PERANAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENGEMBANGKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAI SD - Test Repository

  

PERANAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS

DAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENGEMBANGKAN

KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAI SD

Oleh:

BUDI ARIF MUZAYYIN

  

NIM. M2.14.003

Tesis diajukan sebagai pelengkap persyaratan

untuk gelar Magister Pendidikan

PROGRAM PASCASARJANA

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2016

PROGRAM PASCASARJANA

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

PROGRAM STUDI: SUPERVISI PENDIDIKAN

LEMBAR PERSETUJUAN TESIS

  Nama : Budi Arif Muzayyin, S.Pd.I NIM : M2.14.003 Program Studi : Pendidikan Agama Islam Konsentrasi : Supervisi Pendidikan Agama Islam Tanggal Ujian : 03 Oktober 2016 Judul Tesis :

  “Peranan Supervisi Akademik Pengawas Dan Kepala Sekolah Dalam Mengembangkan Kompetensi Pedagogik Guru PAI SD (Kajian Terhadap Implementasi Supervisi Akademik Pengawas dan kepala sekolah pada guru PAI SD Se Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal Tahun 2016)

  ”

  

Panitia Munaqosah Tesis

1.

  Ketua Penguji : Dr. H. Zakiyuddin, M.Ag. ________________ 2.

  Sekretaris : Dr. Mukti Ali, M.Hum. ________________ 3.

  Penguji I : Prof. Dr. H. Budiharjo, M.Ag. ________________ 4.

  Penguji II : Dr. H. Imam Sutomo, M.Ag. ________________

PERNYATAAN KEASLIAN

  “Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis ini merupakan hasil karya saya sendiri dan sepanjang pengetahuan dan keyakinan saya tidak mencantumkan tanpa pengakuan bahan-bahan yang telah dipublikasikan sebelumnya atau ditulis oleh orang lain, atau sebagian bahan yang pernah diajukan untuk gelar atau ijazah pada Institut Aga ma Islam Negeri Salatiga atau perguruan tinggi lainnya.”

  Salatiga, September 2016 Yang Membuat Pernyataan

  Budi Arif Muzayyin

  

MOTTO

ْنِإ ِءلاُؤَه ِءبَمْسَأِب يِوىُئِبْوَأ َلبَقَف ِةَكِئلاَمْلا ىَلَع ْنُهَضَرَع َّنُث بَهَّلُك َءبَمْسلأا َمَدآ َنَّلَعَو

  ) 3 ا:ةرقبلا( َهيِقِدبَص ْنُتْىُك

  Artinya: “Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para malaikat lalu berfirman:

  “Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu

  1

  memang benar orang-orang yang benar! ”. (Qs. al-Baqarah: 31)

1 Sunarjo, Al- qur’an dan Terjemahnya, Jakarta: Lentera Islami, 2002, 21.

  

PERSEMBAHAN

  Karya ini penulis persembahkan kepada : 1.

  Istri tercinta Maftukhatin yang selalu setia mendampingi dalam menjalani hidup hingga usia kini dan nanti untuk memperoleh Ridho Illahi.

  2. Rafif dan Arkan yang selalu menjadi penyejuk dalam setiap perjuangan penulis.

  3. Ayah dan Ibu yang selalu mengulurkan do’a dan kasih sayang guna keberhasilan dunia-akhirat bagi putranya.

  4. Semua dosen Pasca Sarjana IAIN Salatiga.

  5. Sahabat-sahabat, teman kuliah angkatan 2015 program supervisi dan teman guru se Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal.

  6. Seluruh pembaca yang budiman.

  

ABSTRAK

PERANAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DAN KEPALA

SEKOLAH DALAM MENGEMBANGKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK

GURU PAI SD (Kajian Terhadap Implementasi Supervisi Akademik

Pengawas dan kepala sekolah pada guru PAI SD Se Kecamatan Bumijawa

Kabupaten Tegal Tahun 2016)

  Pelaksanaan pengawasan atau supervisi merupakan aktifitas penting dalam penyelenggaraan pendidikan. Supervisi dimaksudkan sebagai kegiatan kontrol terhadap seluruh kegiatan pendidikan untuk mengarahkan, mengawasi, membina dan mengendalikan dalam pencapaian tujuan. Sehingga mutu pendidikan dapat menuju ke arah yang lebih baik.

  Jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan Deskriptif. Metode pengumpulan data yang digunakan observasi, dokumentasi dan wawancara bebas (non terstruktur). Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan pendekatan deduksi analitik sesuai teori Milles and Habermen.

  Hasil penelitian, implementasi supervisi akademik yang dilakukan pengawas belum maksimal karena pengawas yang hanya satu harus menghadapi realita lapangan yang demikian luas baik wilayah bimbingan maupun jumlah guru yang harus dibimbing. tetapi menurut para guru supervisi yang diberikan sangat membantu para guru dalam mengembangkan kompetensi pedagogik yang dimiliki. Kepala sekolah masih banyak yang gagap dengan tehnologi pendidikan dan sistem supervisi sehingga proses supervisi yang dilakukan masih belum maksimal. Keberhasilan supervisi yang dilakukan pengawas dan kepala sekolah menjadikan kompetensi pedagogik yang dimiliki guru sudah baik namun masih perlu untuk selalu ditingkatkan. Hambatan pelaksanaan supervisi akademik yang ideal dikategorikan dalam dua aspek, yaitu struktur dan kultur.

