Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Werdi bhuana - Kecamatan Mengwi - Kabupaten Berdi bhuana.

(1)

PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM

UNIVERSITAS UDAYANA PERIODE XIII

TAHUN 2016

DESA/KELURAHAN : WERDI BHUWANA

KECAMATAN : MENGWI

KABUPATEN/KOTA : BADUNG

NAMA MAHASISWA : I MADE ELING SETYAWAN

FAKULTAS/PS : PETERNAKAN/ILMU PETERNAKAN

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN

KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

UNIVERSITAS UDAYANA

2016


(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena berkat rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan laporan Individu/KK Dampingan KKN PPM di Desa Werdi Bhuwana, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, sebagai salah satu tugas yang diberikan lembaga untuk tugas individu laporan dilanjutkan sebagai bukti telah mengikuti dan menyelesaikan kegiatan KKN PPM yang dilaksakanan pada tanggal 23 Juli 2016 sampai dengan 29 Agustus 2016.

Materi dalam laporan KK Dampingan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) yang disusun ini merupakan kewajiban seluruh mahasiswa yang menempuh program S1. Karena melalui KKN PPM ini wawasan dan pengetahuan terus bertambah terutama dalam mengaplikasikan disiplin ilmu yang didapat dari perkuliahan.

Banyak kendala yang ditemukan dalam penyusunan laporan dari pelaksanaan KKN PPM di Desa Werdi Bhuwana, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. Namun, berkat bantuan dan kerjasama yang baik dari berbagai pihak segala kesulitan dapat diselesaikan.

Dengan demikian, melalui laporan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak/Ibu Panitia KKN-PPM Universitas Udayana 2016

2. Bapak, selaku Dosen Pembimbing Lapangan Desa Werdi Bhuwana

3. Bapak Drs. I Wayan Kardana, selaku Kepala Desa Werdi Bhuwana beserta staf

4. Rekan-rekan mahasiswa peserta KKN-PPM Universitas Udayana Periode XIII

Penyusun mengaharapkan kritik dan saran dari para pembaca terutama dari pihak Universitas Udayana, demi perbaikan dimasa yang akan datang.

Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Werdi Bhuwana, Agustus 2016


(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... .iv

BAB I GAMBARAN UMUN KELUARGA DAMPINGAN 1.1 Profil Keluarga Dampingan ... 1

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan ... 2

1.2.1 Pendapatan Keluarga ... 2

1.2.2 Pengeluaran Keluarga ... 2

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH 2.1 Permasalahan Keluarga ... 5

2.2 Masalah Prioritas ... 5

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH 3.1 Program ... 7

3.2 Agenda Kegiatan ... 8

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA 4.1 Waktu ... 11

4.2 Lokasi ... 11

4.3 Pelaksanaan ... 11

4.4 Permasalahan... 11

4.5 Solusi ... 12

4.6 Hasil ... 12

BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan ... 13

5.2 Rekomendasi ... 13

DAFTAR PUSTAKA ... 14


(4)

HALAMAN PENGESAHAN

Dengan telah selesainya kegiatan KKN PPM yang saya kerjakan, maka:

Nama Mahasiswa : I Made Eling Setyawan NIM : 1307105014

Tanda Tangan :

Telah menyelesaikan laporan kegiatan saya selama di lokasi KKN PPM, Desa Werdi Bhuwana, Badung.

Werdi Bhuwana, 27 Agustus 2016

Mengetahui

KK Dampingan

I Gusti Ayu Alit Arsini


(5)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Gambaran Umum Keluarga Dampingan

Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) merupakan salah satu wujud pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu mengenai pengabdian kepada masyarakat yang kegiatannya dilaksanakan secara bersama-sama atau terpadu antara perguruan tinggi, pemerintah, dan juga masyarakat desa untuk kemajuan desa tersebut.

