Rendah, Publikasi Peneliti Indonesia di Jurnal Internasional.

o Senin o Selasa

---/'S.17

1

\31

18

o Jan

0

0

3

456
20


21

Peb

o Mar

OApr

19

Rabu

8
8
23

7
22
OMei


OJun

---

0

Kamis
9

Jumat

10
24

11

13

26


27

0 Ags

OSep

25
8Jul

o Sabtu o Minggu
12

14
28

OOkt

-- ..-_.--

Rendah, Publikasi

Peneliti Indonesia di
Jurnallnternasional
[JAKARTA] Publikasi ihniah para peneliti Indonesia
yang dimuat di jumal-jumal intemasional masih sangat
rendah, jika dibandingkan dengan negara lain. Data yang
berhasil dihimpun Departemen Pendidikan Nasional
(Depdiknas) menyatakan, rasio publikasi peneliti Indonesia di jumal intemasional sebanyak 0,8 artikel/l juta penduduk per tahun.
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Depdiknas, Pasli
Jalal, saat berdiskusi dengan panitia Simposium Intemasional 2009 Ilmuwan Indonesia di luar negeri,'di Jakarta,
Selasa (30/6) mengatakan, kondisi. ini cukup memprihatinkan jika dibandingkan dengan negara tetangga seperti
Malaysia dan Tiongkok. Di Tiongkok, publikasi peneliti:.nyamencapai 12 artikel/l juta penduduk/tahun; bahkan di

ยท

1

I

Malaysialebihhebat lagi, yakni tnencapai21,6 artikel/l


juta penduduk/tahun. "Kita akan terus mendorong peneliIti kita menulis di jumal-jumal intemasiOl:ialdengan mem- '
I
berikan sejumlah fasilitas," ujar Pasli.
I
Informasi dari Kementerian Riset dan Teknologi me- I
nyebutkan, Tiongkok, yang memiliki karakteristik iklim
, penelitian hampir serupa dengan Indonesia, dalam sepu,

terakhir mampu meningkatkan jumlah publikaII 100tahun
si jumal intemasional hingga 500 persen. Tiap tahunnya,
. jutaan artikel ilmiah dalam bahasa Inggris dipublikasikan
secara global.
Terakeditasi
I

Pasli mengatakan,saat ini di.Indonesiaterdapat400 jurnal ilmiah di mana 116 di antaranya terakreditasi nasional.
Dari 116 tersebut, sebanyak 30 jumal terbaik akan masuk

I Scopus.


Scopus merupakan

web database

yang menampung

abstrak penelitian dari berbagai peneliti di seluruh dunia.
Pasilitas yang akan diberikan untuk pengembangan jumal,
yakni sebanyak 200 jumal akan diberi blockgrant masingmasing sebanyakRp 50 jura. dan selebibnyayang terakreditasi nasional diberi Rp 150juta per jurnal.
"Sehubungan dengan acara Simposium Intemasional
I Ilmuwan Indonesia di Den Haag, Belanda, akhir pekan
ini, dengan jumlah mahasiswa Indonesia di luar negeri
(SI,S2,S3) sebanyak 40.000 orang, Indonesia memiliki
potensi besar di bidang riset.
Ketua Tim Teknis Indonesia di Simposium Intemasional tersebut, Willy Sakareza, mengakui, banyak 'Sekaliil.
muwan Indonesia yang berada di luar negeri berkontribusi untuk pengembangan negara lain bukan untuk Tanah
Aimya. Halini disebabkan kurangnya mediasi yang bisa
mewujudkan harapan para ilmuwan Indonesia itu untuk
berkontribusi bagi negaranya.
Menteri Riset dan Teknologi, Kusmayanto Kmadiman

yang mengikuti diskusi, menilai pandangan sebagian kalangan yang menyatakan ilmuwan Indonesia yang bekerja
di luar negeri tidak nasionalis adalah tidak benar. "Pandangan itu harus dilawan," katanya. [E-7]

I\IIPIf19

Humos

LUU'1

Unpod
.L

--

I

15
29
ONov


16
30
ODes

31