"Ngaji Rasa" untuk Kesejahteraan.

,

:---',.,~'... ~

(halarna,~U(Q)

[(OMPAS

)

~O@

~

selJin

17

18

-9 Jan


o Selasa o Rabu
4

123

19

.

"eb

5
20

ONJr

6

8


22

23

OMei

OApr

CD24

OJun

CXNON UNPAO )

(

)

o Jumat o Sabtu o Minggu


,"] Kam:s

7

21

)

UNI'AU

r.'

10

11
25

,.J Jul


12
26

14

13
27

28

o Ags OSep

OOkt

15
29

16
30


ONov

31

ODes

~Wgaji Rasa~~
-

,,~~.-~

-

'.~

untuk Kesejahteraan
-.

'-"'-.


.

-

~=

"""'"""

Oleh

ASEP

SUM

-

ARYAN

A


isajadi kasus pengakuan sebagian karya cipta anak
bangsa oleh Malaysia menjadi pelajaran atau mungkin dianggap sebagai musibah. Yangjelas karya cipta
tersebut perlu dipandang sebagai prestasi para leluhur. Ketika kecolongan, kemungkinan itu bisa disebabkan kerapuhan
elemen bangsa dalam menjaga dan merawatnya atau anak
bangsa sudah memiliki andalan barn dalam menjalani hidup.

B

Banyak sudah karya cipta para
leluhur yang terabaikan sebagian
besar penerusnya. Bisa s~ja rnunculnya andalan baru disebabkan
sudah rnasuknya ilrnu dan teknologi baru yang bisa rnernudahkan
hidup. Katerlenaan terhadap barang baru bisa rnenyebabkan produk lama yang berkualitas tersingkirkan.
Leluhur pun telah rnenyiratkannya dalam konsep jati kasilih
kujunti. Konsepsi ini rnengingatkan banyaknya barang baru dari
luar yang kernudian rnenyisihkan
rniliksendiri yanglebih bemas.
Malapraktik dan malapetaka
Kerusakan alam bisa dipandang
sebagai rnalapraktik rnanusia .terhadap alamoKonon banyak pernilik keilrnuan baru rnenganggap

konsep perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan bisa rnernaksirnalkan fungsi sumber daya
alamoKonon alam pun lebih berdayaguna.
Kenyataannya, justru kerusakan rnenelan kerugianjauh lebihbe-

sar daripada rnanfaat yang diperoleh. Evaluasi dilakukan dengan
rnenghitung feedbackdan feed forward dengan cermat. Hasilnya
hampir sama karena penerapannya tanpa penghayatan filosofis.
Banyaknya rnalapetaka bisa dipersepsikan sebagai reaksi alarn
terhadap rnalapraktik rnanusia.
Kecenderungan banyak kelornpok
rnasyarakat rnelirik kearifan lokal dak rnemiliki hak suara untuk dirnerupakan kesangsian akan ke- dengar. Ketika rnanusia rnelakuarnpuhan ilrnu pengetahuan da- kan rnalapraktik, teriakan alam
lam rnenataalam. Munculnya upa- pun tidak pemah didengar.
cara adat yang sernakin sering bisa
Padahal, kata tetua adat, alam,
berarti keinsafan sebagian kornu- seperti halnya rnanusia, punya ranitas akan keluhuran budaya yang sa dan perasaan. Sebagai rnakhluk
dirniliki.Tidak sedikit yang kernu- Tuhan, pohon dan binatang pun
dian "rnenggugat" ilrnu pengeta- punya rasa suka dan duka. Bisajadi
huan baru yang sangat rasional da- lantaran tidak ada nawaetu berlam rnernpertahankan kelestarian rnitra, rnalapraktik terhadap al.am
alam bagikelangsungan hidup rna- tetap berlangsung bagi kepentingnusia.
an segelintir rnanusia.