  

Kata Kunci: Supervisi Akademik, Pengawas dan Kepala Sekolah,

Kompetensi Pedagogik.

  ABSTRACT

THE ROLE OF ACADEMIC SUPERVISION FROM SUPERVISOR AND

HEAD MASTER TO IMPROVE PEDAGOGIC COMPETENCE OF

ISLAMIC EDUCATION TEACHER AT ELEMENTARY SCHOOL

  Supervision is an important activity in conducting education process. It is intended to control all educational activities through directing, supervising, developing, and managing them to reach the education goals. Thus, it will result better education quality.

  It was qualitative research that used descriptive approach. The writer conducted observation, documentation and non restricted interview to gain the data. Analytic deduction approach proposed by Milles and Habermen was used to analyze the data.

  This research showed that the implementation of academic supervision conducted by supervisors was not done maximally because one supervisor should supervise a wide range of teachers and area. In the other hand, the supervised teachers told that supervisions done by supervisor had helped them to improve their pedagogic competence. There were many headmaster who were lack of supervision knowledge and technology competence that impacted their in- maximal supervision process to the teachers. Supervision success done by supervisor and headmaster was good enough but it need some betterment. Problems in conducting academic supervision are categorized into two aspects: structural and cultural.

  

Key word: academic supervision, supervisor and headmaster, pedagogic

competence.

  

PRAKATA

  Puji Syukur kami panjatkan kehadlirat Allah SWT, atas limpahan rahmat, taufik, hidayah dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul

  PERANAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DAN KEPALA

  SEKOLAH DALAM MENGEMBANGKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAI SD KECAMATAN BUMIJAWA KABUPATEN TEGAL (Kajian Terhadap Implementasi Supervisi Akademik Pengawas dan kepala sekolah pada guru PAI SD Se Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal Tahun 2016)

  ” yang secara akademis menjadi syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan.

  Di samping itu, apa yang telah tersaji ini juga tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, kepadanya kami mengucapkan banyak terima kasih kepada:

  1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Dr. H. Zakiyuddin, M.Ag., selaku Direktur Pascasarjana IAIN Salatiga yang telah me mberikan restu dan selalu mendo’akan pada penulisan tesis ini.

  

3. Bapak Dr. Winarno, M.Pd. , selaku Ka Prodi Supervisi Pendidikan Pascasarjana

IAIN Salatiga yang telah memberikan arahan pada penulisan tesis ini.

  4. Bapak Dr. H. Zakiyuddin , M.Ag. selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk menuntun agar tesis ini cepat selesai.

  5. Seluruh dosen Pascasarjana IAIN Salatiga yang telah memberikan banyak bekal ilmu kepada Penulis sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan tesis ini.

  6. Bapak Dr. H. Amin Haedari, M.Pd, selaku Direktur Direktorat PAIS Kementrian Agama RI yang telah menyediakan anggaran Program Beasiswa S2 Supervisi Pendidikan Agama Islam bagi guru PAI.

  7. Bapak Nifasri Moh. Nir, M.Pd. Ka Subdit PAIS Kementrian Agama RI yang telah membantu dalam proses pengurusan surat tugas belajar.

  8. Bapak Dr. Phil. Asfa Widiyanto, MA, selaku pembimbing Awal pembuatan tesis penulis

  9. Hj. Roikhatul Jannah, S.Pd.I., selaku Pengawas guru PAI SD Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal yang telah membantu dan memberikan informasi dan materi implementasi kepengawasan yang penulis butuhkan.

  10. Kepada Seluruh kepala sekolah dan guru PAI SD se kecamatan Bumijawa, yang bersedia memberikan berbagai informasi guna terselesaikannya penyusunan tesis ini.

  11. Istri dan anakku yang selalu mensuport dan memberikan inspirasi hingga selesainya penulisan ini

  12. Semua pihak dan teman-temanku seperjuangan yang tak dapat saya sebut satu persatu lagi yang sedikit maupun banyak telah membantu dalam proses penulisan tesis ini.

  Sungguh kami tidak dapat memberikan balasan apapun, kecuali do’a semoga Allah SWT memberikan balasan pahala yang berlipat atas amal kebaikan yang telah diberikan.

  Akhirnya penulis menyadari bahwa apa yang telah tersaji dalam penulisan ini masih jauh mencapai kesempurnaan. Masih banyak hal-hal yang perlu diperbaiki dan diperdalam lebih lanjut atau ada hal yang kurang sesuai, karena hanya sebatas inilah yang dapat penulis sampaikan, maka dengan segala bentuk kritik dan saran sangat kami harapkan, demi menindak lanjuti pada kajian-kajian yang lebih baik.

