Kontribusi Peneliti Masih Rendah.

----

Pikiran Rakyat
o Selasa o Rabu
4

5
20

6

o Mar

8
23

7

21

22


OApr

o Kamis 0 Jumat o Sabtu0
9

10
24

11
25

12
26

13
27

28


OJunOJul. AgsOSep

OMei

OOkt

Kontribusi Peneliti
'Masih Rendah
_

--

-..:L~_

~

.,-'- -.. .- - -

BANDUNG, (PR).Kontribusi peneliti Indonesia dalam publikasi jurnal ilmiah internasional masih sangatrendah.SaatirU,kontribusi Indonesia di publikasi
jurnal internasional

hanya
0,0016 persen, jauh di bawah
negara-negara lain.
"Bahkan masih di bawah
Ethiopia, negara yang sampai
saat ini masih dilanda krisis
pangan," kata Prof. Yaya Rukayadi, peneliti Indonesia
yang kini bertugas di Yonsei
University Korea Selatan saat
menjadi pembicara dalam Pelatihan Penulis~Manu*rip
untuk Jurnal Internasional,
Jumat (28/8), di Ruang Serbaguna Universitas Padjadjaran, Jln. Dipati Ukur Bandung.
Yaya menjelaskan, Amerika
Serikat, Inggris, Jepang, dan
Prancis masih berada di posisi
teratas sebagai negara dengan
publikasi ilmiah terbanyak.
Negara-negara tersebut produktif dalam publikasi internasional, karena ada tuntutan
selalu berkarya melaluj penelitian.
"Kondisi Indonesia sangat

memprihatinkan. Oleh karena
.

itu, perlu ada usaha agar kita

:::10

--

__

"""

-- -

,;.,.---

bisa menembus jurnal internasional," ujarnya.
Yaya pun menuturkan, di
tempatnya bekerja, tidak ada

cara lain untuk bisa memperoleh kenaikan jabatan selain
dengan jurnal internasional.
Bahkan, untuk menjadi guru
besar, syaratnya hanya satu,
yakni menulis dan hasilnya
masuk di jurnal internasio'nal.
"Saya sendiri bisa bekerja
sebegai dosen peoeliti di Yonsei karena hasil penelitian saya
dipublikasikan di jurnal internasional," ungkapnya.
Yaya yang merupakan pa;o'
kar di bidang bioteknologi me-

dan mengomentari judul-judal
tersebut. "Tiga bulan lagi saya
akan datang kembali ke Unpad. Saya harap telah ada manuskrip penelitian yang bisa
saya koreksi. Saya juga akan
bantu memasukkannya ke jurnal internasional," tuturnya.
Sementara itu, rektor Unpad
Ganjar Kumia mengatakan sudab saatnya para pendidik memosisikan diri di dunia penelitian ilmiah. Dengan begitu,
dosen tidak hanya berperan

sebagai pengajar dan pendidik
melainkan berperan juga sebagai intelektual yang aktif meneliti. (A-157)***
- --- --'-"~ -=-=

ngatakan, hal pertama yang
harus diperhatikan
dalam
membuat karya ilmiah adalah
judul. Tidak boleh lebih dad
dua puluh kata dan harus dibuat sedemikian rupa agar
menarik.
"Sehingga pembaca bisa
langsung m~ngetahui apa yang
akan dibahas dalam penelitian
tersebut," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut
Yayajuga sempat meminta peserta yang terdiri dari pengajar
di lingkungan Unpad untuk
menulis sebuah judul peneliti"
an dalam bahasa Inggris. Selanjutnya,

Yaya mengoreksi
----

Kliping

Humas

-------

Unpad

"'"

2009