BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran umum kondisi Eksisting - BAB IV ok

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

  4.1 Gambaran umum kondisi Eksisting

  Lingkungan Perumahan Tampar-ampar termasuk wilayah kabupaten lombok tengah yang merupakan salah satu lingkungan di kelurahan Jontlak kecamatan Praya Tengah yang terdiri dari 10 RT dengan jumlah penduduk sebesar 1726 jiwa yang terdiri dari 426 kepala kelurga. Berdasarkan data tersebut perumahan ini termasuk dalam golongan padat penduduknya.

  Di kawasan ini memiliki 69 saluran drainase dimana di beberapa saluran- saluran tersebut sering terjadi genangan pada saat musim hujan. Ada beberapa Masalah drainase yang terjadi di Perumahan Tampar-ampar itu sendiri, diantaranya adalah sedimentasi dan kapasitas saluran yang tidak biasa menampung debit rancangan maksimum maupun limpasan air limbah rumah tangga pada waktu hujan dengan itensitas tinggi. Untuk itu dilakukan evaluasi agar peumhan Tampar-ampar tidak terjadi genangan lagi.

  Adapun daerah genangan yang terjadi di perumahan Tampar-Ampar bisa dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini. Dimana data-data tersebut didapatkan dari survey langsusng ke daerah tersebut.

Tabel 4.1 Data Genangan

  Sumber : hasil pengamatan

  1 Nama saluran No.

  15 Jln. Kemuning 0,20

  14 Jln. Trambesi 0,10 0,3

  13 Jln. Kesenan 0,20 0,5

  12 Jln. Keruing 0,10 0,5

  1

  11 Jln. Bajur 0,15

  1

  10 Jln. Meranti 0,20

  9 Jln. Gaharu 1 0,30 3,5

  3

  8 Jln. Gaharu 0,30

  7 Jln.Sonokeling 2 0,20 2,5

  1

  6 Jln. Sonokeling 1 0,15

  1

  5 Jln. Sonokeling 0,20

  0.5

  4 Jln. Jati 0,10

  3

  3 Jln. Cendana 2 0,50

  3

  2 Jln. Cendana 1 0,50

  1

  1 Jln. Samping SD 0,20

  Tinggi Lama genangan ( m) genangan ( jam)

4.2 Analisis Hidrologi.

  Data curah hujan merupakan komponen yang amat penting dalam analisis hidrologi pada perancangan debit untuk menentukan dimensi dan mengevaluasi saluran drainase. Data curah hujan yang digunakan dalam perencanaan saluran drainase adalah data curah hujan harian. Untuk menganalisa atau memperkirakan besarnya debit banjir digunakan stasiun hujan terdekat dari wilayah Perumnas Tampar Ampar.

  Analisis hidrologi merupakan bidang yang sangat rumit dan kompleks, hal ini disebabkan oleh ketidak pastian dalam hidrologi, keterbatasan teori, rekaman data, dan keterbatasan ekonomi. Hujan adalah kejadian yang sulit diprediksi, artinya kita tidak dapat memprediksi secara pasti besar hujan yang akan terjadi pada suatu periode waktu.

4.2.1 Data Curah Hujan

  Ada 6 (enam) buah stasiun hujan yang terdekat dari wilayah Perumnas Tamapar Ampar yaitu Stasiun Pengadang, Stasiun Puyung, Stasiun Loang Meka, Stasiun Rambitan, stasiun Mangkung dan Stasiun Kabul. Setelah dilakukan analisis dengan menggunakan metode polygon thiessen terdapat 1 (satu) stasiun curah hujan yang paling berpengaruh terhadap curah hujan di Perumnas Tampar Ampar yaitu Stasiun Pengadang. Sesuai dengan yang ditunjukan pada Gambar

  4.1

  di bawah ini : Stasiun Pengadang

  Stasiun Puyung LOKASI STUDI Stasiun Kabul ( 409.813 , 9.029.399 ) Stasiun Loang Make

  Stasiun Kabul Stasiun Mangkung ( 414.559 , 9.024.403 )

  Stasiun Rambitan

Gambar 4.1 polygon thiessen

  Dalam perencanaan ini digunakan data curah hujan harian maksimum selama 10 tahun yaitu dari tahun 2003 sampai tahun 2012. Adapun data curah hujan harian maksimum dari penakar hujan Pengadang dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1. Data Curah Hujan Harian Maksimum (mm) Pos Pengamatan

  94 3 2005

  0.0 12.0 19.0 32.0 52.0 2004 94.0 25.0 57.0 13.0 30.0

  1.0

  0.0

  2.0 1.0 10.0 90.0 41.0 2003 90.0 64.0 55.0 105.0 0.0

  3.0

  0.0 1.0 108.2 11.0 67.0 66.0

  Sumber: Balai Hidrologi Dari data tersebut diambil curah hujan maksimum untuk tiap tahun untuk dipergunakan dalam analisa hidrologi di wilayah perencanaan.

Tabel 4.2. Rata-rata Curah Hujan Maksimum Stasiun Pengadang

  No. Tahun Tanggal Kejadian Hujan (mm) 1 2003

  11 September 108,2 2 2004

  2 Januari

  8 April

  89.0

  90 4 2006

  10 Januari

  55 5 2007

  21 Januari 55,7 6 2008

  8 Maret

  47 7 2009

  10 Januari 141,9 8 2010

  21 Desember

  81 9 2011

  3 Januari

  90 10 2012

  9 Januari 110

  0.0

  0.0

  Pengadang

  79

  

Tahun Jan Peb Maret April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nop Des

2012 110

  55.2

  38.6

  16

  64.6

  1 17.3 - - - - - 2011

  90

  36.8 6 74.9 43.5

  7.4

  20.1

  22

  4

  65 2010 39.2 45.3 15.4 42.6 59.2 48.0 41.7

  90.0

  8.8

  25.1 0.0 40.0 81.0 2009 141,9 83.2 48.8 19.2 30.3

  9.5

  5.7 0.3 16.4 12,.5 28.4

  0.0 2008 33.0 24.0 47.0 45.0 32.0

  8.0

  0.0

  8.0 20.0 21.0 42.0 24.0 2007 56.0 43.0 44.0 31.0 34.0 28.0 15.0

  3.0 2.0 22.0 35.0 54.0 2006 55.0 25.0 53.0 44.0 13.0 29.0

  9.0

  0.0 2.0 37.0 12.0 26.0 2005 61.0 33.0

  78.0

  Sumber: Balai Hidrologi

4.2.2 Uji Konsistensi Data Hujan

  Uji konsistensi digunakan data curah hujan tahunan. Metode yang digunakan untuk uji konsistensi data adalah metode Rescaled Adjusted Partial Sums (RAPS). Hasil perhitungan uji konsistensi data hujan dapat dilihat seperti pada Tabel 4.3.

