BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Profil Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Kota Bandar Lampung 1. Sejarah Singkat Berdirinya MIN 1 Bandar Lampung - Motivasi dan hasil belajar Al-Qur'an hadist melalui metode pembelajaran berbasis protopolio:study pada
BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Profil Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Kota Bandar Lampung 1. Sejarah Singkat Berdirinya MIN 1 Bandar Lampung Pendidikan merupakan ujung tombak bagi setiap manusia dimana
pendidikan ini dapat diperoleh baik secara formal dan non formal. Pendidikan itu tidak mempunyai batas sejak dari buaian hingga akhir hayat yang disebut juga dengan Long Life Education (Pendidikan Seumur Hidup). Dengan tuntutan seperti ini maka MIN 1 Bandar Lampung menjelaskan sejarah singkat berdirinya MIN 1 Bandar Lampung.
Tanah tempat berdirinya MIN 1 Bandar Lampung ini adalah wakaf dari Bapak Kafil yang diserahkan pada satu Badan (Yayasan) yang dikelola oleh : 1.
Ustadz Sadli (Alm.) 2. Hi. Nawawi (Alm.) 3. Saizi Mahmud (Alm.) 4. Wahid 5. Ismail AM 6. Roswati Arifin 7. Dan kawan-kawan
Yang tujuan untuk menimba ilmu pendidikan di tempat ini. Madrasah ini mulai berdiri pada tahun 1950 dengan nama Sekolah Rakyat Islam (SRI) dengan kepala sekolahnya yaitu :
1. Azhari Ahmad (Alm.) Pendidikan ni berjalan dengan baik, para peminatnya cukup banyak maka sekolah tersebut berganti nama menadi Sekolah Rakya Islam
Negeri (SRIN) pada tahun 1953.
2. Rusniah Nurdin (Alm.) Mengingat sekolah ini merupakan sekolah Islam secara historis keberadaannya telah muncul di tengah-tengah masyarakat pada tahun 1959 yang Sekolah Rakyat Islam Negeri (SRIN) tadinya, berubah nama menjadi MIN 1 Tanjungkarang Kepala Sekolahnya Bapak Ngadir Syah. Mengingat siswa semakin bertambah banyak, maka pada pagi harinya sekolah ini dipakai oleh MIN 1 Tanjungkarang, sedangkan sore harinya dipakai oleh MIN 1 Teluk Betung Tanjungkarang. Pada tahun 1969 MIN 1 Teluk Betung pindah lokasi di Jl. Warsito No.50 Kepang Teba Kec.Teluk Betung Utara.
Sedangkan MIN 1 Tanjungkarang berlokasi di Tanjungkarang di Jl. Gajah No.2 Kedaton Bandar Lampung. Atas alasan ini, mengingat bertambahnya anak usia sekolah, keperluan masyarakat dalam dunia Pendidikan Agama akan semakin meningkat terutama
MIN 1 Bandar Lampung. Maka dari itu, dikeluarkanlah SK Bapak Menteri Agama No. 2/ 1959 Tentang Berdirinya MIN 1 Bandar Lampung sampai saat
1 ini.
1 Hartawan, Kepala Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Kota Bandar Lampung,
Adapun Kepala
- – kepala MIN 1 Bandar Lampung dari pertama sampai dengan sekarang, adalah : 1.
Azhari Ahmad (Alm.) 2. Rusinah Nurdin (Alm.) 3. Wahid Yakub (Alm.) 4. Ngadir Syah 5. Ismail. AR 6. Abdul Aziz, S.H 7. Roswati Arifin (Alm.) 8. Erzat Effendi ( Alm.) 9. Dra. Erjati Abbas ( Thn. 1993 – 2001) 10.
Saidi Rahman, A.Ma ( 2001 – 2006) 11. Dra. Nur Laily ( 2006 s.d 2012 ) 12. Dra. Upik Dahlenawati (2012 – 2014)
2 13.
Hartawan,S.Pd.I.,M.M (2014 s.d sekarang) 2.
VISI DAN MISI
Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Kota Bandar Lampung mempunyai visi yaitu Terwujudnya insan yang ,cerdas,mandiri dan islami.
Indikator-Indikatornya adalah: a.
Siswa memiliki akhlaq yang baik b. Unggul dalam pembinaan keagamaan Islam.
c.
Unggul dalam peningkatan prestasi UN d.
Unggul dalam prestasi akademik.
Meningkatkan Pendidik dan Tenaga Pendidik profesional c. Meningkatkan Kualitas Proses KBM d. Menjalin Hubungan Harmonis Internal dan Eksternal.
b.
Menjadikan ajaran-ajaran dan nilai-nilai Islam.sebagai pandangan hidup, sikap hidup dan keterampilan hidup dalam kehidupan sehari - hari.
Indikator-Indikatornya Misi adalah: a.
Mendorong dan membantu siswa mengenali potensi dirinya untuk dikembangkan secara optimal.
f.
Merealisasikan manageman partisipatif dengan melibatkan seluruh warga madrasah dan komite madrasah.
e.
b.
e.
Mendapatkan kepercayaan dari masyarakat Misi Madrasah adalah : a. Melaksanakan pembelajaran agama Islam secara berkesinambungan.
h.
Memiliki lingkungan madrasah yang nyaman dan kondusif untuk belajar.
g.
Unggul dalam prestasi kesenian.
f.
Unggul dalam prestasi olah raga.
Memiliki daya saing dalam prestasi Akademik c. Memiliki daya saing dalam memasuki pendidikan dasar lebih lanjut (SMP/MTs) yang favorit. d.
Memiliki daya saing dalam prestasi akademik dan non akademik.
e.
Memiliki daya saing dalam prestasi Ilmu Pengetahuan dan Tehnologi f. Memiliki daya saing dalam prestasi seni dan olah raga.
g.
