PENINGKATAN KESEHATAN BANK MELALUI MERGER DIHUBUNGKAN DENGAN PERATURAN BANK INDONESIA TENTANG JUMLAH MODAL INTI MINIMUM BANK UMUM DAN ARSITEKTUR PERBANKAN INDONESIA.

PENINGKATAN KESEHATAN BANK MELALUI MERGER
DIHUBUNGKAN DENGAN PERATURAN BANK INDONESIA
TENTANG JUMLAH MODAL INTI MINIMUM BANK UMUM DAN
ARSITEKTUR PERBANKAN INDONESIA
GUNTAMI KOSWADI
A10.05.0311
Untuk meningkatkan kualitas bank-bank nasional supaya dapat
bersaing dengan bank-bank yang berskala internasional, maka Bank
Indonesia (BI) membentuk Arsitektur Perbankan Indonesia (API)
sebagai program penguatan struktur perbankan nasional. Pada pilar
satu API dipersyaratkan bahwa seluruh bank umum harus memenuhi
Modal inti minimum Rp 100. milyar pada akhir tahun 2010. Namun
pada kenyataannya bank
sulit melakukan penambahan modal
sebagai upaya dalam memenuhi jumlah modal inti minimum. Pada
pemenuhan permodalan tersebut, bank melakukan merger dalam
upaya pemenuhan jumlah inti minimum bank umum dan API. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui, memahami, dan
menganalisis mengenai upaya peningkatan kesehatan bank melalui
merger sebagai upaya pemenuhan Jumlah Modal Inti Minimum serta
akibat hukum jika Bank hasil merger tidak dapat memenuhi Jumlah

Modal Inti Minimum Bank Umum dihubungkan dengan Arsitektur
Perbankan Indonesia (API) dalam rangka peningkatan kesehatan
Bank.
Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan pendekatan yuridis normatif yaitu menitikberatkan pada data
sekunder atau data kepustakaan, serta meliputi penelitian terhadap
hukum positif yang berlaku dan penelitian terhadap asas-asas hukum.
Spesifikasi penelitian secara deskriptif analitis yaitu penelitian yang
bertujuan untuk menggambarkan mengenai peningkatan kesehatan
bank melalui merger dihubungkan dengan Peraturan Bank Indonesia
Tentang Jumlah Modal Inti Minimum Bank Umum dan API
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa upaya
peningkatan kesehatan bank dalam hal mencapai pemenuhan jumlah
modal inti minimum dapat dilakukan dengan merger. Pemenuhan
jumlah modal inti minimum wajib dicapai oleh bank sebagai
implementasi dari API yang dibentuk oleh BI dalam rangka penguatan
struktur perbankan nasional. Merger telah menjadi suatu alternatif
penyelamatan dunia perbankan dari kehancurannya. Namun dalam
penerapannya bank mengalami kendala-kendala dalam melakukan
merger. Tidak terpenuhinya modal inti minimum bank pasca merger,

menimbulkan beberapa konsekuensi yuridis sebagaimana yang
dituangkan dalam Pasal 4 PBI No. 9/16/PBI/2007.

iv