PENGAWASAN PROGRAM SATU KECAMATAN SATU MILYAR UNTUK WIRAUSAHA DI UPT PEM KECAMATAN JOMBANG KOTA CILEGON - FISIP Untirta Repository
PENGAWASAN PROGRAM SATU KECAMATAN
SATU MILYAR UNTUK WIRAUSAHA DI UPT PEM
KECAMATAN JOMBANG KOTA CILEGON
SKRIPSI Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik
Program Studi Ilmu Administrasi Negara
Oleh Aat Syafaat
NIM 6661102948
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2015
ABSTRAK
Aat Syafaat. NIM. 6661102948. Skripsi . Pengawasan Program Satu
Kecamatan Satu Milyar Untuk Wirausaha di UPT PEM Kecamatan
Jombang Kota Cilegon. Program Studi Ilmu Administrasi Negara. Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Pembimbing I : Listyaningsih, S.Sos.,M.Si. dan Pembimbing II : Rahmawati,
S.Sos.,M.Si.Program satu kecamatan satu milyar merupakan program Pemerintah Kota Cilegon dan terdapat kerjasama dengan PT. Krakatau Steel yang ditujukan untuk wirausaha. Tujuan awal dari program ini dalam upaya percepatan penanggulangan kemiskinan dan pengangguran. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengawasan program satu kecamatan satu milyar untuk wirausaha di UPT PEM Kecamatan Jombang Kota Cilegon dengan metode penelitian adalah metode kualitatif dengan menggunakan teori pengawasan dari G.R Terry. Hasil dari penelitian ini bahwa pengawasan program satu kecamatan satu milyar di UPT PEM Kecamatan Jombang Kota Cilegon belum berjalan dengan baik. pengawasan yang berada pada program satu kecamatan satu milyar untuk wirausaha masih belum efektif. Dikarenakan yang melakukan pengawasan ada dua pihak, yaitu UPT PEM Kota Cilegon untuk mitra binaan yang perintisan dan penguatan.
PKBL PT. Krakatau Steel mengawasi mitra binaan yang pengembangan dan sistem pengawasan nya pun berbeda. Mitra binaan yang telat menyetorkan uang pinjaman atau menunggak tidak di berikan sangsi, hanya teguran dan peringatan. Saran peneliti adalah memaksimalkan pengawasan, pendamping mitra binaan dalam menjalankan pengawasan harus sesuai dengan pedoman standar yang ada. Yaitu melakukan monitoring, pendampingan dan menagih uang setoran pinjaman, supaya mitra binaan usaha nya berkembang dan maju. Memberikan sangsi terhadap mitra binaan yang telat mmenyetorkan uang pinjaman, supaya mitra binaan tidak berani untuk telat menyetorkan uang pinjaman dan menunggak.
Kata Kunci: Program Satu Kecamatan Satu Milyar Untuk Wirausaha. Pengawasan.
ABSTRAC
Aat Syafaat. NIM. 6661102948. Controlling of The Program One District
One Billion for Entrepreneurs in UPT PEM Jombang District, Cilegon
Municipal. Public Administration Department. Social and Politic Faculty.
Sultan Ageng Tirtayasa University. First advisor: Listyaningsih, S.Sos., M.Si.
and Second Advisor: Rahmawati S.Sos., M.Si.One district one billion program is a program of the government of Cilegon Municipal and there is cooperation with PT Krakatau Steel which is intended for entrepreneurs. The initial goal of this program is to accelerate efforts to reduce poverty and unemployment. The goal of this research is to determine control of the One District One Billion Program for entrepeneurs in UPT PEM Jombang District, Cilegon Municipal with a qualitative research method, with using the theory of Controlling from GR Terry. The result from this research that the controlling One District One Billion Program in UPT PEM Jombang District of Cilegon isn’t run well. Controlling which are in One District One Billion Program for entrepreneurs is still not effective. This is because the controller there are two parties, namely PEM UPT Cilegon for trained partners that pioneering and strengthening. PKBL PT Krakatau Steel oversee the trained partners of the development and the the controlling system was also different. The trained partners which are late to deposit money or delinquent loans are not given sanction, only reprimand and warning. The suggestion from researcher is to maximize controlling surveillance, escort the trained partners in carrying out the controlling must be in accordance with the existing standard guidelines. Namely monitoring, mentoring and collect the payment of the loan, so that the trained partner’s business will grow and prosper. And give sanction againts trained partners who late to depositing money lending, so that the trained partners will not to dare to be late to depositing money lending and arrears.
Keywords: Program One District One Billion for Entrepreneurs. Controlling
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga Peneliti dapat menyelesaikan skripsi penelitian ini yang berjudul “Pengawasan Program Satu Kecamatan Satu Milyar Untuk Wirausaha di UPT PEM Kecamatan Jombang Kota Cilegon”.
Adapun skripsi ini dibuat dalam rangka memenuhi syarat untuk bisa melakukan penelitian lapangan yang kemudian akan menjadi skripsi yang merupakan persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Sosial pada konsentrasi Manajemen Publik Program Studi Ilmu Administrasi Negara.
