PENERAPAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF Y A W DILENGAKAPT DENGAN LKM UNTUK NENINGKA'IXAN AKTlVrrAS DAN

BIDANG ILMU PENDIDIKAN

LAPORAN PENELITIAN DOSEN PEMULA

PENERAPAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH MELALUI

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF Y A W DILENGAKAPT
DENGAN LKM UNTUK NENINGKA'IXAN AKTlVrrAS DAN HASlL

BELAJAR MAHASISWA JURUSAN BIOLOGl
PADA MATAKULUH GENETIKA DASAR.

Oleh:

Ketua
Anggota

:Fitri Arsih, S.Si., M.Pd.
(NIP.19791028201012 2 001)
:Mu hyiatnl Fadilah, S.Si.,M.Pd.
(NIP.19821225 200812 2 002)


Penelitian dibiyai oleh:
Dana Dipa Universitas negeri Padang Tahun Anggaran 2012 Sesuai dengan Surat
Keputusan Rektor UNP Nomor: 424AJN35.2/PG/2012 Tanggal 25 Juli 20 12

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG

HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PENELITIAN DOSEN PEMULA
1. Judul

: Penerapan

melalui
yang

Strategi Pemecahan Masalah
Model Pembelajaran Kooperatif


dilengakapi

dengan

LKM

Untuk

Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar
6

Mahasiswa Jurusan Biologi Pada Matakuliah
Genetika Dasar

/

2. Bidang Penerapan Ipteks
3. Ketua Tim Pengusul
a. Nama Lengkap
b. Jenis Kelamin

c. NIP
d. Disiplin Ilmu
e. PangkatIGolongan
f. Jabatan
g. Fakultas/Jurusan
h. Alamat
j. Alamat Runiah
k. Telp
4. Junilah Anggota
Nalna Anggota
5. Jumlah Biaya yang
Diusul kan

: Ilmu Pendidikan
:
:
:
:
:


Fitri Arsih, S.Si., M.Pd.
Perempuan
197910282010122001
Pendidikan Biologi
Penata Muda Tk. IIIIIb

: MIPAIBiologi
: J1. Prof. Dr. Hamka Air Tawar Padang

JI. Padang 3 No. 403 Perumnas Siteba Padang
08 1267384462
1 orang
Muhyiatul Fadilah. S.Si.,M.Pd
Rp.7.500.000.- (Tujuh juta lima ratus ribu
rupiah)
:
:
:
:
:


Padang, Desember 2012

/'

,
'

. -..

.

.Menyetujui:
~ e ~ a Lembaga
l a
Penelitian UNP

,
/
,

'

/'

'

/'

?
-\

,

,,.,.

Bentri, M.Pd.

HALAMAN IDENTITAS DAN PENGESAHAN
LAPORAN PENELITIAN DOSEN PEMULA


1 . a. Judul Penelitian

Penerapan Strategi Peniecahan Masalah
melalui Model Pembelajaran Kooperatif
yang dilengakapi dengan LKM Untuk
Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar
Mahasiswa Juriisan Biologi Pada Matakuliah
Genetika Dasar
: Illnu Pendidikan
:

b. Bidang Ilmu

3. Ketua Penelitian
a. Na~iiaLengkap
b. NIP
c. PangkatIGolongan
d. Jabatan
g. Fakultas/Jususan


: Fitri Assili. S.Si., M.Pd.
: 197910282010122001
: Penata Muda Tk. IIIIIb
: MIPA UNPIBiologi

. .

3. Usul Penelitian

Padang, Desember 2012

Pembahn

Pembahas

Dr. ~ i k d aAdvinda, M.Kes
NIP. 19610926 198903 2 003

Sumarmin, M.Si


,/

"

-

I1

,
, Mengetahui:
/*'&epala Lembaga Penelitian
, llniversifas Negeri Padang
.

LEMBARAN IDENTITAS DAN PENGESAHAN
LAPORAN PENELITIAN DOSEN PEMULA
1 . a. Judul Penelitian

b. Bidang Ilinu
2. Ketua Penelitian

a. Nama Lengkap
b. NIP
c. PangkatIGolongan
d. Jabatan
g. Fakultas/Jurusan
3. Lokasi Penelitian
4. Suinlah Biaya yang diusulkan

Penerapan Strategi Pemecahan Masalah
melalui Model Petnbelajaran Kooperatif
yang dilengakapi dengan LKM Untuk
Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar
Mahasiswa Jurusan Biologi Pada Matakuliah
Genetika Dasar
: Pendidikan

:

: Fitri Arsih, S.Si., M.Pd.
: 197910282010122001

: Penata Muda Tk. IflIIb
: MIPA UNPIBiologi
: FMIPA UNP
: Rp. 7.500.000.

Padapg, Desember 20 12
Ketu \ eneliti,

Menyetujui,

\l.

Penelitian,

NIP. 196105101987031020

...

I

!

,..~'"Menyetujui.
, i ' ,?
Ketua Lembaga Penelitian
versitas Negeri Padang
.. -.
!), 5%.
...

..

.-

'J-3.

,Dr-lhenBentri, M.Pd

4":cr\l~~.:-1-~6
1 0722 198602 1002

I'c:ner>i~a~i
Sr~.;trc.g.iI'cmccahan Ila\alah mcl;~lui X10dc.l I'ctnb~l+ja~~~in
Koiipcratif
!.an? dilengakapi denyan I.Kh1 l!nruk hjeningkatkan ; 2 k t i \ it~rsdari IlasiI I3clniar
(icnrltiha Ilasar
Maha\is~\aJ i i r u s i n 13iologi Pads \~latal;~iliaIi

Kala tiunci: Srraregi pcnlecahari rnasalali. h.lodel pernhclaiaran k~loperalil:
aktivitas ~nahasis\\a.

Penelitian ini dilatarhcldkangi t>leti rendahnqa ahti~itasdan tiasil belajar
~nahasisiha pada matakuliah genetiha dasar.

I'ada tiga tahun terakhir julnlah

mahasiswa yang memperoleti nilai baik h a n ~ a15.3% ( nilai A dan B ). Salah satu
strategi yang dapat dilakukan dalarn memperbaiki pernbelajaran yenetika dasar
adalah

dengan

penerapan

strategi

pemecahan

masalah

melalui

model

pembelajaran kooperatif think pair square Irang dilengkapi dengan LKM. Untuk
itu telah dilakukan penelitian tindakan kelas pada mahasiswa yang rnengambil
lnata kuliah genetika dasar sclncster Juli-Desember 20 1 1.
Hasil penelitian menginformasikan terjadi peningkatan aktivitas mahasiswa
i~ntuksetiap siklus : 75,23 % dengan kategori cukup baik (siklus I), 89,26%
dengan kategori sangat baik (siklus 11) dan 92.69 dengan kategori sangat
bai k (siklus I 11). Peningkatkan hasil bela-jar mahasiswa dari 53.90 pada
Siklus I

menjadi 69,OO pada Siklus II dan 78,OO pada siklus 111. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa penerapan strategi pemecahan masalah melalui
model pembelajaran kooperatif tipe think paire square yang dilengakapi dengan

LKM dapat meningkatkan aktivitas dan hasil bela-jar mahasiswa pada matakuliah
genetika dasar.

