PENGEMBANGAN TENAGA AKADEMIK PADA INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (IKIP) MANADO.
KENGEMBANGAN
TENAGA
AKADEMIK
PADA
ijlSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(IKIP)
MANADO
T E S I S
Diajukan kepada Panitia Ujian Tesis
Institut Keguruan dan IImu Pendidikan Bandung
untuk memenuhi sebagian dari syarat Program Pasca Sarjana
Bidang Studi Administrasi Pendidikan
^
Oleh :
ELISA LEXI KALUMATA
Nomor Pokok : 501/A/XVII-9
FAKULTAS
PASCA
SARJANA
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
BANDUNG
19 8
8
DISETUJUl DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING
PROF. DR. ACHMAD SANUSI, SH.
PEMBIMBING I
PROF. DR. OTENG SUT1SNA. MSc.
PEMBIMBING II
FAKULTAS
PASCA
INSTITUT KEGURUAN
SARJANA
DAN
ILMU
BANDUNG
19 8
8
PENDIDIKAN
"Zhe \ear e} the £,ord
It
the
beginning
knowledge . . .
o\
♦
( The proverb* 1*7)
3£). Program-program ini
dimaksudkan untuk dapat meningkatkan kemampuan serta performans tenaga akademik. Selain upaya yang direncanakan
dan terprogram secara formal, maka diharapkan juga dari
individu-individu atau pribadi tenaga pengajar ataupun ke
lompok
untuk mengembangkan
maupun kelompok-kelompok
diri melalui upaya ma*ndiri
non formal dalam bentuk peer-
groupnya.
Menyoroti secara khusus upaya pengembangan tenaga
pengajar secara terprogram atau secara formal, dalam hubu
ngannya dengan
laksanaan
performansnya
yang dapat dilihat pr.da pe
fungsi tenaga akademik terutama dalam hal meng
ajar dan meneliti, nampaknya masih
perlu dipertanyakan
sejauhmana upaya-upaya tersebut memberikan kontribusi
atau membawa dampak
bagi peningkatan priduktivitas ker-
ja. Kesangsian itu muncul terutama dari mereka yang me
ngemukakan hipotesis bahwa performans tenaga akademik
lebih banyak ditentukan oleh aspek internal (kondisi -
8
psikologis). Hipotesis itu antara dapat dilihat
pada tu
lisan Sjamsuddin yang mengemukakan bahwa "bagi pengajar
senior yang dipentingkan adalah lingkungan non fisik ter
masuk didalamnya kompleks psikologis yang mempengaruhi me
reka dalam
pelaksanaan tugas. Inilah
ini paling dirasakan
aspek yang selama
tidak menunjang mereka untuk mening
katkan mutu lulusan'.»(Kompas, 2-2-1987). Pandangan ini men
coba mengungkapkan peranan faktor
psikologis dan lingku
ngan non fisik
yang tidak atau kurang menunjang upaya pe
ningkatan mutu
dann produktivitas
pengajaran.
Kecenderungan ataupun gejala-gejala yang dikemuka
ka di atas
merupakan gambaran umum
tinggi dewasa ini di negeri tercitta.
sus gejala atau fenomena
keberadaan
kondisi
perguruan
Mengamti lebih khu
lembaga pendidikan
tinggi yang mempunyai misi khusus untuk mempersiapkan Tpa
ra calon
sarjana yang mendapat predikat tambahan sebagai
guru, maka akan diperoleh gambaran yang mungkin agak ber
beda dengan
jenis perguruan
tinggi
non IKIP. Perbedaan
nya juetr.u padat ciri. khusus (lembaga pendidikan guru) yang
menghasilkan tenaga-tenaga
ketrampilan (teknologi)
"terkecoh" juga
yang memiliki pengetahuan dan
dalam
masih
dalam masalah. kurang bermutu karena pro
ses belajar mengajar
atau interaksi
dalam mengembangkan kemampuan
makna belum
mengajar belajar
dapat diwujudkan.
dosen dan mahasiswa
mengajar belajar yang ber
9
B.
Perumusan Masalah
Masalah
utama dalam penelitian ini menyangkut
pengembangan tenaga akademik (dosen)
bangan mandiri maupun
yang berkenaan .dengan pengembangan
lewat program-program secara formal
an
baik melalui pengem
dalam kaitannya deng
kualitas performans dosen dalam menjalankan fiu£as dan
fungsi akaderaisnya.
Dalam latar belakang pemikiran telah terlihat kaitan
antara
pengembangan
sumber daya manusia dalam suatu or
ganisasi dengan mutu
atau produktivitas. Dalam peneliti
an ini juga akan melihat dan mengkajl '. pengembangan sum*
ber daya khususnya tenaga akademik
nen atauu
an
subyek yang
perguruan tinggi
berada pada titik sentral kegiat
yaitu menyelenggarakan pengajaran.
Suatu kenyataan yang
dapat dilihat
fakultas dilingkungan IKIP Manado
proses belajar mengajar
memuaskan, ialah
kan dalam
pada fakultas-
bahwa persoalan
belum berada pa«ia
mutu
tingkat yang
masih tetap didengungkan atau diungkap
pertemuan-pertemuan rutin
performans serta mutu
jar dosen
yang merupakan. kompo
belajar mahasiswa dan mutu menga
yang perlu diperhatikan.
naga
tersebut
gram
pengembangan
telah
para tenaga akademjk
banyak
yang
Sementara tenaga-te
sudah mengikuti pro
secara formal.
Gejala yang dikemukakan di atas baru merupakan salah
satu
contoh yang memerlukan kajian lebih
mendalam lagi
10
untuk dapat
meaperjelas serta menemukan indikator-indika-
tor lain yang dapat mempertegas persoalan yang pokok yaitu
masih belum memadainya mutu pendidikan.
Berdasarkan
fenomena mutu atau kualitas
pendidik
an pada IKIP Negeri Manado serta kondisi pengembangan tena
ga akademiknya, maka dapatlah dikemukakan
penelitian
rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Sejauh mana program pengembangan tenaga akademik mendo
rong
peningkatan performans profesional (berdasarkan
kriteria-kriteria performans yang ada).
2. Sejauh mana tingkat capaian
performans tenaga akademik
ditinjau dari ketiga dimensi
fungsinya (yaitu dalam pen
didikan pengajaran, penelitian dan pengabdian pada masyaa.
rakat).
3. Faktor-faktor manakah
performans
yang dominan dalam peningkatan
tena ga akademik ?
if. Bagaimana kecenderungan-kecenderungan performans
ga akademik pada IKIP
'. tik
Manado,'dilihat dari karakteris
bentuk dan jenis program
kukan
tena
pengembangan
yang dila
atau diikuti.
C. Pentingnva Masalah untuk Diteliti
Dilihat dari aspek kontribusinya terhadap pengembang
an ilmu administrasi pendidikan, melalui
penelitian ini
dapat ditemukan konsep-konsep yang dapat memperkaya ilmu administrasi oendidikan khususnya manajemen personil.
Dari segi operasionaL, diharapkan umpan
balik
yang
11
dapat
digunakan dalam
meningitatkan
kegiatan-kegiatan
pengadministrasian pendidikan khususnya dalam pengembang
an sumber daya (tenaga akaaemik) perguruan tinggi.
D. Tu.juan Penelitian
Penelitian ini bertujuar. untak mengeksplorasi (me
mahami, mendeskripsikan, menjelaskan) pengembangan tena
ga
akademik (dosen) bain:
maupun
melalui program secara formal
secara mandiri ("self development")
ngaruhi atau men^kontribusi
nya. Penelitian ini tidak
dalam mempe
kualitas
performans -
dimaksudkan untuk menguji hi-
potesis sebagaimana halnya dalam penelitian-^enelitian
kuantitatif. Berdasarkan fakta-fakta
tar fakta yang ditemukan
dapat menjaring
kan
maka
Disamping itu
ini akan mencoba
boleh
pula
dikembang
bertolak da
yang berkenaan dengan
mengevaluasi konsep
efektivitas
manusia (personil), konsep pengembangan
sia
ini diharapkan
bahwa fakta-fakta tersebut "mengandung teori"
penelitia n
konsep
maka penelitian
berbagai implikasi yang
menjadi hipotesis.
ri asumsi
serta huouu_an an
sumber daya
sumber daya manu
dalam organisasi.
