Siren of the Sea.

(1)

i

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

Koleksi busana dengan judul “Siren of the Sea” ini menghadirkan busana semi haute

couture dengan tampilan yang sensual, elegan, dan feminin. Terinspirasi dari dongeng “The

Little Mermaid” karya Hans Christian Andersen dan dikolaborasikan dengan tren 2013 VirtuaLuxe dengan tema Chronicle dan sub tema Freaky Fiction, dimana fantasi mengenai dunia yang gelap dan banyak dipengaruhi oleh kesedihan namun menghasilkan kreativitas yang tinggi. Dipadukan dengan tema Astrochemistry dan sub tema Frozen Fluid di mana warna-warna dingin mendominasi dan sesuai dengan permintaan pasar pada saat ini di mana sebuah karya yang luar biasa dan unik dicari, namun dengan kisaran harga yang lebih terjangkau.

Busana semi haute couture dengan siluet mermaid yang mendominasi, dipadukan dengan unsur-unsur laut seperti kristal garam, ombak, dan buih laut yang diwujudkan dengan material tulle warna kulit, chiffon glitter yang memberi kesan basah, tulle stretch berwarna putih yang melalui proses pewarnaan sehingga menyerupai ombak dan buih laut, dan tulle

brocade berpayet yang perwujudannya menyerupai kristal garam. Pemilihan warna dingin

menjadikannya terlihat sendu, siluet busana yang elegan, dan potongan busana yang sensual namun tetap terlihat selaras.

Tahapan produksi dimulai dari pembuatan pola dasar, pemotongan kain, dan penjahitan material dasar hingga drapery. Pewarnaan kain dapat dilakukan setelah pemotongan kain dari pola dasar. Dilanjutkan dengan pemasangan material dekoratif, yaitu

tulle brocade berpayet dengan teknik penjahitan tangan.

Tujuan dari dibuatnya koleksi busana “Siren of The Sea” yaitu untuk menciptakan busana yang unik dan berkualitas tinggi, namun dengan harga yang sesuai, salah satu solusinya adalah dengan menciptakan busana semi haute couture. Sentuhan fantasi yang berangkat dari kesedihan, memberikan kesan sendu, elegan, dan feminin pada desain busana koleksi ini. Busana koleksi ini diperuntukkan bagi wanita dewasa berusia dua puluh hingga tiga puluh tahun yang berasal dari kalangan menengah ke atas.


(2)

ii ABSTRACT

Fashion collection entitled “Siren of the Sea” presents semi haute-couture fashion with a sensual look, elegant, and feminine in one time. Inspired by the fairy tale “The Little Mermaid” by Hans Christian Andersen and collaborated with VirtuaLuxe 2013 trend with theme Chronicle and its sub-theme Freaky Fiction, which a dark fantasy about the world and was affected by grief but creates high creativity. Astrochemistry with its sub-theme Frozen Fluid uses cool colors in the design. According to the market at the moment, the demand something extraordinary and unique look, but with more affordable price.

Semi haute-couture fashion which dominated with a mermaid silhouette, combined with elements such as sea salt crystals, waves, and sea foam were manifested with skin-colored tulle material, chiffon glitter that creates the wet effect, white tulle stretch through the coloring process that resembles waves and sea foam, and a sequined brocade tulle manifestation resembles salt crystals. The selection of the colors creates a gloomy look, elegant fashion silhouette and sensual fashion pieces but still has a good appearance.

The production steps start from the basic pattern making, fabric cutting and sewing basic materials to drapery. Fabric dyeing can be done after cutting the fabric of the pattern-making. Proceed with the installation of decorative materials, tulle sequined brocade with hand stitching techniques.

The purpose from the creation of “Siren of The Sea” fashion collection is to create a unique and high quality clothing, but at affordable price. Coupled with a touch of fantasy that departs from grief, gives this collection a gloomy, elegant, and feminine look. This collection intended for adult women aged twenty to thirty years old, whose came from upper middle class.


