap kinerja guru
dibandingkan variabel kompetensi kepribadian.

PEMBAHASAN
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sertifikasi dan profesionalisme guru
berpengaruh positif terhadap kinerja guru. . Hal ini dapat dilihat dari persamaan regresi
linier berganda Y = 12,868 + 0,372X1 + 0,344�2 . Berdasarkan persamaan tersebut
terlihat bahwa koefisien regresi dari masing-masing variabel independen bernilai positif,
artinya variabel kompetensi pedagogic dan kompetensi kepribadian secara bersama-sama
berpengaruh positif terhadap profesionalisme guru di SMA Negeri 1 Sragen.
Hasil uji hipotesis pertama diketahui bahwa thitung > ttabel, yaitu, 4,197 > 2,003 dan
nilai probabilitas signifikansi < 0,05, yaitu 0,000. Dengan sumbangan relatif sebesar
(53,2%)sumbangan efektif yang cukup besar (25,8%). Berdasarkan kesimpulan tersebut
dapat dikatakan bahwa semakin tinggi kompetensi pedagogik maka semakin tinggi pula
profesionalisme guru, sebaliknya makin rendah kompetensi pedagogik maka semakin
rendah pula profesionalisme guru.

Hasil uji hipotesis kedua diketahui bahwa thitung > ttabel, yaitu yaitu 3,837 > 2,003 dan
nilai probabilitas signifikansi < 0,05, yaitu 0,000. dengan sumbangan relatif sebesar
(46,8%) dan sumbangan efektif (22,6%). Berdasarkan kesimpulan tersebut dapat
dikatakan bahwa semakin tinggi kompetensi kepribadian maka semakin tinggi pula
profesionalisme guru, sebaliknya makin rendah kompetensi kepribadian maka semakin
rendah pula profesionalisme guru.
Hasil uji hipotesis ketiga diketahui bahwa nilai Fhitung > Ftabel, yaitu 26,268 > 3,162
dan nilai probabilitas signifikansi < 0,05, yaitu 0,000. Hal ini berarti kompetensi
pedagogic dan kompetensi kepribadian secara bersama-sama berpengaruh positif
terhadap profesionalisme guru di SMA Negeri 1 Sragen. Berdasarkan kesimpulan
tersebut dapat dikatakan bahwa kecenderungan peningkatan kombinasi variabel
kompetensi pedagogic dan kompetensi kepribadian guru akan diikuti peningkatan
profesionalisme guru , sebaliknya kecenderungan penurunan kombinasi variabel
kompetensi

pedagogik

dan

kompetensi

kepribadian

akan

diikuti

penurunan

profesionalisme guru. Sedangkan koefisien determinasi yang diperoleh sebesar 0,484
bahwa pengaruh yang diberikan oleh kombinasi variabel kompetensi pedagogik dan
kompetensi kepribadian terhadap profesionalisme guru adalah sebesar 48,4% sedangkan
51,6% dipengaruhi oleh variabel lain.

Dari hasil perhitungan diketahui bahwa variable kompetensi pedagogik memberikan
sumbangan relatif sebesar 53,2% dan sumbangan efektif 25,8%. Variabel kompetensi
kepribadian memberikan sumbangan relatif sebesar 46,8% sumbangan efektif 22,6%.
Dengan membandingkan nilai sumbangan relatif dan efektif nampak bahwa variabel
kompetensi pedagogik memiliki pengaruh yang lebih dominan terhadap profesionalisme
guru dibandingkan variabel kompetensi kepribadian. Jadi kompetensi pedagogik dan
kompetensi kepribadian yang dimiliki subjek yakni guru- guru memiliki kemampuan
pengelolaan pembelajaran dan kemampuan dalam menampilkan kepribadian yang tinggi.
Profesionalisme guru dikatakan baik apabila seorang guru mampu mengembangkan
kompetensi-kompetensi yang harus di miliki guru yaitu kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional serta menerapkan
pada kegiatan pembelajaran sehari-hari di SMA Negeri 1 Sragen.

KESIMPULAN
Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan pada BAB sebelumnya
maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Kompetensi pedagogik berpengaruh positif terhadap profesionalisme guru.
2. Kompetensi kepribadian berpengaruh positif terhadap profesionalisme guru.
3. Kompetensi pedagogik dan kompetensi kepribadian secara bersama-sama berpengaruh
positif terhadap profesionalisme guru.
4. Variabel kompetensi pedagogik memberikan sumbangan efektif 25,8%. Variabel
kompetensi kepribadian memberikan sumbangan efektif 22,6%, jadi total sumbangan
efektif adalahsebesar 48,4%, sedangkan 51,6% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain
yang tidak diteliti.