Memiliki kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan.
h.
Memiliki kemampuan beradaptasi dan survive di lingkungannya. i.
Memiliki lingkungan Madrasah yang nyaman dan kondusif untuk belajar. j.
Mendapatkan kepercayaan dari masyarakat.
3. Struktur Organisasi
Struktur organisasi Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Kota Bandar Lampung yaitu :
Kepala :Madrasah Ketua Komite Hartawan, S.Pd.I., MM Hasyimkan, S.Sn., M.A
Bendahara Waka Kurikulum
Waka Kesiswaan Lisna Hayati, S.Pd.I
Rosmiyati, S.Pd.I Suresda Sari, M.Pd.I
Unit Perpustakaan Tata Usaha
Nurlina, S.Pd.I Niea Wahyuni, S.Kom
Wali Kelas Ia Wali Kelas IIa Wali Kelas IIIa Wali Kelas IVa Wali Kelas Va Wali Kelas VIa Yuliyati, S.Ag
Suresda Sari, M.Pd.I Rosmiyati, S.Pd.I Pili Fajri, S.Pd.I Lilis Supriyanti, Aslaida, S.Pd.I Wali Kelas Ib Wali Kelas IIb Wali Kelas IIIb Wali Kelas IVb S.Pd. Wali Kelas VIb
Zainah Umar, M.Pd.I Fathul Qorib, M.Pd.I Eni Hastuti, M.Pd.I Zurismiyati, S.Pd.I
Wali Kelas Vb Fifi Sri Haryati, Wali Kelas Ic Wali Kelas IIIc Wali Kelas IVc Miftahul Jannah, S.Pd.I Wiwin Sriyani, Wali Kelas IIc Fadila Natalia, S.Pd.I Roni, S.Pd.I
Kusumawati, S.Pd.I S.Pd.
S.Pd.I
Dewan Guru Keterangan : Garis Instruksi Garis Koordinasi
Adapun tugas dan tanggung jawab seluruh komponen yang ada di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Kota Bandar Lampung yaitu : a.
Kepala sekolah Kepala sekolah membawahi keseluruhan dalam lingkungan sekolah, jadi kegiatan yang ada di sekolah penanggung jawab pertama adalah kepala sekolah.
b.
Kepala Tata Usaha Kepala tata usaha bertugas melaksanakan ketata usahaan sekolah dan bertanggung jawab kepada kepala sekolah dalam kegiatan administrasi sekolah.
c.
Wakil kepala sekolah Wakil kepala sekolah mempunyai tugas membantu kepala sekolah baik urusan kedalam maupun keluar apabila kepala sekolah berhalangan.
Untuk membantu kelancaran tugas kepala sekolah dibentuk wakilkurikulum yang bertanggung jawab langsung kepada kepala sekolah.
d.
Guru Sesuai dengan tugasnya menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar disekolah yang bersangkutan serta membantu mangatasi kesulitan-kesulitan dalam mata pelajaran.
e.
Peserta didik Peserta didik yang dimaksud adalah mereka yang secara resmi menjadi peserta didik di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Kota Bandar Lampung, dan terdaftar dalam buku induk sekolah.
4. Keadaan Guru dan Karyawan
11 Fathul Qorib,M.Pd.I L S2 GURU KELAS
23 Lilis Supriyanti,S.Pd P S1 GURU PJOK
22 Nurlina,S.Pd.I P S1 GURU Bahasa Inggris
21 Kusumawati,S.Pd.I P S1 GURU KELAS
20 Niea Wahyuni,S.Kom P S1 Tata Usaha
19 Suresdasari,M.Pd.I P S2 GURU KELAS
L S1 GURU KELAS
17 Fadila Natalia,S.Pd P S1 GURU KELAS (BK) 18 Pili Fajri, S.Pd.I.
16 Aslaida,S.Pd.I P S1 GURU KELAS
15 Lisna Hayati, S.Pd.I P S1 GURU Al-qur'an Hadist
14 Dewi Puspita,S.Pd.I P S1 GURU Akidah Akhlak
13 Miftahul Jannah,S.Pd.I P S1 GURU Fiqih
12 Fifi Sri Haryati,S.Pd.I P S1 GURU Al-qur'an Hadist
Mayoritas guru Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Kota Bandar Lampung, pendidikan terakhirnya adalah sarjana dan beberapa orang guru masih dalam proses untuk menyelasaikan pendidikan sarjana. Untuk lebih mudah dipahami sebagaimana berikut :
Tabel 1 Keadaan Guru dan Karyawan Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1
9 Misnawati,S.Pd.I P S1 GURU Fiqih
8 Yuliyati,S.Ag P S1 GURU KELAS
7 Anizar Beti,S.Pd.I P S1 GURU Akidah Akhlak
6 Eni Hastuti,M.Pd.I P S2 GURU Fiqih
5 Dra.Hj.Wiwin Sriani,S.Pd.I P S2 GURU KELAS
4 Dra.Zainah Umar,M.Pd.I P S2 GURU KELAS
3 Zurismiyati,S.Pd.I P S1 GURU KELAS
2 Rosmiyati Arif,S.Pd.I P S1 GURU KELAS
1 Hartawan,S.Pd.I.,M.M L S2 KEPALA MADRASAH (Fiqih)
STUDI YANG DIAMPU
IJAZAH TERAKHIR JABATAN/BIDANG
Kota Bandar Lampung NO NAMA L/P
10 Roni,S.Pd.I L S1 GURU Al-qur'an Hadist
24 Elyza Nurwita,S.Pd P S1 GURU Bahasa Inggris 25 Nyi Ayu Chairunnisa,S.Pd.
P S1 GURU PKN
26 Chandra Fauryan R,S.Pd L S1 GURU Bahasa Inggris
27 Nizam Pahlepi,S.Pd.I L S1 GURU B.STUDI / TU
28 Ahmad Yasir,S.Pd.I L S1 TAHFIZ
29 Marten Arbinta L SMA SATPAM
30 R.Zaidir Munesti L SMA PENJAGA SEKOLAH
Sumber: Dokumentasi MIN 1 Kota Bandar Lampung Tahun 2016 5.