Pctrrt.;rl);\l\ Str-nrrgi C'en~ec:?lt;~uhlasalal~nlclalui hlotlel I'cm~)claj:rrrn
k'ooperstlfyang dilengakapi tlen,oan IJK1lll l n i u k ~feningl\alliarrA k i i v i t a s
dan Nasil Helajar M:lhasiswa Jurusan Hiologi
Pada M;~.takuli;a11 Genetilia Dasitr

Gcnetika Ilasar nlerupah'in m a u huliat~Lcilmuctri Jan he,thlian hcrhar~a
van? rnenlinfllt rnahncis\s,a [lnl~lhmarnpll riiengllasai hcrbagal honscp da prinsip

untuk mcngembangkali penget.lhuan. ketcrampilan. dan sikap percna diri
sehingga dapat diterapkan dalaln kehidupan sehari-tiari, disamping it11 mahasiswa
juga dituntut untuk mampu herkomunihasi dan berinteraksi dalam proses
pembelajaran yang pada akhirlllia dapat meningkatkan dan mengembangkan
kemampuan

mahasiswa

dalatii

memahami

pokok-pokok

bahasan

dalam

matakuliah genetika.
Kenyataan yang terjadi di lapangan kualitas dan hasil belzijar mahasiswa
pada matakuliah genetika masih tergolong rendah, ha1 ini terlihat dari perolehan
nilai pada 3 tahun terakhir yang belum mencapai hasil yang memuaskan, jumlah
mahasiswa yang rnemperoleh nilai baik hanya 15,3% ( nilai A dan B ). Hal ini
terjadi karena rnahasiswa menganggap mata kuliah Genetika Dasar rnerupakan
matakuliah yang sulit dan banyak bersifat menganalisis soal dan hitungan
akibatnya hanya mahasiswa yang memiliki kemampuan maternatika saja yang
dapat memaharninya.
Untuk meningkatkan aktivitas dan pemahaman mahasiswa terhadap materi
genetika dasar maka perlu diterapkan strategi pembelajaran yang memungkinkan
terjadinya interaksi antara mahasiswa dengan mahasiswa mahasiswa dengan
dosen. Mahasiswa perlu dirangsang untuk bela-jar secara interaktif kerjasama
dengan teman dalam mengembarlgkan pemahaman terhadap konsep-konsep dan
prinsip-prinsip penting. Model pembelajaran yang mendukung masalah ini adalah
pernbelajaran

koopcratif

(lbrahim

&

Nur,

2002:

18).

Latihan-latihan

tnenp,g!~nak.?n kclnsep-konsep dan prinsip-prinsip pada berbagai persoalan perlu
dilakukan secara bertahap. Oleh karena itu strategi pemecahan masalah secara

~is:cniaris \.ang tcrdiri dari: \.isuslisasi masalah. mcndcskripsiknn masalsh.
~iir.r~~icanakan
sol~rsi,dan rnengecek s ~ I u , ~ hangar pcrlting dilatih. I'clnksnn;ian
qtr-atcgi pcn~t'cahan rnasalah tcrhadap rnalis.;ii\+a Ic,hih op~irnalderlgari adan!a
watu Ic~iibarkcgiatan yang dapat di.jadikari x u a n hagi malia$is\+a~nci~iccahkan
rna\alali tcrsebut. llengan demikian. doscn hart13 rncmbu:_1t 1.cr-nbar Kcgiatan
\.laI~;~.;izi\.rl
( I .K M ) >.ang sesuai.
I'enclitian \an!

tclah dilakukan adalah pclii.liti;~ri[indahan kel;~.;dengan

sub.jek penelitian rnahasiswa Jurusan Biologi I-.hl l I' 1 l.JK I' !arig riicngambi l
matakul iah Genetika dasar Jul i-Desernber. Sedanghari objek drlri penel itian ini
adalah aktivitas dan hasil pembelajaran genetika dasar nlelalui penerapan strategi
pernecahan masalah rnelalui model pembelajaran kooperatif tipe (hiilk ptrire
.sqlrorr yang dilengkapi dengan LKM. Data dalam penclitian ini dipcroleh rnelalui

observasi aktivitas siswa, dan

tes yang dilakukan pada akhir siklus. Aktivit'as

mahasiswa yang diamati berupa : 1 ) memperhatikan

penjelasan dosen,

2).menyelesaikan rnasalah secara mandiri, 3). Diskusi dcngan pasangan. 4) diskusi
berernpat.

5)

bertanya

kepada

dosen

atau

teman.

6)

melnberikan

pcndnpat/pcnjclasan, 7) mcnjnwnb pcrtnnynnn doscnltcmnn. 8) Prcscntnsi hasil
diskusi.. Disamping itu juga diambil data hasil belajar mahasiswa melalui
lembaran tes.. Hasil pengamatan kemampuan berkomunikasi mahasiswa (PKKM)
dianalisis dengan menggunakan rumus persentase (94)sedangkan hasil belajar
dilihat dari penguasaan dan pemahaman materi melalui nilai tingkat penguasaan
rata-rata 70.
Hasil penelitian menginforrnasikan aktivitas mahasiswa untuk setiap siklus :
Siklus I (rerata = 75,23 % dengan kategori cukup baik). Siklus I1 (Rerata
dengan kategori sangat baik) dan siklus I11 (rerata

=

=

89.26%

92,69 dengan kategori

sangat baik). Peningkatkan hasil belajar mahasiswa dari 53.90 pada Siklus 1
menjadi 69,OO pada Siklus 11 dan 78,OO pada siklus I l l . Berdasarkan hasil
penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan strategi pemecahan
masalah melalui model pernbelajaran kooperatif tipe fhink paire square yang
dilengakapi dengan LKM dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
mahasiswa pada matakuliah genetika dasar.

Kegialan penelitian n~cndukungpengernbar~gan illnu serla terapannqa.
Ilalaln ha1 ini. I,en~baga Pcnelitian Universita5 Negcri I'ada~ig herusaha
mendorong dosen u n t u k melakukan penelitian sebagai bagiari integral dari
kegiatan mengajarnya. baik yang secara langsung dihiayai oleh dana li~iiversitas
Negcri J'adang rnaupun dana dari sumber lain yang relevan atail hekerja sania
dengan instansi terkait.
Sehubungan dengan itu. Lernhaga Penelitian Clniversi~asNegeri Padang
bekerjasama dengan Pinlpinan Universitas. telah me~nfasilitasi peneliti unti~k
rnelaksanakan penelitian tentang Penerapan Strategi Pemecahan Masalah melalui
Model Pembelajaran Kooperatif yang dilengakapi dengan LKM Untuk
Meningkatkan Aktivilas dan Hasil Belajar Mahasiswa Jurusan Biologi Pada
Matakuliah Cenetika Dasar, sesuai dengan Surat Perjanjian Penelitian DIPA

Anggaran 20 12 Nornor: 424/UN35.2/PGi20 12 tanggal 25 Juli 20 12.
Kami menyarnbut gernbira usaha yang dilakukan peneliti untuk rnenjawab
berbagai permasalahan pernbangunan. khususnya yang bcrkaitan dengan
permasalahan penelitian lersebut di atas. Dengan selesainya penelitian ini,
Lernbaga Penelitian Univcrsitas Ncgcri Padang akan dapat mcrnberikan informasi
yang dapat dipakai sebagai bagian upaya penting ddam peningkatan mutu
pendidikan pada umumnya. L)i samping itu, hasil penelitian ini juga diharapkan
mernberikan masukan bagi instansi terkait dalam rangka penyusunan kebi-jakan
pern bangunan.
Hasil penelitian ini telah ditelaah oleh tirn pembahas usul dan laporan
penelitian, kemudian untuk tujuan diserninasi, hasil penelitian ini telah
diserninarkan ditingkat Universitas. Mudah-mudahan penelitian ini bermanfaat
bagi pengembangan ilmu pada umumnya dan khususnya peningkatan rnutu staf
akademik Universitas Negeri Padang.
Pada kesempatan ini, karni ingin mengucapkan terirna kasih kepada
berbagai pihak y ang membantu terlaksananya penelitian ini, terutama kepada
pirnpinan lembaga terkait yang rnenjadi objek penelitian, responden yang menjadi
sampel penelitian, dan tirn pereviu Lembaga Penelitian Universitas Negeri
Padang. Secant khosus, kami rnenyampaikan terirna kasih kepada Rektor
Universitas Negeri Padang yang telah berkenan mernberi bantuan pendanaan bagi
penelitian ini. Kami yakin tanpa dedikasi dan ke rjasarna yang terjalin selama ini,
penelitian ini tidak akan dapat diselesaikan sebagaimana yang diharapkan dan
sernoga kejasama yang baik ini akan rnenjadi lebih baik lagi di rnasa yang akan
datang.
Terirna kasih.
/liidang, Desember 2012
.'
Ketua ternbaga Penelitian
t . ., Universitas ~ & e r iPadang.

