Pengaruh EVA dan Rasio-rasio Profitabilits (ROA, ROE, dan EPS) terhadap Perubahan Harga Saham pada Perusahaan yang Berada pada Sektor Finance yang Terdaftar di BEI pada Tahun 2007-2009.

(1)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

This study aimed to analyze the use of Profitability Ratios (ROA, ROE, and EPS) and EVA (Econmic Value Added) in assessing the performance of companies listed on the JSE in 2007-2009. The object of the research done on the banking industry which is registered in the Stock Exchange during the years 2007-2009 in this case, Bank Central Asia (BBCA), Bank Mandiri (BMRI), Bank Negara Indonesia (BBNI), Bank Danamon (BDMN), based on their respective financial statements bank in 2007 until 2009. Variables used include EVA (Economic Value Added) and Profitability Ratios (ROA, ROE, and EPS). The results showed that based on the calculation of Profitability Ratios (ROA, ROE and EPS) and EVA from 2007 until 2009, the banking industry has a fairly stable performance. Although there is an increasing and decreasing, it does not interfere with the development of the banking industry in generating profits for companies and investors. This can be seen from the financial statements of companies that have never suffered a loss during 2007 until 2009 and the amount of earnings per share that never amounted to 0.

Keywords: Profitability Ratios (ROA, ROE and EPS), EVA (Economic Value Added) and corporate financial performance.


(2)

viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan Rasio Profitabilitas (ROA, ROE, dan EPS) dan EVA (Econmic Value Added) dalam menilai kinerja perusahaan yang terdaftar pada BEI tahun 2007-2009. Objek penelitian dilakukan pada industri perbankan yang terdaftar di BEI selama tahun 2007-2009 dalam hal ini Bank Central Asia (BBCA), Bank Mandiri (BMRI), Bank Negara Indonesia (BBNI), Bank Danamon (BDMN), berdasarkan laporan keuangan masing-masing bank tahun 2007 sampai dengan tahun 2009. Variabel yang digunakan meliputi EVA (Economic Value Added) serta Rasio Profitabilitas (ROA, ROE, dan EPS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan perhitungan Rasio Profitabilitas (ROA, ROE dan EPS) dan EVA dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2009 , industri perbankan memiliki kinerja yang cukup stabil. Meskipun terdapat peningkatan dan penurunan, hal itu tidak mengganggu perkembangan industri perbankan dalam menghasilkan laba bagi perusahaan dan para investor. Hal ini dapat dilihat dari laporan keuangan perusahaan yang tidak pernah mengalami kerugian selama tahun 2007 sampai dengan tahun 2009 serta besarnya earning per share yang tidak pernah berjumlah 0.

Kata – kata kunci: Rasio Profitabilitas (ROA, ROE dan EPS), EVA (Economic Value


(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PENGESAHAN ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI iii

KATA PENGANTAR iv

ABSTRACT vii

ABSTRAK viii

DAFTAR ISI ix

DAFTAR LAMPIRAN xii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar belakang penelitian 1

1.2 Identifikasi masalah 4

1.3 Maksud dan tujuan peneilitian 4

1.4 Kegunaan penelitian 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA dan KERANGKA PEMIKIRAN 7

2.1. Pasar Modal 7

2.2. Instrument Pasar Modal 11

2.2.1. Saham 11


(4)

x Universitas Kristen Maranatha

2.2.3. Reksadana 20

2.3 Pengertian Kinerja 22

2.4 Kegunaan laporan keuangan sebagai dasar menilai kinerja perusahaan 23

2.5 Return saham 26

2.6 Metode pengukuran kinerja perusahaan 27

2.6.1 Economic Value Added 28

2.6.1.1 Keunggulan EVA 29

2.6.1.2 Keterbatasan EVA 30

2.6.2 Return On Asset 30

2.6.2.1 Keunggulan ROA 31

2.6.2.2 Keterbatasan ROA 32

2.6.3 Return On Equity 32

2.6.3.1 Keunggulan ROE 34

2.6.3.2 Keterbatasan ROE 35

2.6.4 Earning Per Shared 36

2.7 Hubungan antara meode EVA, ROA, ROE dan EPS serta

pengaruhnya terhadap return saham 38

BAB III METODE PENELITIAN 40

3.1 Objek penelitian 40

3.1.1 Bank Central Asia 40

3.1.2 Bank Danamon 42


(5)