Dalam penyusunan skripsi ini Peneliti melibatkan banyak pihak yang senantiasa memberikan bantuan, baik berupa pengajaran, bimbingan, dukungan moral dan materil, maupun keterangan-keterangan yang sangat berguna hingga tersusunnya skripsi ini. Untuk itu, dengan rasa hormat Peneliti mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat., M.Pd., Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
2. Dr. Agus Sjafari, M.Si., Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
3. Kandung Sapto Nugroho, S.Sos., M.Si, Wakil Dekan I Bidang Akademik FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
4. Mia Dwianna W, M.Ikom., Wakil Dekan II Bidang Keuangan danUmum
5. Ismanto, S.Sos., MM., Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
6. Rahmawati, S.Sos.,M.Si., Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
7. Ipah Ema Jumiati, S.Ip.,M.Si., Sekertaris Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
8. Listyaningsih, S.Sos.,M.Si., Dosen Pembimbing I, terima kasih telah meluangkan waktunya untuk melakukan sesi bimbingan dan memberikan masukan serta arahannya yang sangat membantu Peneliti dalam menghadapi masalah-masalah terkait penyusunan skripsi ini.
9. Rahmawati, S.Sos.,M.Si., Dosen Pembimbing II, terima kasih telah meluangkan waktunya untuk melakukan sesi bimbingan dan memberikan masukan serta arahannya yang sangat membantu Peneliti dalam menghadapi masalah-masalah terkait penyusunan skripsi ini.
10. Kepada seluruh Dosen Program Studi Ilmu Administrasi Negara yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu, yang telah dan pernah memberikan bekal-bekal ilmiah kepada peneliti selama proses belajar mengajar.
11. Para staf Tata Usaha (TU) Program Studi Ilmu Administrasi Negara atas segal sumbangsihnya.
12. Untuk Kedua orang tuaku, Ibu dan Bapak yang selau memberikan dorongan, do’a dan biaya tanpa henti hingga detik ini.
13. Untuk Kakak-kakaku yang selalu memberikan motivasi untuk menyelesaikan Skripsi penelitian ini.
14. Yth. Ibu Eka Patria selaku Kepala UPT PEM Kota Cilegon, Bapak Amali Azhar. Selaku Kepala Koordinator UPT PEM Kecamatan Jombang, Para Staf UPT PEM Kota Cilegon dan UPT PEM Kecamatan Jombang. Terima kasih atas arahan dan pemberian data-data kepada peneilti.
15. Kepada Dede-dedeku atas do’a dan motivasi yang tiada henti kepada peneliti. Kalian adalah seseorang yang berharga bagi hidupku.
16. Kepada sahabatku, Anwar Mursyadad yang selalu membantu peneliti dalam penelitian ini.
17. Kepada teman-teman seperjuangan, Syaiful Bahri, Iwan Hermawan,Yogi, Azil, Agus Muizudin, Sutopo, Ismatullah, Wahyu Firmansyah, Arif Rahman, Syandi Negara, Karyadi, Habib, Zaenal Muttaqien dan Noel Ricky R yang telah memberikan semangat kepada peneliti.
18. Kepada teman-teman kelas G Non Reguler angkatan 2010, teman-teman Administrasi Negara angkatan 2010 yang telah menjadi sahabat dan menemani penulis selama perkuliahan di kampus.
19. Kepada semua pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu, terima kasih telah bersedia membantu dan memberikan informasi dalam penyusunan skripsi ini. Peneliti menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, dikarenakan keterbatasan ilmu Peneliti. Oleh karena itu, Peneliti dengan rendah ini, Peneliti berharap adanya kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penelitian ini.
Serang, Juni 2015 Aat Syafaat
DAFTAR ISI PERNYATAAN ORISINALITAS LEMBAR PERSETUJUAN ABSTRAK ABSTRAC KATA PENGANTAR ...................................................................... i
DAFTAR ISI ...................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................
1 1.2 Identifikasi Masalah ......................................................................
11 1.3 Batasan Masalah............................................................................
12
1.4 Rumusan Masalah ………………………………………………
12 1.5 Tujuan Penelitian ..........................................................................
13 1.6 Manfaat Penelitian ........................................................................
13 1.7 Sistematika Penulisan ...................................................................
14 BAB II DESKRIPSI TEORI DAN ASUMSI DASAR 2.1 Pengawasan ..................................................................................
17
2.1.2 Sistem Pengawasan .......................................................
20 2.1.3 Tujuan Pengawasan ......................................................
24 2.1.4 Jenis – Jenis Pengawasan ..............................................
28 2.1.5 Proses Pengawasan .......................................................
29 2.1.6 Sifat dan Waktu Pengawasan ........................................
32 2.1.7 Undikator Pengawasan .................................................
34 2.1.8 Fungsi Pengawasan .......................................................
35 2.1.9 Teknik – Teknik Pengawasan .......................................
36 2.1.10 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pengawasan ......
37
2.1.11 Karakteristik – Karakteristik Pengawasan Yang Efektiktif
37 2.2 Penelitian terdahulu .......................................................................
39 2.3 Kerangka Berfikir..........................................................................
41 2.4 Asumsi Dasar ................................................................................