E. Kerangka Penelitian dan Teori Yam: Digunakan
Dalam
gis
upaya mengungkapkan aspek yang sangat strate
menentukan produktivitas sumber daya manusia
da gilirannya
berrauara pada produktivitas
yang pa
lembaga maka
dalam penelitian ini akan memperjelas dan mengungkapkan
12
aspek-aspek :
a. Pengembangan
tenaga akademik lewat program formal
b. Pengembangan tenaga akademik
melalui casa informal
atau (self development)
c. gerformans tenaga akademik ,
Aspek pengembangan
sumoei aaya (tenaga akademik )
dalam organisasi perguruan tinggi merupaKan fungsi mana-
jemen personil yang oleh Gibson (1965) berlangsun6 paaa
tahap "in-service".
William B. Castetter mengemukakakn konsep pengemba
ngan personil itu sebagai
formal
vitas
pendekatan
dalam rangka perbaikan dan
formal maupun in
:enyempurnaan
efekti
personil. Dan bahwa pengembangan personil itu meli
puti aktivitas jangka
na masing-masing.
bangan
itu
pendek maupun jangka panjang dima
mempunyai tujuan tertentu. Tujuan pengem
sesuai dengan tingkatan posisi yang diduduki.
Castetter menegaskan :"...staff development
of staff improvement through approaches that
is the process
emphasize
self-realization, self growth, self-development. Develop
ment includes those activities aimed at improvement and
growth of abilities, attitudes, skills, and knowledge
of
the system members"(Castetter, 1981, hal. 313).
Edwin B. Flippo menegaskan hubungan program pengem
bangan sumber daya manusia (personil) dalam suatu organi
sasi
dengan
peningkatan
produktivitas dengan menyatakan:
13
"Planned
development
programs will return values to the
organization in terms of increased productivity, heighte
ned morale, reduce cost, and greater organizational sta
bility and flexibility to adapt to changing external re
quirement"(Flippo, 1982, p. 181).
Lewat
di
pengembangan tenaga akademik diharapkan terja-
perubahan,peningkatan
si (perguruan tinggi).
produktivitas dalam
Perubahan mana
organisa
dapat dilihat da
ri performans tenaga akademik itu sendiri.
Dalam suatu
kebijakan Pemerintah khusus yang mayangkut
tenaga akade
mik
dikemukakan beberapa
kriteria tugas pokoknya (Kepu
tusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 079/1970) ya
itu
: 1)
Pengabdian
Pendidikan dan Pengajaran, 2) Penelitian, 3)
Masyarakat. Untuk bidang kegiatan
dan Pengajaran
pokok-pokok kegiatannya
Pendidikan
sebagai berikut;
1. Memberi kuliah (termasukmemberi/memeriksa ujian dan
skripsi/thesis tingkat Sarjana atau Sarjana Muda.
2.
Membantu
3. Membantu
memberikan kuliah
memberikan Skripsi/Tesis tingkat sarjana
4. Menjadi sponsor untuk
mencapai degree SM dan Sarjana
5. Memimpin laboratorium/studio
6. Memimpin
praktikum di laboratorium atau praktek ke
guruan, praktek di workshop dan praktek di lapangan.
7. Memberikan bimbingan dan penyuluhan
8. Memberikan disertasi dan bertindaksebagai promotor
14
^alaa kegiatan penelitian dikemukakan beberapa pokok a.l.
1. Mengadakan penelitian ilaiah/ rssaerch,
2. Membimbing penelitian dan persiapan '^esis/Skripsi
3. Memimpin seminar/kolokium serta per-cemuan-perremuan il
miah lain.
4. Membimbing penelitian
dan membimbing
untuk menjurus ke spesialisasi
membuat scientific reports.
5. Menjadi sponsor untuk mencapai gelar Doktor
6. Menjadi cQ-sponscr untuk mencapai gelar Doktor (Dr).
7. Asistsnsi penelitian dan persiapan Tesis/Skripsi
Sedangkan dalam kegiatan pEngaadian pada masyarakat
puti
meli
tugas-tugas pemainaan institusional , kader dan ilmi
ah antara lain : a) turut menentukan
policy dalam akademis
master plan, b) Turut menentukan policy dalam total master
plan (akademis dan fisikal), c) Merupakan authority dalam
bidang spesialisasinya, d) Merencanakan/meiaksanakan prog
ram pembentukan/pembinaan kader.
Pokok-pokok kegiatan yang dikemukakan dalam policy
pemerintah ini merupakan suatu
performans
dan
acuan dalam
kerangka acuan kriteria
pengembangan tenaga akade
mik yang merupakan unsur paling penting
ruan tinggi.
dalam suatu oergu
15
Selain kebijakan yang disebutkan di atas, maka dalam penyesuain selanjutnya dikembangkanlah suatu acuan bagi pengem
bangan tenaga pengajar perguruan tinggi melalui keputusan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara nomor : 59/MENPAN /
1987 tentang angka kredit bagi jabatan tenaga pengajar per
guruan tinggi. Dalam
keputusan/kebijakan yang terakhir ini
nampak adanya penyempurnaan
da perguruan tinggi negeri
pembinaan tenaga akademik pa
apabila . dibandingkan dengan
kebijakan yang mengatur tentang hal yang sama sebelumnya.
Upaya pengembangan tenaga akademik dalam bentuk pro
gram formal yang diprakarsai oleh lembaga (perguruan ting
gi)
dapat dikatego ikan ke dalam dua jenis yaitu
pendi
dikan lanjutan ("continuing education") dan penyegaran atau
penataran ("upgrading") dengan bergagai
Khusus untuk program
variasi prakteknya.
pendidikan lanjutan diselenggarakan
program pasca sarjana dalam negeri maupun pengiriman ke lu-
ar negeri.
Dalam pedoman pelaksanaan pola pembaharuan sis
tem pendidikan tenaga kependidikan di Indonesia (Buku V ,
1981 : 4) dikemukakan
fikan
bertujuan
berbagai bidang
bahwa program pasca sarjana kependi-
menghasilkan tenaga ahli dan ilmuwan dalam
keahlian kependidikan. Selanjutnya dikemu
kakan bahwa untuk mencapai tujuan
rakan
umum tersebut diselengga
program gelar dan program tanpa gelar. Program gelar
te.diri dari program S» dan program S, , sedangkan
tanpa gelar
terdiri dari
program Akta V.
program
BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Sebagaimana telah dikemukakan pada bagian pendahu-
luan bahwa penelitian ini bertujuan untuk mengekplorasi,
mendeskripsikan, kondisi dan kecenderungan pengembangan .
tenaga akademik (dosen) pada IKIP Manado, maka jelaslah
bahwa penelitian ini tidak akan menguji hipotesis, tapi
merupakan bentuk penelitian deskriptif.
Penelitian/studi
ini tergolong pada penelitian kualitatif.
Robert Bogdan,
Sari Knopp Biklen (1982 : 27-29) mengemukakan karakteris
tik
riset kualitatif antara lain sebagai berikut :
1. Qualitative research has the natural setting as the
direct source of "data and the researcher is the key
instrument.
2. Qualitative research is descriptive.
3. Qualitative researcher are concerned with
process
rather than simply with outcomes or products.
4. Qualitative researcher tend to analyze their data
inductively.
5. "Meaning"is of essential concern to the qualitative
approach.
Karakteristik-karakteristik penelitian kualitatif yang di
kemukakan di atas menjiwai
penelitian ini. Dengan karak
teristik yang pertama, peneliti
mendatangi secara lang
sung kepada sumber datanya, yaitu kepada tenaga-tenaga aka
demik (dosen) yang mengalami pengembangan atau pertumbuhan
profesional.
bahwa
data
Karakteristik yang kedua mengimplikasikan
yang dikumpulkan dalam penelitian ini lebih
cenderung dalam bentuk kata-kata ketimbang angka-angka. Pe
neliti
mencari makna dari keadaan yang diamati.
154
155
Sejalan dengan
karakteristik
penelitian kualita
tif yang dikemukakan di atas, Yvonna S. Lincoln dan Egon
G. Guba (1985 : 39-42) menyebut riset seperti ini sebagai
"naturalistic inquiry" dengan mengetengahkan sejumlah ka
rakteristik yaitu : "1) Natural setting, 2) Human instru
ment, 3) Utilization of tacit knowledge, 4) Qualitative
methods, 5) Purposive sampling, 6) Inductive data analysis,
7) Grounded theory, 8) Emergent design, 9) Negotiated out
comes, 10) Case study, 11) Ideographic, 12) Tentative ap
plication." Disamping beberapa karakteristik tersebut,
S. Lincoln
Y.
dan Guba (1985 : 7) memperkenalkan nama lain
yang sering digunakan
untuk
rieet
kualitatif seperti :
"postpositivistic", "ethnographic", "phenomenological",
"subjective", "case study", "hermeneutic", "humanistic."
