Pengaruh Kinerja Lingkungan terhadap Kinerja Keuangan dengan ISO 14001 Sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI.

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh kinerja lingkungan
terhadap kinerja keuangan perusahaan tersebut dengan implementasi ISO 14001
sebagai variable moderating pada perusahaan yang terdaftar di BEI. Penelitian ini
didasarkan pada studi empiris. Melalui teknik purposive sampling, lebih dari 70
perusahaan publik yang berpartisipasi dalam program PROPER 2013-2014 dilibatkan
dalam penelitian. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan kinerja lingkungan yang
pada akhirnya tidak mempengaruhi kinerja keuangan dari perusahaan tersebut.
Perusahaan rawan lingkungan khususnya perusahaan publik di Indonesia yang ingin
meningkatkan kinerja keuangannya dan keberlangsungan usahanya harus
meningkatkan kinerja lingkungannya untuk mendapatkan kepercarayaan dari
masyarakat. Selanjutnya, tingkat kinerja lingkungan perusahaan merupakan informasi
berharga yang pantas dipertimbangkan sebagai salah satu kriteria pengambilan
keputusan investasi yang rasional bagi investor

Kata kunci: PROPER, ISO 14001, Kinerja Keuangan, Lingkungan Hidup.

vi

Universitas Kristen Maranatha


ABSTRACT

The purpose of this study was to see how much impact will environmental
performance do against economic performance of one company with the
implementation of ISO 14001 as a moderating variable between them in companies
that are listed in BEI. This study was based on empirical studies. With the purposive
sampling technique, more than 70 public companies that participated in PROPER
2013-2014 were included in this study. The result of hypothesis testing showed that
environmental performance did not affect economic performance of one company.
Companies that are prone in environmental issues, especially public companies in
Indonesia that wanted to improve their economic performance and their sustainability
should improve their environmental performance to gain trust from public.
Furthermore, environmental performance level of one company can be interpreted as
a valueable information to consider at as one of the decision making requirements in
a rational investation of investor.

Keywords:

PROPER, ISO 14001, Economic Performance, Environmental.


vii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL …………...…………………………………………………... i
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………………..... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR ………………………..… iii
KATA PENGANTAR ………………………………..………………………..…… iv
ABSTRAK ………………………………………………………………………….. vi
DAFTAR ISI ………………………………………..…………………………….. viii
DAFTAR TABEL ………………………………………..………………………... xii
DAFTAR GAMBAR ……………………………………..………………………. xiii
DAFTAR LAMPIRAN ……….………………………………………..………… xiv
BAB I PENDAHULUAN
1.1.


Latar Belakang Penelitian ………………………………………..….. 1

1.2.

Identifikasi Masalah ………….…………………………………..….. 9

1.3.

Tujuan Penelitian ……….………………………………………..….. 9

1.4.

Manfaat Penelitian …………...…………………………………..….. 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1.

Kajian Pustaka …………...…………………………………..…….. 11
2.1.1. Akuntansi Lingkungan ………………………………………. 11
2.1.1.1. Definisi Akuntansi Lingkungan …………………… 11

2.1.2. Akuntansi Manajemen Lingkungan …………………………. 15
2.1.2.1. Definisi Akuntansi Manajemen Lingkungan ……… 15
2.1.2.2. Aplikasi Akuntansi Manajemen Lingkungan ……... 20
2.1.2.3. Manfaat Akuntansi Manajemen Lingkungan ……... 20

viii

Universitas Kristen Maranatha

2.1.3. Biaya Lingkungan ……………………………………….….. 24
2.1.3.1. Klasifikasi Biaya Lingkungan ……………………. 26
2.1.3.2. Pembebanan Biaya Lingkungan …………………... 30
2.1.4. Kinerja Lingkungan …………………….………………….... 30
2.1.4.1. Definisi Kinerja Lingkungan ……………………… 30
2.1.5. ISO 14001 …………………………………………………... 34
2.1.5.1. Standar …………………………………………….. 34
2.1.5.2. Pengenalan ISO …………………………………… 35
2.1.5.3. Sejarah ISO 14001 ………………………………… 36
2.1.5.3. Manfaat ISO 14001 ………………………………... 36
2.1.5. Kinerja Keuangan …………………………………………… 37

2.1.5.1. Definisi Kinerja Keuangan ………………………... 37
2.2.

Ringkasan Penelitian Terdahulu …………………………………… 38

2.3.