Keadaan Peserta Didik
Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Kota Bandar Lampung pada tahun pelajaran 2015/2017 memiliki 496 peserta didik, sebagaimana tabel berikut :
Tabel 2 Keadaan Peserta Didik Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1
Kota Bandar Lampung JUMLAH KELAS KELAS
Jml
I II
III
IV V
VI Total KEL JML AS KLS L P L P L P L P L P L P
I
3
55
62 - - - - - - - 117 -
- II
3
40
58 - - - - - - - - - -
98 III
3
42
43 - - - - - - - - - -
85 IV
3
43
41 - - - - - - - - - 84 -
V
2
26
29 - - - - - - - - - 55 -
VI
2
26 31
57 JML
16 117
98
85
84
55 57 496 Sumber: Dokumentasi MIN 1 Kota Bandar Lampung Tahun 2016 6.
Keadaan Sarana dan Prasarana
Saran dan Prasarana merupakan suatu perlengkapan yang harus dimiliki oleh lembaga pendidikan formal kerena sarana dan prasarana merupakan suatu yang sangat penting bagi penunjang suatu proses pembelajaran bagi kelancaran kegiatan kegiatan belajar mengajar. Sarana dan prasarana merupakan tolak ukur terhadap tingkat kemajuan dan kualitas lembaga pendidikan itu sendiri. Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Kota Bandar Lampung dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 3 Keadaan Sarana dan Prasarana Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1
8 WC Siswa 2 buah √
Berdasarkan hasil observasi, interview dan dokumentasi diperoleh data tentang motivasi dan hasil belajar al- qur’an hadits melalui model pemebelajaran berbasis portopolio yaitu sebagai berikut: a.
Motivasi dan Hasil Belajar Al-Qur’an Hadits melalui Model Pemebelajaran Berbasis Portopolio
Penyajian Data 1.
Sumber : Dokumentasi MIN 1 Kota Bandar Lampung Tahun 2016 B.
11 Ruang penjaga 1 buah √
10 Ruang Multimedia 1 buah √
9 Ruang mushola 1 buah (bergabung) √
7 WC Guru 3 buah √
Kota Bandar Lampung
6 Ruang UKS 1 buah √
5 Ruang Perpustakaan 1 buah (bergabung) √
4 Ruang Kelas 7 buah √
3 Ruang TU 1 buah(bergabung) √
2 Ruang Guru 1 buah √
1 Ruang Kepala Sekolah 1 buah (bergabung) √
No Jenis Barang Jumlah Keadaan Baik Rusak
Belajar siswa aktif
Dalam pembelajaraan Al- Qur’an Hadits, guru memusatkan pada siswa agar siswa terlibat langsung secara fisik, mental, intelektual dan emosional. Keaktifan siswa dapat dilihat pada table di bawah ini,
8 Fadila Rahmalia √ √ √ √
17 Naghita Syawalina √ √ √ √
16 Nabila Maharani √ √ √ √
15 M.Nehza Rausan √ √ √ √
14 Ikhsanu Al-Mubarok √ √ √ √
13 Irfan Faisyal √ √ √ √
12 Hanifah √ √ √ √
11 Fiqi Amalia √ √ √ √
10 Fatimah Az-Zahra √ √ √ √
9 Fariz Frezian √ √ √ √
7 Fadhillah Akmal √ √ √ √
Tabel 4
Daftar Siswa aktif Mata Pelajaran Al- Qur’an Hadits Kelas V-A M6 Citra Nur Laila √ √ √ √
5 Bagus Ivan Maulana √ √ √ √
4 Arina Fadhillah. S √ √ √ √
3 Arimby Zahra √ √ √ √
2 Ardhina Mamya.M √ √ √ √
1 Ananda Ayu Lestari √ √ √ √
Aktif Aktif Tidak Aktif
Tidak Aktif Aktif Tidak
Aktif Tidak Aktif Aktif
N 1 Bandar Lampung TP.2016/2017
No Nama Peserta Didik Minggu ke -1 Minggu ke -2 Minggu ke -3 Minggu ke -418 Nayla Nazwa √ √ √ √
19 Nidya Salvira √ √ √ √
14
3 b.
“Dalam pembelajaran al- Qur’an Hadits siswa aktif bertanya dan menjawab pertanyaan guru dangan ikut berpartisipasi setiap bimbingan yang diberikan guru ”.
Hal diatas sesuai dengan hasil interview dengan siswa MIN 1 Bandar Lampung kelas Va yang menyatakan bahwa:
7 Sumber : Dokumentasi guru Al- Qur’an Hadits
21
9
19
14
17
20 Nur Aisyah Istiqomah √ √ √ √
11
28 Zahira Shofa √ √ √ √ Jumlah
27 Zahra Amalia Putri √ √ √ √
26 Zahia Sabrina √ √ √ √
25 Tsabita Nuri Fadhilah √ √ √ √
24 Savira Zulfa √ √ √ √
23 Salsa Agustias √ √ √ √
22 Regina Salwa Lestari √ √ √ √
21 Qurrota A'yun √ √ √ √
Kelompok Belajar Kooperatif Kelompok belajar kooperatif adalah salah satu perkembangan dalam sistem pembelajaran yang ada, pembelajaran kooperatif menggantikan sistem pembelajaran yang individual. Guru mengharapkan dalam pembelajaran kooperatif peserta didik mengkontruksi pengetahuan melalui interaksi sosial dengan orang lain, dapat membuat peserta didik 3 Arina Fadhillah, Siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Bandar Lampung kelas Va, bekerjasama dan partisipasi aktif antar peserta didik itu sendiri. Guru sebagai fasilitator dan membimbing yang akan mengarahkan setiap peserta didik menuju pengetahuan yang benar dan tepat. Data kelompok belajar siswa kelas V-A MIN 1 Bandar Lampung.
