IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA (P2WKSS) DI KELURAHAN CIKERAI KECAMATAN CIBEBER KOTA CILEGON - FISIP Untirta Repository

  

IMPLEMENTASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN

PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN

SEJAHTERA (P2WKSS) DI KELURAHAN CIKERAI

KECAMATAN CIBEBER KOTA CILEGON

  

SKRIPSI

  Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat ujian Sarjana Strata-1 Konsentrasi Menajemen Publik pada Program Studi Ilmu Administrasi Negara

  Oleh : AMOH HAMROH

  6661090173

  

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA SERANG

2013

  ABSTRAK

  Amoh Hamroh. 6661090173. 2013. Implementasi Program Terpadu Peningkatan Peranan Wanita menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS) di Kelurahan Cikerai Kecamatan Cibeber Kota Cilegon. Program StudiIlmuAdministrasi Negara. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Dosen Pembimbing I : Dr. Agus Sjafari, S.Sos., M.Si. Dosen Pembimbing II : Rahmawati, S.Sos., M.Si.

  

Kata Kunci: ImplementasiKebijakan, Program Terpadu Peningkatan Peranan

Wanita menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera

  Latar belakang penelitian ini adalah rendahnya kondisi social masyarakat Kelurahan Cikerai, infrastruktur yang memprihatinkan, kondisi ekonomi masih rendah, kurangnya pengembangan potensi perempuan, kurangnya tanggung jawab dari pelaksana program, dan banyaknya kegiatan yang tidak sesuai dengan petunjuk teknis pelaksanaan. Dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi P2WKSS di Kelurahan Cikerai Kota Cilegon. Teori yang digunakan dalam penelitian adalah teori implementasi kebijakan menurut Charles O‟Jones yaitu organisasi, interpretasi, dan penerapan. Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif. Teknik analisis data penelitian menggunakan analisis data Prasetya Irawan. Hasil penelitian menunjukan implementasi program terpadu Peningkatan Peranan Wanita menuju Keluarga Sehatdan Sejahtera (P2WKSS) di Kelurahan Cikerai Kecamatan Cibeber Kota Cilegon belum berjalan dengan baik.

  Karena kurangnya sosialisasi program terpadu P2WKSS dari pihak penyelenggara, kurang aktifnya koordinasi yang dilakukan pihak BKBPP selaku pengurus program dengan dinas-dinas terkait, dan kegiatan kurang menyentuh pada SDM masyarakat khususnya perempuan. Saran dalam penelitian yaitu, meningkatan sosialisasi, meningkatkan koordinasi antara BKBPP dengan Dinas-dinas terkait, dan mengutamakan kegiatan yang berkaitan dengan Sumber Daya Manusia (SDM) Perempuan.

  

ABSTRACT

Amoh Hamroh. 6661090173. 2013.Implementation of The Increased of Women Role for

Properous and Healthy Family Programin Cikerai, Cibeber Subdistrict Cilegon.

Departement of Public Administration. Faculty of Social and Political Science.

st

University of Sultan Ageng Tirtayasa. 1 advisor : Dr. Agus Sjafari, S.Sos.,M.Si.

nd 2 advisor : Rahmawati, S.Sos., M.Si.

  

Keywords: Implementation, The Increased of Women Role for Properous and Healthy

Family Programin Cikerai, Cibeber Subdistrict Cilegon

Background research are low social conditions Cikerai village community, Poor

infrastructure, The economic condition was still low, the lack of development of

women's potential, Lack of responsibility of an executor program, and many projects

which do not correspond with the implementation of technical manuals. Research

purposes to see how the implementation of p2wkss in Cikerai, Cibeber Subdistrict

Cilegon. Theory used in research is ar e theory of implementation by Charles O’Jones

the Organization, interpretation, and application of. The research method used are

qualitative. Research data analysis technique using data analys Prasety aIrawan. The

resultshowed that the Implementation of The Increased of Women Role for Properous

and Healthy Family Programin Cikerai, Cibeber Subdistrict Cilegon. The condition

caused by of the lack of socialization of P2WKSS integrated program Organizer. less

active BKBPP party coordination as the Governing Board of the program to the

Department-related services.and activities are less touched on human society especially

women. The recommendation of research to are improve the socialization, improve

coordination between BKBPP with Service-related services, and to give activity priority

to related to human resources (HR) of women

  Bismillahirrahmanirrahim... Dari semua yang telah kau tetapkan dalam takdir-Mu

  Rencana indah yang kau telah siapkan bagi masa depanku penuh harapan Harapan kesuksesan terpangku di pundak Sebagai janji kepada mereka....

  Bapak dan Ibu Kini ku persembahkan skripsi ini

  Sebagai ungkapan syukur dan terima kasihku Untuk semua orang yang ku sayangi

  Untuk dosen yang telah berjasa Untuk Bapak dan Ibu tercinta

  Utnuk Kakak dan Adik tersayang Untuk sahabat terindahku Terima kasih ku tiada akhir...

  Semangatku hanya karena kalian Apapun akan ku lakukan..

  

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga Peneliti dapat menyelesaikan skripsi penelitian ini yang berjudul

  

“Implementasi Program Peningkatan Peranan Wanita menuju Keluarga Sehat

dan Sejahtera (P2WKSS) Di Kelurahan Cikerai Kecamatan Cibeber Kota Cilegon

.

  Adapun skripsi ini dibuat dalam rangka memenuhi syarat untuk bisa melakukan penelitian lapangan yang kemudian akan menjadi skripsi yang merupakan persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Sosial pada konsentrasi Manajemen Publik Program Studi Ilmu Administrasi Negara.