Salah satu program khusus KKN PPM Universitas Udayana adalah Program KK Dampingan. Program KK Dampingan merupakan kegiatan individu yang harus dilakukan oleh setiap peserta KKN PPM dengan cara mendampingi serta turut membantu keluarga miskin dalam memecahkan setiap masalah yang dihadapinya, baik itu masalah kesehatan, pendidikan, ekonomi, sosial budaya, dll. Di Desa Werdi Bhuwana, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, masih banyak terdapat keluarga miskin yang mejadi sasaran kegiatan KK Dampingan KKN PPM Universitas Udayana. Keluarga tersebut tersebar disetiap Dusun yang ada di Desa Werdi Bhuwana. Salah satu keluarga KK Dampingan yang berada di Desa Werdi Bhuwana yaitu keluarga Ibu Gusti Ayu Alit Arsini, dan sang kakaknya yang bernama I Gusti Made Raka, dalam kesempatan ini penulis mendapatkan kesempatan untuk mendampingi Keluarga Ibu Gusti Ayu Alit Arsini selama 5 minggu untuk selanjutnya dibantu untuk mencarikan solusi atau jalan keluar dari setiap permasalahan yang dihadapi oleh keluarga beliau.

1.2 Profil Keluarga Dampingan

Keluarga Ibu Gusti Ayu Alit Arsini merupakan keluarga kecil yang kesejahteraannya bisa dikatakan sangat kurang. Beliau memiliki nama lengkap I Gusti Ayu Alit Arsini dan tinggal bersama kakaknya yang memiliki keterbelakangan mental. Ibu Gusti Ayu Alit Arsini berusia 68 tahun dan kakaknya 74 tahun tinggal di satu rumah yang memiliki luas 6 x 4 m2. Ibu Gusti Ayu Alit Arsini tidak memiliki suami begitu pula dengan kakaknya juga tidak menikah.


(6)

No Nama Status Umur

(tahun) Pendidikan Pekerjaan Ket.

1 I Gusti Ayu Alit Arsini Kepala Keluarga 68

tahun SD

Buruh Harian Lepas Tidak Kawin 2 I Gusti Made Raka

Kakak 1 74 tahun SMP/Sedera jat Tidak Bekerja Tidak Kawin

1.3 Ekonomi Keluarga Dampingan 1.3.1 Pendapatan Keluarga

a. Sumber Penghasilan

Kondisi perekonomian keluarga dampingan yang saya dampingi selama pelaksanaan KKN PPM Universitas Udayana Periode XIII tahun 2016 tergolong keluarga miskin karena keluarga ini tidak mempunyai penghasilan yang tetap. Apalagi pekerjaan Ibu Gusti Ayu Alit Arsini hanya sebagai tukang sapu setiap pagi dan sore di rumah orang ditambah lagi kakaknya yang tidak memiliki pekerjaan. Penghasilan yang didapat setiap minggu berkisar Rp. 60.000,00 per minggu. Selain bekerja sebagai tukang sapu, Ibu Gusti Ayu Alit Arsini juga memanfaatkan hasil pohon nangka tapi tidak selalu bisa dimanfaatkan karena tidak setiap hari pohonnya berbuah. Untunglah untuk urusan kesehatan beliau sudah memiliki jaminan kesehatan, sehingga dapat mengurangi beban kehidupannya.

1.3.2 Pengeluaran Keluarga

Ibu Gusti Ayu Alit Arsini dengan usia yang menginjak 68 tahun masih hidup sendiri karena Ibu Gusti Ayu Alit Arsini tidak menikah begitu juga dengan kakaknya. Ibu Gusti Ayu Alit Arsini tinggal di satu bangunan yang memiliki 2 kamar, yang satunya untuk dapur dan satunya lagi untuk tempat tidur. Kondisi bangunan itu sendiri tidak dapat digolongkan layak di pakai tempat tidur karena sangat kotor dan kurang rapi.


(7)

Adapun biaya-biaya pengeluaran Ibu Gusti Ayu Alit Arsini tiap bulannya adalah sebagai berikut:

a. Kebutuhan Sehari-Hari

Dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya, Ibu Gusti Ayu Alit Arsini memanfaatkan penghasilannya yang tidak besar itu sehemat mungkin. Ibu Gusti Ayu Alit Arsini juga memanfaatkan beras yang didapatnya setiap bulan dari pemerintah. Kebutuhan sehari-hari keluarga Ibu Gusti Ayu Alit Arsini yang biasanya dibeli hanya lauk dan perlengkapan pembuatan canang (bunga).