xi Universitas Kristen Maranatha

3.1.4 Bank Negara Indonesia 48

3.2 Metode penelitian 51

3.2.1 Jenis penelitian 51

3.2.2 Populasi dan sampel 51

3.2.3 Teknik pengumpulan data 52

3.2.4 Analisis data 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 53

4.1 Hasil penelitian 53

4.1.1 Bank Central Asia 53

4.1.2 Bank Mandiri 55

4.1.3 Bank Negara Indonesia 56

4.1.4 Bank Danamon 58

4.2 Arti EVA 60

4.3 Analisis SPSS 63

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 64

5.1 Simpulan 64

5.2 Saran 67

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(6)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Laporan keuangan Bank Central Asia. tahun 2007-2009 Lampiran B Laporan keuangan Bank Mandiri. tahun 2007-2009

Lampiran C Laporan keuangan Bank Negara Indonesia. tahun 2007-2009 Lampiran D Laporan keuangan Bank Danamon. tahun 2007-2009


(7)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Pada saat ini pasar modal sudah menjadi salah satu aktivitas yang sangat mempengaruhi keadaan ekonomi suatu negara. Bursa efek merupakan institusi terpenting dalam pasar modal. Menurut Husein dan Athiyyah (2001) bursa efek merupakan institusi yang mempengaruhi ekonomi negara terutama negara-negara yang menjalankan sistim ekonomi liberal atau kapitalis yang dikenal dengan ekonomi pasar. Bursa menunjukkan tempat atau transaksi yang berhubungan dengan surat-surat berharga atau sebagai tempat transaksi produk-produk surat berharga di bawah pembinaan dan pengawasan pemerintah. Kemajuan perekonomian suatu negara dapat direfleksikan oleh aktivitas pasar modal yang ada di negara tersebut.

Perusahaan yang membutuhkan dana dapat menjual surat berharga di pasar modal. Surat berharga yang baru di keluarkan oleh perusahaan dijual di pasar primer (primary market). Surat barharga yang baru dijual dapat berupa penawaran perdana ke public (initial public offering atau IPO) atau tambahan surat berharga baru jika perusahaan sudah going public (sekuritas tambahan ini sering disebut dengan seasoned

new issues). Selanjutnya surat berharga yang sudah beredar diperdagangkan di pasar

sekunder (secondary market). Tipe lain dari pasar modal adalah pasar ketiga (third

market) dan pasar keempat (fouth market). Pasar ketiga merupakan pasar perdagangan


(8)

Bab I Pendahuluan 2

Universitas Kristen Maranatha mempertemukan pembeli dan penjual pada saat pasar kedua tutup. Pasar keempat merupakan pasar modal yang dilakukan diantara institusi berkapasitas besar untuk menghindari komisi untuk broker. Pasar keempat umumnya menggunakan jaringan komunikasi untuk memperdagangkan saham dalam jumlah blok yang besar.

Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumberdaya lainnnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa yang akan datang (Tandelin, 2001 : 3). Sebelum pengambilan keputusan investasi, investor perlu mengadakan penilaian terhadap perusahaan melalui laporan keuangan. Salah satu aspek yang dinilai oleh investor adalah kinerja keuangan. Pada prinsipnya semakin baik prestasi perusahan dalam menghasilkan keuntungan, maka akan meningkatkan permintaan saham perusahaan tersebut, sehingga pada gilirannya akan meningkatkan pula harga saham perusahaan. Harga pasar saham merupakan ukuran indeks prestasi perusahaan, yaitu seberapa jauh manajemen telah berhasil mengelola perusahaan atas nama pemegang saham (Van Horne dalam Kusdiyanto, 2001). Dengan demikian harga saham di pasar modal merupakan indikator nilai perusahaan, yaitu bagaimana meningkatkan kekayaan pemegang saham yang merupakan tujuan perusahaan secara umum. Pada dasarnya mengukur kinerja perusahaan berdasarkan kemampuan perusahaaan dalam mengelola sumber daya yang dimiliki untuk

menghasilkan keuntungan. Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dalam kegiatan operasinya merupakan fokus utama dalam penilaian kinerja perusahaan, karena laba merupakan indikator kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya kepada para penyadang dana. Analisa laporan keuangan berkaitan erat dengan bidang akuntansi. Kegiatan akuntansi pada dasarnya merupakan kegiatan mencatat, menganalisa, menyajikan


