PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA BERBANTUAN SIMULATOR CISCO PACKET TRACERTERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK SMK PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF REKAYASA PERANGKAT LUNAK (RPL).

(1)

i

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA BERBANTUAN SIMULATOR CISCO PACKET TRACER TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK SMK PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF REKAYASA

PERANGKAT LUNAK (RPL)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ilmu Komputer

Oleh:

Imanul Hakim 0804638

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

i Imanul Hakim, 2013

Pengaruh Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Berbantuan Simulator CISCO PACKET TRACER Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Peserta Didik SMK Pada Pelajaran Produktif Rekayasa Perangkat Lunak (RPL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA BERBANTUAN SIMULATOR CISCO PACKET TRACER TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK SMK PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF REKAYASA

PERANGKAT LUNAK (RPL)

Oleh

Imanul Hakim NIM. 0804683

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

© Imanul Hakim 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2013


(3)

ii

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, Dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(4)

i

IMANUL HAKIM

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA BERBANTUAN SIMULATOR CISCO PACKET TRACER TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK SMK PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF REKAYASA

PERANGKAT LUNAK (RPL)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I

Dr. H. Enjang Ali Nurdin, M. Kom NIP. 196711211991011001

Pembimbing II

Harsa Wara P., S.Si., M. Pd NIP. 198008102009121003

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Ilmu Komputer

Dr. H. Enjang Ali Nurdin, M. Kom NIP. 19671121199101100


(5)

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA BERBANTUAN SIMULATOR CISCO PACKET TRACERTERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PESERTA

DIDIK SMK PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF REKAYASA PERANGKAT LUNAK (RPL)

Imanul Hakim NIM. 0804638

Pembimbing I : Dr. H. Enjang Ali Nurdin, M. Kom Pembimbing II : Harsa Wara P., S.Si., M. Pd

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran serta minimnya pemberdayaan media pembelajaran baik fisik maupun non fisik seperti hardware dan software untuk meningkatkan pemahaman konsep peserta didik khususnya dalam mata pelajaran jaringan komputer. Melihat kondisi tersebut peneliti menggunakan metode tutor sebaya yang dapat meningkatkan keaktifan siswa dengan berbantuan simulator cisco

packet tracer sehingga dalam proses pembelajaran pada mata pelajaran jaringan

komputer dapat meningkatkan kemampuan pemahaman konsep peserta didik. Metode yang dipakai dalam penelitian adalah Quasy Experimental Designdengan desain eksperimen Nonequivalent Control Group Design dan sampel penelitian diambil dengan menggunakan teknik sampling Non Probability Sampling yang meliputi Sampling Purposive yaitu pada siswa kelas XI – RPL 1 dan XI – RPL 2 SMK Amal Bakti Kota Bandung. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa tes (Pretest dan Posttest) dan angket respon siswa. Berdasarkan data hasil penelitian yang telah diolah dapat diketahui bahwa : 1) peningkatan kemampuan pemahaman konsep pada kelas yang menggunakan metode tutor sebaya berbantuan simulator cisco packet tracer berbeda dibandingkan dengan kelas yang menggunakan metode konvensional; 2) meningkatnya kemampuan pemahaman konsep pada peserta didik yang dalam pembelajarannya menggunakan metode tutor sebaya berbantuan simulator cisco

packet tracer; 3) respon peserta didik terhadap pembelajaran dengan metode tutor

sebaya berbantuan simulator cisco packet tracer sangat baik.


(6)

v Imanul Hakim, 2013

Pengaruh Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Berbantuan Simulator CISCO PACKET TRACER Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Peserta Didik SMK Pada Pelajaran Produktif Rekayasa Perangkat Lunak (RPL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PEER TUTORSEFFECT ASSISTED BY SIMULATOR CISCO PACKET TRACER TO INCREASE STUDENTS CONCEPT UNDERSTANDING

IN VOCATIONAL SCHOOL

PRODUCTIVE SOFTWARE ENGINEERING (SE) SUBJECT

Imanul Hakim NIM. 0804638

Supervisor I : Dr. H. Enjang Ali Nurdin, M. Kom Supervisor II : Harsa Wara P., S.Si., M. Pd

ABSTRACT

This research is motivated by the lack of active learners in the learning process and the lack of instructional media empowerment both physical and non-physical such as hardware and software to improve student understanding of concepts especially in the subjects of computer networks.This research used peer tutoring method that can increase the activity of students with assisted simulator Cisco Packet Tracer so that the learning process on the subjects of computer networks can improve learners' understanding of the concept. The method used in thisresearch is Quasy Experimental Design with experimental design Nonequivalent Control Group Design and samples were taken by using a sampling technique covering Non Probability Sampling Purposive sampling is in class XI - 1 and XI RPL - RPL 2 SMK AmalBaktiBandung. Research instrument used in this research was in the form of test (Pretest and Posttest) and student questionnaire responses. Based on research data that has been processed can be seen that : 1) improvement ability of understanding concepts in class peer tutors using cisco packet tracer simulator aided differ than the class using conventional methods; 2) learners’ ability of understanding concept in the learning peer tutor method assisted by simulator cisco packet tracer improved; 3) response of learners towards learning with peer tutors method assisted by cisco packet tracer simulator was very good.

Keywords : Peer tutoring , Cisco Packet Tracer Simulator , Understanding Concepts


(7)

vi

DAFTAR ISI

PERNYATAAN... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMAKASIH ... Error! Bookmark not defined. ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL ... viii DAFTAR GAMBAR ... ix BAB I PENDAHULUANError! Bookmark not defined.

1.1. Latar Belakang ... Error! Bookmark not defined. 1.2. Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.3. Batasan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.4. Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.5. Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.6. Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. 1.7. Definisi Operasional ... Error! Bookmark not defined. BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1. Pemahaman Konsep ... Error! Bookmark not defined. 2.2. Metode Pembelajaran Tutor Sebaya ... Error! Bookmark not defined. 2.3. Simulator Cisco Packet Tracer ... Error! Bookmark not defined. BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2. Desain Eksperimen ... Error! Bookmark not defined.


(8)

vii Imanul Hakim, 2013

Pengaruh Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Berbantuan Simulator CISCO PACKET TRACER Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Peserta Didik SMK Pada Pelajaran Produktif Rekayasa Perangkat Lunak (RPL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.3. Prosedur Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.4. Populasi dan Sampel ... Error! Bookmark not defined. 3.5. Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.6. Hasil Uji Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.7. Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.1.1. Deskripsi Hasil ...Error! Bookmark not defined. 4.1.2. Hasil Uji Prasyarat...Error! Bookmark not defined. 4.1.2.1. Uji Normalitas ...Error! Bookmark not defined. 4.1.2.2. Uji Homogenitas ...Error! Bookmark not defined. 4.1.3. Hasil Uji Hipotesis (Uji t) ...Error! Bookmark not defined. 4.1.4. Pembahasan data angket ...Error! Bookmark not defined. 4.2. Pembahasan Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined. 5.2. Saran ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA


(9)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Interpretasi Koefisien Reliabilitas ... 32

