HUBUNGAN ANAK RETARDASI MENTAL DENGAN DEPRESI ORANG TUA - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

  

SKRIPSI

HUBUNGAN ANAK RETARDASI MENTAL DENGAN DEPRESI

ORANG TUA

( Studi di Sekolah Dasar Luar Biasa Muhammadiyah Jombang )

  

ROMADHONA FEBRIANTI

13.321.0110

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

INSAN CENDEKIA MEDIKA

  

HUBUNGAN ANAK RETARDASI MENTAL

DENGAN DEPRESI ORANG TUA

(Studi di Sekolah Dasar Luar Biasa Muhammadiyah Jombang)

SKRIPSI

  Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada Program studi S1 Keperawatan pada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendekia Medika Jombang

  

ROMADHONA FEBRIANTI

13.321.0110

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

  

INSAN CENDEKIA MEDIKA

JOMBANG

2017

RIWAYAT HIDUP

  Penulis dilahirkan di Madiun pada tanggal 3 Februari 1995 dari Ayah yang bernama Dedi dan Ibu yang bernama Susani, penulis merupakan putri bungsu dari tiga bersaudara.

  Tahun 2001 penulis lulus dari RA Bunga Bangsa Doho Dolopo Madiun, Tahun 2007 penulis lulus dari SDN Dolopo 1 Madiun, Tahun 2010 penulis lulus dari SMP Negeri 2 Dolopo Madiun, Tahun 2013 penulis lulus dari SMA Negeri 1 Dolopo Madiun, dan pada tahun 2013 penulis masuk STIKES “Insan Cendekia Medika” Jombang dan memilih program Studi S1 Keperawatan dari lima program studi yang ada di STIKES “ICME” Jombang.

  Demikian riwayat hidup dibuat dengan sebenarnya.

  Jombang, 2017 Penulis

  

MOTTO

“Sebuah tantangan akan selalu menjadi beban, jika itu hanya difikirkan. Sebuh cita cita juga hanya

menjadi beban, jika itu hanya angan-angan. Jadi hadapilah dan kerjakanlah maka itu semua akan

jadi kenyataan”

  (Febrianti, 2017)

  

PERSEMBAHAN

  Assalamuallaikum wr. Wb Seiring dengan doa dan puji syukur kehadirat Allah SWT, penelitian skripsi ini saya persembahkan kepada :.

  Ibu dan Ayahku Tercinta Sebagai tanda bakti, hormat, dan rasa terima kasih yang tiada terhingga kupersembahkan karya sederhana ini kepada kedua orang tuaku tercinta, Ayahku

  Dedi dan Ibuku Susani yang telah mendidik, mencintai, menyayangiku sepenuh hati dan memberikan pelajaran hidup yang begitu berarti, untuk masa dimana saya akan mengahadapi dikemudian hari. Tak lupa memeberikan bimbingan baik secara moril maupun materil. Semoga ini menjadi awal yang bisa membuat ibu dan ayah bahagia, karena aku sadar selama ini belum bisa memberikan yang terbaik. Terimakasih kedua orang tuaku.

  Teruntuk Partner hati, Partner bertukar pikiran, Partner yang selalu memberikan semangat saudara Dony Dwi Anggara, terimakasih selalu mendukung setiap langkah ini untuk menjadi orang yang sukses dan berarti.

  Teman satu kelompok serta teman-teman Prodi S1 Keperawatan perjuangan kita berawal dan berakhir bersama. Serta keluarga besar Kost Korea terimakasih untuk semangatnya dan berjuangan bersama. Terutama terimakasih sahabatku Yuhana Urba Saraswati yang senantiasa sabar mengantar dan menjadi Partner is

  

the best selama ini, terimakasih juga untuk Soffi Nor Ida Ayu Saputri, Tia

Lisdiati, Debby Suci R terimakasih semangat dan motivasinya, serta bantuannya.

  Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu.

  Semoga amal kebaikan, doa, dan motivasi yang diberikan mendapatkan imbalan pahala dari Allah SWT, dan semoga skripsi bermanfaat bagi pembaca. Waalaikumsalam Wr. Wb.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya akhirnya penyusun dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan Anak Retardasi Mental Dengan Depresi Orang Tua (Studi Di SLB Muhammadiyah Jombang)”. Proposal skripsi ini ditulis sebagai persyaratan kelulusan demi menempuh Program Studi Sarjana Keperawatan di Sekolah Ilmu Kesehatan Insan Cendekia Medika Jombang.

  Penyusunan proposal skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak H. Bambang Tutuko S.H, S.Kep.,Ns.M.H. selaku Ketua STIKes Insan Cendekia Medika Jombang yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan di Program Studi Ilmu Keperawatan. Ibu Inayatur Rosyidah,S.Kep.,Ns.,M.Kep. selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan. Bapak Marxis Udaya, S.Kep.,Ns.MM selaku pembimbing I dan Ibu Iva Milia Hani Rahmawati, S.Kep.,Ns.M.Kep. selaku pembimbing II yang telah banyak membimbing dalam menyelesaikan usulan skripsi ini.

