Untuk mengurangi sifat racun limbah tersebut, dilakukan pengayaan dengan
f
PEMANFAATAN LIMBAH PABRIK. BUBUR
KERTAS DALAM
MENINGKATKAN PRODUKTIVIT+S LAHAN ITANCNVAT,
(The Effect of compost srudge on rmprbving productrvitrurtisou ,
-j
Oleh
Wiskandar, Sunartir
2
Abstraks
Penelitian
dengan
tujuy..ynryt
lilfky.
takaran yang uerfea.a.
memperbaiki
marginal dan hasil kedelai.$alam
mempelajari peran amelioran dengan
produktivitas lahan
a*--.i"gtatkan
Penelitian ini dilaksanakan dengan merggunakan
Ranc artgan Acak Kelompok
(RAK)' Perlakuan dalam penelitian ini ;dahh h1;;
k"rpos sludge sebanyak 4 level
dengan 5 ulangan. Takaran.kompos srud.se dul*
5 ton ha-l, t2: l0 ton ha-I, t3 =' l5 ton iur.
:
p.*ri
i*i;ffi;,
t^: ia..r;;
;;';;
hn, ;;
Hasil dari r,.gelifan jni- menunjukkan bahwa p.o,uoi*
kompos sludge berum
mampu memperbaiki sifat fisika tlltisol, namun
telah dapat memperbaiki sifat kimia
dan erodibilitas Ultisol
:"ryu meningkatkan Produksi r"Jir"i. p"-il".i- yang teruait
dari pemberian kompos sludge
dengai takaran ro t", rr"r.-
Abstracs
\_
- Research fo1 gyaluatio-n o-f usrng compost on erodibility ultisol have been done
at the experiment station of Jambi University, Mandalo Darat,
Jambi, at March up to
August 2004' The oliegtive experiment to show the
effeot of compost sludge to
ir4prove productivity Ultisols.
The experiment was arrangod in a randomized complete
block design with
-'; three
replications. The treatment consisiof four levels ,ruos.
:0;o;hdi;iL.
i;
t, :
ron hat2 l0 ton ha-r, t3 = 15 ton h"'i.. ;;: zo ton na:'.
?1. aio were *LL*Lravv
anaryzed by
vr
analysis
of variances and Duncan,s Multiple Range Test.
i
The result showed thai there -were increasing of sludge,
improving
.'HrvYu.6 or soi
chemist and decreace of soil erodibility.
.^
.;"
PENDAIIULUAN
Kemajuan industri disamping mendatangkan kemakmuran
bagi penduduk akan
menghasilkan limbah industri yang bermanfaat dan
mungkin saja.akan berba6ya bagi
lingkungan apabila tidak dikelola dengan baik. pabrik.kerias'd.i*u,y.rosrberbagai
t
Jl
, "
,,
i : -^1,1.
,.r d
)'
i .r
-'
,"
h
"'
limbah yang diperkirakan masih mengandung berbagai senyawa
yang meracuni
' 'o
tanaman.
''1.*., Dalam proses produksinya, industri pabrik kertas menghasilkan limbah
padat,
kulit kayu, serpihan kayu, serat-serat kayu dan lumpur serat (Sludge).
Limbah padat
dihasilkan dari unit debarking, unit chiping, unit boiler,
unit pengeringan dan unit daur
ulang.
PT' Lontar Pallpirus Pulp and Paper Industry yang terdapat
di Kabupaten
Tanjung Jabung Barat merupakan salah satu industri yang
mengahsilkan limbah padat
berupa lumpur serat (sludge) setiap harinya sebesar 23%
datrbahan mentahnya yakni
sekitar 100 ton per hari (uPL LP3I, 2ool). Limbah ini apabila
ditumpuk dari tahun ke
tahun akan membu'uuhkan tempat yang cukup luas, selain itu juga
akan menyebabkan
:
:_
pencemaran lingkungan
_...--
Untuk mengurangi sifat racun limbah tersebut, dilakukan pengayaan
dengan
menambah abu boiler untuk pembuatan kompos. Tujuan pembuatan
kompos diharapkan
sebagai bahan amelioran bagi tanah untuk menambah bahan
organik tanah. penambahan
bahan organik tanah akan memperbaiki dan meningkatkan
kesuburan Ultisol.
-
Llltisol merupakan salah satu iahan marginal yang mempunyai
sifat fisik yang
jelek dan kepekaan erosi tanah yang tinggi sehingga sangat
berpengaruh
terhadap
tingkat produktivitas lahan. Kedua sifat ini pada lahan-lahan marginal
dan kritis di
Provinsi jambi tergolong ke dalam kelas yang kurang menguntungkan. padahal
lahan
marginai dan lahan kritis
di
Provinsi Jambi meliputi luasan yang cukup besar.
Umumnya lahan ini tergolong jenis tanah Podsolik Merah Kuning (L]Itisol)
ataupuir
Latosol (oxisol). Namun yang tergolong order Ultisol merupakan luasan yang.,p.4idtg
besar
"
di
Jambi. Menurut Abdurachman (1992), luasannya mencapai 55.46%
dari
seluruh wilayah provinsi Jambi, yaitu sekitar 2.726 633 ha.
Selain sifat fisiknya jelek tlltisol
ini
tersebar
di daerah yang
mempunyai
ketinggian dan kemiringan yang bervariasi. Hal ini mengharusk
an adanya gplerapan
sistem budidaya pertaniln konservasi. Jika lahan ini tidak.
q:Ftr . dengan- baik akan
{
''r
,/
menyebabkan bertambahnya luas lahan kritis.
Menurut Diemont dan Smiet (1991),
tatpa dilaksanakan usaha-usaha konservasi tiJan yang
mema dai areal tanah kritis
diperkirakan akan bertamb ah l% hingga 2yo pertahun.
Peningkatan produktivitas lahan saat ini dianjurkan
menggunakan teknologi
masukan rendah yang umumnya menggunakan
bahan organik sebagai bahan ameliorasi
(amelioran)' Sebelum ini umumnya bahan organik
yang drgunakan untuk memperbaiki
dan mempertahankan kesuburan lahan adalah pupuk kandang
(hasil
sampingan
peternakan) dan limbah pertanian (sisa-sisa tanaman)
sebagai pupuk hijau dan bahan
mulsa atau dikomposkan' Sebaliknya belum banyak
dikenal bahan organik yang berasal
dari limbah industri.
Berdasarkan pemikiran-pemikiran tersebut dapat diidentifikasi
beberapa
masalah menarik untuk dipahami, yakni bagaimana
pengaruh jenis sludge
(tingkat
kematangannya) dengan takaran yang berbeda terhadap
sifat-sifat fisik dan kepckaan
erosi Ultisol' Disamping itu juga perlu pula ditentukan
berapa jumlah (takaran) yang
terbaik untuk kompos sludge tersebut untuk memperbaiki
erodibilitas Ultisoi.
Penelitian dilakukan dengan tujuan Sebagai berikut
untuk mempelajari peran
amelioran dengan takaran yang berbeda dalam memperbaiki
sifat fi*ika da, kiimia,
erodibilitas [Jltisol, pertumbuhan dan hasil kedelai.
METODE PENELITIAN
Percobaan
ini
dilaksanakan pada lahan Ultisol kebun percobaan Fakulta&
Pertanian universitas Jambi di Kampus Mandaro selama
6 buran. Analisis
tanah dilakukan
di
laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah, laboratoriu,
LqIFI
hJrt,
Tanah Fakultas Pertanian Universitas Jarnbi.
.
Lahan percobaan mempunyai topografi yang bergelomban
g yang mempunyai
kemiringan 8Y, Datam melakukan percobaan ini digunak
an
alat-alat pengolahan tanah,
pisau, ring sampel, triplok, reng kayu, karet pengikat,
timbangan,
analisis tanah di laboratorium
dll.
' ,, . $
bor tanahi
.
r',ii
alal_v1a1
l-L
{.i
a
J
I
dq.
'i,
'j'
t
'
Adapun bahan-bahan yang diperlukan dalam melaksanakan percobaan
ini ialah
lumpur serat (sludge) pabrik kertas dari limbah pitrlt kertas pT
Wrakarya Sakti.
