Analisis System Online Payment Point Menggunakan Framework Risk IT Domain Risk Response pada PT. Pos Indonesia.

(1)

vi

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Analisis Mengunakan Framework Risk IT Domain Risk Response pada PT. POS Indonesia karena perusahaan seperti PT. POS Indonesia membutuhkan sebuah kerangka kerja dalam merespon risiko, tujuannya agar PT. POS Indonesia mengetahui bagaimana merespon atau menanggapi risiko yang sudah terjadi, isu-isu risiko yang mungkin akan terjadi, kemungkinan terburuk dari risiko, dan memonitoring risiko. Teori yang digunakan adalah teori mengenai sistem, informasi, sistem informasi, dan teori mengenai kerangka kerja Risk IT, sumber data dan metode penelitian yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Analisis mengacu pada System Online Payment Point yang digunakan di PT. POS Indonesia, Tanggapan terhadap risiko sudah baik di PT. POS Indonesia, namun ada beberapa dokumen yang perlu diperhatikan dan didokumentasi agar meminimalisir terjadinya risiko yang sama dan risiko baru yang mungkin akan terjadi. Dengan hasil analisis pada laporan ini diharapkan dapat membantu PT. POS Indonesia dalam menanggapi risiko yang sudah terjadi, isu-isu risiko yang mungkin akan terjadi, kemungkinan terburuk dari risiko dan memonitoring risiko.

Kata kunci: Framework Risk IT, Domain Risk Response, System Online Payment Point, PT Pos Indonesia


(2)

vii

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Analysis uses Framework Risk IT Domain Risk Response to PT. POS Indonesia because the company such as PT. POS Indonesia needs a framework in responding the risk. The goal is that PT. POS lndonesia to know how to respond what has been occured. risk issues that will probably happen, the worst possible from risk, and monitoring the risk. The theory which be used is about system, information, system infomation and the theory are about Framework Risk IT. The data source and method of researching which be used are primary and secondary data. The respond on the risk has been good in PT. POS lndonesia, yet there are some documents which should be observed and be documented in order to minimize the happening of the risk which are the same and the new risk which maybe will happen. By the result of analysing on this report, it’s expected can help PT. POS Indonesia in responding the risk which has been occurred, to respond the issues that maybe will happen, the worst possibility from the risk and the respond in monitoring the risk.

Keywords: Framework Risk IT, Domain Risk Response, System Online Payment Point, PT. POS Indonesia.


(3)

viii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN... ii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iii

PRAKATA ... iv

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

DAFTAR SINGKATAN ... xiii

BAB 1. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Tujuan Pembahasan ... 2

1.4 Ruang Lingkup Kajian... 3

1.5 Sumber Data ... 3

1.6 Sistematika Penyajian ... 3

BAB 2. KAJIAN TEORI ... 4

2.1 Pengertian Umum ... 4

2.1.1 Sistem ... 4

2.1.2 Informasi ... 5

2.1.3 Sistem Informasi ... 5

2.1.4 Risiko Teknologi Informasi ... 7

2.2 Kerangka Kerja Framework Risk IT ... 8

2.2.1 Tujuan Kerangka Kerja Framework Risk IT ... 9

2.2.2 Audien dan Stakeholder yang dituju ... 11

2.2.3 Manfaat dan Hasil ... 14

2.2.4 Prinsip Risk IT ... 14

2.2.5 Domain Framework Risk IT ... 19

2.2.6 Respon Risiko dan Prioritas ... 20

2.2.7 Skenario Risiko Teknologi Informasi ... 24

2.3 Domain Risk Response ... 28

2.3.1 Proses-Proses Pada Domain Risk Response ... 28

2.3.2 Model Kematangan Risk Response ... 33

BAB 3. HASIL ANALISIS... 37

3.1 Sejarah Organisasi ... 37

3.2 Visi dan Misi Organisasi ... 38

3.2.1 Visi ... 38

3.2.2 Misi ... 38

3.3 Struktur Organisasi ... 39

3.4 Proses Pada System Online Payment Point di PT. POS Indonesia Cabang Cimahi ... 40


(4)

ix

Universitas Kristen Maranatha 3.4.1 Proses Transaksi Rincian dan Rekapitulasi Data Mitra pada Unit