  Penyusun menyadari bahwa skripsi ini masih kurang dari kesempurnaan, oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

  Jombang, Mei 2017

  

ABSTRAK

HUBUNGAN ANAK RETARDASI MENTAL DENGAN

DEPRESI ORANG TUA

(Studi di Sekolah Dasar Luar Biasa Muhammadiyah Jombang)

ROMADHONA FEBRIANTI

  Orang tua yang tidak bisa menerima kenyataan anak dengan retardasi mental maka akan berdampak terhadap psikologi orang tua yang bisa menyebabkan depresi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan anak retrdasi mental dengan depresi orang tua di SDLB Muhammadiyah Jombang.

  Desain penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh orang tua yang memiliki anak retardasi mental di SDLB Muhammadiyah Jombang, sebanyak 29 orang dengan teknik Probability

  

Sampling jenis Simple Random Sampling dan sampel 27 orang. Pengolahan data

  menggunakan editing, coding, scoring dan tabulating. Analisa data menggunakan uji Spearman Rank dengan nilai alpha (0,05).

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar anak retardasi mental mengalami retardasi mental ringan sejumlah 14 orang dengan persentase 51,9 %, sedangkan tingkat depresi orang tua sebagian besar dari responden mengalami depresi ringan sejumlah 18 orang dengan persentase 66,7 %. Hasil uji statistik diterima. didapatkan nilai p = 0,02, jika α = 0,05 maka p < α yang artinya H

  1 Kesimpulan dalam penelitian ini, ada hubungan anak retardasi mental dengan depresi orang tua.

  Kata kunci : retardasi mental, depresi, orang tua

  

ABSTRACT

THE RELATION OF CHILDREN OF MENTAL RETARDATION WITH PARENTS’

DEPRESSION (Studied In The Extraordinary Elementary School Of Muhammadiyah

Jombang)

ROMADHONA FEBRIANTI

  Parents who can not accept the reality of children with mental retardation

so that will impact to parents’ psicology which can cause depressions. The

purpose of this researh was to know the relation of children of mental retardation

with parents’ depression in the extraordinary elementary school of

Muhammadiyah Jombang.

  This research design used design of cross sectional. The population in this

research were all parents whose children with mental retardation in the SDLB

Muhammadiyah Jombang, as many as 29 people with technique of Probability

Sampling type Simple Random Sampling and the samples were 27 people. Data

processing used editing, coding, scoring and tabulating. Data analyzing used test

of Spearman Rank with value of alpha (0,05).

  The result showed that most of children with mental retardation experienced

mild retardation were number of 14 people with percentage 51,9 %, while the

level of parents’ depression were most of respondents experienced mild

depression with number of 18 people with percentage 66,7 %. The result of

statistical test was obtained value of p = 0,02, if α = 0,05 so p < α which meant

H was accepted.

1 The conclusion in this research, there was relation children of mental retardation with parents’ depression.

  Keywords: mental retardation, depression, parents

  

DAFTAR ISI

..........................................................................................................................

  SAMPUL

  i .........................................................................................

  PENYATAAN KEASLIAN

  ii

  PENYATAAN BEBAS PLAGIASI ........................................................................... iii

  .............................................................................................. iv

  SURAT PERNYATAAN ........................................................................................... PERSETUJUAN SKRIPSI v

  ............................................................................................ vi

  PENGESAHAN SKRIPSI RIWAYAT HIDUP ........................................................................................................ vii

  ............................................................................................................................. viii

  MOTTO

  ........................................................................................................... ix

  PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR ................................................................................................... x

  ........................................................................................................................ xi

  ABSTRAK

  ....................................................................................................................... xii ABSTRACT

  DAFTAR ISI .................................................................................................................... xiii DAFTAR TABEL ........................................................................................................... xvi

  ..................................................................................................... xvii

  DAFTAR GAMBAR

  .................................................................................................. xviii

  DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR SINGKATAN ............................................................................................... xix

  BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................................

  1.1 Latar Belakang 1 1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................

  4 ...............................................................................................

  1.3 Tujuan Penelitian 4 .......................................................................................

  1.3.1 Tujuan Umum 4 ......................................................................................

  1.3.2 Tujuan Khusus 4 1.4 Manfaat Penelitan ..............................................................................................

  4 ...................................................................................

  1.4.1 Manfaat Teoritis 4 .....................................................................................

  1.4.2 Manfaat Praktis

  5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Depresi ..................................................................................................

  6 ...............................................................................

  2.1.1 Pengertian Depresi

  6

  2.1.4 Jenis Depresi .............................................................................

  9 2.1.5 Teori Sister Callista Roy ..........................................................

  10 2.2 Konsep Retardasi Mental .....................................................................

  13 2.2.1 Pengertian Retardasi Mental .....................................................

  13 2.2.2 Penyebab Retardasi Mental ......................................................