Tabel 3.2. Interpretasi Indeks Kesukaran ... 33

Tabel 3.3. Interpretasi Daya Pembeda ...34

Tabel 3.4. Data Hasil Uji Instrumen Soal Pretest ... 37

Tabel 3.5. Data Hasil Uji Instrumen Soal Posttes ... 38

Tabel 3.6. Kriteria Nili Gain Ternormalisasi <g> ... 41

Tabel 4.1. Deskripsi Hasil Pretest, Posttest dan Gain Ternormalisasi <g> ... 46

Tabel 4.2. Hasil Uji Normalitas ... 47

Tabel 4.3. Hasil Uji Homogenitas ... 48


(10)

ix Imanul Hakim, 2013

Pengaruh Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Berbantuan Simulator CISCO PACKET TRACER Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Peserta Didik SMK Pada Pelajaran Produktif Rekayasa Perangkat Lunak (RPL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Interface Simulator Cisco Packet Tracer ... 19

Gambar 2.2.Penggunaan Device pada Simulator Cisco Packet Tracer ... 20

Gambar 2.3. Penggunaan Media Transmisi Wired pada Simulator Cisco Packet Tracer ... 20

Gambar 2.4. Setting IP Address pada Simulator Cisco Packet Tracer ... 21

Gmabar 2.5. Pengecekkan Ketersambungan Device pada Simulator Cisco Packet Tracer ... 22

Gambar 3.1. Desain Nonequivalent Control Group Design ... 24


(11)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan Industrial

Training, yang keberhasilannya dapat dilihat dengan sejauh mana

lulusannya mempunyai keunggulan kompetitif baik di tingkat regional, nasional maupun tingkat internasional. Dengan tuntutan tersebut, maka peserta didik SMK diharapkan mempunyai kemampuan untuk dapat membuat sebuah produk baik barang maupun jasa sesuai dengan jurusannya masing – masing.

Dalam Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 2 mengenai Dasar, Fungsi dan Tujuan Pasal 4 ditegaskan bahwa Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Dan sesuai dengan tujuan pendidikan menengah pada Peraturan Pemerintah


(12)

2 Imanul Hakim, 2013

Pengaruh Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Berbantuan Simulator CISCO PACKET TRACER Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Peserta Didik SMK Pada Pelajaran Produktif Rekayasa Perangkat Lunak (RPL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah pasal 3 ayat (2) bahwa Pendidikan menengah kejuruan mengutamakan


(13)

penyiapan peserta didik untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap profesional.

SMK khususnya dalam Bidang Studi Keahlian Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dari Program Studi Keahlian Teknologi Komputer dan Informatika ada 3 Kompetensi Keahlian yaitu : Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ), Multimedia (MM) dan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL). Dokumen kurikulum KTSP untuk SMK RPL mengorientasikan peserta didiknya untuk mampu membuat dan atau mengembangkan sebuah produk berupa Software aplikasi baik berupa Desktop, Web maupun yang berbasis mobile. Sesuai dengan tuntutan tersebut maka banyak sekali materi – materi yang harus diperlajari untuk membuat sebuah software aplikasi tersebut. Dari mulai menganalisis kebutuhan sistem baik itu data yang dibutuhkan, prosesnya seperti apa, dan hasil dari proses tersebut akan mengahasilkan apa. Secara singkatnya peserta didik mampu menganalisis, merancang, membuat, sampai dengan memasarkan hasil produknya ke masyarakat yang membutuhkan.

Dalam kurikulum KTSP untuk SMK RPL pun ada mata pelajaran diluar ke-RPL-an yang sangat berkaitan. Salah satunya adalah materi jaringan komputer. Materi jaringan komputer ini menitik beratkan pada bagaimana menghubungkan minimalnya 2 buah komputer baik itu secara

peer to peer maupun client - server. Jika masuk kedalam ranah RPL, ada

software yang harus melibatkan minimalnya 2 komputer tersebut seperti software berbasis web.


(14)

3

Ketika perogrammer (dalam hal ini peserta didik) akan membuat sebuah software berbasis web, maka peserta didik tersebut harus memikirkan bagaimana tampilan untuk di server dan bagaimana untuk d client. Kemudian bagaimana kedua tampilan tersebut dapat saling berkomunikasi antara server maupun client. Untuk itu dalam SMK RPL tidak hanya diajarkan mengenai bagaimana membuat software saja tetapi bagaimana menggunakan software tersebut untuk digunakan oleh banyak pengguna yang otomatis perangkat komputer pun berbeda.

Dari data hasil observasi sebelum dilakukannya penelitian ditemukan bahwa peserta didik mengalami kesulitan dalam memahami mata pelajaran jaringan komputer. Kondisi ini sebagian merupakan akibat dari terbatasnya ketersediaan alat bantu ajar baik yang berupa fisik (switch, router, kabel, hub, dll) ataupun yang bersifat non fisik (misalkan aplikasi/software simulator). Metode pembelajaran merupakan yang digunakan merupakan dugaan penyebab lain sulitnya siswa SMK RPL memahami materi jaringan komputer. Kecenderungan guru yang mengedepankan proses belajar teacher centre tidak memberikan asupan pengetahuan yang cukup terhadap kebutuan kognitif siswa dalam materi jaringan. Karena siswa relatif hanya akan bersikap pasif dan menunggu materi.

Dengan melihat situasi tersebut dalam penelitian ini peneliti memakai metode yang sesuai dengan kondisi tersebut. Dengan harapan semua peserta didik dapat berkontribusi aktif dalam proses pembelajaran.


(15)

Metode yang akan diterapkan dan di teliti oleh peneliti adalah Metode Pembelajaran Tutor Sebaya berbantuan Simulator Cisco Packet Tracer. Karena dengan simulator peserta didik dapat mempraktikan / membuat skema jaringan hanya dengan mengeluarkan biaya yang cukup murah.

Dengan judul lengkap Skripsi ini adalah “Pengaruh Metode

Pembelajaran Tutor Sebaya Berbantuan Simulator Cisco Packet Tracer Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Peserta Didik Smk Pada Mata Pelajaran Produktif Rekayasa Perangkat Lunak (RPL)”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan pada point 1.1, maka rumusan masalahnya dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Apakah terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemahaman konsep pada peserta didik yang dalam pembelajarannya menggunakan metode pembelajaran tutor sebaya berbantuan simulator cisco packet tracer dengan peserta didik yang dalam pembelajarannya menggunakan metode konvensional ?

2. Bagaimana peningkatan kemampuan pemahaman konsep pada peserta didik yang dalam pembelajarannya menggunakan metode tutor sebaya berbantuan simulator cisco packet tracer ?

3. Bagaimana respon peserta didik terhadap pembelajaran menggunakan metode tutor sebaya berbantuan simulator cisco packet tracer pada mata pelajaran jaringan komputer ?


(16)

5

1.3. Batasan Masalah

Sesuai dengan Rumusan Masalah pada point 1.2. supaya tidak melebar permasalahannya, maka peneliti memberikan batasan masalah yaitu :

1. Materi jaringan komputer yang diberikan dalam penelitian ini berbatas pada periferal jaringan komputer (PC, Switch, Hub, Router, Server, dll), jenis jaringan komputer, toplogi jaringan komputer, tipe – tipe jaringan komputer, media transmisi jaringan komputer, tipe pengkabelan, IP Address Versi 4 dan protokol & port.

2. Alat bantu simulator cisco packet tracer berbatas pada pemakaian saja dari hasil materi yang sudah dipelajari bukan mengembangkan simulator tersebut sesuai dengan kebutuhan materi yang dipelajari.

1.4. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang terdapat pada point 1.2. maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui perbedaan peningkatan kemampuan pemahaman konsep pada peserta didik yang dalam pembelajarannya menggunakan metode pembelajaran tutor sebaya berbantuan simulator cisco pcket tracer dengan peserta didik yang dalam pebelajarannya menggunakan metode konvensional.