B.
Tu.luan
Khusus
Pada bagian pendahuluan telah terungkap bahwa pene
litian ini
bertujuan
untuk mengekplorasi pengembangan
tenaga akademik dalam berbagai
nal
penelitian ini
gai
fakta yang menyangkut :
1. Program
bertujuan
wujudnya. SeCara operasiountuk
mengungkapkan berba
pengembangan tenaga akademik
pada Institut Ke-
guruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Manado,
2. Berbagai
bentuk
upaya pengembangan profesional
ga akademik IKIP Manado
berikut
tena
mengevaluasinya,
3. Faktor-faktor yang dominan dalam peningkatan performans
tenaga akademik
serta
kecenderungan-kecenderungan
156
performans tenaga akademik yang terlibat dalam upaya
pengembangan tersebut.
C Popular
daji Samuel
Adapun yang merupakan populasi dalam penelitian ini
adalah berbagai karakteristik serta aspek-aspek yang ber
kenaan dengan. pengembangan tenaga akademik (dosen) pada
Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan IKIP) Manado. Sehu
bungan dengan populasi dalam penelitian kualitatif J. P.
Goetz dan Margaret D. LeCompte (I984 : 54-55) menyatakan :
"The content of theories determines which elements-anima
te, objects, or people-in the empirical world constitute
the researcher's populations or data sources. Ethnographer
commonly consider people, time, and setting as the major
population units to be examined." Jelaslah di sini bahwa
elemen-elemen aana, obyek mana, atau siapa-siapa yang me
rupakan sumber data atau populasi, tergantung pada isi teori atau konsep yang digunakan. Maka dalam penelitian ini
yang menjadi populasi adalah tenaga-tenaga akademik (dosen
dosen) serta kondisi-kondisi yang berkenaan dengan aspek
pengembangan/pertumbuhan profesionalnya di lingkungan IKIP
Manado.
Sampel dalam penelitian ini adalah "purposive sam
pling" yang merupakan suatu cara pengambilan sampel beudasarkan karakteristik-karatcteristik tertentu yang dimiliki
oleh anggota sampel. Yvonna S. Lincoln dan Egon G. Guba da
lam "Naturalistic Inquiry" (1985 : 202) mengeraukakan bahwa,
157
"Naturalistic sampling is then, very different from con
ventional sampling. It is based on informational, not sta
tistical, considerations. Its purpose is to
maximize in
formation, not facilitate generalization." Sesuai cdengan
sifat-sifat penelitian
kualitatif (naturalistik), maka
sampel dalam penelitian bukanlah dimaksudkan untuk menga
dakan generalisasi statistik atau
untuk
memprediksi po
pulasi, melainkan untuk mendapatkan data sebanyak mungkin
tentang pengembangan tenaga akademik (dosen) pada lembaga
pendidikan tenaga kependidikan (IKIP) Manado.
Guna mem
peroleh data yang dimaksud, maka sampel yang dipilih ada
lah : 1) tenaga-tenaga akademik (dosen) dari setiap fakul
tas, yang terdiri dari
dosen-dosen
besar), tenaga akademik
senior (guru
bergelar doktor ataupun
mereka yang telah menempuh program pengembangan
tenaga akademik tertentu, asisten-asisten dosen
(dosen yunior),
2) Dekan-dekan, pimpinan jurusan, serta unsur pimpin
an lainnya (Kepala Biro Administrasi Akademik,
Kepala Pusat Penelitian).
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi
bentuk-bentuk sebagai berikut : (1) wawancara, (2) obseva-
si, dan (3) studi dokumentasi. Ketiga bentuk teknik pengum
pulan data
yang saling
tersebut
digunakan untuk memperoleh informasi
menunjang dan saling melengkapi.
158
Wawancara merupakan
teknik
utama yang digunakan
dalam dalam penelitian ini. Wawancara ini dilaksanakan
dilaksanakan secara individual dan dalara kondisi yang memungkinkan para responden
dapat mengungkapkan berbagai
informasi ataupun pendapatnya secara bebas dan terbuka.
Dalam wawancara ini peneliti
cara
meskipun dalam
pelaksanaannya tidak terlalu terika
kat pada pedoman tersebut.
yang diungkapkan
menyediakan pedoman wawan
Secara garis besar, hal-hal
dan dipercakapkan dalam wawancara adalah
sebagai berikut :
- latar belakang
pengalaman pendiuikan formal yang
dosen,
dialami oleh
- bentuk-bentuk program
pengembangan
profesional
yang pernah diikuti,
- isi program
an
serta
relevansinya dalam pelaksana
tugas profesional
dosen,
- kondisi-kondisi yang menunjang ataupun yang kura
rang menunjang
dalam pengembangan
tenaga akade
mik,
- pengaruh
program«program pengembangan
alami terhadap performans
yang di
akademik dosen,
- kecenderungan performans tenaga akademik (dalam
perbandingan),
- penilaian
tentang
katan kemampuan
pelaksanaan program pening
dosen ( seperti
sarjana, program doktor) pada
program pasca-
beberapa FPS.
159
- faktor-faktor yang dominan berpengaruh terhadap
performans
ban
sebagai tenaga akademik yang mengem
misi perguruan tinggi (pendidikan pengajar
an, penelitian dan pengabdian masyarakat),
- prioritas serta alternatif yang diambil oleh lem
baga dalam rangka pelaksanaan program pengembang
an tenaga akademik.
- prospek pengembangan tenaga akademik pada IKIP
Manado untuk jangka panjang.
Teknik observasi digunakan 6ebagai alat pengumpul
an data yang tidak dapat dijangkau dalam wawancara. Juga
merupakan sarana pembanding dari data yang diperoleh de
ngan wawancara.
Bentuk lain dalam pengumpulan data digunakanlah stu
di dokumentasi. Data yang dikumpulkan melalui dokumen an
tara lain
:
a. prestasi akademik beberapa dosen, terutama yang
berkenaan dengan
tulisan-tulisan/karya ilmiah
yang didokumentasikan di perpustakaan,
b. kumulatif point,
c. program/rencana pengembangan tenaga akademik pa
da tingkat institut,
d. peraturan-peraturan tertulis yang berkenaan de
ngan
e. data
tugas dan fungsi
tenaga akademik,
tentang sarana penunjang dalam pelaksana
an tugas tenaga akademik (buKU perpustakaan).
160
t. data tentang perkembangan atau kecenderungan pe
serta
program pengembangan tenaga akademik dari
tahun ke tahun (program pasca sarjana, program
doktor, akta V, pencangkokan, serta program pe
ningkatan kemampuan tenaga akademik lainnya).
data tentang lulusan (output) program SZt S3
dalam beberapa tahun terakhir (sejak lulusan
pertama sampai sekarang).
h. dokumentasi (foto) kegiatan akademik dosen.
E. Pelaksanaan Penelitian
Kegiatan penelitian (pengumpulan data) di lapangan
meliputi tahap-tahap sebagai berikut. Tahap persiapan ya
itu pengurusan surat-surat izin dan rekomendasi dari pihak
yang berwenang berturut-turut mulai dari Rektor IKIP Ban
dung, Pemerintah Daerah Tingkat I Jawa Barat, Pemerintah
Propinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Utara dan Rektor IKIP
Manado. Setelah dipenuhi syarat-syarat yang diperlukan,
maka pihak-pihak yang berwenang untuk memberikan izin dan
rekomendasi dalam penelitian ini, memberikan persetujuan
masing-masing :
(1) Rektor IKIP Bandung dengan surat nomor 1887/PT Z5
RI/N/87, tanggal Z3 Maret 1987.
(2) Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat
(Direktorat Sosial Politik), dengan surat rekomen
dasi nomor 070.2/755, tanggal 10 Maret 1987, yang
ditujukan kepada Gubernur KDH Tingkat I Sulut.
161
(3) Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Uta
ra (Direktorat Sosial Politik) nomor :SOSPOL 860/
SD-IV/III-87, tanggal 17 Maret 1987, tentang Reko
mendasi Penelitian a/n/ Drs. Elisa Lexi Kalumata.
(4) Rektor Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Manado
dengan surat nomor 2356/PT08.H/P/1987, tanggal Z8
April 1987 tentang pemberian izin.