I

,Vc

/

ven Bentri, M.

Pd.

I'u.ii syukur pcnulis ucapkan kehadirat Allah S\\''r , a n g telah n~ernbx-iknn
ralimat dan karunia-Nya sehingga pcnulis dapat mcn!elesaikan laporan pcnelitian
yang bcrjudul

"

Penerapan Strategi Pen~ecahan Masalah rnelalui

\-lode1

Pernbelajaran Koopcratil' y-ang dilcngakapi dengan I.KM Untuk Menirlgkatkan
Aktivitas dan Hasil Belajar Mahasiswa Jurussn Hiologi I'ada Matakuliah Cienctika
11asar.-'
Dalam penyusunan proposal. pelaksanaan penelitian. dan pe~nbuatan
laporan ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. [Jntuk itu
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
I . Rektor Universitas Negeri Padang

2. Ketua LPM Universitas Negeri Padang

3. Dekan FMIPA Universitas Negeri Padang
4. Pimpinan Jurusan Biologi FMlPA Universitas Negeri Padang

5. Prof. Dr. Lufri, M.S. sebagai pembimbing penelitian

6. Dr. Rarnadhan Sumarmin, M.Si sebagai pembahas I dan Dr. Linda
Advinda, M.Si, sehagai pemhahas I I .
7. Serta semua pihak yang telah membantu kesuksesan kegiatan ini.
Sernoga segala bantuan yang diberikan untuk kesuksesan penelitian ini menjadi
amal ibadah dan diridhoi Allah SWT.
Kami menyadari laporan ini tidak luput dari kekurangan, untuk itu penulis
mengharapkan saran dan kritikan dalam rangka penyempurnaannya. Semoga
laporan ini bermanfaat bagi kita semua.
Padang, Desember 20 12

Penulis

I lal;ininn

13AL!lhliZN PENGESilHN\' LAPORAN PENELITI:\ . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

I

HALAhl AN II)ENTIT.4S PENE1,ITIiiN ...................................................

ii

AI%SI'KPIK.....................................................................................................

i\..

I.,\KI ) . \ >

%\I<

. . .

........................................

I

.-

-1.'

$3

...............................................................
.;I.hcsi11ll7t1lii1l..

.;q

13.

40

................................................................
Siil.a~i..

1);1ftar k'cpusl;b L:mn

Lam piran

I
I

DAFTAK T.4BI;,12
I I;ti,lman
ltalahulilil~Gerletika Jnsar- 3 t s l ~ u ~[erakl~ir.
i
....... ......... ..........
I Iasil ,\(itivit;ts ~tialiasis\\apada siklus I ................. . .

I l;l.iil hcl:!iar

....... .........

70

......................

.30

.......................

32

pada s i k l ~ ~
1s

I lasil aktivitas mahasiswa pada sikllts I 1 .................

~

2

I Ir!sil hclqiar pad3 siklus I 1 .......... .......... . . . ... .. . . .
I Iasil ahti\ii~as111:thasisira pada siklus 111 ..................

. . . . . . . . . . . ....
.. ...................

I.lasil bcl:!jar- pada siklus 111.. .. . . . . .. . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . .
IL)es(iripsi Pengllkuran Aktivitas dan Hasil L3elaiar.. .

. . . . . . . .......

. .. . . . . .. . . . . ...

7 1

-7.7

-

.I?
3

-

> -l

30

I).4FTAR (;AMBAII
I l:~la~ii;~n
1 . (irafih . l k t i \ its> dan liasil Belajar Setiap Siklus
..
3 . I>ok~~riic.nra.;iI'enel~t~an
...................................................................

27
6.;

xii

A. Latar Belakang Masalah

Genetika Dasar merupakan mata kuliah keilrnuan dari keahlian berkarya
Jtang ~ s a j i bdiikuti oleh rnahasihwa jurusan L3iologi FMIPA di seluruh perguruan
tinggi negeri. tennasuk di Universitas Negcri Padang. Pernbelajaran dalam mata
kuliah ini menuntut mahasisva untctk nlainpu rnenguasai berbagai konsep da
prinsip untuk rnengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap percaya diri
sehingga dapat diterapkan dalarn kehidupan sehari-hari. Disamping penguasaan
konsep mahasiswa juga dituntut untuk rnarnpu berkornunikasi dan berinteraksi
dalam proses pernbelajaran yang pada akhimya dapat meningkatkan dan
mengembangkan kemampuan rnahasiswa dalarn rnemahami pokok-pokok bahasan
dalam matakuliah genetika. Untuk itu Penguasaan konsep-komp dasar pada mata
kuliah ini perlu dilakukan dengan berbagai model kegiatan pembelajaran.
Kenyataan yang terjadi di lapangan kualitas dan hasil belajar mahasiswa
pada rnatakuliah genetika masih tergolong rendah, ha1 ini terlihat dari perolehan
nilai pada 3 tahun terakhir seperti pada Tabel I . Mahasiswa menganggap mata
kuliah Genetika Dasar mempakan matakuliah yang sulit, kaya akan konsep dan
prinsip serta banyak bersifat menganalisis soal dan hitungan akibatnya hanya
mahasiswa

yang

memahaminya.
maternatika

kemampuan

Sementara mahasiswa

yang

memahaminya.

memiliki

baik

mengalami

matematika

yang

tidak

kesulitan

saja

rnemiliki

bahkan

yang

dapat

kemampuan

cenderung

tidak

I :ihcl I . 31lar !nala kuliriti (icne1ik.a i)asir

.(

l ahun I crakhir

Iiendahnya kualitas dan hasil bela.jar belajar !,an? ditunjukkan 01eh I'akta
diatas. ~ i doscn
~ n gcnetika mclakukan diskusi i~ntilkmengidentifikasi pcnqebab
perrnasalahan tersebut. Dari diskusi terscbrrt terungkap bahwa faktor-taktor yang
dipandang sebagai penyebab masalah tersebut adalah seperti berikut: ( I ) metode
pelnbelajaran yang digunakan masih monoton rnelalui metode cerarnah yang
secara konsisten digunakan oleh dosen dengan urutan rnenjelaskan. member
contoh, latihan, dan kerja diru~nah.Tidak ada variasi metode pengajaran yang
dilakukan berdasarkan karakteristik materi pelajaran yang diajarkan, (2) s u ~ n b c r
bela-jar mahasiswa hanya berpedoman pada buku teks tertentu dan belurn
rnenggunakan media lain yang rnenunjang proses pembelajaran seperti LKM, (3)
belum maksirnalnya upaya dosen rnengembangkan sikap saling membantu dan
rnembangkitkan motivasi mahasiswa untuk aktif dalam proses pembelajaran, (4)
mahasiswa belum berani dalam mengeluarkan pendapat. bertanya atau menjawab
pertanyaan yang diberikan dosen atau rnahasiswa lainnya.
Untuk ineningkatkan aktivitas dan pernaharnan mahasiswa terhadap materi
genetika

dasar

rnaka

perlu

dikembangkan

model

pembelajaran

yang

memungkinkan terjadinya interaksi antara mahasiswa dengan mahasiswa.
mahasiswa dengan dosen. Mahasiswa perlu dirangsang utnuk belajar secara
interaktif kerjasama dengan teman dalam mengemhangkan pemaharnan terhadap

k.otisc~~-konwp
J;I!I prinsip-prinsip pentins. rvlodcl pcrnhclaiaran Jaris rncndukuns
rnasilall ini adai'lh petnbrla.j:~ran hoopcratii' ( I brahitti & bur. 2007: 1 8). Idatillanlarillan rncnggur~;ikanhonsep-konsep dan prinsip-prinsip pada bcrhagai pcrsoalan
~wrludilakuka~i sccara benahap. c:)leli karena
s c a r 3 xi~ternaris~

strategi pemecahan masalah

it11

a terdiri
n ~dari: visualisasi n~asalali.mendeskripsikan rnasalah.