Penelitian ini direncanakan dengan menggunakan Rancangan
Acak Kelompok
(RAK) yang terdiri dari 5 pedakuan dengan 5 ulangan, perlakuan
tersebut antara lain:
to = 0tonhal,tr :
5 tonhal,tr=
l0 tonhal,tr:
15
ton ha-l , 1o: 20 ton ha'l
Dilakukan uji F setelah terlihat ada perbed aan nyata, baru dilanjutkan
dengan
uji lanjuttan yang digunakan adalah Duncan's New Multiple Range Test (DNMRT)
padataraf nyata5oh.
Pengambilan sampel tanah dan sludge untuk analisis awal.
Sampel tanah yang
diambil adalah sampel tanah utuh dan sampel tanah komposit. Sampel
tanah utuh
dianalisis sifat-sifat fisik dan sample tanah komposit untuk analisis
tanah sifat-sifat
kimia secara lengkap, sedang sampel kompos sludge sifat kimianya
secara lengkap.
I
,a
2. Penyiapan Lahan dan pengolahan Tanah
Pada awal penelitian tanah tempat percobaan dicangkul dua kali,
digarr: dan
diratakan, kemudian dibuat petak-petak percobaan berdasarkan kontur,
dengan ukuran 3
m-x 4 m, dimana lebar 3 m memanjang arah lereng dan panjang 4 m. Tanah tempat
Sludge yang digunakan untuk pembuatan kompos sludge berasal
dari
pabrik
bubur kertas LP3I. Banyaknya kompos sludge yang diberikan pada tiap percobaan
adalah: (A) 0 ton ha-r, (B) l0 ton ha'r, (c) 20 ton ha r, (D) 30 ton har, Tiap
.
kompos
sludge yang akan diberikan dalam petak percobaan ditempatkan secara
acak. Sludg$
disebar rata diatas permukaan tanah, diaduk dan diinkubasi selama satu
cm
bulan.
.
__ .&l_*.
Kedelai ditanam sebanyak tiga biji per lobang, dengan jarak tanam 25
cm x 25
dengan kedalaman 3 cm. Sebelum benih ditugal dilakukan inokulasi
bakteri
rhizobium dengan cara benih kedele dibasahi dengan air sampai cukup
basah, lalu
dicampur dengan tanah bekas tanaman kedele dengan dosis 200 gram tanah
unfuk 1 kg
?
benih. Tanaman yang tida[ tumbuh disisip.
1,..
t
r ' rl ,1 i, iitr rlj.,.,,,lji i,.\i,..r
i.,'ii . ,l; ri i-:i,' .J,'+-',,,;,
,
r'
,
r
jj4
e,
r* i-1,.1
I
Pemupukan dilakukan terhadap tranarqan kedele
dengan dosis pupuk Urea 50 kg
hat' Pupuk Urea diberikan dua kali yaitu
u3 bagianwaktu tanam dan2l3bagian
waktu tanaman berumur 30 hari, sedangkan pupuk
sp 36 (100 kg ha r) dan KCI (50 kg
ha-t) yang diberikan secara tugal pada waktu tanam.
,"pl*
Penjarangan dilakukan pada saat tanaman berumur
dua minggu dengan
meninggalkan tanaman yang baik setiap rumpun.
Penyiangan dilakukan pada saat ada gula yang
tumbuh. penyiraman sewaktu
tidak ada hujan. untuk pencegahaan serangan hama dan penyakit
dilakukan
penyemprotan Diazenon 60 EC dengan dosis
2 nrl per liter air, dan Dithane M-45
dengan dosis 2 gram per liter air. Penyemprotan dilakukan
dua minggu setelah tanam
\-.
dan selanjutnya interval wa_ktu dua minggu.
Panen dilakukan sewaktu polong telah sempurna masak
dengan kriteria polong
berwarna kuning kecoklatan, sebagian besar daun telah
kering dan gugur, batang telah
mengering berwarna kecoklatan. Panen dilakukan dengan jalan
memototrg batang
setinggi i cm dari permukaan tanah, kemudian polong dipisahkan
dari batang dan
berangkasan dipisahkan dengan'baik
-
Sampel tanah yang diambil dari setiap petak percobaan
meliputi sampel tanah
komposit untuk mengukur bahan organik, dan persentase. partikel
tanalq yaitu pasir
kasar, pasir sangat halus, debu, dan liat. Sampel tanah untuk pengamatan
harus berupa
agregat tanah utuh. Sampel tanair utuh diambil dari petak perobaan
untuk analisis sifatsifat fisika tanab, yang mehputi bobot isi, distribusi pori (analisis pF),
permeabilitas,
dll
partikel density,
'
F
Pengamatan dan pengukuran variabel dalam percobaan
ini meliputi-Q:Wpu
sifat fisik dan erodibilitas tanah. Secara rinci variabel-variabel
tersebut ialah : Bobot isi
tanah (g
metode gravimetry. Ruang pori total tanah (o/o),
berdasarkan
"r-'),
Bahan organic,
Daya Simpan Air
Metode plate
t ;, , ,
, .li illl{
1
'ii,\).
lr,
i
BV
dan
Bahan organik melalui penetapan
C- Ors{,,Tanah, Metode Wakley dan Blacl!
[Jkuran Partikel Tanah (%) untuk menentukan Telstuq Metoe pipet, Erodibilitas
tanah
(Rumus Weischmeier dan Smith (1978). produksi
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kondisi Tanah Sebelum percobaan
Ultisol yang digunakan untuk percobaan termasuk tanah yang berproduktivitas
rendah sampai sangat rendah (marginal) Tanah ini mempunyai tingkat kepekaan erosi
yang tinggi, kadar hara dan bahan organik rendah, tingkat kemasaman tinggi
serta sifatsifat fisika yang kurang baik .
Lahan percobaan ini mempunyai tingkat kepekaan erosi (erodibilitas) sebesar
0.3130' Nilai kepekaan erosi ini berdasarkan klasifikasi pada Lampiran 4 tergolong
a
tinggi' Kepekaan erosi ini dipengaruhi oleh berbagai sifat fisika tanah yang
h-rrang
menguntungkan, yaitu tingginya jurnlah partikel debu dan pasir sangat halus. Menurut
Kartasapoetta (1987), tanah yang banyak mengandung debu mempunyai kepekaan erosi
yang tinggi karena partikel ini lebih mudah jenuh air dan massanya lebih mudah
terangkut.. Permeabilitas tanah
ini yang tergolong lambat juga menyebabkan run off
yang besar' Selain itu rendaturya kadar bahan organik tanah tidak membentuk agregat
(struktur) tanair yang stabil sehingga tanah mudah terdispersi dalr kemudian tererosi.
Kandungan debu dan pasir sangat halus yang tinggi tersebut berakibat positif
terhadap derajat kompaksi tanah ini. Tanah ini tergolong cukup porcus karena bobot
isinya adalah l.l7 g cm-3 sehingga terbentuk porositas yang cukup tinggi. Namun
keadaan
ini belum dapat dikatakan baik untuk kebutuhan tanaman karena distribusi poii
tanah tersebut belum seimbang sehingga air tersedia tanah masih tergolong sedang.
S$
ini juga didukung oleh daya simpan air tanah pada berbagai pF yang tergolong sedang.
Fakta ini diakibatkan oleh masih rendahnya kadar bahan organik dan jumlah partit.t
liat tanah yang kecil, padahal keduanya mempunyai kemampuan besar dalam
memegang (menjerap air).
Sludge dan Kompos Sludge yang digunakan dalam
)
,]
percebaaf;'.:
?
Sludge mempunyai kandungao C-organik atau bahan organik dan hara yang
cukup tinggi (Lampiran 7). Pengompor* ..Jg;kibatkan kandungan tersebut
sedikit
berkurang sehingga menurunkan rasio CN. Hal ini dimaksudkan agar tingkat
kematangan bahan yang digunakan lebih baik dan lebih cepat bereaksi
dengan tanah.