Pelayanan Terpadu (UPT) ... 40

3.4.2 Proses Pencocokan Data Rincian dan Rekapitulasi di Unit Pelayanan Terpadu (UPT) ... 41

3.4.3 Proses Verifikasi Data Transaksi di Unit Pelayanan Terpadu (UPT). ... 42

3.4.4 Proses Pengiriman Rekap Fisik di Unit Pelayanan Terpadu (UPT). ... 44

3.4.5 Proses Pencocokan Rekap Fisik dengan Data pada Server pusat di Unit Pelayanan Terpadu (UPT) ... 45

3.5 Risiko – Risiko Yang Sudah Pernah Terjadi ... 46

3.6 Analisis Kerangka Kerja Risk IT Domain Risk Response ... 46

3.6.1 RR1 Artikulasi Risiko ... 47

3.6.2 RR2 Mengelola Risiko ... 59

3.6.3 RR3 Bereaksi Terhadap Peristiwa ... 69

BAB 4. SIMPULAN DAN SARAN ... 79

4.1 Simpulan ... 79

4.2 Saran ... 90


(5)

x

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Hirarki Risiko Teknologi Informasi ... 7

Gambar 2.2 Prinsip Risk IT ... 15

Gambar 2.3 Domain Framework Risk IT ... 19

Gambar 2.4 Skenario Risiko Teknologi Informasi ... 24

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. POS Cimahi ... 39

Gambar 3.2 Flowchart Proses Transaksi Rincian dan Rekapitulasi Data Mitra pada Unit Pelayanan Terpadu (UPT) ... 41

Gambar 3.3 Flowchart Proses Pencocokan Data Rincian dan Rekapitulasi di Unit Pelayanan Terpadu (UPT) ... 42

Gambar 3.4 Flowchart Proses Verefikasi Data Transaksi di Unit Pelayanan Terpadu (UPT) ... 43

Gambar 3.5 Flowchart Pengiriman Rekap Fisik di Unit Pelayanan Terpadu (UPT) ... 44

Gambar 3.6 Flowchart Proses Pencocokan Rekap Fisik Dengan Data Pada Server Pusat di Unit Pelayanan Terpadu (UPT) ... 45


(6)

xi

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Peranan dan Manfaat... 11

Tabel 2.2 Skenario Risiko ... 27

Tabel 3.1 Risiko dan Penanganan ... 46


(7)

xii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A. HASIL WAWANCARA ... 92 LAMPIRAN B. BUKTI FOTO DAN DOKUMEN ... 100


(8)

xiii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR SINGKATAN

No Singkatan Keterangan

1 IT Information Technology

2 SOPP System Online Payment Point

3 ERM Enterprise Risk Management

4 COSO Committee of Sponsoring Organization

5 PC Personal Computer


(9)

1

Universitas Kristen Maranatha

BAB 1.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

PT. POS Indonesia adalah sebuah institusi bisnis yang bergerak di bidang jasa pengiriman barang. PT. POS Indonesia memiliki cabang diseluruh bagian Indonesia. PT. POS Indonesia yang berada di wilayah bandung memiliki beberapa kantor pusat dan kantor cabang kecil yang tersebar hampir di seluruh Bandung. PT. POS Indonesia juga tidak hanya melayani pengiriman surat, wesel, dan yang lainnya, tapi PT. POS Indonesia juga melayani pembayaran kredit kendaraan, penukaran mata uang dan yang lainnya.