rnerenc:iriahan sl.)lusi. dan niengecek solusi sarigat penting dilatih. Pelaksanaan
.;rratcgi pcmecallarl rnasalah terhadap rnal~asisn.a lebih optimal dengan adan!.a
suatu lernbar kegiatan yang dapat dijadikan acuan bagi mahasiswa mernecahkan
masalah tersebut. I>engan demikian. dosen harus membuat I,embar Kegiatan
Mahasiswa ( L X M ) yang sesuai.
Menurut
pembela-jaran

Rustaman
yang

(2007:

pernbelajaran

6.7)

menggunakan

kelornpok

kecil

kooperatif
sehingga

adalah

mahasiswa

bekerjasama untuk memaksimalkan kegiatan pembelajaranya sendiri dan juga
anggota yang lain. Anggota kelas diorganisasikan ke dalarn kelompok-kelompok
kecii

setelah

menerirna

pernbelajaran

dari dosen,

kernudian

mahasiswa

mengerjakan latihan pernecahan masalah sampai semua anggota kelompok
berhasil

rnemahaminya.

Disamping

itu

model

pembelajaran

kooperatif

dikenibangkan untuk mencapai setidak-tidaknya tiga tujuan pernbelajaran penting,
yaitu hasil belajar akadernik. penerirnaan terhadap keragaman, dan pengernbangan
keterarnpilan sosial (Ibrahim. 2007: 7).
Satu aspek penting pernbelajaran kooperati f ialah disarnping membantu
rnengembangkan

tingkah

laku

kooperatif

secara

bersamaan

pembelajaran

kooperatif

pembelajaran

akademis mereka.

dan

kernarnpuan

membantu

komunikasi,

rnahasiswa

Slavin (1986) menelaah

dalam

penelitian

dan

nlclaporkan bali\\.a 45 pcnclitian tclati dilaksrtnaknn a n w a ~aliun I Y72- 19Xh.
pengaruh pernbela.iaran kooperatil'terhadap hasil belajar. Ilasil-hasil penclitian

irii

riienun.jukkan bahwa teknik-teknik pcmbc.l~jarankcloperatif' lebih unggul dal;tm
nieningkatkan hasil belajar dibandingkan dengan pengalaman hclqjar individual
atau kompetitil:
f'enerapan

strategi pemecahan masalah ~nelalui niodel pcrnbela-jaran

kooperatif akan lebih optimal dengan adan!.a suatu lembar kegiatan mahasis\\:a
yang dapat dijadikan acuan bagi mahasis\+.auntirk memecahkan masalah tersebut.
Dengan demikian. dosen harus membuat Idembar Kegiatan Mahasiswa (LKM)
yang sesuai. I,KM merupakan materi ajar yang dikemas sedemikian rupa agar
siswa dapat mempelajari materi tersebut secara mandiri (Sutanto, 2009: 1 ). 1,KM
merupakan

lembaran-lembaran

berisi

tugas yang harus dikerjakan oleh

mahasiswa. Lembar kegiatan ini berisi petunjuk dan langkah-langkah untuk
mcnyclcsaikan suatu tugas. Bcntuk tugas yang dibcrikan kcpada mahasiswa bisa
berupa teori atau tugas praktik (Depdiknas, 2006: 4).
Berdasarkan kondisi diatas, maka telah dilakukan penelitian penerapan
strategi pemecahan masalah melalui model pembela-jaran kooperatif yang
dilengakapi dengan LKM untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
mahasiswa jurusan biologi pada matakuliah genetika dasar.

R.

Perurnusan Masalah
Bertolak dari permasalahan, akar masalah dan usulan pemecahan masalah

yang diuraikan di atas, maka permasalahan penelitiari ini dapat dirumuskan
sebagai berikut:

I . ~ I p ~ ~ k apcncrapan
h

pernbela.iaran

strategi

kooperatir

pernecahan

yang

rnasalal~ melalui

model

LKM

dapat

dilengkapi

dcngan

meningkatkan aktivitas mahasiswa dalam pembela.iaran Cienetika Dasar?
3. Apakah

penerapan

pembelaiaran

strategi

kooperatif

pemecahan

yang

niasalah

dilengkapi

dengan

melalui
1-KM

[nodel
dapat

rneningkatkan hasil belajar rnahasiswa dalam pe~nbclajaran Genetika
Dasar?

BAB I1
TINJAUAN PUSTAKA

A.

IIakikat dan Strategi Pembelajaran
Pernlwlajaran adalah suatu kesatuan dari d ~ proses
~ a
antara rn:il~:tsis\\a

>.ang helaiar dan dosen a n g mernbelajarkan. Kedua proses ini harus disadari oleh
mahasisna yang sctiang belajar dan dosen yang mernbelajarkan sehingga antara
kcdua proses ini terjalin interaksi saling rnenunjang agar hasil belqjar- rnahasiswa
dapat tercapai secara optimal (Rusmatan dkk.. 2003). Agar nie~nperoleh hasil
yang optimal, rnaka proses pcmbelajaran harus dilakukan dengan sadar dan
sengaja serta terorganisasi dengan baik (Sardiman, 2004).
Kerja sama yang harmonis antara dosen dan mahasiswa dalarn proses
pembelajaran akan memberikan hasil belajar yang optimal (Martono. 2005).
Tantangan bagi dosen dalam mengajar adalah bagaimana dapat menjelaskan
materi kuliah dengan baik, memberikan materi yang esensial dengan cara
menarik, percaya diri, dan membangkitkan motivasi para mahasiswanya. Hal ini
harus dilakukan dosen karena produk dari proses pembelajaran adalah terdapatnya
perubahan yang relatif permanen dari kemampuan, keterampilan, sikap, dan
perilaku mahasiswa sebagai akibat dari pengalaman atau pelatihan dalam kegiatan
pembelajaran tersebut.
Agar proses pembelajaran dapat berjalan secara optimal, maka dosen perlu
menerapkan strategi pembelajaran, karena menurut Syah (2003) strategi dapat
dipandang sebagai prosedur mental yang berbentuk tatanan tahapan yang
memerlukan alokasi upaya-upaya yang bersifat kognitif. Rusmatan dkk. (2003)
menyatakan bahwa strategi juga merupakan suatu rencana kegiatan yang

dirancang dcngsn ic!;.;a::la

u n r u k 11icnc:lpai 1~1juanyang dilun-jang atall ciiduhiing

oleh hasil pe~nilihsnpcnyelalluan atx1 helzra~iipilanyang [elah dikuasai.
Menurut %>-ah( 7 0 0 3 ) sekurangnj'a ada dua niacaln kecakapan kogliitit
niahasis~ia !.ang hart15 dikelnbnngkan olch dosen yaitu I ) stratcgi belz.jar.
rr~c~~~aliartii
i b i 1rla1er.i pclaja1.1111.clan 2) stl-arcgi meyakini a~-tipentin? isi ~nareri
pelajaran dan aplikasiri!a Serb menyerap pesan-pesan moral yang Lerkandririg
dalarn niateri pclajaran tcrsebut. I'cngaturan strategi ini sangat pen~ingkarcna
akan mendukung keberliasilan proses pembelajaran.
Untuk mencapai perubahan tersebut. tugas dosen adalah rnenggunakan
strategi pernbelajaran yang ~nernungkinkari mahasiswa rnenggunakan slrategi
belajar yang berorientasi pada pernaharnan yang rnendalarn terhadap isi materi
pcla.jaran (Syah. 2003).