b. Kebutuhan Kesehatan

Untuk masalah kesehatan, Ibu Gusti Ayu Alit Arsini mendapatkan tanggungan dari Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang menanggung keperluan – keperluan pengobatannya. Penyakit yang dikeluhkan oleh Ibu Gusti Ayu Alit Arsini adalah rematik begitu pula dengan kakaknya juga memiliki penyakit rematik. Penyakitnya biasanya kambuh jika duduk terlalu lama. Dengan adanya Kartu Indonesia Sehat (KIS) ini biaya pengobatan yang ditanggung dapat lebih ringan.

c. Pendidikan

Untuk masalah pendidikan keluarga Ibu Gusti Ayu Alit Arsini tidak mengeluarkan biaya, karena pada saat ini semua anggota keluarganya tidak sedang menempuh pendidikan dan tidak ada anak-anak yang menenmpuh pendidikan.

d. Kerohanian

Untuk sarana persembahyangan sehari-hari Ibu Gusti Ayu Alit Arsini membuat sendiri dari bahan-bahan yang ada di pekarangan rumahnya, seperti membuat jejaitan dan canang. Terkadang beliau membeli bunga untuk membuat canang untuk sembahyang. Biaya yang dikeluarkan sekitar Rp. 5.000,00 untuk per 2 hari.

e. Sosial

Dari segi sosial, pengeluaran Ibu Gusti Ayu Alit Arsini tidak ada iuran dikarenakan kondisi beliau sehingga beliau dibebaskan dari iuran.


(8)

f. Listrik dan air

Untuk pengeluaran listrik Ibu Gusti Ayu Alit Arsini tidak terkena biaya apapun karena beliau tidak menggunakan listrik di rumahnya, melainkan lampu sentir (lampu minyak tanah). Sehingga biaya listrik beliau dialihkan ke pembelian minyak tanah sebesar Rp. 5.000,00 seminggu. Tentu dengan kondisi saat ini, dengan harga segitu tidak hanya mendapat kurang dari setengah liter. Terkadang beliau juga sampai harus gelap – gelapan karena tidak ada biaya untuk beli minyak. Sama seperti listrik, beliau juga tidak menggunakan fasilitas air bersih sehingga tidak ada iuran air. Beliau biasa mengambil air untuk keperluan sehari – hari dirumah di tempat dia bekerja sebagai buruh sapu.


(9)

BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

2.1 Permasalahan Keluarga

Beberapa masalah yang dialami oleh keluarga Ibu Gusti Ayu Alit Arsini dengan hasil pengamatan saya yaitu :

a. Masalah Ekonomi

Masalah ekonomi dalam keluarga Ibu Gusti Ayu Alit Arsini adalah hasil dari pekerjaan yang ditekuni beliau yaitu sebagai tukang sapu tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari - harinya.

b. Masalah Kesehatan/Kebersihan Lingkungan Tempat Tinggal

Adanya masalah kesehatan lingkungan dimana kurangnya perhatian terhadap kebersihan lingkungan di sekitar rumah yaitu tidak adanya tong sampah di rumah sehingga rumah itu kelihatan kotor akibat sampah yang berserakan, perabotan yang berada diluar rumah dikarenakan kurangnya tempat untuk meletakkannya, tempat mencuci perabotan yang berada diluar rumah, dapur yang hanya seadanya dan memasak menggunakan kayu bakar, sulitnya memperoleh air bersih.

c. Masalah Kesehatan

Adanya masalah kesehatan yang dialami oleh keluarga Ibu Gusti Ayu Alit Arsini yang dialami oleh kakaknya sendiri I Gusti Made Raka yang mengalami depresi sehingga menyebabkan keadaan psikologisnya terganggu.

2.2 Masalah Prioritas

Prioritas masalah yang terdapat pada keluarga dampingan diperoleh setelah melakukan kunjungan dan wawancara. Kunjungan dilakukan hampir setiap hari pada jam tertentu, penulis melakukan pendekatan secara bertahap yaitu tidak langsung menanyakan masalah yang ada secara langsung tetapi sedikit demi sedikit menanyakan masalah yang terdapat dalam keluarga dampingan ini. Pada pertemuan pertama penulis melakukan pendekatan diri dan menyampaikan maksud dan tujuan serta membina hubungan saling percaya agar nantinya beliau tidak malu menceritakan masalah yang di alaminya. Saya berbincang-bincang


(10)

dengan keluarga dampingan khususnya dengan Ibu Gusti Ayu Alit Arsini baik tentang program KKN PPM, pekerjaan, maupun tentang kondisi keluarga. Beberapa masalah yang dialami oleh keluarga Ibu Gusti Ayu Alit Arsini sesuai dengan hasil pengamatan penulis, yaitu masalah perekonomian.