  14 2.2.3 Tingkat-Tingkat Retardasi Mental ...........................................

  21 2.2.4 Gejala Retardasi Mental ...........................................................

  23 2.2.5 Penanganan Retardasi Mental ..................................................

  25 2.2.6 Penatalaksanaan Retardasi Mental ...........................................

  25 2.3 Konsep Orang Tua ...............................................................................

  26 2.3.1 Pengertian orang tua .................................................................

  26 2.3.2 Peran orang tua .........................................................................

  26 2.3.3 Fungsi Orang Tua .....................................................................

  29 2.3.4 Bentuk Dukungan Orang Tua ...................................................

  31 2.4 Hubungan Anak Retardasi Mental Dengan Depresi Orang Tua ..........

  32 BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1 Kerangka Konseptual .........................................................................

  35 3.2 Hipotesis Penelitian ............................................................................

  36 BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian ...........................................................................

  37 4.2 Waktu dan Tempat Penelitian ..............................................................

  38 4.2.1 Waktu Penelitian ......................................................................

  38 4.2.2 Tempat Penelitian .....................................................................

  38 4.3 Populasi, Sampel dan Sampling ...........................................................

  38 4.3.1 Populasi ....................................................................................

  38 4.3.2 Sampel ......................................................................................

  38 4.3.3 Sampling ...................................................................................

  39 4.4 Kerangka Kerja (Frame Work).............................................................

  40 4.5 Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional ...................................

  41 4.5.1 Variabel ...................................................................................

  41

  4.6.1 Uji Instrument Penelitian ..........................................................

  44 4.7 Teknik Pengumpulan Data ...................................................................

  45 4.8 Pengolahan Dan Analisa Data ..............................................................

  46 4.8.1 Pengolahan Data ......................................................................

  46 4.8.2 Analisa Data .............................................................................

  49 4.9 Etika Penelitian ....................................................................................

  50 4.9.1 Infomed Consent .......................................................................

  50 4.9.2 Anonimity (tanpa nama) ............................................................

  50 4.9.3 Confidentiality (kerahasiaan) ....................................................

  51 4.10.Keterbatasan Penelitian ........................................................................

  51 BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian ....................................................................................

  52 5.1.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian .......................................

  52 5.1.2 Data Umum ..............................................................................

  53 5.1.3 Data Khusus ............................................................................

  55 5.2 Pembahasan ..........................................................................................

  60

  5.2.1 Anak Retardasi Mental di SDLB Muhammadiyah Jombang ..................................................................................

  60 5.2.2 Depresi Orang Tua di SDLB Muhammadiyah Jombang .........

  61

  5.2.3 Hubungan Anak Retardasi Mental Dengan Depresi Orang Tua Di SDLB Muhammadiyah Jombang .................................

  65 BAB 6 PENUTUP 6.1 Kesimpulan .............................................................................................

  68 6.2 Saran .......................................................................................................

  68 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

  58

  55

  5.7 Tabulasi silang anak retardasi mental dengan depresi orang tua di SDLB Muhammadiyah Jombang tahun 2017 .................................................

  56

  5.8 Tabulasi silang hubungan umur dengan depresi di SDLB Muhammadiyah Jombang tahun 2017 ..............................................................

  57

  5.9 Tabulasi silang hubungan jenis kelamin dengan depresi di SDLB Muhammadiyah Jombang tahun 2017 ..............................................................

  5.10 Tabulasi silang hubungan pendidikan dengan depresi di

  55

  SDLB

  Muhammadiyah Jombang tahun 2017 ..............................................................

  58

  5.11 Tabulasi silang hubungan pekerjaan dengan depresi di

  SDLB

  Muhammadiyah Jombang tahun 2017 ..............................................................

  5.6 Distribusi frekuensi responden berdasarkan tingkat depresi di SDLB Muhammadiyah Jombang tahun 2017 ..............................................................

  5.5 Distribusi frekuensi berdasarkan anak retardasi mental di SDLB Muhammadiyah Jombang tahun 2017 ..............................................................

  No. Tabel

  53

  Halaman

  4.1 Definisi oprasional hubungan anak retardasi mental dengan depresi orang tua

  .................................................................................................................

  42

  5.1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan usia di

  SDLB Muhammadiyah Jombang tahun 2017 ..............................................................

  5.2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan jenis kelamin di SDLB Muhammadiyah Jombang tahun 2017 ..............................................................

  54

  53

  5.3 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pendidikan di SDLB Muhammadiyah Jombang tahun 2017 ..............................................................

  54

  5.4 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pekerjaan di

  SDLB

  Muhammadiyah Jombang tahun 2017 ..............................................................

  59

  

DAFTAR GAMBAR

  No. Gambar

  Halaman

  3.1 Kerangka Konseptual Penelitian Hubungan Anak Retradasi Mental Dengan Depresi Orang Tua ...................................................................................

  35

  4.1 Kerangka Kerja Hubungan Anak Retardasi Mental Dengan Depresi .................................................................................................................

