TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN YANG MENEMPATKAN PEKERJA MIGRAN INDONESIA UNTUK KEPENTINGAN PERUSAHAAN SENDIRI SEBAGAI PEKERJA MIGRAN INDONESIA DI LUAR NEGERI JURNAL ILMIAH

TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN YANG MENEMPATKAN PEKERJA MIGRAN INDONESIA UNTUK KEPENTINGAN PERUSAHAAN SENDIRI SEBAGAI PEKERJA MIGRAN

  INDONESIA DI LUAR NEGERI JURNAL ILMIAH Oleh : ARIPIN PUTRAWAN NIM : D1A014038 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MATARAM 2018

  

Halaman Pengesahan Jurnal Ilmiah

TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN YANG MENEMPATKAN

PEKERJA MIGRAN INDONESIA UNTUK KEPENTINGAN

PERUSAHAAN SENDIRI SEBAGAI PEKERJA MIGRAN

INDONESIA DI LUAR NEGERI

  

Program Studi Ilmu Hukum

  OLEH : ARIPIN PUTRAWAN

  NIM : D1A014038 Menyetujui,

  

TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN YANG MENEMPATKAN

PEKERJA MIGRAN INDONESIA UNTUK KEPENTINGAN

PERUSAHAAN SENDIRI SEBAGAI PEKERJA MIGRAN INDONESIA

DI LUAR NEGERI

Aripin Putrawan

D1A 014 038

  

Fakultas Hukum Universitas Mataram

  ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tanggung jawab perusahaan yang menempatkan Pekerja Migran Indonesia untuk kepentingan perusahaan sendiri ditinjau dari Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 dan akibat hukum perusahaan yang tidak melaksanakan tanggung jawab pelindungan terhadap pekerja yang ditempatkan di luar negeri. Metode yang digunakan adalah penelitian hukum normatif. Hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa tanggung jawab perusahaan yang menempatkan Pekerja Migran Indonesia untuk kepentingan perusahaan sendiri ditinjau dari Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 wajib bertanggung jawab terhadap pelindungan pekerjanya yang ditempatkan di luar negeri dari proses penempatan sampai kembali lagi ke negara asalnya. Perusahaan yang tidak bertanggung jawab terhadap pelindungan pekerjanya dikenai sanksi administratif berupa peringatan tertulis, penghentian sementara sebagian atau seluruh kegiatan usaha, atau pencabutan izin.

  

Kata kunci: Tanggung jawab, akibat hukum, perusahaan penempat Pekerja

Migran Indonesia untuk kepentingan sendiri.

  

ABSTRACT

The purpose of this research is to know the company responsibility wich

placed the Indonesian’s migrant workers for The own company benefits that

reviewed from Indone sian’s Act Number 18 of 2017 and the consequence of the

company’s law wich not implement their protection responsibilities to the workers

wich placed in the foreign. The used method is study of normatif law. The study

results and sessions showed that company’s responsibility wich placed the

Indonesian’s migrant workers for the benefits that reviewed from Indonesian’s

Act Number 18 of 2017 is must be responsible to their workers protection to the

workers wich placed in the foreign from placement process until they back to their

origin country. The companies wich not responsible to their workers protection

will be charged to administive sanction as like as noticed warning, partial

temporary termination or all of the business activities, or license revocation. Keywords: Responsibility, the law effect, the companies placeholder for the Indonesian’s migrant workers for the own self company’s benefits.

I. PENDAHULUAN

  Bekerja merupakan cara manusia mendapatkan harkat dan martabatnya sebagai manusia, karena dengan bekerja akan dapat meningkatkan kesejahteraan seseorang meskipun selalu harus dihadapkan dengan kenyataan terbatasnya lapangan kerja di negara ini. Dalam Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD NRI 1945) khususnya Pasal 27 ayat (2) mengamanatkan bahwa setiap warga negara Indonesia berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusian.

  Namun, dengan kondisi perekonomian yang kurang menarik di negaranya sendiri khususnya negara Indonesia dan penghasilan yang cukup besar serta tampak lebih menarik di negara tujuan telah menjadi pemicu terjadinya mobilitas tenaga kerja secara internasional. Kebijakan dan program pemerintah mengenai penempatan Pekerja Migran Indonesia keluar negeri merupakan salah satu solusi untuk mengurangi tingkat pengangguran di tanah air, dengan memanfaatkan kesempatan kerja di luar negeri Pekerja Migran Indonesia tidak saja mendapatkan penghasilan yang cukup besar, tetapi juga ikut menyumbang devisa bagi negara Indonesia.