45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian..........................................................................
46 3.2 Instrument Penelitian ....................................................................
47 3.3 Teknik Pengumpulan Data ............................................................
48 3.4 Informan Penelitian .......................................................................
52 3.5 Teknik Analisis Data .....................................................................
53 3.6 Uji Keabsahan Data.......................................................................
57 3.6.1 Triangulasi ………………………………………………...
57 3.62 Mengadakan Membercheck ……………………………….
58
3.7.1 Tempat Penelitian ..........................................................
58 3.7.2 Waktu Penelitian ...........................................................
58 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian ……………………………………..
60 4.1.1 Gambaran Umum Kota Cilegon ……………………….
60 4.1.2 Gambaran Umum Kondisi Kecamatan Jombang ……...
63
4.1.3 Gambaran Umum Pelaksanaan Teknis Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat (UPT PEM) ……………………………….
67 4.2 Informan Penelitian …………………………………………….
74
4.3 Deskripsi Data dan Analisis Data ………………………………
75
4.4 Pengawasan Program Satu Kecamatan Satu Milyar Untuk Wirausaha di UPT PEM Kecamatan Jombang Kota Cilegon ……………… 77 4.4.1 Mengukur Hasil Pekerjaan ……………………………….
78
4.4.2 Membandingkan Hasil Pekerjaan dengan Standard dan Memastikan Perbedaan …………………………………..
90
4.4.3 Mengoreksi Penyimpangan yang tidak di Kehendaki Melalui Tindakan Perbaikan ……………………………………... . 103
4.5 Pembahasan ……………………………………………………… 112
4.5.1 Pembahasan dan Temuan Lapangan ………………………. 119
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ……………………………………………………… 125
5.2 Saran …………………………………………………………….. 126
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN .
. . . . .
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Realisasi Pencairan Mitra Binaan UPT PEM Kota Cilegon Tahun 2011- – 2014 ………………………………………………………………. 5 Tabel1.2 Realisasi Pencairan Mitra Binaan UPT PEM Kecamatan Jombang Tahun 2011 – 2014…………………………………………………………. 6
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Alur Pinjaman Calon Mitra Binaan ..……………………………. 8Gambar 2.1 Tujuan Pengawasan ……...……………………………………… 25Gambar 2.2 langkah – Langkah Dalam Proses Pengawasan .………………... 29Gambar 2.3 Kerangka Berfikir ………………………………………………. 44Gambar 3.1 Komponen Analisis Data Model Interaktif ……………………… 45Gambar 4.1 Struktur Organisasi UPT PEM Kota Cilegon …………………… 72Gambar 4.2 Struktur Organisasi UPT PEM Kecamatan Jombang …………… 73BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Tujuan nasional sebagaimana ditegaskan dalam pembukuan Undang- Undang Dasar 1945 yaitu melindungi segenap bangsa dan daerah dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, diwujudkan melalui pelaksanaan penyelenggaraan negara yang berkedaulatan rakyat dan demokratis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam segala aspek kehidupan oleh penyelenggara negara yaitu lembaga tertinggi dan lembaga tinggi negara bersama – sama segenap rakyat Indonesia di seluruh wilayah Negara Republik Indonesia.
Pembangunan pada dasarnya merupakan upaya yang dilakukan oleh masyarakat untuk memperbaiki keterbelakangan dan ketertinggalan dalam semua bidang kehidupan menuju suatu keadaan yang lebih baik daripada keadaan yang sebelumnya. Tujuan pembangunan nasional bangsa Indonesia yaitu mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur baik material maupun spiritual. Pencapaian tujuan nasional di atas dilakukan dengan rangkaian upaya pembangunan berkesinambungan meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan negara yang dilaksanakan bersama oleh masyarakat dan pemerintah menuju terwujudnya
Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar 1945, pemerintahan daerah yang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan
(medebewind), diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan
masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemnberdayaan dan peran serta masyarakat, serta peningkatan daya saing daerah dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, keistimewaan, dan kekhasan suatu daerah dalam sisitem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Desentralisasi merupakan salah satu perubahan sosial politik yang dialami Indonesia dan diimplementasikan melalui Undang – Undang No 32 Tahun 2004. tentang pemerintahan daerah. Salah satu UU No 32 Tahun 2004 adalah mengatur perencanaan pembangunan daerah. Berdasarkan administrasi pemerintahan, Kota Cilegon pada tahun 1999 menjadi Daerah Otonom Baru (DOB), Sejak terpisah dari Kabupaten Serang, Cilegon terbukti mampu menjalankan tanggung jawab itu dengan baik diantaranya dengan digulirkanya berbagai program pro rakyat sebagai salah satu upaya dalam memberikan kesejahteraan pada masyarakat.