Dengan berkembangnya teknologi dan persaingan pasar bisnis yang semakin ketat, saat ini PT. POS Indonesia sebagai institusi bisnis dituntut bekerja lebih lagi agar dapat bersaing di dunia bisnis, salah satunya dengan meningkatkan teknologi, namun dengan berkembangnya teknologi, akan membuat kinerja semakin kompleks dan juga akan memicu timbulnya risiko-risiko teknologi informasi yang tidak lazim lagi bagi perusahaan bisnis khususnya PT. POS Indonesia. Bertolak dari permasalahan-permasalahan tersebut, maka PT. POS Indonesia perlu melakukan penidaklanjutan lainnya dalam hal ini merespon risiko tersebut agar dapat bertahan dalam persaingan bisnis. Oleh karena PT. POS Indonesia membutuhkan suatu kerangka kerja yang dijadikan sebagai acuan untuk merespon risiko-risiko serta bagaimana merespon isu-isu baru terkait risiko dan bagaimana mengantisipasi, guna mencegah, meminimalisir, dan menyiapkan diri untuk mengatasi risiko tersebut dengan menggunakan Framework Risk IT.

Oleh sebab itu, penulis bermaksud untuk melakukan analisis yang pada akhirnya diharapkan dapat memberikan manfaat bagi PT. POS Indonesia. Hal yang dimaksudkan seperti PT. POS Indonesia mendapatkan hasil analisis mengenai bagaimana merespon atau menanggapi risiko-risiko yang sudah terjadi, bagaimana merespon atau menanggapi isu-isu risiko yang mungkin akan terjadi, bagaimana cara merespon atau menanggapi


(10)

2

Universitas Kristen Maranatha kemungkinan terburuk dari risiko dan bagaimana cara memonitoring risiko. Hal ini menjadi bermanfaat karena untuk tetap dapat bertahan serta bersaing dalam kancah bisnis yang semakin ketat, penanganan dan pengelolaan risiko yang akurat dan baik sangat memegang peranan penting dalam persaingan bisnis. Selain itu, tingkat risiko kehilangan data terminimalisir.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan pada bagian 1.1, maka rumusan masalah yang diperoleh penulis adalah sebagai berikut: 1 Bagaimana respon atau tanggapan PT.POS Indonesia terhadap

risiko-risiko yang sudah terjadi?

2 Bagaimana respon atau tanggapan PT.POS Indonesia dalam merespon isu-isu risiko yang mungkin akan terjadi?

3 Bagaimana respon atau tanggapan PT. POS Indonesia dalam merespon kemungkinan terburuk dari risiko?

4 Bagaimana respon atau tanggapan PT. POS Inonesia dalam memonitoring risiko agar tidak terjadi?

1.3 Tujuan Pembahasan

Berdasarkan rumusan masalah yang diuraikan pada bagina 1.2, maka penulis menyimpulkan tujuan pembahasan sebagai berikut:

1 Menganalisis respon atau tanggapan PT. POS Indonesia terkait risiko-risiko yang sudah terjadi.

2 Menganalisis tanggapan PT. POS Indonesia dalam merespon isu-isu risiko yang mungkin akan terjadi.

3 Menganalisis tanggapan PT. POS Indonesia terkait kemungkinan terburuk dari risiko.


(11)

3

Universitas Kristen Maranatha

1.4 Ruang Lingkup Kajian

Audit yang dilakukan dibatasi pada hal-hal sebagai berikut:

1. Analisis sistem mengacu pada Framework Risk IT domain Risk

Response.

2. Analisis sistem informasi System Online Payment Point berfokus pada sistem yang digunakan pada PT. POS Indonesia di Cimahi.

1.5 Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam pengerjaan karya ilmiah ini berasal dari data primer dan data sekunder. Datap primer yang menjadi sumber data utama dari pengerjaan laporan tugas akhir ini didapat dari data dan informasi yang diperoleh dari hasil wawancara serta observasi langsung pada PT. POS Indonesia di Cimahi, sendangkan data sekunder yang menjadi pendukung dari pengerjaan laporan tugas akhir ini didapat dari

internet, buku petunjuk teknis dan buku petunjuk pelaksanaan dari System

Online Payment Point serta buku literatur yang berasal dari perpustakaan.