Pengembangan Hipotesis …………………………………………... 43
2.3.1. Pengaruh Kinerja Lingkungan terhadap Kinerja Keuangan .. 43
2.3.2. Pengaruh Kinerja Lingkungan melalui penerapan SML
ISO 14001 sebagai variabel moderasi terhadap Kinerja Keuangan
………………………………………………………………………
44

2.4.

Model Penelitian …………………………………………………... 45

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ………………………………………….. 47
3.1.


Jenis Penelitian ……………………………………………………. 47

3.2.

Populasi dan Sampel ……………………………………………….. 47

3.3.

Teknik Pengambilan Sampel ………………………………………. 48

3.4.

Definisi Operasional Variabel ……………………………………... 49

3.5.

Metode Pengumpulan Data ………………………………………… 51

3.6.


Metode Analisis Data ……………………………………………… 51

ix

Universitas Kristen Maranatha

3.6.1. Analisis Uji Asumsi Klasik …………………………………. 51
3.6.1.1. Uji Normalitas …………………………………….. 53
3.6.1.2. Uji Multikolinearitas ……………………………… 53
3.6.1.3. Uji Normalitas …………………………………….. 54
3.6.1.4. Uji Autokorelasi …………………………………… 55
3.6.2. Pengujian Hipotesis …………………………………………. 55
3.6.2.1. Uji F atau Uji Simultan ……………………………. 55
3.6.2.2. Uji t atau Uji Parsial ………………………………. 56
3.6.2.3. Uji Variabel Moderating …………………………... 56
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …………………………... 58
4.1.

Gambaran Objek Penelitian ………………………………………... 58


4.2.

Uji Asumsi Klasik ………………………………………………….. 58
4.2.1. Uji Outlier …………………………………………………… 58
4.2.2. Uji Normalitas ………………………………………………. 59
4.2.3. Uji Multikolinearitas ………………………………………… 60
4.2.4. Uji Heterokedasitas ………………………………………….. 61
4.2.5. Uji Autokorelasi ……………………………………………... 61

4.3.

Analisis Linier Regresi Berganda ………………………………….. 63

4.4.

Pengujian Hipotesis ………………………………………………... 64
4.4.1. Uji Signifikansi Simultan ………………………………….. 64
4.4.2. Uji Signifikansi Parsial …………………………………….. 65


4.5.

Pengaruh Kinerja Lingkungan Terhadap Kinerja Keuangan ………. 66

4.6. Pengaruh Kinerja Lingkungan Terhadap Kinerja Keuangan dengan
Variabel ISO 14001 Sebagai Variabel Moderasi …………………………. 67
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan ……………………………………………………………. 68

x

Universitas Kristen Maranatha

5.2. Saran …………………………………………………………………... 68
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………… 69
LAMPIRAN ……………………………………………………………………….. 74
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS …………………………………………. 77

xi


Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2.1.

Apakah Akuntansi Manajemen Lingkungan ………………………. 17

Tabel 2.2.

Peringkat Kinerja PROPER ………………………………….......... 33

Tabel 2.3.

Ringkasan Penelitian Terdahulu ……………………………............ 38

Tabel 3.1.

Ringkasan Penelitian Terdahulu ……………………………............ 49


Tabel 3.2.

Definisi Operasional Variabel ...……………………………............ 50

Tabel 3.3.

Jenis-Jenis Variabel Moderator ...…………………………….......... 56

Tabel 4.1.

Hasil Uji Outlier ...……………………………................................. 59

Tabel 4.2.

Hasil Uji Normalitas ...……………………………........................... 59

Tabel 4.3.

Hasil Uji Multikolinearitas ………………….................................... 60

Tabel 4.4.

Hasil Uji Heterokedasitas ……………………….............................. 61

Tabel 4.5.

Hasil Uji Autokorelasi ……………………………........................... 62

Tabel 4.6.

Analisis Regresi Linier Berganda ……………….............................. 63

Tabel 4.7.

Hasil Uji Simultan …..……………………………........................... 65

Tabel 4.8.

Hasil Uji Parsial …..……………………………............................... 65

xii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1.