(17)

2. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemahaman konsep pada peserta didik yang dalam pembelajarannya menggunakan metode tutor sebaya berbantuan simulator packet tracer.

3. Untuk mengetahui respon peserta didik terhadap pembelajaran menggunakan metode tutor sebaya berbantuan simulator cisco packet tracer pada mata pelajaran jaringan komputer.

1.5. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak, seperti :

1. Guru

Guru dapat mengetahui metode yang lain seperti Metode Pembelajaran Tutor Sebaya ini, sehingga metode ini menjadi salah satu alternatif metode yang digunakan dalam proses kegiatan KBM dan mengurangi tingkat kurangnya pemahaman peserta didik dalam memahami mata pelajaran produktif Rekayasa Perangkat Lunak. 2. Peserta didik

Peserta didik dapat berpartisipasi aktif (bertanya) dalam proses KBM, karena yang memberikan materi adalah teman sebaya mereka. Dengan Metode Pembelajaran Tutor Sebaya ini, peserta didik tidak sungkan lagi dalam bertanya, sehingga dapat meningkatkan pemahaman peserta didik pada mata pelajaran produktif Rekayasa Perangkat Lunak.


(18)

7 3. Sekolah

Dengan meningkatnya konsep pemahaman peserta didik pada mata pelajaran produktif Rekayasa Perangkat Lunak, sekolah tidak perlu lagi melakukan pembekalan materi untuk persiapan Uji Kompetensi tapi hanya sekedar mereview saja. Dan dapat meningkatkan proses pembelajaran tersebut.

4. Peneliti

Peneliti mendapatkan langsung proses hingga hasil penerapan Metode Pembelajaran Tutor Sebaya ini sehingga menambah wawasan dan pengalaman yang berharga tentang metode ini.

1.6. Hipotesis

Adapun hipotesis dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut :

Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemahaman konsep pada peserta didik yang dalam pembelajarannya menggunakan metode pembelajaran tutor sebaya berbantuan simulator cisco pcket tracer dengan peserta didik yang dalam pebelajarannya menggunakan metode konvensional.


(19)

1.7. Definisi Operasional

Definisi operasional dalam proposal ini antara lain : 1. Pemahaman Konsep

Pemahaman Konsep adalah kemampuan siswa yang berupa penguasaan sejumlah materi pelajaran, dimana siswa tidak sekedar mengetahui atau mengingat sejumlah konsep yang dipelajari, tetapi mampu mengungkapan kembali dalam bentuk lain yang mudah dimengerti, memberikan interprestasi data dan mampu mengaplikasikan konsep yang sesuai dengan struktur kognitif yang dimilikinya (Patria, 2007:21).

Adapun indikator / penjabaran dari pemahaman konsep menurut (Silversius, 1991:43-44) ada tiga, yaitu :

1) Menerjemahkan (translation)

Menerjemahkan yang dimaksud adalah bukan hanya peralihan bahasa saja, tetapi dari konsepsi abstrak menjadi suatu model yang simbolik, contohnya kata – kata menjadi gambar grafik.

2) Menginterpretasi (interpretation)

Menginterpretasi adalah kemampuan untuk mengenal dan memahami ide utama suatu komunikasi. 3) Mengekstrapolasi (extrapolation)

Mengekstraploasi lebih menuntut kemampuan intelektual yang lebih tinggi.


(20)

9

2. Metode Pembelajaran Tutor Sebaya

Metode Pembelajaran Tutor Sebaya adalah metode pembelajaran yang dilakukan seseorang atau beberapa orang peserta didik yang ditunjuk dan ditugaskan untuk membantu peserta didik yang mengalami kesulitan belajar.

3. Simulator Cisco Packet Tracer

Cisco Packet Tracer merupakan simulator jaringan yang

berupa e-learning desktop base buatan Cisco. Pada simulator ini terdapat simulasi workstation, server, router dan perangkat jaringan lainnya yang dibuat sangat mirip dengan aslinya.


(21)

23

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

Dalam skripsi ini metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif yaitu Quasi Experimental Design. Menurut Sugiyono (2010:13) dalam bukunya :

Metode ini merupakan pengembangan dari True Experimental

Design, yang sulit dilaksanakan. Pada desain ini mempunyai kelompok

kontrol tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhya untuk mengontrol variabel – variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Namun demikian desain ini lebih baik jika dibandingkan dengan Pre Experimental

Design. Desain ini digunakan karena pada kenyataannya sulit

mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian.

3.2. Desain Eksperimen

Desain Eksperimen Quasi Experimental Design yang digunakan yaitu bentuk Nonequivalent Control Group Design. Menurut Sugiyono (2010:13) dalam bukunya :


(22)

24 Imanul Hakim, 2013

Pengaruh Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Berbantuan Simulator CISCO PACKET TRACER Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Peserta Didik SMK Pada Pelajaran Produktif Rekayasa Perangkat Lunak (RPL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Desain ini hampir sama dengan desain Pretest-Posttest

Control Group Design, hanya pada desain ini kelompok

eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random. Paradigma penelitiannya dapat digambarkan sebagai berikut :

(Sugiyono, 2010:116)

Gambar 3.1. Desain Nonequivalent Control Group Design

= pretest untuk kelompok eksperimen & kelompok kontrol = posttest untuk kelompok eksperimen & kelompok

kontrol

X = perlakuan terhadap penggunaan metode pembelajaran tutor sebaya pada kelas eksperimen

X


(23)

25

3.3. Prosedur Penelitian

Gambar 3.2. Alur proses penelitian

Untuk Lebih rincinya dapat diuraikan sebgai berikut : a. Tahap Persiapan

1. Pemilihan masalah dan menentukan materi pembelajaran Kesimpulan

Dokumentasi Pembahasan

Posttest Analisis Data

Posttest

Pembelajaran Tutor Sebaya Pembelajaran Konvensional

Pretest Pretest

Kelas Eksperimen Perlakuan Instrumen

Kelas Kontrol

Uji Instrumen Judgement Membuat Instrumen

Identifikasi masalah Pendahuluan


(24)

26 Imanul Hakim, 2013

Pengaruh Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Berbantuan Simulator CISCO PACKET TRACER Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Peserta Didik SMK Pada Pelajaran Produktif Rekayasa Perangkat Lunak (RPL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Studi literatur

3. Merumuskan masalah 4. Merumuskan hipotesis

5. Melakukan observasi ke sekolah yang akan diteliti 6. Pengembangan instrumen penelitian

7. Penentuan media

8. Judgment instrumen penelitian 9. Revisi hasil judgment

10.Uji instrumen 11.Pengolahan data

a) Menghitung validitas instrumen soal b) Menghitung reliabilitas instrumen soal c) Menghitung indeks kesukaran intrumen soal d) Menghitung daya pembeda instrumen soal 12.Konsultasi / revisi dengan pembimbing

b. Tahap Pelakasanaan

1. Melakasanakan pretest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik 2. Menententukan tutor untuk penelitian pada kelas eksperimen. 3. Melakukan perlakuakn (treatment) pada kelas kontrol dan kelas

eksperimen, untuk kelas kontrol diberikan perlakuan pembelajaran dengan model konvensional sedangan untuk kelas eksperimen


(25)

27

diberikan perlakuan pembelajaran dengan Metode Pembelajaran Tutor Sebaya

4. Dilakukan posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, untuk mengetahui bagaiman kemampuan peserta didik setelah mendapat perlakuaan (treatment).

c. Tahap Evaluasi hasil

1. Merekap data – data intrumen penelitian a) Hasil uji instrumen nilai soal Pretest b) Hasil uji instrumen nilai soal Posttest 2. Pengolahan data

a) Menghitung uji normalitas instrumen soal b) Menghitung uji homogenitas instrumen soal c) Menghitung Uji t instrumen soal

3. Penarikan kesimpulan hasil pengolahan data d. Tahap Dokumentasi

Pada tahapan ini setelah semua diolah hasil uji instrumen penelitian, semua didokumentasikan sehingga ada bukti hasil uji instrumen tersebut.