Program pro rakyat merupakan program yang berpihak pada rakyat dan langsung dapat dirasakan manfaatnya oleh rakyat, terutama masyarakat miskin atau Rumah Tangga Sasaran (RTS). Progam pro rakyat dilaksanakan sebagai bagian dari upaya penguatan sektor ekonomi. Hal ini perlu dilakukan karena dari hasil Analisa Kemiskinan Partisipasif yang dilakukan pada 2010 dalam rangka penyusunan Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (SPKD) Kota Cilegon, rakyat. Dikutip dari Portal Pemerintah Kota Cilegon. jam 20:00 wib, hari selasa, 09 September 2014 )
Sesuai visi dan misi Kota Cilegon, yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penanggulangan kemiskinan pengangguran, dan meningkatkan perekonomian daerah melalui daya dukung industri, perdagangan dan jasa. Sebagai wujud implementatif dari agenda Cilegon Sejahtera itu, maka Pemerintah Kota Cilegon menggulirkan Program Pro Rakyat Satu Kecamatan Satu Milyar Untuk Wirausaha sebagai program pro rakyat di Kota Cilegon.
Pemerintah Kota Cilegon mengeluarkan kebijakan yang dibuat oleh Walikota Cilegon yang tercantum pada Peraturan Walikota Cilegon No.16 Tahun 2011 tentang Pemberdayaan Ekonomi Masyrakat dengan cara sistem Program Pro Rakyat Satu Kecamatan Satu Milyar Untuk Wirausaha di Kota Cilegon . System dana bergulir ini ditujukan kepada rumah tangga sasaran ( RTS ), Usaha Mikro Kecil ( UMK ) dan Koperasi. yang secara teknis dilakukan oleh Unit Pelaksana Teknis Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat (UPT PEM).
Unit Pelaksana Teknis Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat (UPT PEM) di kecamatan tersebut diberikan hak otonom untuk mengatur atau mengurus kegiatan Program Satu Kecamatan Satu Milyar Untuk Wirausaha di masing- masing Kecamatan Kota Cilegon. Merupakan program Pemerintah Kota Cilegon yang ditujukan kepada calon wirausaha baru, serta pelaku usaha ekonomi mikro dan kecil yang telah merintis jalan untuk berusaha, yang ingin mengembangkan ekonomi keluarga dan juga mereka yang ingin mengembangkan kapasitas dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Cilegon. Sasaran atau target groupnya adalah Rumah Tangga Sasaran (RTS), Usaha Mikro Kecil (UMK), dan Koperasi.
Program Satu Kecamatan Satu Milyar Untuk Wirausaha terdiri dari jenis perintisan usaha, penguatan dan pengembangan usaha. jasa administrasi pinjaman untuk perintis sasarannya Rumah Tangga Sasaran (RTS) dengan jasa 0-3%, untuk penguatan dan pengembangan usaha jasa administrasi pinjaman 6%. (Sumber: Petunjuk Teknis Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Berbasis Kecamatantahun 2014 )
Berdasarkan jumlah mitra binaan yang sudah di bina dari launching Program Satu Kecamatan Satu Milyar Untuk Wirausaha di Kota Cilegon yang dilaksanakan pada 15 Juni 2011 – Oktober 2014 jumlah mitra binaan meningkat terdapat 5.331 mitra binaan. Berikut data mitra binaan dapat di lihat di tabel 1.1
Tabel 1.1 Realisasi Pencairan Mitra Binaan UPT PEM Kota Cilegon Program58 Semabako dan Warung APBD/
Sumber: Laporan UPT PEM Kota Cilegon, Oktober 2014 Dari tabel di atas menunjukkan bahwa Program Satu Kecamatan Satu
KS Sub Jumlah 2.025 2.668 638 Jumlah Total : 5.331
93 Warung dan Sembako APBD/
8 Ciwandan 203 308
KS
7 Citangkil 525 364 187 Warung dan Sembako APBD/
KS
54 Warung dan Sembako APBD/
6 Cilegon 307 236
KS
5 Cibeber 161 199
Satu Kecamatan Satu Milyar Untuk Wirausaha Juni Tahun 2011
(Launching) – Oktober 2014
KS
4 Jombang 369 710 142 Warung dan Sembako APBD/
34 Sembako APBD/ KS
3 Purwakarta 155 293
KS
19 Warungan dan Sembako APBD/
2 Grogol 170 263
KS
51 Warungan dan Sembako APBD/
1 Pulo Merak 135 295
N O KELURAHAN PERINTIS PENGUA -TAN PENGE- MBANG AN MAYORI- TAS JENIS USAHA KETERA- NGAN DANA
Milyar Untuk Wirausaha di Kota Cilegon dengan jumlah 5.331 orang yang sudah melakukan peminjaman usaha. Tabel tersebut menunjukan mitra terbesar yaitu di Kecamatan Jombang, dikarena masyarakat Kecamatan Jombang sangat
Cilegon, sehingga masyarakat mudah mendapatkan informasi dari pemerintah Kota Cilegon mengenai kebijakan-kebijakan baru Kota Cilegon. Sedangkan untuk jumlah mitra yang paling rendah dimiliki oleh Kecamatan Pulo Merak selama priode Juni 2011 – Oktober 2014. ( Sumber: Wawancara dengan Ibu Rosmawati, ST selaku Kepala Kordinator UPT PEM Kecamatan Jombang. hari rabu, 10 Desember 2014 )
Jumlah mitra binaan yang sudah di bina dari launching Program Satu Kecamatan Satu Milyar Untuk Wirausaha di UPT PEM Kecamatan Jombang Kota Cilegon yang dilaksanakan pada 15 Juni 2011 – Oktober 2014 jumlah mitra binaan meningkat terdapat 1.221 mitra binaan. Berikut data mitra binaan dapat di lihat di tabel 1.2
Tabel 1.2 Realisasi Pencairan Mitra Binaan UPT PEM Sub-Unit Kecamatan24 Warung dan Sembako APBD/
Prosedur pendaftaran pinjaman usahanya adalah dengan memberikan Foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK), foto peminjam
Milyar Untuk Wirausaha di UPT PEM Kecamatan Jombang Kota Cilegon dengan jumlah 1.221 orang yang sudah melakukan peminjaman usaha. Tabel tersebut menunjukan mitra terbesar yaitu di Kelurahan Jombang Wetan sedangkan untuk jumlah mitra yang paling rendah dimiliki oleh Kelurahan Panggung Rawi selama priode Juni 2011 –Oktober 2014.
