PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA SEGI EMPAT MELALUI PENDEKATAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY (PTK Pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 2 Sawit Boyolali).

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DAN PRESTASI BELAJAR
MATEMATIKA PADA SEGI EMPAT MELALUI PENDEKATAN
COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY
(PTK Pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 2 Sawit Boyolali)

SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan
Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
Pendidikan Matematika

CANDRA SAKTI NURWACHID WIDAGDO
A 410 060 151

PROGDI MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2010

BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
Pendidikan pada dasarnya dipahami sebagai proses untuk membantu
manusia dalam menemukan dan mengembangkan potensi dirinya. Tujuan
untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia
seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan YME
dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, sehat
jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta tanggung
jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Keaktifan
kesebandingan

siswa
dengan

dan

prestrasi

peningkatan


belajar

mutu

memiliki

pendidikan,

yaitu

hubungan
apabila

dikehendaki peningkatan mutu pendidikan maka prestasi belajar yang dicapai
harus ditingkatkan, dan untuk meningkatkan prestasi belajar dibutuhkan
keaktifan siswa yang lebih besar dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Hal
ini menempatkan keaktifan siswa dan prestasi belajar pada posisi yang penting
di dalam proses pembelajaran, akan tetapi realita di lapangan menunjukan
bahwa banyak siswa yang tidak memiliki keaktifan yang tinggi dalam proses
pembelajaran.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang diberlakukan di
sekolah baru-baru ini menuntut siswa untuk bersikap aktif, kreatif dan
inovatif dalam menanggapi setiap pelajaran yang diajarkan. Setiap siswa harus

1

2

dapat memanfaatkan ilmu yang diperolehnya dalam kehidupan sehari-hari,
untuk itu setiap pelajaran selalu dikaitkan dengan manfaatnya dalam
lingkungan sosial masyarakat.
Keberhasilan proses kegiatan belajar mengajar pada pembelajaran
metematika dapat diukur dari keberhasilan siswa yang mengikuti kegiatan
tersebut. Keberhasilan itu dapat dilihat dari tingkat pemahaman, penguasaan
materi serta prestasi belajar siswa. Semakin tinggi pemahaman dan
penguasaan materi serta prestasi belajar maka semakin tinggi pula tingkat
keberhasilan pembelajaran. Prestasi dan keaktifan belajar memiliki hubungan
kesebandingan

dengan


peningkatan

mutu

pendidikan,

yaitu

apabila

dikehendaki peningkatan prestasi belajar maka dibutuhkan keaktifan belajar
yang lebih besar dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Namun dalam
kenyataannya dapat dilihat bahwa prestasi belajar matematika yang dicapai
siswa masih rendah. Menurut guru matematika SMP Negeri 2 Sawit,
pembelajaran matematika di SMP Negeri 2 Sawit juga ditemukan keragaman
masalah sebagai berikut : 1) keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran
masih belum nampak, 2) para siswa jarang mengajukan pertanyaan, walaupun
guru sering meminta agar siswa bertanya jika ada hal-hal yang belum jelas,
atau kurang paham, 3) keaktifan dalam mengerjakan soal-soal latihan pada

proses pembelajaran juga masih kurang dan 4) kurangnya keberanian siswa
untuk mengerjakan soal didepan kelas. Hal ini menggambarkan efektifitas dan
keaktifan belajar mengajar dalam kelas masih rendah.

3

Menumbuhkan sikap aktif, kreatif dan inovatif dari siswa tidaklah
mudah. Fakta yang terjadi adalah guru dianggap sumber belajar yang paling
benar. Proses pembelajaran yang terjadi memposisikan siswa sebagai
pendengar ceramah guru. Akibatnya proses belajar mengajar cenderung
membosankan dan menjadikan siswa malas belajar. Sikap anak didik yang
pasif tersebut ternyata tidak hanya terjadi pada mata pelajaran tertentu saja
tetapi pada hampir semua mata pelajaran termasuk metematika.
Dalam proses belajar mengajar guru matematika seharusnya mengerti
bagaimana

memberikan

stimulus


sehingga

siswa

mencintai

belajar

matematika dan lebih memahami materi yang diberikan oleh guru, serta
mampu mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan muncul kelompok siswa
yang menunjukkan gejala kegagalan dengan berusaha mengetahui dan
mengatasi faktor yang menghambat proses belajar siswa.
Lingkungan sekitar siswa juga menjadi penyebab rendahnya prestasi
dan keaktifan belajar siswa. Orang tua tidak peduli dengan perkembangan
belajar anak – anak mereka. Hal itu dibuktikan ketika peneriamaan rapor,
orang tua siswa banyak yang tidak hadir untuk mengambil rapor.
Menurut sebagian besar siswa SMP N 2 Sawit, mereka beranggapan
bahwa pelajaran matematika khususnya materi segiempat merupakan materi
yang sulit, tidak menarik serta membuat pusing. Anggapan seperti itu
membuat materi segiempat tidak bisa diterima dengan baik oleh para siswa

sehingga prestasi belajar siswa menjadi rendah. Diperlukan formula khusus
untuk memecahkan masalah tersebut