3.4. Populasi dan Sampel

Populasi yang digunakan dalam peneltian ini adalah peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan Rekayasa Perangkat Lunak (SMK RPL). Yang lebih tepatnya adalah peserta didik SMK Amal Bakti Kota Bandung


(26)

28 Imanul Hakim, 2013

Pengaruh Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Berbantuan Simulator CISCO PACKET TRACER Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Peserta Didik SMK Pada Pelajaran Produktif Rekayasa Perangkat Lunak (RPL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang dulunya bernama SMK Bakti Mandiri Cipadung. Sedangkan Sampel dalam penelitian diambil dengan menggunakan teknik sampling Non

Probability Sampling yang meliputi Sampling Purposive. Sample ini

adalah dengan menggunakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan peneliti adalah rekomendasi dari guru produktif disekolah tersebut karena materi yang akan diajarkan dalam proses penelitian terdapat dalam kelas tersebut. Sample dalam penelitian ini diambil dari populasi sebanyak dua kelas. Yaitu pada kelas XI – RPL A dan kelas XI – RPL B. Pada teknik ini populasi bersifat homogen atau tidak memiliki strata selanjutnya kelas pertama yang menjadi kelas eksperimen akan diberikan pembelajaran dengan menggunakan Metode Pembelajaran Tutor Sebaya dan kelas kedua atau kelas kontrol diberikan pembelajaran dengan model konvensional.

3.5. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan adalah:

1) Tes (Tes Hasil Belajar) atau Pretest Posttest

Dalam belajar perlu adanya pengukuran apakah suatu pembelajaran sudah mencapai tujuan yang diaharapkan atau tidak maka salah satu ada dengan tes hasil belajar.Peneliti memberikan tes kelas kontrol dan kelas eksperimen agar dapat membandinkan hasil yang diperoleh.


(27)

29

Dalam hal ini tes yang diberikan terdapat dua tahap yang pertama tes awal dan yang kedua adalah tes akhir.Tes yang pertama di berikan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik baik dari kelas kontrol maupun kelas eksperimen.Sedangkan tes yang kedua diberikan untuk melihat kemamjuan belajar atau peningkatan pemahaman pada kedua kelas tersebut.

Tes hasil belajar dikembangakan berdasarkan indikator pada pokok bahasan yang telah ditetapkan oleh kurikulum yang dipakai disekolah yang bersangkutan.

Ada beberapa kriteria sebelum instrumen tes ini di pakai,maka sebaiknya diujicobakan terlebih dahulu untuk melihat kelayakan suatu instrumen tes maka kriterianya yaitu harus mengetahui tingkat validitas, reabilitas, daya pembeda dan indeks kesukaran pada setiap butir soal yang jika semua kriteria ini sudah terpenuhi kelayakanya maka instrumen tes dapat di pakai.

Langkah-langkah uji coba instrumen adalah sebagai berikut :

a. Instrumen dikonsultasikan dengan dosen pembimbing untuk melihat validitas teoritik.

b. Adjustment soal dengan dosen diluar pembimbing.

c. Instrumen diujicobakan pada peserta didik.


(28)

30 Imanul Hakim, 2013

Pengaruh Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Berbantuan Simulator CISCO PACKET TRACER Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Peserta Didik SMK Pada Pelajaran Produktif Rekayasa Perangkat Lunak (RPL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun pengolahan data hasil uji coba instrumen dilakukan sebagai berikut:

a. Validitas Instrumen

Validitas merupakan ketetapan atau kejituan alat pengukur serta ketelitian, kesamaan atau ketetapan pengukuran apa yang sebenarnya diukur. Menurut Arikunto, validitas terdiri atas tiga yaitu : Validitas keseluruhan, validitas soal, dan validitas item, dan validitas

factor (Suharsimi Arikunto, 1999 : 65).

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat, yaitu apabila butir-butir yang membentuk instrumen tidak menyimpang dari fungsi instrumen. Untuk menguji validitas digunakan rumus korelasi

Product Moment dengan menggunakan angka kasar, sebagai berikut:

√{ }{ }

(Sumarna, 2006:58)

Keterangan :

rxy= koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y N = banyaknya peserta didik yang mengikuti tes X = skor item tes

Y = skor responden


(29)

31

Untuk menafsirkan validitas maka digunakan klasifikasi Ruseffendi (1994:144), yaitu:

0,0 ≤ rxy ≤ 0.2 = Sangat Rendah 0,2 < rxy ≤ 0,4 = Rendah

0,4 < rxy ≤ 0,6 = Cukup 0,6 < rxy ≤ 0,8 = Tinggi

0,8 < rxy ≤ 1,0 = Sangat Tinggi

b. Reliabilitas Instrumen

Menurut Suharsimi (2002:154), reabilitas instrumen menunjukkan suatu pengertian bahwa instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen itu sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu.

Instrumen dikatakan reliabel apabila butir-butir yang membentuk instrumen sesuai dengan kenyataan, oleh karena itu berapa kalipun data diambil, hasilnya tetap akan sama. Reabilisasi menunjukkan tingkat keterandalan suatu instrumen, sehingga bila instrumen itu reliabel berarti data yang diperoleh dapat dipercaya dan diandalkan.Uji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan


(30)

32 Imanul Hakim, 2013

Pengaruh Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Berbantuan Simulator CISCO PACKET TRACER Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Peserta Didik SMK Pada Pelajaran Produktif Rekayasa Perangkat Lunak (RPL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

rumus product moment memakai angka kasar (raw score) dari Karl Pearson (Suherman E. , 2003:139) berikut:

√{ }{ }

(Sumarna, 2006:94) Keterangan:

= Reliabilitas

N = Banyaknya subyek

1

x = Kelompok data belahan pertama

2

x = Kelompok data belahan kedua

Setelah koefisien reliabilitas keseluruhan diperoleh kemudian di interpretasikan dengan menggunakan derajat reliabilitas alat evaluasi menurut Guilford (Suherman E., 2003:139) yang diinterpretasikan dalam kriterium sebagai berikut:

Tabel 3.1. Interpretasi Koefisien Reliabilitas

Koefesien Reliabilitas Interpretasi

0,90 ≤ r11≤ 1,00 Derajat reliabilitas sangat tinggi 0,70 ≤ r < 0,90 11 Derajat reliabilitas tinggi 0,40 ≤ r11< 0,70 Derajat reliabilitas sedang


(31)

33

0,20 ≤ r < 0,40 11 Derajat reliabilitas rendah 0,00 ≤ r < 0,20 11 Derajat reliabilitas sangat rendah

xy

r < 0,00 Tidak reliabilitas

c. Indeks Kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Suatu perangkat evaluasi yang baik akan menghasilkan skor atau nilai yang membentuk distribusi normal. Untuk mengUji tingkat kesukaran soal digunakan rumus :

JBA + JBB

IK =

JSA + JSB (Suherman E. , 2003:170)