1.6 Sistematika Penyajian

BAB 1: Pada bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan pembahasan, ruang lingkup kajian, dan sistematika penyajian.

BAB 2: Pada bab ini membahas dasar-dasar teori yang digunakan dalam menganalisis risiko-risiko pada sistem informasi System Online

Payment Point PT. POS Indonesia.

BAB 3: Pada bab ini membahas mengenai hasil analisa yang telah dilakukan di perusahaan, dan apakah sistem yang digunakan oleh perusahaan sesuai dengan standar Framework Risk IT.

BAB 4: Pada bab ini membahas mengenai kesimpulan dan saran yang diperoleh dari hasil analisis.


(12)

79

Universitas Kristen Maranatha

BAB 4.

SIMPULAN DAN SARAN

4.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis menggunakan Framework Risk IT Domain

Risk Response serta ditunjang dengan bukti hasil observasi berupa bukti

hasil wawancara, foto, dan dokumen yang diperoleh penulis pada PT. POS Indonesia di Cimahi, maka dapat disimpulkan pada tabel 4.1 Hasil Kesimpulan Maturity Level:

Tabel 4.1 Hasil Kesimpulan Maturity Level

Proses Risiko Level Saat Ini

Level Yang

Akan Dicapai

Response

RR1.1 Server Mati

Level 1 Awal

/Ad-Hoc

Level 2

Berulang Tapi Intuitif

Kesadaran individu terhadap ancaman dan perusahaan, Kejadian yang berlangsung perlu didokumentasikan dan pendekatan umum untuk menggunakan alat-alat pemantauan, tetapi didasarkan pada solusi yang dikembangkan secara individu. Listrik

Padam

Level 1 Awal

/Ad-Hoc

Level 2 Awal

/Ad-Hoc

Pendekatan umum untuk menggunakan alat-alat pemantauan, tetapi didasarkan pada solusi yang


(13)

80

Universitas Kristen Maranatha dikembangkan

secara individu.

Human Error

Level 3

Proses Terdefenisi

Level 4

Terkelola dan Terukur

Adanya kebudayaan pemberian hadiah di perusahan yang memotivasi tindakan positif.

RR1.2 Server Mati

Level 2

Berulang Tapi Intuitif

Level 3

Proses Terdefenisi Tanggapan dari perusahan terhadap risiko yang mendefenisikan kapan dan bagaimana cara menanggapi risiko, Rencana yang telah ditetapkan untuk penggunaan dan standarisasi alat untuk mengotomatisasi operasional. Listrik Padam

Level 1 Awal

/Ad-Hoc

Level 2

Berulang Tapi Intuitif Perlu adanya tindakan dan dokumentasi untuk pelaporan guna tindakan lebih lanjut. Human

Error

Level 2

Berulang Tapi Intuitif

Level 3

Proses Terdefenisi

Pelatihan secara berkala agar tidak terjadi kejadian yang disebabkan oleh


(14)

81

Universitas Kristen Maranatha kelalaian.

RR1.3 Server Mati

Level 0 Tidak

Ada

Level 1 Awal

/Ad-Hoc

Perlu adanya tindakan dari

perusahaan terhadap laporan dari pihak ketika terkait jaringan internet

Listrik Padam

Level 1 Awal

/Ad-Hoc

Level 2

Berulang Tapi Intuitif

Perlu dokumentasi terkait pelaksanaan guna mendata

peluang dan dampak agar jika terjadi ladi sudah ada tindakan yang kongkrit. Human

Error

Level 2

Berulang Tapi Intuitif

Level 3

Proses Terdefenisi

Monitoring secara berkala terhadap transaksi.

RR1.4 Server Mati

Level 0 Tidak

Ada

Level 1 Awal

/Ad-Hoc

Perlu adanya tindakan dari

perusahaan terhadap peluang yang

berdampak pada unit bisnis seperti jaringan internet.