  Dalam penyusunan skripsi ini Peneliti melibatkan banyak pihak yang senantiasa memberikan bantuan, baik berupa pengajaran, bimbingan, dukungan moral dan materil, maupun keterangan-keterangan yang sangat berguna hingga tersusunnya skripsi ini. Untuk itu, dengan rasa hormat Peneliti mengucapkan terima kasih kepada: 1.

  Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat., M.Pd., Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

2. Dr. Agus Sjafari, M.Si., Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

  Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, juga selaku Dosen Akademik serta PembimbingI, terima kasih telah meluangkan waktunya untuk melakukan sesi bimbingan baik bimbingan akademik maupun bimbingan mengenai skripsi ini.

  Serta terima kasih pula atas pemberian masukan serta arahannya yang sangat membantu Peneliti dalam menghadapi masalah-masalah terkait penyusunan skripsi ini.

  3. Kandung Sapto Nugroho, S.Sos., M.Si, Wakil Dekan I Bidang Akademik FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  4. Mia Dwianna W, M.Ikom., Wakil Dekan II Bidang Keuangan danUmum FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  5. Ismanto, S.Sos., MM., Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  6. Rina Yulianti, S.IP., M.Si., Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  7. Anis Fuad, S.Sos., M.Si., Sekertaris Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  8. Rahmawati, S.Sos., M.Si., Dosen Pembimbing II, terima kasih telah meluangkan waktunya untuk melakukan sesi bimbingan dan memberikan masukan serta arahannya yang sangat membantu Peneliti dalam menghadapi masalah-masalah terkait penyusunan skripsi ini.

  9. Ipah Ema Jumiati, M.Si., selaku Dosen Penguji Seminar dan Sidang Skripsi yang telah menguji serta membimbing penyusunan skripsi sehingga peneliti dapat dengan mudah menyusun skripsi ini dengan baik.

  10. Yeni Widyastuti, S.Sos, M.Si., selaku penguji sidang skripsi yang telah menguji serta membimbing penyusunan revisi sidang skripsi ini.

  11. Kepada seluruh Dosen Program Studi Ilmu Administrasi Negara yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu, yang telah dan pernah memberikan bekal- bekal ilmiah kepada peneliti selama proses belajar mengajar.

  12. Dra. Hj. Uum Umayah, MM. MH., Kepala Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP) Kota Cilegon, Bapak Gayatra Lubay, SE selaku Kepala Bidang Kesetaraan dan Keadilan Gender, Ibu Evawarni selaku Kepala Sub Bidang Bina Lembaga Organisasi Perempuan (BLOP), beserta jajarannya yang telah memberikan kemudahan dalam pengumpulan data terkait penelitian ini.

  13. Kepada Kecamatan Cibeber baik Ibu Dra. Lina Komalasari, Kepala Kecamatan atau Ibu Camat, Ibu Sukamsatun, SE. MM., Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial beserta jajarannya yang telah mempermudah peneliti dalam memperoleh data yang berkaitan dengan Kecamatan Cibeber.

  14. Kepada Kelurahan Cikerai baik Bapak Astari, SE., Lurah atau Kepala Kelurahan Cikerai beserta Istri dan jajarannya yang bersedia telah membantu memberikan kemudahan untuk mencari data dan informasi yang dibutuhkan.

  15. Kepada Ayahanda Roji Sujai Anwar, Ibunda Jahroh, Kakak Uum Umaroh, serta adik tersayang Muhammad Bhactiar yang tidak pernah lelah untuk terus memberikan cinta dan keceriaan serta senantiasa memberikan semangat dan doa yang begitu tulus.

  16. Sahabat tercinta Ari Setiawan, Wiwin Widiyanti, Samsul, Icha, Puput, Heri, Dewanti, Triana, Winda, Yati, Hafid dan masih banyak lagi yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang dengan senang hati memberikan semangat serta dukungan kepada Peneliti sehingga Peneliti termotivasi untuk mengerjakan skripsiini dengan baik dan tidak malas-malasan.

  17. Teman-teman kelas A Reguler 2009 yang biasa kita sebut dengan “PEDES JUDES”, terima kasih untuk kalian yang selalu memberikan motivasi serta keceriaan selama peneliti berkuliah di Kampus ini.

  18. Teman-teman seperjuangan Program Studi Ilmu Administrasi Negara angkatan 2009, yang dengan tulus dan senang hati memberikan semangat serta dukungan kepada Peneliti dalam mengerjakan skripsi ini.

  19. Kepada semua pihak yang tidak mungkin disebutkan satu per satu, terima kasih telah bersedia membantu dan memberikan informasi dalam penyusunan skripsi ini. Peneliti menyadari bahwa skripsi penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan, dikarenakan keterbatasan ilmu Peneliti. Oleh karena itu, Peneliti dengan rendah hati memohon maaf atas kekurangan dan kelemahan yang terdapat dalam skripsi ini, Peneliti berharap adanya kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penelitian ini.

  Serang, Oktober2013 Amoh Hamroh

  

DAFTAR ISI

SURAT PERNYATAAN ORISINILITAS ............................................................ LEMBAR PESETUJUAN ...................................................................................... ABSTRAK ................................................................................................................ LEMBAR PERSEMBAHAN .................................................................................

  

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii

DAFTAR TABEL ................................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN

  1.1

  1 LatarBelakangMasalah .....................................................................

  1.2

  16 IdentifikasiMasalah ..........................................................................

  1.3 Pembatasan dan Perumusan Masalah 1.3.1.

  16 Pembatasan Masalah ............................................................

  1.3.2.

  16 RumusanMasalah .................................................................

  1.3.3.

  17 Maksud dan TujuanPenelitian ..............................................

  1.4.

  17 Kegunaan Penelitian ........................................................................

  1.5.

  18 Sistematika Penulisan ......................................................................

  BAB II DESKRIPSI TEORI

  2.1 Deskripsi Teori 2.1.1. Implementasi Kebijakan ........................................................

  21 2.1.2. Model Implementasi Kebijakan .............................................