4

Untuk menciptakan suasana pembelajaran yang tidak membosankan
bagi siswa dan mencapai tujuan pengajaran sesuai dengan waktu yang
tersedia, maka dikembangkan model pembelajaran TS–TS. Pendekatan
pembelajaran two stay two stray (TS-TS) adalah Pendekatan pembelajaran
kooperatif

yang

memberikan

kesempatan

kepada

kelompok


untuk

membagikan hasil dan informasi ke kelompok lain. Pembelajaran ini
melibatkan seluruh pihak baik guru maupun siswanya
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah tersebut di atas,
maka permasalahan umum yang dicari jawabannya melalui penelitian ini
dirumuskan :
1. Apakah dengan pendekatan Cooperative Learning tipe Two Stay Two
Stray

dapat

meningkatkan

keaktifan

siswa


dalam

pembelajaran

matematika?
2. Apakah dengan pendekatan Cooperative Learning tipe Two Stay Two
Spray dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran

matematika?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mendiskripsikan proses
pembelajaran melalui pendekatan pembelajaran Cooperative Learning tipe
Two Stay Two Spray yang dilakukan oleh guru matematika. Selain itu

penelitian ini juga bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.

5

Secara khusus tujuan penelitian ini dirinci menjadi dua yaitu :
1. Untuk mendiskripsikan peningkatkan keaktifan siswa dalam pebelajaran

matematika melalui pendekatan Cooperative Learning tipe Two Stay Two
Stray. Keaktifan siswa dapat diamati dari beberapa indikator, antara lain :

a) kemampuan siswa mengemukakan pendapat, b) mendengarkan dengan
baik ketika teman berpendapat, c) melatih diri dalam memecahkan soal.
2. Untuk

meningkatkan

prestasi

belajar

matematika

siswa

melalui

pendekatan Cooperative Learning tipe Two Stay Two Stray.

D. Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini penulis berharap semoga hasil penelitian dapat
memberikan manfaat konseptual utamanya kepada pembelajaran matematika.
Disamping itu juga kepada penelitian peningkatan mutu proses dan hasil
pembelajaran matematika SMP.
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini diharapkan mampu memberikan
sumbangan terhadap pembelajaran matematika, utamanya untuk upaya
meningkatkan keaktifan dan preatasi belajar matematika siswa.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi nyata berupa
langah-langkah untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi siswa dalam
pembelajaran matematika melalui pendekatan Cooperative Learning tipe

6

Two Stay Two Stray. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan

manfaat bagi siswa, guru, dan sekolah.
a. Bagi siswa, penelitian ini dapat memberikan informasi tentang
pentingnya keaktifan dalam pembelajaran matematika.
b. Bagi guru, penelitian ini merupakan masukan dalam memperluas
pengetahuan dan wawasan tentang model pembelajaran terutama
dalam rangka meningkatkan keaktifan siswa

dalam pembelajaran

matematika.
c. Bagi sekolah, penelitian ini memberikan sumbangan dalam rangka
perbaikan metode pembelajaran matematika.
d. Bagi perpustakaan, penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai
perbandingan atau sebagai referensi untuk penelitian yang relevan.

Dokumen yang terkait

Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw Pada Konsep Pencernaan

2 14 198

The influence of using two stay two stray in learning reading comprehension of recount text: a quasi experimental research at second grade students of SMP Dharma Karya UT Pondok Cabe Ilir, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten.

2 16 106

perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan pendekatan sts, sets, dan stem pada pembelajaran konsep virus

3 22 77

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF Peningkatan Aktivitas Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) (PTK Pada Siswa Kelas VII F SMP Negeri 1 Colomadu Semester Gasal

0 3 17

PENDAHULUAN Penerapan Model Pembelajaran Two Stay Two Stray Dalam Meningkatkan Keaktifan Dan Kemampuan Komunikasi Belajar Matematika (PTK Pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP N 1Ngemplak 2014/ 2015).

0 2 6

CATATAN LAPANGAN OPTIMALISASI PENGGUNAAN STRATEGI TWO STAY TWO STRAY Optimalisasi Penggunaan Strategi Two Stay Two Stray Untuk Meningkatkan Keaktifan dan Keberanian Belajar Matematika Siswa ( PTK bagi Siswa Kelas VIII E Semester Genap SMP Negeri 2 Banyud

0 4 95

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY – PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY – TWO STRAY (TS-TS) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA (PTK di Kelas VIII SMP Muhammadiyah 2 Surakarta Tahun Ajaran 20

0 0 15

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Melalui Pendekatan Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Two Stay Two Stray Pada Siswa Kelas Vii Smp Negeri 2 Gatak T

0 0 15

PENDAHULUAN Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Melalui Pendekatan Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Two Stay Two Stray Pada Siswa Kelas Vii Smp Negeri 2 Gatak Tahun Pelajaran 2010/2011.

0 0 7

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Melalui Pendekatan Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Two Stay Two Stray Pada Siswa Kelas Vii Smp Negeri 2 Gatak Tahun Pelajara

0 0 14