B. Belajar Bermakna rnelalui Pembelajaran Kooperatif
Belajar bermakna rnerupakan proses mental terhadap informasi barn yang
dikaitkan dengan pengetahuan yang dimiliki sebelurnnya (SIavin, 1994). Menurut
teori belajar Ausu be1 (Teori Asimilasi Kogni ti f atau Teori Subsumption), konsepkonsep baru akan berarli apabila dihubungkan dengan konsep-konsep yang lain.
Belajar bermakna (mcnnir7gfirI leurning) baru akan terjadi apabila pengetahuan
yang baru dikaitkan dengan konsep-konsep yang sudah ada daiam struktur
kognitif anak.
Pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pengajaran dirnana siswa
belajar dalam kelornpok kelompok kecil yang memiliki tingkat kernampuan
berbeda. Dalam menyclcsaikan tugas kclornpok, sctiap anggota snling kcrjasamn

dnn

I T ~ C I T ~ ~ ; ~LI I~I !I L~ IL I~;ic~ii:ihanii
~.
SLI;IILI b;iJi.i~ipcnibc"I~/3r;111.
Slavin (

.l.)Y4: 287:

rncn! ataka11 t 3 3 h ~ i 3~~llidcl
prmhclaisrcin hoclpet.atit' mcr-upakan lkndasi !ang baih
untuk ~ncningkatkarl ~notivasi bcrprcstasi sicna. Modcl ini nicmpunyni 3
karahteristik. a i t u : ( a ) ~ n a l i ; i ~ i > \ hcAeria
ra
dalani titn kecil ( b ) rnahasi.;\\a
didorong untuk saling mcmbanru trlc~~~pelaj;~ri
ballar~ tlersifat akadcnlih atau
dalanl rnclakukan tugas kelo~npc~k.
dan ( c ) mahasis\+a diberi imbalan atau hadiah
atas dasar prcstasi kclnrnpok.
Anita Lie (2002:4) mengemukakan beberapa pokok pikiran penggunaan
nod el pembcla-jaran kooperatif: I) pengetahuan ditemukan dan diliernbangkan

sis1r.a guru hanya menciptakan kondisi dan situasi yang rnernungkinkan
rnahasiswauntuk membcntuk makna bahan-bahan yang dipelajari (2) bela-jar
rnerupakan suatu kegiatan nlahasis\va karena mahasiswa dapat mengaktifkan
struktur kognitif dan m e m b a n ~ u nstrukt~rr-strukturbaru untuk mengakomodasi
masukan-masukan pengetahuan baru, (3) paradigma baru menernpatkan setiap
rnahasiswapasti mempunyai potensi. oleh karena itu tujuan pendidikan adalah
untuk

rneningkatkan

kemampuan rnahasiswasampai setinggi-tingginya,

4).

Kegiatan pendidikan adalah suatu proses sosial yang tidak dapat terjadi tanpa
interaksi.
Johnson

&

Smith dalarn

Shambaugh (2006:

153) rnengemukakan

pernbelajaran kooperatif merniliki 5 karakteristik yaitu :

I . Interdependei~ce (saling

ketergi~ntungan). Interdependensi

dalarn

kelornpok kerja kooperatif memuat beberapa langkah. Pertama, tujuarl
mutual harus dikornunikasikan dan dipahami olch anggota kclornpok.

suiiihcr hclrtjar- hart~slersedin. dnr? rugas-rugas dihagi. dengar1 pcran-pcran

a r t ? -ling lnclengkapi.
2.

Orl~~-lo-o17e
irl1~1.crc.liot7
(intcraksi

individu ke indii idu). Intcraksi inJi\ idu

per iridivicl~~dalarn kclompok kooperatil' ~ncndororig ~naha>is\\au n ~ u k

saling ~nendul;ungdan ~ncmbantusatu sama lain.

3. lnc/i\.ic/ztul t-rc.~~orri~~at~ili~~.
(tanggung janab pcrseorangan). 'fanggurig
janab perseorangan dalarn kelornpok dapal dirancang kc dalaln kelompok
keyja kooperatif: Hal yang paling penting adalah individu men~ajariapa
yang mereka pels-jari kepada anggota lain dalam sat11 kelompok.

4. Social skill (keahlian sosial). Kelolnpok rnernbutuhkan keahlian sosial agar
hisa herfi~ngsisccara efektif. Salah satu keberhasilan ingin dicapai adalah

para mahasiswamenonjolkan perannya dalam kelompok. Kolnbinasi
tanggung jawab perorangan

dan kinerja kelompok, sangat dipcrlukan

untu k rnencapai kriteria tersebut.

5. Group processirzg (pcmroscsan kclompok). Kclompok kcrja kooperatif
juga rnembutuhkan waktu agar dapat diirnplementasikan bahkan waktu
tersebut mencapai beberapa tahun agar guru dapat rnenerapkannya sebaik
mungkin.
Pembelajaran kooperatif juga marnpu rnengembangkan beberapa keahlian
social,seperti mengelola kelompok kecil, rnernbina hubungan interpersonal.
kepemirnpinan

(leadcr.rhip).

rnernbangun kepercayaan

pembuatan

keputusan

(decisiori

(trusr-building), memanajemen

making).

konflik (conJZicl-

management skills), dan keahlian komunikasi. Semua keahlian ini tercipta selarna
proses kelompok berlangsung. seperti saat anggota kelompok mendiskusikan cara

rncncnl-iai tu-juan dan merencanakan hubungan kerja elkktif (edtech.kennesnv.edu.
diakscs tanggal 14 J u l i 2007). Keahlian komunikasi yang diharapkan muncul dari
satu orang maliasis\+.aakan mempcngaruhi rnahasiswa lain karena pernbelajarar~
koopcratil' dapat menciptakan suatu lingkungan positif dirnana orang-orang
bekeria sarna rnencapai satu tujuan yang telah disepakati

dan mempraktikkan

keahlian tersebut atau ~nenyajikannyakembali (Shambaugh & Maglioro. 2006).
Konsep utama dari

belajar kooperatif menurut Slavin (1994) adalah

sebagai berikut. ( I ) .

Penghargaan kelompok, yang akan diberikan jika

kelornpok

kriteria

mencapai

yang

ditentukan, (2).

Tanggung

jawab

individual. berrnakna bahwa suksesnya kelompok tergantung pada belajar
individual semua anggota kelompok. 'Tanggung jawab ini terfokus dalam usaha
untuk membantu yang lain dan memastikan setiap anggota kelompok telah
siap menghadapi evaluasi tanpa bantuan yang lain, (3). Kesempatan yang
sama untuk sukses, bermakna bahwa siswa telah membantu kelompok dengan
cara meningkatkan belajar mereka sendiri. Hal ini memastikan bahwa siswa
berkemampuan

tinggi,

sedang dan rendah sama-sarna tertantang untuk

melakukan yang terbaik dan bahwa kontribusi semua anggota kelompok sangat
berni lai.
Pembelajaran kooperatif telah dikembangkan secara intensif melalui
berbagai penelitian, tujuannya untuk meningkatkan kerjasama akademik antar
mahasiswa. membentuk hubungan positif. mengembangkan rasa percaya diri,
serta meningkatkan kemampuan akademik melalui aktivitas kelompok. Dalam
pembelajaran

kooperatif terdapat saling ketergantungan

positif di arltara

mahasiswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Setiap mahasiswa mempunyai

keseinpatan >.arif sarna untuk snkscs. Aktivitas bela-jar berpirsat pada mahasiswa
dalam bentuk diskusi. nlengerjakan lugas bersama. saling rncnrbanlu darr salir~g
mendukung dalam mernecahkan rnasalat~.Melalui irrlcrdksi bclaiar yarrc cSek~iSsiswa Icbih temiotivasi, perca! a diri, rnampu rncnggunakan stratcgi hcrpikir. scrta
mampt~r n c r n h a n ~ ~hrrh~rngan
~n
interpersonal.