  Salatiga, September 2016 Penulis,

   Budi Arif Muzayyin

  NIM. M2.14.003

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ……………………………………………………….. i

  HALAMAN PERSETUJUAN TESIS …………………………………….. ii

  HALAMAN PERNYATAAN ……………………………………….. iii

  MOTTO ………………………………………………………………. iv

  PERSEMBAHAN ……………………………………………………… v

  ABSTRAK …………………………………………………………….. vi

  PRAKATA …………………………………………….………..………......... viii

  DAFTAR ISI ………………………………………………………………….. xi DAFTAR GAMBAR

  .…………………………………………………............. xiii DAFTAR LAMPIRAN

  …...…………………………………………………. xiv

  BAB I: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................ . 1 B. Rumusan Masalah ....................................................................... 7 C. Signifikansi Penelitian ............................................................... 9 D. Kajian Pustaka ........................................................................ . 11 E. Metodologi Penelitian ............................................................... 14 F. Sistematika Penulisan Tesis ...................................................... 19 BAB II: SUPERVISI AKADEMIK DAN KOMPETENSI PEDAGOGIK A. Supervisi Akademik Pengawas ................................................... 21 B. Supervisi Akademik Kepala Sekolah ....................................... 25

  C.

  Kompetensi Pedagogik Guru....................................... ………… 27 D.

  Peran Kompetensi Pedagogik Guru PAI dalam Mengajar. ……. 34

  BAB III: PROFIL A. Profil Kecamatan Bumijawa ..................................................... 39 1. Keadaan Geografis ………………………........................ 39 2. Keadaan Demografis ………………………...................... 40 B. Profil Pengawas SD Kecamatan Bumijawa …………………… 41 C. Profil Kepala Sekolah Dasar (SD) Kecamatan Bumijawa……… 41 BAB IV: SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DAN KEPALA SEKOLAH A. Tahapan Implementasi Supervisi Akademik…………………… 44 B. Keberhasilan Supervisi Akademik dalam Meningkatkan Kompetensi Pedagogik Guru PAI SD

  …………. 64 C. Hambatan Pelaksanaan Supervisi Akademik ………………….. 68

  BAB V: PENUTUP A. Simpulan………………………………………………………... 73 B. Saran……………………………………………………………. 76 DAFTAR PUSTAKA……………………………………………….................. 78 LAMPIRAN

  ……………………………………………………………………. 81 RIWAYAT HIDUP PENULIS

  …………………………………………………. 97

  

DAFTAR GAMBAR

  Gambar 1.1: Diagram Komponen dalam Analisis Data..................................... 18

  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Pedoman Wawancara...................................................................

  81 Lampiran 2: Dokumentasi Penelitian ……………………………………… 87

  Lampiran 3: Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ………………… 88

  Lampiran 4: Data Sekolah, Kepala Sekolah, Pangawas dan Guru ………… 89

  Lampiran 5: Riwayat Hidup Penulis ………………………………………… 97

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru memiliki pengaruh luas dalam dunia pendidikan. Di sekolah ia

  adalah pelaksana administrasi pendidikan yaitu bertanggung jawab agar pendidikan dapat berlangsung dengan baik. Oleh karena itu, guru harus memiliki kompetensi dalam mengajar. Kompetensi pedagogik merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap guru dalam jenjang pendidikan apapun. Kompetensi-kompetensi yang lainnya adalah kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional. Sebagaimana diterangkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen yaitu: ”kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi, keempat kompetensi

  2

  ini saling berkaitan”.

  Selain itu kedudukan guru sebagai seseorang yang mempunyai kualifikasi akademik dan sertifikat pendidik sesuai dengan persyaratan untuk setiap jenis dan jenjang pendidikan tertentu sangatlah penting dalam proses 2 Pemerintah RI, Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen, Jakarta: Gaung Persada Press, Cet. Ke 5, 2008, 9.

  1 akademik. Sedangkan kompetensi guru adalah suatu kemampuan tertentu yang dimiliki guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. Guru sebagai tenaga profesional haruslah memiliki empat kompetensi, yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi sosial, dan kompetensi kepribadian.Tiap- tiap pribadi guru haruslah memahami, memiliki, dan menguasaia, keempat kompetensi dasar tersebut. Barulah guru tersebut dapat dikatakan sebagai sosok guru yang profesional. Namun dalam realitanya masih banyak guru yang belum, atau hanya ditunjang oleh sebagian saja dari

  3 keempat kompetensi tersebut.

  Namun dilapangan masih banyak guru yang belum memperhatikan tentang pentingnya kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru itu. Hal ini lebih diperparah jika kepala sekolah maupun pengawas sekolah tidak membina dan mengarahkan melakukan supervisi terhadap guru yang belum maupun yang sudah memahami tentang tentang kompetensi guru. Oleh karena itu supervisi seorang kepala sekolah maupun pengawas sangat dibutuhkan untuk senantiasa mengembangkan kompetensi yang dimiliki guru terutama kompetensi pedagogik, karena kompetensi ini bersinggungan langsung dengan proses pembelajaran dan pencapaian tujuan pendidikan.

  Pelaksanaan pengawasan atau supervisi merupakan aktifitas penting dalam praktek penyelenggaraan pendidikan. Kegiatan kepengawasan dimaksudkan sebagai kegiatan kontrol terhadap seluruh kegiatan pendidikan untuk mengarahkan, mengawasi, membina dan mengendalikan dalam 3 Ibrahim Bafadal, Peningkatan Profesionalisme Guru Sekolah Dasar, Jakarta: PT, Bumi Aksara, 2006, 5. pencapaian tujuan, lebih jauh kegiatan ini juga mempunyai tanggung jawab dalam peningkatan mutu pendidikan, baik proses maupun hasilnya, sehingga kegiatan kepengawasan dilakukan sejak dari tahap perencanaan sampai pada tahap evaluasi yang akan berfungsi sebagai feed back tindak lanjut dalam

  4 rangka perbaikan dan peningkatan mutu pendidikan ke arah yang lebih baik.