Keluarga Ibu Gusti Ayu Alit Arsini merupakan keluarga yang kurang mampu, yang hanya bertumpu pada pekerjaannya sebagai tukang sapu yang tidak tentu berapa penghasilannya tergantung tuan rumah karena tidak setiap hari bisa bekerja karena bisa saja ada upacara agama ataupun kegiatan di banjar seperti akhir-akhir ini yang sering ada pelatihan. Melihat kondisi beliau yang demikian, hal ini sangatlah memprihatinkan karena penghasilannya terkadang tidak menutupi pengeluaran.

Adapun tujuan yang ingin di capai penulis adalah ingin memprioritaskan masalah tersebut untuk membantu memecahkan masalah yang sedang dihadapi keluarga Ibu Gusti Ayu Alit Arsini . Meskipun tidak tuntas, tetapi setidaknya saran ini dapat membantu keluarga Ibu Gusti Ayu Alit Arsini untuk memahami kondisi keluarganya. Sehingga, manfaat yang nantinya akan dirasakan jika saran ini dilaksanakan adalah kehidupan yang sedikit lebih baik dari hari sebelumnya.


(11)

BAB III

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

3.1 Program

Berdasarkan masalah yang diprioritaskan untuk diselesaikan dalam pendampingan keluarga pra sejahtera ini, adapun realisasi kegiatan pemecahan masalah yang dilaksanakan selama satu bulan antara lain:

a. Realisasi Masalah Ekonomi

Masalah keuangan merupakan satu hal penting bagi manusia dalam menjalankan hidup serta memenuhi kebutuhan – kebutuhannya. Permasalahan dalam keluarga Ibu Gusti Ayu Alit Arsini adalah penghasilan yang terbatas dan tidak tetap. Sebagai pendamping, saran yang dapat diberikan adalah dengan membuat pembukuan keuangan sederhana, yang berisi catatan pengeluaran sehari – hari. Diharapkan catatan pengeluaran ini menjadi acuan untuk melakukan penghematan, sehingga dana yang ada dapat dipakai untuk keperluan lain, misalnya menabung keperluan rumah tangga lainnya. Selain itu, saran yang dapat saya berikan adalah dengan memanfaatkan tanaman yang ada disekitar rumah seperti nangka, kelapa dan tuak yang bisa dijual dan menambah penghasilan dari keluarga Ibu Gusti Ayu Alit Arsini.

Sebagai Kepala Keluarga, Ibu Gusti Ayu Alit Arsini harus tetap menjaga kesehatannya agar tidak mengganggu aktivitas beliau sehari-hari dalam meningkatkan pemasukannya.

b. Realisasi Masalah Kesehatan/Kebersihan Tempat Tinggal

Pemecahan masalah dalam hal kebersihan yang dapat disarankan adalah menganjurkan keluarga dampingan untuk selalu menjaga lingkungan rumahnya, khususnya menyediakan tong sampah yang terbuat dari tempat yang sudah tidak dipakai lagi sehingga tidak mengeluarkan dana untuk tong sampah, serta dapat dapat memilah sampah organik untuk dijadikan pupuk kompos dan sampah anorganik. Selain itu, juga disarankan untuk menyediakan tempat penampungan air dilihat dari kondisi rumah yang sulit untuk mendapatkan akses air.


(12)

c. Realisasi Masalah Kesehatan

Untuk masalah kesehatan kakaknya I Gusti Made Raka disarankan agar dibawa ke psikolog. Untuk kesehatan Ibu Gusti Ayu Alit Arsini, penulis menyarankan agar tetap mengontrol kesehatannya minimal sebulan sekali, khususnya mengecek masalah kesehatannya, sehingga kesehatannya selalu terpantau atau selalu mendapat perhatian sehingga tidak sampai menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.