  27 2.1.3.Kebijakan Publik .....................................................................

  34 2.1.4.Pemberdayaan Perempuan ......................................................

  35 2.1.5.Konsep P2WKSS ....................................................................

  39

  2.2

  40 Kerangka Berfikir ............................................................................

  2.3 Asumsi Dasar ..................................................................................

  43 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

  3.1

  44 MetodePenelitian ..............................................................................

  3.2

  45 InstrumenPenelitian ..........................................................................

  3.3

  46 TeknikPengumpulanData..................................................................

  3.4

  47 Informan Penelitian...........................................................................

  3.5

  50 TeknikAnalisis Data .........................................................................

  3.6

  53 Uji Keabsahan Data ..........................................................................

  3.7

  54 Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................

  BAB IV HASIL PENELITIAN

  4.1 Deskripsi Objek Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kelurahan Cikerai ....................................................

  56 4.1.2 Definisi Program Terpadu P2WKSS .......................................

  62

  4.2 Deskripsi Data dan Analisis Data

  4.2.2 Informan Penelitian..................................................................

  67

  4.3 Deskripsi Hasil Penelitian

  4.3.1 Implementasi Program Terpadu P2WKSS di Kelurahan Cikerai Kecamatan Cibeber Kota Cilegon ..........................................

  69 4.3.1.1 Organisasi ..................................................................

  70

  4.3.1.2 Interpretasi.................................................................. 114

  4.3.1.3 Penerapan .................................................................. 131

  4.4 Pembahasan

  4.4.1 Analisis Peneliti Tentang Hasil Penelitian ........................... 163

  4.4.1.1 Organisasi ................................................................... 164

  4.4.1.2 Interpretasi.................................................................. 165

  4.4.1.3 Penerapan ................................................................... 167

  BAB V KESIMPULAN

  5.1 Kesimpulan ........................................................................................ 172

  5.2 Saran .................................................................................................. 174

  

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. v

LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

  Tabel 1.1Daftar Instansi yang terkait dan kegiatan dalam program terpadu P2WKSS di Kota Cilegon ......................................................................................

  4 Tabel 1.2Lokasi P2WKSS tahun 2009-2013 ........................................................

  6 Tabel 1.3 Keadaan Keluarga Masyarakat Kelurahan Cikerai ............................

  7 Tabel 1.4 Jumlah RTS Kecamatan Cibeber tahun 2011-2012 .............................

  9 Tabel 1.5Klasifikasi Penduduk Berdasarkan Tingat Pendidikan .........................

  10 Tabel 1.6 Jenis pekerjaan penduduk Kecamatan Cibeber .................................

  12 Tabel 3.1InformanPenelitian ................................................................................

  48 Tabel 3.2Jadwal Penelitian ...................................................................................

  54 Tabel 4.1 Jumlah Pegawai Kelurahan Cikerai Menurut Jabatan ..........................

  57 Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Kelurahan Cikerai Tahun 2012 ...............................

  60 Tabel 4.3 InformanPenelitian .............................................................................

  67 Tabel 4.4 Rekapitulasi dari pembahasan ............................................................ 170

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Turunan dari Kebijakan Publik .........................................................

  25 Gambar 2.2 Tahapan kebijakan publik ................................................................

  26 Gambar 2.3 Model Implementasi Donald Van Meter dan Van Horn .................

  28 Gambar 2.4 Model Direct and Indirect of Implementation (Edward III) ...........

  29 Gambar 2.5 Model Implementasi Grindle ...........................................................

  33 Gambar 2.6 Kerangka pikir pemberdayaan perempuan ......................................

  37 Gambar2.7 Kerangka Berfikir .............................................................................

  42 Gambar 3.1Proses Analisis Data ..........................................................................

  50 Gambar 4.1Struktur Organisasi Kelurahan Cikerai ..............................................

  57

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

  Program terpadu Peningkatan Peranan Wanita menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS) adalah program yang ditujukan bagi peningkatan sumber daya manusia khusus pada perempuan untuk dapat lebih berperanan dan lebih memiliki kapabilitas terutama dalam mewujudkan keluarga sehat sejahtera. Program ini merupakan salah satu upaya untuk mengembangkan sumber daya manusia dan sumber daya alam serta lingkungan untuk mewujudkan dan mengembangkan keluarga sehat sejahtera dan bahagia untuk pembangunan masyarakat desa dan/atau kelurahan, dengan perempuan sebagai penggeraknya. Sejak mulai dicanangkannya pada tahun 1979, program ini tercantum dalam program kerja di Departemen/LPND, di berbagai departemen dan lembaga non-departemen yang menangani program Peningkatan PerananWanita (P2W) dalam pembangunan sesuai dengan bidang tugas dan fungsi masing-masing, serta peranan aktif dari gerakan PKK dengan partisipasi berbagai potensi swasta dan LSM lainnya.

  Dalam pelaksanaannya, P2WKSS sempat tidak berjalan dengan diberlakukannya Peraturan Pemerintah nomor 25/2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Provinsi sebagai Daerah Otonom yang mengakibatkan masalah kelembagaan dan jaringan di Daerah yaitu dimana yang dulu program tersebut diselenggarakan oleh pemerintah pusat berubah menjadi diselenggarakan oleh pemerintah daerah, khususnya yang menangani pemberdayaan perempuan dan anak.Walaupun terjadi ketidakjelasan pada program P2WKSS, program tersebut masih tetap dilaksanakan di beberapa wilayah termasuk di Provinsi Banten.

  Adapun yang menjadi landasan yuridis dari program terpadu P2WKSS di Provinsi Banten adalah sebagai berikut : 1.