Kelompok 1 : Kelompok 2 : Ananda Ayu Lestari Ardina Mamya. M Bagus Ivan Maulana Fariz Frezian Fadila Rahmalia Hanifah Irfan Faisyal Zahia Sabrina
Salsa Agustias Qurrota A’yun Savira Zulfa Nur Aisyah Istiqomah
Kelompok 3 : Kelompok 4 : Zahira Shofa Tsabita Nuri Fadhilah Regina Salwa Lestari Zahra Amalia Putri Ikhsanu Al-Mubarok Nayla Nazwa Arimby Zahra M. Nehza Rausan Nidya Salvira Citra Nur Laila
Kelompok 5 : Fadhillah Akmal Arina Fadhillah Fiqi Amalia Fatimah Az-zahra Naghita Syawalina Nabila Maharani Berdasarkan hasil interview dengan siswa MIN 1 Bandar Lampung kelas Va yang menyatakan bahwa dalam pembelajaran Al-Quran Hadits sangat senang dengan menggunakan pembelajaran kooperatif bisa berinteraksi langsung dengan siswa lain yang dapat memotivasi dalam memahami pelajaran yang dianggap sulit dengan ini mereka terbantu oleh teman yang sudah mengerti atau memahami materi yang disampaikan oleh
4 guru sebelumnya.
Pembelajaran kooperatif ini menurut guru Al- Qur’an Hadits MIN 1
Bandar Lampung membantu peserta didik dalm pembelajaran dan saling bersosialisasi antar peserta didik dan bekerjasama dalam setiap kelompok.
c.
Mengajar yang kreatif (joyfull learning) Sebagai guru, kita selalu ingin menciptakan sukacita dalam pembelajaran dikelas yang kita ampuh, karena sukacita dalam pembelajaran atau joyful learning akan memfasilitasi langsung terciptanya pemahaman yang baik untuk siswa.
Dalam pembelajaran Al- Qur’an Hadits guru telah menyiapkan media yang menarik siswa untuk ikut serta aktif dengan menyanyikan lagu menyayangi anak yatim secara bersama dan peserta didik dibimbing untuk menghafal dan menyanyikan ke depan bergantian secara individu. Vedio
4 Nur Aisyah Istiqomah, Siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Bandar Lampung
pembacaan ayat-ayat pendekpun diperlihatkan dan diperdengarkan kepada
5 peserta didik agar peserta didik tidak bosan dan menarik.
Ibu Lisna Hayati selaku guru mata pelajaran Al- Qur’an Hadits menyatakan bahwa pada saat proses belajar mengajar siswa mengalami kejenuhan dengan menghafal ayat-ayat pendek dengan bervariasinya pembelajaran yang diterapkan guru menarik dan memotivasi peserta didik untuk belajar yang lebih aktif lagi.
Langkah ini menurut guru al- Qur’an Hadits bertujuan untuk mengatasi kejenuhan yang dialami peserta didik dalam proses pembelajaran, guru memotivasi agar siswa lebih semangat dalam belajar sehingga tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru tercapai dengan baik.
d.
Metode discovery metode discovery merupakan komponen dari praktek pendidikan yang meliputi metode mengajar yang memajukan cara belajar aktif, berorientasi pada proses mengarahkan sendiri, mencari sendiri dan reflektif. Discovery adalah proses mental dimana siswa mengasimilasi suatu konsep atau sesuatu prinsip. Proses mental tersebut misalnya mengamati, menggolong-golongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat kesimpulan dan sebagainya. Metode ini digunakan pada pembelajaran Al-
Qur’an Hadits pada materi hukum bacaan idhar 5 syafawi pada surah al-Fil.
Lisna Hayati, Guru Mata Pelajaran Al- Qur’an Hadits Madrasah Ibtidaiyah Negeri
Tulislah ayat yang termasuk idhar syafawi pada surah al-Fil ayat 1- 5 ! No. Ayat Bacaan Alasan
Peserta didik mencari bacaan-bacaan yang termasuk mim sukun di dalam Al- Qur’an secara individu dimana sebelumya guru menjelaskan materi yang diajarkan, kemudian guru secara bersama-sama dengan siswa memeriksa apakah benar yang ditemukan siswa itu hukum bacaan mim
6 sukun dan siswa disuruh menuliskan serta membacanya.
Pernyataan di atas, diperkuat oleh siswa MIN 1 Bandar Lampung semua tugas yang diberikan guru dapat diselesaikan dengan baik dan hampir semua jawaban benar. Siswa juga dapat menyimpulkan materi
7 yang ditemukan oleh siswa itu sendiri.
Guru mata pelajaran Al- Qur’an Hadits menggunakan metode 6 discovery ini sangat membantu peserta didik agar belajar mandiri dan
Lisna Hayati, Guru Mata Pelajaran Al- Qur’an Hadits Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Bandar Lampung, Wawanca, 2 November 2016 7 Arina Fadhillah, Siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Bandar Lampung kelas Va,
memahami apa yang mereka temukan sendiri serta dapat menyimpulkan materi yang sedang dipelajari dengan bimbingan guru tersebut.
e.
Metode Inquiry Metode inquiry adalah metode yang mampu menggiring peserta didik untuk menyadari apa yang telah didapatkan selama belajar. Inquiry menempatkan peserta didik sebagai subjek belajar yang aktif.