Listrik Padam

Level 0 Tidak

Ada

Level 1 Awal

/Ad-Hoc

Perlu adanya tindakan dari

perusahaan terhadap peluang yang

berdampak pada unit bisnis seperti


(15)

82

Universitas Kristen Maranatha Human Error Level 3 Proses Terdefenisi Level 4 Terkelola dan Terukur Manajemen bisnis dan manajemen IT bersama-sama menentukan kondisi dari risk IT apakah sudah melebihi Risk Response yang ditentukan atau tidak. RR2.1 Server

Mati

Level 1 Awal

/Ad-Hoc

Level 2

Berulang Tapi Intuitif

Perlu tanggapan risk IT dibicarakan

ditingkat manajemen terkait jaringan internet.

Listrik Padam

Level 1 Awal

/Ad-Hoc

Level 2

Berulang Tapi Intuitif

Perlu tanggapan risk IT dibicarakan ditingkat manajemen

terkait listrik. Human

Error

Level 2

Berulang Tapi Intuitif

Level 3

Proses Terdefenisi Perlu adanya pelatihan terhadap pegawai yang menggunakan sistem.

RR2.2 Server Mati

Level 3

Proses Terdefenisi

Level 4

Terkelola dan Terukur

Manajemen bisnis dan manajemen IT bersama-sama menentukan kondisi dari risk IT apakah sudah melebihi Risk

Response yang

ditentukan atau tidak, Adanya persyaratan


(16)

83

Universitas Kristen Maranatha ketrampilan yang

secara rutin

diperbaharui untuk semua daerah risk

response, termasuk

risk artikulasi, risk pemantauan, dan

project.

Listrik Padam

Level 1 Awal

/Ad-Hoc

Level 2

Berulang Tapi Intuitif

Perlu adanya pendekatan umum untuk menggunakan alat-alat pemantauan tetapi didasarkan pada solusi yang dikembangkan secara individu, Persyarakatan minimum

diidentifikasi untuk area yang kritis terhadap risiko, monitoring dan krisis manajemen,

Tanggapan risk IT dibicarakan ditingkat manajemen, dan adanya kesadaran

individu terhadap

ancaman. Human

Error

Level 2

Berulang Tapi Intuitif

Level 3

Proses Terdefenisi

Perlu adanya pelatihan terhadap pegawai yang


(17)

84

Universitas Kristen Maranatha menggunakan

sistem. RR2.3 Server

Mati

Level 0 Tidak

Ada

Level 1 Awal

/Ad-Hoc

Adanya pengakuan untuk merespon risiko yang muncul, tetapi dipandang sebagai batasan untuk menghindari risiko. Listrik Padam

Level 0 Tidak

Ada

Level 1 Awal

/Ad-Hoc

Adanya pengakuan untuk merespon risiko yang muncul, tetapi dipandang sebagai batasan untuk menghindari risiko. Human Error

Level 1 Awal

/Ad-Hoc

Level 2

Berulang Tapi Intuitif

Adanya kesadaran

individu terhadap

ancaman, dan Proses peringanan risiko mulai

dilaksanakan dimana masalah risk IT

diidentifikasi. RR2.4 Server

Mati

Level 2

Berulang Tapi Intuitif

Level 3

Proses Terdefenisi

Perlu adanya rencana yang telah ditetapkan untuk penggunaan dan standarisasi alat untuk


(18)

85

Universitas Kristen Maranatha operasional.

Listrik Padam

Level 0 Tidak

Ada

Level 1 Awal

/Ad-Hoc

Perlu adanya pengakuan untuk merespon risiko yang muncul, tetapi dipandang sebagai batasan untuk menghindari risiko. Human Error

Level 3

Proses Terdefenisi

Level 4

Terkelola dan Terukur

Perlu adanya kebudayaan

pemberian hadiah di perusahan yang memotivasi tindakan positif.