(3)

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK...i

ABSTRACT...ii

KATA PENGANTAR...iii

DAFTAR ISI...v

DAFTAR GAMBAR...viii

DAFTAR LAMPIRAN...x

BAB I PENDAHULUAN...1

1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Identifikasi Masalah...2

1.3 Batasan Masalah...2

1.4 Tujuan Perancangan...2

1.5 Metode Perancangan...3

1.6 Sistematika Penulisan...3

BAB II LANDASAN TEORI...5

2.1 Teori Desain...5

2.1.1 Unsur Desain...5

2.1.2 Prinsip Desain...7

2.2 Teori Fashion...8

2.2.1 Pengertian Fashion...8


(4)

vi

2.2.3 Haute Couture...10

2.3 Teori Busana...11

2.4 Teori Pola dan Jahit...11

2.4.1 Pola Dasar...11

2.4.2 Jahit...12

2.4.3 Teknik Draping...13

2.5 Teori Tekstil...13

2.5.1 Reka Latar...14

2.5.2 Reka Struktur...14

BAB III DESKRIPSI OBJEK STUDI...15

3.1 Mermaid...15

3.1.1 Dongeng “The Little Mermaid”...16

3.1.2 Mermaid dalam aneka kebudayaan...17

3.2 Laut...18

3.2.1 Ombak...18

3.2.2 Kristal Garam...19

3.2.3 Buih Laut...19

3.3 Tren 2013 VirtuaLuxe...20

3.3.1 Freaky Fiction...21


(5)

vii

BAB IV KONSEP PERANCANGAN...24

4.1 Perancangan Umum...24

4.1.1 Image Board...24

4.1.2 Konsep...24

4.1.3 Gambar Desain...25

4.1.4 Desain...25

4.2 Perancangan Khusus...26

4.2.1 Desain I...26

4.2.2 Desain II...27

4.2.3 Desain III...28

4.2.4 Desain IV...31

4.3 Perancangan Detail...34

BAB V PENUTUP...37

5.1 Kesimpulan...37

5.2 Saran...37

DAFTAR PUSTAKA...39

BIODATA PENULIS...41


(6)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Pola Konstruksi...12

Gambar 2.2 Pola Draping...13

Gambar 3.1 Mermaids dan Mermen...16

Gambar 3.2 Ombak...19

Gambar 3.3 Kristal Garam...19

Gambar 3.4 Buih Laut...20

Gambar 3.5 Freaky Fiction I...21

Gambar 3.6 Freaky Fiction II...22

Gambar 3.7 Frozen Fluid I...22

Gambar 3.8 Frozen Fluid II...23

Gambar 4.1 Image Board “Siren of The Sea”...24

Gambar 4.2 Ilustrasi Fashion...25

Gambar 4.3 Ilustrasi Fashion I...26

Gambar 4.4 Pembuatan material dasar...27

Gambar 4.5 Pemasangan tulle brocade berpayet...27

Gambar 4.6 Ilustrasi Fashion II...27

Gambar 4.7 Pemasangan tulle brocade berpayet...28

Gambar 4.8 Ilustrasi Fashion III...28

Gambar 4.9 Pewarnaan kain...29


(7)

ix

Gambar 4.11 Perbandingan warna kain...30

Gambar 4.12 Pemasangan tulle brocade berpayet...30

Gambar 4.13 Hasil akhir...31

Gambar 4.14 Ilustrasi Fashion IV...31

Gambar 4.15 Pewarnaan kain...32

Gambar 4.16 Pengeringan kain...32

Gambar 4.17 Penjahitan material dasar...33

Gambar 4.18 Pemasangan tulle brocade berpayet dan kristal imitasi...33

Gambar 4.19 Hasil akhir desain IV...34

Gambar 4.20 Tulle brocade berpayet...34

Gambar 4.21 Drapery chiffon glitter...35

Gambar 4.22 Kristal imitasi...35


(8)

x

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A: Pola Dasar...42

LAMPIRAN B: Pola Kecil...44

LAMPIRAN C: Foto Material...61

LAMPIRAN D: Rincian Harga...62

LAMPIRAN E: Foto Baju...64

LAMPIRAN F: Gambar Teknik...69

LAMPIRAN G: Ilustrasi Fashion...77

LAMPIRAN H: Foto Reka Bahan...81

LAMPIRAN I: Foto Proses Pembuatan...83


(9)

(10)

1

Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Dunia fashion saat ini berkembang dengan pesatnya, hal ini menjadikan para pemerhati fashion dituntut untuk lebih mengikuti perkembangan fashion agar tidak terlihat kuno. Namun seringkali produk fashion tersebut didapati serupa, dan dijumpai banyak kemiripan antara satu karya dengan karya lainnya, seolah produk tersebut pasaran dan dimiliki oleh hampir setiap orang. Dewasa ini, berdasarkan buku tren 2013 VirtuaLuxe, masyarakat cenderung mencari produk yang berkualitas, unik, namun dengan harga yang sesuai.