Metode ini diterapkan oleh guru mata pelajaran Al- Qur’an Hadits dalam materi tajwid pada materi kelas Va tentang hukum bacaan mim sukun, sebelum guru memberikan tugas terlebih dahulu menjelaskan materi yang sedang dipelajari, guru memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang mungkin membingungkan peserta didik. Dan
8 siswa merangkum dalam bentuk rumusan sebagai kesimpulan.
Tugas yang diberikan pada peserta didik adalah sebagai berikut : Simaklah surah al-Muthaffifin (ayat 1-24). Tulislah lafal-lafal yang terdapat bacaan
idhar syafawi, ikhfa’ syafawi, dan idgham mimi pada
kolom dibawah ini ! No Hukum Bacaan Lafal Alasan
1
2
3
4
8 Lisna Hayati, Guru Mata Pelajaran Al-
Qur’an Hadits Madrasah Ibtidaiyah Negeri
5
6
7
8
9
10 2.
Hasil Belajar Siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Bandar Lampung
Berdasarkan hasil interview, observasi dan dokumentasi, pembelajaran berbasis portopolio berdampak positif terhadap peningkatan hasil belajar al-
Qur’an Hadits siswa kelas Va MIN 1 Bandar Lampung, hal ini dapat dilihat dari 3 indikator hasil belajar yaitu sebagai berikut :
1. Keterampilan dan kebiasaan
Di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Bandar lampung setiap pagi sebelum memulai pelajaran diwajibkan untuk membaca dan menghafal surat-surat pendek juzz 30 baik dari kelas 1 hingga kelas 6. Keterampilan dan kebiasaan membaca Al-
Qur’an khususnya dikelas 5 sudah dikatakan baik walaupun masih ada sebagian siswa yang masih kesulitan dalam membaca sesuai dengan kaidah ilmu tajwid ini
9 dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal peserta didik.
9 Lisna Hayati, Guru Mata Pelajaran Al-
Qur’an Hadits Madrasah Ibtidaiyah Negeri Hasil belajar peserta didik dalam keterampilan dan kebiasaan ini sudah terlihat, sesuai dengan hasil interview dengan wali kelas Va yang menyatakan adanya peningkatan peserta didik dalam membaca Al-
Qur’an setiap pagi secara bersama-sama bergantian salah satu peserta didik untuk
10 memimpin di depan kelas.
2. Pengetahuan dan pengertian
Peningkatan hasil pengetahuan peserta didik malalui pembelajaran portopolio ini sudah terlihat dibuktikan dengan hasil ulangan harian pada pembelajaran Al-
Qur’an hadits. Sebelumnya dari data prasurvey peserta didik kelas Va berjumlah 28 orang yang dinyatakan tuntas dalam belajar hanya 9 orang siswa dengan persentase 32% dan yang dinyatakan nilainya tidak tuntas atau masih dibawah KKM ada 19 orang siswa dengan persentase 68%.
Berdasarkan hasil dokumentasi yang dimiliki oleh guru mata pelajaran Al- Qur’an Hadits peningkatan pengetahuan peserta didik adalah siswa dinyatakan tuntas belajarnya dari 28 orang siswa ada 16 orang dengan persentase 57% dan siswa yang belum tuntas atau masih dibawah KKM ada 12 orang siswa dengan
11 pesrsentase 43%.
Tabel 5 DAFTAR NILAI HASIL ULANGAN HARIAN MATA PELAJARAN Al- QUR’AN HADITS TP.2016/2017 NO. Nama Pesrta Didik KKM Nilai Keterangan
1 Tuntas
Ananda Ayu Lestari
75
75
2 Tuntas 10 Ardhina Mamya.M
75
79 Lilis Supriyanti, Wali Kelas Va Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Bandar
Lampung, Wawancara, 3 November 2016 11 Dokumentasi, Guru Mata Pelajaran Al- Qur’an Hadits Madrasah Ibtidaiyah Negeri
3 Arimby Zahra
90 Tuntas
23 Salsa Agustias
77 Tuntas
75
22 Regina Salwa Lestari
58 Tidak Tuntas
75
21 Qurrota A'yun
75
45 Tidak Tuntas
20 Nur Aisyah Istiqomah
75 Tuntas
75
19 Nidya Salvira
67 Tidak Tuntas
75
18 Nayla Nazwa
66 Tidak Tuntas
75
24 Savira Zulfa
17 Naghita Syawalina. KW
59 Tidak Tuntas
Sikap dan cita-cita Pembelajaran Al-Quran Hadits melalui pembelajaran berbasis portopolio ini sudah terarah setiap membaca Al-
69 3.
Rata-rata
Jumlah 1921
75 Tuntas
75
28 Zahira Shofa
75
75
27 Zahra Amalia Putri
50 Tidak Tuntas
75
26 Zahia Sabrina
80 Tuntas
75
25 Tsabita Nuri Fadhilah.Kh
75 Tuntas
75
58 Tidak Tuntas
75
67 Tidak Tuntas
9 Fariz Frezian
56 Tidak Tuntas
75
8 Fadila Rahmalia
78 Tuntas
75
7 Fadhillah Akmal
75
30 Tidak Tuntas
6 Citra Nur Laila
78 Tuntas
75
5 Bagus Ivan Maulana
92 Tuntas
75
4 Arina Fadhillah. S
75 Tuntas
75
10 Fatimah Az-Zahra
75
76 Tuntas
16 Nabila Maharani
78 Tuntas
75
15 M.Nehza Rausan
75 Tuntas
75
14 Ikhsanu Al-Mubarok
75
75
13 Irfan Faisyal
58 Tidak Tuntas
75
12 Hanifah
75 Tuntas
75
11 Fiqi Amalia
54 Tidak Tuntas
Qur’an peserta didik tidak ada lagi yang bercanda semua fokus dengan Al-Quran atau juzz Amma yang dibawa peserta didik masing-masing dari rumah tidak ada yang memberikan alasan ketinggalan atau lupa sehingga mengganggu peserta didik yang lain. Ada juga siswa yang mengikuti ekstrakulikuler tilawah Al- Qur’an yang diadakan oleh madrasah.