  Orang Tua

  40

  

DAFTAR LAMPIRAN

  82 Lampiran 10 Lembar Observasi Anak Retrdasi Mental ..........................................

  96 Lampiran 15 Lembar Bimbingan Skripsi ...................................................................

  92 Lampiran 14 Dokumentasi Penelitian .........................................................................

  Rank ...........................................................................................................

  91 Lampiran 13 Hasil Frekuensi, Crosstabulation, dan Uji Analisa Spearman

  89 Lampiran 12 Tabulasi Data Khusus ............................................................................

  88 Lampiran 11 Tabulasi Data Umum .............................................................................

  81 Lampiran 9 Kuesioner ....................................................................................................

  Lampiran 1 Jadwal penelitian .......................................................................................

  80 Lampiran 8 Kisi-Kisi Kuesioner ..................................................................................

  79 Lampiran 7 Lembar Persetujuan Sebagai Responden .............................................

  78 Lampiran 6 Lembar Permohonan Calon Responden ...............................................

  77 Lampiran 5 Surat Balasan Penelitian ..........................................................................

  76 Lampiran 4 Surat Ijin Penelitian ..................................................................................

  75 Lampiran 3 Surat Ijin Pre Survey Data Dan Studi Pendahuluan ...........................

  74 Lampiran 2 Surat Pengajuan Judul ..............................................................................

  98 Lampiran 16 Lembar pernyataan bebas plagiasi ...................................................... 102

DAFTAR SINGKATAN

  DKK : Dan Kawan-Kawan SDLB : Sekolah Dasar Luar Biasa SMP : Sekolah Menengah Pertama

  IQ : Intelligence Quotient SPSS : Sratistical Package Social Scienes APA : American Psychologis Association SD : Sekolah Dasar SLB : Sekolah Luar Biasa BDI : Beck Depression Inventory PPDGJ : Pedoman Penggolongan Diagnostik Gangguan Jiwa

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

  Setiap orang tua pasti menginginkan keturunan yang normal. Namun hal tersebut pada kenyataannya tidak sesuai apa yang diinginkan orang tua, yaitu anak dengan keadaan yang sehat baik fisik atau mentalnya. Retardasi mental merupakan salah satu contoh dari gangguan perkembangan anak yang dapat ditemui, dengan karakteristik kecerdasannya dibawah rata-rata (IQ 70 atau lebih rendah) sehingga kesulitan dalam beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.

  Sebagai orang tua dengan anak retardasi mental tentunya mengalami stressor tersendiri bagi orang tua dengan keadaan anaknya, stressor akan mempengaruhi depresi bagi orang tua apa bila tidak bisa menerima keadaan anaknya.

  Menurut Indrabhushan, Amool & Akhtar (2009) orang tua harus sadar bagaimana pentingnya pelatihan, pengelolaan, merehabilitasikan anak-anak dengan keterbatasan mental. Karena orang tua dari awal mempunyai peran yang efektif bagi perkembangan anak retardasi mental. Hasil penelitian Sekar & Hafsah (2011) bahwa orang tua mampu menerima keadaan anak retardasi mental dengan baik, serta selalu membina hubungan baik dengan anak. Serta bisa mengungkapkan permasalahan dan mengekspresikan permasalah dengan hal yang positif dan dengan perasaan senang hati, cara tersebut merupakan cara untuk membentengi diri dari stress.

  Di Amerika kejadian anak remaja dan orang dewasa dengan keterbatasan mental akan berpengaruh dengan kondisi mental ibu, jumlah anak remaja dan

  Wai Chan et al., 2017

  retardasi mental dan autisme sejumlah 213 ( ). Menurut catatan WHO, di Amerika 3% penduduknya mengalami retardasi mental, di Belanda 2,6%, di Inggris 1-8%, di Asia kurang lebih 3%. Di Indonesia retardasi mental merupakan masalah yang cukup besar karena 1-3% dari jumlah penduduk Indonesia menderita retardasi mental, yang berarti dalam 1000 penduduk diperkirakan 30 penduduk menderita retardasi mental dengan kriteria retardasi mental ringan 80% retardasi mental sedang 12%, retardasi mental berat 1%. Kejadiannya sulit diketahui karena retardasi mental tidak dikenali sampai anak- anak usia pertengahan karena retardasi masih dalam tahap ringan, insiden tertinggi pada anak usia 10-14 tahun. Retardasi mental lebih banyak dialami oleh laki-laki 1,5 kali dibandingkan perempuan (Zemmy, 2014).

  Sebagian anak dengan retardasi mental akan membawa dampak terhadap anak dan keluarga, dampak negatif juga dirasakan oleh keluarga. Orang tua yang mengalami anak dengan retardasi mental akan mengalami depresi mengenai ketidakpastian masa depan anak. Orang tua juga harus tau bagaimana mekanisme koping dalam menghadapi anak dengan retardasi mental sehingga dapat mengendalikan stressor agar tidak terjadi suatu depresi. Menurut hasil penelitian Herdy, dkk (2012) bahwa sebagian besar ibu yang memliki anak cacat mental mengalami depresi, terutama dalam bentuk depresi ringan.