Oleh karena itu menciptakan busana haute couture menjadi salah satu pilihan yang terbaik, karena selain dibuat dengan teknik penjahitan yang rumit, busana ini juga diciptakan khusus untuk kalangan tertentu, sehingga produk yang dihasilkan tidak mungkin pasaran, bahkan tidak mudah ditiru. Busana haute couture hanya dapat diproduksi oleh desainer fashion tertentu dan dengan jumlah yang terbatas. Harganya pun relatif tinggi dikarenakan tingkat kesulitan dalam proses pembuatannya cenderung tinggi, dijahit dengan perhatian yang ekstrim terhadap detail dan diselesaikan oleh penjahit berkemampuan dan berpengalaman.

Masih sedikitnya fashion desainer yang mengeluarkan koleksi haute couture menyebabkan busana haute couture di Indonesia masih sangat terbatas jumlahnya. Harga yang relatif tinggi pun mengakibatkan konsumen busana haute couture ini cenderung sedikit. Sebagai solusi, menghadirkan busana semi haute couture menjadi salah satu jawabannya. Pemanfaatan material impor busana haute couture diganti dengan material lokal yang diolah hingga menyerupai kualitas material impor. Harga menjadi lebih murah dan lebih terjangkau untuk kalangan menengah, serta dapat dikonsumsi oleh lebih banyak orang tanpa menjadi pasaran.

Dongeng “The Little Mermaid” karya Hans Christian Andersen yang kita kenal lewat film kartun karya Walt Disney sebagai sebuah cerita yang bahagia, ternyata tidak demikian dalam versi aslinya. Latar belakang pembuatan cerita “The Little Mermaid” ini diangkat dari kisah pribadi Hans Christian Andersen tentang cinta yang tidak dapat bersatu. Hal ini membuat “The Little Mermaid” menarik, berbeda dengan


(11)

2

Universitas Kristen Maranatha versi yang biasanya diceritakan. Sesuatu yang sendu dan menyedihkan pun dapat menjadi inspirasi sebuah karya yang indah.

Menurut buku tren 2013 VirtuaLuxe, kisah-kisah fantasi menjadi salah satu tren dalam bidang fashion, yang dinamakan “Freaky Fiction”. Oleh karena itulah, kisah “The Little Mermaid” menjadi inspirasi dalam koleksi busana semi haute couture ini. Dikolaborasikan dengan tren 2013 lainnya, yaitu “Frozen Fluid”, di mana warna-warna dingin dan elemen-elemen cairan yang membeku diaplikasikan dalam desain.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka masalah yang ditemukan antara lain:

1. produk fashion di Indonesia cenderung tidak variatif dan mudah ditiru, 2. busana haute couture mempunyai harga yang relatif tinggi, tidak sesuai

dengan daya beli masyarakat Indonesia,

3. perkembangan busana haute couture di Indonesia masih terbatas desainernya.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka perlu dibuat batasan-batasan masalah, yaitu sebagai berikut:

1. menciptakan produk fashion couture yang unik, tidak mudah ditiru, namun dengan harga yang terjangkau,

2. mengolah material standar menjadi bernilai jual tinggi,

3. menambahkan unsur fantasi, yaitu karakter mermaid dan unsur-unsur laut dengan busana bersiluet mermaid dan detail tekstur yang

menyerupai unsur-unsur laut.

1.4 Tujuan Perancangan

Tujuan dari perancangan koleksi “Siren of The Sea” adalah sebagai berikut: 1. menghadirkan variasi busana semi haute couture dengan harga yang


(12)

3

Universitas Kristen Maranatha 2. memudahkan para konsumen, khususnya para pecinta fashion untuk

tampil beda, tidak pasaran,

3. menampilkan warna-warna dingin yang sebelumnya jarang digunakan oleh para desainer fashion,

4. ditujukan pada wanita dewasa berusia dua puluh hingga tiga puluh tahun yang berasal dari kalangan menengah ke atas dan digunakan untuk acara-acara spesial, seperti lamaran, pesta pernikahan, acara penganugerahan, bahkan untuk foto pre-wedding.