Wawancara dengan para dosen yang dijadikan sampel
penelitian ini dilakukan setelah mendapatkan izin Rektor
IKIP Manado, dan dimulai pada awal bulan Mei 1987 sampai
awal bulan Agustus 1987. Seluruh percakapan dalam wawan
cara direkara dalam "tape recorder" untuk kemudian dituangkan dalam bentuk tulisan. Sebagian dari dosen yang
diwawancarai mengambil kesempatan dua sampai tiga kali
wawancara, sedangkan sebahagian lagi hanya satu kali per-
temuan wawancara menurut kesempatan yang tersedia pada
mereka.
Pelaksanaan observasi untuk mengamati kegiatan aka
demik dosen di kampus dilaksanakan sejak awal bulan April
1987 sampai awal bulan Agustus 1987. Kegiatan yang diobservasi antara lain kegiatan belajar-mengajar, pembimbing
an mahasiswa, rapat akademik, dan penggunaan sarana akade
mik (perpustakaan) oleh dosen-dosen.
Pengumpulan data berupa dokumen tertulis serta da
ta penunjan* lainnya, dilakukan berbarengan dengan pelaksa
naan observasi dengan menggunakan waktu lowong.
162
F. Pedoman Pengolahan/Analifiig Data
Data yang diperoleh dalam penelitian kualitatif ini
baik yang diperoleh melalui wawancara, observasi maupun
dari dokumen-dokumen yang dijumpulkan, dipa ami dan dihu-
bung-hubungkan, kemudian diinterpretasi dan digali makna
yang terkandung dalam setiap data tersebut. Interpretasi
di sini tidak lepas dari acuan teoritis yang berhubungan
dengan permasalahan. Kemudian dari hasil interpretasi ter
sebut ditarik beberapa kesimpulan serta implikasi-implik
kasinya,
Yvonna S. Lincoln dan Egon Guba (1985 : 344) menge
mukakan langkah-langkah dalam pengolahan
data studi kua
litatif yaitu: "unitizing, categorizing, filling in pat
terns, and member checks." Langkah-langkah ini dapat di
terapkan dalam rangka
analisis data yang diperoleh baik
melalui wawancara maupun dari bahan dokumentasi lainnya.
Suatu unit yang dianalisis melalui langkah "unitizing" da
pat berupa suatu kalimat faktual yang sederhana, boleh jadi juga berupa suatu paragraf dari hasil wawancara ataupun
catatan selama observasi. Langkah "categorizing" merupakan
kegiatan pengelompokan aspek-aspek yang mengandung muatan
atau isi yang sama atau agak sima. Penglompokain ini diper
lukan untuk kemudian dapat membentuk suatu bangunan data
yang "reasonable"
yang dapat diterima.
Sehubungan dengan langkah penarikan kesimpulan dan
pemberian (penarikan) makna dari setiap kasus atau persoalan
163
Matthew B. Miles dan A. Michael Huberman (1984 : 215-229)
mengetengahkan cara-cara yang lebih operasional yaitu :
(1) Counting,
(2) Noting Patterns, Themes,
(3) Seeing Plausibility,
(4) Clustering,
(5) Making Metaphors,
(6) Splitting Variables,
(7) Subsuming Particulars into the General.
(8) Factoring,
(9) Noting Relations Between Variables,
(10) Finding Intervening Variables,
(11) Building a Logical Chain of Evidence,
(12) Making Conceptual/Theoritical Coherence.
Keduabelas langkah di atas secara garis besar dijelaskan
bahwa meskipun dalam penelitian kualitatif angka-angka
cenderung diabaikan, akan tetapi aspek menghitung diper
lukan juga untuk melihat kecenderungan atau mengidentifi
kasi pola-pola yang kita temui dalam penelitian, juga un
tuk melihat apa yang ada maka menghitung nampaknya tidak
dapat diabaikan. Aspek yang kedua, ketiga dan keempat masing masing yaitu mencatat pola-pola sekumpulan data, me
lihat mana yang dapat diterima (yang masuk akal), dan pe
ngelompokan- pengelompokan("clustering") pada dasarnya mem
bantu untuk menganalisis apa yang terjadi dengan sesuatu.
Selanjutnya dalam langkah ke lima hendak menjelaskan se
cara lebih tepat tentang sesuatu, karena ada yang lebih
tepat apabila dijelaskan dengan menggunakan "metafor." Da
lam memperbedakan satu gejala atau satu variabel dengan
variabel lainnya diperlukan pemisahan ("splitting") varia
bel. Untuk melihat 6egala sesuatu berikut hubungan-nubung
annya secara lebih abstrak, maka diperlukan
taktik-taktik
164
sebagaimana
diidentifikasikan dalam langkah ke tujuh,
sampai ke sepuluh yaitu : menggolong-golongkan data yang
diperoleh itu ke dalam bentuk yang lebih bersifat umum,
mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh ("factor
ing"), memperhatikan hubungan-hubungan variabel, serta
meneraukan
variabel-variabel
lain (intervening variables).
Pada akhirnya, bagaimana kita dapat merakit pemahaman ten
tang data yang
kan langkah
diperoleh, hal itu dapat dibuat
berdasar
merangkai suatu mata rantai evidens yang lo-
gis ("building a logical chain of evidence") serta penyus
sunan konsep ("making conceptual/theoretical coherence").
Secara umum langkah-langkah dalam pengolahan serta
analisis data dalam penelitian ini mengacu pada beberapa
konsep yang diketengahkan di atas, dengan
modifikasi
annya
penyesuaian dan
seperlunya sesuai dengan kelayakan penerap-
serta karakteristik tertentu
dari penelitian ini.
wj-
'•#
'
,1
,«***.
•*a ^
DAFTAR KEPUSTAKAAN
America Association of School Administration, In-Service
Education for School Administration. Saduran Wasty
Soemanto, 1982, U6aha Nasional Surabaya.
APEID, 1976, Continuing Education £gr. Teacher Educators.
UNESCO Regional Officer for Education in Asia, Bangkok.
Batten M., Report of a. National Evaluation of Development.
School Commission, Canberra.
Beeby C. E., 1979, Pendidikan di Indonesia : Penilaian dan
Pedoman Perencanaan, LP3ES.
Beckhard Richard, Organization Development Strategy and Mo
del. Addison-WileyPublishing Company, Massachussets.
Bennis Warren G., 1965» Theory and Method in Applying Be
havioral Science to Planned Organizational Change.
Journal of Applied Behavioral Science.
Bishop Leslie J., 1980, Staff Development
and Instruction-
al Improvement, Allyn & Bacon Inc., Boston.
Bradford Leland, Jack R. Gibb, Kenneth Benne (Eds.), 1964*
TrGrpup Theory and Laboratory Method, Wiley, New York.
Buchari Alma, 1984, Studi Tentang Produktivitas Tenaga Edu
katif di Lingkungan BPP-IKIP Bandung. FPS - IKIP Ban
dung.
Bush Robert N., 1971, Curriculum Proof Teachers : Who Does
What to Whom, in Louis J. Rubin CEd.), Improving InService Education Proposals and Procedures for Changef
Allyn and Bacon, Inc., Boston.
Castetter William B., 1981, The Personnel Function in. Edu
cational Administration. MacGraw-Hill Book Company,
New
York.
Chandler B. J., Paul V. Petty, 1955, Personnel Management
in School Administration, World Book Company, New York.
Cremin Lawrence A., The Education of the Educating Profes
sion. American Association of College for Teacher Edu
cation Washington.
Davis Keith, John W. Newstrom, 1985, Human Behavior a_t Work
Organizational Behavior. MacGraw-Hill Book Company, New
York.
278
279
DuBrin Andrew J., 1984, Foundations ojf Organizational B_ehavior. Prentice Hall, Inc., Englewood Cliffs, N. J.
Dunkerley David, 1972, Ihs Study o_£ Organisation, Rotledge
& Kegan Paul, London.
Engals John D., 1976, Human Energy : TJie. Crj-ticfll Fa^J
for Individual and Organizations. Reading Mass, Addi
son Wesley Publishing Company.
Engkoswara H., 1984, Menata Peningkatan Kualjtas Manusia
Indonesia ^'inggal Landas. IKIP Bandung.
Etzioni Amitai, 1978, Modern Organization. Prentice Hall
of India, New Delhi.
Fiedler F. E., T. R. Mitchell, Triandis, 1972 , The Cul£uTraining. Validation Evidence far the Culture Assimi
lator. International Journal of Psychology.
Filley Allan C, Robert J. House, Steven Kerry 1976, Mana
gerial Process and Organizational Behavior, Scott to
resman, Illinois.
Fortunato Ray, Geneva Waddell, 1981, Personnel Administra
tion in Higher Education, Jossey-Bass Publisher, San
Francisco.
French Wendell L., Cecil H. Bell,..Jr., 1978, Organization
Development. Prentice Hall ^nglewood Cliffs, N.
