Demokrasi, Pemilu, dan Partisipasi Publik.

~
1

17

.

.

2
18

Pikiran Rakyat
0

Senin

3
19

4


0

Selasa

5
20

6
21

Rabu

7
22

0 Kam!~_0 Jumat
8
23


9

10
24

11
25

\:;U
Jan 0 Peb .Mar
0 Apr 0 Me; 0 Jun 0 Jul
~_..__..__.__............_._-_._...__..._._----------------.....-..-.--

o Sabtu

26 12 27

0 Ags

o Sep


0

Minggu

13

14
1b,
28
29
0 Okt 0 Nov

~

16
31

0


Des

Demokrasi, Pemilu,
dan P artisipa$i Publik
.

D
'

EMOKRAsI merupakan

~istem politik yang dianut
Indonesia. Demokrasi
memiliki makna penting dalam
proses pamsipasi publik. Bahkan sejak awal sejarahnya, demokrasi
hanya dimengerti lewat model partisipasi politik langsung yang melibatkan seluruh warga yang sudah
dewasa dalam proses politik. Proses
politik penataan kehidupan bersama
ini dikelola secar,a bersama, dan inilah yang dinamakan oleh Aristoteles
sebagai bentuk negara ideal "politeia", atau yang secara modem

diSebut oleh Robert A Dahl sebagai
"poliyarchy", sebagai ganti dariistilah yang keinudian lebih popular dengan sebutan demokrasi yang meluas.'
.,
Permasalahan yang rumit dalam',
demokraSi dapat dipecahkan
melalui konsep keda:ulatan rakyat.
Tidak dapat dibantah bahwa pemerintah/negara adalab pihak yang
berkuasa dalam,pengaturan
'
masyarakat. Atas nama rakyat, pemerintah kemudian membuat ketenfuan yang diperuntukan bagi kepentingan bersama. Rakyat harns
mematuhi ketentuan tersebut, sebab
pada dasamya pemerintah membuat kebijakan atas dasar kepentingan
rakyat. Di sinilah makna hukUman
menjadi releyan, sebab siapa yang
menentang dan atau melanggar, berarti tidak mematuhi apa yang telah
diSepakati. Mereka harns mendapat
lmkUmap: yang setimpal sesuai dengan ketidak patuhan yang dibuat-'
nya.
.
.

Pada sisi lain, makna kepatuhan
rakyat kepada peq1erintah sesunggcihnya dalam rangka mengharapkari perlindungan dari pemeriiltah
dan terbentuknya keteraturan di
dalam masyarakat. Sehingga, pemerintah mau atau tidak, harus
.
.

memenuhi kebutuhan rakyat tersebut yang telah mempercayainya.
Bahkan pada tingkat yang sangat ek.strem, pemerintah harus menggunakan kekUasaannya tanpa kompromi urituk memenUhi kebutuhan
_rakyat tersebut. Tanpa adanya
kekuasaan yang memaksa, pemerintah tentutida\< akan mampu melaksanakan tugasnya. Maka, ketenan-gan serta ketertiban masyarakat
akan sUlit diciptakan.
Dalam konteks ini, bagaimana kemudian demokrasi dapat menjadi
bagian dari sistem yang merakyat
d~ tidak elitis? Sehingga, diperlUkan prinsip umum dalam
menjalankan demokrasi agar pe-

.

-


-----

.

merintah dapat menjalankan tugas- ' festasikan dalam prinsip "one man
nya dengan baik, yaitu bagaimana
one vote and.one value". Tidak peragarpemeriritahan senantiasa beralu membedakan pemilih itu
da dalam kontrol dan partisipasi
berdasarkan kUalitasnya, baik sifat,
rakyat yang penUh. Diawali dengan
perila.kU,statUs sosial maupun penpertumbuhan nilai demokrasi dalaI11 didikannya.
.
masyarak~t, dan disertai dengan
Kesamaan politik seperti ini mentumbUhnya lembaga demokrasi
jadi sangat penting terlebih,ketika
semisal triaS politika, maka sistem
inenghadapi momentum politik
politik yang berdasarkan teori
yang akan menentukan masa depan