  Undang-Undang Dasar RI Tahun 1945 Pasal 28, Pasal 33 Ayat (1) dan Ayat (4) 2. Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1992 tentang Perkembangan

  Kependudukan dan Pembangunan Kekeluargaan Sejahtera (Lembar Negara RI Tahun 1992 No. 35, Tambahan Lembaran Negara RI No. 3475) 3. Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan 4. Undang-Undang RI Nomor 23 Tahuun 2002 tentang Perlindungan Anak 5. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

  Nasional 6. Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 2004 tentang Pengahapusan

  Kekerasan Dalam Rumah Tangga 7. Undang-Undang RI Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah

  (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 125 Tambahan Lembaran Negara No. 4437) 8. Undang-Undang RI Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

  Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah 9. Undang-Undang RI Nomor 11 Tahun 2005 tentang Pengesahan International

  Convenant On Economic, Social and Curtural Rights 10. Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 2005 tentang Pengesahan International

  Convenant On Civil and Political Rights 11. Peraturan Pemerintah RI Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan

  Pemerintah dan Provinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara RI Tahun 2000 No. 54 Tambahan Lembaran Negara No. 3952) 12. Peraturan Presiden RI Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan

  Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2004-2009 13. Peraturan Presiden RI Nomor 13 Tahun 2009 tentang Tim Koordinasi

  Penanggulangan Kemiskinan ; (Revisi atas PerPres Nomor 54 Tahun 2005) 14. Instruksi Presiden RI Nomor 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan

  Gender Dalam Pembangunan Nasional 15. Instruksi Presiden RI Nomor 5 Tahun 2006 tentang Gerakan Nasional

  Percepatan Penuntasan Wajib Belajar 9 Tahun 16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 26 Tahun 2009 tentang Pedoman

  Pelaksanaan Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Sejahtera di Daerah

17. Keputusan Gubernur Banten Nomor : 463/KEP. 181-HUK/2007 tentang :

  Penetapan Lokasi Desa/Kelurahan Binaan Pelaksanaan Program Terpadu P2WKSS di Provinsi Banten Tahun 2007-2011. ( Sumber : Petunjuk Teknis P2WKSS Kota Cilegon Tahun 2013 ) Di Provinsi Banten, program ini mulai digulirkan sejak tahun 2001 dengan ruang lingkup Desa/Kelurahan yang termasuk kategori daerah rawan sosial ekonomi, pendidikan, kesehatan atau kondisi lainnya berdasarkan kriteria yang ditetapkan oleh Gubernur sebagai penanggung jawab program tersebut pada tingkat Provinsi.

  Sedangkan dalam wilayah Kota/Kabupaten, yang menjadi penanggung jawab program adalah Walikota/Bupati. Salah satu wilayah yang melaksanakan program terpadu P2WKSS di Provinsi Banten yaitu Kota Cilegon.

  Untuk pelaksanaannya di Kota Cilegon, program terpadu P2WKSS ini dilakukan oleh Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP) yang bekerjasama dengan berbagai instansi lainnyayaitu Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (DKCS), Dinas Tenaga Kerja (Disnaker), Dinas Pertanian dan Kelautan (Disperla), Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Ketahanan Pangan (BMKP), Dinas Kebersihan dan Pertamanan, Dinas Tata Kota, Badan Lingkungan Hidup, Dinas Pendidikan, Kementerian Agama, dan Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kota. Program kegiatan dari instansi-instansi tersebut yaitu pada tabel 1.1 sebagai berikut :

Tabel 1.1 Daftar Instansi yang terkait dan kegiatan dalam program terpadu P2WKSS di

  

Kota Cilegon

Instansi Kegiatan

  

1. Pelatihan jasa boga, pelatihan menjahit, pelatihan perawatan tubuh,

Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan pelatihan etnik, contoh rumah sehat, kebun contoh, bantuan peralatan Perempuan (BKBPP) rumah tangga, bantuan pot, penyuluhaan Bina Keluarga Balita, Bina

  Keluarga Lansia, Bina Keluagra Remaja, pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan promosi KB, pembinaan posyandu, pembinaan Gerakan Sayang Ibu (GSI), pembentukan Pusat Pelayanan dan Perlindungan Keluarga Cilegon (P3KC), dan pembinaan tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).

  

2. Sosialisasi pencatatan kelahiran dan pendaftaran penduduk, dan

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (DKCS) pelayanan sidang kolektif penetapan pengadilan negeri bagi kelahiran di atas 1 tahun.

  3. Pelatihan menjahit, usaha mandiri, dan padat karya infrastuktur.

  Dinas Tenaga Kerja (Disnaker)

  

4. Pengembangan dan pemanfaatan pekarangan, pengembangan dan

Dinas Pertanian dan Kelautan (Disperla) pengelolaan Bina Usaha Peternakan.

  

5. Kelompok Usaha Bersama, Wanita Rawan Sosial Ekonomi, rumah

Dinas Sosial (Dinsos) tidak layak huni, Kelompok Usaha Bersama Fakir Miskin.

  

6. Biaya operasional Bantuan Masyarakat Langsung, pendampingan

Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Ketahanan pola padat karya, pendampingan Beras Miskin (Raskin), Beras Pangan (BPMKP) Miskin Daerah (Raskinda), sosialisasi/penyuluhan Warung teknologi, pendataan Teknologi Tepat Guna, peningkatan pengetahuan kemampuan dan keterampilan wirausaha baru dan pembentukan kelompok pola Gramin Bank, bimbingan Usaha Mitra Binaan, penyuluhan pemberdayaan masyarakat, dan ketahanan pangan.

  7. Gerobak sampah dan tong sampah.

  Dinas Kebersihan

  8. Pemasangan Penerangan Jalan Umum (PJU) Dinas Tata Kota

  

9. Bantuan bibit tanaman, pembinaan kelompok tani tentang penanaman

Badan Lingkungan Hidup (BLH) dan upaya pelestariannya, dan drum sampah.