TENAGA
AKADEMIK
PADA
ijlSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(IKIP)
MANADO
T E S I S
Diajukan kepada Panitia Ujian Tesis
Institut Keguruan dan IImu Pendidikan Bandung
untuk memenuhi sebagian dari syarat Program Pasca Sarjana
Bidang Studi Administrasi Pendidikan
^
Oleh :
ELISA LEXI KALUMATA
Nomor Pokok : 501/A/XVII-9
FAKULTAS
PASCA
SARJANA
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
BANDUNG
19 8
8
DISETUJUl DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING
PROF. DR. ACHMAD SANUSI, SH.
PEMBIMBING I
PROF. DR. OTENG SUT1SNA. MSc.
PEMBIMBING II
FAKULTAS
PASCA
INSTITUT KEGURUAN
SARJANA
DAN
ILMU
BANDUNG
19 8
8
PENDIDIKAN
"Zhe \ear e} the £,ord
It
the
beginning
knowledge . . .
o\
♦
( The proverb* 1*7)
3£). Program-program ini
dimaksudkan untuk dapat meningkatkan kemampuan serta performans tenaga akademik. Selain upaya yang direncanakan
dan terprogram secara formal, maka diharapkan juga dari
individu-individu atau pribadi tenaga pengajar ataupun ke
lompok
untuk mengembangkan
maupun kelompok-kelompok
diri melalui upaya ma*ndiri
non formal dalam bentuk peer-
groupnya.
Menyoroti secara khusus upaya pengembangan tenaga
pengajar secara terprogram atau secara formal, dalam hubu
ngannya dengan
laksanaan
performansnya
yang dapat dilihat pr.da pe
fungsi tenaga akademik terutama dalam hal meng
ajar dan meneliti, nampaknya masih
perlu dipertanyakan
sejauhmana upaya-upaya tersebut memberikan kontribusi
atau membawa dampak
bagi peningkatan priduktivitas ker-
ja. Kesangsian itu muncul terutama dari mereka yang me
ngemukakan hipotesis bahwa performans tenaga akademik
lebih banyak ditentukan oleh aspek internal (kondisi -
8
psikologis). Hipotesis itu antara dapat dilihat
pada tu
lisan Sjamsuddin yang mengemukakan bahwa "bagi pengajar
senior yang dipentingkan adalah lingkungan non fisik ter
masuk didalamnya kompleks psikologis yang mempengaruhi me
reka dalam
pelaksanaan tugas. Inilah
ini paling dirasakan
aspek yang selama
tidak menunjang mereka untuk mening
katkan mutu lulusan'.»(Kompas, 2-2-1987). Pandangan ini men
coba mengungkapkan peranan faktor
psikologis dan lingku
ngan non fisik
yang tidak atau kurang menunjang upaya pe
ningkatan mutu
dann produktivitas
pengajaran.
Kecenderungan ataupun gejala-gejala yang dikemuka
ka di atas
merupakan gambaran umum
tinggi dewasa ini di negeri tercitta.
sus gejala atau fenomena
keberadaan
kondisi
perguruan
Mengamti lebih khu
lembaga pendidikan
tinggi yang mempunyai misi khusus untuk mempersiapkan Tpa
ra calon
sarjana yang mendapat predikat tambahan sebagai
guru, maka akan diperoleh gambaran yang mungkin agak ber
beda dengan
jenis perguruan
tinggi
non IKIP. Perbedaan
nya juetr.u padat ciri. khusus (lembaga pendidikan guru) yang
menghasilkan tenaga-tenaga
ketrampilan (teknologi)
"terkecoh" juga
yang memiliki pengetahuan dan
dalam
masih
dalam masalah. kurang bermutu karena pro
ses belajar mengajar
atau interaksi
dalam mengembangkan kemampuan
makna belum
mengajar belajar
dapat diwujudkan.
dosen dan mahasiswa
mengajar belajar yang ber
9
B.
Perumusan Masalah
Masalah
utama dalam penelitian ini menyangkut
pengembangan tenaga akademik (dosen)
bangan mandiri maupun
yang berkenaan .dengan pengembangan
lewat program-program secara formal
an
baik melalui pengem
dalam kaitannya deng
kualitas performans dosen dalam menjalankan fiu£as dan
fungsi akaderaisnya.
Dalam latar belakang pemikiran telah terlihat kaitan
antara
pengembangan
sumber daya manusia dalam suatu or
ganisasi dengan mutu
atau produktivitas. Dalam peneliti
an ini juga akan melihat dan mengkajl '. pengembangan sum*
ber daya khususnya tenaga akademik
nen atauu
an
subyek yang
perguruan tinggi
berada pada titik sentral kegiat
yaitu menyelenggarakan pengajaran.
Suatu kenyataan yang
dapat dilihat
fakultas dilingkungan IKIP Manado
proses belajar mengajar
memuaskan, ialah
kan dalam
pada fakultas-
bahwa persoalan
belum berada pa«ia
mutu
tingkat yang
masih tetap didengungkan atau diungkap
pertemuan-pertemuan rutin
performans serta mutu
jar dosen
yang merupakan. kompo
belajar mahasiswa dan mutu menga
yang perlu diperhatikan.
naga
tersebut
gram
pengembangan
telah
para tenaga akademjk
banyak
yang
Sementara tenaga-te
sudah mengikuti pro
secara formal.
Gejala yang dikemukakan di atas baru merupakan salah
satu
contoh yang memerlukan kajian lebih
mendalam lagi
10
untuk dapat
meaperjelas serta menemukan indikator-indika-
tor lain yang dapat mempertegas persoalan yang pokok yaitu
masih belum memadainya mutu pendidikan.
Berdasarkan
fenomena mutu atau kualitas
pendidik
an pada IKIP Negeri Manado serta kondisi pengembangan tena
ga akademiknya, maka dapatlah dikemukakan
penelitian
rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Sejauh mana program pengembangan tenaga akademik mendo
rong
peningkatan performans profesional (berdasarkan
kriteria-kriteria performans yang ada).
2. Sejauh mana tingkat capaian
performans tenaga akademik
ditinjau dari ketiga dimensi
fungsinya (yaitu dalam pen
didikan pengajaran, penelitian dan pengabdian pada masyaa.
rakat).
3. Faktor-faktor manakah
performans
yang dominan dalam peningkatan
tena ga akademik ?
if. Bagaimana kecenderungan-kecenderungan performans
ga akademik pada IKIP
'. tik
Manado,'dilihat dari karakteris
bentuk dan jenis program
kukan
tena
pengembangan
yang dila
atau diikuti.
C. Pentingnva Masalah untuk Diteliti
Dilihat dari aspek kontribusinya terhadap pengembang
an ilmu administrasi pendidikan, melalui
penelitian ini
dapat ditemukan konsep-konsep yang dapat memperkaya ilmu administrasi oendidikan khususnya manajemen personil.
Dari segi operasionaL, diharapkan umpan
balik
yang
11
dapat
digunakan dalam
meningitatkan
kegiatan-kegiatan
pengadministrasian pendidikan khususnya dalam pengembang
an sumber daya (tenaga akaaemik) perguruan tinggi.
D. Tu.juan Penelitian
Penelitian ini bertujuar. untak mengeksplorasi (me
mahami, mendeskripsikan, menjelaskan) pengembangan tena
ga
akademik (dosen) bain:
maupun
melalui program secara formal
secara mandiri ("self development")
ngaruhi atau men^kontribusi
nya. Penelitian ini tidak
dalam mempe
kualitas
performans -
dimaksudkan untuk menguji hi-
potesis sebagaimana halnya dalam penelitian-^enelitian
kuantitatif. Berdasarkan fakta-fakta
tar fakta yang ditemukan
dapat menjaring
kan
maka
Disamping itu
ini akan mencoba
boleh
pula
dikembang
bertolak da
yang berkenaan dengan
mengevaluasi konsep
efektivitas
manusia (personil), konsep pengembangan
sia
ini diharapkan
bahwa fakta-fakta tersebut "mengandung teori"
penelitia n
konsep
maka penelitian
berbagai implikasi yang
menjadi hipotesis.
ri asumsi
serta huouu_an an
sumber daya
sumber daya manu
dalam organisasi.