1.5 Metode Perancangan

1.6 Sistematika Penulisan

Dalam pembuatan laporan tugas akhir ini disusun dalam lima bab, dimana pada bab satu berisi tentang latar belakang masalah, disertai penjelasan mengenai asal muasal inspirasi, identifikasi masalah, batasan masalah, tujuan perancangan, metode perancangan, dan sistematika penulisan.

Bab dua merupakan kerangka teori, berisi tentang pengkajian teori-teori yang menunjang konsep perancangan, definisi, dan keterangan-keterangan yang disertai sumber untuk memperkuat konsep.

Bab tiga berisi deskripsi objek studi perancangan, yaitu unsur desain objek yang digunakan pada desain. Pembahasan secara mendalam mengenai deskripsi

RISET DATA PERANCANGAN PRODUKSI

mind map

moodboard sketsa

reka bahan ilustrasi fashion technical drawing pola cutting jahit draping hand stitching


(13)

4

Universitas Kristen Maranatha kegiatan perancangan, tema dan konsep sumber inspirasi. Dalam koleksi ini, objek studinya yaitu mermaid, laut, dan tren 2013 “VirtuaLuxe”.

Bab empat berisi semua konsep perancangan, yaitu perancangan umum, perancangan khusus, dan perancangan detail. Pada bab ini akan ditampilkan konsep dan desain mulai dari image board, ilustrasi fashion, technical drawing, tahap-tahap pembuatan, dan unsur lainnya yang mendukung dalam desain.

Bab lima merupakan penutup, berisi kesimpulan yaitu pembahasan yang dirumuskan dalam pernyataan ringkas berdasarkan hasil perancangan. Kemudian dilanjutkan dengan saran yaitu gagasan tambahan serta tindak lanjut dari kesimpulan untuk memperbaiki dan menambah nilai guna rancangan sebagai solusi berupa anjuran atau rekomendasi.


(14)

37

Universitas Kristen Maranatha BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Perancangan busana semi haute couture yang diinspirasi dari dongeng “The Little Mermaid” karya Hans Christian Andersen, dikolaborasikan dengan tren 2013 VirtuaLuxe dengan tema Chronicle dan sub tema Freaky Fiction, dan dengan tema Astrochemistry dan sub tema Frozen Fluid. Target marketnya adalah wanita berusia 20 hingga 30 tahun, memiliki finansial yang baik, berani mengeluarkan sebagian bahkan lebih dari penghasilannya untuk kebutuhan fashion. Koleksi ini bersiluet mermaid dan menggunakan warna-warna dingin, disertai dengan detail yang terinspirasi dari unsur-unsur laut seperti kristal garam, ombak, dan busa laut menjadikan koleksi busana terlihat unik. Kesan sendu, elegan, dan feminim terasa pada keempat desain tersebut. Latar belakang kesedihan yang menginspirasi menjadikan terwujudnya sebuah karya yang unik. Dengan kata lain, tujuan perancangan ini, yaitu membuat suatu koleksi yang unik dan tidak pasaran dapat dikatakan berhasil.

5.2 Saran

Dalam mewujudkan koleksi busana semi haute couture ini ditemukan beberapa kendala, salah satunya adalah sulitnya menemukan material dengan nuansa warna dingin, terutama warna-warna laut. Salah satu solusinya adalah dengan menciptakan warna-warna tersebut dengan teknik pewarnaan tertentu agar tercipta warna yang sesuai dengan yang kita inginkan.

Pewarnaan dengan cat Lefranc & Bourgeois lebih praktis dibandingkan dengan pencelupan kain menggunakan pewarna Dylon atau Iretsu. Karena cat Lefranc & Bourgeois tidak membutuhkan kompor untuk pemanasan, hanya diberi pelarut air seperti melukis pada umumnya. Akan tetapi, untuk penggunaan yang banyak akan memakan biaya yang lebih besar daripada penggunaan pewarna Dylon dan Iretsu.

Penggunaan bahan tulle stretch pada busana IV menciptakan efek dramatis desain tersebut. Akan tetapi, perlu diperhatikan panjang dan berat kain tersebut agar


(15)

38

Universitas Kristen Maranatha model tidak kesulitan ketika berjalan. Sepatu yang digunakan pun harus yang berbahan licin, karena bahan tulle mudah menyangkut pada bahan yang kasar.