Guru mata pelajaran Al- Qur’an Hadits menyatakan bahwa peserta didik diberikan keleluasaan untuk mengembangkan bakat mereka masing- masing terutama dalam membaca Al-
Qur’an, dimana ada kompetisi hafalan surat-surat pendek maupun tilawah peserta didik diberi kesempatan untuk mengikuti baik tingkat kecamatan ataupun provinsi sekalipun hasilnya belum memuaskan tetapi peserta didik sudah dikatakan mempunyai sikap
12 dan cita-cita yang baik untuk kelangsungan hidupnya yang akan datang.
3. Motivasi Belajar Siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Bandar
Lampung Berdasarkan hasil interview, observasi dan dokumentasi, pembelajaran berbasis portopolio berdampak positif terhadap motivasi belajar al-Qur
’an Hadits siswa kelas Va MIN 1 Bandar Lampung, hal ini dapat dilihat dari 6 indikator motivasi belajar yaitu sebagai berikut :
1. Cita-cita atau aspirasi siswa
Peserta didik Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Bandar Lampung dalam pembelajaran Al-
Qur’an Hadits melalui pembelajaran berbasis portopolio ini telah memberikan aspirasi atau cita-cita mereka untuk mengikuti program ekstrakulikuler yakni program tahfiz dengan 12 semangat setiap hari kecuali hari Jum’at setelah shalat zuhur.
Lilis Supriyanti, Wali Kelas Va Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Bandar
Guru tahfiz Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Bandar Lapung menyatakan bahwa peserta didik sudah ada yang hafal juzz 30 dan ingin terus mengikuti kegiatan ekstrakulikuler sehingga menjadi penghafal Al-
13 Cita-cita inilah yang akan Qur’an sampai mereka lulus di madrasah ini.
memperkuat motivasi belajar intrinsik maupun ektrinsik sebab tercapainya suatu cita-cita akan mewujudkan aktualisasi diri peserta didik.
2. Kemampuan Belajar
Dalam pembelajaran Al- Qur’an Hadits peserta didik dibimbing untuk memiliki kemampuan yang meliputi aspek psikis yakni pengamatan, perhatian, ingatan, daya pikir dan dan fantasi. Guru Al-
Qur’an Hadits menyatakan dalam kemampuan belajar peserta didik ini berbeda-beda ada yang mempunyai kemampuan belajar tinggi biasanya lebih termotivasi untuk belajar dan memperoleh hasil belajar yang cukup baik, begitu juga sebaliknya peserta didik yang kemampuan belajarnya rendah akan
14 mendapatkan hasil belajar yang kurang baik.
3. Kondisi Jasmani dan Rohani Siswa
Kondisi siswa yang mempengaruhi motivasi belajar disini berkaitan dengan kondisi fisik dan kondisi psikologis, walaupun guru lebih cepat melihat kondisi fisik karena lebih jelas menunjukkan gejalanya dari 13 pada kondisi psikologis. Guru kelas V-A Madrasah Ibtidaiyah Negeri
Ahmad Yasir, Guru Tahfiz Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Bandar Lampung, Wawancara , 5 November 2016 14 Lisna Hayati, Guru Mata Pelajaran Al-
Qu r’an Hadits Madrasah Ibtidaiyah Negeri
(MIN) 1 Bandar Lampung menyatakan jika ada peserta didik yang sakit langsung datangani dan dibawa keruang UKS dan diberi obat tetapi ketika anak tidak mungkin ditangani di madrasah guru menghubungi orang tua
15 atau wali untuk menjemput peserta didik dengan segera.
Pernyataan di atas, diperkuat oleh guru Mata Pelajaran Al-Qur,an Hadits MIN 1 Bandar Lampung sebelum memulai pelajaran selalu memperhatikan dan menanyakan kondisi peserta didik apakah sudah siap
16 menerima materi yang akan disampaikan.
4. Kondisi Lingkungan Kelas
Salah satu unsur yang mendukung atau menghambat kondisi lingkungan yaitu lingkungan sekolah, hal ini dilakukan oleh guru kelas maupun guru bidang stadi harus berusaha mengelola kelas, menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, penampilan diri secara menarik dalam rangka membantu peserta didik untuk termotivasi dalam belajar.
Guru Al- Qur’an Hadits menyatakan ketika dalam pembelajaran, lingkungan kelas selalu dikondisikan supaya bersiap menerima materi pelajaran, apabila peserta didik masih ada yang belum fokus untuk mengikuti pembelajaran guru bertanya tentang materi sebelumnya dan kadang-kadang memberikan cerita yang berkaitan dengan materi tentang
17 15 kisah-kisah teladan para Nabi dan Rasul.
Lilis Supriyanti, Wali Kelas Va Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Bandar
Lampung, Wawancara, 3 November 2016 16 Lisna Hayati, Guru Mata Pelajaran Al- Qu r’an Hadits Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Bandar Lampung, Wawanca, 2 November 2016 17 Lisna Hayati, Guru Mata Pelajaran Al- Qu r’an Hadits Madrasah Ibtidaiyah Negeri5. Unsur-unsur Dinamis Belajar Unsur-unsur dinamis dalam belajar adalah unsur-unsur yang keberadaannya dalam proses belajar yang tidak stabil, kadang lemah dan bahkan hilang sama sekali.
