Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Pajahan - Kecamatan Pupuan - Kabupaten Tajahan.

(1)

PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD

PERIODE XIII TAHUN 2016

DESA/KELURAHAN : PAJAHAN KECAMATAN : PUPUAN KABUPATEN/KOTA : TABANAN PROVINSI : CHRISTINA NIM : 1308605022

FAKULTAS/ PRODI : MIPA/ TEKNIK INFORMATIKA

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN

KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

UNIVERSITAS UDAYANA

2016


(2)

HALAMAN PENGESAHAN

Dengan telah selesainya kegiatan KKN PPM XIII UNUD yang kami

kerjakan, maka Saya :

Nama Mahasiswa : Christina

NIM : 130860022

Fakultas/ Prodi : MIPA/ Teknik Informatika

Tanda Tangan :

Telah menyelesaikan laporan kegiatan saya selama di lokasi KKN PPM

XIII UNUD.

Pajahan, 25 Agustus 2016

Mengetahui/ Menyetujui

Dosen Pembimbing Lapangan Keluarga Dampingan

(Ni Made Asih, S.Pd., M.Si) (Ketut Wenten) NIP. 197703142006042001

Mengetahui Kepala Desa Pajahan


(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Kegiatan Keluarga Dampingan di Desa Pajahan. Program ini merupakan salah satu program dari program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM). Dalam pelaksanaan kegiatan ini, penulis mendapat banyak petunjuk, bimbingan, saran, dan motivasi dari berbagai pihak. Sehubungan dengan hal tersebut pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

 Ni Made Asih, S.Pd., M.Si selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang telah meluangkan waktu dan memberikan bimbingan dalam pelaksanaan program ini.

 I Ketut Madi Arsana, SH. selaku Perbekel Desa Pajahan atas bimbingannya selama program KKN-PPM berlangsung.

 Bapak Kepala Dusun Kelau atas informasi dan data yang telah diberikan kepada penulis.

 Bapak Ketut Wenten sebagai Kepala Keluarga Dampingan yang telah memberi informasi mengenai keluarganya.

 Teman-teman kelompok KKN-PPM Periode XIII Desa Pajahan atas dukungan dan kerjasamanya

Karena terbatasnya pengetahuan yang penulis miliki, maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan penulisan laporan ini. Atas segala perhatian dan bantuannya, penulis mengucapkan terima kasih

Pajahan, 25 Agustus 2016 Penulis


(4)

BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

1.1. Profil Keluarga Dampingan

Salah satu yang menjadi fokus dari Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat Periode XIII adalah Program Pendampingan Keluarga. Program Keluarga Dampingan merupakan salah satu program kerja yang wajib dilaksanakan oleh mahasiswa peserta KKN PPM, sejalan dengan pelaksanaan program pemberdayaan keluarga, maka LPPM Universitas Udayana merancang program pendampingan keluarga yang merupakan rangkaian dari Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat. Program Pendampingan Keluarga ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mempelajari permasalahan yang dihadapi oleh keluarga pra-sejahtera, dimana kegiatan ini bertujuan untuk membantu identifikasi masalah serta pemberian solusi sehingga dapat bermanfaaat meningkatkan taraf atau kesejahteraan hidup keluarga dampingan oleh mahasiswa yang telah ditunjuk. Selain itu pendampingan juga melakukan penggalian potensi-potensi dan sebagai motivator bagi keluarga dampingan terkait. Pelaksanaan program Keluarga Dampingan ini mendapat respon yang baik oleh masyarakat, khususnya keluarga prasejahtera di lingkungan Desa Pajahan yang menjadi sasaran program ini.

Keluarga yang didampingi dalam kesempatan ini adalah keluarga prasejahtera dengan kepala keluarga bernama Ketut Wenten. Beliau bertempat tinggal di Banjar Kelau. Bapak Ketut Wenten bersama istrinya Nengah Srinten kurang lebih berusia 70 tahun. Kediaman beliau yang sangat sederhana, untuk kegiatan MCK keluarga Bapak Wenten menggunakan WC Umum atau milik bersama. Bapak Wenten dan Ibu Srinten memiliki seorang anak yang sekarang tidak tinggal bersama.