(16)

(17)

39

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Alexa. 2012. Mengungkap Kebenaran Legenda Putri Duyung. Artikel online,

Andersen, Hans Christian. 1994. Fairy Tales. London-UK: Penguin Books. Andersen, Hans Christian. 1997. The Complete Fairy Tales. Hertfordshire-UK:

Wordsworth Editions.

Anugrah, Tri., dkk. 2012. VirtuaLuxe Trend Forecasting 2013. Jakarta: BD+A Design.

Atkins, Jon. 2009. Warnings on Sea Foam on Beaches. Artikel online,

http://www.ABC North Coast: Emergency.html (diakses: 21 Juni 2013). Barnard, Malcolm. 2007. Fashion sebagai Komunikasi (terjemahan: Idy Subandi

Ibrahim). Yogyakarta: Jalasutra.

Duburg, Annette., dkk. 2012. Draping: Art and Craftsmanship in Fashion Design. Singapore: Basheer Graphic Books.

Garthe, Mary. 1995. Fashion and Color. Massachusetts-USA: Page One. Gunawan, Solichin. 1986. Paradigma Desain Indonesia. Jakarta: Rajawali. Keightley, Thomas. 1978. The World Guide to Gnomes, Fairies, Elves, and Other

Little People. New York-USA: Avenel Books.

Khayati, Enny Zuhni. 2009. Konsep Dasar Membuat Hiasan Busana dan Lenan Rumah Tangga. Artikel onlin (diakses: 16 Mei 2013).

Kobayashi, Shigenobu. 1991. Color Image Scale. Tokyo-Japan: Kodansha. Melford, Michael. 2010. Simply Beautiful Photographs Tips. Artikel online,

Nugraha, Rika. 2012. Penerapan Busana. Artikel online,

nugraharika.blog.stisitelkom.ac.id/files/2012/09/FT23153.ppt

Poespo, Goet. 2009. A to Z Istilah Fashion. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. (diakses: 16 Mei 2013).


(18)

40

Universitas Kristen Maranatha Sachari, Agus., dkk. 2001. Desain dan Dunia Kesenirupaan Indonesia dalam

Wacana Transformasi Budaya. Bandung: Penerbit ITB.

Sachari, Agus., dkk. 2002. Sejarah dan Perkembangan Desain dan Dunia Kesenirupaan. Bandung: Penerbit ITB.

Santi, Astaria Eka. 2011. Fashion sebagai Komunikasi. Artikel online,

Supandi. 2008. Pengetahuan Tekstil. Artikel online,

Suryawati, dkk. 2011. Pola. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.


(19)

41

BIODATA PENULIS

Nama : Josephine Azaria Halim

Jenis kelamin : Wanita

Tempat, tanggal lahir : Bandung, 19 November 1992

Kewarganegaraan : WNI

Status : Belum menikah

Agama : Kristen

Alamat : Jalan Budisari VII No. 53 Setiabudi

Nomor kontak : 081224455925

E-mail : beep_a_boop@yahoo.co.id

Riwayat pendidikan formal : TKK 638 BPK Penabur SDK 6 BPK Penabur SMPK 1 BPK Penabur SMAK 1 BPK Penabur D3 SRD Maranatha Pengalaman kerja : 1 tahun di Musicland


(1)

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Perancangan busana semi haute couture yang diinspirasi dari dongeng “The Little Mermaid” karya Hans Christian Andersen, dikolaborasikan dengan tren 2013 VirtuaLuxe dengan tema Chronicle dan sub tema Freaky Fiction, dan dengan tema Astrochemistry dan sub tema Frozen Fluid. Target marketnya adalah wanita berusia 20 hingga 30 tahun, memiliki finansial yang baik, berani mengeluarkan sebagian bahkan lebih dari penghasilannya untuk kebutuhan fashion. Koleksi ini bersiluet

mermaid dan menggunakan warna-warna dingin, disertai dengan detail yang

terinspirasi dari unsur-unsur laut seperti kristal garam, ombak, dan busa laut menjadikan koleksi busana terlihat unik. Kesan sendu, elegan, dan feminim terasa pada keempat desain tersebut. Latar belakang kesedihan yang menginspirasi menjadikan terwujudnya sebuah karya yang unik. Dengan kata lain, tujuan perancangan ini, yaitu membuat suatu koleksi yang unik dan tidak pasaran dapat dikatakan berhasil.