Dalam pembelajaran Al- Qur’an Hadits ada saja peserta didik yang membuat keributan sehingga proses pembelajaran menjadi terganggu, guru sebelum melanjutkan pembelajaran memberikan bimbingan agar tidak terjadi kembali, hal ini dinyatakan guru al-
Qur’an Hadits bahwa kadang-kadang terjadi hal yang tidak diinginkan dalam pembelajaran karena masalah yang kecil misalnya ketika ada peserta didik yang penanya habis tidak diberi pinjaman oleh temannya terjadilah keributan
18 yang menjadikan proses belajar yang tidak stabil.
6. Upaya Guru Membelajarkan Siswa Upaya yang dimaksud adalah bagaimana guru mempersiapkan diri dalam membelajarkan siswa mulai dari penguasaan materi, cara menyampaikannya, menarik perhatian siswa.
Guru Al- Qur’an Hadits Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1
Bandar Lampung selalu mempersiapkan diri dalam pembelajaran dengan cara membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) di dalamnya sudah jelas materi apa yang akan disampaikan, tujuan yang akan dicapai,
18 Lisna Hayati, Guru Mata Pelajaran Al-
Qu r’an Hadits Madrasah Ibtidaiyah Negeri langkah-langkah proses pembelajaran sudah dibuat dan medianyapun
19 sudah disiapkan dengan sempurna.
C. Analisis Data 1.
Peningkatan Hasil Belajar Al-Qur’an Hadits melalui Model Pemebelajaran Berbasis Portopolio
Berdasarkan penyajian data observasi, interview dan dokumentasi diperoleh data tentang peningkatan hasil belajar al- qur’an hadits melalui model pemebelajaran berbasis portopolio yaitu sebagai berikut: a.
Belajar siswa aktif Pembelajaran Al-
Qur’an Hadits dikelas Va MIN 1 Bandar Lampung guru telah membimbing siswa untuk aktif baik bertanya maupun menjawab pertanyaan yang diberikan guru sesuai dengan keaktifan belajar yang selalu mengalami peningkatan dalam setiap minggunya, minggu pertama 39%, minggu ke-2 50%, minggu ke-3 68%, dan minggu ke-4 75%. Data tersebut diatas diperkuat dengan hasil interview dengan siswa MIN 1 Bandar Lampung kelas Va yang menyatakan bahwa: “Dalam pembelajaran al-Qur’an Hadits siswa aktif bertanya dan menjawab pertanyaan guru dangan ikut berpartisipasi setiap bimbingan yang diberikan guru”.
b. 19 Kelompok belajar kooperatif
Lisna Hayati, Guru Mata Pelajaran Al- Qu r’an Hadits Madrasah Ibtidaiyah Negeri
Pembelajaran kooperatif ini menurut guru Al-Qur ’an Hadits MIN 1
Bandar Lampung membantu peserta didik dalam pembelajaran dan saling bersosialisasi antar peserta didik dan bekerjasama dalam setiap kelompok, ini juga dinyatakan oleh Nur Aisyah Istiqomah peserta didik kelas Va bahwa dalam pembelajaran sangat senang dengan menggunakan pembelajaran kooperatif, bisa berinteraksi langsung dengan siswa lain yang dapat memotivasi dalam memahami pelajaran yang dianggap sulit, mereka terbantu dengan teman yang sudah memahami materi pelajaran.
c.
Mengajar yang kreatif Dalam pembelajaran Al-Qur
’an Hadits guru banyak menggunakan metode, stategi, dan media yang digunakan agar tidak terjadinya kejenuhan dan kebosanan peserta didik. Guru Al- Qur
’an Hadits MIN 1 Bandar Lampung menyatakan bahwa pada saat proses pembelajaran agar peserta didik tidak mengalamai kejenuhan menghafal ayat-ayat pendek maupun hadits menggunakan video yang menarik peserta didik untuk mengikuti pembelajaran, sehingga tujuan pembelajaranpun tercapai dengan baik.
d.
Metode discovery Metode discovery sangat membantu dalam pembelajaran tentang hukum bacaan Mim Mati (Idgam Mimi, Ikhfa
’ Syafawi, dan Izhar Syafawi ). Guru Al-Qur
’an Hadits MIN 1 Bandar Lampung menyatakan bahwa agar peserta didik dapat belajar mandiri dan memahami apa yang mereka temukan sendiri serta dapat menyimpulkan materi yang sedang dipelajari dengan bimbingan guru tersebut.
Keberhasilan setiap siswa pada tugas yang diberikan guru mencapai 57% mencapai hasil di atas kriteria ketuntasan minimal (KKM).
e.
Metode Inquiry Guru Mata Pelajaran Al-Qur
’an Hadits menerapkan metode inquiry ini dalam materi tajwid tentang hukum bacaan mim sukun.
Guru menempatkan peserta didik sebagai subjek belajar yang aktif sesuai dengan strategi pelaksanaan inquiry yaitu : guru memberikan penjelasan, instruksi atau pertanyaan terhadap materi yang akan diajarkan, memberikan tugas kepada peserta didik untuk menjawab pertanyaan, guru memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang mungkin membingungkan peserta didik, resitasi untuk menanamkan fakta-fakta yang telah dipelajari sebelumnya, siswa merangkum dalam bentuk rumusan sebagai kesimpulan yang dapat dipertanggung jawabkan.
Dalam metode inquiry yang diterapkan pada kelas V-A ini menunjukkan peningkatan yang mencapai keberhasilan 16 siswa dengan persentase 57%.
2. Hasil Belajar siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Bandar
Lampung Berdasarkan hasil interview, observasi dan dokumentasi pembelajaran berbasis portopolio berdampak positif terhadap peningkatan hasil belajar Al-Qur
’an Hadits peserta didik MIN 1 bandar Lampung, yakni sebagai berikut : a.
Keterampilan dan Kebiasaan Hasil belajar peserta didik dalam keterampilan dan kebiasaan ini sudah terlihat sesuai dengan hasil interview dengan wali kelas Va yang menyatakan adanya peningkatan peserta didik dalam membaca Al-Qur
’an setiap pagi secara bersama-sama bergantian salah satu peserta didik untuk memimpin di depan kelas.
b.