C . Pernbelajaran Kooperatif TIzink Pair Square
Model pemelajaran kooperatif tipe link-pair-sqrrurc, rnerupakan rnodifikasi
dari model pernbelajaran kooperatif tipe rink-pair-share dan dikembangkan oleh
Spencer Kangan pada tahun 1933. Think-Pair-Square rnemberikan kesempatan
kepada siswa [nendiskusikan ide-ide mereka dan memberikan suatu pengertian
bagi mereka untuk ~nelihatcara lain dalarn menyelesaikan masalah. Jika scpasang
siswa tidak dapat rnenyelesaikan pernasalahan tersebut, maka sepasang siswa
yang lain dapat nienjclaskarl cara rncnjawabnya. Akhirnya, jikn per~nilsalahan
yang diajukan tidak rnemiliki suatu jawaban benar, maka dua pasang dapat
mengkombinasikan hasil rnereka dan membentuk suatu jawaban yang lebih
menyeluruh (Millis dkk. dalam http:/lw~.\v.scribd.com/doc/4438
1080).
Kesempatan

yang diberikan

dalarn

pembelajaran

Think-Pair-Square

merupakan pernberian waktu kepada siswa untuk memikirkan jawaban mereka
masing-masing,

kemudian

memasangkan

dengan

seorang

teman

untuk

mendiskusikannya. Akhirnya rneminta siswa bergabung dengan kelornpok lain.
Model pembelajaran kooperatif tipe

Think-Pair-Square digunakan untuk

meningkankan kernarnpuan berpikir, berkoniunikasi, dan mendorong siswa untuk
berbagi infonnasi dengan siswa lain. Dalam pembelajaran kooperatif tipe Think-

l'c~ir-,Yqzrtrt-c~rnemhagi sisw.a kc dalarn helompok secara hcterogen ?an? terdiri

dari ernpal orang.
Langkah-langkah pembeliijaran thirih pair square adalati:
I . Tahap Pendahuluan

Awal pembela-jaran di~nulai dcngan penggalian apersepsi sekaligus
rnernotivasi siswa agar terlibat dalam aktivitas pemecahati masalah. Pada taliap
ini. guru juga rnenjelaskan aluran main selta rnenginformasikan batasan waktu
untuk setiap tahap kegiatan. Kernudian guru membagi kelompok secara
heterogen dan rnenentukan pasangan diskusi.

2. Think (Berpikir secara individu)
Pada tahap think, siswa diminta untuk berpikir secara rnandiri mengenai
pertanyaan atau masalah yang diajukari dapat juga dalam bentuk LKS. Pada
tahapan ini, siswa rnenuliskan jawaban mereka, ha1 ini karena guru tidak dapat
memantau semua jawaban siswa sehingga melalui catatan tersebut guru dapat
mengetahui jawaban

yang harus diperbaiki atau diluruskan di akhir

pernbelajaran.
Kelebihan dari tahap ini adalah adanya waktu berpikir yang memberikan
kesempayan kepada siswa untuk berpikir rnengenai jawaban mereka sendiri
sebelurn pertanyaan tersebut dijawab oleh siswa lain. Selain itu, guru dapat
mengurangi rnasalah dari adanya siswa yang mengobrol, karena tiap siswa
memiliki tugas untuk dikerjakan sendiri.

3.

Pr~ir(Bcrpasangan)

I-anykali >elan-jutn~aadaiall sr.\+a hcr-ya~~lripan
cfc'rigrir~rcrilan Jan? sirilah
ditcntrlka~l olch yuru. sehingga dr.pat s31irig I ~ c r t i ~ kpikirnri.
~r
Setiap siswa
saling herdiskusi niengenai ja\\ah:iri nicr-cha ~chelu~~in!a.sehingga ~nereka
rncnycpakati jan.aban > ang akan Ji.jldihari b a h a ~diskuhi
l
hclo~npok.

1. Sqrrure (Lkrbagi jarvaban dengan 1)asang:in I:iin dalam satu kelornpok)
Ualarn tahap ini. setiap pasangan ber-hagi hasil pernikiran rnereka dengan
pasangan lain dalam satu kelompok. Pasangan yang belurn menyelesaikan
permasalahannya diharapkan dapat men-jadi lcbih rnemaharni pemecahan
[nasalah yang diberikan berdasarkan

pen-jelasan pasangan

lain dalam

kelompoknya.
5. Diskusi Kelas
Reberapa kelompok tampil di depan kelas untuk mempresentasikan hasil
jawaban I,KS. Pada saat ini terjadi diskusi kelas.

D. Strategi Pernecahan Masalah
Menurut Hunsaker Pemecahan masalah didelinisikan sebagai suatu proses
penghilangan perbedaan atau ketidak sesuaian yang terjadi antara hasil yang
diperoleh dan hasil hasil yang diinginkan. Sementara menurut Mu'Qodin
mengatakan bahwa adalah rnerupakan suatu keterampilan yang meliputi
kemampuan untuk mencari informasi, mengarialisa situasi, mengidentifikasi
masalah dengan tujuan untuk menghasilkan alternatif tindakan. kemudian
mempertimbangkan alternatif tersebut sehubungan dengan hasil yang dicapai dan
pada akhirnya melaksanakan rencana dengari melakukan suatu tindakan yang
tepat.

13crda:nrkan ci3ri bchcrapa dctinisl !ang dikcniuhakari di;ila,-

d:tp:31

~ i ~ t i h ; ~

disirnpul ha11 bclh\\ :i pernecahari mx\alah n~crupakan bualu hc~cril~
lllriliir~ ?ar~g
rneliputi

hernamlwan

untuk

~ncncari int-rrnasi.

n

n

n

i

,:~la.;i

dan

~ ~ i i . ~ i g i J c . ~ ~ t in~asalali
f i h a ~ i Jcngan ti!juan irniuk ~ncnghasilkarial~crna: schirigga
dapat lncngambil suatu tindakan kcputusan ~rntuk rncncapai saar.:::l. '1-crkail
dengan pengerlian tersebut bila dikaitkan denyan pembclajaran rnaka Iiiempunjai
pengertian sebagai proses pendekatan pernbela-jaran yang menuntut sih\~-auntuk
menyelesaikan masalah, dimana problem yang harus diselesaikan terscbut bisa
dibuat-buat sendiri oleh pendidik dan ada kalanya fakta nyata \,ang ada
dilingkungan kemudian dipecahkan dalam pembelajaran dikelas
Pemecahan

masalah dapat diartikan

sebagai

rangkaian

aktivitas

pembela-jaran yang menekankan kepada proses penyelesaian masalah yang
dihadapi secara ilmiah. T'erdapat 3 ciri utama dari pernecahan rnasalah.
I.

Problem Solving merupakan rangkaian aktivitas pernbela-jaran. artinya
dalam implementasi Problem Solving ada se-jumlah kegiatan rang harus
dilakukan siswa. Problem Solving tidak mengharapkan siswa hanya
sekedar mendengarkan, mencatat, kemudian menghafal materi pelajaran,
akan tetapi melalui Problem Solving siswa aktif berpikir, berkornunikasi,
mencari dan mengolah data, dan akhim!:a nienyimpulkan.

2. Aktivitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah. Problem
Solving

menempalkan

madah

sebagai

kata

kunci

dari

proses

pembelajaran. Artinya, tanpa masalah maka tidak mungkin ada proses
pembelajaran.

3.

Pemecahan rnasalah dilnkukan dcngan rncnygunakan pendckn~anherpiki;
secara ilmiah. Ijerpihir dengan rnenggunakan rnelode ilmiah adalah proscs
berpikir deduktif dan induktill I'roses bcrpikir ini dilakukan secara sccara
sisternalis dan empiris. Sislematis artinya berpikir il~niah dilaki~k,in
tnelalui tahapan-tahapan tertentu: sedangkan empiris artinya proses
penyelesaian rnasalah didasarkan pada data dan hkta yang jelas
Salah satu tu.juan pcrnbelajaran ialah untuk rnenciptakan prodak mahasis\\-a

yang tidak hanya merniliki keahlian koclnitif dan afektil'sa.ja melainkan seorans
mahasiswa juga dituntut untuk cakap dalam mengembangkan psikomotorik,
tu.juan tersebut tidak dari proses untuk memecahkan masalah, dan didalatn
memecahkan masalah tersebut haruslah menghadirkan metodc dan mctode yang
tepat ialah metode prohleni solving. Metode ini menekankan mahasiswa untuk
berpikir krisis dan kreatif guna mencapai tujuan.

E. Pembelajaran dan Lembar Kerja Mahasiswa

LKM merupakan lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan
oleh mahasiswa. Lembar kegiatan ini berisi petunjuk dan langkah-langkah untuk
menyelesaikan suatu tugas. Bentuk tugas yang diberikan kepada mahasiswa bisa
berupa teori atau tugas praktik (Depdiknas, 2006: 4). LKM merupakan materi ajar
yang dikemas sedemikian rupa agar mahasiswa dapat mempelajari materi tersebut
secara mandiri (Sutanto, 2009: I ) .
Menurut Trianto (2007:73) menguraikan bahwa lembar kegiatan siswa
adalah panduan siswa yang digunakan untuk rnelakukan kegiatan penyelidikan
atau pemecahan masalah. Lembar kegiatan ini dapat berupa panduan untuk latihan

pengernbangan aspek kognitif maupun panduan untuk pengembangan scm~.rt
aspek pernbel~i~isran
dslsrn benlui; panduan eksperinierl.
Fungsi LKM dalam proses bela.jar mengajar ada d u a !.a~tu: ( 1 ) d a r ~s c y
mahasistva: tungsi L K M adalah s c b a ~ n isnrnnn bcln.iar bniE. di kelns. di ruan,g
praktek maupun di luar kelas sehingga mahasiswa berpeluang besar untuk
~nengembangkankemampuan, rnenerapkan pengetahuan, rnelatih keterampilan.
meniproses sendiri untuk rnendapatkan pengetahuan. (2) dari segi dosen: melalui

LKM, Dosen dalam rnenyelenggarakan

kegiatan bela-jar mengajar sudah

mcnerapkan metode "rnembelajarkan mahasiswa" dengan kadar SAL ( S t u d c n ~
Active Learning) yang tinggi. Intervensi yang diberikan dosen bukan dalam

bentuk jawaban atas pertanyaan mahasiswa.

tetapi berupa panduan bagi

mahasiswa untitk memecahkan masalah.
Tujuan penggunaan LKM dalam proses belajar mengajar adalah sebagai
berikut.

1. Memberi pengetahuan, sikap dan keterampilan yang perlu dimiliki oieh
peserta didik.

2. Mengecek tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi yang telah
disajikan.
3. Mengembangkan dan rnenerapkan rnateri pelajaran yang sulit disarnpaikan

secara lisan.
Manfaat

yang

diperoleh

dengan

penggunaan

LKM dalam proses

pembelajaran adalah sebagai berikut.
1. Mengaktifkan peserta didik dalam proses pembelajaran.

2. Membantu peserta didik dalam mengembangkan konsep.

%lJIIW@a,.J-,3. h2el~tit1

p., C,)
pesefla

didik

dalam

rnenern~~kan dan

rnengcrnbangkan

ketcrarnpilan proses.

4. Sebagai pcdornan guru dan peserta didik dalarn melaksanakan proscs
p a n helajaran.
5. hlcnihantu pc:icrtn didil; memperoleh catatan tentang matsri yang dipelajari

nielalui kegiatan belajar.
6. Membantu peserta didik untuk rnenarnbah informasi tentang konsep . a n y

dipela-jari rnelalui kegiatan bela.jar secara sisternatis (Suyitno, 1997:40).

F. Aktivitas Mahasis~vadalarn Proses Pernbelajaran
Keterlibatan mahasiswa bisa diartikan sebagai mahasiswa berperan aktif
sebagai partisipan dalam proses pernbelajaran. Dalarn belajar sangat diperlukan
adanya aktivitas. Tanpa aktivitas, kegiatan belajar tidak mungkin berlangsung
dengan baik. Sadirman (2004: 95) berpendapat bahwa "belajar adalah berbuat,
berbuat untuk mengubah tingkah laku, jadi melakukan kegiatan. Tidak ada
belajar kalau tidak ada aktivitas". Dengan demikian dapat diartikan bahwa
keberhasilan

mahasiswa

dalam

belajar

tergantung

pada

aktivitas

yang

dilakukannya selama proses pembelajaran.
Aktivitas belajar adalah segenap rangkaian kegiatan atau aktivitas secara
sadar yang di-lakukan seseorang yang mengakibatkan perubahan dalarn dirinya
berupa perubahan pengetahuan atau kemahiran yang sifatnya ter-gantung pada
sedikit banyaknya perubahan. Menurut Dimjati dan Mudjiono (2009:62-63),
keaktifan mahasiswa dapat didorong oleh peran Dosen. Dosen herupaya untuk

~iic~rnhcr-i
kc'~e!np;~ra~i
rn:thasis\\a unruk aktif'. baik aktif ~nenc.a~-i.
riic.l!iprc,i.;

da!~

rnc:n!l,t.Io1;1 pc.r-ol(:h;ln klaj;-1rri)a.
kirltuh dapat pernbela~jarandosen dapat nielakukann!~a dengan : kcterlibatan
secara langsung riiahasis\ia baik secara individual rnaupun kelompoh: p ~ ' ~ i c i p ~ a ; ~ ~ i
pcluang . a n g rnendornng mahasisua ~rntuk melakirkan eksperirncn. ilp:i!-a
r-riengikutsertakan niahasis\va atau rnernberi tugas kepadu rnatiasih\va ~rntul;
rnemperoleh in1i)rmasi dari berbagai surnber serta upa!s

mcliba~kaririiahasis\\a

dalam merangkurn alau rnenyimpulkan pesan pembelajaran.
Kcterlibatan mahasiswa hanya bisa dimungkinkan jika mahasiswa diberi
kesempatan ~rntukberpartisipasi atau terlibat dalam proses pembela.jaran. Dalam
proses pembela-jaran sebelumnya, mahasiswa diharuskan tunduk dan patuh pada
peraturan dari prosedur yang kaku yang justru membatasi keterampilan herlikir
kreatil'. Ualanl belajar, mahasiswa lebih banyak disuruh menghapal ketim bang
mengeksplorasi, bertanya atau bereksperimen.
Dalam pembelajaran perlu diperhatikan bagaimana keterlibatan mahasiswa
dalam pengorganisasian pengetahuan, apakah mereka a k t i i atau pasif. Banyak
jenis aktivitas yang dapat dilakukan oleh mahasiswa selama mengikuti
pernbelajaran. Berkenaan dengan ha1 tersebut, Paul B. Dierich (dalam Sardiman,

2004: 10 1 ) menggolongkan aktivitas mahasiswa dalam pembelajaran antara lain
sebagai berikut.
I. Visual activities, yang termasuk di dalamnya rnisalnya:

membaca.

memperhatikan gambar, demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain.