  

10. Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), program kesetaraan

Dinas Pendidikan (Dindik) paket B (setara SMP) dan paket C (setara SMA), program keaksaraan fungsional, dan program keterampilan.

  

11. Pembinaan Kesehatan ibu dan Anak (KIA) / KB di Polindes,

Dinas Kesehatan (Dinkes) Posyandu, dan Poskesdes, bantuan material stimulan jamban keluarga, kelurahan siaga aktif, penyuluhan kesehatan, survey rumah tangga ber-PHBS, dan penjaringan kesehatan anak SD,SMP, dan SMA.

  

12. Penilaian keluarga sakinah teladan tingkat Kota, pembinaan calon

Kementerian Agama pengantin, dan pelatihan memandikan jenazah.

  Sumber : Petunjuk Pelaksanaan program terpadu P2WKSS 2013

  Program terpadu P2WKSS di Kota Cilegon mulai berlangsung pada tahun 2009 dengan di tetapkannya Keputusan Walikota Nomor 147.14/Kep.350-org/2009 mengenai Penetapan Lokasi Kelurahan Binaan Untuk Pelaksanaan Program Terpadu Peningkatan Peranan Wanita menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS) Di Kota Cilegon Tahun 2009-2013, dengan kriteria sebagai berikut : a.

  Sasaran program terpadu P2WKSS adalah perempuan dengan tingkat kesejahteraan tergolong rendah atau yang masuk kategori keluarga miskin, keluarga pra sejahtera yaitu keluarga-keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasar secara minimal seperti kebutuhan pangan, sandang dan papan serta pendidikan dan kesehatan. Kategori lainnya yaitu keluarga sejahtera tahap 1 yang merupakan keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasar serta kebutuhan sosial psikologis seperti kebutuhan pendidikan, keluarga berencana, interaksi dalam keluarga, interaksi dengan lingkungan tempat tinggal dan transportasi. Kategori-kategori tersebut harus berdasarkan data yang dikeluarkan secara resmi oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

  b.

  Jangkauan program terpadu P2WKSS meliputi semua Desa/Kelurahan dengan prioritas rawan sosial ekonomi, kesehatan dan pendidikan.

  c.

  Penetapan Desa/Kelurahan yang akan dijadikan sasaran lokasi program ini ditetapkan oleh Bupati atau Walikota setampat berdasarkan atas pertimbangan prioritas dan berdasarkan atas asas kemandirian dan keswadayaan. Penetapan Desa/daerah binaan program terpadu P2WKSS dilaksanakan setiap 5 tahun sekali dengan mengacu pada hasil survei dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Cilegon, yang dibahas barsama oleh pihak dari BPS, BAPPEDA (Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah), dan BKBPP (Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan) sebagai pihak yang penyelenggara program. Pembahasan tersebut diketuai oleh Walikota/Wakil Walikota Cilegon. Adapun lokasi yang menjadi daerah binaan program terpadu P2WKSS di Kota Cilegon yaitu pada tabel sebagai berikut :

Tabel 1.2 Lokasi P2WKSS tahun 2009-2013

  

Tahun Kecamatan Kelurahan

2009 Cilegon 1.

  Ketileng 2. Bagendung

  2010 Ciwandan 1.

  Gunung Sugih 2. Tegal Ratu

  2011 Pulomerak 1.

  Tamansari 2. Mekarsari

  2012 Jombang 1.

  Jombang Wetan 2. Masigit

  2013 Cibeber 1.

  Cikerai 2. Bulakan

  Sumber : Keputusan Walikota Nomor 147.14/Kep.350-org/2009 Berdasakan tabel 1.2 diatas dapat diketahui bahwa di tahun pertama yaitu tahun

  2009, program P2WKSS diberlakukan pada Kecamatan Cilegon yaitu tepatnya di Kelurahan Ketileng dan Bagendung. Tahun kedua yaitu 2010 di Kecamatan Ciwandan Kelurahan Guunung Sugih dan Tegal Ratu. Tahun ketiga di Kecamatan Pulomerak di Kelurahan Tamansari dan Mekarsari. Dan tahun keempat, P2WKSS ini dilakukan di Kecamatan Jombang yaitu di Kelurahan Jombang Wetan dan Masigit. Tahun ini yaitu di tahun kelima, Kecamatan yang berhak mendapatkan program terpadu P2WKSS adalah Kecamatan Cibeber, tepatnya yaitu di Kelurahan Bulakan dan Kelurahan Cikerai.

  Karena Kelurahan Bulakan dan Cikerai termasuk kedalam kategori Daerah rawan Sosial Ekonomi, Pendidikan, dan Kesehatan.

  Adapun yang menjadi ukuran standar kemiskinan untuk program terpadu P2WKSS di Kelurahan Cikerai yaitu berdasarkan standar yang dikeluarkan oleh BKBPP. Kategori keluarga miskin di Kelurahan Cikerai berdasarkan standar BKBPP tersebut yaitu sebagai berikut :

Tabel 1.3 Kategori Keluarga Miskin di Keluarahan Cikerai Berdasarkan Standar BKBPP

  Keterangan Keluarga Pra Sejahtera Keluarga Sejahtera Tahap I Jumlah kepala keluarga yang di data 135 220 Jumlah kelapa keluarga menurut jenis kelamin :

  • - - -

  Laki-laki 108 175 - - - Perempuan

  27

  45 Jumlah kepala keluarga menurut status pekerjaan :

  • - - - Bekerja 119 130 - - - Tidak bekerja

  16

  90 Jumlah kepala keluarga menurut status pendidikan :

  • - - -

  25

  54 Tidak tamat SD - -

  58 Tamat SD-SLTP

  • - -
    • - 178

      -

      14

    -

      19 Tamat SLTA

    • - -

      4 Tamat AK/PT Jumlah keluarga yang mendapatkan kredit/bantuan modal : Ya

    • - - - - Tidak

      31 - -

      3 104 217 Jumlah yang keluarganya paling kurang sekali seminggu seluruh anggota keluarga makan daging/ikan/