Model Penelitian …………………………...………………………. 45

xiii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran A. Tabel Daftar Sampel ……………………...………………………. 45

xiv

Universitas Kristen Maranatha

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Selama beberapa tahun ini, perhatian dunia mengenai lingkungan hidup
semakin menarik perhatian banyak orang. Setiap aktivitas perusahaan yang
mengarah ke pencemaran lingkungan hidup telah membangkitkan kepedulian
masyarakat mengenai proses produksi yang ramah lingkungan yang bertujuan
untuk mengurangi dampak dari polusi yang dihasilkan. Hal ini mengakibatkan
perusahaan dituntut untuk lebih menaruh perhatian terhadap kegiatan yang dapat
meminimalkan polusi dan menggunakan sumber daya alam secara lebih efektif
dan lebih efisien (Schaltegger & Synnestvedt, 2002), dan memotivasi perusahaan
untuk membentuk image perusahaan dalam pandangan masyarakat sebagai
perusahaan yang peduli terhadap lingkungan (Ahmad dan Sulaiman, 2002).
Konsep akuntansi lingkungan sebenarnya sudah mulai berkembang sejak
tahun 1970an di Eropa. Akibat tekanan dari lembaga-lembaga bukan pemerintah
dan meningkatnya kesadaran lingkungan di kalangan masyarakat yang mendesak
agar perusahaan-perusahaan menerapkan pengelolaan lingkungan tidak hanya
kegiatan industri demi bisnis semata (Almilia dan Wijayanto, 2007). Begitupun
yang terjadi di Indonesia pada saat ini, aspek lingkungan telah menjadi hal yang
diperhatikan di publik. Di Indonesia, pencemaran lingkungan menjadi masalah

1

Universitas Kristen Maranatha

seperti halnya di negara-negara lainnya. Usaha dari pihak regulator di Indonesia
untuk melestarikan dan mengembangkan kemampuan lingkungan hidup yang
serasi, selaras, dan seimbang telah dilakukan dengan menerapkan UndangUndang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1997 mengenai Pengelolaan
Lingkungan Hidup. Aturan pelaksanaan lebih lanjut telah dinyatakan dengan
diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999. Pemerintah sebagai
pihak regulator berkewajiban menjembatani kepentingan antara perusahaan
dengan publik, namun tentu saja kesadaran dan peran dari perusahaan dalam
beroperasi dengan mengindahkan kepentingan publik menjadi kunci masalah dan
topik yang menarik bagi peneliti.
Program

Penilaian

Peringkat

Kerja

Perusahaan

dalam

Pengelolaan

Lingkungan Hidup, atau dikenal juga dengan PROPER telah dilakukan oleh
Kementrian Negara Lingkungan Hidup sejak tahun 2002 silam sebagai bentuk
pengembangan dari program PROPER PROKASIH yang menjadi salah satu
alternatif instrumen penataan sejak tahun 1995 yang diawali dengan Program Kali
Bersih (PROKASIH) pada tahun 1990. Program ini dikembangkan dengan
pertimbangan bahwa masih rendahnya kesadaran dan tingkat penataan perusahaan
karena belum efektifnya berbagai instrumen penataan yang ada, meningkatnya
tuntutan transparansi dan keterlibatan publik dalam pengelolaan lingkungan,
adanya kebutuhan insentif terhadap upaya pengelolaan lingkungan yang
dilakukan oleh perusahaan demi menciptakan nilai tumbuh lingkungan, dan
adanya potensi peningkatan kinerja penataan melalui penyebaran informasi.
Bedasarkan pertimbangan tersebut, maka dipilihlah perusahaan-perusahaan
2