  Tabel 4.3

  Uji RAPS Stasiun pengadang (Data Curah Hujan) No. Tahun Hujan (y) (y-

  ŷ) Sk*

  Dy

  2

  =((y- ŷ)^2)/n)

  Sk**

  I Sk** I 1 2003 2048,500 568,530 568,530 32322,636 1,805 1,805 2 2004 1290,000 -189,970 378,560 3608,860 1,202 1,202 3 2005 1290,000 -189,970 188,590 3608,860 0,599 0,599 4 2006 1098,500 -381,470 -192,880 14551,936 -0,612 0,612 5 2007 1252,900 -227,070 -419,950 5156,078 -1,333 1,333 6 2008 1256,000 -223,970 -643,920 5016,256 -2,044 2,044 7 2009 1319,800 -160,170 -804,090 2565,443 -2,552 2,552 8 2010 1921,300 441,330 -362,760 19477,217 -1,151 1,151 9 2011 1483,000 3,030 -359,730 0,918 -1,142 1,142

  10 2012 1839,700 359,730 0,000 12940,567 0,000 0,000 Jumlah 14799,700 Dy² 99248,772 Rata rata

  1479,970 Dy 315,038 Sumber : Hasil perhitungan n = 10

  Dy = 315,038 Sk**min = -2,552 Sk**maks = 1,805 Qy = I Sk**maks I = 2,552 Ry = Sk**maks - Sk** min = 4,357

  Qy/(n^0,5) tabel 99% = 0,807 < 1.290 Konsisten Ry/(n^0,5) tabel 99% = 1,378 < 1.380 Konsisten

4.2.3 Analisis Pemilihan Agihan

Tabel 4.4 Analisis Distribusi Frekwensi di Stasiun Pengadang

  5 90 2,720 7,4 20,124 54,736

  ̅

  ̅ ∑

  a. Nilai rerata

  Sumber : Hasil perhitungan

  Jumlah 872,8 7698 53446 14074840 Rata-rata 87,28

  7 94 6,720 45,2 303,464 2039,281 8 108 20,920 437,6 9155,563 191534,371 9 110 22,720 516,2 11728,028 266460,788 10 142 54,620 2983,3 162950,271 8900343,809

  6 90 2,720 7,4 20,124 54,736

  4 81 -6,280 39,4 -247,673 1555,387

  No Xi (Xi-Xr) (Xi-Xr)

  Dari data curah hujan harian maksimum rata-rata, selanjutnya dihitung parameter statistik untuk memilih sebaran yang cocok. Analisis parameter statistik curah hujan disajikan pada Tabel 4.4 dibawah ini :

  2 55 -32,280 1042,0 -33635,708 1085760,666

  1 47 -40,280 1622,5 -65353,430 2632436,158

  4

  (Xi-Xr)

  3

  (Xi-Xr)

  2

  3 56 -31,580 997,3 -31494,620 994600,109 b. Standar deviasi ∑ ̅

  √ √

  c. Koefisien variasi ̅

  d. Koefisien kepencengan n 3

  nX

  X

  ( ) 1

   i 1 Cs3

  ( n  1 )( n  2 ) S

e. Koefisien kurtosis

  ∑ ̅ Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai Cv =

  , Cs = 0.297 dan Ck = 0,382 maka jenis sebaran dipilih berdasarkan syarat-syarat seperti tercantum dalam tabel dibawah ini :

Tabel 4.5 Persyaratan Jenis Agihan Hujan

  Agihan Syarat Perhitungan

  1. Normal Cs =2,588 Cs ≈ 0 Ck = 3 Ck = 0,185

  2. Log Normal Cs/Cv ≈ 3

  Cs/Cv = 9,803 ≈ 10

  3. Gumbel Cs = 1,14 Cs = 2,588 Ck = 5,4 Ck = 0,185

  4. Log Person Tipe III selain syarat diatas Agihan yang dipilih adalah Log Person Tipe lll

  Hasil perhitungan untuk pemilihan jenis agihan hujan pada tabel di atas menunjukkan bahwa jenis agihan yang dipilih mendekati persyaratan Log Pearson tipe III.

4.2.4 Uji Kecocokan

  Untuk mengetahui data tersebut benar sesuai dengan jenis sebaran teoritis yang dipilih sebelumnya maka perlu dilakukan pengujian kecocokan sebelum dilakukan pengujian. Ada 2 pengujian dalam menetukan kecocokan data yaitu Uji Chi-Kuadrat dan Uji Smirnov-Kolmogorov.

a. Uji Chi-Kuadrat

   Penentuan jumlah kelas k = 1 + 1,322 log n k = 1 + 1,322 log 10 k = 4,332 ≈ 4

   Penetuan interval kelas

   Sebaran analitis  Pembagian interval kelas

  Interval kelas I = data terkecil + (Ef × Ik) = 47 + (2,5 × 9,49) = 70,725

  Interval kelas II = batas akhir kelas I + (Ef × Ik) = 70,725 + (2,5 × 9,49) = 94.45

  Interval kelas III = batas akhir kelas II + (Ef × Ik) = 94.45+ (2,5 × 9,49)

  = 118.175 Interval kelas IV = batas akhir kelas III + (Ef × Ik)

  = 118.175+ (2,5 × 9,49) = 141,9

   Derajat kebebasan Dk = k

  • – (p + 1) = 4
  • – (2 + 1)= 1 Dimana : p = banyaknya keterikatan untuk Chi-Kuadrat

  Hasil perhitungan Uji Chi-Kuadrat dapat dilihat pada Tabel 4.6 dibawah ini

Tabel 4.6 Analisis Uji Chi-Kuadrat

  2 Interval Ei Oi Oi - Ei (Oi - Ei)

  2,5 3 0,5 0,25 0 < X ≤ 70,725 2,5 4 1,5 2,25

  70.725 < X ≤ 94,45 2,5 2 -0,5 0,25

  94,45 < X ≤118,175 2,5 1 -1,5 2,25

  118,175 < X ≤ 141,9 Jumlah

  10

  10

  5 Sumber : Hasil Perhitungan Oi = Jumlah data curah hujan yang memenuhi Untuk α = 5 % G 2 2OiEi

  Xhhitung    i 1 Ei

  2

2 Maka, syarat : Xh (hitung) < Xh (tabel

  • – Lampiran II-1) 0,5 &lt; 3,841

  Kesimpulan : Hipotesa Log Pearson tipe III diterima b.

   Uji Smirnov-Kolmogorov

  Selain pengujian kecocokan Chi-Kuadrat maka perlu juga dilakukan pengujian kecocokan Smirnov-Kolmogorov, sebelum dilakukan pengujian data diurutkan dari yang terbesar sampai yang terkecil kemudian digambarkan pada kertas probabilias dengan cara Weibull. Langkah selanjutnya memploting data pada kertas kementakan dengan peluang teoritis (P) sebagai sumbu X dan curah hujan (log X) sebagai sumbu Y. Kemudian mencari peluang data pengamatan (P1) dengan cara menarik garis horisontal untuk nilai peluang teoritis (P) terhadap garis ekstrapolasi. Gambar kertas peluang distribusi Log Pearson tipe

  III.

  Setelah penggambaran pada kertas kementakan didapat maka selanjutnya perlu dilakukan pengujian kecocokan metode yang digunakan dengan uji Smirnov Kolmogoro dapat dilihat pada tabel 4.7 dibawah ini.

Tabel 4.7 Analisis Uji Smirnov - Kolmogorov

  M log X Peluang

  Data Peluang Data (P - P1) D Teoritis, P Pengamatan, P1 | P - P1 | 1 1,672 9,091 2,6 6,491 6,491

  2 1,740 18,182 10 8,182 8,182 3 1,746 27,273 16,9 10,373 10,373 4 1,908 36,364 42 -5,636 5,636 5 1,954 45,455

  50 -4,545 4,545 6 1,954 54,545 54,1 0,445 0,445 7 1,973 63,636 61 2,636 2,636 8 2,034 72,727 68,1 4,627 4,627 9 2,041 81,818 72,9 8,918 8,918 10 2,152 90,909 90,9 0,009 0,009

  Sumber : Hasil Perhitungan

  D maks = 10,373% Untuk :

  α = 5 % n = 10 Do = 41 % (tabel) Maka, syarat : D maks &lt; Do

  10,373 % &lt;41 % Kesimpulan : Hipotesa Log Pearson tipe III diterima.