  Meskipun banyak mendatangkan devisa bagi negara dan daerah serta turut serta memecahkan persoalan ketenagakerjaan di dalam negeri pelindungan yang

  1

  diperoleh para buruh migran masih sangat terbatas. Hal ini tercermin dari masih banyaknya kasus yang terjadi kepada calon Pekerja Migran Indonesia atau Pekerja

1 Lalu Husni, Hukum Penempatan Dan Perlindungan TKI,( Program Pasca Sarjana

  Migran Indonesia sejak saat akan berangkat ke negara tujuan, selama bekerja di negara tujuan, hingga pulang ke tanah air.

  Terkait dengan penempatan pekerja migran ke luar negeri diperlukanlah lembaga penempatan yang dapat menyelenggarakan penempatan Pekerja Migran Indonesia sesuai dengan persyaratan yang ditentukan oleh undang-undang, sehingga segala mengenai proses penempatan Pekerja Migran Indoneisa lebih terorganisir. Hal ini ditujukan untuk memberikan pelindungan serta menghindari kecendrungan Pekerja Migran Indonesia mencari kerja ke luar negeri secara ilegal yang sangat merugikan pencari kerja itu sendiri maupun nama baik negara.

  Dalam undang-undang terbaru yaitu Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia lembaga yang dimaksudkan dapat dilakukan oleh badan, perusahaan penempatan Pekerja Migran Indonesia, atau perusahaan yang menempatkan Pekerja Migran Indonesia untuk kepentingan perusahaan sendiri. Namun yang menjadi permasalahan adalah belum di atur secara terperinci mengenai kewenangan dan tanggung jawab masing-masing lembaga pelaksana penempatan Pekerja Migran Indonesia, karena dalam undang- undang ini lebih menekankan dan memberikan peran yang lebih besar kepada pemerintah dan mengurangi peran swata dalam penempatan dan pelindungan.

  Rumusan masalah yang ada dalam penelitian ini meliputi, 1. bagaimana tanggung jawab perusahaan yang menempatkan Pekerja Migran Indonesia untuk kepentingan perusahaan sendiri ditinjau dari Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia? dan 2. bagaimana akibat hukum perusahaan yang tidak bertanggung jawab terhadap pelindungan pekerjanya yang ditempatkan di luar negeri untuk kepentingan perusahaan sendiri? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tanggung jawab perusahaan yang menempatkan Pekerja Migran Indonesia untuk kepentingan perusahaan sendiri ditinjau dari Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 dan untuk mengetahui akibat hukum perusahaan yang tidak bertanggung jawab terhadap pelindungan pekerjanya yang ditempatkan di luar negeri untuk kepentingan perusahaan sendiri. Sehingga memberikan manfaat baik secara teoritis yakni mengharapkan hasil penelitian ini dapat menyumbangkan pemikiran di bidang hukum khususnya mengenai tanggung jawab perusahaan yang menempatkan Pekerja Migran Indonesia dan akibat hukum perusahaan yang tidak bertanggung jawab terhadap pelindungan pekerjanya yang ditempatkan di luar negeri untuk kepentingan perusahaan sendiri. Secara praktis memberikan kontribusi bagi pihak yang berkepentingan dalam menyelesaikan dan meyempurnakan peraturan perundang-undangan, khususnya mengenai perusahaan yang menempatkan Pekerja Migran Indonesia untuk kepentingan perusahaan sendiri.

  Untuk menjawab rumusan masalah tersebut digunakan jenis penelitian normatif yang bersifat deskriptif kualitatif. Metode penelitian normatif dalam penelitian ini menafsirkan dan menguraikan sumber data mengenai peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan ketenagakerjaan serta Pekerja Migran Indonesia yang bekerja di luar negeri. Sehingga dalam penelitian ini penulis menggunakan metode Pendekatan undang-undang (Statute Approach), dan Pendekatan Konseptual (Conceptual approach).

II. PEMBAHASAN A. Tanggung Jawab Perusahaan Yang Menempatkan Pekerja Migran Indonesia Untuk Kepentingan Perusahaan Sendiri Ditinjau Dari Undang- Undang Nomor 18 Tahun 2017 Tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia.