  Salah satu faktor internal dalam diri individu yang berperan mempengaruhi stress adalah koping, strategi koping juga diperlukan ibu yang memiliki anak retardasi mental untuk mengurangi stress pengasuhan yang dialami ibu. Pola koping ini diperlukan dalam berbagai permasalahan yang muncul misalnya membutuhkan langkah yang aktif seperti perencanaan terhadap perawatan dan penanganan anak retardasi mental agar ibu tidak putus asa terhadap masa depan anaknya yang bisa diantisipasi sejak dini agar orang tua tidak mengalami depresi jika memiliki anak retardasi mental (Rini, 2007). Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti jumlah murid dengan retardasi mental di SDLB Muhammadiyah Jombang sejumlah 29 anak terbagi dalam kelas satu sampai kelas enam. Menurut guru di SDLB tersebut anak dengan retardasi mental ringan masuk dibagian tunagrahita ringan (C) anak yang mampu dididik atau dilatih. Kemudian peneliti melakukan studi pendahuluan secara wawancara pada 7 orang tua yang memiliki anak retardasi mental pada 4 Maret 2017 di SDLB Muhammadiyah Jombang. Didapatkan 5 orang tua mengatakan bahwa orang tua merasa kawatir terhadap perkembangan anak mereka karena tidak seperti anak pada umumnya, terkadang orang tua membatasi anak bersosialisasi dilingkungan rumahnya karena takut dan malu anaknya nantinya tidak diterima oleh teman bermainnya atupun tetangga. Ada juga orang tua yang beranggapan bahwa anak retardasi mental bisa sembuh jika disekolahkan di SDLB dan nantinya bisa sekolah di SMP umum.

  Sedangkan 2 orang tua yang lain merasa bagaimanapun keadaan dan kondisi anaknya harus disyukuri dan ikhlas untuk merawatnya karena anak adalah titipan dari Allah SWT yang harus dirawat dengan baik. Dengan uraian diatas peneliti ingin meneliti tentang hubungan anak retardasi mental dengan depresi orang tua.

  1.2. Rumusan Masalah

  “Apakah ada hubungan anak retardasi mental dengan depresi orang tua di SDLB Muhammadiyah Jombang?”

  1.3. Tujuan Penelitian Tujuan Umum 1.3.1.

  Menganalisis hubungan anak retardasi mental dengan depresi orang tua di Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) Muhammadiyah Jombang.

  Tujuan Khusus 1.3.2.

  1. Mengidenfitikasi tingkat anak retardasi mental di SDLB Muhammadiyah Jombang.

  2. Mengidenfitikasi tingkat depresi orang tua di SDLB Muhammadiyah Jombang.

  3. Menganalisis hubungan anak retardasi mental dengan depresi orang tua di SDLB Muhammadiyah Jombang.

  1.4. Manfaat Penelitan

  1.4.1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber informasi atau referensi untuk mengembangkan ilmu keperawatan dengan judul yang berbeda.

  Serta dapat memberikan pengetahuan tentang anak retardasi mental dengan depresi yang dialami orang tua.

  1.4.2. Manfaat Praktis

  1. Bagi Orang Tua Dengan Anak Retardasi Mental Bagi orang tua anak retardasi mental hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan agar orang tua yang memiliki anak retardasi mental memiliki koping individu yang baik agar orang tua tidak terjadi depresi, serta orang tua lebih menerima keadaan anak dan bisa mengarahkan anak retardasi mental lebih baik lagi.

  2. Bagi Peneliti Selanjutnya Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dan mengembangkan penelitian selanjutnya terutama terkait dengan tingkat depresi yang dialami oleh orang tua yang memiliki anak retardasi mental agar tidak terjadi suatu depresi.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Konsep Depresi 2.1.

  2.1.1. Pengertian Depresi Philip L. Rice (1992: 34 dalam Kholil, 2010) memberikan definisi depresi sebagai gangguan mood, kondisi emosional berkepanjangan yang mewarnai seluruh proses mental (berfikir, berperasaan dan berperilaku) seseorang. Pada umumnya mood yang secara dominan muncul adalah perasaan tidak berdaya dan kehilangan harapan. Depresi ditandai dengan perasaan sedih yang psikopatologis, kehilangan minat dan kegembiraan, berkurangnya energy yang menuju kepada meningkatnya keadaan mudah lelah yang sangat nyata sesudah bekerja sedikit saja, dan kekurangan aktifitas.

  Depresi merupakan gangguan mental yang sering terjadi di tengah masyarakat. Berawal dari stress yang tidak diatasi, maka seseorang bisa jatuh ke fase depresi. Penyakit ini kerap diabaikan karena dianggap bisa hilang sendiri tanpa pengobatan. Padahal, depresi yang tidak diterapi dengan baik bisa berakhir dengan bunuh diri. Secara global, 50% penderita depresi berpikiran untuk bunuh diri, tetapi yang akhirnya mengakhiri ada 15%.