4.2.5 Curah Hujan Rancangan

  Curah hujan rancangan atau curah hujan rencana merupakan besaran hujan dengan kala ulang tertentu, misal X

  5 merupakan besaran hujan dengan kala

  ulang 5 tahun dengan pengertian bahwa hujan sebesar itu atau lebih akan terjadi sekali selama kurun waktu 5 (lima) tahun.

  Hasil perhitungan parameter statistik untuk curah hujan rancangan dengan metode Log Pearson tipe III dapat dilihat pada Tabel 4.8 di bawah :

  Jumlah 872,8 19,176 0,000 0,211 -0,009

  logx

  ̅̅̅̅̅̅̅̅  Standar deviasi ( S

  1

  1

  X Log

  X Log n

    n i i

  X Log

  Sumber : Hasil Perhitungan  Nilai rata-rata ) (

  Rata- rata 87,28 1,918

  10 141,9 2,152 0,234 0,055 0,013

Tabel 4.8 Perhitungan Curah Hujan Rancangan Metode Log Pearson Tipe III di

  9 110,0 2,041 0,124 0,015 0,002

  8 108,2 2,034 0,117 0,014 0,002

  7 94,0 1,973 0,056 0,003 0,000

  6 90,0 1,954 0,037 0,001 0,000

  5 90,0 1,954 0,037 0,001 0,000

  4 81,0 1,908 -0,009 0,000 0,000

  3 55,7 1,746 -0,172 0,029 -0,005

  2 55,0 1,740 -0,177 0,031 -0,006

  1 47,0 1,672 -0,246 0,060 -0,015

  No Xi Log Xi Log Xi - Log Xr (Log Xi - Log Xr) 2 (Log Xi - Log Xr) 3

  Stasiun Pengadang

  )

   

  X Log

  Cs = 0,0 ; k = 0.842 Cs = -0,034 ; k = ? Cs = -0,1 ; k = 0.836

  Interpolasi nilai k Kala ulang 5 tahun P = 20 %

  Cs = 0,0 ; k = 0.000 Cs = -0,034 ; k = ? Cs = -0,1 ; k = 0.017

  Dari nilai koefisien kepencengan Cs = -0,034 diperoleh besarnya faktor penyimpangan (k) dengan interpolasi berdasarkan Tabel Faktor frekuensi k untuk agihan Log Pearson Type III yaitu : Kala ulang 2 tahun P = 50 %

   

  

    

  X Log n Cs

  S n n

  1 1 2

  ) )( 2 )( 1 ( Log x n i i

    3 1 3

  )

  s

  √  Koefisien kepencengan ( C

  X Log S Logx n i i

  X Log

    n

   

  Interpolasi nilai k

  Kala ulang 10 tahun P = 10 % Cs = 0,0 ; k = 1.282 Cs = -0,034 ; k = ? Cs = -0,1 ; k = 1,270

  Interpolasi nilai k Kala ulang 25 tahun P = 4 %

  Cs = 0,0 ; k = 1.751 Cs = -0,034 ; k = ? Cs = -0,1 ; k = 1,761

  Interpolasi nilai k Kala ulang 50 tahun P = 2 %

  Cs = 0,0 ; k = 2,024 Cs = -0,034 ; k = ? Cs = -0,1 ; k = 2,000

  Interpolasi nilai k Kala ulang 100 tahun P = 2 %

  Cs = 0,0 ; k = 2,326 Cs = -0,034 ; k = ? Cs = -0,1 ; k = 2,252

  Interpolasi nilai k

  Hasil perhitungan nilai k dapat dilihat pada tabel 4.9.

Tabel 4.9 hasil perhitungan nilai k

  No Kala Ulang (Tahun) Nilai k

  1 2 0,006

  2 5 0,840

  3 10 1,278

  4 25 1,754

  5 50 2,016 6 100 2,301 Sumber : Hasil Perhitungan Perhitungan curah hujan rancangan metode Log Pearson tipe III Rumus :

  ) ̅ (

  Kala ulang 2 tahun Log X

  2 = 1. 918+(-0.006) (

  ) = 1,917 X = 82,604mm

2 Kala ulang 5 tahun

  Log X

  5 = 1.918+(0,840) (0,153) = 2,047

  X

  5 = 111,429 mm

  Kala ulang 10 tahun Log X = 1.918+(1,278) (0,153) = 2,114

  10 X 10 = 130,017 mm

  Kala ulang 25 tahun

  Log X = 1.918+(1,754) (0,153) = 2,186

  25 X = 153,462 mm

  25 Kala ulang 50 tahun

  Log X = 1.918+(2,016) (0,153) = 2,226

  50 X = 168,267 mm

  5 Kala ulang 100 tahun

  Log X 100 = 1.918+(2,301) (0,153) = 2,270 X = 186,209 mm

  5 Hasil pehitungan curah hujan rancangan metode Log Person III.

Tabel 4.10 Perhitungan curah hujan rancangan metode Log Person III

  

No. Kala Ulang (Tahun) Hujan Rancangan (mm)

  1 2 82,604

  2 5 111,429

  3 10 130,017

  4 25 153,462

  5 50 168,267 6 100 186,209

  Sumber : Hasil Perhitungan

4.2.6 Kala Ulang Hujan

  Besar kala ulang hujan untuk perencanaan sistem drainase di perumnas Tampar Ampar dilihat dari fungsi saluran serta daerah tangkapan hujan yang akan dikeringkan adalah : a. Pemukiman

  Kala ulang 2 tahun dengan besar hujan rancangan = 82,604 mm

  b. Komersial Kala ulang 5 tahun dengan besar hujan rancangan = 111,429 mm c. Saluran-saluran Kala ulang 25 tahun dengan besar hujan rancangan = 153,462mm

4.2.7 Luas Daerah Tangkapan Hujan

  Daerah tangkapan adalah luas lahan yang masih mempengaruhi besarnya debit pada saluran yang ditinjau, sehingga daerah tangkapan dapat ditentukan dari peta topografi dan pola aliran pada jaringan drainase. Pola aliran drainse dapat di lihat pada gambar 4.2 di bawah ini. Tata nama dan luas daerah tangakapan saluran drainase daerah kajian dapat dilihat pada gambar 4.3 di bawah ini. Sedangkan tata guna lahan dapat dilihat pada gambar 4.4 di bawah ini. Serta daerah genangan dan daerah perbaikan bisa dilihat pada gambar 4.5 dan 4.6 di bawah ini.

4.2.8 Koefisien Pengaliran

  Harga koefisien pengaliran ditentukan berdasarkan penggunaan tanah daerah yang ditinjau, dilihat dari gambar pola aliran dan peta catcmant area daerah kajian. Dari lampiran tabel 2.7 menunjukkan nilai koefisien pengaliran berbeda untuk setiap tipe daerah pengaliran, karena itu pada analisis ini nilai koefisien pengaliran yang diambil untuk beberapa tipe daerah pengaliran adalah sebagai berikut.