RR2.5 Server Mati

Level 1 Awal

/Ad-Hoc

Level 2

Berulang Tapi Intuitif Perlu adanya dokumentasi yang ditandatangani oleh kepala perusahaan terkait penanganan risiko. Listrik Padam

Level 0 Tidak

Ada

Level 1 Awal

/Ad-Hoc Perlu adanya tindakan yang ditandatangin oleh kepala perusahaan terkait penanganan risiko. Human Error

Level 2

Berulang Tapi Intuitif

Level 3

Proses Terdefenisi

Perlu adanya pelatihan terhadap pegawai yang


(19)

86

Universitas Kristen Maranatha risk IT

RR3.1 Server Mati

Level 2

Berulang Tapi Intuitif

Level 3

Proses Terdefenisi

Perlu adanya pelatihan pegawai secara berkala yang berkaitan dengan IT,

risk IT, internet, dan

kontrol yang relevan dengan peran dan tanggungjawab masing-masing.

Listrik Padam

Level 1 Awal

/Ad-Hoc

Level 2

Berulang Tapi Intuitif

Perlu dokumentasi terkait pelaksanaan guna mendata

peluang dan dampak agar jika terjadi ladi sudah ada tindakan yang kongkrit. Human

Error

Level 2

Berulang Tapi Intuitif

Level 3

Proses Terdefenisi

Perlu adanya pelatihan pegawai secara berkala yang berkaitan dengan IT,

risk IT, dan kontrol

yang relevan dengan peran dan

tanggungjawab masing-masing. RR3.2 Server

Mati

Level 2

Berulang Tapi Intuitif

Level 3

Proses Terdefenisi

Perlu adanya pelatihan pegawai secara berkala yang berkaitan dengan IT,


(20)

87

Universitas Kristen Maranatha

risk IT, internet, dan

kontrol yang relevan dengan peran dan tanggungjawab masing-masing. Listrik

Padam

Level 1 Awal

/Ad-Hoc

Level 2

Berulang Tapi Intuitif

Perlu dokumentasi terkait pelaksanaan guna mendata

peluang dan dampak agar jika terjadi ladi sudah ada tindakan yang kongkrit, dan persyarakatan minimum

diidentifikasi untuk area yang kritis terhadap risiko, monitoring dan krisis manajemen.

Human Error

Level 0 Tidak

Ada

Level 1 Awal

/Ad-Hoc

Perlu adanya pengakuan untuk merespon risiko yang muncul, tetapi

dipandang sebagai batasan untuk menghindari risiko, Minimal ada

kesadaran individu dari ancaman dan apa yang harus dilakukan ketika, dan


(21)

88

Universitas Kristen Maranatha ketrampilan dan

kompetensi untuk merespon risiko RR3.3 Server

Mati

Level 1 Awal

/Ad-Hoc

Level 2

Berulang Tapi Intuitif Perlu adanya persyarakatan minimum diidentifikasi untuk area yang kritis terhadap risiko, monitoring dan krisis manajemen.

Listrik Padam

Level 1 Awal

/Ad-Hoc

Level 2

Berulang Tapi Intuitif Perlu adanya kesadaran individu terhadap ancaman. Human Error

Level 1 Awal

/Ad-Hoc

Level 2

Berulang Tapi Intuitif

Perlu tanggapan risk IT dibicarakan

ditingkat manajemen, kesadaran individu terhadap ancaman, dan pendekatan umum untuk menggunakan alat-alat pemantauan, tetapi didasarkan pada solusi yang dikembangkan secara individu. RR3.4 Server

Mati

Level 0 Tidak

Ada

Level 1 Awal

/Ad-Hoc

Perlu danya

akuntabilitas untuk memastikan bahwa langkah-langkah


(22)

89

Universitas Kristen Maranatha .tanggapan risiko

yang wajar dan mencerminkan nilai lingkungan dan

asset, adanya kontro

IT tetapi berdasarkan persyaratan, dan kesadaran individu dari ancaman dan apa yang harus dilakukan ketika Listrik