  2.1.2. Tanda Dan Gejala Depresi Menurut Frank J. Bruno (1997: 26) mengemukakan bahwa ada beberapa tanda dan gejala depresi, yakni:

  1. Secara umum tidak pernah merasa senang dalam hidup ini. Tantangan yang ada, proyek, hobi, atau rekeasi tidak memberikan kesenangan.

  2. Distorsi dalam perilaku makan. Orang yang mengalami depresi tingkat sedang cenderung untuk makan secara berlebih, namun berbeda jika kondisinya telah parah seseorang cenderung akan kehilangan gairah makan.

  3. Gangguan tidur. Tergantung pada setiap orang dan berbagai macam faktor tertentu, sebagai orang mengalami depresi sulit tidur. Tetapi dilain pihak banyak orang mengalami depresi justru terlalu banyak tidur.

  4. Gangguan dalam aktivitas normal seseorang. Seseorang yang mengalami depresi mungkin akan mencoba lebih dari kemampuannya dalam setiap usaha untuk mengkomunikasikan idenya.

  5. Kurang energy. Orang yang mengalami depresi cenderung untuk mengatakan atau merasa, saya selalu merasa lelah atau saya capai. Ada anggapan bahwa gejala itu disebabkan oleh factor-faktor emosional, bukan factor biologis.

  6. Keyakinan bahwa seseorang mempunyai hidup yang tidak berguna, tidak efektif. Orang itu tidak mempunyai rasa percaya diri. Pemikiran seperti, saya menyia-nyiakan hidup saya, atau saya tidak bisa mencapai banyak kemajuan, sering kali terjadi.

  7. Kapasitas menurun untuk bisa berfikir dengan jernih dan untuk memecahkan masalah secara efektif. Keluhan utama yang sering terjadi adalah, saya tidak bisa berkonsentrasi.

  8. Perilaku merusak diri tidak langsung. Contohnya adalah penyalah gunaan alkohol atau narkoba, nikotin, dan obat-obat lainnya. Makan berlebih, terutama kalau seseorang mempunyai masalah kesehatan seperti misalnya menjadi gemuk, diabetes, hypoglycemia, atau bisa juga diidentifikasikan sebagai sala satu jenis perilaku merusak diri sendiri secara tidak langsung.

  9. Mempunyai pemikiran untuk bunuh diri. Tentu saja, bunuh diri yang sebenarnya, merupakan perilaku merusak diri sendiri secara langsung.

  2.1.3. Faktor Penyabab Depresi Faktor penyebab utama depresi adalah sebagai berikut:

  1. Kurang berfikir positif Ketika sesorang mengalami depresi, mereka merasa bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi, dan hal ini akan terjadi berulang kali. Dalam kejadian semacam ini, orang tersebut melihat lebih banyak hal buruk terhadap sesuatu secara sadar atau tidak sadar. Mereka selalu memfokuskan perhatian pada masalah dan mengabaikan keberhasilan serta kesuksesan yang mereka raih. Bagi seseorang yang berfikiran negatif dan memiliki kecenderungan depresi, segala hal yang terjadi merupakan cermin dari permasalahan dan kemunduran. Perubahan dalam diri seseorang atau perubahan lingkungan, yang merupakan perubahan wajar, dalam pikiran seseorang yang depresi merupakan bukti bahwa sesuatu yang buruk terjadi karena mereka.

  2. Kurangnya rasa percaya diri Orang-orang yang depresi tidak memiliki rasa percaya diri, mereka mereka selalu menganggap semua yang terjadi sebagai kegagalan mereka.

  Bahkan kesalahan sekecil apapun mereka anggap sebagai masalah besar dan meraka hal-hal tersebut menyuras perhatian mereka jauh lebih besar dari

  3. Lebih memperhatikan kesalahan Dalam kehidupan, pasti pernah melakukan kesalahan, beberapa orang membuat lebih banyak kesalahan. Orang yang menderita depresi lebih memfokuskan diri pada jumlah kesalahan yang mereka buat. Sebagai hasilnya, mereka menciptakan kesan negative mengenai kesalahan.

  Merasa tertekan karena berbagai kewajiban dalam hidup 4.

  Dalam situasi ini, orang-orang selalu berfikir apa yang seharusnya mereka lakukan dan tidak seharusnya mereka lakukan. Hasilnya, di penghujung hari mereka terbebani oleh sejumlah komitmen. Orang-orang dengan pola pikir semacam ini mengkonsentrasikan pikiran mereka pada kepahitan dan frekuensi dan juga mempengaruhi perilaku orang-orang disekitar mereka.

  5. Merasa lemah Permasalah bagi orang yang mengalami depresi adalah mereka merasa tidak ada satu hal pun yang bisa memuaskan mereka. Bahkan ketika merekan menyadari mereka bisa memperbaiki mood mereka, mereka tidak melakukannya. Nasihat yang mereka peroleh dari teman-teman dan keluarga dianggap tidak perlu dan tidak berguna. Mereka tidak berharap pada suatu waktu keadaan akan membaik. Mereka kehilangan harapan dan harapan perlahan hilang dari diri mereka. Pada titik ini, depresi tidak memberikan mereka merasakan kebahagiaan dan optimisme.