  Perumahan (Pr) : C = 0,60 -

  • Jalan Aspal (A) : C = 0,85

  Jalang Paving (Pav) : C = 0,85 - Lapangan beton Lb : C = 0,85 - Lapangan (Lp) : C = 0,17 -

  Untuk tipe daerah pengaliran yang beragam, koefisien pengaliran dicari dengan persamaan 2.27. Berikut ini contoh perhitungan pada Sal. Jln. Pejanggik.

  Luas daerah yang dilayani : 0,6827 Ha Luas jalan aspal (A) : 0,3852 Ha Luas perumahan(Pr) : 0,2343 Ha Luas Lapangan (Lp) : 0,0633 Ha

        

A C A C A C

  1

  1

  2 2 n n

  Koefisien pengaliran (C)

  A

  Dengan cara yang sama koefisien pengaliran (C) untuk hasil perhitungan saluran yang lain dapat dilihat pada Tabel 4.11 di bawah ini.

Tabel 4.11 Koefisien Pengaliran Masing-masing Saluran

  Sal. Jln. Cendana kiri 1 0,1941 0,61

  0,1332

  10 0,69 0,3136

  Sal. Jln. Sonokeling Kanan

  9 0,65 0,64 0,64 0,1063 Sal. Jln. Sonokeling 1 Kiri 0,3675 Sal. Jln. Jati Kanan

  8 Sal. Jln. Sonokeling Kiri

  3

  5 Nama saluran No.

  Luas areal yg Penggunaan C dilayani (Ha) Tanah (Ha) Rata-rata A 0,3852 0,85 Pr 0,2343 0,60

  6 0,62 0,1818 Sal. Jln. Cendana kanan 2

  7 0,63 0,1142 Sal. Jln. Cendana kiri 2

  1 0,64 0,5542 Sal. Jln. Jati Kiri

  4 0,70 0,6827 Sal. Jln. Pejanggik

  Pav 0,0151 0,85 Pr 0,0913 0,60 0,70 0,1506 Sal. Jln. Cendana kanan 1

  2 Sal. Samping SD 0,0524 Pr 0,0524 0,60 0,60 A 0,0577 0,85 Pr 0,1073 0,60 Lp 0,0290 0,17 A 0,0577 0,85 Pr 0,0929 0,60 A 0,0134 0,85 Pr 0,1684 0,60 A 0,0134 0,85 Pr 0,1008 0,60 A 0,0815 0,85 Pr 0,4726 0,60 A 0,0739 0,85 Pr 0,2936 0,60 A 0,0459 0,85 Pr 0,2677 0,60 A 0,0459 0,85 Pr 0,0874 0,60

  Lp 0,0633 0,17

  11 Koefisien Pengaliran (C)

  Luas areal yg Penggunaan C dilayani (Ha) Tanah (Ha) Rata-rata Pav 0,0151 0,85 Pr 0,0851 0,60 Pav 0,0130 0,85 Pr 0,1015 0,60 Pav 0,0130 0,85 Pr 0,0913 0,60

  12 0,1042 Sal. Jln. Sonokeling 2 Kanan 14 0,0397

  26

  Sal. Jln. Bajur 1 Kanan Sal. Jln. Bajur 2 Kiri

  24 0,1379 0,62 0,63

  23

  22

  28 0,2016 Koefisien Pengaliran (C)

  27

  21

  20

  30

  0,0472 Sal. Jln. Pala Kiri Sal. Jln. Gaharu Kiri 1 Sal. Jln. Gaharu Kanan Sal. Jln. Meranti Kanan

  13 0,64 0,1002 Sal. Jln. Sonokeling 1 Kanan

  A 0,0646 0,85 Lp 0,0759 0,17 Pr 0,2558 0,60 A 0,0090 0,85 Pr 0,0307 0,60 A 0,0090 0,85 Pr 0,0382 0,60 Pav 0,0177 0,85 Pr 0,0650 0,60 Pav 0,0177 0,85 Pr 0,0884 0,60 A 0,0378 0,85 Pr 0,1547 0,60 A 0,0199 0,85 Pr 0,1248 0,60 A 0,0129 0,85 Pr 0,0638 0,60 A 0,0129 0,85 Pr 0,0919 0,60 Pav 0,0157 0,85 Pr 0,1153 0,60 Pav 0,0157 0,85 Pr 0,1859 0,60 Pav 0,0151 0,85 Pr 0,1228 0,60 Pav 0,0151 0,50 Pr 0,0612 0,60 A 0,0152 0,85 Pr 0,0662 0,60 A 0,0152 0,85 Pr 0,0711 0,60 A 0,0275 0,85 Pr 0,0972 0,60 A 0,0275 0,85 Pr 0,1197 0,60 Nama saluran No.

  17 0,63 0,1145 Sal. Jln. Sonokeling 2 Kiri

  16

  19 0,63 0,66 0,65

  0,72 0,65 0,64

  18 Sal. Jln. Gaharu 1 Kiri Sal. Jln. Gaharu 1 Kanan 0,0827 0,1061

  15

  0,56 0,3962 0,58

  Sal. Jln. Bajur Kanan 0,1048 0,63 Sal. Jln. Bajur 1 Kiri 0,1076 0,77 0,0814 Sal. Jln. Gaharu Kiri

  0,0763 Sal. Jln. Bajur 2 Kanan 0,65 Sal. Jln. Bajur Kiri 0,0767 0,64

  25 0,63 0,1447 0,1746

29 Sal. Jln. Meranti Kiri

  31 0,66 0,1246 Sal. Jln. Keruing Kiri 0,61 0,0863 Sal. Jln. Pala Kanan

  0,65 0,1472 Sal. Jln. Keruing Kanan Luas areal yg Penggunaan C dilayani (Ha) Tanah (Ha) Rata-rata Pav 0,0133 0,85 Pr 0,0307 0,60 Pav 0,0090 0,85 LB 0,0101 0,85

  Pr 0,0298 0,60 Pav 0,0980 0,85 LB 0,0136 0,85 Pr 0,0782 0,60

  35

  0,0512 0,66 0,64 0,80 0,64 Sal. Jln. Penusia Kiri

  Koefisien Pengaliran (C) Sal. Jln Kelokos kiri 40 0,0812

  46 Sal. Jln. kesenan kanan 2 0,58 Sal. Jln Mentaus

  47

  50

  49

  48

  0,1405 0,0917 Sal. Jln. Cemara kiri Sal. Jln. Cemara kanan Sal. Jln. Trisan Kiri Sal. Jln. Trisan Kanan

  0,60 0,61 0,72 0,72

  39 0,1898 0,0848 0,2954 0,1938 0,2592 0,2603

  38

  37

  36

  Sal. Jln. Mahoni Kanan

  Pav 0,0980 0,85 Pr 0,0265 0,60 Pav 0,0144 0,85 Pr 0,0704 0,60 Pav 0,0144 0,85 Pr 0,0468 0,60

  Sal. Jln Kenari Sal. Jln. Ranjungan Kanan 0,75 0,1245 0,71 0,72 0,67 0,67 0,66 0,0612 Sal. Jln. Penusia Kanan Sal. Jln. Mahoni Kiri