1. Tinjauan Tentang Perusahaan Yang Menempatkan Pekerja Migran Untuk Kepentingan Perusahaan Sendiri.

  Perusahaan yang menempatkan Pekerja Migran Indonesia untuk kepentingan perusahaan sendiri adalah badan usaha berbadan hukum perseroan terbatas yang telah memperoleh izin tertulis dari menteri untuk menempatkan pekerjanya sendiri untuk kepentingan perusahaan sendiri sebagai Pekerja Migran Indonesia. Dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2014, penempatan Pekerja Migran Indonesia untuk kepentingan perusahaan sendiri hanya dapat dilakukan oleh Badan usaha milik negara, Badan usaha milik daerah, dan

  

2

Perusahaan swasta bukan PPTKIS .

  Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor PER. 22/MEN/XII/2008 penempatan Pekerja Migran Indonesia untuk kepentingan perusahaan sendiri dilakukan dalam hal perusahaan memiliki hubungan kepemilikan dengan perusahaan di luar negeri, memperoleh kontrak pekerjaan pada bidang usahanya, memperluas 2 Indonesia, Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia tentang

  

Pelaksanaan Penempatan Dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Di Luar Negeri, Nomor 22 usaha di negara penempatan, atau meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

3 Dalam hal penempatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk

  kepentingan perusahaannya sendiri, perusahaan harus mendapatkan izin tertulis dari menteri. Hal ini ditegaskan dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor PER. 22/MEN/XII/2008 yang menegaskan bahwa :

  4

  ‘’Untuk mendapat ijin tertulis, perusahaan harus mengajukan permohonan tertulis kepada Menteri dengan dilampiri : a.

  Surat pernyataan bahwa Pekerja Migran Indonesia akan ditempatkan pada perusahaan sendiri yang berdomisili di luar negeri; b. Kontrak pekerjaan antara perusahaan pemohon dengan pemberi pekerjaan di luar negeri yang telah diketahui oleh Perwakilan R.I di negara penempatan; c. Bukti dari dinas berwenang di negara tujuan penempatan yang menunjukkan adanya perluasan usaha/investasi perusahaan yang bersangkutan di luar negeri; d. Dokumen status kepegawaian Pekerja Migran Indonesia yang akan ditempatkan; e.

  Pernyataan tertulis dari perusahaan tentang kesediaan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap keselamatan, kesejahteraan, pemulangan, dan pelindungan Pekerja Migran Indonesia; dan f. Pekerja Migran Indonesia yang akan ditempatkan oleh perusahaan untuk kepentingan sendiri wajib diikutsertakan dalam program jaminan sosial tenaga kerja dan memiliki polis asuransi’’. Berdasarkan hal tersebut, tidak sewenang-wenang suatu perusahaan menempatkan pekerjanya sebagai Pekerja Migran Indonesia di luar negeri untuk kepentingan perusahaan sendiri. Perusahaan harus mentaati prosedur 3 Indonesia, Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia

  

Tentang Pelaksanaan Penempatan Dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Di Luar Negeri,

Nomor PER. 22/MEN/XII/2008, Pasal 41, Ayat (1). 4 Indonesia, Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia

tentang Pelaksanaan Penempatan Dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Di Luar Negeri ,

  penempatan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hal ini ditujukan untuk mewujudkan penempatan yang berdasarkan prinsip persamaan hak, demokrasi, keadilan sosial, kesetaraan dan keadilan gender, anti diskriminasi dan anti perdagangan manusia.

2. Tanggung Jawab Perusahaan Yang Menempatkan Pekerja Migran Indonesia Untuk Kepentingan Perusahaan Sendiri Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 Tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia.

  Dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia dalam Pasal 61 ayat (2) menegaskan bahwa perusahaan wajib bertanggung jawab terhadap pelindungan pekerjanya yang ditempatkan ke luar negeri untuk kepentingan perusahaan sendiri. Pekerja yang ditempatkan oleh perusahaan untuk kepentingan perusahaan sendiri merupakan Pekerja Migran Indonesia, dan tanggung jawab perusahaan adalah wajib memberikan pelindungan terhadap pekerja yang ditempakan ke luar negeri.

  Dalam undang-undang pelindungan Pekerja Migran Indonesia, pelindungan untuk pekerja yang ditempatkan ke luar negeri untuk kepentingan perusahaan sendiri yaitu meliputi : 1.