  Supervisi akademik pengawas dan kepala sekolah dalam mengembangkan kompetensi guru lembaga pendidikan yang tergolong sukses adalah yang selalu menekankan kegiatan akademik, selalu memonitor dan selalu mengawasi kegiatan akademik. Dimana inti kegiatan akademik diperankan dan dilaksanakan oleh guru melalui kegiatan pembelajaran yang berinteraksi langsung dengan siswa yang pada nantinya siswa itu akan

  5

  menjadi out put produk didik dari kerja guru. Dengan demikian keberhasilan

  out put produk didik sebagian besar dan dominan ditentukan oleh kompetensi guru dalam bidang akademik.

  Pentingnya pelaksanaan supervisi akademik untuk meningkatkan kompetensi guru dan meningkatkan kualitas pembelajaran melalui proses pembelajaran yang baik serta membantu guru menciptakan lulusan yang baik

  

6

  dari segi kualitas maupun kuantitas. Oleh karena itu, kegiatan supervisi ini hendaknya rutin dilaksanakan di sekolah sebagai salah satu kegiatan yang dipandang positif dalam meningkatkan kompetensi guru untuk proses 4 Departemen Agama RI, Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pengawas Pendidikan Agama dan Angka Kreditnya , Jakarta: DepartemenAgama RI, 2000, 22. 5 Departemen Agama RI, Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pengawas Pendidikan Agama dan Angka Kreditnya,... , 23. 6 Made Pidarta, Supervisi Pendidikan Kontekstual, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2009, 3.

  pembelajaran yang lebih baik. Apabila konsep-konsep ideal tersebut dilaksanakan, maka dapat diharapkan kualitas pendidikan akan meningkat secara signifikan.

  Melihat betapa peran strategis guru dalam keberhasilan proses pendidikan tersebut maka guru perlu mendapat arahan, bimbingan, petunjuk, pembinaan agar kompetensi yang dimiliki guru semakin meningkat baik, yaitu melalui supervisi Pengawas, khususnya kepengawasan akademik dalam rangka meningkatkan kompetensinya, akan tetapi kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa proses kepengawasan dari seorang Pengawas terhadap guru belum maksimal, hal ini disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut :

  Pertama , persepsi sebagian besar guru terhadap proses kepengawasan

  dianggap sebagai beban yang memberatkan bagi guru. Kedua, persepsi sebagian besar guru terhadap pengawas dianggap sebagai seorang inspektur yang mencari-cari kesalahan, bukan sebagai mitra kerja untuk meningkatkan kompetensi melalui sejumlah kegiatan pengarahan, pembinaan, pembimbingan dan mitra dialog untuk memecahkan masalah. Ketiga, pengetahuan pengawas dalam melakukan kepengawasan masih belum maksimal dan ketrampilan dasar yang dimiliki masih perlu pengembangan.

  Menurut pengamatan penulis, masih banyak guru yang belum terbuka pemahamannya (open minded) terhadap perkembangan baru di dunia pendidikan baik menyangkut konsep dan teori pendidikan, regulasi bidang pendidikan serta aplikasinya. Dan pengawas yang mampu melaksanakan kepengawasannya dengan baik.

  Oleh karena itu peran pengawasan dalam proses pendidikan harus dilakukan untuk mencari terobosan improvisasi pelaksanaan pembelajaran disamping dalam upaya menghindari kejenuhan rutinitas yang cenderung stagnan sehingga tidak ada dinamisasi implementasi proses pendidikan yang pada gilirannya akan mengakibatkan melemahnya kompetensi guru.

  Bumijawa yang merupakan salah satu kecamatan di kabupaten Tegal secara geografis sebagian besar wilayahnya adalah pegunungan, dimana sekolah-sekolah yang ada banyak terdapat di dataran tinggi yang sulit dijangkau oleh pengawas. Apalagi pengawas didaerah ini adalah seorang perempuan, sehingga jarang sekali melakukan supervisi ke sekolah-sekolah. Karena daerahnya yang jauh dari kota dan masih banyak pemikiran yang stagnan tentang perkembangan pendidikan termasuk kepala sekolah yang ada di daerah itu menjadikan kepala sekolahpun kurang memahami tentang tugasnya yang juga sebagai supervisor. Sehingga baik pengawas maupun kepala sekolah jarang sekali melakukan sepervisi terutama supervisi akademik terhadap guru-guru untuk mengembangkan kompetensi

  7 pedagogiknya.