  32 0,0552 0,3809 0,1330 Sal. Jln Kelokos Kanan

  33 0,68 0,0441 Sal. Jln. Akasia

  34 0,70 0,0489 Sal. Jln. Akasia 1

  Sal. Jln. Ranjungan Kiri

  42 Nama saluran No.

  45

  44 Sal. Jln. Kesenan kiri Sal. Jln. kesenan kanan 1

  43

  Pav 0,1290 0,85 Pr 0,1302 0,6 Pav 0,1290 0,85 Pr 0,1313 0,6

  LB 0,0347 0,85 0,2359 A 0,0720 0,85 0,78 Pr 0,1640 0,75 0,1307 A 0,0372 0,85 0,67 Pr 0,0935 0,60 A 0,0348 0,85 Pr 0,0334 0,60 Lp 0,0235 0,17 A 0,0054 0,85 Pr 0,2900 0,60 A 0,0054 0,85 Pr 0,1885 0,60

  LB 0,0193 0,85 A 0,0123 0,85 Pr 0,0689 0,60 A 0,0123 0,85 Pr 0,0389 0,60 A 0,0316 0,85 Pr 0,0688 0,60 LB 0,0326 0,85 A 0,0264 0,85 Pr 0,0795 0,60

  A 0,0149 0,85 Pr 0,0403 0,60 A 0,0883 0,85 Pr 0,2733 0,60

  41

  Sumber : sumber perhitungan Luas areal yg Penggunaan C dilayani (Ha) Tanah (Ha) Rata-rata

  55

  68 0,65 0,65 0,63 0,65 0,62 0,63 0,37 0,64 0,68 0,0572

  65 Sal. Jln. Kemuning Kiri Sal. Jln. Kemuning Kanan

  64

  0,66 0,66 Sal. Jln. Gerbak 1 Kiri Sal. Jln. Gerbak 1 Kanan

  61 Sal. Jln. Kemiri Kanan Sal. Jln. Kemiri Kiri Koefisien Pengaliran (C)

  60

  59 Sal. Jln. Kapurnaga Sal . Jln. Kapurnaga 1

  58

  63 Sal. Jln. Gerbak Kiri Sal. Jln. Gerbak Kanan

  62

  0,0520 0,0546

  57 Sal. Jln. Ketapang Kanan Sal. Jln. Beringin Kanan 1 Sal. Jln. Ketapang Kiri

  56

  51 0,64

  A 0,0624 0,85 Pr 0,1635 0,60 Lp 0,2469 0,17 A 0,0369 0,85

  54 Sal. Jln. Trambesi

  52 0,64 Sal. Jln. Beringin Kiri 1

  53

  0,65 Sal. Jln. Beringin Kiri Sal. Jln. Beringin Kanan

  0,2216 0,66 0,66 0,4728 0,2006 0,2154 0,0759 0,0445 0,41

  66 Nama saluran No.

  69 Sal. Belakang 0,0503 Pr 0,0503 0,60 0,60

  67 Sal. Jln. Kemuning Tengah 0,1144 A 0,1144 0,85 0,85 0,2456 A 0,0575 0,85 Pr 0,1881 0,60

  Pr 0,0346 0,60 Pav 0,0141 0,85 Pr 0,0405 0,60 A 0,0569 0,85 Pr 0,1647 0,60

  Pav 0,0158 0,85 Pr 0,0957 0,60 Pav 0,0141 0,85 Lp 0,0174 0,17

  Pr 0,0863 0,60 Pav 0,0158 0,85 Lp 0,0983 0,17 Pr 0,0517 0,60

  Lp 0,0068 0,17 Pr 0,0346 0,60 Pav 0,0284 0,85 Lp 0,0068 0,17

  Pr 0,1637 0,60 A 0,0369 0,85 Pr 0,1785 0,60 A 0,0109 0,85 Pr 0,0650 0,60 A 0,0109 0,85 Pr 0,0336 0,60 0,0933 A 0,0204 0,85 Pr 0,0729 0,60 0,1095 A 0,0204 0,85 Pr 0,0891 0,60 0,2087 Pav 0,0228 0,85 Pr 0,1859 0,60 0,1185 Pav 0,0228 0,85 Pr 0,0957 0,60 Pav 0,0158 0,85

  0,1215 0,1657 0,1115

4.2.9 Waktu Konsentrasi

  Waktu konsentrasi adalah waktu yang diperlukan untuk mengalirkan air dari titik yang paling jauh pada daerah aliran ke titik kontrol yang ditentukan di bagian hilir suatu saluran. Waktu konsentrasi dapat dihitung berdasarkan persamaan 2.28, 2.29 dan 2.30.

  Berikut ini contoh perhitungan waktu konsentrasi pada saluran samping SD : Panjang lintasan aliran di dalam saluran (Ls) = 58,6 m Panjang lintasan aliran di atas permukaan lahan (L) = 17,4 m

  = 0,23 m ∆H Kemiringan Saluran (i) Kemiringan Lahan (i) Koefisien Manning (n) = 0,025 Bentuk penampang = segi empat b = 0,80 m h = 0,50 m A = b x h = 0,80 x 0,50 = 0,40 m² P = b + 2h = 0,80 + (2 x 0,50) = 1,80 m R = A / P = 0,40 / 1,80 = 0,30 m

  1 2 / 3 1 / 2 V = R i n

  = 1,03m/dt Maka : to

  √

  = 7,94 menit = 0,95

  Tc = 7,94 + 0,93 = 8,88 menit Hasil analisa waktu konsentrasi untuk masing-masing saluran disajikan pada Tabel 4.12. Sedangkan data dimensi saluran eksisting disajikan di tabel 4.13 di bawah ini.

  64 Tabel 4.12 Hasil Analisis Waktu Konsentrasi

  L lahan ∆H i L saluran ∆H i n V to td tc (m) Saluran Lahan (m) Saluran Saluran Saluran m/dt (menit) (menit)

  (menit) Sal. Jln. Pejanggik 26,5 0,28 0,0106 265,2 0,97 0,00366 0,025 0,84 14,09 5,26 19,35 Sal. Samping SD 17,4 0,25 0,0144 58,6 0,29 0,00495 0,025 1,03 7,94 0,95 8,88 Sal. Jln. Cendana kiri 1 26,5 0,28 0,0106 195,0 1,26 0,00646 0,025 1,12 14,09 2,91 17,00 Sal. Jln. Cendana kanan 1 15,0 0,31 0,0207 195,0 1,26 0,00646 0,025 1,04 5,70 3,13 8,83 Sal. Jln. Cendana kiri 2 23,0 0,29 0,0126 103,0 0,18 0,00175 0,025 0,50 11,20 3,43 14,63 Sal. Jln. Cendana kanan 2 24,7 0,25 0,0101 103,0 0,18 0,00175 0,025 0,46 13,42 3,77 17,19 Sal. Jln. Jati Kiri 23,0 0,25 0,0109 216,0 0,63 0,00292 0,025 0,44 12,06 8,16 20,22 Sal. Jln. Jati Kanan 17,5 0,36 0,0206 216,0 0,63 0,00292 0,025 0,36 6,67 10,14 16,81 Sal. Jln. Sonokeling Kiri 17,5 0,27 0,0154 156,0 0,54 0,00346 0,025 0,46 7,70 5,68 13,38 Sal. Jln. Sonokeling Kanan 17,5 0,29 0,0166 156,0 0,54 0,00346 0,025 0,71 7,43 3,65 11,09 Sal. Jln. Sonokeling 1 Kiri 17,5 0,19 0,0109 94,4 0,25 0,00265 0,025 0,40 9,18 3,93 13,11 Sal. Jln. Sonokeling 1 Kanan 17,5 0,29 0,0166 94,4 0,25 0,00265 0,025 0,39 7,43 3,99 11,42 Sal. Jln. Sonokeling 2 Kiri 17,5 0,18 0,0103 93,6 0,72 0,00769 0,025 0,71 9,43 2,20 11,63 Sal. Jln. Sonokeling 2 Kanan 17,5 0,25 0,0143 93,6 0,72 0,00769 0,025 0,65 8,00 2,40 10,41 Saluran