  Pelindungan Pekerja Migran Indonesia sebelum bekerja.

  Pelindungan sebelum bekerja adalah keseluruhan aktivitas untuk memberikan pelindungan sejak pendaftaran sampai pemberangkatan.

  Sebelum Pekerja Migran Indonesia ditempatkan ke luar negeri untuk kepentingan perusahaan sendiri, perusahaan memberikan pelindungan melalui kelengkapan dokumen-dokumen dan persyaratan pekerja yang akan ditempatkan ke luar negeri. Dalam Pasal 7 ayat (1) menegaskan bahwa pelindungan sebelum bekerja meliputi pelindungan administratif

  5 dan teknis.

  a.

  Pelindungan administratif.

  Pelindungan administratif yaitu pelindungan yang berkaitan dengan usaha untuk menjaga pekerja/buruh agar terhindar dari penempatan yang tidak sesuai dengan peraturan perundang- undangan. Pelindungan administratif ini terkait dengan kelengkapan dokumen persyaratan Pekerja Migran Indonesia yang akan ditempatkan ke luar negeri untuk kepentingan perusahaan sendiri.

  Hal ini ditujukan untuk tidak terjadinya Pekerja Migran Indonesia yang ilegal atau penempatan yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pelindungan ini paling sedikit meliputi kelengkapan dan keabsahan dokumen penempatan; dan penetapan

  6 kondisi dan syarat kerja.

  b.

  Pelindungan teknis Pelindungan teknis yaitu suatu jenis pelindungan yang berkaitan dengan usaha-usaha untuk menjaga agar pekerja/buruh terhindar dari bahaya kecelakaan kerja yang dapat ditimbulkan oleh

  5 Indonesia, Undang-Undang tentang Peli ndungan Pekerja Migran Indonesia, UU No.

  18 Tahun 2017, LN No. 242 Tahun 2017, TLN No. 6141, Pasal. 8, Ayat. (1), (2), dan (3). 6 Indonesia, Undang-Undang tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, UU No. 18

  7

  alat-alat kerja atau bahan yang dikerjakan. Pelindungan teknis ditujukan untuk memberikan jaminan pelindungan keselamatan kerja bagi pekerja/buruh dengan cara pemberian jaminan, fasilitas, dan peningkatan kualitas Pekerja Migran Indonesia. Hal ini ditujukan untuk mencegah perusahaan melaksanakan penempatan secara ilegal, perbudakan, perdagangan manusia, pelecehan seksual, kecelakaan kerja, dan tidak menjamin hak-hak Pekerja Migran Indonesia. Untuk menghindari hal tersebut, perusahaan dalam undang-undang pelindungan Pekerja Migran Indonesia memberikan

  

8

  pelindungan dengan cara : 1.

  Pemberian sosialisasi dan diseminasi informasi; 2. Peningkatan kualitas calon Pekerja Migran Indonesia melalui pendidikan dan pelatihan kerja;

  3. Jaminan sosial; 4.

  Fasilitasi pemenuhan hak calon Pekerja Migran Indonesia; 5. Penguatan peran pegawai fungsional pengantar pekerja; 6. Pelayanan penempatan di layanan terpadu satu atap penempatan dan pelindungan Pekerja Migran Indonesia; dan

  7. Pembinaan dan pengawasan.

  2. Pelindungan Pekerja Migran Indonesia selama bekerja.

  Pelindungan selama bekerja adalah keseluruhan aktivitas untuk memberikan pelindungan selama Pekerja Migran Indonesia dan anggota keluarganya di luar negeri. Pelindungan terhadap pekerja migran yang

  7 Zaeni Asyhadie, HUKUM KERJA: Hukum Ketenagakerjaan Bidang Hubungan Kerja, Cet. 4, Ed. Revisi, Rajawali Pers, Jakarta, 2015, hlm . 84. 8 Indonesia, Undang-Undang tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, UU No. 18 ditempatkan di luar negeri untuk kepentingan perusahaan sendiri selama

  9

  bekerja dalam undang-undang meliputi : a.

  Pendataan dan pendaftaran oleh atase ketenagakerjaan atau pejabat dinas luar negeri yang ditunjuk; b.

  Pemantauan dan evaluasi terhadap pemberi kerja, pekerjaan, dan kondisi kerja; c.