Pengetahuan dan pengertian Peningkatan hasil pengetahuan peserta didik malalui pembelajaran portopolio ini sudah terlihat dibuktikan dengan hasil ulangan harian pada pembelajaran Al-
Qur’an hadits. Sebelumnya dari data prasurvey peserta didik kelas Va berjumlah 28 orang yang dinyatakan tuntas dalam belajar hanya 9 orang siswa dengan persentase 32% dan yang dinyatakan nilainya tidak tuntas atau masih dibawah KKM ada 19 orang siswa dengan persentase 68%. Berdasarkan hasil dokumentasi yang dimiliki oleh guru mata pelajaran Al-
Qur’an Hadits peningkatan pengetahuan peserta didik adalah siswa dinyatakan tuntas belajarnya dari 28 orang siswa ada 16 orang dengan persentase 57% dan siswa yang belum tuntas atau masih dibawah KKM ada 12 orang siswa dengan pesrsentase 43%.
c.
Sikap dan cita-cita Guru mata pelajaran Al-
Qur’an Hadits menyatakan bahwa peserta didik diberikan keleluasaan untuk mengembangkan bakat mereka masing-masing terutama dalam membaca Al-
Qur’an, dimana ada kompetisi hafalan surat-surat pendek maupun tilawah peserta didik diberi kesempatan untuk mengikuti baik tingkat kecamatan ataupun provinsi sekalipun hasilnya belum memuaskan tetapi peserta didik sudah dikatakan mempunyai sikap dan cita- cita yang baik untuk kelangsungan hidupnya yang akan datang.
3. Motivasi Belajar Siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Bandar
Lampung Berdasarkan hasil interview, observasi dan dokumentasi, pembelajaran berbasis portopolio berdampak positif terhadap motivasi belajar al-
Qur’an Hadits siswa kelas Va MIN 1 Bandar Lampung, hal ini dapat dilihat dari enam indikator motivasi belajar yaitu sebagai berikut : a.
Cita-cita atau aspirasi siswa Peserta didik Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Bandar
Lampung dalam pembelajaran Al- Qur’an Hadits melalui pembelajaran berbasis portopolio ini telah memberikan aspirasi atau cita-cita mereka untuk mengikuti program ekstrakulikuler yakni program tahfiz dengan semangat setiap hari kecuali hari Jum’at setelah shalat zuhur.
Guru tahfiz Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Bandar Lapung menyatakan bahwa peserta didik sudah ada yang hafal juzz 30 dan ingin terus mengikuti kegiatan ekstrakulikuler sehingga menjadi penghafal Al-
Qur’an sampai mereka lulus di madrasah ini.
b.
Kemampuan Belajar Dalam pembelajaran Al-
Qur’an Hadits peserta didik dibimbing untuk memiliki kemampuan yang meliputi aspek psikis yakni pengamatan, perhatian, ingatan, daya pikir dan dan fantasi. Guru Al-
Qur’an Hadits menyatakan dalam kemampuan belajar peserta didik ini berbeda-beda ada yang mempunyai kemampuan belajar tinggi dan kemampuan belajarnya rendah.
c.
Kondisi Jasmani dan Rohani Siswa Kondisi siswa yang mempengaruhi motivasi belajar disini berkaitan dengan kondisi fisik dan kondisi psikologis, walaupun guru lebih cepat melihat kondisi fisik karena lebih jelas menunjukkan gejalanya dari pada kondisi psikologis. Guru kelas V-A Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Bandar Lampung menyatakan jika ada peserta didik yang sakit langsung datangani dan dibawa keruang UKS dan diberi obat tetapi ketika anak tidak mungkin ditangani di madrasah guru menghubungi orang tua atau wali untuk menjemput peserta didik dengan segera.
Sesuai pernyataan guru Mata Pelajaran Al-Qur,an Hadits MIN 1 Bandar Lampung sebelum memulai pelajaran selalu memperhatikan dan menanyakan kondisi peserta didik apakah sudah siap menerima materi yang akan disampaikan.
d.
Kondisi Lingkungan Kelas Salah satu unsur yang mendukung atau menghambat kondisi lingkungan yaitu lingkungan sekolah, hal ini dilakukan oleh guru kelas maupun guru bidang stadi harus berusaha mengelola kelas, menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, penampilan diri secara menarik dalam rangka membantu peserta didik untuk termotivasi dalam belajar.
Guru Al- Qur’an Hadits menyatakan ketika dalam pembelajaran, lingkungan kelas selalu dikondisikan supaya bersiap menerima materi pelajaran.
e.
Unsur-unsur Dinamis Belajar Unsur-unsur dinamis dalam belajar adalah unsur-unsur yang keberadaannya dalam proses belajar yang tidak stabil, kadang lemah dan bahkan hilang sama sekali.
Dalam pembelajaran Al- Qur’an Hadits ada saja peserta didik yang membuat keributan sehingga proses pembelajaran menjadi terganggu, guru sebelum melanjutkan pembelajaran memberikan bimbingan agar tidak terjadi kembali.
f.
Upaya Guru Membelajarkan Siswa Upaya yang dimaksud adalah bagaimana guru mempersiapkan diri dalam membelajarkan siswa mulai dari penguasaan materi, cara menyampaikannya, menarik perhatian siswa.
Guru Al- Qur’an Hadits Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN)
1 Bandar Lampung selalu mempersiapkan diri dalam pembelajaran dengan cara membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) di dalamnya sudah jelas materi apa yang akan disampaikan, tujuan yang akan dicapai, langkah-langkah proses pembelajaran sudah dibuat dan medianyapun sudah disiapkan dengan sempurna.