Universitas Kristen Maranatha

peserta PROPER yang difokuskan kepada perusahaan-perusahaan yang
berdampak besar terhadap lingkungan hidup, yang berorientasi ekspor, yang
produknya akan bersinggungan langsung dengan lingkungan dan masyarakat, dan
perusahaan publik.
Bedasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik
Indonesia Nomor 180 Tahun 2014 Tentang Hasil Penilaian Peringkat Kinerja
Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Tahun 2013-2014, dapat
disimpulkan bahwa infrastruktur dari PROPER berkembang, ditandai dari jumlah
peserta yang mengalami peningkatan dari 187 menjadi 1908 perusahaan.
Pencapaian ini didukung oleh 84 petugas pengawas dan 95 tim ahli. Sebagian
besar pengawas berasal dari provinsi (89%), sisanya berasal langsung dari
Kementrian Negara Lingkungan Hidup (KLH). Adapun keberhasilan dari
PROPER yaitu:
1. Selama 10 tahun (2004-2014) berhasil mendorong ketaatan perusahaan
terhadap peraturan lingungan dari 49% menjadi 72%
2. Berhasil mengutamakan perlindungan lingkungan ke dalam perusahaan,
sehingga lingkungan menjadi salah satu indikator kinerja perusahaan.
3. PROPER digunakan perusahaan sebagai peta jalan untuk penerapan
ekonomi hijau.
4. PROPER berhasil mengkoordinasikan pengawasan lingkungan menjadi
gerakan nasional yang terkoordinasi dan dengan standar pengawassan
yang sama terhadap 30 provinsi. Untuk menggerakkan sistem pengawasan

3

Universitas Kristen Maranatha

ini, telah dilakukan peningkatan kapasitas dan pemberdayaan terhadap 584
pejabat pengawas lingkungan hidup.
Selain PROPER, International Organisation for Standardization telah
mengembangkan suatu standar internasional mengenai lingkungan, yaitu Sistem
Manajemen Lingkungan (SML) ISO 14001 yang telah diadopsi oleh berbagai
industri di dunia sejak awal tahun 90-an (Cascio dkk., 1996). SML ISO 14001
terdiri dari lima elemen utama, yaitu: 1) kebijakan lingkungan; 2) perencanaan
lingkungan; 3) pelaksanaan dan pengoperasian; 4) tindakan pemeriksaan dan
perbaikan; serta 5) pengkajian manajemen (Badan Standarisasi Nasional, 2011).
Lebih lanjut, tujuan menyeluruh dari penerapan SML ISO 14001 sebagai sebuah
standar internasional adalah untuk mendukung perlindungan lingkungan dan
pencegahan pencemaran yang seimbang dengan kebutuhan sosial ekonomi.
Menurut Memed Sueb & Maria Nety Indramayu Keraf (2012), keuntungan
ekonomi yang dapat diperoleh dari SML ISO 14001 antara lain dapat
memperbaiki kinerja lingkungan secara keseluruhan, menghasilkan suatu
kerangka kerja dalam upaya untuk pencegahan polusi, meningkatkan efisiensi dan
penghematan biaya potensial, dan meningkatkan citra perusahaan.
Kartika Hendra Titisari & Khara Alviana (2012) meneliti mengenai Pengaruh
Environmental Performance terhadap Economic Performance yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI). Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa dari empat
variabel independen environmental performance (PROPER), total assets, industry
sector, dan ISO 14001, hanya variabel environmental performance yang
berpengaruh positif dan signifikan terhadap economic performance.
4

Universitas Kristen Maranatha

Susi Sarumpaet (2005) meneliti tentang The Relationship Between
Environmental Performance and Financial Performance

of

Indonesian

Companies. Hasil penelitiannya adalah environmental performance tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap financial performance di Indonesia.
Tetapi, akan berpengaruh secara signifikan dengan company size, stock exchange
listing, dan ISO 14001, yang artinya mengindikasikan adanya konsistensi antara
rating dari pemerintah dengan sertifikasi standar internasional manajemen
lingkungan.
Memed Sueb & Maria Nety Indramayu Keraf (2012) meneliti mengenai
Relasi Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 dan Kinerja Keuangan. Hasil
penelitiannya adalah implementasi sistem manajemen lingkungan berpengaruh
positif terhadap pencapaian kinerja keuangan pada perusahaan yang sudah
memperoleh sertifikat ISO 14001 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Syawal Harianto & Khairul Ikhsan (2013) meneliti mengenai Pengaruh
Pengungkapan lingkungan dan Kinerja Lingkungan terhadap Kinerja Keuangan
pada Perusahaan HPH/HPHTI, Pertambangan Umum dan Migas yang Terdaftar
di BEI. Hasil penelitiannya adalah pengungkapan lingkungan dan kinerja
lingkungan secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja keuangan pada
perusahaan yang bergerak di bidang HPH/HPHTI Pertambangan Umum dan
Migas yang go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 20082009. Kinerja lingkungan berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan pada
perusahaan yang bergerak di bidang HPH/HPHTI Pertambangan Umum dan
Migas yang go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 20085