demokrasi akan terwujud dalam
pemilih itu sendiri.. Kendati setiap
keriyataan pemerintahan yang efekorang memiliki tingkat kepedUlian
tit: Inilah konsep demokrasi yang
yangberbeda, kesadaran politik
kemtidian juga dilakukan di negara
yang tidak sama, juga kemampuan
'kita.
mengimplementasikan rasa tangKemudian kita juga mengenal nigung jawab yang berbeda pula, Ii.alai esensial yang terdapat dalam sismUll dalam koIi.teks pemilihan setern demokrasi. Ketiga prinsip ini
, muanya menjadi sarna. Kenapa
harus selalu ada dalam sistem petidak bahwa proses dernokrasi yang
merintahan demokrasi untuk meIi.diturunkandalam bentuk pemilihan
'jamin terciptanya tatafiim yang lebih . dalammomentumpemilumisalnya,
baik. Ketiganya,adalah kebebasan,
akanmenyamakansetiapindividu .
kesamaan dan kedaulatan suara
dari aspek kUantitatifnya.
,mayoritas. Kebebasan dan keDi sinilah arti penting kepedUlian.
samaan, sesunggUhnya spirit dari
Secara tidak langsung memang'

demokrasi itu. Sedangkan kedaularakyat tidak begitu melihat korelasi
tan suara mayoritas, merupakan
antara pemilu dan kesejahteraan
teknis atau prbseduf bagaimana
misalnya, namun pada dasamya
masyarakat ketika mengejewansesunggUhnya siapa yang akan mentahkan'makna ke1:>ebasandan kejadi pemenang pemilu akan memilisamaat tersebut.
ki kewenangan membuat kebijakan
Namun, bukan berarti bahwa
yang mengikat semiia yang ada di
proses pemberiari suara /merupakan.
-?egara tersebut. Ke ~ah mana kebihal teknis yang derajatnya berada di
.jakan itu dibuat, akan sangat tergan.
'bawahprinsip kebebasan dan ketung dari parpol mana yang menjaru
samaan. Sebab pada tataran realipemenang dan oleh siapa pemerin~
tasnya, tidak mungkin ada kebe.
tah dipimpin kelak.
basan dan kesamaan tanpa adanya
Ka:rena demokrasi merupakan seproses yang dapat membuktikan
. buah sistem politik yang "memanbahwa seseorang itu benar-benar
jakan" rakyat, sebagaipemegang

bebas dan sama satu samalain.
mandat, maka seyogianya mereka
Karenanya, sebag'ai implementasi
memanfaatkan kesempatan itu undari konsep demokrasi, ketiga printuk kebaikan dirinya. Juga karena
sip di atas menjadi bagian integral
setiap individu menghendaki sesl1ai
yang tidak bisa dipisahkan satu denyang terbaik bagi dirinya, sedangkan
gan yang lainnya. Sepertl dalam
tidak semua kebutuhan hidupnya
konteks pemilu, baik pileg, pilpres ,
hanya dapat diayomi oleh dirinya
maupun pilkada, yang menja.di
sendiri malai~an harns ada campur
pro~es penentu adalahkosep jumlah
tangan pemerintah, ma.ka berikansuara. Kendati di dalamnya ada konlah mapdat itu jangan sampai disiasep musyawarah, dalam berbagai
siakan; Kecewa kepada seSuatu yang
kasus, suara terbanyak tetap menjasudah teljadi merupakan kewajaranl
di penentu.
namun mePlperbaiki ke depan itu
Karenanya, secara garis besar

jauh lebih baik. Setiap hak suara,
demokrasi menghendaki persamaan
yang dimilikiindividu ilkan turut
atau kesamaan hak dalam menmenent1.ikan ke mana' arah bangsa
jalankan peraI~ politik dalam konini dibawa.
teks negara. Kesamaan hak politik
Dengan demikian, harapannya
ini esensial dalam kUarititas ke.
adalah bahwa keberadaan pemerinmanusiaannya (subjek: otonom) setah ke depan tidak kemudian menjabagai seorang individu yang bebas.
di beban bagi masyarakat, tetapi jusDeinokrasi mengabaikan perbedaan
tm menjadi pelindung dan,pengainstrinsik kUa.litatifyang ada dalam
yom masyarakat. (Ferry Kurnia
masyarakat. Dalam iinplemenRizkiyansyah,
Ketua KPU
tasinya secara prosedunll, kesamaan
Provinsi Jawa Barat dan Mahaatau kesetaraaan poJitik ini dimani-'
siswa 8-3 Unpad)***
----