Sumber: Laporan Sub-unit UPT PEM Kecamatan Jombang, Oktober 2014 Dari tabel di atas menunjukkan bahwa Program Satu Kecamatan Satu
KS Sub Jumlah 369 710 142 Jumlah Total : 1.221
17 Semabako dan Warungan APBD/
93
80
KS
4 Gedong Dalem 82 134
Jombang Program Satu Kecamatan Satu Milyar Untuk Wirausaha 15 Juni
Tahun 2011 (Launching) – Oktober 2014
N O KELURAHAN PERINTIS PENGUA -TAN PENGE- MBANG AN MAYORI- TAS JENIS USAHA KETERA- NGAN DANA31 Sembako APBD/ KS
3 Jombang Wetan 65 210
KS
27 Warungan dan Sembako APBD/
2 Sukmajaya 74 102
KS
43 Warungan dan Sembako APBD/
1 Masigit 68 171
5 Panggung Rawi
beserta ahli warisnya dengan memberikan keterangan usaha yang jelas terhadap pihak UPT PEM atau disebut dengan tahap rekruitasi, setelah itu pihak Unit Pelaksana Teknis Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat (UPT PEM) Kecamatan Jombang melakukan tahap penseleksian terhadap masyarakat Jombang yang mengajukan pinjaman usaha, setelah peminjam usaha lolos dari seleksi, maka tahap selanjutnya pihak UPT PEM Kecamatan Jombang melakukan survei usaha terhadap calon usaha dengan menganalisis keterangan usaha peminjam dan pada saat itu kelengkapan persyaratan harus dilengkapi seperti jaminan sertifikat tanah, Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB), atau jaminan tidak berwujud seperti surat berharga, untuk peminjam yang mendapatkan modal besar seperti jenis penguatan usaha, plafon pinjamannya Rp. 1.000.000 - Rp. 5.000.000, untuk jenis pengembangan usaha Rp. 3.000.000-Rp. 30.000.000, sedangkan printis usaha, plafon pinjaman di bawah Rp.1.000.000. Untuk jenis perintis usaha tidak harus memberikan jaminan usaha. Tahap selanjutnya, pihak UPT PEM Kecamatan Jombang melakukan pemutusan kelayakan pinjaman sesuai dengan keterangan jenis usaha. dan setelah itu dana pinjaman dicairkan dan melakukan pendampingan dan monitoring. Berikut alur pinjaman calon mitra binaan UPT PEM Kecamatan Jombang Kota Cilegon.
Gambar 1.1
Rekruitasi Seleksi
Survei Usaha Analisis Pelayanan Pinjaman
Pemutusan Kelayakan Pinjaman Pembekalan & Pencairan Pinjaman
Pendampingan & Monitoring Sumber: Data Dari UPT PEM Kecamatan Jombang
Tujuan dari pembentukan program satu kecamatan satu milyar oleh pihak UPT PEM adalah untuk meningkatkan pendapatan masyarakat miskin (RTS), meningkatkan minat masyarakat untuk berusaha, mewujudkan UMK dan Koperasi yang tangguh dan mandiri, dan meningkatkan kepedulian perusahaan (BUMN/S) termasuk Perbankan dalam pemanfaatan dana CSR yang terintegrasi dengan program Pemerintah Kota Cilegon.
Berdasarkan observasi awal dan wawancara terhadap masyarakat Kecamatan Jombang, program Satu Kecamatan Satu Milyar Untuk Wirausaha di UPT PEM Kecamatan Jombang Kota Cilegon masih terdapat berbagai masalah, diantaranya:
1. Dari proses penyeleksian mitra binaan sampai dengan pencairan dana tidak memiliki kepastian waktu yang jelas, sehingga peminjam dibuat menunggu dengan waktu yang tidak ditentukan. Di lihat dari petunjuk teknis pelaksanaan program dana bergulir satu kecamatan satu milyar, tidak ada standar waktu pencairan dana, sehingga proses yang terjadi dilapangan pencairan dananya tidak memliki kepastian waktu yang jelas.
Berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat Kecamatan Jombang yang melakukan pengajuan modal pinjaman usaha, terdapatnya pencairan dana yang bervariasi antara 1-4 bulan atau bahkan hingga waktu yang tidak ditentukan. ( Sumber: wawancara dengan Ibu Eti Sukmayati masyarakat Kecamatan Jombang , 1 April 2014 )
2. Faktor sosialisasi Program Satu Kecamatan Satu Milyar Untuk Wirausaha juga dapat mendorong partisipasi atau menumbuhkan kesadaran masyarakat Kecamatan Jombang dalam mengikuti kegiatan Program Pro Rakyat Satu Kecamatan Satu Milyar Untuk Wirausaha. Sosialisasi Program Satu Kecamatan Satu Milyar Untuk Wirausaha di UPT PEM Kecamatan Jombang Kota Cilegon dinilai masih kurang optimal. Hal ini dapat dilihat dari minimnya sosialisasi yang dilakukan oleh pihak UPT
Adi Setiadi selaku pendamping Kelurahan Gedong Dalem, sosialisasi pernah dilaksanakan satu kali di Kelurahan Gedong Dalem dengan mengundang ketua RT/RW di setiap lingkungan. Sedangkan hasil wawancara dengan berbagai warga Kecamatan Jombang, di setiap lingkungannya belum pernah dilaksanakan sosialisasi Program Pro Rakyat Satu Kecamatan Satu Milyar Untuk Wirausaha baik langsung disosialisasikan oleh pihak UPT PEM Kecamatan Jombang maupun ketua RT/RW. ( Sumber: wawancara dengan Bapak Adi Setiadi Kordinator di Kelurahan Gedong Dalem/Pegawai UPT PEM Kecamatan Jombang, 1 April 2014 ) 3. Kurang adanya pengawasan dari pihak UPT PEM Kecamatan Jombang.
Pihak UPT PEM lebih memberikan proses pengawasan pada saat mitra binaan telat menyetorkan dana pinjaman. Pihak UPT PEM Kecamatan Jombang datang ke masyarakat untuk meminta setoran. Dari hasil observasi, terdapat mitra binaan yang telat menyetor dan terdapat mitra binaan yang terhenti usahanya. ( Sumber: wawancara dengan bapak Marjuki Masyarakat Kelurahan Gedong Dalem Kecamatan Jombang, 1 April 2014 )
4. Kaitan dengan tujuan kegiatan program satu kecamatan satu milyar, belum tepat sasaran. Dikarenakan masih banyak masyarakat kec. Jombang yang terdaftar dalam Rumah Tangga Sasaran (RTS) meminjam dana di program satu kecamatan satu milyar tersebut. Dikarenakan mayoritas masyarakat yang terdaftar dalam rumah tangga sasaran (RTS) belum mempunyai ide dalam mendirikan jenis usaha. Hal ini menunjukan bahwa masyarakat belum memiliki kepeminatan terhadap program usaha / berwirausaha.
( Sumber: Ibu Asnariyah anggota mitra binaan UPT PEM Kecamatan Jombang, 15 September 2014 )
5. Berdasarkan dari program satu kecamatan satu milyar untuk wirausaha yang bertujuan utama untuk memberdayakan ekonomi masyarakat Kota Cilegon terlihat belum berdayanya masyarakat secara ekonomi, hal ini terlihat dari progres di lapangan. Dikarenakan hasil dari wirausaha yang dijalankan oleh mitra binaan hanya untuk memenuhi kebtuhan sehari-hari. ( Sumber: Ibu Asnariyah Anggota Mitra Binaan UPT PEM Kecamatan Jombang, 15 September 2014 ) Berdasarkan masalah-masalah diatas, peneliti memfokuskan penelitian pada pelaksanaan Program Satu Kecamatan Satu Milyar Untuk Wirausaha di UPT
PEM Kecamatan Jombang. Peneliti tertarik untuk meneliti mengenai “ Pengawasan Program Satu Kecamatan Satu Milyar Untuk Wirausaha di UPT PEM Kecamatan Jombang Kota Cilegon Tahun 2014 “
1.2 Identifikasi Masalah
1. Proses pencairan dana tidak memiliki kepastian waktu yang jelas sehingga peminjam modal dibuat menunggu dengan waktu yang tidak ditentukan
2. Sosialisasi Program Pro Rakyat Satu Kecamatan Satu Milyar Untuk Wirausaha di UPT PEM Kecamatan Jombang dinilai kurang optimal.
3. Kurang adanya pengawasan dari Pihak Unit Pelaksana Teknis (UPT PEM) Kecamatan Jombang sehingga terdapat mitra binaan yang telat menyetor dan mitra binaan yang terhenti usahanya.
4. Tujuan kegiatan program satu kecamatan satu milyar, belum tepat sasaran.
5. Belum berdayanya Mitra Binaan program satu kecamatan satu milyar untuk wirausaha secara ekonomi.
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, agar penelitian lebih terfokus maka peneliti membatasi penelitian ini pada ” Pengawasan Program Satu Kecamatan Satu Milyar Untuk Wirausaha di UPT PEM Kecamatan Jombang Kota Cilegon”.