Padam

Level 0 Tidak

Ada

Level 1 Awal

/Ad-Hoc

Perlu danya

akuntabilitas untuk memastikan bahwa langkah-langkah .tanggapan risiko yang wajar dan mencerminkan nilai lingkungan dan

asset, adanya kontro

IT tetapi berdasarkan persyaratan, dan kesadaran individu dari ancaman dan apa yang harus dilakukan ketika. Human

Error

Level 1 Awal

/Ad-Hoc

Level 2

Berulang Tapi Intuitif

Tanggapan risk IT dibicarakan ditingkat manajemen, dan Dokumentasikan setiap proses.


(23)

90

Universitas Kristen Maranatha

4.2 Saran

Dari keseluruhan hasil analisis menggunakan Framework Risk IT Domain Risk Response pada PT. POS Indonesia di Cimahi, maka penulis mendapat beberapa temuan berupa saran / masukan bagi PT. POS Indonesia di Cimahi yang dapat dijadikan acuan penelitian berikutnya terhadap keseluruhan domain yang ada pada Framework Risk IT, dan perusahaan dapat menerapkan hasil penelitian ini sebagai alat bantu agar lebih baik lagi dalam merespon risiko.


(24)

91

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

[1] J. Raymond McLeod, Sistem Informasi Manajemen, Jakarta: PT Prenhallindo, 1995.

[2] H. C. L. JR, Analisis, Desain dan Implementasi Sistem Informasi, Jakarta: Erlangga, 1993.

[3] J. A. O. d. G. M. Marakas, Introduction To Information Systems, New York: The McGraw-Hill, 2007.

[4] M. A. P. Jogiyanto HM, Sistem Teknologi Informasi, Yogyakarta: ANDI Yogyakarta, 2001.

[5] J. Raymond McLeod, Sistem Informasi Manajemen, Jakarta: PT Prenhallindo, 2001.

[6] M. F. H. A. Wibowo, Sistem Informasi Manajemen, Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN, 2002.

[7] R. M. S. a. G. W. Reynolds, Fundamentals of Information Systems, United States of America: Course Technology, 2003.

[8] K. C. L. &. J. P. Laudon, Management Information Systems, New Jersey: Prentince Hall International, 2000.

[9] ISACA, The Risk IT Framework, United States of America: Rolling Meadows, IL 60008 USA, 2009.


(1)

risk IT

RR3.1 Server

Mati

Level 2 Berulang Tapi Intuitif

Level 3 Proses Terdefenisi

Perlu adanya pelatihan pegawai secara berkala yang berkaitan dengan IT,

risk IT, internet, dan kontrol yang relevan dengan peran dan tanggungjawab masing-masing.

Listrik Padam

Level 1 Awal /Ad-Hoc

Level 2 Berulang Tapi Intuitif

Perlu dokumentasi terkait pelaksanaan guna mendata

peluang dan dampak agar jika terjadi ladi sudah ada tindakan yang kongkrit.

Human Error

Level 2 Berulang Tapi Intuitif

Level 3 Proses Terdefenisi

Perlu adanya pelatihan pegawai secara berkala yang berkaitan dengan IT,

risk IT, dan kontrol yang relevan dengan peran dan

tanggungjawab masing-masing. RR3.2 Server

Mati

Level 2 Berulang Tapi Intuitif

Level 3 Proses Terdefenisi

Perlu adanya pelatihan pegawai secara berkala yang berkaitan dengan IT,


(2)

risk IT, internet, dan kontrol yang relevan dengan peran dan tanggungjawab masing-masing. Listrik

Padam

Level 1 Awal /Ad-Hoc

Level 2 Berulang Tapi Intuitif

Perlu dokumentasi terkait pelaksanaan guna mendata

peluang dan dampak agar jika terjadi ladi sudah ada tindakan yang kongkrit, dan persyarakatan minimum

diidentifikasi untuk area yang kritis terhadap risiko, monitoring dan krisis manajemen.