Universitas Kristen Maranatha

2009. Sebaliknya, pengungkapan lingkungan berpengaruh negatif terhadap
kinerja keuangan pada perusahaan yang bergerak di bidang HPH/HPHTI,
Pertambangan umum dan Migas yang go public dan terdaftar di Bursa Efek
Indonesia pada tahun 2008-2009.
Mazda Eko Sri Tjahjono (2013) meneliti mengenai Pengaruh Kinerja
Lingkungan

terhadap

Nilai

Perusahaan

dan

Kinerja

Keuangan.

Hasil

penelitiannya adalah bahwa kinerja lingkungan memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap kinerja keuangan. Kinerja lingkungan tidak memiliki
pengaruh secara langsung terhadap nilai perusahaan, karena nilai perusahaan
banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya. Kinerja keuangan memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan. Kinerja lingkungan memiliki
pengaruh secara tidak langsung terhadap nilai perusahaan melalui kinerja
keuangan.
Whino Sekar Prasetyaning Tunggal & Fachrurrozie (2014) meneliti mengenai
Pengaruh Environmental Performance, Environmental Cost dan CSR Disclosure
Terhadap Financial Performance. Hasil penelitiannya adalah environmental
performance memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap financial
performance. CSR disclosure tidak memiliki pengaruh terhadap financial
performance. Environmental performance memiliki pengaruh positif yang
signifikan terhadap CSR disclosure. Environmental cost tidak memiliki pengaruh
yang positif dan signifikan terhadap CSR disclosure. CSR disclosure juga tidak
memberikan dukungan positif atau hubungan tidak langsung antara variabel
environmental performance terhadap financial performance.
6

Universitas Kristen Maranatha

Ibrotul Lailatur Rohmah & Agus Wahyudin (2015) meneliti tentang Pengaruh
Environmental

Performance

terhadap

Economic

Performance

dengan

Environmental Disclosure sebagai Variabel Intervening. Hasil penelitiannnya
menunjukkan bahwa environmental performance tidak berpengaruh signifikan
terhadap economic performance. Environmental performance berpengaruh
signifikan

terhadap

environmental

disclosure.

Environmental

disclosure

berpengaruh signifikan terhadap economic performance. Dan bedasarkan hasil
penelitian ini juga, environmental performance berpengaruh signifikan terhadap
economic performance melalui environmental disclosure sebagai variabel
intervening yang ditunjukkan dengan perhitungan sobel test. Artinya, tinggi
rendahnya kinerja ekonomi suatu perusahaan dipengaruhi oleh kinerja lingkungan
melalui pengungkapan kinerja lingkungan tersebut. Masuknya environmental
disclosure sebagai variable intervening membuat environmental performance
menjadi berpengaruh terhadap economic performance. Maka, dapat disimpulkan
bahwa variabel intervening dalam penelitian ini benar-benar berperan dalam
pengaruh environmental performance terhadap economic performance.
Rizki Anshari Rafianto (2015) meneliti pengenai Pengaruh Pengungkapan
Corporate Social Responsibility dan Kinerja Lingkungan Terhadap Kinerja
Keuangan. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa pengaruh dari kinerja
lingkungan dan pengungkapan corporate social responsibility terhadap kinerja
keuangan secara simultan tidak berpengaruh. Sedangkan secara parsial,
pengungkapan corporate social responsibility berpengaruh signifikan terhadap
kinerja keuangan. Tetapi, kinerja lingkungan secara parsial dan corporate social
7

Universitas Kristen Maranatha

responsibility secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja
keuangan.
Suratno et al (2006) meneliti mengenai Pengaruh Environmental Performance
Terhadap Environmental Disclosure dan Economic Performance. Hasil
penelitiannya menyatakan bahwa environmental performance berpengaruh positif
signifikan terhadap environmental disclosure, dan environmental performance
juga berpengaruh positif signifikan terhadap economic performance.
Al-Tuwaijri, et. al. (2003) meneliti tentang The Relations Among
Environmental