      26 Telur Jumlah yang seluruh anggota keluarga umur 10-60 tahun bisa baca tulisan latin

      32 Sumber : Kecamatan Cibeber Tahun 2012 Dari tabel1.3 tersebut dapat di ketahui bahwa jumlah KK yang masuk pada ketegori Keluarga Sejahtera Tahap I lebih banyak di banding dengan Keluarga Pra Sejahtera. Kepala Keluarga dengan jenis kelamin perempuan lebih sedikit dibanding dengan laki-laki yaitu pada Keluarga Pra Sejahtera laki-laki berjumlah 108 KK dan perempuan 27 KK, sedangkan Keluarga Sejahtera Tahap I laki-lakinya berjumlah 175 KK dan perempuan 45 KK. Walaupun dari kedua kategori tersebut lebih banyak yang tamatan SD-SLTP, sebagian besar Kepala Keluarga baik dari Keluarga Pra Sejahtera maupun Keluarga Sejahtera Tahap I memiliki pekerjaan.

      Pemerintah mengadakan program pinjaman bergulir, namun pada Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera Tahap I ini masih banyak yang tidak mendapatkan bantuan modal untuk usaha keluarga. Selain itu tabel 4.3 juga menjelaskan bahwa tidak ada keluarga yang setidaknya paling kurang sekali seminggu seluruh anggota keluarga makan daging/ikan/telur dan seluruh anggota keluarga umur 10-60 tahun yang bisa baca tulis pada Keluarga Pra Sejahtera. Lain hal pada Keluarga Sejahtera Tahap I yang walaupun tidak banyak namun masih ada keluarga yang setidaknya paling kurang sekali seminggu seluruh anggota keluarga makan daging/ikan/telur dan seluruh anggota keluarga umur 10-60 tahun yang bisa baca tulis.

      Selain itu, terdapat permasalahan lain yang terjadi di daerah binaan program terpadu P2WKSS, yaitu Kelurahan Cikerai. Permasalahan tersebut yaitu :

      Pertama, yaitu rendahnya kondisi sosial masyarakat Kelurahan Cikerai. Seperti

      masih tingginya kemiskinan di Kelurahan Cikerai, yang dapat di lihat pada tabel 1.3 berikut :

    Tabel 1.4 Jumlah Rumah Tangga Sasaran (RTS)

      Kelurahan Jumlah RTS Persentase % 2011 2012 273 279 0,01 (naik) 1.

      Bulakan

      178 168 0,03 (naik) 2.

      Cibeber

      321 314 0,01 (naik) 3. Cikerai 249 266 0,03 (naik) 4.

      Kalitimbang

      344 581 0,26 (naik) 5.

      Karang Asem

      311 263 0,08 (turun) 6.

      Kedaleman

      1676 1871 Jumlah

      Sumber : Plt. Kasie Kesejahteraan Sosial Kecamatan Cibeber 2012 Dari tabel 1.4 diatas, dapat diketahui bahwa Rumah Tangga Sasaran (RTS) di

      Kecamatan Cibeber mengalami kenaikan dari 1.676 RTS menjadi 1.871 RTS. Di tahun 2012, Kelurahan yang memiliki jumah RTS terbanyak yaitu Karang Asem dengan 581 RTS naik 0,26 % dari 344 RTS. Kemudian Cikerai dengan 314 RTS naik 0,01 % dari jumlah 321 RTS, Bulakan 279 RTS naik 0,01 % dari 273 RTS, Kalitimbang 266 RTS naik 0,03 % dari jumlah 249 RTS, Kedaleman 263 RTS yang mengalami penurunan dari jumlah 311 RTS, dan Kelurahan Cibeber dengan 168 RTS naik 0,03 % dari 178 RTS. Kelurahan Cikerai menjadi Kelurahan kedua yang memiliki Rumah Tangga Sasaran (RTS) tinggi di Kecamatan Cibeber setelah Kelurahan Karang Asem. Hal tersebut dapat terjadi karena pendidikan masyarakat/penduduk Kelurahan Cikerai masih rendah. Adapun data yang menunjukan rendahnya pendidikan di Kelurahan Cikerai

    Tabel 1.5 Klasifikasi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

      No. Tingkat Pendidikan Jumlah / Jiwa Persentase (%)

      1. TK 99 0,15

      2. SD / MA 132 0,20

      3. SLTP / MTS 105 0,16

      4. SLTA / MA 67 0,10

      5. Diploma / S1 24 0,4

      6. Tidak Lulus SD 225 0,35 JUMLAH 652 100 %

      Sumber : Kelurahan Cikerai 2012 Dari tabel 1.5tersebut,diketahui bahwa pendidikan yang paling banyak di tempuh masyarakat Kelurahan Cikerai adalah SD, SLTP, dan SLTA. Karena di Kota

      Cilegon telah memberlakukan penggratisan Sekolah dari SD hingga SMA/SLTA. Sehingga masyarakat akan lebih mudah untuk menerima pendidikan. Namun dalam kenyataannya dari jumlah tersebut, tidak sebanding dengan jumlah penduduk Kelurahan Cikerai yaitu sebanyak 2.907 jiwa. Dan seperti yang ditujukan pada tabel, ternyata masih banyak yang tidak lulus SD. Oleh karena itu di Kelurahan Cikerai masih ada yang buta huruf atau sama sekali tidak bisa membaca bahkan menulis. Hal itu dibuktikan pada saat sosialisasi mengenai P2WKSS yang dilaksanakan pada tanggal 5 Maret 2013 di Kantor Kelurahan Cikerai, lebih dari 15 peserta KK (Kepala Keluarga) Binaan tidak bisa menuliskan namanya sendiri sehingga diwakilkan oleh teman dan petugas sosialisasi dari P2WKSS.