Adapun data profil keluarga dampingan adalah sebagai berikut :

Table 1.1 Data Profil Keluarga Dampingan

No. Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Ket

1 Ketut


(5)

2 Nengah

Srinten Kawin 70 Tamat SD Buruh Istri

1.2. Ekonomi Keluarga Dampingan 1.2.1. Pendapatan Keluarga

Bapak Ketut Wenten tidak memiliki pekerjaan tetap. Keluarga Bapak Wenten bekerja sebagai pembuat canang yang penghasilannya kurang lebih sebanyak Rp. 50.000 perhari.

1.2.2. Pengeluaran Keluarga

Untuk kebutuhan sehari-hari, Bapak Wenten yang menangung semua kebutuhan rumah tangga. Bapak Wenten tidak memiliki kendaraan bermotor sama sekali untuk kebutuhan transportasi. Bapak Wenten biasanya berjalan kaki atau menggunakan kendaraan umum untuk berpergian.

 Kebutuhan sehari-hari

Kebutuhan sehari-hari beliau kebanyakan digunakan untuk kebutuhan makanan dan sembahyang. Menurut Bapak Wenten, rincian pengeluaran sehari-hari dalam waktu 1 bulan tidak tentu berkisar antara Rp. 100.000 s/d 200.000 yang diperuntukkan untuk membeli beras, lauk dan sayuran serta listrik.

 Kesehatan

Ibu Srinten sering mengalami gatal-gatal karena alergi. Secara keseluruhan keluarga Bapak Wenten tidak mengalami penyakit khusus.

 Sosial dan Kehidupan Bermasyarakat

Dari segi sosial Bapak Ketut Wenten tidak banyak melakukan kegiatan sosial. Menurut Bapak Wenten pengeluaran untuk kegiatan sosial hanya sebesar Rp.100.000/ tahun yang diperuntukkan untuk biaya iuran wajib di banjar.


(6)

BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

2.1. Permasalahan Keluarga

Identifikasi permasalahan yang dihadapi oleh keluarga dampingan dilakukan melalui pendekatan secara langsung dengan keluarga dampingan. Setelah beberapa kali mengadakan kunjungan ke rumah keluarga dampingan ditemukan beberapa masalah yang dihadapi keluarga ini sesuai dengan hasil wawancara dan pengamatan dengan KK dampingan di antaranya masalah perekonomian keluarga.

2.2. Masalah Prioritas 2.2.1. Keuangan

Keuangan adalah salah satu masalah yang diidentifikasi. Masalah ekonomi disebabkan karena penghasilan Bapak Wenten tidak menentu setiap bulannya, karena keluarga Bapak Wenten berpenghasilan sebagai pembuat canang sari.

2.2.2. Pendidikan

Bapak Wenten dan Ibu Srinten hanya sebagai lulusan SD dan tidak menempuh pendidikan SMP dan SMA atau sederajat.

2.2.3. Kesehatan

Alergiyang dialami Ibu Srinten sering kambuh sehingga menyebabkan Ibu Srinten terganggu. Tetapi tidak sampai menjadi masalah serius.


(7)

BAB III

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

3.1. Program

Dengan pengidentifikasian dan memprioritaskan masalah maka munculah usaha pemecahan masalah. Usaha tersebut merupakan program yang akan diberikan kepada keluarga untuk memecahkan masalah di dalam keluarga tersebut terutama masalah yang akan diprioritaskan. Solusi masalah prioritas dalam keluarga dampingan direkomendasikan kepada keluarga dampingan terkait. Adapun alternatif solusi yang diberikan adalah sebagai berikut:

3.1.1. Membantu Membuat Canang sari dan Bersih – Bersih Rumah

Untuk meningkatkan pendapatan yang diperoleh oleh Bapak Wenten, mahasiswa membantu kegiatan Bapak Wenten dalam membuat canang sari bertujuan untuk meringankan pekerjaan Bapak Wenten.

3.1.2. Mengajak Bapak Wenten dan Ibu Srinten ke Puskesmas Gratis

Untuk mengecek kesehatan keluarga Bapak Wenten yang sudah lanjut usia, penulis mengajak Bapak Wenten dan Ibu Srinten ke Kantor Kepala Desa untuk mengikuti pemeriksaan kesehatan gratis bagi usia lanjut.