Disclosure,

Environmental

Performance,

and

Economic

Performance: A Simultaneous Approach. Hasil penelitiannya adalah bahwa
environmental performance dan economic performance memiliki hubungan yang
positif

signifikan,

dan

juga

antara

environmental

disclosure

dengan

environmental performance.
Penulis tertarik untuk menjadikan variabel ISO 14001 sebagai variabel
moderating, dikarenakan penulis ingin mengetahui apakah variabel ISO 14001
akan memperkuat atau memperlemah hubungan antara kinerja lingkungan dan
kinerja lingkungan. Selain itu, bedasarkan penelitan-penelitian sebelumnya,
belum ada yang menggunakan variabel ISO 14001 sebagai variabel moderating,
dan bedasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Ibrotul Lailatur Rohmah &
Agus Wahyudin (2015) mengenai Pengaruh Environmental Performance
terhadap Economic Performance dengan Environmental Disclosure sebagai
Variabel Intervening, kita dapat lihat bahwa dengan adanya tambahan variabel

8

Universitas Kristen Maranatha

yang menengahi atau mempengaruhi variabel dependen dengan independen dapat
merubah kesimpulan akhir dari penelitiannya secara signifikan.
Bedasarkan uraian di atas, penulis mengambil masalah penelitian dengan
judul: “Pengaruh Kinerja Lingkungan Terhadap Kinerja Keuangan dengan ISO
14001 Sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI”.
1.2.Identifikasi Masalah
Bedasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, penulis mencoba
mengidentifikasi permasalahan sebagai berikut: Bagaimana pengaruh kinerja
lingkungan terhadap kinerja keuangan dengan ISO 14001 sebagai variable
moderating pada perusahaan yang terdaftar di BEI?
1.3.Tujuan Penelitian
Bedasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas,
maka tujuan dari penelitian ini adalah: Untuk mengetahui pengaruh kinerja
lingkungan terhadap kinerja keuangan dengan ISO 14001 sebagai variable
moderating pada perusahaan yang terdaftar di BEI.
1.4.Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat member manfaat bagi berbagai pihak,
diantaranya:
1. Bagi Perusahaan
Memberi masukan-masukan informasi mengenai pengaruh kinerja lingkungan
terhadap kinerja keuangan, sehingga dapat membantu perusahaan dalam
menentukan kebijakannya mengenai kegiatannya yang mempengaruhi
lingkungan hidup.
9

Universitas Kristen Maranatha

2. Bagi Penulis
Selain untuk menambah pengalaman, penulis juga dapat menerapkan dan
membandingkan ilmu yang telah diperoleh penulis selama di bangku
perkuliahan dengan kenyataannya, terutama mengenai akuntansi manajemen
lingkungan hidup.
3. Bagi Akademisi
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan ilmu mengenai
akuntansi manajemen lingkungan hidup, dan untuk menjadi referensi bagi
peneliti selanjutnya.

10

Universitas Kristen Maranatha

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan
Bedasarkan hasil penelitian dan pembahasan, penulis mengambil simpulan
yang akan menjawab identifikasi masalah dari penelitian ini, yaitu:
1. Ranking PROPER secara parsial tidak memiliki pengaruh terhadap
Return on Asset (ROA) pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia pada periode 2013 dan 2014.
2. Ranking PROPER dan Implementasi SML ISO 14001 sebagai variabel
moderating secara simultan tidak memiliki pengaruh terhadap Return on
Asset (ROA) pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
pada periode 2013 dan 2014.
5.2. Saran
Bedsarkan simpulan di atas, maka penulis dapat memberikan saran sebagai
berikut:
1. Investor

tidak

perlu mempertimbangkan

ranking PROPER

dan

implementasi SML ISO 14001 dalam menilai kinerja keuangan sebuah
perusahaan.
2. Bagi pihak lain yang akan melakukan penelitian mengenai penilaian
kinerja keuangan suatu perusahaan dengan menggunakan kinerja

68

Universitas Kristen Maranatha

lingkungan sebagai variabel independen, maka disarankan untuk tidak
hanya memasukkan variabel kinerja lingkungan saja, tetapi juga dengan
mempertimbangkan

pengungkapan

biaya

lingkungan,

dan

atau

pengungkapan lingkungan sebagai variabel independen tambahan. Selain
itu, penelitian selanjutnya dapat mempersempit ruang lingkup sampel
yang dipilih bedasarkan sektor industrinya, agar hasil yang diperoleh
dapat menjadi lebih spesifik.