      Rendahnya tingkat pendidikan juga menyebabkan rendahnya kesadaran masyarakat Kelurahan Cikerai dalam menjaga kesehatan, baik itu kesehatan lingkungannya maupun kesehatan dari diri masyarakat itu sendiri. Masyarakat di lingkungan Kelurahan Cikerai masih membuang sampah secara sembarangan. Sehingga sampah-sampah banyak yang berserakan. Di Cikerai juga dalam pendirian rumah penduduk, kurang memperhatikan masalah saluran pembuangan bekas air kotoran rumah tangga (selokan). Sehingga di Cikerai masih banyak rumah yang saluran pembuangannya tidak mengalir sehingga terjadi pengendapan yang mengakibatkan lingkungan menjadi bau dan kotor.

      Kedua, yaitu kondisi ekonomi Kelurahan Cikerai yang masih rendah. Karena

      dengan jenis pekerjaan masyarakat Kelurahan Cikerai yang mayoritas adalah Buruh dan Petani. Masyarakat Cikerai merasa tidak mampu untuk menghidupi keluarganya secara layak dan memenuhi gizi keluarga dengan seimbang. Yaitu dengan makan ayam, sayur, ikan misalnya. Sehingga masyarakat Cikerai tidak benar-benar memikirkan arti penting dari gizi. Padahal daerah Kelurahan Cikerai adalah daerah yang masih banyak memiliki lahan ladang/tegalan yang cukup luas yaitu seluas 290 Ha, lahan persawahan seluas 13 Ha, serta padang rumput seluas 5,30 Ha. Apabila masyarakat lebih bisa memanfaatkannya, maka kehidupan dari masyarakat Kelurahan Cikerai akan lebih sejahtera. Untuk mengetahui jenis pekerjaan dari penduduk Kelurahan Cikerai, dapat di lihat pada tabel 1.7 berikut :

    Tabel 1.6 Jenis pekerjaan penduduk Kecamatan Cibeber

      Kelurahan Jenis Pekerjaan Perta Pe Per Indus Kon Perdag Transpor PNS TNI/ Jasa nian ter ikan trian stuk angan tasi/ Polri Lain nak an si Komunik nya an asi Bulakan - - - - 2506

      2

      2

      15 13 949

      5

      29 - - - 200 Cikerai 3 455 - -

      73

      15 - - - Kalitimbang 75 142

      54 3 1467 Karang

    • 742 49 - - - -
    • 21 511 Asem Cibeber

      98 - - -

    • 193 135 3397 - - 76 - 1156 -
    • Kedaleman 462

      63 1263 Jumlah 3339

      98 2 2210 142 317 24 6638

      Sumber : Cibeber Dalam Angka 2010 (BPS Kota Cilegon) Berdasarkan tabel 1.7 diatas dapat diketahui bahwa jenis pekerjaan yang paling banyak yaitu jasa lainnya seperti diantaranya tukang ojek, gali kubur, penambang pasir dan kuli bangunan yaitu sebanyak 455 Jiwa. Sedangkan terbanyak kedua yaitu jenis pekerjaan di bidang pertanian dengan jumlah 200 Jiwa dan terbanyak ketiga yaitu bidang perdagangan dengan jumlah 29 Jiwa. Hal itu dikarenakan wilayah Kelurahan Cikerai juga terdapat lokasi kuburan Cina dan penambangan pasir.

      Ketiga , yaitu kurangnya pengembangan potensi perempuan di Kelurahan

      Cikerai. Karena sebenarnya kaum perempuan memiliki sejumlah potensi yang baik, salah satunya seperti memanfaatkan hasil kebun untuk di olah dan jual. Apabila dikelola secara benar maka potensi tersebut akan memberikan manfaat yang sangat besar, baik untuk keluarga maupun lingkungannya. Perempuan juga dapat menjadi pelaku pembangunan ekonomi dalam menggerakkan masyarakat untuk memerangi kemiskinan. Namun dalam kenyataannya perempuan di Kelurahan Cikerai masih banyak yang tidak memiliki keahlian tertentu. Sehingga perempuan di Kelurahan Cikerai sebagian besar memiliki pekerjaan sebagai Ibu Rumah Tangga biasa, bahkan banyak yang menjadi buruh tani di perkebunan orang lain. Hal itu yang menjadi pokok persoalan yang dihadapai kaum perempuan berkaitan dengan kualitas dan mutu sumber daya manusia yang masih rendah. Oleh karenanya, yang menjadi akar permasalahan kemiskinan yaitu masalah pada ketertinggalan kaum perempuan dalam mengakses, berpartisipasi serta memanfaatkan hasil-hasil pembangunan. Untuk itu, pemberdayaan perempuan khususnya di bidang sosial dan ekonomi menjadi hal prioritas yang dapat dilakukan untuk mencapai kesejahteraan khususnya dalam keluarga. Dengan pemberdayaan tersebut diharapkan akan menjadi suatu daya dukung bagi perempuan untuk mengembangkan diri dan kaum perempuan itu sendiri.