  2.1.4 Jenis Depresi Dalam psikologi, depresi merupakan salah satu jenis dari sekian banyak gangguan mental sebagai gejala atau pola dari tingkah laku psikologi yang tampak secara klinis terjadi pada seseorang yang berhubungan dengan keadaan distress atau gejala yang menyakitkan. Sementara itu, depresi sebagai salah satu bagian rasa sakit yang mendalam atas terjadinya sesuatu yang tidak menyenangkan sehingga memunculkan perasaan putus asa, tidak ada harapan, sedih, kecewa, dengan ditandai adanya perlambatan gerak dan fungsi tubuh.

  Secara umum depresi dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:

  1. Normal grief reaction

  Disebut sebagai reaksi normal atas kehilangan. Jenis ini dapat juga disebut sebagai exogeneos atau depresi aktif. Depresi itu terjadi berasal dari factor luar. Biasanya sebagai reaksi dari kehilangan sesuatu atau seseorang seperti misalnya pension, meningalnya seseorang yang dikasihi dan dicintai.

  2. Endogenous depression

  Faktor penyebab yang berasal dari dalam namun belum jelas sumbernya . Gangguan hormonal, gangguan fisik pada organ tubuh seperti gangguan otak atau susunan syaraf. Munculnya gangguan ini sering kali secara perlahan dan bertahap.

  3. Neurotic depression Neurotic depression atau depresi neurotik terjadi jika depresi reaktif

  tidak dapat terselesaikan dengan baik dan tuntas. Depresi ini merupakan respon terhadap stress dan kecemasan yang telah berlangsung lama.

  2.1.5 Teori Sister Callista Roy Teori Adaptasi Sister Callista Roy (Roy, 1980, 1989; Roy dan Obloy, 1979) keperawatan adalah membantu individu beradaptasi terhadap perubahan kebutuhan psikologi, konsep-diri, aturan-aturan yang berlaku, dan hubungan bebas pada waktu sehat dan sakit (Tomey dan Alligood, 2006). Kebutuhan akan pelayanan keperawatan timbul saat klien tidak dapat beradaptasi dengan tekanan lingkungan internal dan eksternal.

  Model Roy memfokuskan pada konsep adaptasi manusia, keperawatan, lingkungan dan kesehatan yang semuanya saling berhubungan satu sama lain.

  Manusia 1.

  Menurut Roy manusia adalah makluk bio, psiko, sosio, spiritual, yang secara terus menerus berinteraksi dengan lingkungan yang berubah (Mariner, 1986). Manusia dapat beradaptasi melalui proses internal yaitu regulator dan

  yang

  kognator. Regulator adalah suatu mekanisme mengatasi subsystem merespon secara otomatis terhadap perubahan lingkungan melalui proses Neuro Chemical-Endokrin (Meriner, 1986). Menurut Roy manusia mempunyai 4 model adaptasi yaitu : a) Kebutuhan Fisiological

  Kebutuhan fisiological meliputi kebutuhan dasar tubuh dan jalan kesepakatan dengan adaptasi dalam menghargai cairan dan elektrolit, latihan, istirahat, eliminasi, nutrisi dan oksigen serta regulasi yang berhubungan dengan perasaan, suhu, dan regulasi endokrin.

  b) Fungsi Peran Fungsi peran adalah penampilan tugas-tugas didasarkan pada posisi yang diberikan dalam masyarakat. Jika seseorang menampilkan lain dalam situasi yang diberikan. Peran utama yang diperagakan seseorang dapat dianalisa dengan membayangkan suatu formasi pohon.

  Batang dari pohon adalah peran utama sedangkan cabang atau ranting adalah peran tambahan.

  c) Saling Ketergantungan Model saling ketergantungan melibatkan hubungan seseorang dengan orang lain yang nyata dengan sistem pendukungnya. Fungsi saling ketergantungan seseorang mengatur dan memelihara integrasi fisik dengan kebutuhan yang dicapai untuk pemeliharaan dan saling mempengaruhi. Manusia secara terus menerus mengamati lingkungan untuk menerima stimulus sehingga dapat merespon terhadap stimulus dan pada akhirnya dapat beradaptasi.

  Sebagian system yang terbuka, individu menerima input atau stimulus baik dari lingkungan maupun dirinya sendiri. Tingkat adaptasi ditentukan oleh pengaruh stimulus fokal, konseptual dan residual. Adaptasi terjadi ketika individu merespon secara positif terhadap perubahan lingkungan. Respon adaptasi ini meningkatkan integrasi manusia untuk menjadi sehat. Respon yang tidak efektif terhadap stimulus, menimbulkan gangguan integrasi yang disebut sakit.

  d) Keperawatan Keperawatan bertujuan untuk membantu individu dalam usaha untuk adaptasi dengan menata lingkungan, sehingga dapat tercapai tingkat kesehatan yang maksimal. Sebagian system yang terbuka, sendiri. Tujuan keperawatan adalah membantu individu untuk meningkatkan kemampuan beradaptasi terhadap kebutuhan fisk, konsep diri, fungsi peran, dan interdependensi. Serta hubungan saling ketergantungan selama sehat dan sakit.