Keterangan :

IK = Indeks Kesukaran

JBA = Jumlah peserta didik kelompok atas yang menjawab soal dengan benar

JBB = Jumlah peserta didik kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar

JSA = Jumlah peserta didik kelompok atas JSB = Jumlah peserta didik kelompok bawah

Setelah nilai daya pembeda diperoleh kemudian di interprestasikan dalam kriterium sebagai berikut :


(32)

34 Imanul Hakim, 2013

Pengaruh Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Berbantuan Simulator CISCO PACKET TRACER Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Peserta Didik SMK Pada Pelajaran Produktif Rekayasa Perangkat Lunak (RPL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.2. Interpretasi Indeks Kesukaran

Indeks Kesukaran Interpretasi

IK=0,00 Soal Terlalu sukar

0,00<IK≤0,30 Soal Sukar 0,30<IK≤0,70 Soal Sedang 0,70<IK≤1,00 Soal Mudah

IK=1,00 Soal terlalu mudah

d. Daya Pembeda

Soal yang memiliki daya pembeda yang baik akan dapat membedakan antara peserta didik yang menguasai materi dengan peserta didik yang tidak menguasai materi pelajaran.

Daya pembeda dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

JBA - JBB

DP=

JSA

(Suherman E. , 2003:160) Keterangan :

DP = Daya Pembeda

JBA = Jumlah peserta didik kelompok atas yang menjawab soal dengan benar


(33)

35

JBB = Jumlah peserta didik kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar

JSA = Jumlah peserta didik kelompok atas

Setelah nilai daya pembeda diperoleh kemudian di interpretasikan dalam kriteria sebagai berikut :

Tabel 3.3. Interpretasi Daya Pembeda

Daya Pembeda Interpretasi

0,70 <DP ≤1,00 Daya pembeda sangat baik 0,40<DP≤0,70 Daya pembeda baik 0,20<DP≤0,40 Daya pembeda cukup 0,00<DP≤0,20 Daya pembeda buruk

DP≤0,00 Daya pembeda sangat buruk

2) Angket

Digunakan sebagai penunjang untuk mengetahui tentang minat peserta didik setelah mengikuti pembelajaran dengan Metode Pembelajaran Tutor Sebaya.

3.6. Hasil Uji Instrumen Penelitian

Sebelum instrumen penelitian digunakan dalam proses penelitian, instrumen tersebut di judgement terlebih dahulu kepada dosen ahli baik dari dosen ahli dalam bidang pendidikan maupun dari dosen ahli dalam


(34)

36 Imanul Hakim, 2013

Pengaruh Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Berbantuan Simulator CISCO PACKET TRACER Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Peserta Didik SMK Pada Pelajaran Produktif Rekayasa Perangkat Lunak (RPL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

materi matapelajaran di sekolah yang akan di teliti. Dalam hal ini peneliti menggunakan instrument penelitian berupa : RPP, LKS, Soal Pretest dan Posttest dan Angket.

Dari hasil judgement tersebut diperoleh beberapa instrument penelitian yang diterima (dipakai), diperbaiki, di ganti konten yang terdapat dalam instrument tersebut. Untuk RPP secara umum harus diperbaiki dari segi kontennya misalnya sumber belajar, indikator, dll. Untuk LKS diterima dan dapat digunakan untuk penelitian. Untuk Soal Pretest dan Posttest secara umum diperbaiki dari segi titik dalam soal tersebut dan istilah – istilah. Sedangkan untuk Angket ditambahkan dari segi pernyataannya yaitu harus seimbang antara pernyataan positif dengan pernyataan yang negatifnya.

Setelah hasil judgment tersebut diperbaiki dan dikonsultasikan kembali dan disetujui kepada dosen pembimbing, maka peneliti mulai menguji instrumen tersebut yaitu Soal Pretest dan Posttest. Setelah melakukan Uji Instrumen data yang ada diolah dengan menghitung Reliabiltas, Validitas, Daya Pembeda dan Tingkat Kesukarannya. Berikut Data Hasil Uji Instrumen :

1. Soal Pretest

Instrumen valid dengan 6,7% kategori Sangat Tinggi, 13,3% kategori Tinggi, 46,7% kategori Cukup, 6,7% kategori Rendah, 0,0% kategori Sangat Rendah dan 26,7% kategori Tidak Valid.


(35)

37

Berdasarkan daya pembeda, instrumen yang memenuhi kriteria untuk digunakan sebagai instrumen penelitian sebanyak 13,3% kategori Sangat Jelek, 53,3% kategori Jelek, 13,3% kategori Cukup, 13,3% kategori Baik dan 6,67% kategori Sangat Baik. Berdasarkan tingkat kesukaran sebanyak 13,3% kategori Sukar, 26,7% kategori Sedang dan 60% kategori Mudah. Berdasarkan reliabilitasnya, instrumen tes ini memiliki nilai 0,65 yang berarti kategori Sedang.

Tabel 3.4. Data Hasil Uji Instrumen Soal Pretest

No

Soal

Reliabilitas Validitas Daya Pembeda

Tingkat

Kesukaran Keterangan

Nilai Keterangan Nilai Keterangan Nilai Keterangan Nilai Keterangan

1

0,65 Sedang

0,54 Cukup 0,11 Jelek 94% Mudah Diperbaiki

2 0,54 Cukup 0,11 Jelek 94% Mudah Diperbaiki

3 0,54 Cukup 0,11 Jelek 94% Mudah Diperbaiki

4 - - 0,00 Jelek 100% Mudah Diganti

5 - - 0,00 Jelek 0% Sukar Diganti


(36)

38 Imanul Hakim, 2013

Pengaruh Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Berbantuan Simulator CISCO PACKET TRACER Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Peserta Didik SMK Pada Pelajaran Produktif Rekayasa Perangkat Lunak (RPL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7 0,64 Cukup 0,44 Baik 56% Sedang Dipakai

8 0,07 Tidak Valid 0,11 Jelek 94% Mudah Diganti

9 0,27 Rendah 0,11 Sangat Jelek 39% Sedang Diperbaiki

10 0,03 Tidak Valid 0,11 Sangat Jelek 6% Sukar Diganti

11 0,65 Cukup 1,00 Sangat Baik 50% Sedang Dipakai

12 0,74 Tinggi 0,67 Baik 67% Sedang Dipakai

13 0,54 Cukup 0,11 Jelek 94% Mudah Diperbaiki

14 0,72 Tinggi 0,22 Cukup 89% Mudah Dipakai

15 0,45 Cukup 0,11 Jelek 72% Mudah Diperbaiki

2. Soal Posttest

Instrumen valid dengan 0,0% kategori Sangat Tinggi, 6,7% kategori Tinggi, 40,0% kategori Cukup, 20,0% kategori Rendah, 20,0% kategori Sangat Rendah dan 13,3% kategori Tidak Valid.

Berdasarkan daya pembeda, instrumen yang memenuhi kriteria untuk digunakan sebagai instrumen penelitian sebanyak 13,3% kategori Sangat Jelek, 40,0% kategori Jelek, 20,0% kategori Cukup, 26,7% kategori Baik dan 0,0% kategori Sangat Baik.

Berdasarkan tingkat kesukaran sebanyak 33,3% kategori Sukar, 33,3% kategori Sedang dan 33,3% kategori Mudah.

Berdasarkan reliabilitasnya, instrumen tes ini memiliki nilai 0,65 yang berarti kategori Sedang.