  65 L lahan ∆H i L saluran

  ∆H i n V to td tc

  (m) Saluran Lahan (m) Saluran Saluran Saluran m/dt (menit) (menit) (menit) Sal. Jln. Sonokeling 2 Kiri 17,5 0,18 0,0103 93,6 0,72 0,00769 0,025 0,71 9,43 2,20 11,63 Sal. Jln. Sonokeling 2 Kanan 17,5 0,25 0,0143 93,6 0,72 0,00769 0,025 0,65 8,00 2,40 10,41 Sal. Jln. Gaharu Kiri 26,5 0,38 0,0143 169,6 0,53 0,00313 0,025 0,64 12,10 4,40 16,50 Sal. Jln. Gaharu Kiri 1 17,5 0,23 0,0131 38,6 0,48 0,01244 0,025 1,30 8,34 0,49 8,84 Sal. Jln. Gaharu Kanan 25,0 0,29 0,0116 38,6 0,53 0,01373 0,025 1,37 12,69 0,47 13,16 Sal. Jln. Gaharu 1 Kiri 17,5 0,23 0,0131 105,0 0,90 0,00857 0,025 0,80 8,34 2,19 10,54 Sal. Jln. Gaharu 1 Kanan 17,5 0,35 0,0200 105,0 0,90 0,00857 0,025 0,85 6,76 2,05 8,82 Sal. Jln. Meranti Kiri 17,5 0,18 0,0103 134,0 0,48 0,00358 0,025 0,55 9,43 4,04 13,47 Sal. Jln. Meranti Kanan 15,0 0,27 0,0180 134,0 0,48 0,00358 0,025 0,52 6,11 4,33 10,44 Sal. Jln. Bajur Kiri 21,0 0,39 0,0186 56,2 0,85 0,01512 0,025 1,15 8,42 0,81 9,24 Sal. Jln. Bajur Kanan 15,0 0,25 0,0167 56,2 0,85 0,01512 0,025 1,20 6,35 0,78 7,13 Sal. Jln. Bajur 1 Kiri 12,5 0,21 0,0168 107,0 0,54 0,00505 0,025 0,65 5,27 2,72 8,00 Sal. Jln. Bajur 1 Kanan 12,5 0,29 0,0232 107,0 0,54 0,00505 0,025 0,64 4,49 2,78 7,26 Sal. Jln. Bajur 2 Kiri 12,5 0,21 0,0168 105,0 0,86 0,00819 0,025 0,77 5,27 2,26 7,53 Sal. Jln. Bajur 2 Kanan 12,5 0,29 0,0232 105,0 0,86 0,00819 0,025 0,81 4,49 2,16 6,65 Sal. Jln. Pala Kiri 10,0 0,20 0,0200 59,2 0,59 0,00997 0,025 1,35 3,87 0,73 4,60 Sal. Jln. Pala Kanan 20,0 0,14 0,0070 63,2 0,62 0,00981 0,025 1,32 13,07 0,80 13,87 Sal. Jln. Keruing Kiri 12,5 0,15 0,0120 125,0 0,75 0,00600 0,025 0,78 6,24 2,68 8,91 Sal. Jln. Keruing Kanan 17,5 0,17 0,0097 125,0 0,75 0,00600 0,025 0,73 9,71 2,85 12,55 Sal. Jln. Akasia 12,5 0,18 0,0144 81,5 0,78 0,00957 0,025 0,97 5,69 1,40 7,10 Sal. Jln. Akasia 1 12,5 0,27 0,0216 35,2 0,50 0,01420 0,025 1,16 4,65 0,51 5,16 Sal. Jln. Ranjungan Kiri 12,5 0,34 0,0272 56,3 0,70 0,01243 0,025 0,92 4,14 1,02 5,16 Sal. Jln. Ranjungan Kanan 12,5 0,25 0,0200 56,3 0,70 0,01243 0,025 0,88 4,83 1,07 5,90

  Saluran

  66 L lahan ∆H i L saluran

  ∆H i n V to td tc

  (m) Saluran Lahan (m) Saluran Saluran Saluran m/dt (menit) (menit) (menit) Sal. Jln. Penusia Kiri 12,5 0,23 0,0184 111,0 0,47 0,00423 0,025 0,57 5,04 3,25 8,29 Sal. Jln. Penusia Kanan 12,5 0,31 0,0248 111,0 0,47 0,00423 0,025 0,55 4,34 3,38 7,72 Sal. Jln. Mahoni Kiri 12,5 0,22 0,0176 192,0 0,65 0,00339 0,025 0,59 5,15 5,43 10,58 Sal. Jln. Mahoni Kanan 17,5 0,26 0,0149 192,0 0,65 0,00339 0,025 0,63 7,85 5,09 12,94 Sal. Jln Kelokos kiri 15,0 0,14 0,0093 58,6 0,48 0,00819 0,025 0,95 8,49 1,03 9,52 Sal. Jln Kelokos Kanan 20,0 0,26 0,0130 58,6 0,48 0,00819 0,025 0,96 9,59 1,02 10,61 Sal. Jln Kenari 19,0 0,21 0,0111 96,6 0,31 0,00321 0,025 0,55 9,88 2,92 12,80 Sal. Jln Mentaus 17,0 0,25 0,0147 79,7 0,19 0,00238 0,025 0,43 7,66 3,06 10,72 Sal. Jln. Kesenan kiri 21,0 0,12 0,0057 127,7 0,45 0,00352 0,025 0,53 15,19 4,04 19,22 Sal. Jln. kesenan kanan 1 21,0 0,17 0,0081 36,7 0,27 0,00736 0,025 0,64 12,76 0,95 13,71 Sal. Jln. kesenan kanan 2 21,5 0,16 0,0074 78,2 0,18 0,00230 0,025 0,73 13,62 1,80 15,42 Sal. Jln. Cemara kiri 15,0 0,41 0,0273 191,0 0,96 0,00503 0,025 0,82 4,96 3,89 8,85 Sal. Jln. Cemara kanan 12,5 0,36 0,0288 191,0 0,96 0,00503 0,025 0,81 4,03 3,93 7,96 Sal. Jln. Trisan Kiri 12,5 0,18 0,0144 101,2 0,92 0,00909 0,025 0,98 5,69 1,73 7,42 Sal. Jln. Trisan Kanan 12,5 0,21 0,0168 101,2 0,92 0,00909 0,025 1,02 5,27 1,65 6,92 Sal. Jln. Trambesi 40,0 0,37 0,0093 115,3 1,38 0,01197 0,025 1,16 22,74 1,66 24,39 Sal. Jln. Beringin Kiri 12,5 0,23 0,0184 135,2 0,61 0,00451 0,025 0,68 5,04 3,32 8,36 Sal. Jln. Beringin Kanan 12,5 0,19 0,0152 135,2 0,61 0,00451 0,025 0,73 5,54 3,08 8,62 Sal. Jln. Beringin Kiri 1 12,5 0,20 0,0160 51,0 0,21 0,00412 0,025 0,50 5,40 1,70 7,11 Sal. Jln. Beringin Kanan 1 12,5 0,15 0,0120 51,0 0,21 0,00412 0,025 0,58 6,24 1,46 7,69 Sal. Jln. Ketapang Kiri 12,5 0,17 0,0136 95,7 0,72 0,00752 0,025 0,89 5,86 1,79 7,65 Sal. Jln. Ketapang Kanan 12,5 0,31 0,0248 95,7 0,72 0,00752 0,025 0,81 4,34 1,97 6,31