  Fasilitasi pemenuhan hak Pekerja Migran Indonesia; d.

  Fasilitasi penyelesaian kasus ketenagakerjaan; e. Pemberian layanan jasa kekonsuleran; f. Pendampingan, mediasi, advokasi, dan pemberian bantuan hukum berupa fasilitasi jasa advokat oleh pemerintah pusat dan.atau perwakilan republik Indonesia serta perwalian sesuai dengan hukum negara setempat; g.

  Pembinaan terhadap Pekerja Migran Indonesia; dan h. Fasilitasi repatriasi.

  Pelindungan selama bekerja oleh perusahaan yang menempatkan Pekerja Migran Indonesia untuk kepentingan perusahaan sendiri dilakukan dengan tidak mengambil alih tanggung jawab pidana dan/atau perdata dan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan, hukum negara tujuan penempatan, serta hukum dan kebiasaan internasional. Hal ini ditujukan untuk memberikan jaminan pelindungan terhadap Pekerja Migran Indonesia yang sedang bekerja di luar negeri secara hukum, baik hukum negara asal maupun negera tujuan penempatan serta kebiasaan internasional yang berlaku untuk memberikan pelindungan terhadap Pekerja Migran Indonesia.

3. Pelindungan Pekerja Migran Indonesia setelah bekerja.

  Pelindungan setelah bekerja adalah keseluruhan aktivitas untuk 9 memberikan pelindungan sejak Pekerja Migran Indonesia dan anggota

  Indonesia, Undang-Undang tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, UU No. 18 keluarganya tiba di debarkasi Indonesia hingga kembali ke daerah asal, termasuk pelayanan lanjutan menjadi pekerja produktif. Dalam hal pelindungan setelah bekerja, perusahaan yang menempatkan Pekerja Migran Indonesia untuk kepentingan perusahaan sendiri memberikan

  10

  pelindungan dalam bentuk : a.

  Fasilitasi kepulangan sampai daerah asal; b.

  Penyelesaian hak Pekerja Migran Indonesia yang belum terpenuhi; c.

  Fasilitasi pengurusan Pekerja Migran Indonesia yang sakit dan meninggal dunia; d.

  Rehabilitasi sosial dan reintegrasi sosial; dan e. Pemberdayaan Pekerja Migran Indonesia dan keluarganya.

  Untuk meningkatkan kepatuhan perusahaan yang menempatkan pekerjanya sebagai Pekerja Migran Indonesia untuk kepentingan sendiri, perusahaan memiliki kewajiban untuk melaporkan data kepulangan dan/atau data perpanjangan perjanjian kerja kepada perwakilan Republik Indonesia di negara tujuan penempatan.

  Perusahaan yang menempatkan Pekerja Migran Indonesia untuk kepentingan perusahaan sendiri memiliki peran penting dalam penempatan dan pelindungan pekerjanya yang ditempatkan di luar negeri. Perusahaan dalam melaksanakan penempatan harus berasaskan persamaan hak, demokrasi, keadilan sosial, kesetaraan dan kesamaan gender yang bertujuan agar bisa menjamin keselamatan Pekerja Migran Indonesia yang ditempatkanya selama di luar negeri hingga kembali ke

10 Indonesia, Undang-Undang tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, UU No.

  daerah asalnya serta meningkatkan kesejahteraan Pekerja Migran Indonesia.

  B.

  Akibat Hukum Perusahaan Yang Tidak Bertanggung Jawab

  Terhadap Perlindungan Pekerjanya Yang Ditempatkan Di Luar Negeri Untuk Kepentingan Perusahaan Sendiri.

  Setiap adanya hubungan hukum akan ada perbuatan hukum yang menimbulkan akibat hukum. Suatu hubungan hukum memberikan hak dan kewajiban yang telah ditentukan oleh undang-undang, sehingga kalau di langgar akan berakibat bahwa orang yang melanggar itu dapat dituntut di

  11 muka pengadilan.

  Akibat hukum merupakan segala sesuatu yang terjadi akibat dari suatu perbuatan hukum. Tanggung jawab perusahaan merupakan suatu kewajiban dari perbuatan hukum, maka dalam tanggung jawab akan menimbulkan suatu akibat hukum.

  Dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Pasal 62 menegaskan bahwa perusahaan yang tidak bertanggung jawab terhadap pelindungan pekerjanya yang ditempatkan ke luar negeri untuk kepentingan perusahaan sendiri dikenai sanksi administratif.