(9)

Bab I Pendahuluan 3

Universitas Kristen Maranatha dan menafsirkan data keuangan dari lembaga perusahaan dan lembaga lainnya di mana aktifasinya berhubungan dengan produksi dan pertukaran barang-barang atau jasa-jasa. Laporan keuangan dapat dipakai sebagai alat untuk berkomunikasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data keuangan perusahaan. Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif, penggunaan ukuran kinerja keuangan yang mendasar pada analisis rasio keuangan sebagai alat pengukur akuntansi konvensional, seperti rasio profitabilitas memiliki kelemahan utama yaitu mengabaikan adanya biaya modal sehingga sulit untuk mengetahui apakah suatu perusahaan telah berhasil menciptakan nilai atau tidak. Untuk mengatasi kelemahan tersebut dikembangkan suatu pendekatan baru dalam menilai kinerja suatu perusahaan, yaitu Economic Value Added(EVA).

Peningkatan kemakmuran pemegang saham antara lain dapat diukur dengan metode Economic Value Added (EVA). Metode ini diperkenalkan sekitar tahun 90-an oleh Stern Stewart dan Co’s, sebuah perusahaan konsultan dari New York. EVA adalah salah satu cara untuk menilai kinerja keuangan perusahaan. EVA merupakan indikator tentang adanya perubahan nilai dari suatu investasi. EVA yang positif menunjukkan perusahaan berhasil meningkatkan nilai perusahaan bagi pemilik perusahaan sesuai dengan tujuan manajemen keuangan yaitu memaksimumkan nilai perusahaan. Tujuan utama perusahaan adalah memaksimumkan kesejahteraan pemegang saham. Peningkatan kemakmuran pemilik diarahkan pada penciptaan nilai perusahaan yang diatur melalui peningkatan nilai pasar saham. Perusahaan saham dapat memahami kegiatan-kegiatan yang akan dapat menciptakan nilai secara terus-menerus, sehingga dapat memaksimalkan kekayaan pemilik. Selama ini pengukuran kinerja manajerial umumnya dilakukan dengan menganalisa laporan keuangan standar. Namun laporan keuangan sendiri mempunyai kelemahan jika digunakan sebagai


(10)

Bab I Pendahuluan 4

Universitas Kristen Maranatha perangkat analisis. Jarang digunakan pengukuran kinerja dengan pendekatan perhitungan nilai tambah terhadap biaya modal yang ditanamkan. Pengukuran kinerja yang menggunakan pendekatan nilai tambah adalah Economic Value Added (EVA). EVA sangat cocok untuk menilai kinerja operasional ekonomis suatu perusahaan sekaligus memperhatikan secara adil harapan kreditur dan pemegang saham. Penggunaan EVA mendorong manajer berfikir dan bertindak seperti halnya pemegang saham yaitu memiliki investasi yang memaksimukan tingkat pengendalian dan meminimumkan tingkat biaya modal sehingga nilai perusahaan dapat dimaksimalkan. EVA akan menyebabkan perusahaan untuk lebih memperhatikan kebijakan struktur modalnya. EVA secara eksplisit memeperhitungkan besarnya tingkat biaya modal atas ekuitas adalah lebih tinggi dari tingkat biaya modal atas hutang karena lebih tingginya resiko yang dihadapi oleh pemilik ekuitas. Penelitian ini bertujuan menguji kembali pengaruh kinerja keuangan yang diukur dengan EVA (Economic Value Added) dan rasio profitabilitas yang di ukur dengan ROA (Return on Asset), ROE (Return on Equity), dan EPS (Earning Per Share), terhadap perubahan harga saham perusahaan yang berada pada sector finance di Bursa Efek Jakarta untuk periode 2007. Berdasarkan uraian diatas, peneliti ingin mengetahui pengaruh factor-faktor tersebut

dengan mengajukan judul penelitian “PENGARUH EVA DAN RASIO – RASIO

PROFITABILITAS (ROA, ROE, DAN EPS) TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG BERADA PADA SEKTOR FINANCE YANG TERDAFTAR DI BEI PADA TAHUN 2007-2009”.