Menurut Vadari et al., (1995), limbah organik sludge merupakan zumber bahan
organik yang belum terdekomposisi karena mempunyai karakteristik nisbah CA{ yang
relatif tinggi Sedangkan salah satu syarat bagi pupuk organik adalah nisbah CAt yang
relatif rendah atau hampir sama dengan nisbah CA{ tanah.
Pengomposan sludge yang dilakukan dalam percobaan
L
1
\
menurunkan nisbah CAt sludge sebesar 3oO% atau tepatnya dari
dengan nisbah CA{ tanah). Hal
ini
ini terlah berhasil
24
sesuai dengan pendapat Dalzell
et
menjadi
8
(sarna
al., (1991) yang
menyatakan bahwa pengomposan menjadi cara pengolahan berbagai limbah
organik
untuk membentuk humus yang merupakan bentuk bahan organik tanah yang paling
stabil dan cocok ditambahkan pada lahan pertanian.
Kadar bahan organik yang besar pada slucige dan kompos siudge ini diharapkan
dapat membantu perbaikan sifat-sifat fisika dan erodibilitas Ultisol. Bahan orgaruk
dqlat digunakan untuk memegang air tanab sehingga air tanah menjadi tersedia
bagi
tanaman. Bahan organik dapat pula berperan seoagai semented agentbagi agregattanah
sehinggi menjadi lebih stabil. Stevenson
mempunyai struktur (agregasi)
(lgg4)
menyatakan bahwa tanah yang
ying baik akan memiliki distribusi pori yang
sehingga dapatmemperbaiki aerasi, kapasitas memegang air dan permeabilitas
baik
tanah.
r:
f
tv
ti'
1- "t*
1
t1
J,
(
ir
l
?
Ultisol
Sifat Fisika
,,,,
Hasil analisis tanah mengenai berat vofume dan total ruang pori
dilakukan pembrian kompos sludge, dapat dilihat pada Tabel
Tabel
l.
l.
Bobot isi dan Total Ruang Pori Tanah akibat Penggunaan Kompos Sludge
Perlakuan
BeratVolme(gcm-')
Total Ruang Pori (% Vol)
To (0 ton ha-')
1,298 a
51,034 a
T1 (5 ton ha-')
1,286 a
51,465 a
T2 (10 ton ha-')
1,252 a
52,751 a
Tr (l
1,247 a
52,903 a
l, lgg
54,790 a
S
ton ha'')
Tq (20 ton ha-')
\=,
setelah
Keterangan
a
: Angka-angka pada 6
u
tidak berbeda nyata menurut Uji DMRT pada twaf
5o/o
Hasil pengamatan pengaruh sludge terhadap pori drainase cepat
@DC), pori
drainase lambat (PDL) dan pori air tersedia (pAT) dapat dilihat padaTabelz.
Tabel 2. Pengaruh pemberian kompos sludge terhadap pDC, pDL, dan pAT.
Perlakuan
PDC (% Vol.)
PDL (% Vot.)
PAT ( %Yol.)
ha'')
23,949 a
2,390 a
2,579 a
T1 (5 ton ha-')
24,213 a
2,559 a
2,737 a
Tz (10 ton ha'')
23,552 a
1,870 a
4,096 a
T:
(1S ton ha-')
24,521a
1,520 a
4,345 a
T4 (20 ton ha-')
24,303 a
1,414 a
4,976
T6 (0 ton
Keterangan
:
Angka-angka pada
lajur
tidak berbeda nyata menurut Uji DMRT padatraf 5yo
J,
a
t
f
I
1*
ti
s-
qama
Tabel 3. Pengaruh pemberian kompos sludge
dan Erodibilitas Ultisol.
Perlakuan
To (0 ton
Perrreabilitas, Bahan organik
Permeabilitas
Bahan Organik
(cm jam-t)
(%)
6,202
a
Erodibilitas
3,372 a
0,1393 a
3,590 a
0,1166 a
T1 (5 ton ha'')
10,784 b
T2 (10 ton ha-')
13,636
c
3,220 a
0,1012
b
Tr (lS ton ha-')
17,699
d
3,71A a
0,0997
b
3,660 a
0,0957
b
T4 (20 ton
t-{.-,
ha')
!$hadap
Keterangan
ha')
21,292
e
yan
: Angka-angka pada lajrr
sama
tidak berbeda nyata menurut Uji DI\{RT pada taraf 5yo
Al-dd dan pH
Tabel
4.
AI-dd dan pH akibat penggunean kompos sludge pada Lltisol
Perla-kuan
To (0 ton ha-')
pH
Al-dd
6,642 a
2,690
a
6,562 ab
2,110
a
T2 (10 ton ha-')
6,450
b
14880 a b
T3 (15 ton ha-')
6,446
bc
1,280
1,200
T1 (5 ton
ha')
6,264 d
Keterangan : Angka-angka pada lajur yang
T4 (20 ton ha't)
b
b
sao,
P
tidak berbedanyata menurut Uji DMRT padataraf 5yo
tr
r*
tf$
"v
I(
N-total, P-tersedia dan K-dd
K-dd
Tabel 5. Pengaruh pemberian kompos sludge t.rfruduh N-total, P-tersedia dan
K-dd
P-tersedia
N-totaI
Perlakuan
Ts (0 ton ha-')
0,094 a
13,344 a
0,342 a
T1 (5 ton ha-')
0,066 a
11,480 a
0,308 a b
T2 (10 ton ha-')
0,082 a b
11,376 ab
0,262 .b c
Tr (15 ton ha')
0,080 a b
10,462 ab
T+ (20 ton ha-')
0,80
8,798
0,234 c
0,228 c
b
b
tiama diikuti oleh huruf kecil yang
K
tidak berbeda nyata menurut Uji DMRT padatwaf
\--
sama
5o/o
Produlai Kedelai
,L-_.
i
pemberian
Hasil pengamatan terhaclap produksi kedelai stelah dilakukan
kompos sludge dapat dilihat pada Tabel 6'
Tabel
6.
Pengaruh pemberian kompos slUdge terhadap produksi kedelai
Froduksi ( ton ha-')
Perlakuan
ha')
1,156 a
T1 (5 ton ha-')
2,166b
T, (10 ton ha')
2,075b
T, (15 ton ha')
2,294b
hr')
4,10'l c
To (0 ton
Tq(20 ton
L
diikuti oleh huruf kecil yang
fe
,
tidak berbeda nyata menurut Uji DMRT padatarfi
sama
5Yo
lt-
KESIMPULAN DAN SARAN
t
**'"
1; "V
6.1. KesimPulan
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
.
l.
pernberian kompos sludge belum mampu memperbaiki sifat fisika LIltisol
2. Pemberian
korxpos sludge mampu memperbaiki sifat kimia dan produksi
a?
' 'ql
kedelai.
'
J.
ci
(-'l'
,
,\t {?
-.:
a
&.
)"
'
.J,
;
,'
lo
-ri
(
3.
Pemberian kompos sludge yang terbaik
yaitu
-g
l0 ton
ha-r
\
6.2. Saran
Pemanfaatan sludge disarankan lebih
efektif untuk memperbaiki sifat kimia
tanah dari pada sifat fisika tanah.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurachmaq
A'
lgg2, sistem Pertanaman torang
Pengembangan Pertanian Lahan_Kering
ai
:
Salah satu Alternatif dalam
Kering
i..ui p*-;#;;iiu,
Marjinal Melalui usahatani Terpadir. Balitbang pertanian,
provinsi
Pertanian
Arsyad,
Jambi dan Balai Informasi
s'
1989' Pengawetan Tanah
Pertanian Institut pertanian Bogor. {an
:
Air.
prrt*i*
Dinas-Dinas
Jambi. Jambi.
Departemen
Ilmur Tanah fakultas
r ---
Bogor.
Barus, A., H. Suwardjo, dan H. suhar{io,
199r. pengaruh cara pembuatan Lahan
terhadap Pemadatan Tanah, Erosi" Produksi
ruiu-un penutup, dan Kedetai.
Kumpulan Abstrak Hasil peneritian Tanah
J* egirtrimat 1986l'regg.p.+.
Baveq L'D' Gardneq w.H. and Gadner,
w.R.'1972. Soil physic. Fourt Edition. John
Wlley and Sons Inc, New york.