1.4 Rumusan Masalah
Setelah masalah peneliti dibatasi ruang lingkupnya, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: “Bagaimana Pengawasan Program Satu Kecamatan Satu Milyar Untuk Wirausaha di UPT PEM Kecamatan Jombang Kota Cilegon?”
1.5 Tujuan Penelitian
Dalam sebuah penelitian, peneliti harus menentukan tujuan yang ingin dicapai sebab tanpa adanya tujuan yang jelas maka seorang peneliti akan mengalami kesulitan. Sesuai dengan rumusan masalah tersebut, maka tujuan akan hendak dicapai peneliti adalah: “Untuk mengetahui Pengawasan Program Satu Kecamatan Satu Milyar Untuk Wirausaha di UPT PEM Kecamatan Jombang Kota Cilegon”
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat yang ingin penulis harapkan dari penelitian ini adalah:
1.6.1 Manfaat Teoritis Manfaat teoritis terkait dengan kontribusi tertentu dalam penyelenggaraan penelitian terhadap perkembangan teori dan ilmu pengetahuan dunia akademis.
1. Memperbanyak khasanah Ilmu Pengeatahuan dalam dunia akademis khususnya Ilmu Administrasi Negara.
2. Mempertajam dan mengembangkan teori-teori yang ada dalam dunia akademis khususnya teori mengenai kebijakan publik, pemberdayaan masyarakat serta mengembangkan ilmu yang di dapat selama perkuliahan khususnya ilmu manajemen publik yang didalamnya terdapat Pengawasan.
1.6.2 Manfaat Praktisnya Manfaat praktis berkaitan dengan kontribusi praktis yang diberikan dalam penyelenggaraan penelitian terhadap obyek penelitian.
1. Memberikan informasi atau masukan terhadap pihak UPT PEM kecamatan Jombang Kota Cilegon dalam melaksanakan Program Pro Rakyat Satu Kecamatan Satu Milyar Untuk Wirausaha sehingga tercapainya program yang terimplementasi dengan baik sesuai tujuan yang ingin dicapai.
2. Dengan diadakan penelitian Program Pro Rakyat Satu Kecamatan Satu Milyar Untuk Wirausaha di UPT PEM Kec. Jombang dapat membantu memberikan sosialisasi Program Pro Rakyat Satu Kecamatan Satu Milyar Untuk Wirausaha terhadap masyarakat Kecamatan Jombang sehingga dapat menumbuhkan minat masyarakat untuk berwirausaha.
1.7 Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah, yaitu menggambarkan ruang lingkup dan kedudukan masalah yang akan diteliti dalam bentuk uraian secara deduktif, dari lingkup yang umum hingga kepada masalah yang spesifik yang relevan dengan judul skripsi.
1.2 Identifikasi Masalah, yaitu mengidentifikasi dikaitkan dengan tema/ topik/judul dan fenomena yang akan diteliti.
1.3 Batasan Masalah, yaitu pemfokusan masalah-masalah yang akan diajukan dalam rumusan masalah.
1.4 Rumusan Masalah, yaitu mendefinisikan permasalahan yang telah ditetapkan dalam bentuk definisi konsep dan operasional.
1.5 Tujuan Penelitian, yaitu mengungkapkan sasaran yang ingin dicapai dengan dilaksanakannya penelitian sejalan dengan isi dan rumusan permasalahan.
1.6 Manfaat Penelitian, yaitu menjelaskan manfaat teoritis dan praktis dari temuan penelitian.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN ASUMSI DASAR
2.1 Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka yaitu peninjauan kembali pustaka-pustaka yang terkait serta membuktikan keaslian di dalam penelitian.
2.2 Kerangka Berpikir Kerangka berpikir menggambarkan alur pikiran peneliti sebagai kelanjutan dari kajian teori untuk memberikan penjelasan kepada pembaca.
2.3 Asumsi Dasar Asumsi dasar penelitian merupakan anggapan-anggapan dasar tentang suatu hal yang dijadikan pijakan berfikir dan bertindak dalam melaksanakan penelitian.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitan Pada bab ini menjelaskan tentang metode yang digunakan dalam penelitian
3.2 Instrumen Penelitian Menjelaskan tentang proses penyusunan dan jenis alat pengumpulan data yang digunakan, proses pengumpulan data, dan teknik penentuan kualitas instrumen.
3.3 Informen Penelitian Menjelaskan wilayah generalisasi atau proposal penelitian, penetapan populasi, dengan teknik pengambilan informan penelitian.
3.4 Teknik Analisa Data Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data kedalam ketegori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
3.5 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat dan waktu penelitian menjelaskan tentang tempat dan waktu penelitian dilaksanakan.
BAB II DESKRIPSI TEORI DAN ASUMSI DASAR
2.1 Pengawasan
2.1.1 Pengertian Pengawasan
Berbagai fungsi manajemen dilaksanakan oleh para pimpinan dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Fungsi-fungsi yang ada didalam manajemen diantaranya adalah fungsi perencanaan (Planning), fungsi pengorganisasian (Organizing), fungsi pelaksanaan (Actuating) dan fungsi pengawasan (Controlling) menurut Griffin (2004: 44). Keempat fungsi manajemen tersebut harus dilaksanakan oleh seorang manajer secara berkesinambungan, sehingga dapat merealisasikan tujuan organisasi.