(11)

Bab I Pendahuluan 5

Universitas Kristen Maranatha 1.2Identifikasi Masalah

1. Apakah terdapat pengaruh Economic Value Added dan Rasio-rasio Profitabilitas (ROA, ROE, dan EPS) terhadap harga saham yang ada pada Sektor Finance

dalam LQ-45 pada tahun 2007-2009?

2. Variabel diantara EVA, ROA, ROE, dan EPS manakah yang paling mempengaruhi terhadap perubahan harga saham yang berada pada Sektor

Finance dalam LQ-45 pada tahun 2007-2009?

1.3Maksud dan Tujuan penelitian

1. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh Economic Value Added dan Rasio-Rasio Profitabilitas (ROA, ROE, dan EPS) terhadap harga saham yang ada pada

Sektor Finance dalam LQ-45 pada tahun 2007-2009.

2. Untuk mengetahui variable EVA, ROA, ROE, dan EPS manakah yang paling mempengaruhi perubahan harga saham yang ada pada Sektor Finance dalam

LQ-45 pada tahun 2007-2009.

1.4Kegunaan Penelitian

1. Menerapkan ilmu yang didapat selama mengikuti perkuliahan di Universitas Kristen Maranatha dan sebagai prasyarat untuk menyelesaikan S-1 pada Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.


(12)

Bab I Pendahuluan 6

Universitas Kristen Maranatha 2. Menambah wawasan bagi penulis mengenai pengaruh Economic Value Added

dan Rasio Profitabilitas (ROA, ROE, dan EPS) terhadap harga saham yang ada pada Sektor Finance dalam LQ-45 pada tahun 2007-2009.


(13)

64 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari analisis yang telah dilakukan pada Bank BCA (BBCA), Bank Mandiri (BMRI), Bank Negara Indonesia (BBNI), dan Bank Danamon (BDMN), dapat disimpulkan bahwa:

 Bank BCA (BBCA)

Kinerja pada Bank BCA dapat dikatakan sangat baik karena apabila dilihat dari segi Profitabilitasnya, Bank BCA memperlihatkan kenaikan-kenaikan yang cukup signifikan sehingga dapat membantu perusahaan untuk terus berkembang dengan tidak banyak melakukan pemborosan. Semakin besar ROA dan ROE yang didapat perusahaan maka perusahaan akan semakin dapat menarik banyak investor untuk menanamkan modal mereka pada bank tersebut. Apabila dilihat setiap tahunnya mulai dari tahun 2007 sampai pada tahun 2009 EVA perusahaan selalu mengalami peningkatan. Apabila dilihat dari segi Invested Capital perusahaan tidak mengalami masalah karena setiap tahunnya Invested Capital perusahaan selalu meningkat, dan begitu juga dengan NOPAT (Net Operating

Profit After Tax) yang setiap tahun meningkat dengan signifikan sehingga kinerja

Bank BBCA sangat baik karena tidak banyak melakukan pemborosan serta didukung oleh kinerja manajer yang baik juga.