3.1.3. Memberikan Bingkisan dan Sembako

Pada akhir kegiatan dari kk dampingan KKN-PPM penulis memberikan bingkisan berupa sembako. Pemberian sembako ini berupa kebutuhan sehari-hari seperti beras, mie, minyak goreng, gula, telur dan lain-lain. Kegiatan ini dilakukan agar dapat membantu meringankan kebutuhan pokok keluarga bapak Ketut Wenten. Pemberian bantuan seperti sembako ini biasanya memang rutin dilakukan oleh setiap mahasiswa saat akan berakhirnya masa KKN, hal ini dilakukan karena mengingat yang menjadi sasaran dalam Program Pendampingan Keluarga (PKK) ini adalah Rumah Tangga Miskin (RTM) atau keluarga yang tergolong kedalam keluarga pra sejahtera (Pra-KS) maka selain memberikan usulan berupa cara peningkatan perekonomian dan memberikan saran dan motivasi, maka sebaiknya juga memberikan bantuan langsung yang setidaknya dapat meringankan beban mereka.


(8)

Untuk menghemat kebutuhan pangan keluarga Bapak Wenten, mahasiswa memberikan saran untuk memanfaatkan lahan disekitar rumah sebagai kebun sayur-mayur. Dengan memanfaatkan sisa-sisa sayuran seperti kangkung dan bayam yang telah dipisahkan akarnya, maka akar tersebut dapat ditanam dan dipanen kembali jika sudah tumbuh untuk penggunaan konsumsi.

Selain itu, karena pembuangan sampah masih dilakukan di luar rumah atau kebun, ada baiknya dilakukan pemilahan sampah organik dan digunakan sebagai pupuk untuk kebun sayur yang ada di halaman rumah.

3.2. Jadwal Kegiatan

Nama KK Dampingan : Ketut Wenten

Desa : Pajahan

Banjar : Kelau

No Hari/Tanggal Kegiatan Alokasi Waktu

1 Minggu, 24 Juli 2016

Mengunjungi KK

Dampingan bersama Kelian Banjar Kelau

5

2 Selasa, 26 Juli 2016 Berbincang bincang dengan

keluarga Bapak Wenten 3 3 Rabu, 27 Juli 2016 Perkenalan dengan KK

Dampingan 5

4 Kamis, 28 Juli 2016

Berbincang bincang mengenai situasi dan kondisi keluarga Bapak Wenten

4

5 Sabtu, 30 Juli 2016 Berkenalan lebih lanjut

dengan Bapak Wenten 2

6 Kamis, 4 Agustus 2016 Berbincang bincang dengan

keluarga Bapak Wenten 4 7 Selasa, 9 Agustus 2016 Berbincang bincang dengan

keluarga Bapak Wenten 3 8 Senin, 8 Agustus 2016 Berbincang bincang dengan

keluarga Bapak Wenten 4 9 Kamis, 04 Agustus 2016 Membantu pekerjaan

rumah Bapak Wenten 4

10 Rabu, 10 Agustus 2016

Berbincang bincang mengenai permasalahan keluarga Bapak Wenten

1.5

11 Sabtu, 13 Agustus 2016 Berbincang bincang dengan


(9)

12 Selasa, 16 Agustus 2016 Berbincang bincang dengan

keluarga Bapak Wenten 2 13 Rabu, 17 Agustus 2016 Membantu pekerjaan

rumah Bapak Wenten 8

14 Kamis, 18 Agustus 2016 Membantu pekerjaan

rumah Bapak Wenten 5

15 Jumat, 19 Agustus 2016

Mengambil data dengan form kk dampingan tentang keluarga Bapak Wenten

6

16 Sabtu, 20 Agustus 2016 Berbincang bincang dengan

keluarga Bapak Wenten 5 17 Minggu, 21 Agustus 2016 Membantu pekerjaan

rumah Bapak Wenten 8

18 Senin, 22 Agustus 2016 Memberikan Bingkisan


(10)

BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

Kegiatan pendampingan KK tersebut dilaksanakan beberapa kali pertemuan di rumah Bapak Ketut Wenten selama waktu KKN-PPM Unud Periode XIII dilaksanakan. Adapun rincian pelaksanaan kegiatan tersebut yaitu sebagai berikut

4.1. Pelaksanaan Pendampingan Keluarga

Pelaksanaan Program Keluarga Dampingan ini dilaksanakan oleh mahasiswa KKN-PPM XIII selama satu bulan di banjar Kelau dengan kunjungan sebanyak 18 kali. Pemilihan tempat KK Dampingan ini di lakukan oleh kepala desa Pajahan yang memecah 16 mahasiswa ke 6 lokasi lingkungan desa atau banjar, dan di setiap lingkungan terdiri dari 2-3 mahasiswa. Penulis disini mendapatkan KK Dampingan yaitu bapak Ketut Wenten yang bertempat tinggal di banjar Kelau.

Kunjungan ke Keluarga Dampingan di awali dengan perkenalan baik dari penulis sendiri maupun dari pihak keluarga bapak Ketut Wenten. Selama kegiatan pendampingan, penulis melakukan pendekatan dengan berbincang-bincang dengan keluarga dampingan untuk mendengarkan permasalahan yang dialami. Lalu penulis berusaha memberikan usulan serta informasi yang dapat membantu permasalahan yang dihadapi.

4.2. Hasil

Berhasil tidaknya suatu upaya sangat tergantung pada kesadaran dan partisipasi aktif masing – masing keluarga serta tidak lepas dari bagaimana solusi yang diberikan dalam menjawab permasalahan – permasalahan yang ditemui serta partisipasi positif demi terwujudnya kondisi yang diinginkan. Hasil dari kegiatan pendampingan yang dilakukan selama ini belum menunjukkan hasil yang sesuai dengan apa yang diharapkan, karena memerlukan waktu yang cukup lama dalam mengatasi suatu permasalahan yang dihadapi. Mahasiswa telah berusaha memberikan motivasi dan solusi dari masalah ekonomi yang berupa memanfaatkan lahan pekarangan rumah untuk menanam tanaman sayur yang nantinya hasil yang


(11)

didapat dari tanaman pangan dapat dikonsumsi sendiri untuk mengirit pengeluaran sehari-hari.

4.3. Kendala

Kendala yang dihadapi Mahasiswa KKN selama mendampingi keluarga Ketut Wenten adalah dari segi komunikasi yang kurang efektif, dikarenakan kemampuan keluarga bapak Ketut Wenten dalam berbahasa Indonesia maupun dari penulis sendiri yang kurang Menguassai bahasa Bali. Maka dari itu penulis selalu mengajak mahasiswa KKN lainnya yang fasih berbahasa Bali sehingga informasi yang ingin diketahui maupun disampaikan dapat tersalurkan dengan baik.


(12)

1

BAB V PENUTUP 5.1. Simpulan

Dari pendampingan selama sebulan di Keluarga Dampingan bapak Ketut Wenten dapat di simpulkan bahwa permasalahan utama dalam keluarga ini adalah pendapatan keluarga yang rendah karena sumber pendapatan yang minim. Selain itu, lahan pekarangan beliau yang tidak tertata dengan rapi. Melihat dari masalah tersebut, solusi yang penulis usulkan adalah peningkatan perekonomian keluarga serta memotivasi keluarga dampingan untuk dapat memanfaatkan apa yang telah ada di rumah untuk bisa meminimalisir pengeluaran rumah tangga. Berhubung pasangan keluarga Bapak Wenten sudah lanjut usia, maka penulis hanya bisa memberikan saran dan membantu kegiatan sehari-hari keluarga Bapak Wenten.

Program pemecahan masalah yang di jalankan ini diawali dengan sosialisasi dan pengenalan mengenai kegiatan pemanfaatan lahan sempit di pekarangan rumah. Sumbangan Sembako juga diberikan pada KK Dampingan guna untuk membantu kebutuhan keluarga bapak Ketut Wenten.

5.2. Rekomendasi

Program kerja yang telah dilaksanakan memberikan manfaat yang sangat banyak baik terutama bagi penulis dalam melaksanakan kegiatan yang dijadwalkan. Demi kelancaran pendampingan keluarga berikutnya, beberapa saran yang dapat penulis berikan adalah sebagai berikut:

1. Perlunya menganjurkan keluarga Bapak Wenten untuk mengurus bantuan untuk kesehatan serta program pemeriksaan puskesmas gratis.