-
Diemont' w'H dan-c c Smiet. 1991. Pro-cegding
workshop Low-Input Agriculture in
Acid Soil. SECM Spesial publ. Nr. 2. BogIr.
Dudal, R' dan
M'
sSenraqtohardjo. 1957. Klasifikasi Tanah
di Indonesia. pemb. Balai
No. 147. Bogor.
Besar Penel. pertanian.
Foth, H. D. 1988. Fundamental of soil Science
(Terjemahan purbayanti, E. D., u. R.l
Lukiwati dan R. Trimulatsih: Dasar-dasrr n*u
Tanah)
a^'/' vErE.
caiinvr"a"
rvreuc u*ygrsityr,
L''r
Prgss. Yogyakarta
1, .s.
Gaur, AC' 1982. Burky organic M*yr1pg
crop Residues. (Ferrilities, orgahic
Manures, Recyclable wastes and giofeftilre;s.--iertlizer
Development and
Consultation
Organisation, New Delhi.
i
ll
,).
tri
*ll'
?
l
l, -
{.
.-',:I
2
)'
;s
ft
'
s{
,t
.f
'*,
1l
kt.
I
ll
. 1990. principle and Tecnolory of Composting Urban
Wastes. proc.
Workshop Solid Wiste Management
and',{esouic., nTobiliration. Volu.. ;.
Kathmandu, Bepal./
Gupta' R'P', dan Nagarajarao. 1982.
Soil structurs and its Management. In
Rview
Soil Research in India. part I. Ind. Soc.
Soil Sci.
of
Hardjowigeno, s. rgg2.IImu Tanah. Mediyatama
Sarana perkasa. Jakarta
Hessa' P'R' dan Misra, RV' 1982.
Mneral-o-rganic Proyect on organic Recycling
Fielf
Document No. 14. RAS/75I004 FAOruI\iitp
FAO,
io...
Morgan, R. P. C. I979. Soil Erosion. Longmans.
London.
Nurhajati, Hakim.
perbaikan Kesuburan
1996 Teknologi
Tanah di Lahan Kritis.
penerapan
Teknologi p"turi_ Untuk Mencegah
l-okakarya Orientasi
dan
Perbaikan lahan Kritis. Bapeda Tk I
Sumbarl
:
sarief,
E' s'
1993' Kesuburan dan Pemupukan Tanah pertanian. pustaka
Buana.
Bandung.
K' 1990' Penggunaan Pupuk organik dalam produksi pertanian,
Seminar
Puslibmgtan.
syarifuddin'
soepardi, G' 1983. sifat dan
IPB. Bogor.
-
ciri
Tanah. Departemen llmu-Ilmu Tanah,
Fak. pertanian
Suprapto, H.s. 1995. Bertanam Kederai. penebar
Swadaya. Jakarta.
supryanto' 1993' Pemanfaatan Limbah Pabrik
Kertas Untuk Media Tumbuh dan pupuk
Organik, Agrotel I(l).
Sutanto, R dan s, Nuryani, H.u. 1995. potensi
bahan organik sebagai ko.pon.nf
Teknologi masukan Rendah dalam vr."irgr..tr.* prooutctivitu,
r"ul,* rri6s.dir*,
daerah istimewa yogyakarta. rr9{{ins "rotJu,y.
dan Ekspor. r.L.ailff*
sistem usaha Tani Konservasi dan Alsitai. ppr
d;'Baritbang p".tuni*iogor;
suwardjo,
'
H'
1993' Rakit-Teknologi
Menunjang Usahatani
TDM' Pemaparan Hasil PenJitian Terapin sistem untuk Mikro DAS dan
DAS Kawasan perbukitan
Kritis DIy. proyek Bangdes II Komponen 8_yUADp.
. t,-
J,
{
,
.{
2
li
i;i
t,o
. i.'
11 -)i'
,{
)'
'.1'
1!
&,
ir
t
t2
'
t-"-r
't
schwab, G.o., D.D._Fangmeyer, wJ._EIIiot,
R.K. Frewert. 1992. Soil and water
conservation Enginering. John \{ru;t'&riil;-hc.
New
chichester.
Brisbime. Toronto. Singipore.
v"*
I
ir
;";
Tan, K. H. 1994. Environmental Soil
Science. Marcel Dekker, Inc. New york.
vadari, T. A. D*iuh,
sutono dan R. Romapea. 1993, pemanfaatan
$.n:ryran,
Iimbah padat industri
kertas sludge ;&-;.;perbaikisifat tanah
ultisols
Kentrong serta pertumbuhan tana-an Jagung
prosiding
(zea moys
L.).
gii*e
Pertemuan Teknis Penelitian Tanah
Agrokf;;
Air dan AgrokrimatKonseriasi ranJ-
Puslitanak.
Agroklimat.
v
Konservasi Tanah dan
oan Air dan Agroklimat.
-Bidang Februuri
Bogor 1g
rqq1. pr.u, penelitian Tanah
-21
dan
Serat (Sludge) terhadap Efisiensi p;rkai*
Ai. ju,|-il;;apa sifal
Fisik Tanah Regosor coklat -K,d*u sinaffi*sarang
Bpgor. prosiding
Lumpur
Pertemuan TekniJPenelitian Tanah eg.or.rirrrut
Agroklimat, Puslitanak, Bogo{ rc
Tanah dan Agroklimat. Bogor.
iidang Konservasi Tanah
- izJ*-i
ft {*
dan
1995. pusat penetitian
F
q,. .. lal:
1* '+r'
I
?
t[r
:
t,,
..,.
1lf
*ft
J,
,.
j,
q
s,
I
I
13
,:,
I
-
{**r
Abdurachman, A. 1992. Sistem Pertanaman Lqrong
: Salah Satu Alternatif dalam
Pengembangan pertanian Lalan_Kefo_g, tr J..bi
Lahan Kering
flarginal Melalui usahatani rerpadi bditu*g
Dinas-Dinas
Pertanian Provinsi Jambi dan Balai In?'ormasi pertanian
Jambi. Jambi.
Angers, D'A., A-N'dayemagrye, dan D. cok. 1993.
Tillage-Induced Differences in
organic Matter of Particle Size Fractiums and Mcrobid
Biomess s;ii
Am. I.
p"r-g**
p"j*i*,
'
,--":
s;-sJ
A', H. Suwardjo, dan H. Suhardjo. 1991. Pengaruh Cara pembuatan
Lahan
terhadap pemadatan Tanah, Erosi, produksi Taia-an
nenutug dan Kedelai.
Kumpulan Abstrak Hasil Penelitian Tanah dan Agroklimat
1986
tggg.p. q.
Buckman, o'H' and N.C. Brady. 1969. The nature
and properties of Soil. The Mac
Barus,
i
Hardjowigeno,
1
s.
1992. ilmuTanah. Mediyatama. Sarana perkasa.
Jakarta.
Hdim, N., A.m. Lubis, S.G. Nugrohg, M.R. soul, M.H.
Dihc, G. B. Dan H.K. Bailey,
1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. I-INILA. Lampung
Horn, R' , H' Tauber, M. Wuttke:. qi T. Baumgartl. 1995.
Soil physical properties
Related to soil Moisture. Soil Tinage Res :36 : B7
-216.
Sunarti' 1998' Perbui** Beberapa Sifat Fisika Tanah dan
Erodibilitas uitisols Serta
Hasil Jagung (Zea mcys). Tesis. Program Pasca Sarjana
uoirrerriias padjadjaran.
Bandung.
Suhardjo, H.M. Soepartini, dan U. Kunia, 1993. Bahan
Organik Tanah. Inforrrasi
Penelitian Tanah, Air dan Lahan. Balitbag Peranian,
Deptan dan ppT dan
Agroklimat. Bogor. 3: l0-l g.
-
H. 1993. Rakit Teknologi Menunjang Usahatani untuk Miko DAS dan
TDM' Pemaparan Hasil Penelitian Terapln sirtm DAS kawasan perbukitan
Kritis DIY. proyekBangdes II Komponen g-yUADp
Suwardjo,
ti
-4i! ns'
,. 1'*,
t*
t
$l
J,
(d
-.-4-,
l'".
rij
+j_.
i
)'
"rt
&.