(14)

Bab V Simpulan 65

Universitas Kristen Maranatha  Bank Mandiri (BMRI)

Kinerja Bank Mandiri juga bisa dikatakan sangat baik karena dilihat dari segi Profitabilitas terdapat kenaikan yang signifikan setiap tahunnya yang dapat meningkatkan kepercayaan investor sehingg banyak investor yang tertarik untuk menanamkan modalnya pada perusahaan dan juga dapat meningkatkan aset perusahaan. Apabila EVA (Economic Value Added)di bandingkan setiap tahunnya maka kinerja perusahaan BMRI berjalan dengan baik karena perusahaan BMRI mampu memanfaatkan sumber daya yang ada secara efisien dan tidak melakukan banyak pemborosan seperti pemborosan dalam hal operasional perusahaan dan juga dapat dilihat dari semakin naiknya total hutang dan ekuitas setiap tahunnya yang dapat meningkatkan kinerja perusahaan

 Bank Negara Indonesia (BBNI)

Kinerja pada Bank Negara Indonesia (BBNI) dapat dikatakan sangat baik karena apabila dilihat dari segi Profitabilitasnya, Bank Negara Indonesia (BBNI) memperlihatkan kenaikan-kenaikan yang sangat signifikan sehingga dapat membantu perusahaan untuk terus berkembang dengan tidak banyak melakukan pemborosan. Semakin besar ROA dan ROE yang didapat perusahaan maka perusahaan akan semakin dapat menarik banyak investor untuk menanamkan modal mereka pada bank tersebut. Apabila dilihat dari hasil EVA yang ada kita dapat membandingkan EVA perusahaan setiap tahunnya yaitu pada tahun 2007 kinerja perusahaan sangat buruk sehingga perusahaan mengalami banyak sekali pemborosan dan juga tidak didukung oleh kinerja manajer yang kurang


(15)

Bab V Simpulan 66

Universitas Kristen Maranatha maksimal, menuju pada tahun 2008 sampai pada tahun 2009 kinerja perusahaan sudah mulai membaik dengan semakin meningkatnya total hutang dan juga ekuitas serta didukung dengan NOPAT (Net Operating Profit After Tax) yang semakin meningkat setiap tahunnya.

 Bank Danamon (BDMN)

Kinerja Bank Danamon (BDMN) tidak dapat dikatakan baik tetapi sebaliknya buruk karena perusahaan mengalami penurunan setiap tahunnya pada Profitabilitas perusahaan yang dimana profitabilitas ini dapat menjadi unsu pokok didalam perusahaan apabila perusahaan ingin survive dan juga ingin meningkatkan kepercayaan para investor pada perusahaan. apabila di bandingkan tiap tahunnya maka dapat di lihat bahwa dari tahun 2007 sampai dengan 2008 perusahaan mengalami kenaikan yang bagus total hutang dan ekuitas perusahaan sedangkan di tahun 2009 EVA perusahaan mengalami penuruanan yang disebabkan oleh NOPAT (Net Operating Profit After Tax) perusahaan yang menurun pada tahun 2009 sehingga mempengaruhi semua elemen keuangan dari perusahaan.

Secara keseluruhan, bank-bank yang ada pada Sektor Finance dalam LQ-45 pada tahun 2007-2009 memiliki kinerja yang cukup stabil. Meskipun terdapat peningkatan dan penurunan, hal itu tidak mengganggu perkembangan perbankan dalam menghasilkan laba bagi perusahaan dan para investor. Hal ini dapat dilihat dari laporan keuangan perusahaan yang tidak pernah mengalami kerugian selama


(16)

Bab V Simpulan 67

Universitas Kristen Maranatha tahun 2007 sampai dengan tahun 2009 serta besarnya earning per share yang tidak pernah berjumlah 0.

5.2 Saran

 Bagi perusahaan sebaiknya lebih memperhatikan aspek-aspek kecil yang dapat mendukung kenaikan atau penurunan terhadap sektor-sektor vital yang ada didalam elemen-elemen laporan keuangan yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan.

 Bagi investor yang hendak berinvestasi sebaiknya mengetahui semua hal mengenai perusahaan yang akan di tanamkan modal agar investor tahu berapa yang akan diterima apabila melakuaknn investasi terhadap perusahaan tersebut dan juga berbagai hal lainnya.

 Bagi penelitian selanjutnya diharapkan untuk dapat mengembangkan penelitian ini agar diperoleh hasil yang maksimal.


(17)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Gitman, Lawrence J.2006.Principles of Managerial Finance.11th Edition.Pearson Addison Wesley, Boston.