3.2 Agenda Kegiatan

No Tanggal Pukul Jenis Kegiatan Jam Kunjungan

1 Kamis, 28 Juli 2016

16.00-18.00 Bertemu dengan Kelian Dinas Banjar Denkayu Delodan untuk memberitahu program KK dampingan dan meminta satu KK untuk didampingi

2 jam

2 Sabtu, 30 Juli 2016

09.00 – 15.00 Berkunjung ke KK dampingan dengan diantar oleh Kelian Banjar Denkayu Delodan untuk berkenalan dan melakukan pendekatan dengan Keluarga Dampingan

6 jam

3 Senin, 1 Agustus 2016

07.00 – 12.00 Berkunjung ke keluarga Ibu Gusti Ayu Alit Arsini

5 jam

4 Kamis, 4 Agustus 2016

15.00-19.00 Survei mengenai keadaan keluarga Ibu Gusti Ayu Alit Arsini

4 jam

5 Sabtu, 6 Agustus 2016

14.00 – 18.00 Berdiskusi permasalahan keluarga Ibu Gusti Ayu Alit Arsini tentang keadaan psikologis kakaknya.

4 jam

6 Minggu, 7 Agustus 2016

14.00 – 15.00 Mengunjungi keluarga Ibu Gusti Ayu Alit Arsini

1 jam

7 Senin, 8 Agustus 2016

15.00 – 19.00 Berbincang-bincang dan membantu membersihkan halaman rumah Ibu Gusti Ayu Alit Arsini


(13)

8 Kamis, 11 Agustus 2016

14.00 – 18.00 Berbincang santai dengan keluarga Ibu Gusti Ayu Alit Arsini mengenai pekerjaan dan juga desa Werdi Bhuwana

4 jam

9 Jumat, 12 Agustus 2016

16.00 – 19.00 Berkunjung ke rumah Ibu Gusti Ayu Alit Arsini dan berbicara mengenai keadaan kakak dari Ibu Gusti Ayu Alit Arsini.

3 jam

10 Sabtu, 13 Agustus 2016

14.00 – 18.00 Berdiskusi santai dengan keluarga Ibu Gusti Ayu Alit Arsini mengenai kesehatannya.

4 jam

11 Minggu, 14 Agustus 2016

13.00 – 18.00 Mendiskusikan tentang kebersihan lingkungan yang ada dirumah Ibu Gusti Ayu Alit Arsini.

5 jam

12 Senin, 15 Agustus 2016

13.00 – 19.00 Membantu keluarga Ibu Gusti Ayu Alit Arsini untuk mencari kayu bakar.

6 jam

13 Selasa, 16 Agustus 2016

17.00 – 19.00 Berkunjung ke rumah Ibu Gusti Ayu Alit Arsini dan membantu membersihkan lingkungan sekitar rumah.

2 jam

14 Rabu, 17 Agustus 2016

14.00 – 17.00 Mengunjungi Ibu Gusti Ayu Alit Arsini dan membantu mengumpulkan barang bekas yang tidak terpakai untuk dijual.

3 jam

15 Kamis, 18 Agustus 2016

18.00 – 20.00 Berbicara santai dan mengajak beliau makan bersama untuk mempererat tali silahturahmi.

2 jam

16 Jumat, 19 Agustus 2016

13.00 – 15.00

18.00 – 20.00

Mengantar Ibu Gusti Ayu Alit Arsini untuk mengambil air di tempat kerjanya.

Mencari kayu bakar untuk keperluan memasak.

2 jam


(14)

17 Sabtu, 20 Agustus 2016

11.00 – 15.00 Berbincang dengan Ibu Gusti Ayu Alit Arsini mengenai masalah upacara agama kematian salah satu keluarganya.

4 jam

18 Minggu, 21 Agustus 2016

11.00 – 14.00 Berkunjung ke rumah Ibu Gusti Ayu Alit Arsini sambil bertemu dengan kakak beliau yang jarang ada dirumah.