E. Kerangka Penelitian dan Teori Yam: Digunakan
Dalam
gis
upaya mengungkapkan aspek yang sangat strate
menentukan produktivitas sumber daya manusia
da gilirannya
berrauara pada produktivitas
yang pa
lembaga maka
dalam penelitian ini akan memperjelas dan mengungkapkan
12
aspek-aspek :
a. Pengembangan
tenaga akademik lewat program formal
b. Pengembangan tenaga akademik
melalui casa informal
atau (self development)
c. gerformans tenaga akademik ,
Aspek pengembangan
sumoei aaya (tenaga akademik )
dalam organisasi perguruan tinggi merupaKan fungsi mana-
jemen personil yang oleh Gibson (1965) berlangsun6 paaa
tahap "in-service".
William B. Castetter mengemukakakn konsep pengemba
ngan personil itu sebagai
formal
vitas
pendekatan
dalam rangka perbaikan dan
formal maupun in
:enyempurnaan
efekti
personil. Dan bahwa pengembangan personil itu meli
puti aktivitas jangka
na masing-masing.
bangan
itu
pendek maupun jangka panjang dima
mempunyai tujuan tertentu. Tujuan pengem
sesuai dengan tingkatan posisi yang diduduki.
Castetter menegaskan :"...staff development
of staff improvement through approaches that
is the process
emphasize
self-realization, self growth, self-development. Develop
ment includes those activities aimed at improvement and
growth of abilities, attitudes, skills, and knowledge
of
the system members"(Castetter, 1981, hal. 313).
Edwin B. Flippo menegaskan hubungan program pengem
bangan sumber daya manusia (personil) dalam suatu organi
sasi
dengan
peningkatan
produktivitas dengan menyatakan:
13
"Planned
development
programs will return values to the
organization in terms of increased productivity, heighte
ned morale, reduce cost, and greater organizational sta
bility and flexibility to adapt to changing external re
quirement"(Flippo, 1982, p. 181).
Lewat
di
pengembangan tenaga akademik diharapkan terja-
perubahan,peningkatan
si (perguruan tinggi).
produktivitas dalam
Perubahan mana
organisa
dapat dilihat da
ri performans tenaga akademik itu sendiri.
Dalam suatu
kebijakan Pemerintah khusus yang mayangkut
tenaga akade
mik
dikemukakan beberapa
kriteria tugas pokoknya (Kepu
tusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 079/1970) ya
itu
: 1)
Pengabdian
Pendidikan dan Pengajaran, 2) Penelitian, 3)
Masyarakat. Untuk bidang kegiatan
dan Pengajaran
pokok-pokok kegiatannya
Pendidikan
sebagai berikut;
1. Memberi kuliah (termasukmemberi/memeriksa ujian dan
skripsi/thesis tingkat Sarjana atau Sarjana Muda.
2.
Membantu
3. Membantu
memberikan kuliah
memberikan Skripsi/Tesis tingkat sarjana
4. Menjadi sponsor untuk
mencapai degree SM dan Sarjana
5. Memimpin laboratorium/studio
6. Memimpin
praktikum di laboratorium atau praktek ke
guruan, praktek di workshop dan praktek di lapangan.
7. Memberikan bimbingan dan penyuluhan
8. Memberikan disertasi dan bertindaksebagai promotor
14
^alaa kegiatan penelitian dikemukakan beberapa pokok a.l.
1. Mengadakan penelitian ilaiah/ rssaerch,
2. Membimbing penelitian dan persiapan '^esis/Skripsi
3. Memimpin seminar/kolokium serta per-cemuan-perremuan il
miah lain.
4. Membimbing penelitian
dan membimbing
untuk menjurus ke spesialisasi
membuat scientific reports.
5. Menjadi sponsor untuk mencapai gelar Doktor
6. Menjadi cQ-sponscr untuk mencapai gelar Doktor (Dr).
7. Asistsnsi penelitian dan persiapan Tesis/Skripsi
Sedangkan dalam kegiatan pEngaadian pada masyarakat
puti
meli
tugas-tugas pemainaan institusional , kader dan ilmi
ah antara lain : a) turut menentukan
policy dalam akademis
master plan, b) Turut menentukan policy dalam total master
plan (akademis dan fisikal), c) Merupakan authority dalam
bidang spesialisasinya, d) Merencanakan/meiaksanakan prog
ram pembentukan/pembinaan kader.
Pokok-pokok kegiatan yang dikemukakan dalam policy
pemerintah ini merupakan suatu
performans
dan
acuan dalam
kerangka acuan kriteria
pengembangan tenaga akade
mik yang merupakan unsur paling penting
ruan tinggi.
dalam suatu oergu
15
Selain kebijakan yang disebutkan di atas, maka dalam penyesuain selanjutnya dikembangkanlah suatu acuan bagi pengem
bangan tenaga pengajar perguruan tinggi melalui keputusan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara nomor : 59/MENPAN /
1987 tentang angka kredit bagi jabatan tenaga pengajar per
guruan tinggi. Dalam
keputusan/kebijakan yang terakhir ini
nampak adanya penyempurnaan
da perguruan tinggi negeri
pembinaan tenaga akademik pa
apabila . dibandingkan dengan
kebijakan yang mengatur tentang hal yang sama sebelumnya.
Upaya pengembangan tenaga akademik dalam bentuk pro
gram formal yang diprakarsai oleh lembaga (perguruan ting
gi)
dapat dikatego ikan ke dalam dua jenis yaitu
pendi
dikan lanjutan ("continuing education") dan penyegaran atau
penataran ("upgrading") dengan bergagai
Khusus untuk program
variasi prakteknya.
pendidikan lanjutan diselenggarakan
program pasca sarjana dalam negeri maupun pengiriman ke lu-
ar negeri.
Dalam pedoman pelaksanaan pola pembaharuan sis
tem pendidikan tenaga kependidikan di Indonesia (Buku V ,
1981 : 4) dikemukakan
fikan
bertujuan
berbagai bidang
bahwa program pasca sarjana kependi-
menghasilkan tenaga ahli dan ilmuwan dalam
keahlian kependidikan. Selanjutnya dikemu
kakan bahwa untuk mencapai tujuan
rakan
umum tersebut diselengga
program gelar dan program tanpa gelar. Program gelar
te.diri dari program S» dan program S, , sedangkan
tanpa gelar
terdiri dari
program Akta V.
program
BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Sebagaimana telah dikemukakan pada bagian pendahu-
luan bahwa penelitian ini bertujuan untuk mengekplorasi,
mendeskripsikan, kondisi dan kecenderungan pengembangan .
tenaga akademik (dosen) pada IKIP Manado, maka jelaslah
bahwa penelitian ini tidak akan menguji hipotesis, tapi
merupakan bentuk penelitian deskriptif.
Penelitian/studi
ini tergolong pada penelitian kualitatif.
Robert Bogdan,
Sari Knopp Biklen (1982 : 27-29) mengemukakan karakteris
tik
riset kualitatif antara lain sebagai berikut :
1. Qualitative research has the natural setting as the
direct source of "data and the researcher is the key
instrument.
2. Qualitative research is descriptive.
3. Qualitative researcher are concerned with
process
rather than simply with outcomes or products.
4. Qualitative researcher tend to analyze their data
inductively.
5. "Meaning"is of essential concern to the qualitative
approach.
Karakteristik-karakteristik penelitian kualitatif yang di
kemukakan di atas menjiwai
penelitian ini. Dengan karak
teristik yang pertama, peneliti
mendatangi secara lang
sung kepada sumber datanya, yaitu kepada tenaga-tenaga aka
demik (dosen) yang mengalami pengembangan atau pertumbuhan
profesional.
bahwa
data
Karakteristik yang kedua mengimplikasikan
yang dikumpulkan dalam penelitian ini lebih
cenderung dalam bentuk kata-kata ketimbang angka-angka. Pe
neliti
mencari makna dari keadaan yang diamati.
154
155
Sejalan dengan
karakteristik
penelitian kualita
tif yang dikemukakan di atas, Yvonna S. Lincoln dan Egon
G. Guba (1985 : 39-42) menyebut riset seperti ini sebagai
"naturalistic inquiry" dengan mengetengahkan sejumlah ka
rakteristik yaitu : "1) Natural setting, 2) Human instru
ment, 3) Utilization of tacit knowledge, 4) Qualitative
methods, 5) Purposive sampling, 6) Inductive data analysis,
7) Grounded theory, 8) Emergent design, 9) Negotiated out
comes, 10) Case study, 11) Ideographic, 12) Tentative ap
plication." Disamping beberapa karakteristik tersebut,
S. Lincoln
Y.
dan Guba (1985 : 7) memperkenalkan nama lain
yang sering digunakan
untuk
rieet
kualitatif seperti :
"postpositivistic", "ethnographic", "phenomenological",
"subjective", "case study", "hermeneutic", "humanistic."