Husein dan Athiyyah (2001) Manajemen Keuangan.BPFE, Yogyakarta

Tandelin, (2001 : 3) Metode Riset Bisnis.Andi, Yogyakarta.

Dj. A Simarmata (2004:323) Pasar modal Indonesia.Yogyakarta

Van Horne dalam Kusdiyanto, 2001 .Manajemen Keuangan.Jilid 2

Drs, Rusdin, M.Si. Pasar Modal Jilid 2

www.bankmandiri.co.id

www.bni.co.id

www.danamon.co.id

www.klikbca.com


(1)

Bab I Pendahuluan 6

Universitas Kristen Maranatha

2. Menambah wawasan bagi penulis mengenai pengaruh Economic Value Added dan Rasio Profitabilitas (ROA, ROE, dan EPS) terhadap harga saham yang ada pada Sektor Finance dalam LQ-45 pada tahun 2007-2009.


(2)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari analisis yang telah dilakukan pada Bank BCA (BBCA), Bank Mandiri (BMRI), Bank Negara Indonesia (BBNI), dan Bank Danamon (BDMN), dapat disimpulkan bahwa:

 Bank BCA (BBCA)

Kinerja pada Bank BCA dapat dikatakan sangat baik karena apabila dilihat dari segi Profitabilitasnya, Bank BCA memperlihatkan kenaikan-kenaikan yang cukup signifikan sehingga dapat membantu perusahaan untuk terus berkembang dengan tidak banyak melakukan pemborosan. Semakin besar ROA dan ROE yang didapat perusahaan maka perusahaan akan semakin dapat menarik banyak investor untuk menanamkan modal mereka pada bank tersebut. Apabila dilihat setiap tahunnya mulai dari tahun 2007 sampai pada tahun 2009 EVA perusahaan selalu mengalami peningkatan. Apabila dilihat dari segi Invested Capital perusahaan tidak mengalami masalah karena setiap tahunnya Invested Capital perusahaan selalu meningkat, dan begitu juga dengan NOPAT (Net Operating Profit After Tax) yang setiap tahun meningkat dengan signifikan sehingga kinerja Bank BBCA sangat baik karena tidak banyak melakukan pemborosan serta didukung oleh kinerja manajer yang baik juga.


(3)

Bab V Simpulan 65

Universitas Kristen Maranatha

 Bank Mandiri (BMRI)

Kinerja Bank Mandiri juga bisa dikatakan sangat baik karena dilihat dari segi Profitabilitas terdapat kenaikan yang signifikan setiap tahunnya yang dapat meningkatkan kepercayaan investor sehingg banyak investor yang tertarik untuk menanamkan modalnya pada perusahaan dan juga dapat meningkatkan aset perusahaan. Apabila EVA (Economic Value Added)di bandingkan setiap tahunnya maka kinerja perusahaan BMRI berjalan dengan baik karena perusahaan BMRI mampu memanfaatkan sumber daya yang ada secara efisien dan tidak melakukan banyak pemborosan seperti pemborosan dalam hal operasional perusahaan dan juga dapat dilihat dari semakin naiknya total hutang dan ekuitas setiap tahunnya yang dapat meningkatkan kinerja perusahaan

 Bank Negara Indonesia (BBNI)

Kinerja pada Bank Negara Indonesia (BBNI) dapat dikatakan sangat baik karena apabila dilihat dari segi Profitabilitasnya, Bank Negara Indonesia (BBNI) memperlihatkan kenaikan-kenaikan yang sangat signifikan sehingga dapat membantu perusahaan untuk terus berkembang dengan tidak banyak melakukan pemborosan. Semakin besar ROA dan ROE yang didapat perusahaan maka perusahaan akan semakin dapat menarik banyak investor untuk menanamkan modal mereka pada bank tersebut. Apabila dilihat dari hasil EVA yang ada kita dapat membandingkan EVA perusahaan setiap tahunnya yaitu pada tahun 2007 kinerja perusahaan sangat buruk sehingga perusahaan mengalami banyak sekali pemborosan dan juga tidak didukung oleh kinerja manajer yang kurang


(4)

Bab V Simpulan 66

maksimal, menuju pada tahun 2008 sampai pada tahun 2009 kinerja perusahaan sudah mulai membaik dengan semakin meningkatnya total hutang dan juga ekuitas serta didukung dengan NOPAT (Net Operating Profit After Tax) yang semakin meningkat setiap tahunnya.