3 jam

19 Senin, 22 Agustus 2016

14.00 – 19.00 Mengecek dan menggali lagi permasalahan yang dialami oleh Ibu Gusti Ayu Alit Arsini dan memberikan solusi permasalahannya

5 jam

20 Selasa, 23 Agustus 2016

13.00 – 19.00 Berbincang-bincang dengan keluarga dampingan serta memberikan motivasi untuk beliau dan membantu membersihkan halaman rumah beliau

6 jam

21 Rabu, 24 Agustus 2016

07.00 – 13.00 Membantu KK dampingan mencari kayu bakar dan membantu dalam menyiapkan sarapan pagi dan sekaligus makan siang bersama

6 jam

22 Kamis, 25 Agustus 2016

13.00 – 18.00 Diskusi dengan keluarga dampingan dan membantu bersih-bersih rumah

6 jam

23 Jumat, 26 Agustus 2016

07.00 – 10.00

15.00 – 18.00

Makan bersama sambil berbincang-bincang untuk perpisahan nantinya. Memberikan bantuan seadanya untuk keluarga Ibu Gusti Ayu Alit Arsini.

3 jam

3 jam


(15)

BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

4.1 Waktu

Kegiatan KK dampingan ini dilakukan selama 23 kali kunjungan yang dimulai dari tanggal 28 Juli 2016 sampai dengan 26 Agustus 2016. Penulis biasanya melakukan kunjungan pada pagi hari,siang hari, sore hari dan malam hari dimana penulis menyesuaikan waktu dengan jadwal program pokok lainnya. Dengan keterbatasan waktu tersebut, penulis tetap berusaha untuk sesering mungkin mengunjungi keluarga yang didampingi.

4.2 Lokasi

Lokasi pelaksanaan kegiatan KK dampingan ini adalah di tempat tinggal Ibu Gusti Ayu Alit Arsini, di Banjar Denkayu Delodan, Desa Werdi Bhuwana, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung.

4.3 Pelaksanaan

Pelaksanaan dari kegiatan KK dampingan ini dilakukan selama 23 kali kunjungan dan total pertemuan 93 jam.

4.4 Permasalahan

Beberapa masalah yang dialami oleh keluarga Ibu Gusti Ayu Alit Arsini sesuai dengan hasil pengamatan penulis yaitu :

1. Pekerjaan sehari-hari Ibu Gusti Ayu Alit Arsini yaitu sebagai tukang sapu yang penghasilannya tidak menentu tergantung berapa kali beliau bekerja. Pendapatan yang dihasilkan dari pekerjaan tersebut terkadang tidak mencukupi untuk kebutuhannya. Apalagi kesehatan beliau yang sudah mulai menurun.

2. Ibu Gusti Ayu Alit Arsini dengan latar belakang pendidikan yang sangat kurang (SD) tidak memiliki keterampilan untuk mencari pekerjaan yang lebih baik.


(16)

4.5 Solusi

Adapun solusi yang dapat ditawarkan untuk keluarga dampingan adalah: 1. Masalah Ekonomi

Untuk masalah ekonomi, penulis memberikan saran untuk dengan membuat pembukuan keuangan sederhana, yang berisi catatan pengeluaran sehari – hari. Diharapkan catatan pengeluaran ini menjadi acuan untuk melakukan penghematan, sehingga dana yang ada dapat dipakai untuk keperluan lain yang lebih penting. Selain itu juga penjualan hasil tanaman yang ada disekitar rumah, seperti nangka, kelapa dan tuak agar bisa menambah pendapatan keluarga Ibu Gusti Ayu Alit Arsini. 2. Masalah Kebersihan

Untuk masalah kebersihan, pemecahan masalah dalam hal kebersihan yang dapat disarankan adalah menganjurkan keluarga dampingan untuk selalu menjaga lingkungan rumahnya, khususnya menyediakan tong sampah yang terbuat dari tempat yang sudah tidak dipakai lagi sehingga tidak mengeluarkan dana untuk tong sampah, serta dapat dapat memilah sampah organik untuk dijadikan pupuk kompos dan sampah anorganik. 3. Masalah Kesehatan

Untuk masalah kesehatan psikologis dari kakaknya I Gusti Made Raka solusi yang dapat saya berikan adalah dengan memberikan saran agar kakaknya dibawa ke psikolog. Untuk kesehatan Ibu Gusti Ayu Alit Arsini penulis menyarankan agar mengontrol kesehatannya minimal sebulan sekali, khususnya mengecek masalah kesehatannya, sehingga kesehatannya selalu terpantau atau selalu mendapat perhatian sehingga tidak sampai menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan dan lebih memanfaatkan kartu jaminan kesehatannya.