  Ruang lingkup tugas kepengawasan secara garis besar terbagi menjadi dua yaitu pengawasan manajerial dan pengawasan akademik. Yang menjadi kajian dalam tulisan ini adalah pengawasan akademik kompetensi guru PAI SD. Penulis menjadikan pengawasan akademik dan kompetensi guru PAI SD sebagai obyek kajian dan pembahasan dengan alasan; karena bidang 7 Hasil Observasi Pendahuluan, 15-16 Desember 2015, Pukul 09.00 WIB

  • – 11.00 WIB, di Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal.
akademik dan guru dalam proses pendidikan adalah inti dari pendidikan itu sendiri, berkaitan langsung dengan usaha pencapaian tujuan yang harus dikuasai oleh siswa.

  Berdasarkan paparan yang telah dikemukakan di atas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Peranan Pengawas dan Kepala

  Sekolah Dalam Mengembangkan Kompetensi Guru PAI SD (Kajian Terhadap Implementasi Supervisi Akademik Pengawasdan Kepala Sekolah pada guru PAI SD Se Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal Tahun 2016)

  ”. dengan alasan bahwa peranan pengawas dan kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi pedagogik guru PAI SD di Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal belum terlaksana dengan baik, hal ini penulis temukan dalam observasi pendahuluan bahwa jarang adanya supervisi akademik yang dilakukan pengawas dan kepala sekolah untuk meningkatkan kompetensi pedagogik guru PAI SD. Selain itu persepsi yang salah oleh sebagian besar guru PAI SD di kecamatan Bumijawa tentang kegiatan supervisi yang dianggap sebagai pencari kesalahan terhadap para guru PAI SD.

  Dalam penelitian ini penulis mencari sejauhmana dan seberapa jauh peran pengawas dan kepala sekolah dalam melaksanakan kepengawasan akademik guna meningkatkan kompetensi pedagogik guru PAI SD se Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal Tahun 2016.

B. Rumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah

  Berdasarkan dari observasi pendahuluan di lapangan dan uraian latar belakang di atas, maka identifikasi masalah pada judul “Peranan Pengawas dan Kepala Sekolah Dalam Mengembangkan Kompetensi Pedagogik Guru

  PAI SD (Kajian Terhadap Implementasi Supervisi Akademik Pengawas dan Kepala Sekolah pada guru PAI SD Se Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal Tahun 2016)

  ” adalah: Peran pengawas dan kepala sekolah dalam pelaksanaan supervisi di kecamatan Bumijawa terutama supervisi akademik terhadap guru PAI SD belum sesuai dengan tata pelaksanaan supervisi yang ada.

  Adanya persepsi yang salah dari sebagian besar guru PAI SD terhadap pelaksanaan supervisi yang dianggap sebagai pencari kesalahan menjadi salah satu hambatan dalam pelaksanaan supervisi akademik. Dan sebagian besar guru PAI SD di Kecamatan Bumijawa belum memenuhi Kompetensi terutama kompetensi pedagogik.

  Dari identifikasi masalah di atas yang menjadi fokus utama adalah ketidak terpenuhinya kompetensi guru terutama kompetensi pedagogik, apakah karena kurangnya peranan supervisi akademik pengawas dan kepala sekolah ataukah karena hal yang lain.

  2. Batasan Masalah

  Sesuai identifikasi masalah dan latar belakang diatas maka penelitian ini peneliti beri batasan, yaitu: penelitian ini penulis batasi hanya meneliti tentang Peranan Pengawas dan Kepala Sekolah Dalam Mengembangkan Kompetensi Pedagogik Guru PAI SD Kajian Terhadap Implementasi Supervisi Akademik Pengawas dan Kepala Sekolah pada guru PAI SD Se Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal Tahun 2016.

  3. Rumusan Masalah

  Berdasar pada latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: a.

  Bagaimana tahapan implementasi supervisi akademik pengawas dan kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi pedagogik guru PAI SD se Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal Tahun 2016? b. Bagaimana keberhasilan supervisi akademik pengawas dan kepala sekolah dalam mengembangkan kompetensi pedagogik guru PAI SD se

  Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal Tahun 2016? c. Apa saja hambatan dalam pelaksanaan supervisi akademik pengawas dan kepala sekolah untuk mengembangkan kompetensi pedagogik guru

  PAI SD se Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal Tahun 2016?

C. Signifikansi Penelitian 1. Tujuan Penelitian

  Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a.

  Untuk mengetahui tahapan implementasi supervisi akademik pengawas dan kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi pedagogik guru PAI SD se Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal Tahun 2016.

  b.

  Untuk mengetahui keberhasilan supervisi akademik pengawas dan kepala sekolah dalam mengembangkan kompetensi pedagogik guru PAI SD se Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal Tahun 2016.

  c.

  Untuk mengetahui hambatan dalam pelaksanaan supervisi akademik pengawas dan kepala sekolah dalam mengembangkan kompetensi pedagogik guru PAI SD se Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal Tahun 2016.

2. Manfaat Penelitian

  Penelitian ini adalah sebagai suatu penelitian tentang kondisi riil peranan supervisi akademik pengawas dalam mengembangkan kompetensi guru PAI SD se Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal Tahun 2016. Dari hasil penelitian ini diharapkan, antara lain : a.

  Secara teoretis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah keilmuan khususnya yang berkenaan dengan implementasi kepengawasan terutama tentang supervisi akademik dan pengembangan kompetensi pedagogik guru PAI SD serta dapat menjadi bahan masukan bagi siapapun yang berminat menindaklanjuti hasil penelitian ini pada bidang penelitian yang relevan.

  b.

  Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi: 1)

  Bagi penulis, hal ini bisa menambah wawasan dan cakrawala keilmuan khususnya tentang pengawasan, supervisi khususnya akademik dan tentang kompetensi pedagogik guru PAI SD. 2)

  Bagi Pengawas, sebagai bahan evaluasi dalam pelaksanaan kepengawasan yang selama ini telah dilaksanakan dan menjadikan pengawas mau meningkatkan proses supervisi terutama supervisi akademik supaya tujuan pendidikan yang dicapai guru dapat maksimal. 3)

  Kepala sekolah, sebagai bahan evaluasi peran kepala sekolah yang juga sebagai supervisor terhadap guru, dan menjadikan kepala sekolah mau meningkatkan proses supervisi terutama supervisi akademik terhadap guru supaya tujuan sekolah dapat tercapai dengan maksimal. 4)

  Bagi guru, dapat dijadikan sebagai evaluasi dan pembenahan terstruktur terhadap kompetensi pedagogik yang dimiliki supaya termotivasi untuk mengembangkan kompetensinya menjadi lebih baik.

  5) Seluruh pembaca, sebagai pengetahuan atau informasi untuk menambah partisipasi dan kepedulian terhadap dunia pendidikan karena dibutuhkan keterlibatan banyak pihak untuk menghasilkan kualitas pendidikan yang lebih bermutu.

D. Kajian Pustaka

  Supervisi akademik yang dilakukan pengawas sangat penting untuk mengembangkan kompetensi guru guna hasil pendidikan yang lebih baik.

  Sudah banyak tentunya penelitian

  • –penelitian yang di lakuakan oleh para peneliti tentang supervisi akademik, pengawas dan kompetensi guru. Sudah tentu bahwa kajiannya pun semakin luas dan komplek. Namun tetaplah ada hal yang belum tersentuh oleh penelitian-penelitian terdahulu, karena setiap hasil penelitian selalu memiliki sisi yang masih dapat dikaji atau dijadikan refrensi oleh peniliti lain.

  Adapun penelitian relevan yang pernah dilakukan sebelum penelitian ini yaitu sebagai berikut: Penelitian Ali Rif

  ’an, “Implementasi supervisi akademik dalam proses pembelajaran (Antara Konsep dan Praktik) ”. Inti dari penelitian Rif’an adalah

  Pelaksanaan supervisi pengajaran di lapangan, kenyataannya masih jauh dari konsep teoritik yang dikembangkan di jurusan/program manajemen pendidikan. Untuk mengatasi kesenjangan tersebut, diperlukan sosialisasi dan “tekanan” dari pihak-pihak yang komit terhadap kualitas pendidikan kepada para pengambil kebijakan dan pengelola pendidikan. Hal ini secara bersama- sama harus dilakukan dengan pengembangan budaya mutu dalam pendidikan,

  8 yang intinya terletak pada kualitas proses pembelajaran di dalam kelas.

   Taba heriyanto, meneliti

  “Supervisi Akademik Pengawas Sekolah Guru SMA di Kabupaten Kepahiang (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Supervisi Akademik)

  ”, inti dari tesis saudara Taba heriyanto adalah Pengawas sekolah memiliki andil dalam melaksanakan pengawasan akademik yakni menilai dan membina guru dalam rangka mempertinggi kualitas proses pembelajaran yang dilaksanakannya, sehingga kualitas hasil belajar peserta

  9 juga semakin baik.

  Ika Widi Astuti, meneliti Kompetensi Profesional Guru Pendidikan

  Agama Islam Madrasah Aliyah Al-Hikmah Gunungkidul. Hasil penelitian

  menunjukkan : (1) Guru PAI Madrasah Aliyah Al-Hikmah sudah memiliki kemampuan dalam penguasaan materi dan pengemabangan materi. Sehingga dalam kegiatan pembelajaran dapat dilakukan secara efektif untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Hal ini didasarkan pada beberapa hal, antara lain : kemampuan dalam menyampaikan materi dan penguasaan materi guru PAI telah menerapkan kurikulum pendidikan yang sesuai dengan kurikulum Departemen Agama. Tetapi ada juga Guru PAI MA GunungKidul yang penguasaan materi dan pengembangan materi bagus, tetapi tidak profesional dalam menjalankan tugasnya, hal ini terbukti dengan jarangnya salah satu guru ini masuk untuk melakukan proses belajar mengajar. (2) Untuk 8 Ali Rif’an, “Implementasi Supervisi Aakademik dalam Proses Pembelajaran (Antara

  Konsep dan Praktik) 9 ”, Tesis, UIN Jakarta, 2011.