..
i'
I
I
t4
PEMANFAATAN LIMBAH PABRIK. BUBUR
KERTAS DALAM
MENINGKATKAN PRODUKTIVIT+S LAHAN ITANCNVAT,
(The Effect of compost srudge on rmprbving productrvitrurtisou ,
-j
Oleh
Wiskandar, Sunartir
2
Abstraks
Penelitian
dengan
tujuy..ynryt
lilfky.
takaran yang uerfea.a.
memperbaiki
marginal dan hasil kedelai.$alam
mempelajari peran amelioran dengan
produktivitas lahan
a*--.i"gtatkan
Penelitian ini dilaksanakan dengan merggunakan
Ranc artgan Acak Kelompok
(RAK)' Perlakuan dalam penelitian ini ;dahh h1;;
k"rpos sludge sebanyak 4 level
dengan 5 ulangan. Takaran.kompos srud.se dul*
5 ton ha-l, t2: l0 ton ha-I, t3 =' l5 ton iur.
:
p.*ri
i*i;ffi;,
t^: ia..r;;
;;';;
hn, ;;
Hasil dari r,.gelifan jni- menunjukkan bahwa p.o,uoi*
kompos sludge berum
mampu memperbaiki sifat fisika tlltisol, namun
telah dapat memperbaiki sifat kimia
dan erodibilitas Ultisol
:"ryu meningkatkan Produksi r"Jir"i. p"-il".i- yang teruait
dari pemberian kompos sludge
dengai takaran ro t", rr"r.-
Abstracs
\_
- Research fo1 gyaluatio-n o-f usrng compost on erodibility ultisol have been done
at the experiment station of Jambi University, Mandalo Darat,
Jambi, at March up to
August 2004' The oliegtive experiment to show the
effeot of compost sludge to
ir4prove productivity Ultisols.
The experiment was arrangod in a randomized complete
block design with
-'; three
replications. The treatment consisiof four levels ,ruos.
:0;o;hdi;iL.
i;
t, :
ron hat2 l0 ton ha-r, t3 = 15 ton h"'i.. ;;: zo ton na:'.
?1. aio were *LL*Lravv
anaryzed by
vr
analysis
of variances and Duncan,s Multiple Range Test.
i
The result showed thai there -were increasing of sludge,
improving
.'HrvYu.6 or soi
chemist and decreace of soil erodibility.
.^
.;"
PENDAIIULUAN
Kemajuan industri disamping mendatangkan kemakmuran
bagi penduduk akan
menghasilkan limbah industri yang bermanfaat dan
mungkin saja.akan berba6ya bagi
lingkungan apabila tidak dikelola dengan baik. pabrik.kerias'd.i*u,y.rosrberbagai
t
Jl
, "
,,
i : -^1,1.
,.r d
)'
i .r
-'
,"
h
"'
limbah yang diperkirakan masih mengandung berbagai senyawa
yang meracuni
' 'o
tanaman.
''1.*., Dalam proses produksinya, industri pabrik kertas menghasilkan limbah
padat,
kulit kayu, serpihan kayu, serat-serat kayu dan lumpur serat (Sludge).
Limbah padat
dihasilkan dari unit debarking, unit chiping, unit boiler,
unit pengeringan dan unit daur
ulang.
PT' Lontar Pallpirus Pulp and Paper Industry yang terdapat
di Kabupaten
Tanjung Jabung Barat merupakan salah satu industri yang
mengahsilkan limbah padat
berupa lumpur serat (sludge) setiap harinya sebesar 23%
datrbahan mentahnya yakni
sekitar 100 ton per hari (uPL LP3I, 2ool). Limbah ini apabila
ditumpuk dari tahun ke
tahun akan membu'uuhkan tempat yang cukup luas, selain itu juga
akan menyebabkan
:
:_
pencemaran lingkungan
_...--
Untuk mengurangi sifat racun limbah tersebut, dilakukan pengayaan
dengan
menambah abu boiler untuk pembuatan kompos. Tujuan pembuatan
kompos diharapkan
sebagai bahan amelioran bagi tanah untuk menambah bahan
organik tanah. penambahan
bahan organik tanah akan memperbaiki dan meningkatkan
kesuburan Ultisol.
-
Llltisol merupakan salah satu iahan marginal yang mempunyai
sifat fisik yang
jelek dan kepekaan erosi tanah yang tinggi sehingga sangat
berpengaruh
terhadap
tingkat produktivitas lahan. Kedua sifat ini pada lahan-lahan marginal
dan kritis di
Provinsi jambi tergolong ke dalam kelas yang kurang menguntungkan. padahal
lahan
marginai dan lahan kritis
di
Provinsi Jambi meliputi luasan yang cukup besar.
Umumnya lahan ini tergolong jenis tanah Podsolik Merah Kuning (L]Itisol)
ataupuir
Latosol (oxisol). Namun yang tergolong order Ultisol merupakan luasan yang.,p.4idtg
besar
"
di
Jambi. Menurut Abdurachman (1992), luasannya mencapai 55.46%
dari
seluruh wilayah provinsi Jambi, yaitu sekitar 2.726 633 ha.
Selain sifat fisiknya jelek tlltisol
ini
tersebar
di daerah yang
mempunyai
ketinggian dan kemiringan yang bervariasi. Hal ini mengharusk
an adanya gplerapan
sistem budidaya pertaniln konservasi. Jika lahan ini tidak.
q:Ftr . dengan- baik akan
{
''r
,/
menyebabkan bertambahnya luas lahan kritis.
Menurut Diemont dan Smiet (1991),
tatpa dilaksanakan usaha-usaha konservasi tiJan yang
mema dai areal tanah kritis
diperkirakan akan bertamb ah l% hingga 2yo pertahun.
Peningkatan produktivitas lahan saat ini dianjurkan
menggunakan teknologi
masukan rendah yang umumnya menggunakan
bahan organik sebagai bahan ameliorasi
(amelioran)' Sebelum ini umumnya bahan organik
yang drgunakan untuk memperbaiki
dan mempertahankan kesuburan lahan adalah pupuk kandang
(hasil
sampingan
peternakan) dan limbah pertanian (sisa-sisa tanaman)
sebagai pupuk hijau dan bahan
mulsa atau dikomposkan' Sebaliknya belum banyak
dikenal bahan organik yang berasal
dari limbah industri.
Berdasarkan pemikiran-pemikiran tersebut dapat diidentifikasi
beberapa
masalah menarik untuk dipahami, yakni bagaimana
pengaruh jenis sludge
(tingkat
kematangannya) dengan takaran yang berbeda terhadap
sifat-sifat fisik dan kepckaan
erosi Ultisol' Disamping itu juga perlu pula ditentukan
berapa jumlah (takaran) yang
terbaik untuk kompos sludge tersebut untuk memperbaiki
erodibilitas Ultisoi.
Penelitian dilakukan dengan tujuan Sebagai berikut
untuk mempelajari peran
amelioran dengan takaran yang berbeda dalam memperbaiki
sifat fi*ika da, kiimia,
erodibilitas [Jltisol, pertumbuhan dan hasil kedelai.
METODE PENELITIAN
Percobaan
ini
dilaksanakan pada lahan Ultisol kebun percobaan Fakulta&
Pertanian universitas Jambi di Kampus Mandaro selama
6 buran. Analisis
tanah dilakukan
di
laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah, laboratoriu,
LqIFI
hJrt,
Tanah Fakultas Pertanian Universitas Jarnbi.
.
Lahan percobaan mempunyai topografi yang bergelomban
g yang mempunyai
kemiringan 8Y, Datam melakukan percobaan ini digunak
an
alat-alat pengolahan tanah,
pisau, ring sampel, triplok, reng kayu, karet pengikat,
timbangan,
analisis tanah di laboratorium
dll.
' ,, . $
bor tanahi
.
r',ii
alal_v1a1
l-L
{.i
a
J
I
dq.
'i,
'j'
t
'
Adapun bahan-bahan yang diperlukan dalam melaksanakan percobaan
ini ialah
lumpur serat (sludge) pabrik kertas dari limbah pitrlt kertas pT
Wrakarya Sakti.