2. Perlu adanya tindak lanjut dari pelaksanaan kegiatan yang telah dilaksanakan oleh mahasiswa KKN-PPM sehingga program yang telah dibuat dapat benar-benar bermanfaat bagi pengembangan keluarga KK dampingan.


(13)

2

LAMPIRAN

Gambar 1 Kondisi Rumah KK Dampingan

Gambar 2 Keluarga KK Dampingan


(1)

Untuk menghemat kebutuhan pangan keluarga Bapak Wenten, mahasiswa memberikan saran untuk memanfaatkan lahan disekitar rumah sebagai kebun sayur-mayur. Dengan memanfaatkan sisa-sisa sayuran seperti kangkung dan bayam yang telah dipisahkan akarnya, maka akar tersebut dapat ditanam dan dipanen kembali jika sudah tumbuh untuk penggunaan konsumsi.

Selain itu, karena pembuangan sampah masih dilakukan di luar rumah atau kebun, ada baiknya dilakukan pemilahan sampah organik dan digunakan sebagai pupuk untuk kebun sayur yang ada di halaman rumah.

3.2. Jadwal Kegiatan

Nama KK Dampingan : Ketut Wenten

Desa : Pajahan

Banjar : Kelau

No Hari/Tanggal Kegiatan Alokasi

Waktu

1 Minggu, 24 Juli 2016

Mengunjungi KK

Dampingan bersama Kelian Banjar Kelau

5 2 Selasa, 26 Juli 2016 Berbincang bincang dengan

keluarga Bapak Wenten 3 3 Rabu, 27 Juli 2016 Perkenalan dengan KK

Dampingan 5

4 Kamis, 28 Juli 2016

Berbincang bincang mengenai situasi dan kondisi keluarga Bapak Wenten

4

5 Sabtu, 30 Juli 2016 Berkenalan lebih lanjut

dengan Bapak Wenten 2

6 Kamis, 4 Agustus 2016 Berbincang bincang dengan

keluarga Bapak Wenten 4 7 Selasa, 9 Agustus 2016 Berbincang bincang dengan

keluarga Bapak Wenten 3 8 Senin, 8 Agustus 2016 Berbincang bincang dengan

keluarga Bapak Wenten 4 9 Kamis, 04 Agustus 2016 Membantu pekerjaan

rumah Bapak Wenten 4

10 Rabu, 10 Agustus 2016

Berbincang bincang mengenai permasalahan keluarga Bapak Wenten

1.5 11 Sabtu, 13 Agustus 2016 Berbincang bincang dengan


(2)

12 Selasa, 16 Agustus 2016

keluarga Bapak Wenten 2 13 Rabu, 17 Agustus 2016 Membantu pekerjaan

rumah Bapak Wenten 8

14 Kamis, 18 Agustus 2016 Membantu pekerjaan

rumah Bapak Wenten 5

15 Jumat, 19 Agustus 2016

Mengambil data dengan form kk dampingan tentang keluarga Bapak Wenten

6 16 Sabtu, 20 Agustus 2016 Berbincang bincang dengan

keluarga Bapak Wenten 5 17 Minggu, 21 Agustus 2016 Membantu pekerjaan

rumah Bapak Wenten 8

18 Senin, 22 Agustus 2016 Memberikan Bingkisan


(3)

BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

Kegiatan pendampingan KK tersebut dilaksanakan beberapa kali pertemuan di rumah Bapak Ketut Wenten selama waktu KKN-PPM Unud Periode XIII dilaksanakan. Adapun rincian pelaksanaan kegiatan tersebut yaitu sebagai berikut 4.1. Pelaksanaan Pendampingan Keluarga

Pelaksanaan Program Keluarga Dampingan ini dilaksanakan oleh mahasiswa KKN-PPM XIII selama satu bulan di banjar Kelau dengan kunjungan sebanyak 18 kali. Pemilihan tempat KK Dampingan ini di lakukan oleh kepala desa Pajahan yang memecah 16 mahasiswa ke 6 lokasi lingkungan desa atau banjar, dan di setiap lingkungan terdiri dari 2-3 mahasiswa. Penulis disini mendapatkan KK Dampingan yaitu bapak Ketut Wenten yang bertempat tinggal di banjar Kelau.