5.2 Saran

Dalam mewujudkan koleksi busana semi haute couture ini ditemukan beberapa kendala, salah satunya adalah sulitnya menemukan material dengan nuansa warna dingin, terutama warna-warna laut. Salah satu solusinya adalah dengan menciptakan warna-warna tersebut dengan teknik pewarnaan tertentu agar tercipta warna yang sesuai dengan yang kita inginkan.

Pewarnaan dengan cat Lefranc & Bourgeois lebih praktis dibandingkan dengan pencelupan kain menggunakan pewarna Dylon atau Iretsu. Karena cat Lefranc & Bourgeois tidak membutuhkan kompor untuk pemanasan, hanya diberi pelarut air seperti melukis pada umumnya. Akan tetapi, untuk penggunaan yang banyak akan memakan biaya yang lebih besar daripada penggunaan pewarna Dylon dan Iretsu.


(2)

38

Universitas Kristen Maranatha model tidak kesulitan ketika berjalan. Sepatu yang digunakan pun harus yang berbahan licin, karena bahan tulle mudah menyangkut pada bahan yang kasar.


(3)

(4)

39

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Alexa. 2012. Mengungkap Kebenaran Legenda Putri Duyung. Artikel online,

Andersen, Hans Christian. 1994. Fairy Tales. London-UK: Penguin Books. Andersen, Hans Christian. 1997. The Complete Fairy Tales. Hertfordshire-UK:

Wordsworth Editions.

Anugrah, Tri., dkk. 2012. VirtuaLuxe Trend Forecasting 2013. Jakarta: BD+A Design.

Atkins, Jon. 2009. Warnings on Sea Foam on Beaches. Artikel online,

http://www.ABC North Coast: Emergency.html (diakses: 21 Juni 2013). Barnard, Malcolm. 2007. Fashion sebagai Komunikasi (terjemahan: Idy Subandi

Ibrahim). Yogyakarta: Jalasutra.

Duburg, Annette., dkk. 2012. Draping: Art and Craftsmanship in Fashion Design. Singapore: Basheer Graphic Books.

Garthe, Mary. 1995. Fashion and Color. Massachusetts-USA: Page One. Gunawan, Solichin. 1986. Paradigma Desain Indonesia. Jakarta: Rajawali. Keightley, Thomas. 1978. The World Guide to Gnomes, Fairies, Elves, and Other

Little People. New York-USA: Avenel Books.

Khayati, Enny Zuhni. 2009. Konsep Dasar Membuat Hiasan Busana dan Lenan

Rumah Tangga. Artikel onlin

(diakses: 16 Mei 2013).

Kobayashi, Shigenobu. 1991. Color Image Scale. Tokyo-Japan: Kodansha. Melford, Michael. 2010. Simply Beautiful Photographs Tips. Artikel online,

Nugraha, Rika. 2012. Penerapan Busana. Artikel online,

nugraharika.blog.stisitelkom.ac.id/files/2012/09/FT23153.ppt

Poespo, Goet. 2009. A to Z Istilah Fashion. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. (diakses: 16 Mei 2013).


(5)

Sachari, Agus., dkk. 2001. Desain dan Dunia Kesenirupaan Indonesia dalam

Wacana Transformasi Budaya. Bandung: Penerbit ITB.

Sachari, Agus., dkk. 2002. Sejarah dan Perkembangan Desain dan Dunia

Kesenirupaan. Bandung: Penerbit ITB.

Santi, Astaria Eka. 2011. Fashion sebagai Komunikasi. Artikel online,

Supandi. 2008. Pengetahuan Tekstil. Artikel online,

Suryawati, dkk. 2011. Pola. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.


(6)

41

BIODATA PENULIS

Nama : Josephine Azaria Halim

Jenis kelamin : Wanita

Tempat, tanggal lahir : Bandung, 19 November 1992 Kewarganegaraan : WNI

Status : Belum menikah

Agama : Kristen

Alamat : Jalan Budisari VII No. 53 Setiabudi Nomor kontak : 081224455925

E-mail : beep_a_boop@yahoo.co.id Riwayat pendidikan formal : TKK 638 BPK Penabur

SDK 6 BPK Penabur SMPK 1 BPK Penabur SMAK 1 BPK Penabur D3 SRD Maranatha Pengalaman kerja : 1 tahun di Musicland