Penelitian ini direncanakan dengan menggunakan Rancangan
Acak Kelompok
(RAK) yang terdiri dari 5 pedakuan dengan 5 ulangan, perlakuan
tersebut antara lain:
to = 0tonhal,tr :
5 tonhal,tr=
l0 tonhal,tr:
15
ton ha-l , 1o: 20 ton ha'l
Dilakukan uji F setelah terlihat ada perbed aan nyata, baru dilanjutkan
dengan
uji lanjuttan yang digunakan adalah Duncan's New Multiple Range Test (DNMRT)
padataraf nyata5oh.
Pengambilan sampel tanah dan sludge untuk analisis awal.
Sampel tanah yang
diambil adalah sampel tanah utuh dan sampel tanah komposit. Sampel
tanah utuh
dianalisis sifat-sifat fisik dan sample tanah komposit untuk analisis
tanah sifat-sifat
kimia secara lengkap, sedang sampel kompos sludge sifat kimianya
secara lengkap.
I
,a
2. Penyiapan Lahan dan pengolahan Tanah
Pada awal penelitian tanah tempat percobaan dicangkul dua kali,
digarr: dan
diratakan, kemudian dibuat petak-petak percobaan berdasarkan kontur,
dengan ukuran 3
m-x 4 m, dimana lebar 3 m memanjang arah lereng dan panjang 4 m. Tanah tempat
Sludge yang digunakan untuk pembuatan kompos sludge berasal
dari
pabrik
bubur kertas LP3I. Banyaknya kompos sludge yang diberikan pada tiap percobaan
adalah: (A) 0 ton ha-r, (B) l0 ton ha'r, (c) 20 ton ha r, (D) 30 ton har, Tiap
.
kompos
sludge yang akan diberikan dalam petak percobaan ditempatkan secara
acak. Sludg$
disebar rata diatas permukaan tanah, diaduk dan diinkubasi selama satu
cm
bulan.
.
__ .&l_*.
Kedelai ditanam sebanyak tiga biji per lobang, dengan jarak tanam 25
cm x 25
dengan kedalaman 3 cm. Sebelum benih ditugal dilakukan inokulasi
bakteri
rhizobium dengan cara benih kedele dibasahi dengan air sampai cukup
basah, lalu
dicampur dengan tanah bekas tanaman kedele dengan dosis 200 gram tanah
unfuk 1 kg
?
benih. Tanaman yang tida[ tumbuh disisip.
1,..
t
r ' rl ,1 i, iitr rlj.,.,,,lji i,.\i,..r
i.,'ii . ,l; ri i-:i,' .J,'+-',,,;,
,
r'
,
r
jj4
e,
r* i-1,.1
I
Pemupukan dilakukan terhadap tranarqan kedele
dengan dosis pupuk Urea 50 kg
hat' Pupuk Urea diberikan dua kali yaitu
u3 bagianwaktu tanam dan2l3bagian
waktu tanaman berumur 30 hari, sedangkan pupuk
sp 36 (100 kg ha r) dan KCI (50 kg
ha-t) yang diberikan secara tugal pada waktu tanam.
,"pl*
Penjarangan dilakukan pada saat tanaman berumur
dua minggu dengan
meninggalkan tanaman yang baik setiap rumpun.
Penyiangan dilakukan pada saat ada gula yang
tumbuh. penyiraman sewaktu
tidak ada hujan. untuk pencegahaan serangan hama dan penyakit
dilakukan
penyemprotan Diazenon 60 EC dengan dosis
2 nrl per liter air, dan Dithane M-45
dengan dosis 2 gram per liter air. Penyemprotan dilakukan
dua minggu setelah tanam
\-.
dan selanjutnya interval wa_ktu dua minggu.
Panen dilakukan sewaktu polong telah sempurna masak
dengan kriteria polong
berwarna kuning kecoklatan, sebagian besar daun telah
kering dan gugur, batang telah
mengering berwarna kecoklatan. Panen dilakukan dengan jalan
memototrg batang
setinggi i cm dari permukaan tanah, kemudian polong dipisahkan
dari batang dan
berangkasan dipisahkan dengan'baik
-
Sampel tanah yang diambil dari setiap petak percobaan
meliputi sampel tanah
komposit untuk mengukur bahan organik, dan persentase. partikel
tanalq yaitu pasir
kasar, pasir sangat halus, debu, dan liat. Sampel tanah untuk pengamatan
harus berupa
agregat tanah utuh. Sampel tanair utuh diambil dari petak perobaan
untuk analisis sifatsifat fisika tanab, yang mehputi bobot isi, distribusi pori (analisis pF),
permeabilitas,
dll
partikel density,
'
F
Pengamatan dan pengukuran variabel dalam percobaan
ini meliputi-Q:Wpu
sifat fisik dan erodibilitas tanah. Secara rinci variabel-variabel
tersebut ialah : Bobot isi
tanah (g
metode gravimetry. Ruang pori total tanah (o/o),
berdasarkan
"r-'),
Bahan organic,
Daya Simpan Air
Metode plate
t ;, , ,
, .li illl{
1
'ii,\).
lr,
i
BV
dan
Bahan organik melalui penetapan
C- Ors{,,Tanah, Metode Wakley dan Blacl!
[Jkuran Partikel Tanah (%) untuk menentukan Telstuq Metoe pipet, Erodibilitas
tanah
(Rumus Weischmeier dan Smith (1978). produksi
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kondisi Tanah Sebelum percobaan
Ultisol yang digunakan untuk percobaan termasuk tanah yang berproduktivitas
rendah sampai sangat rendah (marginal) Tanah ini mempunyai tingkat kepekaan erosi
yang tinggi, kadar hara dan bahan organik rendah, tingkat kemasaman tinggi
serta sifatsifat fisika yang kurang baik .
Lahan percobaan ini mempunyai tingkat kepekaan erosi (erodibilitas) sebesar
0.3130' Nilai kepekaan erosi ini berdasarkan klasifikasi pada Lampiran 4 tergolong
a
tinggi' Kepekaan erosi ini dipengaruhi oleh berbagai sifat fisika tanah yang
h-rrang
menguntungkan, yaitu tingginya jurnlah partikel debu dan pasir sangat halus. Menurut
Kartasapoetta (1987), tanah yang banyak mengandung debu mempunyai kepekaan erosi
yang tinggi karena partikel ini lebih mudah jenuh air dan massanya lebih mudah
terangkut.. Permeabilitas tanah
ini yang tergolong lambat juga menyebabkan run off
yang besar' Selain itu rendaturya kadar bahan organik tanah tidak membentuk agregat
(struktur) tanair yang stabil sehingga tanah mudah terdispersi dalr kemudian tererosi.
Kandungan debu dan pasir sangat halus yang tinggi tersebut berakibat positif
terhadap derajat kompaksi tanah ini. Tanah ini tergolong cukup porcus karena bobot
isinya adalah l.l7 g cm-3 sehingga terbentuk porositas yang cukup tinggi. Namun
keadaan
ini belum dapat dikatakan baik untuk kebutuhan tanaman karena distribusi poii
tanah tersebut belum seimbang sehingga air tersedia tanah masih tergolong sedang.
S$
ini juga didukung oleh daya simpan air tanah pada berbagai pF yang tergolong sedang.
Fakta ini diakibatkan oleh masih rendahnya kadar bahan organik dan jumlah partit.t
liat tanah yang kecil, padahal keduanya mempunyai kemampuan besar dalam
memegang (menjerap air).
Sludge dan Kompos Sludge yang digunakan dalam
)
,]
percebaaf;'.:
?
Sludge mempunyai kandungao C-organik atau bahan organik dan hara yang
cukup tinggi (Lampiran 7). Pengompor* ..Jg;kibatkan kandungan tersebut
sedikit
berkurang sehingga menurunkan rasio CN. Hal ini dimaksudkan agar tingkat
kematangan bahan yang digunakan lebih baik dan lebih cepat bereaksi
dengan tanah.
Menurut Vadari et al., (1995), limbah organik sludge merupakan zumber bahan
organik yang belum terdekomposisi karena mempunyai karakteristik nisbah CA{ yang
relatif tinggi Sedangkan salah satu syarat bagi pupuk organik adalah nisbah CAt yang
relatif rendah atau hampir sama dengan nisbah CA{ tanah.