69

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, N.N.N. dan M. Sulaiman. 2004. Environmental Disclosures in Malaysian
Annual Reports: A Legitimacy Theory Perspective. IJCM 14(1): 44.
Almilia, L. S., dan Wijayanto, D. (2007). Pengaruh Environmental Performance dan
Environmental Disclosure terhadap Economic Performance, Proceedings The
1st Accounting Conference, (pp. 1-23), Depok.
Al-Tuwaijri, S.A., T.E. Christensen, dan K. E. Hughes II. (2004). The Relations
Among Environmental Disclosure, Environmental Performance, and
Economic Performance: A Simultaneous Equations Approach. Accounting,
Organizations, and Society, 29, 447-471
Badan Standarisasi Nasional. 2011. Penerapan ISO 14001, Edisi Revisi, Jakarta
Carolina, Verani dan Riki Martusa. 2009. Akuntansi Lingkungan: Solusi untuk
Problematika Penerapan Corporate Social Responsibiliy di Indonesia.
Prosiding Seminar Nasional Problematika Hukum dalam Implementasi Bisnis
dan Investasi
Burritt, R.L., Hahn, T. and Schaltegger, S. (2002), Towards a comprehensive
framework for environmental management accounting–links between business
actors and environmental management accounting tools. Australian
Accounting Review, Vol. 12 No. 2, pp. 39-50.
Bursa Efek Indonesia. Diakses pada tanggal 22 November 2015. www.idx.co.id/
Cascio, J., Woodside, G., Mitchell, P. (1996). ISO 14000 Guides: The New
International Environmental Management Standards. USA: McGraw-Hill
Professional
Fahmi, Irham. (2011). Analisis Laporan Keuangan. Bandung : Alfabeta.
Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Analisis Mutrivariate dengan Program SPSS,
Universitas Diponegoro, Semarang .
Hansen, Don R., Mowen, Maryanne M., Guan, Liming. (2009). Cost Management:
Accounting & Control. USA, South-Western Cengage Learning.
Hansen, Don R. dan Mowen, Maryanne M. 2011. Akuntansi Manajerial. Jakarta:
Salemba Empat. Albero A, 1999

70

Universitas Kristen Maranatha

Henk J. de Vries, Deniz K. Bayramoglu, Ton van der Wiele. (2012). Business and
Environmental Impact of ISO 14001. International Journal of Quality &
Reliability Management, Vol. 29 Iss 4 pp. 425-435.
Ibrotul Lailatur Rohmah & Agus Wahyudin. (2015). Pengaruh Environmental
Performance Terhadap Economic Performance dengan Environmental
Disclosure sebagai Variabel Intervening. Accounting Analysis Journal 4 (1)
2015.
Ignatius Bondan Suratno, Darsono, Siti Mutmainah. (2006). Pengaruh Environmental
Performance terhadap Environmental Disclosure dan Economic
Performance. Simposium Nasional Akuntansi ke -9, Padang.
Ikhsan, A. (2008). Akuntansi Lingkungan dan Pengungkapannya. Yogyakarta, Graha
Ilmu.
Ikhsan, A. (2009). Akuntansi Manajemen Lingkungan. Edisi pertama. Yogyakarta:
Graha ilmu.
Jumingan. (2006). Analisis Laporan Keuangan, Cetakan Pertama. Jakarta: PT Bumi
Aksara
Jogiyanto, Hartono. 2010. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Ketujuh.
Yogyakarta: BPFE.
Kartika Hendra Titisari & Khara Alviana. (2012). Pengaruh Environmental
Performance terhadap Economic Performance. Jurnal Akuntansi dan
Keuangan Indonesia, Juni 2012, Volume 9 - No. 1, hal 56 - 67
Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Diakses pada 23 November 2015.
http://proper.menlh.rgo.id.
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor
180 Tahun 2014 Tentang Hasil Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan
dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Tahun 2013-2014: Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Lankoski, Leena (2000). Determinants of Environmental Profit An Analysis Of The
Firm-Level Relationship Between Environmental Performance and Economic
Performance. Helsinki University of Technology Instituteof Strategy and
International Business Doctoral Dissertations 2000 / 1 Espoo 2000.
Margono. (2004). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: RinekaCipta
Mehenna, Yakhou and Vernon P. D. 2004. Environmental Accounting: An Essential
Component of Business Strategy. Journal Business Strategy and the
Environment. Bus. Strat. Env. 13, 65–77.