4.6 Hasil

Dampak yang ditimbulkan dari pelaksanaan kegiatan KK dampingan ini adalah keluarga dampingan menjadi termotivasi untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dan lebih tabah untuk memperbaiki taraf hidup mereka kearah yang lebih baik.


(17)

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan

Keluarga Ibu Gusti Ayu Alit Arsini berada di Banjar Denkayu Delodan, Desa Werdi Bhuwana, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. Pendapatan yang diperoleh Ibu Gusti Ayu Alit Arsini adalah Rp 60.000,00 per minggu. Di dalam keluarga Ibu Gusti Ayu Alit Arsini terdapat beberapa permasalahan diantaranya masalah kesehatan dan ekonomi.

Kehidupan keluarga Ibu Gusti Ayu Alit Arsini masih sangat kekurangan. Keterbatasan-keterbatasan yang dirasakan oleh beliau memaksanya untuk hidup dalam kekurangan tersebut. Namun demikian, keluarga Ibu Gusti Ayu Alit Arsini sudah bersyukur. Rasa optimis dan ikhlas menjalani setiap harinya membuat beliau dan keluarga tetap berbahagia di tengah kekurangan itu.

5.2 Rekomendasi

Adapun saran yang dapat diberikan oleh pendamping untuk keluarga dampingan Ibu Gusti Ayu Alit Arsini adalah:

a. Pihak keluarga hendaknya senantiasa menjaga kebersihan dan kesehatan diri dan lingkungan sekitar agar terhindar dari sakit yang mengganggu produktivitas dan kesehariannya.

b. Menyusun perencanaan pengeluaran keuangan dan membuat pencatatan dapat dijadikan upaya untuk mengontrol keuangan keluarga, selain itu juga berusaha meningkatkan pemasukan dengan tidak hanya mengandalkan pemasukan dari bekerja sebagai pengrajin dan buruh saja, dan juga memanfaatkan hasil tanaman yang ada disekitar rumah untuk dijual dan menambah penghasilan.

c. Pihak Puskesdes memberikan informasi kepada masyarakat tentang cara menjaga kesehatan dan perilaku hidup bersih, higienitas dan sanitasi lingkungan.


(18)

DAFTAR PUSTAKA

LPPM. 2016. Buku Pedoman Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM). Badung: LPPM.


(19)

Lampiran

Gambar 1. Foto bersama Ibu Gusti Ayu Alit Arsini


(20)

Gambar 3. Kondisi kamar mandi Ibu Gusti Ayu Alit Arsini


(1)

BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

4.1 Waktu

Kegiatan KK dampingan ini dilakukan selama 23 kali kunjungan yang dimulai dari tanggal 28 Juli 2016 sampai dengan 26 Agustus 2016. Penulis biasanya melakukan kunjungan pada pagi hari,siang hari, sore hari dan malam hari dimana penulis menyesuaikan waktu dengan jadwal program pokok lainnya. Dengan keterbatasan waktu tersebut, penulis tetap berusaha untuk sesering mungkin mengunjungi keluarga yang didampingi.

4.2 Lokasi

Lokasi pelaksanaan kegiatan KK dampingan ini adalah di tempat tinggal Ibu Gusti Ayu Alit Arsini, di Banjar Denkayu Delodan, Desa Werdi Bhuwana, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung.

4.3 Pelaksanaan

Pelaksanaan dari kegiatan KK dampingan ini dilakukan selama 23 kali kunjungan dan total pertemuan 93 jam.

4.4 Permasalahan

Beberapa masalah yang dialami oleh keluarga Ibu Gusti Ayu Alit Arsini sesuai dengan hasil pengamatan penulis yaitu :

1. Pekerjaan sehari-hari Ibu Gusti Ayu Alit Arsini yaitu sebagai tukang sapu yang penghasilannya tidak menentu tergantung berapa kali beliau bekerja. Pendapatan yang dihasilkan dari pekerjaan tersebut terkadang tidak mencukupi untuk kebutuhannya. Apalagi kesehatan beliau yang sudah mulai menurun.