      Keempat , kurangnya tanggung jawab dari pelaksana program P2WKSS di

      Kelurahan Cikerai. Hal itu dapat dibuktikan dari adanya pegawai UPTD BKBPP yang seharusnya setiap ada kegiatan melakukan pengawasan rutin, namun pada kenyataannya dalam satu minggu pihak UPTD BKBPP mengawasi kegiatan hanya 2-3 kali, bahkan sempat lebih dari seminggu pihak UPTD BKBPP tidak melakukan pengawasan dengan alasan di UPTD sedang ada kegiatan lainnya. Padahal seharusnya walaupun ada kegiatan setidaknya ada satu orang yang mewakili untuk menghadiri kegiatan P2WKSS karena memang sudah menjadi tanggung jawab dari pihak UPTD BKBPP sebagai pengawas program untuk hadir setiap kali ada pembinaan dan pelatihan. Selain itu, kurangnya tanggung jawab juga terjadi pada Ketua Sub Bagian Bina Lembaga dan Organisasi Perempuan (BLOP) selaku ketua pelaksana. Selama ada kegiatan pelatihan, ketua pelaksana hanya datang pada saat pembukaan dan penutupan. Padahal seharusnya ada proses pemantauan yang dilakukan oleh Ketua Pelaksana, sehingga kegiatan dapat berjalan sebagaimana mestinya.

      Kelima , banyaknya kegiatan P2WKSS di Kelurahan Cikerai yang tidak sesuai

      dengan petunjuk teknis pelaksanaan. Diantaranya yaitu peserta pelatihan yang ditujukan untuk masyarakat miskin, namun dalam pelaksanaanya banyak peserta yang mengikuti kegiatan pelatihan adalah masyarakat yang mampu secara materil. Hal itu terlihat dengan adanya peserta yang membawa Handphone, motor bahkan ada yang memakai perhiasan dan ada juga peserta yang mengikuti pelatihan tata rias tapi peserta tersebut sedang melakukan perawatan wajah di Salon kecantikan. Namun, pihak pelaksana tidak melakukan tindakan untuk supaya program P2WKKS menjadi tepat sasaran yaitu pada masyarakat miskin. Hal tersebut dikarenakan pihak BKBPP lebih mementingkan program berjalan dengan lancar tanpa memikirkan apakah program sesuai target atau tidak. Selain itu peserta yang seharusnya dalam setiap pelatihan di isi dengan 25 orang dengan orang yang berbeda. Namun kenyataan dilapangan, peserta yang datang tidak sesuai prosedur tersebut yaitu hanya 15-20 peserta dan di kegiatan pelatihan yang satu dengan yang lainnya yang mengikuti adalah orang yang sama. Kelengkapan peserta terjadi ketika pelatihan tata rias saja. Selain itu juga, banyak peserta yang tidak tercantum dalam KK (Kepala Keluarga) Binaan.

      Kemudian ditemukan pula ketidaksesuaian pelaksanaan dengan petunjuk teknis P2WKSS juga terjadi pada penjadwalan kegiatan. Hal tersebut dapat di lihat dari kegiatan sosialisasi yang seharusnya dilaksanakan pada tanggal 3 Maret 2013 namun dilaksanakan pada tanggal 5 Maret 2013. Sehingga dalam sambutan yang dibawakan oleh Kepala Badan BKBPP terjadi salah pengucapan tanggal pelaksanaan sosialisasi tersebut. Kegiatan keterampilan yang seharusnya 22 Mei 2013, namun kegiatan tersebut sudah dilakukan pada tanggal 15 April 2013-19 April 2013. Seharusnya juga pelatihan tersebut dilaksanakan sebanyak 10 hari namun kenyataannya dilaksanakan hanya 5 hari.

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KELURAHAN WONOKOYO KECAMATAN KEDUNG KANDANG KOTA MALANG

0 18 2

EVALUASI HASIL KEGIATAN PEMBERIAN BANTUAN PERALATAN DALAM RANGKA PROGRAM PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT SEJAHTERA DI DESA DARSONO KECAMATAN ARJASA KABUPATEN JEMBER

0 4 16

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP MOTIVASI PEMBAYARAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) BAGI MASYARAKAT DI WILAYAH KELURAHAN CIBEBER KECAMATAN CIMAHI SELATAN KOTA CIMAHI

0 1 16

IMPLEMENTASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG SEMENTARA MASYARAKAT DI KELURAHAN TAMBANGAN KECAMATAN PADANG HILIR KOTA TEBING TINGGI

0 0 14

IMPLEMENTASI PROGRAM JALAN LAIN MENUJU MANDIRI DAN SEJAHTERA (JALIN MATRA) DALAM PENANGGULANGAN KERENTANAN KEMISKINAN (PK2) DI DESA DOMAS KECAMATAN MENGANTI KABUPATEN GRESIK

0 0 6

IMPLEMENTASI PROGRAM DESA SIAGA DI KELURAHAN JERUK KECAMATAN LAKARSANTRI KOTA SURABAYA SKRIPSI Diajukan guna memenuhi syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Ilmu Administrasi Negara FISIP UPN “veteran Jawa Timur

0 0 22

PENINGKATAN POTENSI WILAYAH DAN KESEHATAN MENUJU DESA SEJAHTERA DI GIRIPANGGUNG, TEPUS, GUNUNGKIDUL

0 0 6

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KEWIRAUSAHAAN DAN GERAKAN SEHAT DI KELURAHAN BAUSASTRAN, KECAMATAN DANUREJAN, KOTA YOGYAKARTA

0 0 8

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN TENTANG PROGRAM KAMPUNG KELUARGA BERENCANA MENUJU TERWUJUDNYA KELUARGA SEJAHTERA DI KABUPATEN CIREBON ( IMPLEMENTATION OF POLICY ON FAMILY PLANNING VILLAGE PROGRAM TOWARDS THE REALIZATION OF PROSPEROUSFAMILY IN DISTRIC CIREBON ) DIS

0 3 8

PEMBERDAYAAN KELUARGA PENERIMA MANFAAT MELALUI PROGRAM KELUARGA HARAPAN DI KELURAHAN KELUN KECAMATAN KARTOHARJO KOTA MADIUN

0 0 19