  Saluran

  67 Sumber : hasil perhitungan L lahan

  ∆H i L saluran ∆H i n

  V to td tc (m) Saluran Lahan (m) Saluran Saluran Saluran m/dt (menit) (menit) (menit)

  Sal. Jln. Kemiri Kiri 12,5 0,25 0,0200 112,3 0,71 0,00632 0,025 0,92 4,83 2,04 6,87 Sal. Jln. Kemiri Kanan 12,5 0,22 0,0176 112,3 0,71 0,00632 0,025 0,87 5,15 2,16 7,31 Sal. Jln. Kapurnaga 1 12,5 0,19 0,0152 44,0 0,27 0,00614 0,025 0,74 5,54 0,99 6,54 Sal. Jln. Kapurnaga 15,0 0,28 0,0187 92,0 0,29 0,00315 0,025 0,64 6,00 2,39 8,40 Sal. Jln. Gerbak Kiri 12,5 0,22 0,0176 82,5 0,22 0,00267 0,025 0,50 5,15 2,74 7,89 Sal. Jln. Gerbak Kanan 12,5 0,30 0,0240 82,5 0,22 0,00267 0,025 0,49 4,41 2,82 7,23 Sal. Jln. Gerbak 1 Kiri 12,5 0,21 0,0168 48,2 0,69 0,01432 0,025 1,17 5,27 0,68 5,96 Sal. Jln. Gerbak 1 Kanan 12,5 0,26 0,0208 48,2 0,69 0,01432 0,025 1,23 4,74 0,65 5,39 Sal. Jln. Kemuning Kiri 12,5 0,24 0,0192 179,0 0,38 0,00212 0,025 0,49 4,93 6,05 10,98 Sal. Jln. Kemuning Tengah 3,0 0,07 0,0233 179,0 0,38 0,00212 0,025 0,68 1,07 4,38 5,45 Sal. Jln. Kemuning Kanan 12,5 0,23 0,0184 179,0 0,38 0,00212 0,025 0,27 5,04 10,91 15,95 Sal. Belakang 12,5

  0,46 0,0368 104,8 0,87 0,00830 0,025 1,18 3,56 1,48 5,04

  Saluran

Tabel 4.13 Data Saluran Drainase Existing

  

37 Sal. Jln. Penusia Kanan Segiempat 0,30 0,27 0,20 0,08 0,84 0,10

  

27 Sal. Jln. Bajur 2 Kanan Segiempat 0,30 0,36 0,20 0,11 1,02 0,11

  

28 Sal. Jln. Pala Kiri Segiempat 0,60 0,57 0,20 0,34 1,74 0,20

  

29 Sal. Jln. Pala Kanan Segiempat 0,60 0,53 0,20 0,32 1,66 0,19

  

30 Sal. Jln. Keruing Kiri Segiempat 0,40 0,34 0,20 0,14 1,08 0,13

  

31 Sal. Jln. Keruing Kanan Segiempat 0,40 0,27 0,20 0,11 0,94 0,11

  

32 Sal. Jln. Akasia Segiempat 0,40 0,32 0,20 0,13 1,04 0,12

  

33 Sal. Jln. Akasia 1 Segiempat 0,40 0,30 0,20 0,12 1,00 0,12

  

34 Sal. Jln. Ranjungan Kiri Segiempat 0,30 0,25 0,20 0,08 0,80 0,09

  

35 Sal. Jln. Ranjungan Kanan Segiempat 0,30 0,21 0,20 0,06 0,72 0,09

  

36 Sal. Jln. Penusia Kiri Segiempat 0,30 0,32 0,20 0,10 0,94 0,10

  

38 Sal. Jln. Mahoni Kiri Segiempat 0,50 0,26 0,20 0,13 1,02 0,13

  

25 Sal. Jln. Bajur 1 Kanan Segiempat 0,30 0,38 0,20 0,11 1,06 0,11

  

39 Sal. Jln. Mahoni Kanan Segiempat 0,50 0,32 0,20 0,16 1,14 0,14

  

40 Sal. Jln Kelokos kiri Segiempat 0,40 0,41 0,20 0,16 1,22 0,13

  

41 Sal. Jln Kelokos Kanan Segiempat 0,40 0,43 0,20 0,17 1,26 0,14

  

42 Sal. Jln Kenari Segiempat 0,40 0,30 0,20 0,12 1,00 0,12

  

43 Sal. Jln Mentaus Segiempat 0,40 0,22 0,20 0,09 0,84 0,10

  

44 Sal. Jln. Kesenan kiri Segiempat 0,50 0,18 0,20 0,09 0,86 0,10

  

45 Sal. Jln. kesenan kanan 1 Segiempat 0,50 0,12 0,20 0,06 0,74 0,08

  

46 Sal. Jln. kesenan kanan 2 Segiempat 1,20 0,38 0,20 0,46 1,96 0,23

  

47 Sal. Jln. Cemara kiri Segiempat 0,60 0,32 0,20 0,19 1,24 0,15

  

48 Sal. Jln. Cemara kanan Segiempat 0,70 0,27 0,20 0,19 1,24 0,15

  

26 Sal. Jln. Bajur 2 Kiri Segiempat 0,30 0,29 0,20 0,09 0,88 0,10

  

24 Sal. Jln. Bajur 1 Kiri Segiempat 0,30 0,42 0,20 0,13 1,14 0,11

  No. Nama saluran Bentuk b h h A (m 2 ) P (m) R (m)

  

11 Sal. Jln. Sonokeling 1 Kiri Segiempat 0,30 0,20 0,20 0,06 0,70 0,09

  

1 Sal. Jln. Pejanggik Segiempat 0,80 0,42 0,20 0,34 1,64 0,20

  

2 Sal. Samping SD Segiempat 0,80 0,50 0,20 0,40 1,80 0,22

  

3 Sal. Jln. Cendana kiri 1 Segiempat 0,80 0,42 0,20 0,34 1,64 0,20

  

4 Sal. Jln. Cendana kanan 1 Segiempat 0,80 0,34 0,20 0,27 1,48 0,18

  

5 Sal. Jln. Cendana kiri 2 Segiempat 0,60 0,36 0,20 0,22 1,32 0,16

  

6 Sal. Jln. Cendana kanan 2 Segiempat 0,60 0,27 0,20 0,16 1,14 0,14

  

7 Sal. Jln. Jati Kiri Segiempat 0,80 0,12 0,20 0,10 1,04 0,09

  

8 Sal. Jln. Jati Kanan Segiempat 0,80 0,08 0,20 0,06 0,96 0,07

  

9 Sal. Jln. Sonokeling Kiri Segiempat 0,40 0,15 0,20 0,06 0,70 0,09

  

10 Sal. Jln. Sonokeling Kanan Segiempat 1,20 0,23 0,20 0,28 1,66 0,17

  

12 Sal. Jln. Sonokeling 1 Kana Segiempat 0,30 0,19 0,20 0,06 0,68 0,08

  