71

Universitas Kristen Maranatha

Mulyadi. (2007). Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen: Sistem
Pelipatgandaan Kinerja Perusahaan. Jakarta: Salemba Empat.
Nishitani, K. (2009). An Empirical Study Of The Initial Adoption Of ISO 14001 In
Japanese Manufacturing Firms. Ecological Economics. Vol 68, No3, pp: 669679.
Rothery, Brian. (1995). ISO 14000 and ISO 9000. USA, Gower.
Sarumpaet, S. (2005). The Relationship Between Environmental Performance And
Financial Performance Companies. Jurnal Ekonomi Universitas Lampung
Schaltegger, S., & Synnestvedt, T. (2002). The Link Between 'Green' and Economic
Success: Environmental Management as the Crucial Trigger Between
Environmental and Economic Performance. Journal of Environmental
Management, 65(4), 339-346.
Sueb, M., dan Keraf, M.N.I., 2012. Relasi Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001
dan Kinerja Keuangan. Jurnal Dinamika Manajemen, 3(1):69-75.
Rossje.

2006.
Akuntansi
Lingkungan
Suatu
Perspektif.
Artikel,
http://www.scribd.com/doc/219859971/akuntansi-lingkungan#scribd .Diakses
Desember 22, 2015.

Solimun. 2004, Multivariate Analysis Structural Equation Modelling (SEM) Lisrel
dan Amos. Fakultas MIPA, Universitas Brawijaya.
Sucipto. (2003). Penilaian Kinerja Keuangan. Jurnal Akuntansi. Universitas Sumatra
Utara. Medan
Sugiyono, (2008). Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta
Supomo, (2002). Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen,
Edisi Pertama, BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta.
Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: CV Andi Offset
Syawal Harianto & Khairul Ikhsan. (2013). Pengaruh Pengungkapan Lingkungan
dan Kinerja Lingkungan terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan
HPHP/HPHTI, Pertambangan Umum, dan Migas yang Terdaftar di BEI.
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 3 No.1 Tahun 2013
Tjahjono, Mazda E.S. (2013). Pengaruh Kinerja Lingkungan Terhadap Nilai
Perusahaan dan Kinerja Keuangan. Jurnal Ekonomi, Volume 4 No. 1, Mei
2013.

72

Universitas Kristen Maranatha

Undang–undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
United

Nations Division for Sustainable Development, UNDSD. (2003).
Environmental Management Accounting, Procedures and Principles. United
Nations. New York.

United States Environmental Protection Agency, EPA. (1995). An Introduction to
Environmental Accounting as a Business Tools: Key Concept and Terms.
USA. EPA.
Whino Sekar Prasetyaning Tunggal & Fachrurrozie (2014). Pengaruh Environmental
Performance, Environmental Cost dan CSR Disclosure Terhadap Financial
Performance. Accounting Analysis Journal 3 (3) 2014.

73

Universitas Kristen Maranatha

Dokumen yang terkait

PENGARUH LIKUIDITAS TERHADAP KINERJA KEUANGAN DENGAN LEVERAGE SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI.

0 2 26

PENGARUH KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA LINGKUNGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY SEBAGAI VARIABEL MODERASI PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI.

4 35 29

PENGARUH KINERJA LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN SUSTAINABILITY REPORT DISCLOSURE SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 24

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Good Corporate Governance Sebagai Variabel Moderating (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI)

0 0 12

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Good Corporate Governance Sebagai Variabel Moderating (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI)

0 0 2

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Good Corporate Governance Sebagai Variabel Moderating (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI)

0 0 7

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Good Corporate Governance Sebagai Variabel Moderating (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI)

0 0 13

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Good Corporate Governance Sebagai Variabel Moderating (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI)

0 0 3

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Good Corporate Governance Sebagai Variabel Moderating (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI)

0 0 18

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH - Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei

0 4 80