  

Taba heriyanto, “Supervisi Akademik Pengawas Sekolah Guru SMA di Kabupaten Kepahiang (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Supervisi Akademik)”, Tesis, Universitas Bengkulu, 2013. meningkatkan kompetensi profesional di MA Gunungkidul dilakukan melalui upaya kepala madrasah, dan upaya guru secara personal. a) Upaya yang dilakukan oleh kepala madrasah adalah mengadakan FM2PG. Pelatihan/work shop, dengan memberikan kesempatan secara luas terhadap guru untuk mengaktualisasikan diri, melakukan kunjungan kelas, percakapan pribadi, penilaian sendiri, pemberian motivasi-motivasi, dan lain-lain. b) Usaha guru dalam meningkatkan kompetensi profesional masih sangat minim. Yaitu sebatas mengikuti kegiatan yang diselenggarakan pihak yayasan Al-Hikmah dalam meningkatkan kompetensi guru, tetapi ada juga guru PAI yang mengikuti pelatihan/seminar, AMT dengan biaya sendiri, membaca buku- buku/ dari media massa, mengakses internet, dan belajar menggunakan media

  10 pembelajaran.

  Riduan Muhammad, meneliti Kompetensi Guru Pendidikan Agama

  Islam dalam Pelaksanaan Evaluasi pembelajaran di SDLB. C (tuna graita) kemala bayangkari 2 kebomas gresik. Hasil penelitiannya dapat disimpilkan

  bahwa guru Pendidikan Agama Islam di SDLB.C (TUNA GRAHITA) Kemala Bhayangkari 2 Kebomas Gresik memiliki kompetensi yang tinggi

  11 dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran.

  Penelitian terdahulu yang penulis tulis di atas mengungkap tentang supervisi akademik secara umum dan peranannya dalam perbaikan proses pembelajaran serta mengkaji tentang kompetensi guru dalam mengevaluasi 10 Ika Widi Astuti, “Kompetensi Profesional Guru Pendidikan Agama Islam Madrasah

  Aliyah Al- 11 Hikmah Gunungkidul”, Tesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2009.

  Riduan Muhammad, Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pelaksanaan Evaluasi Pembelajaran di SDLB C (tuna graita) Kemala Bayangkari 2 Kebomas Gresik

  ”, Tesis, UIN Sunan Ampel Surabaya, 2010. pembelajaran. Penelitian ini lebih fokus pada implementasi supervisi akademik pengawas dan kepala sekolah dalam mengembangkan kompetensi pedagogik guru PAI SD.

E. Metodologi Penelitian 1. Jenis Penelitian

  Dengan berlandaskan pada masalah, maka penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif yang berdasarkan studi lapangan (field research) dengan pendekatan deskriptif naturalistik, yaitu sebuah pendekatan dalam penelitian yang menggambarkan kondisi obyek dan subyek penelitian

  12 dengan gambaran sewajarnya atau apa adanya.

  2. Pendekatan Penelitian

  Penelitian ini bersifat kualitatif dengan pendekatan deskriptif naturalistik karena penelitiaannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting). Sumber datanya ialah situasi wajar, peneliti mengumpulkan data berdasarkan observasi situasi wajar, sebagaimana adanya. Peneliti adalah instrument kunci yang mengadakan pengamatan

  13 dan wawancara sendiri.

  3. Objek Studi

  Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan (field research) yang bersifat studi kasus dengan mengambil objek studi peranan supervisi

  12 13 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 2001, 18.

  Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2013, 14-15. akademik pengawas dan kepala sekolah dalam mengembangkan kompetensi guru PAI SD.

  Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal Tahun 2016, dikarenakan beberapa hal, yaitu:

  a. Lokasi yang penulis teliti merupakan daerah yang letaknya agak jauh dari kota yang problematikanya lebih banyak dan hitrogen, sehingga nilai tawarnya memiliki nilai lebih untuk diteliti;

  b. Dengan satu kecamatan semakin banyak dinamika yang dapat kita gambarkan dan problematika yang kita temukan; c. Kecamatan Bumijawa merupakan letak yang terdekat dengan rumah penulis sehingga dari segi biaya dapat lebih menghemat dan dari segi waktupun dapat terjangkau, akan tetapi secara nilai kevalidan data tetap terjaga.

4. Jenis dan Sumber Data a.

  Jenis Data Penelitian ini termasuk penelitian lapangan (Field Research), yaitu

  14 research yang dilakukan dikancah atau medan terjadinya gejala-gejala.

  Maka jenis data yang dibutuhkan dan yang digunakan adalah jenis data lapangan yang disajikan secara deskriptif.

  b.

  Sember Data Untuk mengumpulkan sejumlah data diperlukan sumber data 14 diberbagai sumber yaitu: Sutrisno Hadi, Metodologi Research, jilid 1, Yogyakarta: Andi Offset, 2000, 9.

  1) Data Primer

  Data Primer yaitu data pokok dalam penelitian ini, yaitu data tentang implementasi supervisi akademik pengawas dan kepala sekolah dalam mengembangkan kompetensi pedagogik guru PAI SD se Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal Tahun 2016. Data ini dikumpulkan dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. 2)

  Data Sekunder Data sekunder dalam penelitian ini adalah sebagai pendukung, yaitu kondisi obyektif pengawas, kepala sekolah dan guru PAI SD se

  Kecamatan. Bumijawa Kabupaten Tegal Tahun 2016. Data ini berupa perencanaan kepengawasan, jadwal kepengawasan, data pengawas guru PAI SD, kepala sekolah, data guru PAI SD se Kecamatan Bumijawa, sarana yang digunakan serta lain - lain. Data ini dikumpulkan dengan teknik observasi dan dokumentasi.