B.
Tu.luan
Khusus
Pada bagian pendahuluan telah terungkap bahwa pene
litian ini
bertujuan
untuk mengekplorasi pengembangan
tenaga akademik dalam berbagai
nal
penelitian ini
gai
fakta yang menyangkut :
1. Program
bertujuan
wujudnya. SeCara operasiountuk
mengungkapkan berba
pengembangan tenaga akademik
pada Institut Ke-
guruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Manado,
2. Berbagai
bentuk
upaya pengembangan profesional
ga akademik IKIP Manado
berikut
tena
mengevaluasinya,
3. Faktor-faktor yang dominan dalam peningkatan performans
tenaga akademik
serta
kecenderungan-kecenderungan
156
performans tenaga akademik yang terlibat dalam upaya
pengembangan tersebut.
C Popular
daji Samuel
Adapun yang merupakan populasi dalam penelitian ini
adalah berbagai karakteristik serta aspek-aspek yang ber
kenaan dengan. pengembangan tenaga akademik (dosen) pada
Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan IKIP) Manado. Sehu
bungan dengan populasi dalam penelitian kualitatif J. P.
Goetz dan Margaret D. LeCompte (I984 : 54-55) menyatakan :
"The content of theories determines which elements-anima
te, objects, or people-in the empirical world constitute
the researcher's populations or data sources. Ethnographer
commonly consider people, time, and setting as the major
population units to be examined." Jelaslah di sini bahwa
elemen-elemen aana, obyek mana, atau siapa-siapa yang me
rupakan sumber data atau populasi, tergantung pada isi teori atau konsep yang digunakan. Maka dalam penelitian ini
yang menjadi populasi adalah tenaga-tenaga akademik (dosen
dosen) serta kondisi-kondisi yang berkenaan dengan aspek
pengembangan/pertumbuhan profesionalnya di lingkungan IKIP
Manado.
Sampel dalam penelitian ini adalah "purposive sam
pling" yang merupakan suatu cara pengambilan sampel beudasarkan karakteristik-karatcteristik tertentu yang dimiliki
oleh anggota sampel. Yvonna S. Lincoln dan Egon G. Guba da
lam "Naturalistic Inquiry" (1985 : 202) mengeraukakan bahwa,
157
"Naturalistic sampling is then, very different from con
ventional sampling. It is based on informational, not sta
tistical, considerations. Its purpose is to
maximize in
formation, not facilitate generalization." Sesuai cdengan
sifat-sifat penelitian
kualitatif (naturalistik), maka
sampel dalam penelitian bukanlah dimaksudkan untuk menga
dakan generalisasi statistik atau
untuk
memprediksi po
pulasi, melainkan untuk mendapatkan data sebanyak mungkin
tentang pengembangan tenaga akademik (dosen) pada lembaga
pendidikan tenaga kependidikan (IKIP) Manado.
Guna mem
peroleh data yang dimaksud, maka sampel yang dipilih ada
lah : 1) tenaga-tenaga akademik (dosen) dari setiap fakul
tas, yang terdiri dari
dosen-dosen
besar), tenaga akademik
senior (guru
bergelar doktor ataupun
mereka yang telah menempuh program pengembangan
tenaga akademik tertentu, asisten-asisten dosen
(dosen yunior),
2) Dekan-dekan, pimpinan jurusan, serta unsur pimpin
an lainnya (Kepala Biro Administrasi Akademik,
Kepala Pusat Penelitian).
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi
bentuk-bentuk sebagai berikut : (1) wawancara, (2) obseva-
si, dan (3) studi dokumentasi. Ketiga bentuk teknik pengum
pulan data
yang saling
tersebut
digunakan untuk memperoleh informasi
menunjang dan saling melengkapi.
158
Wawancara merupakan
teknik
utama yang digunakan
dalam dalam penelitian ini. Wawancara ini dilaksanakan
dilaksanakan secara individual dan dalara kondisi yang memungkinkan para responden
dapat mengungkapkan berbagai
informasi ataupun pendapatnya secara bebas dan terbuka.
Dalam wawancara ini peneliti
cara
meskipun dalam
pelaksanaannya tidak terlalu terika
kat pada pedoman tersebut.
yang diungkapkan
menyediakan pedoman wawan
Secara garis besar, hal-hal
dan dipercakapkan dalam wawancara adalah
sebagai berikut :
- latar belakang
pengalaman pendiuikan formal yang
dosen,
dialami oleh
- bentuk-bentuk program
pengembangan
profesional
yang pernah diikuti,
- isi program
an
serta
relevansinya dalam pelaksana
tugas profesional
dosen,
- kondisi-kondisi yang menunjang ataupun yang kura
rang menunjang
dalam pengembangan
tenaga akade
mik,
- pengaruh
program«program pengembangan
alami terhadap performans
yang di
akademik dosen,
- kecenderungan performans tenaga akademik (dalam
perbandingan),
- penilaian
tentang
katan kemampuan
pelaksanaan program pening
dosen ( seperti
sarjana, program doktor) pada
program pasca-
beberapa FPS.
159
- faktor-faktor yang dominan berpengaruh terhadap
performans
ban
sebagai tenaga akademik yang mengem
misi perguruan tinggi (pendidikan pengajar
an, penelitian dan pengabdian masyarakat),
- prioritas serta alternatif yang diambil oleh lem
baga dalam rangka pelaksanaan program pengembang
an tenaga akademik.
- prospek pengembangan tenaga akademik pada IKIP
Manado untuk jangka panjang.
Teknik observasi digunakan 6ebagai alat pengumpul
an data yang tidak dapat dijangkau dalam wawancara. Juga
merupakan sarana pembanding dari data yang diperoleh de
ngan wawancara.
Bentuk lain dalam pengumpulan data digunakanlah stu
di dokumentasi. Data yang dikumpulkan melalui dokumen an
tara lain
:
a. prestasi akademik beberapa dosen, terutama yang
berkenaan dengan
tulisan-tulisan/karya ilmiah
yang didokumentasikan di perpustakaan,
b. kumulatif point,
c. program/rencana pengembangan tenaga akademik pa
da tingkat institut,
d. peraturan-peraturan tertulis yang berkenaan de
ngan
e. data
tugas dan fungsi
tenaga akademik,
tentang sarana penunjang dalam pelaksana
an tugas tenaga akademik (buKU perpustakaan).
160
t. data tentang perkembangan atau kecenderungan pe
serta
program pengembangan tenaga akademik dari
tahun ke tahun (program pasca sarjana, program
doktor, akta V, pencangkokan, serta program pe
ningkatan kemampuan tenaga akademik lainnya).
data tentang lulusan (output) program SZt S3
dalam beberapa tahun terakhir (sejak lulusan
pertama sampai sekarang).
h. dokumentasi (foto) kegiatan akademik dosen.
E. Pelaksanaan Penelitian
Kegiatan penelitian (pengumpulan data) di lapangan
meliputi tahap-tahap sebagai berikut. Tahap persiapan ya
itu pengurusan surat-surat izin dan rekomendasi dari pihak
yang berwenang berturut-turut mulai dari Rektor IKIP Ban
dung, Pemerintah Daerah Tingkat I Jawa Barat, Pemerintah
Propinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Utara dan Rektor IKIP
Manado. Setelah dipenuhi syarat-syarat yang diperlukan,
maka pihak-pihak yang berwenang untuk memberikan izin dan
rekomendasi dalam penelitian ini, memberikan persetujuan
masing-masing :
(1) Rektor IKIP Bandung dengan surat nomor 1887/PT Z5
RI/N/87, tanggal Z3 Maret 1987.
(2) Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat
(Direktorat Sosial Politik), dengan surat rekomen
dasi nomor 070.2/755, tanggal 10 Maret 1987, yang
ditujukan kepada Gubernur KDH Tingkat I Sulut.
161
(3) Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Uta
ra (Direktorat Sosial Politik) nomor :SOSPOL 860/
SD-IV/III-87, tanggal 17 Maret 1987, tentang Reko
mendasi Penelitian a/n/ Drs. Elisa Lexi Kalumata.
(4) Rektor Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Manado
dengan surat nomor 2356/PT08.H/P/1987, tanggal Z8
April 1987 tentang pemberian izin.
Wawancara dengan para dosen yang dijadikan sampel
penelitian ini dilakukan setelah mendapatkan izin Rektor
IKIP Manado, dan dimulai pada awal bulan Mei 1987 sampai
awal bulan Agustus 1987. Seluruh percakapan dalam wawan
cara direkara dalam "tape recorder" untuk kemudian dituangkan dalam bentuk tulisan. Sebagian dari dosen yang
diwawancarai mengambil kesempatan dua sampai tiga kali
wawancara, sedangkan sebahagian lagi hanya satu kali per-
temuan wawancara menurut kesempatan yang tersedia pada
mereka.