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rienika
Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rienika
Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2007. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rienika
Cipta.
Buchori, Alma.2009.Guru Profesional.Bandung: Alfabeta
Danim, Sudarwan.2010. Profesionalisasi dan Etika Profesi Guru.Bandung:Alfabeta.
Kunandar.2009.Guru Profesional dan Sertifikasi implementasi KTSP.Jakarta:Gaung Persada
Muhibbin, Syah. 2000. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Mulyasa, E. 2007. Standar Kompetensi Dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Muslich, Masnur.2007. Sertifikasi Guru Menuju Profesionalisme Pendidik.Jakarta:Bumi Aksara
Sagala,

Syaiful.2009. Kemampuan
Bandung:Alfabeta.

Profesional

Guru

dan

Tenaga

Kependidikan.

Sugiyono.2004. Metode Penelitian Bisnis.Bandung:Alfabeta
Sugiyono.2005. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif R &D. Bandung:Alfabeta.
Hadi, Sutrisno.2007. Analisis Regresi. Yogyakarta:Andi Offset.
Surachmad, Winarno.2007. Pengantar Penelitian Ilmiyah.Bandung:Transito
Suryabrata, Sumadi.2003. Metode Penelitian.Jakarta:Rajawali.
Widiyanto, Joko. 2010. SPSS For Windows untuk Analisis Data Statistik dan Penelitian.
Surakarta: Laboratorium FKIP UMS
Yamin dan Masinah.2010. Standarisasi Kinerja Guru. Jakarta: Gaung Persada Pers.

Dokumen yang terkait

PROFESIONALISME GURU DITINJAU DARI KOMPETENSI GURU DAN SERTIFIKASI GURU DI SMA NEGERI Profesionalisme Guru Ditinjau Dari Kompetensi Guru Dan Sertifikasi Guru Di Sma Negeri Se-Kabupaten Boyolali Tahun 2014/2015.

0 2 12

PROFESIONALISME GURU DITINJAU DARI KOMPETENSI GURU Profesionalisme Guru Ditinjau Dari Kompetensi Guru Dan Sertifikasi Guru Di Sma Negeri Se-Kabupaten Boyolali Tahun 2014/2015.

0 2 15

BAB 1 PENDAHULUAN Profesionalisme Guru Ditinjau Dari Kompetensi Guru Dan Sertifikasi Guru Di Sma Negeri Se-Kabupaten Boyolali Tahun 2014/2015.

0 3 5

KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DITINJAU DARI PENGUASAANTEKNOLOGI INFORMASI KOMUNIKASIDAN Kompetensi Pedagogik Guru Ditinjau Dari Penguasaan Teknologi Informasi Komunikasi Dan Pengalaman Mengajar Di SMK Muhammadiyah 2 Sragen Tahun Ajaran 2014/ 2015.

0 2 16

KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DITINJAU DARI PENGUASAAN TEKNOLOGI INFORMASI KOMUNIKASI DAN PENGALAMAN Kompetensi Pedagogik Guru Ditinjau Dari Penguasaan Teknologi Informasi Komunikasi Dan Pengalaman Mengajar Di SMK Muhammadiyah 2 Sragen Tahun Ajaran 2014/ 201

0 2 13

KOMPETENSI PEDAGOGIK Kompetensi Pedagogik Guru Bersertifikat Pendidik Di SMP Negeri 1 Selogiri.

0 1 14

KOMPETENSI PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DITINJAU DARI Kompetensi Profesionalisme Guru Pendidikan Kewarganegaraan Ditinjau Dari Latar Belakang Pendidikan (Studi Kasus Guru PKn Di SMP Muhammadiyah 1 Surakarta).

0 1 18

KOMPETENSI PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DITINJAU DARI Kompetensi Profesionalisme Guru Pendidikan Kewarganegaraan Ditinjau Dari Latar Belakang Pendidikan (Studi Kasus Guru PKn Di SMP Muhammadiyah 1 Surakarta).

0 2 15

PROFESIONALISME GURU DITINJAU DARI KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN Profesionalisme Guru Ditinjau Dari Kompetensi Pedagogik Dan Kompetensi KepribadianDi SMA Negeri 1 Sragen.

0 0 17

PENDAHULUAN Profesionalisme Guru Ditinjau Dari Kompetensi Pedagogik Dan Kompetensi KepribadianDi SMA Negeri 1 Sragen.

0 2 9