Perlindungan Hukum Terhadap Anak-anak di Panti Asuhan Samuel di Tangerang Yang Mengalami Kekerasan Dalam Rumah Tangga Dihubungkan Dengan UU Perlindungan Anak dan UU Penghapusan KDRT.

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK-ANAK DI PANTI
ASUHAN SAMUEL DI TANGERANG YANG MENGALAMI KEKERASAN
DALAM RUMAH TANGGA DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANGUNDANG NO.23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK DAN
UNDANG-UNDANG NO.23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN
KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

ABSTRAK

Anak merupakan generasi penerus pembangunan dan cita-cita
bangsa, negara dan agama. Seorang anak membutuhkan perawatan,
perlindungan, pengajaran, dan kasih sayang. Hal ini dilakukan untuk
menjamin pertumbuhan fisik dan mental mereka. Upaya perlindungan
anak dapat diwujudkan dengan dukungan kelembagaan, salah satunya
yaitu panti asuhan. Hal tersebut tidak sesuai dengan kenyataan, pada
saat ini panti asuhan justru menjadi tempat yang penuh dengan kekerasan
terhadap anak, seperti kasus kekerasan yang terjadi di dalam Panti
Asuhan Samuel di Tangerang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
penyelenggaraan perlindungan hukum terhadap anak-anak yang
mengalami kekerasan di dalam suatu panti asuhan serta kewajiban
pemerintah terhadap panti asuhan yang melakukan kekerasan terhadap
anak asuhnya.

Metode penelitian yang digunakan adalah menggunakan metode
pendekatan yuridis normatif dengan melakukan penelitian yang
menekankan pada norma hukum yang mengatur hal-hal yang menjadi
permasalahan yang diteliti yaitu berupa bahan hukum primer, sekunder,
dan tersier seperti peraturan perundang-undangan, buku literatur, maupun
surat kabar dan dengan memaparkan data-data yang diperoleh dan
dianalisis lebih lanjut. Spesifikasi penelitian yang digunakan bersifat
deskriptif analitis dengan tahap penelitian yang terdiri atas dua tahap yaitu
studi kepustakaan dan wawancara. Adapun metode analisis yang
digunakan adalah normatif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pemerintah menjamin
perlindungan anak melalui Undang-Undang No.23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak, namun pelaksanaan dari perlindungan anak tersebut
belum cukup efektif karena masih banyak terjadi kekerasan terhadap
anak sehingga tujuan dari undang-undang tersebut belum sepenuhnya
terpenuhi. Pemerintah berkewajiban untuk melakukan pengawasan serta
menjatuhkan sanksi terhadap siapa saja yang melakukan tindak
kekerasan terhadap anak.

iv