2. C )ral

saran.

i1 its.. -c.i-,c.rl.i:

mc.ngc.iI

I

~ ~ i e na t! ~ k a n .merurnuskan. bcnan! a. dan r::c~iihc-ri

ha11
~
pendal~at. rnengadakari

I{

a-\\ ancar-a.

d~iht~-;i.

intcrupsi.
3.

I.istcnirig ; ~ c . ~i1ic.i.
i\
ielxisai sontoh mendengarkan: ~lraian. ~x:rz:ik;lp;irl.
ciiskusi. m ~ ~ s i pici:rto.
h.

4

ii'riting ac'til itic'\. wpcrti rnicaln~a nienulis ccrita, kara~igari. I:~por-::n.
angket. mt.n\nl~n.

5 . I>ra\ving activities.

misalnyn: menggambar, mem buat gralik. peta.

diagram.
6. Motor activities. yang termasuk di dalamnya antara lain: rnelakukan

percobaan. mernbuat knnstruksi. model mereparasi, bermain, berkebun.
beterna k.
7.

Mental activities. sebagai contoh misalnya: menganggapi, mengingat.
memecahkan soal, menganalisa, melihat hubungan, mengambil keputusan.

8. Emotional activities. seperti misalnya: menaruh minat, rnerasa bosan,
gembira, hersemangat, bergairah, berani, tenang, dan gugup.

G. Pengaruh Pembelajaran Kooperatif terhadap Hasil Relajar
Satu aspek penting pembelajaran kooperatif ialah disamping ~nembanti~
mengembangkan tingkah laku kooperatif dan hubungan yang lebih haik diantara
sisw*

penibclqjaran

..

jigsaw

secara bersa~naan n~ernbanti~siswa dalam

pembelajaran akademis ~ r ~ e r c k a Slaviu
.
( 195.1) me~ielaali pene Iitian dan

1nel2porkan balina baliwa 1 5 penelitia~i iclah iilaksanakan antar:\ rahun

Iq72

sarii~wi 1986. m e ~ i ~ e l i d i kpengaruh
i
perigaruli pc~iibelajarankooperstit' [el-liad~lp
hasil bela.jar. Ilasil pcnelitian rnenur~jukka~i
h a h n : ~teknik-teknik pi.iiibcl+iar:~n
l;ooperatif' lebih unggul dalani rncuinyk:itk:in liasil bclaiar dibalidingk~indensan
pcnyalaman-pengalaman belajal- individual arau konlpelitil:
Peningkatan hasil bela-jar terjadi tidak tergiintung pada usia iisna. mata
pelajaran. atau aktivitas belajar. I'ugas-tugas bcla.jar

komplcks scpcrti

pemccahan masalah. berpikir kritis. dan pembela-jaran konseptual rneningkat
secara nyata pada saat menggunakan strategi-strategi kooperatif. Siswa lcbih
inelniliki kemi~ngkinanrncnggunakan tingkat berpikir yang lebih tinggi selarna
dan setelah diskusi dalam kelompok kooperatif daripada mereka bekerja secara
individual atau kompetitif. Jadi materi yang dipela-jari siswa akan melekat untuk
\vaktu yang lama.
Se.iumlah penelitian menuniukkan hahwa dalam setiap kelas kooperatif,
siswa lebih banyak belajar dari satu teman ke teman lain diantara sesama siswa
daripada belajar dari guru. Konsekuensinya, pengembangan komunikasi yang
lebih efektif seharusnya tidak ditinggalkan demi kesempatan belajar itu. Metode
kooperatif memanfaatkan

kecenderungan

siswa untuk berinteraksi. Teori

perkembangan mengasumsikari bahiva interaksi antara siswa di sekitar tugas-tugas
yang sesuai, meningkatkan penguasaan mereka terhadap konsep-konsep yang sulit
(Ibrahim- 2007: 18). Hasil penelitian Subratha menunjukkan bahnra penerapan
model

pembelajaran

kooperatif

dan

strategi

pemecahan

masalah

meningkatkan pencapaian kompetensi siswa (Subratha, 2007: 135).

dapat

RAB Ill
TIi.IUAIV. 1-1'ARAN DAN KONTRIHI!SI I'ENF:I,ITIAN

A. Trrjuan Penelitian

I'enelilian ini bertujuan untuk :

I . Menirlgkatkan kualitas interaksi rnahasiswa dalarn penibelajaran Gcnetiha
Dasar.
2. Meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada nlatakuliah Genetika Llasar.

R. Luaran Penelitian
Penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian tindakan kelas
yang merupakan usaha untuk memperbaiki proses pembelajaran. Penelitian ini
akan menghasilkan S A P dan LKM yang mengacu pada penerapan strategi
pernecahan masalah melalui model pembelajaran kooperatif. Hasil penelitian
akan dipublikasikan melalui jurnal pendidikan.

C. Kontribusi Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi untuk :

1. Tenaga pengajar umumnya, terutarna dosen dapat dijadikan pedoman dalam
rnemilih alternative strategi pembelajaran dengan rnenerapkan pemecahan
masalah rnelalui model pembelajaran kooperatif dalam proses pembelajaran.

2. Mahasiswa peserta kuliah Perencanaan Pengajaran Biologi, agar memiliki
panduan dalarn menyusun rencana pembelajaran.
3. Perkembangan

keilmuan Perencanaan Pengajaran Biologi dan hasil

pembelajaran, terutama untuk meningkan aktivitas dan hasil belajar

A.

.lenis Per~elitian

I-'c.neli~ian qang adalali pcnslitian tindakan keias

(c.l(i.st-ootl~ [ ~ c . l i o i r

~-c>.~~trrc.l~)
~ a r i gdilakuharl secara kolaburatil' urirara pe~~eliti
darl rrlallasis\til.

Peran mahasisn~a adalah pengamat (observer). sedangkan peneliti seharai
pcrencana dan praktisi pernbelajaran. Penelitian ini diarahkan pada perhaiksn
proses dan hasil pembelajaran matakuliah Genetika Dasar. sehingga lebih
berpusat pada mahasiswa.
Model penelitian tindakan kelas yang akan digunakan pada penelitian ini
adalah model Hopkins. Pada model Hopkins tahapan penelitian dibagi men.jadi
empat

tahapan

yaitu:

perencanaan.

pelaksanaan

tindakan,

pengamatan

(observasi) dan refleksi yang mungkin dapat diikuti dengan penyempurnaan
ulang

B. Setting penelitian

Penelitian akan dilakukan di ruang perkuliahan Genetika Dasar Jurusan
Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri
Padang selama 8 bulan.

C. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus dimana berakhir jika hasil
penelitian yang diperoleh sudah sesuai dengan indikator keberhasilan penelitian.

CJnluk siklus pertama, toplk ! a n ? dibahas I'e\\arisan Mendel. Mitosis dan
124cisosis. Peivarisan Ale1 Ganda.

Untuk siklus kedua. ropili yang dibahas

adalah Pe~tarisanGen Letal, Teori Kelnungkinan. C'hi-Square tcs.Untuk siklus
ketiga. Lopik yang akan dibahas adalah: Illteraksi (icrl. I3erarlghai darl Pirldall

Silang. Pailtan Sex. Penjabaran kegiatan setiap siklus scbagai berikut :
1. Per