2. Ibu Gusti Ayu Alit Arsini dengan latar belakang pendidikan yang sangat kurang (SD) tidak memiliki keterampilan untuk mencari pekerjaan yang lebih baik.


(2)

4.5 Solusi

Adapun solusi yang dapat ditawarkan untuk keluarga dampingan adalah: 1. Masalah Ekonomi

Untuk masalah ekonomi, penulis memberikan saran untuk dengan membuat pembukuan keuangan sederhana, yang berisi catatan pengeluaran sehari – hari. Diharapkan catatan pengeluaran ini menjadi acuan untuk melakukan penghematan, sehingga dana yang ada dapat dipakai untuk keperluan lain yang lebih penting. Selain itu juga penjualan hasil tanaman yang ada disekitar rumah, seperti nangka, kelapa dan tuak agar bisa menambah pendapatan keluarga Ibu Gusti Ayu Alit Arsini. 2. Masalah Kebersihan

Untuk masalah kebersihan, pemecahan masalah dalam hal kebersihan yang dapat disarankan adalah menganjurkan keluarga dampingan untuk selalu menjaga lingkungan rumahnya, khususnya menyediakan tong sampah yang terbuat dari tempat yang sudah tidak dipakai lagi sehingga tidak mengeluarkan dana untuk tong sampah, serta dapat dapat memilah sampah organik untuk dijadikan pupuk kompos dan sampah anorganik. 3. Masalah Kesehatan

Untuk masalah kesehatan psikologis dari kakaknya I Gusti Made Raka solusi yang dapat saya berikan adalah dengan memberikan saran agar kakaknya dibawa ke psikolog. Untuk kesehatan Ibu Gusti Ayu Alit Arsini penulis menyarankan agar mengontrol kesehatannya minimal sebulan sekali, khususnya mengecek masalah kesehatannya, sehingga kesehatannya selalu terpantau atau selalu mendapat perhatian sehingga tidak sampai menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan dan lebih memanfaatkan kartu jaminan kesehatannya.

4.6 Hasil

Dampak yang ditimbulkan dari pelaksanaan kegiatan KK dampingan ini adalah keluarga dampingan menjadi termotivasi untuk menyelesaikan


(3)

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan

Keluarga Ibu Gusti Ayu Alit Arsini berada di Banjar Denkayu Delodan, Desa Werdi Bhuwana, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. Pendapatan yang diperoleh Ibu Gusti Ayu Alit Arsini adalah Rp 60.000,00 per minggu. Di dalam keluarga Ibu Gusti Ayu Alit Arsini terdapat beberapa permasalahan diantaranya masalah kesehatan dan ekonomi.

Kehidupan keluarga Ibu Gusti Ayu Alit Arsini masih sangat kekurangan. Keterbatasan-keterbatasan yang dirasakan oleh beliau memaksanya untuk hidup dalam kekurangan tersebut. Namun demikian, keluarga Ibu Gusti Ayu Alit Arsini sudah bersyukur. Rasa optimis dan ikhlas menjalani setiap harinya membuat beliau dan keluarga tetap berbahagia di tengah kekurangan itu.

5.2 Rekomendasi

Adapun saran yang dapat diberikan oleh pendamping untuk keluarga dampingan Ibu Gusti Ayu Alit Arsini adalah:

a. Pihak keluarga hendaknya senantiasa menjaga kebersihan dan kesehatan diri dan lingkungan sekitar agar terhindar dari sakit yang mengganggu produktivitas dan kesehariannya.

b. Menyusun perencanaan pengeluaran keuangan dan membuat pencatatan dapat dijadikan upaya untuk mengontrol keuangan keluarga, selain itu juga berusaha meningkatkan pemasukan dengan tidak hanya mengandalkan pemasukan dari bekerja sebagai pengrajin dan buruh saja, dan juga memanfaatkan hasil tanaman yang ada disekitar rumah untuk dijual dan menambah penghasilan.

c. Pihak Puskesdes memberikan informasi kepada masyarakat tentang cara menjaga kesehatan dan perilaku hidup bersih, higienitas dan sanitasi lingkungan.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

LPPM. 2016. Buku Pedoman Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM). Badung: LPPM.


(5)

Lampiran

Gambar 1. Foto bersama Ibu Gusti Ayu Alit Arsini


(6)