Tabel 3.5. Data Hasil Uji Instrumen Soal Posttest

No

Soal

Reliabilitas Validitas Daya Pembeda

Tingkat

Kesukaran Keterangan


(37)

39 1

0,65 Sedang

0,16 Sangat Rendah 0,09 Jelek 94% Mudah Diganti

2 0,01 Sangat Rendah -0,09 Sangat Jelek 94% Mudah Diganti

3 - - 0,00 Jelek 0% Sukar Diganti

4 0,51 Cukup 0,36 Cukup 89% Mudah Dipakai

5 0,22 Tidak Valid 0,18 Sangat Jelek 22% Sukar Diganti

6 0,46 Cukup 0,64 Baik 61% Sedang Dipakai

7 0,31 Rendah 0,09 Jelek 83% Mudah Diperbaiki

8 0,50 Cukup 0,36 Cukup 67% Sedang Dipakai

9 0,58 Cukup 0,45 Baik 72% Mudah Dipakai

10 0,04 Sngat Rendah 0,00 Jelek 11% Sukar Diganti

11 0,42 Cukup 0,18 Jelek 11% Sukar Diperbaiki

12 0,73 Tinggi 0,64 Baik 61% Sedang Dipakai

13 0,21 Rendah 0,27 Cukup 39% Sedang Diperbaiki

14 0,28 Rendah 0,09 Jelek 17% Sukar Diganti

15 0,54 Cukup 0,45 Baik 39% Sedang Dipakai

3.7. Analisis Data

Analisis Data diperlukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan pelaksanaan penelitian sesuai dengan tujuan yang ditetapkan peneliti. Terdapat dua proses dalam analisis data yaitu,

1. Pengumpulan Data a. Studi Literatur


(38)

40 Imanul Hakim, 2013

Pengaruh Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Berbantuan Simulator CISCO PACKET TRACER Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Peserta Didik SMK Pada Pelajaran Produktif Rekayasa Perangkat Lunak (RPL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Teknik ini dilakukan dengan cara mengumpulkan informasi dari berbagai sumber bahan pustaka untuk mendukung penelitian sesuai dengan permasalahan yang diteliti.

b. Tes Hasil Belajar

Tes hasil belajar dilakukan diawal yaitu pretest dan diakhir yaitu posttest. Pretest digunakan untuk mengetahui kemampuan awal kedua kelompok penelitian yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Sedangkan posttest digunakan untuk mengetahui kemampuan dan tingkat perbedaan pengaruh penggunaan media pada kedua kelompok penelitian, khususnya aspek pengetahuan dan pemahaman peserta didik.

c. Angket

Angket di berikan kepada peserta didik setelah peserta didik diberikan perlakuan dengan menggunakan Metode Pembelajaran Tutor Sebaya. Angket berisi pertanyaan tentang minat peserta didik setelah menggunakan model tersebut.

2. Pengolahan Data a. Tes Hasil Belajar

Untuk melihat peningkatan hasil belajar peserta didik dilakukan uji hipotesis, baik peningkatan pemahaman konsep peserta didik maupun peningkatan prestasi peserta didik yaitu dengan


(39)

41

Membuat Tabel Distribusi Skor, Melakukan Uji Indeks Gain (G) dan Gain Ternormalisasi (<g>), Melakukan Uji Normalitas Distribusi Skor, Melakukan Uji Homogenitas Varians dan Melakukan Uji t (dua pihak untuk kelas eksperimen). Tahap pengujiannya yaitu : 1) Membuat Tabel Distribusi Skor.

Data yang diperoleh kemudian di rekap dalam tabel kemudian dicari Rata – rata Skor, Skor Maksimal, Skor Minimal, Standar Deviasi dan Varians.

2) Uji Indeks Gain (G) dan Gain Ternormalisasi (<g>)

Untuk mengetahui efektifitas peningkatan hasil belajar peserta didik atau peningkatan prestasi belajar peserta didik dalam penelitian dilakukan perhitungan menggunakan Gain Skor Test (G) atau Indeks Gain. Indeks gain tersebut dapat dihitung dengan mengurangi hasil posstest peserta didik dengan hasil pretest peserta didik pada kelas kontrol maupun kelas eksperimen atau dengan rumus :

G = Posttest – Pretest

Keterangan :

G = Indeks Gain

Pretest = Skor Hasil Pretest Peserta didik Posttest = Skor Hasil Posttest Peserta didik


(40)

42 Imanul Hakim, 2013

Pengaruh Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Berbantuan Simulator CISCO PACKET TRACER Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Peserta Didik SMK Pada Pelajaran Produktif Rekayasa Perangkat Lunak (RPL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kemudian setelah menghitung Indeks Gain data tersebut kita hitung Gain Ternormalisasinya dengan membagi Indeks gain dengan hasil 100 dikurangi hasil pretest peserta didik, atau dengan rumus :

<g> =

Keterangan :

<g> = Gain Ternormalisasi G = Indeks Gain

Pretest = Skor Hasil Pretest Peserta didik Interpretasi Nilai Gain Ternormalisasi:

Tabel 3.6. Kriteria Nilai Gain Ternormalisasi <g>

Nilai <g> Kriteria

0,70 < <g> ≤ 1,00 Tinggi 0,30 ≤ <g> ≤ 0,70 Sedang 0,00 ≤ <g> < 0,30 Rendah

3) Uji Normalitas Distribusi Skor

Untuk melakukan Uji Normalitas distribusi skor, maka digunakan uji Chi Kuadrat, dengan rumus sebagai berikut :

X2=

(Sugiyono, 2012:107)

... 3.6.


(41)

43 Keterangan :

X2 = Chi Kuadrat

f0 = Frekuensi nyata atau hasil pengamatan

fh = Frekuensi yang diharapkan

Adapun langkah-langkah yang diperlukan dalam pengujian normalitas data adalah sebagai berikut :

1. Menyusun Tabel Distribusi Frekuensi i. Mengetahui Jumlah Peserta didik (n); ii. Menghitung Log n;

iii. Menghitung Jumlah Kelas Interval ; Jumlah Kelas Interval (K) = 1+3,3 Log n

n = Jumlah Peserta didik

iv. Mengetahui Skor Maksimal dan Skor Minimal v. Menghitung Rentang Data;

Rentang Data = (Skor Maksimal – Skor Minimal) vi. Menghitung Panjang Kelas Interval;

Panjang Kelas Interval = vii. Menentukan Batas Atas dan Batas Bawah;

Batas Atas = Nilai Minimal dan Batas Bawah = Batas Atas + Panjang Kelas Interval

viii. Menyusun Interval Kelas; ix. Menyusun Frekuensi (f0)


(42)

44 Imanul Hakim, 2013

Pengaruh Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Berbantuan Simulator CISCO PACKET TRACER Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Peserta Didik SMK Pada Pelajaran Produktif Rekayasa Perangkat Lunak (RPL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Menghitung Chi Kuadrat (χ2)

i. Menghitung Batas Kelas; Batas Kelas = Batas Atas – 0,5

Batas Atas = Batas Atas pada Tabel Distribusi Frekuensi ii. Menghitung Z Hitung;

Z Hitung = (Batas Kelas – Rata-rata) / Standar Deviasi iii. Menentukan Z Tabel;

iv. Menghitung Luas;

Luas = Z Tabel – Z Hitung

v. Menghitung fh(frekuensi yang diharapkan);

fh = Jumlah Peserta didik * Luas

vi. Memasukkan harga-harga f0 ke dalam tabel kolom f0 sekaligus menghitung harga-harga (fo-fh)2 dan

c. Membandingkan harga Chi Kuadrat Hitung dengan Chi Kuadrat Tabel.