Pelaksanaan observasi untuk mengamati kegiatan aka
demik dosen di kampus dilaksanakan sejak awal bulan April
1987 sampai awal bulan Agustus 1987. Kegiatan yang diobservasi antara lain kegiatan belajar-mengajar, pembimbing
an mahasiswa, rapat akademik, dan penggunaan sarana akade
mik (perpustakaan) oleh dosen-dosen.
Pengumpulan data berupa dokumen tertulis serta da
ta penunjan* lainnya, dilakukan berbarengan dengan pelaksa
naan observasi dengan menggunakan waktu lowong.
162
F. Pedoman Pengolahan/Analifiig Data
Data yang diperoleh dalam penelitian kualitatif ini
baik yang diperoleh melalui wawancara, observasi maupun
dari dokumen-dokumen yang dijumpulkan, dipa ami dan dihu-
bung-hubungkan, kemudian diinterpretasi dan digali makna
yang terkandung dalam setiap data tersebut. Interpretasi
di sini tidak lepas dari acuan teoritis yang berhubungan
dengan permasalahan. Kemudian dari hasil interpretasi ter
sebut ditarik beberapa kesimpulan serta implikasi-implik
kasinya,
Yvonna S. Lincoln dan Egon Guba (1985 : 344) menge
mukakan langkah-langkah dalam pengolahan
data studi kua
litatif yaitu: "unitizing, categorizing, filling in pat
terns, and member checks." Langkah-langkah ini dapat di
terapkan dalam rangka
analisis data yang diperoleh baik
melalui wawancara maupun dari bahan dokumentasi lainnya.
Suatu unit yang dianalisis melalui langkah "unitizing" da
pat berupa suatu kalimat faktual yang sederhana, boleh jadi juga berupa suatu paragraf dari hasil wawancara ataupun
catatan selama observasi. Langkah "categorizing" merupakan
kegiatan pengelompokan aspek-aspek yang mengandung muatan
atau isi yang sama atau agak sima. Penglompokain ini diper
lukan untuk kemudian dapat membentuk suatu bangunan data
yang "reasonable"
yang dapat diterima.
Sehubungan dengan langkah penarikan kesimpulan dan
pemberian (penarikan) makna dari setiap kasus atau persoalan
163
Matthew B. Miles dan A. Michael Huberman (1984 : 215-229)
mengetengahkan cara-cara yang lebih operasional yaitu :
(1) Counting,
(2) Noting Patterns, Themes,
(3) Seeing Plausibility,
(4) Clustering,
(5) Making Metaphors,
(6) Splitting Variables,
(7) Subsuming Particulars into the General.
(8) Factoring,
(9) Noting Relations Between Variables,
(10) Finding Intervening Variables,
(11) Building a Logical Chain of Evidence,
(12) Making Conceptual/Theoritical Coherence.
Keduabelas langkah di atas secara garis besar dijelaskan
bahwa meskipun dalam penelitian kualitatif angka-angka
cenderung diabaikan, akan tetapi aspek menghitung diper
lukan juga untuk melihat kecenderungan atau mengidentifi
kasi pola-pola yang kita temui dalam penelitian, juga un
tuk melihat apa yang ada maka menghitung nampaknya tidak
dapat diabaikan. Aspek yang kedua, ketiga dan keempat masing masing yaitu mencatat pola-pola sekumpulan data, me
lihat mana yang dapat diterima (yang masuk akal), dan pe
ngelompokan- pengelompokan("clustering") pada dasarnya mem
bantu untuk menganalisis apa yang terjadi dengan sesuatu.
Selanjutnya dalam langkah ke lima hendak menjelaskan se
cara lebih tepat tentang sesuatu, karena ada yang lebih
tepat apabila dijelaskan dengan menggunakan "metafor." Da
lam memperbedakan satu gejala atau satu variabel dengan
variabel lainnya diperlukan pemisahan ("splitting") varia
bel. Untuk melihat 6egala sesuatu berikut hubungan-nubung
annya secara lebih abstrak, maka diperlukan
taktik-taktik
164
sebagaimana
diidentifikasikan dalam langkah ke tujuh,
sampai ke sepuluh yaitu : menggolong-golongkan data yang
diperoleh itu ke dalam bentuk yang lebih bersifat umum,
mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh ("factor
ing"), memperhatikan hubungan-hubungan variabel, serta
meneraukan
variabel-variabel
lain (intervening variables).
Pada akhirnya, bagaimana kita dapat merakit pemahaman ten
tang data yang
kan langkah
diperoleh, hal itu dapat dibuat
berdasar
merangkai suatu mata rantai evidens yang lo-
gis ("building a logical chain of evidence") serta penyus
sunan konsep ("making conceptual/theoretical coherence").
Secara umum langkah-langkah dalam pengolahan serta
analisis data dalam penelitian ini mengacu pada beberapa
konsep yang diketengahkan di atas, dengan
modifikasi
annya
penyesuaian dan
seperlunya sesuai dengan kelayakan penerap-
serta karakteristik tertentu
dari penelitian ini.
wj-
'•#
'
,1
,«***.
•*a ^
DAFTAR KEPUSTAKAAN
America Association of School Administration, In-Service
Education for School Administration. Saduran Wasty
Soemanto, 1982, U6aha Nasional Surabaya.
APEID, 1976, Continuing Education £gr. Teacher Educators.
UNESCO Regional Officer for Education in Asia, Bangkok.
Batten M., Report of a. National Evaluation of Development.
School Commission, Canberra.
Beeby C. E., 1979, Pendidikan di Indonesia : Penilaian dan
Pedoman Perencanaan, LP3ES.
Beckhard Richard, Organization Development Strategy and Mo
del. Addison-WileyPublishing Company, Massachussets.
Bennis Warren G., 1965» Theory and Method in Applying Be
havioral Science to Planned Organizational Change.
Journal of Applied Behavioral Science.
Bishop Leslie J., 1980, Staff Development
and Instruction-
al Improvement, Allyn & Bacon Inc., Boston.
Bradford Leland, Jack R. Gibb, Kenneth Benne (Eds.), 1964*
TrGrpup Theory and Laboratory Method, Wiley, New York.
Buchari Alma, 1984, Studi Tentang Produktivitas Tenaga Edu
katif di Lingkungan BPP-IKIP Bandung. FPS - IKIP Ban
dung.
Bush Robert N., 1971, Curriculum Proof Teachers : Who Does
What to Whom, in Louis J. Rubin CEd.), Improving InService Education Proposals and Procedures for Changef
Allyn and Bacon, Inc., Boston.
Castetter William B., 1981, The Personnel Function in. Edu
cational Administration. MacGraw-Hill Book Company,
New
York.
Chandler B. J., Paul V. Petty, 1955, Personnel Management
in School Administration, World Book Company, New York.
Cremin Lawrence A., The Education of the Educating Profes
sion. American Association of College for Teacher Edu
cation Washington.
Davis Keith, John W. Newstrom, 1985, Human Behavior a_t Work
Organizational Behavior. MacGraw-Hill Book Company, New
York.
278
279
DuBrin Andrew J., 1984, Foundations ojf Organizational B_ehavior. Prentice Hall, Inc., Englewood Cliffs, N. J.
Dunkerley David, 1972, Ihs Study o_£ Organisation, Rotledge
& Kegan Paul, London.
Engals John D., 1976, Human Energy : TJie. Crj-ticfll Fa^J
for Individual and Organizations. Reading Mass, Addi
son Wesley Publishing Company.
Engkoswara H., 1984, Menata Peningkatan Kualjtas Manusia
Indonesia ^'inggal Landas. IKIP Bandung.
Etzioni Amitai, 1978, Modern Organization. Prentice Hall
of India, New Delhi.
Fiedler F. E., T. R. Mitchell, Triandis, 1972 , The Cul£uTraining. Validation Evidence far the Culture Assimi
lator. International Journal of Psychology.
Filley Allan C, Robert J. House, Steven Kerry 1976, Mana
gerial Process and Organizational Behavior, Scott to
resman, Illinois.
Fortunato Ray, Geneva Waddell, 1981, Personnel Administra
tion in Higher Education, Jossey-Bass Publisher, San
Francisco.
French Wendell L., Cecil H. Bell,..Jr., 1978, Organization
Development. Prentice Hall ^nglewood Cliffs, N.