  Dari Pasal tersebut dapat dijelaskan bahwa suatu perusahaan yang 11 tidak melaksanakan kewajibannya berupa tanggung jawab terhadap

  

Soedjono Dirdjosisworo, Pengantar Ilmu Hukum, Cet. 16, Ed. 1, Rajawali Pers, pelindungan pekerja yang ditempatkannya menimbulkan akibat hukum berupa suatu sanksi administratif.

  Dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Pasal 74 ayat (1) menegaskan bahwa sanksi administratif sebagaimana dimaksud meliputi peringatan tertulis, penghentian sementara sebagian atau seluruh kegiatan usaha, atau pencabutan izin.

  Pemberian sanksi administratif diberikan dengan cara yang tidak sewenang-wenang dan mentaati peraturan perundang-undangan yang berlaku terkait hal tersebut. Tata cara pemberian sanksi diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor PER-05/MEN/III/2005 tentang Ketentuan Sanksi Administratif Dan Tata Cara Penjatuhan Sanksi Dalam Pelaksanaan Penempatan Dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Di Luar Negeri.

III. PENUTUP A.

   Kesimpulan

  Berdasarkan hasil pembahasan dari penelitian ini, maka dapat di simpulkan bahwa : 1. Dalam pelaksanaan penempatan Pekerja Migran Indonesia yang dilakukan oleh perusahaan yang menempatkan Pekerja Migran Indonesia untuk kepentingan perusahaan sendiri, memiliki kewajiban untuk bertanggung jawab memberikan perlindungan terhadap pekerjanya yang ditempatkan di luar negeri dari tahap pemberangkatan sampai kembali lagi ke negara asalnya. Perlindungan yang dimaksud yaitu berupa perlindungan sebelum bekerja, perlindungan selama bekerja, dan perlindungan setelah bekerja, dan 2. Perusahaan yang tidak bertanggung jawab terhadap pelindungan pekerja yang ditempatkannya menimbulkan akibat hukum berupa suatu sanksi administratif. Sanksi admnistratif yang dimaksud meliputi peringatan tertulis, penghentian sementara sebagian atau seluruh kegiatan usaha, atau pencabutan izin.

B. Saran

  Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan dari penelitian ini dapat diberikan saran sebagai berikut : 1. Diharapkan kepada masyarakat atau warga negara Indonesia yang ingin bekerja ke luar negeri sebagai Pekerja Migran Indonesia serta perusahaan yang menempatkan Pekerja Migran Indonesia untuk kepentingan sendiri untuk mengikuti dan mentaati prosedur yang telah ditentukan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, supaya dalam proses penempatan Pekerja Migran Indonesia baik dari prekrutan, penempatan ke negara tujuan sampai kembali lagi ke negara asal, warga negara Indonesia mendapatkan jaminan perlindungan dari negara maupun dari pelaksana penempatan Pekerja Migran Indonesia. Serta terpenuhnya hak-hak sebagai warga negara Indonesia dalam kaitannya dengan ketenagakerjaan, dan 2. Diharapkan kepada Instansi yang berwenang untuk membuat peraturan perundang-undangan untuk segera mengesahkan dan mengeluarkan peraturan pelaksana dari Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, agar peraturan perundang-undangan mengenai Pekerja Migran Indonesia lebih tersinkron dan tidak terjadi kerancuan hukum.

IV. DAFTAR PUSTAKA 1. Buku

  Asyhadie, Zaeni. HUKUM KERJA: Hukum Ketenagakerjaan Bidang Hubungan Kerja, Cet. 4, Ed. Revisi. Jakarta: Rajawali Pers, 2015. Dirdjosisworo, Soedjono. Pengantar Ilmu Hukum,Cet. 16, Ed. 1. Jakarta: Rajawali Pers, 2013. Husni, Lalu. Pengantar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, Cet. 13, Ed.

  Revisi. Jakarta: Rajawali Pers, 2015.

2. Peraturan-peraturan

  Indonesia, Undang-undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, LN Nomor 242 Tahun 2017. TLN Nomor 6141.

  Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor PER. 22/MEN/XII/2008 tentang Pelaksanaan Penempatan Dan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Di Luar Negeri.

  Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Penempatan Dan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Di Luar Negeri, Berita Negara Nomor 1882 Tahun 2014.