4) Uji Homogenitas Varians

Untuk menentukan rumus t-test mana yang akan dipilih untuk pengujian hipotesis, maka perlu diuji dulu varians kedua sampel homogen atau tidak.

F =

(Sugiyono,2012:140)

5) Uji t


(43)

45

Uji t dilakukan untuk dapat mengambil kesimpulan dalam penerimaan hipotesis penelitian, untuk pengujian tersebut dipergunakan rumus t-test sebagai berikut :

a. bila jumlah anggota sampel n1 = n2 dan varians homogen (δ12 = δ22

), maka dapat digunakan rumus t-test, baik untuk separated maupun Polled Varians.

b. bila n1 ≠ n2, varians homogen (δ12 = δ22) dapat digunakan t-test dengan Polled Varians.

c. bila n1 = n2, varians tidak homogen (δ12 ≠ δ22) dapat digunakan rumus Separated Varians maupun Polled Varians.

d. bila n1 ≠ n2, dan varians tidak homogen (δ12 ≠ δ22). Untuk ini digunakan rumus Separated Varians.

Adapun rumus Separated Varians dan Polled Varians adalah sebagai berikut :

Separated Varians :

̅̅̅̅ ̅̅̅̅

(Sugiyono,2012:138)

Polled Varians :

̅̅̅̅ ̅̅̅̅

√( ) ( )

(√ )

(Sugiyono,2012:138)

... 3.9.


(44)

46 Imanul Hakim, 2013

Pengaruh Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Berbantuan Simulator CISCO PACKET TRACER Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Peserta Didik SMK Pada Pelajaran Produktif Rekayasa Perangkat Lunak (RPL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Angket

Untuk mengetahui respon peserta didik terhadap perlakuan belajar dengan Metode Pembelajaran Tutor Sebaya, maka angket yang diberikan akan diolah menggunakan Skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian.

Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item – item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.

Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata – kata.


(45)

(46)

57 Imanul Hakim, 2013

Pengaruh Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Berbantuan Simulator CISCO PACKET TRACER Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Peserta Didik SMK Pada Pelajaran Produktif Rekayasa Perangkat Lunak (RPL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan sesuai dengan rumusan masalah yang telah disebutka pada bab 1 mengenai judul skripsi “Pengaruh Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Berbantuan Simulator Cisco Packet Tracer Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Peserta didik SMK Pada Mata Pelajaran Produktif Rekayasa Perangkat Lunak (RPL)” adalah :

1. Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemahaman konsep pada peserta didik yang dalam pembelajarannya menggunakan metode pembelajaran tutor sebaya berbantuan simulator cisco packet tracer dengan peserta didik yang dalam pembelajarannya menggunakan metode konvensional. Hal tersebut berdasarkan dari diterimanya H1 atau ditolaknya H0. 2. Terdapat peningkatan kemampuan pemahaman konsep pada

peserta didik yang dalam pembelajarannya menggunakan metode tutor sebaya berbantuan simulator cisco packet tracer. 3. Respon peserta didik terhadap proses pembelajaran

menggunakan metode tutor sebaya pada mata pelajaran jaringan komputer sangat baik.


(47)

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dipaparkan dalam BAB IV dan BAB V, peneliti memberikan beberapa saran yaitu :

1. Penggunaan metode tutor sebaya dalam proses pembelajaran dapat dijadikan alternatif metode pembelajaran yang dapat mengingkatkan keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran. Dan tidak hanya diterapkan dalam kelas teori saja tetapi dalam praktek alangkah lebih baiknya menggunakan metode ini.

2. Dalam proses pembelajaran menggunakan metode tutor sebaya, guru harus mampu memilih materi mana yang cocok untuk diajarkan dengan metode ini dan juga dapat memilih tutor bukan hanya yang bernilai besar saja tetapi dari segi komunikasi.

3. Untuk dapat menciptakan proses pembelajaran yang lebih interaktif antar peserta didik, guru perlu mengawasi dan mengevalusi proses pembelajaran yang dilaksanakan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

4. Walaupun metode ini sudah lama dikenal dan diterapkan oleh guru dalam proses pembelajaran, alangkah lebih baiknya dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai meode ini baik itu dalam mata pelajaran Produktif maupun mata pelajaran lainnya.


(48)

i Imanul Hakim, 2013

Pengaruh Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Berbantuan Simulator CISCO PACKET TRACER Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Peserta Didik SMK Pada Pelajaran Produktif Rekayasa Perangkat Lunak (RPL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Dahar, Ratna Wilis. 1996. Teori – teori Belajar. Bandung: Erlangga.

Hariyadi, Roni. (2012). Definisi Pemahaman Konsep dalam Pembelajaran. [Online]. Tersedia : http://id.shvoong.com/social-

sciences/education/2264151-definisi-pemahaman-konsep-dalam-pembelajaran/ [20 Agustus 2013]

Harja, Media. (2012). Pemahaman Konsep Dalam Pembelajaran Matematika

Dengan Pendekatan Konstruktivisme. [Online]. Tersedia :

http://mediaharja.blogspot.com/2011/11/pemahaman-konsep.html [20 Agustus 2013]

Ismail Isnan, A. (2010). Belajar Jaringan Komputer Bagi Pemula dengan

Program Simulasi Cisco Packet Tracer. [Online]. Tersedia :

http://blog.tibandung.com/belajar-jaringan-komputer-bagi-pemula-dengan-program-simulasi-cisco-packet-tracer/ [08 Februari 2012]

Jihad, Asep. dan Haris, Abdul. 2008. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo.

Khotimah, Khusnul. (2007). Pengaruh Kreativitas Guru Dalam Proses Belajar


(49)

ii

Produktif Pada Peserta didik Kelas Di Jurusan Administrasi Perkantoran

SMKN 2 Semarang Tahun Pelajaran 2005/2006. Skripsi Jurusan

Manajemen Fakultas Ekonomi UNNES Semarang: tidak diterbitkan [Online]. Tersedia : http://www.scribd.com/doc/49817559/4/Mata-Pelajaran-Produktif [08Februari 2012]

Sri Rahayu, Yolanda. (2010). Simulasi Jaringan Komputer Menggunakan Cisco

Packet Tracer. [Online]. Tersedia :

http://yolailkomp.blog.ugm.ac.id/2010/10/05/simulasi-jaringan-komputer-menggunakan-cisco-packet-tracer/ [08 Februari 2012]

Sudjana. (2005). Metoda Ststistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2012). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Supriawan, Dedi. dan Benyamin Surasega, A. 1990. Strategi Belajar Mengajar (Diktat Kuliah). Bandung: FPTK-IKIP Bandung.

Surapranata, Sumarna. 2006. Analisis, Validitas, Reliabilitas dan Interpretasi


(50)

iii Imanul Hakim, 2013

Pengaruh Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Berbantuan Simulator CISCO PACKET TRACER Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Peserta Didik SMK Pada Pelajaran Produktif Rekayasa Perangkat Lunak (RPL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sutarno, M. (2012). Kategori Pemahaman Konsep. [Online]. Tersedia : http://fisika21.wordpress.com/2012/09/25/kategori-pemahaman-konsep/ [20 Agustus 2013]

Syamsuddin Makmun, A. (2003). Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosda Karya Remaja.