Kernitraan dengan alam tam- "N"
"
paknya penting untuk rnendapatgaJI rasa
kan perhatian. Dari banyak perlaMernandang alam rnernerlukan
kuan rnanusia terhadap alam, ke- kearifan. Untuk itu, perlu pengharnitraan ini hampirtidak dibangun yatan dan perenungan agar rnelakarena alam adalah obyek yang ti- hirkan ngaji rasa. Dalam konsep

-

Kliping

Humos

Unpod

~~-

2009

DICKY


ini dipahami bahwa rnenyakiti
orang lain akan dirasakan sakit sebagairnana kesakitan kita tatkala
disakiti orang lain. Mernbacok pohon pun perlu dibayangkan sebagairnana halnya diri sendiri dibacok. Getah yang bercucuran dari
pohon bisa dibayangkan seperti
aliran darah yang rnengalir akibat
perbuatan yang sama. Mungkin
sama artinya ketika orang berteriak kesakitan, pohon atau binatang
pun rnengalamihal sama.
Ngajirasadapat rnelahirkan kecintaan rnanusia terhadap sesama
ciptaan Tuhan. Upacara yang sering dilakukan leluhur bisajadi hasil dari ngajirasa.Salingrnenghargai antara alam dan rnanusia ter-

- - -----

bangun. Manusia tidak sewenangwenang terhadap alam sehingga
'alam membalasnya dengan kebaikan dan kemakmuran hidup bagi
manusia. Pamali yang dilahirkan
pada sesepuh tampaknya terkait
dengan penularan ngaji rasa agar
keharmonisan hidup dengan alam
terjaga.

Rusaknya tatanan budaya bisa
terkait dengan penggembosan"
yang dilakukan baik secara internal maupun eksternal. Penyerapan ilmu pengetahuan dan penggunaan teknologi secara hantam kromo bisa mengurangi ngajirasaterhadap sesama. Hubungan personal digantikan dengan impersonal.
Kebutuhan material semakin
membengkak. Semakin banyak
yang percaya bahwa teknologi bisa
menggantikan manusia. Manusia
lupa bahwa secara psikologis
membutuhkan mitra. Dampaknya, hubungan dengan sesama semakinjemblok.
Malapraktik bisa saja berkurang dengan semakin tingginya
minat manusia untuk ngaji rasa.
Korupsi, perambahan hutan secara liar, konversi lahan, ataupun
eksploitasi manusia bisa berku-,
rang dengan sendirinya. Banjir,kerusakan hutan, dan keganasan manusia akibat kecemburuan menipis dengan ngaji rasa. Keserasian
hidup dapat terus dibangun, saling
mengingatkan bisa tumbuh dan
berkembang, dan kemajuan ilmu
pengetahuan tumbuh pada kultur

luhuryang dianut.
Tugas pemerintah adalah melestarikan ajaran luhur tersebut
untuk dipersandingkan dengan dinamika ilmu pengetahuan. Secara
simultan dilakukan aktivitas polisional agar pelanggaran tetap da~
pat ditalingakeun. Kehidupan
yang sareundeuk saigel dapat dikembangkan. Ujungnya, kesejahteraan masyarakat dapat diwujudkan karena semangat silih igelan,
silih talingakeun,dan silih tuJungan dapat dibudayakan.
Bisa jadi generasitua nalingakeun yang muda dan yang muda
ngigelanyang tua sehinggaada kesinambungan komunikasi. Bisajadi dalam hal ini banyak elemen
bangsa karena mom julang ngaleupaskeun peusing. Warisan leluhur pun dianggap masa lalu. Nilai
luhur dianggap sebagai angin lalu
sehingga kelengahan ini dimanfaatkan pihak lain untuk mempe"roleh keuntungan.
Saatnya memperkuat ngajirasa
antarsesama makhluk untuk
memperkokoh keharmonisan hidup. Tidak boleh ada lagi pencaplokan karya cipta bangsa ini
oleh pihak lain dan tidak boleh ada
lagi eksploitasi alam yang hantam
kromo bila kita ingin hidup damai
sejahtera.
ASEPSUMARYANA
SekretarisLP3AN dan
Lektor Kepala pada Jurusan
IlmuAdministrasi Negara
FISIP Unpad