  2. Lingkungan Lingkungan adalah seluruh kondisi yang ada disekitar manusia yang dapat mempengaruhi perkembangan dan perilaku orang atau kelompok.

  Lingkungan adalah input ke dalam diri seseorang sebagai sistem adaptif yang melibatkan baik faktor internal maupun eksternal. Dengan demikian perubahan lingkungan menuntut peningkatan penggunaan energy untuk dapat beradaptasi.

  3. Kesehatan Kesehatan dan penyakit tidak dapat dielakkan dari pengalaman total kehidupan seseorang. Kesehatan terjadi ketika manusia secara kontinyu beradaptasi dengan stimulus, sehingga mereka bebas merespon stimulus yang lainnya. Pembebasan energi dari usaha-usaha penanggulanagan yang tidak efektif dapat meningkatkan kesembuhan dan kesehatan.

2.2. Konsep Retardasi Mental

  2.2.1. Pengertian Retardasi Mental Retardasi mental adalah kemampuan mental yang tidak mencukupi dan merupakan suatu kondisi yang ditandai oleh intelegensi yang rendah yang menyebabkan ketidakmampuan individu untuk belajar dan beradaptasi terhadap tuntutan masyarakat atas kemampuan yang dianggap normal (Soetjiningsih, 2006 dalam Eko Prabowo, 2014).

  Retardasi mental adalah suatu keadaan perkembangan jiwa yang terhenti atau tidak lengkap, yang terutama ditandai oleh terjadinya kendala ketrampilan selama masa perkembangan, sehingga berpengaruh pada tingkat kecerdasan secara menyeluruh, misalanya kemampuan koqnitif, bahasa, motorik dan sosial (Rusdi, 2001).

  Retardasi mental ialah keadaan dengan itelengensi yang kurang (subnormal) sejak masa perkembangan (sejak lahir atau sejak masa anak). Biasanya terdapat perkembangan mental yang kurang secara keseluruhan (seperti juga pada demensia), tetapi gejala umum yang menonjol ialah inteligensi yang keterbelakangan. Retardasi mental disebut juga oligofrenia (oligo = kurang atau sedikit dan fren = jiwa) atau tuna mental (Maramis, 2009).

  Menurut Rick Heber (1961) dalam Wiyani (2014) mengartikan retardasi mental sebagai fungsi intelektual yang terjadi pada masa perkembangan dan di hubungkan dengan gangguan adaptasi sosial.

  Menurut Grossman (1973) dalam Wiyani (2014) melalui Manual on

Terminology and Classfication in Mental Retardation merevisi definisi heber.

  Grossman mengartikan retardasi mental dengan penurunan fungsi intelektual yang menyeluruh secara bermakna dan secara langsung dapat menyebabkan gangguan adaptasi sosial, dan bermanisfestasi selama masa perkembangan.

  2.2.2. Penyebab Retardasi Mental Retardasi mental dapat disebabkan oleh aspek biologis, psikososial, atau kromosom dan genetis, penyakit infeksi, dan penggunaan alkohol pada saat ibu mengandung. Walaupun demikian, lebih dari separuh kasus retardasi mental tetap tidak dapat dijelaskan, terutama tergolong dalam retardasi mental ringan. Kasus- kasus yang tidak dapat dijelaskan ini mungkin melibatkan mungkin melibatkan dalam unsur budaya atau keluarga, mungkin pengasuhan dalam lingkungan rumah yang miskin. Atau mungkin penyebabnya merupakan interaksi antara faktor psikososial dan genetis, hal yang masih amat minim dipahami (Thaper dkk, 1994 dalam Nevid dkk, 2005).

  Pedoman penggolongan diagnosis gangguan jiwa ke-1 (PPDGJ-1) memeriksakan subkategori-subkategori klinis atau keadaan-keadaan yang sering disertai retardasi mental sebagai berikut :

  1. Akibat infeksi dan/atau intokfifikasi Dalam kelompok ini termasuk keadaan retardasi mental karena kerusakan jaringan otak akibat interaksi intracranial, karena serum, obat atau toksik lainnya. Beberapa contoh adalah : a. Parotitis epidemika, rubella, sifilis dan toxoplasmosis congenital.

  b. Ensefalopatia karena infeksi postnatal.

  c. Ensefalopatia karena toxsemia gravidarum atau karena intoxikasi lain.

  d.

  Ensefalopatia bilirubin (“Kernicterus”) e. Ensefalopatia post-imunisasi.

  Akibat rudapaksa dan/atau sebab fisik lain 2.