Pengawasan merupakan bagian dari fungsi manajemen yang berupaya agar rencana yang sudah ditetapkan dapat tercapai dengan efektif dan efisien. Menurut Schermerhorn dalam Ernie dan Saefullah (2005: 317), mendefinisikan pengawasan merupakan sebagai proses dalam menetapkan ukuran kinerja dalam pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan ukuran yang telah ditetapkan tersebut. Sedangkan menurut Mathis dan Jackson (2006: 303), menyatakan bahwa pengawasan merupakan sebagai proses pemantauan kinerja karyawan berdasarkan standar untuk mengukur kinerja, memastikan kualitas
18
19
atas penilaian kinerja dan pengambilan informasi yang dapat dijadikan umpan balik pencapaian hasil yang dikomunikasikan ke para karyawan.
Definisi ini tidak hanya terpaku pada apa yang direncanakan, tetapi mencakup dan melingkupi tujuan organisasi. Hal tersebut akan mempengaruhi sikap, cara, sistem, dan ruang lingkup pengawasan yang akan dilakukan oleh seorang manajer. Pengawasan sangat penting dilakukan oleh perusahaan dalam kegiatan operasionalnya untuk mencegah kemungkinan terjadinya penyimpangan– penyimpangan dengan melakukan tindakan koreksi terhadap penyimpangan tersebut untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan sebelumnya.
Menurut Harahap (2001: 14), Pengawasan adalah keseluruhan sistem, teknik, cara yang mungkin dapat digunakan oleh seorang atasan untuk menjamin agar segala aktivitas yang dilakukan oleh dan dalam organisasi benar-benar menerapkan prinsip efisiensi dan mengarah pada upaya mencapai keseluruhan tujuan organisasi.
Sedangkan menurut Maringan (2004: 61), pengawasan adalah proses dimana pimpinan ingin mengetahui hasil pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan bawahan sesuai dengan rencana, perintah, tujuan, kebijakan yang telah ditentukan. Selain itu menurut Dessler (2009: 2), menyatakan bahwa pengawasan (Controlling) merupakan penyusunan standar - seperti kuota penjualan, standar kualitas, atau level produksi; pemeriksaan untuk mengkaji prestasi kerja aktual dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan; mengadakan tindakan korektif yang diperlukan.
20
Berdasarkan penjelasan para ahli diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pengawasan merupakan suatu tindakan pemantauan atau pemeriksaan kegiatan perusahaan untuk menjamin pencapaian tujuan sesuai dengan rencana yang ditetapkan sebelumnya dan melakukan tindakan korektif yang diperlukan untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang ada sebelumnya. Pengawasan yang efektif membantu usaha dalam mengatur pekerjaan agar dapat terlaksana dengan baik.
Fungsi pengawasan merupakan fungsi terakhir dari proses manajemen. Fungsi ini terdiri dari tugas-tugas memonitor dan mengevaluasi aktivitas perusahaan agar target perusahaan tercapai. Dengan kata lain fungsi pengawasan menilai apakah rencana yang ditetapkan pada fungsi perencanaan telah tercapai.
Menurut G.R Terry dalam Hasibuan (2001: 242) mengemukakan hal sebagai berikut :
“Controlling can be defined as the process of determining what is to be
accomplished, that is the standard; what is being accomplished, that is the
performance, evaluating the performance and if necessary applying corrective
measure so that performance takes place according to plans, that is, in conformity
with the standard.”Pengawasan dapat didefinisikan sebagai proses penentuan, apa yang harus dicapai yaitu standar, apa yang sedang dilakukan yaitu pelaksanaan, menilai
21
pelaksanaan dan melakukan perbaikan-perbaikan, sehingga pelaksanaan sesuai dengan rencana yaitu selaras dengan standar.
Menurut Henry Fayol dalam Harahap (2001: 10) mengartikan pengawasan sebagai berikut:
“Control consist in verifying whether everything occurs in conformity with the plan
adopted, the instruction issued and principles established. It has objective to point
out weaknesses and errors in order to rectify then prevent recurrance”.Pengawasan mencakup upaya memeriksa apakah semua terjadi sesuai dengan rencana yang ditetapkan, perintah yang dikeluarkan, dan prinsip yang dianut . Juga dimaksudkan untuk mengetahui kelemahan dan kesalahan agar dapat dihindari kejadiannya dikemudian hari.
Menurut Siagian (2003: 30), bahwa pengawasan adalah memantau aktivitas pekerjaan karyawan untuk menjaga perusahaan agar tetap berjalan kearah pencapaian tujuan dan membuat koreksi jika diperlukan. Pengawasan secara umum berarti pengendalian terhadap perencanaan apakah sudah dilaksanakan sesuai tujuan atau penyimpangan dari tujuan yang diinginkan. Jika terjadi penyimpangan, pihak manajemen yang terkait dalam pengawasan harus memberikan petunjuk untuk melakukan perbaikan kerja, agar standar perencanaan tidak jauh menyimpang dari hasil yang diperoleh pada saat pelaksanaan.
22
2.1.2 Sistem Pengawasan