Kunjungan ke Keluarga Dampingan di awali dengan perkenalan baik dari penulis sendiri maupun dari pihak keluarga bapak Ketut Wenten. Selama kegiatan pendampingan, penulis melakukan pendekatan dengan berbincang-bincang dengan keluarga dampingan untuk mendengarkan permasalahan yang dialami. Lalu penulis berusaha memberikan usulan serta informasi yang dapat membantu permasalahan yang dihadapi.

4.2. Hasil

Berhasil tidaknya suatu upaya sangat tergantung pada kesadaran dan partisipasi aktif masing – masing keluarga serta tidak lepas dari bagaimana solusi yang diberikan dalam menjawab permasalahan – permasalahan yang ditemui serta partisipasi positif demi terwujudnya kondisi yang diinginkan. Hasil dari kegiatan pendampingan yang dilakukan selama ini belum menunjukkan hasil yang sesuai dengan apa yang diharapkan, karena memerlukan waktu yang cukup lama dalam mengatasi suatu permasalahan yang dihadapi. Mahasiswa telah berusaha memberikan motivasi dan solusi dari masalah ekonomi yang berupa memanfaatkan lahan pekarangan rumah untuk menanam tanaman sayur yang nantinya hasil yang


(4)

sehari-hari. 4.3. Kendala

Kendala yang dihadapi Mahasiswa KKN selama mendampingi keluarga Ketut Wenten adalah dari segi komunikasi yang kurang efektif, dikarenakan kemampuan keluarga bapak Ketut Wenten dalam berbahasa Indonesia maupun dari penulis sendiri yang kurang Menguassai bahasa Bali. Maka dari itu penulis selalu mengajak mahasiswa KKN lainnya yang fasih berbahasa Bali sehingga informasi yang ingin diketahui maupun disampaikan dapat tersalurkan dengan baik.


(5)

1 BAB V

PENUTUP 5.1. Simpulan

Dari pendampingan selama sebulan di Keluarga Dampingan bapak Ketut Wenten dapat di simpulkan bahwa permasalahan utama dalam keluarga ini adalah pendapatan keluarga yang rendah karena sumber pendapatan yang minim. Selain itu, lahan pekarangan beliau yang tidak tertata dengan rapi. Melihat dari masalah tersebut, solusi yang penulis usulkan adalah peningkatan perekonomian keluarga serta memotivasi keluarga dampingan untuk dapat memanfaatkan apa yang telah ada di rumah untuk bisa meminimalisir pengeluaran rumah tangga. Berhubung pasangan keluarga Bapak Wenten sudah lanjut usia, maka penulis hanya bisa memberikan saran dan membantu kegiatan sehari-hari keluarga Bapak Wenten.

Program pemecahan masalah yang di jalankan ini diawali dengan sosialisasi dan pengenalan mengenai kegiatan pemanfaatan lahan sempit di pekarangan rumah. Sumbangan Sembako juga diberikan pada KK Dampingan guna untuk membantu kebutuhan keluarga bapak Ketut Wenten.

5.2. Rekomendasi

Program kerja yang telah dilaksanakan memberikan manfaat yang sangat banyak baik terutama bagi penulis dalam melaksanakan kegiatan yang dijadwalkan. Demi kelancaran pendampingan keluarga berikutnya, beberapa saran yang dapat penulis berikan adalah sebagai berikut:

1. Perlunya menganjurkan keluarga Bapak Wenten untuk mengurus bantuan untuk kesehatan serta program pemeriksaan puskesmas gratis.

2. Perlu adanya tindak lanjut dari pelaksanaan kegiatan yang telah dilaksanakan oleh mahasiswa KKN-PPM sehingga program yang telah dibuat dapat benar-benar bermanfaat bagi pengembangan keluarga KK dampingan.


(6)

2 Gambar 1 Kondisi Rumah KK Dampingan

Gambar 2 Keluarga KK Dampingan