Teacher Creative Corner. (2010). Pembelajaran dengan Methode Tutor Teman

Sebaya. [Online]. Tersedia :

http://baliteacher.blogspot.com/2010/02/pembelajaran-dengan-methode-tutor-teman.html [08 Februari 2012]

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2002 Tentang Sistem

Nasional Penelitian, Pengembangan, Dan Penerapan Ilmu Pengetahuan

Dan Teknologi. [Online]. Tersedia :

http://hakitree.com/UU_Sistem_Nasional_Litbang_Penerapan_Iptek_ID [08 Februari 2012]

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Indonesia.

Unknown. (2011). Definisi Pemahaman Konsep. [Online]. Tersedia : http://ahli-definisi.blogspot.com/2011/03/definisi-pemahaman-konsep.html [20 Agustus 2013]


(51)

iv Unknown. (2013). Perbedaan Pemahaman Konsep dan Penguasaan Konsep. [Online]. Tersedia : http://mafiaol.com/2013/06/pemahaman-dan-penguasaan-konsep.html [20 Agustus 2013]


(1)

57

57 Imanul Hakim, 2013

Pengaruh Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Berbantuan Simulator CISCO PACKET TRACER Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Peserta Didik SMK Pada Pelajaran Produktif Rekayasa Perangkat Lunak (RPL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan sesuai dengan rumusan masalah yang telah disebutka pada bab 1 mengenai judul skripsi “Pengaruh Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Berbantuan Simulator Cisco Packet Tracer Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Peserta didik SMK Pada Mata Pelajaran Produktif Rekayasa Perangkat Lunak (RPL)” adalah :

1. Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemahaman konsep pada peserta didik yang dalam pembelajarannya menggunakan metode pembelajaran tutor sebaya berbantuan simulator cisco packet tracer dengan peserta didik yang dalam pembelajarannya menggunakan metode konvensional. Hal tersebut berdasarkan dari diterimanya H1 atau ditolaknya H0. 2. Terdapat peningkatan kemampuan pemahaman konsep pada

peserta didik yang dalam pembelajarannya menggunakan metode tutor sebaya berbantuan simulator cisco packet tracer. 3. Respon peserta didik terhadap proses pembelajaran

menggunakan metode tutor sebaya pada mata pelajaran jaringan komputer sangat baik.


(2)

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dipaparkan dalam BAB IV dan BAB V, peneliti memberikan beberapa saran yaitu :

1. Penggunaan metode tutor sebaya dalam proses pembelajaran dapat dijadikan alternatif metode pembelajaran yang dapat mengingkatkan keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran. Dan tidak hanya diterapkan dalam kelas teori saja tetapi dalam praktek alangkah lebih baiknya menggunakan metode ini.

2. Dalam proses pembelajaran menggunakan metode tutor sebaya, guru harus mampu memilih materi mana yang cocok untuk diajarkan dengan metode ini dan juga dapat memilih tutor bukan hanya yang bernilai besar saja tetapi dari segi komunikasi.

3. Untuk dapat menciptakan proses pembelajaran yang lebih interaktif antar peserta didik, guru perlu mengawasi dan mengevalusi proses pembelajaran yang dilaksanakan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

4. Walaupun metode ini sudah lama dikenal dan diterapkan oleh guru dalam proses pembelajaran, alangkah lebih baiknya dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai meode ini baik itu dalam mata pelajaran Produktif maupun mata pelajaran lainnya.


(3)

Proposal Penelitian Pendidikan Ilmu Komputer

i

Imanul Hakim, 2013

Pengaruh Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Berbantuan Simulator CISCO PACKET TRACER Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Peserta Didik SMK Pada Pelajaran Produktif Rekayasa Perangkat Lunak (RPL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Dahar, Ratna Wilis. 1996. Teori – teori Belajar. Bandung: Erlangga.

Hariyadi, Roni. (2012). Definisi Pemahaman Konsep dalam Pembelajaran. [Online]. Tersedia : http://id.shvoong.com/social-

sciences/education/2264151-definisi-pemahaman-konsep-dalam-pembelajaran/ [20 Agustus 2013]

Harja, Media. (2012). Pemahaman Konsep Dalam Pembelajaran Matematika

Dengan Pendekatan Konstruktivisme. [Online]. Tersedia :

http://mediaharja.blogspot.com/2011/11/pemahaman-konsep.html [20 Agustus 2013]

Ismail Isnan, A. (2010). Belajar Jaringan Komputer Bagi Pemula dengan Program Simulasi Cisco Packet Tracer. [Online]. Tersedia : http://blog.tibandung.com/belajar-jaringan-komputer-bagi-pemula-dengan-program-simulasi-cisco-packet-tracer/ [08 Februari 2012]

Jihad, Asep. dan Haris, Abdul. 2008. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo.

Khotimah, Khusnul. (2007). Pengaruh Kreativitas Guru Dalam Proses Belajar Mengajar Dan Fasilitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran


(4)

Produktif Pada Peserta didik Kelas Di Jurusan Administrasi Perkantoran SMKN 2 Semarang Tahun Pelajaran 2005/2006. Skripsi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi UNNES Semarang: tidak diterbitkan [Online]. Tersedia : http://www.scribd.com/doc/49817559/4/Mata-Pelajaran-Produktif [08Februari 2012]

Sri Rahayu, Yolanda. (2010). Simulasi Jaringan Komputer Menggunakan Cisco

Packet Tracer. [Online]. Tersedia :

http://yolailkomp.blog.ugm.ac.id/2010/10/05/simulasi-jaringan-komputer-menggunakan-cisco-packet-tracer/ [08 Februari 2012]

Sudjana. (2005). Metoda Ststistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2012). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Supriawan, Dedi. dan Benyamin Surasega, A. 1990. Strategi Belajar Mengajar (Diktat Kuliah). Bandung: FPTK-IKIP Bandung.

Surapranata, Sumarna. 2006. Analisis, Validitas, Reliabilitas dan Interpretasi Hasil Tes Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: Remaja Rosdakarya.


(5)

Proposal Penelitian Pendidikan Ilmu Komputer

iii

Imanul Hakim, 2013

Pengaruh Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Berbantuan Simulator CISCO PACKET TRACER Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Peserta Didik SMK Pada Pelajaran Produktif Rekayasa Perangkat Lunak (RPL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sutarno, M. (2012). Kategori Pemahaman Konsep. [Online]. Tersedia : http://fisika21.wordpress.com/2012/09/25/kategori-pemahaman-konsep/ [20 Agustus 2013]

Syamsuddin Makmun, A. (2003). Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosda Karya Remaja.

Teacher Creative Corner. (2010). Pembelajaran dengan Methode Tutor Teman Sebaya. [Online]. Tersedia :

http://baliteacher.blogspot.com/2010/02/pembelajaran-dengan-methode-tutor-teman.html [08 Februari 2012]

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2002 Tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, Dan Penerapan Ilmu Pengetahuan

Dan Teknologi. [Online]. Tersedia :

http://hakitree.com/UU_Sistem_Nasional_Litbang_Penerapan_Iptek_ID [08 Februari 2012]

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Indonesia.

Unknown. (2011). Definisi Pemahaman Konsep. [Online]. Tersedia : http://ahli-definisi.blogspot.com/2011/03/definisi-pemahaman-konsep.html [20 Agustus 2013]


(6)

Unknown. (2013). Perbedaan Pemahaman Konsep dan Penguasaan Konsep. [Online]. Tersedia : http://mafiaol.com/2013/06/pemahaman-dan-penguasaan-konsep.html [20 Agustus 2013]