Human Error

Level 0 Tidak Ada

Level 1 Awal /Ad-Hoc

Perlu adanya pengakuan untuk merespon risiko yang muncul, tetapi

dipandang sebagai batasan untuk menghindari risiko, Minimal ada

kesadaran individu dari ancaman dan apa yang harus dilakukan ketika, dan


(3)

ketrampilan dan kompetensi untuk merespon risiko RR3.3 Server

Mati

Level 1 Awal /Ad-Hoc

Level 2 Berulang Tapi Intuitif

Perlu adanya persyarakatan minimum

diidentifikasi untuk area yang kritis terhadap risiko, monitoring dan krisis manajemen.

Listrik Padam

Level 1 Awal /Ad-Hoc

Level 2 Berulang Tapi Intuitif

Perlu adanya kesadaran individu terhadap ancaman.

Human Error

Level 1 Awal /Ad-Hoc

Level 2 Berulang Tapi Intuitif

Perlu tanggapan risk IT dibicarakan

ditingkat manajemen, kesadaran individu terhadap ancaman, dan pendekatan umum untuk menggunakan alat-alat pemantauan, tetapi didasarkan pada solusi yang dikembangkan secara individu. RR3.4 Server

Mati

Level 0 Tidak Ada

Level 1 Awal /Ad-Hoc

Perlu danya

akuntabilitas untuk memastikan bahwa langkah-langkah


(4)

.tanggapan risiko yang wajar dan mencerminkan nilai lingkungan dan

asset, adanya kontro

IT tetapi berdasarkan persyaratan, dan kesadaran individu dari ancaman dan apa yang harus dilakukan ketika Listrik

Padam

Level 0 Tidak Ada

Level 1 Awal /Ad-Hoc

Perlu danya

akuntabilitas untuk memastikan bahwa langkah-langkah .tanggapan risiko yang wajar dan mencerminkan nilai lingkungan dan

asset, adanya kontro

IT tetapi berdasarkan persyaratan, dan kesadaran individu dari ancaman dan apa yang harus dilakukan ketika.

Human Error

Level 1 Awal /Ad-Hoc

Level 2 Berulang Tapi Intuitif

Tanggapan risk IT

dibicarakan ditingkat manajemen, dan Dokumentasikan setiap proses.


(5)

4.2 Saran

Dari keseluruhan hasil analisis menggunakan Framework Risk IT

Domain Risk Response pada PT. POS Indonesia di Cimahi, maka penulis mendapat beberapa temuan berupa saran / masukan bagi PT. POS Indonesia di Cimahi yang dapat dijadikan acuan penelitian berikutnya terhadap keseluruhan domain yang ada pada Framework Risk IT, dan perusahaan dapat menerapkan hasil penelitian ini sebagai alat bantu agar lebih baik lagi dalam merespon risiko.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

[1] J. Raymond McLeod, Sistem Informasi Manajemen, Jakarta: PT Prenhallindo, 1995.

[2] H. C. L. JR, Analisis, Desain dan Implementasi Sistem Informasi, Jakarta: Erlangga, 1993.

[3] J. A. O. d. G. M. Marakas, Introduction To Information Systems, New York: The McGraw-Hill, 2007.

[4] M. A. P. Jogiyanto HM, Sistem Teknologi Informasi, Yogyakarta: ANDI Yogyakarta, 2001.

[5] J. Raymond McLeod, Sistem Informasi Manajemen, Jakarta: PT Prenhallindo, 2001.

[6] M. F. H. A. Wibowo, Sistem Informasi Manajemen, Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN, 2002.

[7] R. M. S. a. G. W. Reynolds, Fundamentals of Information Systems, United States of America: Course Technology, 2003.

[8] K. C. L. &. J. P. Laudon, Management Information Systems, New Jersey: Prentince Hall International, 2000.

[9] ISACA, The Risk IT Framework, United States of America: Rolling Meadows, IL 60008 USA, 2009.