5. Teknik Pengumpulan Data

  Dalam melakukan pengumpulan data peneliti menjadikan Pengawas dan guru yang tergabung dalam gugus Gatotkaca untuk menjadi informan dalam penggalian dan pengumpulan data. Data kualitatif diambil melalui : a.

  Observasi Observasi partisipan dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan

  15 15 pedoman sebagai instrumen pengamatan. Peneliti terlibat langsung, Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek), Jakarta: Rineka Cipta, 2002, 129. sehinggga observasi partisipan digunakan untuk mencari data-data implementasi supervisi akademik pengawas dan kompetensi guru PAI SD se Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal.

  b.

  Wawancara Wawancara ini dilakukan agar memperoleh data untuk memperkuat data hasil observasi. Selebihnya wawancara dilakukan secara open-

  16 ended , non struktur, sehingga lebih fleksibel. Daftar yang dimintai

  wawancara tersebut adalah: Pengawas PAI SD dan kepala sekolah sebagai supervisor untuk mengetahui tentang implementasi supervisi akademik. Guru PAI SD sebagai pemilik Kompetensi dan pelaksana pembelajaran di kelas untuk mengetahui perangkat pembelajaran, metode, dan media yang disiapkan sekaligus digunakan dalam proses pembelajaran guru PAI SD se Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal Tahun 2016 .

  c.

  Dokumentasi Dokumentasi ini berupa arsip-arsip tentang kepengawasan pengawas dan kepala sekolah serta kompetensi guru PAI SD se

  Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal Tahun 2016.

6. Metode Analisis Data

  Analisis data merupakan upaya mencari dan menata secara 16 sistematis catatan hasil observasi, wawancara, dan lainya untuk Nana Sudjana, Prosedur Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001, 202. meningkatkan pemahaman peneliti tentang fenomena yang diteliti dan

  17 menyajikannya sebagai temuan bagi orang lain.

  Analisa data sebagaimana menurut Patton yang dikutip oleh Lexy J Moleong adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya

  18 kedalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar.

  Analisis dilakukan atas data yang ditemukan di lapangan, dan bukan sebagai upaya untuk menguji teori yang telah ditetapkan sebelumnya, mengingat bahwa penelitian kualitatif menolak pra-konsep sebelum terjun

  19 di lapangan.

  Adapun analisis data pada penelitian ini mengikuti model Miles and Huberman yang dikutip oleh Sugiyono:

  Periode pengumpulan

  Reduksi Data data co llection

  Selama Antisipas Setelah Data

  Display data i display

  ANALISIS Selama Setelah

  Data Kesimpulan/verifikasi reduction

  Setelah Selama Conclusions:drawing/ verifying

  20 Gambar 1.1. Diagram komponen dalam analisis data.

  17 18 Noeng Muhadjir, Metode Penelitian Kualitatif..., 71. 19 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif..., 103. 20 Noeng Muhadjir, Metode Penelitian Kualitatif..., 166.

  Sugiyono, Prosedur Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002, 246.

  Berdasarkan definisi dan diagram di atas, maka langkah-langkah analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a.

  Menelaah data yang berhasil dikumpulkan dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi.

  b.

  Mengadakan reduksi data dengan cara mengambil data yang dapat diolah lebih lanjut.

  c.

  Menyusun data dalam satuan-satuan yang relevan.

  d.

  Melakukan kategorisasi sambil melakukan pengkodean (coding) e. Mengadakan pemeriksaan keabsahan data f. Menafsirkan data dan mengambil kesimpulan secara induktif dengan cara berfikir berdasarkan fakta-fakta khusus, kemudian diarahkan

  21 kepada penarikan kesimpulan yang bersifat umum.

F. Sistematika Penulisan Tesis

  Untuk memudahkan dalam memahami isi tesis ini, maka terlebih dahulu penulis sajikan tentang sistematika penulisan tesis secara garis besarnya.

  Bab satu, pada bab ini berisi tentang: Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Signifikansi Penelitian, Kajian Pustaka, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan Tesis.

  Bab dua, tentang supervisi akademik dan kompetensi pedagogik. Pada

  bab ini membahas empat sub bab, yaitu: sub bab pertama tentang Supervisi Akademik Pengawas, sub bab ke dua Supervisi Akademik Kepala Sekolah,

21 H. M. Arifin, Ilmu Perbandingan Pendidikan, Jakarta: Golden Terayon Press, 2003, 45.

  sub bab ke tiga tentang Kompetensi pedagogik guru, dan sub bab ke empat tentang peran kompetensi pedagogik guru pai dalam mengajar.

  Bab tiga membahas tentang profil. Pada bab ini membahas tiga sub bab, yaitu: sub bab pertama membahas tentang Profil Kecamatan Bumijawa, Sub bab ke dua membahas tentang profil pengawas dan sub bab ke tiga membahas tentang profil kepala sekolah.

  Bab empat membahas tentang supervisi akademik pengawas dan kepala sekolah. Pada bab ini membahas tiga sub bab, yaitu: sub bab pertama membahas tentang tahapan implementasi supervisi akademik. Sub bab ke dua membahas tentang keberhasilan supervisi akademik, dan sub bab ke tiga membahas tentang hambatan supervisi akademik.

  Bab lima penutup, meliputi: simpulan dan Saran.