Pengomposan sludge yang dilakukan dalam percobaan
L
1
\
menurunkan nisbah CAt sludge sebesar 3oO% atau tepatnya dari
dengan nisbah CA{ tanah). Hal
ini
ini terlah berhasil
24
sesuai dengan pendapat Dalzell
et
menjadi
8
(sarna
al., (1991) yang
menyatakan bahwa pengomposan menjadi cara pengolahan berbagai limbah
organik
untuk membentuk humus yang merupakan bentuk bahan organik tanah yang paling
stabil dan cocok ditambahkan pada lahan pertanian.
Kadar bahan organik yang besar pada slucige dan kompos siudge ini diharapkan
dapat membantu perbaikan sifat-sifat fisika dan erodibilitas Ultisol. Bahan orgaruk
dqlat digunakan untuk memegang air tanab sehingga air tanah menjadi tersedia
bagi
tanaman. Bahan organik dapat pula berperan seoagai semented agentbagi agregattanah
sehinggi menjadi lebih stabil. Stevenson
mempunyai struktur (agregasi)
(lgg4)
menyatakan bahwa tanah yang
ying baik akan memiliki distribusi pori yang
sehingga dapatmemperbaiki aerasi, kapasitas memegang air dan permeabilitas
baik
tanah.
r:
f
tv
ti'
1- "t*
1
t1
J,
(
ir
l
?
Ultisol
Sifat Fisika
,,,,
Hasil analisis tanah mengenai berat vofume dan total ruang pori
dilakukan pembrian kompos sludge, dapat dilihat pada Tabel
Tabel
l.
l.
Bobot isi dan Total Ruang Pori Tanah akibat Penggunaan Kompos Sludge
Perlakuan
BeratVolme(gcm-')
Total Ruang Pori (% Vol)
To (0 ton ha-')
1,298 a
51,034 a
T1 (5 ton ha-')
1,286 a
51,465 a
T2 (10 ton ha-')
1,252 a
52,751 a
Tr (l
1,247 a
52,903 a
l, lgg
54,790 a
S
ton ha'')
Tq (20 ton ha-')
\=,
setelah
Keterangan
a
: Angka-angka pada 6
u
tidak berbeda nyata menurut Uji DMRT pada twaf
5o/o
Hasil pengamatan pengaruh sludge terhadap pori drainase cepat
@DC), pori
drainase lambat (PDL) dan pori air tersedia (pAT) dapat dilihat padaTabelz.
Tabel 2. Pengaruh pemberian kompos sludge terhadap pDC, pDL, dan pAT.
Perlakuan
PDC (% Vol.)
PDL (% Vot.)
PAT ( %Yol.)
ha'')
23,949 a
2,390 a
2,579 a
T1 (5 ton ha-')
24,213 a
2,559 a
2,737 a
Tz (10 ton ha'')
23,552 a
1,870 a
4,096 a
T:
(1S ton ha-')
24,521a
1,520 a
4,345 a
T4 (20 ton ha-')
24,303 a
1,414 a
4,976
T6 (0 ton
Keterangan
:
Angka-angka pada
lajur
tidak berbeda nyata menurut Uji DMRT padatraf 5yo
J,
a
t
f
I
1*
ti
s-
qama
Tabel 3. Pengaruh pemberian kompos sludge
dan Erodibilitas Ultisol.
Perlakuan
To (0 ton
Perrreabilitas, Bahan organik
Permeabilitas
Bahan Organik
(cm jam-t)
(%)
6,202
a
Erodibilitas
3,372 a
0,1393 a
3,590 a
0,1166 a
T1 (5 ton ha'')
10,784 b
T2 (10 ton ha-')
13,636
c
3,220 a
0,1012
b
Tr (lS ton ha-')
17,699
d
3,71A a
0,0997
b
3,660 a
0,0957
b
T4 (20 ton
t-{.-,
ha')
!$hadap
Keterangan
ha')
21,292
e
yan
: Angka-angka pada lajrr
sama
tidak berbeda nyata menurut Uji DI\{RT pada taraf 5yo
Al-dd dan pH
Tabel
4.
AI-dd dan pH akibat penggunean kompos sludge pada Lltisol
Perla-kuan
To (0 ton ha-')
pH
Al-dd
6,642 a
2,690
a
6,562 ab
2,110
a
T2 (10 ton ha-')
6,450
b
14880 a b
T3 (15 ton ha-')
6,446
bc
1,280
1,200
T1 (5 ton
ha')
6,264 d
Keterangan : Angka-angka pada lajur yang
T4 (20 ton ha't)
b
b
sao,
P
tidak berbedanyata menurut Uji DMRT padataraf 5yo
tr
r*
tf$
"v
I(
N-total, P-tersedia dan K-dd
K-dd
Tabel 5. Pengaruh pemberian kompos sludge t.rfruduh N-total, P-tersedia dan
K-dd
P-tersedia
N-totaI
Perlakuan
Ts (0 ton ha-')
0,094 a
13,344 a
0,342 a
T1 (5 ton ha-')
0,066 a
11,480 a
0,308 a b
T2 (10 ton ha-')
0,082 a b
11,376 ab
0,262 .b c
Tr (15 ton ha')
0,080 a b
10,462 ab
T+ (20 ton ha-')
0,80
8,798
0,234 c
0,228 c
b
b
tiama diikuti oleh huruf kecil yang
K
tidak berbeda nyata menurut Uji DMRT padatwaf
\--
sama
5o/o
Produlai Kedelai
,L-_.
i
pemberian
Hasil pengamatan terhaclap produksi kedelai stelah dilakukan
kompos sludge dapat dilihat pada Tabel 6'
Tabel
6.
Pengaruh pemberian kompos slUdge terhadap produksi kedelai
Froduksi ( ton ha-')
Perlakuan
ha')
1,156 a
T1 (5 ton ha-')
2,166b
T, (10 ton ha')
2,075b
T, (15 ton ha')
2,294b
hr')
4,10'l c
To (0 ton
Tq(20 ton
L
diikuti oleh huruf kecil yang
fe
,
tidak berbeda nyata menurut Uji DMRT padatarfi
sama
5Yo
lt-
KESIMPULAN DAN SARAN
t
**'"
1; "V
6.1. KesimPulan
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
.
l.
pernberian kompos sludge belum mampu memperbaiki sifat fisika LIltisol
2. Pemberian
korxpos sludge mampu memperbaiki sifat kimia dan produksi
a?
' 'ql
kedelai.
'
J.
ci
(-'l'
,
,\t {?
-.:
a
&.
)"
'
.J,
;
,'
lo
-ri
(
3.
Pemberian kompos sludge yang terbaik
yaitu
-g
l0 ton
ha-r
\
6.2. Saran
Pemanfaatan sludge disarankan lebih
efektif untuk memperbaiki sifat kimia
tanah dari pada sifat fisika tanah.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurachmaq
A'
lgg2, sistem Pertanaman torang
Pengembangan Pertanian Lahan_Kering
ai
:
Salah satu Alternatif dalam
Kering
i..ui p*-;#;;iiu,
Marjinal Melalui usahatani Terpadir. Balitbang pertanian,
provinsi
Pertanian
Arsyad,
Jambi dan Balai Informasi
s'
1989' Pengawetan Tanah
Pertanian Institut pertanian Bogor. {an
:
Air.
prrt*i*
Dinas-Dinas
Jambi. Jambi.
Departemen
Ilmur Tanah fakultas
r ---
Bogor.
Barus, A., H. Suwardjo, dan H. suhar{io,
199r. pengaruh cara pembuatan Lahan
terhadap Pemadatan Tanah, Erosi" Produksi
ruiu-un penutup, dan Kedetai.
Kumpulan Abstrak Hasil peneritian Tanah
J* egirtrimat 1986l'regg.p.+.
Baveq L'D' Gardneq w.H. and Gadner,
w.R.'1972. Soil physic. Fourt Edition. John
Wlley and Sons Inc, New york.