 Bank Danamon (BDMN)

Kinerja Bank Danamon (BDMN) tidak dapat dikatakan baik tetapi sebaliknya buruk karena perusahaan mengalami penurunan setiap tahunnya pada Profitabilitas perusahaan yang dimana profitabilitas ini dapat menjadi unsu pokok didalam perusahaan apabila perusahaan ingin survive dan juga ingin meningkatkan kepercayaan para investor pada perusahaan. apabila di bandingkan tiap tahunnya maka dapat di lihat bahwa dari tahun 2007 sampai dengan 2008 perusahaan mengalami kenaikan yang bagus total hutang dan ekuitas perusahaan sedangkan di tahun 2009 EVA perusahaan mengalami penuruanan yang disebabkan oleh NOPAT (Net Operating Profit After Tax) perusahaan yang menurun pada tahun 2009 sehingga mempengaruhi semua elemen keuangan dari perusahaan.

Secara keseluruhan, bank-bank yang ada pada Sektor Finance dalam LQ-45 pada tahun 2007-2009 memiliki kinerja yang cukup stabil. Meskipun terdapat peningkatan dan penurunan, hal itu tidak mengganggu perkembangan perbankan dalam menghasilkan laba bagi perusahaan dan para investor. Hal ini dapat dilihat dari laporan keuangan perusahaan yang tidak pernah mengalami kerugian selama


(5)

Bab V Simpulan 67

Universitas Kristen Maranatha

tahun 2007 sampai dengan tahun 2009 serta besarnya earning per share yang tidak pernah berjumlah 0.

5.2 Saran

 Bagi perusahaan sebaiknya lebih memperhatikan aspek-aspek kecil yang dapat mendukung kenaikan atau penurunan terhadap sektor-sektor vital yang ada didalam elemen-elemen laporan keuangan yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan.

 Bagi investor yang hendak berinvestasi sebaiknya mengetahui semua hal mengenai perusahaan yang akan di tanamkan modal agar investor tahu berapa yang akan diterima apabila melakuaknn investasi terhadap perusahaan tersebut dan juga berbagai hal lainnya.

 Bagi penelitian selanjutnya diharapkan untuk dapat mengembangkan penelitian ini agar diperoleh hasil yang maksimal.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Gitman, Lawrence J.2006.Principles of Managerial Finance.11th Edition.Pearson Addison Wesley, Boston.

Husein dan Athiyyah (2001) Manajemen Keuangan.BPFE, Yogyakarta

Tandelin, (2001 : 3) Metode Riset Bisnis.Andi, Yogyakarta.

Dj. A Simarmata (2004:323) Pasar modal Indonesia.Yogyakarta

Van Horne dalam Kusdiyanto, 2001 .Manajemen Keuangan.Jilid 2

Drs, Rusdin, M.Si. Pasar Modal Jilid 2

www.bankmandiri.co.id

www.bni.co.id

www.danamon.co.id

www.klikbca.com


Dokumen yang terkait

Pengaruh Rasio-Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 51 84

Analisis Pengaruh Rasio-Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 36 82

ANALISIS PENGARUH ROA, PER, ROE, EPS DAN CAR TERHADAP HARGA SAHAM (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI PADA TAHUN 2009-2012).

0 2 17

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2009-2011.

0 1 13

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2009-2011.

0 1 15

PENGARUH EVA DAN RASIO-RASIO PROFITABILITAS TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG GO PUBLIK DI BEI PERIODE 2005-2007.

0 2 7

PENGARUH EVA DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PADA TAHUN 2007.

0 0 8

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA.

0 0 12

Pengaruh Rasio PER, EPS, dan ROA terhadap Harga Saham Perusahaan Infrastruktur Indonesia yang Listing di BEI Tahun 2009 - 2011.

0 0 16

ANALISIS PENGARUH EVA, EPS, DAN BEP TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI

0 0 12