23 Sal. Jln. Bajur Kanan Segiempat 0,40 0,30 0,20 0,12 1,00 0,12

  

13 Sal. Jln. Sonokeling 2 Kiri Segiempat 0,30 0,23 0,20 0,07 0,76 0,09

  

14 Sal. Jln. Sonokeling 2 Kana Segiempat 0,30 0,17 0,20 0,05 0,64 0,08

  

15 Sal. Jln. Gaharu Kiri Segiempat 0,50 0,35 0,20 0,18 1,20 0,15

  

16 Sal. Jln. Gaharu Kiri Segiempat 0,50 0,40 0,20 0,20 1,30 0,15

  

17 Sal. Jln. Gaharu Kanan Segiempat 0,50 0,43 0,20 0,22 1,36 0,16

  

18 Sal. Jln. Gaharu 1 Kiri Segiempat 0,40 0,20 0,20 0,08 0,80 0,10

  

19 Sal. Jln. Gaharu 1 Kanan Segiempat 0,35 0,30 0,20 0,11 0,95 0,11

  

20 Sal. Jln. Meranti Kiri Segiempat 0,50 0,20 0,20 0,10 0,90 0,11

  

21 Sal. Jln. Meranti Kanan Segiempat 0,60 0,15 0,20 0,09 0,90 0,10

  

22 Sal. Jln. Bajur Kiri Segiempat 0,40 0,26 0,20 0,10 0,92 0,11

  

49 Sal. Jln. Trisan Kiri Segiempat 0,50 0,27 0,20 0,14 1,04 0,13

  2 No. Nama saluran Bentuk b h h P (m) R (m) A (m )

  

50 Sal. Jln. Trisan Kanan Segiempat 0,50 0,31 0,20 0,16 1,12 0,14

  

51 Sal. Jln. Trambesi Segiempat 0,60 0,25 0,20 0,15 1,10 0,14

  

52 Sal. Jln. Beringin Kiri Segiempat 0,60 0,22 0,20 0,13 1,04 0,13

  

53 Sal. Jln. Beringin Kanan Segiempat 0,60 0,27 0,20 0,16 1,14 0,14

  

54 Sal. Jln. Beringin Kiri 1 Segiempat 0,60 0,12 0,20 0,07 0,84 0,09

  

55 Sal. Jln. Beringin Kanan 1 Segiempat 0,60 0,17 0,20 0,10 0,94 0,11

  

56 Sal. Jln. Ketapang Kiri Segiempat 0,60 0,23 0,20 0,14 1,06 0,13

  

57 Sal. Jln. Ketapang Kanan Segiempat 0,60 0,18 0,20 0,11 0,96 0,11

  

58 Sal. Jln. Kemiri Kiri Segiempat 0,60 0,32 0,20 0,19 1,24 0,15

  

59 Sal. Jln. Kemiri Kanan Segiempat 0,60 0,27 0,20 0,16 1,14 0,14

  

60 Sal. Jln. Kapurnaga Segiempat 0,50 0,21 0,20 0,11 0,92 0,11

  

61 Sal. Jln Kapur naga 1 Segiempat 0,50 0,39 0,20 0,20 1,28 0,15

  

62 Sal. Jln. Gerbak Kiri Segiempat 0,50 0,23 0,20 0,12 0,96 0,12

  

63 Sal. Jln. Gerbak Kanan Segiempat 0,40 0,27 0,20 0,11 0,94 0,11

  

64 Sal. Jln. Gerbak 1 Kiri Segiempat 0,40 0,31 0,20 0,12 1,02 0,12

  

65 Sal. Jln. Gerbak 1 Kanan Segiempat 0,40 0,37 0,20 0,15 1,14 0,13

  

66 Sal. Jln. Kemuning Kiri Segiempat 0,50 0,31 0,20 0,16 1,12 0,14

  

67 Sal. Jln. Kemuning Tengah Segiempat 1,20 0,36 0,20 0,43 1,92 0,23

  

68 Sal. Jln. Kemuning Kanan Segiempat 0,40 0,08 0,20 0,03 0,56 0,06

  

69 Sal. Belakang Segiempat 0,80 0,34 0,20 0,27 1,48 0,18

sumber : hasil perhitungan.

4.2.10 Intensitas Hujan

  Analisis intensitas hujan memakai rumus Mononobe karena data curah hujan yang didapat berdasarkan curah hujan harian. Berikut ini contoh perhitungan intensitas hujan pada saluran samping SD Besaran hujan dengan kala ulang 5 tahun (R

  24 ) = 111,429 mm

  Waktu konsentrasi (tc) = 8,88menit = 0,148 jam

  Maka : 2 / 3 R 24  24 

  I

    24 tc  

  = ( )

  = 138,050 mm/jam Hasil perhitungan intensitas hujan dengan cara yang sama untuk saluran yang lain dapat dilihat pada Tabel 4.14 di bawah ini.

  R

  24 Sal. Jln. Bajur 1 Kiri 111,429

  0,111 167,486

  27 Sal. Jln. Bajur 2 Kanan 111,429

  0,126 154,069

  26 Sal. Jln. Bajur 2 Kiri 111,429

  0,121 157,889

  25 Sal. Jln. Bajur 1 Kanan 111,429

  0,133 148,051

  0,119 159,757

  0,077 214,165

  23 Sal. Jln. Bajur Kanan 111,429

  0,154 134,471

  22 Sal. Jln. Bajur Kiri 111,429

  0,174 123,929

  21 Sal. Jln. Meranti Kanan 111,429

  0,224 104,585

  20 Sal. Jln. Meranti Kiri 111,429

  28 Sal. Jln. Pala Kiri 111,429

  29 Sal. Jln. Pala Kanan 111,429

  19 Sal. Jln. Gaharu 1 Kanan 111,429

  34 Sal. Jln. Ranjungan Kiri 111,429

  0,129 151,582 Nama Saluran N0

  37 Sal. Jln. Penusia Kanan 111,429

  0,138 144,533

  36 Sal. Jln. Penusia Kiri 111,429

  0,098 181,340

  35 Sal. Jln. Ranjungan Kanan 111,429

  0,086 198,202

  0,086 198,392

  0,231 102,570

  33 Sal. Jln. Akasia 1 111,429

  0,118 160,312

  32 Sal. Jln. Akasia 111,429

  0,209 109,623

  31 Sal. Jln. Keruing Kanan 111,429

  0,149 137,711

  30 Sal. Jln. Keruing Kiri 111,429

  0,147 138,728

  0,176 123,174

  24

  4 Sal. Jln. Cendana kanan 1 111,429

  0,337 79,773

  7 Sal. Jln. Jati Kiri 111,429

  0,287 88,884

  6 Sal. Jln. Cendana kanan 2 111,429

  0,244 98,982

  5 Sal. Jln. Cendana kiri 2 111,429

  0,147 138,577

  0,283 89,543

  0,280 90,238

  3 Sal. Jln. Cendana kiri 1 111,429

  0,148 138,050

  2 Sal. Samping SD 111,429

  0,323 82,142

  1 Sal. Jln. Pejanggik 111,429

  I (mm) (jam) (mm/jam)

  tc

  8 Sal. Jln. Jati Kanan 111,429

  9 Sal. Jln. Sonokeling Kiri 111,429

  18 Sal. Jln. Gaharu 1 Kiri 111,429

  14 Sal. Jln. Sonokeling 2 Kanan 111,429