-
Diemont' w'H dan-c c Smiet. 1991. Pro-cegding
workshop Low-Input Agriculture in
Acid Soil. SECM Spesial publ. Nr. 2. BogIr.
Dudal, R' dan
M'
sSenraqtohardjo. 1957. Klasifikasi Tanah
di Indonesia. pemb. Balai
No. 147. Bogor.
Besar Penel. pertanian.
Foth, H. D. 1988. Fundamental of soil Science
(Terjemahan purbayanti, E. D., u. R.l
Lukiwati dan R. Trimulatsih: Dasar-dasrr n*u
Tanah)
a^'/' vErE.
caiinvr"a"
rvreuc u*ygrsityr,
L''r
Prgss. Yogyakarta
1, .s.
Gaur, AC' 1982. Burky organic M*yr1pg
crop Residues. (Ferrilities, orgahic
Manures, Recyclable wastes and giofeftilre;s.--iertlizer
Development and
Consultation
Organisation, New Delhi.
i
ll
,).
tri
*ll'
?
l
l, -
{.
.-',:I
2
)'
;s
ft
'
s{
,t
.f
'*,
1l
kt.
I
ll
. 1990. principle and Tecnolory of Composting Urban
Wastes. proc.
Workshop Solid Wiste Management
and',{esouic., nTobiliration. Volu.. ;.
Kathmandu, Bepal./
Gupta' R'P', dan Nagarajarao. 1982.
Soil structurs and its Management. In
Rview
Soil Research in India. part I. Ind. Soc.
Soil Sci.
of
Hardjowigeno, s. rgg2.IImu Tanah. Mediyatama
Sarana perkasa. Jakarta
Hessa' P'R' dan Misra, RV' 1982.
Mneral-o-rganic Proyect on organic Recycling
Fielf
Document No. 14. RAS/75I004 FAOruI\iitp
FAO,
io...
Morgan, R. P. C. I979. Soil Erosion. Longmans.
London.
Nurhajati, Hakim.
perbaikan Kesuburan
1996 Teknologi
Tanah di Lahan Kritis.
penerapan
Teknologi p"turi_ Untuk Mencegah
l-okakarya Orientasi
dan
Perbaikan lahan Kritis. Bapeda Tk I
Sumbarl
:
sarief,
E' s'
1993' Kesuburan dan Pemupukan Tanah pertanian. pustaka
Buana.
Bandung.
K' 1990' Penggunaan Pupuk organik dalam produksi pertanian,
Seminar
Puslibmgtan.
syarifuddin'
soepardi, G' 1983. sifat dan
IPB. Bogor.
-
ciri
Tanah. Departemen llmu-Ilmu Tanah,
Fak. pertanian
Suprapto, H.s. 1995. Bertanam Kederai. penebar
Swadaya. Jakarta.
supryanto' 1993' Pemanfaatan Limbah Pabrik
Kertas Untuk Media Tumbuh dan pupuk
Organik, Agrotel I(l).
Sutanto, R dan s, Nuryani, H.u. 1995. potensi
bahan organik sebagai ko.pon.nf
Teknologi masukan Rendah dalam vr."irgr..tr.* prooutctivitu,
r"ul,* rri6s.dir*,
daerah istimewa yogyakarta. rr9{{ins "rotJu,y.
dan Ekspor. r.L.ailff*
sistem usaha Tani Konservasi dan Alsitai. ppr
d;'Baritbang p".tuni*iogor;
suwardjo,
'
H'
1993' Rakit-Teknologi
Menunjang Usahatani
TDM' Pemaparan Hasil PenJitian Terapin sistem untuk Mikro DAS dan
DAS Kawasan perbukitan
Kritis DIy. proyek Bangdes II Komponen 8_yUADp.
. t,-
J,
{
,
.{
2
li
i;i
t,o
. i.'
11 -)i'
,{
)'
'.1'
1!
&,
ir
t
t2
'
t-"-r
't
schwab, G.o., D.D._Fangmeyer, wJ._EIIiot,
R.K. Frewert. 1992. Soil and water
conservation Enginering. John \{ru;t'&riil;-hc.
New
chichester.
Brisbime. Toronto. Singipore.
v"*
I
ir
;";
Tan, K. H. 1994. Environmental Soil
Science. Marcel Dekker, Inc. New york.
vadari, T. A. D*iuh,
sutono dan R. Romapea. 1993, pemanfaatan
$.n:ryran,
Iimbah padat industri
kertas sludge ;&-;.;perbaikisifat tanah
ultisols
Kentrong serta pertumbuhan tana-an Jagung
prosiding
(zea moys
L.).
gii*e
Pertemuan Teknis Penelitian Tanah
Agrokf;;
Air dan AgrokrimatKonseriasi ranJ-
Puslitanak.
Agroklimat.
v
Konservasi Tanah dan
oan Air dan Agroklimat.
-Bidang Februuri
Bogor 1g
rqq1. pr.u, penelitian Tanah
-21
dan
Serat (Sludge) terhadap Efisiensi p;rkai*
Ai. ju,|-il;;apa sifal
Fisik Tanah Regosor coklat -K,d*u sinaffi*sarang
Bpgor. prosiding
Lumpur
Pertemuan TekniJPenelitian Tanah eg.or.rirrrut
Agroklimat, Puslitanak, Bogo{ rc
Tanah dan Agroklimat. Bogor.
iidang Konservasi Tanah
- izJ*-i
ft {*
dan
1995. pusat penetitian
F
q,. .. lal:
1* '+r'
I
?
t[r
:
t,,
..,.
1lf
*ft
J,
,.
j,
q
s,
I
I
13
,:,
I
-
{**r
Abdurachman, A. 1992. Sistem Pertanaman Lqrong
: Salah Satu Alternatif dalam
Pengembangan pertanian Lalan_Kefo_g, tr J..bi
Lahan Kering
flarginal Melalui usahatani rerpadi bditu*g
Dinas-Dinas
Pertanian Provinsi Jambi dan Balai In?'ormasi pertanian
Jambi. Jambi.
Angers, D'A., A-N'dayemagrye, dan D. cok. 1993.
Tillage-Induced Differences in
organic Matter of Particle Size Fractiums and Mcrobid
Biomess s;ii
Am. I.
p"r-g**
p"j*i*,
'
,--":
s;-sJ
A', H. Suwardjo, dan H. Suhardjo. 1991. Pengaruh Cara pembuatan
Lahan
terhadap pemadatan Tanah, Erosi, produksi Taia-an
nenutug dan Kedelai.
Kumpulan Abstrak Hasil Penelitian Tanah dan Agroklimat
1986
tggg.p. q.
Buckman, o'H' and N.C. Brady. 1969. The nature
and properties of Soil. The Mac
Barus,
i
Hardjowigeno,
1
s.
1992. ilmuTanah. Mediyatama. Sarana perkasa.
Jakarta.
Hdim, N., A.m. Lubis, S.G. Nugrohg, M.R. soul, M.H.
Dihc, G. B. Dan H.K. Bailey,
1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. I-INILA. Lampung
Horn, R' , H' Tauber, M. Wuttke:. qi T. Baumgartl. 1995.
Soil physical properties
Related to soil Moisture. Soil Tinage Res :36 : B7
-216.
Sunarti' 1998' Perbui** Beberapa Sifat Fisika Tanah dan
Erodibilitas uitisols Serta
Hasil Jagung (Zea mcys). Tesis. Program Pasca Sarjana
uoirrerriias padjadjaran.
Bandung.
Suhardjo, H.M. Soepartini, dan U. Kunia, 1993. Bahan
Organik Tanah. Inforrrasi
Penelitian Tanah, Air dan Lahan. Balitbag Peranian,
Deptan dan ppT dan
Agroklimat. Bogor. 3: l0-l g.
-
H. 1993. Rakit Teknologi Menunjang Usahatani untuk Miko DAS dan
TDM' Pemaparan Hasil Penelitian Terapln sirtm DAS kawasan perbukitan
Kritis DIY. proyekBangdes II Komponen g-yUADp
Suwardjo,
ti
-4i! ns'
,. 1'*,
t*
t
$l
J,
(d
-.-4-,
l'".
rij
+j_.
i
)'
"rt
&.
..
i'
I
I
t4